BED SITE TEACHING
HERNIA FEMORALIS IRREPONIBLE DEXTRA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Diajukan Kepada :
dr. Sunarto, Sp. B
Disusun Oleh :
Ica Trianjani S.
20100310010
BAGIAN ILMU BEDAH RSUD SETJONEGORO WONOSOBO
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
BED SITE TEACHING
HERNIA FEMORALIS IRREPONIBLE DEXTRA
Telah dipresentasikan pada tanggal :
3 Oktober 2014
Disusun oleh :
Ica Trianjani S.
20100310010
Disetujui oleh :
Dokter Pembimbing
dr. Sunarto, Sp. B
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................1
Lembar Pengesahan.............................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
A. Identitas...........................................................................................................................4
B. Anamnesis.......................................................................................................................4
Keluhan Utama.........................................................................................................4
1. Riwayat Penyakit Sekarang......................................................................................4
2. Riwayat Penyakit Dahulu.........................................................................................4
3. Riwayat Penyakit Keluarga.......................................................................................5
4. Riwayat Personal Sosial............................................................................................5
5. Anamnesis Sistem.....................................................................................................5
6. Resume Anamnesis...................................................................................................5
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum........................................................................................................6
2. Status Generalisata....................................................................................................6
3. Status Lokalis............................................................................................................9
D. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................8
E. Diferensial Diagnosis....................................................................................................9
F. Diagnosis.......................................................................................................................9
G. Penatalaksanaan dan Terapi...........................................................................................10
H. Komplikasi.....................................................................................................................10
3
BED SITE TEACHING
HERNIA FEMORALIS IRREPONIBLE DEXTRA
A. Identitas
Nama : Ny. Suratmi
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 53 tahun
Alamat : Kaliwiro
Agama : Islam
Nomor RM :
Tanggal Masuk RS : 15 September 2014
Tanggal Keluar RS : 19 September 2014
B. Anamnesis
Dilakukan autoamnesis dan pemeriksaan fisik pada tanggal 17 September
2014 di ruang Bougenville dan di ruang IBS RSUD KRT Setjonegoro.
Keluhan Utama
Benjolan di regio femoralis kanan.
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Seorang perempuan 54 tahun datang ke poli bedah RSU Wonosobo
dengan kaluhan ada benjolan di lipat paha kanan. Benjolan ada sejak 3 tahun
lalu sebesar ujung jari, benjolannya hilang timbul tetapi sejak 1 bulan yang
lalu, benjolan menetap dan semakin membesar. Tidak menghilang saat posisi
terlentang dan saat berdiripun tidak menghilang. Tidak ada muntah dan perut
tidak kembung. Bisa buang air besar dan flatus.
4
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Riwayat sakit kronik di sangkal, riwayat operasi sebelumnya juga disangkal.
3. Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai gejala yang sama dengan pasien.
4. Riwayat Sosial dan Pribadi :
Pasien adalah seorang penjahit. Tinggal bersama suami, anaknya dan
menantunya beserta cucunya.
5. Anamnesis Sistem
a. Sistem serebrospinal : tidak pusing, tidak demam, tidak ada kelemahan
anggota gerak.
b. Sistem respirasi : tidak batuk, tidak pilek, tidak sesak nafas.
c. Sistem kardiovaskuler : tidak nyeri dada, tidak berdebar-debar.
d. Sistem digestivus : tidak ada nyeri telan, tidak ada mual, tidak ada
muntah, bisa kentut, BAB kurang lancar, agak keras, tidak cair.
e. Sistem urologi : BAK lancar, pencaran kuat, tidak nyeri, tidak
terasa panas, tidak terputus-putus.
f. Sistem muskuloskeletal: tidak nyeri, tidak ada keterbatasan gerak.
g. Sistem integumentum : tidak ada peradangan, tidak ada luka-luka, tidak
gatal.
h. Kejiwaan : sadar penuh.
5
6. Resume Anamnesis
Seorang perempuan 54 tahun datang ke poli RSUD Setjonegoro
Wonosobo dengan keluhan ada benjolan di inguinal kanan sebesar jari
telunjuk sejak 3 tahun yang lalu benjolannya hilang timbul tetapi sejak 1 bulan
ini benjolan menetap dan membesar.
C. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum
Baik
Kesadaran : compos mentis, GCS : E4 V5 M6 = 15.
2. Tanda-tanda Vital
TD : 130/70 mmHg
HR : 68 kali/menit, teraba kuat, isi cukup, ritmis
RR : 24 kali/menit
T : 36,5 ° C
3. Status Generalis
a. Kulit :
Warna coklat sawo matang, tidak ikterik, tidak pucat, tidak hipopigmentasi
maupun hiperpigmentasi, tidak tampak ada tanda peradangan. Tugor kuit
baik.
b. Kepala :
1.) Bentuk : mesocepal, simetris, tidak ada deformitas.
2.) Rambut : agak panjang warna hitam dan putih, distrusi merata, tidak
mudah dicabut.
3.) Muka : tidak ada tanda peradangan, tidak ada deformitas.
4.) Mata : penglihatan normal, conjuntiva tidak enemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor Ø 3mm, refleks cahaya positif, tidak ada edema
palpebra.
6
5.) Hidung : tidak terdapat cuping hidung, tidak ada deformitas tulang
hidung, tidak ada sekret hidung, tidak ada tanda-tanda peradangan.
6.) Telinga : pendengaran baik, tidak tinnitus, serumen minimal, tidak
terdapat sekret, tidak mengeluarkan darah.
7.) Mulut : bibir tidak sianosis, mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis, lidah tidak kotor dan tremor, faring tidak hiperemis dan
tidak ada pembesaran tosil, ada gigi yang tanggal dan karies.
c. Leher
1.) Tidak tampak deviasi trachea, trache tampak simetris.
2.) Tidak tampak benjolan, tidak tampak adanya tanda peradangan, tidak
nyeri tekan. Kelenjar getah bening daerah leher tidak membesar.
3.) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
4.) JVP tidak meningkat.
d. Thorax
Paru-paru :
1.) Inspeksi
Simetris kanan kiri, tidak ada tanda deformitas, tidak ada ketinggalan
gerak, tidak ada tanda retraksi dinding dada, sifat pernafasan
thorakoabdominal, irama nafas reguler, tidak tampak ada jejas maupun
peradangan.
2.) Palpasi
Fokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan dan kiri, tidak ada
pembesaran limfonodi axillaries, tidak teraba massa pada region
thorax, tidak ditemukan krepitasi pada costovertebrae.
3.) Perkusi
Seluruh lapang paru sonor, batas atas hepar SIC VI midclavicula
kanan.
4.) Auskultasi
Suara dasar paru vesikuler, tidak ada suara tambahan di semua lapang
paru.
7
Jantung :
1.) Inspeksi : ictus cordis tak terlihat.
2.) Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V LMC sinistra.
3.) Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II LPS dextra
Kanan bawah : SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC II LMC sinistra
Kiri bawah : SIC IV LMC sinistra
4.) Auskultasi
SI>SII, tunggal, irama reguler, tidak terdapat bising jantung,
murmur maupun gallop.
e. Abdomen
1.) Inspeksi : datar, dinding perut sejajar dengan dinding dada.
Tidak tampak jejas, tidak ada tanda peradangan, tidak distensi.
2.) Auskultasi : terdengan bising usus dalam batas normal.
3.) Perkusi : timpani, tidak ada suara pekak beralih, pekak
hepar positif.
4.) Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, tidak ada defense
muscular, hepar dan lien tidak teraba.
f. Anogenital : tidak ada kelainan.
g. Ekstermitas
Superior : bentuk normal anatomis tidak ada deformitas, tidak
terdapat gerak aktif maupun pasif. Akral hangat dan tidak udem. Kekuatan
motorik 5/5, sensitibilitas N/N, capillary refill <2 detik N/N.
Inferior : tidak terlihat adanya deformitas, gerakan tidak terbatas,
tidak terdapat nyeri gerak aktif maupun pasif. Akral hangat dan tidka
udem. Kekuatan 5/5. Sesitifitas N/N, capillary refill < 2 detik N/N.
8
4. Status Lokalis :
- Inspeksi
Massa pada inguinal tidak berwarna kemerahan, tidak ada tanda-tanda
peradangan.
- Palpasi
Benjolan dilipat paha dengan ukuran 5 x 6 x 3 cm, tidak nyeri, kenyal,
mobile, dan permukaan rata, pemeriksaan transluminasi hasilnya
negatif.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium darah • Hemoglobin : 12,1 g/dl (11,7-15,5)
• Leukosit : 5,2 10*3/ul ( 3,6-11,0 )
• Eosinofil : 5,20 % ( 2-4 )
• Basofil : 0,40 % ( 0-1 )
• Netrofil : 47,00 % ( 50-70 )
• Limfosit : 38,50 % ( 25-40 )
• Monosit : 8,90% ( 2-8 )
• Hematokrit : 37 % ( 40-52 )
• Eritrosit : 4,6 10^6/ul ( 3,80-5,20 )
• Trombosit : 242 10^3 /uL ( 150-400 )
• MCV : 91 fl ( 80-100 )
• MCH : 26 pg ( 26-34 )
• MCHC : 33 g/dl ( 32-36 )
• Golongan darah : O
Kimia Klinik
GDS : 80 mg/dL (70-150)
• Ureum : 20,5 mg/dl (<50)
• Kreatinin : 0,62 mg/dL (0,4-0,90)
• SGOP : 21,0 U/L (0-35)
• SGPT : 20,0 U/L (0-35)
9
PT
PT test : 12,1 detik (11,0-15,0)
PT control : 12,0 detik
PTTK
PTTK test : 32,4 (25-35) detik
PTTK control : 30,0 detik
2. Radiologi
Foto Thorax AP
Kesan : cor : tak membesar
Pulmo : aspect tenang
E. Diferensial Diagnosis Hernia Inguinal irreponible
Hernia medialis irreponible
Limpadenopathy Inguinale
Lipoma
Hemangioma
F. Diagnosis Hernia Femoralis Irreponible Dextra
G. PenatalaksanaanPenatalaksanaan yg sudah diberikan :
Post- operatif:
Infus RL 20 tpm
Injeksi Ketorolac 2x1 ampul
Asam mefenamat tablet 3x500mg
Antasida tablet 3x1
Macam-macam Penatalaksanaan
• Tindakan non-operatif
Dilakukan dengan posisi berbaring, posisi pinggang ditinggikan lalu
diberikan analgetik dan sedative untuk relaksasi otot.
10
• Tindakan operatif
Herniotomi,
adhesiolisi,
hernioplasti.
H. Komplikasi Strangulasi
Obstruksi usus
11