BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangSalah satu permasalahan dalam memasarkan sebuah produk adalah
kemasan. Manfaat secara umum atau manfaat utama dari suatu kemasan adalah
melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar. Namun disisi lain bahwa
kemasan juga harus mampu menjual produk yang dilindunginya, dengan kata
lain bahwa ketika orang melihat kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli.
Jika demikian maka kemasan harus memiliki daya tarik. Beberapa aturan yang
perlu diperhatikan oleh para produsen untuk membuat kemasan. Pembuatan
kemasan tidak dapat seenaknya, sebab kemasan juga punya etika yang berarti
ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan
misalnya menentukan gambar/logo dan bentuk kemasan yang tidak
menimbulkan kontradiksi. Selain hal tersebut kemasan juga harus mudah dibuka.
Kemasan yang baik adalah kemasan dengan desain yang simple (sederhana).
Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional.
Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap
produk yang dikemasnya.
Secara umum fungsi kemasan adalah mengawetkan produk, seperti
melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,kontaminasi
dari kotoran dan mikroba. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas
produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai laat komunikasi dan
informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
Konsumen umumnya tertarik dengan produk-produk yang dibunkus dengan
cantik. Perilaku umum konsumen, hal pertama yang membuat mereka tertarik
membeli suatu barang adalah kemasan barang tersebut.
Pada produk kopi toraja selain menonjolkan rasa kopi yang khas dan unik,
produk ini juga menarik konsumen lewat desain kemasannya. Kemasan kopi
toraja berbeda dengan kemasan kopi pada umumnya. Umumnya kemasan kopi
hanya menggunakan kemasan plastik yang di beri label. Kemasan kopi toraja
menggunakan 2 jenis kemasan yaitu kemasan primer dan sekunder. Kemasan
primer berupa kantong plastik, sedangkan kemasan sekunder berupa produk
kerajinan ukiran Toraja berupa bambu, kotak dan gentong. Selain itu terdapat
juga kemasan sekunder yangn berupa kantong kertas yang dilengkapi dengan
motif ukiran khas toraja. Penggunaan kemasan ini bertujuan untuk menarik
konsumen dan menonjolkan ciri khas oleh-oleh dari tana toraja.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kopi TorajaKopi Toraja merupakan salah satu komoditi kopi arabika unggulan asal
Toraja. Kopi Toraja memang telah terkenal sejak masa penjajahan Belanda di
negeri ini. Tana Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang
berada di daerah pegunungan. Kopi arabica memiliki variasi rasa yang lebih
beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Kelebihan kopi
Toraja dengan kopi yang lain yaitu memiliki rasa asam khas yang tidak dimiliki
oleh kopi jenis robusta. Aroma lebih harum dan terkesan memiliki soft aroma.
Memiliki rasa kental saat disesap di mulut. Memiliki rasa mild atau halus.
Terkenal mempunyai taste pahit mantap (Sahab, 2002).
Kopi toraja adalah kopi yang memiliki kandungan asam rendah dan
memiliki kandungan asam rendah dan biji yang berat. Kandungan asam yang
rendah inilah yang membuat penikmat kopi tidak mengkhawatirkan akan
menderita maag atau gastritis. Kopi ini juga dikenal dengan kopi celebes kalossi,
yang diambil dari nama kolonial Belanda untuk salah satu daerah di Sulawesi.
Kopi ini termasuk ke dalam jenis kopi arabica. Profil kopi toraja mirip dengan kopi
Sumatera. Biasanya orang mencari kopi ini karena body yang berat dan rasa
yang tidak asam. Sebagian orang bilang, kopi Sulawesi dan kopi Sumatera
memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan. Rasa tersebut
muncul karena terpengaruh pemrosesan setelah biji kopi dipetik (Sahab, 2002).
Kopi Toraja yang dikenal oleh masyarakat luas sekarang ini bahkan
sampai ke luar negeri, sebagian besar ditanam di perkebunan milik penduduk di
lereng-lereng gunung. Inilah yang menjadi keunggulannya bahwa orang Toraja
dikenal mampu memelihara tradisi yang sudah berumur ratusan tahun. Untuk
proses penanaman dan pengolahan kopi ini juga melalui tradisi yang berumur
ratusan tahun dan tetap dijaga hingga sekarang ini (Departemen Perindustrian,
2009).
II.2 Proses Pembuatan Kopi TorajaProses pembuat kopi toraja secara tradisional yaitu kopi yang baru di
petik dari pohon di kupas kulitnya, kemudian di diamkan beberapa hari baru di
cuci sampai keset. Atau sudah tidak licin atau mengandung lendir lagi pada
kulitnya. Kopi kemudian di jemur sampai kering di bawah terik matahari hingga
beberapa hari sampai benar-benar sudah tidak mengandung air. Kopi yang
sudah benar-benar kering dibersihkan kulit cangkangnya, kemudian di sangrai
sampai siap untuk di tumbuk. Yang unik disini adalah untuk proses pembuatan
kopi, dimana kopi di tumbuk disebuah lesung batu sampai berbentuk serbuk.
Dalam proses ini beberapa kali melalui proses tumbuk sampai sudah siap jadi
kopi untuk diminum (Departemen Perindustrian, 2009).
II.3 Kemasan Kopi TorajaKemasan kopi bubuk Toraja menggunakan dua macam kemasan yakni
zak plastik (kemasan primer) dan produk kerajinan ukiran Toraja berupa bambu,
kotak dan gentong sebagai kemasan sekunder. Zak plastik digunakan agar
pembeli dapat melihat jelas isi produk, sedangkan kemasan sekunder lebih
menonjolkan segi keindahannya dan dimaksudkan untuk memperkenalkan salah
satu produk wisata Tana Toraja dalam bentuk souvenir (Yuyun, 2009).
Kemasan ini dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan, tempat rokok, dan
berbagai keperluan lainnya. Kemasan ini juga praktis karena kecil, tidak
memerlukan tempat yang luas, dan mudah di bawa. Kemasan dilengkapi dengan
label yang memuat informasi tentang produk dan perusahaan.
Selain itu terdapat juga kemasan yang berupa kantong kertas yang
bermotif ukiran khas toraja. Kemasan ini cukup praktis dan menarik.
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1. Analisa TujuanIndustri pengolahan kopi pada umumnya menggunakan bahan baku biji
kopi Arabika dan Robusta dengan komposisi perbandingan tertentu. Kopi Arabika
digunakan sebagai sumber citra rasa, sedangkan kopi Robusta digunakan
sebagai campuran untuk memperkuat body. Kopi Arabika memiliki citra rasa
yang lebih baik, tetapi memiliki body yang lebih lemah dibandingkan kopi
Robusta. Selain biji kopi, industri pengolahan kopi juga membutuhkan bahan
tambahan seperti gula, jagung, dan lain-lain; serta bahan penolong seperti bahan
kemasan (packing), pallet, krat dan lain-lain. Contoh kopi Arabika adalah kopi
toraja yang saat ini marak dipasaran karena cita rasanya yang khas dengan
aroma yang sangat lembut. Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini,
kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling
membuka pasarnya.
Pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee,
instant coffee, coffee mix, decaffeinated coffee, soluble coffee, kopi bir (coffee
beer), ice coffee mempunyai arti penting, karena dapat menjadi komoditas
unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional. Maka visi
dari UKM Kopi Toraja adalah menjadikan produk Kopi Toraja menjadi kopi bubuk
no.1 di Indonesia dengan kualitak kopi terbaik dan menghadirkan layanan
konsumen yang memuaskan, yang akan meningkatkan keuntungan bagi industri
secara konsisten. Guna mendukung perwujudan visi tersebut, maka industri kopi
toraja mempunyai misi yaitu meningkatkat mutu produk dan pelayanan
konsumen, mengembangkan sumberdaya manusia dan perbaikan secara terus-
menerus agar menghasilkan mutu kopi bubuk semakin membaik.
3.2. Analisa Posisi Brand Saat Ini3.2.1. Identifikasi Produk
Dalam pemasaran kopi ini tentu harus melihat produk yang di hasilkan,
atau karakteristik usaha tersebut. Pada saat ini pemasaran kopi dilakukan pada
wilayah lokal, yaitu wilayah-wilayah yang menjadi sentra perkebunan kopi atau
sentra penghasil kopi, dimana di daerah-daerah ini banyak tumbuh industri kopi
olahan kelas kecil (home industri). dimana tenaga kerjanya adalah anggota
keluarga dengan melibatkan satu atau beberapa karyawan. Produknya
dipasarkan di warung atau pasar yang ada disekitarnya dengan brand name atau
tanpa brand name.
Kopi Toraja juga menjanjikan sensasi rasa yang khas dan memikat. Hal
inilah yang membuatnya begitu terkenal hingga ke mancanegara. Kopi Toraja,
memiliki citarasa yang khas dan Istimewa Kopi Toraja, atau yang juga dikenal
dengan sebutan Kopi Celebes Kalossi, adalah kopi yang memiliki kandungan
asam rendah dan memiliki 'body' yang berat. Inilah yang menjadi alasan
kebanyakan orang untuk mencari kenikmatan Kopi Toraja yang sangat khas
ini. Termasuk dalam jenis kopi arabika, profilnya mirip dengan kopi Sumatera.
Aroma wangi kopi langsung tercium ketika membuka kemasan Kopi Toraja yang
telah jadi. Rasa pahitnya berbeda dengan kopi lainnya. Rasa tanah ini justru
menjadi nilai lebih Kopi Toraja. Beberapa jenis kopi meninggalkan rasa pahit
cukup lama di mulut. Tapi, tidak dengan Kopi Toraja ini. Rasa pahitnya akan
segera hilang.
3.2.2. Segmentasi, Targeting, dan PositioningSegmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-
milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk. Segmentasi berdasarkan faktor demografi,
penjualan produk kopi toraja ditujukan untuk para penduduk di Negara maju
maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap minuman
kopi yang memberikan sensasi lain. Untuk mendukung keberadaan produk, kopi
toraja banyak menyebar dipasar-pasar eceran dibandingkan pedagang besar.
Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah
membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Pria dan wanita.
Berusia remaja sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar, yang biasanya juga
muali menyenangi minuman kopi. Lalu merambah ke pasaran anakmuda sebagai
selingan lifestyle anak muda masa kini. Dulu minuman kopi hanya untuk orang
dewasa dan sekedar sebagai minuman anti kantuk. Dalam perjalanan waktu,
orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang menyukai kopi dengan
seleranya masing-masing baik pelajar hingga pekerja pria dan wanita sekarang
hampir menyukai kopu. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang
mengonsumsi minuman kopi.
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita
menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita
dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Kopi Toraja memiliki
citarasa yang khas yang tidak terdapat pada kopi lainnya. Aroma wangi kopi
langsung tercium ketika membuka kemasan Kopi Toraja yang telah jadi. Rasa
pahitnya berbeda dengan kopi lainnya. Rasa tanah ini justru menjadi nilai lebih
Kopi Toraja. Beberapa jenis kopi meninggalkan rasa pahit cukup lama di mulut.
Tapi, tidak dengan Kopi Toraja ini. Rasa pahitnya akan segera hilang.
3.2.3. SWOT AnalysisStrength (Kekuatan)
Kopi Toraja memiliki citarasa yang khas dan aromanya yang kuat.
Harga terjangkau sesuai dengan target audience dari kopi Aroma itu
sendiri, dengan kualitas yang tinggi.
Tidak menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pengawet.
Memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh karena proses pengolahan yang
dilakukan secara tradisional.
Weakness (Kelemahan)
Tidak adanya promosi ke bagian kota-kota besar.
Kemasan sangat sederhana
Logo apa adanya
Tidak mempunyai cabang
Opportunities (Peluang)
Minat masyarakat masih sangat tinggi dalam meminum kopi.
Proses pembuatan yang memakan waktu bertahun-tahun menjadi
keunikan tersendiri dalam sarana promosi.
Threats (Ancaman)
Banyaknya kedai atau warung kopi yang menyediakan kopi secara instan
dalam waktu yang singkat, dan tidak sedikit masyarakat yang suka
menyeduh dan meracik kopi sendiri.
Banyak masyarakat beranggapan dengan meminum kopi memiliki
dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
3.2.4. Existing Brand IdentityBranding dari kopi toraja yang diperkenalkan merupakan branding baru
yang belum ada dipasaran. Branding ini ditujukan agar UKM tidak melalui
pengepul telebih dahulu untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu,
branding dibuat agar UKM memiliki perijinan yang jelas mengenai produk kopi
toraja dan tidak perlu melalui pengepul. Selain itu, perijinan tersebut juga
memudahkan UKM untuk masuk dalam pasar dan mulai mempromosikan brand
terbarunya agar mudah dikenal masyarakat. Sudah banyak brand yang telah ada
untuk produk kopi toraja itu sendiri, sehingga sangat penting bagaiman branding
yang dibuat UKM dapat menarik perhatian untuk memilih produk yang akan
diluncurkan. Branding sendiri mempunyai beberapa aspek yang sangat perlu
diperhatikan, sehingga tidak boleh sembarangan dalam pembuatannya, karena
setiap orang dapat mengartikan branding kita dengan berbagai hal dan mungkin
juga ada yang menyimpang.
3.3. Formulasi Rancangan, perencanaan dan Strategi Brand3.3.1. Projected Brand Identity
Brand ini merupakan brand baru yang ada dipasaran. Brand ini dibuat
agar UKM Kopi Toraja tidak melalui pengepul terlebih dahulu saat akan
dipasarkan. Brand “Toarco Toraja Coffee” menunjukkan spesifikasi bubuk kopi
adalah dari Kopi Toraja. Toarcho Toraja Coffee apabila disingkat akan menjadi
“TT Coffee” hal tersebut juga akan mempermudah konsumen untuk mengingat
brand dari kopi toraja karena memuat kalimat yang sederhana.
3.3.2. Marketing Mix
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern
pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan
pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar
maksimum profit. Pengertian marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Marketing mix dapat dibagi
menjadi 4 P sebagai berikut :
1. Produk
2. Price
3. Place
4. Promotion
1) Produk (product)
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar yang dapat
memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Apapun yang dapat
memuaskan konsumen dapat disebut juga sebagai produk. Produk dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan. Kriteria produk
meliputi product variety, quality, design, features, brand name, packaging, sizes,
services, warranties, dan returns. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran
produk atau jasa sangat penting karena ekuitas merek membangun keunggulan
kompetitif, menciptakan nilai positif bagi konsumen dan perusahaan. Dalam
pemasaran produk secara khusus pemasaran kopi bubuk di Indonesia terjadi
persaingan yang ketat antara sesama produsen besar. Persaingan yang ketat
mendorong produsen – produsen secara intensif melakukan promosi – promosi
dan memperkenalkan produk kopi yang baru dengan merek – merek yang baru.
Kopi toraja sebagai salah satu produk khas dari Sumatra berbahan dasar kopi
arabika sangt menarik dari segmentasi pasar, hal ini karena produk ini memiliki
ciri khas yaitu Toraja sebagai daerah produksi kopi bubuk dan memiliki sejarah
destinasi wisata dan adat yang kuat.
2. Place
Tempat pemasaran produk ini adalah seluruh destinasi wisata di
Indonesia dan mencakup pasar ekspor. Hal ini karena produk ini sangat khas
yaitu hanya diproduksi dari daerah toraja yang terkenal dengan kualitas kopi
arabika. Selain itu, toraja khususnya dan Sumatra pada umumnya merupakan
salah satu destinasi wisata adat internasional. Oleh karena itu produk ini sangat
sesuai sebagai oleh-oleh khas dari sektor pariwisata
3. Price
Secara sederhana harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang
diperlukan untuk membayar produk atau jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan
bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki
atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen
marketing mix yang menghasilkan revenue, sedangkan elemen yang lainnya
merefleksikan biaya Harga yang diambil masih dibawah harga pada umumnya.
Hal ini karena proses pengolahan masih menggunakan semi tradisional. Produk
ini dijual dengan harga murah untuk menarik segmen pasar dan
memperkenalkan citra brand terlebih dahulu.
4. Promotion
Promosi yang dilakukan adalah dengan melakukan promosi melalui
media elektronik maupun media tulis. Hal menonjol yang perlu ditekankan adalah
produk ini khas dari Toraja dan dibuat secara semi tradisonal. Oleh karena itu,
produk yang terkandung 100% alami tanpa bahan campuran. Selain dari metode
tersebut, strategi promosi juga dapat diikut sertakan dalam pameran baik
pameran produk maupun pameran wisata sebagai salah satu produk oleh-oleh
khas tanah Toraja.
3.3.3. Visual Design
Kemasan Tampak Belakang
Kemasan Tampak depanLogo dari Toarco Toraja Coffee adalah rumah khas Sulawesi agar
memudahkan masyarakat untuk tahu kopi Toraja berasal. Kemudian kemasan
berwarna merah agar menarik perhatian, karenan biasanya warna merah
memiliki warna yang mencolok dan diyakini sebagai warna keberuntungan.
Kemasan dibuat praktis, kemasan produk Toarco Toraja Coffee ini berjenis
kemasan komposit yang terdiri dari alumunium foil pada bagian depan yang
berisikan berbagai macam informasi seperti merk produk, gambar produk, logo
halal, komposisi kopi, nama perusahaan beserta wilayahnya, barcode dan MD
yang menandakan bahwa produk kopi ini berasal dari dalam negeri yaitu kota
Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.
3.3.4. Massage Design dan PlanningPada bagian belakang, kemasan hanya terdiri dari kemasan plastik
transparan sehingga konsumen bisa melihat produk kopi toraja tersebut. Pada
bagian atas plastik terdapat sebuah bentuk lingkaran yang berfungsi sebagai
lubang kecil – kecil dimana konsumen dapat mencium aroma khas dari kopi
toraja. Keunggulan lain selain jenis kemasannya yang komposit yaitu pada
bagian penutup kemasan berbentuk zipper. Zipper atau zipper lock merupakan
kemasan dimana pada bagian atas plastik bisa membuka dan menutup. Upaya
tersebut digunakan agar produk tidak sekali habis dan bisa dikonsumsi terus –
menerus tanpa repot-repot mewadahinya dalam toples ataupun mencari-cari
karet untuk memastikan kantung plastik cukup kedap. Menyampaian pesan
kepada konsumen adalah dengan tanda logo halah, agar konsumen dapat
percaya dan keamanan terjamin bahwa proses dari pembuatan kopi toraja
tersebut sudah dalam kondisi yang terkontrrol dan higienis. Selain itu, terdapat
layanan konsumen, dimana hal tersebut menyampaikan bahwa perusahaan
sangat mewadahi konsumen apabila ada hal yang menyimpang dari produk dan
dapat diadukan melalui layanan konsumen.
3.3.5. Media Planning dan Media PlacementPerencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian
pesan promosi dan sasaran atau pengguna suatu produk. Perencanaan media
berisis sejumlah keputusan yang harus dibuat mengenai kemungkinan
perubahan dan pengembangan suatu rencana media. Penempatan media
sebagai media promosi produk dapat ditempatkan secara efektif melalui medi
masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan billboard. Sebagai salah
satu produk khas Indonesia, penempatan media billboard layak ditempatkan
pada setiap destinasi wisata baik di daerah Sumatra maupun Indonesia secara
umum. Periklanan dan pemilhan media yang tepat dapat mendongkrak
pemasaran. Selain iklan tersebut, dalam kemasan patut juga dicantumkan
mengenai proses pengolahan produk secara tradisional yang dilakukan oleh
masyarakat adat sehingga dapat menarik wisatawan asing untuk berkunjung dan
membeli produk secara langsung. Untuk menarik wisatawan asing, maka media
yang tepat adalah melalui pameran pariwisata internasional. Tanah Toraja sudah
dikenal oleh masyarakat dunia lewat kesenian dan adatnya, oleh karena itu perlu
disisipkan mengenai produk khas daerah dan potensi daerah tersebut dalam
bidang kuliner.
3.4. Implementasi Brand PlanningMerek atau brand digunakan sebagai identitas produk yang dapat berisi
visi dan misi produk. Dalam perencanaan merek dan brand yang perlu
dipertimbangkan adalah mencakup identitas dari produk, hal yang perlu
ditonjolkan, kelebihan produk, arti dan maksud dari produk serta pengambilan
nama yang ringkas, mudah dicerna dan mudah dihafal serta diucap.
Implementasi peluncuran merek memerlukan suatu strategi khusus dimana
terdapat 2 model. Model ini menjelaskan bagaimana untuk membangun
keunggulan kompetitif dalam pikiran pelanggan di pasar. Model kedua adalah
model yang merek resonansi menjelaskan cara menciptakan hubungan intens
dan setia dengan pelanggan. Penerapan merek sangat berpengaruh terhadap
penjualan dan pemasaran. Karena pemasaran yang baik adalah pemasaran
berdasarkan informasi dari mulut ke mulut. Sehingga, dengan mudahnya
penamaan dan penyusupan arti, maka produk akan mudah dikenal sehingga
pembeli akan loyal terhadap produk atau merek tersebut jika disbanding produk
lain. Produk kopi Toraja memiliki nama yang sudah kuat. Dimana Toraja sebagai
daerah wisata adat yang sudah dikenal masyarakat luas. Selain itu Toraja
(Sulawesi) juga dikenal sebagai produsen kopi arabika dan rebusta terbaik
didunia.
3.5 Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi terhadap produk harus terus dilakukan. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan keinginan
konsumen. Dengan adanya pengetahuan mengenai keinginan
konsumen,sebagai produsen dapat memperbaiki produk tersebut. Sebagai
contoh dari segi kemasan, kemasan setiap tahunnya terus berkembang dan
mengalami perubahan. Menariknya desain kemasan akan berpengaruh terhadap
pemasaran yang diperoleh. Oleh karena itu evaluasi dan monitoring produk
terutama pada Kopi Toraja ini didasari pada kualitas produk dan tampilan produk
yang menarik, efisien dan murah.