CAMERA PERSON
PROGRAM SEPUTAR INDONESIA
DIVISI NEWS GATHERING (PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA)
LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI
Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kerja Profesi
Program Studi Televisi dan Film
Jurusan Seni Media Rekam
Oleh :
Irsa Richa Rachmawati
NIM. 10148109
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI
CAMERA PERSON
PROGRAM SEPUTAR INDONESIA
DIVISI NEWS GATHERING (PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA)
Oleh :
Irsa Richa Rachmawati
NIM. 10148109
Telah disetujui sebagai Laporan Kerja Profesi
Surakarta, 6 Mei 2014
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Kerja P rofesi
Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A
NIP. 198109072006042002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah, berkah, dan karunia sehingga didapatkan kemudahan dan kelancaran
dalam melaksanakan Kerja Profesi dan menyelesaikan laporan Kerja Profesi.
Kesempatan selama satu bulan yang diberikan, kesempatan untuk terjun bekerja
secara langsung di dunia pertelevisian merupakan waktu yang sangat singkat
untuk dapat mengetahui secara menyeluruh mengenal seluk beluk dunia
pertelevisian salah satunya News secara menyeluruh. Kesempatan yang diberikan
ketika Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
(News Gathering Departement) yang terletak di Plaza MNC kav. 17-19 Kebon
Sirih, Jakarta Pusat
Proses perkuliahan kerja profesi takkan berjalan lancar dan sesuai rencana
bila tanpa bantuan serta dukungan dari pada semua elemen yang telah membantu
selama menjalani proses kuliah kerja profesi. Maka dari itu di sampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu, antara lain sebagai berikut :
1. Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moriil maupun
materiil di dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi.
2. Citra Dewi Utami, M.A, selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Profesi yang
telah memberikan motivasi dan bimbingan dalam proses pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi.
3. N.R.A Candra, M.Sn., selaku Ketua Program Studi Televisi & Film Institut
Seni Indonesia Surakarta.
4. Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn., selaku Pembimbing Akademik
iii
5. Pihak PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang telah memberikan
kesempatan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Profesi.
6. Ritha Nakula, selaku Department Head PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia.
7. Andi Rubianti Majid, selaku Section Head Koordinator Camera (News
Gathering) PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
8. Rijayanto Witjaksono, selaku Section Head Koordinator Daerah (News
Gathering)
9. Retno Hadi, selaku secretariat (News Gathering )PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia
10. Pihak Koordinator Camera dan Crew Camera Person News Gathering
Departement PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang banyak memberikan
masukan – masukan dan evaluasi
11. Teman-teman Program Studi Televisi dan Film 2010 atas dukungan
Akhir kata dengan besar hati diterima saran serta kritik dari berbagai pihak
agar dapat laporan ini lebih bermanfaat lagi bagi kita semua. Atas partisipasi dan
apresiasinya terhadap laporan ini, diucapkan banyak terima kasih.
Surakarta, Juni 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................... v
Daftar Gambar ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..
A. Latar Belakang Pelaksanaan ................................................................ 1
B. Tujuan Pelaksanaan .............................................................................. 2
C. Manfaat Pelaksanaan ............................................................................ 3
D. Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 5
E. Lokasi Pelaksanaan............................................................................... 5
BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi ................................................................. 6
1. Materi Umum ................................................................................. 6
2. Materi Khusus ................................................................................ 9
B. Metode Kuliah Kerja Profesi ................................................................ 12
1. Pengumpulan Data Primer .............................................................. 13
2. Pengumpulan Data Sekunder ......................................................... 15
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
A. Tinjauan Umum Perusahaan ................................................................. 17
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ........................................................ 37
C. Deskripsi Program Produksi Kuliah Kerja Profesi ............................... 40
D. Deskripsi Kegiatan Sebagai Camera Person ....................................... 41
E. Evaluasi Kegiatan ................................................................................. 74
v
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo RCTI .......................................................................................... 20
Gambar 2. Struktur Organisasi RCTI ................................................................... 25
Gambar 3. Wajah Seputar Indonesia Pertama ...................................................... 28
Gambar 4. Wajah Seputar Indonesia Setelah berubah .......................................... 29
Gambar 5. Logo Seputar Indonesia....................................................................... 30
Gambar 6. Struktur Organisasi News Division ..................................................... 32
Gambar 7. Logo Seputar Indonesia....................................................................... 40
Gambar 8. ID Card ................................................................................................ 41
Gambar 9. Kamera Panasonic AG HPX 250 P2 HD ............................................ 42
Gambar 10. Vinten Pro 6DC Tripod ..................................................................... 42
Gambar 11. Liputan Feature Taman Lembang ..................................................... 43
Gambar 12. Komisi Pemilihan Umum .................................................................. 43
Gambar 13. Liputan In Door Mahalnya Kampanye ............................................. 45
Gambar 14. ID Card Pers ...................................................................................... 47
Gambar 15. Peralatan Dala OB-Van ..................................................................... 50
Gambar 16. Liputan Banjir K. Pulo ...................................................................... 51
Gambar 17. Suasana Live K. Pulo......................................................................... 52
Gambar 18. Liputan BMKG ................................................................................. 52
Gambar 19. Liputan di KPK ................................................................................. 56
Gambar 20. Pembuatan Feature Sungai Ciliwung ................................................ 57
Gambar 21. Liputan Kasus SKK Migas................................................................ 58
Gambar 22. Liputan Wawancara Tanggapan Masyarakat .................................... 58
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI
menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke –
17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Sejak pemerintah Indonesia membuka
TVRI maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat
menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989 pemerintah
memberikan izin operasi pada kelompok usaha bimatera untuk membuka
stasiun televisi RCTI yang merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia.
Sejak saat itu mulai bermunculan stasiun televisi swasta yang lainnya.
Munculnya berbagai stasiun televisi di Indonesia sampai merambah di
berbagai daerah lokal yang membangun televisi, ini membuka peluang
lembaga pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia yang
dapat diperoleh dengan banyak hal. Pendidikan dapat diperoleh dari
pembelajaran dan pengalaman. Melalui proses tahapan belajar mengajar
merupakan bekal yang nantinya akan dimanfaatkan dalam persaingan dunia
kerja. Institu Seni Indonesia Surakarta membuka Prodi Televisi dan Film pada
tahun 2003 hingga sekarang. Prodi Televisidan Film adalah prodi yang banyak
mengajarkan secara luas dunia pertelevisian dan perfilman namun lebih
memfokuskan pada dunia pertelevisian. Ilmu – ilmu yang telah didapatkan
1
mahasiswa tidak hanya diterapkan di kampus namun mahasiswa diharuskan
mampu mengapikasikan ilmunya di luar kampus, (Kerja Profesi) agar
ilmunya benar – benar teraplikasikan dengan baik dan mendapatkan ilmu dari
pihak institusi yang dipilih.
Dalam kesempatan kali ini mahasiswa berhak memilih salah satu
stasiun televisi yang terbaik. Dari berbagai banyak stasiun televise mahasiswa
memilih RCTI (PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia) karena RCTI adalah
salah satu televisi nomer satu di Indonesia dan memiliki kualitas program –
programnya yang mendidik. Agar lebih efisien dalam bekerja mahasiswa
mendapatkan kesempatan dalam program News Gathering Departement,
divisi camera person. Dalam kurun waktu satu bulan mahasiswa banyak
mendapatkan ilmu yang diterima danpengalaman yang didapatkan
Berdasarkan uraian di atas, mahasiswa Prodi Televisi dan Film,
Jurusan S-1 Seni Media Rekam ISI Surakarta berkewajiban mengamati
sekaligus mengalami secara langsung penerapan kompetensi yang telah
dikembangkan selama kuliah melalui praktik belajar-bekerja atau magang di
dunia kerja yang sesungguhnya. Belajar – bekerja atau magang ini dapat
diwujudkan melalui pelaksanaan kuliah Kerja Profesi (KP) sesuai dengan
waktu yang harus ditempuh oleh mahasiswa yang sesuai kriteria standar
kelulusan.
B. Tujuan Penyelenggaraan Kuliah Kerja Profesi
Pelaksanaan kuliah Kerja Profesi Prodi Televisi dan Film, Jurusan S-1
Seni Media Rekam ISI Surakarta ini bertujuan untuk:
2
1) Merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai visi, misi, dan tujuan
ISI Surakarta.
2) Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk praktek / magang kerja dalam usaha
untuk meningkatkan kompetensi dan membuka wawasanberpikirnya.
3) Mahasiswa dapat mempraktekan ilmu yang di dapat di bangku kuliah
selama 3 tahun.
4) Mahasiswa mengalami suasana kerja secara langsung di dunia kerja.
5) Mahasiswa dapat mengetahui penerapan ilmu di stasiun televisi (RCTI).
6) Mahasiswa mengetahui system manajemen News RCTI dan system kerja
bidang profesinya secara nyata.
7) Mahasiswa dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia kerja di luar
kampus.
8) Mahasiswa dapat membandingkan cara bekerja (praktek) yang didapat di
bangku kuliah dengan penerapannya di lapangan atau duniakerja (RCTI).
9) Mahasiswa belajar mengembangkan kemampuan bekerjasamaI
nterpersonal skill(human relation).
10) Mengadaptasikan mahasiswa dengan perkembangan pertelevisian saat ini
khususnya pada bidang jurnalis (news).
C. Manfaat Penyelenggaraan Kerja Profesi
Manfaat Kuliah Kerja Profesi baik bagi mahasiswa Prodi Televisi dan
Film, Jurusan S-1 Seni Media Rekam ISI Surakarta, lembaga pendidikan
(Prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, ISI Surakarta), maupun
dunia industri.
3
1. Bagi Mahasiswa
a) .Terbentuknya sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi
pada lingkungan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang telah ditempatkan.
b) Sebagai peralihan dari suasana akademik kedunia kerja yang
sesungguhnya, sehingga pengalaman tersebut bias dipakai untuk
mempersiapkan diri dari segi mental dan kompetensi menghadapi
kebutuhan industri pertelevisian.
c) Mendapat banyak pengetahuan dalam bidang jurnalis televisi
d) Mengerti suasana lingkup kerja yang berbeda dengan suasana lingkup
kampus.
e) Menjalin hubungan kerja yang erat dan baik dengan pihak stasiun
televisi (News RCTI)
f) Dapat menjalin relasisecara professional dengan pihak News RCTI
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a) Dapat menjalin kerjasama mutualistis dengan pihak industri atau
perusahaan.
b) Dapat mewakili eksistensi Prodi Televisi dan Film, Jurusan S-1 Seni
Media Rekam, ISI Surakarta.
c) Dapat memperoleh informasi dari industri/perusahaan tentang
kompetensi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
d) Merupakan salah satu cara evaluasi pencapaian kompetensi lulusan.
3. Bagi Masyarakat
a) Sebagai sarana kegiatan pengabdian pada masyarakat dan negara di
bidang pendidikan dan khususnya bidang pertelevisian.
4
b) Memperoleh calon tenaga profesional dan terdidik yang diperlukan di
bidangnya khususnya jurnalis.
D. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Kuliah Kerja Profesi diambil pada semester V (tujuh). Kerja Profesi
dilaksanakan selama satu bulan sejak tanggal 22 Januari sampai dengan 22
Februari 2014. Adapun jadwal Kerja Profesi disesuaikan dengan pihak PT.
Rajawali Citra Indonesia (News) yaitu hari Senin sampai Sabtu sebagai hari
efektif kerja dimulai jam 07:00 WIB sampai dengan 16.30 WIB. Jadwal
tersebut masih dapat berubah, karena menyesuaikan dengan jadwal liputan di
lapangan.
E. Lokasi Penyelenggaraan Kerja Profesi
1) Nama Institusi : PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
2) Unit/Divisi : (News Gathering Departement)
3) Bidang : Camera Person
4) Alamat : Plaza MNC kav. 17-19
KebonSirih, Jakarta Pusat
5) Telepon : 021 – 5303540 / 5303550
6) Fax. : 021 – 5320906
7) Alamat email redaksi : Seputar Indonesia : [email protected]
5
BAB II
MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi
1. Materi Umum
Seputar Indonesia adalah program berita pertama yang diproduksi
oleh RCTI. Dengan konsep yang lebih tegas dan menarik, membuat
program ini banyak diminati oleh seluruh pemirsa RCTI di Indonesia.
Televisi, merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang
ditemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak
dasar utama teknologi pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman pada
tahun 1884. Ia menemukan alat yang disebut sebagai Jantra Nipkow atau
Nipkow Sheibe.1 Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop
atau televisi elektris. Seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang
memiliki pesawat televisi, jurnalistik televisi menjadi sebuah bentuk
jurnalistik yang akrab di masyarakat, bahkan bagi mereka yang tidak bisa
baca tulis sekalipun.
Berita televisi adalah media yang kompleks. Tidak seperti radio
atau media cetak, pemirsa harus bergulat dengan gambar yang bergerak
dengan cepat dan suara sebagai tambahan bagi informasi faktual yang
disampaikan melalui voiceover reporter dan beragam sync. Karena itu
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Seputar_Indonesia
6
penting bagi jurnalis televisi untuk menghindari pembebanan yang lebih
berat melalui bahasa yang rumit atau voiceover yang terlalu banyak.
Gambar dan kata-kata merupakan hal penting dalam jurnalisme
televisi. Kamera menjadi mata pemirsa dalam melihat kejadian. Televisi
merupakan media massa paling hebat dibanding semua pendahulunya.
Televisi tidak mengenal batas. Televisi adalah fenomena yang muncul dari
fenomena gelombang kemajuan abad ke-20, di dalam penyempurnaan
teknologi. Televisi melipat gandakan efek media dalam menjalankan
tugas, memberikan informasi, pendidikan, hiburan dan bimbingan.
Keberhasilan redaksi pemberitaan berita sebuah stasiun televisi
banyak bergantung kepada tim liputan beritanya. Sebab stasiun televisi
tidak hanya menunggu berita yang datang tetapi harus mengejar berita,
dan karenanya dibutuhkan seorang reporter. Tetapi selain berita stasiun
televisi membutuhkan gambar, dan untuk itu diperlukan seorang juru
kamera (camera person). Sebab keunggulan televisi dibandingkan media
massa lainnya adalah bahwa khalayak bisa melihat peristiwa yang terjadi,
karena berita yang dibacakan didampingi adanya gambar. Bagi televisi
gambar adalah segalanya, dan tidak ada yang lebih buruk bagi seorang
reporter televisi jika ia datang ke kantor tanpa membawa gambar yang bisa
menunjang berita yang akan ditulisnya. Terlebih bila stasiun televisi lain
justru memiliki gambar tersebut.
Kredibilitas stasiun televisi akan turun drastis bahkan hanya dalam
satu malam, bila tim liputannya gagal mendapatkan gambar dari suatu
7
peristiwa penting. Terlebih bila kegagalan itu terjadi karena pada saat itu
tidak ada juru kamera yang siap. Koordinasi antara reporter dan juru
kamera terkadang menjadi masalah dalam suatu liputan. Misalnya si
reporter sudah siap berangkat namun juru kamera belum ada, atau
sebaliknya.
Keberhasilan bagian pemberitaan stasiun televisi banyak
bergantung kepada reporter dan juru kamera yang ada di lapangan serta
korlip di ruang redaksi yang mengarahkan mereka. Namun kemampuan
produser dan eksekutif produser dalam menyusun acara juga tak kalah
penting. Struktur organisasi bagian pemberitaan televisi biasanya terdiri
dari sejumlash jabatan, seperti direktur pemberitaan (news director),
eksekutif produser, produser, koordinator liputan, reporter, juru kamera,
driver, dan lain lain.
Namun efektifitas peliputan berita redaksi pemberitaan sebuah
stasiun televisi sebagian besar bergantung kepada mereka yang bekerja di
lapangan tim liputan-yang terdiri dari para reporter dan juru kamera.
Ujung tombak dari suatu program berita stasiun televisi adalah tim liputan
berita. Kerjasama yang baik antara reporter dan juru kamera dalam sebuah
tim liputan akan menentukan kualitas berita yang dihasilkan atau
disampaikan kepada khalayak. Reporter dan juru kamera harus bekerja
sama sebagai satu tim kerja.
Pada saat bisnis pertelevisian belum berkembang, orientasi
mahasiswa lebih mengarah kepada media cetak. Zaman bergulir, sejak
8
industri televisi berkembang orientasi mahasiswa pun berubah, tidak
hanya melirik peluang kerja di media cetak tapi juga televisi. Jika
sebelumnya mereka berbondong-bondong ingin terjun ke wilayah media
cetak, kini mereka sudah melirik ke media elektronik, yakni radio dan
televisi.
a) Jenis-jenis Berita Televisi, menurut Onong U. Effendy:
1. Warta Berita (Straight Newscast)
2. Pandangan Mata (On The Spot Telecast)
3. Wawancara Udara (Interview On the Air)
4. Komentar (commentary).
b) Jenis-jenis berita televisi Menurut, JB Wahyudi:
1. Berita Terkini
a) Berita langsung (straight news) untuk berita kuat
(hard/spot/soft/news).
b) Berita mendalam (indepth news)
2. Berita Berkala
a) Laporan eksploratif
b) Laporan khas (feature)
c) Berita analisis
d) Human interest
e) Majalah udara (gabungan beberapa jenis dan bentuk berita).
2. Materi Khusus
Juru kamera (camera person) bertanggung jawab untuk semua
aspek teknis pemotretan dan merekam gambar. Seorang juru kamera harus
9
memastikan bahwa tidak ada kesalahan saat mengambil gambar. Juru
kamera harus memastikan bahwa ia mengambil gambar tajam, cara
pengambilan komposisi gambar yang tepat dan tepat, pengaturan level
atau tingkat suara yang sesuai, gambar warna yang sesuai dengan warna
aslinya dan ia harus mendapatkan hasil gambar yang terbaik.
Seorang juru kamera tidak hanya dituntut untuk dapat mengambil
gambar dengan baik, tetapi ia juga harus memahami gambaran apa saja
yang diperlukan untuk sebuah berita televisi. Seorang juru kamera
kemampuan terbatas baru untuk mengoperasikan kamera saja belum dapat
dikategorikan sebagai juru kamera berita televisi. Siapapun dapat
menggunakan kamera, namun tidak semua orang bisa menjadi juru kamera
yang baik tanpa terlebih dahulu mempelajari dasar teorinya.
Jadi apa dasar teoritis perlu mengenal seseorang sebelum
menyatakan siap menjadi juru kamera Profesionalisme seorang juru
kamera televisi dalam mengambil gambar saat foto karyanya dinilai
diperiksa sebelum mengedit ruang editing. pengetahuan dasar teknik
editing gambar mutlak harus diketahui oleh juru kamera. Memahami
teknik editing sangat penting bagi juru kamera sebagai dasar baginya
untuk mengambil gambar. Banyak wartawan berpendapat, seseorang harus
belajar untuk mengedit gambar pertama sebelum terjun dan bekerja
sebagai juru kamera. Jika editor yang diberikan banyak mengeluh tentang
juru kamera gambar kamera maka besar kemungkinan tidak memiliki
pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip mengambil gambar yang baik
dan benar.
9
Di ruang mengedit gambar yang diambil kamera terlihat lagi,
dipilih dan kemudian digabungkan oleh editor gambar ke dalam struktur
saling terkait, logis, dan masuk akal. Hasil editing harus dapat
menjelaskan berita yang disampaikan secara visual sesuai dengan durasi
waktu yang telah ditetapkan. Juru kamera harus menyediakan gambar
yang dibutuhkan oleh image editor. Apa yang dibutuhkan adalah bukan
hanya sebuah editor gambar utama tetapi juga gambar dukungan, juru
kamera yang mengambil gambar begitu banyak tanpa menunjukkan
hubungan yang jelas antara berbagai gambar, maka dia benar-benar hanya
akan memberikan masalah dengan gambar editor.
Pada dasarnya, teknik untuk setiap jenis pertanggungan adalah
sama, baik dalam mengambil gambar untuk sebuah berita singkat, liputan
khusus, atau membuat film dokumenter. Dalam cakupan olahraga,
misalnya pada pertandingan sepak bola, juru kamera akan digunakan lebih
penembakan teknik yang merupakan kombinasi dari tembakan lebar,
pemotretan wide angle, dan pengambilan gambar close-up.
Metode lain komposisi yang disebut Golden Mean. Metode ini
dideklarasikan saat televisi layar dibagi menjadi tiga bagian, baik secara
horisontal dan vertikal, maka empat poin dari pertemuan garis horizontal
dan vertikal yang empat poin yang akan menjadi pusat perhatian penintit
10
paling kuat. Sebagai aturan umum, komposisi gambar harus dalam posisi
stabil ketika merekam gambar dalam penyelesaian.2
Adapun yang harus diperhatikan secara mendasar bagi seorang
kamerawan berita dalam mempersiapkan fisik dan peralatan adalah
sebagai berikut :
1. Batterey kamera disesuaikan dengan kebutuhan dan persediaan
yang ada dan juga disesuaikan dengan dengan lokasi liputan
2. Lighting atau lampu penerangan untuk menerangi obyek
3. Tripot kamera dan kelengkapannya
4. Michrophone dan kabel michrophone atau clip on
Adapun secara mendasar untuk test peralatan langkah sebagai berikut :
1. Switch on kamera setelah batterey dimasukkan dan disini kita
juga bisa melihat power batterey yang tersedia dengan melihat
indicator batterey di kamera
2. Perhatikan Time code pada posisi 00:00:00:00
3. Cek input audio dari michrophone kamera dengan disesuaikan
saat justment switch audio mic, kamera, maupun automatic
4. Record colour bar minimal 10 detik dan 5 detik blank tanpa
atau dengan audio yang baik.
5. Cek hasil recording
2 Andi Fachrudin. Dasar – Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2012. Hal 48.
11
B. Metode Kuliah Kerja Profesi
Untuk melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan maka
dilakukan pendekatan sosial kepada objek. Pendekatan sosial ini meliputi
pengenalan maksud dan tujuan mata kuliah Kerja Profesi ini. Pendekatan yang
dilakukan dengan cara pengumpulan data primer meliputi Interview,
Observasi langsung ke tempat obyek kegiataan dan mencari informasi ke
instansi yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan Kerja Profesi dan Partisipasi
dengan beberapa kegiatan yang tersusun sesuai dengan jadwal kerja. Selain
dengan pengumpulan data primer, pendekatan juga dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder, yaitu dengan cara analisa dokumen rekaman dan
studi pustaka. Berikut penjelasan mengenai pendekatan atau metode dalam
melaksanakan kegiatan Kerja Profesi :
1. Pengumpulan Data Primer
a. Observasi
Sebelum melaksanakan kegiatan Kerja Profesi, dari awal
memilih dan melihat mana stasiun yang bagus dengan program –
program yang menginspirasi dan layak sebagai tempat kuliah kerja
profesi. Disini Pemilihan Tempat kuliah kerja profesi dari banyak
stasiun televisi nasioanal yang berada di Indonesia terpilihlah PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia. Karena mahasiswa Institut Seni
Indonesia tidak banyak yang Kuliah kerja Profesi di PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia. Langkah awal yang dilakukan yaitu berkoordinasi
dengan pihak PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dan pengajuan
12
proposal dan berkas – berkas persyaratan. Pengajuan proposal Kerja
Profesi ditanggapi dengan terbuka oleh pihak PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia (News RCTI), sehingga dapat segera melakukan
persiapan lebih lanjut perihal materi dan persiapan keberangkatan.
Observasi selanjutnya dilakukan pada tanggal 20 Januari 2014 dengan
mendatangi langsung ke PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (News
RCTI).
Bersama dengan koordinasi daerah dan teman kerja profesi
yang lainnya diajak untuk mengelilingi serta memperkenalkan kepada
para staff sekaligus divisi-divisi yang bersangkutan dan diberi
pengarahan tentang prosedur pelaksanaan Kerja Profesi di PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia (News RCTI). Setelah resmi
menjadi peserta Kerja Profesi di PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia (News RCTI)., observasi dilakukan terlebih dahulu melalui
pengamatan terhadap cara kerja produksi berita salah satunya camera
person, hari pertama langsung mengikuti liputan karena pembimbing
yang terpilih sedang tidak masuk. Pada hari pertama yang seharusnya
mendapatkan materi, tetapi langsung keluar liputan. Namun pada hari
kedua langsung diberikan materi – materi pembuatan berita dan
mempraktekkan menggunakan kamera.
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan secara khusus dengan
koordinasi daerah, koordinasi kamera, koordinasi liputan, sekretariat
maupun orang – orang yang berada di bagian camera person news .
13
Wawancara yang dilakukan disini merupakan kegiatan tanya jawab
secara langsung dengan pembimbing lapangan pada saat liputan dan
di kantor. Dengan adanya wawancara yang dilakukan, didapatkan
jawaban-jawaban dari pembimbing dimana jawaban tersebut dapat
menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana
proses kerja. Dari proses pekerja itu mendapatkan evaluasi – evaluasi
yang berguna dan memotifasi bagaimana cara kerja yang baik dan
benar.
c. Partisipaasi
Partisipasi dilakukan secara langsung saat melaksanakan
kegiatan Kerja Profesi pada tanggal 20 Januari sampai dengan tanggal
20Februari 2014 sesuai jadwal yang ditentukan. Terlibat secara
langsung sebagai camera person (juru kamera) dalam program berita
Seputar Indonesia. Selain itu penulis berpartisipasi dalam pembuatan
Feature. Pada saat Live berlangsung penulis berkesempatan ikut
melihat di dalam mobil ENG.
2. Pengumpulan Data Sekunder
A. Analisis Dokumen dan rekaman
Rekaman perusahaan merupakan data yang dimiliki PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia (News RCTI) dalam bentuk
dokumen audio visual yang berbentuk kaset miniDV dan DVD yang
disimpan di divisi library. Analisis dilakukan dengan mengamati
proses kerja juru kamera untuk dipraktekkan pada saat kerja profesi.
Selain itu bimbingan juga senantiasa diberikan oleh pembimbing
14
(News RCTI) mengenai camera person (juru kamera). Setelah
mengamati, menganalisis serta mempraktekkan bagaimana seorang
camera person (juru kamaera) memilih obyek gambar, dapat diketahui
bagaimana cara pengambilan gambar yang bagus.
B. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan cara pencarian data-data yang
sebagian didapat dari internet. Selain materi yang telah disampaikan di
kampus, beberapa buku tentang televisi juga menjadi pedoman dalam
memahami sebuah proses produksi program televisi selama Kerja
Profesi berlangsung. Buku-buku yang telah dibaca dapat diaplikasikan
langsung didalam dunia kerja, beberapa buku yang telah dibaca antara
lain:
1. Dasar – Dasar Produksi Televisi, Andi Fachrudin, 2012 dalam
buku ini berisikan mengenai berbagai teknik dan konsep
fundamental sebuah program televisi yang berkualitas, dalam
program berita berisikan persiapan, pembuatan, pengambilan
gambar dan wawancara sampai berita tersebut tersajikan.3 Dan
pada bagian akhir disajikan berbagai hal yang berkaitan dengan
rating dan share, video streaming, laporan investigasi sampai
pengeditas produksi program yang dihasilkan.
3 Andi Fachrudin. Dasar – Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2012.Hal 147.
15
2. Media Penyiaran (Strategi mengelola Radio dan televisi),
Morissan, M. A. 2005 buku ini berbicara tentang media penyiaran
membutuhkan program utnuk mengisi waktu siarannya dan tidak
akan berfungsi apa – apa tanpa tersedia program untuk disiarkan. 4
Media penyiaran dikenal oleh khalayak dari berbagai program
yang ditayangkan .
4 Morissan, M. A. Media Penyiaran (Strategi mengelola Radio dan televisi). Cipadu: Ramdina
Prakarsa. 2005. Hal 27
16
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Tujuannya
adalah sebagai alternatif atas tontonan menarik yang sebelum 1989 dikuasai
oleh TVRI yang saat itu menjadi corong pemerintah untuk
mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu. RCTI awal siaran
lewat ijin saluran membasis di Jakarta & sekitarnya dengan dekoder
kemudian mengudara pada tanggal 1 Januari 1987 di Jakarta kemudian
siaran percobaan mulai pada tanggal 1 Januari 1988 dan diresmikan tanggal
24 Agustus 1989 bertepatan dengan ulang tahun TVRI ke-27 membasis di
Jakarta.5 Menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi
dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat
menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat
di Indonesia. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki
jaringan terluas di Indonesia.
Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri
karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi
sendiri yang biayanya jauh lebih mahal. Karena setiap hari pelanggan
dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka
5 http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf. Hal
1.(1 April 2014)
17
pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran secara bebas mulai
24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT. Bimantara
Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan
acara-acara RCTI di Surabaya, yaitu SCTV.
Saat itu pula, RCTI dan SCTV dikenal sebagai “Saudara Kembar”
karena RCTI dan SCTV selalu bersama menayangkan acara-acara yang
ditayangkan RCTI meskipun waktu tayang antara RCTI dan SCTV selalu
berbeda. Setelah sekian lama bersiaran lokal di kota Jabodetabek, akhirnya
tanggal 24 Agustus 1990 RCTI bersiaran secara nasional, namun hal itu baru
direalisasikan tahun 1990 saat meluncurkan RCTI Bandung yang bertugas
merelay acara-acara RCTI di Jakarta sejak tanggal 1 September 1990.
RCTI termasuk stasiun televisi besar di Indonesia, tapi susunan
acaranya berbeda. Setelah sukses dengan RCTI dari Bandung, akhirnya awal
tahun 1990 RCTI bersiaran secara nasional, diantaranya Banda Aceh,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang,
Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Batam, Manado,
Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura dan hingga akhirnya tahun
1993 RCTI sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1997, terjadi kekisruhan antar pemilik saham RCTI dan
SCTV. Itu semua karena pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan
yang dilakukan oleh [PT. Bimantara Citra, Tbk. yang lebih me-nomor satu-
kan RCTI ketimbang SCTV. Karena itulah, RCTI dan SCTV memutuskan
untuk berpisah dan menjalankan kehidupannya sendiri-sendiri.
18
Tahun 1999, RCTI merupakan televisi swasta pertama yang
melakukan reformasi besar-besaran dalam susunan manajemen. Hampir
semua susunan direksi dan komisaris dirombak total untuk meningkatkan
kinerja perusahaan yang sempat merugi karena krisis moneter tahun 1997
lalu. Setelah 4 tahun menyendiri, akhirnya RCTI memiliki 2 stasiun televisi
yang menjadi teman RCTI, yaitu Metro TV dan Global TV.
PT. Bimantara Citra Tbk. mendirikan Global TV (PT. Global
Informasi Bermutu, Tbk.) pada tahun 1999 dan memiliki 70% saham atas
Global TV dan juga memodali berdirinya Metro TV (PT. Media Televisi
Indonesia, Tbk.) dan memiliki 25% saham Metro TV. Namun, pada tahun
2002, PT. Bimantara Citra, Tbk. berganti manajemen setelah dibeli PT.
Bhakti Investama, Tbk. Pemilik baru dari PT. Bimantara Citra, Tbk. menilai
Metro TV kurang memberikan keuntungan berarti dan segmentasinya
tumpang tindih dengan RCTI. Hingga akhirnya Bimantara menjual 25%
saham Metro TV dan 1 Juli 2003 Bimantara membeli 75% saham PT. Cipta
TPI, Tbk. dan langsung menempatkan para direksi baru di TPI. dan pada 1
Oktober 2003, PT. Bimantara Citra, tbk. mendirikan induk usaha untuk
RCTI, TPI dan Global TV yaitu Media Nusantara Citra (MNC).
Sejak 1 Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra,
kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan TPI. RCTI
memiliki hak siar atas ajang sepak bola Euro 2008 bersama Global TV dan
TPI. RCTI juga mengudara di Timor-Leste. Tahun 2009 telah berusia 20
tahun dan Finalis The Master Limbad juara runner up the master telah
19
beraksi berdiri di menara selama 20 jam di menara 20 meter tanggal 24
Agustus 2009, Limbad berhasil menjatuhkan diri dari menara yaitu pertanda
Hari ulang tahun RCTI yang ke-20. Direktur Utama RCTI saat ini adalah
Hary Tanoesoedibjo, yang juga Presiden Direktur dan CEO dari Media
Nusantara Citra (MNC) dan Global Mediacom RCTI-pun menggandeng
JakTV stasiun televisi lokal Jakarta, untuk bergabung dalam satu
manajemen, yaitu Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. pada tahun 2005
yang lalu.
2. Logo PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Nama Rajawali Citra Televisi Indonesia secara keseluruhan
menggambarkanbahwa RCTI mempunyai komitmen yang tinggi untuk
bekerjasama mengabdi kepada bangsa melalui sumbangannya memberikan
informasi, pengetahuan, dan sekaligus hiburan melalui televisi Indonesia,
seperti tampak dalam gambar.
Gambar 1. Logo RCTI
Sumber: News Graphics PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, 2014
20
a. Arti Logo
Logo dari RCTI menggambarkan sikap RCTI yang selalu tanggap
sertasigap setiap saat, turut serta mencerdaskan bangsa dalam era
pembangunan semesta nasional.6 Bermediakan teknologi televisi yang
dilandasi semangatperjuangan serta wawasan nasional maupun
internasional, demi mencapaikesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat
Indonesia.
b. Simbol Burung Rajawali
Simbol burung rajawali menggambarkan tekad RCTI bahwa
dengankegiatan teknologi, komunikasi dan visual televisi khususnya
yang berwawasannasional, RCTI siap mengemban tugas menyebarkan
informasi, pengetahuan dan hiburan.
c. Huruf “RCTI”
Huruf RCTI dengan tipografi karakter tebal namun dalam bentuk
sederhana, lugas tanpa ornamen berwarna biru murni dengan latar
belakangmenyiratkan ilusi optis. Seluruh rangkaian disatukan oleh garis
merah yang melintas di bagian kepala huruf. Tipografi ini menyiratkan
kedinamisan langkah yang tidak dibatasi oleh rumit dan ketatnya aturan
formal. Sedangkansegmen-segmennya menyiratkan aspek teknologi
komunikasi visual.
6 http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf. Hal 4.
(1 April 2014)
21
3. Visi, Misi dan Tiga Pilar Utama PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
a. Visi :
Visi PT Rajawali Citra Televis Indonesia adalah Media Utama Hiburan
dan Informasi. Kata “utama” mengandung makna lebih dari yang
“pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada
dimensi tertentu. Sedangkan kata“utama” mengandung unsur kemuliaan
karena melibatkan aspek kualitas, integritasdan dedikasi.
Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:
1) RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program
hiburan dan informasi.
2) RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung
jawab sosialatas sajian program-programnya.
3) RCTI menjadi pilihan yang utama dari para stakeholder (karyawan,
pemirsa,pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan
afiliasi, mitrastrategis, masyarakat, dan penyelenggara Negara).7
b. Misi
Sedangkan Misinya adalah Bersama Menyediakan Layanan
Prima, yangmemiliki makna interaksi kerja di perusahaan lebih
mengutamakan semangatkebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang
kuat. Hal ini memungkinkan seluruhkomponen perusahaan mulai dari
level teratas sampai dengan level terbawah-sama terstimulasi,
terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karyaterbaiknya demi
mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada stakeholder.
7 http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf. Hal 5.
(1 April 2014)
22
c. Tiga Pilar Utama
Selain visi dan misi, RCTI memiliki tiga nilai sebagai pilar utama
yang menjadimotivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI, yaitu :
1) Keutamaan Dalam Kebersamaan
2) Bersatu Padu
3) Oke
Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk
sampai pada hasil yangmendapat pengakuan dari para stakeholder atas
kualitas integritas dan dedikasi yangditampilkan.8
4. Strategi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Secara keseluruhan untuk selalu tampil ke depan sebagai televisi
terbaik yangmampu mengatasi gejolak pasar, perhatian RCTI sangat
dicurahkan kepada :
a. Peningkatan dan pendayagunaan sarana operasi dan teknologi sehingga
dapatmemberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemilik
pesawattelevisi.
b. Penyajian program yang menarik dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi aktual
dan akurat, sertapengembangan kreativitas untuk melahirkan program-
program acara baruyang menarik, memuaskan pemirsa dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Pemasaran iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap
8 http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf. Hal
6.(1 April 2014)
23
memperhatikan kepentingan masyarakat luas.
d. Peningkatan peran, kompetensi dan profesionalisme sumber daya
manusia,
melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan
melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan.
e. Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan
masyarakatbaik berupa penyajian program hiburan, informasi dan
pengetahuan sertaprogram-program sosial.
5. Target
RCTI merupakan jaringan TV swasta nasional pertama di Indonesia
dan menjadi jaringan siaran TV nasional terdepan berdasarkan pangsa
pemirsa, dengan pangsa pemirsa rata-rata sekitar 17,6% dan memiliki
persentase tertinggi dalam pendapatan iklan TV sebesar 14,1% selama tahun
2008. Sasaran pemirsa RCTI adalah semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan informasi dan hiburan, sesuai dengan program acara yang
disajikan.Program RCTI dirancang untuk mengakomodasi keluarga yang
berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsa ABC 5+). Susunan
program RCTI mencakup drama serial, berita, olahraga, musik, hiburan,
variety shows, acara anakanak, dan film dokumenter. 9 RCTI memusatkan
upayanya padapeningkatan kualitas produksi lokal, sementara di saat yang
sama secara selektif memperoleh hak untuk menyiarkan content asing, yang
diyakini RCTI sesuai dengan selera lokal.
9 http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf. Hal 7.
(1 April 2014)
24
25
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa President Director
sebagai dewan tertinggi di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
yang dibantu oleh bagian Audit. Kemudian bagian Audit bertugas
melaksanakan penyusunan standar akuntansi, pemeriksaan dan pelaporan
keuangan bursa berjangka perusahaan pada setiap bagian atau divisi yang
dimiliki oleh perusahaan yang membawahi Programming Director,
Corporate Affair Director, Sales and Marketing Director, Finance
andAdministration Director, Production Division yang membawahi
Production OfficeDepartement, Production Support Departement, dan
Production Operations
Departement. News and Features Divison yang membawahi
Infotainment Departement dan General Secretariat. News Deputy
membawahiNews Gathering Departement, dan News Production
Departement. Sedangkan Features Deputy membawahi Features
Departement. Sedangkan Engineering and IT Division dibantuoleh Master
Control Departement, Studio and Outside Broadcasting Departement,
Technical Facility Departement, Transmission Departement, IT
Departement. Programming Director yang bertanggungjawab melakukan
perencanaan hinggaproses pengawasan setiap program sehingga
menghasilkan tayangan yang berkualitas,membawahi beberapa
departemen antara lain Program Research and Development Departement,
Programming Operations Departement, dan Programming Division,yang
membawahi Acquisitions Departement, dan Program Planning and
Schedulling Departement. Sedangkan Corporate Affair Director
26
membawahiCorporate Secretary dan Legal Departement. Sales and
Marketing Director yangbertanggungjawab merencanakan, mengontrol
dan mengkoordinir proses penjualandan pemasaran perusahaan dibantu
oleh Sales Administrasi Support Departement, Marketing Communication
Departement, Promotion Division, dan Sales and Marketing Division dan
yang membawahi Sales Departement dan Marketing Research and
Analysis Departement. Dan Finance and Administration Director yang
mengatur dministrasi dimana kerja dan pengeluaran anggaran yang
tersedia yang dibantu oleh Purchasing Departement, Corporate Policy
and Procedure Improvement, HR and GA Departement, Safety and
Security Section dan Finance and Accounting Division yang membawahi
Accounting and Tax Departement, Budget Control Departement,dan
Finance Departement.
6. Sejarah News Gathering Departement PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia
Diawali dari ide Peter F. Gontha, Direktur RCTI tahun 1989 yang sejak
awal sudah memiliki obsesi untuk membuat suatu program berita di
televisi yang dipimpinnya, maka lahirlah Redaksi RCTI pada tanggal 1
November 1989 dengan Pemimpin Redaksi, Chrys Kelana. Redaksi RCTI
ini mampu melahirkan program informasi yang pertama kali dengan nama
Seputar Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan yang melarang
penayangan berita hard news, maka program informasi ini kemudian
dikemas secara rangkuman features dengan nama Seputar Jakarta.
27
Gambar 3.Wajah Seputar Indonesia Pertama Kali (masih Seputar Jakarta)
Sumber: Google, 2014
Menggunakan nama Jakarta, sebab program yang ditayangkan masih
menggunakan dekoder dan hanya untuk wilayah Jakarta. Secara bertahap,
akhir tahun 1989 sampai awal 1990, RCTI mulai membuka dekodernya
sehingga masyarakat luas yang tidak berlangganan dekoder dapat melihat
tayangan RCTI, bahkan dengan masuknya satelit palapa RCTI bisa dilihat
melalui parabola di seluruh Indonesia, bahkan di beberapa negara tetangga.
Pada bulan juli 1990 Seputar Jakarta berganti nama menjadi Seputar
Indonesia. Siaran informasi ini selalu dilakukan secara taping (rekaman),
hingga dua tahun kemudian, tepatnya pada bulan November 1991, Seputar
Indonesia mampu mengadakan siaran langsung dengan anchor Desi Anwar
dan Pius Wans Mahdi.
Program Seputar Indonesia merupakan program pemberitaan yang
mendapat rating pemirsa sangat tinggi karena menyajikan berita di seputar
Indonesia yang aktual dan akurat, dan dengan kajian yang cukup
28
mendalam.10
Program Seputar Indonesia inilah yang dinilai sebagai awal
lahirnya jurnalistik televisi di Indonesia.
Gambar 4.Wajah Seputar Indonesia Setelah Berubah dari Seputar Jakarta
Sumber: Google, 2014
Tanggapan masyarakat terhadap kebutuhan akan program
pemberitaan RCTI sangat positif dan sangat tinggi sehingga lahirlah
program-program baru antara lain Buletin Malam, Buletin Siang, dan
Nuansa Pagi. Akhirnya, pada bulan Febuari 2009 program berita RCTI yang
sebelumnya memiliki nama yang berbeda, berubah menjadi Satu Seputar
Indonesia. Untuk informasi yang segar di pagi hari, kita bisa simak Seputar
Indonesia Pagi. Siang hari ada Seputar Indonesia Siang. Menemani waktu di
sore hari, ada Seputar Indonesia. Dan Seputar Indonesia Malam menyajikan
berbagai informasi menjelang tengah malam.
Hingga saat ini, hampir 20 tahun, program Seputar Indonesia
masih tetap exist dan mampu menempati posisi nomor satu. Mengusung
slogan, Seputar Indonesia sebagai program berita yang pertama dan tetap
yang terbaik.Selain Seputar Indonesia, program berita andalan di RCTI
10 http://id.wikipedia.org/wiki/Seputar_Indonesia
29
yaitu Sergap dan Delik. Program berita Sergap diluncurkan pada tahun 2001
dan menyiarkan berita-berita kriminal yang terjadi setiap hari. Tayangan
berita Sergap berdurasi kurang lebih 30 menit dan disiarkan pada siang hari.
Sedangkan program berita Delik menyiarkan berita rekaman (taping)
dengan tema yang aktual, dengan satu topik dan dilengkapi dengan analisis
pakar sebagai solusi dari tema yang di bahas. Tayangan program Delik
berdurasi 30 menit dan disiarkan pada dini hari.
Dibandingkan dengan stasiun televisi lain, porsi program acara news di
RCTI lebih sedikit. Karena RCTI bukanlah stasiun televisi berita yang
mengkhususkan acara hanya berita saja, namun lebih banyak ke acara
hiburan.
7. Deskripsi Program News di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Seputar Indonesia (Sindo), Sindo Pagi, Sindo Siang, dan Sindo Malam.
Gambar 5. Logo Program Seputar Indonesia
Sumber: News Graphics PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, 2014
30
a) Format dan Isi
Live di studio, berisikan berita-berita hard news terkait dengan
politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Pada Sindo Pagi terdapat juga
berita dari mancanegara dan info mancanegara (sumber di ambil dari
ATPN dan Reuters).
b) Durasi / Jam Tayang
Sindo Pagi : 90 menit / 05.00-06.30 (Senin-Minggu).
Sindo Siang : 30 menit / 12.00-12.30 (Senin-Minggu).
Sindo : 30 menit / 16.30-17.00 (Senin-Minggu).
Sindo Malam : 30 menit / Insidental – Dini Hari,
(Senin-Jumat).
31
32
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa News and Features
Division Head (Pemimpin Redaksi) sebagai kedudukan tertinggi di News
Division yang dibantu oleh General Secretariat dan News Deputy (Wakil
Pemimpin Redaksi). Kemudian Wapemred bertugas memastikan
kelancaran peliputan dan produksi berita yang dibantu oleh News
Research and Library Section Head, News Gathering Departement Head,
dan News Production Departement Head. News Research and Library
Section Head dibantu oleh News Research dan News Library. Sedangkan
News Gathering Departement Head yang bertugas memastikan pasokan
berita untuk setiap program tersedia tepat waktu dan tepat berita dibantu
oleh Regional Assignment Editor Section Head yang membawahi Regional
Assignment Editor dan Regional Correspondent, ENG Cameramen
Section Head yang membawahi ENG Cameramen, Assignment Editor
Section Head yang membawahi Assignment Editor dan Reporter and
Video Journalist (VJ).
Dan News Production Departement Head yang bertanggungjawab
memastikan setiap program berita tayang sesuai dengan waktu yang telah
dijadwalkan dibantu oleh Executive Producer yang membawahi Producer.
News Presentation Section Head yang membawahi News Talent and
Wardrobe, Video Editor, Computer Graphic, dan Live Team. Studio
Section Head membawahi Studio Crew yang didalamnya termasuk
Program Director, Switcher, Cameraman Studio, Audioman,
Teleprompter, dan VTR Operator.
33
10. Job Description News Gathering Departement PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia
Organisasi departemen News terdiri dari beberapa bagian penting dengan
tanggung jawab berbeda, yakni :
a. News and Features Division Head (Pemred)
1) Mengembangkan strategi di Divisi News.
2) Memastikan ketersediaan siaran berita RCTI dan kelancaran
kegiatan operasional Divisi News.
3) Menjadi pengambil keputusan tertinggi untuk pemilihan topik
berita, wawancara, program documentary dan acara khusus yang
akan ditayangkan.
4) Melakukan pengawasan terhadap kemajuan cakupan acara khusus
dan penelitian serta laporan investigatif yang mendalam.
5) Memberikan solusi atas masalah teknis dan produksi bekerjasama
dengan Divisi Teknik.
6) Melakukan koordinasi dengan Bagian Progamming mengenai
aktivitas program pada Divisi News.
b. News General Secretary
1) Memastikan seluruh kegiatan administrasi Divisi News dan
Features berjalan dengan lancar.
2) Monitoring seluruh tugas kesekretariatan baik untuk internal
maupun eksternal.
3) Melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait yang erkaitan
dengan ijin liputan (pihak luar).
34
4) Melakukan permintaan pembayaran untuk honor koresponden dan
biaya operasional koresponden.
5) Menyiapkan proposal (untuk kegiatan-kegiatan liputan live harian)
dan proposal keuangan untuk kegiatan live skala besar.
6) Melakukan negosiasi atau penjelasan dengan pihak-pihak terkait
(intern), terutama yang berhubungan dengan keuangan (misal SPD,
Koresponden, Fee Narasumber, dll).
7) Melakukan approval and control budget secara administratif untuk
pengeluaran regular di Divisi News and Features.
c. News Deputy (Wakil Pimpinan Redaksi)
1) Memastikan kelancaran peliputan dan produksi berita.
2) Melakukan pengawasan pada seluruh kegiatan dan tugas peliputan
yang mengarahkan penayangan berita dan berjalannya jadwal kerja
sehingga fungi newsroom dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
3) Melakukan analisis laporan berita, menentukan tingkat
kepentingan dan kemungkinan perluasan liputan untuk membuat
berita individual.
4) Mengontrol setiap hasil reportase atau kesalahan interpretasi dan
memastikan reportase berita yang berimbang dan terpercaya.
5) Memberikan masukan mengenai materi yang akan diliput, setiap
kali dilakukan perencanaan peliputan, proses pengolahan serta on
air look.
35
d. News Gathering Departement Head
1) Memastikan pasokan berita untuk setiap program tersedia tepat
waktu dan tepat berita.
2) Memastikan proses peliputan berita oleh reporter, penulis berita
dan komentator sesuai dengan hasil rapat budget.
3) Memastikan ketepatan penempatan reporter, penulisan berita dan
komentator sesuai dengan topik liputan, baik untuk liputan yang
bersifat regular maupun acara khusus.
4) Melakukan analisa terhadap laporan hasil liputan serta memberikan
masukan untuk hal-hal yang signifikan.
5) Melakukan pengawasan atas proses peliputan, baik untuk korlip/
korkam/ korda/ live support/ reporter/ kameramen/ koresponden/
ENG live report.
e. News Production Departement Head
1) Memastikan setiap program berita tayang sesuai dengan waktu
yang telah dijadwalkan.
2) Memastikan durasi tayang tepat waktu, tetap gambar, dan tetap
berita.
3) Melakukan pengawasan dan supervise terhadap pelaksanaan
produksi sebuah berita, mulai dari editing sampai dengan tayang.
Termasuk didalamnya on air look, yang meliputi penampilan
penyiar, grafik dan materi audiovisual.
4) Melakukan evaluasi berita yang sudah selesai atau siap, gambar
pendukungnya, dan rekaman beritanya untuk ditayangkan.
36
5) Melakukan evaluasi terhadap setiap hasil tayangan.
f. News Research and Library Section Head
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan doukumentasi
penyimpanan kaset dari seluruh hasil liputan.
2) Memastikan ketepatan administrasi penyimpanan kaset dari
seluruh hasil liputan.
3) Membuat index master tayang.
4) Pembuatan nomor kaset dan nomor induk terkait dengan registrasi
kaset baru.
5) Melayani proses streaming hasil liputan dari kontributor atau
reporter.
6) Melakukan shot list detail isi kaset.
B. PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
1. Rencana Kegiatan
Sebelum melaksanakan Kerja Profesi terlebih dahulu mengajukan
proposal untuk melaksanakan Kerja Profesi di PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia (RCTI). Di dalam proposal mengajukan diri untuk ditempatkan
di divisi Produksi yaitu kreatif. Alasan mengajukan diri dalam divisi ini
karena tertarik untuk mempelajari lebih dalam cara kerja seorang kreatif
dalam dunia kerja yang sebernarnya. Selain itu juga ingin menambah
wawasan dan pengetahuan bagaimana tugas seorang kreatif di dalam
sebuah televisi nasional.
37
Mengaplikasikan bagaimana tugas menterjemahkan desain
program menjadi desain produksi. Mempelajari mendalami dan
mengembangkan desain program, mengidentifikasi sumber daya
pendukung untuk mencapai hasil yang optimal. Melakukan penentuan atau
interpretasi format acara dan kriteria pengisi acara dan desain set. Tim
kreatif bertugas mengembangkan berbagai macam ide menjadi skenario
yang siap diproduksi/dieksekusi.
2. Realisasi Kegiatan
Dalam suatu Perusahaan memiliki kebijakan masing-masing.
Keinginan untuk menjadi tim kreatif dalam produksi tidak dapat
terealisasikan. Namun dari pihak RCTI memberikan penawaran yang lebih
menantang, masuk dalam divisi News yang tidak terfikiran oleh saya.
Namun ini adalah suatu tantangan bagi saya, masuk dalam divisi News
sebagai Camera person (Juru kamera) karena tidak banyak juru kamera
seorang wanita, karena pria yang lebih mendominasi karena pekerjaannya
yang berat.
3. Waktu Penyelenggaraan Kerja Profesi
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan instansi televisi
yang mempunyai jangkauan nasional yang membuka diri terhadap
program pelaksanaan Kerja Profesi bagi mahasiswa yang sedang
menempuh mata kuliah tersebut.
38
Masa pelaksanaan Kerja Profesi biasanya ditempuh selama 1 bulan
dengan jam kerja yang telah ditentukan oleh pihak PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia (News Gathering Departement) yaitu 10 jam kerja dan
6 hari efektif kerja, namun ketentuan tersebut dapat berubah sesuai dengan
kondisi di lapangan.
Sesuai dengan ketentuan tersebut maka pelaksanaan Kerja Profesi
terhitung mulai tanggal 22 Januari ampai 22 Februari 2014 terhitung 290
jam dan telah memenuhi prasyarat waktu minimal 180 jam sesuai yang
ditentukan oleh pihak Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Seni
Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta.
4. Lokasi Penyelenggaraan Kerja Profesi
Selama kegiatan Kerja Profesi, dengan memfokuskan diri pada
Divisi News Gathering. Dalam pelaksanaan KP diberi tanggung jawab di
bidang Camera Person. Lebih jelasnya berikut adalah tempat
penyelenggaraan Kerja Profesi :
a. Institusi/Unit yang dituju
Nama Institusi : PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Unit/Divisi : (News Gathering Departement)
Bagian : Camera Person (Juru Kamera)
Alamat : Plaza MNC kav. 17 – 19
Kebon Sirih, Jakarta Pusat
39
C. Deskripsi Program Kuliah Kerja Profesi
Seputar Indonesia adalah program berita pertama yang diproduksi
oleh RCTI. Dengan konsep yang lebih tegas dan menarik, membuat program
ini banyak diminati oleh seluruh pemirsa RCTI di Indonesia. Sebenarnya,
Seputar Indonesia mengambil konsep dari acara Seputar Jakarta yang juga
pernah ditayangkan oleh RCTI. Hanya saja, Seputar Indonesia mencakup
seluruh wilayah Indonesia dengan adanya Koresponden RCTI yang berada di
pelosok Negeri.
Gambar 7. Logo Program Seputar Indonesia
Sumber: News Graphics PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, 2014
Sebelum Seputar Indonesia hadir, Seputar Jakarta merupakan
program berita RCTI. Seputar Jakarta ini hanya menginformasikan berita-
berita yang ada di wilayah Jabotabek. Dengan durasi hanya 15 menit.
Setelah itu, ditingkatkan menjadi 30 menit pada awal Agustus 1990.
40
D. Deskripsi Kegiatan Sebagai Camera Person
1. Kegiatan Sebagai Camera Person
Gambar 8. ID Card News RCTI
Sumber : IrsaRicha, 2014
Gambar di atas adalah tanda pengenal atau ID Card sebagai peserta
magang di News RCTI. ID Card diberikan setelah beberapa hari
melakukan liputan. Selama melaksanakan kuliah kerja profesi selama satu
bulan beberapa liputan menjadi camera person memang tidak setiap waktu
mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar, namun selalu
mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar. Kamera yang
digunakan dalam liputan yaitu :
41
Gambar 9. Kamera Panasonic AG - HPX 250 P2 HD
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Gambar 10. Vinten Pro-6DC Tripod
Sumber : http://www.globalmediapro.com
Dalam pengoperasian Kamera Panasonic AG - HPX 250 P2 HD
pada awalnya memang susah, karena belum terbiasa mengoperasikan
dengan kamera semi profesional namun karena setiap hari menggunakan
Kamera Panasonic AG - HPX 250 P2 HD jadi harus tanggap untuk
menggunakannya. Dengan bekal yang telah dipelajari di bangku kuliah
jadi tidak mempersulit untuk menggunakan, ditemani juru kamera yang
dengan senang hati membimbing dari awal hingga terbiasa
menggunakannya. Mulai dari cara teknis bagaimana penggunaan kamera
hingga cara membuka tripod dengan benar agar safety.
42 42
Gambar di atas adalah hari pertama masuk RCTI dan awal liputan,
sebelum mengambil gambar diberi pengarahan bagaimana cara
pengoperasiakan kamera dengan benar. Setelah mengerti, langsung
mempraktekkan di sebuah taman yang terletak di Jakarta Pusat yaitu di
Taman Lembang, tantangannya disini pengambilan gambar harus bercerita
dalam waktu kurang lebih 5 menit.
G
ambar 11. Liputan Feature Taman lembang
sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Gambar 12. Komisi Pemilihan Umum
sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
43
Karena di tuntut harus bercerita pada awal pembuatan memang
lama dalam berfikir dan masih ragu dalam pengambilan gambar. Liputan –
liputan dalam satu bulan diantaranya : Liputan Khusus Komisi pemilihan
umum.
Sebelum berangkat menuju tempat, terlebih dahulu berdiskusi
dengan koordinasi kamera untuk mendapatkan bagian liputan. Setelah itu
menghubungi camera person, reporter dan langsung menyiapkan
perlengkapan kamera, tripod dan microphone. Berita yang diangkat dalam
komisi pemilihan Umum mewawancarai salah satu atasan KPU untuk
menanggapi masalah kampanye. Penggambilan gambar yang selalu
dipakai diantarana CU, MLS, LS.
Liputan khusus Pasar Bulog (Menteri Perdagangan), Berita yang diambil
yaitu kedatangan menteri Perdagangan yang mendatangi Pasar Bulog
menanggapi kenaikan harga sembako dan mewawancarai pedagang-pedagang.
Untuk liputan hanya melihat bagaimana cara kerja camera person di lapangan
dengan camera person dari media lain untuk mencari celah agar mendapatkan
gambar yang jelas dan dapat dilihat dengan indah.
Liputan Khusus pemilihan Keputusan tender tertinggi dan
terendah Komisi Pemilihan Umum, Liputan Khusus Mahalnya biaya
kampanye (okezone.com). Dalam liputan khusus Mahalnya biaya
Kampanye berada di dalam ruangan menurut saya memang di dalam
ruangan maupun di luar ruangan variasi pengambilan gambar lebih bagus
berada di luar ruangan (out door). Walaupun lebih mudah di In Door,
tantangan variasi lebih banyak di Out Door. Setiap pengambilan gambar
44
dituntut untuk rapi dan gambar bercerita agar memudahkan editor untuk
mengedit dan lebih cepat.
Gambar 13. Liputan In Door Mahalnya Biaya Kampanye
sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Liputan penandatangan kontrak pengadaan logistik pemilu 2014
selain mengambil gambar penulis juga mendapatkan tugas untuk membuat
naskah berita seusai liputan. Berikut naskah yang telah dibuat :
JUMAT/ 24 JANUARI 2014/ KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA MENGGELAR PENANDATANGANAN
KONTRAK BERSAMA PEMENANG LELAN 21 PAKET
PENGADAAN JASA PERCETAKAN DAN DISTRIBUSI LOGISTIK
PEMILU 2014 YANG MELIPUTI SURAT SUARA/ TINTA SIDIK
JARI/ DAN ALAT BANTU TUNA NETRA//
PERUSAHAAN PEMENANG LELANG 15 PAKET
PENGADAAN JASA DAN DISTRIBUSI SURAT SUARA PEMILU
2014 DIANTARANYA PT. MACANANJAYA CEMERLANG
KLATEN/ PT. GRANESIA BANDUNG PT. PURA BARUTAMA
KUDUS (2 PAKET)/ PT. GRAMEDIA PALMERAH/ PT. TEMPRINT
PALMERAH (2 PAKET)/ PT. INTERNASINAL MEDIA WEB
PRINTING KALIDERES/ PT. BALAI PUSTAKA PERSERO
45
PULOGADUNG/ PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI
SOLO/ PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA SURABAYA (2 PAKET)/
CV. ARYA DUTACIBINONG ()2 PAKET)/ CV. TITIAN ILMU
BANDUNG//
NILAI PAKET PENGADAAN JASA PERCETAKAN DAN
DISTRIBUSI SURAT SUARA SEBESAR RP. 841.167.728.000,00/
DENGAN TOTAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI SEBESAR RP.
756.749.377.000,00//
UNTUK PENGADAAN JASA PERCETAKAAN DAN
DISTRIBUSI TINTA SIDIK JARI PEMILU 2014 YANG TERDIRI
DARI 4 PAKET PENGADAAN DIMENANGKAN CV. TRIDAYA
PRATAMA/ PT. INTIMAS WISESA/ PT. TINTAMAS PUTRA
SURYA//
4 PAKET PENGADAAN JASA PERCETAKAN DAN
DISTRIBUSI TINTA SIDIK JARI DENGAN NILAI SEBESSAR RP.
24.608.364.000,00//
SEMENTARA ITU/ PERUSAHAAN PEMENANG LELANG 2
PAKET PENGADAAN JASA PERCETKAN DAN DISTRIBUSI
ALAT BANTU TUNA NETRA PEMILU 2014 PT. ROYAL
STANDART JAYA LESTARI//
SEDANGKAN UNTUK ALAT BANTU TUNA NETRA
SEBANYAK 2 PAKET SEBESARRP. 5.592.810.000,00 DENGAN
HARGA PERKIRAAN SENDIRI SEBESAR RP. 5.384.338.378,00//
46
Dalam table diatas adalah naskah Liputan Khusus Liputan Khusus
Diklat dan penyegaran Partai golkar. Untuk pembuatan naskah sesudah
membuat langsung diberikan kepada koordinasi liputa untuk di cek apakah
sudah benar cara pembuatannya. Namun untuk pertama kali membuat ada
beberapa yang perlu direvisi yaitu dalam penulisan lebih detail.
Liputan Khusus wawancara Yusril di Mahkamah Kontitusi
Gamabr 14. ID Card Pers
sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Kuliah Kerja Profesi di News RCTI suatu pengalaman yang tidak
terlupakan, mendapatkan kesempatan masuk ke dalam Mahkamah
Konstitusi dapat melihat keadaan disana dan menunggu Yusril untuk di
wawancarai. Namun setelah ditunggu selama beberapa jam Yusril tidak
dapat hadir di Mahkamah Konstitusi.
Pembuatan Feature kacamata Mic “Imlek” sebelum pengambilan
gambar mempersiapkan kamera dan tripod yang ada di Library. Dalam
program kacamata “Mic” pada episode Imlek hanya mengambil gambar di
indoor. Pemngambilan gambar hanya gambar – gambar tahun baru Imlek
Kuda, asmara dan karir yang diambil dari internet. Pengambilan gambar
hanya still. Setelah pengambilan gambar yang dilakukan mengembalikan
47
kamera dan tripod di library. Setelah itu melakukan injes atau mentransfer
data.
Adapun beberapa liputan live diantaranya, Liputan Seputar
Indonesia Live Siang dan Sore, Aktivitas pengusian yang berada di rumah
dan suasana banjir disaat imlek, Liputan Khusus banjir kawasan Green
garden, Liputan Khusus Live seputar Indonesia Siang, Sore, dan sekilas
Info, Pengungsian dan kesehatan. Liputan Seputar Indonesia Live Siang
dan Sore pengusian di Gor Ortista Jakarta Timur, crew dalam liputan live
lebih banyak. Selain camera person dan reporter di saat live bersama OB-
Van dan SNG (Satellite News Gathering). SNG untuk siaran langsung,di
luar studio. Satellite News Gathering (SNG) adalah peralatan yang
mentransmisikan sinyal informasi yang bersifat sementara dan tidak tetap
dengan menggunakan sistem stasiun bumi uplink yang dapat berpindah-
pindah tempat. Dengan kata lain SNG merupakan piranti untuk transmisi
satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa
kemana-mana (mudah berpindah tempat / mobile).
SNG sudah terintegrasi menjadi satu dengan OB-VAN, namun
juga ada yang terpisah (jenis Fly Away), sehingga membutuhkan proses
perakitan secara manual dan memakan waktu. Di tulisan ini akan dibahas
tentang SNG jenis Flyaway.
Sistem transmisi SNG terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Sistem uplink
2. Sistem transponder satelit, dan
3. Sistem downlink.
48
Perbedaan SNG dan OB-Van :
1. OB-Van itu merupakan “Control Room Studio” yang portable
sedangkan SNG merupakan Perangkat Uplink yang portable.
2. Didalam OB-van itu biasanya dilengkapi dengan SNG.
3. Apabila dilokasi live dilapangan semua Output audio, visual, maupun
Lighting bermuara di OB-van. Lalu output dari OB-van ini adalah
materi mentah yang belum siap On Air.
4. Materi mentah yang dimaksud tersebut adalah belum adanya logo
stasiun televisinya, karena semua pemasangan stasiun logo televisi
tersebut tetap dilakukan di MCR.
5. SNG memantulkan materi berita/suatu kejadian, kemudian materi
tersebut dipantulkan oleh satelit ke perangkat penerimanya atau yang
biasa disebut dengan Ground Segment yang kemudian akan diproses di
Master Control Room (MCR).
6. SNG bisa digunakan untuk acara live dari luar studio.
Hasil siaran di lapangan akan disalurkan ke bagian MCR (Master
Control Room),. Dibagian ini hasil siaran akan di lengkapi dengan logo
TV, teks pendukung, dll. Lalu, akan disalurkan kembali ke bagian
pemancar. Dibagian ini hasil siaran akan dipancarkan melalui antena
uplink stasiun TV ke pelanggan.
49
Gambar 15. Peralatan Yang Berada Dalam OB-Van
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Untuk stasiun televisi RCTI, camera person untuk liputan dan live
dibedakan. Saat live menggunakan camera person khusus live, hal ini
dikarenakan kamera yang digunakan bukan lagi Canon P2HD melainkan
bermerek Canon Ikegami HL-45, dalam kesempatan live kali ini tidak
dapat mencoba belajar menggunakan kamera ini karena alat yang mahal
dan tidak boleh sembarangan orang yang memakai. Walaupun tidak
diperbolehkan untuk mencoba dapat bertanya bagaimana pemakaiannya.
Kamera Canon Ikegami HL-45 ini berukuran lebih besar dan lebih berat.
Kamera ini digunakan khusus untuk live, siaran olah raga, dan untuk
studio. Pada saat kuliah kerja profesi Jakarta dilanda banjir yang tidak ada
hentinya. Sering juga mendapatkan bagian liputan di tempat – tempat yang
banjir.
50
Gambar 16. Liputan Banjir K. Pulo
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Riset Liputan Khusus “Indonesia Belumlah Terang” Cikarang
Timur (Bekasi), perjalanan yang harus ditempuh dalam perjalanan dan
untuk mencari daerah yang belum dipasang listrik kurang lebih sekitar dua
jam. Di perjalanan sebagian mengambil gambar persawahan dan jalan–
jalan. Type Of Shot yang digunakan yaitu, White, LS, MS, CU.
51
Gambar 17. Suasana Live banjir K. Pulo
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Gambar 18. Liputan BMKG
Sumber: Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Liputan BMKG untuk perkiraan cuaca JABODETABEK, dalam
liputan ini penulis hanya melihat dan memahami cara kerja campera
person. Setelah selesai liputan penulis mendapat tugas untuk membuat
naskah berita yang telah di liput, yaitu :
52
SENIN PAGI/ BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN
GEOFISIKA/ B-M-K-G/ TELAH MEMPERKIRAKAN CUACA
DALAM SATU MINGGU KEDEPAN/ UNTUK WILAYAH
JAKARTA DAN SEKITARNYA//
DARI PANTAUAN CITRA RADAR BMKG/ WILAYAH
JABODETABEK DIPERKIRAKAN 3 JAM KEDEPAN AKAN
BERPOTENSI HUJAN RINGAN HINGGA SEDANG/ TERUTAMA
DI WILAYAT SELATAN/ BARAT/ SERTA PANTURA JAWA
TENGAH BAGIAN TIMUR//
DAN BERDASARKAN CITRA SATELIT BMKG/ WILAYAH
JAKARTA DIPERKIRAKAN DALAM 6 JAM KE DEPAN TIDAK
BERPOTENSI HUJANN LEBAT//
BMKG JUGA MEMPREDIKSI/ DALAM DUA HARI KE DEPAN/
HUJANN SEDANG HINGGA LEBAT TERJADI DI WILAYAH
JAKARTA UTARA DAN BARAT/ PADA MALAH DAN DINI
HARI//
SOT : Achmadzakir - kepalabidangperingatandinicuaca BMKG
TC: 04.02.13 - 04.22.08
"Untuk 2 hari dan 3 hari kedepan,
memangkecenderunganhujannmasihakanterusmengguyurjakartada
nbotabeksampe 3 harikedepankosentrasi di utarabarat,
danbogortetepsoreedanmalambahkanterusmeratasampai 3
harikedepan."
MENURUT PANTAUAN BMKG/ POTENSI HUJANN AKAN
TERUS TURUN DALAM SATU MINGGU KE DEPAN/ DAN
PUNCAK KETINGGIAN INTENSITAS CURAH HUJAN AKAN
TERJADI DI 3 HARI KEDEPAN//
UNTUK WILAYAH BODETABEK/ BMKG MEMPREDIKSI
HUJANN LEBAT AKAN TERJADI DI WILAYAH BOGOR/
BEKASI/ DAN TANGERANG//
BMKG JUGA MEMILIKI PREDIKSI UNTUK AIR PASANG
MAKSIMUM DI JAKARTA YANG JATUH PADA TANGGAL 3
53
DAN 4 FEBUARI 2014//
DARI JAKARTA/ JIHAN NOVITASARI DAN ADI PRASTOWO/
MELAPORKAN///
Liputan BNPB mencari data korban sinabung dan
perkembangan gunung – gunung yang aktif, dalam liputan ini
penulis hanya melihat dan memahami cara kerja campera person.
Setelah selesai liputan penulis mendapat tugas untuk membuat
naskah berita yang telah di liput, yaitu :
ADANYA PENINGKATAN AKTIVITAS VULKANIK GUNUNG
KELUD/ YANG BERUBAH MENJADI WASPADA/ ATAU LEVEL
2/ BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA/ BNPB/
MENGHIMBAU MASYARAKAT AGAR TIDAK PANIK DAN
CEMAS DENGAN HAL INI//
BNPB MENJELASKAN MENGENAI STATUS WASPADA YANG
DIMAKSUD PADA GUNUNG KELUD INI/ YAITU ADANYA
KENAIKAN AKTIVITAS DI ATAS LEVEL NORMAL//
HAL TERSEBUT/ DINILAI BELUM MEMASUKI MASA KRITIS/
KARENA... APAPUN JENIS GEJALA YANG DITIMBULKAN
OLEH GUNUNG API ITU/ MENJADI HAL YANG SANGAT
DIPERHITUNGKAN//
SOT : SUTOPO PURWO NUGROHO - KEPALA PUSAT DATA
INFORMASI DAN HUMAS BNPB
TC : 00.17.32.15 - 00.17.49.13
"Masyarakattidakperlupanikcemas,
karenamemangnamanyagunungapi, pastiadaaktivitas, dan di
indonesiaada 127 gunungapi. Meskipunerupsi,
54
itubelumtentunaikjdawas."
SUTOPO JUGA MENGATAKAN/ GUNUNG API ITU BERSIFAT
SLOW ON SET/ ARTINYA TIDAK AKAN TIBA-TIBA MELETUS/
SEMUANYA MEMILIKI TAHAPAN/ YAITU/ NORMAL/
WASPADA/ SIAGA/ DAN AWAS SESUAI ANCAMANNYA//
SAAT INI/ DARI 127 JUMLAH GUNUNG API AKTIF DI
INDONESIA/ GUNUNG YANG BERSTATUS AWAS ADA 1/
STATUS SIAGA ADA 3/ DAN STATUS WASPADA ADA 19
GUNUNG//
*grafik in*
1) Gunungberstatusawas (level IV): gunungsinabung.
2) Gunungberstatussiaga (level III) :karangetang, lokon,
danrokatenda.
3) Gunungberstatuswaspada (level II) : kelud, raung, ibu,
lewotobiperempuan, ijen, gamkonora, soputan, sangeangapi,
papandayan, dieng, seulewahagam, gamalama, bromo, semeru,
talang, anakkrakatau, marapi, dukono, dankerinci.
STATUS GUNUNG API YANG TERJADI DI INDONESIA
SAAT INI/ JUGA BERDAMPAK NEGATIF UNTUK
MASYARAKAT/ YAKNI MENURUNNYA AKTIVITAS
EKONOMI DI OBYEK WISATA, HOTEL, PERTANIAN YANG
BERADA DI KAWASAN GUNUNG API//
Liputan perkembangan yang ada di KPK. Liputan di KPK sangat
berbeda dengan liputan yang lain karena di KPK kami harus menunggu
berita yang datang, kalau tidak ada yang datang kami tidak mendapatkan
berita walaupun menunggu berjam – jam.
55
Gambar 19. Liputan di KPK Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Pembuatan Feature sungai Ciliwung di Puncak, dalam
kesempatan kali ini peulis mendapat kesempatan untuk berperan
serta membantu dalam pembuatan feature Sungai Ciliwung. Mulai
dengan riset dari puncak Bogor untuk mencari sumber sungai
ciliwung yang menyebabkan banjir setiap kali hujan. Kamera yang
digunakan dalam pembuatan feature sungai Ciliwung yaitu
Kamera Panasonic AG - HPX 250 P2 HD dan kamera Go Pro.
Berikut foto kegiatan.
56
Gambar 20. Pembuatan Feature Sungai Ciliwung
Sumber : Dokumentasi Baritong, 2014
Liputan sidang kasus SKK Migas (TIPIKOR), dalam
liputan ini sangat mendapatkan banyak pengetahuan dari senior,
bagaimana mengambil gambar
57
Gambar 21. Liputan Kasus SKK Migas
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Liputan hari terkahir wawancara mencari orang yang tidak
memilih pemilihan legislative adapun dokumentasi saat di
lapangan
Gambar 22. Liputan Wawancara Tanggapan Masyarakat
Sumber : Dokumentasi Irsa Richa, 2014
Hari terkahir di News RCTI membuat berita tanpa edit dan
bercerita karena tidak tahu sebelumnya aka nada wawancara
karena menggunakan Handycam suara kurang jelas, namun ini
tidak menjadi masalah, karena pembingbing melihat dari segi cara
pemngambilan gambar dan komposisinya. Dihari terakhir banyak
mendapatkan evaluasi dari pembimbing dan banyak saran – saran
yang diberikan oleh camera person RCTI.
58
2. SOP (Standart Operational Procedure) Juru Kamera
Sop sebagai Juru Kamera DI RCTI juru kamera harus selalu
membawa kamera saat di lapangan dan tidak diperbolehkanuntu
ditinggalkan di mobil.. Reporter dan juru kamera
mengimplementasikan penugasan, dengan melakukan liputan
dilapangan. Tim lapangan tersebut juga wajib mengembangkan dan
memperkaya informasi. Periset membantu mengumpulkan data
pendukung untuk diberikan kepada reporter. Dalam perjalanan kembali
ke studio, reporter dan juru kamera dapat mendiskusikan hasil liputan
dengan Produser yang bersangkutan. Draft naskah dan shot list juga
disiapkan. Juru kamera memindahkan rekaman shot list ke dalam
browsing server. Setelah itu untuk kepentingan bank data juru kamera
juga wajib membuat log sheet dari semua hasil rekaman gambar yang
dibuat. Kaset dan log sheet kemudian diserahkan kepada Perpustakaan.
Berdasarkan gambar dan grafis yang sudah tersedia dalam server.
59
3. Proses Produksi Acara Berita Televisi
A. Praproduksi
1. Tahap perencanaan (planning)
Mencari/mendata informasi yang masuk dari beberapa sumber
media cetak/audio visual dari dalam atau luar negeri.
Mencari/mendata informasi yang berasal dari fakta peristiwa,
pendapat realita yang disekitarnya atau dari narasumber yang
dapat di percaya.
2. Rapat Redaksi
Diadakan rapat redaksi berita biasanya diadakan pagi dan sore,
setiap hari atau beberapa jam sebelum on air, untuk
membicarakan/membahas informasi yang masuk sebagai bahan
berita liputan, antara lain :
a) Mendata dan membahas seluruh informasi berita yang
masuk ke ruang produksi
b) Membicarakan nilai berita/news value yang akan diliput
c) Menentukan jenis-jeis berita
3. Penugasan kru peliputan (program planning)
a) Menentukan/memerintahkan petugas reporter maupun
camera person berita yang akan melaksanakan liputan di
lapangan yang dituangkan pada daftar shooting planning.
b) Memerintahkan kepada kepala redaktur untuk memantau
perkembangan peristiwa atau kejadian selama pelaksanaan
tugas.
60
c) Mengadakan evaluasi berita-berita yang telah disiarkan,
dan yang akan disiarkan sehingga dapat
mengetahui/menentukan berita yang mana yang harus
diikuti perkembangan isi berita selanjutnya.
B. Produksi
1. Persiapan produksi, sebelum melaksanakan tugas kru
diharuskan melakukan persiapan.
a. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi, dan
membahas materi yang akan diliput.
b. Menyiapkan peralatan shooting (kamera, microphone¸tape
cassette, tripod, lampu dan sebagainya).
c. Menyiapkan transportasi.
d. Checking peralatan khususnya kamera dan microphone,
kondisi alat tersebut apakah layak pakai.
2. Pelaksanaan produksi
a. Melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi
sebelumnya.
b. Sekembalinya dari lokasi melaksanakan shooting di
lapangan, reporter dan camera person melakukan
preview/checking hasil shooting.
C. Pascaproduksi
Setelah melaksanakan shooting di lapangan, kru selanjutnya
mempersiapkan pekerjaan :
61
1. Camera person dan reporter menyerakan kaset/card dan
menginjes hasil shooting dikomputer yang telah disediakan
2. Proses editing
3. Membuat grafik untuk pendukung materi berita
4. Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan
gambar/suara yang dishooting (disinkronisasi).
5. Proses dubbing.
4. Deskripsi Teknis
Deskripsi teknis yang harus diperhatikan setiap liputan
berlangsung selama kuliah kerja profesi yaitu :
A. Teknik – Teknik Pengoperasian Kamera
The Main Control, Ada enam control dasar pada kamera:
Exposure (Aperture, Shutter Speed, ND Filter, Gain)
1) Filter Colour
2) White Balance
3) Zoom
4) Focus
5) Audio Levels
62
B. Exposure:
Eksposure secara sederhana dapat saya artikan sebagai
pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal,
tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over
exposure) harus diperhatikan:
1) Aperture (diafragma)
Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah
lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga
bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang
masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa
membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris
dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de
dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang
diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke
kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-
stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma
besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil.
Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar
ring iris di lensa kamera.
63
2) Shutter Speed
Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50.
kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk
mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON
untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
3) ND Filter
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk
mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa
mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila
kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.
4) Gain
Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila
pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang
apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop
maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa
mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar
menjadi agak coral (pecah).
5) Filter Colour :
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya
yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video
memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam
64
ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita
pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan
cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru.
Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari,
sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk
mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam
lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1
(3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya
mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas
sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan
warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan
derajad Kelvin.
6) White Balance :
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda
dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar
(daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya
bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih
3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-
6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter
koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat.
Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol
65
untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white
balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda
putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama
dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
Cara menyetel white balance:
Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi
cahaya yang kita pakai shoting. Arahkan kamera terhadap
benda putih apa saja Kamera di zoom sampai yang terlihat di
viewfinder hanya warna putih Tekan tombol AWB (Auto
White Balance) Kamera siap untuk merekam. Catatan: kamera
harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white
balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour
Temperature pada menu di kamera.
7) Zoom :
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau
menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal
lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar
(wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.
Zooming bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :
66
Manual :Dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle
camera
sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera
8) Fokus:
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang
dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD
jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan
monitor. Depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang
dimana objek-objek di depan dan di belakang objek utama
tampak dalam fokus. Secara teknis, shot dengan bidang
kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti
gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan
kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau
objek bergerak. Secara estetis depth of field sangat berperan
dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan
(shot).
9) Audio Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain
kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya.
Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada
gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu
67
pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai
kepada penonton. Atur audio level jangan sampai under
ataupun over.
C. Penataan Cahaya
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan
mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat
obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton
mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu
kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya
mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar
bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa
melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan
dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu
terjadi.
Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem
pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman
gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai
tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan
perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya
bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight)
dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial
light/tungsten)
68
Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis
cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan
dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem
yang aplikatif terhadap kerja kamera. Seperti teori dasar tata
cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi
tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnya pun juga
mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan
hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata
cahaya yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat
mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan
dicapai.
Seperti yang kita selama ini, tata cahaya secara prosedural di
suatu produksi berada dibawah department camera. Penataan cahaya di
dalam sebuah produksi tidak dapat dikesampingkan begitu saja,
apalagi hanya digarap asal-asalan atau sekedar memberi kesan terang
tanpa mengindahkan komposisi cahaya. Menurut Stephen H. Burum, “
The art of cinematography is the art of lighting and making that light
tell the story“. Beliau adalah seorang ahli artistik terkemuka di dunia.
Sebelum membahas lebih dalam lagi, kita perlu tahu tentang fungsi
lighting itu sendiri, fungsi lighting adalah :
1) Exposure, yaitu kadaan di mana cahaya tercukupi, sehingga objek
bisa direkam oleh kamera. Fungsi exposure pada film, dipengaruhi
oleh ASA, shutter speed dan F stop, sedangkan untuk video
dipengaruhi oleh ISO, shutter speed dan F Stop.
69
69
2) Dramatisasi, artinya lighting juga berfungsi untuk memberikan
efek dramatis, misalnya kesan horor, inferior, romantis dsb.
3) Time concern, artinya lighting berfungsi memberi kesan waktu
siang, malam, pagi, senja dll. Transisi, lighting sebagai
penyambung dari shot / sequene yang satu ke shot / sequene yang
lain.
4) Point of interest, berarti laighting berfungsi untuk mengarahkan
pandangan pemirsa / penonton kepada obyek yang disinari.
Setelah kita mengetahui fungsi Lighting atau Tata cahaya, kita juga
perlu tahu tentang bentuk media pencahayaan, bentuk tersebut antara
lain :
1) Available light
Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk di dalamnya
cahaya matahari, bulan, maupun cahaya yang berasal dari api
2) Artificial light
Cahaya hasil rekaan atau buatan. Termasuk di dalamnya segala
bentuk sumber cahaya lampu Kemudian jika dilihat dari komposisi
tata cahaya yang tampak dalam frame camera, ada tiga tata cahaya
dasar, antara lain :
1) Key light merupakan sinar utama yang ditujukan kepada subyek
dan akibatnya penyinaran ini akan menimbulkan bayangan.
Penempatan key light ini pada sudut 30 derajad ke samping kiri
atau kanan nose line.
70
2) Fill light jenis sinar ini digunakan untuk mengurangi atau bahkan
kalau mungkin menghilangkan sama sekali bayangan yang
ditimbulkan oleh jenis penyinar Key light, dengan demikian fill
light mampu menghilangkan segala efek yang ditimbulkan oleh
key light tadi.
3) Back light pemasangan back light pada sisi lain dari key light atau
dipasang di belakang tepat tengah-tengah dan membentuk nose
line. Penyinaran melalui back light ini akan membentuk garis tepi
dari bentuk subyek, sehingga memisahkan dari latar belakang
dekorasinya. Selain itu fungsi back light sebagai efek adalah untuk
memberi warna pada rambut dan bahu.
Gabungan antara Key light, Fill light dan Back light (Three
point lighting) akan menghasilkan kesan gambar tiga dimensi, detail
objek terlihat, bayangan pada objek tidak tampak, tetapi bayangan
yang jatuh pada background terlihat jelas. Sedangkan gabungan antara
Key light, Fill light, Back light, dan Background light (Four point
lighting) akan menghasilkan kesan gambar tiga dimensi, cahayanya
terkesan lembut, detail objek terlihat, bayangan pada objek tidak
tampak, dan bayangan yang jatuh pada background juga tidak tampak.
Color temperatute dibagi menjadi dua macam dengan penggunaan dan
intensitas cahaya yang berbeda, antara lain :
1) Day light, blueish digunakan untuk siang hari atau memrikan effect
siang hari, cahaya yang dikeluarkan berwarna kebiru-biruan
dengan temperatur rata-rata kurang lebih 3500-5500 K
71
2) Incandescent light (tungsten), reddish Digunakan untuk malam hari
atau memberikan effect malam hari, cahaya yang dikeluarkan
berwarna kemerah-merahan dengan temperatur rata-rata kurang
dari 3200 K Perlu diperhatikan, bila kita menggunakan camera
video untuk tata cahaya, usahakan perbandingan ”Hi light” (bagian
ruang yang paling terang) dan ”Shade” (bagian yang gelap) agar
tidak terlalu tinggi atau biasa disebut ”HI contrast”, karena dapat
menimbulkan perbedaan cahaya yang mencolok, disini kita dapat
menggunakan reflektor untuk menambah cahaya pada objek
dengan cara memantulkan cahaya pada objek. Dan rasio atau
jumlah Key light tidak boleh sama dengan yang lain, Key light
jumlahnya harus lebih banyak dari yang lain. Karena jika rasio atau
jumlahnya sama akan menghasilkan Flat light (cahaya datar,
kurang hidup atau kurang cerah).. Selain itu perlu kita perhatikan
juga, karakteristik tata cahaya kaitannya dengan camera yang
digunakan dalam suatu produksi. Kita harus tahu batas minimal
cahaya yang mampu di tangkap oleh camera, karena kalau tidak
maka gambar yang dihasilkan akan terlihat seperti pecah-pecah dan
tampak titik-titik yang manandakan cahaya under.
D. Color Temperature (Suhu Warna)
Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda pula. Lampu neon memberikan cahaya berwarna
hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna
72
kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan
warna putih kebiru-biruan.
Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad
suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin.
Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya
kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya
maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.
E. Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya
10.000 Kelvin Langit biru
9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY
LIGHT)
4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari
terbit/
Sebelum terbenam
(TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari
terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu Pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya Matahari
Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia
lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijar putih atau
73
kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa
HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya
maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang
ditangkap oleh mata manusia.
E. Evaluasi Kegiatan
Selama kuliah kerja profesi selama satu bulan mulai 22 Januari
sampai 22 Februari 2014 sebenarnya dalam kurun waktu satu bulan
kuliah kerja profesi di rasa kurang untuk mematangkan ilmu dari
perusahaan, karena ada banyak yang perlu ilmu yang perlu digali lagi.
Namun dalam waktu satu bulan setiap hari banyak evaluasi – evaluasi
yang diberikan oleh juru kamera dan pembimbing pada saat
dilapangan setelah pengambilan gambar maupun tidak. Hasil dari
setiap evaluasi setiap harinya berbeda – beda dari segi positif dan
negatif. Walaupun banyak kekurangan dalam pengambilan gambar
seperti komposisi cahaya yang terkadang over dan under, komposisi
gambar yang kurang benar. Namun dibalik kekurangan itu semakin
memotivasi diri sendiri untuk membuat lebih baik.
Kurangnya memahami dalam koordinasi yang telah diberikan
pembimbing sehingga membuat kesalahan namun bisa teratasi dengan
bertanya – tanya dengan pembimbing. Saran – saran yang telah
diberikan selama kuliah kerja profesi sangat bermanfaat untuk
membuat berita saat di lapangan. Mengoperasikan kamera adalah seni,
jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman.
74
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama melaksanakan proses kuliah kerja profesi sebagai Camera
Person yang telah dilaksanakan selama satu bulan pada tanggal 22 Januari
sampai 22 Februari 2014 di PT. Rajawali Citra Indonesia (News Gathering
Departement) merupakan salah satu pengalaman yang memberikan
banyak manfaat bagi kelancaran proses belajar. Pengalaman yang
didapatkan mampu mengaplikasikan materi yang diperoleh selama kuliah
dalam melaksanakan kerja profesi, juga mendapatkan hal-hal baru yang
berhubungan dengan dunia industri pertelevisian selama melaksanakan
kerja profesi. Kuliah Kerja Profesi juga merupakan salah satu prasyarat
untuk menempuh Tugas Akhir (TA), selain itu juga ingin mengetahui
dunia jurnalis (News Gathering).
Pengalaman Kuliah kerja profesi di PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia sebagai Camera Person memberi banyak pengalam praktik
yang selama ini di dalam banyak produksi kampus lebih banyak dibagian
praproduksi. Selama 29 hari mempraktekkan dan mengamati bagaimana
cara kerja dan kerjasama crew bertanggung jawab setiap profesi yang
dituntut.. Sebagai Camera Person yang tanggung jawabnya lebih besar
dengan peralatan yang di bawa. Setelah mengetahui cara kerja professional
di bidang Camera Person, ternyata masih banyak ilmu dan praktek
lapangan yang harus dilakukan. Kemampuan untuk mencari gambar yang
75
kreatif dan berfikir lebih cepat, tanggap, dan kecepatan dalam bekerja
merupakan kunci untuk menjadi seorang yang professional.
Teori – teori yang didapatkan lebih baik langsung diaplikasikan
agar lebih mudah dimengerti. Berdasarkan apa yang telah di dapatkan
selama melaksanakan kegiatan Kerja Profesi di PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia (News Gathering Departement), dapat diambil
kesimpulan bahwa terlaksananya Kerja Profesi sangat bermanfaat. di PT.
Rajawali Citra Indonesia (News Gathering Departement) layak dijadikan
sebagai lokasi pelaksanaan Kerja Profesi, karena sangat diperlukan
generasi muda yang kreatif dalam proses produksi program news.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di PT. Tajawali Citra Televisi
Indonesia (News Gathering) di haruskan untuk membawa kamera sendiri
agar dalam pelaksanaan di lapangan dapat berbagi ilmu, dan mendapatkan
hasil gambar sendiri dan sebagai bukti telah melaksanakan Kuliah Kerja
Profesi.
B. Saran
Diharapkan kerja tim liputan terus dibangun agar kerjasama
kedepannya lebih baik dan kompak. Lebih disiplin dalam masuk jam kerja
yang telah ditetapkan. Diharapkan kesadaran dan ketanggapan antar tim
mengenai tanggung jawab pada job desc masing-masing terutama tjuru
kamera sehingga tidak menimbulkan perselisihan pendapat antar tim.
Perlunya komunikasi yang jelas antar tim supaya setiap tim tau persis
mengenai tanggung jawab masing-masing
76
Daftar Acuan
Sumber Buku
Andi Fachrudin, 2012. Dasar – Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Morissan, M. A. 2005. Media Penyiaran (Strategi mengelola Radio dan
televisi). Cipadu: Ramdina Prakarsa
Sumber Internet
Sumber: News Graphics PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Seputar_Indonesia
http://www.google.com/imgres?biw=1242&bih
http://dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-sospol/ilmu-
komunikasi/2009/jbptunikompp-gdl-dickyhudia-20667/1-bab1-2-
3.doc/pdf/1-bab1-2-3.pdf
77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Berita Acara Konsultasi Kuliah Kerja Profesi
B. Surat Keterangan Melaksanakan Kuliah kerja Profesi
C. Daftar Hadir Peserta PKL
D. Berita Acara Kegiatan Harian Kuliah Kerja Profesi
E. Surat Pengadaan Bus Gandeng dan Bus BKTB
F. Penandatangan Kontrak Pengadaan Logistik Pemilu 2014
G. Susunan Acara Kuliah Umum Entrepreneurship oleh Bp. Hary Tanoesoedibjo
BERITA ACARA
KONSULTASI KULIAH KERJA PROFESI
Nama Mahasiswa Irsa Richa Rachmawati
NIM 10148109
Instansi KP PT. Rajawali Citra Televisi (RCTI)
Divisi Kerja News Gathering Departement (Camera Person)
Dosen Pembimbing
KKP
Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A
No Tanggal Materi Konsultasi Tanda Tangan
Dosen Pembimbing
KP
1 10/12/2013 Konsultasi proposal kuliah kerja
profesi
2 15/12/2013 Revisi proposal kuliah kerja profesi
3 1/04/2014 Konsultasi Bab I dan II
4 4/04/2014 Revisi Bab I dan II
5 7/04/2014 Konsultasi Bab III
6 9/04/2014 Revisi Bab III
7 10/04/2014 Revisi Bab III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN JURUSAN SENI MEDIA REKAM
PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM Jl. KH. Dewantara No. 19, Jebres Surakarta 57126, Telp. 647658 Fax. 646175
________________________________________________________________
8 14/04/2014 Konsultasi Bab IV
9 16/04/2014 Revisi Bab IV
10 18/04/2014 Konsultasi Bab V
11 22/04/2014 Revisi Bab V
12 24/04/2014 Konsultasi keseluruhan Bab I, II, III,
dan IV
13 28/04/2014 Revisi keseluruhan Bab I, II, III, dan
IV
Surakarta,……….................2013
Mengetahui, Dosen Pembimbing KP
Prodi. Televisi dan Film
Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A NIP. 198109072006042002
BERITA ACARA
KEGIATAN HARIAN KULIAH KERJA PROFESI
Nama Mahasiswa Irsa Richa Rachmawati
NIM 10148109
Instansi KP PT. Rajawali Citra Televisi (RCTI)
Divisi Kerja News Gathering Departement (Camera Person)
Nama Instruktur Musjaya
No Tanggal Kegiatan Paraf
Instruktur
1 20 – 01 – 2014 Pengenalan Tempat
kerja
Mapping
Membuat Feature
Taman Lembang
Riset “Dua Sisi”
2 21 – 01 – 2014 Kelas pembekalan
Praktek
menggunakan
kamera semi
profesional
3 22 – 01 – 2014 Liputan Khusus
Komisi pemilihan
umum
Liputan khusus
Pasar Bulog
(Menteri
Perdagangan)
4 23 – 01 – 2014 Liputan Seputar
Indonesia Live
Siang dan Sore
Pengusian di Gor
Ortista Jakarta
Timur
KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
JURUSAN SENI MEDIA REKAM
PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM Jl. KH. Dewantara No. 19, Jebres Surakarta 57126, Telp. 647658 Fax. 646175
___________________________________________________________
5 24 – 01 – 2014 Liputan Khusus
pemilihan
Keputusan tender
tertinggi dan
terendah Komisi
Pemilihan Umum
Liputan Khusus
wawancara Yusril
Mahkamah
Kontitusi
Pembuatan naskah
Liputan Khusus
6 25 – 01 – 2014 Liputan Khusus
Diklat dan
penyegaran
Partai golkar
Liputan Khusus
Mahalnya biaya
kampanye
(okezone.com)
7 26 – 01 – 2014 LIBUR 8 27 – 01 – 2014 Pembuatan Feature
kacamata Mic
“Imlek”
9 28 – 01 – 2014 Liputan Khusus
wawancaran
mengenai tata
tanam kota di berita
satu plaza
10 29 – 01 – 2014 Liputan Khusus
macet di daerah
Semanggi
Liputan Khusus
banjir kawasan
Green garden
11 30 – 01 – 2014 Liputan Khusus
Live seputar
Indonesia Siang,
Sore, dan sekilas
Info
Pengunsian dan
kesehatan
12 31 – 01 – 2014 Liputan Seputar
Indonesia Live
Siang dan Sore
Aktivitas pengusian
yang berada di
rumah dan suasana
banjir disaat imlek
13 01 – 02 – 2014 Riset Liputan
Khusus “Indonesia
Belumlah Terang”
Cikarang Timur
(Bekasi)
14 02 – 02 – 2014 LIBUR
15 03 – 02 – 2014 Liputan BMKG
untuk perkiraan
cuaca
JABODETABEK
Liputan BPM
mencari data korban
Sinabung dan
perkembangan
gunung – gunung
yang aktif
16 04 – 02 – 2014 Liputan wawancara
DPR
17 05 – 02 – 2014 Liputan wawancara
Jusuf Kalla dan
Akbar Tanjung
Liputan sarasehan
calon legislativ
DPR / DPD Ri dari
KAHMI UNTUK
RAKYAT
18 06 – 02 – 2014 Liputan dialog
ketua PKB
Muhaimin
19 07 – 02 – 2014 Liputan
perkembangan yang
ada di KPK
20 08 – 02 – 2014 Liputan PSSI
21 09 – 02 – 2014 LIBUR 22 10 – 02 – 2014 Pembuatan Feature
sungai Ciliwung di
Puncak
23 11 – 02 – 2014 Sidang MPR Rapat
paripuna ke 18
DPRRI masa
persidangan 3 tahun
24 12 – 02 – 2014 Wawancara ketua
DISHUB mengenai
terminal baru
Wawancara
pengamat tata kota
Yayas Supriatna
Liputan pelantikan
pejabat eselon II
DKI Jakarta
25 13 – 02 – 2014 Liputan jalan – jalan
yang rusak dan
berlubang
26 14 – 02 – 2014 Liputan kuliah
umum dengan tema
Kembangan Jiwa
Enterperneur dan
Wujudkan
Kemandirian
Bangsa Universitas
Krisna Dwipayana
27 15 – 02 – 2014 Liputan jalan rusak
di Letjen Suprapto
dan Cempa Putih
Keluhan masyarakat
mengenai Bus TJ
yang bobrok
Fogging bakti sosial
Rescure Perindo
28 16 – 02 – 2014 LIBUR 29 17 – 02 – 2014 Liputan Relokasi
pedg di pasar Tanah
Abang Blok Gyang
masih sepi
Wawancara PLT
KAPUSKOM
public
KEMENHUB
mengenai penutup
bandara pasca
erupsi gunung kelud
30 18 – 02 – 2014 Liputan siding
kasus SKK Migas
(TIPIKOR)
31 19 – 02 – 2014 Liputan
32 20 – 02 – 2014 Evaluasi dengan
pembimbing
Liputan Bus Trans
Jakarta yang mulai
bobrok
20, Februari 2014
Instruktur
Herry
Kuswiyanto