BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Pemindah Bahan
Mesin pemindah bahan merupakan salah satu mesin yang digunakan untuk
memindahkan muatan dilokasi seperti : pabrik, konstruksi, tempat penyimpanan
(storage) pelabuhan, pembongkaran muatan dan sebagainya.
Pemilihan mesin pemindah bahan yang tepat pada tiap-tiap aktivitas yang
tertulis pada paragraf diatas, akan meningkatkan efisiensi dan daya saing dari
aktivitas pemindahan material yang akan ekspor, mesin pemindah bahan dalam
operasinya dapat dibedakanatas :
1. Pesawat pengangkat
Pesawat pengangkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain yang
jangkauannya relative terbatas. Contohnya : crane, elevator, lift, excalator.
2. Pesawat pengangkut dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan
tanpa berhenti dan dapat juga mengangkut muatan dalam jarak yang relatif
jauh seperti : conveyor
Karena yang direncanakan adalah alat pengangkat peti kemas maka
pembahasan teorinya lebih dititik beratkan pada trolley dan spreader yang
terpasang pada gantry crane.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Klasifikasi Pesawat Pengangkat
Banyak jenis perlengkapan yang tersedia di pasaran membuat sulit untuk
di golongkan secara tepat. Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang
berkerja secara periodik yang didesain sebagai alat angkat, untuk mengangkat
dan memindahkan muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane dan
elevator menurut dasar dan rancangannya pesawat pengangkat digolongkan atas
tiga jenis yaitu :
1. Hoisting machine yaitu mesin yang berkerja secara periodik yang
digunakan untuk mengangkat beban.
2. Elevator, yaitu kelompok mesin yang berkerja secara periodik untuk
mengangkat beban pada jalur tertentu.
3. Crane yaitu kombinasi dari mesin pengangkat dan rangka yang
berkerja secara bersama-sama untuk mengangkat dan memindahkan
beban.
Sedangkan jenis-jenis utama crane dapat dikelompokkan lagi menjadi:
1. Crane yang bergerak pada rel
2. Crane tanpa lintasan
3. Crane tipe jembatan (lit 2, hal 14)
4. Crane putar diam
5. Crane yang dipasang diatas traktor rantai
Universitas Sumatera Utara
Crane tipe jembatan dapat dikelompokkan lagi menjadi :
1. Crane berpalang
2. Crane berpalang tunggal untuk gerakan overhead
3. Crane berpalang ganda untuk gerakan overhead
4. Gantry crane dan semi gantry
2.3 Dasar-dasar Pemilihan Pesawat Pengangkat
Pemilihan pesawat pengangkat yang tepat dan sesuai pada tiap-tiap
aktivitas akan meningkat efisiensi dan optimalisasi perkerjaan. Faktor-faktor
teknis yang penting diperhatikan dalam menentukan pemilihan jenis peralatan
yang digunakan di dalam proses pemindahan bahan yaitu:
1. Jenis dan sifat muatan yang diangkat
Untuk muatan satuan (unit load) : bentuk, berat volume, kerapuhan
keliatan dan temperatur. Untuk muatan curah (bulk load) : ukuran
gumpalan, kecendrungan menggumpal, berat jenis, kemungkinan
longsor saat dipindahkan, sifat mudah remuk, temperatur dan sifat
kimia.
2. Arah dan jarak perpindahan
Pada gantry crane ini dapat memindahkan peti kemas dan dapat
bergerak secara hoist, longitudinal dan transversal dimana jarak
perpindahan pada gantry crane ini terbatas hanya memindahkan dari
truk ke kapal laut.
Universitas Sumatera Utara
3. Cara penyusunan muatan pada tempat asal, akhir dan antara
Penyusunan muatan dari trado ke kapal laut dan pembongkaran
muatan di tempat tujuan sangat berbeda, karena beberapa jenis mesin
dapat memuat secara mekanis.
4. Kondisi lokal
Kondisi lokal yang spesifik termasuk luas dan bentuk lokasi jenis dan
rancangan gedung, susunan yang mungkin untuk unit pemerosesan,
debu dan lingkungan sekitarnya.
5. Kapasitas
Crane jembatan dan truk dapat beroperasi secara efektif bila
mempunyai kapasitas angkat dan kecepatan yang cukup tinggi dalam
kondisi kerja yang berat.
Sumber : (www.google.com : Mesin Pemindah Bahan, Container crane)
2.4 Gantry Crane
Gantry crane merupakan suatu alat angkat yang berfungsi untuk
memindahkan muatan yang berat seperti peti kemas dari truk ke kapal laut atau
sebaliknya.Mempunyai tinggi 40 meter dengan daya angkat maksimum sebesar
40 ton. Aktivitas gantry crane merupakan core bussines bagi PT. (PERSERO)
pelabuhan Indonesia I cabang Belawan International Container Terminal
(BICT).
Universitas Sumatera Utara
Dari sumber yang di dapat dari (www.gantrycrane.com) untuk para
operator gantry crane memiliki peranan yang sangat penting dan sangat
strategis dalam menggulirkan roda kemajuan perusahaan.Berdasarkan hal
tersebut maka dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
responden, ukuran perancangan alat yang ada, antropometri operator, serta
keluhan-keluhan kesehatan yang dialami operator.Jumlah sampel sekaligus
populasi dalam penelitian ini sebanyak dua puluh enam orang atau operator
mengalami keluhan kesehatan, penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan
pada bulan juni 2003. Dari karakteristik responden diketahui bahwa mayoritas
operator gantry crane (54%) memiliki umur 46-50 tahun dengan pendidikan
terbanyak dari STM atau sederajat (46%) serta memiliki masa kerja mayoritas
(38%) dengan umur 26 sampai 30 tahun. Sedangkan data yang diperoleh dari
pengukuran alat kerja yang ada dengan pengukuran antropometri operator
dibuat perancangan alat kerja yan ideal sehingga menghasilkan selisih ukuran.
Untuk tinggi kursi terdapat selisih 2,68 cm, kedalam kursi 0,06 cm, lebar kursi
2,20 cm, jangkauan tangan 3,01 cm dan penyangga lembar 1,32 cm.
Gantry crane adalah termasuk dalam kelompok crane tipe jembatan
dimana jembatannya dilengkapi dengan kaki pendukung yang tinggi dan dapat
bergerak pada jalur rel yang dibentang diatas permukaan tanah, seperti yang
terlihat pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Gantry Crane
Crane ini umumnya dioperasikan di lapangan terbuka, dan pada
pengoperasian ini gantry crane dioperasikan di pelabuhan laut untuk mengangkat
peti kemas, dalam mengoperasikan gantry crane ini hal yang perlu diperhatikan
operator sebelum menjalankan gantry crane sebagai berikut :
1. Radius beban
2. Tahanan gelinding
3. Gaya traksi
4. Ketinggian daerah kerja
5. Tahanan kemiringan benda
6. Koefisien traksi
Gantry crane ini mempunyai tiga kabin dalam pengoperasiannya yaitu :
1. Kabin utama
2. Kabin boom dan hoist
3. Kabin pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini gantry crane yang terdapat pada pelabuhan Belawan Indonesia
I Cabang Belawan International Container Terminal mempunyai cara kerja sebagai
berikut :
1. Gerakan Hoist
Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan
menurunkan peti kemas yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui
tali baja (wire rope) yang digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan
oleh elektromotor. Apabila posisi pengangkatannya telah disesuaikan seperti
yang telah dikehendaki maka gerakan drum ini dapat dihentikan oleh rem
(brake) yang dilakukan pada handle dan terdapat pada kabin operator.
2. Gerakan transversal
Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat
membawa peti kemas dengan arah dan pergerakannyasejajar dengan boom
dan girder, melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak mula
ialah elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang terletak
diatas boom dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada
elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akan berkerja.
3. Gerakan longitudinal
Gerakan longitudinal ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh gantry
yaitu gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada permukaan tanah
yang dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal ini elektromotor akan
memutar roda gantry dan gantry akan bergerak secara maju mundur ke arah
Universitas Sumatera Utara
yang diinginkan, dan setelah jarak yang dicapai telah pada tempatnya maka
arus listrik akan terputus dan rem sekaligus akan berkerja.
Kelebihan dalam menggunakan gantry crane ini sebagai berikut :
1. Posisi kerja yang outdoor ( tidak ada bangunan pendukung)
Jika posisi pada penggunaan crane berada di area outdoor (tanpa bangunan
pendukung), maka penggunaan gantry crane ini sangat cocok. Misalnya area
penumpukan precast, loading, dan constructing. Penggunaan gantry crane
sangat ekonomis karena tidak perlu membangun sistem tiang pendukung.Dan
hanya perlu menyiapkan sistem pondasi dan rel.
2. Posisi kerja indoor dengan long travel yang panjang
Jika pabrik atau gudang maka hanya memiliki long travel yang panjang dan
tiang bangunan tidak mendukung untuk memasang runway beam, maka
gantry crane adalah pilihan yang tepat untuk kondisi ini sangat ekonomis.
3. Investasi yang lebih rendah
Jika penggunaan crane dalam waktu yang temporer untuk outdoor,
penggunaan pada gantry crane sangat tepat, karena perpindahan pada alat ini
dapat berpindah pindah di sepanjang rel yang berdiri pada permukaan,
dengan sedikit kerugian pada pondasi.Dengan merancang sistem pondasi
yang tepat, maka gantry crane dapat dibangun dengan biaya yang sangat
ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan dalam penggunaan gantry crane ini :
1. Membutuhkan area yang aman
Gantry crane yang berjalan diatas rel yang terpasang diatas lantai/pondasi,
secara langsung hal ini akan mengakibatkan area disekitar rel tidak bisa
dimanfaatkan, karena crane perlu area yang aman untuk pergerakannya.
Hal ini akan mengakibatkan area disekitar rel tidak bisa dimanfaatkan.
Sangat merugikan untuk kondisi gudang dan pabrik yang kurang luas.
2. Pengawasan keamanan yang lebih ketat
Rel lintasan gantry crane yang berada di permukaan lantai banyak
karyawan yang beraktivitas dan banyak barang-barang yang akan
diletakkan. Sehingga butuh pengawasan aman (safety) yang lebih ketat
dibandingkan dengan overhead crane.Harus dipastikan rel gantry aman
dari aktivitas manusia dan barang-barang yang mungkin tertabrak oleh
gantry crane.
3. Perawatan yang lebih intensif
Jika gantry crane berada dilapangan yang terbuka, maka dipastikan
perawatannya harus lebih intensif: coating, pelumasan, dan kelistrikan
yang terdapat pada gantry crane.
(Sumber :www.google.com : gantry crane)
Universitas Sumatera Utara
2.5 Komponen-komponen utama pada Gantry Crane
Adapun komponen-komponen utama gantry crane ialah :
1. Trolley
Trolley berfungsi untuk memindahkan peti kemas dari truk ke kapal laut,
dantrolley terletak pada konstruksi boom dan girder.Pada trolley terdapat
juga kabin operator.Untuk mengoperasikan gantry crane.
Gambar 2.2 Trolley
2. Spreader
Spreader berfungsi sebagai penjepit peti kemas pada saat pengangkatan dan
penurunan dari truk ke kapal, dimana spreader terletak pada posisi di bawah
trolley supaya operator dapat melihat dengan jelas pada saat penempatan
spreader ke peti kemas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Spreader
1. Gantry
Gantry ini bergerak sepanjang rel yang bergerak secara longitudinal yang
arahnya ditentukan oleh operator untuk memudahkan menaikkan dan
meurunkan peti kemas.Pada gantry yang berada pada Belawan International
Container Terminal terdapat rel yang memiliki panjang ± 1.000 meter.
Gambar 2.4 Gantry
Universitas Sumatera Utara
2. Peti kemas
Peti kemas adalah suatu alat yang menyimpan bahan baku produksi atau
bahan jadi. Peti kemas biasanya terbuat dari paduan logam, dan peti kemas
biasanya terdiri dari ukuran yang berbeda dan ukuran yang terdapat pada
pelabuhan belawan mempunyai ukuran 20 feet dan 40 feet. Untuk
memudahkan pengumpulan dan penyusunan peti kemas di bantu oleh mobil
crane yang dapat memindahkan peti kemas dari suatu tempat ke tempat
lainnya yang sudah ditentukan dari BICT untuk menjaga keamanan dari
kinerja gantry crane. Mobil crane dapat membantu yang meringankan
perkerjaan pada gantry crane agar pemindahan peti kemas ke kapal lebih
efisien.
Gambar 2.5 Mobil crane dan Peti kemas
Universitas Sumatera Utara
2.6 Spesifikasi Gantry Crane
Sebagai data perbandingan di bawah ini tercantum spesifikasi teknik dari
gantry crane yang diambil dari data survery pada PT. Pelabuhan Indonesia I
Cabang Belawan :
• Kapasitas angkat : 40 ton
• Tinggi angkat : 41 meter
• Kecepatan angkat : 50 m/menit
• Perpindahan trolley : 77 meter
• Kecepatan gantry :45 m/menit
• Kecepatan trolley : 125 meter/menit
• Berat total gantry : 700 ton
2.7 Komponen-komponen pada Trolley
Adapun komponen-komponen pada trolley ini ialah : roda, tali baja (wire
rope), puli, drum, rem, sistem transmisi, elektromotor, kopling dan bantalan.
2.7.1 Roda trolley
Roda trolley adalah salah satu komponen yang terpasang pada trolley ini
berfungsi untuk membantu pergerakan trolley ini berjalan di atas lintasan
boom dan girder sewaktu pengangkatan peti kemas, dimana pada trolley ini
terdapat empat roda, dari data survery yang telah dilakukan roda trolley
Universitas Sumatera Utara
mempunyai diameter sebesar (D) = 62 cm, adapun gambar yang terdapat
pada roda trolley ini :
Gambar 2.6 Roda trolley
2.7.2 Tali baja (wire rope)
Tali baja banyak sekali digunakan pada mesin atau perlengkapan pesawat
pengangkat, dan pada tali baja jika mengalami keausan serat-serat tali bagian
luar yang terpilin akan terputus terlebih dahulu dibandingkan dengan bagian
dalamnya, sehingga tanda-tanda untuk pergantian tali baja akan mudah
diketahui. Dalam hal ini tali baja mempunyai keunggulan diantara lain :
• Lebih ringan dibandingkan dengan rantai
• Lebih tahan terhadap sentakan
• Menunjukkan tanda-tanda yang jelas apabila tali akan putus
• Pengoperasian yang tenang
• Lebih fleksibel
Universitas Sumatera Utara
d
D
45
dp
45
Berikut ini merupakan gambar dari konstruksi tali baja
Gambar 2.7 Kontruksi serat baja
2.7.3 Puli dan sistem puli
Puli ialah tempat berjalannya tali baja (wire rope) yang terbuat dari
logam dan pinggiran puli diberi alur (groove) untuk laluan tali, yang terlihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.8 Puli dan Tali baja
Universitas Sumatera Utara
Keterangan gambar :
D = diameter puli (cm, mm)
d = diameter tali (cm,mm)
dp = diameter poros puli (cm,mm)
900 = jarak sela (clereance) puli
Puli terbagi atas dua macam, yaitu puli tetap (fixed pulley) dan puli bergerak
(moveable pulley). Puli tetap terdiri dari cakra dan tali yang dilingkarkan pada alur
(groove) di bagian atasnya dan pada ujungnya digantung beban. Puli bergerak terdiri
dari cakra dan poros bebas.
Tali yang dilingkarkan dalam alur dibagian bawah, salah satu ujung
diikatkan tetap dan ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan, dan
beban di gantungkan pada spreader.
Sistem puli adalah kombinasi dari beberapa puli tetap dan puli bergerak atau
terdiri dari beberapa cakra puli. Biasanya menggunakan sistem puli ganda (multiplie
pulley system) untuk menghindari kesalahan pada waktu operasi pengangkatan yang
menggantungkan beban langsung pada ujung tali. Kesalahan pengangkatan ini
disebabkan beban berayun. Dengan sistem puli ganda yang mengangkat beban dalah
arah tegak, yang lebih stabil, dapat mereduksi beban yang berkerja pada tali
sehingga diameter puli dan drum lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.7.4 Drum
Pada pesawat angkat, drum berfungsi untuk menggulung tali (rope).
Drum dengan satu tali tergulung hanya mampu mempunyai satu helix ke
kanan, sedangkan drum yang didesain untuk dua tali diberi dua arah,
kekanan dan kekiri.
Gambar 2.9 Drum
Drum untuk tali baja dibuat dari yang licin dengan flens yang tinggi untuk
memungkinkan menggulung tali dalam beberapa gulungan. Drum untuk tali baja
terbuat dari baja cor, dengan mempertimbangkan gesekan bearing, maka η = ± 0,95.
Jumlah lilitan pada drum untuk dua tali supensi adalah
n =
dimana :
i = sistem suspense
D = diameter drum (cm,mm)
Universitas Sumatera Utara
H = tinggi angkat (m)
n = jumlah lilitan
2.7.5 Rem (brake)
Rem ini berfungsi untuk mengatur kecepatan penurunan muatan atau
menahan muatan agar diam, rem digunakan untuk menyerap inersia massa yang
bergerak. Tergantung pada kegunaannya rem dapat diklasifikasikan sebagai jenis
penahan atau penurunan.
Rem dapat dibedakan menjadi rem automatis dan rem dioperasikan manual,
dimana jenis rem yang termasuk rem manual ialah : rem sepatu atau blok, rem pita,
rem krucut dan rem cakram. Sedangkan rem pada automatis adalah rem sentrifugal
untuk mengatur kecepatan yang digerakkan oleh bobot muatan yang diangkat.
Rem sepatu ganda digunakan pada mekanisme pengangkatan dan
pemindahan dan pemutar crane yang berbeda dengan rem sepatu tunggal, rem
sepatu ganda tidak menimbulkan defleksi pada poros rem, rem digerakkan oleh
pemberat dan dilepaskan oleh elektromagnet. Biasanya rangkaina listrik dibuat
saling mengunci antara motor dan magnet yang secara otomatis menghasilkan aksi
pengereman walaupun motor berhenti secara mendadak.
Universitas Sumatera Utara
2.7.5 Transmisi
Roda gigi pada umumnya dimaksudkan adalah suatu benda dari logam
ataupun non logam yang bulat dan pipih pada pinggirnya bergerigi.Roda gigi sangat
berguna untuk mentransmisikan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah atau
sebaliknya. Pada umumnya roda gigi dibuat dari bahan logam untuk
mentransmisikan putaran yang berat, teknik pembuatan roda gigi dapat dikerjakan
dengan cara di cor, dikerjakan pada mesin frais, dan hober.
Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan putaran dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan, dan juga dapat memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa roda gigi.Roda gigi
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sesuai dengan kedudukan yang diambil oleh
poros yang dipergunakan dalam industri, gambar yang ada di bawah ini ialah jenis-
jenis roda gigi.
Gambar 2.10 jenis-jenis roda gigi
Literature www.google.com : roda gigi
Universitas Sumatera Utara
I
IIIII
IV V
VI
POROSPENGGERAK
BANTALAN
POROS YANGDIGERAKKAN
POROS
POROS
Putaran yang berubah-ubah juga dapat diperoleh dengan menggunakan roda
gigi.Salah satu maksud tersebut ialah dipergunakan pada perkakas pemindah
kecepatan. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau mesin yang memiliki
gerakan putar, adapun sistem transmisi pada perencanaan ini terlihat seperti gambar
dibawah ini
Gambar 2.11 Sistem transmisi
Penggunaan roda gigi dapat digolongkan sesuai kedudukan yang diambil oleh poros
yang satu terhadap poros yang lain. Penggunaan roda gigi ada tiga golongan yaitu:
1. Poros sejajar satu sama lain. Roda gigi yang dipergunakan bentuk dasarnya adalah
dua buah silinder yang saling bersinggungan menurut sebuah garis lukis. Roda gigi
yang dipergunakan dapat sejajar dengan garis lukis silinder, atau membuat sudut
dengan garis lukis.
Universitas Sumatera Utara
2. Poros saling memotong. Roda gigi yang dipergunakan adalah roda gigi
krucut dengan puncak gabungan yang saling menyinggung menurut sebuah
garis lukis dan garis lukis gigi saling berpotongan di puncak krucut
3. Poros saling menyilang, gigi yang dapat dipergunakan berbentuk roda ulir.
2.7.6 Elektromotor
Elektromotor merupakan alat yang cukup penting dalam pengoperasian
ini, dikarenakan elektromotor adalah penggerak mula untuk menjalankan
sistem yang terdapat pada crane. Elektromotor berfungsi sebagai
merubah energi listrik menjadi energk mekanik yang dapat memutar
poros untuk menjalankan trolley, dimana putaran elektromotor
diteruskan ke sistem transmisi dan dari sistem transmisi akan diteruskan
ke drum sehingga drum berputar dan tali akan terlilit dan terulur dari
drum.
Gambar 2.12 Elektromotor
Universitas Sumatera Utara
Ketika elektromotor berputar, secara otomatis elektromotor akan
mengalami pembebanan, ini dikarenakan oleh alat-alat yang terdapat
pada sistem yang akan digerakkan oleh elektromotor tersebut, sehingga
daya elektromotor perlu dihitung untuk memenuhi daya yang akan
dikerjakan
Dimana daya pada elektrmotor
N =
Keterangan
N = daya yang diperlukan oleh electromotor (hp), (kW)
W = beban yang diterima oleh elektromotor (kg)
V = kecepatan benda yang digerakkan oleh elektromotor (m/s)
75 = harga dalam 1 hp = 0,75 kW
η = efisiensi = 0,85
2.8 Komponen-komponen pada Spreader
Spreader ini adalah alat penjepit yang di desain khusus untuk penjepitan
pada peti kemas dimana bentuk spreader adalah berbentuk persegi
panjang yang disesuaikan dengan ukuran pada peti kemas dimana
ukuran peti kemas yang ada di pelabuhan belawan mempunyai dua
ukuran yaitu 40 feet dan 20 feet, adapun komponen-komponen yang
terdapat pada spreader ini :
2.8.1 Twist lock
Universitas Sumatera Utara
Twist lockPenampangPeti kemas
Twist lock berfungsi sebagai pengunci peti kemas pada saat peti
kemas akan diangkat/dipindahkan. Dimana twist lock ini terletak pada
setiap sisi sudut yang berada pada spreader, dan pada spreader ini
terdapat 4 twist lock.
Pada saat operator menurunkan spreader sesuai dengan panjang peti
kemas, setelah panjang pada spreader sesuai dengan peti kemas operator
akan menurunkan spreader secara perlahan-lahan pada peti kemas. Dan
operator harus menempatkan spreader pada lobang twist lock yang
terdapat pada peti kemas, dan sesudah twist lock masuk pada lobang
yang ada pada peti kemas, maka switchakan tertekan dan lampu di kabin
operator akan menyala dan menyatakan bahwa twist lock sudah terkunci
dengan baik, kemudian operator akan mengangkat peti kemas.
Gambar 2.13 twist lockpada posisi belum terkunci (potongan samping peti kemas) dan photo twist lock
Universitas Sumatera Utara
Pada saat pengangkatan twist lock pada spreader akan mengalami beban akibat
bergantungnya peti kemas pada ujung-ujung twist lock sehingga twist lock akan
mengalami tegangan tarik, dimana rumus yang terpakai
σ =
dimana :
σ = tegangan tarik yang terjadi (kg/m2)
F = gaya yang terjadi (N)
A = luas penampang (m2)
Dimana pada twist lock akan mengalami gaya (F) pada rumus di bawah ini :
F = m.g
Dan pembebanan twist lock (P) :
P =
Dimana
Q = total kapasitas angkat beban (ton, kg)
3 = jumlah twist lock yang terdapat pada spreader
Universitas Sumatera Utara
Spreader
twist lock
2.8.2 Rangka Batang Spreader
Rangka batang spreader ini merupakan suatu konstruksi dari tempat
pengangkatan peti kemas yang disesuaikan dari ukuran pada peti kemas
yang ada di pelabuhan belawan, bentuk dari spreader ini ialah persegi
panjang. Di dalam pengangkatan peti kemas maka spreader ini akan
mengalami beban merata. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2.14 Rangka Batang Spreader
Universitas Sumatera Utara