DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI
MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN
PROYEK AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan perkuliahan di Program Studi
Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung
Oleh:
Pandu Dwi Utomo
201419721
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA
JURUSAN KEPARIWISATAAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI/PROYEK AKHIR/TUGAS AKHIR
DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN
NAMA : PANDU DWI UTOMO
NIM : 201419721
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA
Pembimbing I,
Drs. Herlan Suherlan, MM. NIP. 19680127 199803 1 001
Pembimbing II,
Suteja Wira Dana K, S.ST.Par, ME. NIP. -
Bandung, Agustus 2019
Mengetahui,
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,
Andar Danova L. Goetom, S.Sos., M.SC. NIP. 19710506 199803 1 001
Menyetujui,
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Faisal, MM.Par.,CHE. NIP. 19730706 199503 1 001
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Pandu Dwi Utomo
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juni 1996
NIM : 201419721
Program Studi : Manajemen Destinasi Pariwisata
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN
ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil
penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak
sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas
Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di
atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Bandung, Agustus 2019
Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6000,-
PANDU DWI UTOMO
NIM 201419721
MOTTO
One day the people who didn’t believe in you will tell everyone how they met you.
-1340Collective
Saat kau sibuk memperbaiki ibadahmu, maka Tuhan juga akan sibuk memperbaiki rezekimu.
-Unknown People
i
ABSTRAK
Lalu lintas yang terjad di Jalan Dr. Djunjunan berdasarkan data terbaru dari
PT Jasa Marga Kota Bandung menyebutkan bahwa pada tahun 2016-2017 rata-rata
lebih dari 8.500.000 kendaraan pertahun yang melewati Jalan Dr. Djunjunan. Dari
adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi yang
terjadi di Jalan Dr. Djunjunan dengan menghitung seberapa besar Income Generation,
menghitung seberapa besar Employment Generation, dan mengukur Encouragement
of Entrepreneurial Activity. Dalam penelitian ini secara batasan wilayah yang
menjadi populasi maupun sampel yaitu para pelaku usaha dan tenaga kerja yang
berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan Rt 02 Rw 08, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan
Cicendo. Dari adanya faktor kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan
seharusnya bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih bagi masyaraakat. Namun,
pemanfaatan yang teralu berfokus pada area di pinggir jalan menyebabkan potensi
yang ada di dalam gang dari jalan tersebut menjadi kurang optimal.
Metode yang digunakan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner
dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian di analisis ke dalam
rumus yang masing-masing variabel baik itu Income, Employment, maupun
Entrepreneurial Activity.
Penelitian ini menghasilkan arahan rekomendasi dalam pengembangan
dampak ekonomi bagi masyarakat di jalan Dr. Djunjunan berupa diferensiasi dan
diversifikasi dari produk yang sudah ada. Arahan pengembangan mengenai Jalan Dr.
Djunjunan disajikan secara deskriptif.
Kata Kunci: Lalu lintas, Jalan Dr. Djunjunan, Dampak Ekonomi, Diferensiasi dan
Diversifikasi
ii
ABSTRACT
The traffic that occurred at Dr. Djunjunan road based on the latest data from
PT Jasa Marga in Bandung City, which states that in 2016-2017 an average of more
than 8,500,000 vehicles per year passes Dr. Djunjunan road. From the existence of
this matter the aim of this research is to find out the economic impacts that occur in
Dr. Djunjunan road by calculating how big the Income Generation is, calculating how
much Employment Generation is, and measuring the Encouragement of
Entrepreneurial Activity. In this study the boundaries of the population and sample
areas are business people and workers who visit Dr. Djunjunan road Rt 02 Rw 08,
Pajajaran Village, Cicendo District. From the traffic density factors that occur in Dr.
Djunjunan road should have more economic impact on the community. However, the
overly focused utilization of the roadside area causes the potential inside the alley
from the road to be less than optimal.
The method used is descriptive method with a quantitative approach. Data
collection techniques were carried out through questionnaires and documentation
studies. The data that has been obtained is then analyzed into formulas which each
variable be it Income, Employment, or Entrepreneurial Activity.
This research resulted in recommendations for recommendations in
developing the economic impact of the community on Dr. Djunjunan is in the form of
differentiation and diversification of existing products. Development direction
regarding Dr. Djunjunan is presented descriptively.
Keywords: Traffic, Road Dr. Djunjunan, Economic Impact, Differentiation and
Diversification
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir yang diajukan sebagai
salah satu syarat kelulusan dalam akademik pada semester VIII Program Studi
Manajemen Destinasi Pariwisata Jurusan Kepariwisataan. Penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.
Berjalannya proses penyusunan Proyek Akhir ini tidak terlepas dengan
pihak-pihak yang telah membantu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala karunia yang diberikan sehingga penyusun Usulan
Penelitian ini dapat terselesaikan.
2. Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Bapak Faisal MM.Par.
3. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Bapak Andar Danova L. Goeltom,
S.Sos., M.Sc.
4. Bapak R. Wisnu Rahtomo, S.Sos.,MM. selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan.
5. Ketua Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Bapak Sugeng
Hermanto, S.Sos., MM.Par.
6. Sekretaris Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Bapak Nurdin
Hidayah, S.ST. Par., MM.
7. Bapak Dr. Herlan Suherlan, MM. selaku pembimbing pertama penulis.
8. Bapak Suteja Wira Dana Kusuma, SST. Par, ME. selaku pembimbing kedua
penulis.
iv
9. Jurusan Kepariwisataan serta khususnya Dosen-dosen Program Studi
Manajemen Destinasi Pariwisata dan jajaranya.
10. Seluruh narasumber dan pihak-pihak terkait yang telah membantu peneliti
memberikan informasi dan pelayanan administratif.
11. Orang tua tercinta Bapak Paiman dan Ibu Endang Sulasih yang senantiasa
mendukung penulis.
12. Kakak, Adik, serta orang yang spesial buat penulis, Dimas Hendra Perdana,
Agil Ariefiansyah, serta Astari Diffa Arfyani yang selalu memberikan
dukungan pada penulis.
13. Maulana Abas selaku teman seperjuangan dari awal masuk kampus dan juga
yang lainnya Bagas, Fitroh, Teguh, Richard, Nadya, dan Indhy sebagai
keluarga 7WK.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Kepariwisataan di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
Akhir kata penulis menyadari bahwa Proyek Akhir ini masih banyak
kekurangan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan, untuk itu penulis berterima kasih apabila ada saran dan kritik yang
sifatnya membangun. Penulis juga berharap semoga Proyek Akhir ini dapat
bermanfaat untuk lebih baik lagi kedepannya.
Bandung, Agustus 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12
A. Kajian Teori .................................................................................................. 12
B. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 29
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 29
B. Obyek Penelitian ........................................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 30
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 32
E. Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 34
F. Analisis Data ................................................................................................. 36
vi
G. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
A. Income Generation di Jalan Dr. Djunjunan .................................................. 43
B. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan .......................................... 53
C. Encouragement of Entrepreneurial Activity di Jalan Dr. Djunjunan ............ 56
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................... 59
A. Simpulan ....................................................................................................... 59
B. Rekomendasi ................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keberadaan Oleh-oleh di Pasteur (JL. Dr. Djunjunan) ......................... 9
Gambar 2. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 31
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Target Kunjungan Ke Kota Bandung 2013-2018 ..................................... 3
Tabel 2. Lalu Lintas Kendaraan Masuk Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang
Dilewati ................................................................................................................... 4
Tabel 3. Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2016-2017 ........ 5
Tabel 4.Garis Kemiskinan Penduduk di Kota Bandung Tahun 2010-2017 ........... 6
Tabel 5. Matriks Konsep income generation Dalam Sub Konsep Dampak Ekonomi
Pariwisata .............................................................................................................. 18
Tabel 6. Matriks Konsep employment generation Dalam Sub Konsep Dampak
Ekonomi Pariwisata ............................................................................................. 22
Tabel 7. Matriks Konsep encouragement of entrepreneurial activity Dalam Sub
Konsep Dampak Ekonomi Pariwisata ................................................................... 24
Tabel 8.Penentuan Sampel Isaac dan Micahel ...................................................... 31
Tabel 9. Matriks Operasional Variabel Dampak Ekonomi Pariwisata Di Jalan Dr.
Djunjunan .............................................................................................................. 35
Tabel 10. Jadwal Penelitian................................................................................... 38
Tabel 11. Pengeluaran Wisatawan di Jalan Dr. Djunjunan ................................... 44
Tabel 12. Jenis-jenis Usaha di Jalan Dr. Djunjunan ............................................. 46
Tabel 13. Pendapatan Pelaku-pelaku Usaha di Jalan Dr. Djunjunan .................... 47
ix
Tabel 14. Pendapatan Tenaga Kerja di Jalan Dr. Djunjunan ................................ 49
Tabel 15. Pengeluaran Tenaga Kerja di Jalan Dr. Djunjunan ............................... 50
Tabel 16. Data Pekerjaan di Sektor Pariwisata (Langsung) di Jalan Dr. Djunjunan
............................................................................................................................... 54
Tabel 17. Data Pekerjaan di Sektor Pendukung Pariwisata (Tidak Langsung) di Jalan
Dr. Djunjunan ........................................................................................................ 54
Tabel 18. Jumlah Unit Usaha di Jalan Dr. Djunjunan........................................... 57
x
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Wisatawan
Lampiran 2 Kuesioner Pelaku Usaha
Lampiran 3 Kuesioner Tenaga Kerja
Lampiran 4 Data Hasil Kuesioner
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 6 Form Bimbingan
Lampiran 7 Turn It In
Lampiran 8 Biodata
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata berdasarkan UU no.10 tahun 2009 adalah berbagai macam kegiatan
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. World Tourism Organization
(WTO:1991) dalam Peter Mason (2003:5) menyatakan bahwa pariwisata merupakan
suatukegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tiinggal di daerah tujuan di
luar lingkungan kesehariannya. Mathieson and Wall (1982:1) dalam Peter Mason
(2003:5) bahwa pariwisata adalah “The temporary movement of people to destinations
outside their normal places of work and residence, the activities undertaken during
the stay in those destinations, and the facilities created to cater for their needs”.
Pariwisata merupakan sektor yang mendapatkan posisi strategis dalam
pengembangan.Hal ini dikarenakan sektor pariwisata merupakan sumber devisa
negara yang dapat diperbaharui jika dibandingkan dengan sumber daya alam yang
akan habis apabila pemakaiannya dan pemanfaatannya tidak dikontrol. Alasan
tersebut yang mendasari pariwisata dijadikan sebagai salah satu sektor strategis dalam
pengembangan skala nasional maupun regional.
Mirbabayev & Sagazatova (2005) dalam Jurnal Socio-Economic Impact on
Local Community through Tourism Development with Special Reference to Heritance
Kandalama bahwa pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor terbesar dan paling
2
cepat berkembang di dunia dan merupakan yang tertinggitingkat pertumbuhan dan
perkembangan, volume masuk yang besar dari mata uang asing,
infrastrukturpengembangan, dan pengenalan manajemen baru dan pengalaman
pendidikan secara aktif mempengaruhiberbagai sektor ekonomi, yang akan
berdampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonominegara.
Indonesia sebagai salah satu negara yang memposisikan sektor pariwisata
dalam posisi strategis tentulah memiliki target dalam bidang pariwisata yang
diharapkan terus meningkat setiap tahunnya yaitu berupa target kunjungan wisatawan.
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan
pada tahun 2015 sebesar 10 juta wisatawan mancanegara dan 251 juta pergerakan
wisatawan nusantara.1 Dan kini target wisatawan pada tahun 2019 yaitu 20 juta
kunjungan wisatawan mancanegara dan 285 juta pergerakan wisatawan nusantara
(Kemenpar.go.id).
Dalam mewujudkan target kunjungan tersebut yaitu melalui 4 pilar
kepariwisataan sebagai mana tercantum dalam UU no.10 tahun 2009. Di dalam UU
no.10 tahun 2009 disebutkan 4 pilar pembangunan kepariwisataan, meliputi:
1.Industri Pariwisata, 2. Destinasi Pariwisata, 3. Pemasaran, 4. Kelembagaan
Pariwisata. Salah satu perealisasiaan target kunjungan tersebut yaitu melalui destinasi
pariwisata yang dimiliki di Indonesia. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis
yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat
daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat
yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Dan salah satu
destinasi pariwisata di Indonesia adalah Kota Bandung.
3
Kota Bandung yang merupakan salah satu Kota dari total 9 Kota yang ada di
Jawa Barat yang berdampingan dengan 8 kota lain seperti Kota Bogor, Kota
Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya,
dan Kota Banjar. Selain itu, Kota Bandung adalah Ibukota Provinsi Jawa Barat yang
letaknya berdekatan dengan Ibukota Negara Indonesia yaitu Jakarta selain Provinsi
Banten. Dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat, secara topologi Kota Bandung
memiliki keuntungan yaitu berada di ketinggian 768 meter diatas permukaan laut dan
dikelilingi oleh gunung-gunung membuat Bandung memiliki iklim yang sejuk.
Kota Bandung tidak hanya memiliki keuntungan secara letak geografis tetapi
Kota Bandung juga memeiliki visi-misi yang sejalan dengan pembangun
kepariwisataan Indonesia. Seperti tercantum dalam visi kota Bandung yaitu
“Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera”. Selain itu, dalam
misi Kota Bandung poin 4, yaitu membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan
berkeadilan.
Berdasarkan letak geografis Kota Bandung dan ditunjang visi-misi yang
sejalan Kota Bandung menetapkan target kunjungan wisatawan ke Kota Bandung
dengan data sebagai berikut:
4
TABEL 1
TARGET KUNJUNGAN KE KOTA BANDUNG 2013-2018
Indikator Kinerja Sasaran
Kondisi Kinerja
pada awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung
5.367.894 5.480.821
5.658.874
5.843.652
6.035.475
Wisnus
5.182.196
5.285.838
5.444.413
5.607.745
5.775.977
Wisman
185.698
194.983
214.461
235.907
259.498
Berdasarkan data tersebut target jumlah kunjungan ke Kota Bandung yaitu
ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya. Dari adanya target kunjungan tersebut
diharapkan akan berkontrubusi dalam peningkatan pendapatan daerah melalui
pengeluaran dari wisatawan. Berdasarkan target kunjungan tersebut tentu Kota
Bandung sudah memperkirakannya ditunjang dengan pintu masuk kedatangan yang
dimiliki.
Untuk menuju Kota Bandung terdapat beberapa pintu masuk yang dapat
dipilih wisatawan. Para wisatawan bisa masuk melalui jalur udara yaitu melalui
Bandar Udara Husein Sastranegara, bisa juga menggunakan kereta yaitu melalui
Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong, dan terakhir adalah jalur darat
yaitumelalui akses pintu tol. Terdapat beberapa pilihan pintu masuk tol dan salah
satunya adalah Tol Pasteur.
Sumber: RPJMD Kota Bandung 2013-2018
5
Tol Pasteur merupakan akses pintu tol utama terdekat menujupusat Kota
Bandung. Pintu Tol Pasteur merupakan pintu tol yang paling padat diakses nomer 2
setelah pintu Tol Cileunyi. Berikut adalah data statistik lalu lintas kendaraan masuk
jalan tol menurut gerbang tol yang dilewati dan golongan kendaraan.
TABEL 2
LALU LINTAS KENDARAAN MASUK JALAN TOL MENURUT GERBANG
TOL YANG DILEWATI
No Gerbang
Tol
Tahun
2016 2017
1. Padalarang 3.633.756 3.738.033
2. Baros 1 1.926.777 1.900.718
3. Baros 2 1.098.622 1.105.983
4. Pasteur 9.052.932 8.413.150
5. Pasir Koja 5.303.508 5.310.551
6. Kopo 5.249.526 5.268.572
7. Moh Toha 771.632 776.512
8. Buah Batu 7.580.351 7.592.914
9. Cileunyi 11.844.288 11.965.220
Total 46.461.392 46.071.653
Data tersebut menunjukan bahwa kendaraan yang memasuki Kota Bandung
dari tahun 2016 dan 2017 melalui gerbang Tol Pasteur lebih dari 8 juta kendaraan. Hal
tersebut menempatkan gerbang Tol Pasteur sebagai gerbang tol yang paling banyak
nomer dua dibawah gerbang Tol Cileunyi dan berada diatas gerbang Tol Buah Batu.
Saat terjadi sebuah kunjungan maka akan ada pula kemungkinan untuk meningkatkan
pendapatan daerah melalui pengeluaran wisatawan. Berikut adalah data pendapatan
kota Bandung:
Sumber: PT Jasa Marga Kota Bandung
6
TABEL 3
REALISASI PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015-2017
Dari data Pendapatan Pemerintah Kota Bandung tersebut tahun 2015-2017,
pendapatan Kota Bandung terus meningkat dan tercatat pendapatan Kota Bandung
pada tahun 2017 yaitu 6.958.932.292,46 ribu rupiah. Atau meningkat sebesar
647.853.194,66 ribu rupiah dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015.
Peningkatan yang terjadi terhadap pendapatan Kota Bandung tersebut ternyata
sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan yang ada di Kota Bandung. Berikut
adalah penurunan jumlah kemiskinan yang dibarengi dengan pertumbuhan
pendapatan di Kota Bandung mulai dari tahun 2010-2017:
Sumber: Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota Jawa Barat 2017
7
TABEL 4
GARIS KEMISKINAN PENDUDUK DI KOTA BANDUUNG TAHUN 2010-2017
Pertumbuhan pendapatan pada Kota Bandung yang dialami oleh Kota
Bandung tersebut sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan di Kota Bandung.
Hal itu tergambar dari penurunan jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sebanyak
118.600 orang menjadi 103.980 orang pada tahun 2017.
Pariwisata adalah perpindahan seseorang dari daerah asal ke daerah tujuan
wisata. Terdapat berbagai macam motif yang melatarbelakangi wisatawan dalam
melakukan sebuah kunjungan, mulai dari rekreasi, mengunjungi keluarga, berbelanja,
8
dll. Saat terjadinya perpindahan tersebut disertai berbagai motif didalamnya ada akses
yang dilalui oleh wisatawan dalam mencapai daerah tujuan wisata tersebut. Salah satu
akses menuju daerah tujuan wisata yang ada di Kota Bandung adalah Jalan Dr.
Djunjunan.
Pemilihan Jalan Dr. Djunjunan dikarenakan jalan ini merupakan lokasi yang
strategis berada di pintu keluar dari Tol Pasteur. Dan Jalan Dr. Djunjunan adalah
akses menuju ke daerah-daerah tujuan wisata yang tersebar di Kota Bandung, seperti:
Farm House, Tangkuban Perahu, Cihampelas, RS Hasan Sadikin, dan lain sebagainya.
“As the old adage goes, location is everything... a great location may not guarantee
success, [but] a bad location will almost always guarantee failure (Schroeder,
2002:23 dalam Timothy, 2005:148).”
Dilansir dari portal pencarian online mengenai keberadaan oleh-oleh khas
Bandung, peneliti menemukan sebuah web yang di publikasikan pada 02/06/2015
yaitu www.serbabandung.com yang mengatakan bahwa terdapat penjual oleh-oleh di
Pasteur. Berikut adalah tampilan halaman dari hasil pencarian yang dilakukan peneliti
secara online:
9
GAMBAR 1
KEBERADAAN OLEH-OLEH DI PASTEUR (JL. Dr. DJUNJUNAN)
Untuk lebih menguatkan pemilihan dari Jalan Dr. Djunjunan, peneliti juga
melakukan prasurvey secara acak kepada 15 orang. Prasurvey yang telah dilakukan
secara acak kepada total 15 orang, dilakukan secara tersebar di Cihampelas, Paris Van
Java, dan Warung Soerabi Setiabudi. Dari prasurvey tersebut 10 orang mengatakan
masuk dan keluar melalui pintu Tol Pasteur, sedangkan 5 lainnya memang berdomisili
di Kota Bandung. 11 dari 15 orang yang di prasurvey menyebutkan menyempatkan
diri ke Jalan Dr. Djunjunan untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga, saudara,
ataupun teman saat pulang ke rumah (untuk yang berdomisili di Kota Bandung) dan
kota asal (untuk yang berdomisili selain di Kota Bandung), sedangkan 4 lainnya
memilih langsung pulang.
Selain melakukan prasurvey, peneliti juga melakukan wawancara kepada
warga lokal untuk menggali mengenai fenomena yang terjadi dillapangan.
Berdasarkan info yang di peroleh dari Informan 1 (pemilik warung didalam gang di rt
02 rw 08), Informan 2 (ibu rt 02 rw08), dan Informan 3 bahwasannya kegiatan
Sumber: www.serbabandung.com/pedagang-oleh-oleh-khas-bandung/
10
pariwisata juga turut di rasakan mereka yang tinggal dipinggir jalan maupun di dalam
gang. Tidak berhenti disitu, mereka juga mengatakan bahwa terdapat beberapa orang
saja yang diserap dari adanya pedagang oleh-oleh yang berada di Jalan Dr. Djunjunan
dan sedikit yang mencoba peruntungangnnya dengan membuka stand sendiri namun
hal tersebut bersifat ilegal yang suatu saat bisa saja di razia oleh petugas berwenang.
Dari adanya pedagang oleh-olehh tersebut, Informan 2 dan Informan 3 juga
mengatakan bahwa kemacetan juga kerap terjadi terutama pada akhir pekan yang
dikarenakan para wisatawan yang datang memarkir kendaraanya tepat dipinggir jalan.
Berdasarkan tujuh aspek menurut Vanhove (2005:169) mengenai dampak
yang ditimbulkan dari adanya pariwisata yaitu menciptakan pendapatan, menciptakan
lapangan pekerjaan, menghasilkan pajak, meningkatkan struktur perekonomian suatu
wilayah, mendorong aktvitas wirausaha, kerugian ekonomi. Pendapat tersebut sesuai
dengan data-data yang telah di paparkan baik data dari pemerintah seperti PAD
maupun data-data lainnya seperti wawancara kepada warga lokal yang dikuatkan
dengan survey mengenai pintu masuk & keluar yang di lalui wisatwan. Oleh karena
itu, peneliti mengambil judul “Dampak Ekonomi Pariwisata bagi Masyarakat di Jalan
Dr. Djunjunan”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan pemaparan latar belakang diatas, dalam UU no.10 tahun 2009
bahwa tujuan kepariwisataan yaitu meningkatkan perekonomian. Meningkatkan
perekonomian yang yang dimaksud seperti, meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang dalam hal ini adalah pendapatan asli daerah, meningkatkan kesejahteraan rakyat,
menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran dalam hal ini yang dimaksud yaitu
11
melalui kesempatan bekerja. Dalam Tourism and Local Agenda 21 yang di
publikasikan oleh UNEP (2003:7), “Tourism has a major impact on local
communities in tourist destinations. It can be a significant source of income and
employment for local people.” Dari pernyataan tersebut bahwa terdapat dampak yang
signifikan bagi masyarakat dari adanya pariwisata yaitu pemasukan dan kesempatan
bekerja. Kegiatan pariwisata selain berdampak pada penciptaan pemasukan &
penciptaan lapangan kerja tetapi juga mendorong untuk melakukan kegiatan
wirausaha. Berdasarkan pada penjelasan tersebut maka rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu untuk menghitung bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan
dari kegiatan pariwisata di Jalan Dr. Djunjunan dari sisi penciptaan pendapatan
(income generation), penciptaan lapangan kerja (employment generation), dan
dorongan dalam melakukan aktivitas wirausaha (encouragement of entrepreneurial
activity).
Dalam melakukan penelitian ini tentunya tidak terlepas dari keterbatasan-
keterbatasan yang sedang dan akan dialami peneliti, yaitu tidak tercatatnya jumlah
kunjungan secara detail karena tidak adanya pencatatan memngingat Jalan Dr.
Djunjunan adalah akses atau penghubung menuju daerah-daerah tujuan wisata yang
tersebar di Kota Bandung. Selain itu, waktu penelitian yang dimiliki hanya beberapa
bulan serta tenaga yang dimiliki oleh peneliti sehingga mungkin pada hasil akhir akan
ada kekurangan-kekurangan yang mungkin kurang memuaskan beberapa pihak.
Untuk meminimalisir hal tersebut, penelitian ini akan dibatasi melalui pembatasan
substansial dan pembatasan wilayah:
12
Pembatasan Substansial
Dalam penelitian ini pembatasan substansi dilakukan agar apa yang nanti
dilakukan tidak keluar pada inti atau topik yang telah ditentukan dan juga tidak terlalu
melebar pembahasannya yaitu secara umum mengenai dampak ekonomi bagi
masyarakat.
Pembatasan Wilayah
Dalam penelitian ini pembatasan secara wilayah dilakukan agar lingkup
penelitian yang akan diteliti jelas secara wilayah administratif ataupun batasan-
batasan lainnya yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menjadi batas wilayah
sebuah penelitian. Dalam penelitian kali ini yang lokasi yang menjadi tempat
penelitian adalah Jalan Dr. Djunjunan. Namun, mengingat sangat luasnya Jalan Dr.
Djunjunan, oleh karena itu dengan pertimbangan mengenai populasi dan sampling
yang akan digunakan maka peneliti membatasi lingkup wilayah penelitian adalah Rt
02 Rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada apa yang telah disampaikan pada latar belakang dan rumusan
masalah, tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak
ekonomi bagi masyarakat di Jalan Dr. Djunjunan sebagai jalur menuju objek wisata
yang tersebar di Kota Bandung melalui:
1. Menghitung berapa besar income generation yang terjadi di Jalan Dr.
Djunjunan sebagai salah satu akses masuk dan keluar menuju daerah-daerah
tujuan wisata yang tersebar di Kota Bandung.
13
2. Menghitung berapa besar employment generation yang terjadi di Jalan Dr.
Djunjunan sebagai salah satu akses menuju daerah-daerah tujuan wisata yang
tersebar di Kota Bandung .
3. Mengukur berapa besar dorogan atau motivasi pada masyarakat di Jalan Dr.
Djunjunan untuk berwirausaha.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberi wawasan dan
pemahaman untuk para peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Pemerintah
Diharapkan dapat menjadikan acuan rekomendasi bagi pemerintah terkait
pengambilan kebijakan dalam mengembangkan Jalan Dr. Djunjunan melihat dari
dampak ekonomi yang terjadi di tempat tersebut. Kemudian, memberikan gambaran
bagi masyarakat mengenai peluang untuk bekerja/ berwirausaha berdasarkan hasil
dari penelitian dampak ekonomi.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pariwisata
Mathieson and Wall (1982: p.1) dalam Peter Mason (2003:5) bahwa
pariwisata adalah “The temporary movement of people to destinations outside
their normal places of work and residence, the activities undertaken during
the stay in those destinations, and the facilities created to cater for their
needs”.Pariwisata berdasarkan UU no.10 tahun 2009 adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Dari teori
tersebut dapat disimpulkan bahwa, pariwisata adalah kegiatan wisata yang
dilakukan oleh seseorang diluar tempat mereka bisa tinggal dan bekerja dan
ditunjang dengan bebrbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemrintah, dan Pemerintah Daerah.
2. Dampak
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian
dampak adalah benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik
positif maupun negatif. Lebih lanjut, pengertian dari pengaruh berdasarkan
KBBI adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
memebentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (kbbi.web.id).
Secara sederhana dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat.
15
Menurut Scott dan Mitchell dalam jurnal Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat
Akibat Pengembangan Lingkar Wilis di Kabupaten Tulungagung bahwa
dampak merupakan transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok orang
digerakan oleh seseorang atau kelompok orang yang lainnya untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan harapan.
3. Dampak Ekonomi
Berdasarkan Undang-undang kepariwisataan Indonesia dijelaskan
bahwa pariwisata itu di dalamnya terdapat bebrbagai macam kegiatan wiisata
dan tidak lupa didukung bebrbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oelh
masyarakat, pengusaha, Pemrintah, dan Pemerintah Daerah. Dari adanya
kegiatan pariwisata tersebut tentulah akan ada dampak yang ditimbulkan.
Menurut Ismayanti (2010:183), ada tiga dampak yang ditimbulkan dari adanya
kegiatan pariwisata, yaitu:
a. Dampak ekonomi
b. Dampak sosial
c. Dampak budaya
Berdasarkan dampak-dampak yang telah dipaparkan tersebut, dampak
yang di ambil sebagai fokus pada penelitian ini adalah dampak ekonomi.
Dalam meneliti mengenai dampak ekonomi tersebut terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi dampak ekonomi. Mathieson dan Wall (1982)
dalam Vanhove (2005:169) berpendapat bahwa terdapat enam faktor utama
yang mempengaruhi dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata yaitu :
a. Kondisi fasilitas utama dan atraksinya.
16
b. Volume dan intensitas pengeluaran.
c. Tigkat pembangunan ekonomi dalam satu daya tarik wisata.
d. Ukuraneconomic based suatu daya tarik wisata.
e. Tingkat perputaran kembali dari pengeluaran wisatawan pada daya
tarik wisata.
f. Tingkat penyesuaian daya tarik wisata terhadap permintaan
wisatawan yang musiman.
Sebuah kegiatan pariwisata yang terus berkembang dengan kemajuan
zaman membuat dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata menimbulkan
dampak-dampak. Dampak yang ditimbulakn tersebut terdiri dari dampak
positif dan dampak negatif. Dalam Buku Dampak Pariwisata karya Peter
Mason (2003:35), menurut Lickorish (1994) dampak positif yang
berhubungan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata, diantaranya:
a. Berkontribusi dalam menghasilkan valuta asing (Contribution
to foreign exchange earnings)
b. Berkontribusi terhadap pendapatan pemerintah (Contribution to
government revenues)
c. Menciptakan lapangan kerja (Generation of employment)
d. Berkontribusi dalam pembangunan daerah (Contribution to
regional development)
Selain memiliki dampak positif, terdapat juga dampak negatif
berhubungan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata. Menurut
17
Pearce (1989) dalam Peter Mason (2003:35) terdapat 3 dampak negatif dari
kegiatan pariwisata, yaitu:
a. Inflasi (Inflation)
b. Kemungkinan biaya (Opportunity Cost)
c. Bergantung pada pariwisata (Dependent on tourism)
Berdasarkan hal-hal yang sudah dipaparkan mengenai dampak dari
kegiatan pariwisata, pada intinya keseluruhan hal tersebut akan berdampak
pada perekonomian. Vanhove (2005:169) mengatakan ada 7 dampak ekonomi
yang ditimbulkan dari kegiatan parwisata tersebut:
a. Menciptakan pendapatan (income generation).
b. Menciptakan lapangan pekerjaan (employment generation).
c. Menghasilkan pajak (tax revenue generation).
d. Efek pada neraca pembayaran (balance of payment effect).
e. Meningkatkan struktur perekonomian suatu wilayah (imprvement
of the ecnomic structure of a region).
f. Mendorong aktivitas wirausaha (encouragement of entreprenerial
activity).
g. Kerugian ekonomi (economic disadvantage).
Merujuk pada tujuh komponen dampak yang telah disebutkan sebagai
bahan acuan dalam membahas sebuah dampak ekonomi akan melakukan
pemfokuskan berdasarkan pendapat para ahli berikut. Gloria Guevara Manzo,
President & CEO World Tourism & Travel Council (WTTC:2018), “Travel
and Tourism, which already support one in every ten jobs on the planet, is a
18
dynamic engine of employment opprtunity.” Sejalan dengan hal tersebut,
Pearce (1989:2) dalam Peter Mason (2003:33) mengatakan bahwa “studi
mengenai dampak pengembangan wisata pada destinasi-destinasi wisata telah
menajadi elemen terbesar dalam penelitian pariwisata... dimana sebagian besar
dari penelitian tersebut adalah karya ekonom yagn berfokus pda efek dari
pemasukan dan pekerjaan (penciptaan lapangan kerja).” Pariwisata selain
berdampak positif (penciptaan pemasukan & penciptaan lapangan kerja)
terdapat pula kemungkinan untuk berdampak negatif (kemacetan). Merujuk
pada pendapat tersebut maka penelitian ini mengambil fokus pada hal-hal
tersebut yaitu penciptaaan pemasukan (income generation), penciptaan
lapangan kerja (employment generation),dan dorongan berwirausaha
(encouragement of entrepreneurial activity).
4. Income Generation
Dalam buku dampak pariwisata oleh Peter Mason (2003:40),
pariwiwsata sering kali merupakan salah satu dari sejumlah pilihan
pembangunan yang dihadapi baik negara maju maupun negara berkembang.
Pariwisata sering dijadikan opsi yang dipilih dalam kaitannya dengan opsi-
opsi lain yang memungkinkan. Oleh karena itu, saat ada industri industri
pariwisata yang sekarat dan daerah tersebut membutuhkan revitalisasi, atau
sebuah lokasi yang masih belom tersentuh dan membutuhkan pengembangan
baru, tetapi hanya memiliki sedikit pilihhan dalam mewujudkan hall tersebut,
pariwisata dapat membawa ekonomi yang signifikan.
Padure & Turtureanu (2005:4) mengatakan berkenaan dengan kegiatan
pariwisata dan hubungannya dengan pengeluaran wisatawan, yaitu “Without
19
taking into account receipts from doemstic tourism, international tourism
receipts alone contribute to a great extent. The flow of money generated by
tourist spending multiplies as it passes through various sections of economy”.
Yang dimaksud dari Padure & Turtureanu bahwa pendapatan dari wisatawan
internasional itu sendiri sudah berkontrubusi besar dan aliran dana dari
wisatawan tersebut berlipat ganda karena melewati berbagai bagian dari
ekonomi.
Menurut Sharpley (2006:13) mengenai pentingnya pariwisata yang
berujung pada pendapatan (income generation), yaitu “Travel & tourism is an
important source of government revenues, while direct tourism expenditure
(i.e tourist receipt) stimullates further expenditure (hence, income for local
businesses) through the multiplier effect”. Yang dimaksud dari pernyataan
Sharpley tersebut bahwa pariwisata merupakan salah satu sumber yang penting
bagi pendapatan pemerintah melalui efek pengganda. Selain itu, pariwisata
juga berkontrubusi melalui pendapatan secara langsung maupun tidak
langsung.
Para wisatawan yang datang langsung mengunjungi sebuah destinasi
dan membelanjakan uangnya di tempat tersebut, berarti pemasukan yang
dihasilkan tersebut adalah pendapatan secara langsung, sedangkan pendapatan
tidak langsung merupakan efek sekunder yang berasal dari permintaan
akhirterhadap perekonomian melalui efek pengganda.
Pendapat tentang efek pengganda berdasarkan Padure & Turtureanu
(2005:4) yaitu “The flow of money generated by tourist spending multiplies as
it passes through various sections of the economy the operation of the
20
mutiplier effect.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
intinya pengeluaran wisatawan akan berlipat ganda karena efek pengganda.
Untuk menganalisa pengeluaran wisatawan menurut Padure &
Turtureanu (2005:5) yaitu melalui hal-hal berikut:
a. Pengeluaran langsung (Direct expenditures)
Pengeluaran langsung adalah pengeluaran yang dikeluarkan
langsung oleh wisatwan pada saat berkunjung ke sebuah destinasi
dengan menggunakan uang yang dibawanya sendiri, seperti:
membeli tiket, membeli makan & minum, sewa toilet, dan lain-
lain.
b. Pengeluaran tidak langsung (Indirect expenditures)
Pengeluaran tidak langsung merupakan pengeluaran total dari
transaksi antar-bisnis yang terjadi dari pengeluaran langsung,
seperti: pembelian stok barang oleh pebisnis contohnya hotel
terhadap pensuplai lokal dalam memenuhi kebutuhannya.
c. Pengeluaran lanjutan (Included expenditures)
Pengeluaran ini adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh tenaga-
tenaga kerja yang memperoleh pendapatan dari pengeluaran
langsung, seperti: pengeluaran tenaga kerja tenaga kerja di tempat
tersebut untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minum,
dan bensin (jika berdomisili jauh dari lokasi).
21
TABEL 5
MATRIKS KONSEP INCOME GENERATION DALAM SUB KONSEP
DAMPAK EKONOMI PARIWISATA
Penulis Konsep Komponen Konsep
Padure
&Turtureanu
(2005:5)
Terdapat tiga aspek yaitu
pengeluaran langsung,
pengeluaran tidak langsung,
dan pengeluaran lanjutan yang
merupakan sumber income
generation.
• Pengeluaran
langsung (uang
yang
dikeluarkan
wisatawan
selama di
destinasi)
• Pengeluaran
yang mencakup
jumlah total
transaksi antar
bisnis yang
dihasilkan dari
belanja
langsung
• Pengeuaran
lanjutan
(pengeluaran
dari pekerja
industri
pariwisata
dalam
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari)
Sharpley
(2006:13)
Mengatakan bahwa dari
hadirnya kegiatan pariwisata
berkontribusi terhadap
pendapatan yang terbagi
menjadi 2, yaitu pendapatan
langsung dan pendapatan
tidak langsung
• Pendapatan
langsung (uang
yang
dikeluarkan
wisatawan
selama di
destinasi)
• Pendapatan
tidak langsung
(pajak tidak
langsung seperti
contohnya tiket
masuk yang
dibayarkan
22
Penulis Konsep Komponen Konsep
wisatwan)
Gasparino et al.
(2008)
terdapat 3 aspekd alam
income • Direct effect
• Indirect effect
• Induced effect
Dari konsep-konsep yang telah dipaparkan tersebut, digunakan konsep dari
Padure & Turtureanu (2005:5) dalalm penelitian yang didalamnya berisi 3
komponen, yaitu pengeluaran langsung, tidak langsung, dan lanjutan.
Menurut Vanhove (2005:193) untuk mengukur hal tersebut (income
generation) terdapat beberapa beberapa teknik yaitu melalui:
a. The national accounts methode (simplified)
b. The Henderson-cousins methode
c. The input-output approach
d. The tourism satellite account
e. The multiplier methode
Dari kelima teknik analisis tersebut, untuk menganalisis income
generation digunakan metode pengganda (the mutiplier methode). Rumus ini
digunakan karena dapat menggambarkan bagaimana nilai dari pengeluaran
lanjutan wisatawan dapat terdorong keluar dari pengeluaran yang dilakukan
oleh wisatawan sebelomnya serta melihat sebagaimana berpengaruhnya
kegiatan pariwisata di tingkat lokal dari adanya kegiatan pariwisata. Dan
berikut adalah rumus untuk menganalisis Income Generation yaitu dengan
menggunakan rumus Keynesian Income Multiplier:
23
Keynesian Income Multiplier:
Setelah mendapatkan hasil dari keynesian income multiplier tersebut
kemudian diaplikasikan ke persamaan dasar untuk menghitung dampak
ekonomi seperti yang diutarakan oleh Stynes (2000) yaitu melalui Money
Generation Model. Rumus untuk menghitung Money generation model
adalah:
𝑬𝒄𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒄 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒄𝒕𝒔
= 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕𝒐𝒓𝒔 𝒙 𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑺𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕 𝒙 𝒎𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓
5. Employment Generation
Sektor pariwisata menurut CEO WTTC berpendapat bahwasannya
pariwisata merupakan sektor yang berkontribusi dalam menyediakan 1 dari 10
pekerjaan yang ada di planet, hal tersebut merupakan sebuah mesin yang
dinamis dalam menciptakan peluang bekerja (WTTC:2018).
Berdasarkan hal tersebut Ardahaey (2011:6) terdapat 3 jenis pekerjaan
yang dihasilkan melalui kegiatan pariwisata. Yang pertama adalah pekerjaan
langsung yang berada di sektor pariwisata suatu destinasi yang dimana
pekerjaan tersebut tercipta dari pengeluaran wisatawan, yang kedua adalah
pekerjaan tidak langsung dimana lapangan pekerjaan yang tercipta tidak
dihasilkan langsung dari pengeluaran wisatwan, dan yang ketiga adalah
pekerjaan lanjutan yaitu pekerjaan yang tercipta akibat adanya efek pengganda
(multipllier effect) dari pariwisata.
D+N+U
E
24
Menurut Goffe dalam Mathieson dan Wall (2006:127), mereka
berpendapat bahwa apangan perkerjaan yang terpengaruh oleh dampak dari
ekonomi pariwisata dan kemudian dikelompokan dalam tiga jenis lapangan
pekerjaan sesuai dengan tipe pendapatan yang diterima oleh pekerja, yang
diantaranya adalah:
a. Lapangan Pekerjaan Langsung
Merupakan pengelompokan lapangan pekerjaan berdasarkan
pendapatan yang didapat langsung dari wisatawan.
b. Lapangan Pekerjaan Tidak Langsung
Merupakan lapangan pekerjaan yang masih terkait dengan pariwisata
namun tidak langsung didapat dari pengeluaran wisatawan.
c. Lapangan Pekerjaan Lanjutan
Merupakan lapangan pekerjaan tambahan diluar pekerjaan utama dari
masyarakat lokal sebagai efek pengganda dari adanya kegiatan
pariwisata untuk pada akhirnya mendapatkan tambahan penghasilan.
Terdapat berbagai macam lapangan perkerjaan yang diciptakan baik
langsung, tidak langsung dan lanjutan yang kemudian, Utama (2001:8) dalam
Canada Government Revenue Attributable to Tourism mengatakan ukuran
tenaga kerja yang terserap secara langsung di sektor pariwisata dan tidak
langsung diluar sektor pariwisata merupakan bagian dari Tourism employment.
25
TABEL 6
MATRIKS KONSEP EMPLOYMENT GENERATION DALAM SUB
KONSEP DAMPAKEKONOMI PARIWISATA
Penulis Konsep Komponen Konsep
Ardahaey
(2011:6)
Terdapat tiga tipe pekerjaan
berbeda yang ditawarkan dari
kegiatan pariwisata
• Lapangan
pekerjaan
langsung
• Lapangan
pekerjaan tidak
langsung
• Lapangan
pekerjaan
lanjutan
Goffe dalam
Mathieson dan
Wall (2006:127)
Lapangan pekerjaan yang
terpengaruh dampak ekonomi
pariwisata terdapat tiga jenis
lapangan pekerjaan
• Lapangan
pekerjaan
langsung
• Lapangan
pekerjaan tidak
langsung
• Lapangan
pekerjaan
lanjutan
Canada
Government
Revenue
Attributable to
Tourism dalam
Utama (2011:8)
Ukuran tenaga kerja yang
terserap secara langsung di
sektor pariwisata dan secara
tidak langsusng di luar sektor
pariwisata
• Kesempatan
pekerjaan secara
langsung
• Kesempatan
pekerjaan secara
tidak langsung
Berdasarkan matriks konsep tersebut, Vanhove (2005:203)mengatakan
untuk menganalisis employment multiplier memebutuhkandata lapangan
pekerjaan (bidang pariwisata) langsung, dan data lapanganpekerjaan (usaha
yang mendukung pariwisata) tidak langsung.
Dan untuk melakukan analisis ini (employment multiplier) melalui
rumusberikut yang diutarakan Vanhove (2005:203):
Ek = (direct+ indirect employment)/ expenditures
26
6. Encouragement of Entrepreneurial Activity
Peter Drucker dalam David Osborne (1992:161) mengatakan
bahwasannya wisarausaha tidak mencari resiko, tetapi mereka mencari
peluang. Dalam menjadi wirausahawan seseorang pasti memeiliki dorongan
atau motivasi yang bisa merubah hidupnya dari yang tidak memiliki usaha
menjadi memiliki usaha.
Sedangkan menurut Thomas W. Zimmerer (2008) dalam Irhami Fahmi
(2013:2) mengatakan bahwa kewirausahaan ialah penerapan keinovasian &
kreativitas untuk pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang
dihadapi orang lain setiap hari. Kemudian, Norman M. Scarbrough dan
Thomas W. Zimmerer dalam Irham fahmi (2013:2) menjelaskan
wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil
resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang
diperlukan untuk mendirikannya.
Dan menurut Kuratko dan Hodgetts (1989:6) menjelaskan bahwa “the
enterpreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume the risk
of the bussiness”, hal tersebut berati seorang wirausaha bersedia menanggung
resiko dari suatu usaha melalui mengatur dan mengelola usahanya.
27
TABEL 7
MATRIKS KONSEP ENCOURAGEMENT OF ENTREPRENEURIAL
ACTIVITY DALAM SUB KONSEP DAMPAK ESKONOMI PARIWISATA
Penulis Konsep Komponen Konsep
Peter Drucker dalam
David Osborne
(1992:161)
Wirausaha tidak mencari
resiko, tetapi mereka
mencari peluang. Dalam
menjadi wirausahawan
seseorang pasti memiliki
dorongan dan atau
motivasi yang bisa
merubah hidupnya dari
yang tidak memiliki
usaha menjadi memiliki
usaha.
• Mencari Peluang
• Memiliki dorongan atau
motivasi
Thomas W.
Zimmerer dan
Norman M.
Scarbrough (2008)
dalam Irham Fahmi
(2013:2)
Wirausahawan adalah
orang yang menciptakan
bisnis baru dengan
mengambil resiko dan
ketidakpastian demi
mencapai keuntungan
dan pertumbuhan
dengan cara
mengidentifikasi
peluang dan
menggabungkan
sumberdaya yang
diperlukan untuk
mendirikannya.
• Mengidentifikasi
peluang
• Menciptakan bisnis baru
dengan mengambil
resiko dan
ketidakpastian demi
mencapai keuntungan.
Kuratko dan
Hodgetts (1989:6) Seorang wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung resiko dari sebuahh usaha.
Bersedia menanggung resiko.
Berdasarkan konsep-konsep yang telah dipaparkan diatas, peneliti
memutuskan untuk menggunakan konsep Peter Drucker dalam David Osborne
28
(1992:161) dikarenakan wirausaha itu tidak mencari resiko tetapi mencari
peluang. Dalam berwirausaha seseorang wirausahawan tentu memiliki
dorongan dan motivasi yang bisa merubah hidupnya dari yang tidak memiliki
menjadi memiliki usaha.
7. Analisis Dampak Ekonomi
Pariwisata memeiliki berbagai dampak dan pengaruh pada
masyarakat,wisatawan berkontribusi terhadap keuntungan, pendapatan,
penjualan, pajak,dan pekerjaan. Terdapat hal-hal dibidang parwisata yang
menimbulkandampak secara langsung diantaranya yaitu, penginapan restoran
dan ataurumah makan, transportasi, pedagang eceran dan hiburan. Dampak
ekonomidi analisis dengan melihat perubahan yang timbul dari hadirnya
kegiatanpariwisata dalam pemasukan dan terciptanya peluang kerja di daerah
(Stynes,1999:4).
a. Analisis Efek Pengganda (Multiplier Effect)
Multiplier effect atau yang biasa disebubt efek pengganda
menggambarkan stimulan lebih lanjut (induce effect) dari pengeluaran
wisatawan sebelumnya, sehingga aktivitas ekonomi di daerah tersebut
meningkat (Dritasto &Anggraeni, 2013:6). Efek langsung, efek tidak
langsung, dan efek lanjutan merupakan efek multiplier yang dipakai
untuk menghitung ekonomi dan selanjutnya digunakan untuk
mengestimasi dampak ekonomi tingkat lokal (META, 2001).
29
Menurut Vanhove (2005), dalam mengukur dampak ekonomi
suatukegiatan pariwisata terhadap sektor perekonomian masyarakat
lokal terdapatanalisis multipier yang diantaranya yaitu:
1) Keynesian Local Income Multiplier
Tipe ini menunjukan seberapa besar pengeluaran pengunjung
menimbulkan dampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat lokal.
b. Tourist Spending
Menurut Stynes (1999) bahwa pengeluaran wisatawan pada
saatmelakukan kegiatan wisata disuatu destinasi dapat dilakukan
dengansurvey, selanjutnya digunakan untuk memperkirakan efek
penggandadari pengeluaran wisatawan yang telah disesuaikan dengan
modelekonomi lokal. Lalu efek pengganda pengeluaran wisatawan
dapatdigunakan sebagai pengganti pengeluaran yang berhubungan
denganIncome Generation dan Employment Generation.
Menurut Stynes (1999:1) mengenai faktor yang menentukan
pengeluaran wisatawan adalah:
1) Data kunjungan
2) Daerah studi
3) Jenis pengeluaran tercatat
4) Kategori pengeluaran
Yang dimaksud kategori pengeluaran oleh Stynes (1999:1)
adalah sebagai berikut:
a) Penginapan (hotel/ villa, camping/ kemah)
30
b) Makanan (restoran, kafe, bahan makanan) dan minuman
c) Transportasi (bahan bakar, perawatan kendaraan,
transportasi umum)
d) Tiket masuk destinasi
e) Pembeanjaan retail (oleh-oleh, souvenir, dan
sejenisnya)
c. Analisis Laju pertumbuhan
Menurut Thomas W. Zimmerer (2008:2), kegiatan pariwisata telah
menciptakan wirausahawan yang membuat bisnis baru dengan
mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan sumberdaya yang diperlukan di Jalan Dr. Djunjunan.
Untuk melihat dorongan wirausaha maka harus dilihat laju
pertumbuhan aktivitas wirausaha dengna cara melihat berapa jumlah
wirausaha pada tahun-tahun sebelumnya.
31
B. Kerangka Pemikirian
GAMBAR 2
KERANGKA PEMIKIRAN
Income Generation Employment
Generation
Encouragement Of
Entrepreneurial
Activity
Improvement of The
Economic Structure
Of a Region
Tax Revenue Balance Of
Payment
Effects
Kegiatan pariwisata di
Kota Bandung
Dampak ekonomi kegiatan
pariwisata di Jalan Dr.
Djunjunan
Economic
Disadvantages Tax Revenue
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dan
pendekatan kuantitatif. Black (1999:30) dalam Purwanto (2011:32) metode deskriptif
bertujuan untuk memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih detail
misalnya disertai data numerik, karakteristik, dan pola hubungan antar variabel. Lebih
lanjut, menurut Iskandar dalam Musfiqon (2012:61) Penelitin deskriptif kuantitatif
adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena, atau fakta
yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, tanpa bermaksud
menghubungkan atau membandingkan.
Metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif tersebut dipilih peneliti karena
setelah didapatkannya data baik primer maupun sekunder dapat diberikan penjelasan
atau di dekriptifkan yang dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai data yang telah
didapat berkaitan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata di Kota bandung
yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan.
B. Obyek Penelitian
Menurut Arikunto (2001:5) yang dimaksud obyek penelitian adalah ruang
lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
adalah Jalan Dr. Djunjunan. Secara spesifik, dalam penelitian ini yang menjadi
obyekpenelitian adalah lingkup rt 02/ rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan
33
Cicendo. Dasar pemilihan ini karena di dalam lingkup rt 02/ rw 08 tercangkup
restoran-restoran, pedagang-pedagang mulai dari yang berada di pinggir jalan ataupun
di dalam gang, dan tentunya terdapat masyarakat lokal juga.
C. Populasi dan Sampling
1. Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006:271) adalah keseluruhan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah wisatawan yang berkunjung ke
restoran, pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung, pelaku usaha (restoran,
pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung), serta tenaga kerja di tempat tersebut
yang berada di dalam lingkup rt 02/ rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.
Namun, dikarenakan tidak adanya pencatatan secara spesifik yang memungkinkan
untuk menjadi sampling frame. Selain itu, keterbatasan waktu penelitian dan jumlah
kunjungan yang tidak bisa diprediksi peningkatanya berkaitan dengan adanya agenda
libur seperti hari libur nasional, hari libur keagamaan, tahun baru, dll, sehingga
peneliti memutuskan untuk menetapkan populasi wisatawan yang berkunjung ke Jalan
Dr. Djunjunan yaitu infinity (∞). Untuk pelaku usaha terdapat 11 unit pelaku usaha
dan untuk tenaga kerja terdapat 56 orang.
2. Sampel
Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah sebagian atas wakil populasi
yang di teliti. Sampling digunakan apabila populasinya tidak memungkinkan untuk
diteliti keseluruhan karena terlalu besar atau banyak. Selain itu, sampling dilakukan
karena keterbatasan dari peneliti seperti keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, dan
keterbatasan tenaga.
34
Sampel pada penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke restoran,
pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung, pelaku usaha (restoran, pedagang oleh-
oleh, pemilik warung-warung), serta tenaga kerja di tempat tersebut. Dalam
menentukan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunankan teknik non-
probability sampling yaitu dengan cluster sampling atau biasa juga disebut dengan are
sampling untuk sampel pelaku usaha dan tenaga kerja yang bekerja di tempat-tempat
tersebut. Pemilihan ini berdasarkan pada lingkup penelitian yaitu pada rt 02/ rw 08
Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.Sedangkan, untuk sampel wisatawan
digunakan teknik aksidental mengingat penetapan populasinya yang infinity.
Peneliti menggunakan menggunakan rumus Isaac dan Michael untuk
menentukan banyaknya sampel berdasarkan samplingeror 5%.
Dan berikut adalah tabel Isaac dan Michael yang terbagi berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kepercayaan atau sampling eror:
TABEL 8
PENENTUAN SAMPEL ISAAC DAN MICHAEL
35
Penelitian ini menggunakan tingkat eror 5%, sehingga total jumlah responden
pada penelitian ini sebanyak 359 responden. Dengan proporsi 330 orang sampling
wisatawan, 14 sampling unit usaha, dan 15 orang sampling tenaga kerja.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Penyebaran Kuesioner
Yang dimaksud dengan kuesioner menurut Arikunto (2006:151)
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memeperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya,
atau ha-hal yang ia ketahui. Berdasarkan penjelasan tersebut, kuesioner
ini akan disebarkan kepada wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja
baik secara tatap muka maupun secara online.
b. Studi Dokumentasi
Selain mencari data primer menggunakan kuesioner tentu penelitian ini
ditunjang dengan data sekunder yang akan dicari menggunakan studi
dokumentasi. Data-data dalam studi dokumentasi tersebut bisa berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda,
dan sebagainya. Data-data tersebut didapatkan dari lembaga-lembaga
pemerintah seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Pusat
Statistik, Kecamatan, Kelurahan, atau bahakan RT setempat.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti pada penelitian ini
adalah melalui pengumpulan data sekunder dan melalui kuesioner berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya pada matriks
36
operasional variabel. Dalam matriks operasional variabel tersebut yang mana
didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang bersumber pada studi
kepustakaan berupa teori-teori yang telah diolah. Kemudian, kuesioner
tersebut akan disebarkan kepada responden yang juga telah ditetapkan
sebelomnya yaitu wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja.
3. Validitas dan Realibilitas Alat Pengumpulan Data
a. Validitas Alat Pengumpul Data
Arikunto (2006:173) menjelaskan bahwa sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Lebih lanjut,
Ghozali (2005:45) menyatakan uji validitas dilakukan dengan cara
membandingkan antara nilai rhitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df)=n-k.
b. Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Sebuah intrumen penelitian yang baik tidaklah bersifat tendensius dan
akan tetap konsisten berapa kalipun diuji cobakan. Menurut Arikunto
(2006:178) Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga, apabila datanya sesuai
dengan kenyataan maka berapa kalipun diambil akan tetap sama
(konsisten). Dan berikut adalah rumus untuk menguji reliabilitas
seperti tecantum dalam Arikunto (2006:178) yaitu dengan
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
37
E. Definisi Operasional Variabel
Sebuah konsep tidak dapat diukur apabila hanya didefinsikan secara konsep.
Oleh karena itu, konsep tersebut harus didefiinisikan secara operasional agar dapat
diobservasi dan diukur. Definisi operasional menurut Purwanto (2011:19) merupakan
jembatan yang menghubukan conceptual-theoretical level dengan empirical-
observational level.
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini mengenai dampak ekonomi oleh
Vanhove (2005:169) sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan peneliti
memfokuskan pada 3 elemen yaitu Income, Employment, dan Entrepreneur. Untuk
menganalisis Income menurut Padure & Turtureanu (2005:5) yaitu melalui Income
Multiplier yang di dalamnya terdiri dari pendapatan direct, indirect dan induce. Untuk
menganalisis Employment menurut Mathieson dan Wall (2006:127) yaitu melalui
Employment Multiplier yang di dalamnya terdiri pekerjaan langsung dan pekerjaan
pendukung pariwisata(tidak langsung & lanjutan). Dan untuk menganalisis
Enterepreneur dengan dimensi Dampak terhadap Dorongan Berwirausaha menurut
David Osborne (1992:161) yaitu melalui data sekunder berkaitan dengan jumlah
pelaku usaha dari tahun-tahun sebelomnya apakah stabil, ada peningkatan, atau malah
mengalami penurunan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, berikut adalah Matriks Operasional Variabel
dalam penelitian ini:
38
TABEL 9
MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL DAMPAK EKONOMI PARIWISATA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen Sumber
Data
Dampak
Ekonomi
(Vanhove,
2005)
Income
Generation
Income
Multiplier
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Rasio
Kuesioner Primer Rata-rata Pengeluaran
wisatawan
Income Multiplier
Employment
Generation
Employment
Multiplier
Jumlah Pekerjaan Langsung
Pariwisata Sektor Pariwisata Studi
Dokumentasi Sekunder
Jumlah Pekerja Usaha
Pendukung Sektor Pariwisata
Encouragement
of
Entrepreneurial
Activity
Dampak
terhadap
Dorongan
Berwirausaha
Jumlah Pelaku Usaha Studi
Dokumentasi Sekunder
Sumber: Olahan peneliti adaptasi Vanhove (2005:169), Padure & Turtureanu (2005:5), Mathieson dan
Wall (2006:127), Osborne (1992:161).
39
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis
Income Generation, Employment Generation, dan Encouragement of Entrepreneurial
Activity, yaitu:
1. Analisis Multiplier
Analisis multiplier ini atau analisis efek pengganda ini dilakukan untuk
melihat adanya dampak dari perputaran uang yang dikeluarkan oleh
wisatawan. Untuk menghitung hal tersebut digunakanlah rumus pengganda
yaitu keynesian income multiplier.
Keynesian Income Multipier:
Keterangan:
D = Total pendapatan pelaku usaha
N = Total pendapatan tenaga kerja
U = Total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian
E = Total pengeluaran wisatawan
Untuk mengetahui maksud dari hasil rumus tersebut, berikut adaalh
kriteria nilai keynesian income multiplier:
a) Apabila nilai tersebut kurang dari atau sama dengan no (x ≤ 0),
maka daerah wisata tersebut belum mampu memberikan
dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata yang berlangsung.
D+N+U
E
40
b) Apabila nilai tersebut berada diantara angka nol dan satu (0 < x
< 1), maka daerah tersebut telah mampu memeberikan dampak
ekonomi yang rendah dari kegiatan pariwisata yang
berlangsung.
c) Apabila nilai tersebut lebih besar atau sama dengan satu (x ≥ 1),
maka daerah tersebut telah mampu memberikan dampak
ekonomi dari kegiatan pariwisata yang berlangsung.
2. Analisis Employment Multiplier
Analisis yang digunakan untuk menganalisa mengenai Employment
Multiplier atau kesempatan kerja yang ditimbulkan sebagai dampak ekonomi
dari adanya kegiatan pariwisata adalah dengan menggunakan rumus:
Ek = (direct+ indirect employment)/ expenditures
Keterangan:
Direct = Pekerjaan langsung di sektor pariwisata
Indirect = Pekerjaan dibidang usaha pendukung sektor pariwisata
Expenditure = Pengeuaran wisatawan
3. Analisis Laju Pertumbuhan
Analisis laju pertumbuhan adalah analisis mengenai dampak dari
kegiatan pariwisata dan kemudian menimbulkan pertumbuhan dan dorongan
bagi masyarakat untuk berwirausaha. Berikut adallah rumus yang digunakan
untuk melihat laju pertumbuhan:
Laju Pertumbuhan =
Keterangan:
X 100% Xw - X(w-1)
X(w-1)
41
Xw =Jumlah wirausaha saat ini
X(w-1) = Jumlah wirausaha pada tahun sebelumnya
G. Jadwal Penelitian
TABEL 10
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 Pengumpulan
Topik Awal
2 Pembimbingan
UPE
3 Pengumpulan
UPE
4 Pelaksanaan
Seminar UPE
5
Pengumpulan
Data di
Lapangan
6
Pengolahan
Data dan
Analisis Data
7 Penyusunan
Proyek Akhir
8 Pengumpulan
Proyek Akhir
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN
Jalan Dr. Djunjunan atau yang biasa dikenal Jalan Pasteur berasal dari
penemuan seorang peneliti yaitu Louis Pasteur. Louis Pasteur merupakan seorang
peneliti asal Perancis yang menemukan tekhnik pasteurisasi. Tekhnik pasteurisasi ini
merupakan sebuah tekhnik pemanasan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan bakteri-bakteri jahat serta memperlambat pertumbuhan mikroba.
Pada awalnya Jalan Dr. Djunjunan ini tidak beda dengan daerah-daerah pada
umumnya yang ada di Kota Bandung. Namun, seiring perkembangan zaman dan
berkembangnya kreasi-kreasi kuliner khas Kota Bandung yang kemudian dijadikan
oleh-oleh bagi keluarga, teman, ataupun saudara saat pulang ke rumah (bagi yang
berdomisili di Kota Bandung) dan kota asal (bagi yang berdomisili di luar Kota
Bandung). Terdapat beberapa makanan yang menjadi penggerak toko oleh-oleh di
Kota Bandung dan merupakan oleh-oleh khas yang hanya bisa di dapatkan saat
berkunjung ke Kota Bandung yaitu Brownis Amanda.
Brownis Amanda yang pada awalnya dirintis dari kecil melalui menjajalkanya
menggunakan sepeda dari pintu ke pintu kini telah memiliki banyak toko dan cabang
yang menyuplai hampir ke seluruh Indonesia. Nama Amanda sendiri bukanlah
diambil dari nama seseorang di keluarga tersebut melainkan kepanjangan dari “Anak
Menantu Damai”. Namun, sekarang sudah banyak produk sejenis yang beragam
seperti Bolu Susu Lembang, Bandung Kunafe, Cakekinian, dll.
Selain dari kreasi-kreasi kuliner yang khas, Jalan Dr. Djunjunan semakin
berkembang seiring dengan dibangunnya Tol Pasteur yang langsung menuju ke pusat
43
Kota Bandung. Dari adanya Tol Pasteur tersebut semakin mendorong kegiatan
wirausaha di Jalan Dr. Djunjunan karena banyak yang mecoba peruntungannya
dengan membuka toko oleh-oleh di sepanjang jalan menuju gerbang Tol Pasteur.
Jalan Dr. Djunjunan yang awalnya hanya menjadi akses bagi masyarakat di Kota
Bandung dari dan menuju Sukajadi, Cimahi, Gunung Batu, dll kini menjadi semakin
ramai karena menjadi akses bagi pengendara yang datang dari luar Kota Bandung
melalui gerbang tol Pasteur.
Berikut adalah data hasil penelitian serta pembahasan mengenai dampak
ekonomi pariwisata yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan (yaitu yang termasuk dalam
Rt 02 Rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo):
A. Income Generation di Jalan Dr. Djunjunan
Dalam penelitian ini telah dihitung rata-rata pengeluaran wisatawan
atau average tourist spending selama berkunjung di Jalan Dr. Djunjunan.
Penghitungan rata-rata pengeluaran wisatawan ini untuk melihat seberapa
besar willing of buy wisatawan yang berkunjung ke Jalaln Dr. Djunjunan.
Penghitungan pengeluaran rata-rata wisatawan ini didapatkan melalui
penyebaran kuesioner sebanyak 330 orang yang berkunjung ke Jalan Dr.
Djunjunan dan didasari kepada biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk
transportasi selama melakukan perjalanan aktivitas wisata, biaya konsumsi
makan dan atau minum wisatawan selama berkunjung di Jalan Dr. Djunjunan,
dan tentunya yaitu biaya oleh-oleh yang dikeluarkan wisatwan selama
berkunjung di toko oleh-oleh Jalan Dr. Djunjunan. Berikut adalah data yang
telah diperoleh peneliti yaitu pengeluaran wisatawan yang berkunjungan ke
Jalan Dr. Djunjunan:
44
TABEL 11
PENGELUARAN WISATAWAN DI JALAN DR. DJUNJUNAN
Unit Usaha Total Pendapatan
(Rupiah) Persentase
Transportasi Rp 19.072.000,00 30%
Makan dan
Minum Rp 10.506.000,00 16%
Oleh-oleh Rp 34.822.000,00 54%
Total Rp 64.400.000,00 100%
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada 330 orang
menunjukan tingkat pengeluaran wisatawan yang dilakukan di Jalan Dr.
Djunjunan cenderung kepada pembelian oleh-oleh. Hal tersebut menunjukan
bahwa wisatawan yang mengunjungi Jalan Dr. Djunjunan cenderung untuk
membeli oleh-oleh kemudian langsung melanjutkan perjalananya menuju
daerah asal masing-masing baik melalui gerbang tol pasteur ataupun lainnya.
Dari data yang telah diperoleh tersebut kemudian dihitung rata-rata
penegluaran wisatawan yang berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan melalui
Average Spending sebagai berikut:
Average Spending =
Penjelasan:
Total Spending : Total pengeluaran wisatawan yang berkunjung
Q : Jumlah wisatawan yang berkunjung
Total Spending
Q
Sumber: Data Olahan Penelliti 2019
45
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑆𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 =𝑅𝑝64.400.000
330
= 𝑅𝑝195.151,51
Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa jumlah pengeluaran rata-rata
wisatawan saat berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan baik itu pengeluaran
wisatawan untuk transportasi selama melakukan perjalanan aktivitas wisata,
membeli oleh-oleh, dan makanan adalah sebesar Rp195.200.
Untuk mengetahui Income Generation adalah dengan menghitung
Keynesian Income Multiplier. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat
seberapa besar multiplier effect yang ditimbulkan dari adanya pariwisata di
suatu tempat melalui penjumlahan pemasukan-pemasukan yang lebih lanjut di
jelaskan oleh Padure & Turtureanu (2005:5), terbagi menjadi 3 yaitu
pendapatan langsung (direct), pendapatan tidak langsung (indirect) dan
induces yang kemudia dibagi dengan jumlah pengeluaran wisatawan. Berikut
adalah rumus untuk menghitung income multiplier:
Keynesian Income Multiplier:
Penjelasan:
D = Total pendapatan pelaku usaha
N = Total pendapatan tenaga kerja
U = Total pengelluaran tenaga kerja untuk pangan harian
E = Total pengeluaran wisatawan
a. Direct Income Generation (pendapatan langsung)
Segala bentuk pengeluaran oleh wisatawan yang langsung berpengaruh
dan dirasakan adalah sebuah pendapatan langsung atau direct income
D+N+U
E
46
(Mathieson dan Wall, 2006:127). Pengeluaran tersebut bisa berupa
pengeluaran untuk barang dan jasa berupa akomodasi, makan dan
minum, transportasi, oleh-oleh, dll.
Sama halnya dengan yang terjadi di pusat oleh-oleh Jalan Dr.
Djunjunan (tepatnya pada lingkup penlitian RT 02 RW 08, Kelurahan
pajajaran, Kecamatan Cicendo). Terdapat pengeluaran yang bisa
dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada dan berusaha di
sepanjang jalan menuju gerbang Tol Pasteur. Pengeluaran tersebut
pada akhirnya secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan
bagi masyarakat tersebut. Perputaran uang yang terjadi di tempat
tersebut menyebabkan peningkatan dan terbukanya lapangan pekerjaan
bagi masyarakat yang berada dan berusaha di tempat tersebut. Berikut
adalah usaha-usaha yang ada di tempat tersebut:
TABEL 12
JENIS-JENIS USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Jenis Usaha Jumlah
1 Restoran 2 unit
2 Toko Oleh-oleh 3 unit
3 Warung Makan 1 unit
4 Warung Sembako 1 unit
5 Warung Kecil 1 unit
6 Umkm 1 unit
7 Stand Bolu Susu
Lembang 2 unit
8 Juru Parkir 3 orang
Total 14 unit
Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2019
47
Usaha-usaha tersebut adalah usaha-usaha yang terdampak langsung
dengan kegiatan pariwisata yang ada di Jalan Dr. Djunjunan. Usaha
tersebut bermacam-macam baik usaha formal maupun informal, baik
usaha skala kecil maupun skala besar, baik yang ada di pinggir jalan
utama maupun berada di dalam gang.
Dari adanya bermacam-macam usaha baik usaha formal maupun
informal, baik usaha skala kecil maupun skala besar, baik yang ada di
pinggir jalan utama maupun berada di dalam gang menyebabkan
terjadinya perbedaan pendapatan yang juga beragam. Sudah pasti
usaha skala besar dan skala kecil memiliki perbedaan salah satunya
dari segi pendapatan. Begitupula dengan lokasi dimana mereka
menyelenggarakan usaha yang tentunya akan berpengaruh pada
pendapatan usaha-usaha tersebut. Berikut adalah pendapatan para
pelaku usaha yang ada di Jalan Dr. Djunjunan:
TABEL 13
PENDAPATAN PELAKU-PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Jenis Usaha Pendapatan Perbulan
(Rupiah)
1 UMKM Industri Rumahan
Arum Manis Srikandi Rp 73.260.000,00
2 Toko Oleh-oleh Gasela 1 Rp 141.550.000,00
3 Toko Oleh-oleh Gasela 3 Rp 35.800.000,00
4 Toko Oleh-oleh Ibu
Halimah Rp 13.400.000,00
5 Restoran Raja Sunda Rahasia Perusahaan
6 Bakso Enggal Malang Rp 374.700.000,00
7 Warung Kecil Rp 4.200.000,00
48
No Jenis Usaha Pendapatan Perbulan
(Rupiah)
8 Warung Makan Rp 13.340.000,00
9 Warung Sembako Rp 19.000.000,00
10 Stand Bolu Susu Lembang Rp 612.000,00
11 Juru Parkir Rp 9.000.000,00
Total Rp 684.862.000,00
Rata-rata Pengeluaran per Kunjungan Rp 2.075.339,39
Dari data tabel diatas terdapat berbagai macam besaran pendapatan
dikarenakan perbedaan skala usaha dan lokasi dari usaha tersebut.
Namun, adapula pelaku usaha yang enggan memberikan data
mengenai pendapatan mereka dikarenakan hal tersebut adalah
kebijakan dari perusahaan yang bersifat rahasia. Sehingga dari data
tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan keseluruhan unit usaha
perkunjungan adalah sebesar Rp2.075.339,39 rupiah atau bila
dibulatkan menjadi Rp2.075.500 rupiah.
b. Indirect Income Generation (pendapatan tidak langsung)
Indirect income generation atau dalam bahasa indonesia adalah
pendapatan tidak langsung merupakan pendapatan yang diperoleh dari
lapangan pekerjaan yang masih terkait dengan pariwisata namun tidak
secara langsung mendapatkan pemasukan tersebut dari wisatawan.
Contohnya adalah pendapatan dari tenaga kerja yang bekerja pada
sektor pariwisata. Berikut adalah pendapatan dari tenaga kerja tenaga
kerja yang ada di Jalan Dr. Djunjunan:
Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2019
49
TABEL 14
PENDAPATAN TENAGA KERJA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Jenis Usaha Jumlah
Tenaga Kerja Upah Tenaga Kerja Perbulan (Rupiah)
1 UMKM Industri Rumahan
Arum Manis Srikandi 24 orang Rp 27.500.000,00
2 Toko Oleh-oleh Gasela 1 4 orang Rp 6.000.000,00
3 Toko Oleh-oleh Gasela 3 2 orang Rp 3.000.000,00
4 Toko Oleh-oleh Ibu
Halimah 3 orang Rp 45.000.000,00
5 Restoran Raja Sunda 46 orang Rahasia Perusahaan
6 Bakso Enggal Malang 10 orang Rp 28.400.000,00
7 Warung Kecil - -
8 Warung Makan - -
9 Warung Sembako - -
10 Stand Bolu Susu Lembang - -
11 Juru Parkir 3 orang -
Total Rp109.900.000
Pendapatan yang beragam dari tenaga kerja tercermin dari tabel diatas.
Pendapatan tersebut beragam dikarenakan tanggung jawab yang
diberikan dari pihak pemilik usaha kepada para pekerjanya. Seperti
contohnya yaitu di UMKM industri rumahan arum manis srikandi. Di
tempat tersebut ada yang mendapatkan gaji UMR untuk para pembuat
bahan rambut nenek sedangkan untuk bagian pengemasan pihak
tersebut memborong ibu-ibu disekitar tempat usahnya rata-rata
sebanyak 15 orang dan digaji Rp300.000/ minggu. Begitu juga
beberapa usaha yang lain yang tercantum diatas.
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
50
c. Induced Income Generation
Induced Income generation adalah pengeluaran lanjutan yang
dilakukan seseorang berdasarkan pemasukan yang diperoleh dari
konsumen. Seperti halnya pengeluaran tenaga kerja yang merupakan
pemasukan yang diperoleh dari hasil berjualan atau bekerja di Jalan
Dr. Djunjunan. Kemudian pengeluaran tersebut digunakan untuk
memenuhi kehidupan hidup sehari-hari, seperti pengeluaran untuk
biaya konsumsi, biaya transportasi, biaya sekolah anak, biaya tempat
tinggal (sewa rumah/ sewa kost/ perawatan rumah), dan biaya lain-lain
(belanja, wisata, dll). Berikut adalah pengeluaran dari tenaga-tenaga
kerja yang berkerja di Jalan Dr. Djunjunan:
TABEL 15
PENGELUARAN TENAGA KERJA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Jenis-jenis
Pengeluaran
Total Pengeluaran Tenaga
Kerja perbulan ( Rupiah)
1 Biaya Konsumsi Rp 43.400.000,00
2 Biaya Transportasi Rp 0
3 Biaya Sekolah Anak Rp 12.500.000,00
4 Biaya Tempat Tinggal Rp 850.000,00
5 Biaya Lain-lain Rp 690.000,00
Total Rp 57.440.000,00
Dari tabel tersebut pengeluaran terbanyak di tempati oleh biaya
konsumsi yaitu sebanyak Rp43.400.000 dikarenakan pengeularan
konsumsi adalah pengeluaran yang pasti dikeluarkan oleh tiap-tiap
tenaga kerja walaupun besarannya berbeda-beda. Untuk biaya terendah
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
51
yaitu biaya transportasi sebesar Rp0. Hal tersebut dikarenakan para
tenaga kerja tersebut bermukin ditempat mereka usaha/ bekerja atau
tinggal tidak jauh dari tempat mereka usaha/ bekerja sehingga tidak
memerlukan biaya transportasi.
d. Analisis Income Multiplier
Dalam menganalisis income multipier ada komponen-komponen yang
harus dipenuhi terlebih dahulu sebelom dilakukan penghitungan. Hal
tersebut berupa merujuk pada rumus keynesian income multiplier yang
diungkapkan Vanhove 2005:185, yaitu penjumlahan antara pendapatan
langsung, pendapatan tidak langsung, dan induces dibagi dengan
banyaknya pengeluaran wisatawan yang berkunjung di Jalan Dr.
Djunjunan. Berikut rumus keynesian income multiplier:
𝐾𝑒𝑦𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 = 𝐷 + 𝑁 + 𝑈
𝐸
= (2.075.500 + 109.900.000 + 57.440.000)
64.400.000
= 169.415.500
64.400.000
= 2,63
Dari perhitungan tersebut nilai keynesian income multiplier di Jalan
Dr. Djunjunan adalah sebesar 2,63. Nilai income multiplier yang telah
didapatkan tersebut memiliki pengertian sebagaimana di jelaskan
dalam META (2001), jika nilai keynesian income multiplier > 1
menandakan bahwa aktivitas transaksi di Jalan Dr. Djunjunan tersebut
52
memiliki nilai dampak ekonomi bagi masyarakat yang ada ditempat
tersebut.
Money generation model seperti yang diutarakan Stynes (2000),
merupakan persamaan dasar dalam menghitung dampak ekonomi dari
pengeluaran wisatawan atau yang disebut Economic Impact. Adapun
Economic impact yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan sebesar:
𝑬𝒄𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒄 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒄𝒕𝒔
= 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕𝒐𝒓𝒔 𝒙 𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑺𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕 𝒙 𝒎𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓
= 330 𝑥 195.151,51 𝑥 2,63
= 169.371.995,529
Dari data diawal mengenai pengeluaran 330 wisatawan sebanyak
Rp64.400.000 rupiah akan berdampak kepada masyarakat ditempat tersebut
sebesar Rp169.371.995,529 rupiah atau bila dibulatkan menjadi
Rp169.372.000 rupiah. Atau secara sederhananya yaitu setiap Rp100.000
rupiah pengeluaran wisatawan akan berdampak sebanyak Rp263.000 rupiah
pada pendapatan masyarakat ditempat tersebut.
Beragamnya jenis usaha, skala, dan lokasi dari tempat usaha tentunya
membuat penyebaran dari rata-rata jumlah pengeluaran yang sebesar
Rp195.200 rupiah menjadi berbeda. Untuk kasus di Jalan Dr. Djunjunan
sudah tentu pengeluaran wisatawan tersebut lebih banyak dikeluarkan pada
unit usaha yang letaknya di pinggir jalan dan hanya beberapa saja unit usaha
di dalam gang yang terdampak.
53
Dari pengeluaran wisatawan tersebut yang dipengaruhi oleh income
multiplier tentunya turut berkontribusi dalam menyumbang pendapatan bagii
Pemerintah Kota Bandung melalui pajak naik pajak bangunan (PBB), pajak
pertambahan nilai (PPN), dan lain sebagainya. Adapun dari kontribusi
wisatawan tersebut melalui transaksi jual beli di Jalan Dr. Djunanan sejalan
dengan penurunan angka garis kemiskanan yang terjadi di Kota Bandung dari
tahun ke tahun seperti data terkahir yang dikeluarkan oleh BPS bahwa pada
tahun 2017 tingkat kemiskinan di Kota Bandung ada di angka 420.579 rupiah
dengan persentase 4,17%. Persentase sebesar 4,17% turun dari angka 4,95%
yaitu pada tahun 2010 dan begitupula angka garis kemiskinan dari yang
sebelumnya 279.784 rupiah pada tahun 2010.
B. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan
Analisa mengenai employment generation adalah analisa yang
dilakukan untuk melihat bagaimana hadirnya pariwisata menmbulkan
kemungkinan untuk menyerap sumberdaya manusia sebanyak mungkin. Selain
itu, juga mendorong sumberdaya manusia untuk berwirausaha dalam rangka
memenuhi kehidupannya. Kedua hal tersebut bisa berupa sektor yang
berkenaan langsung dengan sektor pariwisata maupun sektor pendukung/
diluar pariwisata. Sebagaimana diutarakan oleh Utama (2001:8) dalam
Canada Government Revenue Attributable to Tourism bahwasannya ukuran
tenaga kerja yang terserap secara langsung di sektor pariwisata dan tidak
langsung diluar sektor pariwisata merupakan bagian dari Tourism
Employment. Oleh karena itu Vanhove (2005:203) untuk menganalisis
employment generation, dibutuhkan data mengenai pekerjaan di sektor
pariwisata (langsung) dan pekerjaan di luar sektor pariwisata (pendukung).
Dan berikut adalah data yang peneliti himpun dari lapangan berdasarkan
survey yang kemudian diaplikasikan ke rumus employment multiplier:
54
TABEL 16
DATA PEKERJAAN DI SEKTOR PARIWISATA (LANGSUNG) DI JALAN DR.
DJUNJUNAN
DIRECT
No Pekerjaan
Jumlah
Serapan
SDM
1 Toko Oleh-oleh Gasela 1 4 orang
2 Toko Oleh-oleh Gasela 3 2 orang
3 Toko Oleh-oleh Ibu Halimah 3 orang
4 Restoran Raja Sunda -
5 Bakso Enggal Malang 11 orang
6 Warung Kecil 1 orang
7 Warung Makan 3 orang
8 Warung Sembako 3 orang
9 Stand Bolu Susu Lembang 2 orang
10 Juru Parkir 3 orang
Total 32 orang
TABEL 17
DATA PEKERJAAN DI SEKTOR PENDUKUNG PARIWISATA ( TIDAK
LANGSUNG) DI JALAN DR. DJUNJUNAN
INDIRECT
No Pekerjaan Jumlah Serapan
SDM
1 UMKM Industri Rumahan
Arum Manis Srikandi 24 orang
Total 24 orang
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 29 orang yang
terdapat kedalam pekerja sektor pariwisata atau direct employment dan 34
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
55
orang yang terdapat kedalam pekerja pendukung pariwisata (indirect
employment). Oleh karena itu rumus Ek (employment multipliernya) adalah:
𝐸𝑘 = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒𝑠
= 32 + 24
64.400.000
= 0,00000086
Hasil diatas adalah besarnya employment multiplier yang terjadi di
Jalan Dr. Djunjunan, yaitu setiap 1 rupiah yang dikeluarkan oleh wisatawan
akan memeberikan dampak sebesar 0,00000086 tenaga kerja. Jadi untuk setiap
Rp1.000.000 rupiah yang dikeluarkan oleh wisatwan yang berkunjung akan
mempengaruhi employment multiplier di tempat tersebut dari yang tadinya
0,00000086 tenaga kerja menjadi sebesar 0,86 tenaga kerja yang apabila
dibulatkan adalah 1 orang tenaga kerja baru.
Jalan Dr. Djunjunan yang memiliki tingkat pengeluaran rata-rata
sebesar Rp195.200 dengan nilai Income multiplier yaitu 2,63 diharapkan tidak
hanya berpengaruh dalam menciptakan pendapatan tetapi juga meciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat baik bagi masyarakat di Jalan Dr. Djunjunan
dan umumnya bagi masyarakat di tempat tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai Employment
multiplier di Jalan Dr. Djunjunan sebesar 0,86 < 1, yang berarti kegiatan yang
terjadi di tempat tersebut memberikan dampak penciptaan lapangan kerja yang
sedikit karena nilainya kurang dari 1. Sedikitnya dampak penciptaan tenaga
kerja di Jalan Dr. Djunjunan tersebut disebabkan berbagai macam hal seperti
beragamnya jenis usaha, skala, dan lokasi dari tempat usaha tentunya membuat
penyerapan tenaga kerja yang terjad di Jalan Dr. Djunjunan berbeda-beda.
Seperti contohnya, restoran bakso enggal malang menyerap tenaga kerja
sebanyak 11 orang atau lebih banyak dari warung makan yang hanya 3 orang.
Selain itu, teralu berfokusnya pemanfaatan potensi yang berada di pinggir
56
Jalan Dr. Djunjunan serta terbatasanya lahan usaha yang berada di pinggir
jalan juga menjadi penyebab rendahnya penciptaan lapangan di Jalan Dr.
Djunjunan.
C. Encouragement of Entrepreneurial Activity di Jalan Dr. Djunjunan
Dahulu sebelum Jalan Dr. Djunjunan seperti sekarang ini, tempat
tersebut hanyalah daerah ataupun perumahan pada umumnya. Namun, seiring
waktu perkembangan pun tak luput dari tempat tersebut. Bandung yang sejak
dahulu sudah terkenal dengan iklimnya yang sejuk dan daya tarik wisatanya
yang terkenal seperti Tangkuban Perahu, Lembang, dan lain sebagainya.
Tidak berhenti disitu, dibangunnya fasilitas jalan tol menuju Bandung yaitu
jalan Tol Pasteur yang letaknya sangat strategis yaitu dekat dengan pusat
Kota Bandung semakin membuat pesatnya perkembangan di Kota Bandung.
Salah satu yang terdampak dari hal tersebut adalah Jalan Dr. Djunjunan.
Ramainya lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kota Bandung yang
melalui Tol Pasteur membuat beberapa tempat yang tadinya merupakan
bangunan rumah kini menjadi toko oleh-oleh, restoran, dan lain sebagainya.
Jalan Dr. Djunjunan yang tadinya hanyalah daerah ataupun perumahan pada
umumnya, kini Jalan Dr. Djunjunan menjadi salah satu pusat oleh-oleh khas
bandung. Warga yang bermukim didaerah tersebut maupun berasal dari luar
Kota Bandung mecoba peruntungannya dengan membuka usaha
(berwirausaha) ditempat tersebut. Berikut adalah data wirausaha yang
dihimpun oleh peneliti selama melakukan tugas penelitian akhir yaitu pada
rentan waktu bulan April – Juni (merupakan waktu peneliti dalam melakukan
penelitian) di Jalan Dr. Djunjunan (lingkup Rt 02 Rw 08) dan mendapatkan
jumlah wisrausaha sebanyak:
57
TABEL 18
JUMLAH UNIT USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Bulan Nama/ Jenis Usaha Jumlah
Wirausaha
1
April
UMKM Industri Rumahan
Arum Manis Srikandi
8 unit
2 Toko Oleh-oleh Gasela 1
3 Toko Oleh-oleh Gasela 3
4 Toko Oleh-oleh Ibu
Halimah
5 Restoran Raja Sunda
6 Bakso Enggal Malang
7 Warung Kecil
8 Warung Sembako
9 Juni
Warung Makan 3 unit
10 Stand Bolu Susu Lembang
Total 11 unit
Dari data yang telah dihimpun tersebut bahwa terdapat pertumbuhan
wirausaha di Jalan Dr. Djunjunan yang merupakan dampak dari kegiatan
pariwisata. Setelah data tersebut didapatkan kemudian diaplikasikan ke rumus
untuk dihitung berkaitan dengan dorongan berwirausaha ditempat tersebut
menggunakan analisis laju pertumbuhan. Berikut rumus untuk menghitung laju
pertumbuhan:
Laju Pertumbuhan =
=
=
= 37,5%
Sumber: Data Olahan Peneliti 2019
Xw - X(w-1)
X(w-1) X 100%
11 – 8
8 X 100%
3
8
X 100%
58
Dari hasil penghitungan dorongan berwirausaha di Jalan Dr.
Djunjunan, diketahui bahwa dorongan berwirausaha di Jalan Dr. Djunjunan
tidak begitu besar yaitu 37,5%. Terdapat 3 unit usaha yang membuka usaha
dan mencoba memanfaatkan lalu lintas kendaran yang terjadi di Jalan Dr.
Djunjunan. Usaha-usaha baru terutama yang dibuka dipinggir jalan tersebut
berupa stand bolu susu lembang. Sebenarnya usaha tersebut tidak berbeda
dengan toko oleh-oleh yang sudah ada hanya saja produk yang dijual yang
berbeda seperti bolu susu lembang, brownies amanda, dan sejenisnya. Untuk
dorongan berwirausaha yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, terdapat 2 dari 3
usaha baru yang dibuka tersebut terletak dipinggir jalan utama. Sedangkan
yang berada di dalam gang hanya bertambah 1 unit usaha berupa warung
makan. Penyebaran yang kurang merata ini dikarenakan banyaknya para
pengusaha yang ingin memanfaatkan ramainya lalu lintas di Jalan Dr.
Djunanan baik pada hari biasa maupun hari-hari libur. Dari banyaknya
pemanfaatan sebagai lahan usaha di pinggir Jalan Dr. Djunjunan namun lahan
yang tersedia di pinggir jalan tersebut sangat terbatas serta biaya sewa lahan
yang pertahunya cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan.
Berdasarkan UU no.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa pembangunan kepariwisata diperlukan untuk mendorong
pemerataan kesempatan berusaha. Kepariwisataan yang didalamnya terdiri
dari keseluruhan kegiatan terkait pariwisata seperti usaha pariwisata yaitu
usaha baik barang ataupun jasa yang yang disediakan untuk mendukung
kegiatan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Dari adanya
penyelenggaraan pariwisata tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, menghapus kemiskinan, serta mengatasi
pengangguran. Namun, fakta dilapangan masih belum mencerminkan tujuan
dari adanya penyelenggaraan kepariwisataan dalam bentuk usaha pariwisata.
59
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Jalan Dr. Djunjunan yang letaknya cukup strategis karena berada di dekat
gerbang Tol pasteur sehingga arus lalu lintas kendaraan yang melewati tempat
tersebut cukup tinggi terutama pada akhir pekan dan hari-hari libur seperti hari libur
nasional. Dari tingginya lalu lintas kendaraan tersebut memungkinkan untuk
memberikan dampak ekonomi. Berdasarkan pada tujuan penelitian di Jalan Dr.
Djunjunan serta merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Income Generation yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan
Dari penelitian yang telah dilakukan, penghitungan mengenai seberapa
besar income generation yang terjadi menunjukan bahwa Jalan Dr. Djunjunan
terdampak secara ekonomi dengan adanya transaksi ditempat tersebut yang
dikarenakan kegiatan pariwisata di Kota Bandung dan sekitarnya. Dampak
ekonomi tersebut disebabkan oleh pengeluran wisatawan yang cukup tinggi
menjadi salah satu hal yang memberikan sumbangsih dari dampak ekonomi
yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan selain dari yang telah disebutkan
sebelumnya yaitu letak dari Jalan Dr. Djunjunan yang strategis. Namun,
dampak pengeluaran wisatawan belum merata karena pemanfaatan potensi
yang berada di dalam gang belum dimanfaatkan secara optimal.
2. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan
Aktivitas transaksi serta perputaran uang yang terjadi di Jalan Dr.
Djunjunan tidak sejalan dengan penciptaan pendapatan yang terjadi di tempat
tersebut. Dampak dari sisi penciptaan lapangan kerja yang terjadi di jalan Dr.
60
Djunjunan memberikan dampak penciptaan lapangan kerja yang rendah.
Penciptaan lapangan kerja yang rendah tersebut dikarenakan terbatasnya lahan
untuk membuka usaha sudah tentu pula juga akan berpengaruh pada
terbatasnya penyerapan tenaga kerja yang ada di pinggir Jalan Dr. Djunjunan.
Sedangkan, potensi yang ada di dalam kurang dimanfaatkan secara optimal
3. Dorongan berwirausaha di Jalan Dr. Djunjunan
Sejalan dengan rendahnya tingkat employment multiplier yang terjadi
di Jalan Dr. Djunjunan begitupula dengan tingkat dorongan berwirausaha di
tempat tersebut. Dikarenakan tidak mudah mengembangkan usaha yang berada
di dalam gang karena mungkin agak sedikit sulit dijangkau oleh wisatawan
yang kebanyakan hanya mampir untuk membeli oleh-oleh yang berada
dipinggir jalan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Oleh karena itu,
dorongan berwirauasha yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan tidak begitu besar.
Beberapa hal penyebab rendahnya dorongan berwirausaha tersebut salah
satunya dikarenakan masih belum optimalnya pemanfaatan potensi yang ada di
dalam gang.
.
B. Rekomendasi
Terdapat berbagai dampak ekonomi yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, baik
yang terdampak langsung atau tidak langsung. Ada 3 inti dari penelitian ini yaitu
mengenai penciptaan pemasukan, penciptaan lapangan kerja dan dorongan
berwirausaha. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah didapatkan mengenai
dampak ekonomi yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, ada yang sudah berpengaruh
besar dan ada juga yang masih rendah pengaruhnya. Berikut adalah rekomendasi
berkaitan dengan hal tersebut:
1. Pengembangan dan pemanfaatan sisi lain dari Jalan Dr. Djunjunan
Pengembangan dan pemanfaatan dari sisi lain Jalan Dr. Djunjunan ini
berupa pengembangan dan pemanfaatan yang lebih maksimal dari urban
61
farming (pemanfaatan daerah pinggir kali sebagai wadah untuk bercocok
tanam dikarenakan keterbatasan lahan) dalam meningkatkan nilai ekonomis
seperti memanfaatkannya dalam rangka diversifikasi dan diferensiasi dari
produk-produk yang telah ada di Jalan Dr. Djunjunan. Diversifikasi tersebut
berupa pemanfaatan lahan-lahan di pinggir kali tersebut sebagai media
bercocok tanam atau biasa disebut urban farming yaitu bercocok tanam di
daerah perkotaan atau lebih tepatnya sebagai bercocok tanam dilahan yang
terbatas. Terdapat berbagai sistem penanaman urban farming seperti
vertikultur (bercocok tanam secara vertikal), hidroponik (budidaya menanam
dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah), dan akuaponik (sistem
pertanian berkelanjutan yang merupakan kombinasi sistem akuakultur dan
hidroponik) yang dengan mudah dapat diterapkan di area terbatas. Dan juga
diferensiasi produk yang sudah ada atau dijual di Jalan Dr. Djunjunan seperti
penanaman tanaman cabai, kacang kedelai, dll. Maksud diferensiasi tersebut
diharapkan dapat menjadi pasokan bahan baku bagi toko-toko jualan tersebut
dalam bentuk barang mentah, setengah jadi, ataupun bahan jadi (sudah diolah
kemudian dititipkan ke toko oleh-oleh dengan sistem kesepakatan/ bagi hasil).
Penanaman tersebut juga bisa menjadi persediaan stok bagi masyarakat itu
sendiri. Namun, harus diperhatikan pemilihan jenis tanaman yang akan
ditanam karena letak media tanam yang memanfaatkan daerah pinggir kali
agar tidak merusak media tanam melalui akar yang terlalu dalam atau tanaman
umbi-umbian. Kemudian, diharapkan penanaman tersebut diatur dan ditata
sedemikian rupa sehingga tidak hanya sebagai lahan bercocok tanam tetapi
juga memiliki nilai estetika yang kemudian dapat juga menjadi sebuah objek
62
wisata berbasis edukasi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang
berkunjung.
Dari adanya diversifikasi dan diferensiasi tersebut diharapkan dapat
membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang kemudian diikuti dengan
pertumbuhan & dorongan untuk berwirausaha dan pada akhirnya akan
meningkatkan pemasukan khususnya bagi masyarakat yang ada di Jalan Dr.
Djunjunan.
2. Sosialisasi bagi Masyarakat
Sosialisasi bagi masyarakat ini merupakan sosialisasi tentang dampak
ekonomi pariwisata yang terjadi disekitar mereka disertai dengan
kemungkinan angka-angka sebagai indikator (karena berhubungan dengan
kemungkinan pendapatan yang kiranya akan warga dapatkan). Kemudian
sosialisasi yang berkaitan dengan pemanfaatan sisi lain Jalan Dr. Djunjunan
yaitu sosialisasi dari orang yang ahli dibidang agrikultur atau bercocok tanam.
Dikarenakan wawasan seperti itu sangat dibutuhkan sebagai gambaran awal
bagi masyarakat dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Karena pada
akhirnya masyarakat jugalah yang akan menjadi pengelola bagi daerah mereka
sendiri melalui peluang-peluang yang mungkin untuk mereka ambil melalui
diversifikasi dan diferensiasi produk yang sudah ada atau dijual di Jalan Dr.
Djunjunan.
63
3. Pelatihan Tenaga Kerja bagi Masyarakat
Pelatihan bagi tenaga kerja merupakan rekomendasi lanjutan dari
setelah dilakukakanya sosialisasi. Dalam penyelenggaran sosialisasi maupun
pelatihan tentunya tidak terlepas dari peran aktif yang di inisiasi oleh
pemerintah dan bersinergi dengan masyarakat setempat dengan mendatangkan
ahli-ahli dibidang agrikultur atau bercocok tanam. Diharapkan dpelatihan
dengan mengundang ahli ini dapat memberikan wawasan tentang pemilihan
jenis tumbuhan serta cara merawatnya. Pemilihan jenis tumbuhan dan cara
merawat tanaman tersebut tidak hanya memiliki nilai produktif dan nilai
ekonomis tetapi juga memiliki nilai estetika. Selain itu, pelatihan tersebut
diharapakan masyarakat lokal dapat mengembangkan hobi maupun keahlian
yang sudah dimiliki untuk kedepannya dapat lebih banyak wirausaha baru dan
juga lebih banyak terserap tenaga kerja terutama tenaga kerja lokal di Jalan Dr.
Djunjunan atau diluar daerah tempat mereka tinggal.
Mengingat penciptaan lapangan kerja masih rendah dampaknya di
Jalan Dr. Djunjunan diharapakan rekomendasi berupa diversifikasi dan
diferensiasi dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat di
Jalan Dr. Djunjunan dengan mengoptimalkan potensi SDM dan atau SDA.
4. Penataan lahan parkir
Jumlah lalu lintas yang cukup padat pada hari biasa dan terutama pada
akhir pekan dan hari libur nasional membuat kemacetan di Jalan Dr.
Djunjunan tidak di bisa hindari. Jalan Dr. Djunjunan yang mayoritas di
dominasi toko oleh-oleh namun memiliki keterbatasan lahan parkir sehingga
harus menggunakan jalan raya menjadi lahan parkir. Perda Kota Bandung No
64
1 tahun 2013 dalam pasal 34 menyatakan bahwa perlu adanya penyedian
fasilitas lahan parkir. Diharapkan kebijakan dari Perda tersebut dapat
terealisasi sehingga akan menguntungkan semua pihak atau setidaknya tidak
merugikan salah satu pihak ( baik pengendara maupun pelaku usaha).
DAFTAR PUSTAKA
Ardahaey, F.T. (2011). Economoic Impact of Tourism Industry. International journal
of Business and Management, Volume No 8, 206-215.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2018). Kota Bandung dalam angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kota Bandung, katalog 1102001.3273.
Dritasto, A., & Anggraeni, A. A. (2013). Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari
Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Pulau Tidung. Jurnal Online Institut
Teknologi Nasional, 1-8.
Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fish, Thomas E. (2009). Assesing economic impacts of national parks, volume 26,
number 2, fall 2009.
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Gramedia Widiarsana Indonesia (Grasindo).
Kuratko, Donald F., & Hodgetss, Richard M. (1989). Entrepreneurship: a
contemporary approach Dryden Press series in management. University of
Michigan: Dryden Press.
Mason, P. (2003). Tourism Impacts, Planning and Management. Great Britain:
Butterworth-Heinemann.
Mathieson, A., & Wall, G. (2006). Tourism: Changes, Impact And Opportunities.
Harlow: Pearson Prentice Hall.
[META] Marine Ecotourism for Atlantic Area. (2001). Planning for marine ecotourism
in the Eu Atlantic Area. Bristol (ID): University vof the West of England.
Musfiqon, H. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Nayomi, G., & W.K. Athula Gnanapala. (2015). Socio-Economic Impacts on Local
Community through Tourism Development with Special Reference to Heritance
Kandalama. Jurnal Tourism, Leisure and Global Change, volume 2, p.TOC-57.
Osborne, David., & Ted, G. (1992). Reinventing Government How the Entrepreneurial
Spirit is Transforming the Public Sector. Jakarta: PPM.
Padure, G., & Turtureanu, I. A. (2005). Economic Impact Of Tourism. Oeconomica, 1,
129-140.
Purwanto, Erwan Agus., & Dyah Ratih Sulistyastuti. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Untuk Administrasi Publik Dan Masalah-masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava Media.
Sharpley, R., (2006). Travel and Tourism New York. SAGE Publication.
Stynes, D.J. (1999). Economic Impact Assessment For Evaluating Tourism Marketing
And Policy Decision. Cairo: Egypt: Egyptian Center for Economic Studies.
Timothy, Dallen J. (2005). Shopping Tourism, Retailing, and Leisure. England:
Channel View Publication.
UNEP. (2003). Tourism And Local Agenda 21. Paris Codex: United Nation
Publication.
Utama, I Gusti B.R. (2011). Dimensi Ekonomi pariwisata Kajian Dampak Ekonomi
Dan Keunggulan Pariwisata Kabupaten/ Kota Di Provinsi Bali. Bali: Research
Gate Publication.
Vanhove, N. (2005). The Economic Impact of Tourism Destinations. Oxford: Elsevier.
(WTTC) World Travel and Tourism Council. (2018). TRAVEL & TOURISM
ECONOMIC IMPACT 2018. World Travel & Tourism Council.
Zimmerer, Thommas W., & Norman M. Scarbrough., (2008). Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat.
Renstra Disbudpar Kota Bandung 2013-2018
www.serbabandung.com/pedagang-oleh-oleh-khas-bandung/
www.KBBI.web.id
PROFIL DAN HAMBATAN YANG DIALAMI PARA PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Nama
Narasumber Nama Pemilik Asal
Lokasi Usaha
yang di miliki/
kelola
Unit usaha yang di
miliki/ kelola
Hambatan yang dialami dalam
menjalankan usaha
1 Pak Hendrik Pak Hendrik Padang Di dalam gang Pabrik Arum Manis
Srikandi
Sulit mencari SDM karena gaji tidak
UMR
2 Pak Yadi Kang adi Garut Di pinggir jalan
utama Toko Oleh-oleh Gasela 1
Lahan parkir terbatas terkadang
pelanggan enggan mampir
3 Pak Yadi Kang adi Garut Di pinggir jalan
utama Toko Oleh-oleh Gasela 3 Tidak ada
4 Ibu Halimah Ibu Halimah Garut Di pinggir jalan
utama
Toko Oleh-oleh Ibu
Halimah
Harga sewa yang terus naik setiap
tahun
5 Pak Chandra PT Duta
Selera Pertiwi Bandung
Di pinggir jalan
utama Restoran Raja Sunda
Pengenalan nama "Raja Sunda" yang
dulunya adalah "Raja Rasa"
6 M. Ayub
Fahrudin Pak Soli Bandung
Di pinggir jalan
utama Bakso Enggal Malang
Tenaga kerja terkadang hanya bekerja
karena target kebutuhan dan setelah
tercapai keluar, Tenaga kerja
terkadang tidak ada kabar saat tidak
masuk kerja
7 Pak Dadang Pak Dadang Tasik
Di pinggir jalan
utama Warung Kecil Kadang rame, kadang sepi
8 Bu Eti
Maryati Bu Eti Maryati
Bandung Di dalam gang Warung Makan
Kalo libur agak sepi soalnya jalan dan
makan diluar
9 Pak Eman
Sulaeman
Pak Eman
Sulaeman Bandung Di dalam gang Warung Sembako
Namanya jualan kadang rame kadang
sepi
10 Ibu Halimah Ibu Halimah Bandung Di pinggir jalan
utama
Stand Bolu Susu
Lembang
Kebanyakan pas libur, hari biasa sepi
kadang gak laku
11 Pak Endang Pak Endang Bandung Di pinggir jalan
utama
Stand Bolu Susu
Lembang
Rejeki udh ada yang ngatur sama kaya
sepi & rame
12
Tukang
Parkir
( 3 orang )
Tukang Parkir Bandung Di pinggir jalan
utama
Lahan Parkir di Bakso
Enggal Malang dan
Gasela 1
Bekerja shift terkadang ramenya bisa
shift pagi atau bisajuga shift sore
RATA PENDAPATAN PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Nama
Narasumber Nama Pemilik Rata-rata pendapatan perhari
Rata-rata pendapatan
perbulan
Biaya Sewa
tempat
1 Pak Hendrik Pak Hendrik Rp8.000.000 Rp 208.000.000 Rp 5.420.000
2 Pak Yadi Kang adi Rp5000000 - Rp10000000 Rp 190.000.000 Rp 8.350.000
3 Pak Yadi Kang adi Rp2.000.000 Rp 60.000.000 Rp 7.100.000
4 Ibu Halimah Ibu Halimah Rp2.000.000 - Rp5.000.000 Rp 84.000.000 Rp 7.100.000
5 Pak Chandra PT Duta Selera
Pertiwi Rahasia Perusahaan
6 M. Ayub Fahrudin Pak Soli Rp15.000.000 - Rp
20.000.000 Rp 490.000.000 Rp -
7 Pak Dadang Pak Dadang Rp600.000 Rp 18.000.000 Rp -
8 Bu Eti Maryati Bu Eti Maryati Rp700.000 - Rp1.000.000 Rp 27.600.000 Rp -
9 Pak Eman
Sulaeman Pak Eman Sulaeman Rp1.500.000 - Rp2.000.000 Rp 49.000.000 Rp -
10 Ibu Halimah Ibu Halimah Rp60.000 - Rp90.000 Rp 1.940.000 Rp -
11 Pak Endang Pak Endang Rp60.000 - Rp90.000 Rp 1.940.000 Rp -
12 Tukang Parkir
(3 orang) Tukang Parkir Rp300.000 Rp 9.000.000 Rp -
Total Rp 1.139.480.000 Rp 27.970.000
BIAYA-BIAYA PENGELUARAN PARA PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN
No Nama Narasumber Biaya Sewa
tempat
Rata-rata biaya
bahan baku
Rata-rata biaya
gaji tenaga kerja
Biaya pajak (Pbb
& Ppn)
Biaya lain-lain
(keamanan)
Rata-rata
pendapatan bersih
1 Pak Hendrik Rp 5.420.000 Rp 80.920.000 Rp 27.500.000 Rp 20.800.000 Rp 100.000 Rp 73.260.000
2 Pak Yadi Rp 8.350.000 Rp 15.000.000 Rp 6.000.000 Rp 19.000.000 Rp 100.000 Rp 141.550.000
3 Pak Yadi Rp 7.100.000 Rp 8.000.000 Rp 3.000.000 Rp 6.000.000 Rp 100.000 Rp 35.800.000
4 Ibu Halimah Rp 7.100.000 Rp 10.000.000 Rp 45.000.000 Rp 8.400.000 Rp 100.000 Rp 13.400.000
5 Pak Chandra Keterbatasan penelitian: Biaya pendapatan dan pengeluaran adalah rahasia perusahaan
6 M. Ayub Fahrudin Rp - Rp 35.000.000 Rp 28.400.000 Rp 51.500.000 Rp 400.000 Rp 374.700.000
7 Pak Dadang Rp - Rp 12.000.000 Rp - Rp 1.800.000 Rp - Rp 4.200.000
8 Bu Eti Maryati Rp - Rp 11.400.000 Rp - Rp 2.760.000 Rp 100.000 Rp 13.340.000
9 Pak Eman
Sulaeman Rp - Rp 25.000.000 Rp - Rp 4.900.000 Rp 100.000 Rp 19.000.000
10 Ibu Halimah Rp - Rp 1.440.000 Rp - Rp 194.000 Rp - Rp 306.000
11 Pak Endang Rp - Rp 1.440.000 Rp - Rp 194.000 Rp - Rp 306.000
12 Tukang Parkir
(3 orang) Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 9.000.000
Total Rp 27.970.000 Rp 200.200.000 Rp 109.900.000 Rp 115.548.000 Rp 1.000.000 Rp 684.862.000
JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN DAERAH ASAL YANG BERADA DI
JALAN DR. DJUNJUNAN
No Tempat Bekerja Daerah Asal (orang)
Pasteur Luar Pasteur
1 Toko Oleh-oleh Gasela 1 0 4
2 Toko Oleh-oleh Gasela 3 0 2
3 Toko Oleh-oleh Ibu
Halimah 0 3
4 Restoran Raja Sunda - -
5 Bakso Enggal Malang 0 11
6 Warung Kecil 1 0
7 Warung Makan 3 0
8 Warung Sembako 3 0
9 Stand Bolu Susu Lembang 2 0
10 Juru Parkir 3 0
11 UMKM Industri Rumahan
Arum Manis Srikandi 15 9
Total 27 29
DATA KUESIONER WISATAWAN
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
1 Maulana aditya Bekasi Sendiri Rp0 Rp35.000 Rp100.000
2 Gita putri
pratiwi Cimahi
Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp50.000 Rp50.000
3 Ajeng ys Bekasi Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000
4 Kevin Cilegon Keluarga Rp15.000 Rp100.000 Rp150.000
5 Rheza Octama Tasikmalaya Sendiri Rp65.000 Rp50.000 Rp200.000
6 Refika Bandung Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp30.000 Rp50.000
7 Rizky
damayanti Bekasi
Teman/
Pasangan Rp70.000 Rp30.000 Rp75.000
8 Azheline tiaxa Bandung Teman/
Pasangan Rp0 Rp200.000 Rp50.000
9 Luthfansa
syahreza F Bandung
Teman/
Pasangan Rp0 Rp30.000 Rp50.000
10 Fadhli Bandung Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp30.000 Rp45.000
11 Munadi Sukabumi Keluarga Rp0 Rp0 Rp0
12 Sukri Trenggalek Keluarga Rp0 Rp0 Rp200.000
13 Rinanda Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp100.000
14 Audris Bandung Keluarga Rp0 Rp60.000 Rp50.000
15 Dimas panji s Batang Sendiri Rp10.000 Rp45.000 Rp150.000
16 Yohanes algian Surabaya Keluarga Rp20.000 Rp70.000 Rp150.000
17 Novindi fatina
putri
Padang
Panjang
Teman/
Pasangan Rp0 Rp200.000 Rp200.000
18 Luthifar Lampung Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp15.000 Rp200.000
19 Fira Padang
Panjang
Teman/
Pasangan Rp28.000 Rp35.000 Rp100.000
20 Yohanes
nugroho Bekasi
Teman/
Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp50.000
21 Seny dwi
permata Subang
Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp100.000 Rp200.000
22 Fairus tjobo Palu Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp100.000 Rp0
23 Astari diffa Jakarta Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp100.000
24 Tsany
abiyuabyan Jakarta
Sendiri Rp50.000 Rp45.000 Rp100.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
25 Nadhira zulfa Bandung Keluarga Rp0 Rp0 Rp30.000
26 Guntur Jakarta Keluarga Rp400.000 Rp200.000 Rp350.000
27 Opie Jakarta Keluarga Rp300.000 Rp250.000 Rp250.000
28 Dinda fidia
bestari Bandung
Sendiri Rp50.000 Rp60.000 Rp60.000
29 fenita Jakarta Keluarga Rp400.000 Rp250.000 Rp300.000
30 Danti Bandung Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp100.000 Rp50.000
31 Hendra Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp0
32 Dimas perdana Jakarta Teman/
Pasangan Rp150.000 Rp0 Rp350.000
33 Paiman Tangerang Keluarga Rp300.000 Rp50.000 Rp300.000
34 Agil
ariefiansyah Tangerang
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp70.000
35 Dwi Tangerang Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp200.000
36 Nadhira s Bandung Sendiri Rp0 Rp0 Rp30.000
37 Wildansyah Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp225.000
38 Billy gumialng Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp135.000
39 Nyoman
kanada t Jakarta
Keluarga Rp0 Rp0 Rp35.000
40 Arif wicaksono Tangerang Keluarga Rp0 Rp16.000 Rp0
41 Rafika bono
fauzia Jakarta
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp6.000 Rp170.000
42 Oktavian amar
maaruf Jakarta
Sendiri Rp125.000 Rp0 Rp250.000
43 ririn hernawati Jakarta Sendiri Rp125.000 Rp0 Rp250.000
44 Aldys maulida
harfi r Jakarta
Keluarga Rp0 Rp0 Rp0
45 Josua alexander Tangerang Teman/
Pasangan Rp250.000 Rp50.000 Rp50.000
46 Winda
indrawati Tegal
Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp115.000
47 tTirza deborah
nadya h Jakarta
Keluarga Rp0 Rp0 Rp75.000
48 Nur amalia
yuniarwan Jakarta
Keluarga Rp0 Rp6.000 Rp55.000
49 Tia salwa Jakarta Teman/
Pasangan Rp1.000 Rp12.000 Rp126.000
50 Arniansyah Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp85.000
51 Zikriyah Jakarta Keluarga Rp0 Rp15.000 Rp55.000
52 Yasinta siyas
putri Sragen
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp50.000 Rp125.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
53 Dara dwi
hartati Jakarta
Keluarga Rp0 Rp22.000 Rp0
54 Rina wiji
kartika Jakarta
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp5.000 Rp115.000
55 tasya aulia dewi Tangerang Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp75.000
56 Khairunisa nur
fitri Tangerang
Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp93.000
57 Pangestika Jakarta Keluarga Rp15.000 Rp0 Rp115.000
58 Ardini
ayumiska Jakarta
Teman/
Pasangan Rp150.000 Rp0 Rp215.000
59 Anastasha ph Jakarta Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp350.000
60 Berry Serang Keluarga Rp50.000 Rp300.000 Rp500.000
61 Anten regita Banten Keluarga Rp0 Rp0 Rp10.000
62 Dhiya ulhaq Garut Sendiri Rp0 Rp0 Rp0
63 Rafi Bandung Teman/
Pasangan Rp0 Rp30.000 Rp100.000
64 Firman nur aziz Palembang Keluarga Rp0 Rp50.000 Rp200.000
65 Veren Bandung Teman/
Pasangan Rp0 Rp70.000 Rp50.000
66 Galang fadilan
b Bandung
Sendiri Rp50.000 Rp50.000 Rp100.000
67 Thalita Bandung Keluarga Rp50.000 Rp100.000 Rp250.000
68 - Banten Sendiri Rp10.000 Rp50.000 Rp100.000
69 Nindya
khoirunisa Jakarta
Keluarga Rp500.000 Rp100.000 Rp500.000
70 P Bandung Keluarga Rp0 Rp30.000 Rp0
71 Andrew Bandung Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp100.000 Rp500.000
72 Qinan Jakarta Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000
73 Asri setiawati Jakarta Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp115.000
74 Aldi susanto Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp21.000 Rp68.000
75 Prayogi navy Surabaay Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp165.000
76 Putra oktariano Jakarta Keluarga Rp250.000 Rp0 Rp330.000
77 Raynaldi
bagaskara Pandeglang
Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000
78 Bagus setia
herdayanto Cikupa
Teman/
Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp50.000
79 Ilham
endiadarto Jakarta
Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp145.000
80 rama badarus
arifin Cilacap
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp20.000 Rp70.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
81 Wildan nabiel Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000
82 Ahmad bukhari
muslim Jakarta
Grup Rp0 Rp5.000 Rp65.000
83 Farhansyah
muhfi Jakarta
Keluarga Rp0 Rp22.000 Rp0
84 Gilang prabowo Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp76.000
85 M parvez Bogor Teman/
Pasangan Rp250.000 Rp5.000 Rp200.000
86 Agung setya Surabaya Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp55.000
87 Adi saputra Surabaya Teman/
Pasangan Rp120.000 Rp0 Rp35.000
88 Hanif haroseno Bekasi Sendiri Rp7.000 Rp0 Rp45.000
89 melly alfi safitri Kediri Keluarga Rp12.000 Rp0 Rp200.000
90 Annisa ul
khatimah
Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp7.000 Rp0 Rp70.000
91 Tri indah utami Solo Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp55.000
92 Ostiani outri
pamungkas Jakarta
Keluarga Rp0 Rp11.000 Rp0
93 Reny desty
Suryaningrum Jakarta
Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp45.000
94 Bima adi
nugraha
Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp135.000
95 Nurma
prabawati Jakarta
Sendiri Rp15.000 Rp5.000 Rp80.000
96 Indah ayu
yulian Jakarta
Keluarga Rp0 Rp20.000 Rp0
97 nadia hasnah
aveiro Jakarta
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp75.000
98 Rangga prii
putra Jakarta
Teman/
Pasangan Rp250.000 Rp0 Rp150.000
99 Aji wicaksono Jakarta Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp70.000
100 tatar c aviancar Pekalongan Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp115.000
101 Anggun agustin Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp90.000
102 nazwa mochtar
albar Jakarta
Keluarga Rp0 Rp25.000 Rp0
103 Shafira ghaisani Jakarta Sendiri Rp7.000 Rp50.000 Rp78.000
104 Denny cahyo S Jakarta Sendiri Rp12.000 Rp5.000 Rp55.000
105 Dena dijanatin
alya Jakarta
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp30.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
106 Yuhasti shaomi Karawang Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp67.000
107 maya sere
siahaan
Sumatera
utara
Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp5.000 Rp110.000
108 Kelvin rahat
andika Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp125.000
109 ichlasul haikal Tangerang
Selatan Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp200.000
110 Amanda affan jakarta Keluarga Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000
111 Dewi siti rahma Bandung keluarga Rp0 Rp10.000 Rp100.000
112 Amira nadia
swatiri Surabaya
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp70.000
113 Muhammad
naufal r Jakarta
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp75.000
114 Krisna cahya
mukti Tangerang
Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp170.000
115 Frida
praweswarini Jakarta
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp65.000
116 Linda suci
ariyani Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp67.000
117 Rifqi junaidi Jakarta Teman/
Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp115.000
118 Narendra fajar
riyadi Jakarta
Sendiri Rp10.000 Rp5.000 Rp75.000
119 Anastasya tanti
bintari Tangerang
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000
120 Dina anggraeni
dewi Cimahi
Keluarga Rp0 Rp5.000 Rp15.000
121 setyo Yogyakarta Keluarga Rp50.000 Rp300.000 Rp75.000
122 Adjie Lampung Keluarga Rp100.000 Rp500.000 Rp75.000
123 Gina Bandung Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp100.000 Rp250.000
124 nanda Medan Sendiri Rp30.000 Rp50.000 Rp500.000
125 Dinda
mainayanti Bekasi
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp150.000
126 vania Tangerang
Selatan Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp100.000
127 Fitroh Surabaya Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp80.000 Rp300.000
128 nadira aulia
savira Jakarta
Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp80.000
129 Nirfa septia
dilla Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000
130 Ardhian
nrawang cahyo Jakarta
Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp105.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
131 Ari hermawan Tangerang Teman/
Pasangan Rp80.000 Rp0 Rp35.000
132
Rangga
pushadwa
okrian
Tangerang Teman/
Pasangan
Rp0 Rp0 Rp70.000
133 Zona asha
tigara Malang
Keluarga Rp0 Rp0 Rp0
134
Karina
indraputri
sokowati
Balikpapan
Keluarga
Rp150.000 Rp250.000 Rp250.000
135 Bernika moudy Lampung Keluarga Rp10.000 Rp0 Rp170.000
136 Rocki ryanto
rahman Purwokerto
Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp65.000
137 ni putu angelina
dewi Denpasar
Keluarga Rp100.000 Rp180.000 Rp150.000
138 rifka candela
sihombing tangerang
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp75.000
139 kartika lestari
gladysia Malang
Keluarga Rp0 Rp25.000 Rp0
140 handi setiawan Pandeglang Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp120.000
141 Abigail eva
karina Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp5.000 Rp70.000
142 david yoga
pangestu Demak
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp65.000
143 Indriani Jakarta Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp95.000
144 Nyoman Tantra Tangerang Teman/
Pasangan Rp60.000 Rp23.000 Rp45.000
145 Pamela
pramartha Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp150.000 Rp0
146 Marsha arieta Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp75.000
147 Triannisa
fitrianaa Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp45.000
148 Anggit nur
prasetyo Wonosari
Keluarga Rp50.000 Rp200.000 Rp200.000
149 Annisa
rahmanda Tangerang
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp70.000
150 M dhhany
abdurjak Lampung
Sendiri Rp30.000 Rp0 Rp100.000
151 Chumayydi Magelang Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp150.000
152 Ayu lidiana Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp200.000
153 Alya Jakarta Keluarga Rp0 Rp100.000 Rp300.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
154 Mardiansyah
adi s Jakarta
Teman/
Pasangan Rp300.000 Rp0 Rp170.000
155 Yoseptina
enggal Yogyakarta
Keluarga Rp30.000 Rp145.000 Rp130.000
156 Diyah aisyah Bondowoso Keluarga Rp0 Rp12.000 Rp0
157 Fakhri husaini tangerang Teman/
Pasangan Rp55.000 Rp0 Rp55.000
158 Iza riskiana Tangerang Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000
159 Meriem
octavianna Jakarta
Teman/
Pasangan Rp250.000 Rp0 Rp245.000
160 Wisnu
hardianto Jakarta
Teman/
Pasangan Rp500.000 Rp0 Rp25.000
161 Ningrum dwi
lestari tangerang
Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp0
162 Nisfuaili
abdurahman Kebumen
Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp200.000
163 Intan zulfa Jakarta Teman/
Pasangan Rp40.000 Rp50.000 Rp100.000
164 Bernando
ricoirawan Jakarta
Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp200.000
165 Siti mujariyah Kebumen Keluarga Rp0 Rp0 Rp55.000
166 Agung nugroho Kebumen Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp70.000
167 Sukma adi
pamungkas Jakarta
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000
168 Putri aisyah Tangerang Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp98.000
169 Qutrtunnada Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp100.000
170 Fitria nanda
sari Jakarta
Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp0
171 Khlila asad afif Tangerang Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp150.000
172 Dyan nurul
agami Tangerang
Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp270.000
173 Listyaningrum Jakarta Teman/
Pasangan Rp130.000 Rp20.000 Rp150.000
174 Ramadhianty
savitri Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000
175 Wahyu Solo Grup Rp35.000 Rp50.000 Rp350.000
176 Adit Sumedang Keluarga Rp100.000 Rp300.000 Rp65.000
177 Fitriani Bandung Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp200.000
178 Shellyvia Batam Teman/
Pasangan Rp40.000 Rp50.000 Rp500.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
179 Rafli Lampung Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp80.000 Rp350.000
180 Rizka amanda Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp15.000 Rp78.000
181 Abdul maliq Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000
182 Ilham fauzy Tangerang Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp16.000 Rp115.000
183 Yanuariestra
ramadhan Jakarta
Teman/
Pasangan Rp350.000 Rp0 Rp300.000
184 Wajihan
rihalludin Surabaya
Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp225.000
185 Livia mayang
agustina Padang
Keluarga Rp350.000 Rp0 Rp300.000
186 Aulia novica Tangerang Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp75.000
187 Agatha pinkan
mutiasiwi Wonogiri
Keluarga Rp25.000 Rp0 Rp300.000
188 Khresna bayu
mahesa Madiun
Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp85.000
189 Dwi madya Jakarta Sendiri Rp35.000 Rp0 Rp180.000
190 Azzahra nur
namira Surabaya
Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp115.000
191 Irwansyah ade
putra Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp0
192
Marsha
rachmanda
putri
Jakarta
Keluarga
Rp300.000 Rp250.000 Rp320.000
193 chindy listia
itami Tangerang
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000
194 Rafnida rizky
ningdyas Jakarta
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp45.000
195 nila tari Jakarta Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp55.000
196 Danu prianto Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp95.000
197 Fauziah hb Tangerang Keluarga Rp0 Rp0 Rp0
198 Muhammad
surya sabrani Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp120.000
199 Delfi silvianan Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp60.000
200 Nur annisa jak Jakarta Keluarga Rp0 Rp30.000 Rp0
201 Teguh
wicaksana Jakarta
Sendiri Rp15.000 Rp18.000 Rp75.000
202 Mutia daraavnti Jakarta Sendiri Rp350.000 Rp0 Rp50.000
203 Adrie Jakarta Teman/ Rp100.000 Rp0 Rp100.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
Pasangan
204 mentari zikry
anti Jakarta
Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp0
205 Ghina khalisa
miranda Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp0
206 Desti arliza Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp80.000
207 Anangga
roesdiono tangerang
Teman/
Pasangan Rp70.000 Rp18.000 Rp50.000
208 Ulfie bavarianti
maria Jakarta
Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp210.000
209 Faqih Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp18.000 Rp0
210 Oliniel exaudi
zega Jakarta
Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp55.000
211 Samuel petra
novianto Jakarta
Teman/
Pasangan Rp2.000 Rp0 Rp15.000
212 Jauza
khallilawist Jakarta
Keluarga Rp0 Rp0 Rp60.000
213 Jasmine amaia
asegaf Jakarta
Keluarga Rp250.000 Rp0 Rp175.000
214 Melati
handayani Jakarta
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp70.000
215 Adinda esterlita Jakarta Grup Rp0 Rp0 Rp135.000
216 Nurul rahma
dinda Magelang
Grup Rp0 Rp0 Rp100.000
217 Hafisyah aulia
samad Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp300.000
218 Irvanda adam
pramono Wonogiri
Sendiri Rp12.000 Rp0 Rp25.000
219 Fajri fitriansyah Tangerang Keluarga Rp100.000 Rp0 Rp200.000
220 Febry septian
wicaksana
Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp70.000 Rp65.000
221 radifan fitrah Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp5.000 Rp40.000
222 Dita qonitah Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000
223 Meilita dwi
anggraini Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp60.000
224 Divya anjani Tangerang Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp75.000
225 Chintya orenza Jakarta Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp40.000
226
Kenyo
sembrodo
pramesti
Cianjur Teman/
Pasangan
Rp50.000 Rp30.000 Rp55.000
227 Devy ayu aji Mojokerto Keluarga Rp0 Rp50.000 Rp85.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
fatmala
228 haura nabila Jakarta Teman/
Pasangan Rp12.000 Rp0 Rp20.000
229 Amalia ji
darmastuti Klaten
Keluarga Rp35.000 Rp125.000 Rp100.000
230 Eka istiani Jakarta Sendiri Rp7.000 Rp0 Rp75.000
231 muhammad
nabila gozali Tangerang
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000
232 Muhammad nur
aziz Purworejo
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000
233 Abiyoso haryo Jakarta Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp35.000
234 Triaji Bantul Teman/
Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp70.000
235 Yusuf Garut Keluarga Rp35.000 Rp200.000 Rp350.000
236 Fachriza oska Jakarta Keluarga Rp150.000 Rp100.000 Rp80.000
237 Arfya Solo Keluarga Rp50.000 Rp350.000 Rp500.000
238 rokaesih Brebes Keluarga Rp50.000 Rp0 Rp140.000
239 Amelya dwi
jayanti Palembang
Keluarga Rp50.000 Rp10.000 Rp100.000
240 Putri annisa
rachmatillah Pekanbaru
Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp95.000
241 Dian ayu Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp25.000 Rp40.000
242 Dhaifan
perbowo Klaten
Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp75.000
243 Panji putra
sanjaya Jakarta
Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp5.000 Rp60.000
244 Dewi mutiara Brebes Teman/
Pasangan Rp125.000 Rp10.000 Rp80.000
245 Syifa munika Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp65.000
246 Ana atika Purbalingga Keluarga Rp75.000 Rp10.000 Rp75.000
247 Andika dammar
maruffy Jakarta
Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp95.000
248 Bella arinda Medan Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp300.000
249 Nadya tamara Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000
250 Avisha nur
fitriana Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000
251 Syahrul rizky Jakarta Sendiri Rp15.000 Rp0 Rp55.000
252 nadhila
lahhabiba Jakarta
Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000
253 Ermas putri
saraswati Jakarta
Grup Rp0 Rp0 Rp55.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
254 Aldy pratomo Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp70.000 Rp60.000
255 Dita nurhavana tangerang Keluarga Rp150.000 Rp0 Rp75.000
256 Olivia permata Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000
257 Dwiky
ramdhani
Tangerang
Selatan
Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp60.000
258 Desti asihanti
saputra Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000
259 Ryandityo ugro
prasena Jakarta
Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp45.000
260 Salsabila naufal
amira Surabaya
Keluarga Rp45.000 Rp100.000 Rp150.000
261 Adhirajasa
raitsany Bandung
sendiri Rp10.000 Rp0 Rp45.000
262 Auia firda
utami Karawang
Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp100.000
263 Sogi nugroho tangerang Teman/
Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp60.000
264 anisa heldiana tangerang Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp60.000
265 Dias nur
saputro Jakarta
Sendiri Rp15.000 Rp30.000 Rp75.000
266 rindagina Tangerang Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp100.000
267 Perrins shafly Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp45.000
268 Merry amanda Jakarta Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp75.000
269 Pramudya
widya Tangerang
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000
270 Ndari cahyati
putri Jakarta
Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp80.000
271 Indah meliani
kuswandi Tangerang
Keluarga Rp0 Rp0 Rp80.000
272 i made riartha Gianyar Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp10.000 Rp105.000
273 i wayan tika Buleleng Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp70.000 Rp80.000
274 Yudha dwiputra Semarang Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp5.000 Rp60.000
275 Lusita Jakarta Sendiri Rp25.000 Rp0 Rp15.000
276 Bazzuri sidiq Jakarta Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp35.000
277 Dalva novela tangerang Keluarga Rp150.000 Rp5.000 Rp95.000
278 adi susilo budi Surakarta Teman/ Rp50.000 Rp0 Rp35.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
Pasangan
279 radinda audi
nastiti Sidoarjo
Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000
280 aldi aulia
rahman Jakarta
Sendiri Rp30.000 Rp10.000 Rp25.000
281 Faried bejo Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000
282 Humama rafif Jakarta Teman/
Pasangan Rp200.000 Rp50.000 Rp125.000
283 Shafiera azizah Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp45.000
284 Alfathan jati
nugroho Jakarta
Keluarga Rp150.000 Rp10.000 Rp70.000
285 Vicky aulia
febrina tangerang
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp60.000
286 elsa varadila Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp0
287 Tsania nabila Jakarta Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000
288 afika
rachmadani tangerang
Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp80.000
289 Khoirunisa tangerang Sendiri Rp5.000 Rp0 Rp45.000
290 Dwi nanto Tangerang Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp50.000
291 Umar dahlan Jakarta Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp30.000
292 Andri prasetio Lamongan Keluarga Rp60.000 Rp0 Rp30.000
293 Ilham fuji
utomo Lamongan
Grup Rp0 Rp0 Rp55.000
294 Lukmanul
hakim Medan
Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp100.000
295 Meirietha
casucci Jakarta
Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp90.000
296 Rhasida amalia Tangerang Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp55.000
297 Baianno
karimmey Jakarta
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp25.000
298 nadya pitaloka Bogor Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp10.000 Rp45.000
299 rahhma Yogyakarta Keluarga Rp75.000 Rp350.000 Rp500.000
300 Feni Jakarta Teman/
Pasangan Rp35.000 Rp50.000 Rp100.000
301 Rudita
harumdani Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp6.000
302 Intan saylindri tangerang Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp5.000 Rp70.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
303 Zelda Surabaya Surabaya Keluarga Rp60.000 Rp350.000 Rp300.000
304 Ayudia elstari Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp40.000
305 Varenskyy
widyatama Jakarta
Sendiri Rp15.000 Rp0 Rp35.000
306 nur adli muslim Jakarta Teman/
Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp50.000
307 aditya nadanu tangerang Teman/
Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp6.000
308 Chasley jorel
leatemia Jambi
Keluarga Rp35.000 Rp10.000 Rp80.000
309 nadia ken asih Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000
310 Mega purnama
sari Bogor
Teman/
Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp60.000
311 Jaler ikhwan
hakiki tangerang
Teman/
Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp15.000
312 tasya devi Tangerang Keluarga Rp0 Rp0 Rp15.000
313 ryan adrian
sirait Jakarta
Teman/
Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp40.000
314 ovi Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp50.000
315 aldi bodot Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000
316 daniel rizky Jakarta Teman/
Pasangan Rp100.000 Rp20.000 Rp60.000
317 tiara denita Bogor Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp35.000
318 muhammad
bayu tama Wonogiri
Keluarga Rp25.000 Rp0 Rp60.000
319 irwansyah ade
putra Jakarta
Teman/
Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp40.000
320 Hanif sayid Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp55.000
321 ahmad
nuryamin tangerang
Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp4.000
322 rewski
nurmayangsari lariang
Keluarga Rp50.000 Rp0 Rp80.000
323 ansia maudina tangerang Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp25.000
324 wibisono
nugroho Semarang
Teman/
Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp60.000
325 Sidiq Purwokerto Keluarga Rp50.000 Rp250.000 Rp400.000
326 della galuh
agustina
Gunung
kidul Keluarga Rp40.000 Rp0 Rp110.000
327 chika destry
anjani Jakarta
Teman/
Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000
328 vatia saraswati Jakarta Teman/
Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp60.000
No Nama Asal Berkunjung
dengan
Biaya
Transportasi
Biaya makan/
minum
Biaya oleh-
oleh
329 nadiefa tangerang Keluarga Rp300.000 Rp350.000 Rp200.000
330 abraham damar Jakarta Teman/
Pasangan Rp25.000 Rp5.000 Rp140.000
Total Rp19.072.000 Rp10.506.000 Rp34.822.000
Dokumentasi Penelitian