DEMOGRAFI(KEPENDUDUKAN)
Oleh : naomy marie tando
Defenisi
Demografi berasal dari kata Demos yag berarti penduduk atau rakyat dan Grafein yang berarti mencatat atau tulisan. Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulisan atau catatan tentang rakyat atau penduduk sesuatu negara.Donald J. Boque :Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, komposisi dan destribusi penduduk serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang masa melalui 5 komponen yaitu : kelahiran, kematian, migrasi, perkawinan dan mobilitas sosial.
lanjutanGeorge W Barclay :Demografi mempelajari secara statistik gambaran keadaan penduduk secara keseluruhan bukan perorangan.John Graunt :Dikenal sebagai bapak Demografi karena jasa John Graunt dalam analisa data kelahiran dan kematian yang kemudian memberikan batasan-batasan umum tentang kematian, kelahiran, dan migrasi dan perkawinan, merupakan hukum-hukum tentang pertumbuhan penduduk.
lanjutanPaul E Vincent’ :Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari penduduk manusia, terutama yang berhubungan dengan jumlah, struktur dan perkembangannya.
Ruang Lingkup Demografi
Demografi bersifat antar disiplin ilmu karena berkaitan erat dengan disiplin-disiplin lain seperti matematika, biologi, geografi, antara Banyak ahli Demografi mempelajari disiplin lain dahulu sebelum mengkhususkan diri dalam bidang demografi. Bagaimana hubungan antara variabel demografi dan bukan demografi. Bagaimana pengaruh variabel bukan demografi terhadap suatu variabel demografi atau sebaliknya.
Tujuan Penggunaan Demografi
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk,
2. Mempelajari pertambahan penduduk waktu lampau, penurunan, penambahan, dan persebarannya,
3. Mempelajari perkembangan teori kependudukan,4. Mempelajari perkembangan penduduk dengan berbagai aspek organisasi sosial,5. Meramalkan perkembangan pertumbuhan
penduduk dengan berbagi permasalahannya.
TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN
Malthus , 1766 -1844 : Malthusianisme - Bahan makanan dibutuhkan untuk hidup,- Napsu antara pria dan wanita dibutuhkan
dan akan tetap keadaannya,- Penduduk akan bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan akan bertambah
menurut deret hitung
Hambatan pertumbuhan penduduk (checks to population) dibedakan :
Ultimate Check (hambatan akhir) berupa bencana kelaparan, akibat perbedaan jumlah penduduk dan bahan makanan.
Immediate Check (hambatan segera) berupa hambatan pencegahan melalui penundaan usia kawin dan melahirkan di negara yang telah maju dan hambatan positif seperti pembunuhan, epidemi, kemelaratan dan peperangan di negara yang belum maju.
Kelemahan Teori Malthus :
Manusia menekan laju pertumbuhan penduduk pemakaian kontrasepsi.
Migrasi penduduk dari tempat yang padat ke tempat lain,
Peningkatan teknologi pertanian : - pengadaan bibit unggul, - pemupukan, - pengendalian hama dan penanganan pasca panen, - melipat gandakan hasil pertanian sehingga ancaman kekurangan pangan dapat diatasi.
Lanjutan Manusia dapat memanfaatkan
potensi laut melalui Revolusi Biru, Rumput laut, ikan dan berbagai hasil laut dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
Napsu seksual dan daya reproduksi manusia bukanlah sesuatu yang konstan tetapi dapat berubah-ubah. Malthus tidak membedakan fekunditas dan fertilitas.
Kritik terhadap teori Malthus
Malthus tdk memperhitungkan kemajuan transportasi yg menghubungkan daerah satu dengan yg lain sehingga pengiriman bahan makanan ke daerah yg kekurangan pangan mudah dilaksanakan
Dia tdk memperhitungkan kemajuan pesat dlm bidang teknologi, terutama terutama dlm pertanian.
Lanjutan Malthus tdk memperhitungkan
usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yg sudah menikah, artinya pengontrolan kelahiran bagi Malthus dianggap tdk bermoral.
Fertilitas akan menurun apabila terjadi perbaikan ekonomi dan standard hidup penduduk dinaikkan
lanjutanTeori Thomas Doubleday :
Mengemukakan adanya korelasi antara tingkat kelahiran dan tingkat kemakmuran tingkat kehidupan yang sulit akan merangsang orang untuk menigkatkan kelahiran sedangkan tingkat kehidupan yang makmur akan mengurangi kemampuan melahirkan. Keadaan ini disebut sebagai the real and great law of human population. Kemampuan reproduksi manusia dipengaruhi oleh pola makannya. Penduduk yang makmur banyak makan daging hewan dan ini menurunkan kemampuan reproduksinya. Penduduk miskin kurang makan daging hewan dan banyak makan sayuran yang menyebabkan meningkatnya daya reproduksi.
Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi
John Stuart Mill
Filosof + ekonom Inggris
Laju pertumbuhan penduduk melampaui pertumbuhan makanan
Manusia dpt mempengaruhi perilaku demografinya
Manusia dg produktifitas tinggi, cenderung ingin keluarga kecil
Standard of living adalah determinan bagi fertilitas
Kekurangan Kekurangan pangan dpt diatasi dg migrasi dan impor
lanjutan
Arsene Dumont Ahli Demografi
Prancis Buku :
Depopulation et Civilization : “
Teori Kapilaritas Sosial ( Social Kapilarity Theory ) yaitu : kecenderungan seseorang utk meraih tempat yang lebih tinggi .
lanjutan
Emile Durkheim Sosiolog Prancis
Diilhami teori Evolusi Darwin dan Ibn Khaldun
Wilayah dg tingkat kepadatan penduduk tinggi, , maka akan muncul persaingan yang keras keras antar sesama anggotanya utk mempertahankan hidupnya. Misal: penduduk perkotaan.
Masyarakat tradisional terdapat persaingan hidup yg kecil dibanding masyaraka tindustri.
lanjutan
Michael Thomas Sadler
Sadler Jika kepadatan penduduk tinggi, , maka daya reproduksinya akan menurun. Sebaliknya, jika kepadatan penduduk rendah, , maka daya reproduksinya akan meningkat.
lanjutan
Doubleday Kelebihan pangan merupakan determinasi produksi, sebaliknya kekurangan pangan merupakan penunjang ireproduksi.
Pengertian pendudukUndang Undang RI Nomor 10 Tahun 1992
Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk tersebut.
Perkembangan Penduduk adalah segala kegiatan yang
berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup.
lanjutan Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk
dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan yang menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian, dan layak.
Mobilitas penduduk adalah gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi Daerah Tingkat II.
DINAMIKA KEPENDUDUKAN Perubahan jumlah penduduk ini disebut
dinamika penduduk. Dinamika penduduk yang menunjukkan
selalu bertambah banyak dari tahun ketahun disebut Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu : - kelahiran (fertilitas),- kematian (mortalitas), - migrasi masuk (in-migration) dan - migrasi keluar (out-migration).
Lanjutan Pertambahan jumlah penduduk ini menyebabkan
akibat-akibat yang menyangkut segi fasilitas kehidupan, dengan segala aspeknya. Pertambahan penduduk yang terjadi karena jumlah kelahiran lebih besar dari pada jumlah kematian, disebut pertambahan alamiah. Bila pertambahan penduduk terjadi karena jumlah orang datang lebih besar dari pada orang yang pergi, disebut pertambahan karena migrasi.
Migrasi terdiri dari migrasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar (out-migration).
Selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi neto (net-migration)
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar.
Selisih antara kelahiran dan kematian disebut ”reproductive change” = perubahan reproduktif = pertumbuhan alamiah (natural increase).
Selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut ”migrasi neto”.
Jadi pertumbuhan penduduk hanya dipengaruhi oleh 2 cara yaitu: melalui perubahan reproduksi dan migrasi neto.
Pertumbuhan Penduduk Perkembangan Penduduk Dunia dan Penduduk Di Indonesia
Peningkatan penduduk yang sangat cepat pada abad ke-20 disebabkan karena faktor-faktor :
Adanya penemuan Penicilin pada tahun 1930 yang diikuti dengan penggunaan antibiotika dan kemoterapi yang meluas untuk memberantas penyakit infeksi.
Perbaikan kesehatan masyarakat dengan berbagai program di bidang pencegahan, gizi dan hygiene sanitasi.
Pelayanan kedokteran yang berkembang akibat teknologi kedokteran mutahir.
Pengendalian vektor penyakit dengan penggunaan anti serangga secara luas
Teknologi pertanian yang dapat melipatgandakan bahan pangan dengan varietas unggul, pemupukan dan penanganan pasca panen.
Tahun Jumlah penduduk Lamanya lipat dua
1650 Sekitar 545 juta 1650 tahun
1850 Sekitar 1.170 juta 200 tahun
1930 Sekitar 2.070 juta 80 tahun
1975 Sekitar 4.000 juta 45 tahun
2010 Sekitar 8.000 juta 35 tahun
Pada tahun 1665 penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta atau telah menjadi dua kali lipat dibandingkan jumlah penduduk dunia pada tahun 1 masehi.
Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu sekitar 200 tahun dari tahun 1665. Pada tahun 1930 atau hanya 80 tahun dari tahun 1850 penduduk dunia bertambah 2 kali lipat. Pada tahun 1975 atau 45 tahun dari tahun 1930 penduduk dunia naik 2 kali lipat menjadi sekitar 4 milyar.
Transisi Demografi
Defenisi :Transisi demografi adalah perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi) ke tingkat pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran dan kematian yang rendah
Blacker mengemukakan lima tahap evolusi/transisi Demografis :
Tahap stasioner yang tinggi dimana tingkat kelahiran maupun tingkat kematian yang tinggi. Belum ada pengendalian pertambahan jumlah penduduk sehingga penduduk bertambah cukup tinggi.
Hygiene sanitasi yang jelek, penyakit infeksi, gangguan gizi dan kelaparan menyebabkan terjadinya banyak kematian sehingga pada tahap ini jumlah penduduk keadaan stabil tinggi
Tahap perkembangan awal dimana tingkat kelahiran masih tinggi tetapi tingkat kematian mulai menurun. Kematian mulai menurun karena adanya perbaikan program kesehatan masyarakat dan pelayanan kedokteran yang baik akibat kemajuan teknologi kedokteran serta perbaikan bidang pertanian. Pada tahap ini terjadi pertambahan jumlah penduduk yang pesat.
Lanjutan Tahap perkembangan akhir dimana mulai terjadi
penurunan tingkat kelahiran tetapi tingkat kematian menurun lebih cepat. Pada tahap ini pertambahan penduduk tetap terjadi.
Tahap stasioner rendah dimana tingkat kelahiran dan tingkat kematian sama-sama telah menurun. Pada tahap ini pertambahan penduduk telah mendekati nol atau zero population growth dimana jumlah yang lahir telah seimbang dengan jumlah yang mati.
Tahap menurun dimana tingkat kelahiran lebih rendah dari tingkat kematian sehingga jumlah penduduk terjadi penurunan. Tahap ini dicapai oleh negara maju yang modern dimana emansipasi wanita telah mensejajarkan kedudukan wanita dan lelaki. Karier wanita menolak untuk hamil dan melahirkan.
Masalah Kependudukan Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kelahiran Indonesia adalah : umur rata-rata pada perkawinan pertama lamanya masa perkawinan masih sering terjadi
kawin-cerai, malah study KAP di Jakarta pada wanita 40 tahun, 21% menikah 2 kali atau lebih,12% malah lebih dari dua kali.
Peraturan - peraturan sosial dan tunjangan gaji tingginya proporsi penduduk wanita masa
reproduktif dari proporsi total seluruh wanita
Komposisi dan Piramida Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, jenis pekerjaan, jenis pendidikan, agama dan sebagainya.
Piramida penduduk merupakan gambaran mengenai pengelompokan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, disuatu wilayah dan waktu tertentu.
Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.
Sejarah Sensus Penduduk
Sejarah Sensus Penduduk Sensus Penduduk Cacah Jiwa ) kali pertama dilakukan di Babilonia 4000 th SM, (Jiwa) pertamadilakukan di Mesir 2500 BC & di Cina 3000 BC. Pada abad ke 16 dan 17 sensus penduduk dan17 juga pernah dilakukan di Italia, Sisilia dan Spanyol . Tujuan Sensus saat itu Spanyol. Saat untuk tujuan militer , pemungutan pajak dan perluasan teritorial kerajaan militer, Sensus secara modern dilaksanakan di Quebec th 1666, di Swedia th 1749.
Lanjutan Amerika Serikat sensus mulai dilakukan th
1790 & di Inggris th 1801 yg diikuti oleh masing masing negara jajahannya masing-masing.
Di Indonesia, Raffles melakukan sensus pd th 1815, selanjutnya th 1920, 1930. Di Jawa , sensus dilakukan secara de facto sedang di luar Jawa secara de jure Jawa, luarJawa Sejak merdeka sampai th 2000 Indonesia telah melakukan sensus pd th 1961, 1971, 1980, 1990 dan th 2000. dan itu kerajaan jajahannya.
Cara penggambaran piramida penduduk
1. Sumbu vertikal untuk distribusi umur2.Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat
absolut maupun presentase3.Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0-4)
tahun semakin keatas untuk umur yang lebih tua.4.Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat
dengan sistim ’open end interval’ artinya , misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75 +.
5. Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki-laki dan bagian sebelah kanan untuk penduduk perempuan.
6.Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompok umur harus sama.
Faktor-faktor demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
Beberapa Ukuran Dasar Demografik1. Tingkat kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas yaitu banyaknya bayi yang lahir (jumlah kelahiran) yang terjadi pada suatu daerah tertentu untuk tiap 1000 penduduk pertahun. Tingkat kelahiran atau fertilitas 45 artinya dalam setiap 1000 orang penduduk setahun terdapat kelahiran bayi sebanyak 45 orang. Bila suatu daerah atau negara terdapat kelahiran sebesar : - Lebih dari 30, digolongkan tinggi - 20 sampai 30, digolongkan sedang - Kurang dari 20 orang digolongkan rendah.
Pengertian Fertilitas live birth :
adalah proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan dengan adanya tanda tanda kehidupan , seperti bernafas , menangis , bergerak , dsbATAU kemampuan wujud reproduksi aktual dari seorang wanita atau sekelompok individu.
Beberapa istilah Fekunditas : kemampuan wanita untuk menghasilkan
keturunan, Infekunditas/sterilitas : ketidak mampuan fekundity Subfekunditas : kemampuan fekundity dibawah rata rata. Vital rates : pengukuran jumlah kelahiran pd tahun
tertentu dihubungkan dg jumlah penduduk yg memiliki resiko melahirkan pd tahun tersebut
Pengukuran Fertilitas Pengukuran Fertilitas Tahunan Vital
Rates : adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut
Pengukuran Fertilitas Kumulatif : adalah pengukuran jumlah rata rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya
Pengukuran Fertilitas Tahunan ( Vital Rates ): adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan :1. Tingkat Fertilitas Kasar ( Crude Birth Rate ). 2. Tingkat Fertilitas Umum ( General Fertility Rate ).3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur ( Age Specific Fertility Rate ). 4. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran ( Birth Order Specific Fertility Rates ).
Tingkat Fertilitas Kasar ( Crude Birth Rate ) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk
Dimana CBR = Crude Birth Rate Pm = Penduduk pertengahan tahun k = Bilangan konstan yg biasanya 1000 : B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
CBR = B/Pm x K
Tingkat Fertilitas Umum ( General Fertility Rate )adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi adalahjumlah usia 14-49 atau 15 - 44 th ) pada tahun tertentu
Dimana :GFR = General Fertility Rate B = Jumlah kelahiran
Pf (15 - 49) = Jumlah penduduk perempuan umur 15 - 49 th pada pertengahan tahun.
k = Bilangan konstan yg biasanya 1000
GFR = B/Pf ( 15 – 49 ) x k
Tingkat Fertilitas Menurut Umur ( Age Specific Fertility Rate )adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu
Dimana ASFR = Age Specific Fertility Rate Bi = Jumlah kelahiran bayi pada
kelompok umur (i) Pfi = Jumlah perempuan kelompok umur
(i ) pd th tt k = angka konstanta (1000 )
ASFR = Bi /Pfi x k
Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran ( Birth Order Specific Fertility Rates ) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu
Dimana BOSFR = Birth Order Specific Fertility Rates Bo = Jumlah kelahiran urutan ke 1 Pf (15 - 49) = Σperempuan umur15-49 th pd
pertengahan tahun K = bilangan konstan(1000)
BOSFR = Σ Bo/ Pf ( 15-49 ) x k
Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Ukuran - ukuran Fertilitas Kumulatif :
Tingkat Fertilitas Total ( Total Fertility Rates ).
Gross Reproduction Rates Net Reproduction Rates
Lanjutan Sumber dan cara mendapatkan data : Registrasi, Dapat menjadi salah satu sumber
data kelahiran apabila semua kejadian kelahiran tercatat dengan baik seperti dirumah bersalin, rumah sakit, bidan dan penolong persalinan.
Sensus, Sensus biasanya dilaksanakan tiap 10 tahun sekali. Data yang didapatkan melalui sensus biasanya mengankat komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
Survei, Survei kependudukan dilaksanakan untuk waktu – waktu tertentu sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Lanjutan
Sensus Penduduk adalah Proses keseluruhan dari pengumpulan , pengolahan , pengumpulan, pengolahanpenyajian , dan penilaian data penduduk yg menyangkut penyajian, ciri ciri demografi , sosial ekonomi , dan lingkungan hidup.
LanjutanKarakter pelaksanaan Sensus : Bersifat Individual, yg berarti informasi
data dikumpulkan dari individu baik sgb anggota rumah tangga ataupun anggota masyarakat
Bersifat Universal, pencacahan menyeluruh
Pencacahan diselenggarakan serentak Sensus dilaksanakan secara periodik pd
tiap tahun
Informasi Kependudukan yg diperoleh dlm sensus
Geografi dan migrasi penduduk Rumah tangga Karakter sosial dan demografi Kelahiran dan kematian Karakteristik pendidikan Karakteristik ekonomi
Kelemahan-kelemahan data demografi yang didapat melalui sensus
Keterangan tentang jumlah anak yang pernah dilahirkan sangat tergantung pada daya ingat dari Ibu. Semakin tua umur ibu semakin besar kemungkinan melupakan jumlah anak yang pernah dilahirkan, apalagi bila anak yang dilahirkan tersebut telah meninggal.
Keterangan mengenai usia seseorang sangat tergantung pada catatan kelahiran yang dimiliki, tidak jarang banyak penduduk yang tidak mengetahui tanggal, bulan dan tahun lahirnya sehingga untuk menentukan usianya hanya berdasarkan perkiraan saja.
Tahapan sensus di Indonesia
Pemerintah memberi mandat pd Badan pusat Statistik utk melakukan melakukan sensus , lalu BPS menyiapkan draft pertanyaan
Melatih petugas sensus sensus utk mendapatkan data sensus dengan draft nanti dibawa
Membagi wilayah dlm wilayah pencacahan (wilcah)
Wilcah dibedakan antara wilcah pedesaan dan dan wilcah perkotaan
Pencacahan dilaksanakan dg sistem aktif (mendatangi, RT dg membawa draft pertanyaan sensus) pd ) hari “ H “ (tgl 30 Juni)
Juga melaksanakan PODES (pencacahan potensi desa) & pemetaan desa
Hasil sensus diolah oleh BPS dan diumumkan
Juga dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misal: : sensus pertanian, , sensus industri, , survei angkatan kerja nasional, , dll
Konsep yg dipergunakan dlm sensus
Penduduk yg dicacah Blok sensus Klasifikas daerah perkotaan
atau pedesaan Bangunan Ruma tangga
a. Orang yg tinggal di asramab. Orang yg tinggal di LPc. Indekost
Anggota rumah tangga
Regristasi Penduduk :
adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan - perubahan jumlah penduduk , Ini dilakukan oleh Depdagri melalui kantor desa
Permasalahan yg muncul akibat sistem pencatatan ini
Seorang bayi yg mati setelah lahir, , harusnya dilaporkan sebagai proses kelahiran & kematian, namun hal ini biasanya tdk dilaporkan
Terlambatnya pelaporan kelahiran
Jauhnya jarak kantor desa dg rumah warga
Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah , tdk dilaporkan krn dianggap aib.
Survei Penduduk :
adalah proses pencacatan informasi tentang penduduk berdasarkan kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan mendalam.
Contoh : Survei mobilitas penduduk surabaya Survei fertilitas masyarakat surabaya , dll
Survei penduduk dilakukan karena Sensus dan Regristasi penduduk memiliki keterbatasan dan kelemahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
Pendidikan, Pendidikan merupakan salah satu variabel yang kuat pengaruhnya terhadap tingkat kelahiran.
Jumlah wanita usia subur (WUS), Apabila jumlah wanita usia subur tinggi maka pasangan usia subur juga akan meningkat sehingga angka kelahiran juga akan bertambah.
Usia Pertama kali kawin, anak gadisnya belum kawin pada usia diatas 15 tahun,
Faktor budaya, adat istiadat dan kepercayaan, Makin banyak anak maka makin luas sawah dan ladang yang dapat digarap sehingga hasil panen juga akan bertambah.
Sosio-ekonomi, Pekerjaan dan status ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat fertilitasnya.
Lanjutan 2. Tingkat kematian (Mortalitas)
Yaitu jumlah kematian yang terjadi pada suatu daerah tertentu untuk tiap 1000 orang penduduk per tahun(tahun tertentu). Tingkat kematian atau mortalitas 21 artinya dalam tiap 1000 orang penduduk terdapat kematian sebesar 21. Bila suatu daerah atau negara memiliki mortalitas sebesar : 9 – 13 orang digolongkan rendah 14 – 18 orang digolongkan sedanglebih dari 18 orang digolongkan tinggi.
lanjutan Crude Birth Rate dan Crude Death
Rate, Tingkat kelahiran dan kematian tersebut di atas adalah tingkat kelahiran dan kematian.
Specific Birth Rate dan Specific Death Rate, perhitungannya memasukkan golongan umur dan jenis kelamin.
Infant Mortality Rate, tingkat kematian bayi .
lanjutanTingkat kematian bayi dihitung dari beberapa bayi yang meninggal dibagi dengan jumlah bayi yang lahir hidup dikalikan dengan 1000, jadi rumusnya adalah ;
Jumlah bayi yang mati (usia 0-1 tahun) X 1000 Jumlah bayi yang lahir hidup
Untuk tingkat kematian bayi (usia 0 – 1 tahun): 125 orang digolongkan sangat tinggi
75-125 orang digolongkan tinggi 35-75 orang digolongkan sedangKurang dari 35 orang, digolongkan rendah
Beberapa Ukuran Demografi Berkaitan dengan Keluarga Berencana
Kematian Ibu / Maternal Death (WHO): Kematian seorang ibu yang sedang hamil sampai waktu 42 hari setelah pengakhiran kehamilan, tidak tergantung dari umur maupun letak kehamilannya,
Kelahiran Hidup / Live Births (WHO) : Adanya tanda-tanda kehidupan saat fetus dipisahkan dari ibunya.
Kelahiran Mati (Fetal Deaths (WHO) : tidak ada tanda-tanda kehidupan saat fetus dipisahkan dari ibunya.
Stillbirths (WHO) : Kematian fetus yang terjadi dari minggu ke-28 kehamilan sampai dengan kelahirannya.
dinyatakan per 1000 total kelahiran.
lanjutan Kematian bayi/Infant mortality (WHO) :
Semua kematian yang terjadi selama tahun pertama setelah kelahiran hidup. Dinyatakan per 1000 kelahiran hidup.- Neonatal deaths : Kematian yang terjadi dalam
28 hari pertama setelah kelahiran.- Post-neonatal deaths : Kematian yang terjadi
sejak hari ke 29 sampai dengan 1 tahun setelah
kelahiran
lanjutan Perinatal Mortality (WHO) : Stillbirths
+ kematian yang terjadi selama minggu pertama setelah kelahiran. Dinyatakan per 1000 total births, termasuk stillbirths + live births.
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) (%) : Prosentase dari wanita menikah, berumur 15-49 tahun, yang memakai kontrasepsi
PERKEMBANGAN KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA
Laju pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi disebabkan :
Ditemukannya obat-obat anti biotika sehingga banyak kematian karena penyakit infeksi dapat dicegah.
Ditemukannya vaksinasi sehingga banyak penyakit-penyakit dapat dihindarkan (penyakit karena virus)
Ditemukannya anti serangga sehingga dapat membunuh pelbagai macam serangga penyebar penyakit.
lanjutan Kemajuan pesat dalam bidang ilmu dan teknologi kedokteran
Kemajuan dalam pendidikan kesehatan
Kemajuan dalam perbaikan kesehatan lingkungan dan keadaan gizi
Kemajuan dalam bidang komunikasi.
Keluarga Berencana meliputi 3 kegiatan pokok
Marriage counceling (nasehat perkawinan)
Infertility treatment = pengobatan kemandulan
Birth Spacing = pengaturan kelahiran.
Sejarah Perkembangan
Usaha untuk mencegah kelahiran telah lama dikenal, sejak 1850 tahun sebelum masehi yang banyak dipraktekkan di Mesir Kuno.
Palestina pada sekitar 330 tahun sebelum masehi.
Keluarga Berencana yang sistimatik baru muncul pada permulaan abad 20 yang dipelopori oleh Margaret Sanger (1879 – 1966).
Lanjutan Birth Control (1924) dalam majalah The
Woman Robel. pencegahan kehamilan atas pertimbangan kesehatan dan keadaan sosial
Di Indonesia pada tanggal 23 – 12 1957 didirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang diketuai oleh dr. H. Soeharto.
Program Keluarga Berencana mulai diprogramkan pada tahun 1967 setelah pemerintah Indonesia ikut menandatangani Deklarasi PBB tentang kependudukan (United Nations Declaration on Population).
lanjutan Pada 17 Oktober 1968 didirikan Lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang masih merupakan badan semi pemerintahan.
Pada tahun 1970 melalui Keppres No. 8/1970 dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Pada April 1972 melalui Keppres RI No. 33/1972 status dan fungsi BKKBN lebih ditegaskan dan ditingkatkan menjadi lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung dibawah Presiden.
Sejarah Keluarga Berencana di Indonesia
1952 - Yayasan Kesejahteraan Keluarga di
Yogyakarta.- Biro Konsultasi kehamilan dan kelahiran,
- Penitipan anak, Masalah pendidikan
seksual.1953
Suatu kelompok kecil orang-orang swasta mulai memajukan paham Keluarga Berencana
lanjutan1970
Presiden Soeharto melantik Dewan Pembimbing Nasional 29 Juni 1970 Melalui Surat Keputusan Presiden No 8 thn 1970 BKKBN ditetapkan sebagai lembaga Pemerintah non departemen yang dipimpin oleh ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
1970 Ditetapkan program Keluarga Berencana 5 tahu Biaya import alat kontrasepsi dihapuskan.
29 Juni 1993 ditetapkan sebagai” Hari Keluarga Nasional” (HARGANAS)
lanjutan1969 Dalam GBHN dan seterusnya program KB dimasukkan sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari Program Pembangunan Nasional.Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan /KB dimasukkan sebagai salah satu dari 8 sukses kepala Daerah di seluruh IndonesiaApril 1992 Pemerintah bersama DPR-RI menetapkan Undang-Undang no 10 thn 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Tugas pokok BKKBN menurut Keppres No. 38 tahun 1978 :
Merumuskan kebijaksanaan program KB Nasional Merumuskan kebijaksanaan kependudukan yang
mendukung program KB nasional secara menyeluruh dan terpadu
Mengkoordinasi perencanaan, mengadakan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program KB nasional
Mengkoordinasi dan melakukan supervisi terhadap berbagai sumber daya, dana dan sarana baik dari dalam negeri maupun luar negeri dalam pelaksanaan program KB dan program kependudukan
Membina kegaiatan kerjasama dengan negara asing dan badan-badan internasional dalam bidang KB dan kependudukan.
Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga di dalam program KB dan Kependudukan.
Keppres No. 109 tahun 1993
Gerakan KB dan pembangunan keluarga sejahtera nasional sebagai bagian integral pembangunan nasional.
Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui pengelolaan gerakan KB dan pembangunan keluarga sejahtera nasional secara menyeluruh dan terpadu.
Pembinaan gerakan pembangunan keluarga sejahtera nasional dan pengembangan pelaksanaan kependudukan yang meliputi : ketahanan fisik dan non fisik keluarga sejahtera.
Pengembangan program gerakan KB dan keluarga sejahtera melalui penelitian biomedis dan reproduksi manusia.
Tujuan keluarga Berencana
Tujuan antara Menurunkan angka pertambahan penduduk
menjadi 50 % dibandingkan dengan angka pertambahan penduduk tahun 1971. semula direncanakan akan dicapai pada tahun 2000 tetapi kemudian dipercepat pada tahun 1990.
Tujuan akhir Membudayakan norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera (NKKBS)
Dalam keluarga berencana dikenal 2 program
1. Program komunikasi informasi dan edukasi KIE, PLKB, Jupen KB, Puskesmas, PKBI dan lain-lain.
2. Program pelayanan kontrasepsi (PK)
Klinik Keluarga Berencana (KKB) Tim Medis Keliling Keluarga
Berencana (TMKKB)
Klinik keluarga berencana dikenal KKBS (sempurna), Yang melayani semua
cara kontrasepsi termasuk cara operasi (Mow, Mop) Medis operasi wanita, Medis operasi pria
KKBL (lengkap), Melayani beberapa cara kontrasepsi tidak termasuk operasi
KKB sederhana, Melayani cara kontrasepsi sederhana seperti kondom, diafragma, jelly dan pil KB
ISTILAH-ISTILAH Akseptor KB (peserta keluarga berencana), Adalah
pasangan usia subur (PUS) dimana salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program.
Akseptor baru, Adalah pasangan usia subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya (baik kehamilan yang berakhir dengan keguguran lahir mati ataupun yang menghasilkan lahir hidup).
LANJUTAN Pasangan Usia subur (PUS), Adalah suami-istri yang
hidup bersama dimana istrinya berusia antara 15 tahun sampai 45 tahun .
Current User (CU), Adalah peserta KB aktif yang sampai saat ini masih menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi.
Ever user , Adalah pasangan usia subur yang pernah menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi, sekarang masih menggunakan atau tidak mengalami lagi.
Akseptor aktif kembali , Adalah pasangan usia subur yang telah berhenti menggunakan selama 3 bulan atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali menggunakan cara kontrasepsi baik dengan cara yang sama ataupun berganti cara
Rumusan Tahapan Kualitas Keluarga
Keluarga Pra-Sejahtera, Keluarga Sejahtera tahap I Keluarga Sejahtera tahap II Keluarga Sejahtera tahap III Keluarga Sejahtera tahap III plus
Kehamilan Resiko Tinggi Kehamilan < usia 18 Tahun
Wanita masih dalam masa pertumbuhan, sehingga panggulnya relatif masih kecil
Biologis sudah siap, psikologis belum matang Stillbirths meningkat Kematian bayi meningkat
Kehamilan > usia 35 tahun - Problem kesehatan seperti hipertensi, diabetes
mellitus,anemia, penyakit-penyakit kronis lain.- Cacat bawaan/ kelainan genetik.
LANJUTAN Kehamilan > 4 anak/ spacing < 2 tahun Berat badan lahir rendah Nutrisi kurang Waktu/lama menyusui berkurang Kompetisi dalam sumber-sumber keluarga Lebih sering terkena penyakit Tumbuh kembang lebih lambat Pendidikan/intelegensia dan pendidkan
akademis lebih rendah
Sebab-sebab kematian Ibu dengan kehamilan • Perdarahan : 40-60 %
Sebab-sebab:- Atonia uteri- Perdarahan pada kehamilan lanjut : plasenta previa, sulusio
plasentae- Ruptura uteri- Perlukaan jalan lahir
• Toksemia gravidarum : 20-30 %Resiko lebih tinggi pada primigravidadan multipara
• Infeksi / sepsis : 20-30 %Terjadi pada komplikasi persalinan yang menimbulkan kerusakan jaringan
Penyulit-penyulit lain
Prolapsus uteri : 2-7 x > pada Para atau lebih
Wanita usia lebih tuaDiabetes mellitusMalnutrisi dan anemia
Safe Motherfood Bagian terbesar ibu-ibu melahirkan dirumah < 50 % kelahiran ditolong oleh petugas
kesehatan yang terlatih Sejumlah subtansial kematian ibu terjadi
pada tingkat masyarakat Fasilitas kesehatan di daerah pedesaan
terisolasi karena infrastruktur dan komunikasi Keterbatasan jumlah dokter dan penyebaran
yang tidak merata dari sumber-sumber kesehatan terutama didaerah pedesaan
Penanganan Problem
Pengenalan dini, manajemen dan referal ibu-ibu dengan persalinan yang tidak lancer (obstructed labour)
Masase uterus, pelepasan plasenta manual dan pemakaian aman obat-obat oksitosik, yang dapat diajarkan kepada petugas kesehatan, untuk mencegah perdarahan sesudah persalinan.
Deteksi dini dan infeksi setelah persalinan dan pemakaian yang aman dari antibiotika
Deteksi dini dan manajemen yang memadai dari penyakit-penyakit hipertensif selama kehamilan
Tujuan Mewujudkan Keluarga Kecil yang
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)Target Demografis :Penurunan angka fertilitas dari 44% pada tahun 1971 menjadi 22 % pada tahun 1990”
Sasaran Program Nasional KB
Sasaran langsung Yaitu pasangan usia subur (PUS) 15-49 tahun), dengan jalan mereka secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari, sehingga memberi efek langsung penurunan fertilitas.
Sasaran tidak langsung :Yaitu organisasi-organisasi , lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim-ulama, wamita dan pemuda), yang diharapkan dapat membrikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS sekaramg keluarga kecil berkwalitas.
Strategi Program Nasional KB Perluasan jangkauan Pembinaan Pelembagaaan dan Pembudayaan
Definisi Keluarga Berencana
Menurut WHO (World Health Organisation) Expert Committee 1970 :Adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
Mendapatkan objek-objek tertentu Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan Mengatur interval diantara kehamilan Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Komponen Dalam Pelayanan Kependudukan/KB
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Konseling Pelayanan kontrasepsi Pelayanan infertilitas Konsultasi pra perkawinan dan
konsultasi perkawinan Konsultasi genetik Test keganasan Adopsi
GERAKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (GKBN)
Secara bertahap potensi masyarakat mulai dari tenaga dan fasilitas didayagunakan secara maksimal dan proporsional sehingga kemudian disebut ”GERAKAN KB NASIONAL” (GKBN).Peningkatan peran serta dan penggerakkan masyarakat dalam pemberdayaan keluarga melalui 4 program utama ( 4 upaya keluarga berencana ) yaitu :
Pendewasaan usia perkawinan Pengaturan Kelahiran Pembinaan Ketahanan Keluarga Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dalam
mewujudkan KKBS.
lanjutan VISI
Melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera dalam rangka mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur
MISI
Menumbuhkan serta meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam rangka pemberdayaan keluarga melalui 4 (empat) upaya Keluarga Berencana, yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga, Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dalam mewujudkan Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera.
TUJUAN Gerakan Keluarga Berencana Nasional
Tercapainya usia perkawinan yang ideal bagi seluruh calon pasangan keluarga baru
Tercapainya jumlah anak yang ideal bagi seluruh keluarga dan masyarakat
Tercapainya kelangsungan dan keharmonisan kehidupan berkeluarga yang damai dan tentram.
Tercapainya produktivitas kerja dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
Lanjutan Turunnya TFR menjadi 2,509 pada tahun
2000 Tercapainya keadaan Penduduk Tumbuh
Seimbang (PTS) dengan NRR (Net Reproduction Rate) sama dengan 1 (TFR = 2,05 -2,10) pada tahun 20015/2020
Tercapainya keadaan Penduduk Tanpa Pertumbuhan /PTP (laju pertumbuhan penduduk sekitar atau = 0.96%) pada tahun 2050-2060
SASARAN Gerakan Keluarga Berencana Nasional
1.Sasaran Langsung :Keluarga dengan prioritas Pasangan Usia Subur (PUS)
2. Sasaran Tidak Langsung :a. Tokoh Masyarakat (Formal dan Informal)
b. Petugasc. Institusi Masyarakatd. Lembaga Swadaya dan Organisasi Masyarakat
(LSOM)e.Lembaga Swasta
PROGRAM-PROGRAM GKBN
1. Komunikasi Informasi dan EdukasiTujuan : Meningkatkan pengetahuan , kesadaran dan sikap serta perilaku sasaran dalam rangka mewujudkan NKKBS. Kini diarahkan pada : a. peningkatan ber KBb. peningkatan kemandirian dalam berKBc. penjagaan dan penanggulangan HIV/AIDS
- reproduksi sehat remaja - pemahaman dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga - peningkatan produktivitas keluarga- pemberdayaan wanita
Fungsi Keluarga Fungsi Keagamaan, berfungsi sebagai wahana untuk
menciptakan suluruh anggota keluarga menjadi insan-insan agamais yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Fungsi Sosial Budaya, berfungsi untuk menggali, mengembangkan, melestarikan kekayaan sosial budaya .
Fungsi Kasih Sayang, berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa dan kasih sayang untuk setiap keluarga
Fungsi Perlindungan, berfungsi sebagai tempat perlindungan yang memberikan rasa,tentram lahir dan batin
Lanjutan Fungsi Reproduksi, berfungsi memberikan
keturunan yang berkualitas. Fungsi Mendidik dan Sosialisasi, menjadi
pendidik yang pertama dan utama bagi anak dalam menumbuh-kembangkan kekuatan phisik, mental sosial, spiritual secara serasi, selaras dan seimbang.
Fungsi Ekonomi, berfungsi meningkatkan ketrampilan dalam usaha ekonomis produktif
Fungsi Pelestarian Lingkungan, menempatkan diri dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis.
Pelayananan Kesehatan Reproduksi
Pembinaan pelayanan sesuai standar Pemberian pelayanan Komunikasi Inter
Personal/Konseling Pelayanan Konseling meliputi juga substansi
HIV/AIDS Penanganan kejadian efek samping dan
komplikasi dilakukan dengan merujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi
Menjaga mutu pelayanan dilaksanakan bersama dengan organisasi profesi
Pemberdayaan Keluarga Tenaga Terampil
Program – program sebagai berikut : UPPKS : Upaya Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera
TAKESRA : Tabungan Keluarga Sejahtera
KUKESRA : Kredit Usaha Keluarga Sejahtera
Pengembangan Pembinaan Balita, Remaja, dan Lansia
BKB Balita : Alat Permainan Edukasi (APE)
BKR Remaja : Reproduksi Sehat BKL Lansia : Bina keluarga lansia
Pengembangan Kependudukan Pengkajian kebijakan kependudukan Mengembangkan kegiatan yang memberikan
dukungan terhadap penurunan fertilitas antara lain :- Pengembangan usaha ekonomi untuk ibu-ibu- Kukesra- Kampanye penggunaan ASI- Kampanye wajib belajar sembilan tahun- Kampanye untuk tidak mempekerjakan tenaga kerja
anak.
Peningkatan Peran Institusi Masyarakat
Institusi-institusi : - PPKBD - Sub. PPKBD - Kelompok KS
PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL Tahun 2001
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Nomor 90/HK-010/B5/2001.Tentang VISI DAN MISI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERAVISI : “ Keluarga Berkualitas 2015 “ = mewujudkan keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal , berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lanjutan Misi : Memberdayakan dan menggerakkan mesyarakat
untuk membangun keluarga kecil berkualitas Menggalang kemitraan dalam peningkatan
kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga, dan kualitas pelayanan.
Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Meningkatkan upaya-upaya promosi , perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi
Lanjutan Meningkatkan upaya pemberdayaan
perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender dalam pelaksanaan program KB nasional.
Mempersiapkan pengembangan SDM potensial sejak pembuahan sampai dengan lanjut usia.
Menyediakan data dan informasi keluarga berbasis data mikro untuk pengelolaan pembangunan khususnya menyangkut upaya pemberdayaan keluarga miskin.
STRATEGI
A. Prinsip Integrasi Integrasi konsep KB dalam konsep kesehatan
reproduksi dan hak-hak reproduksi serta kesetaraan dan keadilan jender.
Integrasi kegiatan Pemberdayaan Keluarga dengan pelayanan KB dan pemberdayaan perempuan.
Integrasi Program Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Program KB dan Kesehatan Reproduksi.
Integrasi program penguatan jaringan dan kelembagaan KB dengan program pengembangan institusi pelayanan masyarakat lainnya.
Integrasi program KB nasional dengan program - program pembangunan lainnya
lanjutanB. Prinsip Desentralisasi
Penegasan jenis dan peningkatan kewenangan
Sistim dan kebijakan sumber daya manusia
Dukungan infrastruktur lintas sektoral Mekanisme pengendalian yang handal Pendelegasian wewenang operasional
dengan pendekatan wilayah paripurna
lanjutanC. Prinsip Pemberdayaan
Peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana program KB nasional.
Peningkatan kualitas kepemimpinan Pemberdayaan institusi masyarakat dalam
program KB nasional dan pemberdayaan keluarga Pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu
dalam rangka meningkatkan kemandirian Pemberdayaan perempuan dalam pelaksanaan
program KB nasional Pemantapan jaringan kerja program KB nasional
lanjutanD. Prinsip Kemitraan
Koordinasi dalam rangka kemitraan yang tulus dan setara
Partisipasi Aktif Masyarakat Kerjasama Internasional
E. Prinsip Segmentasi Sasaran Keberpihakan pada keluarga rentan Perhatian terhadap sehmen khusus Data dan informasi keluarga Partisipasi pria dalam rangka kesetaraan dan
keadilan jender
POKOK-POKOK PROGRAM
A. Program Pemberdayaan KeluargaSejalan dengan visi program KB nasional, yaitu “keluarga berkualitas 2015”, maka pemberdayaan keluarga lebih dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui upaya peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga.
Pokok-pokok kegiatan Program Pemberdayaan Keluarga
Penyelenggaraan dan peningkatan advokasi, KIE dan komunikasi inter personal (KIP)/konseling
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi keluarga untuk menjadi tenaga yang siap memasuki pasar kerja
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kewirausahaan
Pengembangan upaya pemberdayaan keluarga yang memiliki balita, remaja, dan lansia serta keluarga rentan.
Peningkatan kualitas lingkungan keluarga
lanjutanB. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
TujuanProgram kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja dalam kesehatan reproduksi sehingga betul-betul mencapai keadaan ”wellness” yaitu suatu keadaan dimana seseorang memiliki keadaan fisik, mental dan sosial yang baik dan dapat menghindari perilaku yang beresiko termasuk perilaku seksual
lanjutanSasaran kinerja program reproduksi remaja Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan
perkawinan pada usia remaja Meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat,
keluarga, dan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.
Menurunnya jumlah kehamilan pada usia remaja Menurunnya kejadian kehamilan pra nikah Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku positif
remaja dalam hal penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS
Menurunnya prevalensi anemia bagi remaja
lanjutanPokok-pokok kegiatan Promosi kesehatan reproduksi remaja terutama
dalam hal pendewasaan usia perkawinan Advokasi kesehatan reproduksi remaja KIE kesehatan reproduksi remaja Konseling kesehatan reproduksi remaja Dukungan pelayanan bagi remaja yang
memiliki masalah khusus Peningkatan dukungan bagi kegiatan remaja
yang positif
sampai kuliah selanjutnya
Terima kasih