DAFTAR PUSTAKA
Agrawal RL. 1981. Seed Technology. Oxford and IBH Publ. Co.New Delhi. 318 hal.
[AOSA] Association of Official Seed Analyst. 1983. Seed Vigor Testing Handbook.The seed vigor test commitee of the association of official seed analyst.Contribution No.32.
Arief R, Syam’un E, Saenong S. 2004. Evaluasi Mutu Fisik dan Fisiologis BenihJagung CV. Lamuru dari Ukuran Biji dan Umur Simpan yang Berbeda.Jurnal Sains & Teknologi 2: 54-64.
Aunuddin. 2005. Statistika; Rancangan dan Analisis Data . Bogor: IPB Press.
Barlian J. 1991. Pengadaan benih kedelai dalam rangka pengembangan agroindustri di Indonesia. Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih. InstitutPertanian Bogor.
Bradford KJ. 2004. Seed Production and Quality. Halaman 107-111.www.kew.org/sid/viability/index/html. [09-06-2006].
Bewley JD, Black M. 1985. Seed Physiology of Development and Germination.Plenum. New York.
Budiarti T. 1999. Konservasi vigor benih rekalsitran kakao (Theobroma cacao L.)dengan penurunan kadar air dan proses invigorasinya [Desertasi]. Bogor :Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Chang, Sun SM, Sung JM. 1998. Deteriorative changes in prime sweet corn seedduring storage. Seed Sci. Technol 26:13-26.
Cheng H, Zheng G, Wang X, Liu, Lin. 2005. Possible Involvement of K+/Na+ inAssesing The Seed Vigor Index. [email protected]. [09-06-2006].
Contreras S, Barros M. 2005. Vigor test on lettuce seeds and their correlation withemergence. Cien. Inv. Agr 32: 3-10
Copeland OL, McDonald MB. 1995 Principle of Seed Science and Technology.New York: Chapman & Hall,. 408 hal.
Damanhuri TS, Sudikno, Yudono P. 1993. Penurunan kualitas fisiologis dan kimiawibenih kedelai selama penyimpanan. BPPS-UGM 6: 297-307.
Departemen Pertanian. 2003. Produksi kedelai nasional belum mencukupi(National Soya Bean Production). Portal Republik Indonesia.www.Indonesia.go.id, [04-09-2006].
Departemen Pertanian, 2006. Peraturan Menteri Pertanian Nomor:39/Permentan/OT.140/8/2006, Tentang: Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina.
Departemen Pertanian. 2007. Deptan RI canangkan program bangkit kedelai.http://jabar.go.id/user/detail_berita_umum.jps?id=43, [04-09-2007].
64
Dina. 2006. Uji tetrazolium secara kualitatif dan kuantitatif sebagai tolok ukur vigorbenih kedelai (Glycine max L. Merr) [Tesis]. Bogor. Program Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor.
Harnowo D, Adie M. 1999. Teknologi pengolahan dan penyimpanan benih kedelai,Di dalam: Prosiding Lokakarya Sistem Produksi dan Peningkatan BenihKedelai di Jawa Timur. Malang. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, hlm 80-93.
Hampton JG. TeKrony DM. 1995. Handbook of Vigour Test Methods.International Seed Testing Association, Zurich, Switzerland. Hal : 109.
Heydecker W. 1974. Vigour. Di dalam Roberts EH, editor. Viability of Seeds.Champman Hall Ltd, London. Hal: 209-252.
Hsu F. Lin JB. Chang SR. 2000. Effect of waterlogging on seed germination,electric conductivity of leakage and developments of hypocotyl and radiclein sudangrass. Botanical Bulletin of Academia Sinica. 41.
Ilyas S. 1986. Pengaruh factor “induced” dan “enforced” terhadap vigor benihkedelai (Glycine max L) dan hubungannya dengan produksi per hektar[tesis]. Bogor. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
[ISTA]. International Seed Testing Association. 2006. Seed Science andTechnology. International Rules for Seed Testing. Zurich: International SeedTesting Association.
Justice OL. Bass LN. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. RennieRoesli, penerjemah; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Terjemahan dari:The Principles and Practises of Seed Storage. 446 hal
Kartono. 2004. Tehnik penyimpanan benih kedelai varietas Wilis pada kadar air dansuhu penyimpanan yang berbeda. Buletin Teknik Pertanian 9: 79-82.
Kolasinska K. Szyrmer J. Dul S. 2000. Relationship between laboratory seed qualitytests and field emergence of common bean seed. J. Crop Science Societyof America.4 0: 470-475.
Kulik MM, Yaklich RW. 1982. Evaluation of vigor test in soybean seed: relationshipof accelerated aging, cold, sand bench and speed of germination test to fieldperformance. Crop Science 22:766-770.
Miguel MVC. Filho M. 2002. Potassium leakage and maize seed physiologicalpotential. Scientia Agricola 59: 2: 315-319. http://www.scielo.br/pdf/sa/v59n2/8927.pdf. [09-06-2006].
Nugraha US, Wahyuni S. 1998. Pengaruh kadar air benih dan jenis kemasanterhadap daya simpan benih pada suhu kamar. Penelitian Pertanian. Bogor.59-67
Pian ZA. 1981. Pengaruh uap etil alkohol terhadap viabilitas benih jagung (Zeamays L.) dan pemanfaatannya untuk menduga daya simpan [Desertasi].Bogor : Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
65
Pili-Sevilla E. 1987. Germination and tetrazolium testing. J. Seed Science andTechnology 15 : 691 – 698.
Priestley. DA.1986. Seed Ageing. Comstock Publishing Associetes. A Devision ofCornell University Press Ithaca and London.
Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitamdan kedelai kuning. Ilmu Pertanian 11 : 1 : 2-31.
Rachmawati F. 1999. Pengaruh Tingkat Kadar Air Benih dan Invigorasi denganNAA dan GA3 terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.).Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Faperta. IPB. Bogor.
Robert EH. 1972. Cytological, Genetic and Metabolic Change Associated With Lossof Viability. Di dalam Roberts EH, editor. Viability of Seeds. Champman HallLtd, London. Hal : 253-306.
Ram C. Wiesner LE. 1988. Effect of artificial ageing on physiological andbiochemical parameters of seed quality in wheat. Seed Sci & Technol. 16:579-587.
Sadjad S. 1972. Kertas merang untuk uji viabilitas benih di Indonesia. beberapapenemuan dalam teknologi benih [Desertasi]. Bogor. Program Pascasar-jana. Institut Pertanian Bogor.
Sadjad S. 1980. Panduan pembinaan mutu benih tanaman kehutanan di Indonesia.Proyek Pusat Pembinaan Kehutanan Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi.Ditjen Kehutanan-IPB.
Sadjad. 1984. Seed storage and seed storability lettuce. Note to The Participants ofThe 2nd FAO/Austria Workshop on Testing for Tropic. Tegalgondo.
Sadjad S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo. Jakarta. 144 hal.
Sadjad S. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta : PT GramediaWidiasarana Indonesia.
Saenong. S. 1986. Kontribusi vigor awal terhadap daya simpan benih jagung (Zeamays L.) dan kedelai (Glycine max L. Merr) [Desertasi]. Bogor : ProgramPascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan I. Bandung.Institut TeknologiBandung.
Sarungallo A. 2001. Daya simpan benih kedelai var Meratus pada berbagai tingkatkemasakan dan kadar air benih [tesis]. Makassar. Sistem-sistem pertanianprogram Pascasarjana. Universitas Hasanudin.
Soepriaman J. 1989. Pengaruh tempat dan kemasan terhadap kualitas dan dayasimpan benih kedelai dan jagung. Seminar Hasil Penelitian TanamanPangan. Balittan Bogor. 45-55.
66
Sukarman, Muhadjir MF. 1993. Viabilitas Benih Kedelai Pada Kadar Air Awal danCara Penyimpanan yang Berbeda. Penelitian Pertanian 13: 31-34.
Sumardi. Thahir R. 1995. Pascapanen kedelai dalam Kedelai. Pusat Penelitian danPengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 429-440.
Sutopo L. 2002. Teknologi Benih. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Tao KJ. 1980. Vigor “referee” test for soybean and corn. AOSA Newsletters 54: 40-58.
Tatipata A, Yudono P, Purwantoro A, Mangoendidjojo W. 2004. Kajian aspekfisiologi dan biokimia deteriorasi benih kedelai dalam penyimpanan. IlmuPertanian:11: 2. 76-87.
TeKrony DM. Egli DB. White GM. 1987. Seed Production and Technology. Dalam:Wilcox JR. (Ed). Soybeans: Improvement, Production and Uses. Ed ke-2.American Society of American Society of Agronomy. Inc. Madison: CropScience Society of America. Inc. Soil Science of America. Inc. 295-346.
Tekrony DM. Egli DB. 1977. Relation between laboratory indices of soybean seedvigor and field emergence. Crop Science 17: 573-577
Viera RD, Tekrony DM, Egli DB, Rucker M. 2001. Electrical conductivity of soybeanseeds after storage in several environments. Seed Science and Technology29: 599-608.
Viera RD. Bittencourt SRM, Panobianco M. 2004. Seed vigour-An importantcomponent of seed quality in Brazil. A News Bulettin Seed TestingInternational 126: 21-22.
Wahyuni S, Nugraha US. 1995. Viabilitas dan vigor benih padi dari berbagai beratjenis selama penyimpanan. Jurnal Penelitian Pertanian:14: 174-185.
Wang YRL. Yu ZB. Liu YL. 2004. Vigor test used to rank seed lot quality and predictfield emergence in four forage species. Crop Sci 44:535-541.http://crop.scijournals.org/cgi/content/abstrac/44/2/535 [09-06-2006].
LAMPIRAN
68
Lampiran 1. Deskripsi kedelai varietas Panderman
Nomor galur : GC 87032-10-1
Asal : Introduksi asal Taiwan
Warna hipokotil : hijau
Warna epikotil : hijau
Warna daun : hijau tua
Warna bulu : coklat
Warna bunga : putih
Warna kulit polong : coklat
Warna kulit biji : kuning muda
Warna hilum : coklat tua
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 44 cm
Umur berbunga : 33 hari
Umur masak : 83 hari
Bentuk biji : agak bulat
Berat 100 biji : 18,19 gram
Kadar protein : 36,91%
Kadar lemak : 17,66 %
Potensi hasil : 2,37 ton/hektar
Kerebahan : tahan rebah
Pemulia : M Muchlis Adie, Mohammad Ma’sum,
Lena Wahyu Marwati, M Aris, Lin Yen Jen,
Chen Keng-Feng, Chen II Tsung
Tahun di lepas : 2003 (SK Mentan No.
395/Kpts/SR.120/8/2003
69
Lampiran 2. Deskripsi kedelai varietas Burangrang
Nomor galur : C1-I-2-/KPR-3
Asal : Segregat silang alam, diambil dari
tanaman petani di Jember
Warna hipokotil : ungu
Warna bunga : ungu
Warna biji : kuning
Warna hilum biji : terang
Warna bulu : coklat kekuningan
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 60-70 cm
Bentuk daun : oblong, ujung runcing
Percabangan : 1-2 cabang
Umur berbunga : 35 hari
Umur masak : 80-82 hari
Bentuk biji : agak bulat
Kerebahan : tahan rebah
Berat 100 biji : 17 gram
Kadar protein : 39%
Kadar lemak : 20 %
Ukuran biji : besar
Daya hasil : 1,6 – 2,5 ton/hektar
Ketahanan terhadap hama penyakit: toleran terhadap karat daun
Keterangan : sesuai untuk bahan baku susu kedelai,
temped an tahu
Pemulia : R.P.P. Rodiah, Ono Sutrisno, Gatot
Kustiyono, Sumarno dan Sugito
Tahun di lepas : 1999 (SK Mentan No. 766/Kpts/TP.
240/6/1999
70
Lampiran 3. Deskripsi kedelai varietas Baluran
Nomor galur : GC88025-3-2
Asal : Persilangan AVRDC
Warna hipokotil : ungu
Warna epikotil : hijau
Warna daun : hijau
Warna bunga : ungu
Warna kulit biji : kuning
Warna hilum : coklat muda
Warna bulu : coklat
Warna polong masak : coklat
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 60-80 cm
Bentuk daun : oblong, ujung runcing
Percabangan : 1-2 cabang
Umur berbunga : 33 hari
Umur masak : 80 hari
Bentuk biji : bulat telur
Kerebahan : tahan rebah
Berat 100 biji : 15-17 gram
Kadar protein : 38-40 %
Kadar lemak : 20-22 %
Ukuran biji : besar
Daya hasil : 2,5-3,5 ton/hektar
Pemulia : Ir Suyono, MS, Dr. Ir. T. Adisarwanto,
Dr.I.Hartana
Tahun di lepas : 2002 (SK Mentan No. 257/Kpts/TP.
240/4/2002
71
Lampiran 4. Deskripsi kedelai varietas Sinabung
Nomor galur : MSC 9526-IV-C-4
Asal : Silang ganda 16 tetua
Warna hipokotil : ungu
Warna epikotil : hijau
Warna daun : hijau tua
Warna bulu : coklat
Warna bunga : ungu
Warna kulit polong : coklat
Warna kulit biji : kuning
Warna hilum : coklat
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 66 cm
Umur berbunga : 35 hari
Umur polong masak : 88 hari
Bentuk biji : lonjong
Berat 100 biji : 10,68 gram
Kadar protein : 46,0%
Kadar lemak : 13,0 %
Potensi hasil : 2,16 ton/hektar
Ketahanan terhadap hama penyakit : tahan rebah
Pemulia : M Muchlish Adie Soegito, Darman
M. Arsyad, Arifin
Tahun di lepas : 2003 (SK Mentan No.
533/Kpts/TP.240/10/2001
72
Lampiran 5. Deskripsi kedelai varietas Wilis
Nomor galur : B 3034
Asal : Seleksi keturunan persilangan Orba x
N0.1682
Warna hipokotil : ungu
Warna batang : hijau
Warna daun : hijau - hijau tua
Warna bulu : coklat tua
Warna bunga : ungu
Warna polong tua : coklat tua
Warna kulit biji : kuning
Warna hilum : coklat tua
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 40-50 cm
Umur berbunga : + 39 hari
Umur masak : + 88 hari
Bentuk biji : oval, agak pipih
Berat 100 biji : +10 gram
Kadar protein : 37%
Kadar lemak : 18 %
Potensi hasil : tertinggi 2,7 ton/ha
Hasil rata-rata 1,6 ton
Ketahanan hama penyakit : agak tahan penyakit karat dan virus
Sifat-sifat lain : tahan rebah
Pemulia : Sumarno, Darman M.Arsyad, A. Dimyati,
Rodiah dan Ono Sitrisno
Tahun di lepas : 1983 (SK Mentan No.
TP.240/519/Kpts/7/1983
73
Lampiran 6. Deskripsi kedelai varietas Kaba
Nomor galur : MSC 9526-IV-C-4
Asal : Silang ganda 16 tetua
Warna hipokotil : ungu
Warna epikotil : hijau
Warna daun : ungu
Warna bulu : hijau tua
Warna bunga : hijau
Warna kulit polong masak : coklat
Warna kulit biji : kuning
Warna hilum : coklat
Tipe tumbuh : determinate
Tinggi tanaman : 64 cm
Umur berbunga : 35 hari
Umur polong masak : 85 hari
Bentuk biji : lonjong
Berat 100 biji : 10,37 gram
Kadar protein : 44,0%
Kadar lemak : 14,0 %
Potensi hasil : 2,13 ton/hektar
Ketahanan terhadap hama penyakit : agak tahan terhadap penyakit karat
daun
Pemulia : M Muchlish Adie Soegito, Darman
M. Arsyad, Arifin
Tahun di lepas : 2003 (SK Mentan No.
532/Kpts/TP.240/10/2001
74
Lampiran 7. Data suhu (oC) dan kelembaban (%) di ruang simpan benih
Tanggal SuhuMaksimum
(oC)
SuhuMinimum
(oC)
KelembabanMaksimum
(%)
KelembabanMinimum
(%)1 – 15 Desember 2006 31 26 86 5216- 31 Desember 2006 30 26 85 511 – 15 Januari 2007 32 26 85 4916 – 31 Januari 2007 32 26 86 491 – 14 Pebruari 2007 31 26 85 4915 – 28 Pebruari 2007 32 26 85 491 – 15 Maret 2007 32 26 85 4916 – 31 Maret 2007 32 26 85 471 – 15 April 2007 32 26 85 4716 – 30 April 2007 32 26 85 471 – 15 Mei 2007 32 26 85 4716 – 31 Mei 2007 33 26 85 491 – 15 Juni 2007 33 26 85 4816 – 30 Juni 2007 33 26 85 481 – 15 Juli 2007 32 26 85 50
Lampiran 8. Tabel kondisi iIklim rata-rata bulanan di wilayah Cibinong dari bulanDesember 2006 hingga Juli 2007
TemperaturBulan Tx Tn TmR
KN PG LP I KA HH CH
Desember 2006Januari 2007Pebruari 2007Maret 2007April 2007Mei 2007Juni 2007Juli 2007
31,531,729,730,731,631,831,431,7
23,222,422,622,922,922,922,321,8
26,126,225,125,725,826,025,625,5
8781878685868381
4,13,03,03,73,83,53,63,7
5061434559717686
254223254240257254253272
2,43,02,23,72,11,92,02,2
23141919201011
6
563489213615292174218178
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Klas I, BogorKeterangan :Tn : Temperatur minimum (oC)Tx : Temperatur maksimum (oC)Tm : Temperatur rata-rata (oC)RKN : Rata-rata kelembapan nisbiPG : PenguapanLP : Lama penyinaranI : IntensitasKA : Kecepatan AnginHH : Hari hujanCH : Curah hujanKA : Kecepatan angin (m/detik)
75
Lampiran 9. Benih kedelai yang digunakan sebagai bahan penelitian
Lampiran 10. Kondisi penyimpanan benih kedelai selama 21 minggu
76
Lampiran 11. Pengujian daya tumbuh benih kedelai di lapang
Lampiran 12. Pengujian benih dengan metoda Accelerated Ageing
Ket: (a) : Alat pengukur daya hantar listrik (Conductivitymeter) (b) : Dip cell dimasukkan dalam larutan air rendaman untuk mengetahui nilai DHL
Lampiran 13. Pengujian benih dengan metoda uji daya hantar listrik
a b
77
Lampiran 14. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah kadar air (KA) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
11.71540.19590.22182.25491.51411.2196
17.1220
2.34310.06530.01480.32210.04330.0097
242.054.421.53
33.284.47
0.0001**0.0204**0.1049tn
0.0001**0.0001**
KK = 0.99
Lampiran 15. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah daya berkecambah (DB) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
1796.151036.4739
233.61973352.49471108.22392362.65628889.6197
359.2302 12.1579 15.5746478.9278 31.6635 18.7512
19.160.650.83
25.541.69
0.0001**0.5854tn
0.6422tn
0.0001**0.0191*
KK = 4.83
Lampiran 16. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah indeks vigor (IV) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
12346.2131 68.8072 159.723912893.3282
8958.07814014.7187
38440.8692
2469.2427022.935763810.64826381841.90401255.94508931.8628472
77.500.720.33
57.818.03
0.0001**0.5419tn
0.9906tn
0.0001**0.0001**
KK = 7.27Keterangan : Pr > F = Peluang nyata ** = berpengaruh sangat nyata
tn = tidak berpengaruh nyata * = berpengaruh nyata
78
Lampiran 17. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah kecepatan tumbuh (KCT) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
267.3631 39.0237 163.33561302.3941709.58771547.93564029.6400
53.4726 13.0079
10.8890 186.0563 20.2739 12.2852
4.351.060.89
15.141.65
0.0011**0.3691*
0.5807tn0.0001**0.0238*
KK = 18.07
Lampiran 18. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah vigor setelah accelerated ageing (VAA) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
F Hitung Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
5139.1667 95.2917 310.7083134890.4166 11009.8333 2076.5000153521.9166
1027.8333 31.7639 20.713919270.0602 314.5667 16.4802
62.371.931.26
1169.2919.09
0.0001**0.1285*0.2395*
0.0001**0.0001**
KK = 6.97
Lampiran 19. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah daya tumbuh (DT) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
F Hitung Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
262.4965 25.0332 79.4128180781.3328 5554.1384 507.2726187209.6863
52.4992 8.3444 5.2942
25825.9046158.6897
4.0260
13.042.071.32
6414.8239.42
0.0001**0.1072*0.2027*
0.0001**0.0001**
KK = 3.26Keterangan : Pr > F = Peluang nyata ** = berpengaruh sangat nyata
tn = tidak berpengaruh nyata * = berpengaruh nyata
79
Lampiran 20. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah daya hantar listrik (DHL) benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
418.6614 8.0747 55.1780 925.9747 372.2208 413.88652193.9982
83.7323 2.6916 3.6787 132.2821 10.6349 3.2848
25.490.821.12
40.273.24
0.0001**0.4855tn
0.3455tn
0.0001**0.0001**
KK = 7.76
Lampiran 21. Sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap peubah kandungan ion K benih kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Varietas (V)KelompokGalat aPeriode Simpan (P)V x PGalat bTotal
53
157
35126191
18804.1031 12.7919 528.4263 1058.3218 571.8093 2571.3760 23546.8285
3760.82064.2639
35.2284151.1888
16.33740820.407746
184.280.211.737.410.80
0.0001**0.8901tn
0.0537*0.0001**0.7739tn
KK = 10.55
Lampiran 22. Hasil sidik ragam pengaruh kelompok varietas kedelai berukuranbesar dan kelompok varietas berukuran sedang terhadap peubahyang diamati
Peubah DF SS F Value Pr > F
Kadar Air 1 0.131406 9.29 0.0040**
Daya berkecambah 1 328.130208 17.50 0.0001**
Indeks vigor 1 14179.687500 514.17 0.0001**
Kecepatan tumbuh 1 177.870000 14.58 0.0002**Vigor setelahAccelerated Ageing 1 4351.020833 264.02 0.0001**
Daya tumbuh 1 2251.321102 559.20 0.0001**
Daya hantar listrik 1 22.113675 6.23 0.0139*
Ion K 1 8547.205633 418.82 0.0001**
Keterangan : Pr > F = Peluang nyata ** = berpengaruh sangat nyata tn = tidak berpengaruh nyata * = berpengaruh nyata
80
Lampiran 23. Nilai rata-rata peubah viabilitas dan vigor benih pada kelompok
varietas kedelai berukuran besar dan sedang
Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada baris yang sama,tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5 %
Lampiran 24 Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DB pada semuavarietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
756.93807.29
1564.22
756.9317.55
43.13 0.000**
KK = 4,19
Lampiran 25. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan IV pada semuavarietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
1201.02771.33972.4
1201.060.2
19.94 0.000**
KK = 7,76Keterangan : Pr > F : Peluang nyata
** : berpengaruh sangat nyata
Kelompok VarietasPeubah
Ukuran Besar Ukuran Sedang
Kadar air (%) 10.03 a 9.93 a
Daya berkecambah (%) 90.99 a 88.30 b
Indeks vigor (%) 76.62 b 79.74 a
Kecepatan tumbuh (%/etmal) 18.78 b 19.98 a
Vigor setelah Accelerated Ageing (VAA) (%) 53.22 b 63.62 a
Daya tumbuh (%) 62.72 a 61.62 a
Daya hantar listrik (µS cm-1g-1) 25.46 a 24.70 a
Ion K (ppm) 45.78 a 37.18 b
81
Lampiran 26. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan VAA pada semuavarietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
255751221637791
25575266
96.30 0.000**
KK = 16,29
Lampiran 27. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan KCT pada semuavarietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
276.56158.02434.58
276.563.44
80.51 0.000**
KK = 1,85
Lampiran 28. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DT pada semuavarietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
297241122940953
29724244
121.77 0.000**
KK = 4,19
Lampiran 29. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan Ion K padasemua varietas kedelai
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
14647
787.772901.013688.78
787.7763.07
12.49 0.001**
KK = 7,94Keterangan : Pr > F : Peluang nyata
** : berpengaruh sangat nyata
82
Lampiran 30. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DB pada varietas kedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
456.22330.34786.56
456.2215.02
30.38 0.000**
KK =3,87
Lampiran 31. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan IV pada varietaskedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
676.21994.091670.30
676.2145.19
14.97 0.001**
KK = 6,72
Lampiran 32. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan KCT pada varietas kedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
223.0472.17
295.21
223.043.28
67.99 0.000**
KK = 1,81
Lampiran 33. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan VAA pada varietaskedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
160005587
21587
16000266
60.14 0.000**
KK = 16,31Keterangan : Pr > F : Peluang nyata
** : berpengaruh sangat nyata
83
Lampiran 34. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DT pada varietas kedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
172024164
21366
17202189
90.89 0.000**
KK = 13,76
Lampiran 35. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan Ion K padavarietas kedelai berukuran besar
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
852.231439.722291.95
852.2365.44
13.02 0.002**
KK = 8,09
Lampiran 36. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DB pada varietas kedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
262.18433.44695.62
262.1819.70
13.31 0.001**
KK = 4,44
Lampiran 37. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan IV pada varietas kedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
611.811581.052192.86
611.8171.87
8.51 0.008**
KK = 8,48Keterangan : Pr > F : Peluang nyata
** : berpengaruh sangat nyata
84
Lampiran 38. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan VAA pada varietaskedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
8482.43666.
12148.84
8482.4166.7
50.90 0.000**
KK = 12,91
Lampiran 39. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan KCT pada varietaskedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
80.38533.939114.324
80.3851.543
52.11 0.000**
KK = 1,24
Lampiran 40. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan DT pada varietas kedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
126756898
19573
12675314
40.42 0.000**
KK = 17,71
Lampiran 41. Sidik ragam persamaan regresi antara DHL dan Ion K padavarietas kedelai berukuran sedang
SumberKeragaman
DerajatBebas
JumlahKuadrat
KuadratTengah
FHitung
Pr > F
Persamaan RegresiGalatTotal
12223
182.00377.02559.03
182.0017.14
10.62 0.004**
KK = 4,14Keterangan : Pr > F : Peluang nyata
** : berpengaruh sangat nyata