PengertianPengertianDiagnosis Komunitas
Upaya yang sistematis yang meliputi upaya pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagai unit primer komunitas adalah masyarakat sebagai lokus penegakkan diagnosis komunitas
Upaya yang sistematis yang meliputi upaya pemecahan masalah kesehatan keluarga sebagai unit primer komunitas adalah masyarakat sebagai lokus penegakkan diagnosis komunitas
Dahlan (2009)Dahlan (2009)Kegiatan dimulai dengan pengumpulan data melalui wawancara atau anamnesis mengenai symptom dan sign, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sederhana sampai pemeriksaan penunjang lanjutan, diagnosis banding, diagnosis sementara dan akhirnya penetapan diagnosis tetap seorang pasien
Tahapan Diagnosis Tahapan Diagnosis KomunitasKomunitas
• Pendekatan problem solving analisis situasi menganilisis data sekunder, pengumpulan data sekunder pengumpulan data primer identifikasi masalah penetapan prioritas masalah dan penyebab masalah pemilihan alternatif pemecahan masalah, penyusunan program kerja, pelaksanaan, pengawasan dan monitoring serta evaluasi
Tujuan Diagnosis Tujuan Diagnosis KomunitasKomunitas
• Tujuan Umum• Mampu memahami dan mengaplikasikan konsep-
konsep epidemiologi terapan untuk melakukan diagnosis komunitas di suatu wilayah kerja tertentu, sehingga teridentifikasi permasalahan yang mendasar dan solusi pemecahan permasalahan disusun secara sistematis dan terstruktur secara utuh dan benar
Tujuan KhususTujuan Khusus1. Komunikasi dengan key person dan community members
untuk kerjasama dan partisipasi dalam mengatasi permasalahan kesehatan keluarga sebagai unit terkecil dan masyarakat atau komunitas sebagai sasaran
2. Menyusun format yang sesuai untuk pengumpulan data komunitas
3. Menseleksi tes-tes penyaringan yang valid dan acceptable & applicable
4. Mengetahui kebutuhan dan masalah yang dirasakan masyarakat mengenai kesehatan
5. Menseleksi sampel yang dapat mewakili komunitas dalam wilayahnya
6. Menyelenggarakan pengumpulan data di komunitas untuk mendapatkan berbagai informasi yang relevan dengan pembuatan diagnosis komunitas
7. Mendapatkan informasi epidemiologik untuk berbagai kejadian yang ada di komunitas, termasuk masalah gizi dan gangguan yang berkaitan dengan kesehatan
8. Menganalisis data yang dihasilkan dari survey komunitas
9. Membicarakan hasil interpretasi data dengan penduduk dan menyusun upaya pemecahan masalah yang sesuai
10. Menilai hasil pemecahan masalah kesehatan di komunitas
11. Menyusun laporan diagnosis komunitas disajikan dalam forum terbuka
Komponen Diagnosis Komponen Diagnosis KomunitasKomunitas
1. Demografi dan angka statistik vital penduduk yang penting2. Berbagai sebab morbiditas & mortalitas, berdasarkan spesifik
umur, seks, dsb3. Pemanfaatan pelayanan kesehatan setempat4. Tahapan pemecahan masalah5. Pola gizi, pemberian makanan & penyapihan anak6. Keadaan sosio-kultural dan sosio-ekonomi komunitas7. Pola kepemimpinan dan komunikasi dalam komunitas8. Kesehatan mental dan sebab utama gangguan stres9. Bagaimana fasilitas hygiene lingkungan pada komunitas tsb10. KAP penduduk kaitan dengan kesehatan11. Masalah yang terkait dengan epidemiologi deskriptif12. Derajat keterlibatan penduduk yg terkait dengan kesehatan13. Sebab-sebab kegagalan program kesehatan di komunitas
Teknik Pemecahan Teknik Pemecahan MasalahMasalah
• Teknik Identifikasi MasalahTRENIdentifikasi permasalahan dengan metode ini
menggunakan pendekatan epidemiologi yaitu mempelajari dan distribusi orang, waktu dan tempat yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel
BRAINSTORMINGMerupakanmetode yang paling efektif untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah serta mengajukan solusi sebagai alternatif pemecahan masalah
Ketentuan pelaksanaan Brainstorming:a.Pelaksanaannya tidak ada kritikanb.Bebas berpendapat, merupakan upaya kebebasan mengeluarkan ide tanpa proses editing terlebih dahulu, sehingga kadang kala keluar ide yang tdak logis, & kurang berbobotc.Dapatkan mutud.Menemukan ide yang cemerlang, dengan adanya berbagai ide yang dilontarkan, maka tim peneliti atau analisis dapat menseleksi untuk dikembangkan atau dilaksanakane.Menyatukan ide silang, yaitu menggunakan ide orang lain dalam rangka membangun gagasan ide baru, sehingga tercipta ide yang terbaik
Beberapa cara melakukan Brainstorming dengan baik, yaitu:a.Tentukan topik yang akan di brainstormingb.Tentukan peraturan braistorming sehingga semua memahami prosedur yang akan dilaksanakanc.Pemanasan dlm rangka pencairan suasana dgn beberapa contoh yang sederhana misalnya brainstorming kemacetan beberapa lalu lintas, dan lain sebagainyad.Pilih sukarelawan untuk menulis semua ide pada flip chart atau white board yang telah ditentukane.Penampilan ide dimulaif.Pertahankan momentum untuk mengeluarkan berbagai ide yang bebas dan bertanggung jawabg.Cairkan suasana, sehingga kreativitas berkembangh.Apabila suasana memanas, coba bangunkan ide yang terseleksi sehingga diperoleh ide diatasnyai.Rumuskan berbagai ide yang baik
PENDEKATAN SISTEMMerupakan kumpulan dari beberapa permasalahan yang saling ada keterkaitan, saling mempengaruhi dan saling berinteraksi antara permasalahan yang satu dengan permasalahan yg lain. Sehingga dalam satu pokok permasalahan perlu di cerna dan diamati hubungan antara permasalahan yg satu dengan yg lain dlm satu kesatuan sistem yg utuh.
FLOWCHARTAdalah metode yg menggambarkan alur tahapan dlm suatu proses dgn menggunakan beberapa simbol sederhana & logis yg mencerminkan berbagai kegiatan & keputusan sehingga menentukan bagaimana proses itu terjadi
Beberapa langkah dalam menyusun flow chart ini adalah sebagai berikut:a.Tentukan topik gambarb.Daftar berbagai langkah yang terlibat dalam proses kegiatan, dgn menggunakan metode pengamatan, brainstorming/diskusi dgn yg memahami tahapan kegiatan tsb, shg diperoleh informasi sarana input, proses & output. Prinsip dlm penyusunan flow chart adalah memahami aspek 4W + 1H
Daftar TilikDaftar Tilik Adalah suatu format untuk menandai atau
mencatat data yg diamati secara langsung atau kegiatan yg diinginkan
Biasanya daftar tilik berupa tabel atau daftar isian
Berguna untuk format diskusi, penelitian penyebab utama, mengukur hasil dan sebagai alat monitoring secara periodik atau terus menerus (Wijono, 1999)
Peta radarPeta radarGambarnya besarnya kesenjangan atau masalah kinerja program dengan target
kinerja suatu organisasi
Teknik-teknik Teknik-teknik menentukan prioritasmenentukan prioritas
• MCUA (multiple criteria utility assesment)• Metode delphi• Metode Delbecq• Metode Hanlon
MCUAMCUA• Menentukan prioritas masalah yang didasarkan
dengan pemberian skor dan bobot pada masalah yang teridentifikasi
Metode DelphiMetode DelphiMempertimbangkan keputusan untuk estimasi dampak
dan konsekuen dari pilihan kebijakan yang diambil/sesuai dengan kebutuhan yang akan datang/meramal masalah sosial dan masa depan organisasi
Empat langkah untuk menerapkan metode Delphi :• Issue dan pertanyaan yang diajukan kepada para ahli
untuk diformulasi• Pertanyaan atas issue ini disampaikan kepada
partisipasi yang memberikan respon tanpa diketahui namanya
• Memungkinkan respon berasal dari opini para ahli atau gabungan
• Respon mendeteksi suatu konsensus atau tetap kalau opini yang divergent
Metode DelbecqMetode Delbecq• Metode ini dirumuskan dalam kelompok diskusi
terarah atau FGD ( focus group discussion ) membahas dan merumuskan kriteria prioritas.
• Langkah-langkah dalam membahas dan merumuskan kriteria prioritas adalah
Identifikasi dan inventarisasi kriteria Mengkaji dan mengevaluasi kriteria
Metode Hanlon (1)Metode Hanlon (1)Tujuan (wijono 1999,buku manajemen mutu
pelayanan kesehatan vol I) :• Untuk mengidentifikasi berbagai faktor luas yang
mempengaruhi masalah yang ada yang diperlukan dalam proses penentuan prioritas masalah
• Mengiventarisasi berbagai faktor tersebut dan memberikan bobot terhadap kelompok faktor
• Memungkinkan terjadi perubahan faktor dan nilai sesuai dengan keperluan
Metode Hanlon (2)Metode Hanlon (2)• Kriteria dalam metode hanlon :• Kriteria I : Besarnya Masalah (magnitude)• Kriteria II : Tingkat kegawatan masalah
(emergency/seriousness)• Kriteria III : Kemudahan penanggulangan masalah
(causability)• Kriteria IV : berbagai faktor yang menentukan
dapat tidaknya program tersebut dilaksanakan PEARL faktor
Faktor-faktor PEARLFaktor-faktor PEARL• P : Kesesuaian (appropriateenes)• E : Secara ekonomis murah ( economic
feasibility) • A : Dapat diterima (Acceptability)• R : Tersedianya sumber ( Resources
availability)• L : Legalitas terjamin : Legality
Teknik Penentuan Teknik Penentuan Penyebab MasalahPenyebab Masalah
• FGD• Indepht Interview• Fishbone Diagram• Statistik
Teknik Pemecahan Teknik Pemecahan MasalahMasalah
• SWOT : suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor kunci yang digunakan dalam memecahkan permasalahan terhadap kelemahan atau hambatan yang ditemukan.
Metode Diagnosis Metode Diagnosis Komunitas Komunitas
• Desain Studi• Populasi dan Sampel• Pengumpulan Data Data sekunder Data primer• Identifikasi Masalah• Penentuan Prioritas• Alternatif Pemecahan Masalah• Prioritas Pemecahan Masalah• Aksi Pemecahan Masalah• Jadwal Kegiatan (POA)
PENDEKATAN PENDEKATAN LINGKUNGANLINGKUNGAN
• Dinding rumah berasal dari bambu permanen merupakan faktor risiko memburuknya status kesehatan keluarga.
• Faktor kesehatan lingkungan lain : DAM dan pengairan persawahan penduduk
• Faktor perilaku punya korelasi dengan tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga
No
Keadaan rumah Jumlah % Keterangan
1. Dinding bambu/permanen
1500 86
2. Dinding sebagian batu
200 11
3. Dinding sebagian papan
50 3
Jumlah 1750 100
PENDEKATAN PENDEKATAN PERILAKUPERILAKU
• Data ini diperoleh melalui pengamatan langsung data kuantitatif dan observasi
• Data observasi ditemukan : kandang ternak pada sisi atau belakang rumah
• Lihat gambar 11.10
Kependudukan Kependudukan
• Tabel 11.12 memaparkan : penduduk Desa Campurejo berpendidikan rendah. Hal ini merupakan faktor predisposisi terhadap perilaku hidup tak sehat, sehingga mempengaruhi kesehatan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah % Keterangan
1. Pendidikan rendah
3949 86
2. Pendidikan sedang
550 10
3. Pendidikan tinggi
50 4
Jumlah 4549
PENDEKATAN PENDEKATAN STATISTIKSTATISTIK
DATA KUANTITATIFDATA KUANTITATIFANALISIS DISKRIPTIFANALISIS DISKRIPTIFNO Variabel Jumlah % Keterangan
1. Umur ibu
- Dewasa muda 8 42,1
- Dewasa 11 57,9
2. Pendidikan ibu
-Rendah 12 63,8
- Tinggi 7 36,2
3. Pekerjaan
- Bekerja 10 52,6
- Tidak bekerja 9 47,4
4. Jenis kelamin balita
- laki-laki 13 68,4
-perempuan 6 31,6
5. Kunjungan posyandu
- Tidak aktif 3 15,8
- Aktif 16 84,2
6. ASI Eksklusif
- Tidak ASI Eksklusif
15 78,9
- ASI Eksklusif 4 21.1
7. Imunisasi
- tidak lengkap 4 21.1
-Lengkap 15 78,9
8. Gizi balita
-Buruk 6 15,8
- Baik 13 84,2
9. Kebiasaan merokok
- Merokok 14 73,3
- Tidak merokok 5 26,3
10.
Sumber asap dapur
- Kayu bakar 6 31,6
- Gas (elpiji) 13 68,4
• Berdasarkan tabel di atas dari 20 sampel yang diwawancara, hanya 1 sampel yang hilang (isian kuesioner sebagian tak lengkap). Jadi sampel studi ini ada 19
11. Kepadatan huni
- Padat 4 21.1
- Tidak padat 15 78.9
12. Kepadatan kamar tidur
- Padat 11 57.9
- Tidak padat 8 42.1
13. Riwayat ISPA
- Pernah ISPA 11 57.9
- Tidak pernah ISPA
8 42.1
DATA KUALITATIFDATA KUALITATIF• Wawancara Medalam
didapatkan dari wawancar Kepala desa, Bidan desa, Ketua PKK, SKD, Kader
• Observasi LapanganProses analisis dengan menggunakan pendekatan melihat, mengamati, memotret, dan mendengar. Maka permasalahan yang didapat :- banyak ditemukan balita dengan pilek dan keluar cairan dari hidung- adanya bayi yang diberi susu formula pada usia <6 bulan- lingkungan rumah kotor dann becek, walaupun lantai rumah umumnya terbuat dari keramik- rumah penduduk umumnya bergandengan dengan kandang ternak sehingga terlihat kumuh dan kotor
PENDEKATAN PENDEKATAN MANAJEMENMANAJEMEN
• Anggaran Dana Desaberdasarkan grafik didapatkan : anggaran dana desa digunakan untuk kegiatan fisik seperti pembuatan jalan, renovasi ruang kantor, posyandu
PENDEKATAN PENDEKATAN PELAYANAN PELAYANAN KESEHATANKESEHATAN
• Sarana pelayanan kesehatan di desa Campurejo berupa POLINDES yang dikembangkan menjadi POSKESDES.
• Jarak puskesmas sekitar 5 km sehingga masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah.
• Sistem ambulans berjalan baik yaitu masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi bersedia menjadikan kendaraannya sebahai ambulans desa
BAGIAN KEEMPATBAGIAN KEEMPATIDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
MASALAHMASALAHIdentifikasi Masalah• Berdasarkan Analisis Situasi maka teridentifikasi
permasalahannya :1. Analisis Epidemiologi2. Analisis Lingkungan3. Analisis Perilaku4. Analisis Content5. Pendekatan Statistik
• Faktor risiko tingginya ISPA di desa campurejo:- Jenis kelamin balita dengan p-value 0.024- Pemberian ASI eksklusif dengan p-value 0.018- Kebiasaan merokok dalam rumah dengan p-value 0.005
PRIORITAS PRIORITAS PENYEBAB MASALAHPENYEBAB MASALAH
Dengan panduan MCUA maka diterapkan kriteria prioritas dan penilaiannya yaitu:
Besar Masalah• Amat sangat besar masalah diberi nilai 5• Sangat besar masalah diberi nilai 4• Cukup besar masalah diberi nilai 3• Sedikit kecil masalah diberi nilai 2• Sangat kecil masalah diberi nilai 1Kegawatan • Amat sangat besar masalah diberi nilai 5• Sangat besar masalah diberi nilai 4• Cukup besar masalah diberi nilai 3• Sedikit kecil masalah diberi nilai 2• Sangat kecil masalah diberi nilai 1
Kemudahan • Amat sangat mudah menyelesaikannya diberi nilai 5• Sangat mudah menyelesaikannya diberi nilai 4• Cukup mudah menyelesaikannya diberi nilai 3• Sangat sulit menyelesaikannya diberi nilai 2• Amat sangat sulit menyelesaikannya diberi nilai 1Ketersediaan Sarana dan Teknologi• Amat sangat tersediadiberi nilai 5• Sangat tersediadiberi nilai 4• Cukup tersedia diberi nilai 3• Agak tersedia diberi nilai 2• Tidak tersedia diberi nilai 1
ALTERNATIF ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAHPEMECAHAN MASALAH
Dengan menggunakan panduan SWOT didapatkan : Faktor internal sebagai kekuatan• Memberi peningkatan daya tahan tubuh balita• Menimbulkan rasa kasih sayang ibu • Mencegah penyakit infeksi• Penghematan, berhubungan dengan daya beli dan pengeluaran• Kepedulian lebih pada anak laki-lakiFaktor internal sebagai kelemahan• Bekerja sebagai karyawan pabrik• Pola asuh : anak dijaga nenek• Pendidikan ibu rendah• Pemberian susu formula berisiko terjadi diareFaktor eksternal sebagai potensi• Adanya kegiatan posyandu• Adanya kegiatan pengajian para ibu• Merupakan program prioritas pemerintahFaktor eksternal sebagai hambatan• Adanya pengaturan pekerjaan tidak diperboleh membawa anak dalam bekerja• Tidak ada tempat pemberian ASI dilingkungan/tempat umum• Harga susu formula mahal
PRIORITAS PRIORITAS ALTERNATIF ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAHPEMECAHAN MASALAH• Prioritas Pemecahan Masalah Kejadian Di Desa Campurejo
No
Kriteria Bobot
Skor (1-5) Faktor Risiko Kejadian ISPA
Pelayanan berbasis keluarga
Motivator
keluarga
Lingkungan
aserptif
Edukasi keluarga
1. Kemudahan
4 4x4 4x4 4x3 4x2
2. Ketersediaan sarana/ teknologi
3 3x5 3x5 3x5 3x4
3. Kegawatan
2 2x5 2x5 2x5 2x5
JUMLAH (BXS) 41 41 37 30
RANKING PRIORITAS
I I II III
PROGRAM AKSI PROGRAM AKSI PEMECAHAN MASALAHPEMECAHAN MASALAHBerdasarkan SWOT dan MCUA alternatif pemecahan
masalah didapatkan :• Peningkatan pelayanan berbasis keluarga termasuk
motivator keluarga adalah prioritas pertama• Penciptaan lingkungan yang aseptif adalah prioritas
kedua• Peningkatan edukasi keluarga adalah prioritas ketigaKetiga prioritas tersebut diupayakan melalui kegiatan
yang bertujuan merubah mind set keluarga dengan cara program edukasi yang berkesinambunagn dan terstruktur berupa :
• Persiapan• Pelaksanaan• Evaluasi
PELAKSANAANPELAKSANAANAksi pemecahan masalah yang dilaksanakan pada
tahapan Praktikum Lapangan Magister Epidemiologi tahun 2010, mencakup tahapan persiapan yaitu sosialisasi dan kampanye ASI dan Bebas Asap Rokok dalam rumah tangga yang dikemas dalam satuan kegiatan yaitu pembentukan konseling keluarga, dengan cara :
• Kampanye pembentukan konseling keluarga• Pembentukan konseling keluarga• Sumber dana yang dilakukan mandiri• Evaluasi
BAGIAN KELIMABAGIAN KELIMAPEMBAHASANPEMBAHASAN
Pembahasan UmumKegiatan diagnosis komunitas di desa Campurejo
puskesmas Boja telah dilakukan beberapa tahapan yaitu :
• Tahapan persiapanDengan pembekalan materi diagnosis komunitas dan diskusi
• Tahapan menganalisis data sekunder • Tahapan pelaksanaan praktikum diagnosis komunitas
diawali dengan pengumpulan data primer terhadap masyarakat di desa Campurejo
Secara umum pelaksanaan tahapan pertama, kedua, ketiga tidak menemui hambatan atau permasalahan.
Pembahasan Khusus• Masyarakat dan pemerintah wajib memeilhara
dan bertanggung jawab atas status kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Namun sasaran pembangunan mewujudkan keluarga berperilaku hidup sehat (PHBS) masih rendah.
• Beberapa program pemerintah yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui Desa Siaga, Posyandu, Poskesdes telah tersebar di pelosok nusantara dan kegiatan ini memerlukan peran serta masyarakat agar dapat terlaksana.
BAGIAN KEENAMBAGIAN KEENAMSIMPULAN SARANSIMPULAN SARAN
Simpulan• Penyakit yang dominan di Campurejo adalah ISPA
pada balita• Faktor yang signifikan sebagai penyebab secara
Sufficient Cause dan Necessary cause adalah rendahnya pemberian ASI eksklusif, kebiasaan merokok, dalam rumah dan jenis kelamin balita
• Alternatif intervensi yang diperlukan untuk mengeliminasi faktor penyebab diatas adalah perlunya pelayanan berbasis keluarga dan motivator keluarga yang dikemas dalam kegiatan Pembentukan Konsultasi keluarga
Saran 1. Perlunya pembentukan kelompok konseling
keluarga minimal 1 kelompok per RT2. Diharapkan pemerintah desa melibatkan
BPD, PKK, Karang Taruna Campurejo untuk mengembangkan pembentukan kelompok konseling keluarga dengan meneruskan tahapan :- Mengembangkan cakupan kampanye pembentukan konseling keluarga- Pelatihan motivator keluarga- Pembentukan kelompok konseling keluarga tiap rujukan tetangga- Penerbitan regulasi - Evaluasi dengan pendekatan sistem
Recommended