perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh
CANDRA SITI NURYANI
NIM F3308033
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
♣ Kamu harus melakukan hal-hal yang kamu pikir
tidak bisa kamu lakukan.
(Eleanor Roosevelt)
♣ Kemauan keras dapat menggerakkan hati untuk
melakukan hal-hal yang spektakuler.
(Denis Diderot)
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
• Ibu dan Bapakku yang selalu
mendukungku,
• Ratri Kusuma Dewi adikku,
• Erwint c jEyeG yang selalu
mendukungku walaupun dari jauh,
• Teman-teman akuntansi DIII 2008,
• Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Sistem dan Prosedur Pengelolaan Persediaan
pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta” yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir penulis mengalami banyak sekali
hambatan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, tetapi berkat
bimbingan dan arahan dari semua pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Jurusan Prodi
DIII Akuntansi,
3. Bapak Drs. Sri Hartoko,MBA, Ak selaku dosen pembimbing tugas
akhir,
4. Bapak Doddy Setiawan, SE, M.Si, Ak selaku pembimbing akademik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Bapak Ibu Dosen DIII Akuntansi,
6. Seluruh staf dan karyawan DIII Ekonomi,
7. Bapak Drg. R. Basuki Soetardjo, MMR selaku Direktur RSUD Dr.
Moewardi,
8. Bapak Ari Subagio,SE.,MM selaku kepala Bidang Akuntansi dan
Verifikasi RSUD Dr. Moewardi yang telah memberikan bimbingannya
mulai dari magang sampai menyelesaikan tugas akhir ini,
9. Bu Wulan, Bu Dian, Pak Aris serta segenap karyawan dan karyawati
RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah banyak memberikan
bantuan serta dukungan kepada penulis,
10. Ibu dan Bapak, yang selalu memberikan do’a serta semangat kepada
penulis,
11. Ratri Kusuma Dewi adikQ, yang selalu mendukung penulis dengan
keceriaannya,
12. Erwin,yang telah mendukungku dari jauh, telah sabar nemenin aq
sampai sekarang dan terima kasih telah menungguku, Luph U Beibz
jEyeG,
13. Neng Ameilia Tri Utami, yang selalu membantuQ dari mulai semester
I sampai semester VI ini...,terima kasih dukungan serta semangatnya
ya neng...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
14. Maz Aris, yang selalu memberikan bantuannya, akhirnya q bisa buat
abstrak, n semoga tidak bosan ngurusin notebookQ.
15. Teman-teman DIII Akuntansi 2008, terima kasih atas semua bantuan,
kerjasamanya dan sukses selalu,
16. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Penulis mengharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 14 Mei 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK .................. .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................ ........................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............. ............................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ............................................................ 20
C. Perumusan MasAlah ................................................................. 23
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 23
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 25
A. TINJUAN PUSTAKA ................................................................. 25
1. Pengertian Sistem ................................................................... 25
2. Pengertian Prosedur ................................................................ 26
3. Pengertian Sistem Akuntasi .................................................... 27
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 29
1. Fungsi Yang Terkait ............................................................... 34
2. Dokumen Yang Digunakan .................................................... 36
3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ....................................... 40
4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Pembelian
5. Persediaan Gizi ................ ...................................................... 40
6. Pengendalian Intern ................................................................ 61
C. EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN
PERSEDIAAN GIZI ..................................................................... 64
1. Fungsi Yang Terkait ............................................................... 64
2. Dokumen Yang Digunakan .................................................... 64
3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ....................................... 66
4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Pembelian
5. Persediaan Gizi ..... .................................................................. 66
6. Pengendalian Intern ................................................................ 67
BAB III TEMUAN .... ..................................................................................... 70
A. KELEBIHAN ............ .................................................................... 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. KELEMAHAN .......... .................................................................... 71
BAB IV PENUTUP ... ..................................................................................... 73
A. SIMPULAN .............. ..................................................................... 73
B. REKOMENDASI ................................................... ....................... 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 1. 1. Jumlah Ketenagaan dan Karyawan ............................................... 12
Tabel 1. 2. Fasilitas Ruang Perawatan Rawat Inap ......................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 1. 1. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
Surakarta ................. ........................................................................................ 17
Gambar 2. 1. Prosedur pembelian persediaan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi Surakarta secara singkat ................................................................ 33
Gambar 2. 2. Bagan Alir Sistem dan Prosedur Pembelian Persediaan Gizi Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta ................. ............................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Berita acara Tugas Akhir
2. Surat pernyataan telah melakukan magang
3. Faktur pengiriman bahan makan kering kebutuhan bulan April 2011 CV.
Pratama Putra
4. Faktur pengiriman bahan makan basah tanggal 11- 20 April CV. Harumas
5. Faktur pengiriman bahan makan basah tanggal 11- 20 April CV. Sejahtera
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Candra Siti Nuryani F3308033
RSUD Dr. Moewardi adalah rumah sakit milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan diagnostik, dan pelayanan lain yang dibutuhkan oleh pasiennya. Dalam melaksanakan kegiatannya, rumah sakit didukung oleh beberapa instalasi, salah satunya instalasi gizi.
Sistem pengelolaan persediaan yang salah menjadikan pelayanan di rumah sakit menjadi tidak maksimal. Sehubungan dengan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi persediaan bahan makanan serta untuk mengevaluasi sistem akuntansi yang diterapkan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif atau non statistik yang bersifat melukiskan atau mmenggambarkan secara tepat suatu keadaan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pembelian persediaan bahan makanan pada instalasi gizi RSUD Dr. Moewardi secara umum telah menghasilkan informasi yang memadai bagi pihak rumah sakit dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pembelian bahan makan.
Dilihat dari bagan alur sistem pembelian persediaan gizi, sebagian besar sistem telah sesuai dengan persyaratan sistem pembelian persediaan yaitu terdapat unit kerja, fungsi permintaan pembelian, fungsi pembelian, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Tetapi apabila dilihat lebih teliti lagi masih ada kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki lagi dalam sistem pembelian persediaan bahan makan ini agar lebih efektif lagi.
Keyword : sistem akuntansi; pembelian; persediaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Candra Siti Nuryani F3308033
RSUD Dr. Moewardi was the hospital belonging to the government that gave the health service in the form of the inspection, the maintenance, medical treatment, the diagnostic action, and the other service that were needed by his patient. In carrying out his activity, the hospital was supported by several installations, one of them the nutritive installation.
The wrong system of the supplies management made the service in the hospital become not maximal. In connection with this problem then the aim of this research was to know the system of accountancy of foodstuff supplies as well as to evaluate the accountancy system that was applied. The method that was used that is the descriptive analysis with the qualitative approach or non statistics that was described or mmenggambarkan exactly a situation.
From results of the research that was carried out could be concluded that the system of foodstuff supplies of purchase accountancy in the nutritive installation of RSUD Dr. Moewardi generally produced information that was adequate for the hospital side in planning and decision making in the purchase of the material ate.
Seen from the chart of nutritive supplies of the channel of the purchase system, most systems was in accordance with the condition for the purchase system of supplies that is gotten by the work unit, the function of the purchase request, the function of the purchase, the function of the storage and the function of the registration. But if being seen more again thorough still had weaknesses that must be improved again in the purchase system of material supplies ate this so that more again effective.
Keyword: the accountancy system; the purchase; supplies
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran umum perusahaan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit
milik pemerintah daerah Jawa Tengah. Terletak di jalan Kolonel Soetarto 132
Jebres, Surakarta. Sebelum menjadi RSUD Dr. Moewardi seperti sekarang ini,
terjadi 3 tahap pembentukan dalam prosesnya, yaitu :
1. Jaman penjajahan belanda sampai tahun 1942.
Pada waktu itu di kota Surakarta terdapat 3 buah rumah sakit swasta yaitu:
a. Zieken Zorg, berkedudukan di Mangkubumen.
b. Zending Ziekenhuis, yang berkedudukan di Jebres.
c. Pantirogo (rumah sakit pemerintah Kasunanan/ Kraton Surakarta) di
Kadipolo.
2. Jaman pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai tahun 1945.
Pada waktu itu rumah sakit Zieken Zorg dipakai sebagai rumah sakit
internering kamp tetapi pindah ke Jebres yang saat ini bernama RSUD Dr.
Moewardi, sedangkan Zending Ziekenhuis harus pindah ke belakang,
didirikan rehabilitasi centrum prof. Dr. Soeharso.
3. Jaman kemerdekaan antara tahun 1945 sampai tahun 1948.
Pada saat itu di Surakarta terdapat 3 rumah sakit yaitu:
a. Rumah sakit pusat Surakarta (Mangkubumen)
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
b. Rumah sakit Surakarta (Jebres)
c. Rumah sakit Kadipolo I (Kadipolo)
Dikalangan masyarakat masih sering terjadinya perbedaan pendapat
mengenai nama rumah sakit Surakarta, maka inspektur kepala jawatan
kesehatan propinsi Jawa Tengah mengusulkan pada gubernur Jawa Tengah
untuk mengganti nama rumah sakit di Surakarta antara lain :
a. Rumah sakit pusat Surakarta menjadi rumah sakit Mangkubumen.
b. Rumah sakit Surakarta menjadi rumah sakit Jebres.
Pada tanggal 24 oktober 1988 melalui SK No. 445/29684 di tetapkan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. RSUD Dr. Moewardi
menyediakan berbagai jenis pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik,
menyelenggarakan kegiatan pendidikan serta penelitian. Berdasar surat
keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1011/MENKES/SK/IX/2007 RSUD
Dr. Moewardi Surakarta telah menjadi rumah sakit kelas A, yaitu rumah sakit
umum yang mempunyai fungsi dan fasilitas pendidikan, penelitian,
pengembangan, dan pengabdian masyarakat bagi tenaga dan institusi
pendidikan kesehatan.
1. Tugas dan Fungsi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
a. Tugas pokok :
Sebagai rumah sakit umum untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang
meliputi upaya penyembuhan penderita, pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan serta fasilitas pendidikan, penataran, penelitian, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pelatihan bagi calon dokter umum, dokter spesialis serta tenaga kesehatan
seperti perawat dan tenaga non pegawai.
b. Fungsi :
1) Melaksanakan pengurusan tata usaha rumah sakit,
2) Upaya pelayanan medik,
3) Upaya rehabilitas medik,
4) Upaya pencegahan penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan,
5) Membantu melaksnakan sistem rujukan rumah sakit,
6) Sebagai tempat penelitian untuk pengembangan ilmu teknologi di
bidang kesehatan.
2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Untuk dapat melaksankan tugas dan fungsi di atas maka ditetapkan
falsafah, visi. Misi, dan tujuan rumah sakit.
Falsafah :
RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan dengan kutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan
fungsi pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sebaik-baiknya yang
diabdikan bagi kepentingan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Visi :
Menjadi rumah sakit terkemuka berkelas dunia
Misi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
a. Menyediakan pelayanan kesehata berbasis pada keunggulan sumber
daya manusia, kecanggihan dan kecukupan alat serta profesionalisme
manajemen pelayanan.
b. Menyediakan wahana pendidikan dan penelitian kesehatan yang
unggul berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.
Tujuan :
Tujuan umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat.
Tujuan khusus
a. Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
bagi masyarakat,
b. Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang makin luas, profesional,
efektif, efisien dan terjangkau bagi semua golongan masyarakat,
c. Menjadikan rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta sebagai pusat
pelayanan rujukan yang paripurna berstandar internasional,
d. Menjadikan rumah sakit pendidikan tingkat lanjut yang mampu
menjadi pengelola pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan
pendidikan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Tabel I. 1. Jumlah Ketenagaan dan Karyawan
Jenis ketenagaan Jumlah
1. Medis 11
a. Dokter Sub Spesialis 11
b. Dokter Spesialis 123
c. Dokter Gigi Spesialis 6
d. Dokter Umum dan Dokter Gigi 18
2. Paramedis 665
3. Paramedis Non Keperawatan 214
4. Non medis 568
Total 1605 orang
3. Sarana dan Prasarana
Instalasi pelayanan
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Rawat Inap
d. IPI (Instalasi Perawatan Intensif) yang terdiri dari :
1) ICU (Intensive Care Unit)
2) ICCU (Intensif Coronary Care Unit)
3) PICU (Pediatric Intensive Care Unit)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4) NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
5) Renal Unit atau Hemodialisis/ CAPD
6) Ruang HCU (High Care Unit)
7) Hd (Hemodialisa)
8) Instalasi Bedah Sentral
9) Instalasi Kedokteran Forensik
Instalasi Penunjang
a. Instalasi Rehabilitasi Medik
b. Instalasi Laboratorium, terdiri dari :
1) Patologi Klinik
2) Mikrobiologi Klinik
3) Patologi Anatomi
4) Parasitologi
c. Instalasi Farmasi
d. Instalasi Radiologi
e. Instalasi Gizi
f. Instalasi Sanitasi
g. Instalasi IPSRS
h. Instalasi CSSD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. Fasilitas Ruang Perawatan
Tabel I. 2. Fasilitas Ruang Perawatan Rawat Inap
Kelas perawatan Fasilitas
Kelas III 1 kamar
6-10 pasien
Almari pasien
Tempat tidur pasien
Kipas angin
Kelas II 1 kamar
3 pasien
Almari pasien
Tempat tidur pasien
Kipas angin
VIP B 1 kamar
2 pasien
Almari pasien
Tempat tidur pasien
AC
Televisi
Kamar mandi
Almari es
Sofa bed
VIP A 1 kamar
1 pasien
Almari pasien
Tempat tidur pasien
AC
Televisi
Kamar mandi
Almari es
Sofa bed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
VVIP 1 kamar
1 pasien
Almari pasien
Tempat tidur pasien
AC
Televisi
Telepon
Sofa Bed
Kamar mandi
Almari es
Meja makan
Pantry
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
berdasarkan perda provinsi Jawa Tengah no. 8 tahun 2008, tampak pada
gambar berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
BERDASAR HUKUM PERATURAN DAERAH NO. 8 TAHUN 2008
Gambar 1. 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
Direktur
Wadir Keuangan
Wadir Umum
Wadir Pelayanan
Bidang Pelayanan
Medis
Bidang Pelayanan
Keperawatan
Bidang Pelayanan Penunjang
Sie. SD Pelayanan
Medis
Sie. SD Pelayanan
Keperawatan
Sie. SD Pelayanan Penunjang
Sie. Mutu Pelayanan
Medis
Sie. Mutu Pelayanan
Keperawatan
Sie. Mutu Pelayanan Penunjang
Bid. Anggaran& Perbenda-
haraan
Bid. Akuntansi &
Verifikasi
Bid. Pengelolaan Pendapatan
Sie. Penyus. & Evaluasi Anggaran
Sie. Akunt.Keu.& Manajemen
Sie. Pengem-bangan
Pendapatan
Sie. Perbend. & Penata-usahaan
Pengeluaran
Sie. Verifikasi
Sie. Penata-usahaan
Pendapatan Kel
ompo
k Ja
bata
n Fu
ngsi
onal
Bagian Perencanaan
Bagian Sekretarian
Bagian Organisasi & Kepegawaian
Bagian Pendidikan &
Penelitian
Subbagian Bina Program
Subbagian Tata Usaha
Subbagian Organisasi & Admin. Peg.
Subbagian Pendidikan &
Pelatihan
Subbagian Monitoring &
Evaluasi
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Mutasi
Pegawai
Subbagian Penelitian & Perpustakaan
Subbagian Pemasaran
Subbagian Hukum &
Hub. Masy.
Subbagian Pengembang-an Pegawai
Subbagian Kerjasama Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Deskripsi Jabatan
Diskripsi jabatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah no. 8 tahun 2008, antara lain :
1. Direktur
Bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Bertugas
memimpin dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berfungsi sebagai perumus kebijakan,
pengarahan dan pembinaan dalam penyelenggaraan medis, penunjang
medis dan non medis, asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan
pelatihan, penelitian, pengembangan dan pengabdian.
2. Wakil Direktur Pelayanan
Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur pelayanan bertugas
membantu direktur dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan
pengawasan pelayanan medis dan rujukan, penunjang medis, pelayanan
askep, peningkatan mutu pelayanan medis, perawatan dan penunjang
medis serta tugas lain.
3. Bidang Pelayanan Medis
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan.
Bidang pelayanan medis bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan
pelayanan medis, peningkatan mutu pelayanan medis, penyediaan sumber
daya pelayanan dan pengembangan pelayanan.
4. Seksi Sumber Daya Pelayanan Medis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medis. Seksi sumber
daya pelayanan medis bertugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan
sumber daya pelayanan medis. Membuat rencana kerja dan pelaksanaan
kegiatan, pengembangan dan peningkatan kompetensi pelaksanaan
pelayanan dan evaluasi dan pelaporan kinerja.
5. Seksi Mutu Pelayanan Medis
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan medis. Seksi mutu
pelayanan medis bertugas melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan medis. Penyusunan kebutuhan pelayanan dan
pengembangan pelayanan, pengelolaan data dan informasi pelayanan
untuk kepentingan perencanaan, evaluasi dan pengembangan layanan.
6. Bidang Pelayanan Keperawatan
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan.
Bidang pelayanan keperawatan bertugas melaksanakan pengelolaan
kegiatan pelayanan keperawatan, peningkatan mutu keperawatan,
penyediaan sumber daya keperawatan dan pengembangan pelayanan
keperawatan.
7. Seksi Sumber Daya Pelayanan Keperawatan
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan keperawatan.
Bertugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan sumber daya keperawatan,
pemenuhan kebutuhan sumber daya keperawatan, pengembangan dan
peningkatan kompetensi sumber daya keperawatan, pemenuhan kebutuhan
sumber daya pelayanan perawat, pengendalian kebutuhan sumber daya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
keperawatan, peningkatan utiliasi sarana keperawatan, evaluasi dan
pelaporan kinerja.
8. Seksi Mutu Pelayanan Keperawatan
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan keperawatan. Seksi
mutu pelayanan keperawatan bertugas melaksanakan kegiatan peningkatan
mutu dan pengembangan keperawatan.
9. Bidang Pelayanan Penunjang
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur pelayanan.
Bidang pelayanan penunjang bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan
penunjang pelayanan medik, penunjang medik dan pengembangan sumber
daya penunjang pelayanan medik.
10. Seksi Sumber Daya Penunjang
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang. Seksi
sumber daya penunjang melaksanakan kegiatan pemberdayaan sumber
daya penunjang pelayanan kesehatan.
11. Seksi Mutu Pelayanan Penunjang
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang. Seksi
mutu pelayanan penunjang melaksanakan kegiatan penunjang pelayanan
medik.
12. Wakil Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur keuangan bertugas
membantu direktur dalam mengkoordinasikan pelaksanaan dan
pengawasan anggaran, akuntansi dan mobilisasi dana, dalam rangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mewujudkan visi, misi dan tujuan strategik rumah sakit serta tugas lain
yang diberikan oleh direktur.
13. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan.
Bidang anggaran dan perbendaharaan bertugas membantu wakil direktur
keuangan dalam rangka penyelenggaraan penyusunan anggaran maupun
belanja, serta penata usaha pengeluaran. Pelaksana pengelola kegiatan
dalam memfasilitasi dan mendukung bidang, basic, instalasi dan perencana
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi dalam
pelaksanaan.
14. Seksi Penyusunan dan Evaluasi Anggaran
Bertanggung jawab kepada kepala bidang anggaran dan perbendaharaan.
Seksi penyusunan dan evaluasi anggaran bertugas menyusun anggaran
pendapatan dan belanja rumah sakit serta evaluasi anggaran pendapatan
dan belanja.
15. Seksi Perbendaharaan dan Penata Usaha Pengeluaran
Bertanggung jawab kepada kepala bidang anggaran dan perbendaharaan.
Seksi perbendaharaan dan penata pengeluaran bertugas menyusun semua
pengeluaran rumah sakit.
16. Bidang Akuntansi dan Verifikasi
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan.
Bidang akuntansi dan verifikasi bertugas menyiapkan bahan dan rencana
program bidang akuntansi, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
teknis, fasilitas dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan
bidang :
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi manajemen
c. Verifikasi
d. Sistem informasi keuangan berbasis akrual
Pengembangan dan peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan
akuntansi. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh direktur dan
wakil direktur keuangan.
17. Seksi Akuntansi dan Manajemen
Bertanggung jawab kepada kepala bidang akuntansi dan verifikasi. Seksi
akuntansi dan manajemen bertugas melaksanakan kegiatan akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen. Menyediakan bahan rencana dan
program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis.
Mendukung pelaksanaan kegiatan akuntansi keuangan dan manajemen
yang meliputi :
a. Menyiapkan sistem dan prosedur akuntansi keuangan
b. Pengumpulan data akuntansi keuangan
c. Pengolahan data akuntansi berbasis akrual
d. Pelaporan akuntansi keuangan secara periodik
e. Analisis laporan keuangan
f. Aplikasi akuntansi keuangan diunit pelayanan
g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang akuntansi keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
h. Penyiapan sistem dan prosedur akuntansi manajemen
i. Pengumpulan data akuntansi manajemen
j. Pengolahan data akuntansi manajemen sesuai kebutuhan
k. Pelaporan akuntansi manajemen sesuai kebutuhan
l. Analisis laporan akuntansi manajemen
m. Penghitungan akuntansi biaya atau unit cost
n. Perhitungan untuk perubahan pola tarif
o. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang akuntansi manajemen
18. Seksi Verifikasi
Bertanggung jawab kepada kepala bidang akuntansi dan verifikasi. Seksi
verifikasi bertugas melaksanakan kegiatan verifikasi transaksi keuangan.
Utamanya yaitu transksi pengeluaran, yang kadang-kadang mencapai
sampai ratusan juta, sehingga perlu verifikasi tentang kelengkapan data-
data pada kontrak kerjasamanya. Menyediakan bahan rencana dan
program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi, serta teknis,
mendukung pelaksanaan kegiatan verifikasi transaksi keuangan yang
meliputi :
a. Penyiapan sistem dan prosedur verifikasi
b. Penelitian bukti transaksi penerimaan dan belanja
c. Penilaian keabsahan bukti transaksi keuangan
d. Koordinasi dengan pengawas intern
e. Pelaporan dari fungsi verifikasi
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
19. Bidang Pendapatan
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur keuangan.
Bidang pendapatan bertugas melaksanakan pengelolaan pengembangan
pendapatan serta mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan penata
usahaan pendapatan. Pendapatan dari kasir-kasir di rumah sakit di tambah
dengan pendapatan lain biasanya direkap setiap harinya agar mudah dalam
penghitungan serta crosschek dengan bagian akuntansi.
20. Seksi Pengembangan Pendapatan
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pendapatan. Seksi
pengembangan pendapatan bertugas melaksanakan pengembangan
pendapatan, mengevaluasi pendapatan rumah sakit secara menyeluruh
sebelum di setorkan kepada bagian akuntansi untuk di proses menjadi
laporan keuangan yang utuh.
21. Seksi Penatausahaan Pendapatan
Bertanggung jawab kepada kepala bidang pendapatan. Seksi
penatausahaan pendapatan bertugas membantu dalam proses pengolahan
pendapatan. Baik dalam proses pengumpulan data penerimaan, pencatatan
pendapatan sampai rekap pendapatan yang nantinya juga akan di setor
kepada bagian akuntansi.
22. Wakil Direktur Umum
Bertanggung jawab kepada direktur. Wakil direktur umum bertugas
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas sekretariat, perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
intensifikasi dan ekstensifikasi serta mobilisasi seluruh pendapatan yang
ada.
23. Bagian Perencanaan
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian
perencanaan bertugas menyiapkan bahan rencana dan program bidang
perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis,
fasilitasi dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan bidang
bina program, monitoring dan evaluasi serta pemasaran rumah sakit.
24. Sub. Bag. Monitoring
Bertanggung jawab kepada kepala bagian perencanaan. Sub. Bag.
Monitoring bertugas menyiapkan bahan, monitoring dan evaluasi seluruh
kegiatan rumah sakit.
25. Sub. Bag. Pemasaran
Bertanggung jawab kepada kepala bagian perencanaan. Sub. Bag.
Pemasaran bertugas menyiapkan bahan, penyusunan program, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan pemasaran.
26. Bagian sekretariat
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian
sekretariat bertugas menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan
organisasi kerumah tanggaan dan pengelolaan barang, hukum dan
kehumasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
27. Sub. Bag. Tata usaha
Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Tata usaha
bertugas melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran, organisasi dan
tata laksana serta protokoler.
28. Sub. Bag. Rumah tangga
Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Rumah
tangga bertugas melaksanakan pengelolaan kerumah tanggaan,
perlengkapan umum, pengelolaan aset rumah sakit, ketertiban dan
keamanan.
29. Sub. Bag. Hukum dan Humas
Bertanggung jawab kepada kepala bagian sekretariat. Sub. Bag. Hukum
dan Humas bertugas menyediakan bahan rencana dan program kerja,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pelaksanaan kajian hukum rumah
sakit, kajian aspek hukum kerjasama, pembinaan hubungan, evaluasi dan
pelaporan Sub. Bag. Hukum dan Humas.
30. Bagian Organisasi dan Kepegawaian
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian
organisasi dan kepegawaian bertugas melaksanakan kegiatan pengeluaran
administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan
kesejahteraan serta pembinaan pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
31. Sub. Bag. Administrasi Kepegawaian
Bertanggung jawab kepada kepala bagian organisasi dan kepegawaian.
Sub. Bag. Administrasi kepegawaian bertugas menyiapkan bahan analisis
kebutuhan dan tata usaha kepegawaian.
32. Sub. Bag. Mutasi Pegawai
Bertanggung jawab kepada kepala Bagian organisasi dan kepegawaian.
Sub. Bag. Mutasi pegawai bertugas menyiapkan bahan analisis pengadaan
pegawai, mutasi pegawai serta kesejahteraan pegawai.
33. Sub. Bag. Pengembangan Kepegawaian
Bertanggung jawab kepada kepala Bagian organisasi dan kepegawaian.
Sub. Bag. Pengembangan kepegawaian bertugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan program pemberdayaan pegawai, pengembangan
sumber daya manusia serta pembinaan pegawai.
34. Bagian Pendidikan dan Penelitian
Bertanggung jawab kepada direktur, melalui wakil direktur umum. Bagian
pendidikan dan penelitian bertugas menyiapkan program bidang
perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis, fasilitas
dan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan bidang
peendidikan, pelatihan dan penelitian, pengembangan dan kerjasama.
35. Sub. Bag. Pendidikan dan Pelatihan
Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub.
Bag. Pendidikan dan pelatihan bertugas menyediakan program kerja dan
mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, dan pelatihan yang meliputi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
penyusunan kebutuhan sarana, prasarana, sistem dan prosedur pendidikan
dan pelatihan, pembinaan mutu pendidikan dan pelatihan, pengelolaan
peserta didik, serta evaluasi dan pelaporan sub. Bag. Pendidikan dan
pelatihan.
36. Sub. Bag. Penelitian dan Perpustakaan
Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub.
Bag. Penelitian dan perpustakaan bertugas menyediakan program kerja
dan mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan kepustakaan yang
meliputi penyusunan, kebutuhan sarana, prasarana, sistem dan prosedur
penelitian, pengelolaan perpustakaan, evaluasi dan pelaporan sub. Bag.
Penelitian dan kepustakaan
37. Sub. Bag. Kerjasama Pendidikan
Bertanggung jawab kepada kepala bagian pendidikan dan penelitian. Sub.
Bag. Kerjasama pendidikan bertugas menyediakan progaram kerja dan
mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan dan kerjasama yang
meliputi pengembangan dan kerjasama pendidikan kesehatan, pengabdian
masyarakat, pengelolaan peserta didik, kerjasama untuk keperluan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan sub. Bag. Kerjasama pendidikan.
B. Latar belakang masalah
Rumah sakit biasanya didirikan dengan tujuan nirlaba yaitu tidak
mengutamakan keuntungan, tetapi lebih pada bagaimana rumah sakit dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
demikian bukan berarti rumah sakit mengabaikan tingkat keuntungan yang
diperoleh dari pelayanan yang diberikan, apalagi dengan berkembangnya
zaman maka rumah sakit mulai memikirkan bagaimana dalam memperoleh
keuntungan yang maksimal dari jasa pelayanan yang telah mereka berikan.
Dengan terbitnya Permendagri 61 tahun 2007 yang mengatur tentang
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLUD kemudian
mempunyai Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, yang selanjutnya disingkat
PPK-BLUD yang dalam mengelola keuangannya mempunyai keleluasaan
sehingga dapat memaksimalkan keuntungan tanpa mengabaikan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan. Tetapi dengan adanya BLUD maka
pelaporan keuangan rumah sakit harus di buat 2 yaitu laporan keuangan
BLUD yang berdasar pada PSAK dan laporan keuanganSKPD berdasar pada
PSAP.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta sudah mulai
menerapkan BLUD sejak tahun 2009 laporan keuangan tersebut di buat 2
karena RSUD Dr. Moewardi belum secara penuh dalam menerapkan PPK-
BLUD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta adalah rumah sakit milik
pemerintah yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat surakarta
dan sekitarnya, merupakan rumah sakit kelas A sebagai salah satu rujukan
rumah sakit disekitarnya. Dengan predikat rumah sakit kelas A maka RSUD
Dr. Meowardi selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
semua aspek penunjang pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain
tenaga medis dan obat-obatan yang perlu mendapat perhatian karena
berhubungan langsung dengan pasien masalah makananpun juga harus
diperhatikan. Dengan makanan yang sehat dan bergizi terkandung berbagai
macam zat serta vitamin yang berfungsi membantu mempercepat
penyembuhan. Persediaan bahan makanan pada RSUD Dr. Moewardi ada 2
yaitu bahan makanan kering dan bahan makanan basah yang habis pakai.
Persediaan makanan basah yang mudah rusak dan pemakaian bahan yang
tidak dapat diprediksi dengan pasti membuat penghitungan persediaan kadang
tidak sesuai dengan kenyataannya.
Persediaan di RSUD Dr. Moewardi diakui pada saat diterima atau saat hak
kepemilikannya berpindah. Dan metode perlakuan persediaan menggunakan
FIFO atau average dan pada akhir periode akuntansi persediaan dicatat
berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Secara prosedur seharusnya perlakuan
terhadap persediaan bahan makanan juga harus seperti itu, tetapi karena
jumlah bahan makanan yang bermacam-macam jenisnya dan jumlahnya
sangat banyak serta penggunaan persediaan yang setiap hari harus keluar
masuk maka akan sulit jika harus menerapkan sesuai dengan prosedur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Sehingga perlakuan persediaan akan berbeda sesuai dengan jenis persediaan
bahan makanan. Apalagi dengan adanya PPK-BLUD yang sudah diterapkan
pada RSUD Dr. Moewardi menjadikan pengelolaan persediaan juga harus
menyesuaikan dengan PSAK maupun PSAP.
Sistem dan prosedur pengelolaan persediaan di RSUD Dr. Moewardi serta
pengendalian internnya selalu menjadi perhatian karena mulai dari sistem,
prosedur, dan pengendalian intern yang baik akan tercipta suatu laporan
keuangan yang baik pula. Dengan adanya latar belakang tersebut maka penulis
meyusun tugas akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM DAN
PROSEDUR PEMBELIAN PERSEDIAAN GIZI PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan berikut ini:
1. Bagaimana bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta?
2. Apakah kelebihan sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta?
3. Apakah kelemahan sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
D. Tujuan penelitian
Setelah mengetahui beberapa permasalahan tersebut, maka penulis dapat
menyimpulkan tujuan penelitian berikut ini:
1. Untuk mengetahui bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan
gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.
2. Untuk mengetahui kelebihan sistem dan prosedur pembelian persediaan
gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.
3. Untuk mengetahui kelemahan sistem dan prosedur pembelian persediaan
gizi pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan serta mengetahui secara jelas bagaimana sistem
dan prosedur pembelian persediaan gizi pada RSUD Dr. Moewardi, serta
bisa menjadi referensi penulis dalam menyatakan pendapat tentang sistem
dan prosedur pengelolaan gizi pada kesempatan lain.
2. Bagi rumah sakit
Sebagai masukan untuk memperbaiki sistem dan prosedur yang masih
kurang sempurna di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3. Bagi pembaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang sistem dan prosedur
pengelolaan gizi sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah
terhadap sistem dan prosedur tersebut. Dapat juga digunakan sebagai
referensi dalam penelitian atau tugas akhir bagi peneliti lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Marshall B.
Romney, 2003: 9).
Sistem menurut Mulyadi (2001: 2) adalah “sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Cole dalam Baridwan (1999: 3), “Sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu
skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
perusahaan”.
Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem
sebagai berikut:
a) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Sistem pernapasan kita terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung,
saluran pernapasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem
terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok
unsur yang membentuk subsistem tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat
kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
c) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita
bertujuan menyediakan oksigen, dan pembuangan karbondioksida dari
tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. Unsur sistem
tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah
bekerja sama satu dengan lainnya dengan proses tertentu untuk
mencapai tujuan tersebut di atas.
d) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem pernafasan kita merupakan salah satu sistem yang ada dalam
tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.
Contoh sistem yang lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem
peredaran darah, sistem pertahanan tubuh.
Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau
yang secara rutin terjadi.
2. Pengertian prosedur
Prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal yang terdiri dari menulis,
menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih,
memindah dan membandingkan (Marshall B. Romney, 2003: 9).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Prosedur adalah urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang terjadi (Zaki Baridwan, 1981: 1)
3. Pengertian sistem akuntansi
Sistem akuntansi menurut Howard F. Stettler dalam Zaki Baridwan (1981:
1-2) adalah:
Formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat
yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha
suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dalam
bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh management untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yng berkepentingn seperti
pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk
menilai hasil operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001: 3) Sistem akuntansi adalah “organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tujuan dari pengembangan sistem akuntansi Mulyadi (2001: 19-20)
adalah sebagai berikut:
a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada.
c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi
Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri
dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
Mulyadi (2001: 5) pengertian formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu
dan laporan sebagai berikut:
a) Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir disebut juga dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi
direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir juga
sering disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media
untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam
catatan. Contoh formulir yaitu faktur penjualan, bukti kas keluar, cek,
dll.
b) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan. Contoh jurnal yaitu jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
c) Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan
unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
d) Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan
akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan
akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan
dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
e) Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar
monitor komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Analisis Data dan Pembahasan
Pembelian persediaan makan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan
setiap 10 hari untuk bahan makan kering dan setiap hari untuk bahan makan
basah. Sistem pembeliannya menggunakan sistem pembelian penunjukan
langsung. Setiap kebutuhan di buat oleh instalasi gizi, dalam pembelian ini
pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia pengadaan barang yang terlebih
dahulu di awali oleh pengiriman permintaan penawaran harga kepada masing-
masing pemasok persediaan, setelah permintaan penawran harga dari pemasok
ditanggapi dengan menerima surat penawaran harga dari masing-masing
pemasok maka selanjutnya panitia pengadaan barang membandingkan harga
dari masing-masing pemasok untuk kemudian dipilih pemasok sesuai harga
standar, akhirnya dilaksanakan pengadaan barang dengan pemasok tersebut.
Pengadaan barang/ jasa pemerintah yaitu kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN/ APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola
maupun oleh penyedia barang/ jasa.
Dalam menyelenggarakan pengadaan barang/ jasa harus menerapkan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Efisien, berarti pengadaan barang/ jasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Efektif, berarti pengadaan barang/ jasa harus sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;
c) Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/ jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/ jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat di antara penyedia barang/ jasa yang setara dan
memenuhi syarat/ kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang jelas dan transparan;
d) Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/ jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/ jasa, sifatnya
terbuka bagi peserta penyedia barang/ jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya;
e) Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon penyedia barang/ jasa dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;
f) Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun
manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang
berlaku dalam pengadaan barang/ jasa.
Persediaan yang sesuai dengan PSAP 05 yaitu persediaan merupakan aset
yang berwujud:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a) Barang atau perlengkapan yang digunakan dala rangka kegiatan
operasional pemerintah,
b) Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
c) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat,
d) Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintah.
Prosedur kegiatan pembelian persediaan secara singkat adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
PP no 80 tahun 2006
PP no 8 tahun 2006
Gambar 2. 1. Prosedur pembelian persediaan gizi secara singkat
Intalasi
Direktur diketahui oleh wadir penunjang, wadir umum, wadir keuangan
Pejabat pengadaan barang/ jasa
Dana > 15 juta
Pejabat pengadaan barang/ jasa
Dana < 15 juta
Proses pengadaan
Supplies/ pemasok
Gudang instalasi
Panitia pemeriksaan/ penerima barang/ jasa
Unit distribusi
Pemakai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Fungsi yang Terkait
Dalam sistem pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi ini, fungsi yang
terkait adalah:
a) Pelaksana Kegiatan
Pejabat pada unit SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan
dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
b) Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
Pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan wewenang pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi anggaran.
c) Pejabat Teknis
Pejabat yang diberi tanggung jawab dalam memberi persetujuan atas
pelaksanaan teknis kegiatan pengadaan barang.
d) Pejabat Keuangan
Pejabat yang di beri tanggung jawab dalam memberikan persetujuan
pelaksanaan kegiatan pengadaan barang serta mengotorisasi jumlah
pengeluran anggaran yang digunakan dalam kegiatan pengadaan barang.
e) Panitia Pengadaan Barang
Tim yang di angkat oleh pengguna anggaran untuk melaksanakan
pemilihan penyedia barang atau jasa. Panitia pengadaan bertanggung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
jawab penuh atas seluruh proses pengadaan barang dan jasa. Panitia
pengadaan beranggotakan sekurang-kurangnya 3 orang yang memhami
tata cara pengadaan yang berasal dari pegawai negeri baik dari instansi
maupun instansi teknik lain.
f) Fungsi Penerima dan Pemeriksa Barang
Bagian yang bertanggung jawab mengadakan pemeriksaan terhadap jenis,
mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan
dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
g) Fungsi Gudang
Bertanggung jawab menyimpanan barang setelah dilakukan pemeriksaan
oleh panitia pemeriksaan untuk selanjutnya akan didistribusikan ke unit
pemakai barang yang membutuhkan.
h) Bagian Pendapatan
Bagian yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan persetujuan
atas semua pengeluaran dana dalam proses pengadaan barang. Bagian
pendapatan juga mengotorisasi dokumen pengeluaran dana pengadaan
barang.
i) Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Bagian akuntansi bertanggung jawab dalam mencatat serta mengarsip
dokumen pengadaan barang. Bagian akuntansi juga mencatat persediaan
dengan menginput pada komputer. Fungsi verifikasi pada bagian akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
bertanggung jawab dalam memeriksa kelengkapan dokumen yang
digunakan dalam pengadaan barang.
2. Dokumen yang digunakan
a) DRK (Daftar Rencana Kerja)
Yaitu dokumen yang dibuat oleh unit kerja atau pelaksana kegiatan yang
dalam proses pengadaan persediaan gizi ini yang membuat adalah staf
instalasi gizi. Dokumen dibuat berdasarkan kebutuhan persediaan selama
satu hari, satu minggu atau satu bulan serta mengacu pada anggaran satu
tahun yang sudah diajukan melalui prosedur pengadaan barang.
b) Kuitansi
Yaitu dokumen bukti pembayaran sah yang dibuat oleh bagian anggaran
dan perbendaharaan setelah adanya kesepakatan pembayaran pembelian
persediaan. Nilai dalam kwitansi sesuai dengan jumlah dalam kontrak
pembelian barang. Kwitansi ini kemudian diberikan kepada penyedia
barang.
c) Bend. 22
Dokumen yang berisi daftar persediaan yang dibeli dari penyedia barang,
dokumen tersebut selain terdapat daftar persediaan, juga terdapat nilai dari
pembelian persediaan yang memudahkan dalam memeriksa kelengkapan
persediaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
d) SPK (Surat Perjanjian Kerja)
Surat Perjanjian Kerja adalah dokumen yang dibuat oleh panitia
pengadaan barang sebagai dokumen perjanjian dengan penyedia barang.
Dalam pembuatan SPK secara umum berisi informasi sebagai berikut:
(1) para pihak yang menandatangani kontrak yang meliputi nama, jabatan,
dan alamat;
(2) pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas
mengenai jenis dan jumlah barang/ jasa yang diperjanjikan;
(3) hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian;
(4) nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran;
(5) persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;
(6) tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan dengan disertai
jadwal waktu
(7) penyelesaian/penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya;
(8) jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau ketentuan
mengenai kelaikan;
(9) ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak
memenuhi kewajibannya;
Selain informasi umum dalam sebuah kontrak, dalam pembuatan kontrak
mempunyai banyak persyaratan yaitu:
(1) Syarat-syarat umum kontrak : memuat batasan pengertian istilah yang
digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
pada pekerjaan yang disub-kontrakkan, sanksi, penyelesaian
perselisihan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam
pelaksanaan kontrak bagi para pihak.
(2) Syarat-syarat khusus kontrak : merupakan bagian dokumen pemilihan
penyedia barang/ jasa yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih
spesifik sebagaimana dirujuk dalam pasal-pasal syaratsyarat umum
kontrak, dan memuat perubahan, penambahan, atau penghapusan
ketentuan dalam syarat-syarat umum kontrak, yang sifatnya lebih
mengikat dari syarat-syarat umum kontrak.
Dalam pembuatan kontrak juga disebutkan beberapa spesifikasi mengenai
persediaan yaitu:
a) Daftar kuantitas dan harga : jenis dan uraian singkat pekerjaan yang
akan dilaksanakan atau barang yang akan dipasok, negara asal barang/
jasa, volume pekerjaan, harga satuan barang/ jasa yang akan
ditawarkan, komponen produksi dalam negeri, harga total pekerjaan/
barang, biaya satuan angkutan (khusus untuk pengadaan barang/ jasa),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak lainnya.
b) Spesifikasi teknis dan gambar : tidak mengarah kepada merk/ produk
tertentu kecuali untuk suku cadang/ komponen produk tertentu, tidak
menutup digunakannya produksi dalam negeri, semaksimal mungkin
diupayakan menggunakan standar nasional, metode pelaksanaan
pekerjaan harus logis, jadual waktu pelaksanaan pekerjaan harus sesuai
dengan metode pelaksanaan, macam/ jenis, kapasitas, dan jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, syarat-syarat kualifikasi dan jumlah personil inti yang
dipekerjakan, syarat-syarat material (bahan) yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, gambar-gambar kerja harus lengkap dan jelas,
dan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan
harus jelas.
e) SPP (Surat Permintaan Pembayaran)
Surat Permintaan Pembayaran dibuat oleh bagian pendapatan. Dokumen
ini dibuat untuk diserahkan ke bagian akuntansi dan verifikasi. Bagian
akuntansi dan verifikasi berwenang memproses dokumen ini.
f) SPM (Surat Perintah Membayar)
Surat Perintah Membayar adalah dokumen yang dibuat oleh bagian
akuntansi dan verifikasi. Dengan adanya dokumen ini adalah sebagai
tindak lanjut dari adanya Surat Permintaan Pembayaran yang dibuat oleh
bagian pendapatan. Dana yang disetujui oleh bagian akuntansi melalui
surat perintah membayar jumlahnya sesuai dengan surat permintaan
pembayaran. Dokumen ini nantinya akan diserahkan ke bagian anggaran
dan perbendaharaan untuk mendapat uang pembayaran.
g) DPA (Dasar Pelaksanaan Anggaran)
Dasar Pelaksanaan Anggaran adalah dokumen yang digunakan sebagai
dasar pelaksaan anggaran oleh kepala SKPD sebagai pengguna anggaran.
Dokumen ini dibuat untuk digunakan sebagai acuan selama setahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Sehingga dengan dibuatnya dokumen ini diharapkan biaya operasional
tidak melebihi dana yang dianggarkan.
h) RBA (Rencana Bisnis Anggaran)
Rencana Bisnis Anggaran adalah dokumen yang dibuat ssebagai dasar
pelaksanaan anggaran, fungsinya sama seperti DPA yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan anggaran selama setahun. Pada dokumen ini
disusun daftar kebutuhan yang nantinya akan dibiayai dari anggaran.
3. Catatan akuntansi yang digunakan
a) Buku besar persediaan
Catatan akuntansi yang dibuat oleh bagian akuntansi yang digunakan
untuk mencatat data persediaan setelah proses klasifikasi serta dicocokkan
dengan bagian gudang. Buku besar persediaan ini adalah salah satu
komponen laporan keuangan.
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian persediaan gizi
a) Prosedur permintaan pengadaan barang
Pada prosedur permintaan pengadaan barang dimulai dari bagian instalasi
gizi yang disebut pelaksana kegiatan membuat daftar rencana kegiatan
yang berisi semua kebutuhan persediaan gizi secara rinci sesuai anggaran.
Pembelian persediaan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan
dengan penunjukkan langsung, maka instalasi gizi mengajukan Daftar
Rencana Kerja (DRK) ke panitia pengadaan, maka panitia pengadaanlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
yang mengajukkan penawaran harga kepada penyedia barang yang sudah
diseleksi sebelumnya kemudian dipilih lagi untuk mendapat penawaran
harga yang paling kecil Pembelian dengan penunjukkan langsung menurut
pernyataan Mulyadi (2001: 302) adalah “pemilihan pemasok dipilih oleh
fungsi pembelian dengan terlebih dahulu mengirimkan permintaan
penawaran harga kepada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada
pertimbangan harga penawaran dari para pemasok tersebut”. Pemilihan
penyedia barang/ jasa adalah kegiatan untuk menetapkan penyedia barang/
jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
b) Pelaksanaan pengadaan barang
Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dapat dilaksanakan jika sudah
mendapat persetujuan dari beberapa pejabat pengadaan barang. Prosedur
pengadaan barang adalah tindak lanjut dari permintaan pengadaan barang
yang sudah memilih pemasok barang yang paling kecil memberikan
penawaran harga tanpa mengabaikan syarat-syarat pembelian barang.
Pengadaan barang ditandai dengan dibuatnya kontrak antara pejabat
pengadaan barang dengan penyedia barang.
c) Penerimaan barang melalui pengadaan
Dalam prosedur penerimaan barang ini, panitia pemeriksaan barang
melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang
diterima dari penyedia barang. Kemudian panitia pemeriksaan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPB) yang kemudian
barang diserahkan kepada bagian gudang untuk disimpan.
d) Pencatatan persediaan
Dalam prosedur pencatatan persediaan ini apabila persediaan telah sampai
dibagian gudang maka bagian gudang menyerahkan faktur kepada bagian
akuntansi untuk diproses.
Bagian akuntansi mengklasifikasikan persediaan sesuai jenisnya.
Setelah semua persediaan di klasifikasikan, persediaan di input ke
komputer.
Hasil inputan dari komputer dicocokkan dengan bagian gudang, jika tidak
sesuai maka faktur dikembalikan kepada penyedia barang untuk diproses.
e) Pencairan dana dan pembayaran langsung.
Persediaan telah disimpan dalam gudang, kemudian bagian anggaran
memproses untuk mengadakan permintaan pembayaran kepada bagian
pendapatan.
Bagian pendapatan menyetujui permintaan pembayaran dari bagian
anggaran yang diotorisasi bagian akuntansi dan verifikasi untuk
mengadakan pembayaran kepada penyedia barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Setelah semua proses permintaan pembayaran selesai, bagian anggaran
membuat bukti pembayaran dan memberikan bukti pembayaran tersebut
beserta uang kepada penyedia barang.
Pembayaran atas pembelian berdasar Keppres no. 80 tahun 2003 dan
Pergub no. 2 tahun 2007 ada empat macam yaitu:
(1) Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 1.000.000,00 sampai Rp
5.000.000,00
Dokumen yang diperlukan yaitu kwitansi dan faktur pajak.
(2) Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 5.000.000,00 sampai Rp
15.000.000,00
Dokumen yang diperlukan yaitu surat perintah kerja (SPK), kwitansi,
faktur pajak, berita acara serah terima barang.
(3) Pembayaran dengan pembelian senilai Rp 15.000.000,00 sampai Rp
50.000.000,00
Dokumen yang diperlukan yaitu rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS), dokumen evaluasi dan negosiasi, dokumen usulan surat
penetapan dan penunjukkan kontrak, berita acara penerimaan dan
pemeriksaan barang.
(4) Pembayaran dengan pembelian senilai diatas Rp 50.000.000,00 sistem
yang digunakan yaitu lelang atau pemilihan langsung dibawah Rp
100.000.000,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Bagan alur sistem pembelian persediaan gizi rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi Surakarta.
Instalasi Gizi
Keterangan
DRK : Daftar Rencana Kerja
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
1
Membuat
DRK
Start
2 DRK 1
T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
Ya
Keterangan
DRK : Daftar Rencana Kerja
DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran
SPK : Surat Perjanjian Kerja
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Kembali Ke proses Pembuatan design
Tdk
1
Sesuai
DPA
2
DRK 1
Melakukan pengecekan
DRK 1
Sudah di cek
8
Membuat Bend. 22
9
SPK/ Kontrak 1
SPK/ Kontrak 1 Bend. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
Keterangan DRK : Daftar Rencana Kerja DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran SPP : Surat Permintaan Pembayaran SPP : Surat Perintah Membayar
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Di kirim ke Penyedia Barang
beserta uang
10
11
Membuat SPP
13
Membuat Kwitansi
Pembayaran
SPP SPM
SPK/ Kontrak Bend. 22
SPK/ Kontrak Bend. 22
SPP
Kwitansi 3
Kwitansi 2
T
Kwitansi 1
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Pejabat Teknis
Ya
Keterangan
DRK : Daftar Rencana Kerja
RBA : Rencana Bisnis Anggaran
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Kembali Di cek bag. anggaran
Tdk
2
Sesuai
RBA
3
DRK 1
Sudah di cek
Meminta Persetujuan
DRK 1 Sudah di cek & di setujui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Pejabat Keuangan
Ya
Keterangan
DRK : Daftar Rencana Kerja
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Kembali di cek bag. anggaran
Tdk
3
Setuju
4
DRK 1 Sudah di cek & di setujui
Meminta Persetujuan
Melakukan Otorisasi
DRK 1 Sudah di otorisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
ULP/ Panitia Pengadaan Barang
Ya
Keterangan
DRK : Daftar Rencana Kerja
SPK : Surat Perjanjian Kerja
Kembali di cek bag. anggaran
Tdk
Di kirim ke penyedia barang
Setuju
4
5
DRK 1 Sudah di otorisasi
Merencanakan penerimaan
dan pengeluaran
Membuat SPK/ Kontrak
2 SPK/ Kontrak 1
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Panitia Penerima dan Pemeriksa Barang
Keterangan
SPK : Surat Perjanjian Kontrak
BAPB : Berita Acara Penerimaan Barang
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Dari Penyedia Barang
Bersama Barang
5
SPK/ Kontrak 1
Faktur
Membuat BAPB
6
SPK/ Kontrak 1 Faktur
BAPB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Gudang Gizi
Keterangan
SPK : Surat Perjanjian Kerja
BAPB : Berita Acara Penerimaan Barang
BASTB : Berita Acara Serah Terima Barang
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Bersama Barang untuk di simpan di gudang gizi
6
Membuat Berita Acara Serah Terima
Barang
SPK/ Kontrak 1 Faktur
BAPB
SPK/ Kontrak 1 Faktur
BAPB BASTB
7
8
T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Bidang Akuntansi dan Verifikasi
Tdk
Ya
Keterangan:
BASTB : Berita Acara Serah Terima Barang
Di kembalikan ke Penyedia Barang
7
Input Data
Data Persediaan
Mencocokkan dengan BASTB
Cocok
Mengolah Data Persediaan
Faktur
Selesai
Buku Besar Persediaan
14
Kwitansi 2
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Ya
Keterangan
DPA : Dasar Pelaksanaan Anggaran
SPK : Surat Perjanjian Kerja
Kembali ke pembuatan Bend. 22
Tdk
Mengesahkan dokumen
Benar sesuai DPA
Meneliti Dokumen
9
SPK/ Kontrak Bend. 22
10
SPK/ Kontrak Bend. 22
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Bidang Akuntansi dan Verifikasi
Keterangan
SPK : Surat Perjanjian Kerja
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
SPM : Surat Perintah Pembayaran
Kembali ke pembuatan SPP
Tdk
Ya
11
12
Lengkap dan Sah
Meneliti SPP
Membuat SPM
SPK/ Kontrak Bend. 22
SPP
SPK/ Kontrak Bend. 22
SPP SPM
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Bidang Pendapatan
Ya
Kembali ke pembuatan SPM Tdk
Keterangan
SPK : Surat Perjanjian Kerja
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
SPM : Surat Perintah Pembayaran
12
Setuju
13
Meminta Persetujuan
SPM SPP
T
SPK/ Kontrak Bend. 22
SPP SPM
Gambar 2.1 Bagan alur sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Penjelasan bagan alur sistem pembelian persediaan gizi Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta
a) Instalasi Gizi
(1) Membuat Daftar Rencana Kerja (DRK) rangkap 2 (dua), dengan rincian
sebagai berikut:
• Lembar 1 di kirim ke bidang anggaran dan perbendaharaan
• Lembar 2 diarsip secara permanen oleh instalasi gizi
b) Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari pelaksana kegiatan/ instalasi
gizi
(2) Melakukan pengecekan dengan Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA),
diperoleh 2 keputusan:
• Jika sesuai Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA) maka Daftar Rencana
Kerja (DRK) dikirim ke pejabat teknis
• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke pelaksana kegiatan dalam
proses pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK)
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Bagian 2
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dari gudang gizi
(2) Berdasar dari Surat Perjanjian Kerja (SPK) membuat Bend. 22
(3) Mengirim Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22 ke bidang akuntansi
dan verifikasi
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Bagian 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dan Bend. 22 dari
bidang akuntansi dan verifikasi
(2) Dengan dasar Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22 dibuat Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan dikirim ke bidang akuntansi dan
verifikasi
Bidang Anggaran dan Perbendaharaan Bagian 4
(1) Menerima Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM) dari bidang akuntansi dan verifikasi
(2) Dengan dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah
Membayar (SPM) dibuat kwitansi pembayaran 3(tiga) lembar dengan
rincian sebagai berikut:
• Lembar 1 dikirimkan ke penyedia barang beserta uang pembayaran
• Lembar 2 dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi.
• Lembar 3 diarsipkan permanen oleh bidang anggaran dan
perbendaharaan
c) Pejabat Teknis
(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari bidang anggaran dan
perbendaharaan
(2) Membuat persetujuan dengan dasar Rencana Bisnis Anggaran (RBA),
diperoleh 2 keputusan:
• Jika sesuai Rencana Bisnis Anggaran (RBA) maka Daftar Rencana
Kerja (DRK) dikirim ke pejabat keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke bidang anggaran dan
perbendaharaan untuk di cek kembali
d) Pejabat Keuangan
(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) dari pejabat teknis
(2) Membuat persetujuan dengan syarat:
• Jika pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK) benar maka selanjutnya
akan diotorisasi dan dikirim ke panitia pengadaan barang
• Jika pembuatan Daftar Rencana Kerja (DRK) tidak benar maka akan
dikembalikan ke bidang anggaran untuk di cek kembali.
e) Panitia Pengadaan Barang
(1) Menerima Daftar Rencana Kerja (DRK) yang telah di otorisasi oleh
pejabat teknis
(2) Membuat perencanaan penerimaan dan pengeluaran dengan dasar Daftar
Rencana Kerja (DRK)
(3) Membuat persetujuan dengan syarat:
• Jika perencanaan dan pengeluaran sesuai maka akan dibuat Surat
Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak
• Jika perencanaan dan pengeluaran tidak sesuai maka akan
dikembalikan ke bagian anggaran untuk dicek kembali
(4) Membuat Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dengan rincian
sebagai berikut:
• Lembar 1 dikirim ke panitia penerima dan pemeriksa barang
• Lembar 2 dikirm ke penyedia barang sebagai dasar pemesanan barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
f) Panitia Penerima dan Pemeriksa Barang
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak lembar 1 dari panitia
pengadaan barang
(2) Menerima faktur dan barang dari penyedia barang
(3) Membandingkan Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dengan faktur
dan barang dari penyedia barang
(4) Membuat Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dan dikirim ke gudang
gizi
g) Gudang Gizi
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak lembar 1, faktu dan
Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dari panitia penerima dan
pemeriksa barang
(2) Membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB)
(3) Mengarsipkan sementara Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) dan
Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB)
(4) Mengirim faktur ke bidang akuntansi dan verifikasi
(5) Mengirim Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak ke bidang anggaran
dan perbendaharaan
h) Bidang Akuntansi dan Verifikasi
(1) Menerima faktur dari gudang gizi
(2) Menerima kwitansi pembayaran dari bidang anggaran dan perbendaharaan
(3) Mencocokkan antara faktur dan kwitansi
(4) Menginput data persediaan ke dalam komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
(5) Mencocokkan data inputan dengan Berita Acara Serah Terima Barang
(BASTB) dengan ketentuan:
• Jika cocok maka data persediaan inputan akan diposting pada buku
besar persediaan
• Jika tidak cocok maka faktur akan dikembalikan ke penyedia barang
untuk diretur
Bidang Akuntansi Dan Verifikasi Bagian 2
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak dan Bend. 22 dari
bidang anggaran dan perbendaharaan
(2) Meneliti dokumen yaitu Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Bend. 22
berdasar penggunaan anggaran dengan syarat:
• Jika sesuai denga Dasar Pelaksanaan Anggaran (DPA) maka dokumen
disahkan dan dikirim ke bidang anggaran dan perbendaharaan
• Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke bidang anggaran dan
perbendaharaan untuk dicek kembali dalam pembuatan Bend. 22
Bidang Akuntansi dan Verifikasi Bagian 3
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak, Bend. 22, dan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dari bidang anggaran dan perbendaharaan
(2) Meneliti SPP dengan ketentuan:
• Jika lengkap dan sah maka akan ditindak lanjuti dengan membuat
surat perintah membayar kemudian dikirim ke bidang pendapatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
• Jika tidak lengkap maka akan dikembalikan ke bidang anggaran dan
perbendaharaan dalam proses pembuatan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) untuk dicek lagi
i) Bidang Pendapatan
(1) Menerima Surat Perjanjian Kerja (SPK) atau kontrak, Bend. 22, Surat
Permintaan Pembayaran (SPP), dan Surat Perintah Membayar (SPM) dari
bidang akuntansi dan verifikasi
(2) Membuat persetujuan dengan syarat:
• Jika sesuai maka pembayaran akan dilaksanakan dan dokumen dikirim
ke bidang anggaran dan perbendaharaan untuk dilaksanakan
pembayaran
• Jika tidak sesuai maka akan dikembalikan ke bidang akuntansi dan
verifikasi dalam proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM).
5. Pengendalian intern
Menurut Mulyadi (2001: 299) sistem akuntansi pembelian digunakan dalam
perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Dalam perancangan berbagai sistem, unsur pengendalian intern harus
dimasukkan sebagai unsur yang melekat dalam berbagai sistem akuntansi.
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi
pembelian dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian intern
akuntansi. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).
Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 164) adalah :
a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip:
(1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi.
(2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Cara-cara umum yang ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat:
(1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
(2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).
(3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang
atau unit organisasi lain.
(4) Perputaran jabatan (job rotation).
(5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
(6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
(7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya dapat ditempuh sebagai berikut:
(1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
(2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
C. Evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
Berikut adalah evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi pada
RSUD Dr. Moewardi Surakarta:
1. Fungsi yang terkait
Pada sistem pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi
Surakarta pemisahan fungsi telah ada dan dijalankan. Sudah diterapkan
pemisahan fungsi yang tegas yaitu fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan
fungsi pencatatan.
Fungsi operasi dijalankan oleh pelaksana kegiatan atau bagian
instalasi gizi serta beberapa panitia dan pejabat seperti panitia pengadaan
barang, pejabat teknis, pejabat keuangan. Fungsi dari panitia serta pejabat-
pejabat tersebut lebih banyak dalam hal mengotorisasi dan melakukan
pengecekkan pada dokumen serta surat-surat pengadaan barang. Selain
panitia serta pejabat-pejabat tersebut fungsi operasi juga dijalankan oleh
bidang anggaran dan perbendaharaan serta bidang pendapatan.
Fungsi penyimpanan dijalankan oleh panitia penerima dan
pemeriksa barang tetapi yang lebih mengetahui penyimpanan adalah
gudang gizi yang bertanggung jawab menyimpan barang dalam gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Fungsi pencatatan dijalankan oleh bidang akuntansi dan verifikasi.
Bidang akuntansi melakukan pencatatan yang sebelumnya dokumen serta
surat-surat pengadaan di verifikasi.
2. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam pembelian persediaan pada
umumnya sudah baik, contohnya dalam rencana pengadaan barang sudah
dibuat design yang telah disetujui dan diotorisasi oleh panitia serta pejabat
yang berwenang mengotorisasi.
Dalam pelaksanaan pengadaan barangpun dokumen sudah dibuat
dengan lengkap, hanya ada beberapa dokumen yang terlalu lama dalam
proses otorisasinya atau proses persetujuannya. Prosedurnyapun harus
berputar-putar dari satu bidang ke bidang lain contohnya surat perjanjian
kerja. Sehingga jika dinilai dari sudut pandang prosedur mungkin baik.
Tetapi dari segi efisien waktu hal tersebut tidak terlalu baik.
Pada dokumen penerimaan dan pemeriksaan sudah baik, di lihat
dari proses pembuatan dokumen serta otorisasinya. Tetapi pada prosedur
penyimpanan yaitu oleh bagian gudang gizi dokumen yang digunakan
masih kurang. Pada gudang gizi tidak diadakan kartu gudang. Hal tersebut
menyebabkan kurang adanya kontrol terhadap masing-masing jenis
barang.
Dokumen pada proses pencatatan masih kurang yaitu pada saat
pembayaran ke penyedia barang, bidang akuntansi hanya sekedar
mengotorisasi serta melaksanakan pengecekkan, tanpa diberi bukti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
pembayaran untuk diarsipkan sebagai dokumen akuntansi. Dokumen di
bidang akuntansi sangat bermanfaat pada saat pemeriksaan dari auditor
pemerintah maupun dari Kantor Akuntan Publik sebagai bukti yang sah
atas pengadaan barang pemerintah.
3. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada pencatatan yang di pegang
oleh bidang akuntansi dan verifikasi hanya buku besar persediaan karena
untuk prosedur yang lainnya sudah dijalankan secara komputerisasi
dengan menggunakan software Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
(SIAKIT).
Dengan software Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
(SIAKIT) proses penjurnalan serta posting sudah dikerjakan komputer dan
hasil inputannya berupa buku besar persediaan yang nantinya akan di
proses lagi untuk dibuat laporan keuangan. Walaupun telah menggunakan
software Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKIT) masih
banyak aktivitas pencatatan yang dilakukan secara manual sehingga
otorisasi dokumen tidak jelas siapa yang berhak mengotorisasi, contohnya
faktur dari gudang pengklasifikasiannya masih manual. Kadang-kadang
angka dalam faktur tidak jelas sehingga oleh bagian gudang kadang
diperbaiki sendiri. Pengoperasian software Sistem Informasi Akuntansi
Rumah Sakit (SIAKIT) kadang-kadang juga masih banyak kesalahan,
utamanya dalam memasukkan angka dari faktur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Seluruh prosedur yang dijalankan dalam sistem pembelian
persediaan telah berjalan dengan baik yaitu mulai dari prosedur
permintaan pengadaan barang sampai prosedur pencatatan dokumen
pengadaan barang.
Prosedur permintaan pengadaan barang Daftar Rencana Kerja
(DRK) disusun oleh pejabat pelaksana yaitu instalasi gizi. Dalam proses
permintaannya memang harus melalui prosedur yang sangat panjang
karena merupakan pengadaan barang pemerintah, tetapi dalam penyusunan
daftar barang yang diperlukan tidak melibatkan bagian gudang gizi,
sehingga kadang barang yang diperlukan tidak terbeli karena hanya
menyusun daftar keperluan barang sesuai periode sebelumnya tanpa
adanya perubahan yang jelas.
5. Unsur Pengendalian intern
Seperti telah diungkapkan diatas bahwa evaluasi sistem tidak
terlepas dari pengendalian intern. Pada sistem dan prosedur pembelian
persediaan gizi telah memenuhi beberapa unsur pengendalian intern yaitu:
a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta telah dibuat struktur
organisasi sesuai fungsi dan tanggung jawab masing-masing bidang.
Oleh karena itu pejabat, panitia serta bidang-bidang yang mengurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
masalah pengadaan barang sudah terorganisir dengan baik dengan
pemisahan fungsi secara jelas.
b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
Dalam sistem pembelian persediaan gizi ini dapat terlaksana
dengan baik jika pejabat yang berwenang memberikan otorisasi
bertindak sesuai dengan porsinya, yaitu hanya memberikan otorisasi
sesuai dengan bagiannya. Di RSUD Dr. Moewardi ini sudah terdapat
pembagian wewenang dalam otorisasi secara baik sehingga untuk
proses pengadaan persediaan dapat berjalan lancar.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Praktik yang sehat dalam suatu sistem yaitu menggunakan
formulir dengan nomor tercetak. RSUD Dr. Moewardi Surakarta
dalam setiap transaksinya selalu menggunakan formulir dengan nomor
urut tercetak. Sehingga mudah dalam pengawasannya.
Perputaran posisi ataupun pemeriksaan mendadak juga telah
dilaksanakan dalam setiap transaksi yang terjadi sehingga bagi pihak-
pihak yang akan berbuat curang dapat dihilangkan. Tetapi dengan
adanya perputaran posisi ini juga mengakibatkan pegawai yang tidak
kompeten dibidangnya harus mempelajari lagi bagaimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
menyelesaaikan pekerjaan yang bukan bidangnya dengan baik.
Sehingga kadang akan membuang-buang waktu serta biaya untuk
melaksanakan pelatihan bagi pegawai tersebut.
Setiap tahun sekali setiap pegawai mendapat cuti tahunan yang
wajib diambil sebagai upaya menghilangkan praktek yang tidak sehat
diantara pegawai.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Memperoleh karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya
pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta bukan suatu hal yang sulit.
Karena rumah sakit adalah milik pemerintah sehingga pegawainya
dipilih melalui seleksi yang diadakan oleh pemerintah, sehingga untuk
mendapat pegawaipun telah diatur oleh pemerintah.
Pegawai yang dipilih melalui seleksi yang diadakan pemerintah
kadang juga mendapat pegawai yang tidak terlalu kompeten
dibidangnya, sehingga rumah sakit juga harus mengadakan pelatihan-
pelatihan atau mengikutkan pelatihan-pelatihan kepada pegawai
tersebut untuk meningkatkan kompetensi mereka. Begitu juga di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta telah melaksanakan dengan baik
program pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
BAB III
TEMUAN
A. Kelebihan
Hasil evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan barang pada Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta terdapat beberapa kelebihan
antara lain:
1. Sudah adanya struktur organisasi yang tertulis dengan fungsi dan
wewenang secara jelas, sehingga dalam melaksanakan tugasnya bisa
dipertanggungjawabkan dengan baik kepada direktur maupun
pemerintah daerah.
2. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas, sehingga dalam melaksanakan
prosedur-prosedur dalam suatu sistem tidak akan banyak kesalahan,
ditunjang juga dengan adanya software Sistem Informasi Akuntansi
Rumah Sakit (SIAKIT) yang memudahkan fungsi pencatatan dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan adanya sistem komputerisasi maka
pekerjaan dari fungsi yang terkait menjadi lebih mudah dan efisien
serta bisa dijamin keakuratannya.
3. Pengendalian intern yang baik sehingga tercipta suatu kegiatan yang
sehat adalah kelebihan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Setiap pegawai
berusaha menjalankan tugasnya sesuai tanggung jawab mereka
masing-masing. Tampak juga pada kompetensi dari masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pegawainya yang telah beberapa kali mengikuti pelatihan-pelatihan
dalam upaya meningkatkan kompetensinya.
4. Sistem dan prosedur pengadaan barang yang telah berjalan lancar
dengan beberapa kekurangan juga merupakan kelebihan karena
walaupun ada sedikit kekurangan tetapi pengadaan barang dapat
selesai dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan.
B. Kelemahan
Hasil evaluasi sistem dan prosedur pembelian persediaan barang pada Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta terdapat beberapa kelebihan
antara lain:
1. Prosedur pengadaan barang yag terlalu lama dan dalam
mengotorisasinya ataupun menyetujuinya berputar-putar dari pejabat
yang satu ke pejabat yang lain, sehingga tidak efisien waktu.
Pengadaan seharusnya sesuai dengan peraturan pemerintah tetapi
dalam prakteknya terlalu lama. Hal tersebut dapat menghambat
penyusunan anggaran tahun berikutnya.
2. Pada gudang gizi tidak diselenggarakan kartu gudang yang bermanfaat
dalam mengontrol persediaan gizi. Di pandang mungkin tidak
diperlukan kartu gudang dalam gudang yang berisi berbagai macam
bahan makanan, yang jumlah serta jenis bahan makanan tersebut juga
bermacam-macam. Tetapi akan lebih memudahkan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
penghitungan ataupun pengecekkan bahan makanan jika ada kartu
gudang.
3. Penggunaan software Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
(SIAKIT) yang kurang maksimal, yaitu dikarenakan masih banyak
kegiatan yang dilakukan secara manual sebelum akhirnya diinput ke
komputer.
4. Faktur-faktur dari gudang maupun dari bagian lain yang harus dicek
dan diotorisasi oleh bidang akuntansi kadang-kadang tidak jelas,
seperti nama barang ataupun jumlah barang.
5. Gudang gizi yang seharusnya mempunyai fungsi mengajukan design
barang yang akan dibeli pada prosedur ini tidak diikutkan, padahal
gudang adalah tempat menyimpan bahan makanan dan orang yang
mengurusi bahan makanan dalam gudang adalah orang yang benar-
benar mengetahui mana barang yang harus di beli dan yang tidak
dibeli.
6. Kelemahan dalam pengendalian intern yaitu memutar posisi tetapi
tidak sesuai atau kurang sesuai dengan bidangnya. Apabila terus
dilaksanakan hanya akan membuang waktu serta biaya untuk pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan penulis pada sistem dan prosedur pembelian
persediaan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dapat
diambil beberapa kesimpulan berikut ini:
1. Sistem dan prosedur pembelian persediaan gizi RSUD Dr. Moewardi
Surakarta secara umum telah ada dan dilaksanakan dengan baik. Telah
ada pemisahan fungsi yang baik, penggunaan dokumen yang memadai,
penggunaan catatan akuntansi yang tepat, serta jaringan prosedur yang
baik sehingga tercipta sistem pembelian persediaan yang baik.
2. Terdapat beberapa kelebihan dalam prosedur pembelian persediaan
gizi antara lain penerapan pengendalian internn yang baik, penggunaan
software akuntansi yaitu Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
(SIAKIT) yang menunjang efisiensi bekerja.
3. Terdapat beberapa kelemahan dalam prosedur pembelian persediaan
gizi yaitu belum di adakannya kartu gudang sebagai pengontrol
persediaan, masih banyaknya aktivitas manual padahal telah
digunakannya sistem komputer, serta kurang validnya dokumen seperti
faktur karena tidak jelasnya angka maupun nama barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Rekomendasi
Dengan adanya beberapa kelemahan yang ditemukan, penulis dapat
memberikan rekomendasi sebagia berikut:
1. Memperbaiki sistem dalam hubungannya dengan fungsi gudang.
Gudang tidak hanya sekedar tempat menyimpan persediaan, tetapi
gudang juga berperan dalam mengajukan permintaan pembelian
persediaan. Sehingga bagian gudang harus diikutkan dalam menyusun
Daftar Recana Kerja (DRK).
2. Yang menjadi dasar bagian gudang selain perhitungan fisik seharusnya
juga ada bukti tertulis seperti kartu gudang. Oleh sebab itu seharusnya
di bagian gudang dibuatkan kartu gudang.
3. Dokumen yang dikirim ke bidang akuntansi dan verifikasi yang utama
adalah faktur, jika faktur tidak jelas maka akan dianggap tidak valid.
Untuk itu seharusnya bagian yang berhubungan dengan faktur harus
selalu mengontrol faktur-faktur tersebut sebelum dikirim ke bidang
akuntansi dan verifikasi.
4. Aktivitas manual pada bidang akuntansi dan verifikasi yang
sebenarnya telah ada software Sistem Informasi Akuntansi Rumah
Sakit (SIAKIT) dapat diatasi jika antara bidang akuntansi dan
verifikasi dibuat link dengan bagian gudang. Sehingga pengerjaan
manual seperti pengklasifikasian jenis persediaan bisa dikerjakan dan
dikoordinasikan antara bagian gudang dan bidang akuntansi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
verifikasi. Sehingga tidak akan membuang-buang waktu, pekerjaanpun
menjadi lebih ringan.
5. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKIT)
juga menjadi solusi untuk mengurangi aktivitas manual pada
pencatatan persediaan.