Disampaikan pada Seminar K3 Konstruksi
JI Expo Kemayoran, 1 Nov 2018
•Pasal 27 (2) UUD1945
•Undang-undang 13 Thn 2003
•Pasal 86 •Pasal 87
• UU No.1/1970 •PP 50 Tahun 2012 ttg
Penerapan SMK3
•Sanksi
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
Sejarah Kebijakan SMK3 Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara
eksplisit merupakan pelaksanaan K3 secara sistem
SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui Permenaker No. 05/Men/1996
Di Internasional perkembangan sistem manajemen K3 mulai berkembang melalui ILO Guidline Tahun 2001
Ohsas dikembangkan pada tahun 2001 update 2005 dan 2007
SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003 pasal 87
Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 (12 April 2012)
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
KEWAJIBAN PENERAPAN SMK3
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja • yang terintegrasi dengan sistem • manajemen perusahaan
Pasal 87 UU
No.13/2003
TUJUAN PENERAPAN SMK3 a. meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
Wajib bagi perusahaan:
memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan
perUU, konvensi atau standar internasional
Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 Tentang pedoman sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum
Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU ditetapkan berdasarkan potensi bahaya :
a. Potensi bahaya tinggi, apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah);
b. Potensi bahaya rendah, apabila pekerjaan bersifat tidak berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang dan/atau nilai kontrak dibawah Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah).
Penerapan SMK3 meliputi 1. penetapan kebijakan K3;
2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
1. Penetapan kebijakan K3
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi: identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko;
perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik;
peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan keselamatan; dan
penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.
Pengusaha menetapakan Kebijakan K3 : a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dan
d. kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional.
kebijakan K3 disebarluaskan ke seluruh pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh, dan pihak lain yang terkait
Disusun untuk menghasilkan rencana K3 mengacu pada kebijakan K3
Mempertimbangkan :
hasil penelaahan awal;
identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko; peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya; dan
sumber daya yang dimiliki.
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan Rencana K3
Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan dalam pemenuhan persyaratan perUU.
Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat
Perencanaan
Pembuatan
Perakitan/pemasangan/peredaran
Pemakaian
Reparasi/modifikasi
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Peralatan/Mesin
Perencanaan : Penyediaan dokumen teknis terkait, Penyiapan peralatan aman diperiksa, Penyiapan peralatan / tenaga kerja, Pemasangan rambu bila perlu / koordinasi dengan pihak lain yang terkait, Penyiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
Pelaksanaan : Riksa sifat tampak dan dimensi, Pengujian tak merusak
menurut kebutuhan, Pengujian beban statis, Pengujian beban dinamis
dituangkan dalam Surat Keterangan yang diterbitkan oleh unit kerja pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Surat Keterangan dilengkapi dengan alasan teknis pada lembar tersendiri.
HASIL RIKSA UJI K3
Surat Keterangan Layak = SILO
Mengoperasikan peralatan/mesin dan perlengkapan/sarana penunjangnya sesuai dengan peraturan keselamatan kerja/standard operasi.
KEWAJIBAN PEMAKAI DAN OPERATOR
I. Pemakai 1. Menjaga / memelihara kondisi peralatan dan perlengkapannya
2. Melaksanakan syarat-syarat yang tertera pada surat keterangan layak (hasil riksa uji)
3. Menugasi operator yang sesuai kapasitas peralatan dan kelasnya
4. Melapor kepada disnaker setempat apabila menemukan cacat (konstruktif) pada peralatan dan perlengkapannya
5. Menjaga / memperhatikan dokumen teknik / perijinan
Keberadaan
Melapor bila terjadi kehilangan/perubahan
II. Operator
Prosedur Penerbitan SIO/Lisensi Peralatan/Mesin
Dinas TK Kab/ Kota
Dinas TK Propinsi
Dirjen Binwasnaker
Direktur PNKK
Sertifikat + SIO (baru)
SIO (perpanjangan)
Perusahaan / Tempat Kerja
Data Peserta & Kelulusan
Pembinaan & pengujian lisensi K3
OPERATOR
PJK3 Pembinaan
SIO Lama
Pemerintah
Baru Perpanjangan
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten
Dalam hal perusahaan tidak mempunyai SDM dapat menggunakan pihak lain
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3,
dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
PENILAIAN
PENERAPAN SMK3
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan
Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasil audit sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3
Lampiran PP no. 50/2012
•N
o •Elemen
•1 •Pembangunan & Pemeliharaan Komitmen
•2 •Strategi Pendokumentasian
•3 •Peninjauan Ulang Desain & Kontrak
•4 •Pengendalian Dokumen
•5 •Pembelian
•6 •Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
•7 •Standar Pemantauan
•8 •Pelaporan dan Perbaikan
•9 •Pengelolaan Material & Perpindahannya
•10 •Pengumpulan & Penggunaan Data
•11 •Audit Sistem Manajemen K3
•12 •Pengembangan Ketrampilan & Kemampuan
•Total 166 kriteria
•Peningkatan
Berkelanjutan
•Penetapan
Kebijakan
•Perencanaan
K3
•Pelaksanaan
Rencana K3
•Pemantauan &
Evaluasi Kinerja
K3
•Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3
•5 Prinsip/Langkah
•Lampiran-1 : Pedoman Penerapan SMK3
• Lampiran – 2 : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
PENGAWASAN Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. organisasi;
3. sumber daya manusia;
4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. tindak lanjut audit.
•Tingkat Penilaian Penerapan audit SMK3
•64 Kriteria •Perusahaan kecil / risiko rendah
•122 Kriteria •Perusahaan sedang/risiko sedang
•166 Kriteria •Perusahaan besar/risiko tinggi
•Pencapaian hasil audit SMK3
•85 – 100 % •Tingkat penilaian memuaskan
•60 – 84 % •Tingkat penilaian baik
•0 – 59 % •Tingkat penilaian kurang
Penilaian Penerapan SMK3 (Audit SMK3)
(PP 50/2012 Lamp. II)
•9 Elemen
•11 Elemen
•12 Elemen
•Tingkat
Awal
•Tkt Transisi
•Tkt
Lanjutan
SERTIFIKASI SMK3
• Sertifikat SMK3 adalah bukti
pengakuan tingkat pemenuhan
penerapan SMK3
• Proses sertifikasi SMK3 suatu
perusahaan melalui proses audit
SMK3 oleh Lembaga Audit Independen
yang ditunjuk Menaker
• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri
Ketenagakerjaan
Ditanda
tangani
Menteri
Berlaku 3
th
•Dimensi/ukuran sertifikat didesign u/ menghindari pemalsuan
Mas Tarno…tlg ditambah slide chart/grafik tentang penerima penghargaan smk3 dan zero accident yg sampe 2014..tq
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
417
76 100 117 142 165 131 180 238 254 306 415
635 722
1221
417 493 493 593
710 852
1017 1148
1328 1566
1820
2126
2541
3176
3898
5119
Amount
Total
Grafik Penghargaan sertifikat SMK3 s.d. 2017
TERIMA KASIH