DistokiaDistokia
Dr. Alfaina Wahyuni, SpOG,M.kesDr. Alfaina Wahyuni, SpOG,M.kes
Beberapa Istilah:Beberapa Istilah: Persalinan/ Partus:Persalinan/ Partus: proses pengeluaran hasil proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luarmelalui vagina atau jalan lain ke dunia luar
Partus normal:Partus normal: bayi lahir melalui vagina, bayi lahir melalui vagina, presbelkep, tanpa memakai alat/ pertolongan presbelkep, tanpa memakai alat/ pertolongan istimewa, tidak melukai ibu dan janin (kecuali istimewa, tidak melukai ibu dan janin (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu 24 jam.episiotomi), berlangsung dalam waktu 24 jam.
Partus abnormalPartus abnormal (distokia) (distokia) :: – bayi lahir melalui vagina, dengan bantuan tindakan atau bayi lahir melalui vagina, dengan bantuan tindakan atau
alat (versi/ ekstraksi, vakum, forceps, cunam, dekapitasi, alat (versi/ ekstraksi, vakum, forceps, cunam, dekapitasi, embriotomi, dan sebagainya) embriotomi, dan sebagainya)
– atau lahir melalui abdomen (SC)atau lahir melalui abdomen (SC)
SEBAB TERJADINYA PROSES SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINANPERSALINAN
1.1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurangplasenta berkurang
2.2. Tekanan pada pleksus Frankenhauser, menstimulasiTekanan pada pleksus Frankenhauser, menstimulasi kontraksi otot polos uteruskontraksi otot polos uterus
3.3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksidan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi
4.4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal mengakibatkan peningkatan aktifitas fetal mengakibatkan peningkatan aktifitas prostaglandinprostaglandin dan dan oksitosin, menjadi pencetus oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinanrangsangan untuk proses persalinan
Persalinan ditentukan:Persalinan ditentukan: Power Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, mengejan ibu,
Passage Passage Keadaan jalan lahirKeadaan jalan lahir
Passanger Passanger Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)ada/tidak kelainan anatomik mayor)
(++ faktor2 "P" lainnya : psychology, physician, position)(++ faktor2 "P" lainnya : psychology, physician, position)
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.berlangsung.
Kursus APNKursus APN
PowersPowers Kontraksi uterus Kontraksi uterus his his Kekuatan hejan ibu Kekuatan hejan ibu Otot-otot perut Otot-otot perut kala kala
22 Terjadinya his, akibat :Terjadinya his, akibat :1.1.kerja hormon oksitosinkerja hormon oksitosin2.2. regangan dinding uterus oleh isi konsepsiregangan dinding uterus oleh isi konsepsi3.3. rangsangan terhadap pleksus saraf rangsangan terhadap pleksus saraf
Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
Syarat His ideal meliputi :1.kontraksi simultan simetris di seluruh uterus2.kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus3.terdapat periode relaksasi di antara dua periode
kontraksi4.terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap
sesudah his5.serviks uteri (banyak kolagen dan kurang serabut
otot) akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement) sehingga terjadi pembukaan
Kontraksi yang…• lamanya 40-60 detik• mencapai tekanan 50-60 mm Hg • terjadi setiap 2-3 menit (3 kontraksi dalam 10
menit)atau
• menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
His Adekuat
PassagePassage jalan lahir keras (panggul) jalan lahir keras (panggul)
Panggul normal: panggul yg dapat dilalui oleh Panggul normal: panggul yg dapat dilalui oleh kepala janin aterm dg BB 2500-4000 grkepala janin aterm dg BB 2500-4000 gr
Bentuk panggul (PAP) Cladwell MoloyBentuk panggul (PAP) Cladwell Moloy
Cavum pelvisCavum pelvis
3 pintu : 3 pintu : PAP ( aditus pelvis/ inlet). BulatPAP ( aditus pelvis/ inlet). Bulat PTP , sesuai bidang Hodge III. Setinggi spina PTP , sesuai bidang Hodge III. Setinggi spina
ischiadicaischiadica PBP ( exitus pelvis/outlet. Bentuk belah PBP ( exitus pelvis/outlet. Bentuk belah
ketupat, ketupat, PAP
PTP
PBP
Mayor
Minor
Ukuran panggul Ukuran panggul PINTU ATAS PANGGUL conjugata vera anatomica ( prom - tepi cranial simp) conjugata vera obstetrica ( prom - dinding dorsal simp) conjugata diagonalis (prom - tepi caudal simp) diukur
dgn VT utk memperkirakan Conjugata vera CV= CD – (1,5 s.d 2cm)
PINTU TENGAH PANGGUL: Distansia interspinarum (Jarak kedua
spina ischiadica)PINTU BAWAH PANGGUL: diameter recta diam. Transversa
Passenger (janin) Janin normal:Janin normal:
– Aterm (>37 minggu)Aterm (>37 minggu)– Taksiran berat janin : 2500 – 4000gramTaksiran berat janin : 2500 – 4000gram– DJJ 120-160x/menitDJJ 120-160x/menit– Letak: memanjangLetak: memanjang– Presentasi kepalaPresentasi kepala– Posisi: kepala fleksi maksimalPosisi: kepala fleksi maksimal ubun-ubun kecil di depan ubun-ubun kecil di depan– Bisamelakukan gerakan cardinal untuk menyesuaiakan bentuk panggulBisamelakukan gerakan cardinal untuk menyesuaiakan bentuk panggul
Biologi ReproduksiBiologi Reproduksi
Kala dalam persalinan:Kala dalam persalinan:•Kala 1 Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala pembukaan)•Kala 2 Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)•Kala 3 Pengeluaran plasenta (kala uri)•Kala 4 Masa 2 jam setelah partus, terutama untuk observasi
PERSALINAN KALA 1 :PERSALINAN KALA 1 :FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKSFASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS
DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his s/d pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). – Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm,
berlangsung sekitar 8 jam– Fase aktif : pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+ 10
cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas:1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm
sampai 4 cm2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4
cm sampai 9 cm3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm
sampai lengkap (+ 10 cm)
Kursus APNKursus APN
Perubahan serviksPerubahan serviks
Effacement (pendataran)Effacement (pendataran) Dilation (pembukaan)Dilation (pembukaan)
Kursus APNKursus APN
Dilatasi serviksDilatasi serviks
Kursus APNKursus APN
Perubahan kontur uterusPerubahan kontur uterus uterus secara bertahap membentuk uterus secara bertahap membentuk
2 daerah fungsional 2 daerah fungsional – fundusfundus– Segmen bawah rahim Segmen bawah rahim
Perbatasan antara 2 daerah tsb Perbatasan antara 2 daerah tsb ditandai dg ditandai dg cincin retraksi fisiologiscincin retraksi fisiologis
Kursus APNKursus APN
Pendataran, dilatasi & cincin retraksiPendataran, dilatasi & cincin retraksi
Kursus APNKursus APN
Jika persalinan mengalami hambatan cincin retraksi fisiologis menjadi lebih nyata tampak sebagai lekukan yg terlihat pada dinding perut “Bandl’s ring” tanda bahaya terajadinya ruptura uteri imminens
““Bandl’s ring”Bandl’s ring”
Mekanisme persalinanMekanisme persalinan
Januari, 2007Januari, 2007 Biologi ReproduksiBiologi Reproduksi
Mekanisme persalinanMekanisme persalinan Gerakan utama:
– Engagement– Flexion (fleksi)– Descent– Internal rotation (putar paksi
dalam)– Extension (ekstensi)– Expulsion (keluarnya kepala)– External rotation (putar
paksi luar)
Kursus APNKursus APN
1. Engagement1. EngagementPada minggu-minggu akhir kehamilan atau pada saat persalinan dimulai kepala masuk lewat PAP, umumnya dengan presentasi biparietal (diameter lebar yang paling panjang berkisar 8,5 – 9,5 cm) atau 70% pada panggul ginekoid.
2. Flexion2. FlexionPada umumnya terjadi flexi penuh/sempurna sehingga sumbu panjang kepala sejajar sumbu panggul membantu penurunan kepala selanjutnya..
Kursus APNKursus APN
Engagement & descentEngagement & descent
StationStation : bidang penurunan : bidang penurunan kepalakepala
Bidang Hodge ( bidang utk menentukan seberapa jauh penurunan bag anak ke dalam cavum pelvis):Hodge I: sesuai PAPHodge II : sejajr Hodge I mll tepi kaudal sympisis Hodge III : sejajar hodge I mll. Spina ischiadicaHodge IV: sejajar Hodge I mll ujung os cocygeus
Kursus APNKursus APN
3.3. DesentDesentPenurunan kepala janin sangat tergantung pada arsitektur pelvis dengan hubungan ukuran kepala dan ukuran pelvis sehingga penurunan kepala berlangsung lambat.
4. Internal Rotation4. Internal RotationPerputaran kepala (penunjuk) dari samping ke depan atau kearah posterior (jarang) disebabkan:- ada his selaku tenaga/gaya pemutar- ada dasar panggul beserta otot-otot dasar panggul selaku tahanan.Bila tidak terjadi putaran paksi dalam umumnya kepala tidak turun lagi dan persalinan diakhiri dengan tindakan vakum ekstraksi.
Kursus APNKursus APN
5.5. ExtensionExtension& expulsion& expulsionDengan hejan perut yang benar dan adekuat kepala makin turun dan menyebabkan perineum distensi. Pada saat ini puncak kepala berada di simfisis dan dalam keadaan begini hejan perut ibu yang kuat mendorong kepala ekspulsi dan melewati introitus vaginae.
6. External Rotation (Restitution)6. External Rotation (Restitution)Setelah seluruh kepala sudah lahir tejadi putaran kepala ke posisi pada saat engagement. Dengan demikian bahu depan dan belakang dilahirkan lebih dahulu dan diikuti dada, perut, bokong dan seluruh tungkai.
PERSALINAN KALA 3 :PERSALINAN KALA 3 :FASE PENGELUARAN PLASENTAFASE PENGELUARAN PLASENTA
Mulai saat bayi telah lahir lengkap s/d lahirnya plasenta Kelahiran plasenta: lepasnya plasenta dari insersi pada
dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri: Lepasnya plasenta dari insersinya :
1. mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan banyak
2. dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika disertai perdarahan sedikit-sedikit
3. mungkin juga serempak sentral dan marginal Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di
dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir
Kala IIIKala III
Januari, 2007Januari, 2007 Biologi ReproduksiBiologi Reproduksi
Kursus APNKursus APN
Partograph:Partograph:
Catat DJJ, warna air Catat DJJ, warna air ketuban, ada-tidaknya ketuban, ada-tidaknya moulase, pola his & obat-moulase, pola his & obat-obat yg diberikanobat yg diberikan
Plot dilatasi serviksPlot dilatasi serviks– Alert line (garis waspada)Alert line (garis waspada): :
pada persalinan normal pada persalinan normal labor, labor, mulai mulai 4 cm 4 cm & & bertambah minimal bertambah minimal 1 cm/jam1 cm/jam
– Action line (garis Action line (garis bertindak)bertindak): jika garis plot : jika garis plot evaluasi menabrak garis evaluasi menabrak garis bertindak, diperlukan bertindak, diperlukan intervensiintervensi
Distokia Distokia karena karena
jalan lahirjalan lahir
Panggul sempitPanggul sempit PAP:PAP: transversa <12 cm, konjugata transversa <12 cm, konjugata
obstetrika < 11,5 cm. obstetrika < 11,5 cm. Kemungkinan terjadi inersia uteri, ketuban Kemungkinan terjadi inersia uteri, ketuban pecah awal, inkoordinasi uteripecah awal, inkoordinasi uteri
PTP:PTP: Distansia interspinarum < 9 cm. Distansia interspinarum < 9 cm. Kemungkinan terjadi Kemungkinan terjadi malposisi kepala (malposisi kepala (posisi posisi oksipitalis posterior persisten dan oksipitalis posterior persisten dan transverse transverse arrestarrest))
PBP:PBP: Distansia intertuberosum < 8 cm. Distansia intertuberosum < 8 cm.
Akibat panggul sempitAkibat panggul sempit Janin:Janin:
– Kelainan presentasi, prolaps tali pusat, Kelainan presentasi, prolaps tali pusat, prolaps ekstremitas, KPD, perdarahan prolaps ekstremitas, KPD, perdarahan intrakranialintrakranial
Ibu:Ibu:– Dilatasi kurang, ruptura uteri imminens, Dilatasi kurang, ruptura uteri imminens,
fistula, infeksi intra partus, partus lamafistula, infeksi intra partus, partus lama
Panggul abnormal lainPanggul abnormal lain Karena kelainan pertumbuhan intrauterinKarena kelainan pertumbuhan intrauterin
– Panggul Naegele: 1 sayap sacrum, panggul miringPanggul Naegele: 1 sayap sacrum, panggul miring– Panggul Robert: sayap tdk adaPanggul Robert: sayap tdk ada– Split pelvis: tulang simfisis tdk menyatuSplit pelvis: tulang simfisis tdk menyatu– Panggul asimilasi: os vertebra 4-6Panggul asimilasi: os vertebra 4-6
Karena penyakit tulang Karena penyakit tulang – Rakhitis, osteomalasia, neoplasma, fraktus, atrofi, Rakhitis, osteomalasia, neoplasma, fraktus, atrofi,
penyakit sendi sacroiliaca/sacrococcigeapenyakit sendi sacroiliaca/sacrococcigea
Kelainan panggulKelainan panggul
Rickets Osteomalacia
Panggul abnormal lainPanggul abnormal lain Karena penyakit tulang belakangKarena penyakit tulang belakang
– Kifosis: tunnel pelvisKifosis: tunnel pelvis– SkoliosisSkoliosis– SpondilolistesisSpondilolistesis
Karena penyakit kakiKarena penyakit kaki– CoxitisCoxitis– Luxatio coxaeLuxatio coxae– Atrofi atau lumpuhAtrofi atau lumpuh
Distokia karena jalan lahir lunakDistokia karena jalan lahir lunak UterusUterus
– Kelainan kongenital (bikornis unikollis, subseptus, Kelainan kongenital (bikornis unikollis, subseptus, septus)septus)
– Letak uterus (hiper antefleksi/ hiper retrofleksi)Letak uterus (hiper antefleksi/ hiper retrofleksi)– Mioma uteri Mioma uteri
ServiksServiks– Serviks kaku: sikatriksServiks kaku: sikatriks– Serviks gantung (oue buka, oui tdk)Serviks gantung (oue buka, oui tdk)– Serviks konglumer (oui buka, oue tdk)Serviks konglumer (oui buka, oue tdk)– Edema serviksEdema serviks– Ca serviksCa serviks
Kelainan uterusKelainan uterus
Uterus unikornis Uterus bikornis Uterus dupleks Uterus septus
Jalan lahir lunakJalan lahir lunak VaginaVagina
– Septum vagina (komplet/inkomplet, Septum vagina (komplet/inkomplet, transversal/horisontal)transversal/horisontal)
– StrikturaStriktura– TumorTumor– Penyempitan lumen ok radangPenyempitan lumen ok radang
Distokia Distokia karena karena
faktor janinfaktor janin
Faktor janinFaktor janin Janin besarJanin besar HidrosefalusHidrosefalus MalpresentasiMalpresentasi: presbo: presbo MalposisiMalposisi:letak penunjuk) tidak normal (tergantung pada :letak penunjuk) tidak normal (tergantung pada
penurunan kepala)penurunan kepala)
Faktor Janin: MalsikapFaktor Janin: MalsikapMalsikap: hubungan kepala janin thd sumbu panjang janin tidak Malsikap: hubungan kepala janin thd sumbu panjang janin tidak normalnormalNormal : kepala fleksi Normal : kepala fleksi presentasi belakang kepalapresentasi belakang kepalaAbnormal: defleksiAbnormal: defleksi
Defleksi ringan Defleksi ringan presentasi puncak kepalapresentasi puncak kepalaDefleksi sedang Defleksi sedang presentasi dahipresentasi dahidefleksi beratdefleksi berat presentasi muka presentasi muka
DKPDKP (disproporsi kepala (disproporsi kepala panggul)panggul)
Tidak terdapat keseimbangan antara Tidak terdapat keseimbangan antara kepala dan panggulkepala dan panggul
Diagnosis:Diagnosis:– AnamnesisAnamnesis– Pelvimetri: klinis, rontgenPelvimetri: klinis, rontgen
Bahaya pada ibu: partus lama, ruptura Bahaya pada ibu: partus lama, ruptura uteri imminen, fistulauteri imminen, fistula
Bahaya pada janin: kematian janin, prolaps Bahaya pada janin: kematian janin, prolaps tali pusat, perdarahan intrakranialtali pusat, perdarahan intrakranial
Manajemen DKPManajemen DKP SC bila SC bila DKP beratDKP berat
– Kesempitan nyataKesempitan nyata– Kesempitan ringan dg faktor risikoKesempitan ringan dg faktor risiko
Partus percobaan bila Partus percobaan bila DKP ringanDKP ringan– Syarat: his kuat, bisa dipacu, presbelkep, di RSSyarat: his kuat, bisa dipacu, presbelkep, di RS– Jika gagal Jika gagal SC SC
Distokia Distokia karena karena faktor faktor tenagatenaga
Faktor tenagaFaktor tenaga His tidak normalHis tidak normal
– His sempurna bila kontraksi simetrik, fundal dominan. His sempurna bila kontraksi simetrik, fundal dominan. Tenaga hejan perut ibu tidak yang efektifTenaga hejan perut ibu tidak yang efektif Penyebab: Penyebab:
– His lemahHis lemah– His kuatHis kuat– Inkoordinasi uteriInkoordinasi uteri
Inersia UteriInersia Uteri Kekuatan his berkurang, singkat, interval antara 2 his lama Sifat fundal dominan masih ada, tapi tidak efektif Macam inersia uteri:
– Inersia uteri primer bila sejak permulaan persalinan his lemah– Inersia uteri sekunder bila his baik lemah
Inersia uteri menyebabkan kemajuan persalinan tidak mengikuti kurvafriedman– Gangguan kala I:
Fase laten: fase laten memanjangfase aktif: kala I tidak maju
Gangguan Kala IGangguan Kala I Fase aktif: mulai pembukaan Fase aktif: mulai pembukaan 3–4 cm and b 3–4 cm and berakhir padapembukaan erakhir padapembukaan 10 cm10 cm
– Kelambatan dilatasi : bila kecepatan dilatasi < 1.2 cm/j pada nullipara dan Kelambatan dilatasi : bila kecepatan dilatasi < 1.2 cm/j pada nullipara dan 1.5 cm/j pada multipara.1.5 cm/j pada multipara.
– Kelambatan penurunan kepala: Kelambatan penurunan kepala: <<1 cm/1 cm/jj (( nullipara nullipara ) ,) ,andand 2 cm/2 cm/jj ((multiparamultipara)). .
PenyebabPenyebab ::- fetopelvic disproportion (33%), fetopelvic disproportion (33%), - malpositions malpositions - (obat sedasi berlebihan,distosai karena jaringan lunak)(obat sedasi berlebihan,distosai karena jaringan lunak)
Gangguan Kala IGangguan Kala IFase deselarasi: mendekati dilatasi 10 cm (8-10 cm)
– arrested or prolonged:> 3 jam (nullipara); 1 jam( multipara)– tidak ada kemajuan dilatasi selama 2 jam faseaktiv. – tidak adakemajuan penurunan kepala selama 1jam fase aktiv
Penyebab :– fetopelvic disproportion (50%), – fetal malpositions (e.g., occiput posterior, face, or brow),
Partus PresipitatusPartus Presipitatus PProses persalinan (dilatasi) terlalu cepatroses persalinan (dilatasi) terlalu cepat::
– ddilatasi serviks fase aktif ilatasi serviks fase aktif 5 cm/h 5 cm/h (( primipara primipara),), 10 cm/h ( 10 cm/h (multipara). multipara). Precipitate labor disebabkanPrecipitate labor disebabkan::
– kontraksi terlalu kuat kontraksi terlalu kuat ((stimulasi dengan stimulasi dengan oxytocoxytocin,in, solutio solutio placenta) placenta) – Rendahnya Rendahnya resistance resistance jalan lahir jalan lahir (multiparit(multiparitasas). ).
Komplikasi:Komplikasi:– maternal maternal : : amniotic fluid embolism,amniotic fluid embolism, uterine rupture, cervical lacerations, or uterine rupture, cervical lacerations, or
lacerations of the birthlacerations of the birth canal. postpartum uterine hypotonicity, with resultingcanal. postpartum uterine hypotonicity, with resulting risk risk of hemorrhage. of hemorrhage.
– Fetal:Fetal: hypoxia hypoxia , , perinatal intracranial hemorrhage (direct or indirect perinatal intracranial hemorrhage (direct or indirect trauma).trauma).
• Diagnosis persalinan yang akurat hindari induksi/stimulasi yang tidak perlu
• Manajemen fase laten yang memanjang
• Persiapan persalinan
• Pendampingan saat kelahiran
• Ambulasi
• Amniotomi
Pencegahan Distosia
• Periksa dg teliti KU, his, presentasi, letak, PD, tidak ada DKP
• Persalinan tidak maju tanpa DKP Amniotomi Pertimbangkan stimulasi oksitosin jika kontrasi
tidak adekuat • Persalinan tidak maju dengan DKP
Seksio Sesaria
Manajemen Distosia
• Diagnosis persalinan yang tepat• Pengawasan kemajuan persalinan dengan partogram• Dukungan yang berkesinambungan selama persalinan• Intervensi dini untuk memperbaiki kemajuan persalinan yang
tidak adekuat- Amniotomi - Oksitosin
Manajemen Aktif Persalinan
• 5 IU oksitosin dalam 500 mL dekstrose atau NS, dosis bertahap, dinaikkan 5 tetes/15 menit atau 10 tetes/30 menit
• Dosis awal oksitosin5 tts/menit)• Dosis biasa untuk persalinan yang baik
20-30 tts/menit)• Dosis maksimal 40 tts/menit
Stimulasi (augmentasi) persalinan
Efek Samping Oksitosin
Efek SampingEfek Samping MekanismeMekanisme PencegahanPencegahanHipoksia Hipoksia janinjanin
HiperstimulaHiperstimulasisi
Dosis tepatDosis tepat
Ruptur Ruptur UterusUterus
HiperstimulaHiperstimulasisi
Dosis tepatDosis tepat
Intoksikasi Intoksikasi AirAir
Efek ADHEfek ADH Batasi cairanBatasi cairan
HipotensiHipotensi VasodilatasiVasodilatasi Dosis rendahDosis rendah
MonitoringMonitoringJamJam Konsentrasi Konsentrasi
oksitosinoksitosinTetes/menitTetes/menit Dosis Dosis
(mIU/meni(mIU/menit)t)
VolumVolume e cairan cairan masukmasuk
HisHis DJJDJJ
2.5 IU dalam 2.5 IU dalam 500 mL D5500 mL D5
5 IU dalam 5 IU dalam 500 mL D5500 mL D5
10 IU dalam 10 IU dalam 500 mL D5500 mL D5
HiperstimulasiHiperstimulasi > 5 kontraksi dalam 10 menit > 5 kontraksi dalam 10 menit
interval his terlalu seringinterval his terlalu sering Kontraksi berlangsung > 60 detik Kontraksi berlangsung > 60 detik
durasi his terlalu lamadurasi his terlalu lama Fetal distressFetal distress
His kuat (His kuat (hypertonic uterine hypertonic uterine contractioncontraction))
His terlalu kuat, shg persalinan singkatHis terlalu kuat, shg persalinan singkat Partus presipitatusPartus presipitatus
– Partus <3 jam. His kuat sekaliPartus <3 jam. His kuat sekali– Bahaya luka jalan lahir, perdarahan otakBahaya luka jalan lahir, perdarahan otak
Tetania uteriTetania uteri– Karena oksitosin Karena oksitosin – Kontraksi kuat dan terus menerus shg ada Kontraksi kuat dan terus menerus shg ada
gangguan sirkulasi plasenter gangguan sirkulasi plasenter kematian janin kematian janin– Hentikan pacuanHentikan pacuan
Inkoordinasi uteriInkoordinasi uteri His kuat, tapi tidak sinkron His kuat, tapi tidak sinkron tidak tidak
efisienefisien Penderita biasanya gelisah atau Penderita biasanya gelisah atau
kesakitankesakitan Tidak ada kemajuan dalam pembukaan Tidak ada kemajuan dalam pembukaan
serviks karena serviks kakuserviks karena serviks kaku Usaha mengurangi tonus otot dan Usaha mengurangi tonus otot dan
kontrol emosikontrol emosi
Partus Lama:Primi > 24 jamMulti > 18 jam
Risiko berkaitan dengan partus Risiko berkaitan dengan partus lama bila dibiarkanlama bila dibiarkan
Janin:Janin: asfiksia, sepsis, kematianasfiksia, sepsis, kematian
Ibu:Ibu: sepsis, ruptura uteri, perdarahan, fistula, sepsis, ruptura uteri, perdarahan, fistula,
kematiankematian
Etiologi Partus LamaEtiologi Partus Lama
Disproporsi kepala panggulDisproporsi kepala panggul Fetal:Fetal:
malpresentasi, malposisi, malformasimalpresentasi, malposisi, malformasi Maternal: Maternal:
panggul sempit, tumor jaringan lunak panggul sempit, tumor jaringan lunak pada pelvikpada pelvik
Gambaran Klinis Pasien dengan Partus Gambaran Klinis Pasien dengan Partus LamaLama
DehidrasiDehidrasi OliguriaOliguria Keto-asidosisKeto-asidosis SepsisSepsis
Keadaan Uterus:Keadaan Uterus: ruptura Uteriruptura Uteri
Keadaan Kandung Keadaan Kandung KemihKemih
Pemeriksaan VaginalPemeriksaan Vaginal Pemeriksaan ServiksPemeriksaan Serviks
Komplikasi Partus LamaKomplikasi Partus Lama Maternal:Maternal:
– Ruptura uteriRuptura uteri– Fistula Vesiko-vaginalFistula Vesiko-vaginal– Fistula Rekto-vaginalFistula Rekto-vaginal– Sepsis PuerpuralisSepsis Puerpuralis
Fetal:Fetal:– Asfiksia/cerebral palsyAsfiksia/cerebral palsy– Sepsis neonatalSepsis neonatal– KematianKematian
Recommended