i
EFEKTIFITAS PENDEKATAN CONTENT AND
LANGUAGE INTEGRATED LEARNING (CLIL)
MELALUI RUNNING DICTATION UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN
SISWA SEKOLAH BILINGUAL
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Wati
4201409110
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi berjudul “Efektifitas Pendekatan Content and Language Integrated
Learning (CLIL) Melalui Running Dictation untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keterampilan Berkomunikasi Lisan Sekolah Bilingual” telah
disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang
pada
hari : Kamis
tanggal : 1 Agustus, 2013
Penguji/ Pembimbing Utama Penguji/Pembimbing Pendamping
Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D.
NIP. 196807221992032001 NIP. 195206131976121002
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 1 Agustus 2013
Wati
4201409110
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Efektifitas Pendekatan Content and Language Integrated Learning (CLIL)
Melalui Running Dictation untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Sekolah Bilingual
disusun oleh
Wati
4201409110
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES
pada tanggal 1 Agustus 2013
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP. 196313121988031001 NIP. 196306101989011002
Ketua Penguji
Dr.Sulhadi, M.Si.
NIP. 197108161998021001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D.
NIP. 196807221992032001 NIP. 195206131976121002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al Insyirah: 6).
“Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan
kegigihan” (Samuel Jhonson, kritikus Inggris).
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibu dan bapak tercinta,
Keluargaku tercinta,
Teman-teman Fisika 2009,
dan teman-teman yang telah menyemangati, membantu, dan mendoakanku.
vi
PRAKATA
Alhamdulillaahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pendekatan Content and
Language Integrated Learning (CLIL) Melalui Running Dictation untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa
Sekolah Bilingual ” .
Skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., rektor UNNES;
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan FMIPA UNNES;
3. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNNES;
4. Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc., dosen pembimbing utama;
5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D., dosen pembimbing pendamping;
6. Seluruh dosen Jurusan Fisika;
7. Drs. Sutomo, A.Md, MM., kepala SMP Negeri 2 Semarang;
8. Dra. Dyah Purwaningrum, guru fisika SMP Negeri 2 Semarang;
9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Semarang, Agustus 2013
Penulis
vii
ABSTRAK
Wati. 2013. Efektifitas Pendekatan Content and Language Integrated Learning
(CLIL) Melalui Running Dictation untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Sekolah Bilingual. Skripsi, Jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Utama Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc. dan
Pembimbing Pendamping Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D.
Kata kunci: CLIL, Running Dictation, Hasil Belajar, Keterampilan
Berkomunikasi Lisan.
Salah satu upaya pemerintah untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas
dalam rangka menghadapi era globalisasi adalah menyelenggarakan sekolah
bilingual. Dalam penyelenggaraanya, ada beberapa kendala yang dihadapi, di
antaranya adalah kurangnya kompetensi siswa dalam memahami materi yang
diajarkan dalam bahasa Inggris. Kurangnya kompetensi siswa tersebut
menyebabkan rendahnya hasil belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa
dalam bahasa Inggris. Salah satu upaya untuk membantu meningkatkan
kompetensi siswa dalam memahami materi yang diajarkan dalam bahasa Inggris
adalah dengan menerapkan pendekatan Content and Language Integrated
Learning (CLIL) melalui running dictation. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan penerapan pendekatan CLIL melalui running dictation
untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa sekolah bilingual dibandingkan dengan metode ceramah biasa. Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Semarang dengan Pretest-Posttest Control
Group Design. Sampel yang digunakan adalah dua kelas yaitu kelas VII F sebagai
kelas kontrol dan kelas VII G sebagai kelas eksperimen. Sample diambil dengan
teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi
dokumentasi, tes, dan observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data-data siswa. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil
belajar kognitif, sedangkan metode observasi digunakan untuk mengetahui
keterampilan berkomunikasi lisan siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
gain hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu
0,39 (sedang) untuk kelas eksperimen dan 0,29 (rendah) untuk kelas kontrol. Nilai
gain keterampilan berkomunikasi lisan kelas eksperimen juga lebih tinggi dari
kelas kontrol yaitu 0,43 (sedang) untuk kelas eksperimen dan 0,23 (rendah) untuk
kelas kontrol. Hasil t-test menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif
dan skor keterampilan berkomunikasi lisan siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dari siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendekatan CLIL melalui running dictation lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa
sekolah bilingual daripada metode ceramah biasa.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .........................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................
PERNYATAAN ..........................................................................................
PENGESAHAN ...........................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................
PRAKATA ..................................................................................................
ABSTRAK ...................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
BAB
1. PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
1.5 Penegasan Istilah ...............................................................................
1.6 Sistematika Penulisan .....................................................................
2. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
2.1 Sekolah Bilingual ..............................................................................
2.2 CLIL ..................................................................................................
2.3 Running Dictation .............................................................................
2.4 Hasil Belajar .....................................................................................
2.5 Keterampilan Berkomunikasi ...........................................................
2.6 Materi Ajar ........................................................................................
2.7 Kerangka Berpikir .............................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xi
xii
1
1
5
5
6
6
8
10
10
14
18
19
20
22
26
ix
2.8 Hipotesis ...........................................................................................
3. METODE PENELITIAN ........................................................................
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
3.2 Subyek Penelitian .............................................................................
3.3 Desain Penelitian ..............................................................................
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................
3.5 Prosedur Penelitian ...........................................................................
3.6 Metode Pengumpulan Data ...............................................................
3.7 Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ...........................................
3.8 Analisis Data .....................................................................................
3.9 Indikator Keberhasilan ......................................................................
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................
4.2 Pembahasan ......................................................................................
5. PENUTUP ...............................................................................................
5.1 Simpulan ...........................................................................................
5.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................
28
29
29
29
30
30
31
32
33
37
41
42
42
51
61
61
62
63
67
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen................
3.2 Tabel Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design .........
3.3 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba ..................................................
3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ..............................................................
3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .................................
3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal .............................................................
3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ........................................
3.8 Klasifikasi Faktor Gain .........................................................................
3.9 Rentang Klasifikasi Skor Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa ..
4.1 Hasil Uji Variansi ..................................................................................
4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif .........................................
4.3 Hasil Analisis Hasil Belajar Kognitif ....................................................
4.4 Hasil Analisis Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif ...................
4.5 Hasil t-test Hasil Belajar kognitif ..........................................................
4.6 Hasil Uji Gain Hasil Belajar Kognitif....................................................
4.7 Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berkomunikasi Lisan ....................
4.8 Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori pada Pretest ........................
4.9 Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori pada Posttest .......................
.
4.10 Hasil t-test Keterampilan Berkomunikasi Lisan ..................................
4.11 Hasil Uji Gain Keterampilan Berkomunikasi Lisan ............................
29
30
34
35
36
37
37
40
41
42
43
43
44
46
46
48
48
49
50
50
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ...............................................................
3.1 Prosedur Penelitian ...............................................................................
4.1 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen .............................................................
4.2 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Pretest dan Posttest ...................
4.3 Perbandingan Faktor Gain Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen .................................................................................
4.4 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori
Keterampilan Berkomunikasi Lisan pada Pretest dan Posttest antara
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................
4.5 Perbandingan Faktor Gain Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen .............................................................
28
32
44
45
47
49
51
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ..........................................................
2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ...................................................
3. Syllabus ...................................................................................................
4. Lesson Plan 1 ..........................................................................................
5. Lesson Plan 2 ..........................................................................................
6. Lesson Plan 3 ..........................................................................................
7. Lembar Obervasi Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Kelas
Kontrol ....................................................................................................
8. Lembar Obervasi Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Kelas
Eksperimen .............................................................................................
9. Test Lattice ...........................................................................
10. Questions Test ......................................................................................
11. Answer Sheet Qustions Test................................................................
12. Answer Questions Test ..............................................................
13. Analisis Uji Coba Soal .........................................................................
14. Test Lattice Evaluation Test ................................................................
15. Evaluation Test .....................................................................................
16. Answer Sheet Evaluation Test ..............................................................
17. Answer Evaluation Test .................................................................
.
18. Worksheet 1 ..........................................................................................
19. Worksheet 2 ..........................................................................................
20. Lembar Materi Running Dictation .......................................................
67
68
69
71
73
75
78
80
83
84
91
92
93
95
96
99
100
101
104
108
xiii
21. Lembar Pendiktean Running Dictation ................................................
22. Uji Homogenitas Hasil Belajar Kognitif ..............................................
23. Uji Normalitas Nilai Pretest Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol .....
24. Uji Normalitas Nilai Pretest Hasil Belajar Kognitif Kelas
Eksperimen ...........................................................................................
25. Uji Normalitas Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ...
26. Uji Normalitas Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas
Eksperimen ...........................................................................................
27. Uji Gain Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol dan Eksperimen .........
28. Koefisien Relasi (r) Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas
Kontrol dan Eksperimen .......................................................................
29. Uji Hipotesis dengan t-test Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif ........
30. Uji Homogenitas Keterampilan Berkomunikasi Lisan .........................
31. Uji Normalitas Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kelas Kontrol ........................................................................................
32. Uji Normalitas Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kelas Eksperimen .................................................................................
33. Uji Normalitas Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kelas Kontrol ........................................................................................
34. Uji Normalitas Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kelas Eksperimen .................................................................................
35. Uji Gain Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas Kontrol dan
Eksperimen ...........................................................................................
36. Koefisien Relasi (r) Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi
Lisan kelas kontrol dan Eksperimen .....................................................
37. Uji Hipotesis dengan t-test Skor Posttest Keterampilan
Berkomunikasi Lisan ............................................................................
38. Daftar Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
118
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
xiv
Kontrol ..................................................................................................
39. Daftar Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
Kontrol ..................................................................................................
40. Daftar Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
Eksperimen ...........................................................................................
41. Daftar Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
Eksperimen ...........................................................................................
42. Dokumentasi Kegiatan .........................................................................
137
138
139
140
141
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi ditandai dengan semakin memudarnya batas antarnegara dan
bebasnya persaingan di segala bidang. Al-Rodhan (2006) menyatakan bahwa:
“globalization is a process that encompasses the causes, course, and
consequences of transnational and transcultural integration of human and non-
human activities”, artinya globalisasi adalah sebuah proses yang meliputi sebab,
peristiwa, dan akibat dari integrasi antarbudaya dan antarnegara dari kegiatan
kemanusiaan dan non-kemanusiaan. Salah satu dampak dari integrasi antarbudaya
dan antarnegara dari kegiatan kemanusiaan dan non-kemanusiaan adalah setiap
individu dituntut untuk mampu bersosialisasi dan bersaing dengan individu lain
dari seluruh belahan dunia. Guna memenuhi tuntutan tersebut, maka Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan
SDM. Pendidikan yang berkualitas diharapkan akan menghasilkan SDM yang
berkualitas pula. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan pendidikan
berkualitas yang mampu menghasilkan SDM berdaya saing global adalah dengan
menyelenggarakan sekolah bilingual.
Sekolah bilingual adalah sekolah yang menggunakan dua bahasa pengantar
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam proses pembelajarannya. Baker
2
(Hajimah, 2011) menyatakan bahwa: “bilingual education is education that uses
and promotes two languages”, yang berarti bahwa pembelajaran bilingual adalah
pembelajaran yang menggunakan dan mengembangkan dua bahasa.
Ada beberapa kendala dalam penyelenggaraan sekolah bilingual. Berdasarkan
observasi peneliti selama + 2 bulan saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 2 Semarang, yang merupakan salah satu sekolah yang menerapkan
kelas bilingual, salah satu kendala dalam pembelajaran adalah kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dalam bahasa Inggris. Hal
serupa disampaikan oleh Astika & Wahyana (2010), yang menyatakan bahwa
rendahnya kompetensi siswa dalam memahami materi dalam bahasa Inggris
menjadi salah satu kendala dari pembelajaran MIPA bilingual.
Rendahnya kompetensi siswa dalam memahami materi dalam bahasa Inggris
menyebabkan rendahnya hasil belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa
dalam bahasa Inggris. Marleny (2008), mengungkapkan bahwa dari 26 siswa yang
diteliti di SMP N 9 Palembang hanya 3 orang yang memperoleh nilai tuntas dalam
pelajaran fisika dengan kriteria ketuntasan 75. Sementara itu, Suparno (Sunarsih,
2012) menyatakan bahwa hanya 36,07 % siswa SMP yang memiliki keterampilan
berbicara baik. Sukaryati (2012) menyatakan bahwa salah satu hal yang
menyebabkan siswa enggan berbicara (terutama dalam bahasa Inggris) adalah
kurangnya penguasaan kosa kata.
Ismanto (2009) menyebutkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang
belum berhasil menjadi role model sebagai pengguna bahasa Inggris yang baik.
Penyebab hal tersebut adalah karena selama ini pihak sekolah dan guru belum
3
melakukan pendekatan integrasi antara materi pelajaran dan bahasa Inggris. Salah
satu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan antara materi pelajaran dan
bahasa pengantarnya adalah Content and Language Integrated Learning (CLIL).
CLIL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang memadukan
pendekatan bahasa dan isi, dimana bahasa kedua atau bahasa asing tidak hanya
digunakan sebagai bahasa dalam instruksi pembelajaran tetapi juga sebagai alat
yang sangat penting untuk membangun pengetahuan. Marsh (Coyle, 2008)
mengemukakan bahwa karakteristik dari CLIL adalah memadukan materi
pelajaran non bahasa dengan bahasa pengantar asing dalam proses pembelajaran
dengan porsi yang sama, tidak hanya fokus pada salah satu aspek saja. Pendekatan
CLIL memungkinkan siswa untuk bisa memahami materi non bahasa sekaligus
bahasa yang digunakan. Sesuai dengan pernyataan Xanthou (2011), yang
menyatakan bahwa pendekatan CLIL memberikan dampak positif terhadap
pengetahuan materi dan pengetahuan perbendaharaan kata bahasa Inggris siswa.
Oleh karena itu, CLIL sangat tepat diterapkan di sekolah bilingual yang materi
pelajarannya disajikan dalam bahasa Inggris.
Salah satu metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan CLIL adalah
running dictation. Running dictation merupakan suatu metode pembelajaran
berbasis game yang memfokuskan kemampuan siswa dalam reading, speaking,
listening, dan writing (DEECD, 2008). Dalam running dictation siswa dilatih
untuk memahami kalimat, mengingat struktur kalimat, mengkomunikasikan
kalimat, dan menulis kalimat tersebut. Running dictation tidak hanya mengasah
pemahaman siswa terhadap materi (content), tetapi juga mengasah keterampilan
4
siswa menggunakan bahasa (language) untuk berkomunikasi. Metode
pelaksanaan running dictation yang berbasis game akan membuat siswa tertarik
untuk mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman siswa terhadap materi akan
baik. Amaliya (2011) menyatakan bahwa dalam penelitiannya, penerapan game
yaitu physics communication games dapat meningkatkan minat belajar dan
pemahaman siswa. Melalui running dictation, pemahaman siswa terhadap materi
berbahasa Inggris diharapkan dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar dan keterampilan berkomunikasi siswa.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2009: 85). Hasil belajar meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bloom (Rifa’i, 2009: 86) menyatakan bahwa
aspek kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, afektif berkaitan
dengan sikap, dan psikomotorik berkaitan dengan keterampilan siswa.
Keterampilan berkomunikasi adalah kecakapan untuk menyampaikan dan
menerima pesan. Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi dibedakan
menjadi komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal meliputi
komunikasi lisan dan tulisan. Fokus pada penelitian ini adalah keterampilan
berkomunikasi lisan, yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, dan membaca
(Bennet, 1991).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian tentang keefektifan
pendekatan CLIL melalui running dictation untuk meningkatkan hasil belajar dan
keterampilan berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual dilakukan.
5
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pendekatan Content and Language Integrated learning (CLIL) melalui
running dictation dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual?
b. Seberapa besar peningkatan hasil belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa sekolah bilingual dengan penerapan pendekatan Content and Language
Integrated learning (CLIL) melalui running dictation?
c. Bagaimana keefektifan penerapan pendekatan Content and Language
Integrated learning (CLIL) melalui running dictation untuk meningkatkan hasil
belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual
dibandingkan dengan metode ceramah biasa?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui apakah penerapan metode Content and Language Integrated
learning (CLIL) melalui running dictation dapat meningkatkan hasil belajar
dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual.
b. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual dengan penerapan pendekatan
Content and Language Integrated learning (CLIL) melalui running dictation.
c. Mengetahui keefektifan penerapan pendekatan Content and Language
Integrated learning (CLIL) melalui running dictation untuk meningkatkan hasil
belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual
dibandingkan dengan metode ceramah biasa.
6
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peserta didik
Pembelajaran dengan pendekatan CLIL melalui running dictation dapat
membantu siswa untuk memahami materi fisika yang diajarkan dalam bahasa
Inggris dengan mudah dan menyenangkan.
b. Bagi Guru
Pembelajaran dengan pendekatan CLIL melalui running dictation dapat
dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk mengajarkan materi
fisika dalam bahasa Inggris.
c. Bagi Peneliti
Pembelajaran dengan pendekatan CLIL melalui running dictation dapat
memberikan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun model pembelajaran
berbasis CLIL.
1.5 Penegasan Istilah
a. Sekolah Bilingual
Sekolah bilingual adalah sekolah yang menggunakan dua bahasa pengantar
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam proses pembelajarannya.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sekolah bilingual adalah sekolah
yang pembelajaran IPA (fisika) menggunakan bahasa pengantar bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
7
b. CLIL
Pavesi et al. (2001) mendeskripsikan CLIL sebagai suatu pendekatan
pembelajaran yang mengajarkan materi non-bahasa melalui bahasa asing
sebagai bahasa pengantarnya. Dalam penelitian ini, bahasa asing yang
dimaksud adalah bahasa Inggris.
c. Running Dictation
Running dictation jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti
pendiktean dengan cara berlari. Dalam running dictation, siswa (dalam
kelompok) beradu cepat dengan cara berlari dengan anggota kelompok lain
untuk memperoleh suatu kalimat tentang materi pelajaran. Kalimat tersebut
oleh guru diletakkan di suatu tempat pada jarak tertentu dari posisi anggota
kelompok berada. Setelah memperoleh kalimat yang berisi materi, siswa
tersebut harus membaca dan menghafalnya kemudian berlari lagi ke
kelompoknya untuk menyampaikan isi materi dengan cara mendiktekan.
d. Hasil Belajar
Berdasarkan teori taksonomi Bloom sebagaimana dikutip oleh Rifa’i & Anni
(2009: 86) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori, yaitu
ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah
psikomotorik (psychomotoric domain). Dalam penelitian ini, yang menjadi
fokus pembahasan adalah hasil belajar ranah kognitif.
e. Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan sesuatu, sedangkan
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
8
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Suharso &
Retnoningsih, 2005). Dengan demikian keterampilan berkomunikasi adalah
kecakapan untuk mengirim dan menerima pesan. Dalam penelitian ini,
keterampilan berkomunikasi yang dimaksud adalah keterampilan
berkomunikasi secara lisan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Bagian pendahuluan skripsi
Bagian ini berisi halaman judul, pernyataan, pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan daftar lampiran.
b. Bagian isi skripsi
Bagian ini terdiri dari:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori pendukung, meliputi sekolah bilingual, CLIL, running
dictation, hasil belajar, keterampilan berkomunikasi, materi ajar, kerangka
berpikir, dan hipotesis.
9
Bab 3 : Metode Penelitian
Bab ini berisi tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, desain
penelitian, variabel penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data,
analisis uji coba instrumen penelitian, analisis data, dan indikator keberhasilan.
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil belajar aspek kognitif,
keterampilan berkomunikasi lisan siswa setelah diberikan metode running
dictation, dan keterbatasan penelitian.
Bab 5 : Penutup
Bab ini berisi simpulan dan saran.
c. Bagian akhir
Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sekolah Bilingual
2.1.1 Pengertian
Sekolah bilingual adalah sekolah yang menggunakan dua bahasa pengantar
yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam proses pembelajarannya. Baker
(Hajimah, 2011: 14) menyatakan bahwa: “bilingual education is education that
uses and promotes two languages”, yang berarti bahwa pembelajaran bilingual
adalah pembelajaran yang menggunakan dan mengembangkan dua bahasa.
Untuk dapat melaksanakan konsep kelas bilingual, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, antara lain: (a) substansi pelajaran harus cocok dengan tingkat
perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa Inggris siswa, (b) sekolah harus
dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendorong
pemakaian bahasa yang bermakna baik tulis maupun lisan, dan (c) pembelajaran
harus menekankan latihan pemecahan masalah dan mendorong siswa untuk
bekerjasama melalui tema-tema yang menarik dan menantang.
2.1.2 Dasar Hukum
Dasar hukum dari penyelenggaraan sekolah bilingual antara lain adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 23 yang berbunyi: “bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa
11
pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung kemampuan
berbahasa asing peserta didik” dan pasal 50 ayat 3 yang berbunyi: “pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”.
b. Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian
urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota yang menegaskan bahwa, pemerintah
daerah provinsi berwenang sebagai penyelenggara dan/atau pengelola satuan
pendidikan dan/atau pengelola satuan pendidikan dan/atau program studi
bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pemerintah kabupaten/kota berkewenangan sebagai penyelenggara dan/atau
pengelola satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional.
2.1.3 Karakteristik
Ovando (Hajimah, 2011) mengemukakan tentang karakteristik pelajaran
bilingual sebagai berikut: “the characteristics of a bilingual education program
are: (1) developing the students’s primary language, (2) developing the
acquisition of the students’s second language, and (3 ) using primary language
and second language for the instruction of the content”. Pernyataan tersebut
menjelaskan bahwa karakteristik dari pembelajaran bilingual adalah
mengembangkan bahasa asli dan bahasa asing siswa, serta mengembangkan
penggunaan kedua bahasa tersebut dalam pembelajaran materi.
12
2.1.4 Tujuan
Tujuan penyelenggaraan sekolah bilingual sebagai salah satu rintisan sekolah
bertaraf internasional adalah meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dalam
menyiapkan lulusan yang memililki kompetensi seperti yang tercantum di dalam
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berdasarkan Depdiknas (2009) lulusan
diharapkan memenuhi standar kompetensi lulusan berdaya saing pada taraf
internasional yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan serta berakhlak mulia.
b. Meningkatnya kesehatan jasmani dan rohani.
c. Meningkatnya mutu lulusan dengan standar yang lebih tinggi daripada standar
kompetensi lulusan nasional.
d. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Termotivasi untuk belajar mandiri, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
f. Mampu memecahkan masalah secara efektif.
g. Meningkatnya kecintaan pada persatuan dan kesatuan bangsa.
h. Menguasai penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
i. Membangun kejujuran, objektivitas, dan tanggung jawab.
j. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan atau bahasa asing lainnya
secara efektif.
k. Memiliki daya saing melanjutkan pendidikan bertaraf internasional.
l. Mengikuti sertifikasi internasional.
m. Meraih medali tingkat internasional.
n. Dapat bekerja pada lembaga internasional.
13
2.1.5 Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di sekolah bilingual mengacu pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Perangkat KTSP disusun berdasarkan standar isi dan standar kompetensi lulusan
yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (Depdiknas, 2009: 19). Di
samping itu, kurikulum yang digunakan diperkaya dengan cara mengadopsi
dan/atau mengadaptasi kurikulum sekolah pada negara maju yang memiliki
keunggulan dalam bidang pendidikan. Pengayaan muatan kurikulum diberikan
dalam bentuk sumber belajar, buku teks siswa, buku pegangan guru, LKS
(student’s worksheet), dan bahan ajar elektronik dalam bentuk e-learning, video
casette, compact disc, audio casette, dan digital video disc.
2.1.6 Proses pembelajaran
Proses pembelajaran di sekolah bilingual mengacu pada proses pembelajaran
sekolah bertaraf internasional, antara lain :
a. Proses pembelajaran menerapkan pendekatan pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan
kontekstual.
b. Proses pembelajaran menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan/atau
bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi mata
pelajaran tertentu.
14
2.2 CLIL
2.2.1 Pengertian
Content and Language Integrated Learning (CLIL) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada materi (content) sekaligus bahasa
(language) pengantar yang digunakan dalam pembelajaran. Marsh et al. (2010)
menyatakan bahwa: “CLIL is a dual-focused educational approach in which an
additional language is used for the learning and teaching of content and language
with the objective of promoting both content and language mastery to predefined
levels”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa CLIL merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada dua hal yaitu bahasa tambahan yang
digunakan untuk belajar dan mengajarkan materi sekaligus bahasa dengan tujuan
mendorong penguasaan materi dan bahasa menuju tingkatan-tingkatan tertentu.
Jadi, CLIL sangat tepat digunakan sebagai pendekatan pembelajaran di sekolah
bilingual, yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam
pembelajarannya.
2.2.2 Karakteristik
CLIL goals are defined by CLIL-Compedium dimensions based on issues
related to content, culture, environment, language, and learning (Love language
and more, 2010: 44). Dari kalimat tersebut dapat diartikan bahwa tujuan-tujuan
dari CLIL berhubungan dengan materi, budaya, lingkungan, bahasa, dan
pembelajaran. Marsh (Love language and more, 2010) menyatakan bahwa ada
komponen 4C dalam CLIL, yaitu: (1) content (subject matter), (2) communication
(language learning and using), (3) cognition (learning and thinking processes),
15
dan (4) culture (developing intercultural understanding and global citizenship).
Berdasarkan komponen 4C dalam CLIL tersebut, belajar tidak hanya sebatas
bagaimana siswa memahami konsep atau materi yang diajarkan, tetapi juga
bagaimana proses belajar dan berpikir siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan.
Selain itu, dalam pembelajaran CLIL siswa juga didorong untuk berkomunikasi
dengan siswa lain dalam berbagai lingkungan sosiobudaya.
Marusic (2012) menyatakan bahwa keberhasilan pembelajaran CLIL tercapai
dengan mengkombinasikan komponen 4C yang meliputi isi, komunikasi,
pengetahuan, dan kebudayaan. (1) isi, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, pemahaman materi. (2) komunikasi, yaitu dengan menggunakan
bahasa untuk belajar dan belajar untuk menggunakan bahasa. (3) kognisi, yaitu
dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan berpikir menghubungkan
konsep abstrak dan konkrit, pemahaman dan bahasa. (4) kebudayaan, yaitu
dengan membuka pandangan baru dan membagi pemahaman untuk
menumbuhkan kesadaran terhadap dirinya dan orang lain.
2.2.3 Kelebihan
Penerapan pendekatan CLIL dalam pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan, di antaranya seperti yang terdapat dalam handbook universitas
Cambridge (2010) yaitu:
a. Mengembangkan kepercayaan diri siswa;
b. Meningkatkan keterampilan-keterampilan berkomunikasi siswa;
c. Mendorong pemahaman antar kebudayaan dan nilai-nilai kemanusiaan siswa;
d. Meningkatkan kepekaan siswa terhadap perbendaharaan kata; dan
16
e. Meningkatkan kecakapan bahasa siswa yang meliputi mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
2.2.4 Langkah-Langkah Merencanakan Pembelajaran
Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan
sebuah pembelajaran CLIL, yaitu :
a. Memilih materi (content)
Materi yang dimaksud adalah mata pelajaran berdasarkan kurikulum.
b. Memilih topik (theme)
Tema yang dipilih harus menarik, disesuaikan dengan siswa dan guru,
dikaitkan dengan kehidupan nyata, melibatkan fungsi bahasa dan model
komunikasi, serta mengintegrasikan budaya.
c. Mempertimbangkan komunikasi dan penggunaan bahasa
Kegiatan dalam pembelajaran menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi
sebagaimana bahasa digunakan untuk diskusi dan tugas presentasi bahasa.
d. Menyusun daftar kegiatan dalam pembelajaran
Kegiatan pembelajaran harus menarik dan menggunakan konteks komunikasi
nyata. Aktifitas seperti games, cerita, lagu, rima, gambar, drama, bermain
peran, dialog dan presentasi dapat dengan mudah mengikutsertakan siswa
dalam materi dan bahasa.
e. Menyusun penilaian
Penilain harus menyeluruh meliputi seluruh aspek pembelajaran CLIL yaitu
kompetensi bahasa dan pengetahuan materi. Penilaian harus membantu siswa
menunjukkan materi dan bahasa yang telah mereka pelajari.
17
2.2.5 CLIL dalam Pembelajaran
Karakteristik dari CLIL adalah komponen 4C yang meliputi Content,
Cognition, Communication, dan Culture. Keempat komponen tersebut dalam
pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:
a. Content (materi)
Content dalam hal ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
materi. Penyampaian materi dilakukan oleh guru saat menjelaskan materi
maupun saat mengevaluasi hasil praktikum dan running dictation.
b. Communication (komunikasi)
Communication dalam hal ini adalah meningkatkan keterampilan siswa
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi
siswa diasah ketika diskusi hasil praktikum dan running dictation.
c. Cognition (kognisi)
Cognition dalam hal ini adalah mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
Keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui kegiatan praktikum,
diskusi kelompok, dan running dictation. Kegiatan praktikum meliputi
ordering (menulis data) dan dividing (membagi kelas ke kelompok kecil).
Diskusi kelompok meliputi evaluating (memberikan pendapat). Running
dictation meliputi defining (menerjemahkan) dan remembering (mengeja,
menyampaikan, dan mengingat kembali).
d. Culture (kebudayaan)
Culture dalam hal ini adalah meningkatkan pemahaman siswa terhadap diri
sendiri dan orang lain sehingga muncul sikap peduli dan tanggungjawab.
18
Kegiatan ini dilakukan saat apersepsi, yaitu guru memancing siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan mereka sehari-hari yang berkaitan
dengan materi.
2.3 Running Dictation
2.3.1 Pengertian
Running dictation merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dalam mencari informasi materi pelajaran dengan cara berlari
kemudian mendiktekannya kepada anggota kelompoknya. Mendikte (dictation)
atau mendiktekan berarti menyuruh menulis apa yang dibacakan atau diucapkan
(KBBI online). Running dictation tidak hanya mengajarkan materi ajar (content)
tetapi juga tata bahasa (language). Dalam Running dictation siswa dilatih untuk
memahami kalimat, mengingat strukturnya, mengkomunikasikannya, dan menulis
kalimat tersebut.
Running dictation merupakan salah satu model pembelajaran berbasis game
yang merangsang kemampuan reading, speaking, listening, dan writing. “Running
dictation is often used to inject some fun into the learning, or to enliven a tired
class” (DEECD, 2008). Kegiatan ini bisa menjadi alternatif kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan.
2.3.2 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan running dictation adalah sebagai berikut :
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil beranggotakan 4-5
orang.
19
b. Guru menempelkan lembar materi di dinding kelas pada jarak tertentu dari
posisi siswa. Lembar materi disesuaikan dengan jumlah kelompok.
c. Setiap kelompok menetapkan satu orang sebagai runner (pelari) yang bertugas
untuk berlari menuju lembar materi yang ditempel di dinding. Siswa tersebut
kemudian harus membaca dan menghafal materi di dalamnya, kemudian berlari
lagi ke kelompoknya untuk mendiktekan isi materi. Apabila ia lupa, ia boleh
mengulangnya kembali.
d. Setelah satu pelari selesai, anggota kelompok lain bergantian menjadi pelari
dengan melaksanakan tugas yang sama, demikian seterusnya hingga semua
anggota kelompok mendapat giliran menjadi pelari.
e. Kelompok yang sudah selesai, segera melapor ke guru dan mengumpulkan
hasil tulisan.
f. Setelah semua kelompok selesai, hasil pendiktean dikoreksi bersama-sama.
Kemudian dilanjutkan running dictation lagi dengan topik yang lain.
g. Pemenang ditentukan dengan melihat waktu dan ketepatan kalimat.
2.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Berdasarkan teori taksonomi Bloom (Rifa’i,
2009: 86) hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori, yaitu
ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah
psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah yang menjadi fokus dalam
penelitian ini adalah ranah kognitif.
20
Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan penilaian. Pengetahuan (knowledge) adalah perilaku mengingat atau
mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Pemahaman
(comprehension) adalah kemampuan memperoleh makna dari materi peserta
didik. Penerapan (application) adalah kemampuan menggunakan materi peserta
didik yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit. Analisis (analysis)
adalah kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat
dipahami struktur organisasinya. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan
menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru.
Sementara itu, penilaian (evaluation) adalah kemampuan membuat keputusan
tentang nilai materi peserta didik untuk tujuan tertentu.
2.5 Keterampilan Berkomunikasi
2.5.1 Pengertian
Keterampilan adalah kecakapan untuk melakukan sesuatu. Komunikasi
berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Suharso & Retnoningsih, 2005).
Sedangkan berkomunikasi adalah mengadakan komunikasi. Dengan demikian,
keterampilan berkomunikasi adalah kecakapan untuk mengirim dan menerima
pesan sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2.5.2 Unsur-unsur
Effendy (2005: 18) menyebutkan unsur-unsur komunikasi sebagai berikut:
21
a. Sender (komunikator), yaitu orang yang menyampaikan pesan kepada
seseorang atau sejumlah orang.
b. Encoding (penyandian), yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang.
c. Message (pesan), yaitu seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator.
d. Media (saluran komunikasi), yaitu tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan.
e. Decoding (pengawasandian), yaitu proses di mana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
f. Receiver (komunikan), yaitu yang menerima pesan dari komunikator.
g. Response (tanggapan), yaitu seperangkat reaksi pada komunikan setelah
menerima pesan.
h. Feedback (umpan balik), yaitu tanggapan komunikan kepada komunikator.
i. Noise (gangguan), yaitu gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi.
2.5.3 Klasifikasi
Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu
komunikasi non verbal dan komunikasi verbal. Komunikasi non-verbal, yaitu
komunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi verbal, yaitu komunikasi
dengan menggunakan kata-kata, meliputi komunikasi lisan dan komunikasi
tulisan. Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah keterampilan berkomunikasi
lisan.
22
Keterampilan berkomunikasi lisan meliputi tiga komponen yaitu
mendengarkan, berbicara, dan membaca (Bennet, 1991). Ketiga keterampilan
berkomunikasi lisan tersebut dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut,
a. Mendengarkan adalah keterampilan siswa dalam mendengarkan penjelasan
guru maupun pendapat siswa lain saat pembelajaran dan diskusi ;
b. Membaca adalah keterampilan siswa dalam membaca hasil diskusi;
c. Berbicara adalah keterampilan siswa dalam bertanya, menyampaikan pendapat,
dan menanggapi pendapat saat pembelajaran dan diskusi.
2.6 Materi Ajar
Materi ajar dalam penelitian ini adalah gerak lurus (rectilinier motion). Materi
tersebut diajarkan dalam bahasa Inggris. Dalam materi gerak lurus terdapat
beberapa istilah fisika yang memiliki definisi dalam bahasa Inggris, sehingga
membutuhkan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami
istilah dalam bahasa Inggris tersebut. Pendekatan CLIL melalui running dictation
merupakan pendekatan dan metode yang tepat. Materi tersebut diuraikan sebagai
berikut.
2.6.1 Definition of Motion
In everyday life, we often find the motions, such as the motion of a car on the
road, the motion of a man walks, the motion of the sun from east to west, and
many others. A body said in motion if the body undergoes the change of position.
So, motion is the displacement of a body from one position to another position.
23
2.6.2 Clasification of Motion
2.6.2.1 Relative Motion
When you ride a bicycle from house to school. Your position changes to the
house. But, you stay at rest (don’t move) to the bicycle, because your position to
the bicycle does not change. In the first phenomenon, which the reference is the
house, you are moving. In the second, which the reference is bicycle, you are not
moving. So, the motion depends on the reference point. That’s why motion is
relative.
2.6.2.2 False Motion
When you ride a bicycle, you look the trees in the right and left of the road,
they will be look moving. In fact, they are not moving but you are moving. The
phenomenon of the trees is called false motion.
2.6.3 Components of Motion
If a body is moving. It will has some quantities. They are displacement,
distance, speed, velocity, average speed, average velocity and acceleration.
2.6.3.1 Displacement
Displacement is the change of position of a body from initial point to final
point. It includes vector quantity, because it is determined by the direction of the
motion.
2.6.3.2 Distance
Distance is the length of a path is traveled by the body. It includes scalar
quantity, because it is not determined by the direction of the motion.
24
2.6.3.3 Speed
Speed is the total path of each time unit. It includes scalar quantity, because it
is not determined by the direction of the motion. Speed is symbolized by . The
equation of speed is
Which,
= speed (m/s)
= distance (m)
= time (s)
2.6.3.4 Velocity
Velocity is the change of position of each time unit. It includes vector
quantity, because it is determined by the direction of the motion. Velocity is
symbolized by . The equation of speed is
Which,
= velocity (m/s)
= displacement (m)
= time (s)
2.6.3.5 Average Speed
The speed of the body can be changed, so we need to determine the average
speed. Average speed is the total distance for the total time. The equation of the
average speed is
25
Which,
= average speed (m/s)
= total distance (m)
= total time (s)
2.6.3.6 Average Velocity
The velocity of the body can be changed, so we need to determine the average
velocity. Average velocity is the total displacement for the total time interval. The
equation of the average velocity is
Which,
= average velocity (m/s)
= total displacement (m)
= total time interval (s)
2.6.3.7 Acceleration
Acceleration is the change of the velocity for each time unit. It includes in
vector quantity, because it is determined by the direction of the motion. The
equation of the acceleration is
Which,
= acceleration (m/s2)
26
= the change of velocity (m/s)
= velocity at (m/s)
= initial velocity (m/s)
= time (s)
2.6.4 Rectilinier Motion
Rectilinier motion is the motion in straight path. For example a car moves on
the straight road. According to the speed of the body, rectilinier motion can be
clasified into two kinds, those are Uniform Rectilinier Motion (URM) and
Uniform Accelerated Rectilinier Motion (UARM).
2.6.4.1 Uniform Rectilinier Motion (URM)
URM is the rectilinier motion with constant speed. For example a car moves
on the straight road with constant speed of 60 km/hour.
2.6.4.1 Uniform Accelerated Rectilinier Motion (UARM)
UARM is the rectilinier motion with unconstant speed, there is an
acceleration. For example is a durian falls down from the tree.
2.7 Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran di sekolah bilingual dilaksanakan dengan menggunakan
dua bahasa pengantar yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Siswa tidak
hanya mempelajari materi dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa
Inggris. Sebagian besar siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan
dalam bahasa Inggris sehingga hasil belajar dan keterampilan berkomunikasi
siswa rendah. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, diperlukan suatu pendekatan
27
pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami materi yang disajikan
dalam bahasa Inggris.
Content and Language Integrated Learning (CLIL) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang mengajarkan isi dan bahasa dalam porsi yang
seimbang. Pembelajaran dengan pendekatan CLIL tidak hanya berfokus pada
materi (content), tetapi juga pada bahasa pengantarnya (language). Penerapan
pendekatan CLIL diharapkan dapat membantu siswa memahami materi yang
disampaikan dengan bahasa Inggris.
Salah satu metode pembelajaran berbasis CLIL adalah running dictation.
Running dictation merupakan salah satu model pembelajaran berbasis game yang
merangsang kemampuan reading, speaking, listening, dan writing. Dalam
Running dictation siswa dilatih untuk memahami kalimat, mengingatnya,
mengkomunikasikannya, dan menulis kalimat tersebut. Running dictation tidak
hanya mengajarkan materi ajar (content) tetapi juga bahasa (language). Secara
ringkas kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 2.1.
28
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
2.8 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah pendekatan CLIL melalui running
dictation lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual pokok bahasan rectilinier motion
daripada metode ceramah biasa.
Pemahaman siswa meningkat, hasil
belajar dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa meningkat
Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi
Pemahaman siswa terhadap materi
rendah, hasil belajar dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa rendah
Penerapan pendekatan CLIL melalui
running dictation
Metode running
dictation Pendekatan
CLIL
Pembelajaran di sekolah bilingual
menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Semarang yang terletak di Jalan
Brigjen Katamso No. 14 Semarang. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 April
s.d 19 April 2013.
3.2 Subyek Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2
Semarang tahun ajaran 2012/2013.
3.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII F sebagai kelas kontrol dan
kelas VII G sebagai kelas eksperimen. Rincian jumlah siswa kelas kontrol dan
kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kelas Jumlah siswa
Perempuan Laki-laki
1 Kontrol 13 9
2 Eksperimen 14 8
30
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design, yang
digambarkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group
Design
Sampel Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir
Kelas eksperimen O1 X O2
Kelas kontrol O3 O4
Keterangan:
O1 dan O3 = pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
O2 dan O4 = posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
X = perlakuan dengan metode running dictation
(Sugiyono, 2010: 112).
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode running dictation untuk
mengajarkan materi pokok rectilinier motion.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif dan
keterampilan berkomunikasi lisan siswa yang dikenai metode running dictation
31
dan hasil belajar aspek kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa yang
tidak dikenai metode running dictation.
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu:
(1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan yaitu penyusunan instrumen penelitian yang meliputi silabus
(syllabus), RPP (lesson plan), LKS (student’s worksheet), soal, lembar
running dictation, dan lembar observasi.
(2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi: (a) melakukan uji coba instrumen,
(b)menganalisis hasil uji coba instrumen, dan (c) melaksanakan penelitian.
(3) Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi yaitu menganalisis hasil uji coba skala luas untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa.
Secara ringkas prosedur penelitian disajikan pada Gambar 3.1.
32
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data siswa.
b. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar kognitif
siswa. Tes diberikan sebelum perlakuan dalam bentuk pretest dan sesudah
perlakuan dalam bentuk posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Pretest bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kognitif awal siswa
Menganalisis pendekatan
CLIL dan metode running
dictation
Menyusun instrumen (soal,
LKS, lembar observasi, dan
lembar running dictation)
Menyusun perangkat
pembelajaran (silabus, dan
RPP)
Mengkonsultasikan instrumen
kepada dosen pembimbing
Validasi instrumen oleh dosen
pembimbing Revisi instrumen
Uji coba soal Analisis uji coba soal
Pelaksanaan penelitian di kelas
VII F dan VII G SMP Negeri 2
Semarang.
Analisis hasil penelitian untuk
mengetahui peningkatan hasil
belajar kognitif dan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa.
33
sedangkan postest bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa
setelah diberi perlakuan.
c. Metode Observasi
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai keterampilan
berkomunikasi lisan siswa. Observasi dilakukan pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan
(posttest).
3.7 Analisis Uji Coba Intrumen Penelitian
3.7.1 Analisis Instrumen Tes
3.7.1.1 Uji Validitas soal
Validitas merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen tes.
Suharsimi (2002:144) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus:
√
Keterangan:
= koefisien korelasi biserial
= rata-rata skor dari subyek yang menjawab benar
= rata-rata skor total
= standart deviasi dari skor total
= proporsi siswa yang menjawab benar
34
= proporsi siswa yang menjawab salah
(Suharsimi, 2002:252).
Apabila di dalam perhitungan diperoleh rhitung
> rtabel
, maka item soal tersebut
dikatakan valid. Untuk N = 25 dan taraf signifikan 5% diperoleh rtabel
= 0,396.
Item soal dikatakan valid jika rhitung
> 0,396 (rhitung
lebih besar dari 0,396). Analisis
validitas soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
Nomor soal Keterangan
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 20, 21, 23, 26, 27, 28, 32, 33, 34, 35,
37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 48, 49
Valid
1, 2, 3, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 24, 25, 29, 30, 31, 36, 38,
45, 47, 50
Tidak valid
3.7.1.2 Uji Reliabilitas Soal
Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat dipercaya dan
konsisten. Untuk mengetahui reliabilitas tes soal pilihan ganda digunakan rumus
Alpha Cronbach berikut:
∑
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
35
= varians butir ke-j
= varians skor tes
(Suharsimi, 2002: 103).
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11
= 0,710. Untuk taraf signifikan
5% dan N = 25 diperoleh r tabel = 0,396. Karena r11
> rtabel, maka soal tersebut
reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu
soal (Suharsimi, 2002:207).
Untuk menentukan tingkat kesukaran dari suatu soal digunakan rumus
berikut:
JS
BP
Keterangan:
= indeks kesukaran
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu benar
= jumlah seluruh peserta tes
(Suharsimi 2007:208).
Klasifikasi tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Interva P Kriteria
0,00 ≤ P ≤ 0,30
Sukar 0,30 < P ≤ 0,70
Sedang
0,70 < P ≤ 1,00
Mudah
36
Analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Nomor soal Kriteria
14, 24, 26, 34, 37, 42, 46
Sukar
4, 5, 6, 8, 12, 15, 17, 21, 25, 31, 33, 35,
38, 39, 40, 41, 45, 47, 48
Sedang
1, 2, 3, 7, 10, 11, 13, 16, 18, 19, 20, 22,
23, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 43, 44, 49, 50
Mudah
3.7.1.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).
Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus berikut:
B
B
A
A
J
B
J
BDP
Keterangan:
DP = daya pembeda soal
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
(Suharsimi, 2002:211).
Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.6.
37
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Interval Daya Pembeda Kriteria
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≥ 1,00 Baik sekali
Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Nomor soal Kriteria
1, 2, 7, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24,
25, 29, 30, 31, 32, 36, 37, 45
Jelek
3, 6, 9, 10, 11, 14, 18, 26, 28, 34, 35,
38, 41, 42, 43, 46, 47
Cukup
4, 5, 8, 12, 13, 21, 27, 39, 40, 44, 48,
49, 50
Baik
34 Baik sekali
3.8 Analisis Data
3.8.1 Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas kedua sampel, uji statistik yang digunakan
adalah uji variansi dengan rumus:
Keterangan:
= nilai varians
38
Kriteria: jika hitung ≤ tabel dengan dk = k-1 dan = 5% maka kedua sampel pada
keadaan homogen (Sugiyono, 2005: 136).
3.8.2 Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data, uji statistik yang digunakan adalah uji chi-
kuadrat dengan rumus:
∑
Keterangan:
χ2 = Chi-Kuadrat
= frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
= frekuensi yang diharapkan
= banyaknya kelas interval
Kriteria : Jika
≤ dengan dk = k-1 dan = 5% maka data
berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273).
3.8.3 Uji hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif
dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa kelas kontrol dengan kelas
eksperimen. Pengujian hipotesis menggunakan t-test untuk sampel berkorelasi,
yaitu:
√
(
√
)
√
39
Keterangan:
= rata-rata nilai posttest kelas kontrol
= rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
standar deviasi nilai posttest kelas kontrol
standar deviasi nilai posttest kelas eksperimen
koefisien relasi
= varians data posttest kelas kontrol
= varians data posttest kelas eksperimen
= jumlah siswa posttest kelas kontrol
= jumlah siswa posttest kelas eksperimen
Koefisien relasi dihitung menggunakan rumus berikut:
∑
√ ∑
Keterangan :
korelasi antara nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
–
nilai posttest kelas kontrol
rata-rata nilai posttest kelas kontrol
nilai posttest kelas eksperimen
rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel dengan dk = n1+n2-2 dan taraf
signifikan 5%. Ho diterima jika thitung ttabel (uji fihak kanan), artinya rata-rata
40
hasil belajar dan keterampilan komunikasi lisan posttest kelas eksperimen lebih
besar daripada rata-rata posttest kelas kontrol (Sugiyono, 2005: 100).
3.8.4 Uji Gain
Untuk mengetahui taraf signifikansi peningkatan hasil belajar kognitif dan
keterampilan berkomunikasi lisan siswa antara pretest dan posttest digunakan
rumus gain, yaitu:
Keterangan :
= gain ternormalisasi
= nilai rata-rata pada posttest
= nilai rata-rata pada pretest
Wiyanto (2008:86).
Klasifikai faktor gain dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Klasifikasi Faktor Gain
Interval Faktor (g) Kriteria
> 0,70 Tinggi
0,3 ≤ ( g ) ≤ 0,7 Sedang
( g ) < 0,3 Rendah
3.8.5 Analisis Lembar Observasi Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung jumlah skor total yang dicapai setiap siswa.
(2) Menghitung persentase skor akhir dengan rumus:
41
%100xtotalskorjumlah
dicapaiyangskorjumlahN
(3) Menyusun rentang klasifikasi kemampuan berkomunikasi lisan siswa.
(4) Membandingkan persentase nilai akhir dengan rentang klasifikasi pada Tabel
3.9.
Tabel 3.9 Rentang Klasifikasi Skor Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa
Interval Angket Kriteria
80%-100% Sangat baik
59%-79% Baik
38%-58% Cukup
17%-37% Kurang
3.9 Indikator Keberhasilan
Mulyasa (2007: 254) menyatakan bahwa keberhasilan/ketuntasan
pembelajaran untuk aspek kognitif diketahui dari hasil tes. Siswa dikatakan tuntas
secara individual jika hasil tes/nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). KKM untuk pelajaran IPA termasuk fisika di SMP Negeri 2 Semarang
adalah 80,00. Keberhasilan secara klasikal tercapai jika persentase siswa yang
tuntas secara individu mencapai 85%. Persentase siswa yang tuntas secara klasikal
dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
persentase
jumlah siswa yang tuntas secara individual
jumlah siswa seluruhnya. (Mulyasa, 2007: 256-257).
42
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif dinilai dari tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Tes
diberikan sebelum perlakuan, hasilnya sebagai nilai pretest dan setelah perlakuan,
hasilnya sebagai nilai posttest. Nilai pretest dan posttest kemudian diuji statistik
yang meliputi uji homogenitas, uji normalitas, uji hipotesis, dan uji gain. Hasil uji
statistik tersebut dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas
eksperimen berada pada keadaan homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji variansi pada hasil pretest (Lampiran 24). Hasil uji variansi
disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Variansi
Fhitung Ftabel Keterangan
1,29 2,08 Fhitung < Ftabel
Dengan membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel diperoleh bahwa Fhitung< Ftabel.
Hal ini menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berada pada
keadaan homogen.
43
4.1.1.2 Uji Normalitas
Nilai pretest dan nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian
diuji normalitasnya untuk mengetahui normal tidaknya data guna menentukan
statistik yang akan digunakan untuk analisis selanjutnya. Setelah diuji normalitas
(Lampiran 25-28 ) hasil yang diperoleh seperti tertera pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kognitif
Kriteria Keterangan
Data nilai pretest
kelas kontrol
8,77 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data nilai posttest
kelas kontrol
7,25 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data nilai pretest
kelas eksperimen
4,20 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data nilai posttest
kelas eksperimen
1,86 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua data terdistribusi normal, maka statistik
yang digunakan adalah statistik parametris.
4.1.1.2 Nilai Tertinggi dan Rata-rata
Nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian
dianalisis untuk mengetahui nilai tertinggi dan nilai rata-rata. Analisis
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29. Hasil analisis ditunjukkan pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Hasil Belajar Kognitif
Kategori
Pretest Posttest
Nilai
Tertinggi
Rata-rata Nilai
Tertinggi
Rata-rata
Kelas Kontrol 92,00 61,27 92,00 72,55
Kelas Eksperimen 84,00 58,73 92,00 74,91
44
Untuk memperjelas perbandingan nilai tertinggi dan nilai rata-rata hasil
belajar kognitif pretest dan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen,
data disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.1.1.3 Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal diketahui dengan membandingkan jumlah siswa yang
tuntas secara individu dengan jumlah siswa seluruhnya, kemudian dipersentase
(analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29). Hasil analisis ketuntasan
klasikal hasil belajar kognitif kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pretest dan
posttest disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif
Kategori Ketuntasan Klasikal
Pretest Posttest
Kelas kontrol 18,18% 39,39%
Kelas eksperimen 18,18% 50,00%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai TertinggiPretest
Nilai TertinggiPosttest
Nilai Rata-rataPretest
Nilai Rata-rataPosttest
Nila
i
Kategori
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
45
Untuk memperjelas perbandingan ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif
kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pretest dan posttest, data disajikan pada
Gambar 4. 2.
Gambar 4.2 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Pretest dan Posttest
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih
tinggi dari kelas kontrol saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan
CLIL melalui running dictation dapat membantu siswa mencapai ketuntasan
klasikal lebih tinggi dari metode ceramah biasa.
4.1.1.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah pendekatan CLIL dengan metode running
dictation dapat membantu siswa kelas eksperimen memperoleh hasil belajar
kognitif lebih tinggi dari siswa kelas kontrol, maka dilakukan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus t-test, dengan Ho berbunyi “rata-
rata hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol lebih rendah atau sama dengan siswa
0
10
20
30
40
50
60
Pretest Posttest
Per
sen
tase
Kategori
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
46
kelas eksperimen”. Hasil t-test disajikan pada Tabel 4.5, dengan analisis
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31.
Tabel 4.5 Hasil t-test Hasil Belajar kognitif
thitung ttabel Keterangan
-0,59 1,68 thitung < ttabel
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa thitung < ttabel, sehingga thitung jatuh pada daerah
penerimaan Ho maka Ho diterima. Artinya, rata-rata hasil belajar kognitif siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
pendekatan CLIL dengan metode running dictation dapat membantu siswa untuk
memperoleh hasil belajar kognitif lebih tinggi daripada dengan metode ceramah
biasa.
4.1.1.5 Uji Gain
Untuk mengetahui tingkat signifikansi peningkatan hasil belajar kognitif
setelah diberikan pembelajaran dengan pendekatan CLIL melalui running
dictation maka dilakukan uji gain (Lampiran 29). Hasil uji gain disajikan pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Hasil Belajar Kognitif
Kategori Gain Keterangan
Kelas Kontrol 0,29 Rendah
Kelas Eksperimen 0,39 Sedang
Untuk memperjelas perbandingan faktor gain hasil belajar kognitif antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol, data disajikan pada Gambar 4.3.
47
Gambar 4.3 Perbandingan Faktor Gain Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa gain kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
4.1.2 Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Keterampilan berkomunikasi lisan siswa dinilai dengan menggunakan lembar
obervasi saat diskusi hasil praktikum. Skor observasi saat diskusi praktikum
pertama digunakan sebagai skor pretest dan skor observasi saat diskusi praktikum
kedua sebagai skor posttest untuk kelas kontrol dan diskusi running dictation
sebagai skor posttest untuk kelas eksperimen. skor observasi kemudian diuji
statistik yang meliputi uji normalitas, t-test, dan uji gain. Hasil uji statistik
diuraikan sebagai berikut.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Gai
n
Kategori
gain
48
4.1.2.1 Uji Normalitas
Skor pretest dan skor posttest kelas kontrol dan kelas ekserimen diuji
normalitasnya untuk mengetahui normal tidaknya data guna menentukan statistik
yang akan digunakan untuk analisis selanjutnya. Setelah diuji normalitasnya
(Lampiran 33-36) hasil yang diperoleh seperti tertera pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kriteria Keterangan
Data skor pretest
kelas kontrol
9,06 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data skor posttest
kelas kontrol
9,04 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data skor pretest
kelas eksperimen
5,88 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Data skor posttest
kelas eksperimen
5,40 9,49
≤
Data terdistribusi
normal
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua data terdistribusi normal, maka statistik
yang digunakan adalah statistik parametris.
4.1.2.2 Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori
Skor pretest dan posttest keterampilan berkomunikasi lisan siswa kemudian
dianalisis untuk mengetahui persentase siswa pada masing-masing kategori.
Analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17-20. Hasil analisis
ditunjukkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
Tabel 4.8 Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori pada Pretest
Kelas Kategori Rata-rata
Skor Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Kontrol 59,09% 27,27% 13,64% 0,00% 37,58
Eksperimen 54,55% 27,27% 18,18% 0,00% 40,61
49
Tabel 4.9 Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori pada Posttest
Kelas Kategori Rata-rata
Skor Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Kontrol 22,73% 40,91% 27,27% 9,09% 52,12
Eksperimen 4,55% 40,91% 9,09% 45,45% 66,36
Untuk memperjelas perbandingan persentase jumlah siswa setiap kategori
keterampilan berkomunikasi lisan pada pretest dan posttest, antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen, data disajikan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Setiap Kategori Keterampilan
Berkomunikasi Lisan pada Pretest dan Posttest antara Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang masuk kategori baik dan
sangat baik mengalami peningkatan saat posttest. Peningkatan jumlah siswa yang
masuk kategori sangat baik kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
4.1.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah pendekatan CLIL melalui
running dictation dapat membantu siswa kelas eksperimen memperoleh skor yang
0
10
20
30
40
50
60
70
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Per
sen
tase
Kategori
Pretest Kelas Kontrol
Posttest Kelas Kontrol
Pretest Kelas Eksperimen
Posttest Kelas Eksperimen
50
lebih tinggi dari siswa kelas kontrol. Uji dilakukan menggunakan t-test untuk
sampel berkorelasi dengan Ho berbunyi “rata-rata skor keterampilan
berkomunikasi lisan siswa kelas kontrol lebih rendah atau sama dengan kelas
eksperimen”. Hasil uji disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil t-test Keterampilan Berkomunikasi Lisan
thitung ttabel Keterangan
-0,54 1,68 thitung< ttabel
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel, sehingga thitung jatuh pada
daerah penerimaan Ho (analisis selengkapnya di Lampiran 39), yang berarti Ho
diterima. Artinya rata-rata skor keterampilan berkomunikasi lisan siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol.
4.1.2.4 Uji Gain
Untuk mengetahui tingkat signifikansi peningkatan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa, dilakukan uji gain (Lampiran 37). Hasil uji gain
disajikan pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Gain Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Kategori Gain Keterangan
Kelas Kontrol 0,23 Rendah
Kelas Eksperimen 0,43 Sedang
Untuk memperjelas perbandingan faktor gain antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, data disajikan pada Gambar 4.5.
51
Gambar 4.5 Perbandingan Faktor Gain Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa faktor gain kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas
kontrol.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan analisis data, hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen
memiliki gain lebih besar dari siswa kelas kontrol, yaitu 0,39 untuk kelas
eksperimen dan 0,29 untuk kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan
CLIL dengan metode running dictation pada kelas eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Faktor gain kelas eksperimen yang lebih tinggi dari kelas kontrol menunjukkan
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Gai
n
Kategori
gain
52
bahwa pendekatan CLIL melalui running dictation memberikan dampak positif
terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Dampak positif metode running dictation terhadap hasil belajar kognitif
siswa terjadi dikarenakan running dictation merupakan kegiatan pemantapan
materi. Dalam running dictation siswa diajak untuk mengingat dan memantapkan
pemahaman terhadap materi yang telah diajarkan. Kegiatan tersebut akan
menambah pemahaman siswa terhadap materi sehingga hasil belajar kognitif
mereka tinggi.
Selain itu, lembar running dictation berisi kalimat pernyataan tentang materi
yang harus dicek kebenarannya oleh siswa. Kegiatan memecahkan masalah yang
kontradiktif tersebut merupakan salah satu kegiatan reflect on the material yang
merupakan bagian dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review
(PQ4R). PQ4R merupakan strategi belajar yang dapat meningkatkan pemahaman
dan daya ingat siswa (Rifa’i, 2009: 139).
Kegiatan reflect on the material adalah kegiatan mengaitkan materi yang
dibaca dengan pengetahuan yang dimiliki. Dalam kegiatan running dictation,
setelah siswa selesai mendiktekan semua kalimat dari lembar running dictation,
siswa mendiskusikan salah atau benar pernyataan kalimat-kalimat tersebut. Siswa
harus mengingat materi-materi yang telah diajarkan untuk dapat menentukan
benar atau salah kalimat tersebut. Dengan demikian, ingatan siswa terhadap
materi yang telah dipelajari bertambah. Kegiatan pemantapan materi dalam
running dictation diperkuat dengan pembahasan bersama, sehingga siswa
mengingat materi lain yang tidak mereka ingat.
53
Hal lain yang menyebabkan adanya dampak positif metode running dictation
terhadap hasil belajar kognitif siswa adalah running dictation merupakan salah
satu metode pembelajaran berbasis game yang dapat membuat siswa senang
melaksanakannya, sehingga siswa termotivasi dan tertarik mengikuti
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh DEECD
(2008), yang menyatakan bahwa: “running dictation is often used to inject some
fun into the learning, or to enliven a tired class”. Hal serupa disampaikan oleh
Pivec & Kearney (2007), yang menyatakan bahwa: “games can provide the
motivation to learn, increasing the likelihood that the desired learning outcomes
will be achieved”, yang artinya game dapat menumbuhkan motivasi untuk belajar,
meningkatkan kemungkinan hasil belajar yang diinginkan akan tercapai.
Ketertarikan siswa terhadap metode pembelajaran memunculkan motivasi siswa.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak
dalam belajar. Siswa yang termotivasi mengikuti pembelajaran akan mengikuti
pembelajaran dengan baik, sehingga pemahaman mereka terhadap materi juga
baik.
Pembelajaran dengan pendekatan CLIL terlihat pada kalimat-kalimat dalam
lembar running dictation yang ditulis dalam bahasa Inggris. Ketika siswa
membaca, menghafal, mendiktekan, kemudian mendiskusikan kalimat-kalimat
tersebut, pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dalam bahasa
Inggris semakin baik.
Selain melalui running dictation, pembelajaran CLIL diberikan ketika guru
menyampaikan materi. Materi disampaikan oleh guru dalam dua bahasa sekaligus
54
yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Misalnya, ketika guru menyampaikan
mengenai kecepatan, guru menulis velocity dengan memberitahukan artinya dalam
bahasa Indonesia adalah kecepatan. Guru menuliskan pengertian velocity dalam
bahasa Inggris, kemudian menyampaikannya kembali dalam bahasa Indonesia,
sehingga siswa memahami materi yang disajikan dalam bahasa Inggris.
Hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol juga mengalami peningkatan
meskipun termasuk kategori rendah dengan faktor gain 0,29. Hal ini menunjukkan
bahwa selain running dictation, kegiatan lain yang diberikan dalam penelitian ini
juga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Kegiatan lain tersebut
adalah kegiatan praktikum. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mustika &
Murniati (2009), yaitu metode praktikum sederhana dapat meningkatkan hasil tes
siswa. Kegiatan praktikum memberikan pengalaman langsung kepada siswa
mengenai materi pelajaran. Dalam penelitian ini, siswa melakukan praktikum
motion (gerak), URM, dan UARM. Pengalaman langsung menjadikan siswa lebih
mudah memahami konsep materi. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh
Dimyati & Mudjiono (2009:45) yang menyatakan bahwa belajar yang baik adalah
belajar melalui pengalaman langsung. Siswa tidak lagi pasif menerima dan
menghafal informasi yang diberikan oleh guru, tetapi berusaha menemukan
konsep melalui kegiatan percobaan. Karim & Karhami (1998) juga
menyampaikan hal yang sama, yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika,
siswa harus dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan
praktikum sederhana.
55
Ketuntasan klasikal kelas eksperimen adalah sebesar 50,00%, artinya hanya
setengah dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan individual. Ketuntasan
klasikal kelas eksperimen belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar
85,00%. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan CLIL dengan metode running
dictation belum berhasil membantu siswa untuk mencapai target ketuntasan
klasikal.
Ketidakberhasilan metode running dictation dalam membantu siswa kelas
eksperimen mencapai target ketuntasan klasikal disebabkan oleh beberapa hal, di
antaranya adalah kurangnya pelaksanaan running dictation. Dalam penelitian ini,
running dictation hanya dilakukan satu kali, sehingga pemantapan materi siswa
masih relatif kurang. Dalam pelaksanaan running dictation satu siswa hanya
memperoleh kesempatan dua kali untuk mendiktekan kalimat, sehingga
pemantapan materi untuk setiap siswa belum maksimal. Pemahaman materi siswa
ada kaitannya dengan ingatan, jika ingatan siswa baik, maka pemahaman materi
siswa baik pula, sehingga hasil belajarnya baik. Untuk meningkatkan ingatan
siswa terhadap materi, diperlukan kegiatan pemantapan materi seperti running
dictation yang berulang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ahmadi &
Supriyono (2003: 27), yang menyatakan bahwa untuk menambah ingatan siswa
terhadap materi diperlukan pengajaran yang berulang.
4.2.2 Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Dari hasil penelitian diperoleh data pada Tabel 4.2 yang menunjukkan bahwa
persentase siswa yang masuk kategori kurang saat pretest mengalami penurunan
saat posttest. Persentase siswa yang masuk kategori cukup, baik dan sangat baik
56
mengalami peningkatan saat posttest dibanding saat pretest. Hal tersebut berlaku
untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa selain
running dictation, ada kegiatan lain yang dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa. Kegiatan tersebut adalah kegiatan diskusi kelompok.
Dalam diskusi kelompok, siswa dilatih untuk mengungkapkan dan menanggapi
pendapat, serta menjawab pertanyaan, sehingga keterampilan berkomunikasi lisan
siswa terlatih. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Hayati (2013), yang
menyatakan bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan dengan adanya
diskusi kelompok. Keaktifan tersebut meliputi keaktifan bertanya dan menjawab.
Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari keterampilan berkomunikasi
lisan.
Peningkatan keterampilan berkomunikasi lisan siswa diketahui dengan
melakukan uji gain. Hasil perhitungan gain menunjukkan bahwa kelas
eksperimen memperoleh gain 0,43 dengan kategori sedang dan kelas kontrol 0,23
dengan kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan CLIL dengan
metode running dictation dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal serupa disampaikan
oleh Zydatiβ (2012) yang menyatakan bahwa kompetensi berkomunikasi siswa
kelas yang dikenai pendekatan CLIL lebih baik dari siswa kelas reguler.
Dalam running dictation siswa dilatih untuk mengasah keterampilan
berkomunikasi lisan yaitu saat mendiktekan kalimat dan diskusi. Saat
mendiktekan kalimat siswa dilatih untuk menyampaikan pesan secara jelas kepada
temannya. Penyampaian pesan secara jelas diperlukan untuk suatu komunikasi
57
yang efektif. Saat diskusi, siswa dilatih untuk menyampaikan pendapat mengenai
pernyataan yang telah ditulis. Setelah salah satu siswa yang menyampaikan
pendapatnya, guru menawarkan kepada siswa lain untuk menanggapi. Setelah
beberapa siswa menanggapi, guru menyampaikan informasi yang sebenarnya.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, keterampilan berkomunikasi lisan siswa
terlatih sehingga bisa meningkat dari sebelumnya.
Hal lain yang menjadikan running dictation dapat meningkatkan
keterampilan berkomunikasi lisan siswa adalah pemberian reward (hadiah).
Reward diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi dalam
pelaksanaan running dictation. Skor diambil dari penilaian hasil pendiktean,
kecepatan pendiktean, dan keaktifan siswa dalam diskusi. Adanya reward tersebut
membuat siswa termotivasi untuk bersaing memperoleh skor tertinggi, sehingga
siswa termotivasi untuk melakukan yang terbaik, termasuk aktif dalam kegiatan
diskusi. Siswa dengan sendirinya mau mencoba untuk menyampaikan dan
menanggapi pendapat. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh
Syah (2003: 152), yang menyatakan bahwa pemberian reward (hadiah)
merupakan faktor ekstrinsik yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Prayitno
(1989: 7) menyatakan bahwa motivasi merupakan energi penggerak siswa untuk
melakukan kegiatan belajar. Motivasi merupakan hal yang penting di samping
bakat, materi, dan sarana belajar. Sebaik apapun bakat, materi, dan sarana belajar,
tetapi tidak didukung adanya motivasi, maka proses belajar tidak akan
berlangsung dengan optimal.
58
Kalimat dalam lembar running dictation ditulis dalam bahasa Inggris. Dalam
diskusi, siswa harus membacakan hasil diskusi dalam bahasa Inggris. Dengan
demikian keterampilan berkomunikasi lisan siswa menggunakan bahasa Inggris
menjadi terlatih. Ketika menanggapi pendapat, siswa masih menggunakan bahasa
campuran antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, karena masih ada beberapa
kata bahasa Inggris yang belum dikuasai siswa. Oleh karena itu, diperlukan
pembiasaan untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan siswa
menggunakan bahasa Inggris, tidak hanya saat kegiatan pembelajaran tetapi juga
dalam kegiatan siswa sehari-hari di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Peningkatan keterampilan berkomunikasi lisan siswa kelas eksperimen
termasuk dalam kategori sedang dengan gain 0,43. Peningkatan tersebut belum
masuk dalam kategori tinggi, karena pelaksanaan running dictation hanya
dilakukan satu kali selama penelitian, sehingga pelatihan keterampilan
berkomunikasi lisan siswa masih relatif kurang. Untuk mengatasi hal tersebut,
salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menambah pelaksanaan
running dictation. Semakin banyak pelaksanaan running dictation, semakin sering
keterampilan berkomunikasi lisan siswa dilatih, sehingga keterampilan
berkomunikasi lisan siswa akan semakin baik. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Hamalik (2003: 175), yang menyatakan bahwa untuk mempelajari
keterampilan, salah satu hal yang penting adalah adanya latihan (practice) secara
berulang.
59
4.2.3 Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini masih belum sesuai dengan harapan. Hal tersebut ditandai
dengan nilai gain hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa kelas eksperimen yang masih termasuk dalam kategori sedang. Hal ini
mengindikasikan bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam penelitian ini.
Kekurangan tersebut antara lain, kurangnya pelaksanaan running dictation,
keterbatasan materi dalam lembar running dictation, kurangnya pemahaman siswa
terhadap kalimat dalam lembar running dictation, adanya kesalahpahaman siswa
terhadap adanya reward, dan adanya beberapa siswa pasif.
Pertama, kurangnya pelaksanaan running dictation. Dalam penelitian ini,
running dictation hanya dilakukan satu kali, sehingga kegiatan pemantapan materi
siswa masih relatif kurang. Sebagai dampaknya adalah hasil posttest beberapa
siswa masih belum mencapai batas KKM.
Kedua, keterbatasan materi dalam lembar running dictation. Materi yang
digunakan dalam lembar running dictation belum mencakup materi secara
keseluruhan. Materi yang digunakan hanya materi tentang konsep dan aplikasi,
sementara materi mengenai hitungan tidak diikutsertakan. Hal ini menyebabkan
pemahaman siswa terhadap materi hitungan relatif kurang, yang berdampak pada
hasil posttest beberapa siswa yang masih belum memuaskan. Dalam posttest,
selain soal tentang konsep dan aplikasi terdapat pula beberapa soal hitungan.
Ketiga, kurangnya pemahaman siswa terhadap kalimat dalam lembar running
dictation. Saat mendiktekan kalimat, masih ada beberapa siswa yang hanya
menghafal kalimat dan belum memahami kalimat tersebut. Siswa hanya sekedar
60
membaca kalimat, kemudian mendiktekannya sesuai dengan apa yang telah
dibaca. Mereka belum memahami maksud dari kalimat tersebut, sehingga
pemahaman mereka terhadap materi masih kurang. Hal tersebut berdampak pada
hasil belajar kognitif mereka.
Keempat, adanya kesalahpahaman siswa terhadap adanya reward. Salah satu
penentu kelompok yang menang untuk mendapatkan reward saat running
dictation adalah waktu, semakin singkat waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan semua pendiktean, semakin tinggi skor yang akan diperoleh. Hal
tersebut menjadikan siswa hanya terpaku untuk segera menyelesaikan pendiktean
tanpa memperhatikan ketepatan penulisan. Hal tersebut berdampak pada
pemahaman siswa terhadap materi.
Kelima, adanya beberapa siswa pasif. Siswa pasif di sini adalah siswa yang
hanya mengandalkan temannya untuk menyelesaikan tugas kelompok. Kegiatan
running dictation dilaksanakan secara berkelompok, sehingga memunculkan
beberapa siswa yang pasif. Kepasifan mereka terlihat pula saat diskusi. Mereka
cenderung diam, tidak mau menjawab pertanyaan, mengemukakan maupun
menanggapi pendapat, sehingga keterampilan berkomunikasi lisan mereka kurang
terasah.
61
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan pendekatan CLIL melalui running dictation dapat meningkatkan hasil
belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa sekolah bilingual.
peningkatan hasil belajar dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa termasuk
dalam kategori sedang. Besar peningkatan untuk hasil belajar adalah 0,39
sedangkan keterampilan berkomunikasi lisan sebesar 0,43.
Penerapan pendekatan CLIL melalui running dictation lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan siswa
sekolah bilingual daripada metode ceramah biasa. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai gain dan t-test. Gain penerapan CLIL melalui running dictation lebih
tinggi dari metode ceramah biasa baik untuk hasil belajar kognitif maupun
keterampilan berkomunikasi lisan, yaitu 0,39>0,29 untuk hasil belajar kognitif
dan 0,43>0,23 untuk keterampilan berkomunikasi lisan. T-test menunjukkan
bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif dan keterampilan berkomunikasi lisan
siswa yang dikenai CLIL melalui running dictation lebih tinggi daripada siswa
yang dikenai metode ceramah biasa.
62
5.2 Saran
Penelitian ini masih perlu dikembangkan, saran yang dapat penulis sampaikan
antara lain adalah :
a. Untuk mencapai gain dalam kategori tinggi, hendaknya pelaksanaan running
dictation dilakukan secara berulang dalam setiap materi pelajaran.
b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar secara
menyeluruh, hendaknya materi dalam lembar running dictation mencakup
semua materi ajar.
c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dalam lembar running
dictation, hendaknya siswa diminta untuk menerjemahkan secara tertulis
kalimat tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
d. Untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman siswa terhadap adanya reward,
hendaknya ketepatan kalimat lebih ditekankan daripada kecepatan waktu.
e. Untuk mencegah timbulnya siswa pasif, hendaknya di awal pembelajaran guru
menekankan bahwa penilain siswa diambil secara individu bukan
berkelompok.
63
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. & W. Supriyono. 2003. Psikologi Belajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Al-Rodhan, N.R.F. 2006. Definitions of Globalization: A Comprehensive
Overview and a Proposed Definition. Geneva Centre for Security Policy:
Geopolitical Implications of Globalization and Transnational Security.
Amaliya, S. 2011. Penerapan Physics Communication Games dengan Pendekatan
SETS untuk Meningkatkan Pemahaman Kebencanaan dan Minat Belajar
Sains Fisika Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7(2011): 101-
105.
Aristiyani, L. 2011. Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi Pokok Panjang
Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs. Hasan Kafrawi Mayong
Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Astika, Gusti & A. Wahyana. 2010. Model Pembelajaran MIPA Bilingual dalam
rangka Mendukung Keberhasilan Program Sekolah Bertaraf Internasional di
Jawa Tengah. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Salatiga: FBS Universitas
Kristen Satya Wacana.
Bennett, J. Michael. 1991. Four Powers of Communication (Skills for Effective
Learning). Singapura: McGraw-Hill Book Co.
Coyle, D. 2008. Content and Language Integrated Learning, Motivating Learners
dan Teachers. Makalah. Tersedia di [email protected] [ ].
DEECD. 2008. ESL Development Continuum P-10 (Teaching Strategy – Running
Dictation. Department of Education and Early Childhood development.
Tersedia di
www.education.vic.gov.au/studentlearning/teachingresources/est[ ].
Depdiknas. 2009. Panduan Penyelenggaraan Program rintisan SMA Bertaraf
Internasional (R-SMA-BI). Jakarta: Depdiknas.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. & A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
64
Effendy, O.U. 2005. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hajimah, S. 2011. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Bilingual di Kelas
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SEKOLAH BILINGUAL) SMP
Negeri 2 Purworejo. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hamalik, O. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasakan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hayati, Z. 2013. Pengaruh Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara
Palembang. Skripsi. Inderalaya: FKIP Universitas Sri Wijaya.
Ismanto, H.R. 2009. Bahasa Inggris, Tantangan Guru untuk “Go Internasional”.
Tersedia di www.kompas.com [ ].
Karim, S. & A. Karhami. 1998. Panduan Pembelajaran Fisika. Jakarta:
Depdikbud.
KBBI online. Tersedia di http://kbbi.web.id/index.php?w=komunikasi [ ].
Love Language & more. How to Attract Participation and Increase Motivation of
Young Male Learners. Tersedia di http://www.love-language-
more.eu/index.php [ ].
Marleny. 2008. Studi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Fisika di Kelas Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (SEKOLAH BILINGUAL) SMP N 9
Palembang. Komunitas Blogger Universitas Sriwijaya. Tersedia di email :
[email protected] [ ].
Marsh et al. 2010. European Framework for CLIL Teacher Education. Handbook
yang dipubilkasikan oleh European Centre for Modern Languages. Tersedia
di http://www.ecml.at [ ].
Marusic, M. 2012. CLIL and Natural Sciences-Physics and Chemistry. Artikel
dalam Content and Language Integrated Learning in teaching Young
Learners. Jagodina: Faculty of Education in Jagodina University of
Kragujevac.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosda karya.
65
Mustika, I. & N. A. N. Murniati. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA-
Fisika Melalui Pembelajaran Praktikum dengan Memanfaatkan Alat dan
Bahan di Lingkungan Sekitar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kragan
Rembang Tahun Ajaran 2008/2009. JP2F, Volume 2 Nomor 1.
Pivec, M. & P. Kearney. 2007. Games for Learning and Learning from Games.
Informatica, 31: 419-423. Tersedia di http://mpivec.radical.ac.nz [ ].
Rifa’i, A. & C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang Press.
Setyaningrum, W. n.d. Content and Language Integrated Learning (CLIL)
sebagai Alternative Pendekatan dalam Pembelajaran Matematika BerBahasa
Inggris. Makalah. Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi
Aksara.
Suharso & A. Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Lux).
Semarang: CV. Widya Karya.
Sukaryati, Y. 2012. Upaya Peningkatan Berbicara Bahasa Inggris dengan
Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas VII-C 2011/2012 SMP
Negeri 12 Surabaya. E-jurnal Dinas pendidikan Kota Surabaya, Volume 3: 1-
15.
Sunarsih, S. 2012. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Model Kooperatif
Teknik Mencari Pasangan dan Teknik Kancing Gemerincing pada Siswa
Introver dan Ekstrover di SMP. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia 1(1): 35-39. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka [ ].
Suryono. 2009. Diskusi Kelompok dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar
dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Darusslam, Ciputat-Tangerang.
Skripsi. Jakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
66
Suwito, U. 1989. Komunikasi untuk Pengembangan. Jakarta: Depdikbud.
Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
University of Cambridge. 2010. Teaching Knowledge Test (TKT) Content and
Language Integrated Learning (CLIL) Handbook for Teachers. Tersedia di
www.CambridgeOSEL.org [ ].
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: Unnes Press.
Xanthou, M. 2011. The impact of CLIL on L2 vocabulary development and
content knowledge. English Teaching, Vol. 10, Number 4. Tersedia di
http://education.waikato.ac.nz/research/files/etpc/files/2011v10n4art7.pdf [ ].
Zydatiβ, W. 2012. Linguistic Thresholds in the CLIL Classroom? The Threshold
Hypothesis Revisited. International CLIL Research Journal, 1(4): 17-28.
Tersedia di http://www.icrj.eu/14/article2.html [ ]
67
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
NO NAMA KODE
1 ADEVIA YULIA R. K-1
2 ADHI SATRIYATAMA K-2
3 ANNISA AMALIA S. K-3
4 ARMILA SHABRINA H. K-4
5 ATSIILA SALMAA L. K-5
6 BIANDA ADLIAN H. K-6
7 DINA DELANVIA R. K-7
8 FAISHAL ZUHAIR BIMO D. K-8
9 IHSANA SAFIRA K-9
10 KISMARDHA RAFFI R. K-10
11 MOHAMMAD NOVA P.P. K-11
12 MUCHAMMAD F.R K-12
13 NABILA SHAFA S. K-13
14 NABILLA ARIANISARI K-14
15 NURUL AMANY S.R K-15
16 RAFIF ASADEL R. K-16
17 RAIHAN VALENTINO J.S K-17
18 SINDORO SINDHU KH. K-18
19 VANIA ELVINA AFIATI K-19
20 VANIA RASENDRIYA P. K-20
21 WAHYU NURUL AINI K-21
22 YULINDA PURBASARI K-22
68
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
NO NAMA KODE
1 ANGGIE ADE PRATIWI E-1
2 ARMINTA ADLINA S. E-2
3 BOBBY ARDIAN PUTRA E-3
4 DWIANDITYA HANIF R. E-4
5 ESYA FIRJATULLAH AL HAFIZ E-5
6 FADHILA NATASYA AMALIA E-6
7 FARAH MAYLITA RACHMAN E-7
8 FIRDA LAILA RACHMAWATI E-8
9 HAIDAR ALI E-9
10 HAPSA ALIA WAHYUDI E-10
11 MIFTAH DWI SEPTIYANTI E-11
12 MUHAMMAD HADI KURNIA E-12
13 OLIVIA AULIANI E-13
14 PRAMUDYA R.P. E-14
15 RADITE SEKAR HAPSARI E-15
16 RAHMAWATI NURUL W. E-16
17 REZA ANDRIANA DEWANTI E-17
18 RIDO KEVIN SUSTIADI E-18
19 RIZKA SAVIRA NOOR FAUZIA E-19
20 SAFRINA LUTHFIA AILA E-20
21 SALSABILLA NAVIA AZZANI E-21
22 SANDIKA RAMADHANA W. E-22
69
Lampiran 3
SYLLABUS OF PHYSICS LEARNING
FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
School : SMP Negeri 2 Semarang
Grade : VII / 2nd Semester
Subject : Physics
Term : 2 (even)
Standard of Competence : To understand the natural phenomena through observation.
Basic competence Topic Teaching Learning
Process
Indicators Assessment Time
allocation
Learning sources
Technic Instrument
To analyze the
experiment results
of uniform
rectilinier motion
and uniform
accelerated
rectilinier motion, as
well as their
applications in daily
life.
Rectilinier
Motion
a. Finding the
concept of motion,
distance,
displacement,
speed, velocity
and acceleration.
b. Doing experiment
of uniform
Finding the definition
of motion.
Finding the different
between distance and
displacement.
Finding the equation
of velocity and
speed.
Defining the
acceleration as the
changing of velocity
in each time.
Finding the
characteristics of
Written test
Written test
Multiple choice
Multiple choice
2 X 40’
2 X 40’
Irawan, E.I dan
Sunardi. 2008.
Pelajaran
Fisika
Bilingual untuk
SMP/MTs.
Kelas VII.
Bandung :
Yrama Widya.
Animation
slide.
Students’s
worksheet.
Experiment’s
70
rectilinier motion.
c. Doing experiment
of uniform
accelerated
rectilinier motion.
d. Applying the
concept of uniform
rectilinier motion
and uniform
accelerated
rectilinier motion
in daily life
through running
dictation.
uniform rectilinier
motion
Investigating
accelerated uniform
rectilinier motion.
Applying the concept
of velocity and speed
in daily life by
solving the problem
sets.
Showing the
applications of
uniform rectilinier
motion and uniform
accelerated rectilinier
motion in daily life.
Written test
Written test
Multiple choice
Multiple choice
2 X 40’
devices.
Papers
containing of
material.
Semarang, March 2013
Acknowledged by,
Physics Teacher of SMP Negeri 2 Semarang Researcher
Dra. Dyah Purwaningrum Wati
NIP 132280118 NIM 4201409110
71
Lampiran 4
LESSON PLAN 1
Rectilinier Motion
Date: 22th
March 2013 Subject: PHYSICS Room: F/G
Time:
2x40’
Topic: Rectilinier Motion Teacher: Wati Grade:
7 ( seven)
STANDARD OF COMPETENCE
To understand the natural phenomena through observation.
BASIC COMPETENCE
To analyse the experiment results of uniform rectilinier motion and uniform accelerated
rectilinier motion, as well as their applications in daily life.
INDICATORS
Finding the definition of motion.
Finding the different of distance and displacement.
Finding the equation of velocity and speed.
Defining the acceleration as the changing of velocity in each time.
Activity : Teaching and Learning Approach Planned – tick as applicable
Use of ICT V Discussion V
Guiding an
Individual Learner
V Group
work
V
Assessment Strategies- tick as applicable
Question and Answer V Revision Exercises
Individual Learner Review Group/Individual presentation
Observation Assignment/Homework
Content Duration Activity Sources
Opening 5’
Teacher opens the class by greeting and
guiding to pray.
Main activity 65’ Exploration
a. Teacher asks the students :
“Did you ever ride a motorcycle ?“
(Possible answer : yes, we did).
”Did you see the speedometer?”
(Possible answer : yes, we did)
“What does the speedometer show?”
(Possible answer : the speed of the
motorcycle).
“If we ride a bike, can we know the
speed of bike?”
(Possible answer : No, because bike
Irawan, E.I dan
Sunardi. 2008.
Pelajaran Fisika
Bilingual untuk
SMP/MTs. Kelas VII.
Bandung : Yrama
Widya.
Students’s worksheet.
Animation slide.
72
doesn’t has a speedometer).
Teacher gives statement :
“we can calculate the speed
manually, so lets learn about it! Are
you ready??”
(Possible answer : yes, we are ready).
b. Teacher explains the indicators of the
questions and answers.
Elaboration:
a. Teacher divides students into 5
groups
b. Teacher gives explanation using
animation slides.
c. Teacher distributes students’s
worksheet to every group.
d. Teacher guides the students to do the
worksheet.
e. Every group writes the data to the
worksheet, then discusses it together.
f. Teacher guides the interaction among
the groups.
g. Teacher gives the true information
about the material.
Confirmation:
a. Teacher gives reinforcement of the
concept of motion, distance,
displacement, speed, velocity, and
acceleration.
b. Teacher gives motivation to students
who are not active in the class.
Closing
10’ a. Teacher and students make the
conclusion together.
b. Teacher informs the students to learn
the next material.
Evaluation ( to be completed after the lesson)
Did all learners achieve all of the outcomes?
How did you involve learners?
What steps did you take to guide and support
learners?
What future improvements can be made from your
lesson plan?
73
Lampiran 5
LESSON PLAN 2
Rectilinier Motion
Date: 29th
March 2013 Subject: PHYSICS Room: F/G
Time:
2x40’
Topic: Rectilinier Motion Teacher: Wati Grade :
7 ( seven)
STANDARD OF COMPETENCE
To understand the natural phenomena through observation.
BASIC COMPETENCE
To analyse the experiment results of uniform rectilinier motion and uniform accelerated
rectilinier motion, as well as their applications in daily life.
INDICATORS
Finding the characteristics of uniform rectilinier motion.
Investigating the characteristic of accelerated uniform rectilinier motion.
Activity : Teaching and Learning Approach Planned – tick as applicable
Use of ICT V Role-play Discussion V
Guiding an
Individual Learner
V Group
work
V
Assessment Strategies- tick as applicable
Question and Answer V Revision Exercises
Individual Learner Review Group/Individual presentation
Observation V Assignment/Homework V
Content Duration Activity Sources
Opening 5’
a. Teacher opens the class by greeting
and guiding to pray.
b. Teacher recalls the previous lesson
material related to the material will
be taught.
Main activity 65’
Exploration:
c. Teacher asks the students :
“Did you ride a bike?“
(Possible answer : yes, we did).
”When you are in the sloping down
road, without rolled or braked, how
is the moving of your bike?”
(Possible answer : the bike will move
faster).
Teacher gives statement :
This motion of the bike is called
uniform accelerated rectilinier
motion. To know more about it, let’s
start learn it !”
Irawan, E.I dan
Sunardi. 2008.
Pelajaran Fisika
Bilingual untuk
SMP/MTs. Kelas VII.
Bandung : Yrama
Widya.
Student’s worksheet.
Experiment’s devices
(sterefoam, toy car,
and stopwatch).
74
d. Teacher explains the indicators of the
questions and answers.
Elaboration:
h. Teacher divides students into 5
groups.
i. Teacher distributes worksheet and
experiment’s devices to every group.
j. Teacher guides the students to do the
worksheet.
k. Every group writes the data to the
worksheet, then discusses it together.
l. Teacher guides the interaction among
the groups.
m. Teacher gives the true information
about the material.
Confirmation:
c. Teacher gives reinforcement the
concept of uniform rectilinier motion
and uniform accelerated rectilinier
motion.
d. Teacher gives motivation to students
who are not active in the class.
Closing
10’ e. Teacher and students make the
conclusion together.
f. Teacher informs the students to learn
the next material.
Evaluation ( to be completed after
your lesson)
Did all learners achieve all of the
outcomes?
How did you involve learners?
What steps did you take to guide and
support learners?
What future improvements can be made
of your lesson plan?
75
Lampiran 6
LESSON PLAN 3
Rectilinier Motion
Date: 5th
April 2013 Subject: PHYSICS Room: F
Time:
2x40’
Topic: Rectilinier Motion Teacher: Wati Grade :
7 ( seven)
STANDARD OF COMPETENCE
To understand the natural phenomena through observation.
BASIC COMPETENCE
To analyse the experiment results of uniform rectilinier motion and uniform accelerated
rectilinier motion, as well as their applications in daily life.
INDICATORS
Applying the concept of velocity and speed in daily life through solving the problem sets
and running dictation.
Showing the uniform rectilinier motion and uniform accelerated rectilinier motion in daily
life through running dictation.
Activity : Teaching and Learning Approach Planned – tick as applicable
Use of ICT Running dictation V Discussion V
Guiding an
Individual Learner
Group
work
V
Assessment Strategies- tick as applicable
Question and Answer V Revision Exercises
Individual Learner Review Group/Individual presentation V
Observation V Assignment/Homework V
Content Duration Activity Sources
Opening 5’
c. Teacher opens the class by greeting
and guiding to pray.
d. Teacher recalls the previous lesson
material related with the material
will be taught.
Main activity 65’
Exploration:
e. Teacher asks the students :
“Did you ever see a manggo falling
from the tree?”
(Possible answer : yes, we did).
”How is the motion of the manggo,
be accelerated or decelerated?”
(Possible answer : be accelerated).
Teacher gives statement :
The motion of the manggo is one of
the examples uniform accelerated
rectilinier motion. Let’s we learn
Irawan, E.I dan
Sunardi. 2008.
Pelajaran Fisika
Bilingual untuk
SMP/MTs. Kelas VII.
Bandung : Yrama
Widya.
Papers containing of
material.
76
more applications of uniform
accelerated rectilinier motion and
uniform rectilinier motion in daily
live !
f. Teacher explains the indicators of the
questions and answers.
Elaboration:
a. Teacher divides students into 5
groups.
b. Teacher explains the rules of the
running dictation.
c. Teacher guides student go out from
the class.
d. Teacher sticks the material on the
wall around the yard.
e. Teacher distributes some papers to
every group.
f. Students start the running dictation
and teacher observes it.
g. After finish, every group give the
papers to the teacher.
h. Teacher guides the students discuss
the material.
i. Teacher gives the true information of
the material.
j. Teacher guides student go to class.
k. Teacher gives some problem sets to
every group.
l. Every group does the problem sets.
m. Teacher guides the students discuss
the material.
n. Teacher gives the true information of
the material.
Confirmation:
g. Teacher gives reinforcement the
application of the concept of velocity,
speed, uniform rectilinier motion, and
uniform accelerated rectilinier motion
in daily live.
h. Teacher gives reward to the best
group.
Closing
10’ i. Teacher and students make the
conclusion together.
j. Teacher informs the students to learn
the next material.
77
Evaluation ( to be completed after your lesson)
Did all learners achieve all of the outcomes?
How did you involve learners?
What steps did you take to guide and support
learners?
What future improvements can be made from your
lesson plan?
78
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN SISWA KELAS KONTROL
N
O NAMA
INDIKATOR
Mendengarkan Bertanya Menjawab
Pertanyaan
Mengemukakan
Pendapat
Menanggapi
Pendapat
Menjelaskan
Hasil Diskusi
1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5
KELOMPOK A
1 Vania Elvina Afiati
2 Nurul Amany Sahila P.
3 Adhi Satriyatama
4 Annisa Amalia S.
5 Faishal Zuhair Bimo D.
Kelompok B
1 Vania Rasendriya P.
2 Nabilla Arianisari
3 Nabil Ahmad
4 Raihan Valentino J.S.
5 Ihsana Safira
Kelompok C
1 Dina Delanvia R.
2 Atsiila Salmaa L.
3 Nabila Shafa Salsabila
4 Kismardha Raffi R.
5 Muchammad Fikri R.
Kelompok D
1 Yulinda Purbasari
79
2 Wahyu Nurul Aini
3 Adevia Yulia Rahima
4 Mohammad Nova P.P.
5 Rafif Asadel R.
Kelompok E
1 Sindoro Sindhu Kh.
2 Alfira Rizkha Hanifah
3 Armila Shabrina H.
4 Tesya Rinviana Hartadi
5 Bianda Adlian Hafiz
6 Marsha Ananda Y.
Semarang, April 2013
Observer
( ___________________ )
80
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN SISWA KELAS EKSPERIMEN
N
O NAMA
INDIKATOR
Mendengarkan Bertanya Menjawab
Pertanyaan
Mengemukakan
Pendapat
Menanggapi
Pendapat
Menjelaskan
Hasil Diskusi
1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5
KELOMPOK A
1 Hilman Danu M.
2 Bobby Ardian Putra
3 Reza Andriana Dewanti
4 Farah Maylita R.
5 Anggie Ade Pratiwi
Kelompok B
1 Muhammad Hadi K.
2 Az Zahra Tania Arifani
3 Esya Firjatullah Al H.
4 Rizka Savira Noor F.
5 Olivia Auliani
Kelompok C
1 Sandika Ramadhana W
2 Safrina Luthfia Aila
3 Firda Laila R.
4 Pramudya R. Putra
5 Radite Sekar Hapsari
Kelompok D
1 Dwianditya Hanif R.
81
2 Miftah Dwi Septiyanti
3 Salsabilla Navia Azzani
4 Rido Kevin Sustiadi
5 Rahmawati Nurul W.
Kelompok E
1 Haidar Ali
2 Arminta Adlina S.
3 Fadhila Natasya A.
4 Hapsa Alia Wahyudi
5 Muhammad Rafi P.
Semarang, April 2013
Observer
( ___________________ )
82
KRITERIA PENSKORAN
NO INDIKATOR SKOR KETERANGAN
1 Mendengarkan 5 Mendengarkan dengan serius, tidak berbicara dengan teman di luar materi diskusi
3 Mendengarkan tetapi sesekali berbicara dengan teman di luar materi diskusi
1 Tidak mendengarkan dan sering berbicara dengan teman di luar materi diskusi
2 Bertanya 5 Bertanya > 2 kali
3 Bertanya 1 kali
1 Tidak pernah bertanya
3 Menjawab pertanyaan 5 Menjawab pertanyaan > 2 kali
3 Menjawab pertanyaan 1 kali
1 Tidak pernah menjawab pertanyaan
4 Mengemukakan pendapat 5 Mengemukakan pendapat > 2 kali
3 Mengemukakan pendapat 1 kali
1 Tidak mengemukakan pendapat
5 Menanggapi pendapat 5 Menanggapi pendapat > 2 kali
3 Menanggapi pendapat 1 kali
1 Tidak pernah menanggapi pendapat orang lain
6 Menjelaskan hasil diskusi 5 Menjelaskan hasil diskusi di depan kelas tanpa bantuan guru
3 Menjelaskan hasil diskusi di depan kelas dengan bantuan guru
1 Tidak pernah menjelaskan hasil diskusi di depan kelas
83
Lampiran 9
TEST LATTICE
School : SMP Negeri 2 Semarang
Grade : VII / 2nd Semester
Subject : Physics
Term : 2 (even)
Time allocation : 60 minutes
Type : Multiple choice
Amount of items : 50 items
NO TOPIC INDICATORS LEVEL
C1 C2 C3 C4
1 Rectilinier
Motion
Students understand the
concept of motion,
distance, and
displacement.
1, 2,
3, 31
1, 7 22.
37, 42
40
2 Students understand the
equation of speed and
velocity also their
applications in problem
sets.
8, 18,
24
20,
29, 33
9, 36,
39,
41, 46
19
3 Students understand the
concept of acceleration
and its application in
problem sets.
16,
17, 49
13,
30, 35
23,
26, 45
14
4 Students understand the
characteristic of uniform
rectilinier motion and its
application in daily live.
5, 6,
43
4, 11,
12, 38
27, 50 44
5 Students understand the
characteristic of uniform
accelerated rectilinier
motion and its application
in daily live.
10, 15 32,
47, 48
25, 34 21
Amount of items 15 15 15 5
Percentage 30 % 30 % 30 % 10 %
84
Lampiran 10
QUESTION TEST
RECTILINIER MOTION
time allcotaion: 60 minutes
Instructions:
1. Pray before start
2. Write your identity
3. Do from the easier problem
4. Be careful to answer aenery
problem.
Give a cross mark (X) on A, B, C,
or D for the correct answer!
1. A body is said in motion if ....
a. it always moves apparently
b. the distance of the body is far
c. the path of the body is straight
d. the body undergoes the change
of position
2. The change of position of a body
from intial point is called ....
a. distance
b. displacement
c. speed
d. velocity
3. Distance includes ... quantity.
a. scalar
b. vector
c. derived
d. unit
4. The correct example of the
uniform rectilinier motion (URM)
is ....
a. manggo fall down from the tree
b. a ball thrown up
c. a marble wheeling on the
inclined plane
d. a motorcycle moves with
constant speed 20 km/hour
5. A body is said in uniform
rectilinier motion (URM) if the
velocity of the body ....
a. increase
b. decrease
c. is constant
d. is zero
6. A body moves in rectilinier path
by constant velocity. The motion
of the body is ....
a. rectilinier motion
b. uniform rectilinier motion
c. uniform motion
d. accelerated motion
7. A body moves from point A to B,
then moves back to point A. So
the displacement is ....
a. zero
b. A-B
c. B-A
d. A-B-A
8. Velocity is determined by the
direction of motion. So the
velocity includes ... quantity.
a. unit
b. basic
c. scalar
d. vector
9. The distance of the house to the
school is 5 km. Tono rides a bike
with the average velocity 20
85
km/hour. If he goes from house at
06.30. He will arrive at the school
at ....
a. 06.45
b. 06.50
c. 07.00
d. 07.15
10. The motion of a body having
straight line path and regular
velocity changes is ....
a. uniform rectilinier motion
b. uniform accelerated rectilinier
motion
c. non uniform motion
d. uniform circular motion
11. The graph showing a body
moves in uniform rectilinier
motion (URM) is ....
a.
b.
c.
d.
12. In uniform rectilinier motion
(URM), the relation between
initial velocity (vi) and final
velocity (vf) is ....
a. vi = vf
b. vi > vf
c. vi < vf
d. vi = vf = 0
13. A body initially at rest, then
moves with velocity 10 m/s. So
the body has ....
a. acceleration
b. deceleration
c. speed
d. force
14. Car A and car B has the same
velocity of 40 km/ hour. The
velocity of car A then changes to
50 km/ hour and car B 55 km/
hour in 4 minutes. So the
acceleration comparison of two
car is ....
a. car A = car B
b. car A > car B
c. car A < car B
d. 2 car A = car B
15. The equation of acceleration is
....
a.
b.
t
v
t
v
t
v
t
v
86
c.
d.
16. The increasing magnitude of
velocity in each time unit is
called ....
a. constant velocity
b. acceleration
c. deceleration
d. average velocity
17. The SI unit of acceleration is ....
a. km/s
b. m/s
c. km/hour
d. m/s2
18. The velocity equation of a body
after moving for “t” second on
“a” acceleration is ....
a. vt = a.t
b. vt = s.t
c. vt = ∆v.∆t
d. vt = ∆v.∆s
19. Fisco needs 1 hour to travel 50
km, Angga needs 2 hours to
travel 100 km. The velocity
comparison of Fisco and Angga
is ....
a. Fisco = Angga
b. Fisco = 2 Angga
c. Fisco = 3 Angga
d. Fisco = ½ Angga
20. A body at rest. Its velocity is ....
a. 0 m/s
b. 1 m/s
c. 2 m/s
d. 3 m/s
21. Below is the figure of recording
of a ticker timer.
The motion shown by the
recording of the ribbon is ....
a. uniform rectilier motion
b. accelerated uniform rectilinier
motion
c. decelerated uniform
rectilinier motion
d. non uniform motion
22. A boy walks from A to B, then
walks again from B to C as
shown in the figure below.
The displacement of the boy is
....
a. 115 km
b. 75 km
c. 190 km
d. 40 km
23. A motorcycle is initially at rest.
Then it starts to move with
acceleration of 6 m/s2. The
velocity after 5 s is ....
a. 5 m/s
b. 6 m/s
c. 11 m/s
d. 30 m/s
24. The right symbol and unit of
velocity is ....
. . . . . . .
A B C
115 km
75 km
87
a. V (m/s)
b. (m/s2)
c. v (m/s)
d. (m/s2)
25. The velocity of a car decreases
from 80 m/s to be 44 m/s in 12
seconds. Deceleration undergone
by the car is ....
a. 3.0 m/s2
b. – 3.0 m/s2
c. 3.3 m/s2
d. – 3.3 m/s2
26. A car is moving with velocity of
8 m/s. Then it is braked until it
stops for 5 seconds. The
deceleration is ....
a. 0.6 m/s2
b. -0.6 m/s2
c. 1.6 m/s2
d. -1.6 m/s2
27. If the ticker timer vibrates for 50
times in every second, the time
between 2 ticks is ....
a. 50 s
b. 0.02 s
c. 25 s
d. 100 s
28. The total path traveled by the
object is ....
a. displacement
b. distance
c. speed
d. velocity
29. A car moves with speed of 40
m/s. It then is braked until stops.
So the motion is ....
a. uniform accelerated rectilinier
motion
b. uniform rectilinier motion
c. uniform decelerated
rectilinier motion
d. nonuniform motion
30. The example of deceleration is
....
a. a toy car slides up on the
inclined plane
b. a toy car slides down on the
inclined plane
c. a car moves with constant
speed of 60 km/hour
d. apple falling down from the
tree
31. The quantity not determined by
the direction of motion is ....
a. displacement
b. velocity
c. speed
d. acceleration
32. The following are four examples
the motion of a body.
1. Ball falls to the earth freely
2. Ball slides on the sand
3. Ball slides down on the
inclined plane
4. Ball thrown vertically upward
Uniform accelerated rectilinier
motion (UARM) in the examples
of motion above are shown by
the numbers ....
a. 1 and 2
b. 1 and 3
88
c. 2 and 3
d. 2 and 4
33. The speed of car A is twice the
speed of car B. For the same
distance, the time comparison is
required between car A and car
B is ....
a. car A = car B
b. car A > car B
c. car A < car B
d. not determined
34. Bajuri drives “bajaj” with initial
velocity of 6 m/s, then the
“bajaj” is accelerated to be 30
m/s in 4 seconds. The
acceleration undergone of the
“bajaj” is ....
a. 6 m/s2
b. 4 m/s2
c. 3 m/s2
d. 2 m/s2
35. A body has final velocity < final
velocity. So the body has ....
a. acceleration
b. deceleration
c. constant velocity
d. increasing velocity
The following table is used for
number 36 until 38.
A car moves with velocity as
shown in the table below.
Time (s)
0 1 2 3 4
Distance
(m)
0 2.5 5 7.5 10
36. The velocity of the car is ....
a. 2.5 m/s
b. 5.0 m/s
c. 7.5 m/s
d. 10.0 m/s
37. The distance traveled by the car
in 8 seconds is ....
a. 12.5 m
b. 15.0 m
c. 17.5 m
d. 20.0 m
38. The kind of motion of the car is
....
a. accelerated uniform rectilinier
motion
b. decelerated uniform
rectilinier motion
c. uniform rectilinier motion
d. non uniform motion
39. A body travels the distance of
900 meters in 30 minutes. The
velocity of the body is ....
a. 3.5 m/s
b. 2.0 m/s
c. 0.5 m/s
d. 0.25 m/s
The following figure is used
for number 40 until 41.
Fisco rides the bike from P to Q,
then backs to R.
40. The distance traveled by Fisco is
....
P Q
m
R
-8 8 2
89
a. 22 m
b. 10 m
c. 8 m
d. 6 m
41. If Fisco needs 11 s to move P-Q-
R, his speed is ....
a. 5 m/s
b. 4 m/s
c. 3 m/s
d. 2 m/s
42. A car moves in the road with
velocity 60 km/hour. The
distance traveled by the car in 20
minutes is ....
a. 3 km
b. 20 km
c. 60 km
d. 80 km
43. In uniform accelerated rectilinier
motion (UARM), the velocity of
the body ... regularly.
a. decrease
b. increase
c. is constant
d. is zero
44. The figure below is the ribbon of
a ticker timer.
The motion shown by the
recording of the ribbon is ....
a. non uniform rectilinier
motion
b. uniform rectilinier motion
c. accelerated uniform rectilinier
motion
d. decelerated uniform
rectilinier motion
45. The figure below shows the
graph of velocity against time of
a body.
The acceleration is ....
a. 2.0 m/s2
b. 1.5 m/s2
c. 1.0 m/s2
d. 0.5 m/s2
46. Rayan goes to school by bicycle
with the speed of 5 m/s. If the
distance from his house to
school is 6 km, the time required
by Rayan to go from his house
to school is ....
a. 10 minutes
b. 15 minutes
c. 20 minutes
d. 24 minutes
47. If the distance between adjacent
points on the paper ribbon of
ticker timer is further, then ....
a. the velocity is constant
b. the velocity is smaller
c. the velocity is bigger
d. the velocity is zero
48. look at the graph below !
. . . . . . . . . . . . . . .
Time (s)
Velocity (m/s)
0
10
20
30
90
The motion of the body as
shown by the graph is ....
a. uniform rectilinier motion
b. uniform accelerated rectilinier
motion
c. uniform decelerated
rectilinier motion
d. nonuniform motion
49. Acceleration includes ...
quantity.
a. scalar
b. basic
c. vector
d. unit
50. A car moves with constant
velocity of 90 km/hour for 40
minutes. The distance will be
travelled by the car is ....
a. 40 km
b. 50 km
c. 60 km
d. 70 km
^_^ GOOD LUCK ^_^
t
v
91
Lampiran 11
ANSWER SHEET
QUESTIONS TEST
Rectilinier Motion
Give a cross mark (X) on A, B, C, or D for the right answer !
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
26 A B C D
27 A B C D
28 A B C D
29 A B C D
30 A B C D
31 A B C D
32 A B C D
33 A B C D
34 A B C D
35 A B C D
36 A B C D
37 A B C D
38 A B C D
39 A B C D
40 A B C D
41 A B C D
42 A B C D
43 A B C D
44 A B C D
45 A B C D
46 A B C D
47 A B C D
48 A B C D
49 A B C D
50 A B C D
NAME : _____________________________
CLASS : _____________________________
NO : _____________________________
92
Lampiran 12
ANSWER
QUESTIONS TEST
1. D 11. B 21. C 31. C 41. D
2. B 12. A 22. D 32. B 42. B
3. A 13. A 23. D 33. C 43. B
4. D 14. C 24. D 34. A 44. B
5. C 15. A 25. B 35. B 45. C
6. B 16. B 26. D 36. A 46. C
7. A 17. D 27. B 37. D 47. B
8. D 18. A 28. B 38. C 48. B
9. A 19. A 29. C 39. C 49. C
10. B 20. A 30. A 40. A 50. C
93
Lampiran 13
ANALISIS UJI COBA SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
4 UC-03 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
5 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
6 UC-17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
7 UC-05 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
8 UC-15 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
9 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
10 UC-14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
11 UC-16 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
12 UC-20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
13 UC-18 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
14 UC-11 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
15 UC-25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
16 UC-09 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
17 UC-24 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
18 UC-06 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
19 UC-22 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
20 UC-02 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
21 UC-21 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
22 UC-19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
23 UC-08 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
24 UC-10 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
25 UC-12 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
Σ N benar 24 21 22 14 14 15 20 15 14 20 21 12 19 6 15 21 14 20 23 24 9 24 23 5 13
r xy 0,24 0,13 0,21 0,71 0,55 0,44 0,49 0,69 0,47 0,57 0,30 0,37 0,57 0,58 -0,16 0,20 0,14 0,36 -0,18 0,46 0,59 0,36 0,45 -0,05 0,17
r tabel 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388
kriteria tidak tidak tidak valid valid valid valid valid valid valid tidak tidak valid valid tidak tidak tidak tidak tidak valid valid tidak valid tidak tidak
p 0,96 0,84 0,88 0,56 0,56 0,60 0,80 0,60 0,56 0,80 0,84 0,48 0,76 0,24 0,60 0,84 0,56 0,80 0,92 0,96 0,36 0,96 0,92 0,20 0,52
q 0,04 0,16 0,12 0,44 0,44 0,40 0,20 0,40 0,44 0,20 0,16 0,52 0,24 0,76 0,40 0,16 0,44 0,20 0,08 0,04 0,64 0,04 0,08 0,80 0,48
pq 0,04 0,13 0,11 0,25 0,25 0,24 0,16 0,24 0,25 0,16 0,13 0,25 0,18 0,18 0,24 0,13 0,25 0,16 0,07 0,04 0,23 0,04 0,07 0,16 0,25
ΣS² 1854,6
r 11 1,015
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
kriteria
TK 0,96 0,84 0,88 0,56 0,56 0,60 0,80 0,60 0,56 0,80 0,84 0,48 0,76 0,24 0,60 0,84 0,56 0,80 0,92 0,96 0,36 0,96 0,92 0,20 0,52
kriteria Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang MudahSedangSedang Mudah MudahSedang Mudah Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Sedang
MA 1,00 0,87 1,00 0,80 0,73 0,73 0,87 0,87 0,67 0,93 0,93 0,67 0,93 0,40 0,47 0,87 0,60 0,93 0,87 1,00 0,60 1,00 1,00 0,13 0,53
MB 0,90 0,80 0,70 0,20 0,30 0,40 0,70 0,20 0,40 0,60 0,70 0,20 0,50 0,00 0,80 0,80 0,50 0,60 1,00 0,90 0,00 0,90 0,80 0,30 0,50
DP 0,10 0,07 0,30 0,60 0,43 0,33 0,17 0,67 0,27 0,33 0,23 0,47 0,43 0,40 -0,33 0,07 0,10 0,33 -0,13 0,10 0,60 0,10 0,20 -0,17 0,03
kriteria Jelek Jelek Cukup Baik Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Baik Jelek Jelek Jelek Jelek
ket buang buang buang pakai pakai pakai buang pakai pakai pakai buang buang pakai pakai buang buang buang buang buang buang pakai buang buang buang buang
Rel
iabi
lita
s
Nomor soal
karena r 11 > r tabel maka instrumen reliabel
Tingkat kesukaran
Daya beda
No. Kode
Validitas
94
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 47 2209
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 46 2116
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 43 1849
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 39 1521
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43 1849
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 41 1681
0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 38 1444
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 37 1369
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 36 1296
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 35 1225
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 34 1156
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 33 1089
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 32 1024
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 32 1024
0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 33 1089
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 28 784
0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 27 729
0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 25 625
0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 25 625
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 27 729
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 22 484
0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 21 441
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 17 289
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 13 169
7 18 22 22 21 10 21 14 5 15 22 7 12 17 16 13 7 21 19 15 7 11 17 19 20 806 27840
0,49 0,52 0,64 0,34 0,37 0,29 0,43 0,69 0,68 0,56 0,35 0,43 0,32 0,55 0,65 0,52 0,48 0,67 0,53 0,10 0,44 0,29 0,46 0,57 0,28
0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388 0,388
valid valid valid tidak tidak tidak valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak
0,28 0,72 0,88 0,88 0,84 0,40 0,84 0,56 0,20 0,60 0,88 0,28 0,48 0,68 0,64 0,52 0,28 0,84 0,76 0,60 0,28 0,44 0,68 0,76 0,80
0,72 0,28 0,12 0,12 0,16 0,60 0,16 0,44 0,80 0,40 0,12 0,72 0,52 0,32 0,36 0,48 0,72 0,16 0,24 0,40 0,72 0,56 0,32 0,24 0,20 Σpq
0,20 0,20 0,11 0,11 0,13 0,24 0,13 0,25 0,16 0,24 0,11 0,20 0,25 0,22 0,23 0,25 0,20 0,13 0,18 0,24 0,20 0,25 0,22 0,18 0,16 9,00
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,28 0,72 0,88 0,88 0,84 0,40 0,84 0,56 0,20 0,60 0,88 0,28 0,48 0,68 0,64 0,52 0,28 0,84 0,76 0,60 0,28 0,44 0,68 0,76 0,80
Sukar Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Mudah
0,40 0,93 1,00 0,93 0,87 0,47 0,87 0,87 0,33 0,73 0,93 0,33 0,60 0,87 0,87 0,67 0,40 1,00 1,00 0,67 0,40 0,53 0,87 0,93 1,00
0,10 0,40 0,70 0,80 0,80 0,30 0,80 0,10 0,00 0,40 0,80 0,20 0,30 0,40 0,30 0,30 0,10 0,60 0,40 0,50 0,10 0,30 0,40 0,50 0,50
0,30 0,53 0,30 0,13 0,07 0,17 0,07 0,77 0,33 0,33 0,13 0,13 0,30 0,47 0,57 0,37 0,30 0,40 0,60 0,17 0,30 0,23 0,47 0,43 0,50
Cukup Baik Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Baik SekaliCukup Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Baik Baik Baik
pakai pakai pakai buang buang buang buang pakai pakai pakai buang buang buang pakai pakai pakai pakai pakai pakai buang pakai buang pakai pakai buang
Nomor SoalY Y²
95
Lampiran 14
TEST LATTICE
School : SMP Negeri 2 Semarang
Grade : VII / 2nd Semester
Subject : Physics
Term : 2 (even)
Time allocation : 35 minutes
Type : Multiple choice
Amount of items : 25 items
NO TOPIC INDICATORS LEVEL
C1 C2 C3 C4
1 Rectilinier
Motion
Students understand the
concept of motion,
distance, and
displacement.
13 21 19
2 Students understand the
equation of speed and
velocity also their
applications in problem
sets.
1 14 5, 18,
20, 23
3 Students understand the
concept of acceleration
and its application in
problem sets.
25 8, 16 11 9
4 Students understand the
characteristic of uniform
rectilinier motion and its
application in daily live.
3, 4,
22
2, 7,
17
12
5 Students understand the
characteristic of uniform
accelerated rectilinier
motion and its application
in daily live.
6 24 15 10
Amount of items 7 7 8 3
Percentage 28% 28% 32% 12%
96
Lampiran 15
EVALUATION TEST
RECTILINIER MOTION
time allcotaion: 40 minutes
Instructions:
1. Pray before start
2. Write your identity
3. Do from the easier problem
4. Be careful to answer aenery
problem.
Give a cross mark (X) on A, B, C,
or D for the correct answer!
1. Velocity is determined by the
direction of motion. So the
velocity includes ... quantity.
a. unit
b. basic
c. scalar
d. vector
2. The correct example of the
uniform rectilinier motion (URM)
is ....
a. manggo fall down from the tree
b. a ball thrown up
c. a marble wheeling on the
inclined plane
d. a motorcycle moves with
constant speed 20 km/hour
3. A body is said in uniform
rectilinier motion (URM) if the
velocity of the body ....
a. increase
b. decrease
c. is constant
d. is zero
4. A body moves in rectilinier path
by constant velocity. The motion
of the body is ....
a. rectilinier motion
b. uniform rectilinier motion
c. uniform motion
d. accelerated motion
5. The distance of the house to the
school is 5 km. Tono rides a bike
with the average velocity 20
km/hour. If he goes from house at
06.30. He will arrive at the school
at ....
a. 06.45
b. 06.50
c. 07.00
d. 07.15
6. The motion of a body having
straight line path and regular
velocity changes is ....
a. uniform rectilinier motion
b. uniform accelerated rectilinier
motion
c. non uniform motion
d. uniform circular motion
7. In uniform rectilinier motion
(URM), the relation between
initial velocity (vi) and final
velocity (vf) is ....
a. vi = vf
b. vi > vf
c. vi < vf
d. vi = vf = 0
8. A body initially at rest, then
moves with velocity 10 m/s. So
the body has ....
97
a. acceleration
b. deceleration
c. speed
d. force
9. Car A and car B has the same
velocity of 40 km/ hour. The
velocity of car A then changes to
50 km/ hour and car B 55 km/
hour in 4 minutes. So the
acceleration comparison of two
car is ....
a. car A = car B
b. car A > car B
c. car A < car B
d. 2 car A = car B
10. Below is the figure of recording
of a ticker timer.
The motion shown by the
recording of the ribbon is ....
a. uniform rectilier motion
b. accelerated uniform rectilinier
motion
c. decelerated uniform
rectilinier motion
d. non uniform motion
11. A car is moving with velocity of
8 m/s. Then it is braked until it
stops for 5 seconds. The
deceleration is ....
a. 0.6 m/s2
b. -0.6 m/s2
c. 1.6 m/s2
d. -1.6 m/s2
12. If the ticker timer vibrates for 50
times in every second, the time
between 2 ticks is ....
a. 50 s
b. 0.02 s
c. 25 s
d. 100 s
13. The total path traveled by the
object is ....
a. displacement
b. distance
c. speed
d. velocity
14. The speed of car A is twice the
speed of car B. For the same
distance, the time comparison is
required between car A and car
B is ....
a. not determined
b. car A = car B
c. car A > car B
d. car A < car B
15. Bajuri drives “bajaj” with initial
velocity of 6 m/s, then the
“bajaj” is accelerated to be 30
m/s in 4 seconds. The
acceleration undergone of the
“bajaj” is ....
a. 6 m/s2
b. 4 m/s2
c. 3 m/s2
d. 2 m/s2
16. A body has final velocity <
initial velocity. So the body has
....
a. acceleration
. . . . . . .
98
b. deceleration
c. constant velocity
d. increasing velocity
17. A car moves with velocity as
shown in the table below.
Time (s)
0 1 2 3 4
Distance
(m)
0 2.5 5 7.5 10
The kind of motion of the car is
....
a. accelerated uniform rectilinier
motion
b. decelerated uniform
rectilinier motion
c. uniform rectilinier motion
d. non uniform motion
18. A body travels the distance of
900 meters in 30 minutes. The
velocity of the body is ....
a. 3.5 m/s
b. 2.0 m/s
c. 0.5 m/s
d. 0.25 m/s
The following figure is used
for number 19 until 20.
Fisco rides the bike from P to Q,
then backs to R.
19. The distance traveled by Fisco is
....
a. 22 m
b. 10 m
c. 8 m
d. 6 m
20. If Fisco needs 11 s to move P-Q-
R, his speed is ....
a. 5 m/s
b. 4 m/s
c. 3 m/s
d. 2 m/s
21. A car moves in the road with
velocity 60 km/hour. The
distance traveled by the car in 20
minutes is ....
a. 3 km
b. 20 km
c. 60 km
d. 80 km
22. In uniform accelerated rectilinier
motion (UARM), the velocity of
the body ... regularly.
a. increase
b. decrease
c. is constant
d. is zero
23. Rayan goes to school by bicycle
with the speed of 5 m/s. If the
distance from his house to
school is 6 km, the time required
by Rayan to go from his house
to school is ....
a. 10 minutes
b. 15 minutes
c. 20 minutes
d. 24 minutes
P Q
m
R
-8 8 2
99
24. look at the graph below !
The motion of the body as
shown by the graph is ....
a. uniform rectilinier motion
b. uniform accelerated rectilinier
motion
c. uniform decelerated
rectilinier motion
d. nonuniform motion
25. Acceleration includes ...
quantity.
a. scalar
b. basic
c. vector
d. unit
t
v
100
Lampiran 16
ANSWER SHEET
“Rectilinier Motion”
Give a cross mark (X) on A, B, C, or D for the right answer !
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
21 A B C D
22 A B C D
23 A B C D
24 A B C D
25 A B C D
NAME : _____________________________
CLASS : _____________________________
NO : _____________________________
101
Lampiran 17
ANSWER
1 D
2 D
3 C
4 B
5 A
6 B
7 A
8 A
9 C
10 C
11 D
12 B
13 B
14 D
15 A
16 B
17 C
18 C
19 A
20 D
21 B
22 A
23 C
24 B
25 C
102
WORKSHEET 1
DISTANCE, DISPLACEMENT, SPEED, AND VELOCITY
Objectives
o Students can calculate the magnitude of distance, displacement,
speed, and velocity.
o Students can understand the different between distance and
displacement, also speed and velocity.
Devices
o Stopwatch
o Worksheet
Procedures
o Give the one corner of the class mark A, another corner mark B,
and one point between those corners mark C!
o One student of each group walks from point A to point B then to
point C!
o The other student measures the time!
o Draw your sketch below!
o Write your data on the table below!
GROUP :
MEMBERS :
1. __________________ NO __
2. __________________ NO __
3. __________________ NO __
4. __________________ NO __
5. __________________ NO __
Lampiran 18
103
Data
No. Point Distance (m) Time (s)
1 A-B
2 B-C
Evaluation
Based on the activity,
o Does your walking friend do the motion? Why?
Answer :
Based on the data,
o What is the magnitude of the distance ?
Answer :
o What is the magnitude of the displacement ?
Answer :
o By using the equation of
, what is the magnitude of the
speed?
Answer :
o By using the equation of
what is the magnitude of the
velocity?
Answer :
104
Conclusion
Write your conclusion on the table below!
No. Quantity Definition Symbol &
Equation
Magnitude
1 Distance
2 Displacement
3 Speed
4 Velocity
^-^ DO THE BEST ^_^
105
WORKSHEET 2
Uniform Rectilinier Motion (URM) and
Uniform Accelerated Rectilinier Motion (UARM)
Objectives
o Students can describe the characteristics of uniform rectilinier
motion (URM) through an experiment.
o Students can describe the characteristics of uniform
accelerated rectilinier motion (UARM) through an experiment.
Devices
o Toy car
o Sterefoam
o Stopwatch
Procedures
URM (Uniform Rectilinier Motion)
o Arrange the devices as shown in the figure below !
GROUP :
MEMBERS :
1. _______________ NO ___
2. _______________ NO ___
3. _______________ NO ___
4. _______________ NO ___
5. _______________ NO ___
Lampiran 19
0 cm 180 cm 120 cm 60 cm 240 cm
Strerefoam
Toy car
106
o Turn on the toy car!
o Release the toy car!
o Measure the time needed for 60 cm!
UARM (Uniform Accelerated Rectilinier Motion)
o Arrange the devices as shown in the figure below !
o Release the toy car!
o Measure the time needed for every 20 cm!
Data
URM
No. Distance Time (s) Velocity
(m/s) cm m
1 60
2 120
3 180
4 240
UARM
No. Distance Time (s) Velocity
(m/s) cm m
1 20
2 40
3 60
4 80
0 cm
60 cm
40 cm
20 cm
80 cm
Sterefoam
Toy car
300
107
Evaluation
URM
Based on the data,
o How is the velocity of the toy car?
Answer :
o Was there any acceleration?
Answer :
Make a graph of time versus the velocity based on the data!
UARM
Based on the data,
o How is the velocity of the toy car?
Answer :
o Was there any acceleration ?
Answer :
o What is the magnitude of the acceleration ?
Answer :
Time (s)
Velocity (m/s)
108
Make a graph of time versus the velocity based on the data!
Conclusion
Write your conclusion on the table below !
## GOOD LUCK ##
No. Motion Path Velocity Acceleration
1
2
Time (s)
Velocity (m/s)
109
A B
Motion is the displacement of a body from one
position to another position.
1
T/F
Lampiran 20
110
Displacement is the change of position of body
from the initial point to final point. It includes
scalar quantity.
A
c
b
Displacement = A-C
2
T/F
111
Displacement equals zero if the object moves to
a point then backs to the initial point.
A B
Motion : A-B-A
3
T/F
112
Distance is the total path travelled by the
object. It includes scalar quantity.
b
c
Distance = AB + BC
4
T/F
113
Velocity is the change of position of each time
unit. It includes scalar quantity.
A b
5
T/F
114
For the same distance, the higher the speed, the
longer the time needed.
v = 40 km/hour , time needed = ... hour
v = 10 km/hour, time needed = ... hour
6
T/F
Distance = 100 km
115
Rayan rides a car with a constant velocity of 40
km/hour from house to school. The motion is
uniform rectilinier motion.
v = 40 km/hour
7
T/F
116
A toy car moves in inclined plane is the example
of uniform accelerated rectilinier motion
(UARM).
8
T/F
117
A bus moves on the road with constant velocity
of 40 km/hour. The motion is uniform
rectilinier motion (URM).
9
T/F
118
The motion of the ball slides on the sand is
uniform decelerated rectilinier motion,
because the velocity decreases regularly.
10
T/F
sand
119
Instructions :
a. Write your sentences on the boxes below !
b. Discuss them whether they are true/ false !
c. Give a circle mark to the right choice !
GROUP :
Members :
2
T/F
3
T/F
1
T/F
Lampiran 21
120
5
T/F
4
T/F
6
T/F
7
T/F
121
8
T/F
9
T/F
10
T/F
Score :
122
123
Lampiran 23
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 92,00 Panjang kelas = 11
Nilai minimal = 36,00 Rata-rata ( x ) = 61,27
Rentang = 56 s = 16,30
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
36,0 - 47,0 35,50 -1,58 0,44 0,14 3,15 3,0
48,0 - 59,0 47,50 -0,84 0,30 0,26 5,63 6,0
60,0 - 71,0 59,50 -0,11 0,04 0,28 6,15 4,0
72,0 - 83,0 71,50 0,63 0,24 0,18 3,90 7,0
84,0 - 95,0 83,50 1,36 0,41 0,41 9,09 2,0
x2
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
8,77 9,49
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
8,77
0,01
0,02
0,75
2,46
5,53
UJI NORMALITAS
Data Nilai Pretest Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
124
Lampiran 24
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 84,00 Panjang kelas = 12,00
Nilai minimal = 24,00 Rata-rata ( x ) = 58,73
Rentang = 60 s = 18,49
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
24,0 - 36,0 23,50 -1,91 0,47 0,09 1,91 3,0
37,0 - 49,0 36,50 -1,20 0,38 0,19 4,26 5,0
50,0 - 62,0 49,50 -0,50 0,19 0,27 5,96 6,0
63,0 - 75,0 62,50 0,20 0,08 0,24 5,27 1,0
76,0 - 88,0 75,50 0,91 0,32 0,32 7,01 7,0
x2
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5- 1= 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
4,2 9,49
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
UJI NORMALITAS
Data Nilai Pretest Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
4,20
0,62
0,13
0,00
3,46
0,00
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
125
Lampiran 25
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 92,00 Panjang kelas = 10,00
Nilai minimal = 40,00 Rata-rata ( x ) = 72,76
Rentang = 52 s = 15,83
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
40,0 - 50,0 39,50 -2,10 0,48 0,06 1,35 3,0
51,0 - 61,0 50,50 -1,41 0,42 0,16 3,51 1,0
62,0 - 72,0 61,50 -0,71 0,26 0,25 5,57 9,0
73,0 - 83,0 72,50 -0,02 0,01 0,26 5,71 3,0
84,0 - 94,0 83,50 0,68 0,25 0,25 5,54 6,0
0 x2
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
7,25 9,49
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
7,25
2,01
1,80
2,11
1,29
0,04
UJI NORMALITAS
Data Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
126
Lampiran 26
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 92,00 Panjang kelas = 9,0
Nilai minimal = 48,00 Rata-rata ( x ) = 74,91
Rentang = 44 s = 13,70
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
48,0 - 57,0 47,50 -2,00 0,48 0,08 1,74 3,0
58,0 - 67,0 57,50 -1,27 0,40 0,19 4,24 3,0
68,0 - 77,0 67,50 -0,54 0,21 0,28 6,18 5,0
78,0 - 87,0 77,50 0,19 0,08 0,25 5,41 4,0
88,0 - 97,0 87,50 0,92 0,32 0,32 7,07 7,0
x2
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
1,86 9,49
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
UJI NORMALITAS
Data Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
1,86
0,90
0,36
0,22
0,37
0,00
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
127
Lampiran 27
KELAS KELAS
Pretest Posttest Pretest Posttest KONTROL EKSPERIMEN
1 K-1 56,00 72,00 E-1 40,00 48,00 Pretest 61,27 58,73
2 K-2 68,00 88,00 E-2 76,00 88,00 Posttest 72,55 74,91
3 K-3 48,00 72,00 E-3 72,00 72,00 GAIN 0,29 0,39
4 K-4 60,00 84,00 E-4 80,00 88,00 KATEGORI rendah sedang
5 K-5 72,00 92,00 E-5 60,00 80,00
6 K-6 36,00 68,00 E-6 60,00 68,00 Gain kelas kontrol Gain kelas eksperimen
7 K-7 80,00 72,00 E-7 48,00 76,00
8 K-8 36,00 44,00 E-8 56,00 64,00
9 K-9 48,00 68,00 E-9 80,00 68,00
10 K-10 52,00 60,00 E-10 24,00 56,00
11 K-11 60,00 72,00 E-11 76,00 84,00
12 K-12 48,00 80,00 E-12 84,00 92,00
13 K-13 64,00 72,00 E-13 40,00 52,00
14 K-14 72,00 76,00 E-14 52,00 72,00
15 K-15 72,00 92,00 E-15 36,00 60,00
16 K-16 44,00 40,00 E-16 28,00 60,00
17 K-17 52,00 76,00 E-17 64,00 88,00
18 K-18 80,00 80,00 E-18 40,00 80,00 Jumlah Persentase Jumlah Persentase
19 K-19 92,00 88,00 E-19 56,00 84,00 Kontrol 4 18,18 8 36,36
20 K-20 88,00 92,00 E-20 76,00 88,00 Eksperimen 4 18,18 11 50,00
21 K-21 44,00 40,00 E-21 60,00 88,00
22 K-22 76,00 68,00 E-22 84,00 92,00
61,27 72,55 58,73 74,91
92,00 92,00 84,00 92,00Nilai Tertinggi
UJI GAIN
Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Rata-rata
RATA-RATANO KODE
NILAI
KODE
NILAI
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
KelasPretest Posttest
KETUNTASAN KLASIKAL
pre
prepost
S
SSg
%100
29,027,61%100
27,6155,72
g
pre
prepost
S
SSg
%100
39,073,58%100
73,5891,74
g
128
129
130
131
Lampiran 31
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 60,00 Panjang kelas = 6
Nilai minimal = 26,67 Rata-rata ( x ) = 37,58
Rentang = 33,33 s = 10,60
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
26,67 - 32,67 26,17 -1,08 0,36 0,20 4,34 5,0
33,67 - 39,67 33,17 -0,42 0,16 0,26 5,67 8,0
40,67 - 46,67 40,17 0,24 0,09 0,22 4,92 6,0
47,67 - 54,67 47,17 0,91 0,32 0,13 2,92 0,0
55,67 - 62,67 55,17 1,66 0,45 0,45 9,93 3,0
x2
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5- 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
9,06 9,488
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
9,06
0,10
0,96
0,24
2,92
4,84
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
SKOR PRETEST KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN KELAS KONTROL
UJI NORMALITAS
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
132
Lampiran 32
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 66,67 Panjang kelas = 9
Nilai minimal = 20,00 Rata-rata ( x ) = 40,61
Rentang = 46,67 s = 14,53
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
20,0 - 29,0 19,50 -1,45 0,43 0,15 3,30 6,0 2,20
30,0 - 39,0 29,50 -0,76 0,28 0,24 5,38 5,0 0,03
40,0 - 49,0 39,50 -0,08 0,03 0,26 5,74 5,0 0,10
50,0 - 59,0 49,50 0,61 0,23 0,17 3,83 2,0 0,88
60,0 - 69,0 59,50 1,30 0,40 0,40 8,87 4,0 2,67
x2
5,88
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5- 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
5,88 9,488
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
SKOR PRETEST KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN KELAS EKSPERIMEN
UJI NORMALITAS
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
133
Lampiran 33
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 80,00 Panjang kelas = 9
Nilai minimal = 33,33 Rata-rata ( x ) = 52,12
Rentang = 46,67 s = 14,93
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
33,33 - 42,33 32,83 -1,29 0,40 0,17 3,72 7,0 2,89
43,33 - 52,33 42,83 -0,62 0,23 0,25 5,46 3,0 1,11
53,22 - 62,33 52,72 0,04 0,02 0,25 5,46 7,0 0,43
63,33 - 72,33 62,83 0,72 0,26 0,15 3,38 1,0 1,67
73,33 - 82,33 72,83 1,39 0,42 0,42 9,19 4,0 2,93
x2
9,04
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
9,04 9,488
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
SKOR POSTTEST KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN KELAS KONTROL
UJI NORMALITAS
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
134
Lampiran 34
Hipotesis :
Ho : data terdistribusi normal
Ha : data tidak terdistribusi normal
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :
Kreteria :
Ho diterima jika x hitung2< x
2tabel
Pengujian hipotesis :
Nilai maksimal = 93,33 Panjang kelas = 12
Nilai minimal = 33,33 Rata-rata ( x ) = 66,36
Rentang = 60 s = 21,33
Banyak kelas = 5 n = 22
Batas Z untuk Peluang Luas kelas Ei Oi
Kelas batas kelas untuk Z untuk Z
33,33 - 45,33 32,83 -1,57 0,44 0,11 2,43 5,0 2,73
46,33 - 58,33 45,83 -0,96 0,33 0,19 4,28 5,0 0,12
59,33 - 71,33 58,83 -0,35 0,14 0,24 5,27 2,0 2,03
72,33 - 84,33 71,83 0,26 0,10 0,21 4,52 4,0 0,06
85,33 - 97,33 84,83 0,87 0,31 0,31 6,77 5,0 0,46
x2
5,40
Untuk a = 5 %, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh x2 tabel = 9,49
5,40 9,488
Karena x2
hitung < x2
tabel maka data tersebut terdistribusi normal
Kelas interval(Oi-Ei)²
Ei
SKOR POSTTEST KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN KELAS EKSPERIMEN
UJI NORMALITAS
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )å
c
k
1i i
2ii2
E
EO
135
Lampiran 35
KELAS KELAS
Pretest Posttest Pretest Posttest KONTROL EKSPERIMEN
1 K-1 33,33 40,00 E-1 26,67 40,00 Pretest 37,58 40,61
2 K-2 26,67 46,67 E-2 33,33 80,00 Posttest 52,12 66,36
3 K-3 33,33 46,67 E-3 33,33 60,00 GAIN 0,23 0,43
4 K-4 33,33 60,00 E-4 20,00 86,67 KATEGORI rendah sedang
5 K-5 40,00 66,67 E-5 66,67 93,33
6 K-6 26,67 33,33 E-6 60,00 80,00
7 K-7 40,00 60,00 E-7 26,67 40,00
8 K-8 26,67 33,33 E-8 33,33 53,33
9 K-9 40,00 33,33 E-9 40,00 93,33
10 K-10 26,67 46,67 E-10 46,67 80,00
11 K-11 33,33 33,33 E-11 20,00 53,33
12 K-12 33,33 53,33 E-12 66,67 93,33
13 K-13 60,00 73,33 E-13 40,00 93,33
14 K-14 33,33 53,33 E-14 26,67 40,00
15 K-15 33,33 53,33 E-15 33,33 40,00
16 K-16 26,67 33,33 E-16 53,33 53,33
17 K-17 40,00 53,33 E-17 60,00 80,00
18 K-18 33,33 40,00 E-18 33,33 53,33
19 K-19 60,00 73,33 E-19 46,67 93,33
20 K-20 60,00 80,00 E-20 53,33 66,67
21 K-21 40,00 60,00 E-21 46,67 53,33
22 K-22 46,67 73,33 E-22 26,67 33,33
37,58 52,12 40,61 66,36RATA-RATA
UJI GAIN
Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
RATA-RATANO
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
KODE
SKOR
KODE
SKOR
pre
prepost
S
SSg
%100
23,058,37%100
58,3705,52
g
pre
prepost
S
SSg
%100
43,061,40%100
61,4036,66
g
136
137
138
Lampiran 38
NO KODE A B C D E F N % KATEGORI
1 K-1 3 3 1 1 1 1 10 33,33 kurang
2 K-2 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
3 K-3 3 3 1 1 1 1 10 33,33 kurang
4 K-4 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
5 K-5 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
6 K-6 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
7 K-7 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
8 K-8 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
9 K-9 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
10 K-10 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
11 K-11 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
12 K-12 3 3 1 1 1 1 10 33,33 kurang
13 K-13 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
14 K-14 3 3 1 1 1 1 10 33,33 kurang
15 K-15 3 3 1 1 1 1 10 33,33 kurang
16 K-16 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
17 K-17 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
18 K-18 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
19 K-19 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
20 K-20 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
21 K-21 3 3 1 1 1 3 12 40,00 cukup
22 K-22 3 3 3 3 1 1 14 46,67 cukup
Keterangan
A : Mendengarkan rendah 13 59,09
B : Bertanya cukup 6 27,27
C : Menjawab pertanyaan baik 3 13,64
D : Mengemukakan pendapat sangat baik 0 0
E : Menanggapi pendapat
F : Menjelaskan hasil diskusi
N : Jumlah
Daftar Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Kelas Kontrol
Persentase Klasikal
139
Lampiran 39
NO KODE A B C D E F N % KATEGORI
1 K-1 3 3 1 1 3 1 12 40,00 cukup
2 K-2 3 3 3 1 1 3 14 46,67 cukup
3 K-3 3 3 3 3 1 1 14 46,67 cukup
4 K-4 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
5 K-5 5 3 5 3 1 3 20 66,67 baik
6 K-6 5 1 1 1 1 1 10 33,33 kurang
7 K-7 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
8 K-8 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
9 K-9 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
10 K-10 3 3 3 3 1 1 14 46,67 cukup
11 K-11 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
12 K-12 3 3 3 1 3 3 16 53,33 cukup
13 K-13 5 3 3 3 3 5 22 73,33 baik
14 K-14 3 3 3 3 1 3 16 53,33 cukup
15 K-15 3 3 3 3 1 3 16 53,33 cukup
16 K-16 3 1 3 1 1 1 10 33,33 kurang
17 K-17 3 3 3 3 1 3 16 53,33 cukup
18 K-18 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
19 K-19 5 5 3 3 3 5 24 80,00 sangat baik
20 K-20 5 5 3 3 3 5 24 80,00 sangat baik
21 K-21 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
22 K-22 5 3 5 3 3 3 22 73,33 baik
Keterangan
A : Mendengarkan rendah 5 22,73
B : Bertanya cukup 9 40,91
C : Menjawab pertanyaan baik 6 27,27
D : Mengemukakan pendapat sangat baik 2 9,09
E : Menanggapi pendapat
F : Menjelaskan hasil diskusi
N : Jumlah
Daftar Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Kelas Kontrol
Persentase Klasikal
140
Lampiran 40
NO KODE A B C D E F N % KATEGORI
1 E-1 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
2 E-2 3 1 1 1 3 1 10 33,33 kurang
3 E-3 5 1 1 1 1 1 10 33,33 kurang
4 E-4 1 1 1 1 1 1 6 20,00 kurang
5 E-5 3 3 3 3 3 5 20 66,67 baik
6 E-6 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
7 E-7 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
8 E-8 5 1 1 1 1 1 10 33,33 kurang
9 E-9 1 1 3 1 1 3 10 33,33 kurang
10 E-10 3 1 3 1 3 3 14 46,67 cukup
11 E-11 1 1 1 1 1 1 6 20,00 kurang
12 E-12 3 3 3 3 3 5 20 66,67 baik
13 E-13 3 1 1 3 1 3 12 40,00 cukup
14 E-14 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
15 E-15 5 1 1 1 1 1 10 33,33 kurang
16 E-16 1 3 3 3 3 3 16 53,33 cukup
17 E-17 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
18 E-18 5 1 1 1 1 1 10 33,33 kurang
19 E-19 3 1 3 3 1 3 14 46,67 cukup
20 E-20 3 3 1 3 3 3 16 53,33 cukup
21 E-21 1 3 1 3 3 3 14 46,67 cukup
22 E-22 3 1 1 1 1 1 8 26,67 kurang
Keterangan
A : Mendengarkan rendah 12 54,55
B : Bertanya cukup 6 27,27
C : Menjawab pertanyaan baik 4 18,18
D : Mengemukakan pendapat sangat baik 0 0,00
E : Menanggapi pendapat
F : Menjelaskan hasil diskusi
N : Jumlah
% : N/30 * 100%
Daftar Skor Pretest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Kelas Eksperimen
Persentase Klasikal
141
Lampiran 41
NO KODE A B C D E F N % KATEGORI
1 E-1 3 1 1 1 3 3 12 40,00 cukup
2 E-2 5 5 3 3 5 3 24 80,00 sangat baik
3 E-3 3 3 3 3 3 3 18 60,00 baik
4 E-4 5 5 5 5 5 1 26 86,67 sangat baik
5 E-5 5 5 5 5 5 3 28 93,33 sangat baik
6 E-6 5 5 3 3 5 3 24 80,00 sangat baik
7 E-7 3 1 1 1 3 3 12 40,00 cukup
8 E-8 3 3 1 3 3 3 16 53,33 cukup
9 E-9 5 5 5 5 5 3 28 93,33 sangat baik
10 E-10 5 5 3 3 5 3 24 80,00 sangat baik
11 E-11 5 3 3 3 1 1 16 53,33 cukup
12 E-12 5 5 5 5 3 5 28 93,33 sangat baik
13 E-13 5 5 5 5 5 3 28 93,33 sangat baik
14 E-14 3 1 1 3 3 1 12 40,00 cukup
15 E-15 3 3 3 1 1 1 12 40,00 cukup
16 E-16 5 3 3 3 1 1 16 53,33 cukup
17 E-17 3 5 5 5 5 1 24 80,00 sangat baik
18 E-18 1 3 3 3 3 3 16 53,33 cukup
19 E-19 5 5 5 5 5 3 28 93,33 sangat baik
20 E-20 5 5 5 3 1 1 20 66,67 baik
21 E-21 5 3 3 3 1 1 16 53,33 cukup
22 E-22 5 1 3 1 1 3 14 33,33 kurang
Keterangan
A : Mendengarkan rendah 1 4,55
B : Bertanya cukup 9 40,91
C : Menjawab pertanyaan baik 2 9,09
D : Mengemukakan pendapat sangat baik 10 45,45
E : Menanggapi pendapat
F : Menjelaskan hasil diskusi
N : Jumlah
% : N/30 * 100%
Persentase Klasikal
Daftar Skor Posttest Keterampilan Berkomunikasi Lisan Siswa Kelas Eksperimen
142
Lampiran 42
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1 siswa melakukan praktikum Gambar 2 siswa mendiskusikan hasil
praktikum
Gambar 3 siswa melakukan running
dictation
Gambar 4 siswa mengerjakan tes