ERGONOMI
1
ERGONOMI
TABLE OF CONTENT • DEFINISI • KLASIFIKASI JENIS BAHAYA • PERATURAN
PERUNDANGAN • MANFAAT PENERAPAN • MUSCULOSKELETAL
DISSORDERS (MSDs) • FAKTOR RESIKO MSDs • PENERAPAN PRAKTIS
DALAM PEKERJAAN SEHARI-HARI
Cervical
Thoracic
Lumbar
DEFINISI
“Suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat-alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia.” (Sutalaksana, 1979)
”Penerapan ilmu-ilmu biologi manusia bersama sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal terhadap
pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan Kesejahteraan kerja.”
(International Labour Organization)
“Disiplin ilmiah terkait dengan pemahaman (menyangkut) interaksi antar manusia dan unsur lain dari suatu sistem, dan profesi yang menerapkan teori, prinsip, metoda dan data untuk mendisain dalam rangka mengoptimalkan kesejahteraan/ kesehatan manusia dan keseluruhan capaian system.” (International Ergonomics Association)
Nomos berarti hukum atau aturan
ERGONOMI Bahasa Yunani
Ergon berarti kerja
KLASIFIKASI JENIS BAHAYA
Physical Hazard
Biological Hazard
Chemical Hazard
Ergonomical Hazard
PERATURAN PERUNDANGAN
UU No 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja (pasal 3 ayat 1)
Permenakertrans No 03 Th 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
UU No 13 tahun 2003 : tentang Ketenagakerjaan
MANFAAT PENERAPAN
PRODUKTIVITAS MENINGKAT
Tercapainya efisiensi kerja
Terciptanya sistem kerja yang aman
Minimisasi risiko kesehatan karena cara Kerja yang salah
Terciptanya kenyamanan kerja
• Kelelahan (fatigue) • Gejala kronis • Kelelahan pada sistem
syaraf
MUSCULOSKELETAL
DISSORDERS (MSDS)
bentuk nyeri, cidera, atau kelaianan pada sistem otot-rangka, meliputi jaringan syaraf, tendon, ligamen, otot, atau sendi. pada bagian tubuh seperti leher, pergelangan tangan, bahu, dan punggung. (www.ergoinstitute.com, 2008)
MUSCULOSKELETAL DISSORDERS (MSDs)
GEJALA MSDs Washington Industrial Safety And Health Act,
WISHA 1973
FAKTOR RESIKO MSDS
AWKWARD POSTURE
FAKTOR RESIKO MSDS
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
HIGH HAND FORCE
=
4,5 kg (10 lbs) selama lebih dari 2 jam sehari
pinch grip seberat 900 gram (2 lbs) selama lebih dari 2 jam perhari
FAKTOR RESIKO MSDS
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
HAND ARM VIBRATION
MODERATE LEVEL OF
VIBRATION
REPETITIVE
4 (empat) jam sehari
HIGH LEVEL OF
VIBRATION
2 jam/ hari 30 menit/ hari
FAKTOR RESIKO MSDS
REPEATED IMPACTS
tangan atau lutut sebagai pemukul lebih dari 10 kali tiap jam, lebih dari 2 jam perhari
HEAVY, FREQUENT, OR AWKWARD LIFTING
Beban maksimal untuk dijinjing
Laki-laki dewasa: 40 kg Wanita dewasa : 15 – 20 kg Laki-laki (16-18th) : 15 – 20 kg Wanita (16-18th) : 12 – 15 kg
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN MATERIAL
1. Berikan tanda dan bersihkan jalur transportasi dan jalur darurat dari benda menghalangi
2. Gang dan koridor cukup lebar untuk memungkinkan arus transportasi dua arah
3. Pastikan lantai jalur transportasi rata, tidak licin dan bersih dari penghalang (lubang, undakan)
4. Sediakan landaian jalur transportasi atau tangga dan bukan penurunan yang mendadak
5. Gunakan kereta dorong, gerobak dan alat bantu beroda lainnya untuk mengangkut / membawa bahan / material
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN MATERIAL
8. Gunakan rak bertingkat untuk meringankan beban pekerja
9. Gunakan peralatan mekanis untuk mengangkat dan mengangkut benda berat
10.Lakukan pembagian beban secara merata 11.Sediakan pegangan tangan, gagang untuk
semua jenis kemasan 12.Hilangkan / kurangi beda ketinggian bila
akan memindahkan barang (secara manual)
13.Geser barang berat pada posisi mendatar dengan cara mendorong / menarik (bukan mengangkat / menurunkan)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN MATERIAL
15.Hindari bentuk bekerja dengan gerakan membungkuk / memutar tubuh
16.Pada saat mengangkat, posisi beban rapat dengan tubuh
17.Menaikkan / menurunkan barang secara perlahan (tanpa gerakan yang mengejutkan / membungkuk dengan tajam)
18.Selingi pekerjaan fisik berat dengan pekerjaan ringan
19.Sediakan tempat sampah
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
ALAT PERKAKAS DAN TANGAN
1. Gunakan perkakas bermotor yang aman dan dilengkapi dengan perangkat pelindung (penjepit/guard)
2. Gunakan perkakas gantung untuk pekerjaan yang berulang di tempat yang sama
3. Sediakan penyangga lengan bila menggunakan perkakas yang memerlukan ketelitian tinggi
4. Gunakan Perkakas yang tidak banyak mengeluarkan tenaga (ringan, nyaman digunakan)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
ALAT PERKAKAS DAN TANGAN
6. Sediakan perkakas tangan yang mempunyai pegangan dengan permukaan yang kasar dan terisolasi untuk mencegah tergelincir dan tersengat
7. Batasi vibrasi dan kebisingan pada perkakas tangan (dengan APD)
8. Latihlah pekerja sebelum menggunkan perkakas tangan yang digerakan oleh motor (listrik, pneumatic, mesin)
9. Sediakan ruang keseimbangan yang cukup pada saat bekerja dengan motor penggerak (power tool)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
FAKTOR KEAMANAN PADA MESIN PRODUKSI
1. Pasang fasilitas pengaman untuk mencegah mesin diaktifkan tidak sengaja
2. Tempatkan dan beri label pada alat kontrol agar mudah dibedakan
3. Pastikan alat kontrol mudah dijangkau 4. Gunakan kebiasaan yang lazim untuk
mengendalikan gerakan-gerakan mesin 5. Batasi penggunaan jumlah pedal kaki dan
tempatkan agar mudah untuk dioperasikan
6. Gunakan rambu-rambu peringatan yang mudah dimengerti / dibaca
A. Posisi monitor berjarak kurang lebih 18” -24” dan segaris dengan mata
B. Pastikan cahaya 300 lux C. Lengan bawah tegak lurus dari
tulang belakang kita D. Posisi paha tegak lurus dengan
tulang belakang E. Gunakan kursi kantor yang
dapat diatur tinggi rendahnya F. Gunakan bantalan tangan untuk
meletakkan tangan saat tidak bekerja
G. Letakkan kaki pada penopang
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
PENYEMPURNAAN RANCANGAN MEJA KERJA
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
PENYEMPURNAAN RANCANGAN MEJA KERJA
• Tinggi meja kerja setinggi siku - Untuk sikap berdiri : Yang membutuhkan ketelitian tinggi, tinggi meja
adalah 10 – 20 cm lebih tinggi dari tinggi siku. Yang membutuhkan penekanan dengan tangan,
tinggi meja adalah 10 –20 cm lebih rendah dari tinggi siku.
- Untuk sikap duduk : tinggi meja adalah 68 – 78 cm dari permukaan daun meja sampai ke lantai.
• Tebal daun meja yang cukup memberi kebebasan bergerak pada kaki.
• Permukaan meja rata dan tidak menyikukan
• Lebar meja tidak melebihi jarak jangkauan tangan (+ 80 cm)
• Luas pandangan diukur dari tinggi mata adalah 0-300 vertikal bawah dan 0-500 horisontal ke kanan dan ke kiri
INDUSTRIAL HYGIENE
BASIC HSE TRAINING
1
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
INDUSTRIAL HYGIENE
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
TABLE OF CONTENT
• DEFINISI • KLASIFIKASI JENIS BAHAYA • PHYSICAL HAZARD - kebisingan - cahaya - suhu - radiasi - vibrasi • B IOLOGICAL HAZARD • CHEMICAL HAZARD
DEFINISI
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
KESEHATAN KERJA INDUSTRIAL HYGIENE
PENGERTIAN Spesialisasi ilmu kedokteran yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yanag setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif maupun kuratif terhadap gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerjanya
Spesialisasi dari ilmu hygiene yang dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit di lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya digunakan untuk tindakan korektif serta preventif agar pekerja terhindar dari bahaya akibat kerja dan memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
RUANG LINGKUP
Medis Teknis
SASARAN Tenaga Kerja Lingkungan Kerja
KLASIFIKASI JENIS BAHAYA
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
Physical Hazard
Biological Hazard
Chemical Hazard
Ergonomical Hazard
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
KEBISINGAN
TEKNIS •Subtitusi alat
•Maintenance
•Barrier / peredam
ADMINIS TRATIF
•Rotasi kerja
•Durasi waktu kerja
•Training
APD / PPE
•Ear plug (8 -20 db)
•Ear muff (20 – 40 dB)
•Full helmet (40 – 50 db)
Kepmenakertrans No. 13 tahun 2011
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
LUMINASI / PENCAHAYAAN
Kepmenkes No. 1405 tahun 2002
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
PENGELOLAAN DAN
PENGENDALIAN Peraturan Menteri
Perburuhan No. 7 tahun 1964
LUMINASI / PENCAHAYAAN
Warna cerah dinding / langit-langit
Terangi tangga / koridor / landaian / jalur evakuasi darurat
Hindari permukaan yang mengakibatkan pantulan tak langsung
Jendela, dan kaca untuk masuk cahaya min 1/6 luas total lantai kerja
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
SUHU
Panduan Umum HSE PT Pertamina EP
KEBAUAN
Panduan Umum HSE PT Pertamina EP
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
RADIASI perambatan atau pemancaran energi dari suatu sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan media atau bahan penghantar tertentu
DEFINISI
BERDASAR TINGKAT ENERGI TERPANCAR
panjang gelombang lebih kecil daripada 1 x 10-9 meter, contoh jenis radiasi ini adalah alpha, beta, sinar X, gamma, dan neutron
panjang gelombang lebih besar daripada 1 x 10-9 meter, contoh jenis radiasi ini adalah gelombang radio, microwave
NILAI BATAS DOSIS paparan seluruh tubuh adalah 50 mSv (miliSievert) / tahun =
5000 mRem / tahun
masyarakat umum untuk seluruh tubuh adalah 5 mSv (500 mRem) / tahun.
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
RADIASI
Darah, saluran pencernaan makanan, organ reproduksi, sistem syaraf, mata, kulit, tulang, kelenjar gondok, paru-paru, hati dan ginjal
EFEK PADA ORGAN DAN JARINGAN
Radiodermatitis, katarak, sterilitas, sindroma radiasi akut
JENIS PENYAKIT
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
Kepmenaker No. 13 tahun 2011
VIBRASI
Note : 1 gram = 9.81 m/det2
PENGELOLAAN DAN
PENGENDALIAN Peraturan Menteri Perburuhan No. 7
tahun 1964
Gunakan peralatan dengan vibrasi rendah, misal alat potong yg masih tajam agar lebih efisien
Rotasi pekerjaan dan atur durasi pekerjaan
Sirkulasi darah yang baik agar tubuh tetap hangat dan kering
BIOLOGICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
potensi bahaya yang ditimbulkan oleh makhluk hidup sejenis bakteri, virus, binatang, atau pun mikroorganisme lainnya
DEFINISI
Saluran pernafasan, mulut (makanan), kulit (bila terluka), gigitan dan sengatan
MEKANISME
PENGENDALIAN DAN
PENGELOLAAN
Medical check up berkala dan imunisasi
Rutin melakukan pembersihan lingkungan kerja, terutama di ventilasi dan sistem pendingin
Fogging secara berkala
BIOLOGICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 pasal 6
PERUNDANGAN TERKAIT
PENGELOLAAN MAKANAN,
RUANG MAKAN, DAN KANTIN
Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. 03 tahun 1999
Surat Edaran Menakertrans No. 01 tahun 1979 tentang Pengadaan kantin dan Ruang Makan
Surat Edaran DirJendBina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja No. 86 tahun 1989
CHEMICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
MEKANISME MASUK
DALAM TUBUH Modul 18 HSE Corporate PT
Pertamina Persero, 2010
KULIT
INGES TION
(MULUT)
PERNA FASAN
MATA (UAP / GAS)
• Kimia lemak terlarut • Zat korosif
• Partikel < 10 mikron paru-paru
• Partikel penyebab asfiksia / kurang oksigen
MSDS / LDKB
CHEMICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
FAKTOR BAHAYA
KARSINOGENIK • Potensi mutagenitas / kanker • Contoh : benzidine, benzene, formaldehyd 1
ACUTELY TOXIC • Penyakit akut kematian • Contoh : Hydrogen cyanide, Dimethyl sulphate,
Cyanogen Bromide, Sodium Azide
2
KOROSIF • Potensi karat • Contoh : Hydrochloric acid, Sulphuric acid, Sodium
Hydroxyde
5
EXPLOTION DANGER
• Potensi ledakan • Contoh : Diethyl ether, toluene 4
CHRONIC TOXICITY • Penyakit kronis • Contoh : Mercury, Acrylamide, Acetonitrile,
Chloroform
3
CHEMICAL
HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
FAKTOR BAHAYA & PENGENDALIANNYA
(Sumber : Modul 18 HSE Corporate PT Pertamina Persero, 2010)
CHEMICAL
HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
CHEMICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
FAKTOR BAHAYA & PENGENDALIANNYA
(Sumber : Modul 18 HSE Corporate PT Pertamina Persero, 2010)
CHEMICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
FAKTOR BAHAYA & PENGENDALIANNYA
(Sumber : Modul 18 HSE Corporate PT Pertamina Persero, 2010)
CHEMICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
FAKTOR BAHAYA & PENGENDALIANNYA
(Sumber : Modul 18 HSE Corporate PT Pertamina Persero, 2010)