EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
STUDI KASUS : PT INDO TRAKTOR UTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
YENI MARIANI GALA
NIM : 142114021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
STUDI KASUS : PT INDO TRAKTOR UTAMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
YENI MARIANI GALA
NIM : 142114021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SVAIIJASI EFEKTIVITAS PEHGEHSALIAN II{TSRNAL PA}APERSEDIAAN EARANG DAGANGAN
STUDI KASUS : PT INDO TRAKTOR ryTAMA
Perabimbing
tisia Apriani, S.E.,M. Si.,Ak.,QIA.,CA Tanggal: 04 April 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADAPERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
STUDI KASUS : PT INDO TRAKTOR UTAMA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yeni Mariani Gala
NIM: 142114027
anda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota , cA ...-
Yogyakarta, 31 Mei 2018Fakultas EkonomiUniversitasDekan
ilr
S,E., M.B.A
Penguji
k.D
Drs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa (Rom 12:12)
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa
kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya (1 Yoh 5:14)
Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving (Albert
Einstein)
Only i can change my life. No on can do it for me (Carol Burnet)
Tidak ada Keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan
(Chairul Tanjung)
Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak akan menyerah (Napoleon
Hill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah mi, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharrnra:
Nama
Nim
:Yeni Mariani Gala
:142114021
Denri pengembangan ihnu pengetahuan, saya memberkan kepada Perprrstakaan
Universitas Sanata Dharma karya foniah saya yang berjudul 'EVALUASI
EFEKTTVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN. Studi Kasus: PT krdo Traktor Utarna. Dengan demkian
saya memberkan kepada Perprstakaan Universitas Sanata Dharrna hak untuk
menyinpaq mengahhkan dalam bentuk media laiq mengelolanya dalam bentlrk
pangftalan data, rnendistrbusikan secara terbatas, dan menpublikaskannya di
intemet atau rnedia lain urtuk kepentingan akademis tarpa perlu rneminta i 1 dafi
saya malpun memberkan royahi kepada saya selama tetap mencantunikan narna
saya sebapi penulis.
Derrnkian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yograkarta, 31 Mei 2018Yang merrrbuat pemyataan,
Yeni Mariani Gala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKI-INTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTAN SI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
yang bertanda tangan di bawah mt, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan jud"lt
EVALUASI EFEKTIVTTAS PENGENDALIAN INTERNAL PADAPERSEDIAAN BARAI\G DAGANGAN
STTIDI KASUS : PT INDO TRAKTOR I-/TAMA
Dan dimajukan r:ntuk diuji padatanggal 18 April 2018 adalah hasil karya saya'
Dengan ini saya menyatakan dengan sesurggulrrya bahwa dalam skripsi ini
tidak dapat kesehruhan atau sebagian mlisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyaliq atau rneniru dalam bentuk ran$aian kalimat, atau simbol yang
menrrjtkkan gagasan atau pendapat atau penirkiran dari pentrlis lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagsarr atau
keseh.nuhan tulisan yang saya salitl tinl atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberkan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakr:kan hal terseblt di atas, baik senpja rnarprm tidak,
dengan ini saya rnenyatakan rrrenark skripsi yang saya ajukan sebapi hasil tulisan
saya sendiri ini Bila kemudian terb*ti bahwa saya temyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemftiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang dfoerftan oleh universitas batal saya terima'
Yogzakarta, 31 Mei 2018Yang mernbuat pemYataan,
vi
Yeni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukr penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahrnatNya yang tehh dilirrpatrkaq sehingga perulis dapat menyelesaikan
skripsi Skripsi ini bertujuan unhrk memenuhi salah satu syarat merrperoleh gelar
Sa{ana Ekonomi Program Studi Akrrtarsi
Dalam flrcnyuslxl skrfisi ini penulis mendapat bantua& birrbingan dan arahan
dari berbagai pftak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terinn kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyafina, M.Sc., Plr.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikn kesenpatan urtuk belajar dan mengembang|<an
kepribadian kepada penulis.
2. Ltsia Apriani S.E.,M.SI,Ak.,QIA.,CA selaku Dosen Pembimbing yang telah
menibantu serta membirnbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Bapak Dhani Herdiana selaku Part Operation Head yang telah memberkan izin
u:rtuk melalcukan penelitian
4. Semua pfrrak yang tidak dapat penulis sebr.Xkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis an kritik dan saran Sernoga skripsi ini bermanfrat bag,
pembaca.
Yoryakarta, 31 Mei 2018
W,tl
UYeni Mariani Gala
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PUBLIKASI ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
ABSTRAK ................................................................................................................. xv
ABSTRACT ................................................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4 1. Bagi Penulis ............................................................................. 4
2. Bagi Perusahaan ....................................................................... 4 3. Bagi Universitas Sanata Dharma ............................................. 4
E. Sistematika Penulisan .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 6
A. Persediaan ...................................................................................... 6
1. Pengertian Persediaan .............................................................. 6 2. Penggolongan Persediaan ........................................................ 6
3. Fungsi Persediaan .................................................................... 8 4. Metode Pencatatan Persediaan................................................. 8 5. Penilaian Persediaan ................................................................ 9
B. Pengendalian Internal..................................................................... 9 1. Pengertian Pengendalian Internal............................................. 9
2. Tujuan Pengendalian Internal .................................................. 10 3. Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengendalian Internal....... 11 4. Unsur-unsur Pengendalian Internal.......................................... 12
5. Keterbatasan Pengendalian Internal......................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
C. Pengertian Efektivitas .................................................................... 38
D. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 43
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 43 B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 43
1. Subjek Penelitian...................................................................... 43 2. Objek Penelitian ....................................................................... 43
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 44
1. Lokasi Penelitian...................................................................... 44 2. Waktu Penelitian ...................................................................... 44
D. Jenis Data dan Sumber Data .......................................................... 44 1. Data Primer .............................................................................. 44 2. Data Sekunder .......................................................................... 44
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 45 1. Penelitian Lapangan ................................................................... 45
2. Penelitian Kepustakaan .............................................................. 47 F. Teknik Analisis Data...................................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 84
A. Deskripsi PT Indo Traktor Utama.................................................. 84 B. Produk-Produk PT Indo Traktor Utama ........................................ 84
C. Struktur Organisasi Department Parts Operation .......................... 87 D. Pembagian Tanggung Jawab dan Wewenang Storeman ............... 88
E. Pembagian Tanggung Jawab dan Wewenang Inventory and Distribution Head ................................................... 91
F. Visi dan Misi ................................................................................. 96
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 97
A. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO ........................................................................ 97 1. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama Dari Bagian Kepala Gudang dan Parts Operation Head ................... 97
2. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama Dari Bagian Parts Inventory and Logistic Head ............................... 99
B. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan
Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Pengendalian Berdasarkan COSO Menurut Hasil Jawaban Kuesioner,
Wawancara, dan Observasi ........................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan
Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Lingkungan
Pengendalian Berdasarkan COSO............................................. 102 2. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan
Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Penilaian
Risiko Berdasarkan COSO........................................................ 108 3. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan
Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Aktivitas
Pengendalian Berdasarkan COSO............................................. 113 4. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan
Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Aktivitas
Pengendalian Komponen Informasi dan Komunikasi Berdasarkan COSO ................................................................... 118
5. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara Penerapan Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan dan Komponen Aktivitas Pengendalian Komponen Komponen Pemantauan
Berdasarkan COSO ................................................................... 124 C. Pembahasan ................................................................................... 127
1. Komponen Lingkungan Pengendalian ..................................... 127
2. Komponen Penilaian Risiko...................................................... 134 3. Komponen Aktivitas Pengendalian ........................................... 138
4. Komponen Informasi dan Komunikasi ..................................... 142 5. Komponen Pemantauan............................................................. 146
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 149
A. Kesimpulan ................................................................................... 149 B. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 150
C. Saran............................................................................................... 151
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 152
LAMPIRAN ............................................................................................................... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Kepala Gudang ..................................... 48
Tabel 2. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Kepala Parts Operation Head .............. 53
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Kepala Parts Inventory and Logistic
Head ................................................................................................... 54
Tabel 4. Tabel Skor .......................................................................................... 64
Tabel 5. Tabel Efektivitas ................................................................................ 65
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan pada Komponen Lingkungan Pengendalian
dalam Pengendalian Internal COSO................................................... 66
Tabel 7. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan pada Komponen Penilaian Risiko dalam
Pengendalian Internal COSO ............................................................. 72
Tabel 8. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO ............................................................. 75
Tabel 9. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO ............................................................. 79
Tabel 10 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan pada Komponen Pemantauan dalam Pengendalian
Internal COSO .................................................................................... 82
Tabel 11 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Lingkungan Pengendalian Kepada
Kepala Gudang dan Parts Operation Head ........................................ 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tabel 12. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Penilaian Risiko Kepada
Kepala Gudang dan Parts Operation Head ........................................ 98
Tabel 13. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Aktivitas Pengendalian Kepada
Kepala Gudang dan Parts Operation Head........................................ 98
Tabel 14. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Informasi dan Komunikasi Kepada
Kepala Gudang dan Parts Operation Head........................................ 99
Tabel 15. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Pemantauan Kepada Kepala
Gudang dan Parts Operation Head .................................................... 99
Tabel 16. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Lingkungan Pengendalian Kepada
Parts Inventory and Logistic Head..................................................... 100
Tabel 17. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Penilaian Risiko Kepada Parts
Inventory and Logistic Head .............................................................. 100
Tabel 18. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Aktivitas Pengendalian Kepada
Parts Inventory and Logistic Head..................................................... 101
Tabel 19. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan Komponen Informasi dan Komunikasi Kepada
Parts Inventory and Logistic Head..................................................... 101
Tabel 20. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangasn Komponen Pemantauan Kepada Parts Inventory
and Logistic Head............................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 21. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian
Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan pada
Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal
COSO ................................................................................................. 103
Tabel 22. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian
Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan pada
Komponen Penilaian Risiko dalam Pengendalian Internal COSO..... 109
Tabel 23. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian
Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan Pada
Komponen Aktivitas Pengendalian dalam Pengendalian Internal
COSO ................................................................................................. 114
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian
Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan Pada
Komponen Informasi dan Komunikasi dalam Pengendalian Internal
COSO ................................................................................................. 119
Tabel 25. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian
Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan Pada
Komponen Pemantauan dalam Pengendalian Internal COSO ........... 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Struktur Organisasi Department Parts Operation.......................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
STUDI KASUS : PT INDO TRAKTOR UTAMA
Yeni Mariani Gala
NIM : 142114021
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian internal
pada persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama sudah efektif sesuai
dengan komponen pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring
Organizations of Treadway Commission (COSO). Penelitian ini penting dilakukan
agar PT Indo Traktor Utama dapat memahami dan mengevaluasi pengendalian
internal pada persediaan barang dagangan yang telah diterapkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil kuesioner, penelitian ini menunjukkan bahwa
pengendalian internal yang ada di PT Indo Traktor Utama belum sepenuhnya
efektif, masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan lima komponen
COSO yaitu komponen aktivitas pengendalian dan komponen pemantauan.
Berdasarkan evaluasi efektivitas dengan membandingkan antara penerapan
pengendalian internal persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama dengan
teori pengendalian internal COSO belum sepenuhnya sesuai. Ketidaksesuaian
tersebut terdapat pada komponen penilaian risiko dan komponen pemantauan
Kata Kunci: Efektivitas, Pengendalian Internal, Persediaan Barang Dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF THE INTERNAL CONTROL ON
MERCHANDISE INVENTORY
CASE STUDY : PT INDO TRAKTOR UTAMA
Yeni Mariani Gala
NIM : 142114021
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This study aimed to know whether internal controls on merchandise
inventory of PT Indo Traktor Utama have been effective in accordance with internal
control components according to the Committee of Sponsoring Organizations of
Treadway Commission (COSO). This research was important so that PT Indo
Traktor Utama can understand and evaluate the internal control on merchandise
inventory that has been applied.
This type of research was a case study. This research uses analytical
descriptive method. Data collection techniques used questionnaires, interviews,
observations and documentation.
Based on the results of the questionnaire, this study showed that the internal
controls in PT Indo Traktor Utama is not fully effective, there are still some things
that are not in accordance with the five components of COSO namely the
components of control activities and monitoring components. Based on the
evaluation of effectiveness by comparing the implementation of internal control of
merchandise inventory PT Indo Traktor Utama with COSO internal control theory
is not fully appropriate. Such discrepancies are in the components of risk
assessment and monitoring components.
Keywords: Effectiveness, Internal Control, Merchandise Inventory.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membawa pengaruh
besar terhadap perkembangan ekonomi khususnya Indonesia. Hal ini
terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha, baik
perdagangan maupun perindustrian, serta adanya peningkatan tuntutan dari
konsumen akan barang atau produk yang dikonsumsinya.
Persaingan yang ketat ini mengharuskan perusahaan untuk
mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin agar
perusahaan dapat menghasilkan dan menawarkan produk yang dibutuhkan
dan diinginkan konsumen dengan kualitas tinggi pada harga yang memadai.
Salah satu sumber daya yang dimiliki perusahaan ialah persediaan.
Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat
dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan.
Menurut Riyanto (2008: 70), “Persediaan merupakan elemen utama
dari modal kerja yang berupa aktiva yang selalu dalam keadaan berputar,
dimana secara terus-menerus mengalami perubahan”. Persediaan adalah
salah satu aset yang rawan terjadi penyelewengan. Untuk meminimalkan
permasalahan tersebut, ada baiknya perusahaan melakukan evaluasi
efektivitas pengendalian internal pada persediaan barang dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Mulyadi (2014: 180), “Pengendalian internal ditujukan
untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan keuangan,
kepatuhan, dan operasi”. Pengendalian inetrnal bukan dimaksudkan untuk
menghilangkan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau kecurangan
tetapi dengan adanya pengendalian internal yang efektif diharapkan dapat
meminimalkan risiko terjadinya kesalahan dan kecurangan terhadap
persediaan barang dagangan dan apabila terjadi kesalahan dan kecurangan
dapat segera diketahui dan diatasi.
Menurut Hardono, dkk (2010: 17), “Perusahaan dagang; kegiatan
utamanya adalah membeli barang dagangan (BD) untuk selanjutnya
menjual kembali BD tersebut. Perusahaan dagang sangat erat kaitannya
dengan ketersediaan persediaan di gudang untuk menjaga operasional
penjualan di perusahaan.
PT Indo Traktor Utama merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang perdagangan yaitu distributor alat-alat berat untuk sektor mining dan
quarry konstruksi oil dan gas. Pada PT Indo Traktor Utama, persediaan
merupakan salah satu aset perusahaan. Dalam hal ini, persediaan juga
menjadi sumber utama pendapatan. Peranan pengendalian internal dalam
hal ini sangatlah penting dalam meningkatkan keamanan persediaan sebagai
harta perusahaan. Pengendalian internal yang efektif dapat membantu
perusahaan mengurangi kecurangan. Penulis menggunakan Committee of
Sponsoring Organization of Treadway Commission (COSO) untuk
mengetahui keefektifan pengendalian internal yang diterapkan PT Indo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Traktor Utama dan kesesuaian dengan komponen pengendalian internal
menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(COSO).
Berdasarkan uraian-uraian yang ada mengenai keefektifan
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan, maka penulis
tertarik untuk meneliti hal tersebut, dengan judul “Evaluasi Efektivitas
Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Apakah pengendalian internal pada persediaan barang dagangan PT Indo
Traktor Utama sudah berjalan dengan efektif ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui keefektifan pengendalian internal pada persediaan
barang dagangan PT. Indo Traktor Utama.
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian adalah :
1. Bagi Penulis
Untuk memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis
serta kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama perkuliahan menyangkut pengendalian internal.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan
bagi manajemen perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam
memperbaiki kelemahan pengendalian internal perusahaan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
referensi kepustakaan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang
berkaitan dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN,
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI,
Bab ini akan menjelaskan mengenai berbagai teori yang
mendukung penelitian dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN,
Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, subjek dan
objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metode dan desain
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN,
Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi PT Indo Traktor
Utama, produk-produk PT Indo Traktor Utama, struktur organisasi
department parts operation, pembagian tanggung jawab dan
wewenang storeman, pembagian tanggung jawab dan wewenang
inventory and distribution head visi dan misi.
BAB V HASIL PENELITIAN,
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan
cakupan atau ruang lingkup fokus penelitian.
BAB VI PENUTUP,
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Menurut Ristono (2013: 1), “persediaan didefinisikan sebagai
barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau
periode yang akan datang”. Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2013: 3),
“Barang persediaan atau disebut inventory adalah barang-barang yang yang
biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau
tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah
jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang
untuk keperluan suatu proyek”.
2. Penggolongan Persediaan
Menurut Djokopranoto (2013: 8-9) persediaan dapat dikelompokkan
sekurang-kurangnya ada enam klasifikasi utama, yaitu :
a. Bahan Baku (Raw Materials)
Bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menajdi barang jadi,
sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan.
b. Barang Setengah Jadi (Semi Finished Products)
Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian
akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi, dan sebagian kadang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kadang dijual seperti apa adanya untuk menjadi bahan baku perusahaan lain.
c. Barang Jadi (Finished Products)
Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang merupakan hasil
utama perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk dipasarkan/dijual.
d. Barang Umum dan Suku Cadang (General Materials And Spare Parts)
Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk operasi
menjalankan perusahaan/pabrik dan untuk memelihara peralatan yang
digunakan. Sering sekali barang persediaan jenis ini disebut juga barang
pemeliharaan, perbaikan, dan operasi, atau MRO materials
(maintenance, repair, and operation).
e. Barang untuk Proyek (Work In Progress)
Barang-barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu
proyek baru.
f. Barang Dagangan (Commodities)
Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan di
gudang menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu.
Mulyadi (2001: 553) mengelompokkan persediaan sebagai berikut : “
Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan
produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku,
persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik,
persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya
terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang
merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Fungsi Persediaan
Menurut Midjan La, dkk (2001: 152), persediaan menciptakan siklus
persediaan yang terdiri dari prosedur sebagai berikut:
a. Prosedur penerimaan barang
b. Prosedur penyimpanan barang
c. Prosedur pengeluaran barang
4. Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Mulyadi (2001: 556), ada dua macam metode pencatatan
persediaan:
a. Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)
Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam
kartu persediaan.
b. Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
Dalam metode ini, perusahaan hanya mencatat penambahan persediaan
dari pembelian saja, sedangkan berkurangnya persediaan karena
penjualan tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui harga
pokok barang yang dijual, perusahaan harus menghitung sisa fisik
persediaan dalam gudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. Penilaian Persediaan
“Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli
adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau
dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persediaan yang tersedia
merupakan barang yang dibeli paling terakhir” (Kieso dkk, 2002: 460).
“Metode LIFO menandingkan (matches) biaya dari barang-barang yang
paling akhir dibeli terhadap pendapatan” (Kieso dkk, 2002: 461).
“Menghitung harga pos-pos terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-
rata barang yang sama tersedia selama suatu periode. Jika yang digunakan
adalah metode biaya rata-rata (average cost method) biaya unit dalam
persediaan adalah rata-rata dari biaya pembelian” (Kieso dkk, 2002: 459).
B. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2014: 180), “Pengendalian internal ditujukan untuk
mencapai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan keuangan, kepatuhan, dan
operasi”. Menurut Tunnakotta (2012: 352), “Pengendalian internal adalah
proses kebijakan, prosedur yang dirancang oleh manajemen untuk
memastikan pelaporan keuangan yang andal dan pembuat laporan keuangan
sesuai dengan kerangka akuntasi yang berlaku”.
Menurut Agoes (2008: 79), “Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personel entitas
lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tenatng pencapaian tiga golongan tujuan seperti keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan aturan
yang berlaku”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization) (2013: 15)
pengendalian internal didefinisikan sebagai berikut : “Internal control is a process, effected by an entity”s board of
directors, management, and other personnel, designed to provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: (1) effectiveness and efficiency of operations; (2)
reliability of financial reporting; (3) compliance with applicable laws and regulation”.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Arens, dkk (2003) tujuan pengendalian internal ialah efektivitas
dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku. Berikut penjelasan dari ketiga tujuan
pengendalian internal menurut Arens, dkk (2003).
a. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
Pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindari pengulangan
kerjasama yang tidak perlu dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha
serta mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
b. Keandalan Laporan Keungan
Agar dapat menyelenggarakan operasi usahanya, manajemen memerlukan
informasi yang akurat. Oleh karena itu dengan adanya pengendalian
internal diharapkan dapat menyediakan data yang dapat dipercaya, sebab
dengan adanya data atau catatan yang andal memungkinkan akan
tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan.
c. Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan
Pengendalian internal dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala
peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen untuk mencapai
tujuan perusahaan dapat ditaati oleh karyawan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Mulyadi (2010: 163), tujuan pengendalian internal yaitu:
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
e. Ekonomis
f. Fleksibel
g. Berorientasi pada perbaikan
3. Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengendalian Internal
Seluruh sumber daya dalam organisasi berperan dan bertanggung jawab
atas pengendalian internal. Pihak-pihak yang berperan dan bertanggung
jawab terhadap pengendalian internal menurut Boyton, dkk (2006) sebagai
berikut.
a. Manajemen
Manajemen bertanggung jawab kepada dewan direksi dan shareholders
atas pencapaian tujuan perusahaan. Tanggung jawab tersebut tidak terlepas
dari peran manajemen dalam menyusun pengendalian internal.
b. Dewan direksi dan komite audit
Anggota dewan bertanggung jawab dalam memeriksa bahwa manajemen
telah membangun dan menjelaskan pengendalian ineternal yang efektif.
Komite audit berperan penting dalam mengawasi prosedur pelaporan
keuangan dan memastikan kinerja auditor internal telah berjalan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Auditor internal
Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi efektivitas
pengendalian internal dan memberikan rekomendasi dalam perbaikan.
d. Personel
Seluruh personel lain dalam organisasi berperan aktif dalam menjalankan
aktivitas pengendalian dan mengkomunikasikan informasi yang berkaitan
dengan pengendalian internal.
e. Auditor independen
Auditor independen bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pengendalian internal telah berjalan dengan efektif
f. Pihak Eksternal
Pihak eksternal diantaranya adalah pembuat kenijakan dan aturan yang
memiliki peran dalam menciptkan standar dan aturan terkait pengendalian
internal yang efektif.
4. Unsur-unsur Pengendalian Internal
Setiap perusahaan memiliki karakteristik atau sifat-sifat khusus yang
berbeda. Karena perbedaan karakteristik tersebut, pengendalian internal yang
baik pada suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lainnya. Oleh
sebab itu untuk menciptakan pengendalian inetrnal harus memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut Committee of Sponsoring Organization of Treadway
Commission (COSO) (2013:45), Pengendalian internal mempunyai lima
komponen, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan
struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian
internal di seluruh organisasi. Dalam Committee of Sponsoring
Organization of Treadway Commission (COSO) (2013:56), terdapat
lima prinsip yang berkaitan dengan lingkungan pengendalian antara
lain:
1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-
nilai etika.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:86), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan pola atau gaya di tingkat puncak
Dewan direksi dan manajemen pada semua level entitas
menunjukkan melalui arahan, tindakan, dan perilaku mereka
mengenai pentingnya integritas dan nilai-nilai etika untuk
mendukung fungsi sistem pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b) Menetapkan standar perilaku
Ekspektasi dewan direksi dan manajer senior mengenai
integritas dan nilai-nilai etika didefinisikan dalam standar
entitas dengan menetapkan standar perilaku pada semua
karyawan.
c) Mengevaluasi ketaatan untuk standar yang dilakukan
Proses untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim dalam
menerapkan standar yang telah ditetapkan.
d) Membicarakan penyimpangan pada waktu yang tepat
Penyimpangan dari standar yang diharapkan entitas
diidentifikasi dan diperbaiki secara konsisten dan tepat waktu.
2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:93), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan tanggungjawab pengawasan
Dewan direksi mengidentifikasi dan menerima tanggungjawab
pengawasan dalam hubungan untuk menetapkan persyaratan
dan ekspetasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b) Menggunakan keahlian yang relevan
Dewan direksi mendefinisikan,memelihara, dan secara periodik
mengevaluasi keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan di
antara anggota-anggotanya untuk memampukan mereka
menanyakan pertanyaan pemeriksaan dari manajemen senior
dan mengambil tindakan yang cocok.
c) Mengoperasikan secara independen
Dewan direksi mempunyai anggota yang cukup yang
independen dari manajemen dan bertujuan dalam mengevaluasi
dan membuat keputusan.
d) Menyediakan pengawasan untuk sistem pengendalian internal
Dewan direksi memberikan tanggungjawab pengawasan untuk
desain manajemen, implementasi, dan melakukan pengendalian
internal.
3) Manajemen menetapkan dengan badan pengawas, struktur, alur
pelaporan, dan otoritas dan tanggungjawab yang tepat dalam
pencapaian tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102),terdapat
tiga poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip ini,
yaitu:
a) Mempertimbangkan seluruh struktur dalam entitas
Manajemen dan dewan direksi mempertimbangkan berbagai
struktur yang digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b) Menetapkan alur pelaporan
Manajemen mendesain dan mengevaluasi alur pelaporan untuk
setiap struktur entitas untuk mampu melaksanakan otoritas dan
tanggung jawab dan mengalirkan informasi untuk mengatur
aktivitas entitas.
c) Mendefinisikan, memberikan, dan membatasi otoritas dan
tanggung jawab.
Otoritas memberikan wewenang kepada seseorang untuk
berperilaku seperti yang dibutuhkan, namun otoritas seseorang
juga perlu untuk mendefinisikan batasan wewenangnya.
Manajemen dan dewan direksi mendelegasikan wewenang,
mendefinisikan tanggung jawab, dan menggunakan proses dan
teknologi yang tepat untuk menempatkan tanggung jawab dan
pemisahan tugas pada berbagai level dalam organisasi.
4) Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan memelihara orang-orang yang kompeten
sejalan dengan tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan kebijakan dan praktek
Kebijakan dan praktek mencerminkan ekspetasi kompetensi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b) Mengevaluasi kompetensi dan membicarakan kekurangan
Dewan direksi dan manajemen mengevaluasi kompetensi untuk
sumber daya manusia dalam organisasi maupun penyedia jasa
dari luar (outsourching) dalam relasi untuk menetapkan
kebijakan dan praktek, dan membicarakan kekurangan-
kekurangan jika diperlukan.
c) Menarik, mengembangkan, dan memelihara individu-individu
atau sumber daya manusia.
Organisasi menyediakan konsultasi dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk menarik, mengembangkan dan memelihara
personel ataupun penyedia jasa dari luar yang cukup dan
kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan.
d) Perencanaan dan persiapan untuk penggantian
Manajemen senior dan dewan direksi mengembangkan
kemungkinan rencana untuk tugas dari tanggung jawab yang
penting dalam pengendalian internal.
5) Organisasi memiliki orang-orang yang bertanggungjawab untuk
tanggung jawab pengendalian internal mereka sejalan dengan
tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102), terdapat
lima poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yaitu:
a) Menjalankan akuntabilitas melalui struktur, otoritas dan tanggung
jawab.
Akuntabilitas mengarah ke kepemilikan wewenang untuk kinerja
pengendalian internal dalam pencapaian tujuan dengan
mempertimbangkan risiko-risiko yang dihadapi oleh entitas.
Manajemen dan dewan direksi menetapkan mekanisme untuk
mengkomunikasikan dan memiliki individu yang
bertanggungjawab untuk kinerja tanggung jawab pengendalian
internal seluruh organisasi dan mengimplementasikan tindakan
perbaikan jika dibutuhkan.
b) Menetapkan pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan.
Manajemen dan dewan direksi menetapkan pengukuran kinerja,
insentif, dan penghargaan lain yang tepat untuk tanggung jawab
pada semua level pada entitas, mencerminkan dimensi yang tepat
dari kinerja dan mengharapkan standar dilaksanakan, dan
mempertimbangkan pencapaian tujuan jangka panjang maupun
jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c) Mengevaluasi pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan
secara relevan dan terus-menerus.
Manajemen dan dewan direksi menyepakati insentif dan
penghargaan dengan penyelesaian tanggung jawab pengendalian
internal dalam mencapai tujuan.
d) Mempertimbangkan tekanan yang terlalu banyak
Manajemen dan dewan direksi mengevaluasi dan menyesuaikan
tekanan yang diasosiasikan pencapaian tujuan dengan mereka
memberikan tanggung jawab, mengembangkan pengukuran
kinerja, dan mengevaluasi kinerja.
e) Mengevaluasi kinerja dan penghargaan atau kedisiplinan
individu.
Manajemen dan dewan direksi mengevaluasi kinerja tanggung
jawab dan mengharapkan level-level kompetensi dan
menyediakan penghargaan atau pelatihan tindakan disiplin yang
tepat.
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Setiap entitas menghadapi berbagai risiko dari sumber eksternal
maupun internal. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan suatu
peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan. Penilaian
risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian tujuan. Risiko
terhadap pencapaian tujuan dianggap “relatif” atau tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
toleransi resiko yang ditetapkan entitas. Menurut Commitee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO)
(2013:57),terdapat empat prinsip berkaitan dengan penaksiran risiko,
yaitu:
1) Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk
mampu mengidentifikasikan dan menaksir risiko yang terkait
dengan tujuan.
Dalam prinsip ini, tujuan-tujuan berkaitan dengan tujuan operasi,
tujuan pelaporan (baik internal maupun eksternal), dan tujuan
kepatuhan.
a) Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan operasi yaitu:
mencerminkan pilihan manajemen, mempertimbangkan batas
toleransi yang dapat diterima untuk resiko, memasukkan tujuan
kinerja operasi dan keuangan, dan membentuk suatu dasar untuk
menjalankan sumber daya.
b) Hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan
kepada pihak eksternal antara lain: patuh dengan standar
akuntansi yang dapat diterapkan, mempertimbangkan
materialitas, dan mencerminkan aktivitas entitas.
c) Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan pelaporan non-
keuangan eksternal, terdiri dari: patuh terhadap standar dan
frameworks yang ditetapkan pihak eksternal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mempertimbangkan level ketelitian yang dibutuhkan, dan
mencerminkan aktivitas entitas.
d) Poin-poin yang berkaitan dengan tujuan pelaporan internal
antara lain: mencerminkan pilihan manajemen,
mempertimbangkan level ketelitian yang dibutuhkan, dan
mencerminkan aktivitas entitas.
e) Poin-poin yang berkaitan dengan tujuan kepatuhan antara lain:
mencerminkan hukum dan regulasi eksternal dan
mempertimbangkan toleransi yang dapat diterima atas resiko.
2) Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan untuk
semua entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk
menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:139),
terdapat lima poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip
ini, yaitu:
a) Memasukkan level entitas, cabang, divisi, unit operasi, dan
fungsional.
Organisasi mengidentifikasi dan menilai risiko pada level
entitas, cabang, divisi, unit operasi, dan fungsional yang relevan
dengan pencapaian tujuan. Identifikasi risiko merupakan proses
yang berulang dan biasanya diintegrasikan dengan proses
perencanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b) Menganalisis faktor internal dan eksternal.
Identifikasi risiko mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal dan pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Faktor
eksternal, terdiri dari: ekonomi, lingkungan alam, regulasi,
sosial, teknologi, dan operasi di negara asing (foreign
operation). Sedangkan faktor internal, terdiri dari: infrastruktur,
struktur manajemen, personel, akses atas aset, dan teknologi.
c) Melibatkan level manajemen yang tepat.
Organisasi memasukkan mekanisme penaksiran risiko yang
efektif dengan melibatkan level manajemen yang tepat.
d) Mengestimasi tingkat signifikan risiko yang teridentifikasi.
Risiko yang diidentifikasi dianalisis melalui suatu proses
termasuk mengestimasi risiko signifikan yang potensial.
e) Menentukan bagaimana respon terhadap resiko.
Penaksiran risiko termasuk mempertimbangkan bagaimana
risiko sebaiknya diatur entah itu diterima, dihindari, dikurangi,
maupun dibagi.
3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penaksiran resiko untuk mencapai tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:151), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yaitu:
a) Mempertimbangkan berbagai jenis kecurangan (fraud).
Penaksiran kecurangan mempertimbangkan pelaporan yang
curang, kemungkinan kehilangan aset, dan korupsi yang
dihasilkan dari berbagai cara bahwa kecurangan dan kejahatan
bisa terjadi.
b) Menaksir dorongan dan tekanan.
Dorongan dan tekanan biasanya dihasilkan dari lingkungan
pengendalian. Hal ini dapat merupakan pengaruh yang potensial
untuk risiko kecurangan.
c) Menaksir kesempatan.
Kesempatan mengacu pada kemampuan untuk sebenarnya
memperoleh, menggunakan, atau membuang aset yang mungkin
disertai dengan perubahan pencatatan entitas. Kesempatan
diciptakan oleh aktivitas pengendalian dan pengawasan yang
lemah, pengawasan manajemen yang buruk, dan penolakan
kontrol manajemen.
d) Menaksir perilaku dan rasionalisasi.
Penaksiran risiko kecurangan mempertimbangkan bagaimana
manajemen dan personel lainnya mungkin terlibat dalam dan
membenarkan tindakan yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang
bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara
signifikan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:159), terdapat
tiga poin penting berhubungan dengan prinsip ini, antara lain:
a) Menaksir perubahan dalam lingkungan eksternal.
Proses identifikasi risiko mempertimbangkan perubahan
regulasi, ekonomi, dan lingkungan fisik di mana entitas
beroperasi.
b) Menaksir perubahan dalam model bisnis.
Organisasi mempertimbangkan pengaruh potensial dari jenis
bisnis baru, secara dramatis mengubah komposisi dari jenis
bisnis yang telah ada, memperoleh atau melepaskan operasi
bisnis pada sistem pengendalian internal, pertumbuhan yang
cepat, perubahan dalam geografi asing, dan teknologi baru.
c) Menaksir perubahan dalam kepemimpinan.
Organisasi mempertimbangkan perubahan dalam manajemen
dan tindakan masing-masing dan filosofi dalam sistem
pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian (Control Activities) adalah tindakan
yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap
pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian (Control
Activities) dilakukan di semua tingkat entitas, pada berbagai tahap
dalam proses bisnis, dan pada lingkup teknologi. Menurut Commitee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) (2013:
57-58), terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan aktivitas
pengendalian, antara lain:
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan
pada level yang dapat diterima.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:166), terdapat
enam poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengintegrasikan dengan penaksiran risiko.
Aktivitas pengendalian membantu menjamin bahwa respon
risiko yang menyebut dan mengurangi risiko dilakukan.
b) Mempertimbangkan faktor spesifik entitas.
Manajemen mempertimbangkan bagaimana lingkungan,
kompleksitas, alam, dan bidang operasi, maupun karakteristik
organisasi yang spesifik mempengaruhi pemilihan dan
pengembangan aktivitas pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c) Menetapkan proses bisnis yang relevan.
Manajemen menetapkan proses bisnis yang relevan yang
memerlukan aktivitas pengendalian.
d) Mengevaluasi campuran tipe pengendalian internal.
Aktivitas pengendalian termasuk susunan dan berbagai
pengendalian dan mungkin termasuk suatu kesinambungan
untuk mengurangi risiko, mempertimbangkan kontrol secara
manual ataupun otomatisasi, dan kontrol pencegahan dan
detektif.
e) Mempertimbangkan pada level apa aktivitas pengendalian pada
berbagai level dalam entitas.
Manajemen mempertimbangkan aktivitas pengendalian pada
berbagai level dalam entitas.
e) Adanya pemisahan tugas.
Manajemen melakukan pemisahan tugas antara tugas-tugas
yang berpotensi untuk terjadinya kecurangan. Tugas-tugas yang
biasanya dipisahkan adalah fungsi otorisasi, fungsi pemegang
harta, dan fungsi pencatat.
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.
Menurut COSO dalam Internal Control-Integrated Framework
(2013:178), terdapat empat poin penting berhubungan dengan
prinsip ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yaitu:
a) Menentukan ketergantungan antara kegunaan teknologi dalam
proses teknis dan teknologi dalam pengendalian umum.
Manajemen memahami dan menetapkan ketergantungan dan
hubungan antara proses bisnis, aktivitas pengendalian yang
otomatis, dan pengendalian teknologi secara umum.
b) Menetapkan infrastruktur teknologi aktivitas pengendalian yang
relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui infrastruktur teknologi yang didesain dan
diimplementasikan untuk membantu menjamin kelengkapan,
akurasi dan ketersediaan dari proses teknologi.
c) Menetapkan aktivitas pengendalian dalam proses keamanan
manajemen yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang didesain dan diimplementasikan untuk
membatasi hak akses atas teknologi untuk mengotorisasi
pengguna yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan mereka
dan untuk melindungi aset entitas dari ancaman eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d) Menetapkan proses akuisisi, pengembangan, dan pemeliharaan
aktivitas pengendalian yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui akuisisi, pengembangan, dan pemeliharaan
teknologi dan infrastuktur untuk mencapai tujuan manajemen.
2) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur yang
memasukkan kebijakan dalam tindakan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:184-185),
terdapat enam poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mendukung
penyebaran arahan manajemen.
Manajemen menetapkan aktivitas pengendalian yang dibangun
menjadi proses bisnis dan aktivitas karyawan sehari-hari melalui
penetapan kebijakan yang diharapkan dan tindakan sesuai
dengan prosedur yang relevan.
b) Menetapkan tanggungjawab untuk pelaksanaan kebijakan dan
prosedur.
Manajemen menetapkan tanggung jawab untuk aktivitas
pengendalian dengan manajemen unit bisnis atau fungsi yang
memiliki risiko yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c) Melaksanakan dalam cara yang tepat waktu.
Tanggung jawab personel melaksanakan aktivitas pengendalian
dalam cara yang tepat waktu didefinisikan dengan kebijakan dan
prosedur.
d) Mengambil tindakan perbaikan.
Tanggung jawab personel menginvestigasi dan bertindak dalam
persoalan yang diidentifikasi sebagai hasil pelaksanaan aktivitas
pengendalian.
e) Pelaksanaan menggunakan personel yang kompeten.
Personel yang kompeten dengan otoritas yang cukup
melaksanakan aktivitas pengendalian dengan rajin dan fokus
terus-menerus.
f) Menaksir kembali kebijakan dan prosedur.
Manajemen secara periodik mereview aktivitas pengendalian
untuk menetapkan keberlangsungan yang relevan dan
memperbaruinya ketika dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dibutuhkan entitas untuk melakukan tanggung jawab
pengendalian internal untuk mendukung pencapaian tujuan.
Manajemen menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas dari
sumber eksternal dan internal untuk mendukung fungsi dari
pengendalian internal. Komunikasi merupakan proses yang berulang
untuk menyediakan, membagi, dan menghasilkan kebutuhan
informasi. Komunikasi internal adalah informasi yang disebarkan
dalam seluruh organisasi. Sedangkan komunikasi eksternal ada dua
macam, yaitu memungkinkan datangnya komunikasi dari informasi
eksternal yang relevan dan menyediakan informasi untuk pihak.
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway
Commission (COSO) (2013:58), ada tiga prinsip yang berkaitan dengan
informasi dan komunikasi, yaitu:
1) Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan
dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
Menurut COSO(2013:193), terdapat lima poin penting berhubungan
dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengidentifikasi keperluan informasi.
Suatu proses untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan
dan diharapkan untuk mendukung fungsi komponen lain dari
pengendalian internal dan mencapai tujuan entitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Mendapatkan sumber data internal dan eksternal.
Sistem informasi mengungkap sumber data internal dan
eksternal.
c) Memproses data yang relevan menjadi informasi.
Sistem informasi memproses dan mentransformasikan data yang
relevan menjadi informasi.
d) Memelihara kualitas melalui pemrosesan.
Sistem informasi memproduksi informasi yang tepat waktu,
sekarang, akurat, lengkap, dapat diakses, dilindungi, dan dapat
diverifikasi dan dipelihara. Informasi direview untuk
relevansinya dalam mendukung komponen pengendalian
internal.
e) Mempertimbangkan biaya dan manfaat.
Sifat, jumlah, dan ketelitian dalam mengkomunikasikan
informasi disertakan dan mendukung pencapaian tujuan.
1. Organisasi secara internal mengomunikasikan informasi, termasuk
tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal yang
diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:201), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yaitu:
a) Mengomunikasikan informasi pengendalian internal.
Suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi yang
dibutuhkan untuk memampukan seluruh personil memahami dan
melakukan tanggung jawab pengendalian internal mereka.
b) Mengomunikasikan dengan dewan direksi.
Komunikasi ada di antara manajemen dan dewan direksi sehingga
keduanya memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
peran mereka dengan menghormati tujuan entitas.
c) Menyediakan pemisahan alur komunikasi.
Pemisahan saluran komunikasi, seperti saluran whistle-blower
berada di tempat dan berfungsi sebagai mekanisme gagal dan
simpan untuk memungkinkan komunikasi anonim dan rahasia
ketika saluran normal berfungsi dengan tidak normal dan tidak
efektif.
d) Memilih metode komunikasi yang relevan.
Metode komunikasi mempertimbangkan waktu, pendengar, dan
sifat dari informasi tersebut.
2. Organisasi mengomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai
persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian
internal.Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:208),
terdapat lima poin penting berhubungan dengan prinsip ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yaitu:
a) Mengomunikasikan dengan pihak eksternal.
Suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi yang relevan
dan tepat waktu untuk pihak eksternal termasuk shareholders,
rekan, pemilik, pembuat regulasi, konsumen, dan analisis
keuangan dan pihak eksternal lainnya.
b) Memungkinkan datangnya komunikasi.
Saluran komunikasi terbuka mengizinkan masukan (input) dari
pelanggan, pemasok, auditor eksternal, pembuat regulasi, analis
keuangan, dan lainnya memberikan informasi yang relevan
kepada manajemen dan dewan direksi.
c) Mengomunikasikan dengan dewan direksi.
Informasi yang relevan yang dihasilkan dari penilaian yang
dilakukan oleh pihak eksternal dikomunikasikan ke dewan
direksi.
d) Menyediakan jalur pemisahan komunikasi.
Saluran komunikasi terpisah, seperti hotline whistle blower,
tersedia dan berfungsi sebagai mekanisme yang tidak aman untuk
memungkinkan komunikasi anonim atau rahasia bila saluran
normal tidak berfungsi atau tidak efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e) Memilih metode komunikasi yang relevan.
Metode komunikasi mempertimbangkan waktu, pendengar, dan
sifat komunikasi dan hukum, peraturan, dan persyaratan
penggadaian.
d. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities) adalah evaluasi
berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau beberapa kombinasi dari keduanya
yang digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima
komponen pengendalian internal, ada dan berfungsi. Evaluasi
berkelanjutan, dibangun dalam proses bisnis pada tingkat yang berbeda
dari entitas, memberikan informasi yang tepat waktu sedangkan evaluasi
terpisah, dilakukan secara periodik, akan bervariasi dalam lingkup dan
frekuensi tergantung pada penialaian resiko, efektivitas evaluasi yang
berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya. Temuan akan
dievaluasi terhadap kriteria yang ditetapkan oleh regulator, kriteria yang
diakui badan penetapan standar atau manajemen dan dewan direksi, dan
kekurangan dikomunikasikan kepada manajemen dewan direksi yang
sesuai.
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway
Commission (COSO) (2013:59), ada dua prinsip yang berkaitan dengan
aktivitas pengawasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yaitu;
1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan/atau terpisah untuk memastikan apakah
komponen pengendalian internal ada dan berfungsi.
Menurut COSO dalam Internal Control-Integrated Framework
(2013:217-218), terdapat tujuh poin penting yang berkaitan
dengan prinsip ini, antara lain:
a) Mempertimbangkan gabungan evaluasi yang sedang
berlangsung dan terpisah.
Manajemen melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi
terpisah secara seimbang.
b) Mempertimbangkan tingkat perubahan.
Manajemen mempertimbangkan tingkat perubahan dalam
proses bisnis dan bisnis dalam melakukan evaluasi
berkelanjutan dan evaluasi terpisah.
c) Menetapkan dasar pemahaman.
Perancangan dan keadaan sistem pengendalian internal saat ini
digunakan untuk menetapkan garis dasar untuk evaluasi
berkelanjutan dan terpisah.
d) Menggunakan personil yang memiliki pengetahuan.
Evaluator yang melakukan evaluasi berkelanjutan dan terpisah
memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami apa yang
sedang dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
e) Terintegrasi dengan proses bisnis.
Evaluasi yang sedang berlangsung dibangun ke dalam proses
bisnis dan menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi.
f) Menyesuaikan ruang lingkup dan frekuensi
Manajemen bervariasi cakupan dan frekuensi evaluasi terpisah
tergantung pada risiko.
g) Mengevaluasi secara obyektif
Evaluasi terpisah dilakukan secara berkala untuk memberikan
umpan balik yang obyektif.
2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-pihak
yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan,
termasuk manajemen senior dan dewan direksi secara tepat.
Menurut COSO dalam Internal Control-Integrated Framework
(2013:226), terdapat tiga poin penting yang berkaitan dengan
prinsip ini, antara lain:
a) Menilai hasil
Manajemen dan dewan direksi menilai hasil evaluasi yang
berkelanjutan dan terpisah.
b) Mengomunikasikan kekurangan
Kekurangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c) Mengawasi tindakan perbaikan.
Manajemen mencari kekurangan dan melakukan tindakan
perbaikan secara tepat waktu.
5. Keterbatasan Pengendalian Internal
Tidak ada satu sistem pun yang dapat mencegah secara sempurna semua
pemborosan dan penyelewengan yang terjadi pada suatu perusahaan, karena
pengendalian internal setiap perusahaan memiliki keterbatasan bawaan.
Keterbatasan bawaan yang melekat pada pengendalian internal menurut
Mulyadi (2002: 181), sebagai berikut :
a. Kesalahan dalam pertimbangan
Manajemen dan personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan
keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena
tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu, dan tekanan lain.
b. Gangguan
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
personil secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena
kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang bersifat
sementara atau permanen dalam personil atau dalam sistem dan prosedur
dapat pula mengakibatkan gangguan.
c. Kolusi
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut
kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian internal yang
dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
ketidakberesan atau terdeteksinya kecurangan oleh struktur pengendalian
internal yang dirancang.
d. Pengabaian oleh manajemen
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah
ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah. Seperti keuntungan pribadi
manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan
semu.
e. Biaya lawan manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian
internal tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
internal tersebut, karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun
manfaat biasanya tidak mungkin dilakukan. Manajemen harus
memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif dan kualitatif
untuk mengevaluasi biaya dan manfaat suatu struktur pengendalian
internal.
C. Pengertian Efektivitas
Menurut Arens, dkk (2003: 738), “Effectiveness refers to accomplishment of objectives, where as efficiency refers to the resources used to achieve those
objectives”.
Menurut Mardiasmo (2009) efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil
program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output. Efektivitas terkait dengan hubungan
antara hasil yang diharapkan dengan pencapain tujuan. Pengukuran efektivitas
dapat diukur dengan rasio efektivitas yaitu perbandingan antara outcome dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
output. Menurut Akmal (2007) ciri-ciri pengendalian internal efektif yaitu
sebagai berikut:
1. Tujuannya jelas. Jika suatu pengendalian inetrnal tidak dapat dimengerti,
prosedur pegendalian tersebut tidak akan digunakan dan tidak memiliki nilai.
2. Dibangun untuk tujuan bersama. Suatu pengendalian internal harus dapat
dimanfaatkan oleh seluruh pengguna atau seluruh pihak yang berkaitan
3. Biaya yang dikeluarkan dapat mencapai tujuan
4. Didokumentasikan. Proses dokumentasi yang baik yakni proses dokumentasi
yang sederhana dan dapat dengan mudah dimengerti, jelas hubungannya
dengan risiko pengendalian, dan memberikan keyakinan kepada manajemen
bahwa pengendalian internal berada pada tempatnya.
5. Dapat diuji dan di-review. Proses pengendalian dan manajemen serta
dokumentasinya dapat diuji dan di-review untuk dapat disempurnakan atau
dapat diperbarui jika proses pengendalian internal yang dilakukan sudah tidak
sesuai dengan kondisi pada saat pengendalian dilakukan.
D. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan berkaitan dengan analisis
efektivitas pengendalian internal atas persediaan barang dagangan, diantaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Nova Sumual dan Lintje Kalangi tahun 2014,
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengendalian intern untuk siklus
persediaan barang dagangan pada SPBU Kolongan sudah menerapkan unsur-
unsur pengendalian intern berdasarkan COSO dengan efektif, namun demikian
masih terdapat hal-hal yang masih harus diperbaiki. Saran yang dapat diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
yaitu; SPBU Kolongan sebaiknya harus memiliki internal audit demi tercapainya
pengawasan yang efektif, Manajemen sebaiknya lebih meningkatkan unsur-
unsur pengendalian intern serta memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan
dengan persediaan agar tidak terdapat kecurangan yang akan mengakibatkan
kerugian.
Penelitian yang dilakukan oleh Widya Tamodia tahun 2013, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan sistem pengendalian persediaan
barang dagangan pada PT Laris Manis Utama, belum ada keseragaman dalam
penulisan nama barang, kesalahan dalam menulis nama/merk/size pada barang
yang keluar dan kesalahan mengeluarkan barang dari gudang, sistem
pengendalian persediaan barang dagangan telah efektif, karena penerimaan dan
penyimpanan barang, pencatatan, dan otorisasi dilakukan oleh fungsi yang
berbeda. Adapun saran yang diberikan oleh peneliti yaitu; penulisan
nama/merk/size barang seharusnya disesuaikan dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan, dan selisih dalam pencatatan, dan siste yang digunakan perusahaan
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, disesuaikan dengan perkembangan yang
ada, agar perusahaan dapat tetap bersaing.
Penelitian yang dilakukan oleh Sitti Amanah Tontoli, Inggriani Elim,
Victorina Z Tirayoh tahun 2017, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagangan yang diterapkan
oleh PT Kimia Farma Apotek telah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kesimpulan ini didukung oleh hal-hal berikut:
1. Unsur-unsur pengendalian internal persediaan yang efektif
a. Lingkungan pengendalian yang telah memadai dengan adanya
falsafah manajemen, gaya operasi sentarlisasi, struktur organisasi
berbentuk lini dengan uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
yang jelas, terdapat komite audit di pusat, berlakunya praktek dan
kebijakan karyawan, pertimbangan pengaruh eksternal terhadap
kompetitor dan peranan pemerintah. Kelemahan yang ada adalah
fungsi auditor internal yang dirangkap oleh supervisor keuangan dan
akuntansi dalam keseharian aktvitas perusahaan sehingga tidak
independen, juga tidak adanya pemisahan fungsi antara penerimaan
dan penyimpanan barang.
b. Penilaian Risiko yag cukup memadai dengan dilakukannya perubahan
lingkungan operasi, sistem dan keputusan akuntansi jika diperlukan,
terus mengikuti pertumbuhan yang pesat dengan adanya fokus produk
baru dan pengusahaan teknologi baru
c. Informasi dan komunikasi telah memadai, dengan adanya komunikasi
yang baik antara atasan dan bawahan, pihak perusahaan dengan pihak
lain, penyajian informasi yang cukup detail, dan segera mungkin
dikomunikasikan untuk tindak lanjut akan penyelesaian yang terbaik.
d. Aktivitas pengendalian telah memadai dengan adanya pemisahan
tugas yang memiliki otoritas transaksi atas wewenang masing-masing,
didukung oleh format dokumen yang dibuat menggunakan komputer,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
memiliki nomor seri cetak, dan tempat tanda tangan, dilaksankannya
pengendalian akses dan verifikasi independen.
2. Pengendalian internal atas persediaan yang efektif
Adanya kegiatan perhitungan fisik, pembuatan prosedur-prosedur
pengelolaan persediaan barang dagangan, penyimpanan persediaan yang
baik, pembatasan akses persediaan, penggunaaan sistem perpetual,
pembelian persediaan dalam jumlah yang ekonomis, yang cukup banyak
dan tidak terlalu banyak.
Penelitian yang dilakukan oleh Ketut Widiasa, I Made Pradana Adi Putra,
dan I Gusti Ayu Purnamawati tahun 2015, hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa; struktur organisasi pada UD Tirta Yasa sudah cukup memadai, akan
tetapi masih banyak bagian-bagian yang kosong dan mengakibatkan
perangkapan jabatan, aktivitas pengendalian yang dilakukan terhadap
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran sediaan barang masih belum
memadai, dikarenakan maish belum adanya pemisahan atau bagian khusus untuk
menangani masalah ini, efektivitas pengelolaan persediaan barang dagang yang
dilkaukan oleh UD Tirta Yasa sudah efektif namun kurang memada, karena
masih mempunyai kekurangan pada dokumen-dokumen yang seharusnya
digunakan dalam sistem pembelian barang sediaan. Hal ini menambah lemahnya
sistem pengendalian dikarenakan dokumen-dokumen tersebut seharusnya bisa
menjadi alat pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah metode penelitian
yang berfokus pada pengumpulan informasi mengenai objek yang spesifik,
kejadian atau aktivitas seperti unit bisnis ataupun organisasi (Sekaran dan
Bougie, 2013). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu
penelitian yang diolah dan di analisis untuk diambil kesimpulannya. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan
data yang mendeskripsikan karakteristik dari objek baik berupa orang, kejadian,
maupun situasi (Sekaran dan Bougie, 2013).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah parts operation head, parts inventory and
logistic head dan bagian gudang PT Indo Traktor Utama Cabang Jakarta
Timur.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pengendalian internal persediaan barang dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT Indo Traktor
Utama yaitu sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang
distributor alat-alat berat yang berlokasi di Green Sedayu Bizpark Unit GS
1/015-017 Jalan Cakung Cilincing Timur Raya Jakarta Timur 13910.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Januari-Februari 2018.
D. Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diolah dan diminta secara mandiri. Dalam
melakukan penelitian ini yang menjadi data primer yaitu wawancara yang
dilakukan secara langsung dengan pihak yang berkaitan, data hasil kuesioner,
dan data observasi ke lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder bersumber dari artikel, buku, penelitian sebelumnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Metode Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
melakukan wawancara, dokumentasi, kuesioner, dan observasi.
a. Wawancara
Wawancara dapat berupa wawancara personal, wawancara intersep,
dan wawancara telepon (Hartono, 2012). Menggunakan teknik wawancara
untuk mengetahui permasalahan dan hal-hal lain dari responden mengenai
pengendalian internal perusahaan secara lebih mendalam. Tipe wawancara
yang digunakan yaitu wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur
dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang telah disiapkan.
Wawancara yang dilakukan oleh penulis mengacu pada rincian pertanyaan
kuesioner. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada satu
responden yaitu part operation head. Wawancara kepada part operation
head bertujuan untuk mengonfirmasi jawaban kuesioner dan mengetahui
adanya masalah-masalah lain yang terjadi di perusahaan.
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa data-data
yang berhubungan dengan keefektifan pengendalian internal atas
persediaan barang dagangan seperti surat perhitungan fisik persediaan,
struktur organisasi, dan dokumen yang terkait dengan penelitian.
Dokumen digunakan untuk memperkuat dan menambah bukti dari sumber
yag lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Kuesioner
Kuesioner diajukan kepada kepala gudang PT Indo Traktor Utama
yang berisi pertanyaan mengenai keefektifan pengendalian internal atas
persediaan barang dagangan. Adapun pihak yang akan diberikan kuesioner
adalah pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian internal khusunya
pengendalian internal atas persediaan barang dagangan. Kuesioner berupa
pertanyaan yang hanya memiliki jawaban “ya”, “tidak” dan komentar
untuk informasi yang bersifat deskriptif. Pertanyaan yang diajukan terkait
dengan lima komponen dalam pengendalian internal atas persediaan
barang dagangan pada PT Indo Traktor Utama: komponen tersebut yaitu,
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
d. Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Hartono,
2014). Melalui pendekatan observasi, peneliti tidak berinteraksi langsung
dengan objek datanya. Teknik observasi ini cocok untuk mengamati
proses, kondisi, dan kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Teknik
observasi dilakukan dengan menggunakan berbagai indera manusia.
Observasi ini dilakukan untuk mengecek data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan kuesioner, sehingga metode ini dilakukan dengan
mengamati kegiatan pengendalian internal atas persediaan barang
dagangan yang dilakukan oleh pejabat fungsional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Penelitian Kepustakaan
Peneliti juga mencari informasi untuk memperoleh data yang diperlukan
dengan membaca, mempelajari, dan memahami buku-buku, karya ilmiah, dan
bacaan lain yang berhubungan dengan topik penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teori pengendalian internal COSO sebagai metode
untuk menganalisis data yang diperoleh, kemudian membandingkan antara
praktik pengendalian internal di perusahaan dan komponen pengendalian
internal COSO. Hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah pengendalian
internal yang diterapkan perusahaan sudah efektif dan memadai sesuai dengan
teori pengendalian internal menurut COSO.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan observasi lapangan dan membagikan kuesioner kepada kepala
gudang (tabel 1), parts operation head (tabel 2), dan parts inventory and
logistic head (tabel 3) terkait dengan penerapan pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan. Pertanyaan kuesioner bersifat tertutup dengan
pilihan jawaban “ya” atau “tidak”. Kuesioner yang digunakan mangacu
pada thesis yang ditulis oleh Nuke Ervin Afriandika Universitas Gadjah
Mada. Pertanyaan kuesioner dipaparkan pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Kepala Gudang
No Komponen Pengendalian
Persediaan Jawaban Komentar
Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
2. 1
Apakah perusahaan memiliki kode etik?
2 Apakah terdapat program
atau sarana pelatihan karyawan yang
mengkomunikasikan komitmen perusahaan terhadap integritas dan
perilaku etis?
Komitmen Terhadap Kompetensi
3 Apakah terdapat kriteria dan persyaratan kompetensi
minimal untuk setiap jabatan?
4 Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang tugasnya?
5 Apakah karyawan dapat melakukan pekerjannya
sesuai dengan target yang ditetapkan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
6 Apakah terdapat pemisahan
tugas dalam pengendalian persediaan?
7 Apakah kebijakan
penerimaan persediaan hanya jika dokumen pesanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan berdasarkan COSO kepada Kepala Gudang
(Lanjutan)
pembelian telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
8 Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya jika dokumen pengiriman
telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
9 Apakah terdapat kebijakan
mengenai sanksi kepada karyawan atas tindakan tidak jujur, ilegal, atau tidak etis?
10 Apakah perusahaan memiliki
program pengembangan karyawan?
Penilaian Risiko
a. 1
Apakah karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pembelian dan penerimaan persediaan?
2 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pengeluaran
persediaan?
3 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pengendalian persediaan secara fisik?
4 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pelaporan persediaan
Aktivitas Pengendalian
1 Apakah pengambilan barang
di gudang hanya dilakukan oleh orang yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan berdasarkan COSO kepada Kepala Gudang
(Lanjutan)
2 Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke
database persediaan?
3 Apakah terdapat dokumen pesanan pembelian?
4 Apakah terdapat pencatatan
persediaan masuk dan keluar?
5 Apakah perusahaan telah melakukan pengamanan fisik
yang cukup atas aset dan
dokumennya?
6 Apakah selalu dilakukan pengecekan berkala terhadap
fisik barang?
7 Apakah terdapat dokumen perhitungan fisik persediaan?
8 Apakah perhitungan fisik
persediaan dilakukan oleh orang yang independen?
9 Apakah jumlah antara persediaan secara fisik dan
catatan selalu sama?
10 Apakah selisih hasil perhitungan fisik itu
dianalisis penyebabnya?
11 Apakah terdapat dokumen permintaan pengiriman persediaan?
12 Apakah tedapat prosedur mengenai pengecekan kualitas, kuantitas, akurasi
persediaan yang akan dikirimkan dengan dokumen
permintaan pengiriman?
13 Apakah terdapat prosedur untuk selalu melakukan update atas persediaan keluar
atau pengiriman persediaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan berdasarkan COSO kepada Kepala Gudang
(Lanjutan)
14 Apakah terdapat prosedur
pemisahan atas persediaan slow moving, persediaan
rusak, dan usang?
15 Apakah gudang atau tempat penyimpanan persediaan perusahaan telah dipasang
CCTV dan alarm?
Informasi dan Komunikasi
1 Apakah semua dokumen transaksi telah diarsipkan
dengan baik?
2 Apakah perusahaan memiliki program komputer akuntansi?
3 Apakah perusahaan memiliki
kartu persediaan untuk mencatat barang yang masuk
dan keluar?
4 Apakah pimpinan mendukung pengembangan teknologi informasi?
5 Apakah semua informasi
yang disampaikan karyawan kepada pimpinan telah
ditanggapi oleh pimpinan?
6 Apakah karyawan memahami pengendalian internal yang
terdapat di perusahaan?
7 Apakah setiap penyimpangan dilaporkan kepada pimpinan ?
8 Apakah perusahaan memiliki prosedur standar operasional
tertulis untuk karyawan?
9 Apakah terdapat pertemuan antara atasan dan karyawan
dalam melakukan pegambilan keputusan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 1. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan berdasarkan COSO kepada Kepala Gudang
(Lanjutan)
10 Apakah komunikasi antar karyawan telah berjalan
dengan baik?
11 Apakah setiap karyawan memahami keterkaitan tugasnya dengan tugas
karyawan lain?
12 Apakah komunikasi antara karyawan dengan pimpinan
telah berjalan dengan baik?
13 Apakah pimpinan menggunakan sarana untuk
mengkomunikasikan informasi penting kepada karyawan?
14 Apakah karyawan dapat
mengkomunikasikan informasi secara langsung
kepada pimpinan?
Pemantauan
1 Apakah pimpinan melakukan pemantauan terhadap persediaan barang?
2 Apakah pimpinan memantau jalannya keefektifan pengendalian internal
perusahaan secara rutin?
3 Apakah ada tindakan koreksi dari pimpinan terhadap
pengendalian internal secara periodik?
4 Apakah pimpinan melakukan penilaian terhadap kinerja
karyawan secara rutin?
5 Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional
sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 2. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan berdasarkan COSO kepada Parts Operation Head
No Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
1 Apakah standar perilaku dan etika dibuat secara tertulis?
2 Apakah pimpinan perusahaan
puas dengan kejujuran dan integritas karyawan?
Dewan Direksi dan Komite Audit
3 Apakah perusahaan memiliki
komite audit? Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 5
4 Apakah komite audit tersebut
memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian internal?
Struktur Organisasi
5 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi?
6 Apakah dalam struktur organisasi ditetapkan secara
jelas wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
7 Apakah perusahaan
memberikan deskripsi tugas (job description) yang jelas kepada seluruh perusahaan?
8 Apakah terdapat pelatihan/training bagi karyawan yang baru direkrut?
Penilaian Risiko
1 Apakah tidak pernah terjadi
pencurian aset perusahaan?
2 Apakah perusahaan tidak memiliki permasalahan
dengan hukum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head
No Komponen Pengendalian
Persediaan
Jawaban Komentar
Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
1. 1
Apakah perusahaan memiliki kode etik?
2 Apakah terdapat program
pelatihan karyawan yang mengkomunikasikan komitmen perusahaan
terhadap integritas dan perilaku etis?
Komitmen Terhadap Kompetensi
3 Apakah terdapat kriteria dan
persyaratan kompetensi minimal untuk setiap jabatan?
4 Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang
tugasnya?
5 Apakah karyawan dapat melakukan pekerjannya
sesuai dengan target yang ditetapkan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
6 Apakah terdapat pemisahan tugas dalam pengendalian
persediaan?
7 Apakah kebijakan penerimaan persediaan
hanya jika dokumen pesanan pembelian telah
disetujui oleh pihak yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head
8 Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya jika dokumen pengiriman
telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
9 Apakah terdapat kebijakan
mengenai sanksi kepada karyawan atas tindakan tidak
jujur, ilegal, atau tidak etis?
Penilaian Risiko
a. 1
Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pembelian dan penerimaan persediaan?
2 Apakah karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pengeluaran persediaan?
3 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pengendalian
persediaan secara fisik?
4 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pelaporan
persediaan
Aktivitas Pengendalian
1 Apakah pengambilan barang
di gudang hanya dilakukan oleh orang yang berwenang?
2 Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke
database persediaan?
3 Apakah terdapat dokumen pesanan pembelian?
4 Apakah terdapat pencatatan
persediaan masuk dan keluar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and
Logistic Head
5 Apakah perusahaan telah melakukan pengamanan fisik
yang cukup atas aset dan dokumennya?
6 Apakah selalu dilakukan
pengecekan berkala terhadap fisik barang?
7 Apakah terdapat dokumen
perhitungan fisik persediaan?
8 Apakah perhitungan fisik persediaan dilakukan oleh orang yang independen?
9 Apakah tidak pernah terjadi perbedaan jumlahantara persediaan secara fisik dan
catatan?
10 Apakah selisih hasil perhitungan fisik itu
dianalisis penyebabnya?
11 Apakah terdapat dokumen permintaan pengiriman persediaan?
12 Apakah tedapat prosedur
mengenai pengecekan kualitas, kuantitas, akurasi
persediaan yang akan dikirimkan dengan dokumen permintaan pengiriman?
13 Apakah terdapat prosedur untuk selalu melakukan update atas persediaan keluar
atau pengiriman persediaan?
14 Apakah terdapat prosedur pemisahan atas persediaan
slow moving, persediaan rusak, dan usang?
15 Apakah gudang atau tempat penyimpanan persediaan
perusahaan telah dipasang CCTV dan alarm?
Informasi dan Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head
1 Apakah semua dokumen
transaksi telah diarsipkan dengan baik?
2 Apakah perusahaan memiliki
program komputer akuntansi?
3 Apakah perusahaan memiliki kartu persediaan untuk mencatat barang yang masuk
dan keluar?
4 Apakah pimpinan mendukung pengembangan
teknologi informasi?
5 Apakah semua informasi yang disampaikan karyawan
kepada pimpinan telah ditanggapi oleh pimpinan?
6 Apakah karyawan memahami pengendalian internal yang
terdapat di perusahaan?
7 Apakah setiap penyimpangan dilaporkan kepada pimpinan ?
8 Apakah perusahaan memiliki
prosedur standar operasional tertulis untuk karyawan?
9 Apakah terdapat pertemuan
antara atasan dan karyawan dalam melakukan pegambilan keputusan?
10 Apakah komunikasi antar
karyawan telah berjalan dengan baik?
11 Apakah setiap karyawan
memahami keterkaitan tugasnya dengan tugas
karyawan lain?
12 Apakah komunikasi antara karyawan dengan pimpinan telah berjalan dengan baik?
13 Apakah pimpinan
menggunakan sarana untuk mengkomunikasikan
informasi penting kepada karyawan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3. Kuesioner Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and
Logistic Head
14 Apakah karyawan dapat mengkomunikasikan
informasi secara langsung kepada pimpinan?
Pengawasan
1 Apakah pimpinan melakukan pemantauan terhadap
persediaan barang?
2 Apakah pimpinan memantau jalannya keefektifan
pengendalian internal perusahaan secara rutin?
3 Apakah ada tindakan koreksi
dari pimpinan terhadap pengendalian internal secara periodik?
4 Apakah pimpinan melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan secara rutin?
5 Apakah pimpinan cukup
terlibat dalam operasional sehari-hari?
2. Melakukan wawancara terkait kuesioner yang telah dibagikan untuk
melakukan konfirmasi kepada Parts Operation Head.
Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Head Operation Parts
a. Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
1) Apakah pimpinan perusahaan telah menetapkan standar perilaku dan
etika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Apakah terdapat program pelatihan karyawan yang
mengkomunikasikan komitmen perusahaan terhadap integritas dan
perilaku etis?
3) Apakah perusahaan melaksanakan perbaikan atas penyimpangan yang
terjadi secara konsisten dan tepat waktu?
Struktur Organisasi
4) Apakah pimpinan melakukan evaluasi kompetensi sumber daya
manusia yang diperlukan? Jika YA, Bagaimana cara evaluasi
kompetensi dilakukan dan berapa kali evaluasi kompetensi sumber
daya manusia dilakukan dalam setahun?
Komitmen terhadap Kompetensi
5) Apakah terdapat kriteria dan persyaratan kompetensi minimal untuk
setiap jabatan?
6) Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang tugasnya?
7) Apakah perusahaan melakukan pelatihan kepada karyawan dalam
memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan
kegiatan? Berapa kali dilakukan dalam setahun dan dalam bentuk apa
pelatihan diberikan?
8) Apakah perusahaan melakukan persiapan dan perencanaan atas
penggantian karyawan? Persiapan-persiapan dan perencanaan yang
seperti apa yang dilakukan oleh perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
9) Apakah pimpinan menetapkan kebijakan dan praktik pelaksanaan
kegiatan? Kebijakan dan praktik kegiatan seperti apa yang ditetapkan
oleh pimpinan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
10) Apakah terdapat pemisahan tugas dalam pengendalian persediaan?
11) Apakah kebijakan penerimaan persediaan hanya jika dokumen
pesanan pembelian telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
12) Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya jika
dokumen pengiriman telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
13) Apakah terdapat kebijakan mengenai sanksi kepada karyawan atas
tindakan tidak jujur, ilegal, atau tidak etis?
14) Apakah perusahaan memiliki program pengembangan karyawan?
15) Apakah perusahaan menetapkan pegukuran kinerja bagi karyawan?
Tolak ukur apa yang digunakan dalam pegukuran kinerja?
16) Bagaimana cara pimpinan mengevaluasi tekanan atau kendala dalam
mencapai tujuan organisasi?
b. Penilain Risiko
1) Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam proses
pembelian dan penerimaan persediaan?
2) Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam proses
pengeluaran persediaan?
3) Risiko apa saja yang mungkin dihadapi dalam pengendalian persediaan
secara fisik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4) Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam proses
pelaporan persediaan?
5) Apakah terdapat kebijakan penentuan tingkat minimum dan maksimum
persediaan dimiliki oleh perusahaan?
6) Apakah perusahaan memberikan hukuman yang tegas bagi karyawan
yang melakukan kecurangan untuk kepentingan diri sendiri? Contoh
pelanggaran ringan dan berat seperti apakah yang dilakukan karyawan?
7) Apakah pimpinan mengestimasi risiko yang signifikan? Risiko apa
yang paling signifikan yang dialami perusahaan?
8) Apakah pimpinan berhati-hati dalma membuat kebijakan?
9) Apakah perusahaan memberikan motivasi yang positif yang positif
bagi karyawan?
10) Apakah perubahan dan pergantian struktur organisasi dilakukan
seacra periodik?
11) Apakah dilakukan perubahan dan pergantian struktur organisasi untuk
tahun terakhir?
12) Apakah pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika ?
13) Infromasi apa yang didapatkan oleh perusahaan dari sumber internal
dan eksternal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Aktivitas Pengendalian
1) Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas atas aktivitas
pergudangan?
2) Apakah terdapat dokumen mengenai prosedur dan kebijakan
perusahaan atas pembelian, pengelolaan, perpindahan, dan
penghapusan persediaan?
3) Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke database persediaan?
4) Apakah pimpinan membuat rancangan kegiatan?
d. Informasi dan Komunikasi
1) Apakah pimpinan sudah memastikan terjalinnya komunikasi internal
yang efektif?
2) Apakah setiap penyimpangan dilaporkan kepada pimpinan ?
3) Apakah perusahaan memiliki prosedur standar operasional tertulis
untuk karyawan?
4) Apakah terdapat pertemuan antara pimpinan dan karyawan dalam
melakukan pegambilan keputusan?
5) Apakah komunikasi antara karyawan dengan pimpinan telah berjalan
dengan baik?
6) Apakah pimpinan menggunakan sarana untuk mengkomunikasikan
informasi penting kepada karyawan?
7) Apakah karyawan dapat mengkomunikasikan informasi secara
langsung kepada pimpinan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
8) Apakah karyawan memiliki hak untuk melaporkan kecurangan yang
terjadi? Bagaimana cara karyawan melaporkan kecurangan tersebut?
9) Sarana yang yang digunakan pimpinan untuk mengomunikasikan
informasi kepada karyawan?
e. Aktivitas Pemantauan
1) Apakah pimpinan melakukan pemantauan terhadap persediaan barang?
2) Apakah pimpinan memantau jalannya keefektifan pengendalian
internal perusahaan secara rutin?
3) Apakah ada tindakan koreksi dari pimpinan terhadap pengendalian
internal secara periodik ?
4) Apakah pimpinan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan
secara rutin?
5) Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional sehari-hari?
6) Apakah pimpinan mempertimbangkan hasil rapat tahun sebelumnya
untuk tahun berikutnya?
7) Apakah pimpinan mempertimbangkan masukan dari auditor internal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Merekap hasil jawaban kuesioner. Peneliti menggunakan teknik analisis data
yang diadopsi dari rumus perhitungan Arikunto (2016) untuk megetahui
persentase setiap komponen pengendalian internal. Adapun rumus
perhitungan untuk mengukur persentase tersebut sebagai berikut:
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑥 100%
Keterangan:
P = Tingkat persentase
F = Frekuensi jawaban “ya”
N = Jumlah pertanyaan
Jawaban “ya” akan memperoleh nilai 1 dan jawaban “tidak” akan
memperoleh nilai 0. Pengukuran hasil digunakan untuk menentukan
keterangan apakah pengendalian internal telah diterapkan secara baik atau
belum.
Berdasarkan uraian tersebut agar hasil penelitian akhir berupa pernyataan
kualitatif, besarnya persentase dijadikan dasar bagi penentuan predikat
(Arikunto, 2016). Besarnya persentase dapat di lihat pada tabel skor yaitu
tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Tabel Skor
Skor Keterangan
81-100 % Baik Sekali
61-80 % Baik
41-60 % Cukup
21-40 % Kurang Baik
0-20 % Tidak Baik
Sumber: Arikunto (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Peneliti mengadopsi model yang dikemukakan oleh Arikunto (2016) sebagai
indikator penilaian untuk menarik simpulan dari hasil penilaian kuesioner.
Model indikator penilaian yang diadopsi peneliti dapat dilihat pada tabel
kriteria efektivitas pada tabel 5, sebagai berikut:
Tabel 5. Kriteria Efektivitas
Tingkat efektivitas (%) Kriteria
81-100 % Sangat efektif
61-80 % Efektif
41-60 % Cukup efektif
21-40 % Kurang efektif
0-20 % Tidak efektif
Sumber: Arikunto (2016)
4. Peneliti melakukan evaluasi efektivitas terhadap pengendalian internal atas
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama dengan
membandingkan kesesuaian antara pengendalian internal yang diterapkan
pada persediaan pada barang dagangan dengan lima komponen
pengendalian internal menurut COSO yaitu pada tabel penjelasan teori
pengendalian internal persediaan barang dagangan dalam pengendalian
internal COSO yang dipaparkan pada Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9,
dan Tabel 10 sebagai berikut :
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Teori Kriteria
Menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai
etika
a. Menetapkan pola atau gaya di tingkat puncak. Dewan direksi dan manajemen pada semua level
entitas menunjukkan melalui arahan, tindakan, dan perilaku mereka mengenai pentingnya integritas dan nilai-nilai etika untuk mendukung fungsi
sistem pengendalian internal.
a. Pimpinan menunjukkan integritas dan nilai-nilai etika melalui arahan,
tindakan dan perilaku.
b. Menetapkan standar perilaku. Ekspektasi dewan direksi dan manajer senior
mengenai integritas dan nilai-nilai etika didefinisikan dalam standar entitas dengan menetapkan standar perilaku pada semua
karyawan.
b. Perusahaan menetapkan standar perilaku pada semua karyawan.
c. Mengevaluasi ketaatan untuk standar yang dilakukan.
Proses untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim dalam menerapkan standar yang telah ditetapkan.
c. Perusahaan mengevaluasi penerapan nilai-nilai etika karyawan.
d. Membicarakan penyimpangan pada waktu yang tepat.
Penyimpangan dari standar yang diharapkan entitas diidentifikasi dan diperbaiki secara konsisten dan tepat waktu.
d. Perusahaan melaksanakan perbaikan atas penyimpangan yang terjadi
secara konsisten dan tepat waktu.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Teori Kriteria
Dewan direksi menunjukkan independensi terhadap
manajemen dan melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal.
a. Menetapkan tanggung jawab pengawasan. Dewan direksi mengidentifikasi dan menerima
tanggung jawab pengawasan dalam hubungan untuk menetapkan persyaratan dan ekspektasi.
a. Pimpinan bertanggungjawab melaksanakan pengawasan
terhadap persediaan barang dagangan.
b. Menggunakan keahlian yang relevan. Dewan direksi mendefinisikan, memelihara, dan secara
periodik mengevaluasi keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan di antara anggota-anggotanya untuk
memampukan mereka menanyakan pertanyaan pemeriksaan dari manajemen senior dan mengambil tindakan yang cocok.
b. Karyawan dipilih berdasarkan keterampilan dan keahlian.
c. Mengoperasikan secara independen.
Dewan direksi mempunyai anggota yang cukup yang independen dari manajemen dan bertujuan dalam
mengevaluasi dan membuat keputusan.
c. Perusahaan memiliki karyawan
yang cukup dalam rangka membantu melaksanakan tugas
dan tanggungjawab.
d. Menyediakan pengawasan untuk sistem pengendalian internal.
Dewan direksi memberikan tanggung jawab
pengawasan untuk desain manajemen, implementasi,
dan melakukan pengendalian internal.
d. Pengawasan karyawan dilakukan oleh komite audit
yang independen
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Teori Kriteria
Manajemen membentuk, dengan pengawasan dari komisaris,
struktur, jalur pelaporan, dan kewenangan serta tanggung jawab yang sesuai dalam upaya
pencapaian organisasi.
a. Mempertimbangkan seluruh struktur dalam entitas. Manajemen dan dewan direksi mempertimbangkan
berbagai struktur yang digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan.
a. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan
digambarkan dalam bentuk grafis.
b. Menetapkan alur pelaporan. Manajemen mendesain dan mengevaluasi alur pelaporan
untuk setiap struktur entitas untuk mampu melaksanakan otoritas dan tanggung jawab dan mengalirkan informasi
untuk mengatur aktivitas entitas.
b. Pimpinan menetapkan alur pelaporan organisasi dari
setiap bagian.
c. Mendefinisikan, memberikan, dan membatasi otoritas dan tanggung jawab. Otoritas memberikan wewenang kepada seseorang
untuk berperilaku seperti yang dibutuhkan, namun otoritas seseorang juga perlu untuk mendefinisikan
batasan wewenangnya. Manajemen dan dewan direksi mendelegasikan wewenang, mendefinisikan tanggung jawab, dan menggunakan proses dan teknologi yang
tepat untuk menempatkan tanggung jawab dan pemisahan tugas pada berbagai level dalam organisasi
c. Perusahaan melakukan pemisahan tugas serta uraian tugas (job desk) yang jelas
bagi karyawan.
Organisasi menunjukkan komitmen
untuk memperoleh, mengembangkan,dan memelihara
a. Menetapkan kebijakan dan praktik.
Kebijakan dan praktek mencerminkan ekspektasi kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
a. Pimpinan menetapkan
kebijakan dan praktik pelaksanaan kegiatan.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Teori Kriteria
orang-orang yang kompeten dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.
b. Mengevaluasi kompetensi dan membicarakan kekurangan. Dewan direksi dan manajemen mengevaluasi
kompetensi untuk sumber daya manusia dalam organisasi maupun penyedia jasa dari luar
(outsourching) dalam relasi untuk menetapkan kebijakan dan praktek, dan membicarakan kekurangan-kekurangan jika diperlukan.
b. Pimpinan melakukan evaluasi kompetensi sumber daya manusia yang diperlukan.
c. Menarik, mengembangkan, dan memelihara inividu-
individu atau sumber daya manusia. Organisasi menyediakan konsultasi dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk menarik, mengembangkan dan memelihara personel ataupun penyedia jasa dari luar yang cukup dan kompeten untuk mendukung
pencapaian tujuan.
c. Perusahaan melakukan
pelatihan kepada karyawan dalam memahmi tugas dan
tanggungjawabnya dalam melaksanakan kegiatan.
d. Perencanaan dan persiapan untuk penggantian. Manajemen senior dan dewan direksi mengembangkan
kemungkinan rencana untuk tugas dari tanggung jawab yang penting dalam pengendalian internal.
d. Perusahaan melakukan persiapan dan perencanaan
atas penggantian karyawan
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen
Lingkungan Pengendalian Teori Kriteria
Organisasi mewajibkan setiap individu untuk
mengembangkan akuntabilitas atas tanggung jawabnya. Dalam hal ini
\pengendalian internal dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
organisasi.
a. Menjalankan akuntabilitas melalui struktur, otoritas dan tanggung jawab.
Akuntabilitas mengarah ke kepemilikan wewenang untuk kinerja pengendalian internal dalam pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang dihadapi oleh entitas.
Manajemen dan dewan direksi menetapkan mekanisme untuk mengkomunikasikan dan memiliki individu yang bertanggungjawab untuk kinerja tanggung jawab pengendalian internal seluruh organisasi
dan mengimplementasikan tindakan perbaikan jika dibutuhkan.
a. Pimpinan bertanggungjawab
menyampaikan setiap kebijakan dan keputusan kepada
karyawan.
b. Menetapkan pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan. Manajemen dan dewan direksi menetapkan pengukuran kinerja,
insentif, dan penghargaan lain yang tepat untuk tanggung jawab pada semua level pada entitas, mencerminkan dimensi yang tepat dari
kinerja dan mengharapkan standar dilaksanakan, dan mempertimbangkan pencapaian tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Perusahaan menetapkan
pengukuran kinerja bagi karyawan.
c. Mengevaluasi pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan secara
relevan dan terus-menerus. Manajemen dan dewan direksi menyepakati insentif dan penghargaan
dengan penyelesaian tanggung jawab pengendalian internal dalam mencapai tujuan.
c. Pimpinan
mengevaluasi kinerja karyawan secara
periodik.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Teori Kriteria
d. Mempertimbangkan tekanan yang terlalu banyak. Manajemen dan dewan direksi mengevaluasi dan
menyesuaikan tekanan yang diasosiasikan pencapaian tujuan dengan mereka memberikan tanggung jawab, mengembangkan pengukuran kinerja, dan mengevaluasi
kinerja.
d. Pimpinan mengevaluasi tekanan atau kendala dalam
mencapai tujuan organisasi.
(Sumber: COSO Framework, 2013)
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Penilaian
Risiko dalam Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen
Penilaian Risiko Teori Kriteria
Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan
yang cukup untuk mampu mengidentifikasikan dan menaksir risiko yang
terkait dengan tujuan.
a. Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan operasi yaitu: mencerminkan pilihan manajemen, mempertimbangkan
batas toleransi yang dapat diterima untuk risiko, memasukkan tujuan kinerja operasi dan keuangan, dan membentuk suatu dasar untuk menjalankan sumber daya.
a. Pimpinan membuat rancangan kegiatan.
b. Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan pelaporan non-
keuangan eksternal, terdiri dari: patuh terhadap standar dan frameworks yang ditetapkan pihak eksternal,
mempertimbangkan level ketelitian yang dibutuhkan, dan mencerminkan aktivitas entitas.
b. Perusahaan patuh terhadap
standar penilaian persediaan barang dagangan yang ditetapkan
dalam akuntansi persediaan
c. Poin-poin yang berkaitan dengan tujuan kepatuhan antara lain: mencerminkan hukum dan regulasi eksternal dan
mempertimbangkan toleransi yang dapat diterima atas risiko.
c. Perusahaan memberikan hukuman yang tegas bagi karyawan yang
melakukan kecurangan untuk kepentingan diri sendiri.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Penilaian
Risiko dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Penilaian
Risiko Teori Kriteria
Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan
untuk semua entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana
risiko seharusnya dikelola.
a. Memasukkan level entitas, cabang, divisi, unit operasi, dan fungsional
Organisasi mengidentifikasi dan menilai risiko pada level entitas, cabang, divisi,unit operasi, dan fungsional yang relevan dengan pencapaian tujuan. Identifikasi risiko
merupakan proses yang berulang dan biasanya diintegrasikan dengan proses perencanaan.
a. Pimpinan mengidentifikasi dan menilai risiko.
b. Menganalisis faktor internal dan eksternal
Identifikasi risiko mempertimbangkan faktor eksternal dan internal dan pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Faktor eksternal, terdiri dari: ekonomi, lingkungan alam,
regulasi, sosial, teknologi, dan operasi di negara asing (foreign operation). Sedangkan faktor internal, terdiri
dari: infrastruktur, struktur manajemen, personel, akses atas aset, dan teknologi.
b. Menyimpan dokumen dan
catatan di tempat yang aman.
c. Melibatkan level manajemen yang tepat Organisasi memasukkan mekanisme penaksiran risiko
yang efektif dengan melibatkan level manajemen yang tepat.
c. Setiap dokumen terdapat tanda tangan sebagai bukti otorisasi
dan keabsahan dokumen.
d. Mengestimasi tingkat signifikan risiko yang
teridentifikasi. Risiko yang diidentifikasi dianalisis melalui suatu proses termasuk mengestimasi risiko signifikan yang potensial.
d. Pimpinan mengestimasi risiko
yang signfikan.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Penilaian
Risiko dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Penilaian
Risiko Teori Kriteria
e. Menentukan bagaimana respon terhadap resiko. Penaksiran risiko termasuk mempertimbangkan
bagaimana risiko sebaiknya diatur entah itu diterima, dihindari, dikurangi, maupun dibagi.
e. Pimpinan menentukan bagaimana respon terhadap risiko.
Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penaksiran resiko untuk mencapai tujuan
a. Mempertimbangkan berbagai jenis kecurangan (fraud).
Penaksiran kecurangan mempertimbangkan pelaporan yang curang, kemungkinan kehilangan
aset, dan korupsi yang dihasilkan dari berbagai cara bahwa kecurangan dan kejahatan bisa terjadi.
a. Pimpinan mempertimbangkan berbagai jenis kecurangan.
b. Menaksir dorongan dan tekanan Dorongan dan tekanan biasanya dihasilkan dari
lingkungan pengendalian. Hal ini dapat merupakan pengaruh yang potensial untuk risiko kecurangan.
b. Perusahaan memberikan motivasi yang positif bagi karyawan
c. Menaksir perilaku dan rasionalisasi. Penaksiran risiko kecurangan mempertimbangkan
bagaimana manajemen dan personel lainnya mungkin terlibat dalam dan membenarkan tindakan yang salah.
c. Perusahaan menanamkan nilai-nilai moral yang baik bagi
karyawan.
Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan
yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan.
a. Menaksir perubahan dalam kepemimpinan. Organisasi mempertimbangkan perubahan dalam
manajemen dan tindakan masing-masing dan filosofi dalam sistem pengendalian internal.
a. Perubahan dan pergantian struktur organisasi dilakukan
secara periodik.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Sumber: COSO Framework, 2013)
Tabel 8. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Aktivitas
Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen
Aktivitas Pengendalian Teori Kriteria
Organisasi memilih dan mengembangkan
aktivitas pengendalian yang berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk
mencapai tujuan pada level yang dapat
diterima.
a. Mengintegrasikan dengan penaksiran risiko. Aktivitas pengendalian membantu menjamin bahwa
respon risiko yang menyebut dan mengurangi risiko dilakukan.
a. Menggunakan desain dokumen yang baik dengan mencantumkan nomor urut
tercetak untuk mengurangi risiko kecurangan.
b. Mempertimbangkan faktor spesifik entitas. Manajemen mempertimbangkan bagaimana
lingkungan, kompleksitas, alam, dan bidang operasi, maupun karakteristik organisasi yang spesifik
mempengaruhi pemilihan dan pengembangan aktivitas pengendalian.
b. Menyimpan harta ke dalam tempat yang aman dan membatasi akses terhadap harta.
c. Menetapkan proses bisnis yang relevan. Manajemen menetapkan proses bisnis yang relevan
yang memerlukan aktivitas pengendalian.
c. Perusahaan Menggunakan dokumen tiga rangkap untuk setiap transaksi pembelian
dan penjualan persediaan barang dagangan.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Aktivitas
Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen
Aktivitas Pengendalian Teori Kriteria
d. Mengevaluasi tipe pengendalian yang memiliki sifat berganda. Aktivitas pengendalian termasuk susunan dan berbagai
pengendalian dan mungkin termasuk suatu kesinambungan untuk mengurangi risiko, mempertimbangkan kontrol secara manual ataupun otomatisasi, dan kontrol pencegahan dan
detektif.
d. Karyawan melakukan pengecekan berkala terhadap
fisik barang secara otomatis yaitu mengggunakan sistem dan manual secara periodik.
e. Adanya pemisahan tugas. Manajemen melakukan pemisahan tugas antara tugas-tugas yang
berpotensi untuk terjadinya kecurangan. Tugas-tugas yang biasanya dipisahkan adalah fungsi otorisasi, fungsi pemegang harta, dan fungsi pencatat.
e. Terdapat pemisahan tugas antara bagian pembelian,
bagian penjualan, dan bagian pemesanan dan pihak yang melakukan otorisasi
Organisasi memilih dan
mengembangkan aktivitas pengendalian yang umum
melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.
a. Menentukan ketergantungan antara kegunaan teknologi dalam
proses teknis dan teknologi dalam pengendalian umum. Manajemen memahami dan menetapkan ketergantungan dan
hubungan antara proses bisnis, aktivitas pengendalian yang otomatis, dan pengendalian teknologi secara umum.
a. Melakukan penyimpanan
catatan dan dokumen dalam bentuk file serta melakukan
backup data.
b. Menetapkan infrastruktur teknologi aktivitas pengendalian yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian melalui infrastruktur teknologi yang didesain dan
diimplementasikan untuk membantu menjamin kelengkapan, akurasi dan ketersediaan dari proses teknologi.
b. Pencatatan menggunakan sistem untuk membantu
menjamin kelengkapan, akurasi dan ketersediaan.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Aktivitas
Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Aktivitas
Pengendalian Teori Kriteria
c. Menetapkan aktivitas pengendalian dalam proses keamanan manajemen yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang didesain dan diimplementasikan untuk membatasi hak akses atas teknologi untuk mengotorisasi
pengguna yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan mereka dan untuk melindungi aset entitas dari ancaman eksternal.
c. Terdapat pembatasan akses terhadap komputer dan file.
d. Menetapkan proses akuisisi, pengembangan, dan pemeliharaan aktivitas pengendalian yang relevan. Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui akuisisi, pengembangan, dan pemeliharaan teknologi dan infrastuktur untuk mencapai
tujuan manajemen.
d. pimpinan memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian melalui akuisisi,
pengembangan dan pemeliharaan teknologi dan
infrastruktur untuk mencapai tujuan manajemen.
Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian
melalui kebijakan, menetapkan apa yang
diharapkan, dan prosedur yang relevan untuk melaksanakan kebijakan
a. Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mendukung penyebaran arahan manajemen.
Manajemen menetapkan aktivitas pengendalian yang dibangun menjadi proses bisnis dan aktivitas karyawan
sehari-hari melalui penetapan kebijakan yang diharapkan dan tindakan sesuai dengan prosedur yang relevan.
a. pimpinan menetapkan aktivitas pengendalian yang dibangun
menjadi proses bisnis.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Aktivitas
Pengendalian dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Aktivitas
Pengendalian Teori Kriteria
b. Menetapkan tanggungjawab untuk pelaksanaan kebijakan dan prosedur.
Manajemen menetapkan tanggung jawab untuk aktivitas pengendalian dengan manajemen unit bisnis atau fungsi yang memiliki risiko yang relevan.
b. Pimpinan menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masing-
masing bagian.
c. Melaksanakan dalam cara yang tepat waktu.
Tanggung jawab personel melaksanakan aktivitas pengendalian dalam cara yang tepat waktu didefinisikan
dengan kebijakan dan prosedur.
c. Kegiatan pada persediaan barang
dagangan dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan oleh
pimpinan.
(Sumber: COSO Framework, 2013)
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Informasi dan
Komunikasi dalam Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen Informasi
dan Komunikasi Teori Kriteria
Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
a. Mengidentifikasi keperluan informasi. Suatu proses untuk mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan dan diharapkan untuk mendukung fungsi komponen lain dari pengendalian internal dan mencapai tujuan entitas.
a. Pimpinan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk pembelian
dan penjualan persediaan barang dagangan
b. Mendapatkan sumber data internal dan eksternal.
Sistem informasi mengungkap sumber data internal dan eksternal.
b. Pimpinan mendapatkan data dari
sumber internal maupun eksternal menyangkut persediaan barang dag
angan
c. Memproses data yang relevan menjadi informasi. Sistem informasi memproses dan memtransformasikan data yang relevan menjadi
informasi.
c. Melakukan pencatatan pada setiap barang yang masuk dan keluar dan melakukan pengecekan antara fisik
persediaan dengan catatan
d. Memelihara kualitas melalui pemrosesan. Sistem informasi memproduksi informasi yang tepat
waktu, sekarang, akurat, lengkap, dapat diakses, dilindungi, dan dapat diverifikasi dan dipelihara. Informasi direview untuk relevansinya dalam
mendukung komponen pengendalian internal.
d. Perusahaan memiliki sistem informasi yang memberikan
informasi secara akurat, tepat waktu, lengkap, dan dapat diakses
e. Mempertimbangkan biaya dan manfaat. Sifat, jumlah, dan ketelitian dalam
mengkomunikasikan informasi disertakan dan mendukung pencapaian tujuan.
e. Menggunakan pencatatan terkomputerisasi dan pencatatan
manual.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Informasi
dan Komunikasi dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Informasi
dan Komunikasi Teori Kriteria
Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi,
termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal yang diperlukan untuk
mendukung fungsi pengendalian internal.
a. Mengkomunikasikan informasi pengendalian internal.
Suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan untuk memampukan seluruh personil memahami dan melakukan tanggung jawab
pengendalian internal mereka.
a. Pimpinan dan karyawan secara rutin melaksanakan rapat.
b. Mengkomunikasikan dengan dewan direksi.
Komunikasi ada di antara manajemen dan dewan direksi sehingga keduanya memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi peran mereka dengan
menghormati tujuan entitas.
b. pimpinan mengomunikasikan dan
membahas setiap kegiatan bersama dengan karyawan
c. Menyediakan pemisahan alur komunikasi. Pemisahan saluran komunikasi, seperti saluran
whistle-blower berada di tempat dan berfungsi sebagai mekanisme gagal dan simpan untuk memungkinkan komunikasi anonim dan rahasia
ketika saluran normal berfungsi dengan tidak normal dan tidak efektif.
c. Karyawan memiliki hak untuk melaporkan kecurangan yang
terjadi.
d. Memilih metode komunikasi yang relevan.
Metode komunikasi mempertimbangkan waktu, pendengar, dan sifat dari informasi tersebut.
d. Pimpinan mengomunikasikan
informasi melalui sarana tertentu kepada karyawan.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Informasi
dan Komunikasi dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen
Informasi dan Komunikasi Teori Kriteria
Organisasi mengomunikasikan dengan
pihak eksternal mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi dari
pengendalian internal.
a. Mengkomunikasikan dengan pihak eksternal. Suatu proses untuk mengomunikasikan informasi yang relevan
dan tepat waktu untuk pihak eksternal termasuk shareholders, rekan, pemilik, pembuat regulasi, konsumen, dan analisis keuangan dan pihak eksternal lainnya.
a. Pimpinan mengomunikasikan
informasi mengenai Persediaan kepada konsumen
maupun kepada pemasok
b. Memungkinkan datangnya komunikasi. Saluran komunikasi terbuka mengizinkan masukan (input) dari
pelanggan, pemasok, auditor eksternal, pembuat regulasi, analis keuangan, dan lainnya memberikan informasi yang relevan kepada manajemen dan dewan direksi.
b. Perusahaan secara terbuka mengizinkan masukan
(input) dari pelanggan.
c. Mengkomunikasikan dengan dewan direksi.
Informasi yang relevan yang dihasilkan dari penilaian yang dilakukan oleh pihak eksternal dikomunikasikan ke dewan
direksi.
c. konsumen dapat memberikan
penilaian dan masukan secara langsung tentang kualitas dan
kuantitas persediaan barang dagangan serta pelayanan yang diberikan konsumen
kepada perusahaan.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen Informasi
dan Komunikasi dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Informasi
dan Komunikasi Teori Kriteria
d. Memilih metode komunikasi yang relevan. Metode komunikasi mempertimbangkan waktu,
pendengar, dan sifat komunikasi dan hukum, peraturan, dan persyaratan penggadaian.
d. Pimpinan dan karyawan mengomunikasikan masalah-masalah
di dalam rapat.
(Sumber: COSO Framework, 2013)
Tabel 10. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Pemantauan dalam Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen Pemantauan
Teori Kriteria
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan / atau terpisah untuk memastikan
apakah komponen pengendalian internal ada dan berfungsi.
a. Mempertimbangkan gabungan evaluasi yang sedang berlangsung dan terpisah. Manajemen mencakup keseimbangan evaluasi yang
berkelanjutan dan terpisah.
a. Pimpinan melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah secara seimbang.
b. Mempertimbangkan tingkat perubahan.
Manajemen mempertimbangkan tingkat perubahan dalam proses bisnis dan bisnis saat memilih dan mengembangkan evaluasi yang terus berlanjut dan terpisah.
b. Pimpinan mempertimbangkan
hasil evaluasi kegiatan dari tahun ke tahun.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 10. Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal Persediaan atas Barang Dagangan pada Komponen
Pemantauan dalam Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen
Pemantauan Teori Kriteria
c. Menetapkan dasar pemahaman. Perancangan dan keadaan sistem pengendalian internal
saat ini digunakan untuk menetapkan garis dasar untuk evaluasi berkelanjutan dan terpisah.
c. Hasil pelaporan kegiatan tahunan digunakan untuk
membantu menentukan kebijakan tahun selanjutnya.
d. Menyesuaikan ruang lingkup dan frekuensi Manajemen mempetimbangkan beragai alternatif ruang
lingkup dan frekuensi evaluasi terpisah sesuai dengan risiko entitas.
d. Pimpinan mengevaluasi seluruh kegiatan pengendalian
internal persediaan barang dagangan yang dilaksanakan.
Organisasi mengevaluasi dan
mengomunikasikan kekurangan pengendalian internal pada waktu yang tepat
kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan perbaikan, termasuk manajemen senior dan dewan direksi secara tepat.
a. Mengomunikasikan kekurangan
Kekurangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan.
a. Pimpinan mengomunikasikan
hasil evaluasi di dalam rapat dan mengambil tindakan perbaikan.
b. Mengawasi tindakan perbaikan. Manajemen mencari kekurangan dan melakukan tindakan perbaikan secara tepat waktu.
b. Pimpinan dengan rekomendasi dari komite audit melakukan tindakan perbaikan secara
tepat waktu.
(Sumber: COSO Framework, 2013)
5. Peneliti mendeskripsikan hasil jawaban kueisoner dan hasil evaluasi pengendalian internal pada persediaan barang dagangan PT
Indo Traktor Utama dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Deskripsi PT Indo Traktor Utama
PT Indo Traktor Utama merupakan cabang dari Indomobil Group, sebuah
perusahaan distributor dan produsen otomotif terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini telah lama dipercayai oleh perusahaan-perusahaan ternama
Eropa dan Amerika, sebagai distributor utama transportasi alat berat,
pelabuhan dan alat angkut. Beberapa merek yang dinaungi oleh PT Indo
Traktor Utama meliputi; Renault Trucks, Kalmar, Manitou, Italgru, dan
Matsninen. Produk-produk tersebut mempunyai pangsa pasar yang besar
dengan daya tarik konsumen yang tinggi.
B. Produk-Produk PT Indo Traktor Utama
1. Renault Trucks mempersembahkan : Renault K Range
Renault Trucks memberikan pelanggan efisiensi (performa yang
optimum dengan minimum polusi), Value (produk berkualitas unggul
dengan harga sesuai), quality (produk terbaik di kelasnya yang dapat
menjamin fleksibilitas gerakan bagi alat angkut serta kondisi kerja
terbaik pagi para pengemudi).
Renault trucks merupakan truk alat berat yang cocok untuk
pertambangan, penebangan, penggalian, dan transportasi. Selama lebih
dari 25 tahun berkecimpung di industri truk Indonesia, Renault telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dikenal oleh masyarakat melalui performanya yang tangguh di berbagai
macam kondisi. Keunggulan Renault Trucks:
a. Kemampuan perataan tanah yang hebat
b. Bemper metal tiga bagian dengan pelindung mesin.
c. Parabolic leaves bagian depan dan pegas parabolic leaf bagian
belakang yang diperkuat
d. Filter udara: untuk medan berdebu, dengan prafilter siklonik
e. Filter diesel: penadah air dengan kapasitas tinggi
2. KALMAR
Alat bongkar muat Kalmar telah digunakan di berbagai pelabuhan
dan terminal di seluruh dunia. Perusahaan kami merupakan pelopor
utama otomotif dan efisiensi energi operasional kontainer. Dengan
sistem derek bongkar muat otomatis yang unggul, Kalmar dapat
menghemat biaya operasi serta meningkatkan daya guna perangkat.
Kami menguasai pangsa pasar pelabuhan dan terminal yang
kebanyakan menggunakan alat bongkar muat kontainer seperti; Derek
pengangkut kontainer dari kapal ke pelabuhan (ship to shore cranes),
Derek berbahan karet (rubber tyre gantry cranes), derek penumpuk
kontainer otomatis (automatic stacking cranes), shuttle and straddle
carriers, reachstakers, traktor terminal dan handler kontainer kosong
(Terminal tractors and empty container handlers). Selain itu, Bromma
Spreaders juga memimpin pasar di berbagai segmen Derek spreader
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
meliputi; ship to shore, mobile harbor, dan derek lapangan. Di Indonesia,
Kalmar menjadi perusahaan utama dalam pangsa pasar alat bongkar muat
kontainer seperti reachstaker, traktor terminal dan handler kontainer
kosong (Terminal tractors and empty container handlers) dengan nilai
saham mencapai 70%.
3. MANITOU GROUP
Manitou group menyediakan solusi untuk segala kebutuhan anda dalam
bidang alat angkut material pertambangan, konstruksi, perkebunan,
peternakan, dan industri. Manitou & Gehl merupakan perangkat
serbaguna dengan banyak kegunaan yang aman dan efisien. Saat ini, satu
dari tiga alat pengangkat medan berat terkemuka di dunia adalah
Manitou. Dengan pengalaman selama 20 tahun di Indonesia, kami
menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan lain dalam bidang
pengangkutan material.
4. ITALGRU : Derek pelabuhan dan lepas pantai
ITALGRU terbukti berpengalaman dalam memberikan pelayanan di
industri kargo. Pelayanan yang diberikan meliputi segmen logistik
penting seperti pelabuhan, daerah lepas pantai, galangan kapal, dan bisnis
pabrik baja. Kompetensi dan Inovasi merupakan 2 pilar utama dari
merek, desain, dan pembangunan ITALGRU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
C. Struktur Organisasi Department Parts Operation
Gambar I: Struktur Organisasi Department Parts Operation
Sumber: PT Indo Traktor Utama
STAFFSECTIONDEPARTEMENDIVISION
PARTS OPERATION
DHANI HERDIANA
PARTS INVENTORY & LOGISTIC
HERI SUNARYO
PRODUCT SUPPORT COORD
ALCANDER VALERIAN
KALMAR & MANITOU
EVI RULITA
REANULT
MUKTI IMAMSYAH
OTHERS
DONI IRAWAN
WAREHOOUSE
BAMBANG S
STOREMAN
ZAENAL M
STOREMAN
ARY YUDONO
IMPORT & LOG
DADY HS
LOGISTIC ADMIN
IWIDYA AMELIA
PARTS COMMERCIAL
TEGUH YAHYA
PORT COMMERCIAL
SYAEFUL BAHRI
RT / MA COMMERCIAL
YOSAPHAT PANJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
D. Pembagian Tanggung Jawab dan Wewenang Storeman
1. JOB TITLE
Divisi : After Sales
Department : Parts
Sub Department : Inventory & Distribution
Seksi : Parts Area
Sub Seksi : -
Jabatan : Storeman
Atasan Langsung : Parts Operation Officer
Bawahan Langsung : -
2. JOB DESCRIPTION
a. Tujuan Jabatan :
1) Agar proses keluar dan masuk barang di gudang berjalan baik, tepat
waktu, sesuai dengan standard dan aman.
2) Agar spare parts dapat tersimpan dan ditempatkan di gudang dalam
keadaaan baik, bersih, mudah terjangkau, mudah ditemukan dan di
lokasi penyimpanan yang seharusnya.
b. Tugas Pokok :
1) Menurunkan, mengeluarkan dan memeriksa spare parts yang tiba
di gudang (sesuai dengan standar penerimaan yang berlaku).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2) Melokasikan setiap spare parts ke lokasi penyimpanan yang telah
ditentukan, baik untuk spare parts yang baru tiba maupun untuk
spare parts yang dipindah lokasikan, termasuk mempersiapkan
lokasi penyimpanan baru (sesuai dengan standar penyimpanan
yang berlaku).
3) Mengambil spare parts dari lokasi, men-packing dan menyerah
terimakan spare parts yang diminta ke parts counter atau ke pihak
pengirim barang : delivery man, shipper, forwarder dan courier
(sesuai dengan standar pengiriman yang berlaku).
4) Menjaga kebersihan dan kerapian gudang dan lokasi penyimpanan
spare parts.
5) Menjaga keamanan warehouse dan keutuhan dari stock spare parts
yang ada di gudang.
c. Tugas Tambahan :
1) Ikut serta dalam melaksanakan proses stock taking berkala
(mingguan dan bulanan) dan ikut serta dalam proses stock taking
tahunan.
2) Membantu proses administrasi penerimaan, pengeluaran,
penyimpanan dan pengiriman spare parts.
3) Ikut serta dalam proses penegakan standar keselamatan kerja
K3LH di gudang dan area penyimpanan sekitarnya.
4) Ikut serta dalam proses peningkatan standar penyimpanan,
pengiriman, penerimaan dan pen-packing-an spare parts.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5) Membantu tindak lanjut dari proses discrepancy dan scrapping
spare parts.
d. Wewenang :
1) Bekerja di dalam area gudang dan menggunakan fasilitas kerja di
dalam gudang.
2) Membuka dan menutup akses ke gudang (sesuai dengan perintah
langsung dari warehouse chief).
3) Mengambil dan menempatkan spare parts dari/ke lokasi
penyimpanan spare parts.
4) Menerima spare parts dari pihak pengirim barang dan
menandatangani dokumen penerimaan barang (SPB).
5) Menyerahterimakan spare parts ke pihak pengirim barang dan
menandatangani dokumen pengiriman barang (SPB), bila fungsi
warehouse administration tidak terpisah.
6) Melakukan proses administrasi penerimaan spare parts, bila fungsi
warehouse administration tidak terpisah.
e. Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap penerimaan spare parts secara fisik.
2) Bertanggung jawab terhadap peng-alokasian spare parts ke lokasi
penyimpanan.
3) Bertanggung jawab terhadap pengiriman dan serah terima spare
parts dari gudang, termasuk meneruskan semua dokumen yang
terlampir pada barang ke semua pihak yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4) Bertanggung jawab terhadap kondisi kerapihan, kebersihan dan
keamanan gudang.
E. Pembagian Tanggung Jawab dan Wewenang Inventory and
Distribution Head
1. JOB TITLE
Divisi : Parts
Department : Parts
Sub Department : Inventory & Distribution
Seksi : -
Sub Seksi : -
Jabatan : Inventory & Distribution Head (National)
Atasan Langsung : National Parts Manager
Bawahan Langsung : Product Support, Site Support, Central
Warehouse, Import and Delivery
Monitoring
2. JOB DESCRIPTION
a. Tujuan Jabatan :
Menjadi key person yang mengorganisir, mengatur, dan bertanggung
jawab terhadap operasional perencanaan inventory, pembelian spare
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
part, pen-import-an spare parts, penyimpanan spare parts dan
pengiriman spare parts
b. Tugas Pokok
1) Menetapkan parameter-parameter dasar inventory, dengan
persetujuan National Parts Manager, yang akan digunakan sebagai
acuan dalam pengelolaan stock
2) Menetapkan parameter-parameter perhitungan harga (dengan
persetujuan National Parts Manager), termasuk perhitungan landed
cost factor dan persentase besarnya gross margin yang berimbang
antara keuntungan bagi perusahaan dengan tingkat loyalitas
customer.
3) Memonitor, me-manage dan me-adjust level inventory stock secara
nasional agar sehat, sesuai dengan kebutuhan operasional dan
sesuai dengan parameter-parameter inventory yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4) Mensupervisi, memeriksa, melakukan approval bagi proses
perencanaan order, baik yang berupa back order, emergency stock
dan stock order.
5) Mensupervisi, memeriksa, dan melakukan approval bagi proses
peng-orderan spare parts, baik yang berupa back order, emergency
stock, dan stock order.
6) Mengawai proses import, termasuk melakukan perbandingan dan
analisa biaya yang timbul dari proses import tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
7) Mengawasi proses pengiriman spare parts, termasuk melakukan
perbandingan dan analisa biaya yang timbul dari proses pengiriman
spare parts tersebut.
8) Melakukan proses outsourcing supplier spare parts baru, dengan
pertimbangan seperti harga yang lebih baik, TOP/credit limit yang
lebih baik, kualitas spare parts yang lebih baik, kebutuhan
operasional dan lain-lain.
9) Menyediakan technical assistance bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
10) Melakukan proses penyehatan stock, seperti scrapping buy back,
price cut, dan lain-lain.
11) Melakukan analisa terhadap kelayakan fasilitas penyimpanan,
fasilitas packing, fasilitas angkat dan fasilitas pengiriman dari
setiap gudang yang dipunyai oleh PT. Indotruck Utama.
12) Mensupervisi proses claim Discrepancy Supply Report (DSR) ke
supplier dan principal.
13) Melakukan proses outsourcing domestic forwarder dan overseas
forwarder.
14) Mensupervisi masalah penyelesaian pembayaran ke
supplier/principal
15) Melakukan proses outsourcing domestic forwarder dan overseas
forwarder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
16) Mensupervisi masalah penyelesaian pembayaran ke
supplier/principal
17) Menyampaikan laporan bulanan kepada National Parts Manager
18) Berkomunikasi dengan principal/supplier untuk menyediakan
masalah –masalah yang berhubungan supply spare parts
19) Melakukan man power development (termasuk melakukan
tindakan penegakan disiplin, coaching, recruit, terminasi,
promosi, reward dan training) untuk seluruh bawahan.
c. Tugas Tambahan
1) Bernegosiasi dengan customer, mengenai masalah support dan
harga
2) Melakukan kegiatan koordinasi internal secara reguler, perti
internal weekly meeting, dan lain-lain
d. Wewenang
1) Bertindak sebagai penganggung jawab utama pada inventory dan
delivery
2) Menandatangani dokumen resmi perusahaan seperti CBC,
Purchase Proposal, Surat Peringatan, Surat Pemberitahuan, Surat
Usulan promosi, Surat Usulan Kenaikan Gaji/Golongan, Surat
Kontrak Sewa, Scrapping Document, Voucher Hutang, IOM dan
lain-lain.
3) Melakukan pengecekan dan approval untuk dokumen-dokumen
yang terkait dengan kegiatan operasional, Surat Permintaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Persetujuan (SPP), Purchase Requesation (PR), Surat Perintah
Perjalanan Dinas (SPPD), Laporan Biaya Perjalanan Dinas
(LBPD), Cash Voucher, Izin Meninggalkan Pekerjaan (IMP),
Repair Order (RO), Surat Tugas, Request Parts Cannibal (RPC)
dan lain-lain
4) Melakukan recruitment (atas approval) dan terminasi (atas
approval)
e. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap tercapainya target inventory dan
delivery, sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) secara
nasional
2) Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas dan kohesifitas
dari team inventory dan delivery
3) Bertanggung jawab terhadap tercapainya tingkat kepuasan yang
optimum dari seluruh customer , karena supply spare parts yang
sehat
4) Bertanggung jawab terhadap analisa, review dan seluruh usaha
perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas operasional
inventory dan delivery.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
F. Visi dan Misi
1. Visi :
Menjadi partner bisnis terpercaya dalam bidang kendaraan dan alat berat
serta menyediakan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
2. Misi :
a. Memberikan kontribusi maksimal dalam pemberdayaan potensi
bisnis, sehingga kestabilan pendapatan dan keuntungan yang
diperoleh para pemegang saham dapat terjamin serta mengenalkan
perusahaan kepada masyarakat luas.
b. Memberikan solusi yang menyeluruh guna mempererat ikatan bisnis
dengan pelanggan.
c. Fokus terhadap pemberian pelayanan pelanggan setelah pembelian
produk, untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas klien.
d. Terus menerus berusaha untuk memberdayakan tenaga kerja sehingga
dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme perusahaan,
juga membuat perusahaan menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja
dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO
1. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama dari Bagian Kepala Gudang dan Parts
Operation Head
Perhitungan persentase jawaban kuesioner menggunakan rumus
arikunto dengan pemberian skor (lihat tabel 3) dan pemberian kriteria (lihat
tabel 5) untuk menilai efektivitas pengendalian internal persediaan barang
dagangan di PT Indo Traktor Utama. Berikut hasil perhitungan jawaban
kuesioner untuk setiap komponen pengendalian internal COSO yang di
paparkan pada tabel 11, tabel 12, tabel 13, tabel 14, dan tabel 15:
a. Komponen Lingkungan Pengendalian
Tabel 11. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Lingkungan
Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan Parts
Operation Head
No Sub-komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
1 Integritas dan
Nilai Etika
4 4 100 % Sangat
Efektif
2 Dewan Direksi dan
Komite Audit
2 2 100 % Sangat Efektif
3 Srtuktur Organisasi
2 2 100 % Sangat Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 11. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Lingkungan
Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan Parts Operation
Head (Lanjutan)
No Sub-
komponen
Jumlah
Jawaban “Ya”
Jumlah
Pertanyaan
Persentase
(%)
Kriteria
5 Pendelegasian
Wewenang dan Tanggung
Jawab
7 7 100 % Sangat
Efektif
Jumlah 18 18 100 % Sangat
Efektif
Sumber: data diolah
b. Komponen Penilaian Risiko
Tabel 12. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Penilaian
Risiko Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan Parts
Operation Head
Sumber: data diolah
c. Komponen Aktivitas Pengendalian
Tabel 13. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Aktivitas
Pengendalian Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan
Parts Operation Head
Sumber: data diolah
No Sub-komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
Penilaian Risiko
6 6 100 % Sangat Efektif
Jumlah 6 6 100 % Sangat
Efektif
No Sub-
komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
Aktivitas Pengendalian
12 15 80 % Efektif
Jumlah 12 15 80 % Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
d. Komponen Informasi dan Komunikasi
Tabel 14. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Lingkungan
Pengendalian Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan
Parts Operation Head
Sumber: data diolah
e. Komponen Pemantauan
Tabel 15. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Lingkungan
Pengendalian Pengendalian Kepada Kepala Gudang dan
Parts Operation Head
Sumber: data diolah
2. Rekapan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama dari Bagian Parts Inventory and Logistic
Head
Perhitungan persentase jawaban kuesioner menggunakan rumus arikunto
dengan pemberian skor (lihat tabel 3) dan pemberian kriteria (lihat tabel 5)
untuk menilai efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan
di PT Indo Traktor Utama. Berikut hasil perhitungan jawaban kuesioner
No Sub-
komponen
Jumlah
Jawaban “Ya”
Jumlah
Pertanyaan
Persentase
(%)
Kriteria
Informasi
dan Komunikasi
14 14 100 % Sangat
Efektif
Jumlah 14 14 100 % Sangat
Efektif
No Sub-
komponen
Jumlah
Jawaban “Ya”
Jumlah
Pertanyaan
Persentase
(%)
Kriteria
Aktivitas Pemantauan
3 5 60 % Cukup Efektif
Jumlah 3 5 60 % Cukup
Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
untuk setiap komponen pengendalian internal COSO yang di paparkan pada
tabel 16, tabel 17, tabel 18, tabel 19, dan tabel 20:
a. Komponen Lingkungan Pengendalian
Tabel 16 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Lingkungan
Pengendalian Kepada Parts Inventory and Logistic Head
No Sub-
komponen
Jumlah
Jawaban “Ya”
Jumlah
Pertanyaan
Persentase
(%)
Kriteria
1 Integritas dan
Nilai Etika
2 2 100 % Saangat
Efektif
2 Komitmen Terhadap
Kompetensi
3 3 100 % Sangat Efektif
3 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung
Jawab
4 4 100 % Sangat Efektif
Jumlah 9 9 100 % Sangat
Efektif
Sumber: data diolah
b. Komponen Penilaian Risiko
Tabel 17. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Penilaian Risiko
Kepada Parts Inventory and Logistic Head
Sumber: data diolah
No Sub-komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
Penilaian
Risiko
6 6 100 % Sangat
Efektif
Jumlah 6 6 100 % Sangat
Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Komponen Aktivitas Pengendalian
Tabel 18. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Aktivitas
Pengendalian Kepada Parts Inventory and Logistic Head
Sumber: data diola
d. Komponen Informasi dan Komunikasi
Tabel 19. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Informasi dan
Komunikasi Kepada Parts Inventory and Logistic Head
Sumber: data diolah
e. Komponen Pemantauan
Tabel 20. Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Komponen Aktivitas
Pemantauan Kepada Parts Inventory and Logistic Head
Sumber: data diolah
No Sub-
komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
Aktivitas Pengendali
an
12 15 80 % Efektif
Jumlah 12 15 80 % Efektif
No Sub-komponen
Jumlah Jawaban
“Ya”
Jumlah Pertanyaan
Persentase (%)
Kriteria
Informasi dan Komunika
si
14 14 100 % Sangat Efektif
Jumlah 14 14 100 % Sangat
Efektif
No Sub-
komponen
Jumlah
Jawaban “Ya”
Jumlah
Pertanyaan
Persentase
(%)
Kriteria
Aktivitas
Pemantauan
3 5 60 % Cukup
Efektif
Jumlah 3 5 60 % Cukup
Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
B. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama dengan Membandingkan Antara
Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan
Komponen Pengendalian Berdasarkan COSO Menurut Hasil Jawaban
Kuesioner, Wawancara, dan Observasi
1. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Dilakukan dengan Membandingkan
Antara Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan
Komponen Lingkungan Pengendalian Berdasarkan COSO
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan struktur
yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di sebuah
organisasi. Lingkungan pengendalian PT Indo Traktor Utama mencakup
sikap para karyawan terhadap pentingnya pengendalian internal pada
organisasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan antara
implementasi pengendalian internal pada persediaan barang dagangan dengan
teori pengendalian internal menurut COSO yang meliputi komponen
Lingkungan Pengendalian yang dipaparkan dalam Tabel 21. berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 21. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian
Internal COSO
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor
Utama
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
Menunjukkan komitmen terhadap
integritas dan nilai etika
a. Pimpinan menunjukkan integritas dan nilai-nilai
etika melalui arahan, tindakan dan perilaku.
a. Pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika dibuktikan dengan menjadi contohan
kepada karyawan yaitu datang tepat waktu.
Sesuai
b. Perusahaan menetapkan
standar perilaku pada semua karyawan.
b. Perusahaan sudah menetapkan standar
perilaku pada semua karyawan yang dimuat dalam sebuah buku
Sesuai
c. Perusahaan mengevaluasi
penerapan nilai-nilai etika karyawan.
c. Perusahaan melakukan evaluasi penerapan nilai-nilai etika karyawan yaitu melalui
briefing pagi, sharing pagi, pada membacakan culture atau value perusahaan
Sesuai
d. Perusahaan
melaksanakan perbaikan atas penyimpangan yang
terjadi secara konsisten dan tepat waktu.
d. Perusahaan melaksanakan perbaikan atas
penyimpangan yang terjadi secara konsisten dan tepat waktu yaitu melalui coaching dan
conseling dan dengan terus dilakukan followup
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 21. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan
Pengendalian Kriteria
Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Dewan direksi menunjukkan
inependensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan
kinerja pengendalian internal.
a. Pimpinan bertanggungjawab melaksanakan pengawasan
terhadap persediaan barang dagangan.
a. Pimpinan melaksanakan pengawasan terhadap persediaan
barang dagangan melalui sistem yang terkomputerisasi
Sesuai
b. Karyawan dipilih
berdasarkan keterampilan dan keahlian.
b. Karyawan dipilih berdasarkan
kriteria dan persyaratan kompetensi. Perusahaan memiliki persyaratan tertentu untuk masing-
masing posisi.
Sesuai
c. Perusahaan memiliki karyawan yang cukup dalam
rangka membantu melaksanakan tugas dan tanggungjawab.
c. Perusahaan memiliki karyawan yang cukup dalam rangka
membantu melaksanakan tugas dan tangggung jawab. Tidak ada rangkap jabatan
Sesuai
d. Pengawasan karyawan dilakukan oleh komite audit yang independen
d. Perusahaan sudah memiliki komite audit yang independen yang berfungsi untuk mengawasi setiap
kegiatan.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 21. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo
Traktor Utama
Sesuai/ Tidak Sesuai
Keterangan
Manajemen membentuk, dengan
pengawasan dari komisaris, struktur,
alur pelaporan, dan otoritas dan tanggung jawab yang tepat
dalam pencapaian tujuan.
a. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan
digambarkan dalam bentuk grafis.
a. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang digambarkan dalam
bentuk grafis.
Sesuai
b. Pimpinan menetapkan alur
pelaporan organisasi dari setiap bagian.
b. Pimpinan menetapkan alur pelaopran
dari setiap bagian (halaman 87) Sesuai
c. Perusahaan melakukan
pemisahan tugas serta uraian tugas (job desk) yang jelas bagi
karyawan.
c. Perusahaan memiliki uraian tugas (job
desk) bagi karyawan secara jelas (halaman 88-95)
Sesuai
Organisasi menunjukkan
komitmen untuk memperoleh,mengembangkan,dan
memelihara orang- orang yang kompeten
dalam upaya pencapaian tujuan
a. Pimpinan menetapkan kebijakan dan praktik
pelaksanaan kegiatan.
a. Pimpinan menetapkan kebijakan dan praktik pelaksanaan kegiatan yaitu
lewat SOP. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan standar/prosedure yang berlaku
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 21 Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Lingkungan Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo
Traktor Utama Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
b. Perusahaan melakukan pelatihan kepada karyawan
dalam memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam
melaksanakan kegiatan.
c. Perusahaan memberikan kegiatan pelatihan kepada karyawan.
Dalam bentuk traning, dan sharing knowledge, traning dilakukan sesuai
kebutuhan sedangkan sharing knowledge sekali sebulan
Sesuai
d. Perusahaan melakukan persiapan dan perencanaan
atas penggantian karyawan
d. Perusahaan melakukan persiapan dan perencanaan atas penggantian
karyawan yaitu adanya manpower planning. Pengajuan ke
management jika akan ada penggantian, mulai dari mencari source internal sampai ke eksternal.
Sesuai
Organisasi mewajibkan
setiap individu untuk mengembangkan
akuntabilitas atas tanggung jawabnya dalam hal pengendalian
internal dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
a. Pimpinan bertanggungjawab
menyampaikan setiap kebijakan dan keputusan
kepada karyawan.
a. Pimpinan menyampaikan informasi
kebijakan dan keputusan kepada karyawan saat meeting koordinasi
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 21. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen
Lingkungan Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor
Utama
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
b. Perusahaan menetapkan
pengukuran kinerja bagi karyawan.
b. Perusahaan menetapkan
pengukuran kinerja bagi karyawan dengan tolak ukur kedisiplinan, kerjasama,
pengetahuan, ketrampilan
Sesuai
c. Pimpinan mengevaluasi kinerja karyawan secara periodik.
c. Perusahaan melakukan evaluasi kinerja karyawan secara periodik yaitu dilakukan satu kali dalam sebulan
Sesuai
d. Pimpinan mengevaluasi
tekanan atau kendala dalam mencapai tujuan
organisasi.
d. Pimpinan mengevaluasi tekanan dan
kendala yaitu melalui coaching dan conseling
Sesuai
(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Dilakukan dengan Membandingkan
Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan
Komponen Penilaian Risiko Berdasarkan COSO.
Risiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan kerugian atau
merupakan kombinasi dari kemungkinan dan akibat. Untuk
menminimalkan risiko, PT Indo Traktor Utama perlu melakukan penilaian
risiko. Penilaian risiko merupakan kegiatan analisis dan evaluasi risiko
dalam tindakan sebuah organisasi. Beberapa hal yang berkaitan dengan
penaksiran risiko menurut COSO yaitu menilai risiko, mengelola risiko,
menaksir potensi kecurangan dan perubahan. Dengan penaksiran risiko
yang baik, PT Indo Traktor Utama dapat mengelola potensi resiko yang
dihadapi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Untuk mengetahui praktik penilaian risiko yang dilakukan, peneliti
membandingkan antara implementasi pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan dengan teori pengendalian internal menurut
COSO yang meliputi komponen Penilaian Risiko yang dipaparkan dalam
Tabel 22. berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 22. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam Pengendalian
Internal COSO
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang
cukup untuk mampu mengidentifikasikan
dan menaksir risiko yang terkait dengan tujuan.
a. Pimpinan membuat rancangan kegiatan.
a. Pimpinan membuat rancangan kegiatan yaitu dengan dibuatnya dayli activity
Sesuai
b. Perusahaan patuh terhadap standar penilaian persediaan
barang dagangan yang ditetapkan dalam akuntansi persediaan
b. Perusahaan patuh terhadap standar penilaian persediaan
barang dagangan yang ditetapkan dalam akuntansi persediaan yaitu perusahaan
menggunakan average method dalam penilaian persediaan.
Sesuai
c. Perusahaan memberikan
hukuman yang tegas bagi karyawan yang melakukan kecurangan untuk kepentingan
diri sendiri.
c. Perusahaan memberikan
hukuman yang tegas bagi karyawan yang melakukan kecurangan untuk kepentingan
pribadi. Contohnya yaitu pencurian asset perusahaan.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 22. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai
tujuan untuk semua entitas dan
menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan
bagaimana risiko seharusnya diatur.
a. Pimpinan mengidentifikasi dan menilai risiko.
a. Pimpinan melakukan identifikasi dan penilaian terhadap risiko. Risiko-risiko yang ditemukan
adalah
Sesuai
b. Menyimpan dokumen dan
catatan di tempat yang aman.
b. Karyawan menyimpan dokumen
dan catatan di tempat yang aman. Dokumen disimpan di lemari (filling cabinet)
Sesuai
c. Setiap dokumen terdapat tanda
tangan sebagai bukti otorisasi dan keabsahan dokumen.
c. Setiap dokumen terdapat tanda
tangan sebagai bukti otorisasi Sesuai
d. Pimpinan mengestimasi risiko
yang signfikan.
d. Pimpinan mengestimasi risiko yang
signifikan. Risiko yang signifikan yang ada yaitu perubahan harga,
barang tidak diproduksi lagi, kerusakan barang, dan lambatnya pengiriman barang.
Sesuai
e. Pimpinan menentukan
bagaimana respon terhadap risiko
e. Pimpinan menentukan respon
terhadap risiko yaitu mengurangi risiko
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 22. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalan Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam Pengendalian Internal COSO
(Lanjutan)
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi mempertimbangkan
potensi kecurangan dalam penaksiran resiko untuk
mencapai tujuan
a. Pimpinan mempertimbangkan
berbagai jenis kecurangan.
a. Pimpinan mempertimbangkan berbagai jenis kecurangan yang
terjadi yaitu pada saat penerimaan dan pengeluaran barang dagangan
Sesuai
b. Perusahaan memberikan motivasi yang positif bagi
karyawan
b. Perusahaan memberikan motivasi yang positif bagi karyawan yaitu
dengan memberikan penghargaan yaitu dalam bentuk kenaikan gaji, kanaikan jabatan dan insentif
dalam bentuk uang
Sesuai
c. Perusahaan menanamkan nilai-nilai moral yang baik
bagi karyawan.
c. Perusahaan menanamkan nilai-nilai moral yang baik bagi
karyawan dibuktikan dengan adanya Indomobil Daily Value Compass (IDVC) yang berisi
ilustrasi mengenai nilai-nilai moral.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 22. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Penilaian Risiko
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-
perubahan yang bisa berpengaruh pada
sistem pengendalian internal secara signifikan.
a. Perubahan dan pergantian struktur organisasi dilakukan secara periodik.
a. Perubahan dan pergantian struktur organisasi belum dilakukan secara periodik.
Tidak Sesuai
Disesuikan dengan kondisi di lapangan,
contohnya jika terjadi resign
karyawan maka akan dilakukan perubahan dan
pergantian struktur organisasi
(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Dilakukan dengan Membandingkan
Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan
Komponen Aktivitas Pengendalian Berdasarkan COSO.
Perusahaan sebagai entitas organisasi memilih dan mengembangkan
aktivitas pengendalian yang berkontribusi dalam pengelolaan risiko.
Aktivitas pengendalian merupakan tindakan-tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur untuk memastikan arahan manajemen
untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan organisasi. Tindakan-
tindakan pengendalian tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan dan
pengelolaan teknologi serta dengan membuat kebijakan-kebijakan untuk
mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Pada praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama, aktivitas
pengendalian yang dilakukan berhubungan dengan penggunaan teknologi
serta kebijakan-kebijakan untuk memastikan tanggung jawab
pengendalian internal. Untuk mengetahui aktivitas pengendalian yang
dilaksanakan, peneliti membandingkan antara implementasi pengendalian
internal pada persediaan barang dagangan dengan teori pengendalian
internal menurut COSO yang meliputi komponen Aktivitas Pengendalian
yang dipaparkan dalam Tabel 23. berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 23. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang
berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk
mencapai tujuan pada level yang dapat diterima.
a. Menggunakan desain dokumen yang baik dengan mencantumkan nomor urut
tercetak untuk mengurangi risiko kecurangan.
a. Perusahaan menggunakan dokumen yang mencantumkan nomor urut
tercetak.
Sesuai
b. Menyimpan harta ke dalam tempat yang aman dan membatasi akses terhadap
harta.
b. Persediaan barang dagangan disimpan di gudang yang aman yang diberi batasan berupa pagar.
Sesuai
c. Perusahaan Menggunakan
dokumen tiga rangkap untuk setiap transaksi pembelian dan penjualan persediaan barang
dagangan.
c. Perusahaan menggunakan
dokumen tiga rangkap untuk setiap transaksi. Satu rangkap diberikan kepada pembeli, satu
rangkap untuk bagian gudang dan satu rangkap pembukuan.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 23. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
d. Karyawan melakukan pengecekan berkala terhadap
fisik barang secara otomatis yaitu mengggunakan sistem dan
manual secara periodik.
d. Karyawan melakukan pengecekan berkala terhadap
fisik barang secara otomatis dan manual. Pengecekan
manual dilakukan sekali setiap minggu
Sesuai
e. Terdapat pemisahan tugas antara bagian pembelian, bagian
penjualan, dan pihak yang melakukan otorisasi
e. Perusahaan sudah melakukan pemisahan antara fungsi
pembelian, penjualan dan pihak yang melakukan
otorisasi.
Sesuai
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang umum melalui teknologi untuk
mendukung pencapaian tujuan.
a. Melakukan penyimpanan catatan dan dokumen dalam bentuk file serta melakukan backup data.
a. Perusahaan menyimpan catatan dan dokumen dalam bentuk file serta melakukan
backup data.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 23. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Aktivitas
Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
b. Pencatatan menggunakan sistem untuk membantu menjamin
kelengkapan, akurasi dan ketersediaan.
b. Perusahaan melakukan Pencatatan persediaan
barang dagangan menggunakan sistem yaitu
dynamic ax untuk membantu menjamin kelengkapan, akurasi dan
ketersediaan
Sesuai
c. Terdapat pembatasan akses terhadap komputer dan file.
c. Perusahaan melakukan pembatasan
akses terhadap komputer yaitu menggunakan user id
Sesuai
d. pimpinan memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui akuisisi, pengembangan dan
pemeliharaan teknologi dan infrastruktur untuk mencapai tujuan manajemen.
d. Perusahaan melakukan pengembangan teknologi
yaitu adanya department ICT (Information Communication
Technologies)
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 23. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Aktivitas Pengendalian
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT
Indo Traktor Utama Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
Organisasi menerapkan aktivitas pengendalian
melalui kebijakan, yang menetapkan apa yang diharapkan, dan
prosedur yang relevan untuk melaksanakan
kebijakan tersebut
a. Pimpinan menetapkan aktivitas pengendalian yang dibangun menjadi proses bisnis.
a. Setiap transaksi pembelian dan penjualan persediaan barang dagangan di otorisasi oleh pihak
yag berwenang.
Sesuai
b. Pimpinan menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masing-
masing bagian
b. Pimpinan menetapkan tugas dan tanggung jawab
untuk masing-masing bagian sesuai dengan job description
Sesuai
c. Kegiatan pada persediaan barang
dagangan dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan
oleh pimpinan.
c. Kegiatan pada persediaan barang dagangan dilaksanakan
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan yaitu berdasarkan daily activity
Sesuai
(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
4. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Dilakukan dengan Membandingkan Penerapan
Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan Komponen
Informasi Dan Komunikasi Berdasarkan COSO.
Komunikasi pada sebuah organisasi merupakan hal yang sangat
penting. Kominikasi yang baik akan menghasilkan informasi yang baik
pula. Sebagai entitas organisasi, PT Indo Traktor Utama juga perlu
mempertimbangkan komponen informasi dan komunikasi. Informasi
dibutuhkan entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian
internal untuk mendukung pencapaian tujuan. Dengan demikian,
Perusahaan harus menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas
dari sumber eksternal maupun dari sumber internal untuk mendukung
fungsi pengendalian internal.
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan antara implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan dengan teori
pengendalian internal menurut COSO yang meliputi komponen Informasi
dan Komunikasi yang dipaparkan dalam Tabel 24. berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO
Elemen Komponen Informasi dan Komunikasi
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas untuk
mendukung fungsi pengendalian internal.
b. Pimpinan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk pembelian dan
penjualan persediaan barang dagangan
a. Pimpinan Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk
pembelian dan penjualan persediaan barang dagangan
yaitu mengenai stok barang, kuantitas barang yang akan dikirim dan dibeli, data
konsumen dan pemasok
Sesuai
b. Pimpinan mendapatkan data dari sumber internal
maupun eksternal menyangkut persediaan barang dagangan
b. Pimpinan mendapatkan data dari sumber internal berupa
stok barang dan data dari sumber eksternal berupa data pemasok yang akan
digunakan sebagai informasi dalam melakukan pembelian
barang dagangan
Sesuai
c. Melakukan pencatatan pada setiap barang yang masuk dan keluar dan melakukan
pengecekan antara fisik persediaan dengan catatan.
c. Perusahaan melakukan pencatatan pada setiap barang yang masuk dan keluar
dan melakukan pengecekan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Informasi dan
Komunikasi
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
antara fisik persediaan dengan catatan (binning card).
d. Perusahaan memiliki sistem informasi yang memberikan
informasi secara akurat, tepat waktu, lengkap, dan dapat diakses
d. Perusahaan memiliki sistem informasi yaitu dynamic ax yang
memberikan informasi akurat, tepat waktu, lengkap, dan dapat diakses mengenai jumlah
persediaan.
Sesuai
e. Menggunakan pencatatan terkomputerisasi dan
pencatatan manual.
e. Perusahaan memiliki sistem yang terkomputerisasi yaitu
dynamic ax yang akan mengawasi keluar masuknya persediaan barang dagangan dan
juga perusahaan melakukan pencatatan manual (binning
card) terhadap keluar masuknya persediaan barang dagangan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang Dagangan
PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam Pengendalian Internal
COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Informasi dan Komunikasi
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo
Traktor Utama Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
Organisasi secara
internal mengomunikasikan
informasi, termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk
pengendalian internal yang diperlukan untuk
mendukung fungsi pengendalian internal.
a. Pimpinan dan karyawan
secara rutin melaksanakan rapat.
a. Pimpinan dan karyawan
melaksanakan rapat seaca rutin yaitu Meeting koordinasi internal
dilakukan setiap satu minggu sekali, meeting antar department sales dilakukan satu bulan sekali
dan meeting board of director dilakukan satu bulan sekali.
Sesuai
b. Pimpinan mengomunikasikan
dan membahas setiap kegiatan bersama dengan karyawan
b. Pimpinan mengomunikasikan dan
membahas setiap kegiatan bersama dengan karyawan dalam
meeting koordinasi yang dilakukan setiap satu kali dalam seminggu.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
c. Karyawan memiliki hak untuk melaporkan kecurangan yang
terjadi.
c. Setiap karyawan dapat melaporkan kecurangan yang
terjadi secara langsung kepada pimpinan yang lebih tinggi atau
kepada HRD maupun secara tertulis kepada pimpinan atau HRD melalui Internal Office
Memo (IMO).
Sesuai
d. Pimpinan mengomunikasikan informasi melalui sarana
tertentu kepada karyawan.
d. Pimpinan mengomunikasikan informasi melalui sarana yaitu
Internal Office Memo (IMO), email, dan telepon.
Sesuai
Organisasi
mengomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai persoalan
yang mempengaruhi fungsi dari
pengendalian internal
a. Pimpinan mengomunikasikan
informasi mengenai persediaan secara tepat waktu kepada konsumen maupun
kepada pemasok
a. Pimpinan mengomunikasikan
informasi kepada konsumen dan pemasok mengenai persediaan menggunakan telepon atau email.
Sesuai
b. Perusahaan secara terbuka mengizinkan masukan (input)
dari pelanggan.
b. Perusahaan sudah secara terbuka mengizinkan masukan (input) dari
pelanggan melalui email maupun telepon.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Tabel 24. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Informasi dan
Komunikasi
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT
Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
c. konsumen dapat memberikan penilaian dan
masukan secara langsung tentang kualitas dan
kuantitas persediaan barang dagangan serta pelayanan yang diberikan konsumen
kepada perusahaan.
c. konsumen dapat memberikan penilaian dan masukan secara
langsung tentang kualitas dan kuantitas persediaan barang
dagangan serta pelayanan yang diberikan konsumen kepada perusahaan
menggunakan email atau telepon.
Sesuai
d. Pimpinan dan karyawan
mengkomunikasikan masalah-masalah di dalam rapat.
e. Pimpinan dan karyawan
menyampaikan masalah- masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan di
dalam rapat rutin yaitu dalam meeting koordinasi
Sesuai
(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
5. Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Dilakukan dengan Membandingkan
Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan dan
Komponen Kegiatan Pemantauan Berdasarkan COSO.
Dalam melaksanakan pengendalian internal, perusahaan perlu
melaksanakan kegiatan pemantauan. Kegiatan pemantauan dilaksanakan
untuk memberikan penilaian kinerja pengendalian internal pada waktu
tertentu. Kegiatan pemantauan melibatkan proses evaluasi yang
berkelanjutan serta melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Pemantauan terhadap pengendalian internal akan menemukan
kekurangan-kekurangan yang menghambat tercapainya tujuan organisasi
sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan antara implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan dengan teori
pengendalian internal menurut COSO yang meliputi komponen
Pemantauan yang dipaparkan dalam Tabel 25 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 25. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Kegiatan Pemantauan dalam Pengendalian
Internal COSO
Elemen Komponen Kegiatan Pemantauan
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT Indo Traktor Utama
Sesuai/Tidak Sesuai
Keterangan
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan / atau terpisah untuk
memastikan apakah komponen pengendalian internal
ada dan berfungsi.
a. Pimpinan melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah secara seimbang.
a. Pimpinan belum melakukan evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah secara
seimbang pada pengendalian internal persediaan barang
dagangan.
Tidak Sesuai
Hanya melakukan evaluasi berkelanjutan
sedangkan evaluasi terpisah tidak
dilakukan
b. Pimpinan mempertimbangkan hasil evaluasi kegiatan dari tahun ke tahun.
b. Pimpinan mempertimbangkan laporan kegiatan pengendalian internal persediaan barang
dagangan tahun sebelumnya untuk menentukan kegiatan
yang akan dilaksanakan di tahun berikutnya.
Sesuai
c. Hasil pelaporan
kegiatan tahunan digunakan untuk membantu menentukan
kebijakan tahun selanjutnya.
c. Hasil pelaporan kegiatan
tahunan pengendalian persediaan barang dagangan digunakan untuk membantu
menentukan kebijakan tahun selanjutnya.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 25. Tabel Perbandingan antara Teori dan Implementasi Pengendalian Internal pada Persediaan Barang
Dagangan PT Indo Traktor Utama Berdasarkan pada Komponen Kegiatan Pemantauan dalam Pengendalian
Internal COSO (Lanjutan)
Elemen Komponen Kegiatan Pemantauan
Kriteria Praktik yang dilaksanakan PT
indo Traktor Utama Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
d. Pimpinan mengevaluasi seluruh kegiatan pengendalian
internal persediaan barang dagangan yang dilaksanakan.
d. Pimpinan melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan
pengendalian internal persediaan barang dagangan,
yaitu setiap minggu dalam meeting korrdinasi
Sesuai
Organisasi
mengevaluasi dan mengomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat
kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil
tindakan perbaikan, termasuk manajemen
senior dan dewan direksi secara tepat.
a. Pimpinan mengomunikasikan
hasil evaluasi kepada auditor internal untuk mengambil tindakan perbaikan
a. Pimpinan mengomunikasikan
hasil evaluasi kepada auditor internal untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap
kesalahan yang terjadi.
Sesuai
b. Pimpinan dengan rekomendasi dari komite audit melakukan
tindakan perbaikan secara tepat waktu.
b. Pimpinan dengan rekomendasi dari auditor internal melakukan
perbaikan terhadap pengendalian internal persediaan barang dagangan.
Sesuai
(Sumber: COSO Framework, 2013; data diolah, 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
C. PEMBAHASAN
1. Komponen Lingkungan Pengendalian
a) Integritas dan nilai etika
Integritas dan nilai etika merupakan sub-komponen inti dalam
lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian tidak bisa efektif tanpa
adanya integritas dan nilai etis yang tinggi dari setiap karyawan perusahaan.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner parts inventory and logistic head,
kepala gudang dan parts operation head sub komponen ini memiliki kriteria
“Sangat Efektif” dengan persentase 100 persen.
Pada pelaksanaannya, PT Indo Traktor Utama sudah menekankan
pentingnya integritas dan nilai etika pada seluruh karyawan, integritas dan
nilai etika tersebut dibuat secara tertulis, dalam hal ini perusahaan memiliki
program pelatihan karyawan yang mengomunikasikan komitmen perusahaan
terhadap integritas dan perilaku etis yaitu melalui sarana dalam bentuk buku
yang tertuang dalam Indomobil Daily Value Compass (IDVC).
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama, pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika. Seperti pernyataan
dari Part Operation Head sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika melalui tindakan yaitu
datang tepat waktu di kantor, punya sopan santun baik dari cara berpakaian maupun dalam berkomunikasi, dan harus jujur, punya tanggung jawab terhadap tugas.
PT Indo Traktor Utama memiliki standar nilai-nilai etika yang
ditunjukkan secara eksplisit yaitu yang dimuat dalam sebuah buku.
Perusahaan melakukan evaluasi penerapan nilai-nilai etika karyawan yaitu
melalui briefing pagi, sharing pagi, pada membacakan culture atau value
perusahaan. Karyawan yang telah menyimpang dari nilai-nilai etika akan
diberikan couching and conseling terlabih dahulu dan apabila karyawan
tersebut tidak menunjukkan perubahan akan diberikan teguran lisan. Apabila
teguran lisan juga tidak membawa perubahan terhadap keryawan tersebut
maka akan diberikan Surat Peringatan (SP) dan apabila setelah diberikan SP
tidak menunjukkan perubahan, langkah selanjutnya adalah Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK). Seperti yang dinyatakan Part Operation Head
sebagai berikut:
Iya tentunya ada hukuman tegas bagi karyawan yang melanggar etika karyawan, sebelum hukuman diberikan terlebih dahulu diberikan couching
and consoling dan apabila karyawan tersebut tidak menunjukkan perubahan akan diberikan teguran lisan. Apabila teguran lisan juga tidak
membawa perubahan terhadap keryawan maka akan diberikan Surat Peringatan (SP) dan langkah yang terakhir adabila karyawan masih melakukan hal yang sama adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dengan demikian praktik yang ada pada PT Indo Traktor Utama telah
menerapkan integritas dan nilai-nilai etika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
b) Dewan Direksi dan Komite Audit
Dewan direksi dan komite audit juga sangat memiliki pengaruh yang
besar bagi sebuah organisasi. Dewan komisaris berwenang dalam membentuk
komite audit dan komite audit bertanggungjawab kepada dewan komisaris.
Salah satu tugas utama komite audit adalah memberikan rekomendasi
sehubungan dengan proses pengendalian internal.
Penilain terhadap sub komponen ini berada pada angka 100 persen
kelayakan dengan kriteria “Sangat Efektif” berdasarkan kuesioner yang
diberikan kepada parts operation head. Komponen ini memiliki kriteria
sangat efektif karena didukung oleh perusahaan yang memiliki komite audit
serta komite audit tersebut telah memberikan rekomendasi kepada
perusahaan.
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama, tanggung jawab pengawasan yang dilaksanakan pada PT Indo Traktor
Utama menggunakan badan pengawasan secara independen yaitu adanya
Komite Audit yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan saran
terhadap pengendalian internal yang diterapkan pada persediaan barang
dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berikut pernyataan Part Operation Head:
dari pihak komite audit yang kasih saran terhadap pengendalian dan kita akan mengimplementasikan
Selain Komite Audit, pimpinan juga melakukan pengawasan terhadap
persediaan barang dagangan melalui sistem yang terkomputerisasi.
c) Struktur Organisasi
Struktur organisasi bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja
dalam mencapai tujuan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan. Dalam struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab
didistribusikan sesuai dengan ukuran kompleksitas dan kebutuhan dari bisnis
yang dijalankan oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner parts operation head sub
komponen ini memiliki kriteria “Sangat Efektif” dengan persentase 100
persen. Sangat efektifnya sub komponen ini karena perusahaan sudah
memiliki struktur organisasi dan di dalammnya ditetapkan secara jelas
wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan.
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama, Dalam hal ini, PT Indo Traktor Utama memiliki struktur organisasi
yang digambarkan dalam bentuk grafis yang secara eksplisit telah disusun
dan digambarkan dalam bagan (lihat gambar I, halaman 87).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Dari struktur organisasi tersebut setiap orang dapat melihat dan
mengetahui posisi-posisi di setiap bagian. Melalui struktur organisasi yang
digambarkan secara eksplisit, setiap orang dapat melihat otoritas, tanggung
jawab dan alur komunikasi pada setiap bagian. Selain menunjukkan bagian,
seseorang juga dapat mengetahui tanggung jawab dan proses otorisasi serta
pengawasan yang dijalankan melalui struktur organisasi.
d) Komitmen Terhadap Kompetensi
Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan yang
diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas. Agar lingkungan pengendalian
menjadi efektif, manajemen harus menjaga komitmen terhadap kompetensi
pada tingkat tertentu yang disesuaikan dengan pekerjaan. Komitmen untuk
merekrut dan memelihara pegawai yang kompeten merupakan elemen dalam
lingkungan pengendalian.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner parts inventory and logistic
head dan kepala gudang sub komponen ini memiliki kriteria “Sangat Efektif”
dengan persentase 100 persen. Sangat efektifnya komponen ini didukung oleh
perusahaan sudah memiliki kriteria dan persyaratan kompetensi minimal
untuk setiap jabatan, setiap karyawan memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang tugasnya, serta karyawan dapat melakukan pekerjannya
sesuai dengan target yang ditetapkan. Berdasarkan tabel evaluasi
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo
Traktor Utama, Visi PT Indo Traktor Utama adalah menjadi partner bisnis
terpercaya dalam bidang kendaraan dan alat berat serta menyediakan
pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dalam mencapai visi, PT Indo Traktor
Utama membutuhkan orang-orang yang kompeten. Dalam hal ini, saat
perusahaan merekrut karyawan, perusahaan memilih karyawan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki dan bidang yang dibutuhkan. Perusahaan
menetapkan syarat-syarat tertentu untuk setiap karyawan yang akan
direkrut. Seperti pernyataan Part Operation Head sebagai berikut:
Setiap karyawan kita rekrut yang memiliki persayaratan kompetensi
yang perusahaan butuhkan.
Pimpinan menetapkan kebijakan dan praktik pelaksanaan kegiatan yaitu
lewat SOP. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan standar/prosedure yang
berlaku. Pimpinan melakukan evaluasi kompetensi sumber daya manusia,
seperti pernyataan Part Operation Head, sebagai berikut:
evaluasi kompetensi sumber daya manusia dilakukan dengan selalu meng-upgrate data kompetensi karyawan pada system khusus yaitu lewat
portal development karyawan. Evaluasi dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.
e) Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dirancang untuk
mendorong inisiatif pegawai dalam batasan tertentu. Berdasarkan hasil
jawaban kuesioner parts inventory and logistic head, kepala gudang dan parts
operation head sub komponen ini memiliki kriteria “Sangat Efektif” dengan
persentase 100 persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pada pelaksanaannya PT Indo Traktor Utama sudah melakukan
pemisahan tugas dalam pengendalian persediaan barang dagangan yaitu
adanya pemisahan tugas antara Bagian Counter, Bagian Gudamg, Bagian
Pembelian dan Bagian Pengiriman, adanya kebijakan penerimaan persediaan
hanya jika dokumen pesanan pembelian telah disetujui oleh pihak yang
berwenang, terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya jika dokumen
pengiriman telah disetujui oleh pihak yang berwenang, terdapat kebijakan
mengenai sanksi kepada karyawan atas tindakan tidak jujur, ilegal, dan tidak
etis yaitu berupa pemutusan hubungan kerja, terdapat program
pengembangan karyawan yang dilakukan setiap dua kali dalam setahun yaitu
pada bulan Juli dan Desember.
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama, Perusahaan menetapkan pengukuran kinerja bagi karyawan dengan
tolak ukur kedisiplinan, kerjasama, pengetahuan, ketrampilan. Pengukuran
kinerja dilakukan satu kali dalam setahun. Selai itu Pimpinan mengevaluasi
tekanan dan kendala yaitu melalui coaching dan conseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Komponen Penilaian Risiko
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner parts inventory and logistic
head, kepala gudang dan parts operation head sub komponen ini memiliki
kriteria “Sangat Efektif” dengan persentase 100 persen. Efektifnya komponen
ini didukung oleh karyawan yang sudah memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pembelian dan penerimaan
persediaan dibuktikan dengan karyawan tertib administrasi, karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan dalam proses
pengeluaran persediaan yaitu setiap barang yang keluar mendapat otorisasi
terlebih dahulu dari pihak yang berwenang, karyawan memberikan kontribusi
dalam mencegah risiko kecurangan dalam proses pengendalian persediaan
secara fisik dengan cara mengisi binning card secara berkala, karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan dalam proses
pelaporan persediaan yaitu dengan melakukan stock opname.
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
a. Organisasi menetapkan tujuan secara jelas sehingga memungkinkan
dilakukannya proses identifikasi dan penilaian risiko terkait dengan tujuan.
Dalam melaksanakan tujuan pengendalian untuk hal yang
berhubungan dengan tujuan operasi, PT Indo Traktor Utama membuat
rancangan kegiatan setiap awal tahun yang dimaksudkan untuk membantu
pimpinan dalam mengelola perusahaan, membantu pimpinan dalam
mengkoordinir karyawan, membantu pimpinan dalam mengawasi kinerja
karyawan.
Untuk tujuan kepatuhan, PT Indo Traktor Utama berpedoman pada
Peraturan Perusahaan yang dimuat dalam buku. Di dalam Peraturan
Perusahaan terkandung aturan-aturan umum dan sanksi yang akan
diberlakukan untuk karyawan.
Perusahaan memberikan hukuman tegas bagi karyawan yang
melakukan kecurangan untuk kepentingan dirinya sendiri. Apabila terdapat
karyawan yang diduga dan terbukti melakukan kecurangan maka karyawan
tersebut di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Seperti pernyataan Part
Operation Head sebagai berikut:
karyawan yang melakukan kecurangan (pencurian aset) akan langsung di PHK. Pelanggaran ini termasuk pelanggaran berat, tidak ada toleransi
untuk karyawan yang melakukan pelanggaran jenis ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
b. Organisasi mengidentifikasi risiko terkait dengan pencapaian tujuan
organisasi pada seluruh lingkup entitas, dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola.
PT Indo Traktor Utama memiliki empat bagian yang berhubungan
dengan pengendalian persediaan barang dagangan yaitu diantaranya
Bagian Counter, Bagian Gudamg, Bagian Pembelian dan Bagian
Pengiriman. Setiap bagian tersebut melakukan tugas sesuai dengan
tanggungjawab masing-masing.
Dalam penaksiran risiko, PT Indo Traktor Utama melakukan
pengamanan terhadap dokumen dan catatan. Dokumen dan catatan ini
disimpan di tempat yang aman yaitu disimpan di lemari (filling cabinet)
dan dibuat backup dalam bentuk file. Hal ini dilakukan untuk mencegah
hal-hal yang mungkin terjadi seperti bencana alam, kebakaran mauipun
pencurian.
Persediaan yang masuk dan keluar harus mendapat otoriasi terlebih
dahulu dari pihak yang berwenang. PT Indo Traktor Utama
mengidentifikasi seberapa sering risiko dapat muncul dan dampak dari
risiko tersebut. Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
menilai risiko.
Persediaan yang masuk maupun keluar dapat dipantau secara
langsung melalui sistem yang terkomputerisasi. Selain menggunakan
sistem yang terkomputerisasi, perusahaan juga menggunakan binning card
untuk mencatat secara manual keluar masuknya persediaan barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
dagangan. Dalam hal ini PT Indo Traktor Utama melakukan pengendalian
internal untuk mengurangi risiko kecurangan melalui sistem yang
terkomputerisasi dan kartu perhitungan fisik persediaan (binniing card).
Selain itu, perusahaan juga sudah memberikan motivasi yang positif
bagi karyawan dibuktikan dengan memberikan penghargaan dan promosi
dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik bagi karyawan yaitu
memberikan pesan-pesan moral melalui sebuah ilustrasi yang tertuang
dalam Indomobil Daily Value Compass (IDVC) yang diharapkan dengan
hal tersebut dapat mengurangi risiko kecurangan.
c. Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang bisa
berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan
Pimpinan melakukan pengidentifikasian dan penilaian perubahan-
perubahan yang dapat berpengaruh pada pengendalian internal secara
signifikan. Pimpinan sudah mengomunikasikan perubahan regulasi
kepada seluruh karyawan, pimpinan mengomunikasikan perubahan sistem
baru kepada karyawan, perubahan dan pergantian struktur organisasi
belum dilakukan secara periodik. Perubahan struktur organisasi dilakukan
disesuikan dengan kondisi di lapangan, contohnya jika terjadi resign
karyawan maka akan dilakukan perubahan dan pergantian struktur
organisasi. PT Indo Traktor Utama untuk tahun 2018 belum melakukan
perubahan pada struktur organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Seperti pernyataan Part Operation Head, sebagai berikut:
Perubahan struktur organisasi dilakukan disesuikan dengan kondisi di
lapangan, contohnya jika terjadi resign karyawan
Tidak dilakukan perubahan dan pergantian struktur organisasi untuk
tahun terakhir
3. Komponen Aktivitas Pengendalian
Analisis pengendalian adalah tindakan yang dibangun melalui
kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan instruksi pimpinan
dalam hal mitigasi risiko atas pencapain tujuan telah dilaksanakan. Dengan
kata lain, aktivitas pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses
kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau
mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Aktivitas pengendalian
dilakukan pada setiap level entitas, berbagai tahap proses bisnis, dan pada
lingkungan teknologi. Pengendalian tersebut mencakup kegiatan manual dan
otomatis seperti otorisasi, persetujuan, verifikasi, dan rekonsiliasi.
Hasil kuesioner komponen aktivitas pengendalian yang diberikan
kepada kepala gudang, parts operation head dan parts inventory and logistic
head menunjukkan kriteria “Efektif” dengan persentase 80 persen.
Secara keseluruhan komponen ini sudah sangat efektif, walaupun
perusahaan belum memisahkan persediaan slow moving, persediaan rusak,
dan usang serta belum adanya CCTV dan alarm pada tempat penyimpanan
persediaan perusahaan. Efektifnya komponen ini didukung oleh pengambilan
barang di gudang hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu dengan
adanya restricted area, pembatasan akses ke database persediaan dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang dengan menggunakan user id,
terdapat dokumen-dokumen menyangkut tentang keluar masuknya
persediaan yang nanti akan disejelaskan secara rinci diparagraf berikutnya,
perusahaan melakukan pengamanan fisik terhadap aset dan dokumennya
yaitu dengan disediakannya filling cabinet yaitu lemari khusus yang terbuat
dari bahan logam atau besi dan berukuran tegak seperti lemari yang fungsinya
untuk menyimpan semua arsip penting, perusahaan juga melakukan
pengecekan berkala terhadap fisik barang yang dilakukan setiap minggu yang
dilakukan oleh karyawan yang independen.
Hasil kuesioner yang diisi oleh kepala gudang dan wawancara yang
dilakukan kepada parts operation head serta inspekasi atas ketersediaan
komponen aktivitas pengendalian internal antara lain:
a. Dokumen yang dimiliki oleh perusahaan terkait aktivitas pengendalian
persediaan antara lain surat permintaan pembelian (PO), Surat Order
(SO), proof of delivery (POD), catatan masuk dan keluar persediaan,
dokumen perhitungan fisik persediaan (binn card).
b. Perusahaan memiliki prosedur pembatasan akses ke database persediaan,
perhitungan fisik persediaan, pengecekan kuantitas dan kualitas
persediaan yang akan dikirim dengan dokumen surat pengiriman barang.
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama :
a. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang
berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan pada level
yang dapat diterima.
Perusahaan sudah menggunakan dokumen yang mencantumkan
nomor urut tercetak. Persediaan barang dagangan disimpan di gudang
yang aman yang diberi batasan berupa pagar. Perusahaan menggunakan
dokumen tiga rangkap untuk setiap transaksi. Satu rangkap diberikan
kepada pembeli, satu rangkap untuk bagian gudang dan satu rangkap
pembukuan.
Karyawan melakukan pengecekan berkala terhadap fisik barang
secara otomatis dan manual. Pengecekan manual dilakukan sekali setiap
minggu, perusahaan sudah melakukan pemisahan tugas antara fungsi
penerima pesanan (counter), gudang, purchasing, pengiriman dan pihak
yang melakukan otorisasi.
b. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang
umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan
Dalam melaksanakan aktivitas pengendalian, PT Indo Traktor
Utama telah menggunakan teknologi dalam pemantauan persediaan
barang dagangan. Perusahaan melakukan pemantauan persediaan barang
dagangan dengan menggunakan sistem akuntansi yaitu dynamic ax. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah serta memastikan keakurasian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
perhitungan dalam keluar masuknya persediaan barang dagangan.
Perusahaan menyimpan catatan dan dokumen dalam bentuk file serta
sudah melakukan backup data.
Terdapat pembatasan akses terhadap komputer dan file yang hanya
bisa dilakukan oleh orang independen yang bisa di akses dengan
mneggunakan user id dari orang independen tersebut. Seperti pernyataan
Part Operation Head sebagai berikut:
hanya orang yang punya otoritas saja yang bisa akses, dengan menggunakan user id
c. Organisasi menerapkan kegiatan pengendalian sebagaimana tercermin
pada kebiajkan, yang menetapkan apa yag diharapkan, dan dalam prosedur
yang relevan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Setiap transaksi pembelian dan penjualan persediaan barang
dagangan di otorisasi oleh pihak yag berwenang. Pimpinan sudah
menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian.
Pada saat ada permintaan barang bagian counter akan menerima dan
melaporkan ke bagian gudang selanjutnya bagian gudang akan
memberitahu bagian pemebelian dan selanjutnya bagian pembelian akan
menyerahkan ke bagian pengiriman. Pada saat stok habis, bagian gudang
langsung melaporkan ke bagian pembelian. Setiap persediaan yang masuk
dan keluar terlebih dahulu disampaikan kepada pimpinan yaitu dengan
meminta otorisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
4. Komponen Informasi dan Komunikasi
Komponen informasi dan komunukasi berdasarkan hasil jawaban
kuesioner kepala gudang dan parts inventory and logistic head menunjukkan
hasil 100 persen dengan kriteria “Sangat Efektif”. Komponen pengendalian
ini sudah sangat efektif. Sangat efektifnya komponen ini didukung oleh
semua dokumen transaksi telah diarsipkan dengan baik (filling cabinet),
perusahaan sudah memiliki program komputer akuntansi yaitu dynamic ax
atau dengan kata lain perusahaan sudah terkomputerisasi, perusahaan
memiliki kartu persediaan (binning card) untuk mencatat barang yang masuk
dan keluar, pimpinan mendukung pengembangan teknologi informasi yaitu
dengan adanya department Information Communication Technologies (ICT).
Semua informasi yang disampikan karyawan kepada pimpinan telah
ditanggapi oleh pimpinan dalam bentuk feedback, karyawan telah memahami
pengendalian internal yang terdapat di perusahaan, setiap terjadinya
penyimpangan langsung dilaporkan kepada pimpinan, perusahaan memiliki
Standar Operasional Prosedur tertulis (SOP) untuk karyawan, terdapat
pertemuan rutin antara atasan dan karyawan dalam melakukan pengembilan
keputusan yaitu dalam bentuk meeting koordinasi, komunikasi antar
karyawan telah berjalan dengan baik, setiap karyawan memahami keterkaitan
tugasnya dengan tugas karyawan lain, pimpinan menggunakan sarana untuk
mengomunikasikan informasi penting kepada karyawan yaitu melalui IOM
(internal office memo).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada
persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada
tabel perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi
pengendalian internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor
Utama :
a. Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan
berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal
Agar persediaan barang dagangan tersedia secara tepat
waktu, perusahaan memerlukan informasi dari sumber data internal
maupun eksternal yang relevan dan tepat waktu. Informasi yang
dibutuhkan salah satunya adalah informasi yang diperlukan pada proses
pembelian dan penjualan persediaan barang dagangan. Seperti pernyataan
Part Operation Head sebagai berikut:
Pimpinan mendapatkan data dari sumber internal berupa stok barang dan data dari sumber eksternal berupa data pemasok yang akan digunakan sebagai informasi dalam melakukan pembelian barang
dagangan.
Perusahaan memiliki sistem informasi yaitu dynamic ax yang memberikan
informasi akurat, tepat waktu, lengkap mengenai jumlah persediaan dan
dapat diakses. Sistem informasi tersebut terkomputerisasi yang akan
mengawasi keluar masuknya persediaan barang dagangan. Perusahaan
juga melakukan pencatatan manual terhadap keluar masuknya persediaan
barang dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
b. Organisasi secara internal mengomunikasikan informasi, termasuk tujuan
dan tanggung jawab untuk pengendalian internal yang diperlukan untuk
mendukung fungsi pengendalian internal.
Perusahaan membentuk struktur organisasi untuk menggambarkan
tanggung jawab karyawan. Setiap bagian atau bidang mendeskripsikan
tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing. Deskripsi tugas ini
dikomunikasikan secara tertulis maupun lisan pada setiap karyawan.
Setiap informasi yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan
dikomunikasikan di dalam rapat. Pimpinan dan karyawan melaksanakan
rapat atau meeting secara rutin. Meeting koordinasi internal dilakukan
setiap satu minggu sekali, meeting antar department sales dilakukan satu
bulan sekali dan meeting board of director dilakukan satu bulan sekali.
Pimpinan mengomunikasikan dan membahas setiap kegiatan
bersama dengan karyawan dan setiap karyawan dapat melaporkan
kecurangan yang terjadi secara langsung maupun secara tertulis kepada
pimpinan maupun HRD. Seperti pernyataan Part Operatin Head sebagai
berikut:
Setiap karyawan dapat melaporkan kecurangan yang terjadi secara langsung kepada pimpinan yang lebih tinggi atau kepada HRD
maupun secara tertulis kepada pimpinan atau HRD melalui Internal Office Memo (IMO).
Dalam membangun sebuah komunikasi, pimpinan dan karyawan
mengomunikasikan informasi melalui sarana yaitu Internal Office Memo
(IMO), email, telepon dan papan pengumuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
c. Organisasi mengomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai
persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian internal.
Pimpinan mengomunikasikan informasi kepada konsumen dan
pemasok mengenai persediaan barang dagangan secara tepat waktu
menggunakan telepon atau email. Perusahaan secara terbuka mengizinkan
masukan (input) berupa kualitas, kuantitas, barang yang cacat kepada
perusahaan melalui email maupun telepon. Pimpinan dan karyawan
menyampaikan masalah- masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
di dalam rapat rutin yaitu meeting koordinasi dan meeting antar
departemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
5. Komponen Pemantauan
Pengendalian internal harus secara terus menerus dipantau agar bisa
dievaluasi dan diperbaiki jika diperlukan. Komponen pemantauan mendapat
kriteria “Cukup Efektif” dengan nilai kelayakan 60 persen. Pertanyaan yang
diberikan sebanyak lima butir, tiga diantaranya mendapat jawaban “ya” dan
dua jawaban “tidak”. Beberapa aktivitas pemantauan yang dilakukan oleh
perusahaan adalah: pimpinan melakukan pemantauan terhadap persediaan
barang dagangan melalui sistem yang terkomputerisasi, pimpinan memantau
jalannya keefektifan pengendalian internal secara rutin. Sedangkan
pertanyaan yang mendapat jawaban tidak yaitu Apakah pimpinan melakukan
tindakan koreksi terhadap pengendalian internal secara periodik? jawabannya
“tidak” dengan keterangan bahwa pimpinan akan melakukan tindakan
koreksi hanya jika ada kasus khusus, pertanyaan kedua yang mendapat
jawaban tidak yaitu: Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional
sehari-hari? Jawabannya adalah pimpinan tidak cukup terlibat dalam
operasional sehari-hari tapi hanya memantau lewat sistem yang sudah
terkomputerisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Berdasarkan evaluasi efektivitas pengendalian internal pada persediaan
barang dagangan PT Indo Traktor Utama yang dijelaskan pada tabel
perbandingan antara teori berdasarkan COSO dan implementasi pengendalian
internal pada persediaan barang dagangan pada PT Indo Traktor Utama :
a. Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan / atau terpisah untuk memastikan apakah komponen
pengendalian internal ada dan berfungsi
Perusahaan melaksanakan kegiatan evaluasi dalam pelaksanaan
pengendalian internal. Evaluasi dilaksanakan pada meeting koordinasi
setiap minggu. Dalam meeting koordinasi membahas perubahan-
perubahan yang terjadi seperti hal-hal yang berkaitan dengan keluar
masuknya persediaan barang dagangan.
Hasil evaluasi tahunan akan dipertimbangkan untuk tahun
berikutnya. Seperti pernyataan Part Operation Head sebagai berikut:
pimpinan mempertimbangkan hasil rapat yang dilaksanakan pada
akhir tahun untuk dapat mengambil kebijakan-kebijakan atas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya
b. Organisasi mengevaluasi dan mengomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan, termasuk
manajemen senior dan dewan direksi secara tepat
Di dalam proses evaluasi, pimpinan melakukan evaluasi kinerja karyawan
melalui rapat. Pimpinan akan membahas dan mengomunikasikan
kekurangan yang ada kemudian melakukan perbaikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
kekurangan yang ada demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu,
pimpinan juga mendapat masukan dari auditor internal untuk melakukan
perbaikan terhadap pengendalian internal persediaan barang dagangan.
Seperti pernyataan Part Operation Head sebagai berikut:
Pimpinan dengan rekomendasi dari auditor internal melakukan
perbaikan terhadap pengendalian internal persediaan barang
dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai sistem pengendalian
internal persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama, dapat disimpulkan
bahwa pengendalian internal yang diterapkan oleh PT Indo Traktor belum
sepenuhnya efektif, masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan lima
komponen COSO yaitu komponen aktivitas pengendalian dan komponen
pemantauan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada kepala gudang, parts
operation head dan parts inventory and logistic head, komponen lingkungan
pengendalian mendapatkan persentase 100 persen dengan kriteria sangat efektif,
komponen penilaian risiko 100 persen dengan kriteria sangat efektif, komponen
aktivitas pengendalian 80 persen dengan kriteria efektif, komponen informasi
dan komunikasi 100 persen dengan kriteria sangat efektif, Sedangkan pada
komponen pemantauan mendapatkan persentase 60 persen dengan kriteria cukup
efektif.
Pada komponen aktivitas pengendalian, belum terdapat prosedur pemisahan
atas persediaan slow moving, persediaan rusak, dan usang. Gudang atau tempat
penyimpanan persediaan belum dipasang CCTV dan alarm. Pada komponen
pemantauan, pimpinan belum melakukan tindakan koreksi secara rutin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
hanya dilakukan jika ada kasus khusus dan pimpinan tidak cukup terlibat dalam
operasional sehari-hari.
Berdasarkan evaluasi efektivitas dengan membandingkan antara penerapan
pengendalian internal persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama
dengan teori pengendalian internal COSO belum sepenuhnya sesuai.
Ketidaksesuaian tersebut terdapat pada komponen penilaian risiko dan
komponen pemantauan. Implementasi yang tidak sesuai dengan komponen
penilaian risiko ialah perubahan dan pergantian struktur organisasi belum
dilakukan secara periodik, perubahan dan pergantian struktur organiasi
disesuaikan dengan kondisi di lapangan salah satu contohnya ialah jika terjadi
resign. Sedangkan pada komponen pemantauan ialah pimpinan belum
melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap transaksi dan evaluasi terpisah
secara seimbang.
B. Keterbatasan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian mengenai evaluasi efektivitas pengendalian internal
pada persediaan barang dagangan PT Indo Traktor Utama, part operation head
kurang memahami mengenai penerapan penilaian persediaan dengan metode
average sehingga peneliti susah untuk menggali informasi lebih rinci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan penelitian pada bab penutup ini,
walaupun pengendalian internal persediaan barang dagangan sudah efektif , akan
tetapi ada beberapa komponen yang masih perlu ditingkatkan lagi. Berikut
beberapa saran bagi perusahaan maupun bagi peneliti yang akan melakukan
penelitian yang sama dengan judul penelitian ini.
1. Bagi Perusahaan:
a) Memisahkan persediaan slow moving, persediaan rusak, dan usang.
Kerusakan bisa membuat gudang kotor dan penuh oleh barang tidak
produktif, barang usang menyebabkan penurunan mutu jika tercampur
oleh barang baru jika sampai terjual ke konsumen.
b) Mengadakan pemasangan CCTV dan alarm sebagai alat pemantau
keamanan.
c) Pimpinan melakukan koreksi secara rutin untuk memastikan setiap
pengendalian berjalan efektif.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebaiknya melakukan wawancara ke bagian
keuangan yang lebih memahami mengenai penerapan penilaian persediaan
dengan metode average agar peneliti bisa menggali informasi lebih rinci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
DAFTAR PUSTAKA
Afriandika, Nuke Ervin. 2017. Evaluasi Pengendalian Internal Berdasarkan COSO Framework (Studi Kasus Pada PT Indojaya Motor Sukses). Tesis. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Agoes, Sukrisno. 2008. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Akmal. 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Catatan ke-2. PT Indeks, Jakarta
Arens, Alvin A., Elder, Randal J, Beasley, dan S. Mark. 2003. Auditing Issurance Service: An Integrated Approach. Ninth Edition. New Jersey, Prentice Hall.
Arikunto, Suharsimi. 2016. Manajemen Penelitian. Rineka Citra, Jakarta.
Bambang, Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. GPFE, Yogyakarta
Boynton, Johnson, dan Kell. 2006. Modern Auditing. Eight Edition. John Wiley and Son Inc, New York.
Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission (COSO).
2013. Internal Control-Integrated Framework. Durham.
Hardono, Sony Warsono., Bambang Sutiyana, Arif Darmawan, dan M. Arsyadi
Ridha. 2010. Akuntansi di Perusahaan Dagang. Asgard Chapter. Jakarta Indrajit, Richardus Eko dan R. Djokopranoto. 2003. Manajemen Persediaan. Edisi
Pertama. PT Grasindo, Jakarta.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2002. Intermediate Accounting. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset, Yogyakarta.
Midjan, La. dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akutansi: Pendekatan Manual Penyusunan Metode Dan Prosedur. Edisi Delapan. Lingga Jaya, Bandung.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Cetakan Kesatu. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Salemba Empat, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Mulyadi.2014. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
Nurhayati, Fitria. Analisis Efektivitas Pengendalian Internal Pada Koperasi
Ristono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sekaran, Uma dan Bougie R. 2013. Research Method for Business: A skill-Building Approach. John Wiley & Sons, West Sussex.
Sumual, Nova dan Lintje Kalangi. 2014. Evaluasi Pengendalian Intern untuk Siklus Persediaan Barang Dagangan Pada SPBU Kolongan. Jurnal EMBA. Vol.2
No.3
Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 No.3
Tontoli, Sitti Amanah., Inggriani Elim dan Victorina Z. Tirayoh. 2017. Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Pada PT Kimia Farma Apotek 74 Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Vol.12 No.2
Tuanakotta, T. 2014. Audit Berbasis ISA (International Standars on Auditing).
Salemba Empat, Jakarta.
Widiasa, Ketut., I Made Pradana Adi Putra dan I Gusti Ayu Purnamawati. 2015. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang Pada UD
Tirta Yasa. e-Journal S1 AkUniversitas Pendidikan Ganesha. Vol.3 No.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (selaku pimpinan persediaan barang dagangan)
P Pewawancara
POH Part Operation Head
Ket Pertanyaan dan Jawaban
P Apakah pimpinan perusahaan telah menetapkan standar perilaku dan etika?
POH-01 POH Iya, standar sudah ditetapkan kepada seluruh karyawan
tanpa terkecuali.
P Apakah terdapat program pelatihan karyawan yang mengomunikasikan komitmen perusahaan terhadap
integritas dan perilaku etis?
POH-02 POH Iya terdapat program pelatihan karyawan yang mengomunikasikan komitmen perusahaan terhadap
integritas dan nilai etika yang kita kemas dalam bentuk ilustrasi namanya IDVC (Indomobil Daily Value Compass)
P Apakah terdapat kriteria dan persyaratan kompetensi minimal untuk setiap jabatan?
POH-03 POH Setiap karyawan kita rekrut yang memiliki persayaratan
kompetensi yang perusahaan butuhkan.
P Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tugasnya?
POH-04 POH Iya pasti, karena kita merekrut karyawan pasti kita
pertimbangkan keterampilan yang dimiliki
P Apakah karyawan dapat melakukan pekerjannya sesuai dengan target yang ditetapkan?
POH-05 POH Tidak selalu, ya kadang lewat dari jangka waktu yang
diberikan, tapi gak sering terjadi.
P Apakah terdapat pemisahan tugas dalam pengendalian persediaan?
POH-06 POH Iya pasti itu, kita disini sudah sesuai pada tugas masing-
masing
P Apakah terdapat kebijakan penerimaan persediaan hanya jika dokumen pesanan pembelian telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
POH-07 POH Iya, harus ada otorisasi dulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (Selaku pimpinan
persediaan barang dagangan) (Lanjutan)
Ket Pertanyaan dan Jawaban
P Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya
jika dokumen pengiriman telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
POH-08 POH Iya harus ada otorisasi
P Apakah terdapat kebijakan mengenai sanksi kepada
karyawan atas tindakan tidak jujur, ilegal, atau tidak etis?
POH-09 POH Pasti, tapi karena karyawan disini semuanya jujur-jujur, persediaan barang dagangan tidak pernah terjadi pencurian.
P Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam
proses pembelian dan penerimaan persediaan?
POH-10 POH Perubahan harga, Discrepancy (barang tidak sesuai,rusak atau kurang), Discontinue (tdk diproduksi lagi).
P Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam proses pengeluaran persediaan?
POH-11 POH Kerusakan barang dan tenggat waktu
P Risiko apa saja yang mungkin dihadapi dalam pengendalian persediaan secara fisik?
POH-12 POH Selisih barang dan barang rusak, berkarat, bocor
P Risiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan dalam
proses pelaporan persediaan?
POH-13 POH Biaya obsolescence, biaya handling & storange, selisih inventory
P Apakah terdapat kebijakan penentuan tingkat minimum dan maksimum persediaan dimiliki oleh perusahaan?
POH-14 POH Ya, Minimum = (Ssfety Stock+Lead Time), dan Maksimum = (Min+Order Cycle)
P Apakah metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan penilaian persediaan?
POH-15 POH Metode Average
P Apakah terdapat pemisahan fungsi yang jelas atas aktivitas pergudangan?
POH-16 POH Setiap karyawan disini sudah punya tugasnya masing-masing dan kita udah bagi sesuai dengan jabatan. Jadi gak
ada yang namanya rangkap jabatan
P Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke database persediaan?
POH-17 POH Iya, hanya orang yang punya otoritas saja yang bisa akses,
dengan menggunakan user id
P Apakah pimpinan sudah memastikan terjalinnya komunikasi internal yang efektif?
POH-18 POH Iya sudah, dengan adanya komunikasi melalui IOM
(Internal Office Memo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (Selaku pimpinan
persediaan barang dagangan) (Lanjutan)
Ket Pertanyaan dan Jawaban
P Apakah setiap penyimpangan dilaporkan kepada pimpinan
?
POH-19 POH Iya, setiap terjadi penyimpangan langsung dilaporkan kepada pimpinan melalui IOM (Internal Office Memo)
POH-20 POH Iya pasti, kalau ada penyimpangan pasti saya langsung tahu
P Apakah semua informasi yang disampaikan karyawan
kepada pimpinan telah ditanggapi oleh pimpinan?
POH-21 POH Iya tentu semua informasi kita tanggapi biar kerjanya lancar
P Apakah perusahaan memiliki prosedur standar operasional
tertulis untuk karyawan?
POH-22 POH Iya kita punya yaitu SOP
P Apakah terdapat pertemuan antara pimpinan dan karyawan dalam melakukan pegambilan keputusan?
POH-23 POH Iya, melalui meeting koordinasi
P Apakah komunikasi antara karyawan dengan pimpinan telah
berjalan dengan baik?
POH-24 POH Iya kita komunikasi antar pimpinan dan karyawan sudah berjalan dengan baik
P Apakah pimpinan menggunakan sarana untuk
mengomunikasikan informasi penting kepada karyawan?
POH-25 POH Iya kita menggunakna sarana untuk mengomunikasikan infromasi penting kepada karyawan yaitu IOM (Internal Office Memo)
P Apakah karyawan dapat mengomunikasikan informasi secara langsung kepada pimpinan?
POH-26 POH Iya bisa
P Apakah pimpinan melakukan pemantauan terhadap persediaan barang dagangan?
POH-27 POH Iya, pantaunya lewat sistem
P Apakah pimpinan memantau jalannya keefektifan pengendalian internal perusahaan secara rutin?
POH-28 POH Iya, saya ikut memantau juga
P Apakah ada tindakan koreksi dari pimpinan terhadap
pengendalian internal secara periodik ?
POH-29 POH Iya, dari pihak auditor internal yang kasih saran terhadap pengendalian dan kita akan mengimplementasikan.
P Apakah pimpinan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan secara rutin?
POH-30 POH Iya, penilaian kinerja karyawan dilakukan setiap satu kali dalam setahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (Selaku pimpinan
persediaan barang dagangan) (Lanjutan)
Ket Pertanyaan dan Jawaban
P Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional sehari-
hari?
POH-31 POH Tidak, cukup memantau lewat sistem yang sudah terkomputerisasi.
P Apakah perusahaan melaksanakan perbaikan atas
penyimpangan yang terjadi secara konsisten dan tepat waktu?
POH-32 POH Iya, lewat penilain kerja, lewat briefing pagi, lewat sharing pagi saaat membacakan culture/ value perusahaan. Setiap
kali terjadi penyimpangan hal yang pertama kali dilakukan adalah couching and conseling.
P Apakah pimpinan melakukan evaluasi kompetensi sumber
daya manusia yang diperlukan? Jika YA, Bagaimana cara evaluasi kompetensi dilakukan dan berapa kali evaluasi
kompetensi sumber daya manusia dilakukan dalam setahun?
POH-33 POH Iya, dengan selalu mengupgrate data kompetensi karyawan pada system khusus yaitu lewat portal development karyawan. Evaluasi dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.
P Apakah perusahaan melakukan pelatihan kepada karyawan
dalam memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan kegiatan? Berapa kali dilakukan dalam
setahun dan dalam bentuk apa pelatihan diberikan?
POH-34 POH Dalam bentuk traning, dan sharing knowledge, traning dilakukan sesuai kebutuhan sedangkan sharing knowledge
sekali sebulan
P Apakah perusahaan melakukan persiapan dan perencanaan atas penggantian karyawan? Persiapan-persiapan dan perencanaan yang seperti apa yang dilakukan oleh
perusahaan?
POH-35 POH Iya, yaitu manpower planning. Pengajuan ke management jika akan ada penggantian, mulai dari mencari source
internal sampai ke eksternal
P Apakah pimpinan menetapkan kebijakan dan praktik pelaksanaan kegiatan? Kebijakan dan praktik kegiatan
seperti apa yang ditetapkan oleh pimpinan?
POH-36 POH Iya, lewat SOP. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan standar/ prosedure yang berlaku
P Apakah perusahaan menetapkan pegukuran kinerja bagi
karyawan? Tolak ukur apa yang digunakan dalam pegukuran kinerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (Selaku pimpinan
persediaan barang dagangan) (Lanjutan)
Ket Pertanyaan dan Jawaban
POH-37 POH Iya, tolak ukur yang digunakan yaitu kedisplinan,
kerjasama, pengetahuan, ketrampilan
P Bagaimana cara pimpinan mengevaluasi tekanan atau kendala dalam mencapai tujuan organisasi?
POH-38 POH Coaching dan Konseling
P Apakah pimpinan membuat rancangan kegiatan
POH-39 POH Iya, yaitu dengan membuat dayli activity
P Apakah perusahaan memberikan hukuman yang tegas bagi karyawan yang melakukan kecurangan untuk kepentingan
diri sendiri? Contoh pelanggaran ringan dan berat seperti apakah yang dilakukan karyawan?
POH-40 POH Iya, yaitu dengan melakukan pemberhentian kerja terhadap
karyawan yang melakukan kecurangan (pencurian aset). Pelanggaran ini termasuk pelanggaran berat, tidak ada
toleransi untuk karyawan yang melakukan pelanggaran jenis ini. Sedangkan yang termasuk pelanggaran ringan yaitu tidak datang tepat waktu.
P Apakah pimpinan mengestimasi risiko yang signifikan?
Risiko apa yang paling signifikan yang dialami perusahaan?
POH-41 POH Iya, risiko yang paling signifikan yang dialami perusahaan yaitu ketersediaan barang, lambatnya pengiriman barang
P Apakah pimpinan berhati-hati dalma membuat kebijakan?
POH-42 POH Iya, karena harus dikondisikan dengan lingkungan kerja
P Apakah perusahaan memberikan motivasi yang positif yang positif bagi karyawan?
POH-43 POH Iya perusahaan memberikan motivasi yaitu dengan
memberikan penghargaan yaitu dalam bentuk kenaikan gaji, kanaikan jabatan dan insentif dalam bentuk uang
P Apakah perubahan dan pergantian struktur organisasi
dilakukan seacra periodik?
POH-44 POH Tidak, Perubahan struktur organisasi dilakukan disesuikan dengan kondisi di lapangan, contohnya jika terjadi resign
karyawan
P Apakah dilakukan perubahan dan pergantian struktur organisasi untuk tahun terakhir?
POH-45 POH Tidak dilakukan perubahan dan pergantian struktur
organisasi untuk tahun terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 1 Transkrip Hasil Wawancara Part Operation Head (Selaku pimpinan
persediaan barang dagangan) (Lanjutan)
P Apakah karyawan memiliki hak untuk melaporkan
kecurangan yang terjadi? Bagaimana cara karyawan melaporkan kecurangan tersebut?
POH-46 POH Iya, Setiap karyawan dapat melaporkan kecurangan yang
terjadi secara langsung kepada pimpinan yang lebih tinggi atau kepada HRD maupun secara tertulis kepada pimpinan atau HRD melalui Internal Office Memo (IMO).
P Sarana yang yang digunakan pimpinan untuk
mengomunikasikan informasi kepada karyawan?
POH-47 POH Email, papan pengumuman, IOM (Internal Office Memo)
P Apakah pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika ?
POH-48 POH Pimpinan menunjukkan integritas dan nilai etika melalui
tindakan yaitu datang tepat waktu di kantor, punya sopan santun baik dari cara berpakaian maupun dalam
berkomunikasi, dan harus jujur, punya tanggung jawab terhadap tugas.
P Infromasi apa yang didapatkan oleh perusahaan dari sumber internal dan eksternal?
POH-49 POH Pimpinan mendapatkan data dari sumber internal berupa stok barang dan data dari sumber eksternal berupa data pemasok yang akan digunakan sebagai informasi dalam
melakukan pembelian barang dagangan
P Apakah pimpinan mempertimbangkan hasil rapat tahun sebelumnya untuk tahun berikutnya?
POH-50 POH pimpinan mempertimbangkan hasil rapat yang
dilaksanakan pada akhir tahun untuk dapat mengambil kebijakan-kebijakan atas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya
P Apakah pimpinan mempertimbangkan masukan dari auditor
internal?
POH-51 POH Pimpinan dengan rekomendasi dari auditor internal melakukan perbaikan terhadap pengendalian internal
persediaan barang dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan kepada Kepala Gudang PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO
No Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
6. 1
Apakah perusahaan memiliki kode etik?
2 Apakah terdapat program
atau sarana pelatihan karyawan yang
mengkomunikasikan komitmen perusahaan terhadap integritas dan
perilaku etis?
Komitmen Terhadap Kompetensi
3 Apakah terdapat kriteria dan persyaratan kompetensi
minimal untuk setiap jabatan?
4 Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang tugasnya?
5 Apakah karyawan dapat melakukan pekerjannya
sesuai dengan target yang ditetapkan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
6 Apakah terdapat pemisahan
tugas dalam pengendalian persediaan?
7 Apakah kebijakan
penerimaan persediaan hanya jika dokumen pesanan pembelian telah disetujui oleh
pihak yang berwenang?
8 Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya
jika dokumen pengiriman telah disetujui oleh pihak
yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan kepada Kepala Gudang PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO (Lanjutan)
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
9 Apakah terdapat kebijakan mengenai sanksi kepada
karyawan atas tindakan tidak jujur, ilegal, atau tidak etis?
10 Apakah perusahaan memiliki
program pengembangan karyawan?
Dilakukan 2
kali setahun pada bulan
Juli dan
Desember
Penilaian Risiko
c. 1
Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pembelian dan penerimaan persediaan?
2 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pengeluaran persediaan?
3 Apakah karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan dalam proses pengendalian
persediaan secara fisik?
4 Apakah karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan dalam proses pelaporan
persediaan
Aktivitas Pengendalian
1 Apakah pengambilan barang
di gudang hanya dilakukan oleh orang yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan kepada Kepala Gudang PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO (Lanjutan)
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
2 Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke
database persediaan?
3 Apakah terdapat dokumen pesanan pembelian?
4 Apakah terdapat pencatatan
persediaan masuk dan keluar?
5 Apakah perusahaan telah melakukan pengamanan fisik yang cukup atas
dokumennya?
6 Apakah selalu dilakukan pengecekan berkala terhadap
fisik barang?
7 Apakah terdapat dokumen perhitungan fisik persediaan?
8 Apakah perhitungan fisik
persediaan dilakukan oleh orang yang independen?
9 Apakah jumlah antara persediaan secara fisik dan
catatan selalu sama?
10 Apakah selisih hasil perhitungan fisik itu
dianalisis penyebabnya?
11 Apakah terdapat dokumen permintaan pengiriman
persediaan?
12 Apakah tedapat prosedur mengenai pengecekan kualitas, kuantitas, akurasi
persediaan yang akan dikirimkan dengan dokumen
permintaan pengiriman?
13 Apakah terdapat prosedur untuk selalu melakukan
update atas persediaan keluar atau pengiriman persediaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan kepada Kepala Gudang PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO (Lanjutan)
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
14 Apakah terdapat prosedur pemisahan atas persediaan slow
moving, persediaan rusak, dan usang?
15 Apakah gudang atau tempat
penyimpanan persediaan perusahaan telah dipasang CCTV dan alarm?
Informasi dan Komunikasi
1 Apakah semua dokumen transaksi
telah diarsipkan dengan baik?
2 Apakah perusahaan memiliki program komputer akuntansi?
3 Apakah perusahaan memiliki
kartu persediaan untuk mencatat barang yang masuk dan keluar?
4 Apakah pimpinan mendukung
pengembangan teknologi informasi?
5 Apakah semua informasi yang disampaikan karyawan kepada
pimpinan telah ditanggapi oleh pimpinan?
6 Apakah karyawan memahami
pengendalian internal yang terdapat di perusahaan?
7 Apakah setiap penyimpangan
dilaporkan kepada pimpinan ?
8 Apakah perusahaan memiliki prosedur standar operasional tertulis untuk karyawan?
9 Apakah terdapat pertemuan antara atasan dan karyawan dalam melakukan pegambilan
keputusan?
10 Apakah komunikasi antar karyawan telah berjalan dengan
baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 2 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan
Barang Dagangan kepada Kepala Gudang PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber
YA TIDAK
11 Apakah setiap karyawan
memahami keterkaitan tugasnya dengan tugas karyawan lain?
12 Apakah komunikasi antara
karyawan dengan pimpinan telah berjalan dengan baik?
13 Apakah pimpinan menggunakan sarana untuk mengkomunikasikan
informasi penting kepada karyawan?
14 Apakah karyawan dapat
mengomunikasikan informasi secara langsung kepada pimpinan?
Pemantauan
1 Apakah pimpinan melakukan pemantauan terhadap persediaan barang?
2 Apakah pimpinan memantau
jalannya keefektifan pengendalian internal perusahaan secara rutin?
3 Apakah ada tindakan koreksi dari
pimpinan terhadap pengendalian internal secara periodik?
4 Apakah pimpinan melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan secara rutin?
Satu tahun
sekali
5 Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 3 Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang
Dagangan kepada Parts Operation Head PT Indo Traktor Utama Berdasarkan COSO
No Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
1 Apakah standar perilaku dan
etika dibuat secara tertulis?
2 Apakah pimpinan perusahaan puas dengan kejujuran dan
integritas karyawan?
Dewan Direksi dan Komite Audit
3 Apakah perusahaan memiliki komite audit? Jika tidak, lanjut ke pertanyaan no. 5
4 Apakah komite audit tersebut memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian
internal?
Struktur Organisasi
9 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi?
10 Apakah dalam struktur
organisasi ditetapkan secara jelas wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
11 Apakah perusahaan memberikan deskripsi tugas (job description) yang jelas
kepada seluruh perusahaan?
12 Apakah terdapat pelatihan/training bagi
karyawan yang baru direkrut?
Penilaian Risiko
1 Apakah tidak pernah terjadi pencurian aset perusahaan?
2 Apakah perusahaan tidak
memiliki permasalahan dengan hukum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head
No Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan Nilai Etika
1. 1
Apakah perusahaan memiliki kode etik?
2 Apakah terdapat program
pelatihan karyawan yang mengkomunikasikan komitmen
perusahaan terhadap integritas dan perilaku etis?
IDVC
Komitmen Terhadap Kompetensi
3 Apakah terdapat kriteria dan
persyaratan kompetensi minimal untuk setiap jabatan?
4 Apakah setiap karyawan memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang tugasnya?
5 Apakah karyawan dapat melakukan pekerjannya sesuai
dengan target yang ditetapkan?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
6 Apakah terdapat pemisahan tugas dalam pengendalian
persediaan?
7 Apakah kebijakan penerimaan persediaan hanya jika dokumen pesanan pembelian telah
disetujui oleh pihak yang berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head (Lanjutan)
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
8 Apakah terdapat kebijakan pengiriman persediaan hanya
jika dokumen pengiriman telah disetujui oleh pihak yang berwenang?
SISTEM
9 Apakah terdapat kebijakan
mengenai sanksi kepada karyawan atas tindakan tidak
jujur, ilegal, atau tidak etis?
10 Apakah perusahaan memiliki program pengembangan
karyawan?
Dilakukan 2 kali setahun
pada bulan Juli dan
Desember
Penilaian Risiko
a.
1
Apakah karyawan
memberikan kontribusi dalam mencegah risiko kecurangan
dalam proses pembelian dan penerimaan persediaan?
Dgn Tertib
adm
2 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pengeluaran
persediaan?
3 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pengendalian persediaan secara fisik?
BINN CARD
4 Apakah karyawan memberikan kontribusi dalam
mencegah risiko kecurangan dalam proses pelaporan persediaan
ST OPNAME
5 Apakah tidak pernah terjadi pencurian aset perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head (Lanjutan)
6 Apakah selalu dilakukan pengecekan berkala terhadap fisik barang?
WEEKLY
7 Apakah terdapat dokumen
perhitungan fisik persediaan?
STOCK
OPNAME SHEET
8 Apakah perhitungan fisik
persediaan dilakukan oleh orang yang independen?
ANNUAL
9 Apakah jumlah antara persediaan secara fisik dan
catatan selalu sama?
10 Apakah selisih hasil perhitungan fisik itu dianalisis penyebabnya?
11 Apakah terdapat dokumen
permintaan pengiriman persediaan?
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
6
Apakah perusahaan tidak memiliki permasalahan dengan
hukum?
Aktivitas Pengendalian
1
Apakah pengambilan barang di gudang hanya dilakukan oleh
orang yang berwenang?
RESTRICTED AREA
2
Apakah terdapat prosedur pembatasan akses ke database
persediaan?
USER ID
3 Apakah terdapat dokumen pesanan pembelian?
PO
4 Apakah terdapat pencatatan
persediaan masuk dan keluar?
5 Apakah perusahaan telah melakukan pengamanan fisik yang cukup atas aset dan
dokumennya?
FILING CABINET
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head (Lanjutan)
12
Apakah tedapat prosedur mengenai pengecekan kualitas,
kuantitas, akurasi persediaan yang akan dikirimkan dengan dokumen permintaan
pengiriman?
13
Apakah terdapat prosedur untuk selalu melakukan update atas
persediaan keluar atau pengiriman persediaan?
14
Apakah terdapat prosedur
pemisahan atas persediaan slow moving, persediaan rusak, dan usang?
15
Apakah gudang atau tempat
penyimpanan persediaan perusahaan telah dipasang
CCTV dan alarm?
Informasi dan Komunikasi
1 Apakah semua dokumen transaksi telah diarsipkan
dengan baik?
2 Apakah perusahaan memiliki program komputer akuntansi?
DYNAMIC AX
3 Apakah perusahaan memiliki kartu persediaan untuk mencatat
barang yang masuk dan keluar?
BINN CARD
4 Apakah pimpinan mendukung pengembangan teknologi
informasi?
ADA DEPT ICT
5 Apakah semua informasi yang disampaikan karyawan kepada
pimpinan telah ditanggapi oleh pimpinan?
FEDDBACK
6 Apakah karyawan memahami pengendalian internal yang
terdapat di perusahaan?
7 Apakah setiap penyimpangan dilaporkan kepada pimpinan ?
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber
YA TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head (Lanjutan)
8 Apakah perusahaan memiliki prosedur standar operasional
tertulis untuk karyawan?
9
Apakah terdapat pertemuan antara atasan dan karyawan dalam melakukan pegambilan
keputusan?
MEETING KOORDINA
SI
10
Apakah komunikasi antar karyawan telah berjalan
dengan baik?
11
Apakah setiap karyawan memahami keterkaitan
tugasnya dengan tugas karyawan lain?
12 Apakah komunikasi antara karyawan dengan pimpinan
telah berjalan dengan baik?
13 Apakah pimpinan menggunakan sarana untuk
mengkomunikasikan informasi penting kepada karyawan?
IOM
14 Apakah karyawan dapat
mengkomunikasikan informasi secara langsung kepada pimpinan?
Pemantauan
1 Apakah pimpinan melakukan
pemantauan terhadap persediaan barang?
2 Apakah pimpinan memantau
jalannya keefektifan pengendalian internal
perusahaan secara rutin?
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 4 Hasil Jawaban Kuesioner Kuesioner Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagangan Berdasarkan COSO Kepada Parts Inventory and Logistic Head (Lanjutan)
No
Komponen Pengendalian Persediaan
Jawaban Komentar Narasumber YA TIDAK
3 Apakah ada tindakan koreksi dari pimpinan terhadap
pengendalian internal secara periodik?
HANYA JIKA ADA
KASUS
4 Apakah pimpinan melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan secara rutin?
5 Apakah pimpinan cukup terlibat dalam operasional
sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 5 Hasil Dokumentasi
Surat Order (SO)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Surat Pengiriman Barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Bukti Pengiriman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Barang yang Siap di Kirim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Perhitungan Fisik Persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Pintu Masuk untuk akses ke Gudang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Ruang Penyimpanan Persediaan (Gudang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lemari untuk arsip dokumen (filling cabinet)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 6 Surat Bukti Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI