perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK
TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN
NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. merupakan sebuah lembaga
keuangan perbankan penyalur dana pensiun yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mereka pensiunan PNS dan TNI/POLRI. Perusahaan ini memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman (kredit) dengan jaminan SK Pensiun nasabah. Dalam sistem penyaluran kredit tersebut, diperlukan fungsi proteksi yang baik yang bisa didapat melalui lembaga asuransi. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. dalam hal ini bekerjasama dengan PT. Allianz Life Indonesia untuk mengkover piutang tak tertagih yang disebabkan oleh meninggalnya debitur yang bersangkutan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menganalisa praktik pemrosesan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar. Dalam menganalisa proses pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, penulis menemukan kelemahan, yaitu fungsi ganda pada bagian penyimpanan yang dilaksanakan oleh marketing officer, serta ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang (CKP) untuk menanggulangi penolakan klaim asuransi yang menyebabkan pegawai perusahaan harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup piutang kredit yang tidak tertagih.
Hasil penelitian mendasari pengajuan rekomendasi bagi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terkait dengan sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Rekomendasi yang diberikan adalah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menambah bagian tersendiri sebagai pelaksana fungsi penyimpanan agar tidak terjadi fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menyediakan akun CKP supaya bila terjadi penolakan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, tidak perlu ada pengumpulan dana secara mandiri oleh pegawai yang terkait dengan pemberian kredit. Kata Kunci : Kredit, Debitur, Sistem Pengajuan Klaim Asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN
NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is a bank institution which delivers pension funds appointed by the goverment for the pension persons of state officiers (PNS) and Indonesian National Armed Forces/Indonesian Police (TNI/POLRI). This instititions has the authority and functions to collect funds from the people and distribute the funds to the customers in the form of loan (credit) with a guarantee of the customers pension decree. In the credit distribution system needed the good protection function wich can be obtained through the insurance institution. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. in this case cooperates with PT. Allianz Life Indonesia to cover bad debt which is caused by the death of debitur.
The research done to evaluate the insurance klaim submission system for the death debiturs at the PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. To fulfill the purpose, the writer analyzes the practice of the insurance claim submission for the death debiturs at PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Sub Branch Karanganyar. In analysing the process of insurance claim submission of the death debiturs, the writers found the weaknesses they are the doublé functions of the storage departemant which is done by marketing offices and the absence of bad debt account to cope with the refusal of insurance claim which cause the company employers have to collect funds autonomously to cover the bad debt of credit.
The result of the research used as the recommendations submissions for PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. connected the submission insurance claim for the death debiturs. The recommendations given are PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to add the certain department function as implamantors of the storage in order not to occured the doublé functions in the storage departement. Besides, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to supply the Bad Debt Expense account so that when there is a claim of refusal of death debiturs, it is no need to collected funds autonomously by the concerning employers in the distributing credit.
Key words: Credit, Debitur, Insurance Claim Submission System.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM
ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK
TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program DIII
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 2010
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Adi Firman Ramadhan, SE. Ak.
NRP. 330700001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Surakarta, 2010
Tim Penguji Tugas Akhir
1. ( )
Penguji
2. Adi Firman Ramadhan, SE. Ak. ( )
Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
MOTTO
Their smile is my gold ticket to face my happiness.
(penulis)
Saya beruntung memiliki kamu, dia, dan kalian.
(Penulis)
To make a better place for you and for me and the entire of human race.
(Jacko)
Kami memang berbeda, tapi kami saling mencintai. Kami ini sama, hanya jiwa kami yang berbeda. Kami ingin
bergandengan dan menghina semua peperangan didunia. Lihatlah kami. Kami bersatu dan ini indah.
-United in Difersity-
(Puu & Pancasila)
HALAMAN PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
Mom.. it’s for your prayers..
Dad.. it’s for your work..
Broth.. it’s for my naughtiness..
O.. it’s for your last birthday..
Puu.. it’s for your less of sleep..
KATA PENGANTAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Magang Program DIII Akuntansi Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
Program Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu menyusun laporan kegiatan magang ini, antara lain :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Alm. Rani Rahmantari, SE. Ak. Selaku pembimbing akademik.
4. Adi Firman Ramadhan, SE. Ak. Selaku pembimbing magang.
5. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu
pengetahuan dalam bangku perkuliahan.
6. Segenap staff karyawan Fakultas Ekonomi UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
7. Bambang Giri Saptono selaku sub branch manager yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang.
8. Ibu Nahar Astuti, Bpk Joko, Bpk Endi, Bpk Said, Bpk Desti, Ibu Rinda, Ibu
Yayuk, Ibu Hirim, Bpk Martana selaku pegawai PT BANK TABUNGAN
PENSIUN NASIONAL TBK. kantor cabang pembantu karanganyar, terima
kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dan dukungan kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangan (Onky biibii Reza, Imme, Sabrina, Nur, Greati,
Gitta, Vita, Nindy, Dwi Cayani, Jojo, Ika, Novi si Perut dan Fakris si Penari
Balet) yang telah banyak memberikan dukungan, semangat dan doanya.
11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Laporan
Kegiatan Magang ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca yang budiman. Namun karya sederhana ini dihaparkan dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, April 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
ABSTAK ............................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 7
C. Perumusan Masalah .............................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ..................................................................................... 13
1. Pengertian Bank ............................................................................ 13
2. Jenis Bank ..................................................................................... 14
3. Fungsi Bank .................................................................................. 19
4. Pengertian Asuransi ...................................................................... 21
5. Manfaat Asuransi .......................................................................... 23
6. Prinsip Asuransi ............................................................................ 25
7. Unsur Asuransi .............................................................................. 29
8. Macam-Macam Asuransi .............................................................. 30
9. Pengertian Asuransi Kredit ........................................................... 32
10. Pengertian Kredit .......................................................................... 32
11. Tujuan Asuransi Kredit ................................................................. 32
12. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................... 33
B. Sistem Klaim Asuransi di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. 34
1. Syarat-Syarat Pemohonan Klaim ................................................. 34
2. Fungsi Yang Terkait...................................................................... 36
3. Dokumen Yang Digunakan .......................................................... 38
4. Catatan Akuntansi Yang Digunakan ............................................. 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
5. Jaringan Prosedur .......................................................................... 40
6. Bagan Alir. .................................................................................... 45
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang meninggal
Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. .................... 53
1. Syarat-syarat permohonan klaim ................................................. 53
2. Fungsi yang terkait ....................................................................... 54
3. Dokumen yang digunakan ........................................................... 55
4. Catatan akuntansi yang digunakan ............................................... 56
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem ................................. 56
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan ............................................................................................... 58
B. Kekurangan ............................................................................................ 59
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 61
B. Saran ...................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
1.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................. 6
2.1 Bagan Alir Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi
pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal
Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................ 46
2.2 Bagan Alir Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada
Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia
pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 47
2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada
Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia
pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 48
2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada
Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia
pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (Lanjutan) ......................... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
2.4 Bagan Alir Prosedur Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada
Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia
pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 50
2.5 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan
Penghapusan Piutang atas Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak
pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal
Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................ 51
2.6 Bagan Alir Prosedur Pengembalian SK Pensiun pada Sistem Pengajuan
Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank
Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................................................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN
NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. merupakan sebuah lembaga keuangan perbankan penyalur dana pensiun yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mereka pensiunan PNS dan TNI/POLRI. Perusahaan ini memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman (kredit) dengan jaminan SK Pensiun nasabah. Dalam sistem penyaluran kredit tersebut, diperlukan fungsi proteksi yang baik yang bisa didapat melalui lembaga asuransi. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. dalam hal ini bekerjasama dengan PT. Allianz Life Indonesia untuk mengkover piutang tak tertagih yang disebabkan oleh meninggalnya debitur yang bersangkutan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menganalisa praktik pemrosesan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar. Dalam menganalisa proses pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, penulis menemukan kelemahan, yaitu fungsi ganda pada bagian penyimpanan yang dilaksanakan oleh marketing officer, serta ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang (CKP) untuk menanggulangi penolakan klaim asuransi yang menyebabkan pegawai perusahaan harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup piutang kredit yang tidak tertagih.
Hasil penelitian mendasari pengajuan rekomendasi bagi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terkait dengan sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Rekomendasi yang diberikan adalah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menambah bagian tersendiri sebagai pelaksana fungsi penyimpanan agar tidak terjadi fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menyediakan akun CKP supaya bila terjadi penolakan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, tidak perlu ada pengumpulan dana secara mandiri oleh pegawai yang terkait dengan pemberian kredit. Kata Kunci : Kredit, Debitur, Sistem Pengajuan Klaim Asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN
NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is a bank institution which delivers pension funds appointed by the goverment for the pension persons of state officiers (PNS) and Indonesian National Armed Forces/Indonesian Police (TNI/POLRI). This instititions has the authority and functions to collect funds from the people and distribute the funds to the customers in the form of loan (credit) with a guarantee of the customers pension decree. In the credit distribution system needed the good protection function wich can be obtained through the insurance institution. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. in this case cooperates with PT. Allianz Life Indonesia to cover bad debt which is caused by the death of debitur.
The research done to evaluate the insurance klaim submission system for the death debiturs at the PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. To fulfill the purpose, the writer analyzes the practice of the insurance claim submission for the death debiturs at PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Sub Branch Karanganyar. In analysing the process of insurance claim submission of the death debiturs, the writers found the weaknesses they are the doublé functions of the storage departemant which is done by marketing offices and the absence of bad debt account to cope with the refusal of insurance claim which cause the company employers have to collect funds autonomously to cover the bad debt of credit.
The result of the research used as the recommendations submissions for PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. connected the submission insurance claim for the death debiturs. The recommendations given are PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to add the certain department function as implamantors of the storage in order not to occured the doublé functions in the storage departement. Besides, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to supply the Bad Debt Expense account so that when there is a claim of refusal of death debiturs, it is no need to collected funds autonomously by the concerning employers in the distributing credit.
Key words: Credit, Debitur, Insurance Claim Submission System.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terlahir dari pemikiran
dalam sebuah perkumpulan pegawai pensiunan militer pada 5 Februari
1958 di Bandung, yang awalnya didirikan dengan nama Bank Pegawai
Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai perkumpulan
yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para
anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan membantu meringankan beban
ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan
banyak yang terjerat rentenir.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra
usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan ijin usaha sebagai Bank
Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14
Tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan untuk melanjutkan kegiatan
usaha BAPEMIL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan (sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank
hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka
pada tahun 1993 status BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank
Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status BTPN
tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana
ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal
22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.
Setelah 15 tahun menyandang status Bank Umum, BTPN
melakukan perubahan besar dengan melakukan go public dan melepaskan
saham saham milik pemerintah c.q. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
sebesar 71,6% pada 12 Maret 2008. Pada 14 Maret 2008, TPG Nusantara,
S.a.r.l mengakuisisi 71,6% saham BTPN, sehingga menjadi pemegang
saham utama.
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional berada di Jalan raya
Lawu no. 180, papahan, Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3. Produk dan Layanan
a. Produk Tabungan
1) Taseto Premium – Tabungan Setara Deposito
Tabungan yang memberikan tingkat pengembalian Setara
dengan Deposito tetapi memberikan Flexibilitas dan Kenyamanan
Transaksi.
2) Deposito
Program Deposito kami memberikan hasil lebih dari yang
anda bayangkan.
3) Giro
Rekening Koran untuk membantu Anda sebagai pribadi
dinamis dan mendukung kelancaran usaha Anda.
4) Tabungan
Manfaat dari sekedar menabung dengan hasil maksimal
untuk bisnis dan keluarga Anda.
b. Produk Pensiun
Bisnis model pensiun BTPN adalah jasa pembayaran
Tunjangan Hari Tua (THT) dan pembayaran pensiun bulanan melalui
pola kerja sama dengan mitra usaha strategis, utamanya TASPEN, dan
Dana Pensiunan antara lain Dana Pensiun Pertamina, Dana Pensiun
Telkom dan Dana Pensiun Perhutani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Selain jasa pembayaran pensiun, BTPN juga menyediakan
produk pinjaman kepada nasabah pensiunan dengan pemotongan
cicilan bulanan langsung dari pembayaran pensiun bulanan.
1) Kredit Pensiun
Fasilitas kredit kepada para pensiun dengan persyaratan
mudah, pelayanan cepat, fleksibel jangka waktu dan
penggunaannya. Manfaatkan fasilitas kredit pensiun Anda untuk
berbagai keperluan sehari-hari.
2) Kredit Pegawai Aktif
Fasilitas kredit kepada para pegawai (Pegawai Negeri Sipil
Pusat dan Daerah, TNI, BUMN) dengan persyaratan pinjaman
yang mudah, pelayanan cepat, fleksibel jangka waktu kreditnya
untuk berbagai keperluan Anda.
4. Misi dan Tujuan Perusahaan
a. Misi dan Visi Perusahaan
1) Misi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah bersama,
kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang berarti.
2) Visi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah menjadi
bank mass market1 terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat
Indonesia.
b. Nilai-nilai Perusahaan 1 )segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan segmen usaha mikro dan kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1) Dapat dipercaya
a) Suci dalam pemikiran, perkataan dan perbuatan.
b) Kompeten, yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan
terkini.
2) Peduli
a) Sopan dan rendah hati dalam setiap interaksi.
b) Mengerti sebelum dimengerti.
c) Senantiasa berusaha membantu orang lain sukses.
3) Fokus pada hasil
a) Memulai hari dengan tujuan, mengakhiri dengan prestasi dan
pembelajaran.
b) Fokus yang bisa kita lakukan.
c) Rajin dan pantang menyerah.
5. Susunan Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan job desk beserta hubunganya
dengan tiap bagian dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk
menjalankan operasional organisasi atau perusahaan. Selain itu, juga
menunjukan perwujudan hubungan antara fungsi, wewenang dan
tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya.
Susunan pengurus perusahaan yang ada pada PT Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Gambar 1.1: Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Transaksi antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak
yang memerlukan uang tidak hanya dapat dilakukan dengan cara pertemuan
secara langsung. Kehadiran pihak perantara juga mempunyai peranan sangat
penting berkaitan dengan kelancaran kegiatan perekonomian. Perkembangan
aktivitas ekonomi dalam masyarakat telah meningkatkan pentingnya
keberadaan lembaga keuangan, sebagai penghubung antara pihak yang
memerlukan dana dan pihak yang mengalami kelebihan dana. Lembaga
keuangan adalah pihak perantara yang menghubungkan antara pihak yang
mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang
Broad of Director
Branch Head
Sub Branch Manager
Sales and Marketing SPV
Credit Accceptance SPV
Operational SPV
Sales and Marketing Officer
Credit Admin Officer
Credit Acc. Officer
Teller Customer Service
Accounting Officer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
(Triandaru dan Budisantosa, 2006: 4).
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 tahun
1990 tentang “lembaga keuangan”, menyatakan lembaga keuangan diberi
batasan sebagai semua badan yang bergerak di bidang keuangan, melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat guna membiayai
investasi perusahaan. Secara umum, lembaga keuangan dapat dikelompokkan
dalam dua bentuk, yaitu Bank dan Bukan Bank.
Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi
untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada
masyarakat yang memerlukan dana tersebut. Jenis-jenis bank antara lain bank
Sentral, bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank
menghimpun dana langsung dari masyarakat berupa simpanan seperti
tabungan, giro dan deposito.
Lembaga keuangan bukan bank mempunyai kegiatan utama yang tidak
jauh berbeda dengan Bank, namun Lembaga Keuangan Bukan Bank hanya
menghimpun dana secara tidak langsung melalui kertas berharga jangka
menengah dan panjang, serta juga dalam bentuk pinjaman/kredit dan
penyertaan. Bentuk lembaga keuangan bukan bank antara lain adalah
Asuransi, Multifinance, Pegadaian, Reksadana, Modal Ventura dan
Koperasi Simpan Pinjam.
Dalam praktik penyaluran dana ini dibutuhkan peran asuransi sebagai
lembaga yang bertugas mengantisipasi adanya resiko penyaluran dana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
terutama penyaluran dana secara kredit. Secara umum, asuransi didefinisikan
sebagai alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian,
dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang
sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas
kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan
dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu. Secara
hukum, menurut KUHD Pasal 246: “Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan diderita karena sesuatu
yang tak tertentu”.
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) berdiri sebagai
bank umum yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan perbankan dan
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya para pensiunan
dan calon penerima pensiun. Secara spesifik BTPN memberi berbagai fasilitas
produk dan layanan perbankan, seperti: produk tabungan berupa taseto
premium-tabungan setara deposito, deposito, giro dan tabungan, produk
pensiun berupa jasa pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT), jasa pembayaran
uang pensiun bulanan, serta pemberian kredit pensiun.
Salah satu layanan khusus di BTPN KCP Karanganyar adalah
pemberian kredit pensiun bagi mereka pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pensiunan Telkom, pensiunan Perhutani, pensiuan Pertamina, dan pensiunan
ABRI, dengan jaminan berupa Surat Keputusan (SK) Pensiun yang
keberadaannya sejajar dengan SK pengangkatan pegawai negeri pensiunan.
Dalam hal pemberian kredit dengan jaminan SK Pensiun ini,
diperkirakan akan terdapat risiko yang mungkin terjadi, salah satunya apabila
debitur yang dalam segmen ini adalah pensiunan berusia lanjut meninggal
dunia. Untuk itu sangat dibutuhkan fungsi asuransi untuk memperkecil
kemungkinan resiko tersebut.
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) bekerjasama
dengan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia untuk covering semua kerugian
kredit yang ditimbulkan pada saat debitur meninggal dunia. Covering itu
sendiri pastinya memiliki ketentuan-ketentuan dan syarat khusus yang harus
dipenuhi baik sehubungan dengan keadaan fisik debitur yang meninggal dunia
maupun secara administratif. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
mengambil judul “EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM
ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA DI PT.
BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL Tbk. (BTPN) KCP
KARANGANYAR”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, adapun
pokok permasalah yang akan dirumuskan dalam penulisan tugas akhir ini,
antara lain:
1. Bagaimana sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas
debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional
Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar ?
2. Apakah kelebihan dan kelemahan sistem dan prosedur pengajuan
klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia PT. Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Mengacu pada perumusan masalah di atas, secara spesifik tujuan
penulisan tugas akhir dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas
debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional
Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem dan prosedur pengajuan
klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia yang telah ditetapkan
pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
E. MANFAAT PENELITIAN
Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak berikut ini .
1. Bagi Penulis
Mengetahui dan dapat memahami bagaimana sistem dan prosedur
pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank
Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi masukan
dan bahan pertimbangan agar pengajuan klaim asuransi atas debitur yang
meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN)
KCP Karanganyar dapat berjalan lebih efektif.
3. Bagi Pembaca
Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk penelitian yang serupa, serta dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai pengajuan klaim asuransi atas debitur yang
meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN)
KCP Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Bank
Menurut Ktut Silvanita Mangani (2009: 14), bank adalah anggota
lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi dana-
mengumpulkan dan mengalokasi dana-dalam jumlah besar dibandingkan
anggota lembaga keuangan lainnya. Bank komersial muncul karena mampu
menekan ongkos transaksi, yang sangat mahal dibandingkan transaksi
langsung.
Dalam bukunya yang berudul Memilih Bank yang Sehat Kenali
Kinerja dan Pelayanannya, Djoko Retnadi mengutip sebuah definisi Bank dari
Retired Chairman-J.P. Morgan & Co. yang berbunyi:
“Bank is a “risk machine”. It takes risk, it transform them, it embeds them in banking products and services. In this context, these bank which actively manage their risks have decisive competitive advantage. They take risk more consciously, they anticipate diverse changes, they protect them selves from unexpected events, they gain the expertise to price risk.”
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 1 tentang
perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak.
Dari definisi-definisi di atas, secara umum bank adalah suatu badan
usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana
masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.
Bank bisa juga disebut sebagai pihak perantara yang menghubungkan antara
pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan
tambahan uang dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak
serta mengurangi risiko yang timbul karenanya.
2. Jenis Bank
Dalam http://organisasi.org/macam-jenis-bank-definisi-pengertian-bank-
sentral-umum-dan-bank-perkreditan-rakyat, terdapat tiga jenis bank di
Indonesia, tiga jenis bank tersebut antara lain sebagai berikut ini.
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-
undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur
peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan,
mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan
pencetakan/penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank
sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di
Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai
layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai
bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan,
jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek,
menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
c. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki
keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan
yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah
yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi /
sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga,
tabungan, dan lain sebagainya.
Jenis bank berdasar jenis usahanya menurut Triandaru dan Budisantoso
dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 84-86) adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
a. Bank Umum
Bank umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah.
b. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya secata konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.
Jenis bank berdasar bentuk badan usahanya menurut Triandaru dan
Budisantoso dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 87)
adalah sebagai berikut ini.
a. Bank Umum
1) Perseroan Terbatas
2) Koperasi
3) Perusahaan Daerah
b. Bank Perkreditan Rakyat
1) Perusahaan Daerah
2) Koperasi
3) Perseroan Terbatas
4) Bentuk lain yang ditetapkan menurut Peraturan Pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Jenis bank berdasar Target Pasar menurut Triandaru dan Budisantoso
dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 93-94) adalah
sebagai berikut ini.
a. Retail Bank
Bank jenis ini memfokuskan pelayanan kepada nasabah-nasabah
retail. Pengertian retail sini adalah nasabah-nasabah individual,
perusahaan, dan lembaga lain yang skalanya kecil. Meskipun pengertian
dari kata “kecil” atau “ritel” adalah relatif, namaun biasanya apabila
ditinjau dari jasa kredit yang diberikan, nasabah debitur yang dilayani
adalah yang memerlukan fasilitas kredit tidak lebih besar daripada Rp 20
miliar. Angka tersebut bukan merupakan angka yang standar atau baku,
tapi setidaknya dapat memberikan gambaran tentang kelompok nasabah
yang dilayani oleh bank jenis ini.
b. Corporate Bank
Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada
nasabah-nasabah yang berskala besar. Mengingat nasabah yang berskala
besar ini biasanya berbentuk suatu korporasi, maka bank kelompok ini
disebut corporate bank. Meskipun namanya adalah corporate bank tidak
berarti seluruh nasabahnya berbentuk suatu perusahaan. Pelayanan dan
transaksi yang diberikan kepada suatu perusahaan seringkali membawa
konsekwensi berupa pelayanan yang harus diberikan juga kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
karyawan, direksi dan komisaris dari perusahaan tersebut secara
individual. Pelayanan yang diberikan secara perseorangan disini
diarahkan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan nasabah-
nasabah korporasi.
c. Retail-Corporate Bank
Disamping kedua jenis bank diatas, terdapat juga bank yang
memfokuskan kepada kedua pilihan jenis nasabah di atas. Bank jenis ini
memberikan pelayanan yang tidak hanya kepada nasabah retail tetapi
juga keoada nasabah korporasi. Penyebab munculnya bank jenis ini
tidaklah seragam. Ada bank yang sejak awal sudah memutuskan untuk
menjadi bank yang melayani baik nasabah retail mapun korporasi. Bank
jenis ini memandang bahwa potensi naik pasar ritel dan korporasi harus
dimanfaatkan untuk mengoptimalkan keuntungan maksimal, meskipun
terdapat kemungkinan penurunan efisiensi. Ada juga bank yang
memfokuskan pada nasabah korporasi, tapi kemudian memberikan
pelayanan kepada nasabah ritel atau sebaliknya karena berbagai alasan.
Hal tersebut bisa terjadi karena manajemen memandang telah terjadi
perubahan kondisi pasar atau karena terjadi penggantian manajemen
sehingga terjadi perubahan strategi pemasaran. Hal tersebut bisa juga
terjadi karena adanya program pemerintah yang menghendaki agar bank-
bank tertentu melaksanakan program pemerintah tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3. Fungsi Bank
Fungsi bank menurut Triandaru dan Budisantoso dalam bukunya Bank
dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 93-94) secara umum adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank
dapat berfungsi sebagai berikut ini.
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan
mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur
kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak
akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut
dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat
lainnya pada saat jatuh tempo apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan
pinjamanya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur
akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan
debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta
kewajiban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di
sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi
dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik
apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi, serta
konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi tidak dapat dipisahkan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c. Agent of service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
4. Pengertian Asuransi
Asuransi artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak,
tertanggung dan penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian
yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang belum
tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat/kapan
terjadinya. Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan membayar
sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai
pertanggungan, yang biasa disebut “premi”. (Djojosoedarso, 1999: 69)
Insurace is the pooling of fortuitous losses by transfer of such risks to insurers, who agree to indemnify insureds for such losses, to provide other pecuniary benefits on their occurrence, or to render services connected with the risk. (Rejda, 2005: 20)
Financial definition: Insurance is financial arrangement that
redistributed the cost of unexpected losses. (Dorfman, 1994: 2) Legal definition: insurance is a contractual arrangement whereby one
party agress to compensate another party for losses. (Dorfman, 1994: 2) Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada
tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak
tertentu"
Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack :
"Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green:
"Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu".
Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr. dan Richard M. Heins,
yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan
oleh seorang penanggung.
b. asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau
badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian, dimana
seseorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu, dengan cara
mengumpulkan dan mendistribusikan unit-unit kerugian.
5. Manfaat Asuransi
Menurut Martono (2004: 145-146), asuransi memberikan manfaat bagi
tertanggung, penanggung, dan pemerintah. Manfaat yang diterima tertanggung
baik sebagai individu atau sebagai pengusaha dari jasa asuransi yaitu sebagai
berikut ini.
a. Rasa aman dan perlindungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Sebagai individu maupun pengusaha, polis yang dimiliki
memberikan rasa aman atas kerugian yang mungkin terjadi.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Nilai pertanggungan dan besarnya premi diperhitungkan secara
akurat dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Makin besar nilai pertanggungan semakin besar pula
premi yang dibayar oleh tertanggung.
c. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit dan dapat
dijadikan kelengkapan memperoleh kredit.
Besarnya kredit yang dapat diberikan oleh perusahaan asuransi
kepada tertanggung sesuai dengan nilai tunai pertanggungan. Untuk
memperoleh kredit dari bank diperlukan agunan (berupa rumah, gedung)
dan agunan tersebut harus diasuransikan.
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayar oleh tertanggung memiliki unsur tabungan
yang memperoleh pendapatan berupa bunga dan bonus sesuai perjanjian.
Masih pada halaman yang sama, Martono juga mendefinisikan bahwa
asuransi dapat memberikan manfaat bagi penanggung baik sebagai individu
maupun perusahaan pengguna jasa asuransi sebagai berikut ini.
a. Mendorong peningkatan kegiatan usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Apabila penanggung dapat menarik banyak anggota masyarakat
(petani, karyawan, pengusaha, pegawai negeri) menjadi tertanggung, maka
kegiatan usaha pihak penanggung akan menjadi besar
b. Memperoleh keuntungan
Dana (premi) yang dihimun dari masyarakat perlu dikelola secara
efektif dan efisien. Dana tersebut tidak hanya disimpan di perusahaan dan
digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada tertanggung apabila terjadi
peristiwa yang merugikan, tetapi diinvestasikan ke berbagai sektor yang
produktif sehingga memperoleh pendapatan.
Selain itu, disini Martono mengatakan bahwa, asuransi juga dapat
memberikan manfaat yang besar kepada pemerintah, antara lain sebagai berikut
ini.
a. Mendorong peningkatan investasi di berbagai bidang usaha
Dana (premi) yang berhasil dihimpun dari masyarakat merupakan
sumber modal di berbagai bidang usaha.
b. Mendorong peningkatan kesempatan kerja
Dengan meningkatnya bisnis jasa asuransi maka akan menciptakan
kesempatan kerja.
c. Meningkatkan penerimaan pajak
Berkembangnya industri asuransi akan meningkatkan penerimaan
Negara dalam bentuk pajak yang merupakan sumber biaya pembangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
6. Prinsip Asuransi
Menurut Triandaru. dan Budisantoso (2006 : 180-182), prinsip asuransi
disebutkan sebagai berikut ini.
a. Insurable interest (Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keunangan, yang
diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang
dipertanggungkan, selain itu, sesuatu yang dipertanggungkan itu semata-mata
menyangkut kepentingan yang menimbulkan kerugian keuangan tertanggung
atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut. Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest yaitu sebagai
berikut ini.
1) Kerugian tidak dapat diperkirakan
Risiko yang dapat diasuransikan berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya kerugian. Kerugian tersebut harus dapat diukur. Selanjutnya
kemungkinan tersebut tidak dapat diperkirakan terjadinya.
2) Kewajaran
Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau
harta yang memiliki nilai material baik bagi penanggung maupun
tertanggung.
3) Catastrophic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Agar suatu barang atau harta dapat diasuransikan, risiko yang
mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan kemungkinan rugi
yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan
kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan.
4) Homogen
Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta
yang akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak
barang yang serupa atau sejenis. Banyaknya barang yang sejenis ini
berkaitan dengan prinsip bahwa asuransi menutup sejumlah besar risiko
supaya dapat membayar beberapa kerugian dari yang dipertanggungkan.
b. Utmost Good Faith (Itikad baik)
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh
itikad baik (utmost good faith). Pihak penanggung perlu menjelaskan secara
lengkap hak dan kewajiban selama masa asuransi. Selain itu, yang sangat
perlu diperhatikan adalah perlakuan dari penanggung pada saat benar-benar
ada risiko yang menimpa tertanggung. Pihak penanggung harus konsisten
terhadap hak dan kewajiban yang pernah disampaikan kepada tertanggung
dan dicantumkan dalam kontrak (polis) termasuk batasan-batasan yang ada
sehingga jelas apabila ada risiko yang tidak ditanggung oleh asuransi. Pihak
tertanggung juga perlu mengungkapkan secara rinci kondisi yang akan
dasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang memadai
untuk menentukan persetujuan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure. Faktor-faktor yang
melanggar prinsip duty of disclosure adalah sebagai berikut ini.
1) Nondisclosure
Adanya data-data penting yang tidak diungkapkan sehingga
menyalahi utmost good faith.
2) Concealment
Secara sengaja melakukan kebohongan dan tidak mengungkapkan
fakta penting.
3) Fraudulent Mispresentation
Sengaja memberikan gambaran yang tidak cocok dengan kondisi
riil.
4) Innocent Mispresentation
Secara tidak sengaja memberikan gambaran yang salah yang
memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi.
c. Indemnity (Prinsip Ganti Rugi)
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk
mengkompensasi risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi
financial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi
kecelakaan dan kematian. Dalam kedua jenis asuransi tersebut, pihak
penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh
yang cacat atau hilang karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
financial. Indemnity ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
pembayaran tunai, penggantian, perbaikan, dan pembangunan kembali
d. Proximate cause (Prinsip Sebab Akibat)
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi atau ketentuan lain,
diawali dengan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen.
e. Subrogation (Prinsip Subrogasi)
Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah
memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang
mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa
kerugian. Dalam prinsip subrogasi, tertanggung tidak mungkin menerima
ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang dideritanya.
f. Contribution (Prinsip Kontribusi)
Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip
indemnity yaitu, bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-
penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama
membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah
tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.
7. Unsur Asuransi
Berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Republik Indonesia, dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi
kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
b. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya).
d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena
peristiwa yang tak tertentu.
8. Macam-macam Asuransi
Macam-macam Usaha Asuransi menurut Djojosoedarso (1999 : 72-77 )
dapat dibagi menjadi beberapa macam dan berdasarkan berbagai macam, yaitu
antara lain :
a. Dari segi sifatnya, usaha asuransi dapat dibedakan ke dalam :
1) Asuransi sosial atau asuransi wajib dimana untuk ikut serta dalam asuransi
tersebut terdapat unsur paksaan atau wajib bagi setiap warga negara. Jadi
semua warga negara (berdasarkan kriteria tertentu) wajib menjadi anggota
atau membeli asuransi tersebut. Asuransi ini biasanya diusahakan oleh
pemerintah atau badan usaha milik negara.
2) Asuransi sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapapun
untuk menjadi anggota atau pembeli. Jadi setiap orang bebas untuk
memilih menjadi anggota atau tidak dari jenis asuransi ini. Jenis asuransi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
ini biasanya diselenggarakan oleh pihak swasta, tetapi ada juga yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
b. Dari segi jenis objeknya, asuransi dapat dibedakan ke dalam:
1) Asuransi orang, yang meliputi antara lain : asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi beasiswa, asuransi hari tua, dan
lain-lain dimana objek pertanggunggannya manusia.
2) Asuransi umum atau asuransi kerugian yang meliputi antara lain : asuransi
kebakaran, asuransi pengangkutan barang, asuransi kendaraan bermotor,
asuransi varia, asuransi penerbangan, dan lain-lain, dimana objek
pertanggungannya adalah hak/harta atau milik kepentingan seseorang.
3) Perusahaan re-asuransi umum : perusahaan asuransi yang bidang usahanya
menanggung risiko yang benar-benar terjadi dari pertanggungan yang
telah ditutup oleh perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian.
Jadi, reasuransi adalah mempertanggungkan kembali sebuah risiko oleh
sebuah perusahaan asuransi kepada perusahaan asuransi lainnya
(“reinsurer”). Hal ini terjadi biasanya sebuah perusahaan asuransi akan
menentukan suatu batas maksimum nilai pertanggungan yang akan
ditanggung, sehingga kalau ada suatu pertanggungan yang telah diterima,
yang nilainya melebihi batas maksimum tersebut, maka kelebihan tersebut
diasuransikan lagi kepada perusahaan asuransi yang lain. Ada
kemungkinan pula bahwa perusahaan reasuransi, karena suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pertimbangan mengasuransikan lagi pertanggungan yang telah diterima.
Pertanggungan ini disebut “retrosessi”.
4) Perusahaan asuransi sosial : perusahaan asuransi yang bidang usahanya
menanggung risiko finansiil masyarakat kecil yang kurang mampu.
Perusahaan ini diselenggarakan oleh pemerintah atau badan-badan yang
ditunjuk/dibentuk oleh pemerintah.
9. Pengertian Asuransi Kredit
Asuransi kredit mempunyai kaitan yang erat dengan jasa perbankan
terutama di bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit
berupa barang bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa
risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank
sebagai pemberi kredit (Triandaru dan Budisantosa, 2006: 188).
10. Pengertian Kredit
Triandaru dan Budisantosa (2006: 188) mendefinisikan bahwa kredit
adalah pinjaman uang yang diberikan kepada pemberi kredit (bank, lembaga
keuangan) kepada nasabahnya. Sejak kredit diberikan kepada nasabah, pemberi
kredit oleh nasabah atau tidak diperolehnya kembali kredit tersebut dari
nasabah sehingga pemberi kredit menderita kerugian. Untuk melindungi diri
dari kemungkinan kerugian tersebut, pemberi kredit menutup asuransi atas
kredit yang diberikan kepada nasabah. Dalam asuransi kredit, tertanggung
adalah pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
penanggung adalah risiko kredit dimana tidak diperolehnya kembali kredit
kepada para nasabahnya.
11. Tujuan Asuransi Kredit
Menurut Triandaru dan Budisantosa (2006: 188), asuransi kredit,
mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk:
a. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali
kredit yang diberikan kepada nasabahnya.
b. Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit
perbankan maupun kredit lainnya di luar perbankan.
12. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Hall, 2001: 5).
Menurut Mulyadi (2001: 5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan.
Menurut Ismail (2004: 74), prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas
yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan
tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang.
Prosedur adalah suatu urutan rangkaian klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
(Mulyadi, 2008: 5).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu
rangkaian klirekal dari sebuah jaringan prosedur yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan yang sama. Sedangkan prosedur adalah tugas-tugas yang terangkai
dan saling berhubungan serta melibatkan beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih untuk melaksanakan transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
menurut waktu dan tata cara tertentu. Dengan demikian, sistem pengajuan klaim
asuransi adalah sistem yang merupakan kegiatan klerikal mengenai pengajuan klaim
asuransi yang dimulai dari prosedur pengajuan dokumen syarat klaim asuransi hingga
prosedur pengembalian jaminan kredit.
B. Sistem Klaim Asuransi di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
Pada sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia
pada masa pembayaran kredit yang belum lunas dijelaskan mengenai syarat-syarat
pengajuan klaim asuransi, serta hal-hal yang berhubungan dengan sistem akuntansi
yang terdiri dari fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,catatan akuntansi,
jaringan prosedur yang membentuk sistem, dan bagan alir.
1. Syarat-syarat permohonan klaim
a. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga debitur (nasabah)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga debitur (nasabah)
yang meninggal dunia dalam masa pembayaran kredit di PT. Bank
Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1) Legalisir surat kematian (jika sakit) atau legalisir surat keterangan dari
kepolisian (jika kecelakaan), sebanyak 5 (lima) lembar.
2) Legalisir Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris, sebanyak 5 (lima)
lembar.
3) Legalisir surat ahli waris, sebanyak 5 (lima) lembar.
4) Fotokopi Kartu Identitas Pensiun (KARIP), sebanyak 5 (lima) lembar.
5) Kwitansi terakhir, sebanyak 5 (lima) lembar.
b. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk PT. Allianz Life Indonesia
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh PT. Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. kapada PT. Allianz Life Indonesia adalah sebagai
berikut:
1) Rekap Pengajuan Klaim (RPK), sebanyak 1 (satu) lembar.
2) Surat Pemberitahuan Klaim (SPK), sebanyak 1 (satu) lembar.
3) Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, sebanyak 1 (satu) lembar.
4) Surat kematian, sebanyak 1 (satu) lembar.
5) Fotocopy KARIP, sebanyak 1 (satu) lembar.
6) Fotocopy KTP ahli waris, sebanyak 1 (satu) lembar.
c. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengarsipan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengarsipan yang
sewaktu-waktu ditinjau oleh Kantor Pusat adalah sebagai berikut:
1) Rekap Pengajuan Klaim (RPK), sebanyak 2 (dua) lembar.
2) Surat Pengajuan Klaim (SPK), sebanyak 2 (dua) lembar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3) Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, sebanyak 1(satu) lembar.
4) Surat kematian, sebanyak 4 (empat) lembar.
5) Fotocopy KARIP, sebanyak 4 (empat) lembar.
6) Fotocopy KTP ahli waris, sebanyak 4 (empat) lembar.
7) Fotocopy SK nasabah, sebanyak 4 (empat) lembar.
Waktu yang ditentukan dalam pengajuan klaim ini selambat-
lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak kejadian. Disini PT.
Asuransi Allianz Life Indonesia berhak meminta segala keterangan/catatan
medis dari Rumah Sakit atau pihak lain yang sehubungan dengan diagnosa
dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan kepada debitur.
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia akan membayar klaim atas
manfaat asuransi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung setelah
dokumen lengkap dan diterima oleh PT. Asuransi Allianz Life Indonesia dan
klaim telah disetujui berdasarkan polis.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem pengajuan klaim asuransi atas
debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional dapat
disebutkan sebagai berikut ini.
a. Fungsi Sekretariat
Fungsi sekretariat bertugas menerima permohonan klaim asuransi
dan dokumen-dokumen syarat pengajuan klaim dari keluarga debitur yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
meninggal dunia. Fungsi ini juga bertugas memeriksa kelengkapan
dokumen sebagai syarat yang nantinya akan dikirim ke PT. Allianz Life
Indonesia. Fungsi ini dilaksanakan oleh Credit Acceptance Officer.
b. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertugas membuat Rekap Pengajuan Klaim
(RPK) dan Surat Pemberitahuan Klaim (SPK), melakukan penjurnalan
transfer pencairan klaim, penjurnalan penutupan pinjaman, penjurnalan
tunggakan klaim, serta bertugas menghubungi bagian penyimpanan
dokumen bahwa prosedur pencairan klaim asuransi telah selesai dan
dokumen jaminan debitur yang meninggal bisa dikembalikan ke
keluarga/ahli waris debitur. Fungsi ini dilaksanakan oleh Accounting
Officer.
c. Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi pemeriksaan intern bertugas memeriksa Rekap Pengajuan
Klaim (RPK), serta memeriksa Surat Pemberitahuan Klaim (SPK) yang
akan diajukan ke PT. Allianz Life Indonesia sebagai perusahaan
penanggung klaim asuransi. Fungsi ini dilaksanakan oleh Opperational
Supervisor dan Sub Branch Manager.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertugas mengirimkan SPK, RPK, dan dokumen syarat
pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia yang diminta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
oleh PT Allianz Life Indonesia. Fungsi ini dilaksanakan oleh Accounting
Officer.
e. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan bertugas mendata dan mencatat secara
manual jaminan dan dokumen-dokumen kredit debitur. Selain itu, fungsi
ini juga bertugas mengawasi dan fungsi inilah yang berhak mengeluarkan
dokumen-dokumen debitur serta jaminan kredit debitur (SK pensiun).
Fungsi ini dilaksanakan oleh marketing officer.
3. Dokumen yang digunakan
a. Surat Pemberitahuan Klaim
Surat pemberitahuan klaim adalah formulir yang diberikan oleh
PT. Allianz Life Indonesia dalam bentuk soft copy kepada PT. Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. untuk diisikan data debitur yang diajukan klaim
asuransinya sebagai pengantar dokumen-dokumen syarat pengajuan klaim
debitur yang meninggal dunia.
b. Surat Keterangan Meninggal dari Kelurahan
Surat keterangan meninggal dari kelurahan merupakan dokumen
yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan sebagai data kependudukan bila
ada warga yang meninggal dunia.
c. Surat Keterangan Meninggal Dunia dari Instansi yang
Berwenang/Kepolisian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Surat Keterangan Meninggal Dunia dari Instansi yang
Berwenang/Kepolisian merupakan bukti kematian yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang/kepolisian sehubungan dengan meninggalnya
debitur yang bersangkutan.
d. Salinan Kartu IdentitasPensiun (KARIP) Debitur yang Meninggal Dunia.
Salinan KARIP yang meninggal dunia adalah kartu identitas
sehari-hari debitur yang bersangkutan pada saat masih hidup yang
menyatakan benar yang bersangkutan adalah yang tertera dalam daftar
debitur PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
e. Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir.
Rekening koran 6 (enam) bulan terakhir) adalah rekap aktifitas
perbankan selama 6 (enam) bulan terakhir, yang menandakan bahwa
debitur semasa hidupnya benar adalah nasabah PT. Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk.
f. Surat Keputusan Pensiun (SK Pensiun)
SK Pensiun adalah Surat yang menyatakan bahwa debitur adalah
syah telah purna tugas (pensiun). Surat ini dibuat oleh instansi kerja
debitur, dan digunakan sebagai jaminan kredit debitur.
4. Catatan akuntansi yang digunakan
Rekap Pengajuan Klaim
Rekap pengajuan klaim adalah daftar pengajuan atas klaim dari debitur
yang meninggal dunia yang hari itu dikirim kepada penanggung risiko kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
(PT. Allianz Life Indonesia). Daftar ini merupakan daftar rekap mengenai
data diri debitur yang meninggal dunia beserta sebab meninggal, tanggal
meninggal dan jumlah sisa hutang yang belum dibayar.
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
a. Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi
1) Keluarga debitur yang meninggal dunia datang menyerahkan dokumen
persyaratan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal
dunia yaitu antara lain : Legalisir surat kematian (jika sakit) atau
legalisir surat keterangan dari kepolisian (jika kecelakaan) sebanyak 5
(lima) lembar, Legalisir Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris
sebanyak 5 (lima) lembar, Legalisir surat ahli waris sebanyak 5 (lima)
lembar, Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP) sebanyak 5 (lima)
lembar, Kwitansi terakhir sebanyak 5 (lima) lembar.
2) Credit Acceptance Officer menerima dan memeriksa kelengkapan
dokumen syarat klaim asuransi debitur yang meninggal dunia. Apabila
dokumen syarat lengkap klaim asuransi akan diproses lanjut. Apabila
dokumen syarat tidak lengkap, dokumen dikembalikan untuk
kemudian dilengkapi oleh keluarga/ahli waris.
3) Keluarga debitur yang meninggal dunia dipersilahkan pulang dan
diminta kembali lagi 7 (tujuh) hari sejak hari pengajuan klaim asuransi
untuk mengambil SK Pensiun Debitur yang meninggal dunia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4) Credit Acceptance Officer menyerahkan dokumen syarat kepada
accounting officer untuk tindak lanjut klaim.
b. Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi
1) Accounting Officer membuat Surat Pemberitahuan Kematian (SPK)
dan Rekap pengajuan Klaim (RPK) sebagai syarat pengajuan klaim
asuransi atas debitur yang meninggal dunia dari PT. Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk. sebagai peserta asuransi kepada PT. Allianz
Life Indonesia sebagai perusahaan asuransi. Dalam pembuatan SPK
dan RPK, Accounting Officer melakukan pengisian berupa keterangan
mengenai : nama tertanggung, tempat/tanggal lahir tertanggung, nomor
pinjaman tertanggung, tanggal awal pinjaman, tanggal akhir pinjaman,
pinjaman awal, tempat & tanggal meninggal, sebab meninggal,
ketersediaan Surat Keterangan Meninggal dari Lurah/Kepolisian asli
ataupun Legalisir, dan Fotocopy KTP Tertanggung. Pembuatan SPK
dan RPK menggunakan program Excel Office. SPK dan SPK yang
telah dibuat langsung tersimpan dalam penyimpanan internal data
(direct access storage) PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
KCP Karanganyar.
2) Accounting officer menyerahkan dokumen syarat serta SPK, RPK dan
Rekening Koran (enam) bulan terakhir kepada Operational Supervisor
dan Sub Branch Manager untuk proses checking ulang dan otorisasi.
c. Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1) Operational Supervisor dan Sub Branch Manager memeriksa dan
mengotorisasi dokumen yang di sertai dengan SPK, RPK dan
Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir.
2) Dokumen syarat, SPK, RPK dan Rekening Koran 6 (enam) bulan
terakhir dikembalikan kepada accounting officer untuk diproses
selanjutnya.
d. Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi
1) Accounting officer mengkopi RPK sebanyak 2 (dua) lembar. Lembar
RPK asli disertakan bersama dokumen syarat, kemudian 2 (dua)
lembar kopian RPK disimpan urut nomor nasabah.
2) Dokumen syarat sebanyak 4 (empat) rangkap dan 2 (dua) lembar
salinan SPK disimpan urut nomor nasabah.
3) Accounting officer mengirimkan SPK, RPK, Rekening Koran 6 (enam)
bulan terakhir, surat kematian, fotocopy SK (yang diberikan nasabah
sewaktu yang bersangkutan mengajukan kredit), fotocopy KARIP, dan
fotocopy KTP nasabah dikirim ke PT. Allianz Life Indonesia untuk
diproses persetujuan pencairan klaimnya melalui Fax ke Ass Allianz
(021-30003400) Up. Rahmawati/Nur Oktaviani.
4) Keputusan pencairan klaim asuransi akan dikirim 7 (tujuh) hari setelah
tanggal pengiriman kepada PT Allianz Life Indonesia.
e. Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
7 (tujuh) hari setelah tanggal pengiriman SPK, PT. Allianz Life
Indonesia mengirimkan uang pertanggungan atas asuransi kepada PT.
Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Pusat, dengan surat
pemberitahuan bahwa klaim telah cair via email kepada accounting
officer. Keputusan yang diambil oleh PT. Allianz Life Indonesia adalah
sebagai berikut ini.
1) Klaim disetujui
2) Klaim ditolak
f. Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan Penghapusan Piutang atas
Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak.
1) Bila Klaim disetujui:
a) Penggantian pertanggungan dikirim secara transfer rekening.
Kantor Pusat kemudian mengirim uang pertanggungan tersebut ke
Kantor Cabang, kemudian accounting officer mendebet rekening
Kantor Pusat yang berkode “0001826130” dan mengkredit
rekening Kantor Cabang yang berkode “0192826130” dengan
menggunakan Mysis software. Data langsung tersimpan secara
online (online data storage) ke dalam database kantor pusat PT
Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
b) Accounting officer mendebet rekening “0192826130” dan
mengkredit akun pinjaman yang berkode “OBD” dengan
menggunakan Mysis software yang menandakan rekening
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
pinjaman telah ditutup. Data langsung tersimpan secara online
(online data storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank
Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
c) Accounting officer menunjukan bukti klaim cair kepada bagian
penyimpanan (marketing officer) untuk mengembalikan SK
Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris
debitur.
2) Bila pengajuan klaim ditolak:
a) Accounting officer mendebet akun “Tunggakan Klaim” sebesar
hutang debitur yang belum dibayar dan mengkredit akun “ODB”
(pinjaman). Data langsung tersimpan secara online (online data
storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank Tabungan
Pensiun Nasional Tbk.
b) Accounting officer menunjukan bukti klaim cair kepada bagian
penyimpanan (marketing officer) untuk mengembalikan SK
Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris
debitur.
c) Seluruh pegawai Kantor Cabang yang terkait melakukan
pengumpulan uang secara mandiri untuk menutup kerugian klaim
yang tidak cair.
d) Saat Tunggakan Klaim sudah terbayar, accounting officer
mendebet akun ODB dan mengkredit akun Tunggakan Klaim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dengan menggunakan Mysis software. Data langsung tersimpan
secara online (online data storage) ke dalam database kantor pusat
PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
g. Prosedur Pengembalian SK Pensiun
a) Bagian penyimpanan (marketing officer) menyerahkan SK
Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris
debitur, keluarga/ahli waris.
b) Keluarga/ahli waris dipersilahkan pulang.
6. Bagan Alir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Gambar 2.5 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan Penghapusan Piutang atas Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
7
Surat Keputusan (SK) Pensiun debitur yang disimpan sebagai jaminan kredit, dikembalikan
kepada keluarga/ahli waris
SK Pensiun
Selesai
Marketing Officer
8
SK Pensiun
Selesai
0001826130
0192826130
OBDOBD
Tunggakan Klaim
Bagian akuntansi menunjukan softcopy jurnal terkait kepada bagian penyimpanan untuk
mengambil Surat Keputusan (SK) Pensiun debitur
Gambar 2.6 Bagan Alir Prosedur Pengembalian SK Pensiun pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang meninggal
Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar
Berikut ini adalah evaluasi terhadap sistem pemberian kredit pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar.
1. Syarat-syarat permohonan klaim
Syarat-syarat yang digunakan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan sebagai dasar dalam pengajuan klaim. Disini bisa dilihat dari ketelitian yang diminta atas dokumen-dokumen dari pihak keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia dan dokumen syarat yang diajukan kepada PT. Allianz Life Indonesia sebagai dasar pengajuan klaim. Dalam hal syarat yang diminta dari keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia ketelitian yang diminta dapat dilihat dari permintaan legalisir dari salinan surat kematian dari kelurahan, surat keterangan dari kepolisian, KTP ahli waris dan surat ahli waris. Disamping syarat keterangan eksternal tersebut, masih ada syarat yang harus dipenuhi untuk pencocokan dokumen dengan keterangan internal yang sudah dimiliki oleh perusahaan yang semakin mengakuratkan bukti bahwa debitur tersebut benar-benar nasabah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, dengan dimintanya fotokopi KARIP dan kwitansi terakhir. Sedangkan dalam hal syarat yang diajukan kepada PT Allianz Life Indonesia, syarat yang diajukan sebagai dasar klaim yaitu Rekap Pengajuan Klaim (RPK), Surat Pengajuan Klaim (SPK), dan Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, ditambahkan oleh pihak bank untuk melengkapi surat kematian, fotocopy KARIP, dan fotocopy KTP ahli waris yang didapat dari dokumen syarat dari keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia. Hal ini menunjukan bahwa syarat-syarat yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, sudah baik dan lengkap.
2. Fungsi yang terkait
Dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, sudah terdapat pemisahan fungsi yang cukup tegas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Fungsi operasi terdiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dari fungsi penerimaan dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksanakan oleh Credit Acceptance Officer, fungsi pembuatan dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksansakan oleh Accounting Officer, fungsi otorisasi dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksanakan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch Manager serta fungsi pengiriman yang dilaksanakan oleh Accounting Officer. Fungsi penyimpanan terdapat pada fungsi pengembalian SK pensiun pada proses klaim asuransi. Fungsi pencatatan terdapat pada fungsi pencatatan klaim dan penghapusan piutang atas klaim asuransi yang diterima dan klaim yang ditolak. Dalam setiap fungsi tersebut, terdiri dari beberapa bagian yang menjalankan setiap prosedur yang ada. Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan yaitu terdapat fungsi ganda pada fungsi pengembalian SK pensiun yang seharusnya dilaksanakan oleh bagian penyimpanan tersendiri, namun fungsi ini pada prakteknya dilaksanakan oleh marketing officer. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah pegawai dikarenakan efisiensi pegawai. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar adalah kantor cabang pembantu yang relatif kecil, hal ini menyebabkan pengalokasian sumber daya manusia dari kantor pusat ke cabang pembantu dibuat lebih efisien dibandingkan kantor pusat.
3. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan dasar pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Semua data yang dibutuhkan sudah tercantum dalam dokumen secara lengkap baik dalam bentuk SPK maupun rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir yang dibuat oleh pihak bank. Untuk dokumen yang dibuat oleh pihak eksternal (surat keterangan meninggal dari kelurahan, surat keterangan meninggal dunia dari kepolisian, dan salinan KARIP) sudah memiliki format dan data yang baik berkenaan dengan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia.
4. Catatan akuntansi yang digunakan
Penggunaan RPK sebagai catatan akuntansi dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar telah berjalan baik. Pencatatan akuntansi disini menggunakan program komputer khusus yaitu mysis sytem. Mysis system mampu mensingkronisasikan semua data akuntansi perusahaan secara real-time dengan online system storage. Jadi semua jurnal akuntansi akan langsung tercatat dan tersimpan di laporan pusat perusahaan. Akan tetapi bila dibandingkan dengan bank-bank umum sejenis, ditemukan perbedaan dalam penyediaan akun cadangan kerugian piutang yang dapat dijadikan sebagai kelemahan tersendiri. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. tidak menyediakan akun Cadangan Kerugian Piutang untuk setiap kredit cair yang diberikan. Hal ini disebabkan karena bank ini merupakan bank resmi penyalur gaji pensiun. Jadi jaminan mengenai pembayaran angsuran kredit bisa dipastikan kelancarannya.
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Dalam jaringan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar terdapat kelemahan dalam penutupan klaim yang tidak tertagih yang diakibatkan oleh ditolaknya klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Seperti yang sudah dijabarkan dalam evaluasi catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. tidak memiliki akun cadangan kerugian piutang. Keadaan ini menyebabkan apabila terdapat kredit macet yang disebabkan oleh penolakan klaim asuransi, perusahaan tidak memiliki alokasi dana khusus untuk menutup piutang tersebut, sehingga pegawai yang bersangkutan dengan pemberian kredit atas debitur dimaksud harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup tunggakan klaim tersebut. Namun hal itu kemungkinan terjadinya sangat kecil dikarenakan filterisasi nasabah pada tahap pemberian kredit dan deteksi dini tunggakan klaim oleh bagian asuransi sudah sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB III
TEMUAN
A. Kelebihan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Dalam melaksanakan penelitian, penulis menemukan adanya kelebihan sebagai berikut ini. 1. Syarat-syarat yang diminta untuk pengajuan klaim atas kredit nasabah kepada
keluarga/ahli waris sudah baik dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia.
2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas
debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan dasar pengajuan
klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia.
3. Penggunaan catatan akuntansi dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas
debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
KCP Karanganyar telah berjalan baik.
4. Seluruh sistem yang berjalan dalam pengajuan klaim asuransi atas debitur yang
meninggal dunia sudah dilaksanakan secara komputerisasi.
5. Sistem otorisasi dokumen-dokumen permohonan klaim asuransi telah memadai
dan berlapis yang dilakukan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch
Manager.
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
6. Seluruh penjurnalan sudah dalam online system, yang artinya seluruh kejadian
akuntansi sudah terekam secara real-time dan diolah langsung oleh kantor
pusat. Hal ini memudahkan pekerjaan akuntansi di kantor cabang dan
meminimalisir risiko human error.
7. Seluruh sistem di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. menggunakan
program khusus yaitu “Mysis System” yang dibuat khusus untuk
mempermudah sinkronisasi data antar fungsi baik internal kantor cabang,
maupun dengan pusat. Sehingga sistem pengajuan klaim termonitor dan terarah
dengan baik.
B. Kelemahan
Disamping terdapat kelebihan, pelaksanaan sistem pengajuan klaim pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. masih terdapat beberapa kelemahan, diantaranya sebagai berikut ini. 1. Terbatasnya jumlah pegawai di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
KCP Karanganyar menyebabkan munculnya fungsi ganda pada bagian
penyimpanan yang ditangani oleh marketing officer.
2. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. secara umum tidak menyediakan akun
Cadangan Kerugian Piutang untuk setiap kredit cair yang diberikan. Hal ini
menyebabkan pegawai yang terkait dengan pemberian kredit atas debitur yang
meninggal dunia, harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup
tunggakan klaim, bila terjadi penolakan atas klaim asuransi yang diajukan.
BAB IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. mengenai sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang digunakan sudah cukup baik dimana terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan pihak penanggung maupun nasabah dalam pengajuan klaim. Dalam syarat-syarat dan dokumen yang digunakan baik yang diminta kepada keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia maupun yang dibuat untuk diajukan kepada PT Allianz Life Indonesia, sudah cukup lengkap dan memadahi. Sistem Otorisasi berlapis yang dilaksanakan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch Manager menunjukan bahwa sistem otorisasi di perusahaan ini berjalan baik. Sistem pencatatan akuntansi yang digunakan juga sudah sangat baik ditunjang dengan penggunaan mysis system, direct access storage dan online system storage yang mampu meminimalisir human error. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan yaitu terbatasnya jumlah pegawai di perusahaan yang menyebabkan fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang, menyebabkan ketiadaan alokasi dana khusus apabila terjadi tunggakan klaim atas klaim asuransi debitur yang ditolak. Ketiadaan alokasi dana atas tunggakan klaim menyebabkan seluruh pegawai yang terkait harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup tunggakan klaim tersebut.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas tentang sistem pemberian kredit PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, rekomendasi yang dapat diusulkan penulis sebagai berikut ini. 1. Bagian penyimpanan (pengembalian) SK Pensiun sebaiknya dilaksanakan oleh
bagian tersendiri, sehingga tidak terjadi fungsi ganda.
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2. Penyediaan akun Cadangan Kerugian Piutang, sehingga ada dana khusus untuk
menutup tunggakan klaim apabila terjadi penolakan atas klaim asuransi debitur
yang meninggal dunia.