Kementerian Keuangan REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS PAJAK PENGHASILAN UNTUK PENANAMAN MODAL DI BIDANG-BIDANG USAHA TERTENTU DAN/ATAU
DI DAERAH-DAERAH TERTENTU
Surabaya, 15 Mei 2015
Kementerian Keuangan RI
K B F
2
PP1/2007 PMK 16/2007 Per Ka BKPM 89/2007 stdd 2/2008 Per Dirjen Pajak 67/2007
PP 62/2008 PMK 16/2007 Per Ka BKPM 2/2008 stdd 12/2009 Per Dirjen Pajak 67/2007
PP 52/2011 PMK 144/2012 Per Dirjen Pajak 41/2013
PP 18/2015 PMK 89/2015
HISTORY . . .
Kementerian Keuangan RI
K B F
BENTUK FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
3
1. Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Penanaman Modal berupa aktiva tetap berwujud termasuk tanah yang digunakan untuk kegiatan utama usaha, dibebankan selama 6 (enam) tahun masingmasing sebesar 5% (lima persen) pertahun yang dihitung sejak saat mulai berproduksi secara komersial;
2. Penyusutan yang dipercepat atas aktiva berwujud dan amortisasi yang dipercepat atas aktiva tak berwujud yang diperoleh dalam rangka Penanaman Modal baru dan/atau perluasan usaha;
3. Pengenaan Pajak Penghasilan atas dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia sebesar 10% (sepuluh persen), atau tarif yang lebih rendah menurut perjanjian penghindaran pajak berganda yang berlaku; dan
4. Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 (lima) tahun tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Kementerian Keuangan RI
K B F
PENGURANGAN PENGHASILAN NETO
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
4
Izin Prinsip 100
-10 2 5 20 25 30
SMB
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
30 5 5 5 5 5 5
Penghasilan Neto:
Penghasilan Neto
Pengurangan:
-15 -3 0 15 20 25
Kementerian Keuangan RI
K B F
PENYUSUTAN DIPERCEPAT
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
5
2014
MESIN Cost: 4 M
SK
0,25 1 1 0,96 0 0 0,79
Tgl perolehan mesin 6 Juli 2014 SK Persetujuan Fasilitas: 20 Juni 2015 Metode Penyusutan: Straight line
4
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
0,25 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
NORMAL 8 tahun; 12,5%
PP 18 4 tahun; 25%
0,25 0,5
0 4
Kementerian Keuangan RI
K B F
DISCOUNT – DIVIDEND TAX RATE
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
6
DN Negara X No Tax treaty
PT A
Y Ltd
X Ltd
Negara Y Tax treaty Tarif dividen: 7,5%
PT A
Tanpa Fasilitas PP 18 Dividen: Rp100 juta
Fasilitas PP 18 Dividen: Rp100 juta
20%
7,5%
10%
7,5%
Negara Z Tax treaty Tarif dividen: 15%
Z Ltd
15%
10%
Kementerian Keuangan RI
K B F
FASILITAS TAMBAHAN KOMPENSASI KERUGIAN
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
7
No Ketentuan Tambahan
1 Penanaman Modal baru pada bidang usaha tertentu di kawasan industri dan/atau kawasan berikat
1 tahun
2 Mengeluarkan biaya untuk infrastruktur ekonomi dan/atau sosial di lokasi usaha paling sedikit sebesar Rp10 miliar
1 tahun
3 Menggunakan bahan baku dan/atau komponen hasil produksi dalam negeri paling sedikit 70% sejak tahun ke-4
1 tahun
4 Mempekerjakan sekurang-kurangnya 500 atau 1000 orang tenaga kerja Indonesia selama 5 tahun berturut-turut
1 atau 2 tahun
5 Mengeluarkan biaya penelitian dan pengembangan di dalam negeri dalam rangka pengembangan produk atau efisiensi produksi paling sedikit 5% dari jumlah Penanaman Modal dalam jangka waktu 5 tahun
2 tahun
6 Melakukan perluasan usaha pada Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau Daerah-daerah Tertentu yang sebagian sumber pembiayaannya berasal dari laba setelah pajak (earning after tax)
2 tahun
7 Melakukan ekspor paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari nilai total penjualan, untuk Penanaman Modal pada bidang-bidang usaha tertentu yang dilakukan di luar kawasan berikat
2 tahun
Kementerian Keuangan RI
K B F
FASILITAS TAMBAHAN KOMPENSASI KERUGIAN
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
8
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Rugi -100 -50 -20 5 10 20 30 40 50 60 100
Kompensasi:
Normal - - 5 10 20 -65
+ 1 th - - 5 10 20 30 -35
+ 2 th - - 5 10 20 30 35
:
+ 5 th - - 5 10 20 30 35
Kementerian Keuangan RI
K B F
WAJIB PAJAK PENERIMA FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
9
1. Wajib Pajak badan dalam negeri.
2. Kriteria umum:
memiliki nilai investasi yang tinggi atau untuk ekspor; memiliki penyerapan tenaga kerja yang besar; atau memiliki kandungan lokal yang tinggi.
3. Melakukan investasi pada bidang usaha dan KBLI serta memenuhi ketentuan cakupan produk, provinsi dan persyaratan sebagaimana tercantum di Lampiran I dan/atau Lampiran II PP 18/2015
Kementerian Keuangan RI
K B F
PROSEDUR PEMBERIAN FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
10
Surat Permohonan Fasilitas Tax Allowance
Proses Pembahasan • Rapat trilateral • Surat Keterangan
• Usulan Ka BKPM • Rekomendasi SAHLI
Surat Keputusan Persetujuan/Penolakan
WAJIB PAJAK BKPM DJP
10 hari kerja
Kementerian Keuangan RI
K B F
PENCABUTAN FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
11
Fasilitas dicabut dalam hal: Aktiva tetap yang mendapatkan fasilitas Pajak Penghasilan, digunakan selain untuk
tujuan pemberian fasilitas, atau dialihkan sebagian atau seluruh aktiva tetap dimaksud tanpa diganti dengan aktiva tetap baru dalam jangka waktu yang lebih lama antara: a. jangka waktu 6 (enam) tahun sejak saat mulai berproduksi secara komersial; atau b. masa manfaat aktiva
Berdasarkan hasil pengujian dalam pemeriksaan penetapan SMB, diketahui bahwa
realisasi investasi tidak sesuai dengan bidang usaha, KBLI, cakupan produk serta tidak memenuhi persyaratan sesuai lampiran dalam SK Persetujuan.
Kementerian Keuangan RI
K B F
KETENTUAN PERALIHAN
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
12
Wajib Pajak yang telah mendapatkan SK Persetujuan fasilitas, dapat memanfaatkan fasilitas sampai dengan berakhirnya jangka waktu pemberian fasilitas.
Usulan pemberian fasilitas berdasarkan PP 52/2011 yang telah disampaikan Kepala BKPM kepada Menkeu c.q. Dirjen Pajak, tetap diproses berdasarkan PP 52/2011
Wajib Pajak dengan IP yang diterbitkan sejak 22/12/2011 sampai dengan 05/05/2015 dapat diajukan usulan untuk diberikan fasilitas dengan syarat:
a. Terhadap IP tersebut belum pernah diterbitkan SK Persetujuan/Penolakan pemberian fasilitas tax allowance.
b. Memiliki kesesuaian bidang usaha, KBLI, cakupan produk dan memenuhi persyaratan dalam Lampiran I/II.
c. Belum SMB per tanggal 6 Mei 2015 d. Usulan pemberian fasilitas diterima oleh Menkeu paling lama 1 (satu) tahun
setelah tanggal 6 Mei 2015.
Kementerian Keuangan RI
K B F
BIDANG USAHA PENERIMA FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
13
Fasilitas PPh PP No. 1 Tahun 2007
PP No. 62 Tahun 2008
PP No. 52 Tahun 2011
PP No. 18 Tahun 2015
Lampiran I (Bidang usaha tertentu) 53 67 52 66
Lampiran II (Bidang usaha dan daerah
tertentu) 19 34 77 77
Jumlah 72 101 129 143
Kementerian Keuangan RI
K B F
TERMASUK BIDANG USAHA PENERIMA FASILITAS
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
14
1. Industri kapal dan perahu (KBLI 30111) 2. Industri Peralatan, Perlengkapan dan Bagian Kapal (KBLI 30113) 3. Jasa reparasi kapal, perahu dan bangunan terapung (KBLI 33151) 4. Angkutan Perkotaan (KBLI 49413) 5. Penanganan Kargo (Bongkar Muat barang) (KBLI 52240) 6. Kawasan pariwisata (KBLI 68120) 7. Industri Kimia Dasar Anorganik Khlor dan Alkali (KBLI 20111) 8. Industri Semen (KBLI 23941) 9. Pengusahaan Hutan Pinus (KBLI 02112) 10. Industri Berbagai Macam Pati Palma (KBLI 10622)
Kementerian Keuangan RI
K B F
PERATURAN PELAKSANAAN
PP 18 TAHUN 2015 – TAX ALLOWANCE
15
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89/PMK.011/2015 tanggal 6 Mei 2015 tentang Tata cara pemberian fasilitas, pengalihan aktiva, dan sanksi bagi wajib pajak yang diberikan fasilitas Per Ka BKPM 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Permohonan Fasilitas Pajak Penghasilan
Untuk Penanaman Modal Di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau Di Daerah-Daerah tertentu. Ketentuan mengenai kriteria umum dan persyaratan kaulitatif di Lampiran PP, diatur
oleh Kementerian Pembina Sektor.