Lembar Pengesahan
Makalah dengan judul:
Evaluasi Program KIA dan KB
Puskesmas Sukmajaya
Ketua
(M. Abby Wicaksono)
111.0211.087
Telah diperiksa dan di setujui oleh :
DOKTER PEMBIMBING
Jakarta, 19 Juni 2012
( Dr. Sriwahyuningsih )
1 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Karena atas izin dan kepastian ilmu-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Field
Study ini dengan lancar dan tanpa adanya hambatan apapun. Serta ucapan terimakasih kami
haturkan untuk dosen pembimbing kami, dr. Sriwahyunigsih yang selalu setia untuk
memberikan masukan serta saran untuk pembuatan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui,
menjelaskan dan menggambarkan tentang ruang lingkup dari Puskesmas Sukmajaya.
Kami mengharapkan dengan makalah yang kami susun ini, dapat mewakilkan dari
kesuluruhan materikuliah program yang telah diajarkan. Akhir kata kami menyadari bahwa
dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih sangat banyak kekurangannya, karena
itu kami menerima segala masukan dan tambahan-tambahan yang sekiranya dapat
memperbaiki dalam penyusunan dan pembuatan makalah-makalah yang berikutnya.
Jakarta , 17 Juni 2011
Tim Penulis
2 | P a g e
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan ................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
I. Latar Belakang …………………….....…………….. 5
II. Tujuan ………………………………….....…………. 6
a. Tujuan Umum.......................................... 6
b. Tujuan Khusus........................................ 6
c. Masalah................................................... 6
d. Manfaat................................................... 7
BAB II : TUJUAN PUSTAKA
A. Fungsi dari PUSKESKMAS ………………….....… 8
B. Visi..............……………………………………....… 8
C. Misi ......…………………………………………....... 8
D. Motto.....…………………………………….....……. 9
E. Program Kerja…………………………………....… 9
F. Sistem Pembiayan..……………...……………...... 11
G. Gambaran Geografis..………………………....…. 12
H. Denah PUSKESMAS....……….………………….. 13
I. Sumber Daya Alam (SDM).....……………………. 14
J. Struktur Organisasi ......…….. …………………….. 14
BAB III : PENYAJIAN DATA
A. CHOP.......................................…………………. 16
B. CRP..........................…………………………….. 23
C. BHP..............................................……………… 39
3 | P a g e
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah ……….…………………….. 41
B. Menetapkan Daftar Masalah………….......…..… 42
C. Prioritas Masalah.................………….......…..… 42
D. Kerangka Konsep Masalah................................ 43
E. Estimasi Penyebab Masalah………….........…… 44
F. Alternatif Penyelesaian Masalah........................ 45
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............…………………………..….. 48
B. Saran..........................................……………..… 48
Daftar Pustaka.............................................................................. 50
4 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam kurun waktu tiga dasawarsa, Program KB Nasional telah mencapai
keberhasilan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin diterimanya
norma keluarga sebagai bagian dari tata kehidupan masyarakat yang tercermin dari
semakin meningkatnya angka kesertaan ber-KB, mengecilnya rata-rata jumlah anak yang
dimiliki keluarga, menurunnya angka kematian ibu, bayi, dan anak, serta menurunnya
angka pertumbuhan penduduk. Berdasarkan hasil sensus penduduk 1990 dan 2000 jumlah
penduduk Indonesia adalah sebesar 179,4 Juta (1990) dan 206,2 juta jiwa (2000), dengan
laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% pada periode 1990 – 2000 atau lebih rendah
dari laju pertumbuhan penduduk periode 1970 – 1980 (2,32%) dan periode 1980 – 1990
(1,97%).
Tahun 1990 – 1991, Departemen Kesehatan dibantu WHO, UNICEF, dan
UNDP melaksanakan assesment safe motherhood. Suatu hasil dari kegiatan ini adalah
Rekomendasi Rencana Kegiatan Lima Tahun. Departemen kesehatan menerapkan
rekomendasi tersebut dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu (AKI). Sasarannya adalah menurunkan AKI dari 450 per 100.000
kelahiran hidup pada 1986, menjadi 225 pada tahun 2000.
Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal
nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. Walaupun masalah tersebut perlu
diperbaiki sejak awal, namun kurang realistis bila mengharapkan perubahan drastis dalam
tempo singkat.
Upaya safe motherhood dinyatakan sebagai empat pilar safe mohterhood,
salah satunya adalah Keluarga berencana, yang memastikan bahwa setiap orang/pasangan
mempunyai akses keinformasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang
tepat untuk kehamilan jarak kehamilan dan jumlah anak.
5 | P a g e
Keluarga berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah
mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari
kehamilan resiko tinggi. Keluarga berencana tidak dapat menjamin kesehatan ibu dan
anak, tetapi dengan melindungi keluarga terhadap kehamilan resiko tinggi, KB dapat
menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesehatan.
II. Masalah
Pembangunan kesehatan saat ini mempunyai visi memenuhi MDGs, yaitu
memberikan jaminan bagi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, Target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan keluarga berencana adalah
sebesar 70%.
Maka perlu dilakukan penilaian pelaksanaan program PWS KIA, KB, sejauh
mana keberhasilan program- program tersebut dan faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan program tersebut di tingkat kecamatan.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kami sebagai mahasiswa
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta semester 2 khususnya dalam
mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi data dan informasi tentang
administrasi kesehatan masyarakat yang diterapkan di PUSKESMAS khususnya
program KIA/KB
b. Tujuan Khusus
- Agar kami sebagai mahasiswa dapat menerapkan dan
mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang telah didapat di
fakultas.
- Untuk melatih kemampuan komunikasi efektif, berinteraksi dan
bersosialisasi dengan tenaga kesehatan.
- Agar dapat memahami langkah-langkah dalam pengumpulan,
pengolahan serta interpretasi data.
6 | P a g e
- Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang administrasi
kesehatan terutama mengenai kesehatan reproduksi yang diterapkan
di PUSKESMAS.
- Penerapan kesinambungan perilaku profesional kami (mahasiswa)
sebagai tindakan yang mengikuti standar teknik atau etik suatu
profesi yang dapat dipercaya, kompeten, bertindak dengan integritas,
penuh perhatian, empati, sopan, dapat diandalkan, kooperatif, dan
punya komitmen di masyarakat
- Melatih kemampuan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan
masyarakat.
IV. Manfaat
Bagi Mahasiswa :
Sebagai penerapan ilmu dan teori yang sudah didapatkan dari pendidikan dan
menambah wawasan serta pengalaman mengenai gambaran program pelaksanaan
pengawasan KIA – KB di Puskesmas Sukmajaya, Depok.
Pengalaman untuk berinteraksi dan bersosialisaasi dengan masyarakat.
Melatih kemampuan komunikasi efektif, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
tenaga kesehatan.
Bagi Puskesmas Sukmajaya, Depok :
Mengetahui masalah dalam pelaksanaan program pengawasan KIA – KB di
Puskesmas Sukmajaya beserta penyebab masalah yang menyertainya
Mendapat masukan mengenai cara menyelesaikan masalah bagi pelaksanaan
pengawasan KIA – KB di Puskesmas Sukmajaya
7 | P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fungsi dari Puskesmas
o Sebagai Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
o Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat
o Sebagai Pusat Pelayanan kesehatan Strata Pertama :
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
B. Visi
Di dalam mengemban tugasnya untuk mewujudkan derajat kesehatan optimal, serta
mendukung visi kota Depok “TERWUJUDNYA KOTA DEPOK YANG MAJU DAN SEJAHTERA”
maka Puskesmas Sukmajaya menetapkan visi “PUSKESMAS TERBAIK DI JAWA BARAT”.
C. Misi
Untuk mewujudkan capaian visi Puskesmas Sukmajaya yang telahdijabarkan, maka
disusun misi sebagai berikut :
1. Menggerakan pembangunan yang berwawasan Kesehatan
2. Memberdayakan semua potensi yang ada
3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
4. Menciptakan Puskesmas Idaman (Indah, Aman dan Nyaman)
5. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
8 | P a g e
D. Motto
Motto Puskesmas Sukmajaya adalah “KESEHATAN”, yang merupakan kepanjangan
dari :
Kompetensi Teknis
Efektifitas
KeSinambungan
Efisiensi
Hubungan Interpersonal
Aman
Terjangkau
NyamAN
E. Program Kerja
Program Kegiatan Dasar yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya adalah sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Ditetapkan berdasarkan komitmen global, nasional dan regional yang mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan, terdiri dari :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya KIA & KB
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya P2M (Pencegahan Penyakit Menular)
f. Upaya Pengobatan
9 | P a g e
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Ditetapkan berdasarkan masalah kesehatan di masyarakat& disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas apabila Upaya Kesehatan Wajib telah dilakukan
secara optimal, dalam arti target cakupan serta mutu pelayanan telah tercapai, terdiri
dari :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan Jiwa
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Selain mempunyai tugas yang dilakukan dengan dua upaya diatas, Puskesmas
juga mempunyai beberapa fungsi. Dalam melaksanakan fungsinya terdapat beberapa
proses yang harus dilakukan oleh Puskesmas, diantaranya adalah :
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program Puskesmas.
Selain terdapat Program Kegiatan Dasar, di Puskesmas Sukmajaya juga terdapat
Program Pengembangan yang dilakukan di dalam gedung Puskesmas, yaitu :
1. Klinik Terpadu (Klinik Sanitasi, Klinik Gizi dan P2 TB Paru)
2. Klinik SANTUN LANSIA
3. Klinik Psikologi (Fakultas Psikologi UI)
4. Klinik Bersalin
5. Klinik Harm Reduction (HCP1)
6. Program MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
10 | P a g e
7. Panti Pemulihan Gizi
8. Laboratorium
9. Klinik Methadon (Terapi Pemulihan Sabu)
Terdapat juga Program Kegiatan Puskesmas yang dilakukan di luar gedung, yaitu:
1. Puskesmas keliling
2. Posyandu
3. Posbindu
4. UKS/UKGS
5. RW Siaga
6. Sistem Rujukan
7. Pengelolaan Limbah bekerja sama dengan Pihak Swasta
F. Sistem Pembiayaaan
Pembiayaan pada puskesmas berasal dari pusat/propinsi dan dari kabupaten/kota
berdasarkan APBD. Sistem pembiayaan puskesmas yang ada dalam masyarakat berasal
dari Jamkesmas/Jamkesda, Umum, dan Askes.
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Keshatan
Daerah( Jamkesda) diperuntukkan terutama bagi warga-warga/ masyarakat dengan tingkat
ekonomi rendah atau biasa yang kita sebut gakin(keluarga miskin).
Sedangkan bagi pelayanan umum, bagi warga yang cukup mampu ekonominya,
pelayanan umum ini dikenakan biaya Rp 2000 di puskesmas, jumlah yang dibayarkan
tergantung pelayanan apa saja yang dikunjungi.
11 | P a g e
G. Gambaran Geografis
Puskesmas Sukmajaya berdiri pada tahun 1981 di lingkungan Kelurahan
Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya, Jl. Arjuna Raya No. 1 Depok II Tengah Kota Depok.
Puskesmas berdiri diatas sebidang tanah seluas 2060 m2, dengan luas bangunan sekitar
216 m2.
Puskesmas Sukmajaya berubah menjadi UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya
pada tanggal 3 Agustus 2010. Puskesmas Sukmajaya memiliki cakupan wilayah kerja
seluas 55.14 km2 atau 27.53 % dari luas kota Depok. Adapun Wilayah kerja puskesmas
Sukmajaya meliputi Kelurahan Mekarjaya dan Kelurahan Tirtajaya, dengan kelurahan
terdekat berjarak 1 Km (Kelurahan Mekarjaya) dan jarak kelurahan terjauh 5 Km
(Kelurahan Tirtajaya).
Apabila dilihat dari letak wilayah kerjanya, puskesmas Sukmajaya berbatasan
dengan:
1. Sebelah Utara : Kelurahan Pondok Cina
2. Sebelah Selatan : Kelurahan Kalimulya dan Cilodong serta Sukmajaya
3. Sebelah Barat : Kelurahan Kemiri Muka dan Depok
4. Sebelah Timur : Kelurahan Abadijaya dan Bhaktijaya
a) Jumlah Penduduk : 63.481 Jiwa
b) Jumlah RW : 39 RW
c) Jumlah RW Siaga : 39 RW
d) Jumlah Posyandu : 37 Posyandu
e) Jumlah Posbindu : 21 Posbindu
12 | P a g e
H. Denah Puskesmas Sukmajaya
13 | P a g e
I. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat di Puskesmas Sukajaya adalah sebagai
berikut :
1. Dokter Umum : 6 orang
2. Dokter Gigi : 2 orang
3. Perawat : 5 orang
4. Perawat Gigi : 1 orang
5. Bidan : 8 orang
6. Ahli Gizi : 2 orang
7. Apoteker : 1 orang
8. Asisten Apoteker : 1 orang
9. Analisis Kesehatan : 1 orang
10. Sarjana Kesehatan : 2 orang
11. Non Kesehatan : 8 orang
Jumlah : 37 orang
J. Struktur Organisasi
14 | P a g e
15 | P a g e
BAB III
PENYAJIAN DATA
CHOP
Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB (Keluarga Berencana) meliputi
pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.
Pemantauan dan pengawasan program KIA dan KB ini disebut PWSKIA atau
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. PWSKIA untuk melakukan
pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan
tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Tujuan PWSKIA
1. Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas,
melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus menerus.
2. Khusus
a. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator secara teratur
(bulanan) dan terus menerus.
b. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
c. Menilai kesenjangan antara target dengan pencapaian.
d. Menentukan urutan daerah prioritas yang akan ditangani secara intensif.
e. Membangkitkan peran pamong dalam menggerakkan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.
16 | P a g e
Program yang dipantau oleh PWSKIA
1. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standar pelayanan
antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum
dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum
dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan).
Terdiri atas:
1. Timbang berat badan dan ukur Tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
bila diperlukan
5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Test laboratorium (rutin dan khusus)
7. Tata laksana kasus
8. Temu wicara (konseling).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula
darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau
kelompok perilaku ber-risiko ; dilakukan terhadap HIV, sifilis, malaria, kecacingan dan
thalasemia.
Dengan demikian maka secara operasional, pelayanan antenatal disebut layak apabila
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar ”7T” tersebut. Ditetapkan pula
bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan
distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :
a. Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
b. Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
c. Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
17 | P a g e
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Untuk deteksi dini komplikasi ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan
terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali
dengan distribusi waktu, yaitu:
a. Kunjungan nifas pertama (KF1) pada masa 6 jam setelah persalinan sampai
dengan 7 hari.
b. Kunjungan nifas ke dua (KF2) dalam waktu 2 minggu setelah persalinan.
c. Kunjungan nifas ke tiga mm(KF3) dalam waktu 6 minggu setelah persalinan.
Pelayanan yang diberikan adalah :
i) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
ii) Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
iii) Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
iv) Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
v) Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali (2 x 24 jam)
vi) Pelayanan KB pasca persalinan
3. Pertolongan Persalinan
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
d. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
e. Memberikan pada bayi baru lahir : Vit K 1, salep mata dan imunisasi Hepatitis B
(Hep B).
4. Deteksi Dini dan penanganan risiko/komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir.
Penjaringan dini kehamilan berisiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil dengan risiko/komplikasi kebidanan.
Faktor risiko pada ibu hamil adalah :
a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
b. Anak lebih dari 4.
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan skarang kurang dari 2 tahun.
18 | P a g e
d. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
atau gizi buruk
e. Anemia
f. Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan
tulang belakang
g. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
h. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain: Tuberkulosis, Kelainan
jantung-ginjal-hati, Psikosis, Kelainan endokrin (Diabetes Mellitus, Sistemik
Lupus Eritematosus dll), Tumor.
i. Riwayat kehamilan buruk: Keguguran berulang, Kehamilan Ektopik Terganggu,
Mola Hidatidosa, Ketuban Pecah Dini, Bayi dengan cacat congenital
j. Riwayat persalinan berisiko: Persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksi vakum/
forceps
k. Riwayat nifas berisiko: Perdarahan pasca persalinan, Infeksi masa nifas,
Psikosis post partum (post partum blues)
l. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat.
5. Penanganan Komplikasi Kebidanan
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan .Untuk meningkatkan
cakupan dan kualitas penanganan komplikasi kebidanan, maka diperlukan adanya
fasilititas pelayanan kesehatan yang mampu memberikan pelayanan dan neonatal
emergensi secara berjenjang mulai dari bidan, puskesmas sampai rumah sakit 24
jam. Pelayanan medis yang dapat dilakukan di Puskesmas meliputi pelayanan yang
terdiri dari atas:
1. Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Pencegahan dan penanganan Hipertensi dalam Kehamilan (pre-eklampsi dan
eklampsi)
3. Pencegahan dan penanganan infeksi.
4. Penanganan partus lama/macet.
5. Penanganan abortus.
19 | P a g e
Sedangkan pelayanan meliputi :
1. Pencegahan dan penanganan asfiksia.
2. Pencegahan dan penanganan hipotermia.
3. Penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR).
4. Pencegahan dan penanganan infeksi, kejang, ikterus ringan sampai sedang
5. Pencegahan dan penanganan gangguan minum.
6. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi atau
bayi mengalami masalah kesehatan.
Risiko terbesar kematian Bayi Baru Lahir terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,
minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Pelayanan kesehatan neonatal
dasar menggunakan pendekatan komprehensif, Manajemen Terpadu Bayi Muda
yang dilaksanakan oleh bidan ataupun perawat, meliputi sebagai berikut:
a. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
berat badan rendah.
b. Perawatan tali pusat
c. Pemberian vitamin K1 bila belum diberikan pada saat lahir
d. Imunisasi Hep B bila belum diberikan pada saat lahir
e. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif,
pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah
dengan menggunakan Buku KIA
f. Penanganan dan rujukan kasus
Pelayanan kesehatan (bayi berumur 0 – 28 hari) dilaksanakan oleh dokter
spesialis anak/dokter/bidan/ perawat terlatih, baik di fasilitas kesehatan maupun
melalui kunjungan rumah.
Setiap harus diberikan pelayanan kesehatan sedikitnya dua kali pada minggu
pertama, dan satu kali pada minggu kedua setelah lahir.Pelaksanaan pelayanan
kesehatan:
a. Kunjungan Neonatal hari ke-1 (KN 1):
20 | P a g e
a) Untuk bayi yang lahir di fasilitas kesehatan pelayanan dapat dilaksanakan
sebelum bayi pulang dari fasilitas kesehatan (≥ 24 jam).
b) Untuk bayi yang lahir di rumah, bila bidan meninggalkan bayi sebelum 24
jam, maka pelayanan dilaksanakan pada 6 – 24 jam setelah lahir.
b. Kunjungan Neonatal hari ke-3 (KN 2): Pada hari ketiga.
c. Kunjungan Neonatal minggu ke-2 (KN 3) Pada minggu kedua
7. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
1) Pemberian imunisasi dasar (BCG, Polio 1-4, DPT-HB 1-3, Campak)
2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
3) Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan)
4) Konseling ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI
5) Konseling pencegahan hipotermi dan perawatan kesehatan bayi di rumah
menggunakan Buku KIA
6) Penanganan dan rujukan kasus Pelayanan kesehatan bayi (29 hari-11 bulan)
dilaksanakan oleh dokter spesialis anak/dokter/bidan/perawat terlatih baik di
fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
8. Pelayanan kesehatan anak balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan terhadap anak yang
berumur 12 -59 bulan yang sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, ahli gizi,
masyarakat dan petugas lain, yang meliputi:
a. Pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan yang tercatat dalam Buku
KIA/KMS, dan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) serta mendapat Vitamin A 2 kali dalam setahun
Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan
yang tercatat pada Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan
berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke
sarana pelayanan kesehatan
b. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik kasar, motorik
halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan).
Pelayanan SDIDTK diberikan di dalam gedung (sarana pelayanan kesehatan)
maupun di luar gedung
21 | P a g e
c. Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak balita
minimal 2 kali pertahun.
d. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
9. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB yang sesuai dengan standar dengan
menghormati hak individu sehingga diharapkan mampu meningkatkan derajat
kesehatan dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan).
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda, menjarangkan dan/atau menghentikan
kehamilan, dengan menggunakan metode kontrasepsi. Metode kontrasepsi meliputi:
a. KB alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi).
b. Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).
c. Metode KB non-hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan tubektomi).
Tata Usaha
Pelaksanaan program kesehatan reproduksi (KIA dan KB) di puskesmas dijalankan oleh beberapa komponen dalam puskesmas, seperti:
Dokter Umum : 6 Orang
Perawat : 5 Orang
Bidan : 8 Orang
Pemberdayaan masyarakat dalam Program kesehatan reproduksi
Pemberdayaan masyarakat berperan serta dalam program kesehatan reproduksi,
contohnya:
1. RW siaga, dengan RW siaga dapat dilakukan pembinaan kesehatan reproduksi pada
setiap RW
2. Posyandu
3. Posbindu
4. Pengundangan semua kader aktif & membicarakan tentang permasalahan kesehatan
reproduksi masyarakat
22 | P a g e
5. Kelompok Pembina ASI, untuk lebih memperkenalkan ibu hamil dan menyusui untuk
IMD
6. Kelas ibu hamil (untuk menurunkan AKI dan AKB)
7. KPAIA
CRP
DATA DESKRIPTIF
NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Sukmajaya
a. Jumlah Seluruh Ibu Hamil pada Tahun 2011 :
i. Mekarjaya : 2192
ii. Tirtajaya : 388
b. Jumlah Seluruh Ibu Bersalin pada Tahun 2011
iii. Mekarjaya : 2093
iv. Tirtajaya : 370
c. Jumlah Seluruh Bayi Berusia Kurang dari 1 Bulan (Neonatal) pada tahun 2011 :
v. Mekarjaya : 2093
vi. Tirtajaya : 370
d. Jumlah Seluruh Bayi (0-12 Bulan) pada Tahun 2011:
vii. Mekarjaya : 1993
viii. Tirtajaya : 352
e. Jumlah Bidan Desa/Bidan Puskesmas pada Tahun 2011: 8 orang
BUMIL BULIN NEO BAYI0
500
1000
1500
2000
2500
MEKARJAYATIRTAJAYA
23 | P a g e
DATA PELAYANAN
1. Jumlah CAKUPAN K1 (Akses Pelayanan Antenatal) :
- Mekarjaya : 190 (52,37%)
- Tirtajaya : 38 (62,63%)
2. Jumlah CAKUPAN K2 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan tentang jumlah cakupan K2.
3. Jumlah CAKUPAN K3 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan tentang jumlah cakupan K3.
4. Jumlah CAKUPAN K4 :
- Mekarjaya : 183 (49,68%)
- Tirtajaya : 32 (52,06%)
K1 K40
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
MEKARJAYATIRTAJAYA
24 | P a g e
SUKMAJAYA46%
TIRTAJAYA54%
K1
K4
SUKMAJAYATIRTAJAYA
1. Jumlah ibu hamil berisiko yang dirujuk oleh masyarakat pada tahun 2011: 94
2. Jumlah ibu hamil berisiko yang dilayani oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011:
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah ibu hamil beresiko yang dilayani
oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
25 | P a g e
3. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga profesional pada tahun 2011: 2132
4. Jumlah persalinan yang ditolong oleh dukun terlatih pada tahun 2011:
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah persalinan yang ditolong oleh
dukun terlatih pada tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
5. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani oleh tenaga kesehatan minimal 2
kali pada tahun 2011:
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan
yang dilayanin oleh tenaga kesehatan minimal 2 kali pada tahun 2011 di Puskesmas
Sukmajaya.
PELAYANAN IBU BERSALIN
1. Jumlah kelahiran pada tahun 2011 :
Hidup : 2185
Mati : 2
Laki-laki :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kelahiran anak laki-laki pada tahun
2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Perempuan :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kelahiran anak perempuan pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
BBLR (<2500 gr) : 156
2500-3000 gr : 2029
>3000 gr :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kelahiran anak dengan berat >3000
gram pada tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
2. Jumlah persalinan pada tahun 2011 :
Dokter : 452
Bidan : 2063
Dukun terlatih :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah persalinan pada tahun 2011 yang
dibantu dengan dukun terlatih di Puskesmas Sukmajaya.
26 | P a g e
Dukun tidak terlatih :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah persalinan pada tahun 2011 yang
dibantu dengan dukun tidak terlatih di Puskesmas Sukmajaya.
3. Jumlah rujukan pada tahun 2011 :
Rumah Sakit : 288
Puskesmas : 20
4. Jumlah Kematian maternal pada tahun 2011 :
Ditolong tenaga kesehatan :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian maternal pada tahun
2011 yang ditolong tenaga kesehatan di Puskesmas Sukmajaya.
Ditolong oleh dukun :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian maternal pada tahun
2011 yang ditolong oleh dukun di Puskesmas Sukmajaya.
5. Penyebab kematian :
Perdarahan :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian karena perdarahan pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Toksemia :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian karena toksemia pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Infeksi :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian karena infeksi pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Lain-lain :
PELAYANAN NIFAS:
1. Jumlah pemeriksaan bufas pada tahun 2011 :
Jumlah bufas norma : 2093
Jumlah bufas dengan komplikasi :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah bufas dengan komplikasi pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
2. Jumlah bufas yang mendapat Fe pada tahun 2011:
27 | P a g e
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah bufas yang mendapat Fe pada tahun
2011 di Puskesmas Sukmajaya.
3. Jumlah bufas yang mendapat Vit A : 1533
4. Jumlah ASI eksklusif :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan pelayanan nifas mengenai jumlah ASI
eksklusif pada tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
PELAYANAN NEONATUS
1. Kunjungan neonatal I (<7 hari) pada tahun 2011 : 1059
2. Neonatal (<7 hari) yang mendapat HB I :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah neonatal (<7 hari) yang mendapat HB
I pada tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
3. Kunjungan Neonatal II (7-28 hari) : 1395
4. Jumlah kematian neonatal :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian neonatal pada tahun 2011 di
Puskesmas Sukmajaya.
PELAYANAN BAYI/BALITA:
1. Jumlah bayi yang mendapatkan: (pada tahun 2011)
BCG : 2303 (98,2%)
DPT I/II/III :
ix. DPT I : 2267 (96,67%)
x. DPT II : 2230 (95,1%)
xi. DPT III : 2183 (93,09%)
Polio I/II/III/IV :
xii. Polio I : 2291 (97,7%)
xiii. Polio II : 2218 (94,63%)
xiv. Polio III : 2192 (93,48%)
xv. Polio IV : 2134 (91,0%)
Campak : 2123 (90, 53%)
Hepatitis B I/II/III : 2071 (88,32%)
28 | P a g e
BCG DPT POLIO CAMPAK HEPATITIS1950
2000
2050
2100
2150
2200
2250
2300
2350
IIIIIIIV
MORTALITY RATE:
1. Jumlah kematian neonatus pada tahun 2011 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian neonatus pada tahun 2011
di Puskesmas Sukmajaya.
2. Jumlah kematian bayi pada tahun 2011 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian bayi pada tahun 2011 di
Puskesmas Sukmajaya.
3. Jumlah kematian anak pada tahun 2011 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian anak pada tahun 2011 di
Puskesmas Sukmajaya.
4. Jumlah kematian ibu pada tahun 2011 :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah kematian ibu pada tahun 2011 di
Puskesmas Sukmajaya.
PELAYANAN BAGI PUS:
1. Jumlah PUS pada tahun 2011 : 32617
2. Jumlah peserta KB aktif (CU) : 23507
29 | P a g e
3. Peserta KB baru :
IUD:
xvi. Mekarjaya : 2613
xvii. Tirtajaya : 357
MOP:
xviii. Mekarjaya : 79
xix. Tirtajaya : 23
MOW:
xx. Mekarjaya : 249
xxi. Tirtajaya : 39
Kondom:
xxii. Mekarjaya : 344
xxiii. Tirtajaya : 6
Implant:
xxiv. Mekarjaya : 95
xxv. Tirtajaya : 7
Suntik:
xxvi. Mekarjaya : 1901
xxvii. Tirtajaya : 612
Pil:
xxviii. Mekarjaya : 1853
xxix. Tirtajaya : 362
Jumlah Rujukan :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah rujukan pada peserta KB baru
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
30 | P a g e
IUD MOP MOW KONDOM IMPLANT SUNTIK PIL0
500
1000
1500
2000
2500
3000
MEKARJAYATIRTAJAYA
LAIN-LAIN:
Jumlah dukun yang ada pada tahun 2011:
Terlatih :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah dukun yang terlatih pada tahun
2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Tidak terlatih :
Tidak ada keterangan/data yang menjelaskan jumlah dukun yang tidak terlatih pada
tahun 2011 di Puskesmas Sukmajaya.
Data Primer Puskesmas
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
Cakupan Kunjungan ibu hamil dihitung berdasarkan rumus:
Kumulatif K4
X 100 % =
Sasaran target (BUMIL)
Tabel Angka cakupan kunjungan ibu hamil
31 | P a g e
No. KelurahanJumlah Sasaran K4
BUMIL BUTEKI BULIN NEO BAYI Kumulatif % Cakupan1 Mekarjaya 2192 3986 2093 2093 1993 1089 46.982 Tirtajaya 388 703 370 370 352 202 52.06
Jumlah 2580 4689 2463 2463 2345 1291 50.03
perbandingan jumlah ibu hamil dan angka kumulatif
Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Angka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
BulanJumlah Persalinan pada Tahun 2011
Persalinan Ditolong Persalinan DirujukDokter Bidan RS Puskesmas
Januari 16 159 19 3Februari 13 146 13 1Maret 15 147 15 April 13 156 13 Mei 17 138 17 2Juni 30 170 30 4Juli 33 172 33 3Agustus 24 172 13 1September 27 213 8 Oktober 30 216 46 4November 36 216 36
Desember 42 158 32 2Jumlah 296 2063 275 20
32 | P a g e
Menghitung Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan:
Jumlah Persalinan(pencapaian) 2359
x 100 % = x 100 % = 91.46 %
Bumil(sasaran) 2579
Cakupan Pelayanan nifas
Cakupan Pelayanan Nifas dihitung berdasarkan rumus:
Kumulatif KF3
X 100 % =
Sasaran target (BUMIL)
Angka cakupan pelayanan nifas
No. KelurahanJumlah Sasaran KF3
BUMIL BUTEKI BULIN NEO BAYI Kumulatif % Cakupan1 Mekarjaya 2192 3986 2093 2093 1993 952 43.432 Tirtajaya 388 703 370 370 352 116 29.90
33 | P a g e
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0
50
100
150
200
250
Jumlah Persalinan Tahun 2011
Jumlah Persalinan pada Tahun 2011 Persalinan Ditolong DokterJumlah Persalinan pada Tahun 2011 Persalinan Ditolong BidanJumlah Persalinan pada Tahun 2011 Persalinan Dirujuk RSJumlah Persalinan pada Tahun 2011 Persalinan Dirujuk Puskesmas
Jumlah 2580 4689 2463 2463 2345 1068 36.66
Grafik angka kumpulatif dari pencapaian pelayanan nifas
Cakupan Kunjungan bayi
Cakupan Kunjungan bayi dihitung berdasarkan rumus:
Kumulatif KN1
X 100 % =
Sasaran target (BUMIL)
Tabel 8 Angka cakupan kunjungan bayi (KN1)
No.
KelurahanJumlah Sasaran KN1
BUMIL
BUTEKI
BULIN NEO BAYI Kumulatif
Cakupan(%)
1 Mekarjaya 2192 3986 2093 2093 1993 1059 50.602 Tirtajaya 388 703 370 370 352 165 44.59
Jumlah 2580 4689 2463 2463 2345 1224 47.60
34 | P a g e
Angka cakupan kunjungan bayi (KN1)
Kumulatif KN Lengkap X 100 % =
Sasaran target (BUMIL)
Angka cakupan kunjungan bayi (KN Lengkap)
No.
KelurahanJumlah Sasaran KN Lengkap
BUMIL
BUTEKI
BULIN NEO
BAYI Kumulatif % Cakupan
1 Mekarjaya 2192 3986 2093 2093 1993 952 45.482 Tirtajaya 388 703 370 370 352 118 31.89
Jumlah 2580 4689 2463 2463 2345 1070 38.69
35 | P a g e
Angka kumulatif kunjungan bayi (KN Lengkap)
Penanganan komplikasi obstetrik
Menghitung cakupan Pelayanan komplikasi obstetric
Jumlah pelayanan komplikasi x 100 % =
20% x jumlah ibu hamil
Cakupan Imunisasi Puskesmas
Cakupan Imunisasi puskesmas dihitung berdasarkan rumus:
Jumlah Imunisasi (pencapaian) X 100% = 94.19 %
Bayi (sasaran)Penjaringan kesehatan anak sekolah dasar
Jumlah pencapaian anak SD x 100 % = 1260 x 100% = 100%Jumlah sasaran anak sekolah dasar 1260
BOK
Sukmajaya
Alokasa dana 2011 = Rp.76.500.000
Rencana kegiatan = A - Terserap Rp. 8.500.000 (8,94%)
36 | P a g e
B - kegiatan menggunakan data BOK
- PIN POLIO/Campak Rp.6.300.000
- Kegiatab BL maret Rp.2.550.000
KIA/KB
Kematian neonatal = 2
Bayi hidup = 2185
Bayi lahir mati = 2
Bayi lahir = <2500kg
KN I = 2183 KNII = 2064
KN lengkap = 1984
Neonatal di rujuk = 2
KB = IUD : 209, Suntik:541, Pil: 198, implan : 71
Kunj bumil (K1) = 2344
Kunj bumil (k4) = 2441
Bumil komplikasi = 254
Komplikasi yang tertangani = 140
Bumil yang di rujuk = 94
Bulin komplikasi = 116
Bulin di rujuk = 990
Persalinan oleh nakes = 2132
Retribusi
Target retribusi 2011 = Rp. 210.000.000
Pencapaian 2011 = Rp. 202436.000 (96,39%)
Cakupan imunisasi
BCG = 2103
HEP B = 2071
37 | P a g e
DPT HB I = 2267
DPT HB II = 2230
DPT HB III = 213
POLIO I = 2291
POLIO II = 2218
POLIO III = 2192
POLIO IV =2134
CAMPAK = 2123
Kegiatan gizi PKM Sukmajaya
Bayi dan balita =
-D/S : 98,3 %
-N/S : 79,4 %
-K/S : 100 %
-N/D : 84,7 %
Gizi buruk = 39
Anak Sekolah
-SMP/SMA : 700
-Balita : 12
-KEK : 40
VIT A
-BAYI : 2006
-Balita : 9190
-Ibu nifas : 1533
38 | P a g e
BHP
Hasil wawancara kelompok kami dengan salah seorang ibu yang anaknya dirawat di
Puskesmas Sukmajaya adala sebagai berikut:
- Seorang Ibu bernama Siti (nama disamarkan) berusia 29 tahun dan anaknya bernama
Silla berusia 1 tahun. Silla mendapatkan perawatan inap secara gratis di puskesmas
tersebut karena menderita gizi buruk. Silla sudah dirawat selama 2 minggu, akan
tetapi di diagnosis gizi buruk sejak 7 bulan yang lalu dan disarankan untuk berobat
jalan disalah satu rumah sakit. Dikarenakan kondisi Silla yang belum membaik
akhirnya pihak puskesmas yang mengunjungi rumah Ibu Siti menyarankan agar Silla
di rawat inapkan di Puskesmas Sukmajaya.
- Setelah menjalani perawatan selama 2 minggu Silla mendapati kenaikan berat badan
dari 5,4 kg menjadi 6,2 kg. Ibu Siti mengaku sangat senang dengan hal itu dan melihat
anaknya yang lebih segar dan ceria serta lebih aktif ditambah perut buncitnya yang
semakin mengecil. Ibu Siti juga merasakan pelayanan yang memuaskan di Puskesmas
Sukmajaya tersebut. Selain pengobatan yang diberikan kepada Silla.
- Ibu Siti mengatakan bahwa dari pihak Puskesmas juga memeriksa lendir semua
anggota keluarga dikarenakan suaminya menderita TBC/TB Paru dan itu merupakan
salah satu program Puskesmas Sukmajaya sebagai bentuk pencegahan terhadap
penularan TB Paru itu karena di khawatirkan Silla yang menderita Flek juga tertular
dari ayahnya itu. Ibu Siti mengaku tidak ada masalah dalam persalinan sewaktu
melahirkan Silla.
Penilaian dan refleksi diri terhadap wawancara pasien dan keluarganya :
- Melihat keadaan Silla yang tubuhnya sangat kecil serta perutnya yang buncit,
siapapun akan merasa sedih dan kasihan. Akan tetapi mendengar Ibu Siti yang penuh
kebahagian saat bagaimana anaknya mengalami peningkatan berat badan dan kondisi
yang jauh lebih membaik kami pun ikut merasakan senang. Silla yang aktif bergerak
walaupun tubuhnya kecil membuat rasa kebahagian bagi sang Ibu dan kami yang
mendengar serta menyaksikannya.
39 | P a g e
- Di sisi lain, kami pun merasa bangga kepada Puskesmas Sukmajaya yang telah
membantu masyarakat yang tidak mampu mengatasi masalah kesehatan yang mereka
alami baik dalam memberikan pengobatan maupun program-program diluar
pengobatan.
40 | P a g e
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi masalah
Indikator cakupan Program KIA Puskesmas
Program Indikator Cakupan
Kunjungan ibu hamil K4 95%Komplikasi kebidanan 80%Pertolongan persalinan o/ tenaga kesehatan 90%Pelayanan nifas 90%Pelayanan neonatus dg komplikasi 80%Kunjungan bayi 90%Imunisasi bayi` 100%Pelayanan anak Balita 90%Pemberian makanan pendamping ASI 100%Perawatan balita gizi buruk 100%Penjaringan kesehatan anak sekolah dasar 100%
(sumber: Permenkes RI No. 7 tahun 2008)
Identifikasi masalah
ProgramIndikator Cakupan
Pencapaian (%) Kesenjangan
Kunjungan ibu hamil K4 95% 50.03 (+)Komplikasi kebidanan 80% 51.16 (+) Pertolongan persalinan o/ tenaga kesehatan 90% 91.43 (-) Pelayanan nifas 90% 36.66 (+)
Kunjungan bayi 90% 47.6 (+)Imunisasi bayi 100% 94.19 (+)Pelayanan anak Balita 90% - Pemberian makanan pendamping ASI 100% - Perawatan balita gizi buruk 100% -
41 | P a g e
Penjaringan kesehatan anak sekolah dasar 100 % 100 (-)
Daftar masalah
1. Pelayanan anak balita yang seharusnya 100%, sama sekali belum tercaPepai.
2. Pelayanan KIA secara individu yang kurang terlaksa dikarenakan berbagai faktor.
3. Adanya kesenjangn pelayanan KIA terhadap standar peyayanan KIA.
4. Tidak dilakukannya imunisasi bayi secara berkala dan teratur sehingga pencapaian
puskesmas Sukmajaya tidak memenuhi target (dalam hal ini, jumlah bayi)
5. Penanganan komplikasi kebidanan pada ibu hamil tidak mencapai target (sasaran
yang telah ditentukan)
6. Tidak semua ibu hamil di wilayah kecamatan Sukmajaya melakukan kunjungan ibu
hamil di Puskesmas Sukmajaya (Proporsi kunjungan ibu hamil (K4) < 95%)
7. Pelayanan nifas yang belum maksimal (Proporsi pelayanan nifas < 90%)
8. Tidak semua ibu memeriksakan bayinya pada saat kunjungan bayi sehingga terjadi
kesenjangan dari tolok ukur program kunjungan bayi di puskesmas Sukmajaya
Prioritas masalah
Dalam hal ini, salah satu cara menentukan prioritas masalah dilakukan dengan teknik
scoring, yaitu menempatkan masalah paling prioritas pada masalah yang memiliki tingkat
pencapaian yang paling rendah.
1. Pelayanan nifas yang belum maksimal (Proporsi pelayanan nifas < 90%), yang
mencapai 36.66 %
2. Tidak semua ibu memeriksakan bayinya pada saat kunjungan bayi sehingga terjadi
kesenjangan dari tolok ukur program kunjungan bayi di puskesmas Sukmajaya
(target: 50%), pencapaian hanya sebesar 47.6%
3. Penanganan komplikasi kebidanan pada ibu hamil tidak mencapai target (sasaran
yang telah ditentukan: 80% ), yang dicapai hanya 51.6 %
4. Tidak semua ibu hamil di wilayah kecamatan Sukmajaya melakukan kunjungan
ibu hamil di Puskesmas Sukmajaya. (dari K4 yang pencapaiannya 50,3%)
5. Tidak dilakukannya imunisasi bayi secara berkala dan teratur sehingga pencapaian
puskesmas Sukmajaya tidak memenuhi target (100%), yang dicapai hanya sekitar
(94.19 %)
42 | P a g e
Kerangka konsep masalah
Identifikasi penyebab masalah
A. Input
Methods
Adapun metode yang digunakan oleh puskesmas Sukmajaya dalam
menjalankan program-programnya yaitu penyuluhan kepada kelompok
masyarakat atau masyarakat baik melalui kader ataupun pihak puskemas
sendiri yang bertindak langsung.
Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala dalam aspek ini, sebagai
contoh, kurangnya penyuluhan program KIA dan KB akibat kurangnya tenaga
kesehatan ataupun kader untuk melakukan penyuluhan langsung kepada
masyarakat serta tidak tersedianya waktu yang cukup untuk melakukan
penyuluhan
Man
Tidak terdapat kesenjangan (masalah) dalam jumlah tenaga kesehatan yang
ada di puskesmas, Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas untuk program KIA
dan KB tergolong cukup.
Jumlah tenaga kesehatan minimal yang dibutuhkan adalah 3 dokter dan 5
Bidan, sedangkan tenaga kesehatan yang tersedia di puskesmas sejumlah 6
orang dokter, perawat sebanyak 5 orang, bidan sebanyak 8 orang.
Hal ini mengindikasikan tidak adanya kesenjangan dalam tenaga kesehatan.
Money
Sdalam aspek pembiayaan, pada umumnya pembiayaan puskesmas Sukmajaya
berdasarkan APBD dan telah ditentukan jumlahnya dan perencanaan
pembiayaannya. Sebagaimana telah di jabarkan sebelumnya.
Tetapi jika ada beberapa program yang dilaksanakan di luar perencanaan
pembiayaan puskesmas tersebut, berarti terdapat kesenjangan terhadap
pembiayaan
43 | P a g e
B. Proses
Perencanaan :
Tidak ada kesenjangan, karena di dalam Puskesmas sukmajaya terdapat
perencanaan operasional yang jelas sasarannya untuk melaksanakan program
KIA dan KB.
Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian apa yang telah direncanakan tidak terdapat
kesenjangan, karena pada puskesmas Sukmajaya terdapat struktur organisasi
pelaksanaan program, dan terdapat pembagian tugas pokok dan tanggung
jawab yang jealas
Pelaksanaan
Walaupun banyak kendala di dalamnya tidak terdapat kesenjangan, karena
pelaksanaan program KIA dan KB di puskesmas Sukmajaya dilaksanakan
berdasarkan perncanaan yang telah ditetapkan di Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan
Pada Puskesmas terdapat pencatatan dan penyimpanan laporan (misal. data
primer puskesmas) yang baik, sehingga dapat disimpulkan tidak ada
kesenjangan dalam pencatatan dam pelaporan
C. Output
Setelah pelaksanaan program-program Puskesmas Sukmajaya, adapun dampak
yang ditimbulkan dari masalah belum tercapainya cakupan beberapa program KIA
dan KB di puskesmas yaitu derajat kesehatan dari ibu dan anak (balita dan bayi)
tidak sesuai dengan harapan untuk wilayah kecamatan Sukmajaya karena banyak
faktor didalam pelaksanaannya.
Estimasi penyebab masalah
Sebagai bahan evaluasi Puskesmas Sukmajaya melakukan penilaian tingkat kepuasan
pasien dengan melakukan survey kepuasan pelanggan. Dari hasil survey yang dilakukan
oleh puskesmas kepada para pasien tentang program kesehatan reproduksi, di dapatkan:
44 | P a g e
1. Pelayanan Kesehatan
Keluhan datang dari ibu hamil yang mengeluh tentang tidak tersedianya pelayanan
kesehatan reproduksi pada malam hari (diatas jam 7 malam). Karena Puskesmas
Sukmajaya hanya melayani atau menyediakan pelayanan kesehatan reproduksi
sebelum malam hari (diatas jam 7 malam) dan tidak 24 jam, salah satu solusi yang
dapat diajukan puskesmas kepada ibu-ibu hamil tersebut yaitu merujuk pasien
tersebut pada puskesmas yang melayani 24 jam, agar pasien tersebut segera
mendapat pelayanan kesehatan reproduksi dengan cepat.
2. Minute ( Waktu penjadwalan pelaksanaan program )
Tidak semua komponen Puskesma Sukmajaya siap siaga 24 jam, dengan demikian
perlu adanya penjadwalan yang baik dan perkunya banyak pertimbangan. Waktu
penjadwalan pelaksanaan program puskesmas biasanya telah disusun dengan baik,
namun pada pelaksanaannya, jika terdapat halangan (misalnya ada Surat Keputusan
dari daerah), pelaksanaan program puskesmas dapat terganggu/ terhambat.
Sehingga hal ini menjadi salah satu masalah dalam pelaksanaan program-program
puskesmas.
3. Man ( Masalah peran serta masyarakat )
Disamping itu juga banyak peran serta masyarakat yang dapat dapat mempengaruhi
efektivitas pelaksanaan program kesehatan reproduksi. Pelaksanaan program
puskesmas ini dapat bergantung kepada sikap masyarakat, yaitu dapat ikut
berpartisipasi menjalankan program tersebut atau tidak. Misalnya pada program
KB, banyak pasangan usia subur yang masih memiliki minat yang rendah untuk
mengikuti KB. Hal ini dapat mempengaruhi nilai cakupan program KIA dan KB di
puskesmas.
4. Money ( Masalah keuangan )
Walaupun dana pemasukan di Puskesmas Sukmajaya terbilang jelas akan tetapi hal
ini juga dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan program puskesmas yaitu dana.
Bahkan ini menjadi kendala yang serius. Pada dasarnya, pengaturan keuangan
puskesmas telah disusun sedemikian rupa melalui perencanaan pembiayaan. Jadi
jika dalam perencanaan pembiayaan, pelaksanaan program tersebut tidak
45 | P a g e
dicantumkan, maka pelaksanaan program tersebut tidak dapat dilakukan, karena
tidak ada dana yang mengakomodasikan pelaksanaan program tersebut
Alternatif penyelesaian masalah
1. Pada masalah pelayanan puskesmas untuk bersalin yang ditujukan untuk ibu-ibu
hamil, yang jam pelayanannya hanya sampai jam 7 (tidak 24 jam), salah satu solusi
yang dapat diambil adalah merujuk pasien tersebut ke puskesmas ataupun rumah
sakit dengan pelayanan bersalin 24 jam. Sehingga pasien ibu hamil ini tetap
mendapat pelayanan bersalin, walaupun Puskesmas Sukmajaya tidak dapat
melayani pasien tersebut karena jadwal operasional yang terbatas (tidak lebih dari
jam 19.00 malam)
2. Waktu Penjadwalan program kesehatan reproduksi yang baik, namun
pelaksanaannya terganggu karena berbagai alasan (misalnya pelaksana mendapat
tugas dinas di luar Puskesmas berdasarkan SK), dapat diatasi dengan Penjadwalan
kembali program di periode berikutnya, sehingga pelaksanaan program kesehatan
reproduksi ini tidak terganggu dalam pelaksanaannya.
Solusi lainnya mengerahkan lebih banyak SDM yang berperan dalam pelaksanaan
program kesehatan reproduksi, dengan begitu, jika salah satu pelaksana program
kesehatan reproduksi mendapat hambatan dalam pelaksanaan program tersebut
karena suatu alasan (misalnya dinas), SDM lain dalam puskesmas perlu
melanjutkan pelaksanaan program tersebut.
3. Untuk masalah peran serta masyarakat, salah satu alternatif yang dapat mengatasi
masalah ini yaitu meningkatkan minat masyarakat terhadap kesehatan reproduksi
melalui sosialisasi kader puskesmas. Dengan meningkatkan kinerja kader
puskesmas dalam mensosialisasikan program kesehatan reproduksi kepada
masyarakat, diharapkan minat masyarakat terhadap kesehatan reproduksi
meningkat. Sehingga angka cakupan pada program kesehatan reproduksi relative
meningkat.
4. Masalah keuangan dalam puskesmas, sebenarnya telah diatur dan telah ditetapkan
perencanaan pembiayaannya oleh APBD, namun, jika terjadi defisit keuangan
46 | P a g e
dalam pelaksanaan program kesehatan, diharapkan melakukan pengkajian dalam
perencanaan pembiaayaan. Alternatif lainnya yaitu dengan menyelenggarakan
suatu program untuk mengumpulkan dana, sehingga pembiayaan program-program
kesehatan tersebut tidak menghambat pelaksanaan dari program kesehatan itu
sendiri
47 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Program KIA dan KB adalah salah satu program kesehatan wajib puskesmas yang
meliputi pelayanan ibu hamil,bersalin, nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.
Dalam pelaksanaan program-program dalam KIA dan KB ini menunjukkan angka
cakupan dari setiap program yang belum memenuhi standar. Hal ini mengindikasikan
terjadinya kesenjangan(masalah) dari efektivitas pelaksanaan program terhadap sasaran
target yang harus dicapai.
Penyebab masalah ini antara lain pelayanan kesehatan yang belum optimal, sistem
penjadwalan program yang tidak sesuai, masalah pembiayaan, dan rendahnya minat
masyarakat terhadap kesehatan reproduksi.
Hal ini dapat mempengaruhi angka cakupan yang didapat oleh puskesmas pada
setiap program. Oleh karena itu terdapat beberapa alternatif yang dapat dianjurkan yaitu
dengan meningkatkan minat masyarakat terhadap kesehatan reproduksi melalui sosialisasi
kader, meningkatkan SDM dan melakukan pengkajian terhadap perencanaan pembiayaan.
Alternatif terpilih yang harus dilakukan untuk memperbaiki angka cakupan ini adalah
dengan meningkatkan minat masyarakat terhadap kesehatan reproduksi, salah satunya
melalui sosialisasi dari kader puskesmas dan penyuluhan-penyuluhan.
SARAN
Tenaga kesehatan di Puskesmas Sukmajaya di perbanyak sesuai dengan keadaan di
masyarakat sekitar Puskesmas.
Pelayanan nifas yang belum maksimal, walaupun warga yang datang memberikan
feedback yang positif, namun ini menjadi suatu pembelajaran bagi pihak pelaksana, tidak
semua ibu memeriksakan bayinya pada saat kunjungan bayi, tidak semua ibu hamil di
wilayah kecamatan Sukmajaya melakukan kunjungan ibu hamil, sebaiknya dilakukan
48 | P a g e
sosialisasi lebih luas lagi sehingga lebih banyak masyarakat yang mngetahui program
program yang diadakan oleh puskesmas.
Selain itu terdapat beberapa data yang seharusnya tertera lengkap dalam pengarsipan
pihak puskesmas, dan kami menemukan beberapa data yang kurang lengkap, sehingga
menimbulkan sedikit kendala dalam pengolahan data data tersebut, semoga di pengarsipan
selanjutnya, semua data baik primer maupun sekunder dapat terdata dengan baik dan lengkap.
49 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Data Primer PuskesmasSumajaya
Sampurna,budi. 2007. Bioetik dan Hukum Kedokteran, Jakarta. EGC
StandarPelayanan Minimal BidangKesehatan di Kabupaten/kota, 2010
www.depkes.go.id
www.uiprogram.co.id
50 | P a g e