8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
1/32
FORMULASI DAN CARA APLIKASI INSEKTISIDA
TUGAS KELOMPOK 2
Oleh
Siswanto Vovon Nulhaq
M. Andri Redo maynizal
Suherli kurnianto Riskiaji mukti
Sigit aji prabowo alih ssetiawan
Al!rio supandri "ikri anggara
Rismandianto #oni !loren$ius
"utra bole kaka !adhil noor
M. sya!arudin imam munawir
jasroni
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
2/32
ii
KATA PENGANTAR
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
3/32
iii
DAFTAR ISI
%A#A "&N AN#AR .........................................................................................i
'A(#AR )S) ................................................................................................... ii
). "&N'A*+,+AN .................................................................................. ....... 2
-.- ,atar elakang ................................................................................ ........ 2
-./ #ujuan .................................................................................................. . 3
)). #)N0A+AN "+S#A%A .................................................................................3
/.- "engertian )nsektisida ................................................................................4
/./ Sejarah "enggunaan )nsektisida ....................................................................5
))). (1RM+,AS) 'AN 2ARA A",)%AS) )NS&%#)S)'A ........................................6
3.- (ormulasi ............................................................................................. .. 6
3./ %omponen (ormulasi ................................................................................6
3.3 0enis40enis (ormulasi .................................................................................7
3.5 "emilihan (ormulasi ...............................................................................13
3.6 Aplikasi )nsektisida .................................................................................14
3.7 0enis40enis Aplikasi )nsektisida ..................................................................14
3.8 Menurut $ara kerja atau distribusinya didalam tanaman dibedakan menjadi tiga ma$am........................................................................................................ ...... 17
3.9 Menurut $ara masuknya insektisida kedalam tubuh serangga dibedakan menjadi3 kelompok ............................................................................................... 18
3.: Si!at4si!at atau $ara kerja insektisida tersebut mempunyai spesi!ikasi terhadap $araaplikasinya ................................................................................................ 20
3.-; 2ara kerja insektisida .............................................................................21
3.-- &!ek "enggunaan )nsektisida ....................................................................26
)V. "&N+#+"..........................................................................................28
5.- %esimpulan ..........................................................................................28
5./ Saran ................................................................................................... 28
'A(#AR "+S#A%A ......................................................................................29
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
4/32
iv
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
5/32
I. PENDAHULUAN
1.1 Lata Bela!a"#"enggunaan insektisida di lingkungan kehutanan khususnya untuk
mengendalikan hama yang menyerang tanaman di persemaian dan tanaman muda
saat ini masih menimbulkan dilema. "enggunaan insektisida khususnya insektisida
sintetis'ja!aruddin= /;;-?.
"enggunaan insektisida kimia di )ndonesia telah memusnahkan 66@ jenis
hama dan 8/ @ agens pengendali hayati. 1leh karena itu diperlukan pengganti= yaitu
insektisida yang ramah lingkungan. Satu alternati! pilihan adalah penggunaan
insektisida hayati yang berasal dari tumbuhan. insektisida hayati adalah salah satu
pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. #umbuhan mempunyai bahan
akti! yang ber!ungsi sebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. ahan
insektisida yang berasal dari tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena $epat
terurai di tanah dan tidak membahayakan hewan= manusia atau serangga yang bukan
sasaran.
'alam tulisan ini akan dibahas lebih dalam tentang hubungan !ormulasi
insektisida dan $ara aplikasinya. ahan terpenting dalam pestisida yang bekerja akti!
terhadap hamasasaran disebut bahan akti!. 'alam pembuatan pestisida di pabrik=
bahan akti! tersebut tidak dibuat se$ara murni >-;;@? tetapi ber$ampur sedikit
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
6/32
dengan bahan4bahan pembawa lainnya. "roduk jadi yang merupakan $ampuran !isik
antara bahan akti! dan bahan tambahan yang tidak akti! dinamakan !ormulasi.
(ormulasi sangat menentukan bagaimana pestisida dengan bentuk dan komposisi
tertentu harus digunakan= berapa dosis atau takaran yang harus digunakan= berapa
!rekuensi dan interval penggunaan= serta terhadap jasad sasaran apa pestisida dengan
!ormulasi tersebut dapat digunakan se$ara e!ekti!. Selain itu= !ormulasi pestisida juga
menentukan aspek keamanan penggunaan pestisida dibuat dan diedarkan dalam
banyak ma$am !ormulasi baik !ormulasi padat= dan $air.
1.2 T$%$a"
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
7/32
II. TIN&AUAN PUSTAKA
2.1 Pe"#e t'a" I"(e!t'(')a)nsektisida se$ara umum adalah senyawa kimia yang digunakan untuk
membunuh serangga pengganggu >hama serangga?. )nsektisida dapat membunuh
serangga dengan dua mekanisme= yaitu dengan mera$uni makanannya >tanaman? dan
dengan langsung mera$uni si serangga tersebut.
)nsektisida diklasi!ikasikan berdasarkan struktur dan $ara kerja. anyak
insektisida bertindak atas sistem sara! serangga >misalnya= 2holinesterase >2h&?
penghambatan? sementara yang lain bertindak sebagai regulator pertumbuhan atau
endotoksin.
Memahami $ara tindakan ini dapat membantu dalam identi!ikasi $alon yang
menyebabkan4terutama ketika tes enzim atau tes serupa yang digunakan dalam
identi!ikasi gejala organisme yang terpengaruh. )nsektisida umum digunakan dalam
pertanian= kesehatan masyarakat= dan aplikasi industri= serta rumah tangga dan se$ara
komersialjuga menggunakan >misalnya= kontrol ke$oak dan rayap?. )nsektisida yang
paling umum digunakan adalah organo!os!at= piretroid dan karbamat.
)nsektisida diterapkan dalam berbagai !ormulasi dan sistem pengiriman
>misalnya= semprotan= umpan= di!usi lepas lambat? yang mempengaruhi transportasi
dan trans!ormasi kimia mereka. Mobilisasi insektisida dapat terjadi melalui limpasan>baik dilarutkan atau diserap partikel tanah?= deposisi atmos!er >terutama semprotan?=
atau aliran sub4permukaan > oring dan *amaker -:8/= Moore dan Ramamoorthy
-:95?.
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
8/32
2.2 Se%a ah Pe"##$"aa" I"(e!t'(')a"ara pekerja kebun diketahui telah menggunakan sabun untuk mengontrol
pertumbuhan hama serangga sejak awal tahun -9;;an. 'i awal abad ke -:= sabun
yang terbuat dari minyak ikan paling banyak digunakan. 2ara4$ara tersebut $ukup
e!ekti!= meski harus diberikan berkali4kali dan kadang justru mematikan tanaman.
elakangan diketahui juga adanya penggunaan $ampuran bawang putih= bawang
merah= dan lada atau berbagai jenis makanan lainnya= namun tidak $ukup e!ekti!
membunuh serangga.
"enggunaan insektisida sintetik pertama dimulai di tahun -:3;an dan mulai
meluas setelah berakhirnya "erang 'unia )) . "ada tahun -:56 hingga -:76=
insektisida golongan organoklorin dipakai se$ara luas baik untuk pertanian maupun
kehutanan. Salah satu produk yang paling terkenal adalah insektisida ''# yang
dikomersialkan sejak tahun -:57. Selanjutnya mulai bermun$ulan golongan
insektisida sintetik lain seperti organo!os!at= karbamat= dan pirethroid di tahun
-:8;an. Sejak tahun -::6= tanaman transgenik yang membawa gen resistensi
terhadap serangga mulai digunakan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Organoklorin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DDT&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Organoklorin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DDT&action=edit&redlink=1
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
9/32
III. FORMULASI DAN CARA APLIKASI INSEKTISIDA
*.1 F+ ,$la('"emilihan jenis !ormulasi sangat berperan penting dalam keberhasilan
pengendalian. Sebagai $ontoh pada permukaan porous seperti batu4bata dan lapisan
semen= !ormulasi &2 akan langsung terserap pada permukaan sehingga tidak e!ekti!.
Sedangkan !ormulasi lain seperti B" dan &2 akan tetap tinggal dipermukaan dan
akan e!ekti! mengendalikan serangga yang menyentuhnya.
*.2 K+,-+"e" F+ ,$la('%omponen !ormulasi se$ara mendasar terdiri dari bahan akti! >dari bahan
teknis?= pelarut >solvent? dan sur!aktan atau sering disebut juga dengan sur!a$e4a$tive
agent= serta sinergis. ahan akti! adalah bahan utama yang se$ara biologis bersi!at
sebagai insektisida. 'i )ndonesia persentase bahan akti! dapat dilihat dari angka
dibelakang nama dagang. Seperti )N'R1 /6 &2 berarti kadar bahan akti!
insektisidanya adalah /.6 @ atau /6 gramdiluent?. "engen$er
adalah bahan yang digunakan untuk mengen$erkan !ormulasi sehingga siap untuk
diaplikasikan. 2ontoh pengen$er adalah air dan solar.
Sur!aktan adalah bahan kimia di dalam suatu !ormulasi untuk memperbaiki
si!at4si!at seperti kebasahan= penyebaran >spreading?= dispersibilitas= pembentukan
emulsi dsb. Ada dua tipe sur!aktan= yaitu emulsi!ier dan wetting agent >zat
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
10/32
pembasah?. &mulsi!ier membantu ter$ampurnya larutan berdasar minyak dengan air.
#anpa sur!aktan minyak dan air tidak akan ber$ampur dan penambahan
emulsi!ier akan membuat larutan seperti susu. Betting agent membantu
ter$ampurnya insektisida yang berbentuk partikel padat dengan air. Betting agent
umumnya ditambahkan untuk !ormulasi berbentuk B".
Sinergis adalah bahan kimia meskipun tidak harus mempunyai si!at
insektisida namun dapat meningkan potensi insektisida dari bahan yang
ditambahkan. 2ontoh dari sinergis adalah " 1 >piperonyl butoEide? dan M % /75.
*.* &e"'( &e"'( F+ ,$la(' (ormulasi4!ormulasi yang banyak digunakan pada kegiatan pengendalian
hama permukiman antara lain oil $on$entrate= emulsi!iable $on$entrate= wettable
powder= suspension $on$entrate
dust= granule= bait= ready4to4use dsb.
)ni merupakan !ormulasi yang paling sederhana dan banyak dipakai pada
insektisida rumah tangga. (ormulasi ini hanya terdiri dari bahan akti! yang di$ampur
dengan satu pelarut yang CkuatD >mis aromati$ hydro$arbon? dan pelarut lain seperti
minyak tanah.
Sekarang !ormulasi ini mulai banyak ditinggalkan dengan meningkatnya
harga pelarut minyak serta meningkatnya tuntutan masyarakat akan insektisida yang
tidak berbau >minyak?. (ormulasi 12 masih diperlukan untuk mengendalikan hama4
hama kayu seperti woodborer= rayap kayu kering dsb= karena minyak akan mudah
terserap kuat pada kayu.
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
11/32
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
12/32
dengan $ara di$elup >impregnating? maupun pelapisan luar >$oating? dan
ditambahkan wetting agent agar dapat ber$ampur dengan air.
%euntungan dari !ormulasi B"
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
13/32
dermal dan oral lebih rendah dibanding !ormulasi lainnya. Satu4satunya kelemahan
dari S2F -; 4 3;
mikron? dan dibungkus dalam kapsul polymer yang permeable >polyurea?.
)nsektisida di dalam kapsul akan CkeluarD se$ara perlahan4lahan ke permukaan dan
tersedia untuk serangga hama. %etika bahan akti! di permukaan kapsul terambil=
maka bahan akti! di dalam kapsul akan menggantikannya= oleh karenanya !ormulasi
ini dikenal juga sebagai (l+5 elea(e) /+ ,$lat'+" . "rodusen dapat mengatur
ketebalan= ukuran= solubilitas dan daya tembus kapsul sesuai dengan karakteristik
yang diharapkan seperti residual li!e= daya kerja= bau dan keamanan dari !ormulasi.
%elebihan4kelebihan M&suhu= kelembaban=
+V? yang dapat menguraikan insektisida.
/? &!ekti! pada permukaan porous.
3? Ra$un kontak dan ra$un perut.
5? ila termakan dapat mengendalikan serangga yang telah resisten.
6? #oksisitas dermal dan oral lebih rendah.
7? Mengurangi bau.
%ekurangan4%ekurangan M&
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
14/32
/? Susah larut dengan air >terlalu vis$ous?.
3? "erlu agitasi se$ara konstan.
5? "enyumbatan nozzle.
*.*.8 S+l$t'+" S Sl3
Solution adalah !ormulasi insektisida yang dibuat dari bahan akti! yang
Crelati!D mudah larut dalam air. entuk !ormulasi ini berupa larutan bening seperti
air dan apabila dien$erkan dengan air hampir tidak mengalami perubahan warna.
-. %elebihan !ormulasi ini adalah dari segi toksisitasnya yang rendah dan mudah
dilarutkan serta tidak meninggalkan ber$ak./. %elemahan dari !ormulasi ini adalah terbatasnya insektisida yang bisa
di!ormulasikan S
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
15/32
ranule merupakan !ormulasi siap pakai dengan proses pembuatannya
dengan menyemprotkan $airan insektisida ke bahan butiran >mis pasir= sekam padi=
tongkol jagung dsb?. (ormulasi ini kebanyakan digunakan di pertanian untuk
mengendalikan serangga di dalam tanah.
*.*.: Ba't B3
(ormulasi ini dapat berbagai4ma$am jenis= antara lain $airan= granule= gel=
pasta= tablet= bubuk= batangan
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
16/32
*.7 Pe,'l'ha" F+ ,$la('"emilihan !ormulasi untuk suatu pekerjaan harus mendapatkan perhatian
yang setara dengan pemilihan jenis bahan akti!nya. "emilihan !ormulasi menjadi
sangat penting pada program pengendalian Clow impa$tD. 0enis !ormulasi
mempengaruhi toksisitas insektisida terhadap organisme bukan sasaran dan tingkat
residualnya. 0ika dampak residual yang diinginkan= maka interaksi antara insektisida
dan jenis permukaan yang disemprot juga harus dipertimbangkan.
"ertimbangan4pertimbangan lainnya
-? "erilaku hama./? %etersediaan alat.3? ahaya Cdri!tD G kontaminasi lingkungan.5? %eamanan operator dan bukan sasaran.6? %emungkinan kontaminasi terhadap makanan.7? er$ak
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
17/32
insektisida >yang kadang sangat rendah? dapat didistribusikan ke suatu
ruangan aiting?.
1. S-a e S- a<
Serangga terbang seperti nyamuk= lalat= ngengat dan beberapa kumbang
hama gudang dapat e!ekti! dikendalikan dengan melakukan spa$e spray. S-a e
(- a< adalah metode aplikasi insektisida dengan $ara meme$ah insektisida $airan
menjadi droplet4droplet yang sangat ke$il >-; G 6; mikron? dan berada di udara untuk
waktu yang $ukup. 'roplet4droplet ke$il tersebut dihasilkan dengan melibatkan
energi dalam bentuk energi panasheat?= seperti pada thermal !ogger= energi
mekanik seperti pada $old !ogger >+,V
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
18/32
spa$e spray biasanya mempunyai daya kno$k4down yang tinggi dan bersi!at non
residual.
S-a e (- a< biasanya dilakukan pada ruangan yang relati! besar >rumah=
gudang? dan juga untuk luar ruangan seperti pada pekarangan= lapangan gol!= bola
dsb. +ntuk mendapatkan hasil yang maksimal di dalam ruangan= biasanya disarankan
untuk menutup ruangan sehingga kontak insektisida dan serangga maksimal.
(ormulasi yang umum digunakan pada spa$e spray adalah yang oil4based=
namun sekarang tersedia beberapa !ormulasi insektisida yang dapat digunakan untuk
+,V dengan menggunakan pelarut air. "elarut air tidak e!ekti! untuk aplikasi luar
ruangan >outdoor?= karena air mudah menguap sehingga kontak insektisida dan hama
tidak maksimal. S-a e (- a< juga dapat digunakan untuk membantu mengendalikan
serangga merayap= karena kemampuannya menembus tempat persembunyian
serangga >harborage?.
2. S$ /a e S- a<
Serangga merayap seperti lipas= semut= kutu busuk dan beberapa kumbang
hama gudang dapat e!ekti! dikendalikan dengan melakukan sur!a$e spray. Sur!a$e
spray adalah perlakuan insektisida baik yang berbentuk $air maupun bubuk pada
suatu permukaan. )nsektisida yang digunakan umumnya mempunyai e!ek residu=
dan residu tersebut bisa bertahan hingga beberapa minggu= bulan bahkan tahun.
%eberhasilan insektisida bergantung pada serangga hama yang datang ke permukaan
tersebut.
Ada tiga ma$am jenis sur!a$e spray= yaitu
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
19/32
1) 'usting G untuk tempat yang sulit dijangkau seperti 2H2= wall void dan
tempat4tempat yang tidak diperbolehkan kontak dengan air seperti alat listrik
dan mesin.2) Sur!a$e spray G penyemprotan permukaan dengan droplet kasar dan basah
hingga terjadi lelehan >run4o!!?. "ermukaan yang disemprot adalah permukaan
yang paling sering dilewati oleh hama.3) *igh Volume Sur!a$e Spray G penyemprotan volume tinggi pada permukaan
tanah untuk pengendalian rayap dan serangga penghuni tanah lainnya >semut
api= anjing tanah dsb?.
*. Pe"#$,-a"a" Ba't'"#
Aplikasi umpan untuk mengendalikan hama permukiman adalah karena
beberapa !aktor antara lain perbaikan atraktan dan bahan akti!= pembatasan
penggunaan insektisida di beberapa tempat >RS= sekolah= tempat makanan
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
20/32
a. )nsektisida Sistemik
)nsektisida sistemik diserap oleh bagian4bagian tanaman melalui stomata=
meristem akar= lentisel batang dan $elah4$elah alami. Selanjutnya insektisida akan
melewati sel4sel menuju ke jaringan pengangkut baik Eylem maupun !loem.
)nsektisida akan meninggalkan residunya pada sel4sel yang telah dilewatinya. Melalui
pembuluh angkut inilah insektisida ditranslokasikan ke bagian4bagian tanaman
lainnya baik kearah atas >akropetal? atau ke bawah >basipetal?= termasuk ke tunas
yang baru tumbuh. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang
mengandung residu insektisida.
b. )nsektisida Non4sistemik
)nsektisida non sistemik tidak dapat diserap oleh jaringan tanaman= tetapi
hanya menempel pada bagian luar tanaman. ,amanya residu insektisida yang
menempel pada permukaan tanaman tergantung jenis bahan akti! >berhubungan
dengan presistensinya?= teknologi bahan dan aplikasi. Serangga akan mati apabila
memakan bagian tanaman yang permukaannya terkena insektisida. Residu insektisida
pada permukaan tanaman akan mudah ter$u$i oleh hujan dan siraman= oleh karena itu
dalam aplikasinya harus memperhatikan $ua$a dan jadwal penyiraman.
$. )nsektisida Sistemik ,okal
)nsektisida ini hanya mampu diserap oleh jaringan daun= akan tetapi tidak
dapat ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya >e!ek translaminar?. )nsektisida
yang jatuh ke permukaan atas daun akan menembus epidermis atas kemudian
masuk ke jaringan parenkim pada meso!il >daging daun? dan menyebar ke seluruh
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
21/32
me!osil daun >daging daun? hingga mampu masuk kedalam sel pada lapisan
epidermis daun bagian bawah >permukaan daun bagian bawah?.
3.9 Menurut $ara masuknya insektisida kedalam tubuh serangga dibedakan menjadi3 kelompok
#erdapat 3 kelompok bahan akti! insektisida yang saat ini digunakan= antara
lain jenis organoklorin. erbagai jenis bahan akti! insektisida rumah tangga yang
beredar di pasaran= harus memenuhi standar jumlah bahan akti! yang terkandung di
dalamnya. Standar kadar bahan akti! yang diijinkan digunakan dalam produk
insektisida rumah tangga ini antara lain sudahditeteapkan oleh B*1.0enis insektisida tersebut= juga akan terkait dengan proses dan $ara kerja
bahan akti! yang terkandung ketika kontak dengan serangga. Sebagaimana menurut
%esumawati >/;;7?= $ara kerja atau mode o! a$tion insektisida dalam tubuh serangga
merupakan $ara insektisida memberikan pengaruh terhadap serangga berdasarkan
pengaruhnya di dalam tubuh serangga. Serangga dapat terpapar oleh insektisida
melalui kontak= mulut atau lubang perna!asan= tergantung $ara masuk >mode o! entry?
ke dalam tubuh serangga. Suatu insektisida kemungkinan memiliki lebih dari satu
ma$am $ara masuk ke dalam tubuh serangga. eberapa jenis $ara masuk insektisida
dalam tubuh serangga dapat melalui ra$un kontak= ra$un perut dan ra$un perna!asan.
-? Ra $" K+"ta! )nsektisida diaplikasikan langsung menembus integumen
serangga >kutikula?= trakhea= atau kelenjar lain yang berhubung langsung
dengan kutikula. Minyak atau !ormulasi lain pada insektisida akan
berpengaruh terhadap lemak atau lapisan lilin pada kutikula= sehingga bahan
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
22/32
akti! dapat menembus tubuh serangga. eberapa bahan akti! dapat terlarut
dalam lemak kutikula= sehingga dapat masuk ke dalam tubuh serangga.
/? Ra $" Pe $t )nsektisida masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem
pen$ernaan serangga= sehingga bahan akti! harus termakan oleh serangga
tersebut. *al ini $ontohnya pada insektisida umpan >bait? untuk rayap= semut
dan lain4lain.
3? Ra $" -e "a/a(a" )nsektisida masuk ke dalam tubuh serangga melalui
liang perna!asan >spirakel?. Semua !umigan masuk ke dalam ra$un
perna!asan. Mereka akti! karena keberadaannya dalam bentuk gas di udara<
atmos!er yang tertutup pada saat diaplikasikan
2ara kerja insektisida atau bagaimana insektisida memberikan pengaruh
terhadap tubuh serangga= pada umumnya melalui mekanisme ('(te, (
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
23/32
ini seharusnya ber!ungsi untuk menghambat suatu impuls sara! setelah melewati
sinaps= namun insektisida yang menempel membuat sinaps yang kera$unan tidak
mampu menghentikan impuls sara! yang berakibat terjadinya rangsangan sara! yang
berkelanjutan seperti yang terjadi pada kera$u nan pyrethroid.
3.: Si!at4si!at atau $ara kerja insektisida tersebut mempunyai spesi!ikasi terhadap$ara aplikasinya
+ntuk mengendalikan hama yang berada didalam jaringan tanaman
>misalnya hama penggerek batang= penggorok daun? penanganannya dilakukan
dengan insektisida sistemik atau sistemik lo$al= sehingga residu insektisida akan
ditranslokasikan ke jaringan di dalam tanaman. Akibatnya hama yang memakan
jaringan didalam tanaman akan mati kera$unan. *ama yang berada didalam tanaman
tidak sesuai bila dikendalikan dengan aplikasi penyemprotan insektisida kontak=
karena hama didalam jaringan tanaman tidak akan bersentuhan >kontak? langsung
dengan insektisida.
+ntuk mengendalikan hama4hama yang mobilitasnya tinggi >belalang= kutu
gajah dll?= "enggunaan insektisida kontak murni akan kurang e!ekti!= karena saat
penyemprotan berlangsung= banyak hama tersebut yang terbang atau tidak berada di
tempat penyemprotan. Namun= selang beberapa hari setelah penyemprotan= hama
tersebut dapat kembali lagi. "engendalian paling tepat yaitu dengan menggunakan
insektisida yang memiliki si!at kontak maupun sistemik dengan e!ek residual yang
agak lama. 'engan demikian apabila hama tersebut kembali untuk memakan daun=
maka mereka akan mati kera$unan
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
24/32
3.-; 2ara kerja insektisida%ita telah mengetahui bahwa insektisida adalah bahan ra$un yang
mematikan serangga= tetapi bagaimana proses insektisida mematikan serangga masih
tanda tanya. +mumnya in!ormasi tentang insektisda untuk pengguna >petani? adalah
tentang e!ikasi= $ara penggunaan dan keamanannya. "roses bagaimana insektisida
mera$un dan mematikan serangga >mode o! a$tion? hanya disebut se$ara garis besar
seperti ra$un kontak= ra$un perut= atau ra$un perna!asan. )n!ormasi demikian sudah
$ukup.
+ntuk mengetahui proses mode o! a$tion suatu insektisida diperlukan
penelitian yang banyak memerlukan tenaga= waktu= keahlian dan !asilitas yang
memadahi. 1leh karena itu tidak semua insektisida yang beredar diketahui in!ormasi
mode o! a$tion nya se$ara detail= belum lagi senyawa4senyawa insektisida baru yang
terus ditemukan. arangkali tidak semua penemu bahan akti! insektisida selalu
mengadakan penelitian mode o! a$tion nya terhadap serangga
'isamping itu untuk memahami mode o! a$tion suatu insektisida $ukup
sulit= karena diperlukan pengetahuan dasar lain terutama anatomi dan !isiologi
serangga. 1leh karena itu pula in!ormasi suatu insektisida tidak selalu menyertakan
in!ormasi mode o! a$tion nya se$ara detail. )n!ormasi demikian hanya berman!aat
untuk kalangan tertentu. Saat ini= dari hasil penelitian yang ada= paling tidak telah
diketahui se$ara garis besar ada lima ma$am mode o! a$tion insektisida= yang telahdiketahui.
13 I"(e!t'(')a
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
25/32
%ebanyakan insektisida seperti organo!os!or= karbamat dan piretroid sintetik
dan lainnya bekerja dengan mengganggu sistem syara!. +ntuk dapat lebih memahami
$ara kerja ra$un sara! berikut diuraikan sedikit tentang sistem sara!. Sistem sara!
adalah suatu organ yang digunakan untuk merespon rangsangan baik dari luar
maupun dari dalamsehingga serangga dapat hidup dan berkembang. Sistem sara!
terdiri dari banyak sel sara! >neuron? yang saling berhubungan yang menyebar ke
seluruh tubuh. Se$ara tipikal bentuk neuron di salah satu ujungnya berupa sema$am
serabut yang disebut dendrit dan diujung lain memanjang dan ujungnya ber$abang4
$abang disebut akson. Antar neuron berhubungan melalui aksonnya. #itik dimana dua
neuron berhubungan disebut sinap.
+jung akson yang berhubungan neuron lainnya disebut pre sinap sedangkan
bagian dari neuron yang berhubungan dengan presinap disebut postsinap. )mpul sara!
berjalan dari satu neuron ke neuron berikutnya sepanjang akson melalui sinap. 'i
daerah sinap impul sara! diteruskan oleh neurotransmitter yang banyak jenisnya.
erjalannya impul sara! merupakan proses yang sangat kompleks. "rosses ini
dipengaruhi oleh keseimbangan ion4ion %F= NaF= 2AFF= 2l4= berbagai ma$am
protein= enzim= neurotransmitter= dan lain4lainnya yang saling mempengaruhi.
angguan pada salah satu !aktor mengakibatkan impul sara! tidak dapat berjalan
se$ara normal. Sehingga serangga tidak mampu merespon rangsangan.
)nsektisida organo!os!or dan karbamat mengikat enzim asetilkolinesterase
yang ber!ungsi menghidrolisis asetilkolin. 'alam keadaan normal asetilkolin
ber!ungsi menghantar impul sara!= setelah itu segera mengalami hidrolisis dengan
bantuan enzim asetilkolinesterase menjadi kolin dan asam asetat. 'engan terikatnya
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
26/32
enzim asetilkolinesterase terjadi penumpukan asetilkolin= akibatnya impul sara! akan
terstimulasi se$ara terus menerus menerus menyebabkan gejala tremor
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
27/32
ber!ungsi mengatur impul sara!. Avermektin menghambat !ungsi protein ini=
akibatnya sara! akan mengalami overeksitasi. ejala yang ditunjukkan tremor dan
gerakan tak terkendali. 'emikian juga !ipronil= insektisida dari golongan
phenylpyrazole menunjukkan e!ek yang mirip menghambat !ungsi A A4gated
$hloride $hannel.
'ari uraian di atas menunjukkan bahwa sebagian besar insektisida walaupun
memiliki struktur kimia yang berbeda= namun e!eknya sama mengganggu sistem sara!
jasad sasaran.
23 I"(e!t'(')a
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
28/32
)nsektisida ini dibagi menjadi dua yaitu yang mempengaruhi sistem endokrin
dan yang menghambat sintesis kitin.
-. "ertumbuhan serangga pada !ase muda >larva?= dikendalikan oleh hormon
juvenile >juvenile hormon? yang diproduksi di otak. *ormon juvenil mengatur
kapan !ase larva berakhir kemudian dilanjutkan dengan molting kemudian
menjadi dewasa. )nsektisida berbahan aktin hydroprene= methoprene=
pyriproEypen dan !enoEy$arb bekerja menyerupai hormon juvenil= menyebabkan
larva terganggu pertumbuhannya= tetap dalam !ase muda= tidak dapat
bekepompong dan akhirnya mati
/. )insektisida yang menghambat pembentukan kitin adalah dari golongan
benzoylurea seperti lu!enuron >"rogram?= di!lubenzuron >'imilin?= te!lubenzuron
>Nomolt? dan heEa!lumuron >Sentri$on?. %itin adalah komponen utama
eksoskeleton serangga. #ergangguna proses pembentukan kitin larva tidak dapat
melanjutkan pertumbuhannya se$ara normal dan akhirnya mati.
73I"(e!t'(')a
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
29/32
serangga >larva dari golongan lepidoptera? yang bersi!at asam akan terlarut dan
merusak sel4sel jaringan pen$ernaan dan menyebabkan kematian.
*.11 E/e! Pe"##$"aa" I"(e!t'(')a
"ada tahun -:7;= Ra$hel 2arson menerbitkan buku yang sangat berpengaruh
dalam sejarah penggunaan insektisida berjudul Silent Spring >Musim Sepi yang
Sunyi?. uku tersebut menyorot penggunaan ''# yang sangat marak pada masa itu
karena sangat e!ekti!= sekaligus menyadarkan manusia akan bahaya dari penggunaan
pestisida berlebihan. )nsektisida yang dipakai seringkali menyerang organisme non
target seperti burung dan makhluk hidup lainnya. 1leh karena itu= penggunaan
insektisida juga dikhawatirkan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
)nsektisida seringkali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena
petani beranggapan semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan
semakin bagus hasilnya. eberapa petani bahkan men$ampurkan perekat pada
insektisidanya agar tidak mudah larut terbawa air hujan. Namun= penggunaan perekat
ini justru mengakibatkan tingginya jumlah residu pestisida pada hasil panen yang
nantinya akan menjadi bahan konsumsi manusia. Menurut data B*1 sekitar 6;; ribu
orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 6 ribu orang meninggal
setiap - jam 56 menit akibat pestisida dan
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
30/32
IV. PENUTUP
7.1 Ke(',-$la"
7.2 Sa a"
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
31/32
DAFTAR PUSTAKA
&lzinga R0. -:89. (undamentals o! entomology. "renti$e hall o! )ndia. "rivate ,td.
New 'elhi.inting 2+= A 'jamin dan *artanta. -::6. &!ikasi berbagai konsentrasi emulsi
ekstrak daun nimba > Azadirachta indica ? dan daun Mindi > Meliaazedarach ?terhadap Setothosea asigna . JurnalPenelitian Kelapa Sawit . 3>/? --:4-/6
8/16/2019 formulasi aplikasi pestisida
32/32
Soehardjan M. -::5. %onsepsi dan strategi penelitian dan pengembangan pestisidanabati. "rosiding Seminar *asil "enelitian dalam Rangka "eman!aatan"estisida Nabati. alai "enelitian #anaman Rempah dan 1bat. ogor. hlm. --4-9.
%alshoven , &. -:9-. "est o! $rops in )ndonesia. "#. )$htiar aru4Van *oeve.0akarta. )ndonesia. 8;- p.
%esumawati= +.= Singgih= *.S. > /;;7?. *ama "ermukiman )ndonesia= )"