9/22/2020 Respon Form Review
jurnal.batan.go.id/index.php/bprn/sectionEditor/viewReviewFormResponse/5994/2681 1/2
FORMULIR EDITOR
Judul *
SesuaiHarus Diganti
Abstrak : Apakah panjang sesuai? *
YaTidak
Abstrak : Apakah ringkasan konten sesuai? *
YaTidak
Teks Utama : Apakah terdapat hal yang baru dalam kegiatan ini? *
YaTidak
Teks Utama : Apakah terdapat pernyataan mengenai keterkaitan dengan penelitian sebelumnya *
YaTidak
Teks Utama : Apakah asumsi dan/atau metode dijelaskan secara komperhensif? *
YaTidak
Teks Utama : Apakah hasil yang baru cukup ditekankan? *
YaTidak
Komentar editor (jika ada) : Tuliskan nomor baris beserta komentar editor.
Komentar editor (jika ada) : Tuliskan nomor baris beserta komentar editor.
Komentar editor (jika ada) : Tuliskan nomor baris beserta komentar editor.
Komentar akhir editor dan rekomendasi (jika ada)
Makalah ini direkomendasikan untuk? *
Diterima tanpa revisiDiterima dengan sedikit revisiDibutuhkan banyak revisiDitolak
Pada Abstrak: tambahkan masalah pokok/alasan tambahkan tujuan tambahkan lingkup / metodologi (Abstrak mendeskripsikan keseluruhan isi KTI)
beberapa teks asing belum font italic dan salah ketik. harap diperbaiki. diseragamkan dan konsisten
Pada Bahasan: tambahkan bukti atau hasil evaluasi atau tanggapan operator; bahwa modifikasi tersebut memberi manfaat lebih. tambahkan juga hasil lap modif dan kajian keselamatannya (kalau ada), untuk mendukung tujuan penelitian ini
bag Kesimpulan: harus menjawab tujuan pokok, yaitu modifikasi tersebut memberi kemudahan bagi operator....dalam pengoperasian... (kecuali tujuan ditambahkan hal lain)
9/22/2020 Respon Form Review
jurnal.batan.go.id/index.php/bprn/sectionEditor/viewReviewFormResponse/5994/2681 2/2
Ditolak
TutupTutup
* Harus Diisi
PENGEMBANGAN PERANGKAT KENDALI JARAK JAUH SISTEM 1
2
PENDINGIN PRIMER REAKTOR KARTINI 3
4
5
6
7
8
ABSTRAK 9
PENGEMBANGAN PERANGKAT KENDALI JARAK JAUH SISTEM PENDINGIN PRIMER 10
REAKTOR KARTINI Telah dibuat perangkat kendali jarak jauh sistem pendingin primer 11
Reaktor Kartini. Perangkat ini dibuat menggunakan komponen utama berupa Programmable 12
Logic Controller (PLC) Siemens S7-1200. Perangkat ini berkomunkasi dengan komputer di 13
Ruang Kendali Utama (RKU) secara nirkabel menggunakan protocol TCP/IP. Perangkat ini 14
diakses komputer menggunakan halaman Web yang dibuat menggunakan Kode HTML. Hasil 15
pengujian menunjukkan bahwa operator dapat mengendalikan pompa pendingin primer dan 16
pompa demineralizer dari RKU tanpa mengganggu kinerja kendali lokal dari sistem pendingin 17
primer yang sudah ada. 18
19
Kata Kunci: Kendali jarak jauh, sistem pendingin primer, Reaktor Kartini, PLC. 20
21
ABSTRACT 22
DEVELOPMENT OF REMOTE CONTROL DEVICE FOR KARTINI REACTOR’S PRIMARY 23
COOLING SYSTEM Remote control device for Kartini Reactor primary system cooling system 24
has been created. This device is made using Siemens S7-1200 Programmable Logic Controller 25
(PLC) as the main component. This device communicates with computers in the Main Control 26
Room wirelessly using TCP / IP protocol. This device is accessed by a computer using a web 27
page that is created using HTML code. The test results show that the operator can control the 28
primary cooling system pump and demineralizer pump from the main control room without 29
disturbing performance of primary cooling system local control panel that is already exist. 30
31
Keywords: Remote control, primary cooling system, Kartini Reactor, PLC. 32
33
Pendahuluan 34
35
eaktor Kartini merupakan Reaktor 36
Nuklir jenis Reaktor Riset yang 37
beroperasi pada daya maksimal100kW. 38
Daya yang dibangkitkan Reaktor Kartini 39
berupa panas yang dihasilkan dari reaksi 40
pembelahan bahan bakar nuklir. Dalam 41
operasi reaktor, panas yang dihasilkan 42
Reaktor Kartini tidak dimanfaatkan 43
namun dibuang ke lingkungan 44
menggunakan sistem pendingin primer, 45
penukar panas (heat exchanger) dan 46
sistem pendingin sekunder. Sistem 47
pendingin primer Reaktor Kartini memiliki 48
dua pompa pendingin yang dapat 49
dioperasikan secara bergantian. Masing-50
masing pompa tersebut terhubung 51
dengan heat exchanger yang berbeda 52
jenis. Pompa pendingin primer 1 53
R
terhubung dengan heat exchanger jenis 54
shell and tube, sedangkan pompa 55
pendingin primer 2 terhubung dengan 56
heat exchanger jenis plate. Selain dua 57
pompa tersebut, terdapat juga pompa 58
demin untuk mensirkulasikan air 59
pendingin primer ke dalam perangkat 60
Demineralizer. Skema dari sistem 61
pendingin primer Reaktor Kartini 62
ditunjukkan pada Gambar 1 [1].63
64
65
Gambar 1. Skema sitem pendingin primer Reaktor Kartini [1]. 66
67
Sistem pendingin primer terus 68
menerus bekerja sebelum hingga 69
sesudah reaktor beroperasi untuk 70
membuang panas sisa operasi reaktor 71
namun pada kondisi tertentu sistem 72
pendingin primer Reaktor Kartini 73
dihidupkan saat start-up reaktor, 74
dimatikan begitu reaktor mencapai daya 75
maksimal, lalu dihidupkan kembali 76
setelah reaktor shutdown seperti pada 77
saat kalibrasi daya reaktor atau 78
penentuan koefisien reaktifitas suhu 79
reaktor [2]. Sebelum adanya perangkat 80
kendali jarak jauh, untuk menghidupkan 81
atau mematikan pompa pendingin primer 82
masih dilakukan secara manual, 83
sehingga operator reaktor harus naik 84
turun tangga dari Ruang Kendali Utama 85
di lantai 3 gedung reaktor menuju panel 86
kendali on/off sistem pendingin primer di 87
lantai 1 gedung reaktor. Hal ini kurang 88
efisien terhadap waktu dan tenaga 89
karena dalam sekali percobaan 90
penentuan koefisien reaktifitas suhu, 91
sistem pendingin primer bisa dihidupkan 92
dan dimatikan sampai tiga kali [3]. 93
Guna mempermudah operator 94
reaktor dalam mengoperasikan sistem 95
pendingin primer, maka dibuat perangkat 96
kendali jarak jauh untuk sistem pendingin 97
Filter 1
Filter 2
Pompa Primer 2
Pompa Demin
Pompa Primer 1
F T
Tangki Reaktor
Tangki Make-upT
T
F
R
R
P
P F
Tp-5
Tp-1
Tp-4
Fp-2
Fp-1
Tp-2
TVd-5
Vd-6
Vd-4
Pd-2
Pd-1 Fd-1
Vd-3
Vp- 4
T
Tp-3
CVp-2Ppp-2
Vp-3
Vp-1 Ppp-1
CVp-1
Vm-2
Vm-1Vd-1
Tkd-1
Tkm-1
HE-1
Vp-2
Vp-5
Ppd-1
Skimmer
Vent
HE Tabung
Demineralizer
HE-2
HE Plat
P
Pp-3
P
Pp-4
P
Pp-1
PPp-2
primer. Perangkat kendali jarak jauh ini 98
dibuat menggunakan Programmable 99
Logic Controler (PLC). Operator reaktor 100
dapat mengendalikan pompa pendingin 101
primer dari ruang kendali utama dengan 102
memberi perintah kepada PLC melalui 103
halaman web, lalu PLC akan mengatur 104
on/off pompa primer sesuai perintah dari 105
operator. Perangkat kendali ini juga 106
dibuat agar sistem pendingin primer tetap 107
bisa beroperasi menggunakan panel 108
kendali lokal yang ada saat ini, meskipun 109
PLC mengalami kerusakan. 110
111
TEORI 112
113
PLC S7 1200 114
Programmable logic controller (PLC) 115
adalah sebuah komputer kelas industri 116
yang dapat diprogram untuk melakukan 117
fungsi kendali. Penggunaan PLC dapat 118
mengurangi banyaknya penggunaan 119
kabel kontrol bila dibandingkan dengan 120
rangkaian kontrol relay konvensional. 121
Keuntungan lainnya adalah 122
pemrograman dan instalasi yang mudah, 123
kecepatan kendali tinggi, kompatibilitas 124
dengan jaringan yang ada, kemudahan 125
dalam troubleshooting, dan kehandalan 126
yang tinggi. [4] 127
Sebuah PLC dapat dibagi menjadi 128
beberapa bagian, yaitu CPU, 129
input/output, power supply, dan 130
perangkat pemrograman. CPU bertugas 131
mengendalikan semua aktivitas PLC dan 132
dapat diprogram sesuai keinginan 133
pengguna. Program PLC tersebut 134
dijalankan secara berulang yang disebut 135
sebagai scan. Proses scan suatu PLC 136
dimulai dengan CPU membaca status 137
input, kemudian program aplikasi 138
dijalankan, lalu setelah eksekusi program 139
selesai CPU melakukan tugas diagnostik 140
dan komunikasi internal. Selanjutnya, 141
status semua output diperbarui. Proses 142
ini diulang terus menerus selama PLC 143
berada dalam kondisi run [4]. 144
Input suatu PLC dapat berupa 145
hardware di lapangan, atau dapat juga 146
berupa perintah melalui software. Dalam 147
penelitian ini input PLC dibuat melalui 148
software web server untuk mengurangi 149
jumlah instalasi peralatan di lapangan. 150
S7 1200 adalah PLC buatan 151
Siemens yang memiliki desain ringkas 152
dan konfigurasi fleksibel, dimana CPU 153
PLC sudah langsung terintegrasi dengan 154
dengan catu daya, terminal input output, 155
PROFINET dan banyak fungsi lainnya 156
[5]. Penelitian ini menggunakan PLC S7 157
1200 seri 1214C AC/DC/RLY yang sudah 158
terintegrasi dengan power supply, digital 159
input, digital output relay, analog input, 160
dan port ethernet untuk komunikasi. 161
Adapun betuk dan spesifikasi dari PLC 162
S7-1200 tersebut disajikan pada Gambar 163
2 dan Tabel 1. 164
165
Tabel 1. Spesifikasi PLC Siemens S7 166
1200 [5]. 167
No. Parameter Keterangan
1. Power supply 220 VAC
2. Work memory 75 Kbytes
3. Load memory 4 Mbytes,
expandable
4. On-board
digital I/O
14 input/10 relay
output
5. On-board
analog I/O
2 input 0-10V 10
bit
168
Keterangan:
(1) Koneksi catu daya.
(2) Slot kartu memori.
(3) Koneksi I/O.
(4) Lampu indikasi status I/O.
(5) Konektor profinet.
Gambar 2. Tampilan PLC Siemens 169
S7-1200 [5]. 170
171
Web Server 172
Web server adalah alat yang diberi 173
tugas untuk menerima permintaan dari 174
client lalu berusaha untuk membalasnya 175
dalam bentuk yang dapat dipahami, 176
biasanya dengan menyajikan halaman 177
web. Adapun yang dimaksud klien 178
adalah web browser dan komputer yang 179
digunakan untuk menjalankan web 180
browser. Komunikasi antara browser dan 181
web server diatur oleh standar 182
komunikasi yang disebut Hyper Text 183
Transfer Protocol atau HTTP. Antara 184
klien dan server bisa terdapat beberapa 185
perangkat, seperti router, proksi, 186
gateway, dan sebagainya. Peralatan 187
tersebut memiliki peran yang berbeda 188
dalam memastikan permintaan dan 189
tanggapan ditransfer dengan benar 190
antara klien dan server [6]. 191
Pada tingkat paling dasar, proses 192
permintaan dan tanggapan antara web 193
browser dengan web server terdiri atas 194
langkah-langkah yang ditunjukkan 195
diagram alir pada Gambar 3 [6]. 196
197
198
Gambar 3. Diagram alir proses 199
permintaan dan tanggapan 200
halaman web. 201
202
Halaman web sendiri tersusun dari 203
teks-teks yang ditulis dalam format 204
Hypertext Markup Language (HTML). 205
Selain itu banyak halaman web yang 206
perilaku dinamisnya menggunakan kode 207
JavaScript dan kode Cascading Style 208
Sheets (CSS) untuk membentuk 209
presentasi halaman web tersebut [7]. 210
211
212
213
METODOLOGI 214
215
Kegiatan penelitian dilaksanakan 216
dalam beberapa tahap yaitu melakukan 217
modifikasi wiring kendali sistem 218
pendingin primer, membuat halaman web 219
untuk mengendalikan PLC, menyeting 220
komunikasi antara PLC dengan komputer 221
di Ruang Kendali Utama (RKU), dan 222
terakhir menguji coba keseluruhan 223
sistem yang dibuat dengan 224
mengendalikan sistem pendingin primer 225
dari RKU. 226
227
Modifikasi Wiring Kendali Sistem 228
Pendingin Primer 229
Modifikasi wiring kendali sistem 230
pendingin primer dilakukan dengan cara 231
memasang kontak normally open relay 232
secara paralel dengan tombol start dan 233
kontak normally close relay secara seri 234
dengan tombol stop, kemudian kontrol 235
on/off relay dipicu oleh output PLC. 236
Sehingga diperlukan 2 buah relay untuk 237
mewakili fungsi masing masing tombol 238
start/stop tersebut. Walaupun output PLC 239
sudah berupa relay, namun output PLC 240
tidak langsung dihubungkan dengan 241
kendali start/stop pendingin primer agar 242
bila PLC mengalami masalah, sistem 243
pendingin primer tetap bisa dikendalikan 244
menggunakan tombol start/stop yang 245
ada. Modifikasi wiring kendali sistem 246
pendingin primer dapat dilihat pada 247
Gambar 4, dan alokasi penggunaan 248
output PLC dapat dilihat pada Tabel 2. 249
Pada Gambar 4, relay tambahan diberi 250
nama R1 sampai R6 (dilingkari warna 251
merah).252
253
254
Gambar 4. Modifikasi wiring kendali sistem pendingin primer.255
256 257
L
N
258
259
260
Tabel 2. Alokasi penggunaan output 261
PLC. 262
No. Alamat
Output Fungsi
1. Q0.0 Start pompa 1.
2. Q0.1 Stop pompa 1.
3. Q0.2 Start pompa 2.
4. Q0.3 Stop pompa 2.
5. Q0.4 Start pompa
demin.
6. Q0.5 Stop pompa
demin.
263
Masing-masing alamat PLC tersebut 264
akan aktif secara terus menerus bila 265
menerima perintah untuk aktif dari web 266
server. Bila suatu alamat aktif secara 267
terus menerus, maka perintah lain tidak 268
dapat dijalankan untuk mengendalikan 269
sistem pendingin primer. Sehingga perlu 270
diprogram agar hanya aktif 1sekon saat 271
menerima perintah dari web server. 272
Contoh program ladder diagram untuk 273
output Q0.0 ditunjukkan pada Gambar 5. 274
275
276
Gambar 5. Program ladder diagram 277
untuk output Q0.0. 278
279
Pembuatan Halaman Web 280
Halaman web untuk memberi 281
perintah ke PLC dibuat menggunakan 282
format HTML dengan bantuan Visual 283
Studio Code, kemudian untuk desain 284
halaman web menggunakan framework 285
Bootsrap V4.1.0. 286
Seluruh variabel dari PLC yang akan 287
diakses oleh halaman web, harus 288
dideklarasikan terlebih dahulu. Contoh 289
deklarasi variabel PLC untuk start/stop 290
pompa 1 ditunjukkan pada Gambar 6. 291
Deklarasi variabel yang ditulis pada kode 292
HTML harus sama dengan variabel yang 293
dideklarasikan pada PLC untuk masing-294
masing alamat input/output. 295
296
297
Gambar 6. Deklarasi variabel PLC. 298
299
Setelah variabel dideklarasikan, 300
variabel tersebut dapat diakses 301
menggunakan instruksi “submit” dan 302
dituliskan “value” yang diinginkan. Hasil 303
akhir tampilan halaman web untuk 304
kendali sistem pendingin primer 305
ditunjukkan pada Gambar 7. Setelah 306
halaman web selesai dibuat, lalu 307
halaman web diunduh (download) ke 308
dalam memory PLC. Fungsi masing 309
masing tombol perintah pada halaman 310
web adalah mengaktifkan alamat PLC 311
sesuai fungsi yang ditunjukkan pada 312
tabel 2. 313
314
315
Gambar 7. Tampilan halaman web untuk 316
kendali sistem pendingin primer. 317
318
Setting Komunikasi PLC dan 319
Komputer 320
Protokol komunikasi yang digunakan 321
antara komputer RKU dengan PLC 322
adalah TCP/IP, adapun media 323
komunikasi yang digunakan berupa 324
wireless access point sehingga tidak 325
perlu menyiapkan kabel ethernet dari 326
RKU ke PLC yang diletakkan didekat 327
panel pendingin primer. Skema 328
komunikasi antara komputer di RKU 329
dengan PLC ditunjukkan pada Gambar 8. 330
331
332
Gambar 8. Skema komunikasi antara 333
komputer di RKU dengan PLC. [8] 334
335
Uji Coba Perangkat Kendali Jarak 336
Jauh 337
Uji coba perangkat kendali jarak jauh 338
merupakan tahap akhir dari penelitian ini. 339
Tahap ini bertujuan untuk menguji secara 340
keseluruhan perangkat kendali jarak jauh 341
untuk pendingin primer yang telah dibuat. 342
Pengujian dilakukan dengan mencoba 343
apakah masing-masing tombol pada 344
halaman web dapat memberi perintah 345
dengan benar kepada PLC, lalu bila 346
perintah yang diberikan sudah benar diuji 347
juga apakah wiring antara PLC, relay, 348
dan panel kendali sistem pendingin 349
primer sudah benar sehingga dapat 350
memberi perintah on/off pompa dengan 351
benar. 352
353
HASIL DAN PEMBAHASAN 354
355
Modifikasi Wiring Kendali Sistem 356
Pendingin Primer 357
Modifikasi wiring kendali sistem 358
pendingin primer dilakukan dengan 359
menambahkan 6 relay desain pada 360
Gambar 2, dan hasil pemasangan relay 361
tambahan tersebut ditunjukkan pada 362
Gambar 9. Unjuk kerja masing-masing 363
relay ini diuji terlebih dahulu tanpa 364
menggunakan PLC, hal ini dilakukan 365
untuk memastikan wiring antara relay 366
dengan panel kendali sistem kendali 367
primer tidak terdapat masalah, dan 368
memastikan bahwa tanpa PLC pun 369
sistem kendali primer tetap dapat 370
berfungsi. 371
372
Gambar 9. Relay tambahan untuk 373
kendali jarak jauh sistem pendingin 374
primer. 375
376
Pengujian relay dilakukan dengan 377
memberi tegangan 220 VAC pada coil 378
relay, relay yang aktif akan menjalankan 379
fungsi tertentu. Misalnya ketika relay 1 380
diaktifkan maka pompa 1 akan hidup dan 381
ketika relay 2 diaktifkan maka pompa 1 382
akan berhenti. Tombol-tombol pada 383
panel kendali sistem pendingin primer 384
juga diuji untuk memastikan bahwa 385
fungsinya tidak terganggu. Modifikasi 386
wiring kendali sistem pendingin primer 387
menunjukkan hasil yang sesuai 388
rancangan, dengan hasil pengujian 389
secara keseluruhan ditunjukkan pada 390
tabel 3. 391
392
393
394
395
396
397
Tabel 3. Hasil pengujian modifikasi wiring 398
kendali sistem pendingin primer. 399
No. Nama Alat Fungsi Hasil
Relay tambahan untuk modifikasi wiring
1. Relay 1 Start
pompa 1
Pompa
1 run
2. Relay 2 Stop
pompa 1
Pompa
1 stop
3. Relay 3 Start
pompa 2
Pompa
2 run
4. Relay 4 Stop
pompa 2
Pompa
2 stop
5. Relay 5 Start
pompa
demin
Pompa
demin
run
6. Relay 6 Stop
pompa
demin
Pompa
demin
stop
Tombol existing dari panel kendali
sistem pendingin primer
7. Tombol
start
Pompa 1
Start
pompa 1
Pompa
1 run
8. Tombol
stop
pompa 1
Stop
pompa 1
Pompa
1 stop
9. Tombol
start
pompa 2
Start
pompa 2
Pompa
2 run
10. Tombol
stop
pompa 2
Stop
pompa 2
Pompa
2 stop
11. Tombol
start
pompa
demin
Start
pompa
demin
Pompa
demin
run
12. Tombol
stop
pompa
demin
Stop
pompa
demin
Pompa
demin
stop
400
401
1. Pembuatan Halaman Web dan 402
pengaturan komunikasi 403
Agar PLC dan komputer dapat 404
berkomunikasi maka kedua perangkat 405
tersebut diseting dalam satu subnet. 406
Kemudian guna meningkatkan 407
keamanan maka untuk mengakses PLC 408
dari komputer diberi tiga lapis kontrol 409
akses yaitu wireless network yang di 410
hidden, password untuk login ke wireless 411
adapter, dan password untuk login ke 412
web server PLC. Seting komunikasi 413
berhasil dilakukan dimana PLC dan 414
komputer dapat berkomunikasi. 415
Halaman web yang telah diunduh ke 416
PLC kemudian coba diakses langsung 417
menggunakan web browser dan 418
menunjukkan tampilan sesuai halaman 419
web yang telah dibuat. Kemudian 420
masing-masing tombol pada halaman 421
web diuji fungsi dan diperoleh hasil 422
seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Hasil 423
pengujian tersebut menunjukkan bahwa 424
halaman web yang dibuat sudah 425
mengaktifkan alamat PLC sesuai 426
deklarasi pada Tabel 2. 427
428
Tabel 4. Fungsi tombol pada halaman 429
Web. 430
No. Tombol Fungsi
1. Start P1 Q0.0 aktif 1s
2. Stop P1 Q0.1 aktif 1s
3. Start P2 Q0.2 aktif 1s
4. Stop P2 Q0.3 aktif 1s
5. Start Demin Q0.4 aktif 1s
6. Stop Demin Q0.5 aktif 1s
7. Start P1 dan
Demin
Q0.0 dan Q0.4
aktif 1s
8. Stop P1 dan
Demin
Q0.1 dan Q0.5
aktif 1s
9. Start P2 dan
Demin
Q0.2 dan Q0.4
aktif 1s
10. Stop P2 dan
Demin
Q0.3 dan Q0.5
aktif 1s
431
Uji Coba Perangkat Kendali Jarak 432
Jauh 433
Setelah seluruh sub bagian diuji dan 434
menunjukkan hasil sesuai rancangan, 435
maka pada tahap terakhir ini perangkat 436
kendali jarak jauh diuji secara 437
keseluruhan. Pengujian dilakukan 438
dengan mengakses halaman web yang 439
telah diunduh ke dalam PLC. Masing-440
masing tombol pada halaman web diuji 441
dengan menekan tombol tersebut, lalu 442
masing masing tombol harus 443
mengaktifkan alamat PLC sesuai Tabel 444
4, masing-masing alamat PLC yang aktif 445
akan mengaktifkan relay lalu relay harus 446
menjalankan fungsi seperti pada Tabel 3. 447
Misalnya ketika tombol Start P1 pada 448
halaman web ditekan, maka output Q0.0 449
pada PLC harus aktif, relay 1 aktif, dan 450
Pompa 1 hidup. Hasil pengujian 451
perangkat kendali jarak jauh secara 452
lengkap dapat dilihat pada Tabel 5. 453
454
Tabel 5. Hasil pengujian sistem kendali jarak jauh. 455
Tombol PLC Relay Fungsi
Start P1 Q0.0 aktif Relay 1 aktif Pompa 1 run
Stop P1 Q0.1 aktif Relay 2 aktif Pompa 1 stop
Start P2 Q0.2 aktif Relay 3 aktif Pompa 2 run
Stop P2 Q0.3 aktif Relay 4 aktif Pompa 2 stop
Start Demin Q0.4 aktif Relay 5 aktif Pompa demin run
Stop Demin Q0.5 aktif Relay 6 aktif Pompa demin stop
Start P1 & Demin Q0.0 & Q0.4 aktif Relay 1 & 5 aktif Pompa 1 & demin run
Stop P1 & Demin Q0.1 & Q0.5 aktif Relay 2 & 6 aktif Pompa 1 & demin stop
Start P2 & Demin Q0.2 & Q0.4 aktif Relay 3 & 5 aktif Pompa 2 & demin run
Stop P2 & Demin Q0.3 & Q0.5 aktif Relay 4 & 6 aktif Pompa 2 & demin stop
456
KESIMPULAN 457
458
Berdasarkan hasil pembuatan dan 459
pengujian perangkat kendali jarak jauh 460
sistem pendingin primer Reaktor Kartini 461
dapat disimpulkan bahwa: 462
Perangkat kendali jarak jauh sistem 463
pendingin primer Reaktor Kartini telah 464
selesai dibuat. 465
Komunikasi antar perangkat 466
menggunakan wireless adapter 467
dengan protokol komunikasi TCP/IP. 468
Interface kendali jarak jauh 469
menggunakan halaman web yang 470
diakses melalui web browser. 471
Perangkat kendali jarak jauh telah 472
berfungsi mengendalikan operasional 473
sistem pendingin primer Reaktor Kartini 474
melalui ruang kendali utama (RKU). 475
476
UCAPAN TERIMA KASIH 477
Penulis mengucapkan terima kasih 478
kepada Kepala Pusat Sains dan 479
Teknologi Akselerator dan seluruh staff 480
yang terlibat dalam penyelesaian karya 481
tulis ini. 482
DAFTAR PUSTAKA 483
484
[1] Badan Tenaga Nuklir Nasional, 485
"Laporan Analisis Keselamatan 486
Reaktor Kartini, Revisi 2 Terbitan 2", 487
Yogyakarta, 2019. 488
[2] Badan Tenaga Nuklir Nasional, 489
"Standar Operasional Prosedur 490
Kalibrasi Daya Reaktor No. Dok.: 491
SOP 054.2/RN 00 01/STA 4", 492
Yogyakarta, 2016. 493
[3] Badan Tenaga Nuklir Nasional, "Log 494
Book Operasi Reaktor Kartini No.53", 495
Yogyakarta, 2020. 496
[4] F. D. Petruzela, "Programmable 497
Logic Controller", New York: Mc 498
Graw Hill, 2011. 499
[5] Siemens AG, "Simatic S7-1200 500
System Manual", Nurnberg, 2012. 501
[6] R. Nixon, "Learning PHP, MySQL, 502
JavaScript, and CSS, Second 503
Edition", United States of America: 504
O'Reilly Media, 2012. 505
[7] D. Flanagan, "JavaScript: The 506
Definitive Guide, Sixth Edition", 507
United States of America: O’Reilly 508
Media, 2011. 509
[8] https://www.fernhillsoftware.com/ 510
help/drivers/siemens-s7/plc-setup-511
ethernet-s7-1200-1500.html, Diakses 512
Juli 2020. 513
[9] Siemens AG, "Basic on Creating 514
HTMLs for Simatic CPUs", Germany, 515
2014. 516
517
518
519 520