Gastrodiscoides hominis
Oleh:Wivia Yulia Sari
1011013013
KlasifikasiKingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Ordo : Echinostomida
Family :Paramphistomidae
Genus : Gastrodiscoides
Species :Gastrodiscoides hominis
Pendahuluan
Babi • Reservoir Utama
Manusia dan babi • Host Definitive
Host definitif lain dibeberapa daerah
EpidemiologiGastrodiscoidiasis endemik di Assam, dan pada tingkat lebih rendah di Filipina.
Insiden tertinggi tejadi pada anak-anak di Kamrup distrik Assam dengan prevalensi setinggi 41% .
. (Mas-Coma et al:2006)
Gambar Epidemiologi Gastrodiscoides hominis
Distribusi GeografisIndia (Assam, Bengal, Uttar Prades, Orissa)
Pakistan
Burma
Thailand
Vietnam
Philiphina
China
Rusia
Kazakhtan
Afrika (Zambia dan Nigeria)
(Mas-Coma et al:2006)
MorfologiBerwarna pink cerah / kemerahan
Memiliki pengisap ventral yang terletak di ujung posterior
Daerah anterior sempit dan berakhir dengan ujung bulat
Ukuran bervariasi : 5,5-7,5mm
Ovarium berbentuk oval, terletak di bawah 2 testislobed di daerah posterior
Testis terdapat di bawah ceacaeusus dan di depan vitellaria yang mengelilingi caecaeusus.
Telur berwarna kehijauan-abu-abu berukuran 150-152 µ x 60 – 72 µ. Lonjong berbentuk kumparan dan memiliki operculum(Mas-Coma et al:2006)
Patologi KlinikInfeksi berat mengakibatkan peradangan pada mukosa usus besar
Infiltrasi dengan eosinofil, limfosit dan sel plasma
Penebalan submukosa, edema
Diare berlendir
Nekrosis kelenjar mukosa
Produksi lendir meningkat(Mas-Coma et al:2006)
Gejala Klinis
15 hari BAB yang berisi telur
cacing
Lemah
Anemia (Hb : 6g/dL)
Penurunan berat badan
Edema di
daerah
suprapubik, wajah dan kaki
Demam
(38,8°C)
Leukositosis
(15.000/mm3)
Eosinofilia (+)
Adegbola, Dada.et al. 2004
Penegakan Diagnosa
Ditemukannya telur cacing pada feses penderita
(Mas-Coma et al:2006)
Manajemen Pengobatan
Prazikuantel
25mg/kgBB 3x1hari
(Mas-Coma et al:2006) dan David Kaufmann
Praziquantel (Biltricide)
Prazikuantel merupakan obat yang berbentuk kristal, tidak berwarna dan rasanya pahit
Nama Dagang Praziquantel
• Biltricide®• Ceneride ®• Cesol ®• Cysticide ®
Mekanisme Praziquantel
Pada kadar efektif terendah
hilangnya Ca intrasel
menimbulkan peningkatan aktivitas otot cacing
timbul paralis spastik
terlepasnya cacing dari tempat normal pada hospes
malaise,
sakit kepala,
pusing,
perut tidak nyaman,
mual,
kenaikan suhu tubuh
dan kadang-kadang reaksi alergi.
Efek samping
Informasi untuk pasien
obat diminum bersama makanan
banyak minum air putih
tablet tidak boleh di kunyah
Hati-hati jika sedang
mengendarai kendaraan, atau mengoperasikan
mesin.
Pada ibu hamil : kategori
B
(studi pada binatang
percobaan tidak memperlihatkan
adanya resiko terhadap
janin ,tetapi tidak ada studi
terkontrol pada wanita hamil)
MEBENDAZOLE
• Mebendazol adalah derivat benzimedazol yang memiliki spektrum anthelmentik yang luas
• Keefektifannya tinggi melawan bentuk larva dan dewasa
• Pantelmin ® larutan oral 20mg/ml, tablet 100 mg, 500 mg
• Vermox® oral suspensi 20 mg/ml, tablet 100 mg, 500 mg
Bioavailabilitas oral kurang dari 20%.
95% obat terikat dengan protein plasma
Phenitoin dan karbamazepin
dapat menurunkan konsentrasi
plasma mebendazol
sedangkan cimetidin dapat meningkatkan
konsentrasi plasma
mebendazol
Mekanisme kerja
kerusakan struktur subseluler
menghambat sekresi asetilkolinesterase pada cacing
Efek Samping
Nyeri abdominal
diare
sedikit sakit kepala
Tetrakloroetilen
Obat ini diberikan oral dengan dosis tunggal 0,12 mg/kgBB
Pada pagi hari berikutnya obat diberikan pada waktu perut kosong.
1 •Hilangkan sumber infeksi obati penderita
2 •Jamban keluarga tinja tidak mencemari rumput, dan babi
3 •Pelihara babi pada tempat yang tidak tercemar atau dikandangkan
4 •Makanan harus dicuci bersih menggunakan air mengalir dan teknik yang tepat
5 •Memasak sayur dan produk hewani sampai matang
6 •Pupuk yang digunakan untuk tanaman tidak boleh sembarangan pupuk karena bisa saja mengandung sejumlah parasit.
Pencegahan
(Mas-Coma et al:2006)
RUJUKAN
Adegbola, Dada.et al. 2004. “Gastrodiscoides hominis Infektion in Nigerian-Case Report” WAJM. Vol 23.
David Kaufman. GastrodiscoidiasisParasites and Pestilence: Infectious Public Health Challenges
International Journal of Basic, Applied and Innovative Research IJBAIR, 2013, 2(2):
37 – 39 Mas-Coma, et al. 2006. “Gastrodiscoidiasis, a plant-borne zoonotic disease caused
by the intestinal amphistome fluke Gastrodiscoides hominis (Trematoda: Gastrodiscidae)” . Spanyol: SEP.
Varma, A.K. 1954. “Human and swine Gastrodiscoides”. Indian Journal of Medical
Research, 42, 647-649.