HASIL SURVEI PRA PEMILUKADA DKI JAKARTA PUTARAN KEDUA
27 AGUSTUS – 2 SEPTEMBER 2012
Pusat Kajian Politik (PUSKAPOL) FISIP-UI
3
Desain Sampel
Survei dilakukan di wilayah DKI Jakarta minus Kep. Seribu yang tersebar di lima Kotamadya.
Responden adalah mereka yang punya hak pilih pada putaran pertama pemilukada DKI Jakarta.
Pengambilan sampel dilakukan dengan prinsip probility sampling menggunakan metode multi-stage stratified random sampling.
Pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan instrumen kuesioner.
Metodemulti-stage stratified random sampling mengelompokkan / mengkategorikan sampel secara proporsional (sesuai jumlah) berdasarkan wilayah administratif dan Jenis Kelamin.
Asumsi Populasi Pemilih adalah 6.962.348. Jumlah responden yang diwawancara sejumlah 600 orang. Margin of Error dari penelitian ini sebesar ± 4 %.
5
Profil RespondenKategori %
Jenis Kelamin
Laki-laki 50
Perempuan 50
Usia17-24 Thn 15,1025-40 Thn 44,1341-60 Thn 27,79> 60Thn 12,98
Agama
Islam 88,5
Protestan 6
Katolik 2,2
Hindu 0,3
Budha 2,5
Konghucu 0,5
6
Profil RespondenKategori %
Suku
Jawa 32,2Sunda 13,7Betawi 35Melayu 2,2Minang 2,8Batak 1,3
Ambon 0,5Tionghoa 7,8Lainnya 4,3
PendidikanTidak Tamat SD 5,7
Tamat SD 13,5Tamat SMP 16,3
Tamat SMU/SMK/STM 46,3Tamat Diploma 7,7
Tamat S1 8,8Tamat S2/S3 1,7
7
Kategori %
Status Pekerjaan
Bekerja 49,7
Masih Sekolah 2,2
Pensiunan/Purnawirawan 7,5
Ibu rumah tangga 30
Tidak bekerja 10,5
Jenis Pekerjaan (dari n yang bekerja)Karyawan Swasta 33,9
Pegawai Negeri Sipil 2,3
Wiraswasta 39,5Profesional
(Dokter,Pengacara)1,6
Guru/Dosen 3,9
Lainya 18,8
Profil Responden
9
Pengetahuan Waktu Pelaksanaan Pemilukada DKI
Putaran kedua
47
47.5
48
48.5
49
49.5
50
50.5
51
51.5 51.2
48.7
Tahu, menjawab benar
Tidak tahu atau menjawab salah
10
Sumber Informasi Tanggal Pelaksanaan Pemilihan
Koran Televisi Internet Majalah Brosur/Pamflet
Spanduk/Baliho KPUD
Sosialisasi Kandidat
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
18.3
68.6
4.10.9
3.77.6
1.8
81.7
31.4
95.999.1
96.392.4
98.2
YaTidak
11
Pengetahuan Jumlah dan Nama Pasangan Calon
Peserta Pemilikada DKI Jakarta Putaran Kedua
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
78.8
21
Tahu, menjawab benar
Tidak tahu atau menjawab salah
12
Informasi Seputar Pemilukada DKI yang Menarik buat Warga
Pelaksanaan hari pencoblosan
Pasangan Calon (profil, rekam jejak, program, visi-misi)
Pendaftaran pemilih
Berbagai bentuk kecurangan pemilu
Politik uang
Kegiatan KPUD DKI dalam penyelenggaraan pemilukada
Kegiatan Panwaslukada DKI dalam pengawasan pemilukada
0 10 20 30 40 50 60 70
63.3
65.2
54.8
45.7
41.5
37.7
41
36.7
34.8
45.2
54.3
58.3
62.3
59
Tidak TertarikTertarik
13
Pernah mencari informasi Pemilukada DKI Jakarta melalui website KPUD DKI Jakarta
(www.kpujakarta.go.id)?
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
5.2
94.8
Belum pernah
Pernah
14
Lagi, Masalah Sosialisasi!
Sosialisasi tampaknya masih menjadi isu penting dalam pelaksanaan pemilihan gubernur DKI Jakarta pada putaran kedua ini. Pengetahuan tentang jadwal dan jumlah pasangan calon masih signifikan yang belum tahu.
Informasi tentang pelaksanaan hari pencoblosan dan pasangan calon (figur, program) merupakan dua hal yang diminati warga namun asupan informasi tentang hal-hal tersebut dianggap belum memadai.
16
Apakah akan datang ke TPS dan mencoblos pada 20 September
mendatang?
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
10093.7
2.3 4
Ya, akan mencoblos
Tidak akan mencoblos
Belum memutuskan
Mayoritas mengaku akan datang ke TPS dan mencoblos. Ada sebagian kecil mengaku belum memutuskan
17
Jika akan coblos, apakah keputusan tersebut masih bisa berubah pada hari pemilihan?
0
10
20
30
40
50
60
70
80
14.2
80
Masih bisa berubahTidak akan berubah (datang ke TPS)
18
Apakah sudah menentukan pilihan jika pemilukada DKI dilaksanakan pada hari ini?
Sudah menentukan pilihan Belum memutuskan
0
10
20
30
40
50
60
70
69.8
30.2
19
Jenis Kelamin >< Sudah Menentukan Pilihan
Laki-laki Perempuan0
10
20
30
40
50
60
70
68.1 67.6
31.9 32.4
Sudah menentukan
Belum Menentukan/Tidak jawab
Potensi yang belum menentukan pilihan Pasangan Calon relatif sama antara laki-laki dan perempuan.
20
Suku Bangsa >< Sudah menentukan Pilihan
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
73.9583333333333
67.1 69.4
61.5 58.8
87.5
66.7
48.9 50
26.0
32.9 30.6
38.541.2
12.5
33.3
51.1 50.0
Sudah menentukan
Di kalangan Tionghoa, relatif imbang antara yang sudah punya pilihan dan yang belum memutuskan.
21
Usia >< Sudah Menentukan Pilihan
17-25 Thn
26-40Thn
41-60Thn
>60Thn0
10
20
30
40
50
60
70
69.4 67.3 68.865.8
30.6 32.7 31.234.2
Sudah menentukanBelum Menentukan
22
Faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih
Gubernur
Dicalonkan/didukung oleh Partai Politik Pilihan Saya
Pengalaman Kerja
Kesamaan Suku, Agama, Golongan
Figur,Sosok,dan Citra kandidat
Program Kerja
0 5 10 15 20 25 30 35
1
12
26
30
31
23
Program Fauzi Bowo yang Diingat Oleh Warga Jakarta
Tidak Tahu
Lainnya
Mengatasi Korupsi
Kesejahteraan (Pemberian Sembako, Jaminan Sosial)
Kesehatan Murah / Gratis
Mengatasi Kemacetan dan Transportasi Massal
Pendidikan Murah (Gratis)
Mengatasi Banjir (Banjir Kanal Timur)
0 5 10 15 20 25 30 35 40
38.50
4.67
1.17
3.17
3.67
13.33
17.50
18.00
24
Program Joko Widodo yang Diingat oleh Warga
Tidak Tahu
Lainnya
Pembenahan Birokrasi dan Korupsi
Mengatasi Banjir
Mengatasi Kemacetan dan Transportasi Massal
Kesejahteraan
Pendidikan Murah / Gratis
Pemberdayaan Penataan Pedagang Kaki Lima dan Pasar Tradisional
Kesehatan Murah / Gratis (kartu sehat)
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
47.67
9.67
1.33
2.00
4.17
4.50
8.00
8.33
14.33
25
Sudah Menentukan Pilihan >< Alasan Memilih
Sudah Menentukan Pilihan0
5
10
15
20
25
20.222.45
9.4
20.3
1.85
Program Kerja
Figur,Sosokdan Citra
Kesamaan agama, suku, ras
Pengalaman kerja
Didukung oleh partai politik pilihan saya
Responden yang sudah menentukan pilihan cenderung sudah mengenal figur pasangan calon dan program kerjanya. Dukungan partai politik sangat tidak dominan bagi yang sudah punya pilihan.
26
Apakah faktor agama pasangan calon menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihan?
0
10
20
30
40
50
60
70
39.2
60.7
Ya , selalu menjadi pertimbangan
Tidak selalu
Agama >< Pertimbangan Agama dalam Memilih
Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
42.2
13.9
23.1
50.0
6.7
33.3
57.8
86.1
76.9
50.0
93.3
66.7
Ya selalu menjadi pertimbanganTidak selalu
27:
Di kalangan pemilih Islam, cukup signifikan yang mempertimbangkan faktor agama dalam memilih (42%)
28
Apakah hasil survei dari berbagai lembaga survei yang diumumkan melalui media massa menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan?
Ya Tidak Kadang-Kadang0
10
20
30
40
50
60
70
80
18.8
74.2
6.8
29
Sudah punya pilihan karena figur dan programnya
Ada indikasi tingginya niat untuk datang memilih di TPS pada putaran kedua. Seperti juga pengakuan mereka yang mengatakan turut berpartisipasi di putaran pertama. Namun penting diperhatikan secara serius adalah kemungkinan pemilih yang mengatakan akan datang ke TPS, ternyata masih berpeluang berubah sikap pada hari H pencoblosan seperti dinyatakan sekitar 14% responden. Ini dapat menjadi penentu tingkat “golput” pada putaran kedua.
Proporsi yang belum menentukan pilihan calon gubernur pada putaran kedua ini juga masih tinggi (30%) seperti ditemukan pada survey putaran pertama. Mayoritas alasan sudah tentukan pilihan calon gubernur karena program kerja, figur calon (sosok, citra), dan kesamaan agama/suku/ras.
31
Apakah mengetahui Tugas/Peran KPUD DKI Jakarta dalam
Pemilukada DKI?
0
10
20
30
40
50
60
70
34.3
65.2
Tahu, menjawab benar
Tidak tahu, menjawab salah
32
Penilaian terhadap kinerja KPUD DKI melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil
gubernur putaran pertama?
Sangat Baik
Baik Biasa Saja
Buruk Sangat Buruk
Tidak Tahu
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1.8
29.725.3
6.2
1
36
33
Apakah Mengetahui Tugas/Peran Panitia Pengawas Pemilu DKI
Jakarta (Panwaslu)?
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
50 50
Ya Tahu, menjawab benarTidak Tahu
34
Penilaian terhadap kinerja Panwaslu DKI melakukan fungsi pengawasan terhadap berbagai kecurangan
pemilu?
Sangat Baik
Baik Biasa Saja
Buruk Sangat Buruk
Tidak Tahu
0
5
10
15
20
25
30
35
1.5
34.2
25.7
4.9
0.2
33.6
36
Mengetahui/Melihat/Mendengar adanya imbalan uang/barang untuk memilih pasangan calon
0
10
20
30
40
50
60
70
80
30.5882352941176 27
68.5714285714284
72.7
0.840336134453782 0.3
PernahTidak pernahTidak jawab
Uang Barang
37
Pengalaman langsung ditawari uang/barang untuk memilih Pasangan Calon pada Pemilukada DKI Jakarta
11 Juli lalu?
6
94
PernahTidak Pernah
11.8
88.2
Ditawari Uang Ditawari Barang
38
Berapa kali tawaran uang/barang disampaikan?
(n=hanya yang menjawab pernah)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45 4042.9
17.1
Satu kali
Dua Kali
Lebih dari 2 kali
0
10
20
30
40
50
60
70 64.4
8.5
27.1
Uang Barang
n=71n=36
39
Apa yang diberikan?
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
25
50
25
Di bawah Rp 50.000Antara Rp 50.000 – Rp 100.000Diatas Rp 100.000
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50 45.647.4
7.0
Pakaian dan aksesoris (Kemeja, Kaos, Kerudung, Jilbab, tas) SembakoBerobat Gratis
Uang
Barang
n=36 n=71
40
Pihak yang Memberi Uang
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
12.9
80.6
6.5
Pihak yang dianggap tokoh masyarakat di daerah sayaPihak yang mengaku dari tim kampanye pasangan calonLainnya
41
Pihak yang Memberi Barang
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
7
80.7
12.3
Pihak yang dianggap tokoh masyarakat di daerah sayaPihak yang mengaku dari tim kampanye pasangan calonLainnya
42
Jenis Kelamin >< Ditawari Uang/Barang
0
20
40
60
80
100
50.0 47.2 48.8 47.950.0 52.8 51.2 52.1
Laki-LakiPerempuan
43
Usia >< Ditawari Uang/Barang
0
10
20
30
40
50
13.722.2
9.9 9.9
43.4 38.949.4 47.9
35.730.6 32.1 35.2
7.1 8.3 8.6 7
17-25 Thn26-40Thn41-60Thn>60Thn
44
Pendidikan >< Ditawari Uang/Barang
Pernah Mengetahui
Tawaran Uang
Pernah Mengalami Langsung
Ditawari Uang
Pernah Mengetahui
Tawaran Barang
Pernah Mengalami Langsung
Ditawari barang
0
10
20
30
40
50
60
0.5 01.9
4.25.5
8.3 7.4 8.5
12.613.9
1618.3
54.452.8
54.3
57.7
7.7
2.8
8
4.2
16.5
22.2
11.7
7
2.70 0.600000000000001 0
Tidak Tamat SDTamat SDTamat SMPTamat SMU/SMK/STM Tamat DiplomaTamat S1Tamat S2/S3
45
Akankah ada pihak yang menawarkan imbalan berupa barang atau uang untuk memilih Pasangan Calon
menjelang hari pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada 20 September nanti?
0
5
10
15
20
25
30
35
40
4541.7
24.8
33.5
Ya, akan adaTidak akan adaTidak tahu
46
Kotamadya >< Yakin ada pihak yang nanti akan memberi imbalan
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Barat
Jakarta Utara
0
5
10
15
20
25
30
35
40
10
18.4
36
16.419.2
47
Sikap Warga Jika ditawari uang atau barang untuk memilih Pasangan
Calon
saya akan menerima dan memilihnya
saya akan menerimanya namun belum tentu memilihnya
saya akan menolaknya
saya akan menolak dan melaporkannya kepada yang
berwenang
0 20 40 60 80 100
3.2
3.7
3.3
7.5
90.6
48
39.1
63.9
6.2
48.3
57.5
28.6
SetujuTidak SetujuTidak Tahu
48
Jika melihat atau mengetahui ada pihak yang menawari imbalan untuk memilih pasangan calon
tertentu, apakah bersedia melaporkannya ?
0
10
20
30
40
50
60
70
80
28.6
71.4
Tidak akan lapor
Akan lapor
50
Ambil uangnya, tolak melaporkannya...
Tingkat permisifitas di kalangan pemilih patut menjadi perhatian karena hampir setengah responden mengatakan akan menerima uang walau belum tentu memilihnya. Juga cukup besar (65%) yang menolak bersikap tegas untuk menolak imbalan dan melaporkan pada pihak yang berwenang. Bahkan bila sekedar melihat, mendengar, mengetahui adanya politik transaksional maka mayoritas responden (71,4%) menolak melaporkannya.
52
Perlukah Warga Mengawasi Kerja Gubernur terpilih nanti dalam lima tahun
periode pemerintahannya
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
49.2
40.3
10.5
Perlu
Tidak perlu
Tidak tahu
Sebagian merasa pengawasan kinerja gubernur bukanlah urusan warga, 40% tidak perlu mengawasi kinerja gubernur hasil pemilukada.
54
Apakah yakin pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada September akan memberikan dampak kondisi lebih baik bagi
Jakarta dan warganya?
0
10
20
30
40
50
60
7062.8
28.2
9
Yakin membawa perubahanTidak yakinTidak Tahu
55
Kesimpulan
1. Pendidikan politik ke masyarakat yang seharusnya menjadi tanggung jawab para pasangan calon gubernur ternyata masih belum secara signifikan dilaksanakan. Indikasinya adalah masih besarnya kecenderungan praktek politik transaksional yang dirasakan warga, juga minimnya daya tarik program kerja sebagai dasar pilihan rasional warga dalam pemilihan.
2. Penyelenggara pemilu masih belum optimal menghadirkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas. Ditandai oleh perilaku partisipasi pemilu warga yang masih belum memiliki pengetahuan yang akurat dan memadai mengenai Pemiliukada 2012 putaran kedua dan fungsi para penyelenggara pemilukada. Kecenderungan permisif terhadap politik imbalan uang dan atau barang juga memprihatinkan. Pendidikan politik terkait usaha meniadakan politik transaksional semakin mendesak dilakukan pada warga khususnya terhadap perempuan yang menurut temuan survey ini paling banyak menjadi sasaran penawaran imbalan untuk memilih pasangan calon gubernur.
56
Kesimpulan
3. “Ruang kosong” yang tidak diisi penuh oleh politik berbasiskan program kerja dan rasionalitas mengakibatkan potensi politik SARA yang punya potensi menciptakan masalah besar berkelanjutan bagi warga Jakarta. Tidak banyak ingatan warga terkait program kerja menjadi faktor yang mendorong dimajukannya faktor-faktor lain yang lebih dangkal seperti faktor-faktor primordial yang menyertai si pasangan calon gubernur yang bersaing di putaran kedua ini.
4. Rasa kepemilikan warga terhadap proses pemilukada masih rendah. Tidak besarnya keyakinan di kalangan responden bahwa proses politik pemilukada DKI 2012 ini akan membawa perubahan positif adalah peringatan serius bagi pemilukada selanjutnya termasuk Pemilu 2014.
57
Kesimpulan
6. Banyak pihak menyimpulkan bahwa Pemilukada DKI 2012 adalah cerminan keinginan kuat warga untuk adanya perubahan dan perbaikan Jakarta oleh pemerintahan yang dihasilkan oleh proses ini. Namun kita tidak bisa naïf bahwa masalah Jakarta yang kompleks membutuhkan partisipasi besar dan aktif dari warganya untuk mengawasi dan menjaga Pemerintahan DKI Jakarta agar terwujud perbaikan dan perubahan yang berpihak pada warga. Ada tantangan besar untuk gerakan masyarakat sipil, media massa, dan intelektual untuk membangun peranan aktif warga Jakarta mewujudkan tata pemerintahan yang baik lewat tindakan pengawasan oleh warga terhadap gubernurnya.