HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASI
BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT
(Skripsi)
Oleh
Like Novra Yudha
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT
Oleh
Like Novra Yudha
Masalah hasil rendahnya prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas XSMA Negeri Batu Brak Lampung Barat. dalam penelitian ini tujuan untukmengetahui adakah hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan denganprestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak LampungBarat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri Batu BrakLampung barat, sampel di ambil secara Cluster Random Sampling yaitupengambilan sampel secara acak dalam kelompok dengan jumlah 30 siswa.Pengumpulan data sikap siswa dilakukan dengan cara penyebaran angket yangterdiri dari 45 pertanyaan. Skor yang di berikan untuk masing-masing jawabansetiap butir pertanyaan 1 dan 0. Selanjutnya dianalisis dengan rumus korelasiproduct moment. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapatdisimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkatkecerdasan dengan prestasi belajar pendididkan jasmani pada siswa SMA NegeriBatu Brak Lampung Barat.
Kata Kunci : kecerdasan, pendididkan jasmani, prestasi belajar, sikap
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT
OlehLike Novra Yudha
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
Jurusan Ilmu Pendidikan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kembahang Liwa Lampung Barat, pada
tanggal 5 November1992, merupakan putra Pertama dari Tiga
bersaudara pasangan Ayahanda Permadi dan Ibunda Dewi
Heryati.
Jenjang pendidikan penulis dimulai pada Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi
Lampung Barat selesai tahun 1998, Sekolah Dasar Negeri 2 Kembahang Lampung
Barat selesai pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Liwa
Lampung Barat selesai pada tahun 2007,Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Liwa
Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2010.
Tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Sampai Dengan Sekarang.
MOTTO
“Sukses bukan sebuah kecelakaan atau takdir, itu adalah kerja keras,
ketekunan, pembelajaraan, danpengorbanan. Dan yang terpenting
adalah mencintai apa yang kamu kerjakan.”
(Penulis)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. AnNasyr: 5)
“Allah mencintai orang yang cermat dalam meneliti soal-soal yang meragukan dan yang tidak
membiarkan akalnya dikuasai oleh nafsunya.”
(Nabi Muhammad SAW)
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis ucapakan ke pada Allah SWT atas semua anugerah yang telah diberikan
kepadaku, karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:
Ayahhanda Permadi dan Ibunda Dewi Heryati yang telah memberikan cinta dan kasihnya
dan berjuang memberikan semua apa yang mereka miliki,
Adikku Zico Rahmadi dan Asyiva Octaria
Serta Meyditay ang telah selalu mendampingiku dan
mendukungku sampai saat ini,
mengharapkan selalu dalam naungan ALLAH dalam mencapai kebaikan.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan dukunga dan doanya yang memberikan
harapan serta menginginkan hal yang terbaik
untukku”.
AlmamaterTercinta
SANWACANA
Puji syukur penulis haturkan ke pada ALLAH SWT yang telah melimpahkanrahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT ”Dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaPendidikan di Unuversitas Lampung. Dalam proses penulisan skripsi ini penulisbanyak menuai hambatan baik yang dating dari luar dan dari dalam diri penulis.Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan sertapetunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi, oleh karenaitupenulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Dr. RiswatiRini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Lampung.
3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, selakuKetua Program Studi dan pembimbing I
dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan, saran
dan keritik kepada penulis.
4. Dr. Marta Dinata, M.Pd,selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
5. Drs. SurantoM.Kes, selaku pembahasdalam penulisan skripsi ini yang
telah memberikan pengarahan danbimbingan kepada penulis
6. Bapak dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan,
pembimbingan, pembinaandanatassegalailmu yang telah diberikan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada Bapak kutersayang Permadi dan Ibuku terkasih Dewi Heryati
yang setiap waktu selalu mendukung dan mendoakanku dalam keadaan
apapun.
8. Adikku Zico Rahmadi dan Asyiva Octaria yang selalu mendukung dan
mendoakan di setiap langkahku.
9. Kepada Meydita yang selalu membantu dan setia menyemangatiku
dalam keadaan apapun.
10. Kepala sekolah SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat,beserta dewan
guru yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
11. Sahabat sahabatku Hendra Fahlevi Eric Oktora Roby Melandi Rengki
Hariska Ardy Julian Nurwahid Leo setiawan dan lain lain (grup liwa
snooker) (semining face) yang selalu member dukungan atas proses
terlaksananya skripsi ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua
Bandar Lampung, 15 Mei 2017
Penulis
Like Novra Yudha
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakan Masalah............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 3D. Tujuan Penelitian........................................................................ 4E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5F. Ruang Lingkup Peneliti ............................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
A. DeskripsiTeoritis ....................................................................... 6
1. Sikap..................................................................................... 6a. Sikap Terhadap pendidikan Jasmani .............................. 07
2. Tingkat Kecerdasan ............................................................ 103. Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani................................... 13
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 16
C. Hipotesis ................................................................................... 17
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 19
A. Metodologi Penelitian .............................................................. 19
B. Populasi dan Sampel ................................................................ 19
1. Populasi ................................................................................ 29
2. Sampel.................................................................................. 20
C. Teknikdan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 20
1. Pengumpulan Data Sikap..................................................... 20
2. Responden Alternatif ........................................................... 21
3. Perhitungan Realibilitas ....................................................... 22
D. Teknik Dokumentasi ................................................................ 23
1. Pengujian Hipotesis ........................................................ 24
1. Deskripsi Data ................................................................... 27
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 27
A. Hasil penelitian......................................................................... 27
3. Hubungan Antara Sikap Dan Kemampuan Kecerdasan
Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani .................... 37
V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 39
A. Simpulan .................................................................................. 39
B. Saran ........................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................41
LAMPIRAN.......................................................................................... !
2. Uji Prasyarat Analisis......................................................... 29
a. Uji Normalitas........................................................ 29
b. Uji Linieritas .......................................................... 30
c. Analisis Data ......................................................... 30
3. Hubungan Sikap (XI) Dengan Prestasi Belajar
Pendidikan Jasmani............................................................ 30
4. Hubungan Kecerdasan (X2) Dengan Prestasi Belajar
Pendidikan Jasmani........................................................... 31
5. Hubungan Sikap (X1) Kecerdasan(X2) Dengan
Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani (Y) ........................... 35
B. Pembahasan .............................................................................. 36
1. Hubungan Antara Sikap dengan Prestasi Belajar Pendidikan
Jasmani............................................................................... 33
2. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Kecerdasan Prestasi
Belajar Pendidikan Jasmani ............................................... 36
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1. Deskripsi Data Hasil .................................................................27
2. Tekik Analisis Varians..............................................................30
3. Hubungan Sikap Dengan Prestasi Belajar.................................30
4. Hubungan Kecerdasan Dengan Prestasi Belajar .......................31
5. Hubungan Sikap kecerdasan Denga Prestasi belajar ................33
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Teoretis............................................................17
2. Diagram Batang Hasil.................................................28
3. Pengisian Angket Kecerdasan 1 .................................69
4. Pengisian Angket Kecerdasan ....................................69
5. Pengisian Angket sikap...............................................70
6. Pengisian Angket ........................................................70
7. Pengisian Angket ........................................................71
8. Mengawasi Pengisian Angket.....................................71
9. Mengumpulkan Hasil Pengisian Angket ....................72
10.Memberi Pengarahan Dan Tata Cara..........................72
11. SMA N Batu Brak......................................................73
I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajara pendidikan
secara langsung dengan guru sebagai faktor pendukung dalam
mencerdaskan anak bangsa. Hal ini bertujuan agar penulis berhasil
optimal.Dalam dunia pendidikan sikap seseorang memegang peranan yang
amat penting, dengan sikap seseorang dapat menerima atau menolak suatu
pelajaran. Sikap merupakan produk dari proses interaksi dimana seseorang
bereaksi dengan stimulus yang diterimanya. Jadi sikap itu mengarah pada
obyek tertentu dan untuk menyesuaikan diri terhadap obyek tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi dari
orang tersebut terhadap obyek.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adalah
suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak
hanya diberikan untuk sekedar memutuskan proses belajar saja, akan tetapi
nilai ensesial yang lebih penting adalah membentuk manusia Indonesia
yang sehat jasmani dan rohaninya. Pendidikan jasmani pada dasarnya
bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan
untuk mengembangkan aspek keterampilan berfikir, kritis, keterampilan
2
sosial, penalaran, spiritual, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani
dan olahraga.
Sikap dan tingkat kecerdasan merupakan salah satu landasan penting yang
akan dicapai dalam proses pendidikan. Masing-masing tersebut mempunyai
fungsi dan peranan untuk saling mengisi dan bantu membantu dalam
membimbing, mengarahkan dalam menggunakan potensi-potensi tersebut
yang ada pada anak didik untuk mencapai perkembangan prestasi belajar
yang optimal Suryabrata Sumadi (2007).
Keberhasilan belajar siswa sebagaimana diketahui dipengaruhi banyak
faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari
luar diri siswa.Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain berupa
sikap, minat, bakat dan tingkat kecerdasan, sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri siswa antara lain faktor sosial, budaya dan lingkungan. Di
dalam proses belajar mengajar prestasi siswa dapat tercapai secara optimal
jika dalam proses belajar mengajar dilakukan secara optimal, terarah dan
berkesinambungan. Hal ini diharapkan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal.
Mendapatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran pendidikan
jasmani masih menghadapi suatu permasalahan. Berdasarkan observasi di
SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat ditemukan masih banyak siswa-
siswi kurang menyukai pelajaran pendidikan jasmani, selain itu
berdasarkan nilai mata pelajaran pendidikan jasmani semester satu sangat
bervariasi, hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh tingkat kecerdasan
3
siswa yang berbeda-beda.Kondisi ini yang menarik untuk diamati lebih
jauh tentang hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi
belajar pendidikan jasmani. Maka dalam hal ini lebih khusus akan meneliti
mengenai.
”Hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar
pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka
permasalahan yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Masih kurang baiknya sikap siswa dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani.
2. Kurang tertarik siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani.
3. Kurangnya tingkat kecerdasansiswa.
4. Kurangnya rangsangan untuk meningkatkan kecerdasan siswa.
5.Prestasi siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani masih kurang.
6.Kurangnya motivasi siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara sikap dengan prestasi belajar pendidikan
jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat?
2. Apakah ada hubungan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar
pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat?
4
3. Apakah adahubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan
prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswaSMA Negeri Batu Brak
Lampung Barat?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini
Bertujuan untuk :
1. Mengetahui hubungan antara sikap dengan prestasi belajar pendidikan
jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.
2. Mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi
belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak
Lampung Barat.
3. Mengetahui hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan
prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu
Brak Lampung Barat.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa pendidikan jasmani menyadari pentingnya memiliki
sikap yang baik dalam proses pembelajaran.
2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan
penelitian yang serupa.
3. Berguna bagi guru pendidikan jasmani sebagai model untuk
meningkatkan prestasi belajar pendidikan jasmani.
5
F. Ruang Lingkup Penelitian
1) Sikap siswa yang dimaksud adalah sikap terhadap pelajaran pendidikan
Jasmani.
2) Tingkat kecerdasan merupakan hasil dari tes kecerdasan yang
dilakukan terhadap siswa.
3) Prestasi belajar pendidikan jasmani dimaksudkan sebagai hasil belajar
siswa setelah menguasai konsep pendidikan jasmani kelas X yang
diperoleh dari siswa berupa hasil tes sumatif.
4) Batasan pembahasan hanya pada adakah hubungan sikap dan tingkat
kecerdasan dengan prestasi belajar pendidikan jasmani.
5) Tempat penelitian di SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.
II . TINJAUAN PUSTAKA
A. Dekripsi Teoritis
1. Sikap
Dalam dunia pendidikan, sikap seseorang memegang peranan yang amat
penting. Dengan sikap seseorang dapat menerima atau menolak suatu
pelajaran. Sikap merupakan produk dari proses interaksi dimana seseorang
bereaksi dengan stimulus yang diterimanya. Jadi sikap itu mengarah
kepada objek tertentu, dan untuk menyesuaikan diri terhadap objek
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi
dari orang tersebut terhadap objek.
Djaali (2008) menyatakan bahwa :
Sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis
tindakan pada situasi yang tepat. Disini Trow lebih menekankan pada
kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Penelitian
individu tentang objek berdasarkan interaksi penelitian/penilaian ini
menghasilkan reaksi efektif yang berupa dimensi positif atau negatif
terhadap objek.
Berdasarkan teori di atas sikap merupakan kecenderungan yang berasal
dari dalam diri individu untuk berkelakuan sehubungan dengan objek yang
dihadapinya. Jadi sikap mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan
7
manusia, karena sikap yang melekat pada diri seseorang akan turut
menetukan cara tingkah laku terhadap objek.
Mar’at (1984) menyatakan bahwa komponen-komponen sikap, yaitu:
1. Komponen kognitif yang berhubungan dengan believe, ide dan
konsep.
2. Komponen afektif yang menyangkut kehidupan emosional
seseorang.
3. Komponen psikomotor yang merupakan kecenderungan bergerak,
kemampuan fisik yang baik serta memiliki fungsi tubuh yang baik.
Dari pernyataan tersebut, sikap siswa dapat dipengaruhi oleh tiga
komponen yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang ketiganya saling
berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan kesiapan individu untuk
bertindak menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian
terhadap objek yang menjadi penilaiannya.Sikap dapat berupa sikap
positif, seperti kecenderungan membenci, menghindari, dan tidak
menyukai objek tertentu.
a. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani
Sikap merupakan kesiapan individu untuk bertindak, menerima atau
menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek yang menjadi
8
perhatiannya. Sikap siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani
akantimbul disebabkan oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap
pelajaran pendidikan jasmani. Seperti yang dikemukakan Winkel (1997)
bahwa perasaan tidak senang akan menghambat dalam menerima pelajaran
karena tidak melahirkan sikap positif. Dengan demikian perasaan tidak
senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani akan menimbulkan sikap
negatif terhadap prestasi belajar pendidikan jasmani, ditandai dengan tidak
menyukai terhadap pelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa
cenderung untuk menghindari pelajaran pendidikan jasmani, sebaliknya
sikap positif siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani merupakan titik
awal munculnya tindakan positif ditandai dengan timbulnya rasa senang
terhadap pelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa cenderung mencari
informasi tentang pendidikan jasmani baik melalui membaca, buku-buku
pelajaran, bertanya kepada guru maupun mengulang-ngulang pelajaran
pendidikan jasmani. Tindakan-tindakan positif dalam mengajar dapat
mempercepat pemahaman siswa terhadap suatu pelajaran sehingga akan
turut berhubungan terhadap prestasi belajar siswa. Sikap yang dimiliki
oleh seorang siswa dalam pendidikan jasmani itu ada 3 yaitu :
Kognitif, konsep motoriknya baik, memiliki badan yang sehat, dapat
memecahkan suatu masalah serta kritis dan cerdas dalam bertingkah
laku.
Afektif, artinya menyukai kegiatan fisik, merasa nyaman dengan diri
sendiri serta ingin terlihat dalam pergaulan sosial.
9
Psikomotor, artinya gerak dan keterampilanya baik, kemampuan fisik
dan motorik yang baik serta memiliki perbaikan fungsi tubuh yang baik
pula.
Sikap positif terhadap pelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki siswa
akan menimbulkan rasa senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani,
sehingga siswa akan selalu meningkatkan prestasi dan mengembangkan
pengetahuannya tentang pendidikan jasmani melalui kegiatan belajar
secara berkesinambungan.
Wahyudi, Bambang (2002) ditinjau dari proses belajar, siswa gemar
belajar memiliki ciri-ciri, yaitu :
1. Gemar mencari informasi yang berhubungan dengan kebutuhan
kepentingannya.
2. Gemar menemukan informasi yang baru melalui kegiatan membaca
baik media cetak maupun elektronik.
3. Gemar menulis dan menyampaikan informasi /berperilaku
menghasilkan sesuatu yang baru yang mereka temukan melalui
pengalaman dan pekerjaan.
Demikian siswa yang senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani
memiliki rasa ingin tahu terhadap pelajaran pendidikan jasmani ditandai
dengan membaca buku, kemudian praktek olahraga, mengulang-ngulang
dan bertanya kepada guru sehingga sikap positif yang tumbuh pada diri
siswa mendorong siswa untuk lebih tahu terhadap pelajaran pendidikan
jasmani.
10
2. Tingkat Kecerdasan
Dari kehidupan sehari-hari kita sering mendapatkan ada orang yang dengan
cepat, cekatan dan terampil dapat menyelesaikan tugas atau masalah yang
dihadapinya.Begitu pula sebaliknya banyak orang yang menyelesaikan
tugas atau masalah yang dihadapinya dalam waktu yang relatif lama,
bahkan tidak dapat menyelesaikannya.Selain itu juga faktor yang dapat
mendorong siswa agar gemar belajar pendidikan jasmani adalah dengan
rajin berolahraga serta membaca buku pengetahuan tentang belajar
pendidikan jasmani.Menurut para ahli, faktor yang berhubungan dengan hal
tersebut adalah tingkat kecerdasan.
Djaali (2008) menyatakan bahwa :
Kecerdasan adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan
mempergunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Dengan demikian,
orang yang kecerdasannya tinggi akan lebih cepat menyesuaikan diri
dengan masalah baru yang dihadapi, bila dibandingkan dengan orang yang
tidak cerdas. Bahwa orang dianggap cerdas bila responnya merupakan
respons yang baik terhadap stimulus yang diterimanya. Sedangkan
memberikan pengertian kecerdasan sebagai seseorang dapat dikatakan
cerdas, bila mempunyai kemampuan berfikir abstrak secara benar atau
tepat.
a. Untuk mengukur tingkat kecerdasan, dapat digunakan tes IQ (Intelegence
Quotient) dari hasil tes, dibuatlah penggolongan kecerdasan sebagai berikut:
1. Genius mempunyai IQ lebih dari 140
11
2. Gifted mempunyai IQ lebih dari 130
3. Superior mempunyai IQ lebih dari 120
4. Normal mempunyai IQ antara 90 sampai 110
5. Debil mempunyai IQ antara 60 sampai 79
6. Imbesil mempunyai IQ antara 40 sampai 55
7. Idiot mempunyai IQ lebih dari 30
Tes Binet Simon memperhitungkan dua hal, yaitu:
1. Umur kronologis (chronological age disingkat CA) : yaitu umur
seseorang sebagaimana yang ditunjukan dengan hari kelahirannya atau
lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya.
2. Umur mental (mental age disingkat MA) : yaitu umur kecerdasan
sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil tes prestasi akademik.
b. Kecerdasan orang satu dengan yang lain cenderung berbeda-beda. Hal ini
karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang
mempengaruhi kecerdasan antara lain sebagai berikut :
1. Faktor pembawaan, dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa
sejak lahir. Batas kesanggupan seseorang dalam menyelesaikan
masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di
dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar, dan
pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran yang sama.
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas, dimana minat mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan
itu.
12
3. Faktor pembentukan, dimana pembentukan adalah segala keadaan di
luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan.
4. Faktor kematangan, dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya
masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan
kematangan berhubungan erat dengan umur.
5. Faktor kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Disamping kebebasan
memilih metode, juga bebas dalam memilih yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Syarifuddin, Azwar (2004) menjelaskan bahwa :
Tes hasil belajar bertujuan untuk mengukur kecakapan aktual seseorang
setelah memperoleh kesempatan untuk mempelajari suatu bahan pelajaran.
Sedangkan kecerdasan bertujuan untuk mengukur kecakapan potensial
atau kemampuan yang ada pada seseorang dalam mengikuti pendidikan di
sekolah.
Hasil pernyataan di atas jelaslah bahwa tingkat kecerdasan yang dimiliki
siswa akan turut berhubungan terhadap hasil berpikirnya dan juga
berhubungan terhadap prestasi belajarnya. Dengan demikian tingkat
kecerdasan memang mempunyai peran yang penting terhadap keberhasilan
siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik.
13
3. Prestasi Belajar pendidikan jasmani
Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
dalam keberhasilan dalam Prestasi belajar adalah sesuatu yang ditunjukkan
agar mendapatkan hasil yang baik yang dicapai oleh setiap individu.
a. Cara Belajar Siswa
Sikap yang dimiliki siswa baik sikap positif maupun sikap negatif
berhubungan terhadap cara belajar siswa baik di sekolah ataupun di luar
sekolah. Sikap positif yang dimiliki siswa akan berperan dalam
pembentukan kebiasaan siswa. Siswa yang senang terhadap pelajaran
pendidikan jasmani tentunya memiliki kebiasan belajar suatu perbuatan
belajar yang dilakukan secara teratur, disiplin, dan terarah terhadap
pelajaran pendidikan jasmani. Cara belajar siswa mempunyai peranan
yang penting dalam proses belajar mengajar. Cara belajar siswa akan
menggunakan waktu tenaga dan pikirannya untuk belajar sehingga
mendapat hasil yang optimal.
b. Persaingan Dalam Belajar
Dalam proses belajar mengajar terdapat evaluasi hasil belajar. Evaluasi
hasil belajar bertujuan untuk megukur kemampuan siswa dalam menerima
pelajaran.Hasil evaluasi belajar siswa pada umumnya diwujudkan dalam
bentuk nilai dan hasil belajar.Hasil belajar yang diperoleh siswa umumnya
dijadikan untuk standar penentuan peringkat kelas.Adanya penentuan
peringkat kelas menimbulkan persaingan antar siswa sehingga pada
14
masing-masing siswa timbul sikap positif yang mengarah pada pencapaian
prestasi belajar yang maksimal.
Hamalik (2001:8) menyatakan bahwa: Persaingan yang terjadi secara
individu maupun kelompok dapat memberikan hubungan yang positif dan
dapat juga memberikan hubungan yang negatif terhadap siswa, hubungan
persaingan yang positif mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi
belajar guna mendapatkan hasil belajar yang baik.
Hasil yang dicapai pada suatu saat disebut prestasi belajar.Prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran yang diukur
berdasarkan hasil nilai siswa pada ujian tengah semester atau semester.
Prestasi belajar dapat dilihat keberhasiilannya dengan cara penilaian
Surachman Winarno (1982) membedakan penilaian sebagai berikut:
a) Penilaian Formal yang berfungsi memperbaiki proses belajar
b) Penilaian Sumatif untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar
siswa.
c) Penilaian Diagnostik berfungsi untuk membantu memecahkan
kesulitan-kesulitan belajar yang dialami pada siswa tertentu. Sedangkan
penilaian penempatan berfungsi untuk menempatkan yang sesuai
Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Djaali
(2008) mengemukakan sebagai berikut.
Faktor Intern, yang terdiri dari :.
a. Minat dan Motivasi
Minat yang besar (keiginan yang kuat) terhadap sesuatu merupakan
15
modal besar untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan dorongan diri
sendiri, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Motivasi
juga dapat berasal dari luar dirinya yaitu dorongan dari lingungan,
misalnya guru dan orang tua.
b. Kesehatan
Apabila orang selalu sakit (sakit kepala, pilek, demam) mengakibatkan
Tidak bergairah belajar dan secara psilokogi sering mengalami
gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik.
c. Cara Belajar
Perlu diperhatikan teknik belajar, bagaimana bentuk catatan yang
dipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar
lainnya.
Faktor ekstern, yang terdiri dari :
a. Faktor keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam
keluarga.
b. Faktor sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument
pendidikan, dan lingkungan sekolah mempengaruhi kegiatan belajar
siswa.
c. Faktor masyarakat
Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-
orang berpendidikan, moral yang baik, hal ini akan mendorong anak
lebih giat belajar.
16
d. Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Jadi prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar yang berupa nilai hasil dari tes sumatif.
B. Kerangka Pemikiran
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah sikap dan tingkat
kecerdasan dan variabel terikat adalah prestasi belajar pendidikan jasmani.
Dalam proses belajar mengajar guru akan melihat adanya perbedaan hasil
belajar yang dicapai siswa, yaitu ada yang prestasi belajarnya tinggi, ada
pula yang prestasi belajarnya rendah. Prestasi belajar siswa dipengaruhi
oleh banyak faktor tertentu diantaranya sikap siswa dan tingkat
kecerdasan.Sikap siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani merupakan
salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Siswa yang mempunyai sikap positif akan menunjukkan tindakan-tindakan
yang positif. Tindakan-tindakan yang positif dalam belajar pendidikan
jasmani dapat mempercepat proses pemahaman terhadap materi pelajaran
yang berhubungan dengan prestasi belajar pendidikan jasmani. Seorang
siswa jika memiliki kemampuan berfikir (tingkat kecerdasan) yang tinggi
maka siswa tersebut akan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Hal
ini menyebabkan adanya hubungan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar siswa.
17
Memperjelas hubungan teoritis antara variabel ini dapat digambarkan
dalam diagram berikut :
Gambar 1.
Model teoretis hubungan sikap (X1) dan tingkat kecerdasan (X2) dengan
prestasi belajar pendidikan jasmani siswa (Y).
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara yang harus di
uji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Suatu hipotesis adalah
perkiraan jawaban sementara terhadap problem penelitian Surahmad
Winarno (1985) Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan prestasi belajar
pendidikan jasmani pada Siswa SMA NegeriBatu Brak Lampung Barat.
2. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan dengan
prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa SMA NegeriBatu Brak
Lampung Barat.
X1
Y
X2
18
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkat kecerdasan
dengan prestasi belajar pendidikan jasmani pada SiswaBatu Brak
Lampung Barat.
III .METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan
yang dihadapi.Menurut Margono (2009:9) metodologi korelasional adalah
melihat hubungan antara dua jenis atau lebih.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional
yaitu untuk mengetahui hubungan setiap variabel bebas terhadap variabel
terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap dan
tingkat kecerdasan, sikap sebagai XI dan tingkat kecerdasan sebagai X2,
sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah prestasi belajar pendidikan
jasmani.
B. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.Jadi, populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya. Margono (2009:118). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA NEGERI BATU BRAK
Lampung Barat.
20
Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Margono (2009).
Penelitian dimaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil
kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada
objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas Sutrisno Hadi (1980) Adapun
sampel diambil secara Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel
secara acak dalam kelompok, dengan mengambil satu kelas dari 3 kelas
yang ada dan diperoleh kelas X 2 yang berjumlah 30 siswa.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data sikap siswa dilakukan dengan cara penyebaran
angket. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi angket sesuai indikator yang telah ditentukan
b. Membuat angket berdasarkan kisi-kisi.
c. Meminta pertimbangan kepada guru mitra yang dipandang sebagai ahli
untuk mendapatkan kesesuaian angketdengan kisi-kisi
d. Memperbaiki angket berdasarkan saran dari ahli.
Angket terdiri dari 45 pertanyaan, masing-masing pertanyaan terdiri dari 2
alternatif jawaban dengan skor yang berbeda .Skor yang diberikan untuk
masing-masing jawaban setiap butir pertanyaan yaitu 1 dan 0.
Skor yang diberikan untuk pernyataan positif adalah :
1) Jika responden memilih alternatif jawaban “Ya” (setuju) diberi
skor 1
21
2) Jika responden memilih alternatif jawaban “Tidak” (tidak setuju) diberi
skor 0.
Sedangkan untuk pernyataan negatif skor yang diberikan adalah :
1) Jika responden memilih alternatif jawaban “Ya” (setuju) diberi skor 0.
2) Jika responden memilih alternatif jawaban “Tidak” (tidak setuju) diberi
skor 1.
Setelah mendapat persetujuan dari guru bidang studi, selanjutnya angket di-
ujicobakan terlebih dahulu. Uji coba angket dilakukan untuk menghitung
reliabilitas dan validitas angket. Selanjutnya validitas angket dicari dengan
rumus korelasi product moment, yaitu:
Keterangan :
Rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan tingkat kesulitan
X = Skor butir soal
Y = Skor total
N = Banyak objek
(Arikunto,1995)
Cara mendapatkan interpretasi mengenai tingkat kesahihan, digunakan
acuan sebagai berikut.
Antara 0,81 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,61 sampai dengan 0,80 : tinggi
Antara 0,41 sampai dengan 0,60 : cukup
Antara 0,21 sampai dengan 0,40 : rendah
22
22 . YYNXXN
YXXYNrxy
22
Antara 0,01 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
2. Perhitungan reliabilitas hanya menggunakan tingkat reliabilitas total dari
semua butir pertanyaan angket. Perhitungan reliabilitas angket ini
didasarkan pada pendapat Arikunto (2001:104) yang menyatakan bahwa
untuk menghitung reliabilitas angket dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
2
2
11 11 t
i
n
nr
keterangan:
11r : tingkat reliabilitas
n : banyaknya item
2
i : jumlah varians tiap-tiap item
2t : varians total
dimana,
222
N
X
N
X iit
keterangan :
2t : varians total
N : banyaknya data
Xi : jumlah semua data
Xi2: jumlah kuadrat semua data
Harga11r yang diperoleh diimplementasikan dengan indeks reliabilitas
dengan kriteria sebagai berikut.
” a. Antara 0.800 sampai dengan 1.000: sangat tinggi
23
b. Antara 0.600 sampai dengan 0.800: tinggi
c. Antara 0.400 sampai dengan 0.600: cukup
d. Antara 0.200 sampai dengan 0.400: rendah
e. Antara 0.000 sampai dengan 0.200: sangat rendah.”
Hasil uji coba angket dan dilakukan perhitungan diperoleh harga 11r sebesar
0.87. Angket digolongkan pada reliabilitas sangat tinggi karena terletak pada
interval 0.800 – 1.000. Oleh karena itu, angket tersebut dapat digunakan
untuk mengumpulkan data.
D. Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kecerdasan dan data prestasi
belajar pendidikan jasmani siswa yang diambil dari dokumentasi guru
bidang studi mata pelajaran pendidikan jasmani setelah mengikuti tes.
a) Untuk menguji apakah regresi linier ganda yang diperoleh dalam penelitian
ini ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai
hubungansikap (X1) dan tingkat kecerdasan (X2) terhadap prestasi belajar
pendidikanjasmani (Y). Maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda
dengan hipotesis sebagai berikut.
)2,1(0:0 iH i
2,1,0:1 iisemuatidakH
Untuk menguji hipotesis digunakan persamaan linier ganda berikut :
2
^
21
^
1
^
0
^
XXY .
Keterangan:
2
^
21
^
10
^
XXY
24
2
212
22
1
22112
2^
1
xxxx
xxxxyxx
2
212
22
1
12122
1^
2
xxxx
yxxxyxx
Pengujian dilakukan dengan uji-F menggunakan nilai derajat kebebasan
(dk) = (k; n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.
Kriteria uji : tabhit FFjikaHtolak 0 , dan selainnya diterima.
Persamaan Ujinya :
1/
/
knJK
kJKF
res
reghit ,
yxyxJK reg 2
^
211
^
)(2
regres JKyJK
( Sudjana, 2005:339-340)
Jika tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 6 dan 7.
b) Untuk menguji apakah terdapat hubungan sikap (X1) dengan prestasi belajar
pendidikan jasmani (Y ) dibuatlah hipotesis berikut. 0: 10 H
(tidak ada hubungan X1 terhadap Y)
0: 10 H (ada hubungan X1 terhadap Y)
Pengujian dilakukan dengan uji-T menggunakan nilai derajat kebebasan
(dk) = (n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.
Kriteria uji : tolak tabhito ttjikaH dan selainnya diterima,
Persamaan Ujinya :
2
1
2.12
2
1
2.1
1
3
y
yhit
r
nrt
25
Dimana,
2
1
2.12
22
2.1212.1
11 rr
rrrr
y
yyy
( Sudjana, 2005:365 )
c) Untuk menguji apakah terdapat hubungan sikap (X2) dengan hasil belajar
pendidikan jasmani (Y) dibuatlah hipotesis berikut 0: 20 H ( tidak
ada hubungan X2 terhadap Y)
0: 20 H (ada hubungan X2 terhadap Y)
Pengujian dilakukan dengan uji-T menggunakan nilai derajat kebebasan
(dk) = (n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.
Kriteria uji : tolak tabhito ttjikaH dan selainnya diterima.
Persamaan Ujinya :
2
1
1.22
2
1
1.2
1
3
y
yhit
r
nrt
2
1
2.12
12
2.1121.2
11 rr
rrrr
y
yyy
( Sudjana, 2005:365)
Jika pada langkah 6 dan 7 tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 8.
d) Untuk menguji keberartian hubungan antara sikap (X1) dan kreativitas
berfikir (X2) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y), digunakan
rumus derajat determinasi ganda dengan hipotesis sebagai berikut.
0:
0:2
1
20
RH
RH
26
Pengujian dilakukan dengan uji-F menggunakan nilai dk = (k; n-k-1) dan
taraf nyata = 0,05.
Kriteria uji : tolak tabhito FFjikaH dan selainnya diterima.
Persamaan Ujinya :
1/1
/2
2
knR
kRFhit
2
2
y
JKR reg
( Sudjana, 2005:368)
Jika tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 9.
e) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan masing-masing sikap (X1) dan
kreativitas berfikir (X2) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y),
digunakan rumus derajat determinasi parsial yaitu:
2
2
1
,22
,,
2
11
nmyn
nmynymnym
rr
rrrr (Sudjana, 2005:386)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai Hubungan
antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar pendidikan
jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Baratyang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan prestasi belajar
pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.
2. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi
belajar pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung
Barat.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan
prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa Batu Brak Lampung Barat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran
yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Kepada guru : ketika pembelajaran sedang berlangsung peran guru
sangat dominan dalam usaha mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan, agar sikap siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan
Jasmani menjadi baik, selanjutnya agar siswa lebih meningkatkan
40
kreatifitasnya dalam berfikir, melakukan sesuatu, khususnya dalam
pelajaran Pendidikan Jasmani.
2. Kepada kepala sekolah : agar prestasi siswa meningkat, maka saran dari
saya ialah perlu dilengkapi sarana dan prasarana olahraga. Sarana dan
prasaraa yang diperlukan antara lain lapangan dengan ukuran standar,
alat-alat olahraga, serta buku-buku referensi di perpustakaan.
3. Kepada peneliti : agar penelitian ini lebih baik, hendaknya penelitian
dilakukan lebih spesifik dan detail terhadap keterkaitan antara indikator
dalam penelitian ini, selain itu perlu mengkaji lebih lanjut faktor-faktor
yang lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara
Jakarta.
Djaali. 2008. Konsep Dasar dan Pokok-Pokok Desain Eksperimen. Jakarta:
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Hamalik, Oemar.1995. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.
Tarsito. Bandung
Hadi, Sutrisno 2004. Metodelogi Research. Penerbit Fakultas Psikologi.
Universitas Gajah Mada
Margono. 2009. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta.
Jakarta
Mar’at (1984). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta
Ghalia Indonesia
Saifuddin, Azwar. 2004. Metode Penelitian. Pustaka Belajar Yogyakarta
Sudjana.2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta:
CV Rajawali.