HUBUUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KEBAHAGIAAN
PADA PURNAWIRAWAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
SKRIPSI
Oleh :
Tia Safira
201210230311118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KEBAHAGIAAN PADA
PURNAWIRAWAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Tia Safira
201210230311118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan pada Purnawirawan
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
2. Nama Peneliti : Tia Safira
3. NIM : 201210230311118
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : Januari – Maret 2016
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 29 April 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Hudaniah, S.Psi., M.Si. ( )
Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )
2. Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si ( )
3. Adhyatman Prabowo, S.Psi., M.Psi ( )
Pembimbing I
Hudaniah, S.Psi., M.Si.
Pembimbing II
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tia Safira
Nim : 201210230311118
Fakultas/Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:
Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan pada Purnawirawan Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk
kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas
royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Malang, …………………….. 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si
Yang menyatakan
Tia Safira
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian akhir yang berjudul “Hubungan
Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan pada Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia
(TNI)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kelulusan sarjana psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak lupa pula shalawat dan salam
kitakirimkankepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam menjalankan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak
yang telah membantu dalam hal apapun, baik itu berupa motivasi, bimbingan dan petunjuk
kepada penulis. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si dan Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si, selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan serta arahan yang sangat berguna dan bermanfaat hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
3. Bapak Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah membimbing dan
memberikan banyak motivasi kepada penulis dari awal perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini selesai.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak mencurahkan ilmunya kepada
penulis selama perkuliahan.
5. Purnawirawan TNI yang tergabung dalam organisasi PEPABRI cabang Kota Malang
yang telah bersedia menjadi responden penelitian, khususnya kepada Bapak Rofi’i. D
Letkol Inf (Purn) selaku sekretaris PEPABRI cabang Kota Malang yang telah banyak
mendukung dan membantu peneliti dalam proses penyelesaian penelitian.
6. Ayahanda Pudjiono, S.H dan Ibunda Siswantini Hersulastri, S.E yang telah menjadi
sumber inspirasi dan motivasi baik dalam perkuliahan, penyelesaian skripsi dan juga
dalam menjalankan kehidupan penulis.
7. Saudari-saudari penulis yaitu Ita Agustine, Annisa Berliana Dewi, serta Sophia
Mardatilla yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis dari
awal perkuliahan sampai dengan proses penyelesaian tahap akhir yaitu skripsi.
8. Zia Wildanussurur yang selalu memberikan motivasi, dukungan moral dan semangat
kepada peneliti dengan tujuan agar peneliti tidak pernah patah semangat dalam
penyelesaian skripsi seberat apapun itu.
9. Teman-teman Fakultas Psikologi UMM angkatan 2012 khususnya kelas B yang telah
menjadi bagian hidup penulis, keluarga besar di Kota Malang dan memberikan banyak
pengalaman yang berharga selama kuliah di Malang.
iv
10. Puput, Ila, Rima, Hasri, dan Eka sebagai teman seperjuangan yang selalu bersama dalam
keadaan suka maupun duka serta selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan
dalam perkuliahan dan juga dalam proses penyelesaian skripsi.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya atas kontribusi yang telah mereka
berikan dan selalu penulis haturkan doa untuk keselamatan dan kesuksesan bagi kita semua.
Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga
diharapkan kritik dan saran yang membangun dapat diberikan kepada penulis. Walaupun
demikian, diharapkan isi dari skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi
pembaca.
Malang, …..……….… 2016
Penulis,
Tia Safira
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI ................................................................................................. 5
Kebahagiaan........................................................................................................ 5
Aspek-aspek Kebahagiaan .................................................................................. 5
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan ............................................... 6
Partisipasi Sosial ................................................................................................. 7
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Sosial ........................................ 8
Hubungan Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan ................................................... 9
Hipotesa .............................................................................................................. 10
METODE PENELITIAN........................................................................................... 10
Rancangan Penelitian .......................................................................................... 10
Subjek Penelitian ................................................................................................ 10
Variabel dan Instrumen Penelitian ...................................................................... 11
Prosedur dan Analisa Data Penelitian ................................................................. 13
HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 14
DISKUSI .................................................................................................................... 17
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................................................ 20
REFERENSI .............................................................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................................... 23
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Cara Skoring ................................................................................................ 11
Tabel 2. Cara Skoring ................................................................................................ 12
Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ......................................................... 13
Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ..................................................... 13
Tabel 5. Karakteristik Subjek Penelitian ................................................................... 14
Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan ......................................... 15
Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan ........................................ 15
Tabel 8. KategorisasiPartisipasi Sosial dan Kebahagiaan Berdasarkan Pendidikan 15
Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan Berdasarkan Pangkat ..... 16
Tabel 10. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan Berdasarkan Lama
Masa Pensiun ............................................................................................. 16
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Blue Print Skala Partisipasi Sosial dan Skala Kebahagiaan .................. 23
Lampiran 2.Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala Partisipasi Sosial dan
Skala Kebahagiaan .................................................................................. 28
Lampiran 3.Skala Penelitian ...................................................................................... 34
Lampiran 4.Hasil Analisis Data ................................................................................. 41
Lampiran 5.Uji Asumsi .............................................................................................. 45
Lampiran 6.Tabulasi Data .......................................................................................... 47
1
HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KEBAHAGIAAN
PURNAWIRAWAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
Tia Safira
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Purnawirawan TNI pada masa pensiun mengalami perubahan aktivitas yang berpengaruh
terhadap partisipasi sosial hal ini menyebabkan interaksi purnawirawan TNI dengan individu
lain berkurang. Interaksi yang berkurang menyebabkan purnawirawan TNI pada masa
pensiun lebih mudah stress dan kurang bahagia. Kebahagiaan adalah suatu perasaan positif
yang dirasakan individu. Salah satu hal yang mempengaruhi kebahagiaan adalah adanya
relasi sosial dimana di dalamnya terdapat interaksi antar individu. Partisipasi sosial
merupakan keterlibatan individu yang di dalamnya terdapat suatu interaksi dengan orang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara partisipasi sosial dengan
kebahagiaan pada purnawirawan TNI. Penelitian ini merupakan kuantitatif korelasional yang
dilakukan pada 100 purnawirawan TNI dengan menggunakan teknik insidental sampling dan
menggunakan instrumen Social Participation Scale dan Oxford Happiness Questionairre.
Teknik analisa data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan. (r
= 0.247; p = 0.013 < 0.050). Jadi, semakin tinggi partisipasi sosialnya maka, semakin tinggi
pula kebahagiaan purnawirawan TNI. Sebaliknya, semakin rendah partisipasi sosial maka
semakin rendah pula kebahagiaan purnawirawan TNI.
Kata Kunci : Partisipasi Sosial. Kebahagiaan
Retired military in retirement periode is having changes that affect the activity of social
participation that led retired Indonesian National Armed Forces interactions with other
individuals is being reduced. Lack of interaction is causing retired Indonesian National
Armed Forces in retirement periode getting more easily stressed and less happy. Happiness
is a positive feeling that people felt. One of the things that affect happiness is their social
relations which there is interaction between one individuals to another. Social participation
is the involvement of individuals which there is an interaction with others. The purpose of this
study was to determine the relationship between social participation with happiness on
retired military. This research is a quantitative correlation performed at 100 retired
Indonesian National Armed Forces using incidental sampling technique and instruments
Social Participation and Oxford Happiness Scale Questionairre. Data analysis technique is
using product moment correlation. The results showed that there was a significant positive
relationship between social participation with happiness. (R = 0.247; p = 0.013 <0.050).
Thus, the higher the social participation, the higher the happiness of retired military.
Conversely, the lower the social participation, the lower the happiness of retired military.
Keywords : Social Participation. Happiness
2
Masa pensiun merupakan suatu fase yang memerlukan beberapa persiapan karena nantinya
para pensiunan akan dihadapkan pada kondisi dan situasi yang baru, dimana mereka butuh
penyesuaian diri terhadap apa yang mereka hadapi di depan dalam masa pensiun mereka.
Terdapat perubahan-perubahan yang terjadi pada masa pensiun, seperti perubahan aktivitas
yang dulunya bekerja menjadi tidak bekerja, terjadi penurunan pendapatan, terjadi perubahan
dalam relasi sosial, dan terjadi penurunan kondisi kesehatan karena bertambahnya usia
(Santrock, 1998). Kondisi kehidupan yang penuh dengan tantangan dapat mempengaruhi
kondisi individu baik secara fisiologis dan psikologis. Pada usia lanjut, perubahan-perubahan
secara psikilogis akan dirasakan secara signifikan. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan sosial dimana mereka tinggal. Secara umum diketahui bahwa individu yang telah
pensiun memasuki kategori usia yang lanjut. Individu dikatakan telah memasuki masa lansia
ketika mereka telah mencapai usia diatas 60 tahun dan memiliki banyak perubahan pada
kognitif, fisik dan psikologisnya (Santrock, 2002). Pensiunan akan segera masuk ke dalam
kelompok usia lansia yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni lansia muda (60-74
tahun), lansia tengah (75-84 tahun) dan lansia tua (diatas 85 tahun). Pada tahun 2010
didapatkan hasil penelitian bahwa tingkat ketidakbahagiaan dewasa lanjut yang telah pensiun
bekerja mencapai 81,25%.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kebahagiaan antara lain adalah ;
perubahan dalam aktivitas sehari-hari, perubahan dalam perkumpulan keluarga, kematian
pasangan, kematian anggota keluarga, perubahan dalam pilihan maupun kuantitas olahraga
atau rekreasi, dan juga perubahan dalam pekerjaan. Seringkali masa pensiun ini menimbulkan
masalah karena ketidaksiapan dari para pensiunan untuk menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi pada masa pensiun. Pensiun juga dianggap sebagai kenyataan yang tidak
menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian calon pensiunan sudah merasa
cemas dan khawatir karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapinya kelak.
Kecemasan tersebut juga terjadi karena dalam menghadapi masa pensiun, individu mendapat
goncangan perasaan yang begitu berat karena harus meninggalkan pekerjaannya (Prasojo,
2011). Oleh karena itu, sebagian dari para pensiunan biasanya mengalami suatu gangguan
suasana hati dimana individu merasa sangat tidak bahagia, kehilangan semangat,
merendahkan diri, dan mudah merasa bosan atau biasanya dikenal dengan depresi mayor
(Santrock, 2011).
Memang ada banyak variabel di masa pensiun bagi setiap individu yang mengakibatkan
adanya perbedaan efek kesehatan mental dan fisik. Masa pensiun bisa menurunkan tekanan
yang berhubungan dengan pekerjaan dan juga stres, namun juga dapat membuat pensiunan
merasa terpisah dari jaringan sosial yang dibentuk di tempat kerja. Mereka merasa terisolasi
dan ini dapat mempengaruhi kesehatan secara negatif. Selain mempengaruhi kesehatan secara
fisik, dampak psikologis yang biasanya akan dirasakan sebagai akibat dari perasaan terisolasi
dari lingkungan sosial dan kurangnya interakasi sosial adalah stress dan merasa kurang
bahagia atas hidup yang mereka jalani saat ini pada masa pensiun. Secara umum pensiun
dikaitkan dengan kehidupan di kemudian hari (later life). Hal ini ditandai dengan perubahan
gaya hidup secara objektif, termasuk menerima dana pensiun dan menurunnya keterlibatan
dalam aktivitas bekerja sebagai angkatan kerja. Sedangkan setelah pensiun individu lebih
banyak bekerja untuk kepentingannya sendiri. Pensiun menimbulkan sejumlah efek negatif
yaitu ; kesulitan ekonomi, demoralisasi, menurunnya self-esteem dan kebahagiaan,
berkurangnya aktivitas, meningkatkan isolasi dan kesepian, menurunkan kondisi fisik dan
kesehatan mental, serta perasaan tidak berguna bagi lingkungan dan sesamanya. Akibatnya
individu menjadi mudah frustrasi, marah, kecewa, bingung, dan berada dalam ketidakpastian.
Individu yang rentan terkena risiko tersebut adalah individu yang selama berkarir tidak
3
melakukan rekreasi, tidak memiliki teman di luar teman kantor, tidak memiliki perencanaan
pensiun yang matang terutama dalam hal perekonomian, dan tidak memiliki hubungan yang
baik dengan keluarganya (Setyarini & Atamimi, 2011).
Masa pensiun dapat menjadi masa yang penuh ketidakbahagiaan dan ketidaksejahteraan bagi
individu yang belum mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik dan matang. Selama
masa kerjanya, para purnawirawan TNI disibukkan dengan berbagai tugas lapangan yang
tergolong sangat berat mengingat fungsi dan tanggung jawabnya adalah dalam bidang
pertahanan dan keamanan negara, tentunya masa aktif kerjanya merupakan masa-masa yang
penuh dengan tekanan yang cukup berat untuk dilalui. Namun juga merupakan masa-masa
penuh kebanggaan atas pangkat dan jabatan yang dimiliki selama masa kerja aktifnya. Masa
pensiun yang tidak dipersiapkan dengan baik tentunya akan berdampak sangat negatif pada
diri individu terutama dalam hal kebahagiaan yang dirasakan. Banyak hal yang harus
dipersiapkan pada masa pensiun terutama masalah kematangan finansial mengingat masalah
finansial adalah salah satu faktor munculnya kebahagiaan. Selain masalah finansial, hal yang
secara langsung dapat mempengaruhi ketidakbahagiaan adalah berkurangnya aktifitas-
aktifitas rutin yang biasa dilakukan setiap hari sebagai suatu pekerjaan dan tidak dirasakan
kembali pada masa pensiun. Purnawirawan yang tidak mempunyai banyak kegiatan selama
masa pensiunannya tentu akan merasakan sedikit kebahagiaan.
Fenomena yang terjadi pada masa pensiun berkaitan erat dengan masalah perekonomian
dikarenakan ada perubahan penerimaan gaji sebelum dan sudah masa pensiun. Tidak jarang
faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kebahagiaan pada
purnawirawan TNI rendah. Menurut Ryff (1999), individu miskin cenderung
membandingkan dirinya dengan orang lain sebagai orang yang tidak beruntung dan merasa
tidak mampu untuk memperoleh sumber daya yang bisa menyesuaikan kesenjangan yang
dirasakan. Selain itu pensiunan yang kurang mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik
dan mengalami masalah perekonomian di masa tuanya cenderung kurang dapat
mengembangkan potensi di dalam diri dan terjebak pada penghargaan diri yang rendah dan
nantinya akan berdampak pada kebahagiaan yang dirasakan purnawirawan TNI.
Dinamika kebahagiaan yang terbentuk selama masa kerja aktif para purnawirawan TNI
adalah ketika mereka menjalani kehidupan sosial pada masa kerjanya dimana sesuai dengan
teori kebahagiaan yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu sendiri dipengaruhi oleh
hubungan pertemanan dimana hubungan ini tentunya didapatkan pada masa kerja aktif.
Selain itu kebahagiaan mereka juga terbentuk ketika mendapatkan pengalaman sukses pada
masa kerja yang tentunya akan diikuti oleh kebanggaan yang akan mereka rasakan. Hal lain
yang tentunya membentuk kebahagiaan para purnawirawan adalah dengan mereka
melakukan pekerjaan atau kegiatan yang disengaja dan dibawah kontrol diri mereka sendiri,
dimana kegiatan ini dapat berupa pekerjaan atau kewajiban mereka sesuai dengan deskripsi
pekerjaan masing-masing dan juga dapat berupa kegiatan yang dilakukan dengan suka rela
atau volunter.
Teori aktifitas menyatakan bahwa semakin orang dewasa lanjut terlibat di dalam sebuah
aktifitas sosial, maka akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk bahagia dan puas
terhadap kehidupannya (Santrock, 2002). Hal ini tentunya secara jelas menggambarkan
bahwa merupakan hal penting bagi dewasa lanjut untuk terlibat di dalam aktifitas
kemasyarakatan disekitarnya guna untuk meningkatkan kebahagiaan dan rasa puas akan
hidupnya di masa tua. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, didapatkan hasil bahwa
dengan berpartisipasinya dewasa lanjut dalam interaksi di keluarganya dan lingkungan
4
sosialnya akan meningkatkan level dari kebahagiaan mereka. Dalam fenomena pensiun ini,
salah satu hal yang kurang dilakukan oleh pensiunan adalah berpartisipasi sosial di
lingkungannya.
Partisipasi sosial adalah suatu kegiatan dimana seseorang secara aktif berkontribusi di dalam
suatu perkumpulan dan secara berkala melakukan interaksi sosial dengan orang lain yang
terlibat di dalam perkumpulan tersebut. Frekuensi dalam berpartisipasi sosial inilah yang
dapat mempengaruhi seberapa besar tingkat kebahagiaan yang dirasakan mereka di masa
pensiunnya. Kurangnya berpartisipasi dalam lingkungan atau jaringan sosial secara nyata
akan berdampak pada kondisi psikologis yang stres dan tentunya tidak akan menimbulkan
kebahagiaan bagi para pensiunan. Penelitian yang dilakukan oleh Barker&Martin (2011)
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan.
Individu yang secara aktif berpartisipasi dan berinteraksi sosial di dalam lingkungannya akan
dapat meningkatkan emosi positif sehingga menimbulkan peningkatan kebahagiaan. Peneliti
menemukan bahwa meningkatkan aktivitas sehari-sehari, kemampuan, dan pandangan
terhadap masa depan mempunyai hubungan yang kuat dengan afek positif seperti
kebahagiaan. Partisipasi sosial merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan kesehatan
dan kebahagiaan mengingat dalam melakukan partisipasi sosial, kebutuhan individu untuk
bersosialisasi dan membangun relasi dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan individu
mendapatkan dukungan sosial yang kemudian meningkatkan kontak sosial mereka di dalam
lingkungannya sehingga partisipasi sosial akan sangat penting untuk dilakukan secara
berkelanjutan sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial sangatlah penting untuk
dilakukan untuk dapat meraih kebahagiaan sehingga mewujudkan hidup pensiunan yang
berkualitas, tidak mengalami kecemasan dan goncangan-goncangan yang biasanya dialami
pada masa lansia.
Fenomena di atas tentunya juga terjadi di kalangan purnawirawan TNI. Purnawirawan adalah
sebuah gelar untuk para pensiunan tentara, baik TNI maupun Polri yang sudah tidak aktif lagi
di dalam kemiliteran. Alasan peneliti ingin meneliti terkait dengan purnawirawan TNI adalah
karena pada masa kerja aktifnya, mereka memiliki tantangan yang cukup berat dalam
menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Kegiatan sosial memiliki korelasi yang tinggi
dengan tingkat kebahagiaan dikarenakan pekerjaan mampu memberikan stimulasi yang
optimal sehingga sesesorang mampu merasakan kesenangan dan berkesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya, memenuhi rasa keingintahuan, mendapat dukungan sosial,
memiliki tujuan dalam hidupnya, serta merasa aman secara finansial. Selain itu, pada masa
kerjanya TNI secara psikologis mempunyai kebanggaan atas jabatan pekerjaannya mengingat
TNI merupakan sebuah jabatan kemiliteran negara yang tentunya bergerak di dalam bidang
perlindungan dan pertahanan negara. Kebanggaan menyandang pangkat pekerjaannya secara
otomatis akan berkurang ataupun hilang apabila sudah tidak aktif lagi dalam menyandang
pekerjaannya atau ketika sudah menjadi purnawirawan. Sehingga kebanggaan yang dirasakan
selama masih aktif menyandang jabatan TNI tentunya akan berbeda ketika sudah tidak aktif
bekerja lagi. Perbedaan kebanggaan yang dirasakan saat masih aktif bekerja dengan sudah
menjadi purnawirawan tentunya juga akan mempengaruhi kebahagiaan dan cara para
purnawirawan TNI dalam melakukan partisipasi di lingkungan sosialnya setelah mereka
sudah tidak aktif bekerja lagi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul “Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan Purnawirawan TNI”.
Kebahagiaan
Argyle dan Crosland (1987) berpendapat bahwa kebahagiaan adalah perasaan positif yang
dirasakan pada suatu periode tertentu. Perasaan positif ini berupa kegembiraan, rasa suka cita,
5
serta emosi-emosi positif lainnya. Kebahagiaan terdiri dari tiga komponen, yaitu: frekuensi
dari afek positif atau kegembiraan, level dari kepuasan pada suatu periode, dan
ketidakhadiran dari perasaan negatif seperti depresi dan kecemasan. Kebahagiaan juga
menjadi penghalang stres. Lebih lanjut, Argyle menjelaskan bahwa kejadian hidup yang
positif mengurangi keputusasaan dan depresi, tetapi hanya jika mereka memiliki atribusi yang
positif.
Menurut Hills&Argyle (2001), aspek di dalam kebahagiaan antara lain adalah :
a. Merasakan kepuasaan terhadap hidup yang dijalani
Kepuasaan hidup adalah suatu kondisi yang bersifat khas pada orang yang memiliki
semangat hidup dan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan berbagai
perubahan kondisi di dalam diri maupun kondisi lingkungannya.
b. Sikap ramah dalam lingkungan sosial
Seseorang bisa bersikap baik dalam tatanan norma masyarakat sehingga akan
terwujud suatu keakraban dan keharmonisan sosial yang melahirkan efek positif bagi
lingkungan.
c. Memiliki sikap empati
Empati merupakan suatu proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan
menangkap arti perasaan tersebut kemudian menunjukkanya ke dalam perilaku bahwa
individu tersebut sungguh-sungguh memahami perasaan orang lain, selain itu empati
mengkomunikasikan sikap peneriman dan pengertian terhadap perasaan orang lain
secara tepat.
d. Memiliki pola pikir yang positif
Pikiran yang positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta
kesuksesaan dalam setiap situasi dan tindakan.
e. Merasakan kesejahteraan dalam hidup
Kesejahteraan hidup dapat dirasakan ketika seseorang mampu menerima keadaan
dirinya serta lingkungan sekitarnya sehingga dapat merasakan afek positif berupa
kepuasaan yang dapat mengarah kepada kebahagiaan.
f. Bersikap riang dan ceria
Keadaan emosi seseorang yang memunculkan suka cita dan kesenangan hati akan
sesuatu yang telah dijalani dalam hidupnya.
g. Memiliki harga diri yang positif
Harga diri adalah penilaian yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan
konsep diri seseorang. Individu yang memiliki harga diri yang positif tentunya akan
lebih dapat merasakan kebahagiaan daripada individu yang memiliki harga diri yang
negatif.
Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat kebahagiaan antara lain adalah
(Eddington & Shuman, 2005) :
1. Gender
Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mudah depresi atau merasakan afek
negatif daripada pria.Hal ini mungkin disebabkan karena wanita lebih mudah
menunjukkan perasaannya daripada pria yang tidak menunjukkan perasaannya.
Namun secara global tingkat kebahagiaan pria dan wanita masih berada pada level
yang sama.
2. Usia
Pada dasarnya tingkat kebahagiaan akan cenderung stabil. Para peneliti menunjukkan
bahwa seseorang yang mampu menyesuaikan tujuan-tujuan hidupnya seiring dengan
6
bertambahnya usia maka tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup akan cenderung
stabil.
3. Pendidikan
Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki korelasi yang
kecil namun signifikan dengan tingkat kebahagiaan.Pendidikan memiliki korelasi
yang sedikit lebih besar pada individu dengan penghasilan yang rendah dan pada
masyarakat di negara miskin.
4. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan memiliki korelasi yang kecil namun signifikan dengan tingkat
kebahagiaan. Secara umum, individu yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi
akan memiliki kebahagiaan yang lebih daripada individu yang memiliki tingkat
pendapatan rendah, namun demikian perbedaannya sangatlah kecil.
5. Pernikahan
Penelitian telah menemukan bahwa tingkat kebahagiaan orang yang menikah lebih
tinggi dari pada orang yang tidak menikah, bercerai, tinggal sendiri, dan menjadi
janda ataupun duda.Penelitian juga tetap menunjukkan bahwa pernikahan berkorelasi
secara signifikan dengan tingkat kebahagiaan.
6. Pekerjaan
Pekerjaan memiliki korelasi yang tinggi dengan tingkat kebahagiaan dikarenakan
pekerjaan mampu memberikan stimulasi yang optimal sehingga sesesorang mampu
merasakan kesenangan dan berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya,
memenuhi rasa keingintahuan, mendapat dukungan sosial, memiliki tujuan dalam
hidupnya, serta merasa aman secara finansial. Pekerjaan ini juga dapat berupa
kegiatan apapun yang dilakukan dengan sengaja dibawah kontrol kita, juga termasuk
kegiatan volunter atau kegiatan suka rela di dalamnya.
7. Ikatan atau rasa kekeluargaan
Ikatan atau rasa kekeluargaan tercermin dari adanya dukungan materi dan non materi
dari keluarga ketika menjalankan aktivitas. Rasa kekeluargaan ini juga dikuatkan
melalui adanya keharmonisan keluarga maupun saat‐saat berkumpulnya keluarga
kecil maupun keluarga besar.
8. Relasi sosial
Relasi sosial mengacu pada hubungan antara individu dengan orang lain dilingkungan
sosialnya. Relasi sosial yang baik juga ditandai dengan individu yang mampu
beradaptasi dilingkungan sosial, mampu menjalani dan bergabung dalam
aktivitas‐aktivitas sosial kemasyarakatan, mudah bersosialisasi, memiliki teman dekat,
rasa kebersamaan, dan mendapat dukungan tertentu dari relasi sosialnya. Orang yang
bahagia cenderung memiliki kehidupan sosial yang kaya. Mereka memiliki teman-
teman yang lebih santai, lebih banyak teman dekat dan mereka lebih mungkin untuk
menikah dan lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan kelompok di lingkungan
sosialnya. Selain itu orang bahagia cenderung lebih altruistik. Individu yang bahagia
lebih cenderung untuk menampilkan empati dan bersedia membantu orang lain karena
ketika individu tersebut merasa senang mereka ingin berbagi keberuntungan mereka.
Mengembangkan emosi yang lebih positif akan membangun persahabatan, cinta,
kesehatan fisik yang lebih baik dan prestasi yang lebih besar dan akan menimbulkan
kebahagiaan.
9. Prestasi atau pencapaian pribadi
Prestasi merupakan pencapaian pribadi yang mencakup prestasi individu dibidang
akademis dan non‐akademis. Pencapaian pribadi juga mencakup terpenuhinya atau
sedang dalam proses memenuhi keinginan pribadi secara umum. Seperti cita‐cita,
kesejahteraan atau kepuasaan terhadap kehidupan saat ini.
7
10. Kesehatan
Kesehatan yang dimaksud adalah penilaian subyektif bahwa dirinya adalah individu
yang sehat, bukan berdasarkan penilaian ahli kesehatan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa orang yang beranggapan bahwa dirinya sehat adalah orang yang memiliki
kebahagiaan yang tinggi.
11. Agama
Berbagai penelitian di Amerika menemukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara kebahagiaan dengan keyakinan seseorang akan agama yang mereka anut,
kekuatan hubungan seseorang dengan Tuhannya, kegiatan ibadah yang mereka
lakukan, serta partisipasi dalam kegiatan keagamaan. Hal ini dapat terjadi karena
pengalaman religious atau kepercayaan yang dimiliki seseorang dapat membuat
seseorang bermakna dalam hidupnya.
12. Kejadian Penting dalam Hidup
Seseorang yang sering mengalami kejadian yang menurutnya menyenangkan bagi
dirinya, maka orang tersebut cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi.
Adapun contoh dari kegiatan-kegiatan yang memunculkan afek positif adalah
hubungan pertemanan, terpenuhinya kebutuhan dasar, hubungan seksual, dan
pengalaman sukses.
Partisipasi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, melakukan partisipasi merupakan kewajiban dan hak bagi
seorang individu. Partisipasi sosial merupakan jenis partisipasi sukarela dengan aktif sebagai
anggota di dalam suatu kelompok-kelompok keluarga. Secara kesuluruhan, konsep utama
pada partisipasi sosial ini didasarkan pada asumsi bahwa pada dasarnya partisipasi sosial
memerlukan suatu kontak sosial, serta menunjukkan kontribusi sumber daya yang diberikan
kepada masyarakat, dan menerima sumber daya dari masyarakat (Levasseur 2010, dalam
Mars 2008). Jadi, pada dasarnya dalam partisipasi sosial, terjadi hubungan timbal balik baik
secara materi maupun psikologis. Partisipasi sosial dilakukan dengan sukarela dengan
bergabung dalam suatu kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok tersebut bisa dalam
kelompok politik seperti ikut berpartisipasi dalam pemilu, kelompok kesehatan seperti ikut
berpartisipasi di puskesmas, dan kelompok sosial seperti mengikuti bakti sosial. Cicognani
(2008) mengatakan bahwa partisipasi sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
pembebasan, pemberdayaan dan pergerakan sosial. Sehingga partisipasi sosial merupakan
suatu keterlibatan individu yang didalamnya terdapat suatu interaksi dengan orang lain yang
dapat dimulai dalam suatu kelompok kecil hingga meluas pada kelompok besar. Sehingga
peran individu dalam suatu kegiatan kecil maupun kelompok dan frekuensi dalam mengikuti
suatu kegiatan tersebut dapat mempengaruhi bagaimana partisipasi sosial yang dimiliki oleh
individu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Sosial
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terlibat dalam partisipasi
sosial. Menurut Angell (dalam Ross, 1967) faktor yang mempengaruhi partisipasi sosial yaitu
sebagai berikut:
1. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam terlibat
pada suatu kegiatan masyarakat yang ada dilingkungannya. Mereka yang memiliki
8
usia menengah keatas cenderung lebih banyak mengikuti partisipasi sosial daripada
mereka yang memiliki usia menengah kebawah. Hal tersebut dikarenakan mereka
memiliki keterikatan moral pada suatu norma masyarakat yang lebih mantap.
2. Jenis Kelamin
Nilai kultur yang ada menganggap bahwa perempuan tempatnya berada di dapur
bukan diluar rumah. Namun, dengan adanya emansipasi perempuan yang ada,
membuat peranan perempuan saat ini telah bergeser sehingga tidak selamanya berada
di rumah.Sehingga jenis kelamin ini juga mempengaruhi dari partisipasi sosial.
3. Pendidikan
Terdapat beberapa hal yang menjadikan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam
berpartisipasi sosial. Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang
terhadap lingkungannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Pekerjaan dan Penghasilan
Pekerjaan dengan penghasilan baik akan mendorong seseorang untuk berpartisipasi
sosial dalam kegiatan masyarakat yang ada di lingkungannya. Sehingga untuk
berpartisipasi sosial dalam kegiatan masyarakat, maka harus didukung dengan
perekonomian yang baik pula.
5. Lamanya Tinggal
Lamanya seseorang yang tinggal dalam lingkungannya dan pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungan tersebut maka akan berpengaruh pada partisipasi
sosial yang dimiliki oleh setiap individu tersebut. Semakin lama individu tinggal
dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih
terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.
Partisipasi sosial dapat ditinjau dari frekuensinya dalam melakukan partisipasi di
lingkungannya yakni dengan mengikuti delapan jenis aktivitas yang berbeda (Gilmour,
2012). Frekuensi partisipasi yang masuk dalam klasifikasi partisipasi mingguan antara lain :
a. Kegiatan yang dilakukan diluar rumah bersama dengan keluarga dan teman.
b. Melakukan kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan sekitar.
c. Melakukan kegiatan fisik atau olahraga dengan orang lain.
d. Aktivitas rekreasi yang berhubungan dengan orang lain, seperti melakukan hobi dan
juga permainan-permainan lainnya.
Sementara frekuensi partisipasi sosial yang masuk dalam klasifikasi partisipasi bulanan,
antara lain :
a. Kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, kegiatan budaya yang berkaitan dengan
orang lain, menonton konser, dan lain-lain.
b. Mengikuti club pelayanan kesehatan seperti kegiatan di puskesmas atau rumah sakit.
c. Mengikuti komunitas profesional di lingkungan rumah seperti arisan ataupun
perkumpulan sesama rekan kerja.
d. Turut serta dalam kegiatan suka rela dan kegiatan amal bantuan.
Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan
Pada masa dewasa lanjut terjadi perkembangan hidup di lingkungan sosial secara bertahap.
Berdasarkan teori pemisahan, pada masa ini dewasa lanjut akan cenderung menarik dirinya
dari lingkungan sosialnya. Menurut teori ini, individu pada masa dewasa lanjut cenderung
menumbuhkan kesibukan atas dirinya sendiri dan cenderung mengurangi hubungan dengan
orang lain serta mengalami penurunan dalam ketertarikan pada fenomena kemasyarakatan.
9
Individu pada masa dewasa lanjut mempunyai pandangan yang negatif mengenai dunia sosial
karena sebagian dari mereka merasa bahwa sistem-sistem yang mendukung dan menyediakan
pelayanan untuk mereka sangatlah kurang (Santrock, 2012). Sehingga dorongan untuk
berpartisipasi aktif individu pada masa dewasa lanjut di lingkungan masyarakat seharusnya
meningkatkan kepuasan hidup dan perasaan positif mereka terhadap diri mereka sendiri.
Pada masa dewasa lanjut ini, kepuasan hidup selalu dikaitkan dengan pendapatan, kesehatan,
suatu gaya hidup yang aktif, serta jaringan pertemanan dan keluarga. Bentuk dari gaya hidup
yang aktif adalah pergi ke pertemuan-pertemuan, mengikuti kegiatan sosial yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan berkontribusi secara aktif di dalam keluarganya terutama dalam
pengambilan keputusan. Sehingga dalam melakukan partisipasi sosial diharapkan dapat
meningkatkan kebahagiaan yang dirasakan oleh para purnawirawan tentunya purnawirawan
TNI yang sudah tidak aktif lagi dalam pekerjaannya. Dapat dipastikan bahwa kebahagiaan
tidak semata-mata timbul karena melakukan pasrtisipasi sosial. Hal ini didasari oleh teori
yang menyatakan bahwa salah satu faktor dari kebahagiaan adalah adanya ikatan
kekeluargaan dan relasi sosial, dimana ikatan kekeluargaan dapat diperoleh dari kegiatan
partisipasi sosial di dalam keluarga serta relasi sosial dimana individu turut serta secara aktif
di dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan sosialnya, dimana kegiatan-kegiatan tersebut
merupakan salah satu bentuk dari partisipasi sosial. Sehingga dapat dipastikan bahwa
partisipasi sosial tentunya dapat meningkatkan kebahagiaan dari individu mengingat saat
membangun dan memiliki relasi sosial yang baik individu akan mendapatkan emosi positif
sehingga menimbulkan rasa bahagia. Hal ini disebabkan karena kebahagiaan pada individu
akan timbul ketika mereka mengembangkan emosi yang lebih positif dengan cara
membangun persahabatan, cinta, serta hubungan yang baik di lingkungan sosialnya terutama
di dalam hal berpartisipasi sosial. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan akan
terbentuk apabila individu melakukan partisipasi sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Barker&Martin (2011) menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan. Individu yang secara aktif
berpartisipasi dan berinteraksi sosial di dalam lingkungannya akan dapat meningkatkan emosi
positif sehingga menimbulkan peningkatan kebahagiaan. Peneliti menemukan bahwa
meningkatkan aktivitas sehari-sehari, kemampuan, dan pandangan terhadap masa depan
mempunyai hubungan yang kuat dengan afek positif seperti kebahagiaan. Partisipasi sosial
merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan kesehatan dan kebahagiaan mengingat
dalam melakukan partisipasi sosial, kebutuhan individu untuk bersosialisasi dan membangun
relasi dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan individu mendapatkan dukungan sosial yang
kemudian meningkatkan kontak sosial mereka di dalam lingkungannya sehingga partisipasi
sosial akan sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan (Gilmour, 2012). Partisipasi
sosial juga erat kaitannya dengan kebahagiaan pada individu mengingat rumusan
kebahagiaan yang diusulkan oleh Martin Seligman salah satunya adalah mengandung unsur
yang terkait dengan kegiatan apapun yang dilakukan secara sengaja (dibawah kontrol kita)
yang termasuk pula partisipasi sosial di dalamnya, dan juga kegiatan suka rela atau menjadi
volunteer dalam suatu kegiatan sehingga dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut
tentunya kita akan mendapatkan kebahagiaan di dalamnya
Hipotesis
Ada hubungan (korelasi) positif antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan pada
purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Semakin tinggi partisipasi sosialnya, maka
semakin tinggi pula kebahagiaan purnawirawan TNI.
10
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan sebuah penelitian yang
di dalamnya sangat kental untuk menggunakan angka-angka dan pengolahannya juga
menggunakan analisis statistik sehingga dilakukan interpretasi terhadap angka-angka tersebut
(Sugiyono, 2012). Pendekatan kuantitatif umumnya merupakan penelitian yang mempunyai
jumlah sampel besar.Berdasarkan karakteristik penelitian, penelitian ini menggunakan
metode penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan
antara variabel partisipasi sosial dan variabel kebahagiaan.
Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah purnawirawan TNI yang secara resmi sudah tidak aktif lagi
dalam penugasan-penugasannya. Adapun subjek yang menjadi sampel penelitian sebanyak
100 Purnawirawan TNI. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Non Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel yaitu sampling
insidental. Sampling insidental ialah teknik untuk mengambil sampel berdasarkan dengan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara insidental bertemu dengan peneliti digunakan sebagai
sampel jika subjek dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2015).
Variabel dan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yakni variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebahagiaan, yakni dengan mengukur tingkat
kebahagiaan yang dirasakan. Kebahagiaan adalah perasaan positif yang dirasakan pada suatu
periode tertentu. Perasaan positif ini berupa kegembiraan, rasa suka cita, serta emosi-emosi
positif lainnya. Kebahagiaan terdiri dari tiga komponen, yaitu: frekuensi dari afek positif atau
kegembiraan, level dari kepuasan pada suatu periode, dan ketidakhadiran dari perasaan
negatif seperti depresi dan kecemasan. Sedangkan untuk variabel independen yakni
partisipasi sosial adalah keikutsertaan individu dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan masyarakat yang dilakukan satu kali atau lebih dengan jangka waktu sebulan ataupun
setahun, seperti kegiatan keagamaan, kesehatan, olahraga, dll serta seberapa sering seorang
individu melakukan aktivitas-aktivitas sosial di sekitarnya baik dalam ruang lingkup keluarga
dan ruang lingkup masyarakat. Partisipasi sosial sendiri dapat diukur dengan mengetahui
frekuensi dalam melakukan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti, berkumpul dengan
keluarga, berkumpul dengan teman, melakukan kegiatan di lingkungan rumah bersama
tetangga, melakukan rekreasi, kegiatan yang berhubungan dengan budaya lokal, ikut aktif
dalam klub pelayanan kesehatan, mengikuti komunitas profesional seperti berkumpul dengan
organisasi purnawirawan TNI, serta turut serta di dalam kegiatan amal dan suka rela
(volunter).
Kebahagiaan
Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah The Oxford
Happiness Questionnaire (OHQ) dengan melakukan alih bahasa atau terjemahan serta revisi
terhadap item skala OHQ dengan cara menambahkan beberapa item pada 2 aspek dalam
kebahagiaan yaitu aspek bersikap ramah dan aspek bersikap empati mengingat jumlah item
pada masing-masing aspek sebelum direvisi peneliti adalah sangat sedikit. Peneliti
11
menambahkan item-item ini dengan tujuan untuk menghindari ketidakvalidan aspek yang
nantinya akan merubah seluruh konteks alat ukur. Beberapa item dalam skala ini dirubah
redaksionalnya oleh peneliti agar sesuai dengan konteks Indonesia dan kondisi subjek yang
akan diteliti. OHQ merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebahagiaan
personal (personal happiness).Alat ukur ini merupakan pengembangkan dari The Oxford
Happiness Inventory (OHI). Dikembangkan oleh Peter Hills dan Michael Argyle (1998).
Tidak hanya mengukur dalam kebahagiaan personal namun alat ukur ini juga
menggambarkan tingkat kepuasaan hidup seseorang (Hills, 2002). Total item berjumlah 29
sebelum direvisi dan menjadi 34 item setelah direvisi peneliti dengan menambahkan total 5
item pada 2 aspek kebahagiaan. Skala ini termasuk jenis skala likert yang terdapat 6 pilihan
jawaban, yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Cukup Tidak Setuju, (4) Cukup
Setuju, (5) Setuju, (6) Sangat Setuju.Setelah melakukan try out, peneliti selanjutnya
melakukan validasi dan mendapatkan 21 item yang valid dan layak untuk digunakan untuk
penelitian. Setiap item memiliki validitas >0,30 dan reliabilitas 0,846 yang diperoleh dengan
menggunakan metode validasi corrected item-total correlation.
Proses skoring pada OHQ adalah dengan memberikan skor sesuai angka yang dituliskan
sebagai pilihan jawaban pada item favorable, dan memberikan skor berkebalikan dengan
angka yang dituliskan sebagai pilihan jawaban pada item unfavorable.
Tabel 1. Cara Skoring
Variasi Respon Skor Favorable Skor Unfavorable
1 = Sangat Tidak Setuju 1 6
2 = Tidak Setuju 2 5
3 = Agak Tidak Setuju 3 4
4 = Agak Setuju 4 3
5 = Setuju 5 2
6 = Sangat Setuju 6 1
Partisipasi Sosial
Instrumen yang kedua adalah Social Participation Scale yang disusun secara mandiri oleh
peneliti dengan jumlah 30 item. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur partisipasi sosial
adalah Social Participation Scale (SPS). Skala ini dibuat oleh peneliti dengan berpedoman
pada teori dari Gilmour (2012) yang terdiri dari 7 aspek, yaitu kegiatan yang dilakukan diluar
rumah, kegiatan keagamaan, kegiatan olahraga atau aktivitas fisik, kegiatan rekreasi, kegiatan
pelayanan kesehatan,kegiatan pelayanan kesehatan, kegiatan di lingkungan sekitar/asosiasi
profesional, dan kegiatan sukarela atau volunteer. Teori Gilmour ini sebenarnya memiliki 8
aspek, tetapi karena salah satu aspeknya yaitu budaya dan pendidikan memiliki bias budaya
maka aspek tersebut tidak digunakan dalam skala ini. Sedangkan untuk skala partisipasi
sosial menggunakan skala partisipasi sosial dengan jumlah 30 item. Adapun item-item yang
disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan frekuensi partisipasi sosial yang diungkapkan oleh
Gilmour (2012) yaitu kegiatan dalam mingguan (1) aktivitas keluarga atau teman baik diluar
maupun didalam rumah, (2) kegiatan keagamaan, (3) olahraga atau kegiatan fisik dengan
orang lain, (4) rekreasi bersama orang lain, hobi dan melakukan permainan. Kemudian untuk
kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilakukan dalam frekuensi bulanan yaitu aktivitas
tentang (1) pendidikan dan budaya, (2) layanan klub dan aktivitas organisasi persaudaraan,
(3) aktivitas lingkungan, komunitas, atau asosiasi professional, (4) kegiatan sukarelawan dan
kegiatan amal. Namun pada skala ini untuk kegiatan pendidikan dan budaya ditiadakan
karena adanya bias budaya di Indonesia sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk
memasukkan kegiatan tersebut dalam skala penelitian ini. Skala ini berbentuk skala likert
12
yang terdiri dari dua kategori item yaitu favorable dan unfavorable serta terdapat 5 kategori
jawaban yaitu sangat sering (SS), sering (S), cukup sering (CS), jarang (J) serta tidak pernah
(TP). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk item favorable,
sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 5. Setelah try out dilakukan,
selanjutnya peneliti melakukan validasi dan mendapatkan 14 item yang valid dan layak untuk
digunakan dalam penelitian. Setiap item memiliki validitas >0,30 dan reliabilitas 0,809 yang
diperoleh dengan menggunakan metode validasi corrected item-total correlation.
Tabel 2. Cara Skoring
Variasi Respon Skor Favorable Skor Unfavorable
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Cukup Setuju 3 3
Jarang 2 4
Tidak Pernah 1 5
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Setelah peneliti melakukan uji try out pada skala Oxford Happiness Questionairre dan
partisipasi sosial, dapat diketahui indeks validitas dan indeks reliabilitas masing-masing
skala, berikut hasilnya:
Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah Item
Diujikan
Jumlah Item
Valid
Jumlah Item
Gugur
Indeks Validitas
Oxford Happiness
Questionairre
34 21 13 0,310 – 0,580
Social Participation
Scale
30 14 16 0,310 – 0,601
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil try out Oxford Happiness Questionairre dengan
jumlah 34 item yang diujikan terdapat 21 item yang valid dan 13 item yang gugur dengan
indeks validitas 0,310 – 0,580 sedangkan Social Participation Scale dengan 30 item yang
diujikan terdapat 14 item yang dinyatakan valid dan 16 item yang gugur dengan indeks 0,310
– 0,601. Perolehan hasil try out dari kedua skala tersebut didapatkan dengan menggunakan
SPSS for windows versi 21 dan untuk menentukan item yang valid menggunakan metode
corrected item-total correlation. Suatu item dikatakan valid jika memiliki indeks validitas
lebih dari 0.30.
Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Indeks Realiabilitas
Oxford Happiness Questionairre 0,846
Social Participation Scale 0,809
Berdasarkan tabel diatas diperoleh Oxford Happiness Questionairre mempunyai indeks
reliabilitas sebesar 0,846 dan Social Participation Scalemempunyai indeks reliabilitas sebesar
0,809 yang berarti kedua alat ukur tersebut reliabel, dimana alat ukur yang reliabel
13
mempunyai cronbach alpha ≥ 0,60. Reliablitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, 0.7 dapat
diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
Prosedur Analisa Data
Prosedur dalam penelitian ini diawali dengan melakukan penyusunan instrumen penelitian
berupa skala partisipasi sosial atau Social Participation Scale dan pengalihan bahasa dari
bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia pada skala kebahagiaan yaitu Oxford Happiness
Questionairre sebagai alat ukur dalam mengungkap variabel-variabel yang akan diukur
dalam mendukung pengujian hipotesis dari peneliti. Setelah instrumen terkait dengan variabel
penelitian telah siap, maka peneliti melakukan uji tryout selama dua bulan (Desember 2015-
Januari 2016) kepada Purnawirawan TNI sebanyak 50 orang. Adapun cara penyebaran
instrumen yang dilakukan peneliti yaitu secara individu tepatnya dengan melakukan
pembacaan skala atau wawancara kepada Purnawirawan TNI. Kegiatan penyebaran
instrumen dengan metode wawancara ini dilakukan di PEPABRI Kota Malang. Jumlah item
skala yang di tryout sebanyak 34 item untuk skala Oxford Happiness Questionairre dan 30
item untuk skala Social Participation Scale, selanjutnya dilakukan uji validitas dan
realibilitas dengan menggunakan uji statistik SPSS for windows 2.1 didapatkan 21 item skala
Oxford Happiness Questionairre dan 14 item skala Social Participation Scale yang
dinyatakan valid. Tahap selanjutnya penelitimelakukan penyebaran skala Oxford Happiness
Questionairre dan Social Participation Scale yang telah di uji validitas dan realibilitasnya
kepada Perkumpulan Purnawirawan TNI di 5 kecamatan di Kota Malang yaitu Kecamatan
Blimbing, Sukun, Kedung Kandang, Lowokwaru, dan Klojen. Proses penyebaran skala ini
dilakukan dengan cara mengikuti perkumpulan rutin bulanan purnawirawan TNI pada
masing-masing kecamatan dan membagikan dua instrumen penelitian tersebut kepada
anggota perkumpulan purnawirawan TNI yang hadir pada saat perkumpulan rutin tersebut
berlangsung. Jadwal perkumpulan pada masing-masing kecamatan memiliki waktu dan lokasi
yang berbeda-beda. Proses penyebaran instrumen penelitian ini berlangsung dari Januari
2016-Februari 2016. Skala yang disebar sebanyak 100 skala kepada purnawirawan TNI pada
masing-masing kecamatan. Pada tanggal 25 Februari 2016 – 2 Maret 2016 dilakukan entry
dan analisis data. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
hubungan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan pada purnawirawan TNI yaitu
korelasi product moment (Sugiyono, 2014) dengan memanfaatkan aplikasi statistik SPSS for
windows 2.1. Dimana hasilnya digunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian dan
dijadikan sebagai kesimpulan dari penelitian hubungan antara partisipasi sosial dengan
kebahagiaan pada purnawirawan TNI.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 Purnawirawan TNI pada 5
Kecamatan di Kota Malang diperoleh beberapa hasil penelitian pada subjek terkait dengan
partisipasi sosial dan kebahagiaan pada purnawirawan TNI digambarkan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 5. Karakteristik Subjek
Kategori Jumlah Presentase (%)
Usia
60-74
75-77
91
9
91%
9%
Total 100 100%
14
Pangkat Terakhir
Bintara
Perwira
88
12
88%
12%
Total 100 100%
Pendidikan Terakhir
SD
SMP
SMA
19
54
27
19%
54%
27%
Total 100 100%
Dalam penelitian ini, sebelum melakukan uji korelasi, peneliti melakukan uji asumsi yaitu
berupa uji normalitas dan uji linearitas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data dalam
penelitian adalah normal yaitu berada diantara ± 1.96 (data terlampir). Sedangkan untuk uji
linearitas menunjukkan ada pengaruh antara variabel partisipasi sosial dan kebahagiaan, hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0.014 < 0.05
Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kebahagiaan
Koefisiensi Korelasi (r) Indeks Analisis
Koefisien korelasi (r) 0.247
Koefisien determinasi (r²) 0.061
P (nilai signifikansi) 0.013
Taraf kemungkinan kesalahan 5% (0.05)
Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0.247
yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan.
Selain itu, nilai signifikansi (p) dari hasil analisa menunjukkan 0.013 < 0.05 yang artinya
kedua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang positif yang signifikan dengan taraf
kesalahan (alpha) sebesar 0,05. Hasil analisis data ini juga membuktkan bahwa hipotesis
penelitian diterima, artinya ada korelasi positif antara partisipasi sosial dan kebahagiaan pada
purnawirawan TNI. Jadi, semakin tinggi partisipasi sosialnya, maka semakin tinggi pula
kebahagiaan pada purnawirawan TNI. Adapun sumbangan efektif variabel partisipasi sosial
terhadap kebahagiaan sebesar 6.1% yang ditunjukkan dalam nilai koefisien determinasi (r² =
0.061) dan sisanya sebesar 93.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan
Kategori Partisipasi Sosial Kebahagiaan
Interval Frekuensi % Frekuensi %
Tinggi
Rendah
T-Skor > 50
T-Skor < 50
57
43
57
43
50
50
50
50
Total 100 100 100 100
Subjek yang memiliki kategori partisipasi sosial tinggi lebih banyak dibandingkan dengan
kategori partisipasi sosial yang rendah. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
subjek dengan kategori partisipasi sosial tinggi sebanyak 57 subjek atau sebesar (57%), dan
untuk subjek dengan kategori partisipasi sosial rendah sebanyak 43 subjek atau sebesar
(43%). Subjek yang memiliki kategori kebahagiaan tinggi dan subjek yang memiliki kategori
kebahagiaan yang rendah memiliki jumlah yang sama. Berdasarkan tabel diatas dapat
15
diketahui bahwa jumlah subjek dengan kategori kebahagiaan yang tinggi dan subjek dengan
kategori kebahagiaan yang rendah yaitu 50 subjek atau sebesar (50%).
Tabel 8. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan berdasarkan Pendidikan
Kategori Jumlah Partisipasi Sosial Kebahagiaan
Mean Sig Mean Sig
SD 19 40.95
0.120
80.16
0,767 SMP
SMA
54
27
41.50
43.33
80.37
81.33
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan tertinggi yaitu SMA
memiliki nilai rata-rata paling tinggi pada partisipasi sosial dibandingkan dengan jenjang
pendidikan lainnya dengan nilai signifikansi sebesar 0,120 yang berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata pada jenjang pendidikan SD, SMP, serta SMA dalam
partisipasi sosial. Hal serupa juga ditemukan pada kebahagiaan, dimana diketahui
kebahagiaan subjek pada jenjang pendidikan SMA memiliki nilai rata-rata tertinggi
dibandingkan subjek dengan jenjang pendidikan SMP dan SD dengan nilai signifikansi
sebesar 0,767 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pada
jenjang pendidikan SD, SMP, serta SMA dalam kebahagiaan.
Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan berdasarkan Pangkat
Kategori Jumlah Partisipasi Sosial Kebahagiaan
Mean Sig Mean Sig
Bintara 88 41.65 0.135
80.28 0,186
Perwira 12 43.67 82.83
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pangkat terakhir sebelum pada masa pensiun
yaitu Perwira memiliki nilai rata-rata paling tinggi pada partisipasi sosial dibandingkan
dengan pangkat lainnya dengan nilai signifikasi sebesar 0,135 yang berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata Bintara dan Perwira dalam partisipasi sosial.
Hal serupa juga ditemukan pada kebahagiaan, dimana diketahui kebahagiaan subjek
berpangkat Perwira sebelum masa pensiunnya memiliki nilai rata-rata tertinggi dibandingkan
subjek berpangkat bintara dengan nilai signifikasi sebesar 0,186 yang berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata Bintara dan Perwira dalam kebahagiaan.
Tabel 10. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kebahagiaan berdasarkan Lama Masa
Pensiun
Kategori Jumlah Partisipasi Sosial Kebahagiaan
Mean Sig Mean Sig
2 – 10 Tahun 26 40.73 0.117
78.38 0.036
11 – 19 Tahun 74 42.30 81.36
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa lamanya masa pensiun selama 11 – 19 tahun
memiliki nilai rata-rata paling tinggi pada partisipasi sosial dibandingkan dengan lama masa
pensiun 2 – 10 tahun dengan nilai signifikasi sebesar 0,117 yang berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata pada lamanya masa pensiun 2 – 10 tahun maupun 11 –
16
19 tahun. Hal serupa juga ditemukan pada kebahagiaan, dimana diketahui kebahagiaan
subjek dengan lama masa pensiun 11 – 19 tahun memiliki nilai rata-rata lebih tinggi
dibandingkan subjek dengan lama masa pensiun 2 – 10 tahun dengan nilai signifikasi sebesar
0,036 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pada lamanya
masa pensiun 2 – 10 tahun maupun 11 – 19 tahun dalam kebahagiaan.
DISKUSI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa adanya hubungan positif yang
signifikan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan pada purnawirawan TNI (r = 0.247; p
= 0.013 < 0.05). Hal ini menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi partisipasi sosialnya, maka
semakin tinggi pula kebahagiaan purnawirawan TNI dan sebaliknya apabila partisipasi sosial
yang dimiliki rendah, maka semakin rendah pula kebahagiaan yang akan dirasakan. Hasil ini
yang didapatkan ini tentunya menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian
yang menyatakan bahwa adanya korelasi positif antara partisipasi sosial dan kebahagiaan
pada purnawirawan TNI dapat diterima. Dengan diterimanya hipotesis yang diajukan dalam
penelitian, maka dapat diketahui bahwa partisipasi sosial dapat meningkatkan kebahagiaan
pada purnawirawan TNI.
Hasil penelitian tersebut tentunya menunjukkan bahwa partisipasi sosial merupakan salah
satu dari sekian banyak faktor yang dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang. Partisipasi
sosial merupakan sarana untuk melakukan pembebasan, pemberdayaan, dan juga pergerakan
sosial (Cicognani, 2008). Sehingga dapat diketahui bahwa partisipasi sosial itu sendiri
merupakan suatu keterlibatan individu yang di dalam keterlibatan tersebut akan terdapat
interaksi dengan orang lain yang dimulai dari kelompok kecil hingga kelompok besar.
Adapun bentuk kegiatan partisipasi sosial yang biasanya dilakukan oleh purnawirawan TNI
antara lain adalah berkumpul dengan keluarga, mengikuti pengajian atau kegiatan keagamaan
di lingkungan sekitar, melakukan aktivitas olahraga bersama orang lain, rekreasi bersama
keluarga, mengunjungi pelayanan kesehatan terpadu yang diselenggarakan di lingkungan
sekitarnya, serta menghadiri perkumpulan rutin purnawirawan TNI yang dilaksanakan setiap
bulan.
Hal tersebut dikarenakan bahwa poin penting yang ada di dalam partisipasi sosial adalah
ketika individu melakukan suatu kegiatan dan secara langsung juga akan melakukan interaksi
dengan orang lain. Interaksi dan relasi sosial ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
kebahagiaan seseorang (Eddington & Shuman, 2005). Oleh karena itu, individu yang
memiliki interaksi sosial atau secara berkala melakukan kegiatan sosial bersama dengan
orang lain cenderung memiliki taraf kebahagiaan yang lebih tinggi daripada individu yang
tidak mempunyai interaksi sosial dengan orang lain. Hal ini disebabkan oleh individu yang
melakukan kegiatan-kegiatan partisipasi sosial berarti melakukan interaksi sosial di dalamnya
sehingga menimbulkan afeksi atau perasaan positif yang nantinya akan memunculkan
kebahagiaan. Afeksi atau emosi positif muncul apabila individu merasa bahwa mereka
mendapatkan kehangatan, persahabatan, rasa kekeluargaan, dan bahkan cinta dalam suatu
interaksi sosial sehingga dapat menimbulkan perasaan positif yang akan memunculkan suatu
kebahagiaan, dimana komponen dari kebahagiaan adalah perasaan positif itu sendiri. Emosi
positif ini tentunya tidak akan didapatkan apabila individu tidak memperoleh rasa
persahabatan, kekeluargaan, dan cinta yang tentunya bermula pada suatu partisipasi sosial
yang didalamnya terdapat interaksi sosial antar individu dengan individu lainnya yang
nantinya akan memunculkan kebahagiaan.
17
Pada dasarnya partisipasi sosial terbagi menjadi dua kelompok, yaitu partisipasi sosial yang
dilakukan dengan keluarga dan teman dekat, serta partisipasi sosial yang melibatkan banyak
orang lain disekitar kita seperti partisipasi sosial yang dilakukan bersama tetangga, rekan
kerja, serta secara meluas orang lain yang berada disekitar kita. Partisipasi sosial yang
dilakukan bersama keluarga dan teman dekat yang dapat berupa arisan keluarga, melakukan
kegiatan olahraga bersama, serta rekreasi bersama dapat memunculkan perasaan gembira dan
menyenangkan dikarenakan interaksi sosial yang dilakukan pada orang-orang terdekat akan
mengarah pada suatu interaksi yang positif sehingga selalu dapat memunculkan emosi positif
pula sebagai awal dari timbulnya kebahagiaan. Selain keluarga dan teman dekat, berinteraksi
sosial dengan orang-orang yang berada di sekitar kita juga dapat memunculkan kebahagiaan.
Adapun partisipasi sosial yang dilakukan dengan orang disekitar dapat berupa melakukan
kegiatan keagamaan seperti pengajian, menghadiri klub pelayanan kesehatan terpadu,
menghadiri perkumpulan rutin bulanan dengan rekan kerja seperti perkumpulan rutin bulanan
purnawirawan TNI, serta menjadi volunteer dalam suatu kegiatan sosial. Hal ini dikarenakan
bahwa pada dasarnya ketika melakukan partisipasi sosial yang di dalamnya terdapat interaksi
sosial akan berdampak pada penurunan stres karena emosi positif yang muncul saat
melakukan interaksi sosial. Individu juga dilaporkan lebih merasa bahagia apabila berada
pada suatu situasi sosial dibandingkan dengan individu yang sedang sendiri (Schnitter, 2008).
Kebahagiaan merupakan suatu afek positif yang dirasakan tanpa adanya kehadiran perasaan
negatif seperti depresi dan kecemasan (Argyle, 2001). Adapun beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kebahagiaan seseorang antara lain adalah ikatan atau rasa kekeluargaan yang
tercermin dari adanya dukungan materi dan non materi dari keluarga ketika menjalankan
aktivitas. Rasa kekeluargaan ini juga dikuatkan melalui adanya keharmonisan keluarga
maupun saat‐saat berkumpulnya keluarga kecil maupun keluarga besar. Selain itu, faktor lain
yang dapat mempengaruhi kebahagiaan adalah relasi sosial yang mengacu pada hubungan
antara individu dengan orang lain dilingkungan sosialnya. Orang yang melakukan partisipasi
sosial cenderung memiliki teman-teman yang lebih santai, lebih banyak teman dekat dan
mereka lebih mungkin untuk menikah dan lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan
kelompok di lingkungan sosialnya.Individu yang bahagia lebih cenderung untuk
menampilkan empati dan bersedia membantu orang lain karena ketika individu tersebut
merasa senang mereka ingin berbagi keberuntungan mereka. Mengembangkan emosi yang
lebih positif dari persahabatan, keluarga, dan cinta akan menimbulkan kebahagiaan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam melakukan partisipasi sosial
tentunya diharapkan dapat meningkatkan kebahagiaan yang dirasakan oleh para
purnawirawan TNI yang sudah tidak aktif lagi dalam pekerjaannya. Memang dapat dipastikan
bahwa kebahagiaan tidak semata-mata timbul karena melakukan partisipasi sosial, namun
partisipasi sosial tetap menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kebahagiaan seseorang. Hal ini didasari oleh teori yang menyatakan bahwa salah satu faktor
dari kebahagiaan adalah adanya ikatan kekeluargaan dan relasi sosial, dimana ikatan
kekeluargaan dapat diperoleh dari kegiatan partisipasi sosial di dalam keluarga serta relasi
sosial dimana individu turut serta secara aktif di dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan
sosialnya, dimana kegiatan-kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dari partisipasi
sosial. Sehingga dapat dipastikan bahwa partisipasi sosial tentunya dapat meningkatkan
kebahagiaan dari individu mengingat saat membangun dan memiliki relasi sosial yang baik
individu akan mendapatkan emosi positif sehingga menimbulkan rasa bahagia. Hal ini
disebabkan karena kebahagiaan pada individu akan timbul ketika mereka mengembangkan
emosi yang lebih positif dengan cara membangun persahabatan, cinta, serta hubungan yang
baik di lingkungan sosialnya terutama di dalam hal berpartisipasi sosial. Oleh sebab itu dapat
18
disimpulkan bahwa kebahagiaan akan terbentuk apabila individu melakukan partisipasi
sosial.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Winters & Rundlett (2014) menunjukkan bahwa
ada hubungan yang sangat kuat antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Winters & Rundlett menyebutkan bahwa kebahagiaan dapat
dirasakan ketika individu merasakan otonomi, merasa dirinya berkompeten dalam melakukan
sesuatu, serta ketika individu merasa memiliki keterkaitan dengan orang lain. Partisipasi
sosial dalam penelitian ini telah disebutkan dapat meningkatkan ketiga perasaan tersebut
sehingga dapat dibuktikan bahwa partisipasi sosial dapat secara signifikan meningkatkan
kebahagiaan seseorang. Korelasi positif antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan tentunya
telah banyak diteliti dan ditemukan dalam penelitian. Individu yang secara rutin melakukan
kontak sosial dengan orang lain atau individu yang merupakan anggota dari suatu
perkumpulan atau organisasi cenderung mengekspresikan perasaan positif dan cenderung
menyatakan bahwa mereka bahagia. Selain itu ditemukan bahwa individu yang mengikuti
kegiatan secara suka rela atau menjadi volunteer dilaporkan memiliki tingkat sress yang
cenderung rendah dibandingkan dengan individu yang tidak mengikuti kegiatan sosial
apapun.
Sementara itu, penelitian lain yang semakin menguatkan hasil temuan peneliti adalah adanya
korelasi positif yang signifikan antara partisipasi sosial dengan kebahagiaan berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ghamari (2012). Hasil penelitian ini menyebutkanpeneliti
menemukan bahwa individu yang bahagia adalah individu yang cenderung bersikap lebih
kolaboratif dengan orang lain tentunya dalam berbagai hal termasuk dalam melakukan
partisipasi sosial. Individu yang kolaboratif cenderung memiliki pandangan yang positif
dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa
berpartisipasi sosial dapat mengurangi stres. Ketika suatu individu memiliki suatu
permasalahan sosial, partisipasi sosial dapat menjadi solusi dari permasalahan sosial tersebut.
Hasil penelitian ini juga menekankan bahwa semakin sering seseorang melakukan partisipasi
sosial maka semakin tinggi pula kebahagiaan yang akan dirasakan oleh individu tersebut.
Adapun hasil yang ditemukan peneliti berdasarkan data demografis yang didapatkan peneliti
adalah semakin tinggi usia (semakin lama masa pensiun) maka diketahui semakin tinggi pula
kebahagiaannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eddington dan
Shuman (2005) yang menyatakan bahwa kebahagiaan tidak akan menurun seiring
bertambahnya usia. Pertambahan usia membuat kebahagiaan mereka cenderung lebih stabil
karena dengan bertambahnya usia, para lansia mengatur kembali dan menyesuaikan keadaan
diri mereka yang baru dengan tujuan-tujuan hidup yang sebelumnya sudah mereka tetapkan.
Sehingga para lansia tidak memaksakan pemenuhan tujuan-tujuan hidupnya lagi pada usia
lanjutnya. Disamping itu, semakin tinggi usia individu maka semakin sedikit life events
penting yang terjadi sehingga perubahan emosi yang disebabkan oleh kejadian dalam hidup
yang penting dan bermakna akan semakin kecil, sehingga kebahagiaan pada usia lanjut akan
cenderung stabil. Maka dari itu semakin lama masa pensiun dan semakin tinggi usia maka
kebahagiaannya cenderung stabil.
Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan, diketahui bahwa koefisien determinasi (r²) kedua
variabel di dalam penelitian hanya sebesar 0.061 yang artinya adalah partisipasi sosial
memiliki pengaruh sebesar 6.1% terhadap kebahagiaan pada purnawirawan TNI dan sebesar
93.9% sangat banyak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya baik secara internal
maupun eksternal yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Hal lain yang diperkirakan
menyebabkan sumbangan efektif partisipasi sosial terhadap kebahagiaan kecil dikarenakan
19
faktor yang secara dominan mempengaruhi kebahagiaan adalah faktor internal dimana faktor
internal ini murni berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Hal ini juga didasari oleh teori
kebahagiaan yang menyatakan pada dasarnya kebahagiaan itu bersifat subjektif dan
tergantung pada masing-masing individu mengenai bagaimana cara memaknai kebahagiaan
itu sendiri. Sementara itu, partisipasi sosial merupakan salah satu faktor pembentuk
kebahagiaan yang merupakan faktor eksternal sehingga tidak mengherankan apabila
partisipasi sosial memiliki sumbangan efektif yang kecil terhadap kebahagiaan. Adapun
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebahagiaan antara lain adalah gender, usia,
pendidikan, tingkat pendapatan, pernikahan, pekerjaan, prestasi, kesehatan, agama, dan
kejadian dalam hidup (Eddington & Shuman, 2005).
Dalam penelitian ini tentunya masih terdapat beberapa kelemahan yang membuat penelitian
ini dirasa kurang maksimal. Adapun beberapa hal penting yang diperkirakan dapat
mempengaruhi hasil dari penelitian ini adalah saat proses pengisian skala berlangsung.
Metode pengisian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah melakukan pembacaan skala atau
wawancara kepada sebagian dari subjek penelitian mengingat keterbatasan fisik yang dimiliki
oleh para punawirawan TNI sebagai subjek penelitian. Selain itu sebagian skala diisikan
sendiri oleh subjek dengan membawa pulang skala partisipasi sosial dan kebahagiaan setelah
perkumpulan purnawirawan TNI usai. Hal ini tentunya memunculkan kemungkinan subjek
melakukan pengisian skala dengan seadanya tanpa keseriusan mengingat keterbatasan subjek
dengan usia yang masuk kategori lansia bermacam-macam. Salah satunya adalah subjek
mengaku kesulitan dalam membaca dan juga memikirkan jawaban apa yang pas dan sesuai
dengan skala yang harus diisi. Kelemahan dalam penelitian ini tentunya menjadi sebuah
masukan bagi calon peneliti selanjutnya yang mengambil tema penelitian yang serupa dengan
peneliti.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial
memiliki korelasi yang positif dengan kebahagiaan. Hal tersebut ditandai dengan nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0.247 yang artinya semakin tinggi partisipasi sosial maka
semakin tinggi pula kebahagiaan individu. Namun sebaliknya, apabila partisipasi sosial
individu rendah, maka semakin rendah pula kebahagiaan individu tersebut. Selain itu dilihat
dari nilai signifikansi (p) dimana (p) = 0.013 < 0.05 yang artinya partisipasi sosial memiliki
hubungan positif yang signifikan dengan kebahagiaan dengan taraf kesalahan (alpha) 0.05.
Adapun hasil lain yang didapatkan pada penelitian ini adalah sumbangan efektif variabel
partisipasi sosial terhadap kebahagiaan yaitu sebesar 6.1% yang ditunjukkan dalam nilai
koefisien determinasi (r² = 0.061) dan sisanya sebesar 93.9% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
Implikasi dari penelitian ini yaitu diharapkan para purnawirawan TNI senantiasa mempunyai
kesibukan dan kegiatan pada masa pensiunnya sehingga dapat mempengaruhi kebahagiaan
yang akan para punawirawan TNI rasakan. Adapun kegiatan yang dimaksud salah satunya
adalah dengan melakukan kegiatan partisipasi sosial atau secara sosial aktif pada kegiatan
sosial yang ada di lingkungan sekitar atau dengan kata lain tetap selalu membangun relasi
sosial yang hangat dengan orang lain agar tingkat kebahagiaan pada masa pensiun tetap
dalam kondisi stabil dan meningkat. Selain itu para purnawirawan TNI juga sebaiknya
mendaftarkan diri mereka menjadi anggota Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI
dan POLRI (PEPABRI) agar dapat selalu mengikuti perkumpulan rutin bulanan para
purnawirawan dan menjaga partisipasi sosial mereka untuk tetap dilakukan dan juga dapat
memanfaatkan keahlian khusus pada masa kerja aktif sebagai pelatih TNI. Partisipasi sosial
20
juga memperkecil kemungkinan menurunnya tingkat kebahagiaan yang dapat berdampak
kepada stress dan juga kesehatan. Sehingga tentunya sangat penting sekali bagi
purnawirawan TNI untuk senantiasa menjaga kesibukan dengan cara melakukan partisipasi
sosial untuk selalu dapat meningkatkan kebahagiaan mereka.
Selain itu, diharapkan juga kepada lembaga Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI
dan POLRI (PEPABRI) untuk mewajibkan anggotanya yang telah pensiun agar dapat
menjadi anggota dari perkumpulan para purnawirawan TNI tersebut mengingat sistem yang
berlaku sesudah masa orde baru hingga saat ini adalah anggota TNI yang telah purna tugas
tidak diwajibkan untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Pepabri. Hal ini tentunya
menyebabkan aktivitas partisipasi sosial para purnawirawan akan berkurang selama masa
pensiunnya.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperkaya penelitian terkait dengan partisipasi
sosial dan juga kebahagiaan dengan menambah variabel-variabel lain yang tentunya belum
ditambahkan dan diteliti pada penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan
penelitian yang sebelumnya sudah diteliti dan memperkaya ilmu terkait variabel yang telah
diteliti sehingga dapat lebih bermanfaat bagi para pembaca.
REFERENSI
Argyle, M. & Crossland, J. (1987). Dimensions of positive emotions. The British Journal of
Social Psychology, 26, 127-137.
Barker, Chris and Martin, Brian. (2011). Participation: The Happiness Connection, Journal of
Public Deliberation: 7 (1). 1-11.
British Broadcasting Corporation. (2006). Test Your Happiness. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2015 dari
http://news.bbc.co.uk/2/hi/programmes/happiness_formula/4785402.stm
Cicognani, E, dkk. 2008. Social Participation, Sense of Community and Social Well Being: A
Study on American, Italian and Iranian University Students. Social Indicator
Research. 89, 97–112.
Eddington, N. dan Shuman, R. (2005). Subjective Well Being (Happiness). Continuing
Psychology Education: 6 Continuing Education Hours. Retrieved November 27,
2015, from http:/www.texcpe.com/cpe/PDF/ca-happiness.pdf
Ghamari, Mohammad. (2012). The Relationship of Social Capital and Happiness among
High School Students of Karaj City. Journal ofacademic research in bussiness. 2 (1),
353-369.
Gilmour, Heather. (2012). Social Participation and The Health and Well-Being of Canadian
Senior. Component of statistics Canada Catalogue. Health Reports, Retrieved
October 29, 2015, from
http://www.researchgate.net/publication/232607486_Social_participation_and_the_he
alth_and_well_being_of_Canadian_seniors
21
Hills, Petter & Michael Argyle. 2002. The Oxford Happiness Questionnaire: A Compact
Scale for The Measurement of Psychological Well-Being. Personality and Individual
Difference. 33(2002): 1073-1082
Levasseur, M. 2008. “Do quality of life, participation and environment of older adults differ
according to level of activity?”.Health Qual Life Outcomes.2008; 6: 30.
Prasojo, B.D. (2011). Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun Pada Pegawai Kementrian
Agama Yang Istrinya Bekerja Dan Tidak Bekerja.Skripsi. Semarang: Jurusan
Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Ryff, C. D., Magee, W. J., Kling, K. C., Wing, E. H. (1999). Forging macro-micro linkages in
the study of psychological well-being. In C.D Ryff & V.W Marshall (Eds.), The self
and society in aging processes (pp. 247–78). New York: Springer
Ross, Murray G.(1967). Community Organization, Principle and Practice, Second Edition.
New York: Harper and Row Publishers.
Santrock, J. W. (1998). Life-span Development (7th Edition). New York: McGraw-Hill
Higher Education
Santrock, J. W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi kelima).
Jakarta: Erlangga
Santrock, J. W. (2011). Life-span Development. Perkembangan Masa Hidup Edisi
Ketigabelas Jilid II. Jakarta: Erlangga
Santrock, John W. 2012. Life-span Development. 13 th Edition. University of Texas, Dallas :
Mc Graw-Hill
Schnittker, Jason. 2008. Happiness and Success: Genes, Families, and the Psychological
Effect of Socioeconomic Position and Social Support. Journal of Sociology. 114, 233-
259.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Winters, M.S. & Rundlett, A. (2014). “ The Challenge of Untangling The Relatioship
Between Partisipation and Happiness”. 10(1007), 1-19.
24
Blue Print
Skala Partisipasi Sosial
1. Blueprint Sebelum Validasi
No. Jenis Kegiatan Indikator F UF Jumlah
item
1. Kegiatan diluar
rumah
Melakukan kegiatan diluar rumah
bersama orang lain
1, 9,
13
5 4
2. Kegiatan
keagaaman
Melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan keagamaan di luar rumah
bersama orang lain
2, 10,
14
6 4
3. Kegiatan
olahraga atau
aktifitas fisik
Melakukan kegiatan olahraga dan
aktifitas fisik diluar rumah bersama
orang lain
3, 7,
15, 17
11 5
4. Kegiatan
rekreasi
Melakukan kegiatan rekreasi dan hobbi
bersama orang lain
12, 16 4, 8 4
5. Kegiatan
pelayanan
kesehatan
Mengikuti kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan
21, 24 18, 27 4
6. Kegiatan
komunitas
profesional di
lingkungan
sekitar
Mengikuti kegiatan
komunitas/organisasi di lingkungan
sekitar
19,
25, 28
22, 29 5
7. Kegiatan
volunteer
Mengikuti kegiatan amal dan sukarela 20, 30 23, 26 4
Jumlah item 19 11 30
25
2. Blueprint Setelah Validasi
No. Jenis Kegiatan Indikator F UF Jumlah
item
1. Kegiatan diluar
rumah
Melakukan kegiatan diluar rumah
bersama orang lain
1 1
2. Kegiatan
keagaaman
Melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan keagamaan di luar rumah
bersama orang lain
2, 10,
14
3
3. Kegiatan
olahraga atau
aktifitas fisik
Melakukan kegiatan olahraga dan
aktifitas fisik diluar rumah bersama
orang lain
7, 15,
17
3
4. Kegiatan
rekreasi
Melakukan kegiatan rekreasi dan hobbi
bersama orang lain
8 1
5. Kegiatan
pelayanan
kesehatan
Mengikuti kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan
24 27 2
6. Kegiatan
komunitas
profesional di
lingkungan
sekitar
Mengikuti kegiatan
komunitas/organisasi di lingkungan
sekitar
19, 28 29 3
7. Kegiatan
volunteer
Mengikuti kegiatan amal dan sukarela 26 4
Jumlah item 10 4 14
26
Blue Print
Skala Oxford Happiness Questionairre
1. Blueprint Sebelum Validasi
No. Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
item
1. Puas terhadap hidup Merasakan adanya
kepuasan dalam
hidup yang sudah
dijalani
12, 16, 20 1 4
2. Bersikap Ramah Menunjukkan
keramahan pada
lingkungan
4, 30* 32*, 33* 4
3. Bersikap Empati Ingin menunjukkan
kehangatan dan
kepedulian terhadap
sekitar
2, 34* 27, 31* 4
4. Berpikir Positif Memiliki gambaran
positif tentang hidup
yang sedang dijalani
3, 26 6, 10, 13 5
5. Rasa Sejahtera Merasakan
kesejahteraan dalam
hidup
9, 18 5, 19, 28 5
6.
Ceria Merasa sering
bersuka-cita
7, 11, 15,
22
29 5
7. Harga diri yang
positif
Merasa memiliki
semangat dan
kepercayaan diri
yang baik
8, 17, 25,
21
14, 24, 23 7
Jumlah item 19 15 34
2. Blueprint Setelah Validasi
No. Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
item
1. Puas terhadap hidup Merasakan adanya
kepuasan dalam
hidup yang sudah
dijalani
16, 20 2
2. Bersikap Ramah Menunjukkan
keramahan pada
lingkungan
4, 30* 32*, 33* 4
3. Bersikap Empati Ingin menunjukkan
kehangatan dan
kepedulian terhadap
sekitar
34* 27 2
27
4. Berpikir Positif Memiliki gambaran positif tentang hidup
yang sedang dijalani
3 6 2
5. Rasa Sejahtera Merasakan
kesejahteraan dalam
hidup
9, 18 5, 28 4
6.
Ceria Merasa sering
bersuka-cita
15, 22 29 3
7. Harga diri yang
positif
Merasa memiliki
semangat dan
kepercayaan diri
yang baik
8, 17, 25 24 4
Jumlah item 13 8 21
28
LAMPIRAN II
Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas
Skala Partisipasi Sosial dan Skala Oxford
Happiness Questionairre
29
Output Skala Partisipasi Sosial
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.702 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 90.81 67.995 .307 .690
@2 90.24 66.383 .357 .685
@3 91.34 66.654 .297 .689
@4 90.11 68.495 .267 .692
@5 90.15 75.733 -.265 .729
@6 91.19 73.929 -.151 .723
@7 91.10 64.712 .416 .679
@8 90.03 65.573 .473 .678
@9 89.71 72.570 -.061 .711
@10 90.34 64.818 .471 .676
@11 90.34 65.867 .225 .697
@12 90.15 72.847 -.085 .716
@13 89.85 69.274 .207 .696
@14 89.87 67.557 .305 .689
@15 91.47 67.532 .318 .689
@16 90.40 68.966 .163 .699
@17 91.52 65.533 .400 .681
@18 89.68 71.402 .033 .706
@19 90.79 63.972 .415 .678
@20 90.34 68.687 .240 .694
@21 91.69 68.347 .236 .694
@22 89.42 69.166 .175 .698
@23 89.47 70.745 .050 .707
@24 91.16 62.924 .493 .671
@25 90.52 72.319 -.045 .712
@26 89.24 67.400 .370 .686
@27 90.08 64.764 .473 .676
@28 89.65 66.823 .395 .684
@29 89.24 66.809 .392 .684
@30 90.21 71.283 .022 .708
30
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.809 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 40.41 41.375 .310 .805
@2 39.84 39.716 .393 .800
@7 40.67 36.935 .544 .787
@8 39.65 39.554 .471 .794
@10 39.94 38.706 .489 .792
@14 39.46 40.672 .332 .804
@15 41.03 39.580 .411 .798
@17 41.14 40.382 .313 .806
@19 40.37 37.526 .448 .796
@24 40.73 35.716 .601 .781
@26 38.84 40.652 .400 .799
@27 39.67 38.355 .509 .791
@28 39.24 40.894 .344 .803
@29 38.84 39.910 .451 .796
31
Output Skala Oxford Happiness Questionairre
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.819 34
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@1 138.238 169.765 -.076 .826
@2 139.619 170.659 -.108 .829
@3 138.968 155.547 .481 .809
@4 139.683 154.156 .493 .808
@5 140.016 156.306 .354 .813
@6 139.397 159.921 .316 .814
@7 138.714 162.272 .247 .817
@8 139.175 159.759 .373 .813
@9 138.492 157.028 .492 .809
@10 138.921 158.816 .296 .815
@11 138.857 163.157 .191 .818
@12 138.508 168.706 -.021 .823
@13 139.032 164.515 .137 .820
@14 139.508 162.544 .222 .817
@15 139.270 155.813 .495 .808
@16 138.857 161.092 .383 .813
@17 139.159 158.297 .408 .811
@18 139.238 156.991 .437 .810
@19 139.349 164.037 .122 .822
@20 140.032 156.096 .419 .811
@21 138.540 160.091 .290 .815
@22 138.873 159.532 .322 .814
@23 139.492 162.383 .206 .818
@24 138.841 157.684 .363 .813
@25 139.540 152.543 .538 .806
@26 139.667 159.903 .324 .814
@27 139.540 159.349 .302 .815
@28 139.762 155.313 .386 .812
@29 138.746 160.580 .313 .815
@30 139.413 154.117 .463 .809
@31 138.556 160.832 .317 .814
32
@32 138.619 161.014 .325 .814
@33 138.508 158.770 .346 .813
@34 138.349 158.650 .337 .814
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.848 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@3 91.254 114.870 .504 .839
@4 91.968 112.709 .559 .836
@5 92.302 113.504 .450 .841
@6 91.683 118.543 .344 .845
@8 91.460 117.510 .454 .841
@9 90.778 117.208 .463 .841
@15 91.556 113.864 .582 .836
@16 91.143 119.544 .424 .843
@17 91.444 116.896 .452 .841
@18 91.524 115.963 .469 .840
@20 92.317 116.801 .375 .844
@22 91.159 118.039 .357 .844
@24 91.127 117.951 .329 .846
@25 91.825 114.953 .442 .841
@26 91.952 120.465 .259 .848
@27 91.825 117.275 .361 .844
@28 92.048 116.562 .329 .846
@29 91.032 119.160 .340 .845
@30 91.698 112.440 .534 .837
@31 90.841 120.523 .286 .846
@32 90.905 119.765 .344 .845
@33 90.794 118.941 .308 .846
@34 90.635 115.784 .438 .841
Reliability Statistics
33
Cronbach's
Alpha
N of Items
.846 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
@3 82.841 102.394 .514 .835
@4 83.556 100.283 .571 .832
@5 83.889 101.197 .453 .838
@6 83.270 106.168 .338 .842
@8 83.048 105.175 .449 .838
@9 82.365 104.977 .453 .838
@15 83.143 101.673 .580 .833
@16 82.730 107.361 .401 .840
@17 83.032 104.999 .425 .839
@18 83.111 103.423 .479 .837
@20 83.905 104.346 .378 .841
@22 82.746 105.612 .355 .842
@24 82.714 104.949 .353 .842
@25 83.413 103.408 .407 .840
@27 83.413 104.569 .374 .841
@28 83.635 104.623 .310 .845
@29 82.619 106.724 .336 .842
@30 83.286 100.014 .546 .833
@32 82.492 107.189 .345 .842
@33 82.381 106.304 .314 .843
@34 82.222 103.337 .443 .838
35
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas GKB 1 lt. 5 Kampus III UMM
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Tia Safira (201210230311118) mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, saat ini sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi saya memerlukan data yang akan dianalisis. Berkaitan dengan
pemerolehan data penelitian, saya mengharap kesediaan saudara/i untuk membantu
memberikan data penelitian dengan cara mengisi angket yang telah saya sediakan. Angket
berisikan kesesuaian atau ketidaksesuaianSaudara/i dengan pernyataan yang ada. Oleh sebab
itu dimohon tidak ragu dalam menjawab setiap pernyataan yang tersajikan, dan pilih yang
sesuai dengan kondisi Saudara/i. Semua data yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan
hanya digunakan dalam penelitian ini. Atas bantuan dan kerjasama Saudara/i saya ucapkan
terima kasih.
Hormat Saya,
Tia Safira
36
IDENTITAS DIRI
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pangkat terakhir :
Jumlah Anak :
Agama :
Petunjuk Pengisian
Skala 1
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat enam
pilihan jawaban, diantaranya:
SS : Bila anda merasa Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
S : Bila anda merasa Setuju dengan pernyataan tersebut.
AS : Bila anda merasa Agak Setuju dengan pernyataan tersebut.
ATS : Bila anda merasa Agak Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda dan berilah
tanda checklist (√) pada jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada
yang terlewat.
Selamat Mengerjakan
No PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
1 Saya merasa bahwa hidup ini sangat
bermanfaat.
2 Saya memiliki perasaan yang sangat hangat
terhadap hampir semua orang.
3 Saya jarang bangun tidur dengan perasaan
bugar.
4 Saya tidak terlalu merasa optimis tentang
masa depan.
RAHASIA
37
No PERNYATAAN SS S AS ATS TS STS
5 Saya selalu berkomitmen dan terlibat dalam
aktivitas-aktivitas yang saya lakukan.
6 Hidup ini baik.
7 Saya sangat bahagia.
8 Saya menemukan keindahan dalam beberapa
hal.
9 Saya selalu bisa memberikan efek
menyenangkan bagi orang lain.
10 Saya bisa cocok (menemukan waktu yang
tepat untuk) semua hal yang saya inginkan.
11 Saya merasa mampu meraih apa pun.
12 Saya sering mengalami sukacita dan
kegembiraan.
13 Saya tidak memiliki arti dan tujuan dalam
hidup saya.
14 Saya merasa saya memiliki banyak energi.
15 Saya tidak melakukan aktifitas yang
menyenangkan bersama orang lain.
16 Saya tidak merasa begitu sehat.
17 Saya tidak memiliki kenangan yang
membahagiakan dari masa lalu.
18 Saya selalu menyapa hampir semua orang
yang saya kenal.
19 Saya kurang dapat tersenyum kepada orang
lain.
20 Saya akan pura-pura tidak melihat ketika
bertemu dengan orang yang saya kenal.
21 Saya akan membantu rekan saya yang
mengalami kesulitan.
TERIMA KASIH
38
Petunjuk Pengisian
Skala 2
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban di Bagian Pertama, diantaranya:
SS : Sangat Sering / 4 kali dalam sebulan
S : Sering / 3 kali dalam sebulan
CS : Cukup Sering / 2 kali dalam sebulan
J : Jarang / 1 kali dalam sebulan
TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada
jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat.
Pilihan SS S CS J TP
Total Aktifitas 4 3 2 1 0
SelamatMengerjakan
NO Seserapa sering anda melakukan hal-hal dibawah
ini dalam kurun satu bulan terkahir.
SS S CS J TP
1 Saya mengikuti acara arisan keluarga.
2 Saya menjadi anggota organisasi keagamaan di
lingkungan saya
3 Saya menyempatkan diri untuk hadir setiap kali diadakan
kegiatan olahraga di lingkungan sekitar
4 Saya jarang meluangkan waktu dengan keluarga untuk
rekreasi bersama
5 Saya menjadi pengurus/panitia kegiatan keagamaan
6 Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung di
tempat ibadah
7 Saya mengajak keluarga/teman/kerabat untuk olahraga
bersama
8 Saya terlibat dalam kegiatan perkumpulan olahraga
39
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan
jawaban di bagian kedua, diantaranya:
SS : Sangat Sering / 10-12 kali dalam setahun
S : Sering / 7-9 kali dalam setahun
CS : Cukup Sering / 4-6 kali dalam setahun
J : Jarang / 1-3 kali dalam setahun
TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada
jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat.
Pilihan SS S CS J TP
Total Aktifitas 10-12 7-9 4-6 1-3 0
Selamat Mengerjakan
NO Seberapa sering anda melakukan hal-hal di bawah ini
dalam kurun waktu satu tahun terakhir
SS S CS J TP
9 Saya mengikuti arisan di perkumpulanlingkungan sekitar
saya
10 Saya mengikuti sosialisasi/penyuluhan terkait kesehatan
11 Saya tidaktertarik menjadi sukarelawan ketika
masyarakat di lingkungan saya tertimpa musibah
12 Saya menolak ajakan keluarga/teman/kerabat untuk
melakukan cek kesehatan
13 Saya menghadiri undangan dari orang-orang di sekitar
saya
14 Saya menolak untuk mengikuti kerja bakti di lingkungan
saya
TERIMA KASIH
41
HASIL UJI KORELASI PARTISIPASI SOSIAL DAN KEBAHAGIAAN
Correlations
ohq sps
ohq
Pearson Correlation 1 .247*
Sig. (2-tailed) .013
N 100 100
sps
Pearson Correlation .247* 1
Sig. (2-tailed) .013
N 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
TABULASI T SKOR BERDASARKAN PENDIDIKAN
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
ohq
Between Groups 21,071 2 10,536 ,266 ,767
Within Groups 3847,119 97 39,661
Total 3868,190 99
sps
Between Groups 81,343 2 40,671 2,169 ,120
Within Groups 1818,447 97 18,747
Total 1899,790 99
TABULASI T SKOR BERDASARKAN PANGKAT TERAKHIR
Descriptives
N Mean Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximu
m
Lower Bound Upper Bound
ohq
SD 19 80,16 4,705 1,079 77,89 82,43 71 90
SMP 54 80,37 6,891 ,938 78,49 82,25 57 92
SMA 27 81,33 5,987 1,152 78,96 83,70 68 94
Total 100 80,59 6,251 ,625 79,35 81,83 57 94
sps
SD 19 40,95 4,075 ,935 38,98 42,91 34 50
SMP 54 41,50 4,060 ,552 40,39 42,61 34 50
SMA 27 43,33 4,985 ,959 41,36 45,31 36 56
Total 100 41,89 4,381 ,438 41,02 42,76 34 56
42
Group Statistics
Pangkat N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ohq Bintara 88 80.28 6.261 .667
Perwira 12 82.83 5.952 1.718
sps Bintara 88 41.65 4.326 .461
Perwira 12 43.67 4.559 1.316
TABULASI T SKOR BERDASARKAN LAMA MASA PENSIUN
Group Statistics
usiakoding N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ohq 2-10 tahun 26 78,38 7,658 1,502
11-19 tahun 74 81,36 5,528 ,643
sps 2-10 tahun 26 40,73 3,628 ,712
11-12 tahun 74 42,30 4,568 ,531
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
o
h
q
Equal variances
assumed
.001 .978 -
1.330
98 .186 -2.549 1.916 -6.352 1.253
Equal variances
not assumed
-
1.383
14.52
8
.188 -2.549 1.843 -6.489 1.391
s
p
s
Equal variances
assumed
.429 .514 -
1.507
98 .135 -2.019 1.339 -4.677 .639
Equal variances
not assumed
-
1.448
13.84
0
.170 -2.019 1.395 -5.013 .975
43
LAMPIRAN V
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
ohq
Equal variances
assumed
2,471 ,119 -2,128 98 ,036 -2,980 1,400 -5,759 -,201
Equal variances not
assumed
-1,824 34,596 ,077 -2,980 1,634 -6,298 ,338
sps
Equal variances
assumed
2,848 ,095 -1,580 98 ,117 -1,567 ,991 -3,534 ,401
Equal variances not
assumed
-1,764 54,784 ,083 -1,567 ,888 -3,346 ,213
45
HASIL UJI NORMALITAS
Statistics
ohq sps
N Valid 100 100
Missing 0 0
Skewness -.391 .670
Std. Error of Skewness .241 .241
Kurtosis 1.049 .054
Std. Error of Kurtosis .478 .478
Pada tabel ini Skewness Oxford Happiness Questionairre adalah -0.391 dan nilai Std. Error
of Skewness Oxford Happiness Questionairre adalah 0.241. Hasil dari -0.391/0.241 = -
1.623, karena hasil pembagian berada diantara ± 1.96 maka distribusi data normal. Kemudian
data partisipasi sosial menunjukkan nilai kurtosis sebesar 0.054 dan nilai Std. Error of
Kurtosis partisipasi sosial adalah 0.478. Hasil dari 0.054/0.478 = 0.113, karena hasil
pembagian berada diantara ± 1.96 maka distibusi data normal.
HASIL UJI LINEARITAS
Nilai Linearity sebesar 0.014 karena nilai Sig kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa partisipasi sosial dan kebahagiaan memiliki hubungan yang linier.
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
ohq * sps
Between Groups
(Combined) 750.292 16 46.893 1.248 .251
Linearity 235.225 1 235.225 6.262 .014
Deviation from
Linearity
515.067 15 34.338 .914 .552
Within Groups 3117.898 83 37.565
Total 3868.190 99
47
DATA SUBJEK
NO. NAMA USIA JK PENDIDIKAN PANGKAT AGAMA KEGIATAN
1 H. Zaruri 73 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
2 Moch. Tosin 74 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
3 Husni Madjid 73 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
4 Rusdi Zen 70 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
5 Syaman 72 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
6 Matrokim 71 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
7 Huzer Musa 72 L SMA Bintara Islam Ada Kegiatan
8 Sabar 71 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
9 I Putu Deres 67 L SMA Perwira Hindu Tidak Ada Kegiatan
10 Sairin 72 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
11 H. Soleman 68 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
12 Ngatemun 70 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
13 Sudjarwo 74 L SMA Bintara Islam Ada Kegiatan
14 Achmad S 73 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
15 Slamet Riyadi 74 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
16 Tukidjo 73 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
17 Akmadi 73 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
18 A. Sahid 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
19 M. Sani 76 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
20 Sutrisno 68 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
21 Sukimin 67 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
22 Joko Susilo 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
23 Sutarman 74 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
24 Wahono 65 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
25 Sukismi 70 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
26 Darmono 74 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
27 Sutikno 75 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
28 Arifin P 72 L SMA Perwira Islam Tidak Ada Kegiatan
29 Wardhin 77 L SMA Bintara Islam Ada Kegiatan
30 Mardjohan 77 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
31 Slamet N 73 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
32 Wahana 67 L SMP Bintara Katolik Ada Kegiatan
33 Sutarman 70 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
34 Arief Supriadi 67 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
35 Bayu Nugroho 72 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
36 Indra 65 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
37 Imam Ramdan 69 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
38 Gatot 71 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
39 Rozikin 68 L SMP Perwira Islam Tidak Ada Kegiatan
40 Samiono 76 L SMP Perwira Islam Ada Kegiatan
41 Hasan Basri 74 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
42 Sukarma 76 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
48
NO. NAMA USIA JK PENDIDIKAN PANGKAT AGAMA KEGIATAN
43 Dalimin 70 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
44 Masduki 71 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
45 I Kadek S 71 L SMP Bintara Hindu Ada Kegiatan
46 M. Pardiono 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
47 Suratno 67 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
48 Agus Sutrisno 71 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
49 Kusnadi 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
50 Joko S 72 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
51 Kastam 73 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
52 Subagio 69 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
53 Firdaus 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
54 Mujiran 69 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
55 Andriyanto S 71 L SD Bintara Katolik Tidak Ada Kegiatan
56 M. Soleh 69 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
57 Mas'ud 69 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
58 Joko Adi 66 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
59 Sudianto 70 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
60 Pudji S 65 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
61 Dwi Ardianto 68 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
62 Jajang 73 L SMA Bintara Islam Ada Kegiatan
63 Rano Raharjo 71 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
64 R.M Andrias 62 L SMA Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
65 M. Kasim 70 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
66 Fajar 76 L SMA Perwira Islam Ada Kegiatan
67 Saetulah 70 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
68 Zulfikar 65 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
69 Abd. Kadir 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
70 Kusman 67 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
71 Jaelani 65 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
72 Agung W 71 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
73 Hadi Harjana 69 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
74 Tukijo 60 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
75 Sukismin 68 L SD Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
76 Arief 70 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
77 Agus Teguh 70 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
78 Amirul M 72 L SMP Perwira Islam Tidak Ada Kegiatan
79 M. Firdaus 69 L SD Bintara Islam Ada Kegiatan
80 Nugroho 65 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
81 Mudjito 73 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
82 Peterus D 66 L SMA Bintara Kristen Ada Kegiatan
83 Junaidi S 69 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
84 Edi Efendi 69 L SMA Perwira Katolik Ada Kegiatan
85 Supeno D 71 L SMA Perwira Islam Ada Kegiatan
86 Juarsyah 73 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
49
NO. NAMA USIA JK PENDIDIKAN PANGKAT AGAMA KEGIATAN
87 Roy M 64 L SMA Bintara Kristen Tidak Ada Kegiatan
88 Tongku A 69 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
89 Ismed 68 L SMA Bintara Islam Ada Kegiatan
90 Ida Bagus S 65 L SMP Bintara Hindu Ada Kegiatan
91 Fajrin 66 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
92 Rd. Irsya K 71 L SMA Perwira Islam Ada Kegiatan
93 Mawardi 75 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
94 Yos Sudarso 73 L SMA Bintara Katolik Ada Kegiatan
95 Aan Sundari 75 L SMA Perwira Islam Tidak Ada Kegiatan
96 Hazrizal 72 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
97 Sofyan 69 L SMA Perwira Islam Ada Kegiatan
98 Tarmizi 66 L SMP Bintara Islam Tidak Ada Kegiatan
99 Rustam B 69 L SMP Bintara Islam Ada Kegiatan
100 Mukhlis 70 L SMA Perwira Islam Ada Kegiatan
50
SKALA PARTISIPASI SOSIAL
SUBJEK JAWABAN SKALA PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14
1 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 41 -0.20317 47.97 Rendah
2 3 3 2 3 3 3 1 1 1 2 3 4 3 2 34 -1.80112 31.99 Rendah
3 2 3 2 3 3 4 2 1 3 2 4 3 5 4 41 -0.20317 47.97 Rendah
4 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 5 3 4 4 37 -1.11628 38.84 Rendah
5 2 3 2 3 3 4 2 1 2 2 5 3 4 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
6 2 3 3 5 4 4 2 1 3 2 2 4 3 2 40 -0.43145 45.69 Rendah
7 3 4 3 4 4 5 2 2 2 3 4 4 5 5 50 1.85134 68.51 Tinggi
8 2 3 2 3 2 4 2 1 2 2 5 3 3 3 37 -1.11628 38.84 Rendah
9 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 4 4 4 4 36 -1.34456 36.55 Rendah
10 3 3 3 5 3 5 3 3 2 3 5 4 4 4 50 1.85134 68.51 Tinggi
11 3 2 3 4 5 4 2 2 3 2 5 4 5 5 49 1.62306 66.23 Tinggi
12 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 4 2 5 4 41 -0.20317 47.97 Rendah
13 3 2 2 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 43 0.25339 52.53 Tinggi
14 3 3 3 5 3 3 3 3 4 2 5 4 4 4 49 1.62306 66.23 Tinggi
15 3 3 2 5 5 4 3 3 4 5 4 3 3 3 50 1.85134 68.51 Tinggi
16 3 5 3 4 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 44 0.48167 54.82 Tinggi
17 3 4 2 4 3 3 2 1 3 3 4 3 3 4 42 0.02511 50.25 Tinggi
18 2 3 2 3 2 4 1 1 2 2 5 3 4 5 39 -0.65972 43.4 Rendah
19 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 4 2 2 4 34 -1.80112 31.99 Rendah
20 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 39 -0.65972 43.4 Rendah
21 3 2 1 3 2 4 1 2 2 1 5 3 4 5 38 -0.888 41.12 Rendah
22 2 3 1 3 3 4 3 1 2 2 4 3 5 3 39 -0.65972 43.4 Rendah
23 2 3 1 3 3 3 1 2 3 2 3 4 4 4 38 -0.888 41.12 Rendah
24 2 3 1 3 3 4 1 1 1 2 4 2 5 4 36 -1.34456 36.55 Rendah
25 2 3 2 3 3 4 2 1 3 3 3 3 4 5 41 -0.20317 47.97 Rendah
51
SUBJEK JAWABAN SKALA PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14
26 2 4 1 3 3 3 1 2 3 1 4 3 4 4 38 -0.888 41.12 Rendah
27 3 4 2 3 3 3 1 2 3 2 4 3 4 5 42 0.02511 50.25 Tinggi
28 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 4 41 -0.20317 47.97 Rendah
29 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 5 3 4 5 49 1.62306 66.23 Tinggi
30 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 5 5 4 5 56 3.22101 82.21 Tinggi
31 2 3 2 3 3 4 2 2 1 1 4 3 4 4 38 -0.888 41.12 Rendah
32 4 3 5 1 3 3 1 2 2 2 4 3 5 4 42 0.02511 50.25 Tinggi
33 3 3 2 5 3 3 2 2 2 2 4 1 4 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
34 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 4 3 5 4 39 -0.65972 43.4 Rendah
35 4 4 4 4 3 3 2 2 2 1 4 3 5 4 45 0.70995 57.1 Tinggi
36 4 4 2 3 3 4 1 2 3 1 4 3 5 4 43 0.25339 52.53 Tinggi
37 5 4 4 2 4 4 3 3 4 1 4 3 5 3 49 1.62306 66.23 Tinggi
38 2 3 2 2 3 4 3 2 2 1 4 3 4 5 40 -0.43145 45.69 Rendah
39 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 5 2 5 4 39 -0.65972 43.4 Rendah
40 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 5 3 5 3 45 0.70995 57.1 Tinggi
41 2 3 2 3 3 3 2 2 1 1 4 3 4 3 36 -1.34456 36.55 Rendah
42 2 3 2 3 4 3 1 3 3 1 4 3 4 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
43 3 4 2 3 3 3 3 1 2 2 4 3 4 4 41 -0.20317 47.97 Rendah
44 3 2 2 3 3 3 1 1 3 1 4 2 5 4 37 -1.11628 38.84 Rendah
45 4 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 3 4 5 42 0.02511 50.25 Tinggi
46 3 2 4 4 4 3 1 1 1 1 4 3 5 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
47 2 3 2 3 4 4 2 2 1 2 4 3 4 5 41 -0.20317 47.97 Rendah
48 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 5 3 5 4 46 0.93822 59.38 Tinggi
49 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 5 37 -1.11628 38.84 Rendah
50 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 4 3 5 5 44 0.48167 54.82 Tinggi
51 2 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 5 3 3 40 -0.43145 45.69 Rendah
52 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 4 3 4 4 37 -1.11628 38.84 Rendah
52
SUBJEK JAWABAN SKALA PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14
53 2 3 3 2 3 4 2 2 1 1 5 3 5 3 39 -0.65972 43.4 Rendah
54 3 2 2 2 4 4 1 2 3 4 4 1 3 3 38 -0.888 41.12 Rendah
55 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 4 3 4 5 37 -1.11628 38.84 Rendah
56 3 3 1 2 4 3 3 2 2 2 4 4 5 3 41 -0.20317 47.97 Rendah
57 2 3 2 3 3 4 1 1 3 1 4 2 5 4 38 -0.888 41.12 Rendah
58 2 2 2 3 3 4 1 2 2 1 5 3 5 5 40 -0.43145 45.69 Rendah
59 3 2 3 4 5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 44 0.48167 54.82 Tinggi
60 3 4 2 3 3 3 2 2 3 1 4 2 5 4 41 -0.20317 47.97 Rendah
61 2 3 1 2 2 4 2 3 2 1 4 3 5 5 39 -0.65972 43.4 Rendah
62 3 5 2 3 5 5 2 2 3 2 4 4 3 5 48 1.39478 63.95 Tinggi
63 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 5 4 3 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
64 3 4 1 3 3 3 2 2 3 2 4 3 5 3 41 -0.20317 47.97 Rendah
65 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 2 5 4 38 -0.888 41.12 Rendah
66 3 4 2 4 4 5 3 3 3 3 4 2 4 5 49 1.62306 66.23 Tinggi
67 4 4 3 3 3 5 3 2 3 3 5 3 4 5 50 1.85134 68.51 Tinggi
68 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 4 3 5 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
69 4 3 1 3 3 3 1 1 1 2 5 3 4 5 39 -0.65972 43.4 Rendah
70 4 3 5 3 4 4 1 2 2 2 4 3 4 5 46 0.93822 59.38 Tinggi
71 2 2 1 3 2 3 1 1 3 3 5 3 4 4 37 -1.11628 38.84 Rendah
72 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 5 3 4 4 42 0.02511 50.25 Tinggi
73 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 5 4 4 5 50 1.85134 68.51 Tinggi
74 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 4 2 4 4 35 -1.57284 34.27 Rendah
75 2 2 4 3 3 3 2 3 1 2 5 3 5 3 41 -0.20317 47.97 Rendah
76 2 3 2 3 4 3 2 1 4 1 2 3 5 2 37 -1.11628 38.84 Rendah
77 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 5 4 44 0.48167 54.82 Tinggi
78 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 5 3 5 4 38 -0.888 41.12 Rendah
79 3 4 1 3 4 4 2 3 3 1 3 4 4 4 43 0.25339 52.53 Tinggi
SUBJEK JAWABAN SKALA PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS KATEGORI
53
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14
80 2 2 2 3 3 4 2 1 4 2 4 3 4 4 40 -0.43145 45.69 Rendah
81 3 4 3 4 5 5 3 1 2 3 5 4 3 3 48 1.39478 63.95 Tinggi
82 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 5 43 0.25339 52.53 Tinggi
83 3 4 2 3 5 5 2 1 3 2 2 3 3 4 42 0.02511 50.25 Tinggi
84 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 5 3 3 5 48 1.39478 63.95 Tinggi
85 3 5 4 1 5 4 2 1 3 3 4 3 2 5 45 0.70995 57.1 Tinggi
86 3 4 4 4 3 2 1 1 3 3 2 5 2 3 40 -0.43145 45.69 Rendah
87 3 4 2 3 4 4 2 1 2 1 4 2 2 2 36 -1.34456 36.55 Rendah
88 3 4 2 4 3 4 2 3 3 2 4 2 3 4 43 0.25339 52.53 Tinggi
89 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 43 0.25339 52.53 Tinggi
90 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 46 0.93822 59.38 Tinggi
91 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 48 1.39478 63.95 Tinggi
92 4 3 3 3 5 4 3 1 3 4 2 4 3 4 46 0.93822 59.38 Tinggi
93 3 2 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 4 4 42 0.02511 50.25 Tinggi
94 4 5 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 5 44 0.48167 54.82 Tinggi
95 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 1 41 -0.20317 47.97 Rendah
96 2 4 3 2 2 5 1 2 3 2 4 1 5 5 41 -0.20317 47.97 Rendah
97 4 3 3 2 2 3 2 2 4 4 5 4 3 5 46 0.93822 59.38 Tinggi
98 2 3 1 2 4 3 1 1 3 2 5 4 5 5 41 -0.20317 47.97 Rendah
99 4 3 3 4 4 3 1 1 3 4 4 4 3 5 46 0.93822 59.38 Tinggi
100 3 5 3 3 5 5 3 2 3 4 4 3 2 5 50 1.85134 68.51 Tinggi
54
SKALA OXFORD HAPPINESS QUESTIONAIRRE
SUBJEK JAWABAN SKALA OXFORD HAPPINESS QUESTIONAIRRE
JML Z OHQ T
OHQ KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21
1 5 4 2 4 4 3 4 5 4 5 2 4 6 4 2 4 6 4 6 3 6 87 1.02547 60.25 Tinggi
2 4 5 3 5 4 5 4 3 4 5 2 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 82 0.22557 52.26 Tinggi
3 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 2 5 5 2 2 3 4 5 5 6 3 83 0.38555 53.86 Tinggi
4 4 3 2 4 4 5 4 4 3 3 4 5 3 2 4 3 5 4 4 6 4 80 -0.09439 49.06 Rendah
5 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 3 6 4 4 4 4 3 3 6 5 6 87 1.02547 60.25 Tinggi
6 4 3 2 3 4 6 4 4 3 3 3 6 5 5 4 2 4 4 6 5 4 84 0.54553 55.46 Tinggi
7 3 2 3 4 3 4 4 3 5 4 2 6 5 4 2 4 5 4 5 4 5 81 0.06559 50.66 Tinggi
8 3 4 4 2 5 3 4 4 3 5 4 6 3 3 3 2 4 2 4 5 4 77 -0.57433 44.26 Rendah
9 5 3 4 3 3 5 5 4 4 5 4 2 5 3 4 5 6 3 4 6 5 88 1.18545 61.85 Tinggi
10 5 5 1 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 89 1.34543 63.45 Tinggi
11 5 4 2 3 4 6 5 6 5 4 3 5 5 4 3 3 5 2 5 5 4 88 1.18545 61.85 Tinggi
12 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 3 3 5 5 3 4 5 6 89 1.34543 63.45 Tinggi
13 5 4 2 4 4 5 5 5 4 4 2 6 4 5 3 3 5 3 4 5 5 87 1.02547 60.25 Tinggi
14 4 4 4 2 4 5 5 4 4 6 2 4 6 3 5 4 6 5 5 4 6 92 1.82536 68.25 Tinggi
15 4 4 4 5 2 5 4 2 5 5 5 5 6 4 5 3 3 5 5 4 6 91 1.66538 66.65 Tinggi
16 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 3 4 1 5 2 3 3 3 5 6 81 0.06559 50.66 Tinggi
17 5 2 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 6 89 1.34543 63.45 Tinggi
18 3 2 4 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 4 3 3 4 2 5 5 4 80 -0.09439 49.06 Rendah
19 3 4 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 2 2 5 3 5 4 5 82 0.22557 52.26 Tinggi
20 4 3 2 3 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 2 4 4 4 5 6 84 0.54553 55.46 Tinggi
21 4 4 2 3 3 5 3 5 5 4 3 3 5 5 3 4 5 4 4 4 6 84 0.54553 55.46 Tinggi
22 4 3 2 4 3 5 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 5 3 3 3 4 78 -0.41435 45.86 Rendah
23 5 3 3 4 3 5 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 5 5 5 6 81 0.06559 50.66 Tinggi
24 4 4 2 3 3 5 3 5 4 3 3 3 5 3 5 4 3 2 4 5 4 77 -0.57433 44.26 Rendah
25 4 3 4 2 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 3 6 79 -0.25437 47.46 Rendah
SUBJEK JAWABAN SKALA OXFORD HAPPINESS QUESTIONAIRRE JML Z OHQ T KATEGORI
55
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 OHQ
26 3 5 4 3 4 5 4 5 4 5 2 4 4 5 3 2 6 4 4 5 6 87 1.02547 60.25 Tinggi
27 3 4 3 5 4 5 2 4 3 3 3 3 5 3 3 2 5 3 4 6 5 78 -0.41435 45.86 Rendah
28 4 3 3 4 4 5 3 4 3 2 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 78 -0.41435 45.86 Rendah
29 6 4 2 4 4 4 5 5 4 3 2 4 3 1 5 3 6 5 6 3 6 85 0.70551 57.06 Tinggi
30 2 5 5 5 5 4 5 6 5 4 2 4 5 4 5 2 5 5 5 5 6 94 2.14532 71.45 Tinggi
31 3 3 3 4 4 5 2 3 4 3 4 3 4 1 4 2 5 4 5 4 3 73 -1.21424 37.86 Rendah
32 3 4 5 2 4 3 4 5 4 2 1 4 5 1 3 3 5 4 2 5 5 74 -1.05426 39.46 Rendah
33 3 4 2 4 5 6 4 4 5 3 5 5 5 1 4 3 6 3 4 6 6 88 1.18545 61.85 Tinggi
34 4 3 4 3 5 3 3 3 5 4 2 4 2 2 2 2 4 5 5 5 4 74 -1.05426 39.46 Rendah
35 3 5 4 3 5 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 5 3 2 4 4 77 -0.57433 44.26 Rendah
36 5 4 4 3 2 3 2 4 4 5 4 5 6 2 4 2 6 4 5 6 6 86 0.86549 58.65 Tinggi
37 3 3 2 4 4 2 4 3 5 4 2 3 6 2 3 5 3 2 6 4 5 75 -0.89428 41.06 Rendah
38 2 1 5 3 4 5 4 3 5 3 2 3 4 2 3 5 4 5 3 6 6 78 -0.41435 45.86 Rendah
39 6 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 3 5 5 6 3 3 5 3 92 1.82536 68.25 Tinggi
40 5 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 5 5 3 4 1 4 4 4 6 5 85 0.70551 57.06 Tinggi
41 5 2 2 3 4 5 4 4 3 4 3 6 4 4 4 3 5 4 4 4 6 83 0.38555 53.86 Tinggi
42 4 3 2 3 3 6 4 4 3 4 3 5 5 5 3 4 5 4 5 6 6 87 1.02547 60.25 Tinggi
43 5 5 3 5 3 6 5 4 6 4 2 2 5 1 4 2 5 2 3 4 6 82 0.22557 52.26 Tinggi
44 5 4 3 4 3 5 4 5 4 3 2 5 6 3 5 4 4 4 4 4 4 85 0.70551 57.06 Tinggi
45 5 6 3 4 5 6 4 5 4 6 2 5 5 3 5 2 5 3 3 5 5 91 1.66538 66.65 Tinggi
46 2 4 2 4 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 6 76 -0.7343 42.66 Rendah
47 2 4 3 5 3 4 3 4 4 3 3 5 6 2 4 5 4 4 5 6 6 85 0.70551 57.06 Tinggi
48 4 5 4 4 5 4 2 4 3 2 5 5 3 5 3 5 4 4 2 4 4 81 0.06559 50.66 Tinggi
49 5 4 2 3 5 4 3 4 5 3 2 3 6 2 4 4 3 2 5 3 5 77 -0.57433 44.26 Rendah
50 3 2 4 2 4 2 3 5 4 3 3 5 5 3 4 3 6 4 5 4 6 80 -0.09439 49.06 Rendah
51 4 3 5 4 4 2 4 3 4 5 2 4 5 4 3 2 5 4 3 5 3 78 -0.41435 45.86 Rendah
52 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 2 3 4 5 4 4 5 4 78 -0.41435 45.86 Rendah
SUBJEK JAWABAN SKALA OXFORD HAPPINESS QUESTIONAIRRE
JML Z OHQ T
OHQ KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21
56
53 3 4 2 4 4 2 3 3 4 5 3 4 5 1 4 4 3 3 3 6 4 74 -1.05426 39.46 Rendah
54 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 3 5 5 3 5 3 3 3 82 0.22557 52.26 Tinggi
55 3 3 4 4 3 2 4 3 5 4 1 2 6 2 3 4 5 4 4 6 4 76 -0.7343 42.66 Rendah
56 5 4 2 5 3 5 4 5 6 3 5 2 6 2 5 4 5 5 3 6 5 90 1.5054 65.05 Tinggi
57 6 2 4 3 2 2 4 3 5 5 4 6 4 2 4 2 5 4 4 5 6 82 0.22557 52.26 Tinggi
58 2 4 3 5 4 5 5 5 6 2 4 2 3 3 5 2 3 4 4 5 3 79 -0.25437 47.46 Rendah
59 3 4 5 4 4 2 3 5 3 2 4 3 4 4 2 5 5 3 3 5 5 78 -0.41435 45.86 Rendah
60 4 5 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 2 3 5 5 4 5 4 3 5 78 -0.41435 45.86 Rendah
61 3 4 2 3 4 2 4 2 3 4 4 3 2 2 3 4 5 3 4 5 6 72 -1.37422 36.26 Rendah
62 4 3 2 3 3 5 5 2 3 5 5 4 2 2 3 2 2 3 5 3 6 72 -1.37422 36.26 Rendah
63 2 3 2 3 4 5 5 4 5 5 3 4 3 5 2 2 2 3 5 3 5 75 -0.89428 41.06 Rendah
64 4 3 2 4 2 6 2 5 4 2 3 2 6 3 2 5 3 2 6 5 3 74 -1.05426 39.46 Rendah
65 2 4 4 2 2 3 4 3 4 5 2 4 5 3 2 4 3 2 3 4 6 71 -1.5342 34.66 Rendah
66 5 3 3 5 4 5 3 5 4 3 2 4 6 2 5 2 6 2 5 6 4 84 0.54553 55.46 Tinggi
67 5 4 3 4 4 6 3 5 4 3 4 5 5 3 2 3 5 4 3 4 6 85 0.70551 57.06 Tinggi
68 3 3 3 5 4 3 2 4 5 3 4 2 4 1 4 3 5 4 4 6 6 78 -0.41435 45.86 Rendah
69 5 4 4 5 5 5 3 4 2 2 2 3 5 5 6 3 5 6 5 6 5 90 1.5054 65.05 Tinggi
70 3 2 3 5 4 3 4 6 5 4 4 5 4 1 3 2 5 4 3 4 5 79 -0.25437 47.46 Rendah
71 5 3 2 5 4 5 3 5 5 3 3 4 5 4 5 4 5 3 3 4 5 85 0.70551 57.06 Tinggi
72 4 2 4 3 3 3 3 4 5 4 2 4 5 1 3 4 5 3 3 5 5 75 -0.89428 41.06 Rendah
73 3 4 4 5 4 6 3 5 4 2 4 2 3 4 4 6 4 4 3 4 6 84 0.54553 55.46 Tinggi
74 3 2 3 3 5 3 4 3 4 4 2 3 4 1 5 4 5 5 3 3 6 75 -0.89428 41.06 Rendah
75 3 4 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 1 5 6 4 2 6 6 4 81 0.06559 50.66 Tinggi
76 2 2 3 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5 2 5 5 3 4 2 2 4 72 -1.37422 36.26 Rendah
77 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 4 4 5 3 5 3 72 -1.37422 36.26 Rendah
78 4 3 3 3 3 4 3 5 5 2 4 4 2 3 4 5 5 5 5 3 3 78 -0.41435 45.86 Rendah
79 4 5 3 5 5 5 5 3 3 5 2 4 5 2 2 5 3 5 3 3 5 82 0.22557 52.26 Tinggi
SUBJEK JAWABAN SKALA OXFORD HAPPINESS QUESTIONAIRRE
JML Z OHQ T
OHQ KATEGORI
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21
80 2 2 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 5 1 3 3 2 2 3 2 3 57 -3.77391 12.26 Rendah
57
81 4 4 2 3 5 6 6 4 3 4 5 5 4 2 4 3 4 3 3 5 3 82 0.22557 52.26 Tinggi
82 5 5 3 1 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 80 -0.09439 49.06 Rendah
83 3 5 3 2 5 3 4 4 4 2 3 4 5 3 3 4 5 4 3 5 3 77 -0.57433 44.26 Rendah
84 5 3 3 4 3 3 4 3 5 4 4 5 5 3 3 4 5 4 3 5 3 81 0.06559 50.66 Tinggi
85 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 2 2 3 5 4 4 4 4 3 4 6 73 -1.21424 37.86 Rendah
86 6 2 3 4 3 5 5 3 4 3 4 3 5 2 3 5 6 3 3 2 4 78 -0.41435 45.86 Rendah
87 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 68 -2.01414 29.86 Rendah
88 4 2 4 3 5 3 4 3 5 3 4 4 5 1 4 3 5 3 3 4 5 77 -0.57433 44.26 Rendah
89 6 3 3 6 4 3 3 4 4 5 2 3 5 4 5 5 4 5 2 3 3 82 0.22557 52.26 Tinggi
90 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 5 3 4 2 3 5 5 3 5 80 -0.09439 49.06 Rendah
91 3 5 3 5 2 3 6 4 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 67 -2.17412 28.26 Rendah
92 6 3 5 6 4 6 4 3 3 4 5 5 6 3 3 4 2 4 5 5 6 92 1.82536 68.25 Tinggi
93 3 4 5 6 3 4 4 2 2 3 4 2 5 5 3 4 2 2 4 4 4 75 -0.89428 41.06 Rendah
94 6 4 2 5 4 5 3 3 4 2 4 3 3 4 2 4 5 4 4 5 4 80 -0.09439 49.06 Rendah
95 3 3 3 2 4 6 5 5 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 3 2 6 81 0.06559 50.66 Tinggi
96 4 4 4 2 3 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 80 -0.09439 49.06 Rendah
97 4 4 2 4 2 3 3 4 2 2 3 4 3 5 3 5 5 5 3 5 6 77 -0.57433 44.26 Rendah
98 4 5 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 6 3 3 4 4 4 2 1 5 71 -1.5342 34.66 Rendah
99 5 3 3 5 4 5 3 4 3 3 5 2 5 4 3 5 6 5 4 5 4 86 0.86549 58.65 Tinggi
100 6 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 2 3 3 4 4 4 5 4 4 79 0.70551 57.06 Tinggi