DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL DAN ANEKA
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 lantai 9 Jakarta 12950 Kotak Pos : 4478 JKSMG
Telp. : 021-5255509
Nomor
Lampiran
Hal
B,4.lIKTAa2/'/2017 3 (tiga) Berkas
Pemberitahuan Peraturan Menteri LHK
Jakarta,ll September 2017
No. P-36/MENLHKlSET JEN/KUM.1/6/2017
Yth.
TERLAMPIR
Sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolac:n
Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) te!ah
menerbitkan Peraturan Menteri LHK No. P-36/MENLHKlSETJEN/KUM.1/6/2017 tentang Tata
Cara Registrasi dan Notifikasi B3 serta Surat Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbc::h
dan B3 kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. S.182/PSLB3/PB3/PLB.1/14/2017 tanggal
28 April 2017 perihal Pemberitahuan Mekanisme dan Notifikasi B3 Yang Tidak Tercantum Dalam
Lampiran PP 74/2001 (dokumen ter/ampir).
Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Menteri LHK No. P-
36/MENLHKlSET JEN/KUM.1/6/2017 adalah sebagai berikut:
1) Semua B3 yang dapat dipergunakan sebagaimana Lampiran I PP No 74/2001 harus
dilakukan registrasi di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) KLHK, sehingga menambc:h
rantai birokrasi importasi bahan kimia yang sebagian besar telah dikenai kewajiban
registrasilizin impor dan/atau edar dari Kementerian Teknis terkait.
2) Prosedur notifikasi impor/ekspor diberlakukan pad a B3 yang terbatas dipergunak:.:n
sebagaimana Tabel 2 Lampiran II PP No 74/2001 sehingga berpotensi menghambat
perdagangan internasional disebabkan oleh:
Notifikasi impor/ekspor diatur dalam Konvensi Rotterdam tentang Prosedur Persetujuan
atas Dasar Informasi Awal untuk Bahan Kimia dan Pestisida Berbahaya Tertentu da/<Jm
Perdagangan Internasional bagi bahan kimia yang termasuk Annex III, dengan spes:7i::
penggunaan yaitu penggunaan dalam industri atau pestisida;
\
\
Perbedaan spesifikasi penggunaan terse but tidak diadopsi dalam PP No. 74/2001,
sehingga B3 yang terbatas dipergunakan harus melalui prosedur notifikasi antar
Government to Government (G to G) sebelum dilakukan kegiatan perdagangan;
Notifikasi juga diberlakukan untuk merkuri (Iogam) dan sejumlah Bahan Perusak Ozon
(BPO) yang tidak termasuk dalam Annex III Konvensi Rotterdam; dan
Notifikasi juga diberlakukan bagi B3 yang pertama kali akan dimasukkan ke dalam wilayah
NKRI meskipun hal tersebut tidak diamanahkan dalam PP No. 74/2001.
3) Segala biaya yang timbul untuk permohonan Registrasi B3 dan Notifikasi B3 dibebankan
kepada pemohon melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sehingga
berpotensi menambah biaya dalam kegiatan impor/ekspor bahan kimia.
4) Sampai saat ini revisi PP No 74/2001 belum dapat diselesaikan karena belum terharmonisasi
oleh instansi terkait.
Selanjutnya diharapkan agar asosiasi industri kimia hulu dapat menyampaikan tanggapan
secara resmi kepada kami terkait implementasi Peraturan Menteri LHK No. P-
36/MENLHKlSET JEN/KUM.1/6/2017 sebagai dasar penyusunan penyampaian tanggapan
kepada KLHK.
Demikian, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami samp
Khayam
Tembusan: 1. Bapak Dirjen IKTA; 2. Direktur Ketahanan Industri, KPAII; 3. Kepala PPIHLH, BPPI; 4. Kepala Biro Hukum dan Organisasi; 5. Sesditjen IKTA.
Lampiran Surat: e,-4/IKTA.2/'/ 2011
Tanggal 11 September 2011
lUJUAN SURAl
1. Ketua dan Anggota Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI);
2. Ketua dan Anggota Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI);
3. Ketua dan Anggota Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS);
4. Ketua dan Anggota Asosiasi Industri Kimia Anorganik Dasar (AKIDA);
5. Ketua dan Anggota Asosiasi Produsen Kimia Organik Dasar Indonesia (APKODI);
6. Ketua dan Anggota Asosiasi Produsen Kimia Penunjang Indonesia (APKAPI);
7. Ketua dan Anggota Asosiasi Resin Sintetik Indonesia (ARSI);
8. Ketua dan Anggota Asosiasi Produsen Bahan Surfactant Indonesia (APROBSI);
9. Ketua dan Anggota Asosiasi Industri Formalin dan Thermosetting Adhesive (AIFTA);
10. Ketua dan Anggota Asosiasi Industri Pengguna Garam Industri (AIPGI);
11. Ketua dan Anggota Asosiasi Crop Care Indonesia (ACCI); dan
12. Ketua dan Anggota Croplife Indonesia.
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOlAAN SAMPAH, LIM BAH
DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA ja!an D.I PanJairan !\av.~4. Kebvr1 Nanas, Jakarta 13410, Telp. (02 " ) 35905637 Fax. (021) 85905637
Indonesia . Kotak Pos 77i7 JAT 13000
Nomor Sifat Lampiran Hal
Yth.
Segera
Pemberitahuan Mekanisme Registrasi dan Notifikasl 83 Yang Tidak Tercantum Oalam Lampiran PP 74/2001
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan di Tempat
.28 April 20'17
Menindaklanjuti penerbitan Peraturan Menieri Keuangan NomoI' S'PMK.1 012017 Tentang Penetapan Kiasifikasl 8arang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk , las Barang Impor serta implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 TenT ;ng Pengelolaan Bahan Berbahaya dan BeracL:n , perlu disampaikan beberapa hal sebagsl berikut:
1. Kami lelah melakukan sosialisasi adanya perubahan HS C ... IE- sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 6/P~,t1K . 1 0/2017 kepada pihak Importir.
2. Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam PP 74/200 '1 ierhadap 83 yang tidak tercanium dalam Lampiran I dan II, maka perlu di!akukan pen8tapan terlebih dahulu.
Penetapan B3 dilakukan oleh Komisi 63 yang dibentuk denQ2l!' Peraturan Presiden. 3. Komisi 6 3 sebagaimana tersebut dalam butir 2 diatas, sampat ~ dat ini belum terbentuk,
maka untuk 83 yang tidak tercantum dalam Lampiran PP -'"·:2001 tidak diperlukan registrasi dar! KLH f< . Olen karena agar E3 yang saat ini masih tertahan di pelabuhan dapat dikeluarkan tanpa adanya registrasi dari KLHK: Namun demikian kami akan tetap memantau penggunaan E;!3 tersebut melalui portal iNSW.
4. Perlu kami inforrnasikan pula bahwa saat ini KlHK sedan;~ melakukan revisi PP
74/2001 guna memperbaiki Lampiran 83 yang ada mengingst jenis B3 yang masuk dan beredar di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sargat pesat. Disampir]g itu KlHK juga sedang menYlJsun rancangan Peraturan Menten .. i-IK tentang penelapan 83.
Atas perhatlan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih .
. . ,
Tembusan Yth:
Direktur .il:mderal ,
!~ Tuti Hen(j rJwati Mintarsih
NIP. 1957 0612 1982022001
1. Menten Llllgkungan HiJup dan Kehutanan (sebagai laporan) 2. Menteri Keuangan
~.-~.