INTERAKSI PADA OBAT ANALGESIK – ANTIINFLAMASI6 JANUARI 2013 BY PHARMACISTSUCCES
I.PENDAHULUAN
Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi
obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat
yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama.
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah studi di Amerika
menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau
harus tinggal di rumah sakit lebih lama daripada seharusnya, bahkan hingga terjadi
kasus kematian karena interaksi dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di
rumah sakit sering mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena
sebagai subjek untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi
obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.
Interaksi obat secara klinis penting bila berakibat peningkatan toksisitas dan/atau
pengurangan efektivitas obat. Jadi perlu diperhatikan terutama bila menyangkut obat
dengan batas keamanan yang sempit (indeksterapi yang rendah), misalnya glikosida
jantung, antikoagulan dan obat-obat sitostatik. Selain itu juga perlu diperhatikan obat-
obat yang biasa digunakan bersama-sama.
Terdapat 2 tipe interaksi obat yaitu secara farmakokinetika dan
farmakodinamika. Farmakokinetik : Apayang dilakukan tubuh terhadap obat, salah satu
obat dapat mengubah konsentrasi yang lain dengan mengubah penyerapan, distribusi,
metabolisme, atau ekskresi-Biasanya (tapi tidak selalu) dimediasi oleh sitokrom P450
(CYP) . Farmakodinamik :Terkait dengan efek obat pada tubuh. Satu jenis obat
memodulasi efek farmakologis obat lain: aditif, sinergis, atau antagonis.
Kombinasi sinergis, efek farmakologis lebih besar dari penjumlahan 2 obat, interaksi
yang menguntungkan: aminoglikosida+penisilin-Berbahaya: barbiturat+alkohol.
Antagonisme, efek farmakologis lebih kecil dari pada penjumlahan 2 obat,
interaksi yang menguntungkan: naloksondiopiat overdosis. Interaksi yang
berbahaya:AZT+stavudine.
Aditivitas, efek farmakologis sama dengan penjumlahan dari 2 obat,
interaksi yang menguntungkan: aspirin+acetaminophen, interaksi yang berbahaya:
neutropenia dengan AZT+gansiklovir.
II. PENGERTIAN
Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran.
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering
mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen
obat yang kita minum biasanya mengandung analgesic atau pereda nyeri.
Inflamasi adalah respon dari suatu organism terhadap pathogen dan alterasi mekanis
dalamj aringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi
adalah satu dari respon utama system kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.Radang
terjadi saat suatu mediator inflamasi (misal terdapat luka) terdeteksi oleh tubuh kita.Lalu
permeabilitas sel di tempat tersebut meningkat diikuti keluarnya cairan ke tempat
inflamasi. Terjadilah pembengkakan. Kemudian terjadi vasodilatasi (pelebaran)
pembuluh darah perifer sehingga aliran darah dipacu ke tempat tersebut. Akibatnya
timbul warna merah dan terjadi migrasi sel-sel darah putih sebagai pasukan pertahanan
tubuh kita. Inflamasi distimulasi oleh factor kimia
(histamin, bradikinin,serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel
yang berperan sebagai mediator radang di dalam system kekebalan untuk melindungi
jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:
Inflamasi non imunologis : tidak melibatkan system imun (tidak ada reaksi alergi)
misalnya karena luka, cederafisik, dsb.
Inflamasi imunologis : Melibatkan system imun, terjadi reaksi antigen-antibodi.
Misalnya pada asma.
Prostaglandin merupakan mediator padainflamasi yang menyebabkan kita merasa perih,
nyeri, dan panas. Prostaglandin dapat menjadi salah satu donator penyebab nyeri kepala
primer.
Di membrane sel terdapat phosphatidylcholine dan phosphatidylinositol. Saat terjadi
luka, membrane tersebut akan terkena dampaknya juga. Phosphatidylcholine dan
phosphatidylinositol diubah menjadi asam arakidonat. Asam arakidonat nantinya
bercabang menjadi dua: jalur siklooksigenasi (COX) dan jalur lipooksigenase.
Padajalur COX ini terbentuk prostaglandin dan thromboxanes. Sedangkan pada jalur
lipooksigenase terbentuk leukotriene.
Prostaglandin: mediator inflamasi dan nyeri. Juga menyebabkan vasodilatasi dan
edema (pembengkakan)
Thromboxane: menyebabkan vasokonstriksi dan agregasi (penggumpalan)
platelet
Leukotriene: menyebabkan vasokontriksi, bronkokonstriksi
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi :
Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa makrofaga
Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam, dll.yang
disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi :
pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di
daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan
penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endothelia dengan pembuluh darah.
Kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan
memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endothelium dan masuk ke
dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
tumor atau membengkak
calor atau menghangat
dolor atau nyeri
rubor atau memerah
functiolaesa atau daya pergerakan menurun, dan kemungkinan disfungsi organ
Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan
karena mikroorganisme (non infeksi). Gejala inflamasi dapat
disertai dengan gejala panas, kemerahan, bengkak, nyeri/sakit, fungsinya terganggu.
Proses inflamasi meliputi kerusakan mikrovaskuler, meningkatnya permeabilitas vaskuler
dan migrasi leukosit ke jaringan radang, dengan gejala panas, kemerahan, bengkak,
nyeri/sakit, fungsinya terganggu. Mediator yang dilepaskan antara lain histamin,
bradikinin, leukotrin, prostaglandin dan PAF.
III. PEMBAGIAN OBAT – OBATAN
Obat Antiinflamasi terbagi atas 2, yaitu :
1.Golongan Steroid
Contoh : Hidrokortison, Deksametason, Prednisone
2.Golongan AINS (non steroid)
Contoh : Parasetamol, Aspirin, Antalgin/Metampiron, AsamMefenamat, Ibuprofen
IV. MEKANISME KERJA
No. Golongan Obat Mekanisme Kerja
1. Steroid Menghambat enzim fosfolipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakhidonat. Tidak adanya asam arakhidonat berarti tidak terbentuknya prostaglandin.
2. AINS (Non Steroid) Menghambat enzim siklooksigenase (cox-1 dan cox-2) ataupun menhambat secara selektif cox-2 saja sehingga tidak terbentuk mediator-mediator nyeri yaitu prostaglandin dan tromboksan
V.TABEL INTERAKSI OBAT
No
Nama Obat A
Nama Obat B Mekanisme obat A
Mekanisme obat B
Interaksi obat A+B
1.
Aspirin Antasida Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
Menetralisir asam lambung dengan meningkatkan pH
Antasida meningkatkan pH urine sehingga klirens salisilat meningkat àdosis salisilat dalam darah menurun
2.
Aspirin Acetazolamide Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
Memblok enzim karbonik anhidrase
Aspirin menggeser ikatan acetazolamid dengan protein plasma à akumulasi acetazolamid dalam darah à toksisitas acetazolamid
3.
Aspirin Kortikosteroid(Betamethasone)
Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endopero
Menyebabkan vasokonstriksi, juga berkhasiat merintangi atau mengurangi terbentuknya cairan peradangan dan udema setempat
Betamethasone menstimulasi metabolisme aspirin di hati dan meningkatkan klirens
xides renal à kadar aspirin menurun à turunnya efektivitas aspirin
4.
Aspirin Methotrexate Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
Mengganggu aktivsi folat dengan menginhibisi dihidrofolatereduktase sehingga mengganggu replikasi DNA pada sel
Aspirin menurunkan klirens ginjal dan menggeser ikatan protein methotrexate à kadar methotrexate meningkat à toksisitas methotrexate
5.
Aspirin Antikoagulan(warfarin)
Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
Mengganggu aktivasi factor pembekuan darah yang bergantung pada vitamin K, yaitu factor, II, VII, IX, X
Meningkatkan aktivitas antikoagulan à masa perdarahan meningkat
6..
Aspirin Kafein Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides
-meningkatkan mobilisasi kalsium intraselular- peningkatan akumulasi nukleotida siklikkarena hambatan phosphodiesterase
Kafein meningkatkan bioavaliabilitas dan laju absorpsi dari aspirin
7.
Asam mefenamat
Antasida menghambat sintesa prostaglandin
Menetralisir asam lambung dengan meningkatkan pH
Antasida akan mempercepat absorpsi
dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX-1 & COX-2)
asam mefenamat
8.
Diklofenak
Sukralfat Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Melindungi permukaan sel dari asam lambung, pepsin dan empedu.
Terjadi penurunan absorpsi diklofenak à efektivitas diklofenak menurun
9.
Diklofenak
Methotrexate Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Mengganggu aktivsi folat dengan menginhibisi dihidrofolatereduktase sehingga mengganggu replikasi DNA pada sel
Na-diklofenak menurunkan klirens renal methotrexate à peningkatan kadar methotrexate àtoksisitas methotrexate
10.
Diklofenak
Kolestiramin Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Menurunkan kadar kolesterol plasma dengan mengikat asam empedu dalam saluran cerna
Peningkatan klirens plasma diklofenak à absorpsi diklofenak menurun à efektivitas diklofenak menurun
11.
Ibuprofen
Lithium Menghambat kerja enzim
Menstabilkan suasana hati (mood
Ibuprofen menghambat
siklooksigenase
stabilizer) produksi prostaglandin à eliminasi lithium menurun à toksisitas lithium
12.
Ibuprofen
Gentamisin Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Antibiotik golongan aminoglikosida yang bersifat bakteriostatik dengan berikatan secara irreversibel pada sub unit 30S dari ribosom dan karena itu menyebabkan gangguan yang kompleks pada sintesis protein
Ibuprofen menurunkan laju filtrasi glomerulus à akumulasi gentamisin à toksisitas gentamisin
13.
Ibuprofen
Fluconazole Menghambat kerja enzim siklooksigenase
menghambat enzim cytochrome P450, sehingga merintanqi sintesa ergosterol
Fluconazole menginhibisi metabolisme ibuprofen melalui CYP2C9 à kadar ibuprofen meningkat.
14.
Indometasin
Probenesid Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Menghambat reabsorpsi asam urat di tubulus ginjal sehingga sekresi asam urat meningkat
Probenesid menurunkan klirens indometasin à kadar plasma indometasin meningkat
VI. CONTOH OBAT DI PASARAN
No Nama Obat Nama di Nama Indikasi
. Pasaran Produsen
1. Hidrokortison
Hidrokortison
Kalbe Farma
Dermatitis (alergi, atopik), neurodermatitis
2. Deksametason
Dexamethasone
Sampharindo
Mengatasi gejala inflamasi akut, penyakit alergi, edema serebral, arthritis rematoid.
3. Prednisone Prednison Berlico
Berlico Mulia Farma
Demam rematik akut, asma bronkial, obat anti-inflamasi.
4. Parasetamol
Paracetamol Errita Mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan panas.
5. Asam salisit
Aspirin Bayer Demam, sakit kepala, sakit gigi, pusing, nyeri otot
6. Antalgin Antalgin Generik INF
Untukmenghilangkan rasa sakit, terutamakolikdansakitsetelahoperasi.
7. Asam Mefenamat
Allogon Konimex Nyeriringan, sedangsampaiberatsepertisakitkepala, nyeriotot, artralgia (nyerisendi), sakitgigi, osteoartitisrematoid, gout, nyerisaathaid, nyerisetelahoperasi.
8. Ibuprofen Profenal Yarindo Farmatama
Meredakan nyeri misalnya pada sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot dan dismenore primer
VII. Interaksi Dengan Makanan
Analgesik Asetosal dan NSAID kuat lain, jika diminum bersama makanan untuk
mengurangi resiko iritasi saluran cerna. Tapi jika diminum bersama dapat mengurangi
absorpsi.
jika diinginkan efek cepat, Jangan dikonsumsi bersama alcohol karena dapat
meningkatkan resiko perdarahan.
Pemakaian sering obat-obat ini, menurunkan absorpsi asam folat dan vit. C
Obat Makanan Efek
Parasetamol Kopi, teh, minuman cola (kandungan : kafein)
Potensiasi
Meningkatkan resiko toksik dari parasetamol
AINS Kunyit (kandungan : kurkumin)
Sinergistik
Meningkatkan aktivitas analgetik-antiinflamasi dalam tubuh
Anti Inflamasi Steroid Jus buah anggur Potensiasi
Meningkatkan kadar obat dan resiko toksik dari obat AIS
Aspirin Gingseng, bawang putih, ginkgo biloba
Sinergistik
Meningkatkan aktivitas antikoagulan aspirin dan resiko pendarahan
DAFTAR PUSTAKA
ISO 2011-2012
Richard, Harkness. (1989). Informasi Obat. Diterjemahkan oleh Goeswin Agoes dan
MathildaB.Widianto. Bandung: Penerbit ITB.
Tatro DS (Ed.) .(1992).Drug Interaction Facts. J.B. Lippincott Co. St. Louis
Tatro, D. (2009). Drug Interaction Facts. The authority on drug interactions.
Recommended