IP Ady PutraAstawan102011141
Lepra dan Penanggulangannya
Skenario
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berupa bercak putih pada lengan kiri sejak 1 bulan. Tidak ada rasa gatal.
Rumusan Masalah Laki-laki usia 40 tahun mengeluh bercak
putih di lengan kiri dan tidak gatal sejak 1 bulan.
Hipotesis Laki-laki berusia 40 tahun mengeluh bercak putih di lengan kiri yang tidak gatal sejak 1 bulan karena terkena penyakit lepra/kusta.
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan kulit: inspeksi: dengan penerangan yg baik, lesi
kulit harus diperhatikan,juga kerusakan2 kulit. Kelainan kulit berupa nodus, infiltrat,jaringan parut, ulcus terutama pada tangan dan kaki
palpasi: pemeriksaan rasa raba pd kelainan kulit berupa:
anastesi suhu/temperatur nyeri/sakit
Tes fungsi saraf (tes sensibilitas)
Saraf-saraf yg dikenai:N. fasialisN. aurikularius magnusN. ulnarisN. MedianusN. radialis N. peroneus lateralisN. tibialis posterior
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan BakterioskopikMembantu menegakkan diagnosisMenentukan klasifikasi tipe kustaPengamatan pengobatan
Pewarnaan yg dipakai :1. Ziehl Nielsen2. Modifikasi Ziehl Nielsen3.Tan Thian Hok
2. Pemeriksaan histopatologik (utk membedakan tipe TT & LL)
▪ Pada tipe TT ditemukan Tuberkel (Giant
cell, limfosit)
▪ Pada tipe LL ditemukan sel busa (Virchow
cell/ sel lepra) yi histiosit dimana di
dalamnya BTA tidak mati, tapi berkembang
biak membentuk gelembung. Ditemukan
lini tenang (subepidermal clear zone)
3. Pemeriksaan Serologis
Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno-sorbent
Assay)
Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle
Aglutination)
Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae dipstick)
Working diagnosis
Berdasarkan penemuan tanda Kardinal yaitu :
1. Bercak kulit yang mati rasa (total/sebagian) berupa makula atau plak hipopigmentasi/eritematosa
2. Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi saraf +/-
3. Ditemukan basil tahan asam : cuping telinga lesi kulit aktif biopsi
Vitiligo Pitiriasis Versikolor
Pitiriasis Alba
Lepra Tinea Korporis
Lokasi Tangan, wajah, dada atas, mata, cuping hidung, mulut, puting, pusar, organ kemaluan, lipatan tubuh (ketiak, paha, selangkangan)
Ketiak, lipat paha, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala
Ekstremitas atas, bokong, paha atas, punggung, ekstensor lengan
Seluruh tubuh kecuali SSP
Wajah, leher, badan, lengan, dan gluteal
Gejala Klinis
- Lesi berupa bercak yg berbatas tegas, skuama halus, gatal bila berkeringat
Bercak multiple, eritema, depigmentasi
Malaise, mialgia, Infiltrat bertambah nodulus/ nodus eritematosus berkelompok + nyeri tekan
Lesi bulat/lonjong, batas tegas, ada eritema, skuama, kadang vesikel & papul di tepi.
Etiologi
Mycobacterium leprae atau basil Hansen
Ditemukan th 1873 oleh G.H.A Hansen,
Norwegia
Basil tahan asam, batang, p. 1-8 μ & l. 0,2-0,5
μ
Berkelompok (globus) atau tersebar satu-satu,
sifat parasit obligat intraseluler (jaringan
dengan suhu dingin)
Epidemiologi
Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta masyarakat yang sosial ekonominya rendah
Dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa
Frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok umur antara 25-35 tahun
Patogenesis
Sumber penularan penderita MB (multi-basiler) sebagai kontak (+) melalui: Kontak langsung erat dan lama lesi kulit +
suhu dingin (terutama Susceptible persons) Droplet infection (aerogen) dari/ melalui
mukosa hidung Dapat ditularkan melalui tempat tidur, pakaian,
dll diyakini M.leprae dapat bertahan hidup beberapa hari di luar tubuh
Kemungkinan penularan melalui gigitan serangga
Gejala klinis
Lesi diawali dengan bercak putih Tidak gatal Penderita mengeluh baal pada
bagian tertentu Rambut aslipun dapat rontok
Ridley & Jopling (1960) membagi lepra menjadi:I : IndenterminateTT : TuberkuloidBT : Boderline tuberkuloidBB : Mid BorderlineBL : Borderline lepromatousLL : Lepromatosa
Tipe I : macula hipopigmentasi berbatas tegas; anestesi dan anhidrasi
Tipe TT : macula eritematosa bulat atau lonjong, permukaan kering, batas tegas, anestesi
Tipe BT : macula eritematosa tak teratur, batas tidak tegas, kering
Tipe BB : macula eritematosa, menonjol, bentuk tidak teratur, kasar, ada satelit
Tipe BL : macula infiltrate merah mengkilat, tak teratur, batas tak tegas, pembengkakan saraf
Tipe LL : infiltrate difus berupa nodula simetri, permukaan mengkilat, saraf terasa sakit, anestesi
Kusta dapat dibedakan menjadi : Kusta tipe neural
Lesi kulit tidak ada / tidak pernah ada Pembesaran saraf 1 atau lebih Anastesia dan atau paralisis, atrofi otot Bakterioskopik (-) Tes Mitsuda umumnya (+)
Diagnosis sulit, anjuran biopsi saraf
Kusta histioid Variasi lesi tipe lepromatosa Klinis : nodus berbatas tegas, keras Bakterioskopik : positif tinggi Terjadi karena resistensi sekunder
REAKSI LEPRA1. Reaksi Lepra Tipe I (Reversal Reaction)
Sering pada tipe Pausi-basiler (TT-BB) a) Reaksi Down Grading o.k. imunitas penderita menurun, sehingga
proliferasi bakteri >>, timbul lesi-lesi baru tipe L
b) Reaksi Up Grading o.k. peningkatan imunitas penderita, sehingga lesi yang tenang meradang akut tipe T
2. Reaksi Lepra Tipe II (Eritema Nodosum Leprosum/ ENL)
Sering timbul tipe multibasiler (BL-LL), di sini imunitas humoral menurun, sehingga terjadi reaksi dengan antigen yang banyak dilepas serta mengaktifkan sistem komplemen kompleks imun
Penatalaksanaan DDS (Dapson)
Dewasa : 50-100mg/hari Anak-anak : 2mg/KgBB
Rifampisin Obat yang menjadi salah satu komponen kombinasi DDS dengan dosis 10mg/kg berat badan; diberikan setiap hari atau setiap bulan
Klofazimin 50mg/hari atau 100mg/3x seminggu 300mg/bulan untuk cegah reaksi lepra
Komplikasi
Trauma dan infeksi kronik sekunder dapat menyebabkan hilangnya jari jemari ataupun ekstremitas bagian distal
Kebutaan
Prognosis
Dengan adanya obat-obat kombinasi, pengobatan menjadi lebih sederhana dan lebih singkat, serta prognosis menjadi lebih baik. Jika sudah ada kontraktur dan ulkus kronik, prognosis menjadi kurang baik
Pencegahan
Pencegahan primer - penyuluhan kesehatanPencegahan sekunder- pengobatan pada penderita kusta
Pencegahan tersier- pencegahan cacat kusta
Kesimpulan
Laki-laki pada kasus tersebut menderita penyakit lepra/kusta dari keluhan utamanya yaitu bercak putih yang tidak gatal sejak 1 bulan.