PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
TEPUNG BIJI TARAP (Artocarpus Odoratissimus) : ALTERNATIF TEPUNG
UNTUK PEMBUATAN KUE TRADISIONAL SULAWESI TENGGARA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
Disusun Oleh :
Ketua : Jumaing /F1 C1 10 020 (2010)
Anggota : Ayu Melsari P. /F1 C1 10 042 (2010)
Harfati T. Laado /F1 C1 11 017 (2011)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
a. NIDN : 02106805
ii
Rp. 12.130.000
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................ 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2.Rumusa Masalah .................................................................................. 2
1.3.Tujuan .................................................................................................. 2
1.4.Urgensi (Keutamaan) Penelitian .......................................................... 2
1.5.Luaran Yang Diharapkan ..................................................................... 3
1.6.Manfaat ................................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA
2.1.Buah Tarap ........................................................................................... 3
2.2.Tepung ................................................................................................. 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1.Desain Penelitian ................................................................................. 5
3.2.Metode Penelitian ................................................................................ 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Rancangan Biaya ................................................................................. 9
4.2.Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
LAMPIRAN ............................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Buah Tarap ............................................................................................... 3
Gambar 2.2. Biji Tarap ................................................................................................. 3
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.Metode Penelitian .......................................................................................... 6
Tabel 4.1.Ringkasan Anggaran Biaya ............................................................................ 9
Tabel 4.2.Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 9
v
RINGKASAN
Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, di perlukan terobosan baru untuk
mencari jenis bahan pangan lain yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Salah satu bahan yang selama ini terabaikan dan diduga memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi adalah biji buah-buahan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi tepung dari biji tarap dan
memperoleh sumber pangan (tepung) alternatif untuk pembuatan kue. Diharapkan
hasilpenelitian dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tepung biji
tarap dapat digunakan dalam pembuatan produk pangan, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pangan bagi masyarakat, dengan harga yang terjaungkau. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu pembuatan tepung melalui
pengukusan dan tanpa pengukusan. Tepung yang diperoleh selanjutnya dilakukan uji
organoleptik, uji proksimat dan diaplikasikan untuk pembuatan kue khas Sulawesi
Tenggara (seperti baruasa, passau nggela dan engkea-engkea).
Kata kunci: Biji tarap, tepung, kue
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kebutuhan bahan pangan berupa karbohidrat, di Sulawesi Tenggara terus
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduknya. Oleh karena itu
diperlukan terobosan untuk mencari jenis bahan pangan lain yang dapat dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu bahan yang selama ini terabaikan
dan diduga memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi adalah biji buah-
buahan.
Banyak buah-buhan sampai saat ini hanya daging buahnya yang dimanfaatkan,
sedangkan biji buahnya dibuang sehingga dapat mencemari lingkungan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu solusi untuk mengolah biji buah-buahan menjadi produk
yang dapat dimanfaatkan, salah satunya sebagai sumber bahan pangan. Berbagai
macam biji tanaman yang telah digunakan sebagai sumber karbohidrat diantaranya biji
nangka, alpokat, durian dan rambutan (Purnomo dan Winarti, 2006). Di Sulawesi
Tenggara tumbuh tanaman sejenis nangka yaitu tarap. Selama ini masyarakat hanya
mengkonsumsi buahnya. Biji buah ini belum termanfaatkan. Oleh karena buah ini
mirip nangka, maka dimungkinkan bijinya dapat diolah seperti biji nangka yang sudah
dapat dijadikan camilan. Bebeda dengan biji nangka, sebagian masyarakat Sulawesi
Tenggara tidak menyukai rebusan biji tarap, karena rasanya yang sepat. Hal ini
1
merupakan tantangan bagi peneliti untuk dapat memanfaatkan biji tanaman tarap
sebagai tepung seperti halnya tepung biji nangka.
Banyak jenis kue tradisional Sulawesi Tenggara dibuat dengan bahan dasar
tepung, baik tepung terigu, tepung beras, tepung ketan maupun tepung jagung. Kue
tersebut diantaranya baruasa, passau nggela dan engkea-engkea. Kue Baruasa dan
egkea-engkea terbuat dari tepung beras, kue passau nggela terbuat dari kombinasi
antara tepung beras dan terigu. Diharapkan tepung biji terap dapat digunakan sebagai
alternative bahan dasar pembuatan kue tradisional tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari program penelitian ini
adalah apakah biji tarap yang merupakan bahan yang selama ini terbuang, memiliki
kandungan gizi yang cukup baik, dan dapatkah biji tarap ini dimanfaatkan menjadi
tepung untuk digunakan dalam pembuatan bahan pangan agar dapat membantu
masyarakat yang kekurangan.
1.3.Tujuan Program
Program penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan gizi tepung dari biji
tarap, membuat masyarakat me miliki kesadaran diri untuk memanfaatkan kekayaan
alam yang ada, dan membantu kekurangan pangan bagi masyarakat
1.4.Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Makanan adalah salah satu bahan yang sangat dibutuhkan oleh manusia agar bisa
beraktivitas. Oleh karena itu, bertambahnya jumlah penduduk membuat kebutuhan
bahan pangan juga semakin meningkat. Hal ini mendorong kami mencari solusi agar
kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi. Salah satu cara yang harus dilakukan
adalah dengan memanfaatkan bahan yang selama ini dianggap limbah menjadi tepung
yang kemudian diolah menjadi aneka panganan bergizi tinggi.
Dalam penelitian ini bahan yang kami manfaatkan adalah biji tarap. Biji tarap
merupakan salah satu biji buah yang tergolong dalam kelompok tumbuhan artocarpus
yang kemungkinan besar memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. oleh
karena itu, kami melakukan penelitian ini.
Dari penjelasan diatas, maka terlihat bahwa keutamaan dari penelitian ini adalah
untuk mengkaji kandungan gizi tepung tarap sebagai bahan dasar pembuatan kue
2
tradisional Sulawesi Tenggara. Selain itu, harapan kami kedepannya agar tepung tarap
dapat dijadikan bahan dasar pembuatan bahan makanan seperti mei, roti dan lain-lain.
1.5.Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tepung biji tarap dapat digunakan
dalam pembuatan produk pangan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan
bagi masyarakat, dengan harga yang terjaungkau.
2. Tepung yang dihasilkan dapat bersaing untuk penggunaannya dengan tepung yang
telah dikenal oleh masyarakat.
1.6. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi
Tenggara untuk dapat mengolah atau membuat sendiri tepung dari biji tarap.
2. Memanfaatkan potensi daerah Sulawesi Tenggara untuk perkembangan industri
bahan makanan di Indonesia.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tarap (Artocarous odoratissimus)
Terap merupakan tanaman yang memiliki buah seperti nangka. Buah ini
disenangi masyarakat karena daging buahnya manis, banyak mengandung sari buah
dan harum baunya. Menurut masyarakat, buah ini memiliki rasa yang lebih enak
daripada nangka. Bijinya juga dapat dimakan setelah dibakar atau direbus. Selain itu
buah yang masih muda dapat dibuat sayur dengan ditambah santan.
Gambar 2.1. Biji tarap yang ditunjuk oleh anak panah
3
Gambar 2.2. Buah Tarap
Tanaman tarap diklasifikasikan sebagi berikut :
Kingdom : plantae
Divisi : magnoliophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : angiospermae (biji tertutup)
Kelas : magnoliopsida
Ordo : urticales
Family : maraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : A. odoratissimus
Tarap merupakan sejenis tumbuhan yang tergolong dengan tumbuhan marga
(Artocarpus). Tumbuhan ini sejenis dengan buah nangka hanya saja buah ini kecil
seperti buah sukun. Karena buah ini satu genus dengan buah nangka, maka
kemungkinan kandungan gizi buah ini sama. Bila dianalisis, kandungan nangka dan
cempeda tidak beda jauh karena kedua buah ini juga termasuk dalam genus yang
sama. Kandungan gizi yang terkandung dalam buah nangka dan cempeda berupa
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan
vitamin C masing-masing sebesar 1.20 g dan 3.00 g, 0.30 g dan 0.40 g, 27.60 g dan
28.60 g, 20.00 mg dan, 19.00 mg dan 30.00 mg, 0.90 mg dan 1.50 mg, 330.00 SI dan
200.00 SI, 0.07 mg dan 0.00 mg, 7.00 mg dan 15.00 (Azizah, 2004). Berdasarkan data
tersebut, kandungan gizi buah tarap kemungkinan sekitar itu juga.
Ukuran tarap muda itu baru sekepalan tangan orang dewasa. Bila matang bobot
buah mencapai 1—3 kg/buah. Berbeda dengan kerabatnya nangka dan cempedak, duri
tarap panjang hingga 1—2 cm dan rapat. Daging buah berwarna putih dan juicy. Buah
tarap, hanya bertahan 3—4 hari (Untung O., dkk., 2008). Daging buah tarap menempel
ke inti pusat dan setiap segmen daging berisi benih yang memiliki ukuran 8 x 15 mm.
Studi yang telah dilakukan pada keluarga tanaman Moraceae seperti komposisi
proksimat biji nangka, fisiko-kimia sifat nangka pati, komposisi proksimat dan sifat
fungsional kernel sukun dan tepung campuran, karakteristik fungsional dan paste dari
sukun dan komposisi proksimat dan sifat fungsional cempedak. Begitu juga penelitian
terhadap biji tanaman Moraceae yang telah dikembangkan menjadi produk makanan,
4
karena memiliki nilai gizi dan fungsional seperti dalam pengembangan panggang
produk, sebagai pengental dan stabilizer, kue dan mie (Masri et al, 2012).
2.2.Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus
tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga dan
bahan baku industri. Teknologi tepung merupakan salah satu proses alternatif produk
setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat
komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai
tuntutan kehidupan modern yang ingin serba praktis. Di pasaran banyak ditemukan
aneka jenis tepung seperti tepung sorgum, tepung terigu, tepung sagu, tepung tapioka,
tepung roti, tepung maziena, tepung beras, tepung ketan, tepung kacang hijau, tepung
garut, tepung ikan.
Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan
komponen kimia bahan pangan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu 1) bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat apabila dikupas
(kelompok serealia) dan 2) bahan pangan yang mudah menjadi coklat (kelompok
aneka umbi dan buah yang kaya akan karbohidrat) (Widowati, 2009).
Tepung terigu memiliki senyawa yang dinamakan gluten. Gluten merupakan
suatu senyawa pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang diperlukan
dalam pembuatan roti agar dapat mengembang dengan baik. Kandungan Gluten
menentukan kadar protein tepung terigu, semakin tinggi kadar Gluten maka makin
tinggi kadar proteinnya. Selain itu kualitas tepung terigu juga dipengaruhi oleh kadar
air, kadar abu, dan beberapa parameter fisik, seperti water absorption, development
time, stability (Yuli, 2009).
Tepung beras merupakan tepung yang dibuat dari beras yang
digiling/dihaluskan. Perbedaan tepung terigu dengan tepung beras adalah kandungan
glutennya. Tepung beras memiliki kandungan amilosa 17%, amilopektin 83% dan
umumnya suhu gelatinisasi pati beras antara 61-77,5 o
C (Cecil et al. dalam Prihartono
2003).
BAB 3 METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1. Desain Penelitian
5
Metodologi yang diuraikan di bawah ini meliputi pendekatan dan proses tata
kerja dari rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Tabel 3.1.Metode Penelitian
Tahapan penelitian Luaran Indikator capaian 1. Pembuatan Tepung Dengan Pengukusan
2. Pembuatan Tepung Tanpa Pengukusan
3. Uji kandungan dan aplikasinya
Tepung
Tepung
Kandungan
gizi dan kue
Dihasilkan tepung yang
sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Dihasilkan tepung yang
sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Dihasilkan kandungan
gizi sesuai syarat mutu
tepung berdasarkan SNI
dan dihasilkan kue yang
sama dengan kue yang
terbuat dari tepung-
tepung yang telah
dikenal.
3.2.Metode Penelitian
a. Pembuatan Tepung Biji Tarap
Teknik pembuatan tepung biji tarap yakni pembuatan dengan cara perebusan dan
tanpa perebusan. Pembuatan tepung biji tarap dengan perebusan : diawali dengan
6
pencucian dengan air yang bersih dan mengalir serta dicuci dengan air garam.
Selanjutnya dirembus selama 10-15 menit. Biji tarap yang telah matang kemudian
diiris tipis-tipis. Dijemur selama 3-4 hari. Blender sampai menjadi tepung.
Pembuatan tepung tanpa perebusan : diawali dengan pencucian menggunakan air
yang bersih dan mengalir . Dicuci juga dengan air garam. Selanjutnya dikupas dan
diiris lalu dikeringkan. Kemudian diblender sampai menjadi tepung.
b. Analisis Proksimat
Dalam penelitian ini dilakukan analisis proksimat diantaranya adalah penetapan
kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar pati, dan
kadar serat kasar. Lebih jelasnya dapat kita lihat penjelasan dibawah ini sebagai
berikut :
Penetapan Kadar Air (SNI 3751 : 2009)
Perhitungan kadar air dilakukan dengan metode oven. Sampel ditimbang
kedalam botol timbang (W). Kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu (130 ± 3) oC
selama satu jam. Selajutnya dipindahkan dalam desikator, dinginkan selama 30 menit
dan ditimbang.
Kadar Abu (SNI 3751 : 2009)
Sampel diarangkan diatas penangas listrik dengan nyala api kecil. Kemudian
diabukan dalam tanur pada suhu (550 ± 10) oC sampai putih atau kelabu selama 5-8
jam. Selanjutnya didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang.
Dimasukkan kembali kedalam tanur pada suhu yang sama selama 1 jam, didinginkan
dalam desikator dengan waktu yang sama dan ditimbang.
Kadar Protein (SNI 3751 : 2009)
Sampel dimasukkan kedalam labu Kjeldahl. Tambahkan campuran katalis selen dan
10 ml H2SO4 pekat. Dipanaskan sampai larutan menjadi jernih kehijau-hijauan.
Biarkan dingin, diencerkan dengan air, dan ditambahkan 15 ml atau lebih larutan
NaOH 30% sampai berlebih. Disulingkan sampai diperoleh destilat yang ditampung
dalam erlenmeyer berisi 50 ml larutan H3BO3 2%. Larutan campuran dititrasi dengan
larutan HCl 0.05 N.
Kadar Lemak (AOAC. 1995)
7
Sampel bebas air diekstraksi dengan pelarut eter dalam alat Soxhlet. Sampel hasil
ekstraksi diuapkan dengan cara didinginkan. Kemudian dikeringkan dalam oven
selama 1 jam pada suhu 105 0C (sampai bobotnya konstan) dan didinginkan.
Kadar Karbohidrat (Winarno, 1992)
KH (%) = 100% - (% air + % abu + % lemak + % protein)
Kadar Pati (AOAC, 1997)
Dengan mengetahui selisih antara titrasi blanko dan titrasi sampel, kadar gula
reduksi setelah inversi (setelah dihidrolisa dengan HCl 25%) dalam bahan dapat dicari
dengan menggunakan Tabel. Selisih kadar gula inverse dengan sebelum inverse
dikalikan 0.9 merupakan kadar pati dalam bahan.
Kadar Serat Kasar (AOAC. 1995)
Sampel dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, kemudian ditambah H2S04 0.3 N,
didihkan di bawah pendingin balik. Setelah mendidih ditambahkan NaOH 1.5 N dan
disaring. Endapan dicuci berturut-turut menggunakan air panas dan aseton.
c. Pembuatan Kue tradisional dengan bahan tepung biji tarap
- Pembuatan Kue Baruasa
Mentega, kuning telur, gula merah, gula pasir dicampur rata menjadi satu
adonan. Setelah itu campurkan soda kue, kayu manis kemudian tepung tarap. Campur
sampai menjadi adonan yang cukup kental. Kemudian adonan dibentuk bulat kecil,
selanjutnya dibakar di open.
- Pembuatan Kue Passau Nggela
Labu dikukus sampai matang dan empuk. Lumat hingga halus. Selanjutnya telur,
gula dan vanili dikocok hingga sedikit mengembang. Masukkan santan, labu, tepung
tarap dan garam kemudian dikocok hingga kental. Tuang setengah bagian adonan
kedalam loyang kotak 18 x 7 cm. Selanjutnya dikukus dengan nyala api sedang selama
10 menit sampai setengah matang. Tuang ½ bahan II (tepung terigu, gula pasir dan
santan) diatasnya. Kukus 5 menit.
d. Pengujian Organoleptik
Penentuan kualitas tepung dilakukan dengan pengujian organoleptik terhadap
warna, tekstur, aroma dan rasa.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
8
4.1.Ringkasan Anggaran Biaya
Perkiraan biaya penelitian selama 4 (empat) bulan kerja dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.1.Ringkasan anggaran biaya
No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1. Biaya bahan habis pakai 7.550.000,-
2. Biaya Perjalanan 2.300.000,-
3. Biaya Peralatan penunjang 1.530.000,-
4. Biaya Pengeluaran lain-lain 750.000,-
Total 12.130.000,-
4.2.Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah 4 (empat) bulan, dengan jadwal berdasarkan
tabel dibawah ini :
Tabel 4.2.Jadwal kegiatan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Penyiapan alat/bahan
3. Pelaksanaan
Eksperiment
4. Analisis &
pengolahan data
5. Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
AOAC., 1995, Official of Analysis of the Association of Official Analytical
Chemistry, AOAC Inc., Arlington.
AOAC, 1997, Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical
Chemist, 14th ed AOAC, Inc., Arlington, Virginia.
Azizah T.N., 2004, “Kandungan Protein Biji Buah Nangka Sangat Tinggi ”,
Departemen Tekhnologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.
BSN, 2009, Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan (SNI 3751:2009), Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Masri N, Hasmadi M, Lee Jau Shya, Sharifudin Md Shaarani, Mohd F. Abu Bakar,
dan Norziah Md Hani, 2012, “Komposisi Piroksimat, Konten Mineral dan Sifat
Fungsional Sabah Tarap (Artocarpus odoratissimus) Tepung”, UMT.
Simposium Tahunan International Sains dan Manajeman keberlanjutan,
Terengganu Malaysia.
9
Prihartono S, 2003, Pengembangan Produk Nugget Berbasis Sayuran dengan Bahan
Pengikat Tepung Beras sebagai Pangan Fungsional, [Skripsi], Bogor: Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Untung O., Bambang Ismawan, dkk., 2008, “ Trubus Surga Buah Nusantara”, PT
Trubus Swadaya, Jakarta.
Widowati S., 2009, “Sebuah Solusi Ketahanan Pangan”, Sinar Tani Edisi 6-12 No.
3302.
Winarno, F.G., 1992, Kimia Pangan Dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarti, S. dan Y. Purnomo, 2006, Olahan Biji Buah, Trubus Agrisarana, Surabaya.
Yuli, 2009, “Uji Bleaching pada tepung terigu”,
http://3yuli.wordpress.com/2009/11/10/ujibleaching-pada-tepung-terigu/.
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Jumaing
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Kimia
4 NIM F1 C1 10 020
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ldg. Binuang, 03 Januari 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 085399536458
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri
Anggokoti
SMP Negeri 1
Andoolo
SMA Negeri 1
Andoolo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Hasil Isolasi Dan Karakterisasi
Senyawa Anti Bakteri Yang
Dihasilkan Oleh Bakteri Dari
Perairan Wakatobi
13.00 WITA
Ruang Seminar
FMIPA UHO
2. Seminar Proposal Penentuan Kekerabatan Bakteri
Amilolitik Dari Sumber Air
Panas Sonai Kab. Konawe
Selatan Berdasarkan Studi Gen
165 + DNA
14.00 WITA
Ruang Seminar
FMIPA UHO
3. - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya )
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam Seminar Peserta
Pengusulan PKM
HMJ Kimia FMIPA UHO 2011
2. Piagam Seminar Peserta
Pengusulan PKM
HMJ Kimia FMIPA UHO 2013
3. Runner up kimia cup HMJ Kimia FMIPA UHO 2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.
Anggota Peneliti
A. Identitas
1 Nama Lengkap Ayu Melsari Pratiwi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia
4 NIM F1 C1 10 042
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendari, 28 Mei 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 085340666554
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri
Pembina
SMP Negeri 1
Kendari
SMA Negeri 4
Kendari
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Proposal Isolasi Senyawa Metabolit
Sekunder dari Akar Jarak Pagar
(Satropha Euracar Linn) dan
Evaluasi Aktivitas Biologisnya
sebagai Antimikroba,
Antikanker dan Antioksidan
14.00 WITA
Ruang Seminar
FMIPA UHO
2. Seminar Hasil Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Kimia dari Kulit Batang
Mangkokkan (Nothoponax
Scutellarium Meir) Serta Uji
Aktivitasnya sebagai
Antibakteri, Antifungi, dan
antioksidan
13.00 WITA
Ruang Seminar
FMIPA UHO
3. - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam Seminar Peserta
Pengusulan PKM
HMJ Kimia FMIPA UHO 2011
2. Piagam Seminar Peserta
Pengusulan PKM
HMJ Kimia FMIPA UHO 2013
3. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.
A. Identitas
1 Nama Lengkap Harfati T. Laado
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia
4 NIM F1 C1 11 017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banggai, 17 September 1989
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 085756662948
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 4
Banggai
SMP Negeri 2
Moramo
SMA Negeri 1
Banggai
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-lulus 1999-2006 2006-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Proposal Isolasi Senyawa Metabolit
Sekunder dari Akar Jarak Pagar
(Satropha Euracar Linn) dan
Evaluasi Aktivitas Biologisnya
sebagai Antimikroba,
Antikanker dan Antioksidan
14.00 WITA
Ruang Seminar
FMIPA UHO
2. - - -
3. - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam Seminar Peserta
Pengusulan PKM
HMJ Kimia FMIPA UHO 2013
2. - -
3. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
a. Peralatan Menunjang
No Jenis
pengeluaran
Justifikasi
pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
1 Tanur 1 buah pemanas 150.000,- Menyewa
2 Blender 1 buah
Menghaluskan
bahan 600.000,-
3 Panci 2 buah Wadah 100.000,-
4 Waskom 4 buah Wadah 80.000,-
5 Kompor 2 buah Pemanas 200.00,-
6 Alat-alat gelas Secukupnya Melarutkan 200.000,- Menyewa
5 Timbangan 1 buah menimbang 200.000-,
Sub Tota 1.530.000,-
b. Biaya Bahan Habis Pakai
Nama Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga (Rp) Keterangan
Indikator c. bromocresol green
(BCG)
6 gram Indicator 100.000,-
Metil merah (MM) 5 gram Indicator 200.000,-
HCl Pekat 200 ml Pelarut 400.000,-
HCl 0.02N 200 ml Pelarut 500.000,-
Fenoptalin (PP) 1% 100 ml Indicator 100.000,-
Selen p.a 30 gram Katalis 200.000,-
Aseton 100 ml Pelarut 500.000,-
Asam borat (H3BO3) 2% 100 ml Pelarut 500.000,-
NaOH 1.5 N 100 ml Pelarut 200.000,-
KMnO4 0.01% 200 ml Larutan 200.000,-
K2Cr2O7 0.5 % 70 ml Larutan 300.000,-
Eter 200 ml Pelarut 400.000,-
Aquades 20 liter Pelarut 500.000,-
CuSO4.5H2O 100 gram Larutan 200.000,-
Na2CO3.10H2O 600 gram Pelarut 200.000,-
CuSO4 100 ml Larutan 200.000,-
Na2S2O3 0.1 N 200 ml Larutan 500.000,-
Asam sitrat 60 gram Larutan 300.000,-
HCl 25% 100 ml Pelarut 400.000,-
HCl 3% 100 ml Pelarut 300.000,-
H2SO4 Pekat 500 ml Pelarut 1.000.000,-
KI 25% 20 ml Pelarut 600.000,-
Sub Total 7.800.000,-
c. Perjalanan
No Jenis
pengeluaran
Justifikasi
pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Kendari- Konawe
Selatan-Kendari 4 hari
Mengambil
sampel 2.300.000,-
Sub Total 2.300.000,-
d. Lain-lain
No Jenis
pengeluaran
Justifikasi
pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Pembuatan
proposal,
laporan,
penggandaan,
dan penjilidan
-
Pembuatan
proposal,
laporan,
penggandaan,
dan penjilidan
300.000,-
Menyewa
2
Biaya
administrasi
laboratorium
- Administrasi
laboratorium 200.000,-
3
Biaya
penelusuran
pustaka dan
surat menyurat
- - 200.000,-
Sub Tota 700.000,-
Total (keseluruhan) 12.130.000,-
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program studi Bidang
ilmu
Alokasi Waktu Uraian Tugas
1 Jumaing
/ F1C110020
KIMIA KIMIA 1 minggu
7 minggu
3 minggu
3 minggu
- Mengambil sampel
- Pelaksanaan
- Eksperimen
- Menganalisis dan
mengolah data
2 Ayu Melsari
Pratiwi
/
F1C110042
KIMIA KIMIA 1 minggu
7 minggu
3 minggu
2 minggu
- Mengambil sampel
- Pelaksanaan
- Eksperimen
- Menganalisis
- Membuat laporan
3 Harfati T.
Laado
/
F1C111017
KIMIA KIMIA 2 minggu
3 minggu
2 minggu
- Menyiapkan alat
dan bahan
- Mengolah data
- Membuat laporan
Penelitian