K O D E E T I KPROFESI AKUNTAN PUBLIK
Kode Etik Profesi Akuntan Publik diterbitkan oleh InstitutAkuntan Publik Indonesia secara paralel dengan Kode EtikAkuntan Indonesia yang disusun oleh Ikatan AkuntanIndonesia dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia, yangdidukung oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan -Kementerian Keuangan RI.
2020
ii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Efektif Per 1 Juli 2020
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Office 8 Building Lantai 12 Unit 12I-12J Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia. Telp. : (021) 29333151, 72795445/46 Website : http://www.iapi.or.id Email : [email protected]
Hak Cipta © 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan Publik Indonesia.
UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersil dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Institut Akuntan Publik Indonesia
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
––Jakarta: IAPI, 2020
1 jil., 259 hlm, 15,5 x 24 cm ISBN 978-979-19251-3-6 1. Audit 2. Akuntan Publik I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
iii
SAMBUTAN KETUA UMUM 1
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 2
3
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena 4
hanya dengan berkah rahmat-Nya, maka Komite Etika Profesi – Institut Akuntan Publik 5
Indonesia (IAPI) dapat memenuhi amanah dari IAPI untuk menyusun dan mengembangkan 6
Kode Etik Profesi Akuntan Publik di Indonesia dengan menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan 7
Publik. 8
9
Kode Etik Profesi Akuntan Publik menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan 10
kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. 11
12
Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Komite Etika Profesi 13
IAPI, beserta tim teknis, yang telah bekerja keras sejak penyusunan materi hingga 14
ditetapkannya Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga 15
kami sampaikan kepada Ikatan Akuntan Indonesia dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia 16
atas kerjasamanya dalam proses penyusunan kode etik tersebut, serta Pusat Pembinaan 17
Profesi Keuangan – Kementerian Keuangan Republik Indonesia atas dukungannya sehingga 18
Kode Etik Profesi Akuntan Publik dapat diterbitkan. Kami juga mengucapkan terima kasih 19
kepada pihak-pihak lain atas dukungan dan kerjasamanya. 20
21
22
23
Jakarta, April 2020 24
Institut Akuntan Publik Indonesia 25
26
Tarkosunaryo MBA., CPA 27
Ketua Umum 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
iv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
v
SAMBUTAN KOMITE ETIKA PROFESI 1
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 2
3
International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA) telah menetapkan Handbook 4
of the International Code of Ethics for Professional Accountants including International 5
Independence Standards 2018 Edition. Dalam menanggapi hal ini, Institut Akuntan Publik 6
Indonesia (IAPI), memberikan kewenangan kepada Komite Etika Profesi untuk melaksanakan 7
tugas pengembangan dan pemutakhiran atas Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara 8
berkesinambungan, yang merupakan tugas yang sangat penting dan bertujuan untuk 9
meningkatkan profesi Akuntan Publik di Indonesia, terutama dalam meningkatkan 10
kompetensi, kualitas, daya saing, dan profesionalisme Akuntan Publik, sehingga profesi 11
Akuntan Publik di Indonesia dapat selalu mengikuti dan memenuhi tuntutan perkembangan 12
zaman. 13
14
Indonesia sebagai anggota dari Negara G-20 tentunya harus terus mengikuti perkembangan 15
dan pemutakhiran Kode Etik Internasional yang ditetapkan oleh IESBA. Sebagai salah satu 16
langkah dalam proses pengembangan dan pemutakhiran Kode Etik Profesi Akuntan Publik, 17
Komite Etika Profesi telah menetapkan dan menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 18
berdasarkan Handbook of the International Code of Ethics for Professional Accountants 19
including International Independence Standards 2018 Edition. 20
21
Kode Etik Profesi Akuntan Publik menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang 22
harus diterapkan oleh setiap individu dalam Kantor atau jaringan Kantor, baik yang 23
merupakan Anggota IAPI, maupun yang bukan merupakan Anggota IAPI, yang memberikan 24
jasa profesional yang meliputi jasa asurans dan jasa selain asurans ataupun yang bekerja 25
pada entitas bisnis. 26
27
Setiap Anggota IAPI wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika 28
profesi yang diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, kecuali bila prinsip dasar dan 29
aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan 30
lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Dalam kondisi 31
tersebut, seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam perundang-32
undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku wajib dipatuhi, selain tetap 33
mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam Kode Etik Profesi 34
Akuntan Publik. 35
36
37
Jakarta, April 2020 38
Institut Akuntan Publik Indonesia 39
Komite Etika Profesi 40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
vi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
vii
KATA SAMBUTAN 1
KEPALA PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN 2
3
Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi sebagai landasan bagi Akuntan dalam 4
menjalankan kegiatan profesional. Akuntan memiliki tanggung jawab untuk bertindak sesuai 5
dengan kepentingan publik. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) sebagai pembina 6
profesi Akuntan yang menaungi organisasi profesi akuntan yakni Ikatan Akuntan Indonesia 7
(IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia 8
(IAMI) berkolaborasi dalam penyusunan Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik tersebut 9
perlu dimutakhirkan dengan perkembangan saat ini dan ketentuan Kode Etik yang berlaku 10
secara internasional. 11
12
Kode Etik Akuntan Indonesia merupakan adopsi dari Handbook of the Code of Ethics for 13
Professional Accountant 2018 Edition yang dikeluarkan oleh International Ethics Standars 14
Board for Accountants of The International Federation of Accountants (IESBA-IFAC). Dalam 15
proses penyusunannya, ketiga asosiasi yakni IAI, IAPI, dan IAMI berkoordinasi sesuai dengan 16
Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Pengembangan Profesi Akuntan di Indonesia. 17
Dengan tujuan agar terjadi sinergi antar organisasi profesi akuntan dan menciptakan 18
keseragaman ketentuan etika bagi seluruh akuntan di Indonesia. 19
20
Penyusunan Kode Etik Akuntan Indonesia diharapkan akan meningkatkan kepercayaan 21
masyarakat kepada Akuntan serta meningkatkan kontribusi Akuntan bagi kepentingan 22
masyarakat dan negara serta penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia. 23
24
Jakarta, 18 November 2019 25
26
27
28
29
Firmansyah N.Nazaroedin 30
Kepala PPPK 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
viii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
ix
UCAPAN TERIMA KASIH 1
2
Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia menyampaikan ucapan terima 3 kasih kepada Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Komite Etika 4
IAI, dan Dewan Pengurus Institut Akuntan Manajemen Indonesia. 5 6 DEWAN PENGURUS NASIONAL – IKATAN AKUNTAN INDONESIA 7
Prof. Mardiasmo Ketua 8
Prof. Ainun Na’im Anggota 9
Bahtiar Arif Anggota 10
Prof. Dr. Bambang Pamungkas Anggota 11
Dadang Kurnia Anggota 12
David E. S. Sidjabat Anggota 13
Dwi Setiawan Susanto Anggota 14
Isnaeni Achdiat Anggota 15
Ito Warsito Anggota 16
Prof. Dr. Lindawati Gani Anggota 17
Maliki Heru Santosa Anggota 18
Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah Anggota 19
Rosita Uli Sinaga Anggota 20
Prof. Sidharta Utama Anggota 21
Prof. Dr. Sri Mulyani Anggota 22
Tia Adityasih Anggota 23
Prof. Dr. Dian Agustia Anggota 24
Prof. Dr. P. M. John Liberty Hutagaol Anggota 25
M. Jusuf Wibisana Anggota 26
Hery Subowo Anggota 27
28
KOMITE ETIKA – IKATAN AKUNTAN INDONESIA 29
Emil Bachtiar Ketua 30
Akhsanul Khaq Anggota 31
Doddy Setiadi Anggota 32
Irsan Gunawan Anggota 33
Linus Setiadi Anggota 34
35
DEWAN PENGURUS – INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA 36
Gatot Trihargo Ketua Umum 37
M. Afdal Bahaudin Wakil Ketua Umum 38
Prof. Adji Suratman Ketua Bidang Anggota, Advokasi, Etika dan Disiplin Anggota 39
Agung Nugroho Soedibyo Ketua Bidang Sertifikasi 40
Linus M. Setiadi Ketua Bidang Pengembangan Organisasi Wilayah 41
Hendang Tanusdjaja Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi 42
Zahra Mulachella Ketua Bidang Organisasi, Humas, Promosi dan Sekretariat 43
Haru Koesmahargyo Ketua Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Korporasi 44
Christina Juliana Ketua Bidang Kerjasama Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
x
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xiii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xiv
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xv
IKHTISAR PERBEDAAN DENGAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (KEPAP) diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
secara paralel dengan Kode Etik Akuntan Indonesia (KEAI) yang disusun oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia, yang didukung oleh Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan – Kementerian Keuangan RI. Dalam KEPAP terdapat perbedaan dengan
KEAI sebagai berikut:
No KEPAP KEAI
1. Judul
• Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
diterbitkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia secara paralel
dengan Kode Etik Akuntan
Indonesia yang disusun oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dan
Institut Akuntan Manajemen
Indonesia, yang didukung oleh
Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan – Kementerian
Keuangan RI.
• Penggunaan sebutan Akuntan
Publik mengacu pada Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik.
• Kode Etik Akuntan Indonesia
2. Terminologi
• Anggota
Anggota adalah individu yang
memenuhi persyaratan sebagai
anggota IAPI dari waktu ke waktu
berdasarkan ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga IAPI yakni: Akuntan
Publik, pemegang CPA selain
Akuntan Publik, dan Anggota
lainnya termasuk individu yang
mempunyai register negara
akuntan yang menjadi anggota
IAPI.
• Akuntan
a) Dalam Bagian 1, istilah
“Akuntan” mengacu pada
individu Akuntan yang bekerja
di bisnis dan Akuntan yang
berpraktik melayani publik dan
Kantornya.
b) Dalam Bagian 2, istilah
“Akuntan” mengacu pada
Akuntan bekerja di bisnis.
c) Dalam Bagian 3, 4A dan 4B,
istilah “Akuntan” mengacu
pada Akuntan yang berpraktik
melayani publik dan
Kantornya.
3
Daftar Istilah
• Penempatan daftar Istilah di
bagian depan sebelum Bagian 1.
• Penempatan lembar daftar Istilah
pada bagian akhir setelah Bagian
4B.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xvi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xvii
KATA PENGANTAR 1
2
Komite Etika Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia telah menyetujui dan menetapkan 3
Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam rapatnya tanggal 20 April 2020 yang selanjutnya 4
Kode Etik Profesi Akuntan Publik tersebut telah disahkan oleh Dewan Pengurus – Institut 5
Akuntan Publik Indonesia pada tanggal 30 April 2020 untuk berlaku secara efektif per 1 Juli 6
2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan 7
Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022. 8
9
Kode Etik Profesi Akuntan Publik mengadopsi Handbook of the International Code of Ethics 10
for Professional Accountants including International Independence Standards 2018 Edition 11
yang diterbitkan oleh International Ethics Standards Board for Accountants. 12
13
Untuk selanjutnya dalam dokumen ini “Kode Etik Profesi Akuntan Publik” ditulis “Kode Etik”. 14
Oleh karena itu terminologi “Kode Etik” dalam bagian-bagian selanjutnya dalam naskah ini 15
adalah merujuk pada dan sebagai Kode Etik Profesi Akuntan Publik. 16
17
Kode Etik ini disebarluaskan diantaranya melalui situs website IAPI: www.iapi.or.id. 18
19
KOMITE ETIKA PROFESI – INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 20
Tarkosunaryo Ketua 21
Agung Purwanto Anggota 22
Erik Eneddy Anggota 23
Nur Adib Najamuddin Anggota 24
Padri Achyarsyah Anggota 25
Taufikurrahman Anggota 26
Tjhin Silawaty Anggota 27
28
DEWAN PENGURUS – INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA 29
Tarkosunaryo Ketua Umum 30
Sapto Amal Damandari Ketua 31
Tia Adityasih Ketua 32
Hendang Tanusdjaja Ketua 33
Suhartono Ketua 34
Handoko Tomo Ketua 35
Aria Kanaka Ketua 36
Ellya Noorlisyati Ketua 37
Florus Daeli Ketua 38
Irhoan Tanudiredja Ketua 39
Syahril Ali Ketua 40
Rian Benyamin Surya Ketua 41
Sugeng Praptoyo Ketua 42
Steven Tanggara Ketua 43
Irwan Haswir Ketua 44
Palti Ferdrico T.H.S Ketua 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xviii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xix
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 2020 1
2
DAFTAR ISI 3
Halaman 4
SAMBUTAN KETUA UMUM ..................................................................................... iii 5
SAMBUTAN KOMITE ETIKA PROFESI .................................................................... v 6
SAMBUTAN KEPALA PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN ...................... vii 7
KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS IAPI ................................................................. xi 8
IKHTISAR PERBEDAAN DENGAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA ............... xv 9
KATA PENGANTAR ................................................................................................. xvii 10
PERUBAHAN SUBSTANSIAL KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 2020 11
DIBANDINGKAN DENGAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 12
EFEKTIF PER 1 JULI 2019 .............................................................................. xxiii 13
DAFTAR ISTILAH, TERMASUK DAFTAR SINGKATAN .......................................... xxv 14
15
BAGIAN 1 KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK, PRINSIP DASAR ETIKA, 16
DAN KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................... 1 17
Seksi 100 Kepatuhan Terhadap Kode Etik........................................................... 1 18
Seksi 110 Prinsip Dasar Etika .............................................................................. 3 19
Subseksi 111 Integritas ................................................................................ 5 20
Subseksi 112 Objektivitas ............................................................................ 6 21
Subseksi 113 Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional ............................ 7 22
Subseksi 114 Kerahasiaan .......................................................................... 8 23
Subseksi 115 Perilaku Profesional ............................................................... 10 24
Seksi 120 Kerangka Kerja Konseptual ................................................................. 11 25
26
BAGIAN 2 ANGGOTA YANG BEKERJA DI BISNIS ........................................... 19 27
Seksi 200 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Bekerja di 28
Bisnis .................................................................................................. 19 29
Seksi 210 Benturan Kepentingan ......................................................................... 24 30
Seksi 220 Penyusunan dan Penyajian Informasi ................................................. 27 31
Seksi 230 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai ......................................... 32 32
Seksi 240 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif yang Terkait 33
dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan ................ 34 34
Seksi 250 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan ............................. 36 35
Seksi 260 Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-36
undangan ............................................................................................ 42 37
Seksi 270 Tekanan untuk Melanggar Prinsip Dasar Etika .................................... 52 38
39
BAGIAN 3 ANGGOTA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK ..................... 56 40
Seksi 300 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Berpraktik 41
Melayani Publik ................................................................................... 56 42
Seksi 310 Benturan Kepentingan ......................................................................... 63 43
Seksi 320 Penunjukan Profesional ...................................................................... 70 44
Seksi 321 Pendapat Kedua ................................................................................. 75 45
Seksi 330 Imbalan dan Jenis Remunerasi Lain ................................................... 77 46
Seksi 340 Bujukan, Termasuk Hadiah dan Keramahtamahan ............................. 80 47
Seksi 350 Kustodi Aset Klien ............................................................................... 86 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xx
Seksi 360 Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-1
undangan ............................................................................................ 87 2
3
BAGIAN 4A INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN 4
REVIU ................................................................................................. 102 5
Seksi 400 Penerapan Kerangka Konseptual untuk Independensi dalam Perikatan 6
Audit dan Perikatan Reviu ................................................................... 102 7
Seksi 410 Imbalan ............................................................................................... 116 8
Seksi 411 Kebijakan Kompensasi dan Evaluasi ................................................... 120 9
Seksi 420 Hadiah dan Keramahtamahan ............................................................. 121 10
Seksi 430 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi .................................................. 122 11
Seksi 510 Kepentingan Keuangan ....................................................................... 123 12
Seksi 511 Pinjaman dan Jaminan ........................................................................ 128 13
Seksi 520 Hubungan Bisnis ................................................................................. 130 14
Seksi 521 Hubungan Keluarga dan Pribadi .......................................................... 132 15
Seksi 522 Pernah Bekerja pada Klien Audit ......................................................... 136 16
Seksi 523 Rangkap Jabatan Sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif 17
Klien Audit ........................................................................................... 138 18
Seksi 524 Pekerjaan dengan Klien Audit ............................................................. 139 19
Seksi 525 Penugasan Personel Sementara ......................................................... 143 20
Seksi 540 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi 21
Rekan) dengan Klien Audit .................................................................. 145 22
Seksi 600 Penyediaan Jasa Non-Asurans Kepada Klien Audit ............................ 151 23
Subseksi 601 Jasa Pembukuan dan Akuntansi ........................................... 156 24
Subseksi 602 Jasa Administratif .................................................................. 159 25
Subseksi 603 Jasa Penilaian ....................................................................... 160 26
Subseksi 604 Jasa Perpajakan .................................................................... 162 27
Subseksi 605 Jasa Audit Internal ................................................................. 168 28
Subseksi 606 Jasa Sistem Teknologi Informasi ........................................... 171 29
Subseksi 607 Jasa Penunjang Litigasi ......................................................... 173 30
Subseksi 608 Jasa Hukum........................................................................... 174 31
Subseksi 609 Jasa Rekrutmen .................................................................... 176 32
Subseksi 610 Jasa Keuangan Korporat ....................................................... 178 33
Seksi 800 Laporan Audit atas Laporan Keuangan Bertujuan Khusus yang 34
Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya (Perikatan 35
Audit dan Perikatan Reviu) .................................................................. 180 36
37
BAGIAN 4B INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN 38
PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU ................................. 184 39
Seksi 900 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual untuk Independensi dalam 40
Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu........... 184 41
Seksi 905 Imbalan ............................................................................................... 192 42
Seksi 906 Hadiah dan Keramahtamahan ............................................................. 195 43
Seksi 907 Litigasi Aktual atau Ancaman Litigasi .................................................. 196 44
Seksi 910 Kepentingan Keuangan ....................................................................... 197 45
Seksi 911 Pinjaman dan Jaminan ........................................................................ 201 46
Seksi 920 Hubungan Bisnis ................................................................................. 203 47
Seksi 921 Hubungan Keluarga dan Pribadi .......................................................... 205 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxi
Seksi 922 Pernah Bekerja pada Klien Asurans .................................................... 208 1
Seksi 923 Rangkap Jabatan sebagai Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif 2
Klien Asurans ...................................................................................... 210 3
Seksi 924 Pekerjaan dengan Klien Asurans ........................................................ 211 4
Seksi 940 Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel dengan Klien 5
Asurans ............................................................................................... 213 6
Seksi 950 Penyediaan Jasa Non-Asurans kepada Klien Asurans Selain Perikatan 7
Audit dan Perikatan Reviu ................................................................... 215 8
Seksi 990 Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya 9
(Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu) ........ 219 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxii
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxiii
PERUBAHAN SUBSTANSIAL KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 2020 1
DIBANDINGKAN DENGAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 2
EFEKTIF PER 1 JULI 2019 3
4
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 mengadopsi Handbook of the International Code of 5
Ethics for Professional Accountants including International Independence Standards 2018 6
Edition yang diterbitkan oleh International Ethics Standards Board for Accountants. 7
8
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik) ini menggantikan Kode Etik efektif per 1 Juli 9
2019, dengan penyempurnaan sebagai berikut: 10
• Perubahan sistematika penyajian, Kode Etik efektif per 1 Juli 2020 menyajikan 11
pengaturan yang terbagi dalam 5 (lima) bagian, yaitu: 12
o Bagian 1 : Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip Dasar Etika dan Kerangka 13
Kerja Konseptual; 14
o Bagian 2 : Anggota yang Bekerja di Bisnis; 15
o Bagian 3 : Anggota yang Berpraktik Melayani Publik; 16
o Bagian 4A : Independensi dalam Perikatan Audit dan Perikatan Reviu; dan 17
o Bagian 4B : Independensi dalam Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan 18
Perikatan Reviu. 19
• Kode Etik efektif per 1 Juli 2019 menyajikan pengaturan yang terbagi dalam 3 (tiga) 20
bagian, yaitu: 21
o Bagian A : Penerapan Umum Kode Etik; 22
o Bagian B : Akuntan Publik atau CPA yang Berpraktik Melayani Publik; dan 23
o Bagian C : CPA yang Bekerja Pada Entitas Bisnis. 24
• Pernyataan tentang ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (Non-25
Compliance with Laws and Regulations (NOCLAR)) – Respons atas ketidakpatuhan 26
terhadap peraturan perundang-undangan yang dalam Kode Etik efektif per 1 Juli 2019 27
belum diatur. Namun beberapa peraturan perundang-undangan seperti Peraturan 28
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan terkait pencegahan tindak pidana pencucian 29
uang telah mewajibkan Akuntan Publik untuk melaporkan kepada otoritas berwenang 30
yang relevan ketika menemukan NOCLAR dalam penugasannya sejak beberapa waktu 31
lalu. Sehingga pengaturan terkait NOCLAR dalam Kode Etik ini sejalan dengan 32
peraturan dari berbagai otoritas tersebut. Bagian 2 paragraf 260 mengatur lebih lanjut 33
NOCLAR bagi Anggota yang bekerja di bisnis dan Bagian 3 paragraf 360 mengatur 34
NOCLAR bagi Anggota yang berpraktik melayani publik. 35
• Ketentuan tentang hubungan yang berlangsung lama antara personel (termasuk rotasi 36
3 (tiga) kategori Rekan yang terlibat dalam penugasan audit atau reviu atas laporan 37
keuangan untuk entitas berakuntabilitas publik) yang mencakup ketentuan periode jeda 38
(cooling-off period) yang lebih lama dibandingkan pengaturan dalam Kode Etik efektif 39
per 1 Juli 2019 maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. 40
• Pengaturan pada Bagian 2 bagi Anggota yang bekerja di bisnis yang lebih jelas yang 41
mencakup penyusunan dan penyajian informasi dan tekanan untuk melanggar prinsip 42
dasar etika. Dalam Kode Etik 2019, bagian ini diatur dalam Bagian C yang berlaku bagi 43
CPA yang bekerja pada entitas bisnis. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxiv
Perubahan 1
2
Kode Etik ini sepenuhnya ditulis ulang dengan struktur dan sistematika baru agar Kode Etik 3
ini mudah dipahami, digunakan, dan diterapkan. Kode Etik ini mencakup standar 4
independensi dalam perikatan audit dan reviu serta perikatan asurans. Kode Etik ini 5
memasukkan beberapa tambahan substansial dan penyempurnaan, termasuk: 6
• Peningkatan karakteristik dan penegasan pada kerangka kerja konseptual. 7
• Ketentuan yang lebih jelas dan lebih kuat terkait dengan pengamanan yang lebih 8
selaras dengan ancaman kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar dan independensi. 9
• Penegasan terhadap ketentuan independensi tentang hubungan yang berlangsung 10
lama antara personel dengan klien audit atau asurans. 11
• Penambahan dan penyempurnaan bagian yang ditujukan untuk Anggota yang bekerja 12
di bisnis yang berkaitan dengan: 13
o Penyusunan dan penyajian informasi; dan 14
o Tekanan untuk melanggar prinsip dasar etika. 15
• Pedoman yang jelas dan relevan untuk Anggota yang berpraktik melayani publik dan 16
Anggota yang bekerja di bisnis yang ditetapkan dalam Bagian 2 Kode Etik ini. 17
• Penguatan terhadap ketentuan untuk Anggota yang bekerja di bisnis dan Anggota yang 18
berpraktik melayani publik terkait dengan bujukan, termasuk hadiah dan 19
keramahtamahan. 20
• Penambahan materi aplikasi baru untuk menekankan pentingnya memahami fakta dan 21
keadaan ketika melakukan pertimbangan profesional. 22
• Materi aplikasi baru menjelaskan bagaimana kepatuhan terhadap prinsip dasar etika 23
yang mendukung pelaksanaan skeptisisme profesional dalam perikatan audit atau 24
asurans lainnya. 25
26
Tanggal Efektif 27
28
Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik akan berlaku mulai 1 Juli 29
2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan 30
Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022. 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxv
DAFTAR ISTILAH, TERMASUK DAFTAR SINGKATAN 1
2
Dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, bentuk tunggal akan ditafsirkan sebagai bentuk 3
jamak dan sebaliknya, dan istilah di bawah ini memiliki arti berikut: 4
5
Dalam daftar istilah ini, penjelasan dari istilah ditampilkan dalam huruf biasa; huruf miring 6
digunakan untuk penjelasan istilah-istilah yang dijelaskan yang memiliki arti spesifik pada 7
bagian tertentu dari Kode Etik atau untuk penjelasan tambahan dari istilah yang didefinisikan. 8
Referensi juga disediakan untuk istilah yang dijelaskan dalam Kode Etik. 9
10
➢ Ahli eksternal 11
Seorang individu (yang bukan merupakan rekan atau anggota staf profesional, termasuk 12
staf sementara, Kantor atau Jaringan Kantor) atau organisasi yang memiliki keahlian, 13
pengetahuan dan pengalaman di bidang lain selain akuntansi atau audit, yang bekerja 14
di bidang tersebut ditugaskan untuk membantu Anggota dalam memperoleh bukti yang 15
cukup dan tepat. 16
17
➢ Aktivitas profesional 18
Suatu aktivitas yang memerlukan keahlian akuntansi atau keahlian terkait lainnya yang 19
dikerjakan oleh Anggota, termasuk akuntansi, audit, pajak, konsultansi manajemen, dan 20
manajemen keuangan. 21
22
➢ Ancaman 23
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 120.6 A3 dan termasuk kategori berikut: 24
Kepentingan pribadi 120.6 A3 (a) 25
Telaah pribadi 120.6 A3 (b) 26
Advokasi 120.6 A3 (c) 27
Kedekatan 120.6 A3 (d) 28
Intimidasi 120.6 A3 (e) 29
30
➢ Anggota 31
Anggota adalah individu yang memenuhi persyaratan sebagai anggota IAPI dari waktu 32
ke waktu berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAPI 33
yakni: Akuntan Publik, pemegang CPA selain Akuntan Publik, dan Anggota lainnya 34
termasuk individu yang mempunyai register negara akuntan yang menjadi anggota IAPI. 35
36
➢ Anggota praktisi pendahulu 37
Anggota yang berpraktik melayani publik yang paling akhir melakukan suatu perikatan 38
audit atau memberikan jasa akuntansi, pajak, konsultansi, atau jasa profesional serupa 39
kepada klien, ketika saat ini Anggota yang bersangkutan tidak melakukan penugasan 40
untuk klien tersebut. 41
42
➢ Anggota senior yang bekerja di bisnis 43
Anggota senior yang bekerja di bisnis adalah Direktur, Komisaris, pejabat eksekutif, atau 44
karyawan senior yang mampu memberikan pengaruh signifikan atas, dan mengambil 45
keputusan terkait, perolehan, penyebaran, dan pengendalian atas organisasi karyawan, 46
keuangan, teknologi, sumberdaya berwujud, dan sumberdaya takberwujud. Istilah ini 47
dijelaskan dalam paragraf 260.11 A1. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxvi
➢ Anggota yang berpraktik melayani publik 1
Anggota yang berpraktik melayani publik, terlepas dari klasifikasi fungsional (misalnya: 2
audit, pajak, atau konsultansi) di Kantornya yang memberikan jasa profesional. Istilah 3
“Anggota yang berpraktik melayani publik” juga digunakan untuk merujuk kepada 4
Kantornya. 5
6
➢ Anggota yang diusulkan 7
Anggota yang berpraktik melayani publik yang mempertimbangkan untuk menerima 8
penunjukan audit atau perikatan untuk memberikan jasa akuntansi, pajak, konsultansi, 9
atau jasa profesional serupa untuk klien prospektif (atau dalam beberapa kasus, klien 10
yang sudah ada). 11
12
➢ Anggota yang bekerja di bisnis 13
Anggota yang bekerja di bidang-bidang seperti perdagangan, industri, jasa, sektor 14
publik, pendidikan, sektor nirlaba, atau dalam asosiasi profesi atau regulator, yang 15
mungkin menjadi karyawan, karyawan tidak tetap, rekan, direktur (eksekutif atau non-16
eksekutif), pemilik-manajer atau sukarelawan. 17
18
➢ Anggota yang sedang memberikan jasa 19
Seorang Anggota yang berpraktik melayani publik yang mendapatkan penugasan audit 20
atau memberikan jasa akuntansi, pajak, konsultansi, atau jasa profesional serupa untuk 21
klien. 22
23
➢ Audit 24
Dalam Bagian 4A, istilah “audit” berlaku setara dengan “reviu”. 25
26
➢ Bujukan 27
Objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk memengaruhi perilaku individu lain, 28
namun tidak dimaksudkan untuk memengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak 29
patut. 30
31
Bujukan dapat berkisar dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara rekan bisnis 32
(untuk Anggota yang bekerja di bisnis), atau antara anggota dengan klien atau klien 33
prospektif (untuk Anggota yang berpraktik melayani publik) hingga tindakan yang 34
mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Bujukan 35
dapat berupa, misalnya (namun tidak terbatas pada): 36
• Hadiah. 37
• Keramahtamahan. 38
• Hiburan. 39
• Sumbangan politik atau sosial. 40
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas. 41
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya. 42
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxvii
➢ Dapat (boleh) 1
Istilah tersebut digunakan dalam Kode Etik ini untuk menunjukkan izin dalam mengambil 2
tindakan pada keadaan tertentu, termasuk sebagai pengecualian untuk suatu 3
persyaratan. Ini tidak digunakan untuk menunjukkan kemungkinan. 4
5
➢ Direktur, Komisaris, atau pejabat eksekutif 6
Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola suatu entitas, atau bertindak dalam 7
kapasitas yang setara, tanpa memandang jabatannya, yang mungkin berbeda dari 8
yurisdiksi ke yurisdiksi yang lain. 9
10
➢ Divisi atau cabang 11
Suatu bagian atau cabang dari Kantor yang dikelola berdasarkan area geografis atau 12
lini praktik. 13
14
➢ Entitas berelasi 15
Entitas yang memiliki hubungan berikut dengan klien: 16
(a) Suatu entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung atas klien 17
jika klien bersifat material untuk entitas tersebut; 18
(b) Suatu entitas dengan kepentingan keuangan langsung dalam klien jika entitas 19
tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien dan kepentingan klien 20
bersifat material bagi entitas tersebut; 21
(c) Suatu entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh klien; 22
(d) Suatu entitas yang klien, atau entitas berelasi dengan klien pada huruf (c) di atas, 23
mempunyai kepentingan keuangan langsung yang memberikan pengaruh 24
signifikan atas entitas tersebut dan kepentingan keuangan tersebut bersifat 25
material bagi klien dan entitas berelasinya pada huruf (c); dan 26
(e) Suatu entitas yang berada di bawah kendali bersama dengan klien (“sister entity”) 27
jika keduanya bersifat material bagi entitas yang mengendalikan keduanya. 28
29
➢ Entitas dengan akuntabilitas publik 30
Entitas dengan akuntabilitas publik, yaitu: 31
(a) Entitas yang terdaftar di pasar modal; atau 32
(b) Entitas yang: 33
(i) Ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebagai entitas dengan 34
akuntabilitas publik; atau 35
(ii) Disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan untuk diaudit dengan 36
persyaratan independensi yang sama dengan entitas yang terdaftar di pasar 37
modal. Peraturan tersebut dapat ditetapkan oleh regulator yang berwenang, 38
termasuk regulator audit. 39
Entitas lain juga dapat dianggap sebagai entitas dengan akuntabilitas publik, 40
sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 400.8. 41
42
➢ Entitas terdaftar di pasar modal 43
Suatu entitas yang saham atau surat utangnya terdaftar pada pasar modal atau 44
dipasarkan berdasarkan peraturan pasar modal atau badan lain yang setara. 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxviii
➢ Iklan 1
Komunikasi kepada publik tentang informasi mengenai jasa atau keahlian yang dimiliki 2
oleh Anggota yang berpraktik melayani publik dengan tujuan untuk mendapatkan bisnis 3
profesional. 4
5
➢ Imbalan kontinjen 6
Imbalan yang dihitung atas dasar yang telah ditentukan sebelumnya yang terkait 7
dengan hasil transaksi atau hasil dari jasa yang dilakukan oleh Kantor. Imbalan yang 8
ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas publik lainnya bukan merupakan imbalan 9
kontinjen. 10
11
➢ Independensi 12
(a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang memungkinkan 13
untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak terpengaruh oleh tekanan yang 14
dapat mengompromikan pertimbangan profesional, sehingga memungkinkan 15
individu bertindak secara berintegritas serta menerapkan objektivitas dan 16
skeptisisme profesional. 17
(b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan yang sangat 18
signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang cukup 19
dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, menyimpulkan 20
bahwa integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari suatu Kantor atau 21
personel dari tim audit atau tim asurans telah berkurang. 22
Sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 400.5 dan 900.4, referensi kepada individu 23
atau Kantor Anggota yang “independen” berarti bahwa individu atau Kantor telah 24
mematuhi Bagian 4A dan 4B, sebagaimana berlaku. 25
26
➢ Informasi keuangan historis 27
Informasi yang dinyatakan dalam istilah keuangan terkait dengan suatu entitas, 28
terutama berasal dari sistem Akuntansi entitas tersebut, tentang peristiwa ekonomi yang 29
terjadi pada masa lalu atau mengenai keadaan atau keadaan ekonomi pada masa lalu. 30
31
➢ Jaringan 32
Suatu Struktur yang lebih besar: 33
(a) Bertujuan untuk saling bekerjasama; dan 34
(b) Ditujukan secara jelas untuk berbagi keuntungan atau biaya, berbagi kepemilikan 35
saham secara bersama, pengendalian atau pengelolaan, kebijakan dan prosedur 36
pengendalian mutu bersama, strategi bisnis secara bersama, penggunaan suatu 37
nama merk bersama, atau penggunaan suatu bagian signifikan atas sumber daya 38
profesional. 39
40
➢ Jaringan kantor 41
Suatu Kantor atau entitas yang memiliki jaringan atau tergabung dalam suatu jaringan. 42
Untuk informasi lebih lanjut, lihat paragraf 400.50 A1 hingga 400.54 A1. 43
44
➢ Jasa profesional 45
Aktivitas profesional yang dikerjakan untuk klien. 46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxix
➢ Kantor 1
(a) Suatu Kantor dalam bentuk perseorangan, persekutuan perdata, atau firma; 2
(b) Suatu entitas yang mengendalikan pihak-pihak melalui kepemilikan, manajemen 3
atau cara lainnya; dan 4
(c) Suatu entitas yang dikendalikan oleh pihak-pihak tersebut, melalui kepemilikan, 5
manajemen, atau sarana lainnya. 6
Paragraf 400.4 dan 900.3 menjelaskan bagaimana kata “Kantor“ digunakan untuk 7
mengatasi tanggung jawab Anggota dan Kantor untuk mematuhi Bagian 4A dan 4B, 8
masing-masing. 9
10
➢ Keluarga dekat 11
Keluarga sedarah semenda 2 (dua) derajat. 12
13
➢ Keluarga inti 14
Suami, istri dan/atau tanggungan. 15
16
➢ Kepentingan keuangan 17
Suatu kepentingan dalam bentuk kepemilikan saham, atau instrumen ekuitas lainnya, 18
surat utang, pinjaman, atau instrumen utang lain dari suatu entitas, termasuk hak dan 19
kewajiban untuk memperoleh bunga dan derivatif yang terkait langsung dengan 20
kepentingan tersebut. 21
22
➢ Kepentingan keuangan langsung 23
(a) Dimiliki langsung oleh dan di bawah kendali individu atau entitas (termasuk yang 24
dikelola atas dasar diskresi pihak lain); atau 25
(b) Manfaatnya dimiliki melalui instrumen investasi kolektif, estate, trust atau 26
perantara lain yang dikendalikan atau yang keputusan investasinya dipengaruhi 27
oleh individu atau entitas tersebut. 28
29
➢ Kepentingan keuangan tidak langsung 30
Suatu kepentingan keuangan yang manfaatnya dimiliki melalui sarana investasi kolektif, 31
estate, trust atau perantara lainnya sehingga individu atau entitas tidak memiliki 32
pengendalian atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasi. 33
34
➢ Kerangka kerja konseptual 35
Istilah ini dijelaskan dalam Bagian 120. 36
37
➢ Kerugian substansial 38
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 260.5-A3 dan 360.5-A3. 39
40
➢ Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (Anggota yang 41
berpraktik melayani publik) 42
Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangann (“ketidakpatuhan”) terdiri 43
dari tindakan kelalaian atau pelaksanaan, disengaja atau tidak disengaja, yang 44
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilakukan 45
oleh pihak-pihak berikut: 46
(a) Klien; 47
(b) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola klien; 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxx
(c) Manajemen klien; atau 1
(d) Pihak lain yang bekerja untuk atau di bawah arahan klien. Istilah ini dijelaskan 2
dalam paragraf 360.5-A1 3
4
➢ Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (Anggota yang bekerja 5
di bisnis) 6
Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (“ketidakpatuhan”) terdiri dari 7
tindakan kelalaian atau pelaksanaan, disengaja atau tidak disengaja, yang 8
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilakukan 9
oleh pihak-pihak berikut: 10
(a) Organisasi yang mempekerjakan Anggota; 11
(b) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi tempatnya bekerja; 12
(c) Manajemen organisasi tempatnya bekerja; atau 13
(d) Pihak lain yang bekerja untuk atau di bawah arahan organisasi tempatnya bekerja. 14
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 260.5-A1. 15
16
➢ Klien asurans 17
Pihak yang bertanggung jawab yaitu orang yang: 18
(a) Bertanggung jawab atas hal pokok dalam perikatan pelaporan langsung; atau 19
(b) Bertanggung jawab terhadap informasi hal pokok dan mungkin bertanggung 20
jawab terhadap hal pokok dalam perikatan berbasis asersi. 21
22
➢ Klien audit 23
Entitas yang melakukan perikatan audit dengan Kantor. Ketika klien adalah entitas yang 24
terdaftar di pasar modal, maka pengertian klien audit termasuk entitas berelasinya. 25
Namun, ketika klien audit bukan entitas yang terdaftar di pasar modal, maka pengertian 26
klien audit termasuk entitas berelasinya yang dikendalikan secara langsung maupun 27
tidak langsung oleh Klien. (Lihat juga paragraf R400.20), Di Bagian 4A, istilah “klien 28
audit” berlaku sama untuk “klien reviu“. 29
30
➢ Klien reviu 31
Suatu entitas yang melakukan perikatan reviu dengan Kantor. 32
33
➢ Laporan audit 34
Dalam Bagian 4A, istilah “laporan audit” berlaku sama untuk “laporan reviu”. 35
36
➢ Laporan keuangan 37
Suatu penyajian yang terstruktur atas informasi keuangan historis, termasuk catatan 38
atas laporan keuangan, yang dimaksudkan untuk mengomunikasikan sumber daya 39
ekonomi atau kewajiban entitas pada suatu waktu atau perubahannya dalam jangka 40
waktu sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan 41
umumnya terdiri atas ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan 42
lainnya. Istilah laporan keuangan dapat mengacu pada suatu laporan keuangan 43
lengkap, namun juga dapat merujuk kepada laporan keuangan tunggal, misalnya, 44
laporan posisi keuangan, atau suatu laporan laba rugi, dan catatan penjelasan terkait. 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxi
➢ Laporan keuangan bertujuan khusus 1
Laporan keuangan disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang 2
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan pengguna tertentu. 3
4
➢ Laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor 5
Dalam hal suatu entitas tunggal, laporan yang dimaksud adalah laporan keuangan 6
entitas tersebut. Dalam hal kelompok usaha, laporan yang dimaksud adalah laporan 7
keuangan konsolidasian. 8
9
➢ Level yang dapat diterima 10
Ketika Anggota menggunakan tes pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi 11
yang cukup sangat mungkin akan menyimpulkan bahwa Anggota mematuhi prinsip 12
dasar. 13
14
➢ Mungkin 15
Istilah tersebut digunakan dalam Kode etik ini untuk menunjukkan kemungkinan 16
masalah yang timbul, suatu peristiwa yang terjadi atau suatu tindakan yang akan 17
diambil. Istilah ini tidak mengaitkan level kemungkinan atau kemungkinan tertentu ketika 18
digunakan bersama dengan ancaman, karena evaluasi level ancaman bergantung pada 19
fakta dan keadaan dari hal tertentu, peristiwa atau tindakan. 20
21
➢ Penelaah yang tepat 22
Seorang profesional dengan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan kewenangan 23
untuk menelaah secara objektif, pekerjaan yang telah dilakukan atau jasa yang telah 24
diberikan yang relevan. Individu tersebut mungkin adalah seorang Anggota. Istilah ini 25
dijelaskan dalam paragraf 300.8 A4. 26
27
➢ Penelaahan pengendalian mutu perikatan 28
Suatu proses yang dirancang untuk memberikan evaluasi yang objektif, sebelum 29
laporan diterbitkan, tentang penilaian signifikan yang dilakukan oleh tim perikatan dan 30
kesimpulan yang dicapai dalam merumuskan laporan. 31
32
➢ Pengamanan 33
Pengamanan adalah tindakan, secara individu atau secara gabungan, yang diambil 34
Anggota secara efektif untuk mengurangi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 35
dasar pada level yang dapat diterima. Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 120.10-A2. 36
37
➢ Pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai 38
Pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai merupakan 39
hal yang dipertimbangkan oleh Anggota tentang apakah kesimpulan yang sama 40
kemungkinan akan dicapai oleh pihak lain. Pertimbangan tersebut dibuat dari perspektif 41
pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai, yang berdasarkan 42
semua fakta dan keadaan yang relevan yang diketahui oleh Anggota, atau dapat 43
diharapkan untuk diketahui, pada saat kesimpulan dibuat. Pihak ketiga yang rasional 44
dan memiliki informasi yang memadai tidak perlu menjadi Anggota, tetapi memiliki 45
pengetahuan dan pengalaman yang relevan untuk memahami dan mengevaluasi 46
kelayakan kesimpulan Anggota secara tidak memihak. Istilah-istilah ini dijelaskan dalam 47
paragraf P120.5-A4. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxii
➢ Perikatan Asurans 1
Perikatan ketika Anggota yang berpraktik melayani publik menyatakan suatu 2
kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari pengguna 3
yang dituju selain pihak yang bertanggung jawab tentang hasil evaluasi atau 4
pengukuran hal pokok terhadap kriteria. 5
6
(Untuk panduan perikatan asurans, lihat Standar Profesional Akuntan Publik yang 7
berlaku) 8
9
➢ Perikatan asurans yang memenuhi persyaratan 10
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 990.2 untuk tujuan Bagian 990. 11
12
➢ Perikatan audit 13
Suatu perikatan asurans yang dilakukan oleh Anggota yang berpraktik melayani publik 14
pada suatu Kantor untuk menyatakan opini mengenai apakah laporan keuangan yang 15
disusun, dalam semua hal yang material (atau disajikan secara wajar, dalam semua hal 16
yang material), sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, perikatan 17
tersebut dilakukan berdasarkan Standar Audit. Hal ini mencakup audit berdasarkan 18
peraturan perundangan yang berlaku, yang disyaratkan oleh peraturan perundang-19
undangan atau peraturan lainnya. Di Bagian 4A, istilah “perikatan audit” berlaku sama 20
untuk “perikatan reviu”. 21
22
➢ Perikatan audit yang memenuhi persyaratan 23
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 800.2 untuk keperluan Bagian 800. 24
25
➢ Perikatan reviu 26
Suatu perikatan asurans, yang dilakukan oleh Anggota yang berpraktik melayani publik 27
pada suatu Kantor sesuai dengan Standar Perikatan Reviu untuk menyatakan suatu 28
kesimpulan, berdasarkan prosedur-prosedur yang tidak menyediakan bukti yang 29
diperlukan dalam suatu audit, apakah tidak ada hal-hal yang menjadi perhatian Anggota 30
tersebut yang menyebabkannya yakin bahwa Laporan Keuangan tidak disusun, dalam 31
semua hal yang material, sesuai dengan Kerangka Pelaporan Keuangan yang berlaku. 32
33
➢ Periode jeda 34
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf P540.5 untuk tujuan paragraf P540.11 hingga 35
P540.19. 36
37
➢ Periode perikatan (Perikatan Asurans selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu) 38
Periode perikatan dimulai ketika tim asurans mulai melakukan jasa asurans sehubungan 39
dengan perikatan tertentu. Periode perikatan berakhir ketika laporan asurans 40
diterbitkan. Ketika perikatan bersifat berulang, maka periode perikatan berakhir ketika 41
terdapat pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa hubungan profesional telah 42
berakhir atau laporan asurans diterbitkan. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxiii
➢ Periode perikatan (Perikatan Audit dan Perikatan Reviu) 1
Periode perikatan dimulai ketika tim audit mulai melakukan audit. Periode perikatan 2
berakhir ketika laporan audit diterbitkan. Ketika perikatan bersifat berulang, maka 3
periode perikatan berakhir ketika terdapat pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa 4
hubungan profesional telah berakhir atau laporan audit diterbitkan. 5
6
➢ Periode waktu 7
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf P540.5. 8
9
➢ Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 10
Pihak atau organisasi (misalnya, entitas wali amanat) dengan tanggung jawab untuk 11
mengawasi arah strategis entitas dan kewajiban yang terkait dengan akuntabilitas 12
entitas. Pengawasan tersebut termasuk pengawasan atas proses pelaporan keuangan. 13
Untuk beberapa entitas di beberapa yurisdiksi, pihak yang bertanggung jawab atas tata 14
kelola mungkin termasuk personel manajemen, misalnya, anggota eksekutif dewan tata 15
kelola dari entitas sektor swasta atau entitas sektor publik, atau pemilik perusahaan. 16
17
➢ Prinsip dasar 18
Istilah ini dijelaskan dalam paragraf 110.1 A1. Setiap prinsip dasar, pada gilirannya, 19
dijelaskan dalam paragraf berikut: 20
Integritas P111.1 21
Objektivitas P112.1 22
Kompetensi dan kehati-hatian profesional P113.1 23
Kerahasiaan P114.1 24
Perilaku profesional P115.1 25
26
➢ Rekan audit utama 27
Rekan perikatan, individu yang bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian mutu 28
perikatan, dan rekan perikatan audit lainnya dala, tim perikatan, jika ada, yang membuat 29
keputusan atau pertimbangan penting atas permasalahan yang signifikan sehubungan 30
dengan audit atas laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. Bergantung 31
pada keadaan dan peran individu dalam audit, “rekan perikatan audit lain” dapat 32
mencakup, misalnya, rekan perikatan audit yang bertanggung jawab untuk entitas anak 33
atau divisi yang signifikan. 34
35
➢ Rekan perikatan 36
Rekan atau personel lain dalam Kantor yang bertanggung jawab atas perikatan, dan 37
pelaksanaannya, dan laporan yang diterbitkan atas nama Kantor, dan ketika 38
disyaratkan, memiliki kewenangan yang tepat dari entitas profesi, atau Regulator. 39
40
➢ Tim asurans 41
(a) Semua anggota tim perikatan untuk perikatan asurans; 42
(b) Semua anggota dalam suatu Kantor yang secara langsung dapat memengaruhi 43
hasil dari perikatan asurans, termasuk: 44
(i) Pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau 45
yang memberikan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan 46
lain terhadap rekan perikatan asurans sehubungan dengan pelaksanaan 47
perikatan asurans; 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxiv
(ii) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait teknis 1
atau industri, transaksi atau peristiwa dalam perikatan asurans; dan 2
(iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu untuk perikatan asurans, 3
termasuk pihak yang menelaah pengendalian mutu perikatan dalam 4
perikatan asurans. 5
6
➢ Tim audit 7
(a) Semua anggota tim perikatan untuk perikatan audit; 8
(b) Semua pihak lain dalam Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil 9
dari perikatan audit, termasuk: 10
(i) Pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau 11
yang memberikan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan 12
lain terhadap rekan perikatan audit sehubungan dengan pelaksanaan 13
perikatan audit, termasuk pihak pada semua level manajemen senior yang 14
secara berturut-turut berada di atas rekan perikatan sampai rekan senior 15
atau pimpinan rekan (kepala eksekutif atau setara); 16
(ii) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait teknis 17
atau industri, transaksi atau peristiwa dalam perikatan audit; dan 18
(iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan, termasuk 19
pihak yang menelaah pengendalian mutu perikatan; dan 20
(c) Semua pihak dalam jaringan Kantor yang dapat memengaruhi hasil perikatan 21
audit. Di bagian 4A, istilah “tim audit” berlaku sama untuk “tim reviu”. 22
23
➢ Tim perikatan 24
Semua rekan dan staf yang melakukan perikatan, dan setiap individu yang dilibatkan 25
oleh Kantor atau jaringan Kantor yang melakukan prosedur asurans pada perikatan. Hal 26
ini tidak termasuk ahli eksternal yang dilibatkan oleh Kantor atau oleh jaringan Kantor. 27
Istilah “tim perikatan” juga mengecualikan individu dalam fungsi audit internal klien yang 28
memberikan bantuan langsung terhadap perikatan audit ketika auditor eksternal 29
mematuhi persyaratan SA 610 (Revisi 2013) tentang Penggunaan Pekerjaan Auditor 30
Internal. 31
32
➢ Tim reviu 33
(a) Semua personel dalam tim perikatan untuk suatu perikatan reviu; dan 34
(b) Semua pihak lain dalam suatu Kantor yang secara langsung dapat memengaruhi 35
hasil dari perikatan reviu, termasuk: 36
(i) Pihak yang merekomendasikan kompensasi, yang diberikan kepada, atau 37
yang melakukan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan lain 38
dari rekan perikatan sehubungan dengan pelaksanaan perikatan reviu, 39
termasuk pihak pada semua level manajemen senior yang secara berturut-40
turut berada di atas rekan perikatan sampai dengan pemimpin rekan (kepala 41
eksekutif atau setara); 42
(ii) Pihak yang memberikan konsultansi terkait dengan permasalahan teknis 43
atau industri, transaksi atau peristiwa spesifik untuk perikatan reviu; dan 44
(iii) Pihak yang melakukan pengendalian mutu atas perikatan, termasuk pihak 45
yang melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan tersebut; dan 46
(iv) Semua pihak dalam jaringan Kantor yang dapat secara langsung 47
memengaruhi hasil dari perikatan reviu. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxv
TANGGAL EFEKTIF 1
2
Bagian 1, 2, 3, 4A dan 4B dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik akan berlaku mulai 1 Juli 3
2020, kecuali bagian 4A Seksi 540 akan berlaku efektif untuk audit dan reviu Laporan 4
Keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2022. 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
xxxvi
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
1
BAGIAN 1 1
KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK, PRINSIP DASAR ETIKA, DAN KERANGKA 2
KERJA KONSEPTUAL 3
4
SEKSI 100 5
6
KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK 7
8
Umum 9
10
100.1-A1 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung 11
jawab untuk bertindak bagi kepentingan publik. Tanggung jawab Anggota 12
tidak hanya terbatas pada kepentingan klien individu atau organisasi 13
tempatnya bekerja. Oleh karena itu, Kode Etik ini berisi persyaratan dan 14
materi aplikasi yang memungkinkan Anggota untuk memenuhi tanggung 15
jawab mereka untuk bertindak dalam melindungi kepentingan publik. 16
17
100.2-A1 Persyaratan dalam Kode Etik, yang ditandai dengan huruf ‘P’, membebankan 18
kewajiban. 19
20
100.2-A2 Materi aplikasi, yang ditandai dengan huruf ‘A’, memberikan konteks, 21
penjelasan, saran untuk tindakan atau perihal yang perlu dipertimbangkan, 22
ilustrasi, dan panduan lain yang relevan untuk pemahaman yang tepat atas 23
Kode Etik. Secara khusus, materi aplikasi dimaksudkan untuk membantu 24
Anggota dalam memahami bagaimana menerapkan kerangka kerja 25
konseptual pada keadaan tertentu serta untuk memahami dan mematuhi 26
persyaratan spesifik. Meskipun materi aplikasi itu sendiri bukan merupakan 27
suatu persyaratan, namun pertimbangan atas materi aplikasi tersebut 28
diperlukan untuk penerapan yang tepat atas persyaratan Kode Etik, termasuk 29
penerapan kerangka kerja konseptual. 30
31
P100.3 Anggota harus mematuhi Kode Etik. Mungkin terdapat keadaan ketika 32
peraturan perundang-undangan menghalangi Anggota untuk mematuhi 33
bagian tertentu dari Kode Etik. Dalam keadaan demikian, peraturan 34
perundang-undangan tersebut berlaku, dan Anggota harus mematuhi seluruh 35
bagian lain dari Kode Etik. 36
37
100.3-A1 Prinsip perilaku profesional mensyaratkan Anggota untuk mematuhi peraturan 38
perundang-undangan yang berlaku. Beberapa yurisdiksi mungkin memiliki 39
ketentuan yang berbeda atau melampaui ketentuan yang ditetapkan dalam 40
Kode Etik. Anggota harus menyadari perbedaan tersebut dan mematuhi 41
ketentuan yang lebih ketat kecuali dilarang oleh peraturan perundang-42
undangan. 43
44
100.3-A2 Anggota mungkin menghadapi keadaan yang tidak biasa yaitu ketika Anggota 45
meyakini bahwa penerapan persyaratan tertentu dari Kode Etik dapat 46
mengakibatkan hasil keluaran yang tidak sepadan atau yang tidak memenuhi 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
2
kepentingan publik. Dalam keadaan demikian, Anggota disarankan untuk 1
berkonsultasi dengan asosiasi profesi atau regulator yang terkait. 2
3
Pelanggaran Terhadap Kode Etik 4
5
P100.4 Paragraf P400.80-P400.89 dan P900.50-P900.55 menjelaskan pelanggaran 6
terhadap Standar Independensi. Anggota yang mengidentifikasi terjadinya 7
pelanggaran terhadap ketentuan lain dalam Kode Etik harus mengevaluasi 8
signifikansi pelanggaran dan dampaknya terhadap kemampuan Anggota 9
untuk mematuhi prinsip dasar etika. Anggota juga harus: 10
(a) Sesegera mungkin mengambil tindakan yang diperlukan untuk 11
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran secara memadai; dan 12
(b) Menentukan apakah akan melaporkan pelanggaran tersebut kepada 13
pihak yang relevan. 14
15
100.4-A1 Pihak-pihak relevan yang mungkin menerima laporan pelanggaran tersebut 16
mencakup pihak-pihak yang mungkin terkena dampak pelanggaran tersebut, 17
yakni asosiasi profesi, regulator, atau otoritas pengawasan. 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
3
SEKSI 110 1
2
PRINSIP DASAR ETIKA 3
4
Umum 5
6
110.1-A1 Lima prinsip dasar etika untuk Anggota adalah: 7
(a) Integritas - bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional 8
dan bisnis. 9
(b) Objektivitas - tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau 10
bisnis karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang 11
tidak semestinya dari pihak lain. 12
(c) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional - untuk: 13
(i) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian 14
profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa 15
klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa 16
profesional yang kompeten, berdasarkan standar profesional dan 17
standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-18
undangan yang berlaku; dan 19
(ii) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar 20
profesional dan standar teknis yang berlaku. 21
(d) Kerahasiaan - menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil 22
hubungan profesional dan bisnis. 23
(e) Perilaku Profesional - mematuhi peraturan perundang-undangan yang 24
berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh Anggota 25
mungkin akan mendiskreditkan profesi Anggota. 26
27
P110.2 Anggota harus mematuhi setiap prinsip dasar etika. 28
29
110.2-A1 Prinsip dasar etika menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari 30
seorang Anggota. Kerangka kerja konseptual menetapkan pendekatan yang 31
perlu diterapkan oleh seorang Anggota, yang membantunya dalam mematuhi 32
prinsip dasar etika tersebut. Subseksi 111-115 menetapkan persyaratan dan 33
materi aplikasi yang terkait dengan masing-masing prinsip dasar etika. 34
35
110.2-A2 Anggota mungkin menghadapi suatu situasi ketika mematuhi salah satu 36
prinsip dasar etika, akan bertentangan dengan mematuhi satu atau lebih 37
prinsip dasar etika lainnya. Dalam situasi demikian, Anggota mungkin 38
mempertimbangkan untuk berkonsultasi, secara anonim jika diperlukan, 39
dengan: 40
• Pihak lain dalam Kantor atau organisasi tempatnya bekerja. 41
• Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 42
• Asosiasi profesi. 43
• Regulator. 44
• Penasihat hukum. 45
Namun demikian, konsultasi semacam itu tidak membebaskan Anggota dari 46
tanggung jawabnya untuk menggunakan pertimbangan profesional dalam 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
4
menyelesaikan konflik tersebut atau (jika perlu) dan kecuali dilarang oleh 1
peraturan perundang-undangan, untuk melepaskan diri dari permasalahan 2
yang memunculkan konflik. 3
4
110.2-A3 Anggota didorong untuk mendokumentasikan substansi permasalahan, 5
rincian dari setiap pembahasan, keputusan yang dibuat, dan alasan atas 6
keputusan tersebut. 7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
5
SUBSEKSI 111 - INTEGRITAS 1
2
P111.1 Anggota harus mematuhi prinsip integritas, yang mensyaratkan Anggota 3
untuk bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis. 4
5
111.1-A1 Integritas menyiratkan berterus terang dan selalu mengatakan yang 6
sebenarnya. 7
8
P111.2 Anggota tidak boleh secara sengaja dikaitkan dengan laporan, komunikasi, 9
atau informasi lain ketika Anggota percaya bahwa informasi tersebut: 10
(a) Berisi kesalahan atau pernyataan yang menyesatkan secara material; 11
(b) Berisi pernyataan atau informasi yang dibuat secara tidak hati-hati; atau 12
(c) Terdapat penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya 13
diungkapkan, sehingga akan menyesatkan. 14
15
111.2-A1 Seorang Anggota tidak melanggar ketentuan paragraf P111.2 sepanjang 16
Anggota memberikan laporan yang dimodifikasi terkait dengan permasalahan 17
yang terdapat dalam laporan, komunikasi atau informasi lainnya tersebut. 18
19
P111.3 Ketika Anggota menyadari telah dikaitkan dengan informasi yang dijelaskan 20
pada paragraf P111.2, maka Anggota harus mengambil langkah-langkah 21
untuk tidak dikaitkan dengan informasi tersebut. 22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
6
SUBSEKSI 112 - OBJEKTIVITAS 1
2
P112.1 Anggota harus mematuhi prinsip objektivitas yang mensyaratkan Anggota 3
untuk tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena 4
adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya 5
dari pihak lain. 6
7
P112.2 Anggota tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika suatu keadaan atau 8
hubungan terlalu memengaruhi pertimbangan profesionalnya atas aktivitas 9
tersebut. 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
7
SUBSEKSI 113 - KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN PROFESIONAL 1
2
P113.1 Anggota harus patuh terhadap prinsip kompetensi dan kehati-hatian 3
profesional yang mensyaratkan Anggota untuk: 4
(a) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan serta keahlian 5
profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien 6
atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang 7
kompeten berdasarkan standar profesional dan standar teknis terkini 8
dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; dan 9
(b) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan 10
standar teknis yang berlaku. 11
12
113.1-A1 Pemberian jasa kepada klien dan organisasi tempatnya bekerja dengan 13
kompetensi profesional mensyaratkan Anggota untuk menggunakan 14
pertimbangan yang baik dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian 15
profesional ketika melakukan aktivitas profesional. 16
17
113.1-A2 Menjaga kompetensi profesional mensyaratkan suatu kesadaran yang 18
berkelanjutan dan pemahaman atas perkembangan teknis, profesional, serta 19
bisnis yang relevan. Pengembangan profesional berkelanjutan 20
memungkinkan Anggota untuk mengembangkan dan mempertahankan 21
kemampuan bekerja secara kompeten dalam lingkungan profesional. 22
23
113.1-A3 Kesungguhan mencakup tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan 24
persyaratan penugasan, secara hati-hati, cermat, dan tepat waktu. 25
26
P113.2 Dalam mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, Anggota 27
harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memastikan bahwa 28
mereka yang bekerja profesional di bawah pengawasannya telah 29
memperoleh pelatihan dan supervisi yang tepat. 30
31
P113.3 Jika diperlukan, Anggota harus membuat klien, organisasi tempatnya bekerja, 32
atau pengguna lain atas jasa atau aktivitas profesional Anggota, untuk 33
menyadari keterbatasan yang melekat pada jasa atau aktivitas tersebut. 34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
8
SUBSEKSI 114 - KERAHASIAAN 1
2
P114.1 Anggota harus mematuhi prinsip kerahasiaan, yang mensyaratkan Anggota 3
untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari 4
hubungan profesional dan bisnis. Anggota harus: 5
(a) Mewaspadai terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak 6
disengaja, termasuk dalam lingkungan sosial, dan khususnya kepada 7
rekan bisnis dekat, anggota keluarga inti, atau keluarga dekat; 8
(b) Menjaga kerahasiaan informasi di dalam Kantor atau organisasi 9
tempatnya bekerja; 10
(c) Menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon klien atau 11
organisasi tempatnya bekerja; 12
(d) Tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan 13
profesional dan bisnis di luar Kantor atau organisasi tempatnya bekerja 14
tanpa kewenangan yang memadai dan spesifik, kecuali jika terdapat 15
hak atau kewajiban hukum atau profesional untuk mengungkapkannya; 16
(e) Tidak menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan 17
profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak 18
ketiga; 19
(f) Tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia apapun, 20
baik yang diperoleh atau diterima sebagai hasil dari hubungan 21
profesional atau bisnis maupun setelah hubungan tersebut berakhir; 22
dan 23
(g) Melakukan langkah-langkah yang memadai untuk memastikan bahwa 24
personel yang berada di bawah pengawasannya, serta individu yang 25
memberi advis dan bantuan profesional, untuk menghormati kewajiban 26
Anggota guna menjaga kerahasiaan informasi. 27
28
114.1-A1 Prinsip kerahasiaan merupakan bentuk perlindungan kepentingan publik 29
karena memfasilitasi aliran informasi yang bebas dari klien atau organisasi 30
tempatnya bekerja kepada Anggota dengan pemahaman bahwa informasi 31
tersebut tidak akan diungkapkan kepada pihak ketiga. Namun demikian, 32
berikut ini adalah keadaan ketika Anggota harus mengungkapkan atau 33
mungkin disyaratkan untuk mengungkapkan informasi rahasia atau ketika 34
pengungkapan tersebut mungkin layak diungkap: 35
(a) Pengungkapan disyaratkan oleh hukum, misalnya: 36
(i) Pembuatan dokumen atau ketentuan lainnya atas bukti dalam 37
proses hukum; atau 38
(ii) Pengungkapan kepada otoritas publik yang berwenang atas 39
terjadinya indikasi pelanggaran hukum; 40
(b) Pengungkapan diizinkan oleh hukum dan diperkenankan oleh klien atau 41
organisasi tempatnya bekerja; dan 42
(c) Terdapat kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan, jika 43
tidak dilarang oleh hukum: 44
(i) Untuk mematuhi penelaahan mutu oleh asosiasi profesi; 45
(ii) Untuk merespons pertanyaan atau investigasi oleh asosiasi 46
profesi atau badan regulator; 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
9
(iii) Untuk melindungi kepentingan profesional Anggota dalam proses 1
hukum; atau 2
(iv) Untuk mematuhi standar profesional dan standar teknis, termasuk 3
persyaratan etika. 4
5
114.1-A2 Dalam memutuskan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan 6
informasi rahasia, Anggota mempertimbangkan keadaan yang relevan 7
termasuk: 8
• Apakah kepentingan semua pihak dirugikan, termasuk pihak ketiga 9
yang kepentingannya terpengaruh, jika klien atau organisasi tempatnya 10
bekerja menyetujui pengungkapan informasi tersebut. 11
• Apakah semua informasi yang relevan diketahui dan didukung bukti 12
yang kuat, sepanjang praktis. Faktor-faktor yang memengaruhi 13
keputusan untuk mengungkapkan meliputi: 14
o Fakta tidak didukung bukti yang kuat. 15
o Informasi yang tidak lengkap. 16
o Kesimpulan yang tidak didukung bukti yang kuat. 17
• Komunikasi yang digunakan dan pihak yang dituju dalam komunikasi 18
tersebut. 19
• Apakah pihak-pihak yang dituju dalam komunikasi tersebut merupakan 20
penerima yang tepat. 21
22
P114.2 Anggota harus terus mematuhi prinsip kerahasiaan bahkan setelah 23
berakhirnya hubungan antara Anggota dan klien atau organisasi tempatnya 24
bekerja. Ketika berganti pekerjaan atau memperoleh klien baru, Anggota 25
berhak menggunakan pengalaman sebelumnya, tetapi tidak diperkenankan 26
menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh atau 27
diterima sebagai hasil dari hubungan profesional atau bisnis. 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
10
SUBSEKSI 115 - PERILAKU PROFESIONAL 1
2
P115.1 Anggota harus mematuhi prinsip perilaku profesional, yang mensyaratkan 3
Anggota untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan 4
menghindari perilaku apapun yang diketahui atau seharusnya diketahui yang 5
dapat mendiskreditkan profesi. Anggota tidak boleh terlibat dalam bisnis, 6
pekerjaan, atau aktivitas apapun yang diketahui merusak atau mungkin 7
merusak integritas, objektivitas, atau reputasi baik dari profesi, dan hasilnya 8
tidak sesuai dengan prinsip dasar etika. 9
10
115.1-A1 Perilaku yang mungkin mendiskreditkan profesi termasuk perilaku yang 11
menurut pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai, 12
sangat mungkin akan menyimpulkan bahwa perilaku tersebut mengakibatkan 13
pengaruh negatif terhadap reputasi baik profesi. 14
15
P115.2 Ketika melakukan aktivitas pemasaran atau promosi, Anggota dilarang 16
mencemarkan nama baik profesi. Anggota harus bersikap jujur dan 17
mengatakan yang sebenarnya, serta tidak: 18
(a) Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa profesional yang 19
dapat diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman yang telah 20
diperoleh; atau 21
(b) Membuat pernyataan yang merendahkan atau melakukan 22
perbandingan yang tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan pihak 23
lain. 24
25
115.2-A1 Jika Anggota memiliki keraguan atas tepat tidaknya suatu bentuk iklan atau 26
pemasaran lainnya, maka Anggota didorong untuk berkonsultasi dengan 27
asosiasi profesi yang relevan. 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
11
SEKSI 120 1
2
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL 3
4
PENDAHULUAN 5
6
120.1 Keadaan yang dihadapi oleh Anggota dalam melaksanakan perannya 7
mungkin dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 8
dasar etika. Seksi 120 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi, 9
mencakup kerangka kerja konseptual, untuk membantu Anggota dalam 10
mematuhi prinsip dasar etika dan memenuhi tanggung jawabnya untuk 11
bertindak dalam melindungi kepentingan publik. Persyaratan dan materi 12
aplikasi tersebut mengakomodasi berbagai fakta dan keadaan, termasuk 13
berbagai aktivitas, kepentingan, dan hubungan profesional yang 14
memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Selain 15
itu, persyaratan dan materi aplikasi mencegah Anggota untuk menyimpulkan 16
bahwa situasi tersebut diperbolehkan semata-mata karena tidak spesifik 17
dilarang oleh Kode Etik. 18
19
120.2 Kerangka kerja konseptual menetapkan suatu pendekatan bagi Anggota 20
untuk: 21
(a) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika; 22
(b) Mengevaluasi ancaman yang teridentifikasi; dan 23
(c) Mengatasi ancaman dengan menghilangkan atau menurunkannya 24
sampai pada level yang dapat diterima. 25
26
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 27
28
Umum 29
30
P120.3 Anggota harus menerapkan kerangka kerja konseptual untuk 31
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan 32
pada prinsip dasar etika yang ditetapkan dalam Seksi 110. 33
34
120.3-A1 Persyaratan tambahan dan materi aplikasi tambahan yang relevan terhadap 35
penerapan kerangka kerja konseptual dijelaskan dalam: 36
(a) Bagian 2: Anggota yang bekerja di bisnis; 37
(b) Bagian 3: Anggota yang berpraktik melayani publik; dan 38
(c) Standar Independensi, yaitu: 39
(i) Bagian 4A: Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan 40
Reviu; dan 41
(ii) Bagian 4B: Independensi untuk Perikatan Asurans Selain 42
Perikatan Audit dan Perikatan Reviu. 43
44
P120.4 Ketika berurusan dengan masalah etika, Anggota harus mempertimbangkan 45
konteks masalah yang muncul atau yang mungkin muncul. Ketika seorang 46
individu yang merupakan Anggota yang berpraktik melayani publik melakukan 47
aktivitas profesional berdasarkan hubungan Anggota dengan Kantor, baik 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
12
sebagai tenaga kontrak, karyawan, atau pemilik, maka individu tersebut harus 1
mematuhi ketentuan dalam Bagian 2 yang relevan dengan keadaan tersebut. 2
3
P120.5 Ketika menerapkan kerangka kerja konseptual, Anggota harus: 4
(a) Menerapkan pertimbangan profesional; 5
(b) Tetap waspada terhadap informasi baru dan perubahan atas fakta dan 6
keadaan; dan 7
(c) Menggunakan pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki 8
informasi yang memadai sebagaimana diuraikan di paragraf 120.5-A4. 9
10
Penerapan Pertimbangan Profesional 11
12
120.5-A1 Pertimbangan profesional mencakup aplikasi pelatihan, pengetahuan, 13
keahlian, dan pengalaman profesional relevan yang sepadan dengan fakta 14
dan keadaan, termasuk sifat dan ruang lingkup aktivitas profesional tertentu, 15
dan berbagai kepentingan hubungan yang terlibat. Dalam kaitannya dengan 16
pelaksanaan aktivitas profesional, penerapan pertimbangan profesional 17
diperlukan ketika Anggota menerapkan kerangka kerja konseptual agar dapat 18
membuat keputusan tentang berbagai alternatif tindakan yang tersedia, dan 19
untuk menentukan apakah keputusan itu tepat dalam keadaan tersebut. 20
21
120.5-A2 Pemahaman tentang fakta dan keadaan yang diketahui merupakan suatu 22
prasyarat untuk menerapkan kerangka kerja konseptual. Penentuan tindakan 23
yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman dan mencapai suatu 24
kesimpulan tentang apakah prinsip dasar etika telah dipatuhi, mensyaratkan 25
juga penerapan pertimbangan profesional. 26
27
120.5-A3 Dalam penerapan pertimbangan profesional untuk memperoleh pemahaman 28
tersebut, Anggota dapat mempertimbangkan hal-hal lain, di antaranya, 29
apakah: 30
• Terdapat alasan yang harus diperhatikan bahwa informasi relevan 31
kemungkinan berpotensi hilang dari fakta dan keadaan yang diketahui 32
oleh Anggota. 33
• Terdapat ketidakkonsistenan antara fakta dan keadaan yang diketahui 34
dengan ekspektasi dari Anggota. 35
• Terdapat keahlian dan pengalaman Anggota yang cukup untuk 36
membuat suatu kesimpulan. 37
• Terdapat kebutuhan untuk berkonsultasi dengan pihak lain yang 38
memiliki keahlian atau pengalaman yang relevan. 39
• Informasi tersebut memberikan dasar yang memadai untuk mencapai 40
suatu kesimpulan. 41
• Konsepsi awal atau pandangan bias dari Anggota mungkin dapat 42
memengaruhi penerapan pertimbangan profesional. 43
• Mungkin terdapat kesimpulan yang memadai lainnya yang dapat dibuat 44
berdasarkan informasi yang tersedia. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
13
Pihak Ketiga yang Rasional dan Memiliki Informasi yang Memadai 1
2
120.5-A4 Pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai 3
merupakan suatu pertimbangan oleh Anggota apakah kesimpulan yang sama 4
mungkin akan dibuat oleh pihak lain. Pertimbangan tersebut dibuat dari 5
perspektif pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai, 6
yang mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan yang 7
diketahui oleh Anggota, atau secara rasional diekspektasikan untuk diketahui 8
oleh Anggota, pada saat membuat kesimpulan. Pihak ketiga yang rasional 9
dan memiliki informasi yang cukup tersebut tidak perlu merupakan seorang 10
Anggota, namun memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan untuk 11
memahami dan mengevaluasi ketepatan atas kesimpulan Anggota yang tidak 12
memihak. 13
14
Mengidentifikasi Ancaman 15
16
P120.6 Anggota harus mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 17
dasar etika. 18
19
120.6-A1 Pemahaman atas fakta dan keadaan, termasuk setiap aktivitas profesional, 20
serta kepentingan dan hubungan yang dapat mengompromikan kepatuhan 21
terhadap prinsip dasar etika, merupakan prasyarat dalam mengidentifikasi 22
ancaman terhadap kepatuhan tersebut. Keberadaan kondisi, kebijakan, dan 23
prosedur tertentu yang ditetapkan oleh profesi, peraturan perundang-24
undangan, Kantor, atau organisasi tempatnya bekerja, dapat memperkuat 25
Anggota untuk bertindak secara etis dan membantu mengidentifikasi 26
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Paragraf 120.8-A2 27
mencakup contoh umum kondisi, kebijakan, dan prosedur yang juga 28
merupakan faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman. 29
30
120.6-A2 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin dimunculkan 31
oleh berbagai fakta dan keadaan. Tidak mungkin untuk mendefinisikan semua 32
situasi yang memunculkan ancaman. Selain itu, sifat perikatan dan 33
penugasan kerja mungkin berbeda dan akibatnya memunculkan berbagai 34
jenis ancaman yang berbeda. 35
36
120.6-A3 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika terbagi dalam satu 37
atau lebih dari kategori berikut: 38
(a) Ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman berupa kepentingan 39
keuangan atau kepentingan lain yang akan memengaruhi pertimbangan 40
atau perilaku Anggota secara tidak tepat; 41
(b) Ancaman telaah pribadi yaitu ancaman ketika Anggota tidak dapat 42
secara tepat melakukan evaluasi atas pertimbangan yang telah 43
dibuatnya; atau aktivitas yang dilakukan oleh Anggota atau individu 44
dalam Kantor atau organisasi tempatnya bekerja, yang diandalkan oleh 45
Anggota ketika membuat suatu pertimbangan sebagai bagian dari 46
pelaksanaan aktivitas yang sedang diberikan; 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
14
(c) Ancaman advokasi yaitu ancaman yang terjadi ketika Anggota 1
mendukung posisi klien atau organisasi tempatnya bekerja sampai pada 2
titik yang dapat mengurangi objektivitasnya; 3
(d) Ancaman kedekatan yaitu ancaman yang terjadi karena hubungan yang 4
lama atau hubungan yang dekat dengan klien atau organisasi 5
tempatnya bekerja, Anggota terlalu bersimpati pada kepentingan klien 6
atau organisasi tempatnya bekerja, atau terlalu mudah menerima hasil 7
pekerjaan mereka; dan 8
(e) Ancaman intimidasi yaitu ancaman yang terjadi ketika Anggota 9
dihalangi untuk bertindak secara objektif karena tekanan yang nyata 10
atau dirasakan, termasuk upaya memengaruhi Anggota secara tidak 11
semestinya. 12
13
120.6-A4 Suatu keadaan dapat memunculkan lebih dari satu ancaman, dan suatu 14
ancaman dapat memengaruhi kepatuhan pada lebih dari satu prinsip dasar 15
etika. 16
17
Mengevaluasi Ancaman 18
19
P120.7 Ketika Anggota mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 20
dasar etika, maka Anggota harus mengevaluasi apakah ancaman tersebut 21
berada pada level yang dapat diterima. 22
23
Level yang Dapat Diterima 24
25
120.7-A1 Level yang dapat diterima adalah level ketika pihak ketiga yang rasional dan 26
memiliki informasi yang memadai menyimpulkan bahwa Anggota mematuhi 27
prinsip dasar etika. 28
29
Faktor yang Relevan dalam Mengevaluasi Level Ancaman 30
31
120.8-A1 Anggota mempertimbangkan faktor kualitatif dan kuantitatif yang relevan 32
dalam mengevaluasi ancaman oleh Anggota, dan dampak gabungan dari 33
beberapa ancaman, jika dapat diterapkan. 34
35
120.8-A2 Keberadaan kondisi, kebijakan, dan prosedur yang diuraikan pada paragraf 36
120.6-A1 mungkin juga merupakan faktor yang relevan dalam mengevaluasi 37
level ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Contoh kondisi, 38
kebijakan, dan prosedur tersebut mencakup: 39
• Persyaratan tata kelola korporat. 40
• Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bagi profesi. 41
• Sistem pengaduan yang efektif yang memungkinkan Anggota dan 42
masyarakat umum untuk memberi perhatian pada perilaku tidak etis. 43
• Suatu pernyataan kewajiban secara eksplisit untuk melaporkan 44
pelanggaran atas persyaratan etika. 45
• Prosedur pemantauan dan pendisiplinan oleh asosiasi profesi atau 46
regulator. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
15
Pertimbangan Informasi Baru atau Perubahan Fakta dan Keadaan 1
2
P120.9 Jika Anggota menyadari adanya informasi baru atau perubahan atas fakta 3
dan keadaan yang mungkin menyebabkan ancaman telah hilang atau turun 4
sampai pada level yang dapat diterima, maka Anggota harus mengevaluasi 5
ulang dan selanjutnya mengatasi ancaman tersebut. 6
7
120.9-A1 Tetap waspada selama aktivitas profesional akan membantu Anggota dalam 8
menentukan informasi baru telah muncul atau mengubah fakta yang: 9
(a) Berdampak terhadap level ancaman; atau 10
(b) Memengaruhi kesimpulan Anggota mengenai apakah pengamanan 11
yang diterapkan berlanjut secara tepat untuk mengatasi ancaman yang 12
teridentifikasi. 13
14
120.9-A2 Jika informasi baru mengidentifikasi adanya ancaman baru, maka Anggota 15
disyaratkan untuk mengevaluasi dan mengatasi ancaman tersebut secara 16
tepat. (Ref: paragraf P120.7 dan P120.10). 17
18
Mengatasi Ancaman 19
20
P120.10 Jika Anggota menentukan bahwa ancaman yang teridentifikasi atas 21
kepatuhan terhadap prinsip dasar etika berada pada level yang tidak dapat 22
diterima, maka Anggota harus mengatasi ancaman tersebut dengan 23
menghilangkannya atau menurunkannya sampai pada level yang dapat 24
diterima. Anggota harus melakukannya dengan: 25
(a) Menghilangkan keadaan, termasuk kepentingan atau hubungan, yang 26
memunculkan ancaman; 27
(b) Menerapkan pengamanan, jika tersedia dan dapat diterapkan, untuk 28
menurunkan ancaman sampai pada level yang dapat diterima; atau 29
(c) Menolak atau mengakhiri aktivitas profesional tertentu. 30
31
Tindakan untuk Menghilangkan Ancaman 32
33
120.10-A1 Bergantung pada fakta dan keadaan, suatu ancaman dapat diatasi dengan 34
menghilangkan keadaan yang memunculkan ancaman. Namun, terdapat 35
beberapa situasi ketika ancaman hanya dapat diatasi dengan menolak atau 36
mengakhiri aktivitas profesional tertentu. Hal tersebut terjadi karena keadaan 37
yang memunculkan ancaman tidak dapat dihilangkan dan pengamanan tidak 38
dapat diterapkan untuk menurunkan ancaman sampai pada level yang dapat 39
diterima. 40
41
Pengamanan 42
43
120.10-A2 Pengamanan adalah tindakan, secara individual atau gabungan, yang 44
dilakukan Anggota secara efektif menurunkan ancaman terhadap kepatuhan 45
pada prinsip dasar etika sampai pada level yang dapat diterima terhadap 46
kepatuhan pada prinsip dasar etika. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
16
Pertimbangan Penilaian Signifikan yang Dilakukan dan Kesimpulan Keseluruhan yang 1
Dicapai 2
3
P120.11 Anggota harus membuat kesimpulan menyeluruh apakah tindakan yang 4
dilakukan, atau akan dilakukan oleh Anggota, untuk mengatasi ancaman yang 5
muncul akan menghilangkan atau menurunkan ancaman sampai pada level 6
yang dapat diterima. Dalam membuat kesimpulan menyeluruh, Anggota 7
harus: 8
(a) Menelaah pertimbangan signifikan yang dibuat atau kesimpulan yang 9
dicapai; dan 10
(b) Menggunakan pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki 11
informasi yang memadai. 12
13
Pertimbangan untuk Perikatan Audit, Perikatan Reviu, dan Perikatan Asurans Lain 14
15
Independensi 16
17
120.12-A1 Anggota yang berpraktik melayani publik disyaratkan oleh Standar 18
Independensi harus independen ketika melakukan perikatan audit, perikatan 19
reviu, atau perikatan asurans lainnya. Independensi berkaitan dengan prinsip 20
dasar objektivitas dan integritas. Hal ini terdiri atas: 21
(a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang 22
memungkinkan untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak 23
terpengaruh oleh tekanan yang dapat mengompromikan pertimbangan 24
profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak secara 25
berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional. 26
(b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan 27
yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki 28
informasi yang memadai, besar kemungkinan akan menyimpulkan 29
bahwa integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari Kantor, 30
atau anggota tim audit atau tim asurans, telah dikompromikan. 31
32
120.12-A2 Standar Independensi menetapkan persyaratan dan materi aplikasi tentang 33
cara menerapkan kerangka kerja konseptual untuk mempertahankan 34
independensi pada saat melakukan perikatan audit, perikatan reviu, atau 35
perikatan asurans lainnya. Anggota yang berpraktik melayani publik dan 36
Kantor disyaratkan untuk mematuhi standar tersebut agar independen ketika 37
melakukan perikatan tersebut. Kerangka kerja konseptual untuk 38
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan 39
pada prinsip dasar etika diterapkan dengan cara yang sama untuk mematuhi 40
persyaratan independensi. Kategori ancaman terhadap kepatuhan pada 41
prinsip dasar etika yang dijelaskan dalam paragraf 120.6-A3 juga 42
dikategorikan sebagai ancaman terhadap kepatuhan pada persyaratan 43
independensi. 44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
17
Skeptisisme Profesional 1
2
120.13-A1 Berdasarkan standar audit, standar perikatan reviu, dan standar perikatan 3
asurans lainnya yang ditetapkan oleh asosiasi profesi akuntan publik, 4
Anggota yang berpraktik melayani publik disyaratkan untuk menerapkan 5
skeptisisme profesional ketika merencanakan dan melakukan perikatan audit, 6
perikatan reviu, dan perikatan asurans lainnya. Skeptisisme profesional dan 7
prinsip dasar etika yang dijelaskan dalam Seksi 110 adalah konsep yang 8
saling berkaitan. 9
10
120.13-A2 Dalam audit atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap prinsip dasar etika, 11
baik secara individual dan kolektif, mendukung penerapan skeptisisme 12
profesional, seperti yang ditunjukkan dalam contoh berikut: 13
• Integritas mensyaratkan Anggota bersikap lugas dan jujur. Sebagai 14
contoh, Anggota mematuhi prinsip integritas dengan: 15
(a) Bersikap lugas dan jujur ketika mengemukakan perhatian atas 16
suatu posisi yang diambil oleh klien; dan 17
(b) Melakukan permintaan keterangan tentang informasi yang tidak 18
konsisten dan mengumpulkan bukti audit lanjutan untuk 19
mengatasi perhatian tentang pernyataan yang mungkin salah atau 20
menyesatkan secara material agar dapat membuat keputusan 21
berdasarkan informasi yang cukup tentang tindakan yang tepat 22
dalam keadaan tersebut. 23
Dengan demikian, Anggota menunjukkan penilaian kritis berdasarkan 24
bukti audit yang berkontribusi terhadap penerapan skeptisisme 25
profesional. 26
• Objektivitas mensyaratkan Anggota mengompromikan pertimbangan 27
profesional atau bisnis karena adanya bias, benturan kepentingan atau 28
pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain. Sebagai contoh, 29
Anggota mematuhi prinsip objektivitas dengan: 30
(a) Mengakui keadaan atau hubungan, seperti kedekatan dengan 31
klien, yang mungkin mengompromikan pertimbangan profesional 32
atau bisnis; dan 33
(b) Mempertimbangkan dampak dari keadaan dan hubungan tersebut 34
terhadap pertimbangan Anggota ketika mengevaluasi kecukupan 35
dan ketepatan bukti audit yang terkait dengan suatu hal yang 36
material pada laporan keuangan klien. 37
Dengan demikian, perilaku Anggota tersebut berkontribusi terhadap 38
penerapan skeptisisme profesional. 39
• Kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Anggota 40
memiliki pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang 41
disyaratkan untuk memastikan penyediaan jasa profesional yang 42
kompeten, dan bertindak dengan sikap kehati-hatian sesuai dengan 43
standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai 44
contoh, Anggota mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian 45
profesional dengan cara: 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
18
(a) Menerapkan pengetahuan yang relevan pada industri dan 1
aktivitas bisnis klien tertentu untuk mengidentifikasi secara tepat 2
risiko salah saji yang material; 3
(b) Merancang dan melakukan prosedur audit yang tepat; dan 4
(c) Menerapkan pengetahuan yang relevan ketika menilai secara 5
kritis apakah bukti audit telah cukup dan tepat dalam keadaan 6
tersebut. 7
Dengan demikian, perilaku Anggota tersebut berkontribusi terhadap 8
penerapan skeptisisme profesional. 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
19
BAGIAN 2 1
ANGGOTA YANG BEKERJA DI BISNIS 2
3
SEKSI 200 4
5
PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL – ANGGOTA YANG BEKERJA DI 6
BISNIS 7
8
PENDAHULUAN 9
10
200.1 Bagian Kode Etik ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi untuk 11
Anggota yang bekerja di bisnis ketika menerapkan kerangka kerja konseptual 12
yang ditetapkan dalam Seksi 120. Bagian ini tidak menjelaskan semua fakta 13
dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan profesional 14
yang dihadapi Anggota yang bekerja di bisnis, yang memunculkan atau 15
mungkin memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar 16
etika. Dengan demikian, kerangka kerja konseptual mensyaratkan Anggota 17
yang bekerja di bisnis untuk mewaspadai fakta dan keadaan tersebut. 18
19
200.2 Investor, kreditor, organisasi tempatnya bekerja, dan sektor bisnis lain, 20
sebagaimana juga pemerintah dan masyarakat umum dapat mengacu pada 21
hasil pekerjaan Anggota yang bekerja di bisnis. Anggota yang bekerja di 22
bisnis bertanggung jawab baik sendiri ataupun bersama dengan pihak lain 23
dalam penyusunan dan pelaporan informasi keuangan dan informasi lain, 24
yang dijadikan acuan oleh organisasi tempatnya bekerja dan pihak ketiga. 25
Anggota yang bekerja di bisnis mungkin bertanggung jawab dalam 26
manajemen keuangan yang efektif dan memberi advis yang kompeten dalam 27
berbagai perihal terkait bisnis. 28
29
200.3 Anggota yang bekerja di bisnis mungkin sebagai karyawan, tenaga kontrak, 30
rekan, direktur, komisaris, pemilik merangkap sebagai pengelola, atau 31
sukarelawan dari organisasi tempatnya bekerja. Bentuk hukum hubungan 32
Anggota yang bekerja di bisnis dengan organisasi tempatnya bekerja, tidak 33
berpengaruh pada tanggung jawab etika yang dibebankan kepada Anggota 34
yang bekerja di bisnis tersebut. 35
36
200.4 Dalam bagian ini, istilah “Anggota” mengacu pada: 37
(a) Seorang Anggota yang bekerja di bisnis; dan 38
(b) Seseorang yang merupakan Anggota yang berpraktik melayani publik 39
ketika melakukan aktivitas profesional berdasarkan hubungan Anggota 40
yang berpraktik melayani publik tersebut dengan Kantor, baik sebagai 41
tenaga kontrak, karyawan, atau pemilik. Informasi lebih lanjut tentang 42
kapan Bagian 2 berlaku untuk Anggota yang berpraktik melayani publik 43
dijelaskan dalam paragraf P120.4, P300.5, dan 300.5-A1. 44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
20
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 1
2
Umum 3
4
P200.5 Anggota harus mematuhi prinsip dasar etika yang ditetapkan di Seksi 110 dan 5
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 6
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan 7
pada prinsip dasar etika. 8
9
200.5-A1 Anggota memiliki tanggung jawab untuk mendukung organisasi tempatnya 10
bekerja dalam mencapai tujuannya. Kode Etik ini tidak dimaksudkan untuk 11
menghalangi Anggota memenuhi tanggung jawab tersebut, namun untuk 12
mengatasi keadaan yang dapat mengompromikan kepatuhan pada prinsip 13
dasar etika. 14
15
200.5-A2 Anggota dapat mempromosikan posisi organisasi tempatnya bekerja dalam 16
mencapai tujuan dan sasarannya, selama pernyataan tersebut tidak 17
mengandung kesalahan dan menyesatkan. Tindakan ini biasanya tidak 18
memunculkan ancaman advokasi. 19
20
200.5-A3 Semakin senior posisi Anggota, maka semakin besar kemampuan dan 21
peluang untuk mengakses informasi, dan untuk memengaruhi kebijakan, 22
keputusan yang dibuat, dan tindakan yang diambil oleh pihak lain yang 23
terlibat dengan organisasi tempatnya bekerja. Sepanjang Anggota mampu 24
melakukannya, dengan mempertimbangkan posisi dan senioritasnya dalam 25
organisasi, maka Anggota tersebut diharapkan mendorong dan 26
mempromosikan budaya berbasis etika dalam organisasi. Contoh tindakan 27
yang mungkin diambil termasuk pengenalan, implementasi, dan pengawasan 28
atas: 29
• Program pendidikan dan pelatihan etika. 30
• Kebijakan etika dan whistle-blowing. 31
• Kebijakan dan prosedur yang didesain untuk mencegah ketidakpatuhan 32
terhadap peraturan perundang-undangan. 33
34
Mengidentifikasi Ancaman 35
36
200.6-A1 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin muncul dari 37
beragam fakta dan keadaan. Kategori dari ancaman dijelaskan di paragraf 38
120.6-A3. Berikut adalah contoh fakta dan keadaan dalam setiap kategori 39
yang mungkin memunculkan ancaman bagi Anggota ketika melakukan 40
aktivitas profesional: 41
(a) Ancaman kepentingan pribadi 42
• Anggota memiliki kepentingan keuangan pada, atau menerima 43
pinjaman atau jaminan dari, organisasi tempatnya bekerja. 44
• Anggota terlibat dalam pengaturan kompensasi insentif yang 45
ditawarkan oleh organisasi tempatnya bekerja. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
21
• Anggota memiliki akses ke aset perusahaan untuk keperluan 1
pribadi. 2
• Anggota ditawari hadiah atau perlakuan istimewa dari pemasok 3
organisasi tempatnya bekerja. 4
(b) Ancaman telaah pribadi 5
• Anggota menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atas 6
kombinasi bisnis setelah yang bersangkutan melakukan studi 7
kelayakan yang mendukung keputusan akuisisi bisnis tersebut. 8
(c) Ancaman advokasi 9
• Anggota memiliki kesempatan untuk memanipulasi informasi 10
dalam prospektus untuk tujuan memperoleh pembiayaan yang 11
menguntungkan. 12
(d) Ancaman kedekatan 13
• Anggota bertanggung jawab atas pelaporan keuangan organisasi 14
tempatnya bekerja ketika terdapat anggota keluarga inti atau 15
keluarga dekat yang bekerja di organisasi tersebut yang membuat 16
keputusan yang memengaruhi laporan keuangan. 17
• Anggota memiliki hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang 18
memengaruhi keputusan bisnis. 19
(e) Ancaman intimidasi 20
• Anggota, anggota keluarga inti, atau keluarga dekat menghadapi 21
ancaman pemecatan atau penggantian atas ketidaksepakatan 22
tentang: 23
o Penerapan standar akuntansi. 24
o Cara informasi keuangan dilaporkan. 25
• Seorang individu mencoba memengaruhi proses pengambilan 26
keputusan Anggota, misalnya berkenaan dengan pemberian 27
kontrak atau penerapan standar akuntansi. 28
29
Mengevaluasi Ancaman 30
31
200.7-A1 Kondisi, kebijakan, dan prosedur yang dijelaskan di paragraf 120.6-A1 dan 32
120.8-A2 dapat memengaruhi evaluasi apakah ancaman terhadap kepatuhan 33
pada prinsip dasar etika berada pada level yang dapat diterima. 34
35
200.7-A2 Evaluasi Anggota terhadap level ancaman juga dipengaruhi oleh sifat dan 36
ruang lingkup dari aktivitas profesional. 37
38
200.7-A3 Evaluasi Anggota terhadap level ancaman mungkin dipengaruhi oleh 39
lingkungan kerja di dalam organisasi tempatnya bekerja dan lingkungan 40
operasinya. Misalnya: 41
• Kepemimpinan yang menekankan pada pentingnya perilaku etis dan 42
ekspektasi bahwa karyawan akan bertindak secara beretika. 43
• Kebijakan dan prosedur yang mendorong dan memberdayakan 44
karyawan untuk mengomunikasikan kepada manajemen senior 45
mengenai semua persoalan etika tanpa takut akan dihukum. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
22
• Kebijakan dan prosedur dalam implementasi dan pemantauan mutu 1
kinerja karyawan. 2
• Sistem pengawasan korporat atau struktur pengawasan lain dan 3
pengendalian internal yang kuat. 4
• Prosedur rekrutmen karyawan yang menekankan pada pentingnya 5
mempekerjakan karyawan yang memiliki kompetensi tinggi. 6
• Komunikasi tepat waktu mengenai kebijakan dan prosedur organisasi, 7
termasuk perubahannya, kepada semua karyawan, serta pelatihan dan 8
pendidikan yang tepat mengenai kebijakan dan prosedur tersebut. 9
• Kebijakan etika dan petunjuk pelaksanaannya. 10
11
200.7-A4 Anggota mungkin mempertimbangkan untuk memperoleh advis hukum ketika 12
meyakini bahwa tindakan atau perilaku tidak etis oleh pihak lain telah terjadi 13
atau akan terus terjadi di dalam organisasi tempatnya bekerja. 14
15
Mengatasi Ancaman 16
17
200.8-A1 Seksi 210 sampai dengan 270 menguraikan ancaman tertentu yang mungkin 18
muncul selama pelaksanaan aktivitas profesional dan termasuk contoh 19
tindakan yang dapat mengatasi ancaman tersebut. 20
21
200.8-A2 Dalam situasi ekstrim, jika keadaan yang memunculkan ancaman tidak dapat 22
dihilangkan dan pengamanan tidak tersedia atau tidak dapat diterapkan untuk 23
menurunkan ancaman sampai pada level yang dapat diterima, mungkin tepat 24
bagi Anggota untuk mengundurkan diri dari organisasi tempatnya bekerja. 25
26
Berkomunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola 27
28
P200.9 Ketika berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola 29
sesuai dengan Kode Etik ini, maka Anggota harus menentukan siapa individu 30
yang tepat dalam struktur tata kelola organisasi. Jika Anggota berkomunikasi 31
dengan subkelompok dari para pihak yang bertanggung jawab atas tata 32
kelola, maka Anggota harus menentukan perlu tidaknya berkomunikasi 33
dengan semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola agar mereka 34
mendapatkan informasi yang memadai. 35
36
200.9-A1 Dalam menentukan dengan siapa berkomunikasi, Anggota mungkin 37
mempertimbangkan: 38
(a) Sifat dan pentingnya keadaan; dan 39
(b) Perihal yang akan dikomunikasikan. 40
41
200.9-A2 Contoh subkelompok pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 42
termasuk komite audit atau anggota dari pihak yang bertanggung jawab atas 43
tata kelola. 44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
23
P200.10 Jika Anggota berkomunikasi dengan individu yang bertanggung jawab atas 1
manajemen dan juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota 2
harus diyakinkan bahwa dengan berkomunikasi dengan individu tersebut 3
berarti telah berkomunikasi secara memadai kepada semua pihak yang 4
bertanggung jawab atas tata kelola. 5
6
200.10-A1 Dalam beberapa keadaan, semua pihak yang bertanggung jawab atas tata 7
kelola juga terlibat dalam mengelola organisasi, misalnya, usaha kecil dimana 8
pemilik yang mengelola organisasi dan tidak ada orang lain yang bertanggung 9
jawab atas tata kelola. Dalam kasus seperti ini, jika Anggota berkomunikasi 10
dengan individu yang bertanggung jawab atas manajemen, dan individu 11
tersebut juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota telah 12
memenuhi persyaratan untuk berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung 13
jawab atas tata kelola. 14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
24
SEKSI 210 1
2
BENTURAN KEPENTINGAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
210.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
210.2 Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan 11
pada prinsip objektivitas dan mungkin memunculkan ancaman terhadap 12
kepatuhan pada prinsip dasar etika lainnya. Ancaman tersebut mungkin 13
muncul ketika: 14
(a) Anggota melakukan aktivitas profesional yang terkait dengan 15
permasalahan tertentu bagi dua pihak atau lebih yang memiliki 16
kepentingan yang saling berbenturan terkait dengan permasalahan 17
tersebut; atau 18
(b) Kepentingan seorang Anggota terkait dengan suatu permasalahan 19
tertentu dan kepentingan dari pihak yang menggunakan aktivitas 20
profesional yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, berada 21
pada situasi berbenturan. 22
Pihak yang mungkin terlibat dalam benturan kepentingan mencakup 23
organisasi tempatnya bekerja, pemasok, pelanggan, pemberi pinjaman, 24
pemegang saham, atau pihak lain. 25
26
210.3 Seksi ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan 27
dengan penerapan kerangka kerja konseptual atas benturan kepentingan. 28
29
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 30
31
Umum 32
33
P210.4 Anggota dilarang membiarkan benturan kepentingan mengompromikan 34
pertimbangan profesional atau bisnis. 35
36
210.4-A1 Contoh keadaan yang mungkin memunculkan benturan kepentingan 37
mencakup: 38
• Berposisi sebagai manajemen atau pihak yang bertanggung jawab tata 39
kelola dari dua organisasi pemberi kerja dan memperoleh informasi 40
rahasia dari salah satu organisasi yang mungkin digunakan oleh 41
Anggota untuk menguntungkan atau merugikan organisasi yang lain. 42
• Melakukan aktivitas profesional untuk dua pihak dalam suatu kerjasama 43
yang mempekerjakan Anggota untuk membantu pihak-pihak tersebut 44
secara terpisah dalam proses pembubaran kerjasama. 45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
25
• Menyusun informasi keuangan untuk anggota manajemen tertentu dari 1
organisasi tempatnya bekerja yang sedang berupaya untuk melakukan 2
pembelian atas entitas tersebut (management buy-out). 3
• Menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam memilih pemasok bagi 4
organisasi tempatnya bekerja ketika terdapat anggota keluarga inti dari 5
Anggota yang akan memperoleh keuntungan keuangan dari transaksi 6
tersebut. 7
• Berposisi sebagai pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola di 8
organisasi tempatnya bekerja yang berwenang untuk memberikan 9
persetujuan investasi, yang salah satu pilihan investasinya akan 10
meningkatkan nilai portofolio investasi pribadi Anggota atau anggota 11
keluarga inti. 12
13
Mengidentifikasi Benturan 14
15
P210.5 Anggota harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk 16
mengidentifikasi keadaan yang mungkin memunculkan benturan kepentingan, 17
dan ancaman terhadap kepatuhan pada satu atau lebih prinsip dasar etika. 18
Langkah tersebut harus termasuk mengidentifikasi: 19
(a) Sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak 20
yang terlibat; dan 21
(b) Aktivitas dan dampaknya terhadap pihak yang relevan. 22
23
P210.6 Anggota harus tetap waspada terhadap perubahan dari waktu ke waktu atas 24
sifat aktivitas, kepentingan, dan hubungan yang mungkin memunculkan 25
benturan kepentingan saat melakukan suatu aktivitas profesional. 26
27
Ancaman yang Dimunculkan oleh Benturan Kepentingan 28
29
210.7-A1 Umumnya, semakin langsung sifat hubungan antara aktivitas profesional dan 30
permasalahan yang memunculkan benturan kepentingan, maka semakin 31
mungkin level ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima. 32
33
210.7-A2 Contoh tindakan yang mungkin dapat menghilangkan ancaman yang muncul 34
dari benturan kepentingan adalah menarik diri dari proses pengambilan 35
keputusan terkait dengan permasalahan yang menyebabkan benturan 36
kepentingan. 37
38
210.7-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 39
yang muncul karena benturan kepentingan termasuk: 40
• Merestrukturisasi atau memisahkan tanggung jawab dan tugas tertentu. 41
• Mendapatkan pengawasan yang tepat, sebagai contoh, bertindak 42
dibawah pengawasan dari seorang direktur atau komisaris. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
26
Pengungkapan dan Persetujuan 1
2
Umum 3
4
210.8-A1 Secara umum Anggota perlu untuk: 5
(a) Mengungkapkan sifat benturan kepentingan dan bagaimana setiap 6
ancaman yang muncul dapat diatasi oleh pihak yang terkait, termasuk 7
para pihak pada level tertentu dalam organisasi tempatnya bekerja yang 8
terkena dampak benturan; dan 9
(b) Memperoleh persetujuan dari pihak yang relevan kepada Anggota untuk 10
melakukan aktivitas profesional ketika pengamanan diterapkan untuk 11
mengatasi ancaman. 12
13
210.8-A2 Persetujuan mungkin diberikan secara tersirat ketika Anggota memiliki bukti 14
yang cukup untuk menyimpulkan bahwa para pihak telah mengetahui 15
keadaan tersebut sejak awal dan telah menerima adanya benturan 16
kepentingan jika para pihak tidak menunjukkan keberatannya. 17
18
210.8-A3 Jika pengungkapan atau persetujuan diberikan secara tidak tertulis, maka 19
Anggota dianjurkan untuk mendokumentasikan: 20
(a) Sifat dari keadaan yang memunculkan benturan kepentingan; 21
(b) Pengamanan yang diterapkan untuk mengatasi ancaman tersebut 22
ketika dapat diterapkan; dan 23
(c) Persetujuan yang diperoleh. 24
25
Pertimbangan Lain 26
27
210.9-A1 Ketika menghadapi benturan kepentingan, Anggota dianjurkan untuk mencari 28
panduan dari organisasi tempatnya bekerja atau dari pihak lain, seperti 29
asosiasi profesi, penasihat hukum, atau Anggota lain. Ketika melakukan 30
pengungkapan atau penyampaian informasi di dalam organisasi tempatnya 31
bekerja dan mencari panduan dari pihak ketiga, maka Anggota harus 32
menerapkan prinsip kerahasiaan. 33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
27
SEKSI 220 1
2
PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN INFORMASI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
220.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 dalam 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
220.2 Penyusunan atau penyajian informasi keuangan mungkin memunculkan 11
ancaman kepentingan pribadi, ancaman intimidasi, atau ancaman lainnya 12
terhadap kepatuhan pada satu atau lebih dari prinsip dasar etika. Seksi ini 13
menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan dengan 14
penerapan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
220.3-A1 Anggota di semua tingkatan dalam organisasi tempatnya bekerja terlibat 21
dalam penyusunan atau penyajian informasi baik di dalam dan di luar 22
organisasi. 23
24
220.3-A2 Pemangku kepentingan yang dituju, atau diperuntukkan, dari penyusunan 25
atau penyajian informasi tersebut, termasuk: 26
• Manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 27
• Investor dan pemberi pinjaman atau kreditur lain. 28
• Regulator. 29
Informasi tersebut mungkin membantu para pemangku kepentingan dalam 30
memahami dan mengevaluasi aspek-aspek organisasi tempatnya bekerja dan 31
membuat keputusan untuk organisasi tempatnya bekerja. Informasi tersebut 32
dapat mencakup informasi keuangan dan nonkeuangan yang mungkin 33
tersedia bagi publik atau digunakan untuk keperluan internal. 34
Contohnya termasuk: 35
• Laporan operasi dan kinerja. 36
• Analisis dukungan keputusan. 37
• Anggaran dan proyeksi. 38
• Informasi yang diberikan kepada auditor internal dan eksternal. 39
• Analisis risiko. 40
• Laporan keuangan bertujuan umum dan khusus. 41
• Pelaporan pajak. 42
• Laporan yang ditujukan kepada regulator untuk tujuan hukum dan 43
kepatuhan. 44
45
220.3-A3 Untuk tujuan Seksi ini, penyusunan atau penyajian informasi keuangan 46
termasuk pencatatan, pemeliharaan, dan persetujuan informasi. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
28
P220.4 Ketika menyusun atau menyajikan informasi keuangan, Anggota harus: 1
(a) Menyusun atau menyajikan informasi yang sesuai dengan basis 2
pelaporan keuangan yang digunakan; 3
(b) Menyusun atau menyajikan informasi dengan cara yang tidak 4
dimaksudkan untuk menyesatkan atau memengaruhi keluaran suatu 5
kontrak atau peraturan secara tidak tepat; 6
(c) Menerapkan pertimbangan profesional untuk: 7
(i) Menyajikan fakta secara akurat dan lengkap dalam semua hal 8
yang material; 9
(ii) Menjelaskan secara gamblang mengenai sifat sebenarnya dari 10
transaksi atau aktivitas bisnis; dan 11
(iii) Mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat waktu 12
dan dengan cara yang tepat; dan 13
(d) Tidak meninggalkan apapun dengan maksud memberi informasi yang 14
menyesatkan atau memengaruhi keluaran suatu kontrak atau regulasi 15
secara tidak tepat. 16
17
220.4-A1 Contoh dari memengaruhi keluaran suatu kontrak atau regulasi secara tidak 18
tepat adalah penggunaan estimasi yang tidak realistis yang dimaksudkan 19
untuk menghindari persyaratan dalam kontrak seperti perjanjian utang atau 20
ketentuan regulasi seperti persyaratan permodalan untuk institusi keuangan. 21
22
Penggunaan Diskresi dalam Penyusunan atau Penyajian Informasi Keuangan 23
24
P220.5 Penyusunan atau penyajian informasi keuangan mungkin mensyaratkan 25
penerapan diskresi dalam membuat pertimbangan profesional. Anggota tidak 26
akan menerapkan diskresi dengan tujuan menyesatkan pihak lain atau 27
memengaruhi keluaran suatu kontrak atau regulasi secara tidak tepat. 28
29
220.5-A1 Contoh cara ketika diskresi mungkin disalahgunakan untuk mencapai 30
keluaran yang tidak tepat meliputi: 31
• Menentukan estimasi, misalnya estimasi nilai wajar agar laba atau rugi 32
disalahsajikan. 33
• Memilih atau mengubah kebijakan akuntansi atau metode di antara dua 34
atau lebih alternatif yang diperkenankan berdasarkan basis pelaporan 35
keuangan yang berlaku, misalnya, memilih kebijakan akuntansi untuk 36
membukukan kontrak jangka panjang agar laba atau rugi 37
disalahsajikan. 38
• Menentukan waktu transaksi, misalnya, mengatur waktu penjualan aset 39
mendekati akhir tahun fiskal agar menyesatkan. 40
• Menentukan struktur transaksi, misalnya, merancang transaksi 41
pembiayaan agar aset dan liabilitas atau klasifikasi arus kas 42
disalahsajikan. 43
• Memilih pengungkapan, misalnya, menghilangkan atau mengaburkan 44
informasi yang berkaitan dengan risiko keuangan atau operasional agar 45
menyesatkan. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
29
P220.6 Ketika melakukan aktivitas profesional, khususnya yang tidak mensyaratkan 1
kepatuhan terhadap basis pelaporan keuangan yang berlaku, maka Anggota 2
harus melakukan pertimbangan profesional untuk mengidentifikasi dan 3
mempertimbangkan: 4
(a) Tujuan penggunaan informasi tersebut; 5
(b) Konteks informasi yang diberikan; dan 6
(c) Pengguna yang menggunakan informasi. 7
8
220.6-A1 Misalnya, ketika menyusun atau menyajikan laporan proforma, anggaran, 9
atau proyeksi, maka, penyertaan estimasi, perkiraan, dan asumsi yang 10
relevan, jika tepat, memungkinkan pihak-pihak yang mengandalkan pada 11
informasi tersebut untuk membuat pertimbangan sendiri. 12
13
220.6-A2 Anggota juga dapat mempertimbangkan untuk mengklarifikasi pengguna yang 14
dituju serta konteks dan tujuan dari informasi yang disajikan. 15
16
Mengandalkan Pekerjaan Pihak Lain 17
18
P220.7 Anggota yang bermaksud mengandalkan pekerjaan pihak lain, baik dari 19
internal maupun eksternal organisasi tempatnya bekerja, harus menggunakan 20
pertimbangan profesional untuk menentukan langkah yang harus diambil, jika 21
ada, untuk memenuhi tanggung jawab yang ditetapkan di paragraf P220.4. 22
23
220.7-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah 24
ketergantungan pada pihak lain adalah wajar termasuk: 25
• Reputasi dan keahlian dari, serta sumber daya yang dimiliki oleh 26
individu maupun organisasi lain. 27
• Apakah individu lain tersebut tunduk pada standar profesional dan Kode 28
Etik yang berlaku. 29
Informasi tersebut dapat diperoleh dari hubungan sebelumnya dengan, atau 30
dari konsultasi dengan pihak lain tentang, individu atau organisasi lain. 31
32
Mengatasi Informasi yang Mungkin Menyesatkan 33
34
P220.8 Ketika Anggota mengetahui atau memiliki alasan untuk meyakini bahwa 35
informasi yang terkait dengan dirinya adalah menyesatkan, maka Anggota 36
harus mengambil tindakan yang tepat untuk mencari penyelesaian 37
permasalahan tersebut. 38
39
220.8-A1 Tindakan yang mungkin tepat meliputi: 40
• Membahas mengenai informasi menyesatkan tersebut dengan atasan 41
Anggota dan/atau dengan level manajemen yang tepat dalam 42
organisasi tempatnya bekerja atau pihak yang bertanggung jawab atas 43
tata kelola, dan meminta individu tersebut untuk mengambil tindakan 44
yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tindakan 45
tersebut dapat meliputi: 46
o Melakukan koreksi atas informasi tersebut. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
30
o Jika informasi tersebut telah diungkapkan kepada pengguna yang 1
dituju, maka Anggota harus memberikan informasi yang benar. 2
• Berkonsultasi mengenai kebijakan dan prosedur organisasi tempatnya 3
bekerja (misalnya, kebijakan etika atau kebijakan tentang whistle-4
blowing) tentang bagaimana menangani permasalahan tersebut secara 5
internal. 6
7
220.8-A2 Anggota dapat menentukan bahwa organisasi tempatnya bekerja tidak 8
melakukan tindakan yang tepat. Jika Anggota masih memiliki alasan untuk 9
meyakini bahwa informasi tersebut menyesatkan, maka tindakan lanjutan 10
berikut mungkin tepat dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip 11
kerahasiaan: 12
• Berkonsultasi dengan: 13
o Asosiasi profesi yang relevan. 14
o Auditor internal atau eksternal organisasi tempatnya bekerja. 15
o Penasihat hukum. 16
• Menentukan apakah ada persyaratan untuk berkomunikasi dengan: 17
o Pihak ketiga, termasuk pengguna informasi. 18
o Regulator dan otoritas pengawasan. 19
20
P220.9 Jika setelah melakukan semua pilihan yang memungkinkan, Anggota 21
menentukan bahwa tindakan yang tepat belum dilakukan dan terdapat 22
keyakinan bahwa informasi tersebut masih menyesatkan, maka Anggota 23
harus menolak untuk menjadi bagian atau dikaitkan dengan informasi 24
tersebut. 25
26
220.9-A1 Dalam kondisi demikian, mungkin tepat bagi Anggota untuk mengundurkan 27
diri dari organisasi tempatnya bekerja. 28
29
Dokumentasi 30
31
220.10-A1 Anggota didorong untuk mendokumentasikan: 32
• Fakta. 33
• Standar akuntansi atau standar profesional terkait lainnya yang 34
digunakan. 35
• Komunikasi kepada pihak-pihak yang dituju untuk membahas masalah 36
tersebut. 37
• Tindakan tepat yang dipertimbangkan. 38
• Bagaimana Anggota berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. 39
40
Pertimbangan Lain 41
42
220.11-A1 Ketika ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika berkaitan 43
dengan penyusunan atau penyajian informasi keuangan muncul dari 44
ancaman kepentingan keuangan, termasuk kompensasi dan insentif terkait 45
dengan pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan, maka diterapkan 46
persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan di Seksi 240. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
31
220.11-A2 Ketika informasi menyesatkan mungkin melibatkan ketidakpatuhan terhadap 1
peraturan perundang-undangan, maka berlaku persyaratan dan materi 2
aplikasi yang ditetapkan di Seksi 260. 3
4
220.11-A3 Ketika ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika berkaitan 5
dengan penyusunan atau penyajian informasi keuangan muncul dari tekanan, 6
maka berlaku persyaratan dan materi aplikasi yang dijelaskan di Seksi 270. 7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
32
SEKSI 230 1
2
BERTINDAK DENGAN KEAHLIAN YANG MEMADAI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
230.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
230.2 Bertindak tanpa keahlian yang memadai akan memunculkan ancaman 11
kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi dan kehati-12
hatian profesional. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi 13
spesifik yang terkait untuk penerapan kerangka kerja konseptual dalam 14
keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
P230.3 Anggota tidak boleh dengan sengaja menyesatkan organisasi tempatnya 21
bekerja sehubungan dengan level keahlian atau pengalaman yang dimiliki. 22
23
230.3-A1 Prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional mensyaratkan Anggota 24
hanya melaksanakan tugas signifikan ketika memiliki, atau dapat 25
memperoleh, pelatihan atau pengalaman tertentu yang memadai. 26
27
230.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi untuk mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-28
hatian profesional mungkin muncul ketika Anggota memiliki: 29
• Waktu yang tidak mencukupi untuk melaksanakan atau menyelesaikan 30
tugas secara memadai. 31
• Informasi yang tidak lengkap, terbatas, atau tidak cukup untuk 32
melaksanakan tugas tersebut secara memadai. 33
• Pengalaman, pelatihan, dan/atau pendidikan yang tidak memadai. 34
• Sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan tugas secara 35
memadai. 36
37
230.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 38
• Sejauh mana Anggota bekerja dengan orang lain. 39
• Tingkat senioritas Anggota yang bekerja di bisnis. 40
• Level supervisi dan penelaahan yang diterapkan terhadap pekerjaan. 41
42
230.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 43
kepentingan pribadi termasuk: 44
• Mendapatkan bantuan atau pelatihan dari seseorang dengan keahlian 45
yang dibutuhkan. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
33
• Memastikan kecukupan waktu dalam melaksanakan tugas yang 1
relevan. 2
3
P230.4 Jika ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi dan kehati-hatian 4
profesional tidak dapat diatasi, maka Anggota harus menentukan apakah 5
menolak untuk melakukan tugas yang dimaksud. Jika Anggota menentukan 6
bahwa penolakan adalah tepat, maka Anggota harus mengomunikasikan 7
alasannya. 8
9
Pertimbangan Lain 10
11
230.5-A1 Persyaratan dan materi aplikasi dalam Seksi 270 berlaku ketika Anggota 12
mendapat tekanan untuk bertindak dengan cara yang mungkin memunculkan 13
pelanggaran terhadap prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional. 14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
34
SEKSI 240 1
2
KEPENTINGAN KEUANGAN, KOMPENSASI, DAN INSENTIF YANG TERKAIT DENGAN 3
PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4
5
PENDAHULUAN 6
7
240.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 8
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 9
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 10
11
240.2 Memiliki kepentingan keuangan, atau mengetahui kepentingan keuangan 12
yang dimiliki oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat, mungkin 13
memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip 14
objektivitas atau kerahasiaan. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 15
aplikasi spesifik yang relevan untuk penerapan kerangka kerja konseptual 16
dalam keadaan tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Umum 21
22
P240.3 Anggota tidak boleh memanipulasi informasi atau menggunakan informasi 23
rahasia untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan 24
keuangan pihak lain. 25
26
240.3-A1 Anggota mungkin mempunyai kepentingan keuangan atau mungkin 27
mengetahui kepentingan keuangan anggota keluarga inti atau keluarga dekat, 28
yang dalam keadaan tertentu mungkin memunculkan ancaman terhadap 29
kepatuhan pada prinsip dasar etika. Kepentingan keuangan termasuk yang 30
muncul dari pengaturan kompensasi atau insentif terkait dengan penyusunan 31
laporan keuangan dan pengambilan keputusan. 32
33
240.3-A2 Contoh keadaan yang dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi 34
termasuk situasi ketika Anggota atau anggota keluarga inti atau keluarga 35
dekat: 36
• Memiliki motif dan peluang untuk memanipulasi informasi yang sensitif 37
terhadap harga untuk mendapatkan keuntungan keuangan. 38
• Memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung di 39
organisasi tempatnya bekerja dan nilainya dapat dipengaruhi secara 40
langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Anggota. 41
• Berhak untuk mendapatkan bonus yang dikaitkan dengan laba, dan 42
nilainya dapat dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat 43
oleh Anggota. 44
• Memiliki hak secara langsung atau tidak langsung atas bonus 45
kepemilikan saham yang ditangguhkan (deferred bonus share right) 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
35
atau opsi saham organisasi tempatnya bekerja, yang nilainya dapat 1
dipengaruhi secara langsung oleh keputusan yang dibuat oleh Anggota. 2
• Ikut serta dalam program kompensasi yang memberi insentif atas 3
pencapaian target kinerja atau upaya untuk memaksimalkan nilai 4
saham organisasi tempatnya bekerja, misalnya melalui partisipasi 5
dalam program insentif yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja 6
tertentu. 7
8
240.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 9
• Signifikansi kepentingan keuangan. Hal yang merupakan kepentingan 10
keuangan yang signifikan akan bergantung pada keadaan pribadi dan 11
materialitas dari kepentingan keuangan terhadap seorang individu. 12
• Kebijakan dan prosedur untuk komite independen dari manajemen 13
untuk menentukan level atau bentuk remunerasi manajemen senior. 14
• Sesuai dengan kebijakan internal, pengungkapan kepada pihak yang 15
bertanggung jawab atas tata kelola: 16
o Semua kepentingan yang relevan. 17
o Setiap rencana untuk menggunakan hak atau memperdagangkan 18
saham yang relevan. 19
• Prosedur audit internal dan eksternal yang spesifik untuk mengatasi 20
masalah yang memunculkan kepentingan keuangan. 21
22
240.3-A4 Ancaman yang muncul karena pengaturan kompensasi atau insentif mungkin 23
diperparah oleh tekanan eksplisit atau implisit dari atasan atau kolega. Lihat 24
Seksi 270: Tekanan untuk Melanggar Prinsip Dasar Etika. 25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
36
SEKSI 250 1
2
BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
250.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman. 9
10
250.2 Menawarkan atau menerima bujukan dapat memunculkan ancaman 11
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi terhadap 12
kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama prinsip integritas, objektivitas, 13
dan perilaku profesional. 14
15
250.3 Seksi ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk 16
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam kaitannya dengan penawaran 17
dan penerimaan bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-18
undangan ketika Anggota melakukan aktivitas profesional. Seksi ini juga 19
mensyaratkan Anggota untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang 20
relevan saat menawarkan atau menerima bujukan. 21
22
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 23
24
Umum 25
26
250.4-A1 Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk 27
memengaruhi perilaku individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk 28
memengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat 29
berkisar dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara rekan bisnis 30
hingga tindakan yang mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap peraturan 31
perundang-undangan. Bujukan dapat berupa, misalnya (namun tidak terbatas 32
pada): 33
• Hadiah 34
• Keramahtamahan. 35
• Hiburan. 36
• Sumbangan politik atau sosial. 37
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas. 38
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya. 39
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa. 40
41
Bujukan yang Dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan 42
43
P250.5 Peraturan perundang-undangan, seperti yang berkaitan dengan penyuapan 44
dan korupsi, melarang menawarkan atau menerima bujukan dalam keadaan 45
tertentu. Anggota harus memperoleh pemahaman tentang peraturan 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
37
perundang-undangan yang relevan dan mematuhinya ketika Anggota tersebut 1
menghadapi keadaan demikian. 2
3
Bujukan yang Tidak Dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan 4
5
250.6-A1 Menawarkan atau menerima bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan 6
perundang-undangan mungkin masih memunculkan ancaman terhadap 7
kepatuhan pada prinsip dasar etika. 8
9
Bujukan dengan Intensi untuk Memengaruhi Perilaku Secara Tidak Patut 10
11
P250.7 Anggota tidak boleh menawarkan atau mendorong pihak lain untuk 12
menawarkan bujukan apapun, atau penawaran bujukan yang kemungkinan 13
akan disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang 14
memadai, dilakukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku dari 15
penerima atau individu lain secara tidak patut. 16
17
P250.8 Anggota tidak boleh menerima atau mendorong pihak lain untuk menerima 18
bujukan apapun, atau penerimaan bujukan yang kemungkinan akan 19
disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang 20
memadai, dilakukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku dari 21
penerima atau individu lain secara tidak patut. 22
23
250.9-A1 Bujukan dianggap memengaruhi perilaku individu secara tidak patut jika hal 24
tersebut menyebabkan individu bertindak dengan cara yang tidak etis. 25
Pengaruh yang tidak patut tersebut dapat diarahkan, baik kepada penerima 26
maupun individu lainnya yang memiliki hubungan dengan penerima bujukan. 27
Prinsip dasar etika merupakan kerangka acuan yang tepat bagi Anggota 28
dalam mempertimbangkan perilaku tidak etis Anggota dan individu lainnya. 29
30
250.9-A2 Pelanggaran terhadap prinsip integritas muncul ketika Anggota menawarkan 31
atau menerima, atau mendorong pihak lain untuk menawarkan atau 32
menerima, bujukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku penerima 33
bujukan atau individu lainnya secara tidak patut. 34
35
250.9-A3 Penentuan apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan memengaruhi 36
perilaku secara tidak patut mensyaratkan penerapan pertimbangan 37
profesional. Faktor yang relevan untuk dipertimbangkan mungkin termasuk: 38
• Sifat, frekuensi, nilai, dan dampak kumulatif dari bujukan. 39
• Saat bujukan ditawarkan relatif terhadap tindakan atau keputusan apa 40
pun yang mungkin memengaruhi. 41
• Apakah bujukan adalah kebiasaan atau budaya dalam keadaan 42
tersebut, sebagai contoh, menawarkan hadiah pada hari raya 43
keagamaan atau hari pernikahan. 44
• Apakah bujukan adalah bagian tambahan dari aktivitas profesional, 45
sebagai contoh, menawarkan atau menerima ajakan makan siang 46
sehubungan dengan pertemuan bisnis. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
38
• Apakah penawaran bujukan terbatas pada penerima perorangan atau 1
tersedia untuk kelompok yang lebih luas. Kelompok yang lebih luas 2
mungkin merupakan pihak internal atau eksternal dari organisasi 3
tempatnya bekerja, seperti pelanggan atau pemasok lainnya. 4
• Peran dan posisi individu yang menawarkan atau ditawari bujukan. 5
• Apakah Anggota mengetahui, atau memiliki alasan untuk meyakini, 6
bahwa menerima bujukan akan melanggar kebijakan dan prosedur dari 7
organisasi tempat pihak tersebut bekerja. 8
• Tingkat transparansi bujukan yang ditawarkan. 9
• Apakah bujukan disyaratkan atau diminta oleh penerima bujukan. 10
• Perilaku atau reputasi sebelumnya yang diketahui dari pihak yang 11
memberikan bujukan. 12
13
Pertimbangan Tindakan Lanjutan 14
15
250.10-A1 Jika Anggota menyadari adanya bujukan yang ditawarkan dengan intensi 16
yang nyata atau dirasakan memengaruhi perilaku secara tidak patut, 17
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin masih 18
muncul meskipun persyaratan dalam paragraf P250.7 dan P250.8 terpenuhi. 19
20
250.10-A2 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 21
ancaman tersebut termasuk: 22
• Menginformasikan mengenai penawaran kepada manajemen senior, 23
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dari organisasi tempat 24
Anggota bekerja, atau organisasi tempat pemberi bujukan bekerja. 25
• Mengubah atau menghentikan hubungan bisnis dengan pemberi 26
bujukan. 27
28
Bujukan Tanpa Intensi untuk Memengaruhi Perilaku Secara Tidak Patut. 29
30
250.11-A1 Persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan dalam kerangka kerja 31
konseptual berlaku ketika seorang Anggota telah menyimpulkan tidak ada niat 32
nyata atau yang dipersepsikan untuk secara tidak patut memengaruhi 33
perilaku penerima bujukan atau individu lain. 34
35
250.11-A2 Jika bujukan tersebut bersifat biasa dan tidak penting, ancaman apapun yang 36
muncul akan berada pada level yang dapat diterima. 37
38
250.11-A3 Contoh keadaan ketika penawaran atau penerimaan bujukan dapat 39
memunculkan ancaman bahkan jika Anggota telah menyimpulkan bahwa 40
tidak ada intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku 41
secara tidak patut termasuk: 42
• Ancaman kepentingan pribadi 43
o Anggota ditawari pekerjaan paruh waktu oleh pemasok. 44
• Ancaman kedekatan 45
o Anggota mengajak secara reguler pelanggan atau pemasok ke 46
acara olahraga. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
39
• Ancaman intimidasi 1
o Anggota menerima keramahtamahan yang sifatnya dianggap 2
tidak pantas jika diungkapkan kepada publik. 3
4
250.11-A4 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika 5
menawarkan atau menerima bujukan tersebut mencakup faktor-faktor yang 6
sama dalam menentukan intensi yang ditetapkan di paragraf 250.9-A3. 7
8
250.11-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari 9
penawaran atau penerimaan bujukan termasuk: 10
• Tidak menawarkan atau menolak bujukan. 11
• Mengalihkan tanggung jawab terkait keputusan bisnis yang melibatkan 12
pihak lawan kepada individu lain yang diyakini atau dianggap oleh 13
Anggota, tidak terpengaruh secara tidak patut dalam pengambilan 14
keputusan. 15
16
250.11-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 17
yang muncul dari penawaran atau penerimaan bujukan tersebut termasuk: 18
• Bersikap transparan mengenai penawaran atau penerimaan bujukan 19
kepada manajemen senior, pihak yang bertanggung jawab atas tata 20
kelola organisasi tempat Anggota bekerja, atau organisasi tempat pihak 21
lawan bekerja. 22
• Mencatatkan bujukan tersebut dalam catatan yang dikelola oleh 23
organisasi tempat Anggota bekerja, atau organisasi tempat pihak lawan 24
bekerja. 25
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam aktivitas 26
profesional, untuk menelaah setiap pekerjaan yang dilakukan atau 27
keputusan yang dibuat oleh Anggota sehubungan dengan individu atau 28
organisasi yang bujukannya diterima Anggota. 29
• Memberikan bujukan tersebut untuk donasi dalam acara amal setelah 30
menerima dan mengungkapkan pemberian donasi tersebut dengan 31
tepat, misalnya, kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 32
atau individu yang menawarkan bujukan. 33
• Mengganti bujukan yang diterima seperti keramahtamahan. 34
• Sesegera mungkin, mengembalikan bujukan setelah diterima seperti 35
hadiah. 36
37
Keluarga Inti atau Keluarga Dekat 38
39
P250.12 Anggota harus tetap mewaspadai potensi ancaman terhadap kepatuhan pada 40
prinsip dasar etika yang muncul dari penawaran bujukan: 41
(a) Oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dari Anggota kepada 42
pihak lawan yang memiliki hubungan profesional dengan Anggota; atau 43
(b) Kepada anggota keluarga inti atau keluarga dekat Anggota oleh pihak 44
lawan yang memiliki hubungan profesional dengan Anggota. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
40
P250.13 Ketika Anggota menyadari adanya bujukan yang ditawarkan kepada atau 1
diberikan oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan menyimpulkan 2
terdapat intensi untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak lawan 3
secara tidak patut, atau menganggap pihak ketiga yang rasional dan memiliki 4
informasi yang memadai kemungkinan menyimpulkan bahwa terdapat intensi 5
tersebut, maka Anggota harus memberikan advis kepada anggota keluarga 6
inti atau keluarga dekat untuk tidak menawarkan atau menerima bujukan. 7
8
250.13-A1 Faktor yang ditetapkan di paragraf 250.9-A3 relevan dalam menentukan 9
apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi 10
perilaku Anggota atau pihak lawan secara tidak patut. Faktor lain yang 11
relevan adalah sifat atau kedekatan hubungan, antara: 12
(a) Anggota dan anggota keluarga inti atau keluarga dekat; 13
(b) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan pihak lawan; dan 14
(c) Anggota dan pihak lawan. 15
Sebagai contoh, tawaran pekerjaan, di luar proses rekrutmen normal, kepada 16
suami/istri Anggota oleh pihak lawan yang sedang menegosiasikan kontrak 17
yang signifikan dengan Anggota, dapat menunjukkan intensi tersebut. 18
19
250.13-A2 Materi aplikasi pada paragraf 250.10-A2 juga relevan dalam mengatasi 20
ancaman yang mungkin muncul ketika terdapat intensi yang nyata atau 21
dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak lawan secara 22
tidak patut, meskipun anggota keluarga inti atau Anggota keluarga dekat telah 23
mengikuti advis yang diberikan Anggota sesuai dengan paragraf P250.13. 24
25
Penerapan Kerangka Kerja Konseptual 26
27
250.14-A1 Ketika Anggota menyadari bujukan yang ditawarkan dalam keadaan yang 28
dibahas pada paragraf P250.12, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 29
dasar etika dapat muncul ketika: 30
(a) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat menawarkan atau menerima 31
bujukan yang bertentangan dengan advis Anggota sesuai dengan 32
paragraf P250.13; atau 33
(b) Anggota tidak memiliki alasan untuk meyakini adanya intensi yang 34
nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau pihak 35
lawan. 36
37
250.14-A2 Materi aplikasi pada paragraf 250.11-A1 hingga 250.11-A6 relevan untuk 38
tujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman tersebut. 39
Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman dalam keadaan 40
tersebut juga termasuk sifat atau kedekatan hubungan yang ditetapkan pada 41
paragraf 250.13-A1. 42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
41
Pertimbangan Lainnya 1
2
250.15-A1 Jika Anggota ditawari bujukan oleh organisasi tempatnya bekerja yang 3
berkaitan dengan kepentingan, kompensasi, dan insentif keuangan yang 4
terkait dengan kinerja, maka berlaku persyaratan dan materi aplikasi yang 5
ditetapkan di Seksi 240 berlaku. 6
7
250.15-A2 Jika Anggota menghadapi atau menyadari bujukan yang dapat 8
mengakibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap 9
peraturan perundang-undangan oleh pihak lain yang bekerja untuk, atau di 10
bawah arahan, organisasi tempatnya bekerja, maka berlaku persyaratan dan 11
materi aplikasi yang ditetapkan di Seksi 260. 12
13
250.15-A3 Jika Anggota menghadapi tekanan untuk menawarkan atau menerima 14
bujukan yang dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 15
dasar etika, maka berlaku persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan di 16
Seksi 270. 17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
42
SEKSI 260 1
2
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-3
UNDANGAN 4
5
PENDAHULUAN 6
7
260.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 8
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 dalam 9
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 10
11
260.2 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan 12
pada prinsip integritas dan perilaku profesional muncul ketika Anggota 13
menyadari adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap 14
peraturan perundang-undangan. 15
16
260.3 Anggota mungkin menghadapi atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau 17
dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ketika 18
melaksanakan aktivitas profesional. Seksi ini memberikan panduan kepada 19
Anggota dalam menilai implikasi permasalahan dan tindakan yang mungkin 20
dilakukan ketika merespons ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan 21
terhadap: 22
(a) Peraturan perundang-undangan yang secara umum memiliki dampak 23
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material 24
dalam laporan keuangan organisasi tempatnya bekerja; dan 25
(b) Peraturan perundang-undangan lain yang tidak memiliki dampak 26
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan 27
keuangan organisasi tempatnya bekerja, namun kepatuhan tersebut 28
penting untuk aspek operasi bisnis organisasi tempatnya bekerja, untuk 29
dapat mempertahankan usahanya, atau untuk menghindari hukuman 30
yang material. 31
32
Tujuan Anggota Terkait Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan 33
34
260.4 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung 35
jawab bertindak untuk kepentingan publik. Ketika merespons adanya 36
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, tujuan dari Anggota adalah: 37
(a) Mematuhi prinsip integritas dan perilaku profesional; 38
(b) Mengingatkan manajemen atau, jika tepat, pihak yang bertanggung 39
jawab atas tata kelola di organisasi tempatnya bekerja, untuk: 40
(i) Memungkinkan mereka memperbaiki, memulihkan, atau 41
memitigasi konsekuensi akibat dari ketidakpatuhan yang 42
teridentifikasi atau terduga; atau 43
(ii) Mencegah ketidakpatuhan sebelum terjadi; dan 44
(c) Mengambil tindakan lanjutan yang tepat dalam melindungi kepentingan 45
publik. 46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
43
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 1
2
Umum 3
4
260.5-A1 Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (“ketidakpatuhan”) 5
terdiri dari tindakan penghilangan atau perbuatan, baik disengaja atau tidak 6
disengaja, yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang 7
berlaku yang dilakukan oleh pihak-pihak berikut: 8
(a) Organisasi tempatnya bekerja; 9
(b) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi tempatnya 10
bekerja; 11
(c) Manajemen organisasi tempatnya bekerja; atau 12
(d) Individu lain yang bekerja untuk atau di bawah arahan organisasi 13
tempatnya bekerja. 14
15
260.5-A2 Contoh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan seksi ini 16
termasuk yang berhubungan dengan: 17
• Kecurangan, korupsi, dan penyuapan. 18
• Pencucian uang, pendanaan teroris, dan hasil kriminal. 19
• Pasar dan perdagangan surat berharga. 20
• Perbankan serta produk dan jasa keuangan lainnya. 21
• Perlindungan data. 22
• Liabilitas pajak dan pensiun serta pembayarannya. 23
• Perlindungan lingkungan hidup. 24
• Kesehatan dan keselamatan publik. 25
26
260.5-A3 Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensi lain 27
bagi organisasi tempatnya bekerja yang berpotensi memiliki dampak yang 28
material terhadap laporan keuangan. Terlebih penting, ketidakpatuhan 29
tersebut mungkin berdampak terhadap kepentingan publik yang lebih luas 30
yang berpotensi memunculkan bahaya besar bagi investor, kreditor, 31
karyawan, atau masyarakat umum. Untuk tujuan seksi ini, tindakan yang 32
menyebabkan bahaya besar tersebut adalah tindakan yang menghasilkan 33
dampak kerugian keuangan atau nonkeuangan yang serius bagi para pihak 34
tersebut. Misalnya kecurangan yang mengakibatkan kerugian keuangan yang 35
signifikan bagi investor, dan pelanggaran peraturan dan perundang-undangan 36
mengenai lingkungan yang membahayakan kesehatan atau keselamatan 37
karyawan atau publik. 38
39
P260.6 Berdasarkan peraturan perundang-udangan yang berlaku, terdapat ketentuan 40
yang mengatur bagaimana Anggota disyaratkan untuk mengatasi 41
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. Peraturan perundang-undangan 42
tersebut mungkin berbeda dari, atau melampaui, ketentuan dalam seksi ini. 43
Ketika menghadapi ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, Anggota 44
harus memperoleh pemahaman tentang ketentuan peraturan perundang-45
undangan tersebut serta mematuhinya, termasuk: 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
44
(a) Setiap persyaratan untuk melaporkan permasalahan tersebut kepada 1
otoritas berwenang; dan 2
(b) Setiap larangan untuk mengingatkan pihak yang relevan. 3
4
260.6-A1 Larangan untuk memperingatkan pihak yang relevan mungkin muncul, 5
misalnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang tindak pidana 6
pencucian uang. 7
8
260.7-A1 Seksi ini berlaku terlepas dari sifat organisasi tempat Anggota bekerja, 9
termasuk apakah organisasi tersebut merupakan entitas dengan akuntabilitas 10
publik. 11
12
260.7-A2 Anggota yang menghadapi atau menyadari permasalahan yang jelas tidak 13
penting, tidak disyaratkan untuk mematuhi seksi ini. Dalam menentukan 14
penting tidaknya suatu permasalahan dinilai berdasarkan sifat dan 15
dampaknya, baik keuangan maupun nonkeuangan, terhadap organisasi 16
tempatnya bekerja, pemangku kepentingan, dan publik. 17
18
260.7-A3 Seksi ini tidak membahas: 19
(a) Pelanggaran pribadi yang tidak terkait dengan aktivitas bisnis dari 20
organisasi tempatnya bekerja; dan 21
(b) Ketidakpatuhan oleh pihak lain selain yang ditentukan di paragraf 22
260.5-A1. 23
Walaupun demikian, Anggota mungkin menemukan panduan dalam seksi ini 24
yang membantu dalam mempertimbangkan cara merespons situasi tersebut. 25
26
Tanggung Jawab dari Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata 27
Kelola di Organisasi Tempatnya Bekerja 28
29
260.8-A1 Manajemen organisasi tempat Anggota bekerja, dengan pengawasan dari 30
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, bertanggung jawab untuk 31
memastikan bahwa aktivitas bisnis organisasi dilakukan sesuai dengan 32
peraturan perundang-undangan. Manajemen dan pihak yang bertanggung 33
jawab atas tata kelola juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan 34
mengatasi setiap ketidakpatuhan oleh: 35
(a) Organisasi; 36
(b) Individu yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi; 37
(c) Anggota manajemen; atau 38
(d) Individu lain yang bekerja untuk, atau di bawah arahan dari, organisasi. 39
40
Tanggung Jawab Anggota 41
42
P260.9 Jika terdapat protokol dan prosedur dalam organisasi tempatnya bekerja 43
untuk mengatasi ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, maka Anggota 44
harus mempertimbangkannya dalam menentukan cara merespons 45
ketidakpatuhan tersebut. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
45
260.9-A1 Banyak organisasi tempat Anggota bekerja telah menetapkan protokol dan 1
prosedur mengenai bagaimana mengungkapkan ketidakpatuhan atau dugaan 2
ketidakpatuhan secara internal. Protokol dan prosedur tersebut termasuk, 3
misalnya, kebijakan etika atau mekanisme whistle-blowing internal. Protokol 4
dan prosedur tersebut memungkinkan permasalahan dilaporkan secara 5
anonim melalui saluran yang telah ditentukan. 6
7
P260.10 Ketika Anggota menyadari suatu permasalahan dalam seksi ini berlaku, 8
langkah Anggota untuk mematuhi seksi ini harus dilakukan secara tepat 9
waktu. Dalam melakukan langkah yang tepat waktu, Anggota harus 10
memperhatikan sifat permasalahan dan bahaya potensialnya bagi 11
kepentingan entitas, investor, kreditor, karyawan, atau publik. 12
13
Tanggung Jawab Anggota Senior yang Bekerja di Bisnis 14
15
260.11-A1 Anggota yang merupakan Anggota senior yang bekerja di bisnis (“Anggota 16
Senior”) adalah direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, atau karyawan 17
senior yang mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap, dan membuat 18
keputusan tentang, perolehan, penempatan, dan pengendalian atas sumber 19
daya manusia, keuangan, teknologi, dan sumber daya fisik dan sumber daya 20
tidak berwujud dari organisasi tempatnya bekerja. Terdapat ekspektasi yang 21
lebih besar bagi individu tersebut untuk mengambil tindakan apapun yang 22
sejalan dengan kepentingan publik untuk merespons adanya ketidakpatuhan 23
atau dugaan ketidakpatuhan dibandingkan Anggota lain dalam organisasi 24
tempatnya bekerja. Hal ini disebabkan peran, posisi, dan cakupan pengaruh 25
mereka dalam organisasi tempatnya bekerja. 26
27
Memperoleh Pemahaman atas Permasalahan 28
29
P260.12 Jika, dalam rangka melaksanakan aktivitas profesional, Anggota senior 30
menyadari informasi mengenai ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, 31
maka Anggota tersebut harus memahami permasalahan, termasuk: 32
(a) Sifat dari ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan dan keadaan di 33
mana hal tersebut telah terjadi atau mungkin terjadi; 34
(b) Penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai 35
dengan keadaan; dan 36
(c) Penilaian atas konsekuensi potensial bagi organisasi tempatnya 37
bekerja, investor, kreditur, karyawan, atau publik. 38
39
260.12-A1 Anggota senior diharapkan untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian 40
serta pertimbangan profesional. Namun demikian, Anggota tidak diharapkan 41
memiliki level pemahaman atas hukum dan peraturan melebihi yang 42
disyaratkan bagi peran Anggota dalam organisasi tempatnya bekerja. 43
Penentuan apakah suatu tindakan merupakan ketidakpatuhan pada akhirnya 44
akan ditentukan oleh pengadilan atau badan yang berwenang melakukan 45
ajudikasi. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
46
260.12-A2 Bergantung pada sifat dan signifikansi permasalahan, Anggota senior 1
mungkin membuat, atau mengambil langkah yang tepat untuk membuat 2
permasalahan tersebut dapat diinvestigasi secara internal. Anggota dapat 3
juga berkonsultasi berdasarkan prinsip kerahasiaan dengan pihak lain di 4
dalam organisasi tempatnya bekerja, asosiasi profesi, atau dengan penasihat 5
hukum. 6
7
Mengatasi Permasalahan 8
9
P260.13 Jika Anggota senior mengidentifikasi atau mencurigai bahwa ketidakpatuhan 10
telah terjadi atau mungkin terjadi, maka ia harus membahas permasalahan 11
tersebut dengan atasan langsung, jika ada, yang memungkinkan dibuat suatu 12
penetapan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut sesuai dengan 13
paragraf P260.9. Jika atasan langsung kemungkinan terlibat dalam 14
permasalahan ini, maka Anggota harus membahas permasalahan tersebut 15
dengan atasan berikutnya yang memiliki otoritas lebih tinggi. 16
17
260.13-A1 Tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk menentukan tindakan yang 18
memungkinkan untuk menangani masalah tersebut. 19
20
P260.14 Anggota senior harus mengambil langkah yang tepat agar: 21
(a) Permasalahan telah dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung 22
jawab atas tata kelola; 23
(b) Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, 24
termasuk ketentuan hukum atau peraturan yang mengatur pelaporan 25
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kepada otoritas yang 26
sesuai; 27
(c) Dampak dari ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan yang sudah 28
diperbaiki, dipulihkan, atau dimitigasi; 29
(d) Mengurangi risiko terjadinya kembali; dan 30
(e) Mencegah tindakan ketidakpatuhan jika belum terjadi. 31
32
260.14-A1 Tujuan Anggota senior mengomunikasikan permasalahan tersebut kepada 33
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola adalah untuk mendapat 34
persetujuan mengenai tindakan yang tepat untuk merespons permasalahan 35
tersebut dan memungkinkan mereka untuk memenuhi tanggung jawab. 36
37
260.14-A2 Beberapa peraturan perundang-undangan mungkin menetapkan periode 38
penyampaian laporan atas ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan 39
kepada otoritas berwenang. 40
41
P260.15 Selain merespons permasalahan sesuai dengan ketentuan dari seksi ini, 42
Anggota senior harus menentukan perlu tidaknya mengungkapkan 43
permasalahan tersebut kepada auditor eksternal dari organisasi tempatnya 44
bekerja, jika diperlukan. 45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
47
260.15-A1 Pengungkapan tersebut sesuai dengan tugas atau kewajiban hukum Anggota 1
senior untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan yang 2
memungkinkan auditor untuk melakukan audit. 3
4
Menentukan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan 5
6
P260.16 Anggota senior harus menilai ketepatan respons dari atasannya, jika ada, dan 7
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 8
9
260.16-A1 Faktor relevan yang dipertimbangkan dalam menilai ketepatan atas respons 10
dari atasan Anggota senior, jika ada, dan pihak yang bertanggung jawab atas 11
tata kelola termasuk apakah: 12
• Respons dilakukan tepat waktu. 13
• Pihak tersebut telah melakukan atau menyetujui tindakan yang tepat 14
untuk memperbaiki, memulihkan, atau memitigasi konsekuensi dari 15
ketidakpatuhan, atau untuk menghindari ketidakpatuhan jika belum 16
terjadi. 17
• Permasalahan tersebut telah diungkapkan kepada otoritas yang 18
berwenang dan apakah pengungkapan telah memadai. 19
20
P260.17 Dengan memperhatikan respons dari atasan Anggota senior, jika ada, dan 21
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota harus 22
menentukan perlu tidaknya tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk 23
memenuhi kepentingan publik. 24
25
260.17-A1 Penentuan perlu tidaknya Anggota senior melakukan tindakan lanjutan, serta 26
sifat dan luas dari tindakan tersebut, akan bergantung pada berbagai faktor, 27
termasuk: 28
• Kerangka peraturan perundang-undangan. 29
• Urgensi dari situasi. 30
• Penyebaran permasalahan di organisasi tempatnya bekerja secara 31
keseluruhan. 32
• Keyakinan Anggota senior terhadap integritas atasannya dan pihak 33
yang bertanggung jawab atas tata kelola. 34
• Kemungkinan berulangnya ketidakpatuhan atau dugaan 35
ketidakpatuhan. 36
• Terdapat bukti yang kredibel atas bahaya substansial yang nyata atau 37
potensial terhadap kepentingan organisasi tempatnya bekerja, investor, 38
kreditur, karyawan, atau publik. 39
40
260.17-A2 Contoh keadaan yang mungkin menyebabkan Anggota senior tidak memiliki 41
keyakinan terhadap integritas atasannya dan pihak yang bertanggung jawab 42
atas tata kelola termasuk situasi ketika: 43
• Anggota mencurigai atau memiliki bukti keterlibatan mereka atau 44
kesengajaan mereka untuk terlibat dalam setiap ketidakpatuhan. 45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
48
• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, mereka belum 1
melaporkan atau mengesahkan pelaporan permasalahan kepada 2
otoritas berwenang dalam periode yang seharusnya. 3
4
P260.18 Anggota senior harus membuat pertimbangan profesional dalam menentukan 5
perlunya, serta sifat, dan luas tindakan lanjutan. Dalam membuat penentuan 6
tersebut, Anggota harus mempertimbangkan pihak ketiga yang rasional dan 7
memiliki informasi yang cukup, dengan menimbang semua fakta dan keadaan 8
tertentu yang tersedia bagi Anggota pada waktu tersebut, akan menyimpulkan 9
bahwa Anggota telah bertindak sejalan dengan kepentingan publik. 10
11
260.18-A1 Tindakan lanjutan oleh Anggota senior mungkin dilakukan termasuk: 12
• Menginformasikan permasalahan tersebut kepada manajemen entitas 13
induk, jika organisasi tempatnya bekerja merupakan anggota dari suatu 14
grup. 15
• Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang 16
berwenang, walaupun ketika tidak ada ketentuan peraturan perundang-17
undangan untuk melakukannya. 18
• Mengundurkan diri dari organisasi tempatnya bekerja. 19
20
260.18-A2 Mengundurkan diri dari organisasi tempatnya bekerja tidak menggantikan 21
tindakan lain yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan Anggota senior 22
yang diatur di Seksi ini. Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan 23
membatasi tersedianya tindakan lanjutan bagi Anggota, maka pengunduran 24
diri mungkin merupakan satu-satunya tindakan yang tersedia. 25
26
Mencari Advis 27
28
260.19-A1 Penilaian atas permasalahan ini mungkin melibatkan analisis dan penilaian 29
yang kompleks, sehingga Anggota senior mungkin mempertimbangkan untuk: 30
• Berkonsultasi secara internal. 31
• Memperoleh advis hukum untuk memahami pilihan Anggota dan 32
implikasi profesional atau hukum untuk mengambil tindakan tertentu. 33
• Berkonsultasi dengan regulator atau asosiasi profesi dengan basis 34
kerahasiaan. 35
36
Menentukan Perlunya Pengungkapan Permasalahan kepada Otoritas Berwenang 37
38
260.20-A1 Pengungkapan permasalahan kepada otoritas berwenang akan terhalang jika 39
hal tersebut akan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Jika 40
tidak bertentangan, tujuan pengungkapan adalah untuk memungkinkan 41
otoritas berwenang menyelidiki penyebab permasalahan dan mengambil 42
tindakan dalam melindungi kepentingan publik. 43
44
260.20-A2 Penentuan perlu tidaknya membuat pengungkapan akan bergantung 45
khususnya pada sifat dan tingkat bahaya aktual atau potensial terhadap 46
investor, kreditur, karyawan, atau publik yang disebabkan atau mungkin 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
49
disebabkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya, Anggota senior mungkin 1
menentukan bahwa pengungkapan permasalahan ke otoritas berwenang 2
merupakan tindakan yang tepat jika: 3
• Organisasi tempatnya bekerja terlibat penyuapan (misalnya, pejabat 4
pemerintah lokal atau asing untuk tujuan mengamankan kontrak besar). 5
• Organisasi tempatnya bekerja adalah entitas yang diregulasi (regulated 6
entity) dan permasalahan tersebut signifikan mengancam izin usaha. 7
• Organisasi tempatnya bekerja merupakan entitas yang terdaftar di 8
pasar modal dan permasalahan tersebut dapat menghasilkan dampak 9
yang merugikan terhadap kewajaran dan keteraturan perdagangan 10
surat berharga dari organisasi tempatnya bekerja atau memunculkan 11
risiko sistemik terhadap pasar keuangan. 12
• Terdapat kemungkinan bahwa organisasi tempatnya bekerja akan 13
menjual produk yang berbahaya bagi kesehatan atau keselamatan 14
publik. 15
• Organisasi tempatnya bekerja mempromosikan suatu skema untuk 16
membantu klien menghindari pajak. 17
18
260.20-A3 Penentuan untuk membuat suatu pengungkapan akan juga bergantung pada 19
faktor eksternal seperti: 20
• Kemampuan otoritas berwenang menerima informasi, menyelidiki 21
penyebab permasalahan, dan mengambil tindakan. Otoritas berwenang 22
akan bergantung pada sifat dari permasalahan. Misalnya, otoritas 23
berwenang adalah regulator pasar modal dalam kasus kecurangan 24
laporan keuangan atau kementerian yang mengurusi lingkungan hidup 25
dalam kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan terkait 26
lingkungan hidup. 27
• Adanya perlindungan yang kuat dan kredibel dari kewajiban perdata 28
atau pidana atau kewajiban profesional, atau pelaporan/penuntutan 29
balik yang diberikan oleh perundang-undangan atau peraturan, seperti 30
undang-undang atau peraturan perlindungan saksi. 31
• Adanya ancaman nyata atau potensial terhadap keselamatan fisik 32
Anggota senior atau orang lain. 33
34
P260.21 Jika Anggota senior menentukan bahwa pengungkapan permasalahan 35
kepada otoritas berwenang merupakan tindakan yang tepat dalam keadaan 36
tersebut, maka pengungkapan tersebut diizinkan sesuai paragraf P114.1(d). 37
Ketika membuat pengungkapan, Anggota harus bertindak dengan iktikad baik 38
dan berhati-hati ketika membuat laporan dan asersi. 39
40
Pelanggaran yang Mungkin Segera Terjadi 41
42
P260.22 Dalam keadaan yang luar biasa, Anggota senior mungkin menyadari perilaku 43
nyata atau yang diniatkan, bahwa Anggota memiliki alasan untuk meyakini 44
bahwa suatu pelanggaran yang akan segera terjadi terhadap peraturan 45
perundang-undangan yang akan menyebabkan bahaya besar bagi investor, 46
kreditur, karyawan, atau publik. Setelah pertama kali mempertimbangkan 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
50
apakah tepat untuk membahas permasalahan ini dengan manajemen atau 1
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, Anggota harus membuat 2
pertimbangan profesional dan menentukan apakah pengungkapan segera 3
permasalahan tersebut kepada otoritas berwenang untuk mencegah atau 4
mengalihkan dampak dari pelanggaran yang akan segera terjadi terhadap 5
hukum atau peraturan tersebut. Jika pengungkapan dibuat, maka 6
pengungkapan tersebut diizinkan sesuai dengan paragraf P114.1(d). 7
8
Dokumentasi 9
10
260.23-A1 Sehubungan dengan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan yang 11
termasuk dalam ruang lingkup seksi ini, maka Anggota senior didorong untuk 12
memiliki dokumentasi terkait hal-hal berikut: 13
• Permasalahan. 14
• Hasil pembahasan dengan atasan Anggota, jika ada, serta pihak yang 15
bertanggung jawab atas tata kelola, dan pihak lain. 16
• Bagaimana respons atasan Anggota atas permasalahan tersebut, jika 17
ada, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 18
• Tindakan yang dipertimbangkan Anggota, pertimbangan yang dibuat, 19
dan keputusan yang diambil. 20
• Bagaimana Anggota meyakini bahwa ia telah memenuhi tanggung 21
jawab yang ditetapkan di paragraf P260.17. 22
23
Tanggung Jawab Anggota Selain Anggota Senior 24
25
P260.24 Jika dalam melaksanakan aktivitas profesionalnya Anggota menyadari 26
informasi terkait adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, maka 27
Anggota harus berusaha memperoleh pemahaman atas permasalahan 28
tersebut. Pemahaman tersebut harus mencakup sifat dari ketidakpatuhan, 29
atau dugaan ketidakpatuhan, dan keadaan yang telah terjadi atau mungkin 30
terjadi. 31
32
260.24-A1 Anggota diharapkan untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian serta 33
melakukan pertimbangan profesional. Namun, Anggota tidak diharapkan 34
memiliki level pemahaman atas ketentuan peraturan perundang-undangan 35
yang melebihi daripada yang diperlukan dalam perannya sebagai Anggota 36
dalam organisasi tempatnya bekerja. Penentuan akhir atas permasalahan 37
yang menyebabkan ketidakpatuhan dilakukan oleh pengadilan atau badan 38
yang berwenang melakukan ajudikasi. 39
40
260.24-A2 Bergantung pada sifat dan signifikansi permasalahan, Anggota dapat 41
berkonsultasi kepada pihak lain dalam organisasi tempatnya bekerja, asosiasi 42
profesi, atau penasihat hukum dengan basis kerahasiaan. 43
44
P260.25 Jika Anggota mengidentifikasi atau mencurigai bahwa ketidakpatuhan telah 45
terjadi atau diduga terjadi, maka Anggota harus, dengan mematuhi paragraf 46
P260.9, menginformasikan hal tersebut kepada atasan langsung yang 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
51
memungkinkannya untuk mengambil tindakan yang tepat. Jika atasan 1
langsung terlibat dalam permasalahan tersebut, maka Anggota harus 2
menginformasikan pada atasan berikutnya yang memiliki kewenangan lebih 3
tinggi dalam organisasi tempatnya bekerja. 4
5
P260.26 Dalam keadaan yang luar biasa, Anggota dapat memutuskan bahwa 6
pengungkapan permasalahan kepada otoritas berwenang merupakan 7
tindakan yang tepat. Jika Anggota melakukannya sesuai paragraf 260.20-A2 8
dan 260.20-A3, maka pengungkapan tersebut diizinkan sesuai dengan 9
paragraf P114.1(d). Ketika membuat pengungkapan, Anggota harus bertindak 10
dengan itikad baik dan berhati-hati ketika membuat laporan dan asersi. 11
12
Dokumentasi 13
14
260.27-A1 Sehubungan dengan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan yang 15
termasuk dalam ruang lingkup seksi ini, maka Anggota didorong untuk 16
memiliki dokumentasi hal-hal berikut: 17
• Permasalahan. 18
• Hasil pembahasan dengan atasan, manajemen, serta, jika relevan, 19
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan pihak lain. 20
• Respons atasan Anggota atas permasalahan tersebut. 21
• Serangkaian tindakan yang dipertimbangkan oleh Anggota, 22
pertimbangan yang digunakan, dan keputusan yang diambil. 23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
52
SEKSI 270 1
2
TEKANAN UNTUK MELANGGAR PRINSIP DASAR ETIKA 3
4
PENDAHULUAN 5
6
270.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
270.2 Tekanan yang diberikan pada atau oleh Anggota mungkin memunculkan 11
ancaman intimidasi atau ancaman lain untuk mematuhi satu atau lebih prinsip 12
dasar etika. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik 13
yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 14
tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
P270.3 Anggota dilarang: 21
(a) Membiarkan tekanan dari pihak lain yang akan memunculkan 22
pelanggaran kepatuhan terhadap prinsip dasar etika; atau 23
(b) Menekan pihak lain yang diketahui Anggota atau terdapat alasan untuk 24
meyakini, akan mengakibatkan individu lain tersebut melanggar prinsip 25
dasar etika. 26
27
270.3-A1 Anggota mungkin menghadapi tekanan yang memunculkan ancaman 28
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika, misalnya ancaman intimidasi, 29
ketika melakukan aktivitas profesional. Tekanan tersebut mungkin bersifat 30
eksplisit ataupun implisit dan mungkin berasal dari: 31
• Dalam organisasi tempatnya bekerja, misalnya, dari kolega atau atasan. 32
• Individu atau organisasi eksternal seperti pemasok, pelanggan, atau 33
pemberi pinjaman. 34
• Target dan ekspektasi internal atau eksternal. 35
36
270.3-A2 Contoh tekanan yang mungkin mengakibatkan ancaman terhadap kepatuhan 37
pada prinsip dasar etika termasuk: 38
• Tekanan yang terkait dengan benturan kepentingan: 39
o Tekanan dari anggota keluarga yang bertindak sebagai pemasok 40
organisasi tempatnya bekerja untuk memilih anggota keluarga 41
daripada calon pemasok lain. 42
Lihat juga Seksi 210: Benturan Kepentingan. 43
• Tekanan untuk memengaruhi penyusunan atau penyajian informasi: 44
o Tekanan untuk melaporkan hasil keuangan yang menyesatkan 45
untuk memenuhi harapan investor, analis, atau pemberi pinjaman. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
53
o Tekanan dari pejabat terpilih terhadap Anggota yang berpraktik 1
melayani publik untuk memberikan gambaran yang keliru atas 2
program atau proyek kepada pemilih. 3
o Tekanan dari kolega untuk melakukan salah saji pada 4
penghasilan, pengeluaran, atau tingkat pengembalian untuk 5
pengambilan keputusan yang bias atas proyek belanja modal dan 6
akuisisi. 7
o Tekanan dari atasan untuk menyetujui atau memproses 8
pengeluaran yang bukan merupakan pengeluaran bisnis yang 9
sah. 10
o Tekanan untuk menahan laporan audit internal yang mengandung 11
temuan tidak wajar. 12
Lihat juga Seksi 220: Penyusunan dan Penyajian Informasi. 13
• Tekanan untuk bertindak tanpa keahlian atau kehati-hatian yang 14
memadai: 15
o Tekanan dari atasan untuk secara tidak tepat mengurangi luasnya 16
pekerjaan yang dilakukan. 17
o Tekanan dari atasan untuk melakukan tugas tanpa keahlian atau 18
pelatihan yang memadai atau dalam rentang waktu yang tidak 19
realistis. 20
Lihat juga Seksi 230: Bertindak dengan Keahlian yang Memadai. 21
• Tekanan yang terkait dengan kepentingan keuangan. 22
o Tekanan dari atasan, kolega, atau pihak lain, misalnya, pihak 23
yang mungkin memperoleh manfaat dari partisipasi atas 24
pengaturan kompensasi atau insentif untuk memanipulasi 25
indikator kinerja. 26
Lihat juga Seksi 240: Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif 27
yang terkait dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan. 28
• Tekanan yang terkait dengan bujukan: 29
o Tekanan dari pihak lain, baik internal maupun eksternal terhadap 30
organisasi tempatnya bekerja, yang menawarkan bujukan untuk 31
memengaruhi secara tidak patut terhadap pertimbangan atau 32
proses pengambilan keputusan dari individu atau organisasi. 33
o Tekanan dari kolega untuk menerima suap atau bujukan lain, 34
misalnya untuk menerima hadiah atau hiburan yang tidak patut 35
dari pemasok potensial dalam proses penawaran. 36
Lihat juga Seksi 250: Bujukan, Termasuk Hadiah dan 37
Keramahtamahan. 38
• Tekanan yang terkait dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan 39
perundang-undangan: 40
o Tekanan untuk mengatur transaksi untuk tujuan penghindaran 41
pajak. 42
Lihat juga Seksi 260: Respons atas Ketidakpatuhan terhadap Peraturan 43
Perundang-undangan. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
54
270.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul karena 1
tekanan termasuk: 2
• Intensi dari individu yang melakukan tekanan serta sifat dan tingkat 3
tekanan. 4
• Penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan standar 5
profesional pada keadaan tersebut. 6
• Budaya dan kepemimpinan dalam organisasi tempatnya bekerja 7
termasuk sejauh mana hal tersebut mencerminkan atau menekankan 8
pentingnya perilaku etis dan harapan bahwa karyawan akan bertindak 9
secara etis. Misalnya, budaya korporat yang toleran terhadap perilaku 10
tidak etis dapat meningkatkan kemungkinan bahwa tekanan akan 11
menghasilkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. 12
• Kebijakan dan prosedur, jika ada, yang telah ditetapkan oleh organisasi 13
tempatnya bekerja, seperti kebijakan etika atau sumber daya manusia, 14
untuk mengatasi tekanan. 15
16
270.3-A4 Membahas keadaan yang memunculkan tekanan dan melakukan konsultasi 17
dengan pihak lain tentang keadaan tersebut dapat membantu Anggota untuk 18
mengevaluasi level ancaman. Pembahasan dan konsultasi tersebut 19
mensyaratkan kewaspadaan terhadap prinsip kerahasiaan, dapat termasuk: 20
• Membahas permasalahan tersebut dengan individu yang melakukan 21
tekanan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 22
• Membahas permasalahan tersebut dengan atasan Anggota, jika atasan 23
bukan individu yang melakukan tekanan. 24
• Melaporkan permasalahan dalam organisasi tempatnya bekerja, 25
termasuk jika diperlukan, menjelaskan setiap konsekuensi risiko kepada 26
organisasi, misalnya dengan: 27
o Manajemen yang lebih tinggi. 28
o Auditor internal atau eksternal. 29
o Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 30
• Mengungkapkan permasalahan tersebut sesuai dengan kebijakan 31
organisasi tempatnya bekerja, termasuk kebijakan etika dan whistle-32
blowing, menggunakan mekanisme yang sudah ditetapkan, seperti 33
saluran telepon khusus terkait pelanggaran etika. 34
• Berkonsultasi dengan: 35
o Kolega, atasan, personel sumber daya manusia, atau Anggota 36
lainnya; 37
o Asosiasi profesi, regulator, atau asosiasi industri yang relevan; 38
atau 39
o Penasihat hukum. 40
41
270.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari 42
tekanan adalah permintaan Anggota untuk merestrukturisasi, atau 43
memisahkan, tanggung jawab dan tugas tertentu sehingga Anggota tidak lagi 44
terlibat dengan individu atau entitas yang melakukan tekanan. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
55
Dokumentasi 1
2
270.4-A1 Anggota didorong untuk mendokumentasikan: 3
• Fakta. 4
• Komunikasi dan para pihak yang membahas permasalahan tersebut. 5
• Tindakan yang dipertimbangkan. 6
• Cara mengatasi permasalahan. 7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
56
BAGIAN 3 1
ANGGOTA YANG BERPRAKTIK MELAYANI PUBLIK 2
3
SEKSI 300 4
5
PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL – ANGGOTA YANG BERPRAKTIK 6
MELAYANI PUBLIK 7
8
PENDAHULUAN 9
10
300.1 Bagian dari Kode Etik ini mengatur persyaratan dan materi aplikasi untuk 11
Anggota yang berpraktik melayani publik ketika menerapkan kerangka kerja 12
konseptual yang ditetapkan di Seksi 120. Bagian ini tidak menjelaskan semua 13
fakta dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan 14
profesional yang mungkin dihadapi oleh Anggota yang berpraktik melayani 15
publik yang memunculkan atau mungkin memunculkan berbagai ancaman 16
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Dengan demikian, kerangka 17
kerja konseptual mensyaratkan Anggota yang berpraktik melayani publik 18
untuk selalu waspada terhadap berbagai fakta dan keadaan tersebut. 19
20
300.2 Persyaratan dan materi aplikasi yang diterapkan Anggota yang berpraktik 21
melayani publik diatur dalam: 22
• Bagian 3 - Anggota yang berpraktik melayani publik, Seksi 300 hingga 23
399, yang berlaku bagi semua Anggota yang berpraktik melayani publik, 24
yang memberikan jasa asurans atau non-asurans. 25
• Standar Independensi: 26
o Bagian 4A – Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan 27
Reviu, Seksi 400 hingga 899, berlaku bagi Anggota yang 28
berpraktik melayani publik ketika melakukan perikatan audit dan 29
perikatan reviu. 30
o Bagian 4B – Independensi untuk Perikatan Asurans Selain 31
Perikatan Audit dan Perikatan Reviu, Seksi 900 hingga 999, 32
berlaku bagi Anggota yang berpraktik melayani publik ketika 33
melakukan perikatan asurans selain perikatan audit atau perikatan 34
reviu. 35
36
300.3 Dalam Bagian ini, istilah “Anggota” mengacu pada individu Anggota yang 37
berpraktik melayani publik dan Kantornya. 38
39
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 40
41
Umum 42
43
P300.4 Anggota harus mematuhi prinsip dasar etika yang ditetapkan di Seksi 110 dan 44
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 45
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan 46
pada prinsip dasar etika tersebut. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
57
P300.5 Ketika berhadapan dengan suatu permasalahan etika, Anggota harus 1
mempertimbangkan konteks yang mencakup suatu permasalahan yang 2
muncul atau mungkin muncul. Ketika seorang individu yang merupakan 3
Anggota melakukan aktivitas profesional berdasarkan hubungan Anggota 4
dengan Kantor, baik sebagai seorang tenaga kontrak, karyawan, atau pemilik, 5
individu tersebut harus mematuhi ketentuan dalam Bagian 2 yang berlaku 6
untuk keadaan tersebut. 7
8
300.5-A1 Contoh situasi ketika ketentuan dalam Bagian 2 berlaku untuk Anggota 9
mencakup: 10
• Menghadapi konflik kepentingan ketika bertanggung jawab dalam 11
memilih pemasok untuk Kantor ketika anggota keluarga inti dari 12
Anggota mungkin mendapatkan keuntungan keuangan atas kontrak 13
tersebut. Persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan di Seksi 210 14
berlaku untuk keadaan tersebut. 15
• Menyusun atau menyajikan informasi keuangan untuk klien Anggota 16
atau Kantornya. Persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan di 17
Seksi 220 berlaku untuk keadaan tersebut. 18
• Ditawari bujukan, seperti secara teratur ditawari tiket gratis untuk 19
menghadiri acara olahraga oleh pemasok Kantor. Persyaratan dan 20
materi aplikasi yang ditetapkan di Seksi 250 berlaku untuk keadaan 21
tersebut. 22
• Menghadapi tekanan dari rekan perikatan yang melaporkan 23
pembebanan jam kerja yang tidak akurat untuk suatu perikatan klien. 24
Persyaratan dan materi aplikasi yang diatur dalam Seksi 270 berlaku 25
untuk keadaan tersebut. 26
27
Identifikasi Ancaman 28
29
300.6-A1 Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin dimunculkan 30
oleh serangkaian fakta dan keadaan yang beragam. Kategori ancaman 31
dijelaskan dalam paragraf 120.6-A3. Berikut adalah contoh fakta dan keadaan 32
dari setiap kategori ancaman yang mungkin memunculkan ancaman bagi 33
Anggota ketika melakukan jasa profesional: 34
(a) Ancaman Kepentingan Pribadi 35
• Anggota mempunyai kepentingan keuangan langsung pada suatu 36
klien. 37
• Anggota menawarkan suatu imbalan rendah untuk mendapatkan 38
perikatan baru dan imbalan tersebut sangat rendah sehingga 39
menyulitkan bagi Anggota tersebut untuk melakukan jasa 40
profesional sesuai dengan standar profesional dan standar teknis 41
yang berlaku. 42
• Anggota memiliki suatu hubungan bisnis yang erat dengan klien. 43
• Anggota memiliki akses atas informasi rahasia yang mungkin 44
digunakan untuk keuntungan pribadi. 45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
58
• Anggota menemukan kesalahan yang signifikan ketika 1
mengevaluasi hasil dari jasa profesional sebelumnya yang 2
dikerjakan oleh anggota tim dari Kantor Anggota. 3
(b) Ancaman Telaah Pribadi 4
• Anggota menerbitkan laporan asurans atas efektivitas operasi 5
sistem keuangan setelah Anggota yang bersangkutan 6
mengimplementasikan sistem tersebut. 7
• Anggota menyiapkan data asli yang digunakan untuk 8
menghasilkan catatan yang merupakan hal pokok dari suatu 9
perikatan asurans. 10
(c) Ancaman Advokasi 11
• Anggota mempromosikan kepentingan atau saham dari klien. 12
• Anggota bertindak sebagai penasihat yang mewakili klien dalam 13
litigasi atau perselisihan dengan pihak ketiga. 14
• Anggota melobi proses legislasi untuk kepentingan klien. 15
(d) Ancaman Kedekatan 16
• Anggota memiliki anggota keluarga inti atau anggota keluarga 17
dekat yang menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat 18
eksekutif klien. 19
• Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien, atau 20
karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh 21
signifikan terhadap hal pokok dari suatu perikatan, sebelumnya 22
menjabat sebagai rekan perikatan. 23
• Anggota tim audit yang memiliki hubungan yang lama dengan 24
klien audit. 25
(e) Ancaman Intimidasi 26
• Anggota sedang terancam kehilangan perikatan dari klien atau 27
pemecatan dari Kantor karena perselisihan tentang permasalahan 28
profesional. 29
• Anggota merasa ditekan untuk menyetujui pertimbangan dari 30
karyawan klien karena karyawan tersebut lebih ahli dalam 31
permasalahan yang diperdebatkan. 32
• Anggota mendapat informasi dari seorang rekan Kantornya 33
bahwa promosi yang telah direncanakan tidak akan terjadi kecuali 34
Anggota setuju dengan suatu perlakuan akuntansi yang tidak 35
tepat. 36
• Anggota telah menerima hadiah yang signifikan dari klien dan 37
diancam bahwa penerimaan hadiah tersebut akan dipublikasikan. 38
39
Evaluasi Ancaman 40
41
300.7-A1 Kondisi, kebijakan, dan prosedur yang diuraikan dalam paragraf 120.6-A1 dan 42
120.8-A2 mungkin berdampak terhadap evaluasi tentang: apakah ancaman 43
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika berada pada level yang dapat 44
diterima. Kondisi, kebijakan, dan prosedur seperti itu mungkin berhubungan 45
dengan: 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
59
(a) Klien dan lingkungan operasinya; dan 1
(b) Kantor dan lingkungan operasinya. 2
3
300.7-A2 Evaluasi Anggota tentang level ancaman juga dipengaruhi oleh sifat dan 4
ruang lingkup dari jasa profesional. 5
6
Klien dan Lingkungan Operasinya 7
8
300.7-A3 Evaluasi Anggota tentang level ancaman mungkin dipengaruhi oleh apakah 9
klien merupakan: 10
(a) Klien audit dan apakah klien audit tersebut merupakan entitas dengan 11
akuntabilitas publik; 12
(b) Klien asurans yang bukan merupakan klien audit; atau 13
(c) Klien non-asurans. 14
Misalnya, memberikan jasa non-asurans kepada klien audit yang merupakan 15
entitas dengan akuntabilitas publik mungkin dianggap menghasilkan suatu 16
level ancaman yang lebih tinggi terhadap kepatuhan prinsip objektivitas yang 17
terkait dengan audit tersebut. 18
19
300.7-A4 Struktur tata kelola perusahaan, termasuk kepemimpinan klien, dapat 20
mendorong kepatuhan terhadap prinsip dasar etika. Oleh karena itu evaluasi 21
Anggota tentang level ancaman mungkin juga dipengaruhi oleh lingkungan 22
operasi klien. Sebagai contoh: 23
• Klien mensyaratkan individu yang tepat selain manajemen untuk 24
mengesahkan atau menyetujui penunjukan Kantor untuk melakukan 25
suatu perikatan. 26
• Klien memiliki karyawan yang kompeten dengan pengalaman dan 27
senioritas, untuk membuat keputusan manajerial. 28
• Klien telah mengimplementasikan prosedur internal yang memfasilitasi 29
pilihan objektif dalam tender perikatan non-asurans. 30
• Klien memiliki struktur tata kelola perusahaan yang memberikan 31
pengawasan dan komunikasi yang tepat terkait dengan jasa dari 32
Kantor. 33
34
Kantor dan Lingkungan Operasinya 35
36
300.7-A5 Evaluasi Anggota tentang level ancaman mungkin dipengaruhi oleh 37
lingkungan kerja dalam Kantor dan lingkungan operasinya. Sebagai contoh: 38
• Kepemimpinan dalam Kantor mendorong kepatuhan terhadap prinsip 39
dasar etika dan menetapkan ekspektasi bahwa anggota tim asurans 40
akan bertindak demi kepentingan publik. 41
• Kebijakan atau prosedur menetapkan dan memantau kepatuhan 42
terhadap prinsip dasar etika oleh semua personel. 43
• Kompensasi, penilaian kinerja, dan kebijakan serta prosedur 44
pendisiplinan yang mendorong kepatuhan terhadap prinsip dasar etika. 45
• Pengelolaan terhadap ketergantungan pendapatan yang diterima dari 46
satu klien. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
60
• Rekan perikatan memiliki kewenangan dalam Kantor untuk mengambil 1
keputusan mengenai kepatuhan terhadap prinsip dasar etika, termasuk 2
keputusan tentang penerimaan atau penyediaan jasa kepada klien. 3
• Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. 4
• Proses untuk memfasilitasi dan mengatasi masalah atau keluhan, baik 5
internal maupun eksternal. 6
7
Pertimbangan atas Informasi Baru atau Perubahan Fakta dan Keadaan 8
9
300.7-A6 Informasi baru atau perubahan atas fakta dan keadaan mungkin: 10
(a) Berdampak terhadap level ancaman; atau 11
(b) Memengaruhi kesimpulan Anggota tentang apakah pengamanan terus 12
digunakan untuk mengatasi ancaman yang teridentifikasi sebagaimana 13
dimaksud. 14
Dalam situasi demikian, tindakan yang telah diimplementasikan sebagai 15
upaya pengamanan mungkin tidak lagi efektif dalam mengatasi ancaman. 16
Dengan demikian, penerapan kerangka kerja konseptual mensyaratkan 17
Anggota mengevaluasi kembali dan mengatasi ancaman yang sesuai. (Ref: 18
Para. P120.9 dan P120.10). 19
20
300.7-A7 Contoh informasi baru atau perubahan fakta dan keadaan yang mungkin 21
berdampak terhadap level ancaman adalah: 22
• Ketika lingkup jasa profesional diperluas. 23
• Ketika klien menjadi entitas yang terdaftar di pasar modal atau 24
mengakuisisi unit bisnis lain. 25
• Ketika Kantor melakukan merjer dengan Kantor lain. 26
• Ketika Anggota secara bersama-sama dilibatkan oleh dua klien dan 27
muncul suatu perselisihan yang terjadi di antara kedua klien tersebut. 28
• Ketika terdapat perubahan hubungan personel atau keluarga dekat dari 29
Anggota. 30
31
Mengatasi Ancaman 32
33
300.8-A1 Paragraf P120.10 hingga 120.10-A2 menjelaskan persyaratan dan materi 34
aplikasi untuk mengatasi ancaman yang tidak berada pada level yang dapat 35
diterima. 36
37
Contoh Pengamanan 38
39
300.8-A2 Pengamanan sangat bervariasi, bergantung pada fakta dan keadaan. Contoh 40
tindakan yang dalam keadaan tertentu mungkin merupakan pengamanan 41
untuk mengatasi ancaman meliputi: 42
• Menetapkan tambahan waktu dan menugaskan personel yang 43
memenuhi kualifikasi untuk penugasan yang disyaratkan ketika 44
perikatan diterima dapat mengatasi ancaman kepentingan pribadi. 45
• Menugaskan penelaah yang tepat yang bukan merupakan personel tim 46
asurans untuk menelaah atau memberikan saran yang diperlukan 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
61
terhadap suatu pekerjaan asurans, dapat mengatasi ancaman telaah 1
pribadi. 2
• Menugaskan rekan dan tim perikatan yang berbeda untuk klien asurans 3
yang terpisah secara tanggung jawab dan pelaporan dengan rekan dan 4
tim perikatan untuk jasa non-asurans, dapat mengatasi ancaman telaah 5
pribadi, advokasi, atau kedekatan. 6
• Melibatkan Kantor lain untuk mengerjakan atau mengerjakan kembali 7
suatu bagian dari perikatan, dapat mengatasi ancaman kepentingan 8
pribadi, telaah pribadi, advokasi, kedekatan, atau intimidasi. 9
• Mengungkapkan kepada klien atas setiap imbalan rujukan atau komisi 10
pengaturan yang diterima untuk merekomendasikan jasa atau produk, 11
dapat mengatasi ancaman kepentingan pribadi. 12
• Memisahkan tim ketika berurusan dengan permasalahan yang bersifat 13
rahasia dapat mengatasi ancaman kepentingan pribadi. 14
15
300.8-A3 Bagian 3 berikutnya dan Standar Independensi (Bagian 4A dan 4B) 16
menggambarkan ancaman tertentu yang mungkin muncul selama melakukan 17
jasa profesional dan termasuk contoh tindakan yang mungkin tepat untuk 18
mengatasi ancaman. 19
20
Penelaah yang Tepat 21
22
300.8-A4 Penelaah yang tepat adalah seorang profesional dengan pengetahuan, 23
keahlian, pengalaman, dan kewenangan untuk menelaah secara objektif, 24
pekerjaan yang telah dilakukan atau jasa yang telah diberikan yang relevan. 25
Individu tersebut mungkin adalah seorang Anggota. 26
27
Berkomunikasi dengan Pihak yang bertanggung Jawab atas Tata Kelola 28
29
P300.9 Ketika berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 30
sesuai dengan Kode Etik ini, maka Anggota harus menentukan orang yang 31
tepat untuk berkomunikasi dalam struktur tata kelola organisasi. Jika Anggota 32
berkomunikasi dengan subkelompok dari pihak yang bertanggung jawab atas 33
tata kelola, maka Anggota harus menentukan apakah perlu berkomunikasi 34
dengan semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola agar mereka 35
mendapatkan informasi yang cukup. 36
37
300.9-A1 Dalam menentukan dengan siapa berkomunikasi, Anggota dapat 38
mempertimbangkan: 39
(a) Sifat dan pentingnya keadaan; dan 40
(b) Hal tertentu yang akan dikomunikasikan. 41
42
300.9-A2 Contoh subkelompok dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 43
mencakup komite audit atau anggota individual dari pihak yang bertanggung 44
jawab atas tata kelola. 45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
62
P300.10 Jika Anggota berkomunikasi dengan individu yang bertanggung jawab atas 1
manajemen dan juga bertanggung jawab atas tata kelola, maka Anggota 2
diyakinkan bahwa dengan berkomunikasi dengan individu tersebut berarti 3
telah berkomunikasi secara memadai kepada semua pihak yang bertanggung 4
jawab atas tata kelola. 5
6
300.10-A1 Dalam beberapa kasus, semua pihak yang bertanggung jawab atas tata 7
kelola terlibat dalam pengelolaan entitas, misalnya, usaha kecil dengan 8
pemilik tunggal yang mengelola entitas dan tidak ada pihak lain yang memiliki 9
peran atas tata kelola. Dalam kasus tersebut, jika permasalahan 10
dikomunikasikan kepada individu (pihak) yang bertanggung jawab atas 11
manajemen, dan individu (pihak) tersebut juga memiliki tanggung jawab atas 12
tata kelola, maka permasalahan tersebut tidak perlu dikomunikasikan lagi 13
kepada individu (pihak) yang sama dalam perannya atas tata kelola, Anggota 14
telah memenuhi persyaratan untuk berkomunikasi dengan pihak yang 15
bertanggung jawab atas tata kelola. 16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
63
SEKSI 310 1
2
BENTURAN KEPENTINGAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
310.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
310.2 Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan 11
pada prinsip objektivitas dan mungkin pula akan memunculkan berbagai 12
ancaman terhadap prinsip dasar etika yang lain. Berbagai ancaman tersebut 13
mungkin terjadi ketika: 14
(a) Anggota memberikan jasa profesional yang berhubungan dengan suatu 15
permasalahan tertentu untuk dua klien atau lebih dengan berbagai 16
kepentingan yang saling berbenturan; atau 17
(b) Kepentingan antara Anggota terkait dengan suatu permasalahan 18
tertentu dan kepentingan klien yang menggunakan jasa profesional 19
yang berkaitan dengan permasalahan tersebut berada pada situasi 20
berbenturan. 21
22
310.3 Seksi ini mengatur persyaratan spesifik dan materi aplikasi yang relevan 23
dengan penerapan kerangka kerja konseptual terhadap benturan 24
kepentingan. Ketika Anggota memberikan jasa audit, reviu atau jasa asurans 25
lainnya, maka independensi juga disyaratkan sesuai dengan Standar 26
Independensi. 27
28
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 29
30
Umum 31
32
P310.4 Anggota tidak boleh membiarkan benturan kepentingan mengompromikan 33
pertimbangan profesional atau bisnis. 34
35
310.4-A1 Contoh keadaan yang dapat memunculkan benturan kepentingan meliputi: 36
• Menyediakan jasa konsultansi untuk klien yang ingin mengakuisisi klien 37
audit dari Kantor, ketika Kantor telah mendapatkan informasi rahasia 38
selama pelaksanaan audit yang mungkin relevan dengan transaksi 39
tersebut. 40
• Memberikan advis kepada dua klien pada saat yang bersamaan yang 41
keduanya sedang bersaing untuk mengakuisisi perusahaan yang sama 42
ketika advis tersebut mungkin relevan untuk kedua belah pihak yang 43
sedang dalam posisi bersaing. 44
• Memberikan berbagai jasa, baik kepada penjual maupun pembeli atas 45
transaksi yang sama. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
64
• Menyusun penilaian aset untuk dua pihak yang saling berlawanan yang 1
berkaitan dengan aset tersebut. 2
• Mewakili dua klien yang sedang dalam sengketa hukum satu sama lain, 3
seperti dalam proses perceraian atau pembubaran suatu persekutuan 4
usaha. 5
• Dalam kaitannya dengan perjanjian lisensi, menyediakan laporan 6
asurans untuk pemberi lisensi royalti berdasarkan suatu perjanjian 7
lisensi ketika pada saat yang bersamaan juga memberikan jasa kepada 8
penerima lisensi untuk kebenaran jumlah utang royalti. 9
• Memberikan advis kepada klien untuk melakukan investasi dalam suatu 10
bisnis, pada saat yang bersamaan, sebagai contoh, pasangan dari 11
Anggota tersebut juga memiliki kepentingan keuangan pada investasi 12
tersebut. 13
• Memberikan advis strategis kepada klien atas posisi persaingannya, 14
pada saat yang bersamaan, Anggota tersebut juga sedang melakukan 15
kerjasama bisnis atau memiliki kepentingan yang sama dengan pesaing 16
utama klien. 17
• Memberikan advis kepada klien atas akuisisi suatu bisnis, pada saat 18
bersamaan Kantor juga tertarik untuk melakukan akuisisi bisnis 19
tersebut. 20
• Memberikan advis kepada klien atas pembelian produk atau jasa, pada 21
saat bersamaan, Anggota tersebut juga memiliki perjanjian royalti atau 22
komisi dengan salah satu pemasok untuk produk atau jasa tersebut. 23
24
Identifikasi Benturan 25
26
Umum 27
28
P310.5 Sebelum menerima suatu hubungan, perikatan, atau hubungan bisnis dengan 29
klien baru, setiap Anggota harus melakukan langkah-langkah yang rasional 30
untuk mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin memunculkan 31
benturan kepentingan, dan mengakibatkan ancaman terhadap kepatuhan 32
pada satu atau lebih prinsip dasar etika. Langkah-langkah tersebut termasuk 33
mengidentifikasi: 34
(a) Sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak 35
yang terlibat; dan 36
(b) Jasa tersebut dan implikasinya terhadap para pihak yang terkait. 37
38
310.5-A1 Proses identifikasi benturan kepentingan yang efektif akan membantu 39
Anggota ketika melakukan langkah-langkah yang rasional untuk 40
mengidentifikasi kepentingan dan hubungan yang mungkin memunculkan 41
benturan kepentingan aktual atau potensial, baik sebelum menerima 42
perikatan maupun selama pelaksanaan perikatan. Proses tersebut termasuk 43
mempertimbangkan permasalahan yang diidentifikasi oleh pihak eksternal, 44
misalnya klien atau klien potensial. Semakin dini suatu benturan kepentingan 45
aktual atau potensial teridentifikasi, maka semakin besar kemungkinan 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
65
Anggota dapat mengatasi ancaman yang muncul dari benturan kepentingan 1
tersebut. 2
3
310.5-A2 Suatu proses yang efektif untuk mengidentifikasi berbagai benturan 4
kepentingan yang aktual atau potensial akan bergantung pada beberapa 5
faktor berikut: 6
• Sifat dari jasa profesional yang dilakukan. 7
• Ukuran dari Kantor. 8
• Ukuran dan sifat dari klien. 9
• Struktur dari Kantor, misalnya, jumlah dan lokasi geografis kantor. 10
11
310.5-A3 Informasi lebih lanjut tentang penerimaan klien ditetapkan di Seksi 320: 12
Penunjukan Profesional. 13
14
Perubahan Keadaan 15
16
P310.6 Setiap Anggota harus tetap waspada terhadap perubahan dari waktu ke 17
waktu atas sifat jasa, kepentingan dan hubungan yang dapat memunculkan 18
benturan kepentingan saat melakukan perikatan. 19
20
310.6-A1 Sifat dari jasa, kepentingan, dan hubungan yang relevan mungkin berubah 21
selama pelaksanaan suatu perikatan. Hal ini mungkin benar terutama ketika 22
Anggota diminta untuk melakukan suatu perikatan dalam situasi ketika pihak-23
pihak yang melibatkan Anggota tersebut mungkin dalam posisi yang 24
berlawanan, meskipun pada awalnya pihak-pihak tersebut tidak terlibat dalam 25
suatu sengketa. 26
27
Jaringan Kantor 28
29
P310.7 Jika suatu Kantor merupakan anggota dari suatu jaringan, maka Anggota 30
harus mempertimbangkan benturan kepentingan termasuk setiap benturan 31
kepentingan ketika Anggota tersebut memiliki alasan untuk meyakini terjadi 32
atau mungkin terjadi, karena kepentingan dan hubungan dari jaringan Kantor. 33
34
310.7-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika mengidentifikasi kepentingan dan 35
hubungan yang melibatkan suatu jaringan kantor meliputi: 36
• Sifat dari jasa profesional yang diberikan. 37
• Klien yang dilayani oleh jaringan tersebut. 38
• Lokasi wilayah dari semua pihak yang terkait. 39
40
Ancaman yang Muncul dari Benturan Kepentingan 41
42
310.8-A1 Umumnya, semakin langsung hubungan antara jasa profesional dan 43
permasalahan yang memunculkan benturan kepentingan para pihak, maka 44
semakin mungkin level ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima. 45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
66
310.8-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level suatu ancaman yang 1
muncul akibat benturan kepentingan, mencakup langkah pencegahan 2
terhadap pengungkapan informasi rahasia secara tidak sah, ketika 3
memberikan jasa profesional yang terkait dengan permasalahan tertentu 4
untuk dua atau lebih klien yang memiliki kepentingan yang saling 5
berbenturan. Langkah-langkah tersebut meliputi: 6
• Memiliki tempat praktik yang terpisah untuk fungsi khusus dalam 7
Kantor, yang mungkin berfungsi sebagai penghambat alur informasi 8
rahasia klien dari satu divisi ke divisi lain dalam Kantor. 9
• Kebijakan dan prosedur untuk membatasi akses terhadap berkas klien. 10
• Perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh para karyawan dan 11
para rekan di Kantor. 12
• Pemisahan informasi rahasia secara fisik maupun elektronik. 13
• Pelatihan dan komunikasi yang bertujuan khusus. 14
15
310.8-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan dalam mengatasi 16
ancaman yang muncul karena benturan kepentingan meliputi: 17
• Menugaskan tim perikatan terpisah yang dilengkapi dengan kebijakan 18
dan prosedur yang jelas dalam menjaga kerahasiaan. 19
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 20
jasa atau tidak terdampak oleh benturan kepentingan, untuk menelaah 21
suatu pekerjaan yang dilakukan, dan untuk menilai apakah berbagai 22
pertimbangan kunci dan kesimpulan sudah tepat. 23
24
Pengungkapan dan Persetujuan 25
26
Umum 27
28
P310.9 Anggota harus menerapkan pertimbangan profesional untuk menentukan 29
apakah sifat dan signifikansi suatu benturan kepentingan memerlukan 30
pengungkapan spesifik dan persetujuan secara eksplisit ketika mengatasi 31
ancaman yang muncul karena benturan kepentingan tersebut. 32
33
310.9-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika menentukan perlunya 34
pengungkapan spesifik dan persetujuan eksplisit tersebut, meliputi: 35
• Keadaan yang memunculkan suatu benturan kepentingan. 36
• Pihak-pihak yang mungkin terkena dampak. 37
• Sifat dari berbagai permasalahan yang mungkin muncul. 38
• Potensi atas suatu permasalahan tertentu yang berkembang secara 39
tidak terduga. 40
41
310.9-A2 Bentuk dari pengungkapan dan persetujuan mungkin berbeda, sebagai 42
contoh: 43
• Pengungkapan secara umum kepada para klien mengenai berbagai 44
keadaan bahwa, berdasarkan kelaziman praktik komersial, Anggota 45
tersebut tidak memberikan jasa profesional secara eksklusif kepada 46
satu klien (misalnya, melakukan jasa profesional tertentu dalam sektor 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
67
pasar tertentu). Hal tersebut memungkinkan klien memberikan 1
persetujuan secara umum. Sebagai contoh, Anggota dapat membuat 2
pengungkapan umum berdasarkan persyaratan dan ketentuan 3
terstandardisasi untuk perikatan. 4
• Pengungkapan spesifik kepada klien yang terdampak oleh suatu 5
keadaan dari benturan kepentingan tertentu termasuk penyajian 6
terperinci yang memungkinkan klien untuk membuat suatu keputusan 7
memadai terkait dengan permasalahan tersebut dan untuk memberikan 8
persetujuan secara eksplisit berdasarkan informasi tentang 9
permasalahan tersebut. Pengungkapan tersebut mungkin mencakup 10
penyajian terperinci tentang keadaaan dan penjelasan komprehensif 11
tentang pengamanan yang direncanakan dan risiko yang melekat. 12
• Persetujuan mungkin diterima secara tersirat dari perilaku klien ketika 13
Anggota telah mempunyai bukti yang cukup untuk menyimpulkan 14
bahwa klien mengetahui keadaan tersebut sejak awal dan telah 15
menerima benturan kepentingan tersebut ketika mereka tidak 16
menyampaikan keberatan atas terjadinya benturan kepentingan. 17
18
310.9-A3 Secara umum Anggota perlu untuk: 19
(a) Mengungkapkan sifat benturan kepentingan dan bagaimana setiap 20
ancaman yang muncul, kepada klien yang terkena dampak benturan 21
kepentingan; dan 22
(b) Memperoleh persetujuan dari klien Anggota yang terkena dampak, 23
untuk melaksanakan pemberian jasa profesional ketika pengamanan 24
diterapkan untuk mengatasi ancaman. 25
26
310.9-A4 Jika pengungkapan dilakukan secara lisan, atau persetujuan diberikan secara 27
lisan atau tersirat, maka setiap Anggota dianjurkan untuk 28
mendokumentasikan: 29
(a) Sifat dari keadaan yang memunculkan benturan kepentingan; 30
(b) Pengamanan yang diterapkan untuk mengatasi ancaman; dan 31
(c) Persetujuan yang diperoleh. 32
33
Ketika Persetujuan Eksplisit Ditolak 34
35
P310.10 Jika Anggota telah menentukan bahwa persetujuan diperlukan secara 36
eksplisit sesuai paragraf P310.9 dan permintaan tersebut telah ditolak oleh 37
klien, maka Anggota harus: 38
(a) Mengakhiri atau menolak untuk melaksanakan jasa profesional yang 39
akan mengakibatkan benturan kepentingan; atau 40
(b) Mengakhiri hubungan yang relevan atau melepaskan kepentingan yang 41
relevan untuk menghilangkan ancaman atau menurunkannya pada level 42
yang dapat diterima. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
68
Kerahasiaan 1
2
Umum 3
4
P310.11 Anggota harus waspada terhadap prinsip kerahasiaan, termasuk ketika 5
membuat pengungkapan atau berbagi informasi di dalam Kantor atau jaringan 6
dan mencari panduan dari pihak ketiga. 7
8
310.11-A1 Subseksi 114 menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan 9
dengan situasi yang mungkin memunculkan ancaman terhadap kepatuhan 10
pada prinsip kerahasiaan. 11
12
Ketika Pengungkapan untuk Memperoleh Persetujuan akan Melanggar Kerahasiaan 13
14
P310.12 Ketika membuat pengungkapan spesifik dengan tujuan untuk mendapatkan 15
persetujuan eksplisit dapat menyebabkan pelanggaran terhadap prinsip 16
kerahasiaan, dan persetujuan eksplisit tersebut tidak dapat diperoleh, maka 17
Kantor hanya akan menerima atau melanjutkan perikatan jika: 18
(a) Kantor tidak melakukan peran advokasi bagi satu klien dalam posisi 19
berseberangan terhadap kliennya yang lain sehubungan dengan 20
permasalahan yang sama; 21
(b) Terdapat mekanisme tertentu untuk mencegah pengungkapan informasi 22
rahasia diantara para tim perikatan yang menangani dua klien; dan 23
(c) Kantor meyakini bahwa pihak ketiga yang rasional dan memiliki 24
informasi yang memadai, dengan mempertimbangkan semua fakta dan 25
keadaan yang tersedia bagi Anggota pada saat itu, akan menyimpulkan 26
bahwa hal tersebut adalah tepat bagi Kantor untuk menerima atau 27
melanjutkan perikatan karena adanya pembatasan atas kemampuan 28
Kantor untuk melaksanakan jasa tersebut yang dapat menghasilkan 29
kerugian yang tidak proporsional bagi klien atau pihak ketiga lain yang 30
relevan. 31
32
310.12-A1 Pelanggaran kerahasiaan yang mungkin muncul, misalnya, ketika mencari 33
persetujuan untuk: 34
• Memberikan jasa yang terkait transaksi kepada suatu klien dalam 35
kaitannya dengan proses pengambilalihan secara paksa oleh klien lain 36
dari Kantor tersebut. 37
• Melakukan investigasi forensik untuk klien sehubungan dengan dugaan 38
tindakan kecurangan ketika Kantor memiliki informasi rahasia yang 39
diperoleh melalui pelaksanaan suatu jasa profesional dari klien lain 40
yang mungkin terlibat dalam kecurangan tersebut. 41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
69
Dokumentasi 1
2
P310.13 Untuk keadaan yang diatur dalam paragraf P310.12, Anggota harus 3
mendokumentasikan: 4
(a) Sifat dari keadaan tersebut, termasuk peran yang dilakukan oleh 5
Anggota; 6
(b) Pengukuran spesifik yang diterapkan untuk mencegah pengungkapan 7
informasi di antara tim perikatan yang menangani dua klien; dan 8
(c) Alasan yang mendasari kesimpulan bahwa tepat untuk menerima 9
perikatan tersebut. 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
70
SEKSI 320 1
2
PENUNJUKAN PROFESIONAL 3
4
PENDAHULUAN 5
6
320.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
320.2 Penerimaan hubungan dengan klien baru atau perubahan atas perikatan 11
yang ada mungkin menciptakan ancaman terhadap kepatuhan pada satu atau 12
lebih prinsip dasar etika. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Penerimaan Klien dan Perikatan 19
20
Umum 21
22
320.3-A1 Ancaman untuk mematuhi prinsip integritas atau perilaku profesional mungkin 23
muncul, misalnya, dari masalah yang ditanyakan terkait dengan klien (pemilik, 24
manajemen atau aktivitas). Berbagai permasalahan klien, jika diketahui, 25
mungkin mengancam kepatuhan terhadap prinsip dasar etika termasuk, 26
misalnya, keterlibatan klien dalam aktivitas ilegal, dan ketidakjujuran atau 27
praktik pelaporan keuangan yang dipertanyakan dan perilaku tidak etis 28
lainnya. 29
30
320.3-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut 31
termasuk: 32
• Pengetahuan dan pemahaman tentang klien, pemilik, pengelola, dan 33
semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan aktivitas 34
bisnis. 35
• Komitmen klien untuk mengatasi permasalahan yang dipertanyakan, 36
misalnya, untuk meningkatkan praktik tata kelola korporat atau 37
pengendalian internal. 38
39
320.3-A3 Ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi 40
dan kehati-hatian profesional muncul jika tim perikatan tidak memiliki, atau 41
tidak dapat memeroleh, kompetensi untuk melakukan jasa profesional. 42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
71
320.3-A4 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut 1
termasuk: 2
• Pemahaman yang memadai atas: 3
o Sifat bisnis klien; 4
o Kompleksitas operasi; 5
o Persyaratan perikatan; dan 6
o Tujuan, sifat dan lingkup dari pekerjaan yang dilakukan. 7
• Pengetahuan yang relevan atas industri atau hal pokok. 8
• Pengalaman atas peraturan atau berbagai persyaratan pelaporan yang 9
relevan. 10
• Adanya kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang dirancang 11
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa perikatan diterima 12
hanya jika tim perikatan mampu melaksanakannya secara kompeten. 13
14
320.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi suatu 15
ancaman kepentingan pribadi meliputi: 16
• Menugaskan personel perikatan dalam jumlah yang memadai dengan 17
berbagai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan. 18
• Menyetujui suatu jangka waktu yang realistis untuk melaksanakan 19
perikatan. 20
• Menggunakan tenaga ahli jika diperlukan. 21
22
Perubahan Penunjukan Profesional 23
24
Umum 25
26
P320.4 Anggota harus menentukan apakah terdapat alasan untuk tidak menerima 27
perikatan ketika Anggota: 28
(a) Diminta oleh klien potensial untuk menggantikan Anggota lain; 29
(b) Mempertimbangkan untuk melakukan penawaran atas suatu perikatan 30
yang saat ini dilakukan oleh Anggota lain; atau 31
(c) Mempertimbangkan untuk melakukan pekerjaan yang saling 32
melengkapi atau tambahan dari Anggota lain. 33
34
320.4-A1 Mungkin terdapat alasan untuk tidak menerima perikatan. Salah satu 35
alasannya mungkin jika ancaman yang muncul karena adanya fakta dan 36
keadaan yang tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 37
Misalnya, mungkin terdapat ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 38
kompetensi dan kehati-hatian profesional, jika Anggota menerima perikatan 39
sebelum mengetahui semua fakta yang relevan. 40
41
320.4-A2 Jika Anggota diminta untuk mengambil alih pekerjaan yang merupakan 42
pekerjaan yang saling melengkapi atau tambahan dari Anggota yang sedang 43
memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu, maka ancaman 44
kepentingan pribadi untuk mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian 45
profesional mungkin muncul, misalnya, sebagai hasil dari informasi yang tidak 46
lengkap. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
72
320.4-A3 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut adalah 1
apakah ketentuan tender menyatakan bahwa disyaratkan untuk melakukan 2
komunikasi dengan Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota 3
praktisi pendahulu, sebelum menerima suatu perikatan. Komunikasi tersebut 4
memberikan kesempatan bagi Anggota yang diusulkan untuk menanyakan 5
apakah terdapat alasan mengapa perikatan tersebut tidak diterima. 6
7
320.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 8
kepentingan pribadi meliputi: 9
• Meminta Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi 10
pendahulu untuk memberikan informasi setiap fakta atau keadaan 11
bahwa, berdasarkan opini Anggota yang sedang memberikan jasa atau 12
Anggota praktisi pendahulu, Anggota yang diusulkan harus menyadari 13
fakta atau keadaan tersebut sebelum memutuskan apakah menerima 14
perikatan tersebut. Sebagai contoh, wawancara mungkin 15
mengungkapkan fakta-fakta terkait yang tidak diungkapkan dan 16
mungkin mengindikasikan ketidaksepakatan dengan Anggota yang 17
sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu yang 18
mungkin memengaruhi keputusan untuk menerima penunjukan. 19
• Memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber lain,seperti melalui 20
wawancara oleh pihak ketiga atau investigasi latar belakang mengenai 21
manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 22
klien. 23
24
Berkomunikasi dengan Anggota yang Sedang Memberikan Jasa atau Anggota Praktisi 25
Pendahulu 26
27
320.5-A1 Anggota yang diusulkan biasanya akan membutuhkan izin dari klien, lebih 28
baik secara tertulis, untuk memulai pembahasan dengan Anggota yang 29
sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu. 30
31
P320.6 Jika tidak dapat berkomunikasi dengan Anggota yang sedang memberikan 32
jasa atau Anggota praktisi pendahulu, maka Anggota yang diusulkan harus 33
mengambil langkah-langkah memadai lainnya untuk memperoleh informasi 34
tentang kemungkinan adanya ancaman. 35
36
Komunikasi dengan Anggota yang Diusulkan 37
38
P320.7 Ketika Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi 39
pendahulu diminta untuk menanggapi komunikasi dengan Anggota yang 40
diusulkan, maka Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota 41
praktisi pendahulu harus: 42
(a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang mengatur berbagai 43
permintaan tersebut; dan 44
(b) Memberikan informasi apapun secara jujur dan jelas. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
73
320.7-A1 Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu 1
terikat dengan perjanjian kerahasiaan. Apakah Anggota yang sedang 2
memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu diperkenankan atau 3
diharuskan untuk mendiskusikan perihal hubungannya dengan klien dengan 4
Anggota yang diusulkan bergantung pada sifat perikatan tersebut dan: 5
(a) Apakah Anggota yang sedang melakukan jasa atau Anggota praktisi 6
pendahulu memiliki persetujuan dari klien untuk melakukan diskusi; dan 7
(b) Persyaratan hukum dan etika yang terkait dengan komunikasi dan 8
pengungkapan tersebut, mungkin berbeda pada beberapa ketentuan 9
yang berlaku. 10
11
320.7-A2 Berbagai keadaan mensyaratkan atau mungkin mensyaratkan Anggota untuk 12
mengungkapkan informasi rahasia, atau ketika pengungkapan tersebut 13
mungkin tepat, ditetapkan dalam Kode Etik ini dalam paragraf 114.1-A1. 14
15
Perubahan Penunjukan Audit atau Reviu 16
17
P320.8 Dalam hal audit atau reviu atas laporan keuangan, Anggota harus meminta 18
Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu 19
untuk memberikan informasi yang diketahui mengenai fakta atau informasi 20
lain yang, dalam opini Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota 21
praktisi pendahulu, Anggota yang diusulkan harus menyadari sebelum 22
memutuskan apakah menerima perikatan. Kecuali untuk keadaan yang 23
melibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan 24
perundang-undangan yang ditetapkan di paragraf P360.21 dan P360.22: 25
(a) Jika klien menyetujui Anggota yang sedang memberikan jasa atau 26
Anggota praktisi pendahulu mengungkapkan fakta atau informasi 27
lainnya, maka Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota 28
praktisi pendahulu harus memberikan informasi secara jujur dan jelas; 29
dan 30
(b) Jika klien gagal atau menolak untuk memberikan izin kepada Anggota 31
yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu untuk 32
membahas permasalahan klien dengan Anggota yang diusulkan, maka 33
Anggota yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi 34
pendahulu harus mengungkapkan fakta tersebut kepada Anggota yang 35
diusulkan, harus berhati-hati dalam mempertimbangkan kegagalan atau 36
penolakan tersebut ketika menentukan apakah akan menerima 37
penunjukan. 38
39
Keberlanjutan Perikatan dengan Klien 40
41
P320.9 Untuk perikatan yang berulang, Anggota harus secara periodik menelaah 42
apakah akan melanjutkan perikatan. 43
44
320.9-A1 Potensi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin 45
muncul setelah menerima perikatan yang, jika telah diketahui sebelumnya, 46
akan menyebabkan Anggota menolak perikatan. Misalnya, ancaman 47
kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip integritas dapat muncul 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
74
karena manajemen laba atau valuasi atas laporan posisi keuangan yang tidak 1
tepat. 2
3
Penggunaan Pekerjaan Ahli 4
5
P320.10 Ketika Anggota bermaksud untuk menggunakan pekerjaan seorang ahli, 6
maka Anggota harus menentukan apakah penggunaan ahli tersebut terjamin 7
mutunya. 8
9
320.10-A1 Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika Anggota bermaksud untuk 10
menggunakan pekerjaan seorang ahli termasuk reputasi dan keahliannya, 11
ketersediaan sumber daya, dan standar profesional dan standar etika yang 12
diterapkan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya 13
dengan ahli tersebut atau dari konsultasi dengan pihak lain. 14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
75
SEKSI 321 1
2
PENDAPAT KEDUA 3
4
PENDAHULUAN 5
6
321.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
321.2 Memberikan pendapat kedua kepada entitas yang bukan merupakan klien 11
pada saat ini dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau 12
ancaman lain terhadap kepatuhan dari satu atau lebih prinsip dasar etika. 13
Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan 14
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
321.3-A1 Anggota mungkin diminta untuk memberikan pendapat kedua mengenai 21
penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau standar atau prinsip lain untuk 22
(a) suatu keadaan khusus, atau (b) transaksi tertentu oleh, atau atas nama, 23
suatu perusahaan atau suatu entitas yang saat ini bukan merupakan klien. 24
Ancaman, misalnya, ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada 25
prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, mungkin muncul jika 26
pendapat kedua tidak didasarkan pada fakta yang sama yang dimiliki Anggota 27
yang sedang memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu, atau 28
didasarkan pada bukti yang tidak memadai. 29
30
321.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi 31
adalah keadaan dari permintaan serta semua fakta dan asumsi lainnya yang 32
tersedia yang relevan untuk menyatakan suatu pertimbangan profesional. 33
34
321.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin merupakan pengamanan untuk mengatasi 35
ancaman kepentingan pribadi, meliputi: 36
• Dengan izin dari klien, memperoleh informasi dari Anggota yang sedang 37
memberikan jasa atau Anggota praktisi pendahulu. 38
• Menjelaskan keterbatasan yang melingkupi setiap pendapat yang 39
diberikan ketika berkomunikasi dengan klien. 40
• Memberikan salinan pendapat Anggota yang sedang memberikan jasa 41
atau Anggota praktisi pendahulu. 42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
76
Ketika Izin Berkomunikasi Tidak Diperoleh 1
2
P321.4 Jika entitas yang meminta pendapat kedua dari Anggota tidak mengizinkan 3
Anggota tersebut untuk melakukan komunikasi dengan Anggota yang 4
memberikan pendapat pertama atau Anggota praktisi pendahulu, maka 5
Anggota tersebut harus menentukan apakah boleh memberikan pendapat 6
kedua dengan memperhatikan semua keadaan. 7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
77
SEKSI 330 1
2
IMBALAN DAN JENIS REMUNERASI LAIN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
330.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
330.2 Besaran dan sifat imbalan serta pengaturan remunerasi lainnya mungkin 11
memunculkan ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada satu 12
atau lebih prinsip dasar etika. Seksi ini menetapkan materi aplikasi spesifik 13
yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 14
tersebut. 15
16
MATERI APLIKASI 17
18
Besaran Imbalan 19
20
330.3-A1 Besaran imbalan yang ditawarkan mungkin memengaruhi kemampuan 21
Anggota untuk melakukan jasa profesional sesuai dengan standar 22
profesional. 23
24
330.3-A2 Anggota dapat mengajukan penawaran imbalan yang dipandang tepat. 25
Menawarkan imbalan yang lebih rendah dari Anggota lain bukan merupakan 26
pelanggaran etika. Namun, besaran imbalan yang ditawarkan memunculkan 27
ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip kompetensi 28
dan kehati-hatian profesional, jika imbalan yang ditawarkan sangat rendah 29
sehingga mungkin sulit untuk melakukan perikatan sesuai dengan standar 30
profesional dan standar teknis yang berlaku. 31
32
330.3-A3 Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut 33
meliputi: 34
• Apakah klien menyadari ketentuan suatu perikatan dan, terutama, basis 35
penentuan imbalan yang diajukan dan lingkup jasa yang diberikan 36
berdasarkan imbalan tersebut. 37
• Apakah besaran imbalan ditetapkan oleh pihak ketiga yang independen, 38
seperti regulator. 39
40
330.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 41
kepentingan pribadi tersebut, mencakup: 42
• Menyesuaikan besarnya imbalan atau lingkup perikatan. 43
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang 44
dilakukan. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
78
Imbalan Kontinjen 1
2
330.4-A1 Imbalan kontinjen kadang digunakan untuk perikatan non-asurans tertentu. 3
Namun demikian, imbalan kontinjen dapat memunculkan ancaman terhadap 4
kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama ancaman kepentingan pribadi 5
terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas, dalam keadaan tertentu. 6
7
330.4-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam pengevaluasian level suatu ancaman 8
tersebut mencakup: 9
• Sifat perikatan. 10
• Rentang besaran imbalan yang dimungkinkan. 11
• Basis penetapan besaran imbalan. 12
• Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang 13
dilakukan oleh Anggota dan basis remunerasi. 14
• Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu. 15
• Apakah pihak ketiga yang independen menelaah keluaran atau hasil 16
dari transaksi. 17
• Apakah besaran imbalan ditetapkan oleh pihak ketiga yang independen, 18
seperti regulator. 19
20
330.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan terhadap ancaman 21
kepentingan pribadi tersebut meliputi: 22
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam 23
pelaksanaan jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan yang 24
dilakukan oleh Anggota. 25
• Memperoleh persetujuan tertulis dari klien pada awal perikatan 26
mengenai basis remunerasi. 27
28
330.4-A4 Persyaratan dan materi aplikasi yang terkait dengan imbalan kontinjen atas 29
jasa yang disediakan untuk klien audit atau klien reviu dan klien asurans 30
lainnya yang diatur dalam Standar Independensi (Bagian 4A dan 4B). 31
32
Imbalan Rujukan dan Komisi 33
34
330.5-A1 Ancaman kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas 35
dan prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional muncul jika Anggota 36
membayar atau menerima imbalan rujukan atau menerima komisi yang 37
berkaitan dengan klien. Imbalan rujukan atau komisi tersebut termasuk, 38
misalnya: 39
• Imbalan yang dibayarkan kepada Anggota lain untuk tujuan 40
mendapatkan klien baru ketika klien berlanjut sebagai klien dari 41
Anggota yang sedang memberikan jasa namun mensyaratkan jasa 42
spesialis yang tidak ditawarkan oleh Anggota tersebut. 43
• Imbalan diterima untuk merujuk klien yang berkelanjutan bagi Anggota 44
lain atau tenaga ahli, ketika Anggota yang sedang memberikan jasa 45
tidak menyediakan jasa profesional tertentu yang disyaratkan oleh klien. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
79
• Komisi yang diterima dari pihak ketiga (misalnya, vendor perangkat 1
lunak) sehubungan dengan penjualan barang atau jasa kepada klien. 2
3
330.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 4
kepentingan pribadi termasuk: 5
• Mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari klien mengenai 6
pengaturan komisi dalam hubungannya dengan penjualan barang dan 7
jasa oleh pihak ketiga kepada klien tersebut, mungkin dapat mengatasi 8
ancaman kepentingan pribadi. 9
• Mengungkapkan kepada klien setiap kesepakatan untuk menerima 10
imbalan rujukan ketika memberikan rujukan klien tersebut kepada 11
Anggota lainnya atau pihak ketiga untuk merekomendasikan jasa atau 12
produk, mungkin dapat mengatasi ancaman kepentingan pribadi. 13
14
Pembelian atau Penjualan Kantor 15
16
330.6-A1 Anggota dapat membeli seluruh atau sebagian kepemilikan dari Kantor 17
berdasarkan pembayaran yang akan diberikan kepada pemilik Kantor 18
sebelumnya, atau kepada ahli warisnya atau estate. Pembayaran tersebut 19
bukan merupakan imbalan rujukan atau komisi seperti yang dimaksud dalam 20
Seksi ini. 21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
80
SEKSI 340 1
2
BUJUKAN, TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
340.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
340.2 Menawarkan atau menerima bujukan dapat memunculkan ancaman 11
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi terhadap 12
kepatuhan pada prinsip dasar etika, terutama prinsip integritas, objektivitas, 13
dan perilaku profesional. 14
15
340.3 Seksi ini menjelaskan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk 16
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam kaitannya dengan penawaran 17
dan penerimaan bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-18
undangan ketika melakukan aktivitas profesional. Seksi ini juga mensyaratkan 19
Anggota untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang relevan saat 20
menawarkan atau menerima bujukan. 21
22
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 23
24
Umum 25
26
340.4-A1 Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk 27
memengaruhi perilaku individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk 28
memengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat 29
berkisar dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara Anggota dan 30
klien atau calon klien hingga tindakan yang mengakibatkan ketidakpatuhan 31
terhadap peraturan perundang-undangan. Bujukan dapat berupa, misalnya 32
(namun tidak terbatas pada): 33
• Hadiah. 34
• Keramahtamahan. 35
• Hiburan. 36
• Sumbangan politik atau sosial. 37
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas. 38
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya. 39
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa. 40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
81
Bujukan yang Dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan 1
2
P340.5 Peraturan perundang-undangan, seperti yang berkaitan dengan penyuapan 3
dan korupsi, melarang menawarkan atau menerima bujukan dalam keadaan 4
tertentu. Anggota harus memperoleh pemahaman tentang peraturan 5
perundang-undangan yang relevan dan mematuhinya ketika Anggota tersebut 6
menghadapi keadaan demikian. 7
8
Bujukan yang Tidak Dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan 9
10
340.6-A1 Menawarkan atau menerima bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan 11
perundang-undangan mungkin masih memunculkan ancaman terhadap 12
kepatuhan pada prinsip dasar etika. 13
14
Bujukan dengan Intensi untuk Memengaruhi Perilaku Secara Tidak Patut 15
16
P340.7 Anggota tidak boleh menawarkan atau mendorong pihak lain untuk 17
menawarkan bujukan apapun, atau penawaran bujukan yang kemungkinan 18
akan disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang 19
memadai, dilakukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku dari 20
penerima atau individu lain secara tidak patut. 21
22
P340.8 Anggota tidak boleh menerima atau mendorong pihak lain untuk menerima 23
bujukan apapun, atau penerimaan bujukan yang kemungkinan akan 24
disimpulkan oleh pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang 25
memadai, dilakukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku dari 26
penerima atau individu lain secara tidak patut. 27
28
340.9-A1 Bujukan dianggap memengaruhi perilaku individu secara tidak patut jika hal 29
tersebut menyebabkan individu bertindak dengan cara yang tidak etis. 30
Pengaruh yang tidak patut tersebut dapat diarahkan, baik kepada penerima 31
maupun individu lainnya yang memiliki hubungan dengan penerima bujukan. 32
Prinsip dasar etika merupakan kerangka acuan yang tepat bagi Anggota 33
dalam mempertimbangkan perilaku tidak etis Anggota dan individu lainnya. 34
35
340.9-A2 Pelanggaran terhadap prinsip integritas muncul ketika Anggota menawarkan 36
atau menerima, atau mendorong pihak lain untuk menawarkan atau 37
menerima, bujukan dengan intensi untuk memengaruhi perilaku penerima 38
bujukan atau individu lainnya secara tidak patut. 39
40
340.9-A3 Penentuan apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan memengaruhi 41
perilaku secara tidak patut mensyaratkan penerapan pertimbangan 42
profesional. Faktor yang relevan untuk dipertimbangkan mungkin termasuk: 43
• Sifat, frekuensi, nilai, dan dampak kumulatif dari bujukan. 44
• Saat bujukan ditawarkan relatif terhadap tindakan atau keputusan apa 45
pun yang mungkin memengaruhi. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
82
• Apakah bujukan adalah kebiasaan atau budaya dalam keadaan 1
tersebut, sebagai contoh, menawarkan hadiah pada hari raya 2
keagamaan atau hari pernikahan. 3
• Apakah bujukan adalah bagian tambahan dari aktivitas profesional, 4
sebagai contoh, menawarkan atau menerima ajakan makan siang 5
sehubungan dengan pertemuan bisnis. 6
• Apakah penawaran bujukan terbatas pada penerima perorangan atau 7
tersedia untuk kelompok yang lebih luas. Kelompok yang lebih luas 8
mungkin merupakan pihak internal atau eksternal dari organisasi 9
tempatnya bekerja, seperti pelanggan atau pemasok lainnya. 10
• Peran dan posisi individu Kantor atau klien yang menawarkan atau 11
ditawari bujukan. 12
• Apakah Anggota mengetahui, atau memiliki alasan untuk meyakini, 13
bahwa menerima bujukan akan melanggar kebijakan dan prosedur dari 14
klien. 15
• Tingkat transparansi bujukan yang ditawarkan. 16
• Apakah bujukan disyaratkan atau diminta oleh penerima bujukan. 17
• Perilaku atau reputasi sebelumnya yang diketahui dari pihak yang 18
memberikan bujukan. 19
20
Pertimbangan Tindakan Lanjutan 21
22
340.10-A1 Jika Anggota menyadari adanya bujukan yang ditawarkan dengan intensi 23
yang nyata atau dirasakan memengaruhi perilaku secara tidak patut, 24
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika mungkin masih 25
muncul meskipun persyaratan dalam paragraf P340.7 dan P340.8 terpenuhi. 26
27
340.10-A2 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 28
ancaman tersebut termasuk: 29
• Menginformasikan mengenai penawaran kepada Kantor atau pihak 30
yang bertanggungjawab atas tata kelola klien. 31
• Mengubah atau menghentikan hubungan bisnis dengan klien. 32
33
Bujukan tanpa Intensi untuk Memengaruhi Perilaku Secara Tidak Patut 34
35
340.11-A1 Persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan dalam kerangka kerja 36
konseptual ini berlaku ketika Anggota telah menyimpulkan tidak ada intensi 37
yang nyata atau dirasakan memengaruhi perilaku penerima bujukan atau 38
individu lain secara tidak patut. 39
40
340.11-A2 Jika bujukan tersebut bersifat biasa dan tidak penting, ancaman apapun yang 41
muncul akan berada pada level yang dapat diterima. 42
43
340.11-A3 Contoh keadaan ketika penawaran atau penerimaan bujukan dapat 44
memunculkan ancaman bahkan jika Anggota telah menyimpulkan bahwa 45
tidak ada intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku 46
secara tidak patut termasuk: 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
83
1
• Ancaman kepentingan pribadi 2
o Anggota ditawari keramahtamahan dari calon pengakuisisi klien 3
ketika memberikan jasa keuangan korporat kepada klien. 4
• Ancaman kedekatan 5
o Anggota mengajak secara reguler calon klien dan klien ke acara 6
olahraga. 7
• Ancaman Intimidasi 8
o Anggota menerima keramahtamahan yang sifatnya dianggap 9
tidak pantas jika diungkapkan kepada publik. 10
11
340.11-A4 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika 12
menawarkan atau menerima bujukan tersebut mencakup faktor-faktor yang 13
sama dalam menentukan intensi yang ditetapkan di paragraf 340.9-A3. 14
15
340.11-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman yang muncul dari 16
penawaran atau penerimaan bujukan termasuk: 17
• Tidak menawarkan atau menolak bujukan. 18
• Mengalihkan tanggung jawab untuk setiap pemberian jasa profesional 19
dengan klien kepada individu lain yang diyakini atau dianggap oleh 20
Anggota tidak terpengaruh secara tidak patut ketika memberikan jasa. 21
22
340.11-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 23
yang muncul dari penawaran atau penerimaan bujukan tersebut termasuk: 24
• Bersikap transparan mengenai penawaran atau penerimaan bujukan 25
kepada manajemen senior dari Kantor atau klien. 26
• Mencatatkan bujukan tersebut dalam catatan yang dipantau oleh 27
manajemen senior Kantor atau individu lain yang bertanggung jawab 28
atas kepatuhan etika Kantor, atau yang dikelola oleh klien. 29
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam 30
memberikan jasa profesional, untuk menelaah setiap pekerjaan yang 31
dilakukan atau keputusan yang dibuat oleh Anggota sehubungan 32
dengan klien yang bujukannya diterima Anggota. 33
• Memberikan bujukan tersebut untuk donasi dalam acara amal setelah 34
menerima dan mengungkapkan pemberian donasi tersebut dengan 35
tepat, misalnya, kepada manajemen senior Kantor atau individu yang 36
menawarkan bujukan. 37
• Mengganti bujukan yang diterima seperti keramahtamahan. 38
• Sesegera mungkin, mengembalikan bujukan setelah diterima seperti 39
hadiah. 40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
84
Keluarga Inti atau Keluarga Dekat 1
2
P340.12 Anggota harus tetap mewaspadai potensi ancaman terhadap kepatuhan pada 3
prinsip dasar etika yang muncul dari penawaran bujukan: 4
(a) Oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dari Anggota kepada 5
calon klien atau klien. 6
(b) Kepada anggota keluarga inti atau keluarga dekat Anggota oleh calon 7
klien atau klien. 8
9
P340.13 Ketika Anggota menyadari adanya bujukan yang ditawarkan kepada atau 10
diberikan oleh anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan menyimpulkan 11
terdapat intensi untuk memengaruhi perilaku Anggota atau calon klien atau 12
klien secara tidak patut, atau menganggap pihak ketiga yang rasional dan 13
memiliki informasi yang memadai kemungkinan menyimpulkan bahwa 14
terdapat intensi tersebut, maka Anggota harus memberikan advis kepada 15
anggota keluarga inti atau keluarga dekat untuk tidak menawarkan atau 16
menerima bujukan. 17
18
340.13-A1 Faktor yang ditetapkan di paragraf 340.9-A3 relevan dalam menentukan 19
apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi 20
perilaku Anggota atau calon klien atau klien secara tidak patut. Faktor lain 21
yang relevan adalah sifat atau kedekatan hubungan, antara: 22
(a) Anggota dan anggota keluarga inti atau keluarga dekat; 23
(b) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan calon klien atau klien; 24
dan 25
(c) Anggota dan calon klien atau klien. 26
Sebagai contoh, tawaran pekerjaan, di luar proses rekrutmen normal, kepada 27
suami/istri Anggota oleh klien yang sedang memberikan jasa penilaian bisnis 28
untuk akuisisi, dapat menunjukkan intensi tersebut. 29
30
340.13-A2 Materi aplikasi pada paragraf 340.10-A2 juga relevan dalam mengatasi 31
ancaman yang mungkin muncul ketika terdapat intensi yang nyata atau 32
dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau calon klien atau klien 33
secara tidak patut, meskipun anggota keluarga inti atau anggota dekat telah 34
mengikuti advis yang diberikan Anggota sesuai dengan paragraf P340.13. 35
36
Penerapan Kerangka Kerja Konseptual 37
38
340.14-A1 Ketika Anggota menyadari bujukan yang ditawarkan dalam keadaan yang 39
dibahas pada paragraf P340.12, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip 40
dasar etika dapat muncul ketika: 41
(a) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat menawarkan atau menerima 42
bujukan yang bertentangan dengan advis Anggota sesuai dengan 43
paragraf P340.13; atau 44
(b) Anggota tidak memiliki alasan untuk meyakini adanya intensi yang 45
nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku Anggota atau calon 46
klien atau klien. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
85
340.14-A2 Materi aplikasi pada paragraf 340.11-A1 hingga 340.11-A6 relevan untuk 1
tujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman tersebut. 2
Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman dalam keadaan 3
tersebut juga termasuk sifat atau kedekatan hubungan yang di tetapkan di 4
paragraf 340.13-A1. 5
6
Pertimbangan Lainnya 7
8
340.15-A1 Jika Anggota menghadapi atau menyadari bujukan yang dapat 9
mengakibatkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap 10
peraturan perundang-undangan oleh klien atau pihak lain yang bekerja untuk, 11
atau di bawah arahan klien, maka persyaratan dan materi aplikasi yang 12
ditetapkan di Seksi 360 berlaku. 13
14
340.15-A2 Jika Kantor, jaringan Kantor, atau anggota tim audit menerima hadiah atau 15
keramahtamahan dari klien audit, maka persyaratan dan materi aplikasi yang 16
dijelaskan pada Seksi 420 berlaku. 17
18
340.15-A3 Jika Kantor atau anggota tim asurans menerima hadiah atau 19
keramahtamahan dari klien asurans, maka berlaku persyaratan dan materi 20
aplikasi yang ditetapkan di Seksi 906 berlaku. 21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
86
SEKSI 350 1
2
KUSTODI ASET KLIEN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
350.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 7
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 9
10
350.2 Mengelola aset klien dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau 11
ancaman lain terhadap kepatuhan pada prinsip perilaku profesional dan 12
objektivitas. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik 13
yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 14
tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Sebelum Kustodi 19
20
P350.3 Anggota tidak boleh mengambil tanggung jawab atas kustodi uang dan aset 21
lain milik klien, kecuali diizinkan oleh peraturan perundang-undangan dan 22
sesuai dengan setiap kondisi yang memperbolehkan hal tersebut. 23
24
P350.4 Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan terkait 25
tanggung jawab kustodi uang atau aset klien, maka Anggota harus: 26
(a) Melakukan penyelidikan mengenai sumber aset tersebut; dan 27
(b) Mempertimbangkan kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku. 28
29
350.4-A1 Penyelidikan tentang sumber aset klien mungkin memperlihatkan, misalnya, 30
bahwa aset tersebut berasal dari aktivitas ilegal, seperti pencucian uang. 31
Dalam keadaan demikian akan muncul ancaman dan berlaku ketentuan Seksi 32
360. 33
34
Setelah Kustodi 35
36
P350.5 Anggota yang dipercayai untuk menyimpan uang atau aset lain milik pihak 37
lain harus: 38
(a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk 39
penyimpanan dan pembukuan aset tersebut; 40
(b) Menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset pribadi atau aset 41
Kantor; 42
(c) Menggunakan aset tersebut hanya untuk tujuan yang telah ditetapkan; 43
dan 44
(d) Setiap saat siap untuk mempertanggungjawabkan aset dan setiap 45
penghasilan, dividen, atau keuntungan yang dihasilkan, kepada 46
siapapun yang berhak atas pembukuan tersebut. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
87
SEKSI 360 1
2
RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-3
UNDANGAN 4
5
PENDAHULUAN 6
7
360.1 Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan 8
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 9
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. 10
11
360.2 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi terhadap kepatuhan 12
pada prinsip integritas dan perilaku profesional muncul ketika Anggota 13
menyadari adanya ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap 14
peraturan perundang-undangan. 15
16
360.3 Anggota mungkin menghadapi atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau 17
dugaan ketidakpatuhan ketika memberikan jasa profesional kepada klien. 18
Seksi ini memberikan panduan kepada Anggota dalam menilai implikasi 19
permasalahan dan tindakan yang mungkin dilakukan ketika merespons 20
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap: 21
(a) Peraturan perundang-undangan yang secara umum memiliki dampak 22
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material 23
dalam laporan keuangan klien; dan 24
(b) Peraturan perundang-undangan lain yang tidak memiliki dampak 25
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan 26
keuangan klien, namun kepatuhan tersebut penting untuk aspek 27
operasional bisnis klien, untuk dapat mempertahankan usahanya, atau 28
untuk menghindari hukuman yang material. 29
30
Tujuan Anggota Terkait Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan 31
32
360.4 Ciri pembeda profesi akuntansi adalah kesediaannya menerima tanggung 33
jawab bertindak untuk kepentingan publik. Ketika merespons adanya 34
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, tujuan dari Anggota adalah: 35
(a) Mematuhi prinsip integritas dan perilaku profesional; 36
(b) Mengingatkan manajemen atau, jika tepat, pihak yang bertanggung 37
jawab atas tata kelola klien, untuk: 38
(i) Memungkinkan mereka memperbaiki, memulihkan atau 39
memitigasi konsekuensi akibat dari ketidakpatuhan yang 40
teridentifikasiatau terduga; atau 41
(ii) Mencegah ketidakpatuhan sebelum terjadi; dan 42
(c) Mengambil tindakan lanjutan yang tepat dalam melindungi kepentingan 43
publik. 44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
88
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 1
2
Umum 3
4
360.5-A1 Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (“ketidakpatuhan”) 5
terdiri dari tindakan penghilangan atau perbuatan, baik disengaja atau tidak 6
disengaja, yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang 7
berlaku yang dilakukan oleh pihak-pihak berikut: 8
(a) Klien; 9
(b) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola klien; 10
(c) Manajemen klien; atau 11
(d) Individu lain yang bekerja untuk atau di bawah arahan klien. 12
13
360.5-A2 Contoh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan seksi ini 14
termasuk yang berhubungan dengan: 15
• Kecurangan, korupsi, dan penyuapan. 16
• Pencucian uang, pendanaan teroris dan tindakan kriminal. 17
• Pasar dan perdagangan surat berharga. 18
• Perbankan dan produk dan jasa keuangan lainnya. 19
• Perlindungan data. 20
• Liabilitas pajak dan pensiun serta pembayarannya. 21
• Perlindungan lingkungan. 22
• Kesehatan dan keselamatan publik. 23
24
360.5-A3 Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensi lain 25
bagi klien, yang berpotensi memiliki dampak yang material terhadap laporan 26
keuangan. Terlebih penting, ketidakpatuhan tersebut mungkin berdampak 27
terhadap kepentingan publik yang lebih luas yang berpotensi memunculkan 28
bahaya besar bagi investor, kreditor, karyawan, atau masyarakat umum. 29
Untuk tujuan seksi ini, tindakan yang menyebabkan bahaya besar tersebut 30
adalah tindakan yang menghasilkan dampak kerugian keuangan atau 31
nonkeuangan yang serius bagi para pihak tersebut. Misalnya kecurangan 32
yang mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan bagi investor, dan 33
pelanggaran peraturan dan perundang-undangan mengenai lingkungan yang 34
membahayakan kesehatan atau keselamatan karyawan atau publik. 35
36
P360.6 Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, terdapat ketentuan 37
yang mangatur bagaimana Anggota disyaratkan untuk mengatasi 38
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. Peraturan perundang-undangan 39
tersebut mungkin berbeda dari, atau melampaui, ketentuan dalam seksi ini. 40
Ketika menghadapi ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, Anggota 41
harus memperoleh pemahaman tentang ketentuan peraturan perundang-42
undangan serta mematuhinya, termasuk: 43
(a) Setiap persyaratan untuk melaporkan permasalahan tersebut kepada 44
otoritas yang tepat; dan 45
(b) Setiap larangan untuk mengingatkan klien. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
89
360.6-A1 Larangan untuk memperingatkan klien mungkin muncul, misalnya, 1
berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang tindak pidana 2
pencucian uang. 3
4
360.7-A1 Seksi ini berlaku terlepas dari sifat klien, termasuk apakah klien merupakan 5
entitas dengan akuntabilitas publik. 6
7
360.7-A2 Anggota yang menemukan atau menyadari permasalahan yang jelas tidak 8
penting, tidak diharuskan untuk mematuhi seksi ini. Suatu permasalahan 9
dinilai tidak penting dipandang dari sifat dan dampaknya, baik keuangan 10
maupun nonkeuangan, terhadap klien, pemangku kepentingannya dan 11
masyarakat umum. 12
13
360.7-A3 Seksi ini tidak membahas: 14
(a) Pelanggaran pribadi yang tidak terkait dengan aktivitas bisnis klien; dan 15
(b) Ketidakpatuhan oleh pihak selain yang ditentukan dalam paragraf 16
360.5-A1. Hal tersebut termasuk, misalnya, keadaan ketika Anggota 17
telah ditugaskan oleh klien untuk melakukan penugasan uji tuntas pada 18
entitas pihak ketiga dan ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau 19
terduga telah dilakukan oleh pihak ketiga tersebut. 20
Anggota mungkin akan menemukan panduan dalam seksi ini yang membantu 21
dalam mempertimbangkan bagaimana merespons situasi tersebut. 22
23
Tanggung Jawab Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola 24
25
360.8-A1 Manajemen, dengan pengawasan pihak yang bertanggung jawab atas tata 26
kelola, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aktivitas bisnis klien 27
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Manajemen dan 28
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola juga bertanggung jawab untuk 29
mengidentifikasi dan menangani setiap ketidakpatuhan, bersama dengan: 30
(a) Klien; 31
(b) Individu yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas; 32
(c) Anggota manajemen; atau 33
(d) Individu lain yang bekerja untuk atau di bawah arahan klien. 34
35
Tanggung Jawab Semua Anggota 36
37
P360.9 Ketika Anggota menyadari tentang permasalahan yang tercakup pada seksi 38
ini, langkah yang dilakukan oleh Anggota untuk mematuhi seksi ini harus 39
dilakukan secara tepat waktu. Dalam melakukan langkah yang tepat waktu, 40
Anggota harus memperhatikan sifat permasalahan dan bahaya potensial bagi 41
kepentingan entitas, investor, kreditor, karyawan atau masyarakat umum. 42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
90
Audit atas Laporan Keuangan 1
2
Memperoleh Pemahaman atas Permasalahan 3
4
P360.10 Jika Anggota yang ditugaskan untuk melakukan audit atas laporan keuangan 5
mengetahui informasi mengenai ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan, 6
maka Anggota harus memperoleh pemahaman atas permasalahan tersebut. 7
Pemahaman tersebut harus mencakup sifat ketidakpatuhan atau dugaan 8
ketidakpatuhan dan keadaan ketika hal tersebut telah terjadi atau mungkin 9
terjadi. 10
11
360.10-A1 Anggota mungkin menyadari ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan 12
dalam pelaksanaan perikatan atau melalui informasi yang diberikan oleh 13
pihak lain. 14
15
360.10-A2 Anggota diharapkan menerapkan pengetahuan dan keahlian, serta 16
menerapkan pertimbangan profesional. Namun demikian, Anggota tidak 17
diharapkan memiliki level pengetahuan mengenai peraturan perundang-18
undangan melebihi daripada yang disyaratkan untuk melakukan perikatan. 19
Penentuan apakah suatu tindakan merupakan ketidakpatuhan pada akhirnya 20
ditentukan oleh pengadilan atau badan yang berwenang mengajukan 21
ajudikasi. 22
23
360.10-A3 Bergantung pada sifat dan signifikansi permasalahan, Anggota dapat 24
berkonsultasi berdasarkan prinsip kerahasiaan dengan pihak lain dalam 25
Kantor, jaringan Kantor atau asosiasi profesi, atau dengan penasihat hukum. 26
27
P360.11 Jika Anggota mengidentifikasi atau menduga bahwa ketidakpatuhan telah 28
terjadi atau mungkin terjadi, maka Anggota harus membahas permasalahan 29
tersebut dengan level manajemen yang tepat dan, jika perlu, dengan pihak 30
yang bertanggung jawab atas tata kelola. 31
32
360.11-A1 Tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk mengklarifikasi pemahaman 33
Anggota tentang fakta dan keadaan yang relevan dengan permasalahan dan 34
potensi konsekuensinya. Pembahasan ini juga mungkin mendorong 35
manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk 36
menginvestigasi permasalahan tersebut. 37
38
360.11-A2 Penentuan level manajemen yang tepat untuk membahas permasalahan 39
tersebut merupakan suatu pertimbangan profesional. Faktor-faktor relevan 40
yang perlu dipertimbangkan termasuk: 41
• Sifat dan keadaan permasalahan. 42
• Individu aktual yang terlibat atau berpotensi terlibat. 43
• Kemungkinan adanya kolusi. 44
• Konsekuensi potensial dari permasalahan tersebut. 45
• Apakah level manajemen tersebut mampu menginvestigasi 46
permasalahan dan mengambil tindakan yang tepat. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
91
1
360.11-A3 Level manajemen yang tepat biasanya minimum satu level di atas individu 2
atau individu yang terlibat atau berpotensi terlibat dalam permasalahan. 3
Dalam konteks grup, level yang tepat mungkin adalah manajemen pada 4
entitas yang mengendalikan klien. 5
6
360.11-A4 Anggota juga dapat mempertimbangkan untuk membahas masalah tersebut 7
dengan auditor internal, jika ada. 8
9
P360.12 Jika Anggota meyakini bahwa manajemen terlibat ketidakpatuhan atau 10
dugaan ketidakpatuhan, maka Anggota harus membahas permasalahan 11
tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 12
13
Mengatasi Permasalahan 14
15
P360.13 Dalam membahas ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan dengan 16
manajemen dan, jika tepat, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 17
maka Anggota harus memberikan advis kepada mereka untuk mengambil 18
tindakan yang sesuai dan tepat waktu, jika pihak-pihak tersebut belum 19
melakukannya, untuk: 20
(a) Memperbaiki, memulihkan, atau memitigasi konsekuensi dari 21
ketidakpatuhan; 22
(b) Mencegah perbuatan ketidakpatuhan ketika hal tersebut belum terjadi; 23
atau 24
(c) Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang 25
berwenang jika disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau 26
jika dianggap perlu dalam melindungi kepentingan publik. 27
28
P360.14 Anggota harus mempertimbangkan apakah manajemen dan pihak yang 29
bertanggung jawab atas tata kelola memahami tanggung jawab mereka 30
terhadap peraturan perundang-undangan sehubungan dengan 31
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. 32
33
360.14-A1 Jika manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak 34
memahami tanggung jawabnya terhadap peraturan perundang-undangan 35
sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka Anggota dapat 36
menyarankan untuk mencari sumber informasi yang tepat atau 37
merekomendasikan agar mendapatkan advis hukum. 38
39
P360.15 Anggota harus mematuhi: 40
(a) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk 41
ketentuan pelaporan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan 42
terhadap otoritas yang berwenang; dan 43
(b) Persyaratan berdasarkan standar audit, termasuk yang berkaitan 44
dengan: 45
• Identifikasi dan respons atas ketidakpatuhan, termasuk 46
kecurangan. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
92
• Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata 1
kelola. 2
• Pertimbangan implikasi atas ketidakpatuhan atau dugaan 3
ketidakpatuhan terhadap laporan auditor. 4
5
360.15-A1 Beberapa peraturan perundang-undangan mungkin menetapkan periode 6
untuk melaporkan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kepada 7
otoritas yang berwenang. 8
9
Komunikasi Terkait Grup 10
11
P360.16 Jika Anggota menyadari ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terkait 12
dengan komponen dari suatu grup pada salah satu dari dua situasi berikut, 13
maka Anggota harus mengomunikasikan permasalahan tersebut kepada 14
rekan perikatan grup, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan: 15
(a) Anggota, untuk tujuan audit atas laporan keuangan grup, diminta oleh 16
tim perikatan grup untuk melakukan pekerjaan atas informasi keuangan 17
yang terkait dengan komponen tersebut; atau 18
(b) Anggota ditugaskan untuk melakukan audit atas laporan keuangan 19
komponen tersebut untuk tujuan selain audit grup, misalnya, audit 20
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. 21
Komunikasi kepada rekan perikatan grup harus diperlakukan sebagai 22
tambahan untuk merespons atas permasalahan tersebut sesuai dengan 23
ketentuan dalam seksi ini. 24
25
360.16-A1 Tujuan dari komunikasi ini adalah memungkinkan rekan perikatan grup 26
terinfomasikan mengenai permasalahan tersebut dan untuk menentukan, 27
dalam konteks audit grup, bagaimana mengatasi permasalahan sesuai 28
dengan ketentuan dalam seksi ini. Persyaratan komunikasi pada paragraf 29
P360.16 berlaku, terlepas apakah Kantor atau jaringan Kantor dari rekan 30
perikatan grup adalah sama atau berbeda dengan Kantor atau jaringan 31
Kantor dari Anggota. 32
33
P360.17 Jika rekan perikatan grup menyadari ketidakpatuhan atau dugaan 34
ketidakpatuhan dalam proses audit atas laporan keuangan grup, maka rekan 35
perikatan grup harus mempertimbangkan apakah permasalahan tersebut 36
relevan dengan satu atau beberapa komponen yang: 37
(a) Informasi keuangannya digunakan untuk tujuan audit atas laporan 38
keuangan grup; atau 39
(b) Laporan keuangannya diperlukan untuk tujuan selain audit grup, 40
misalnya, suatu audit berdasarkan peraturan perundangan yang 41
berlaku. 42
Pertimbangan tersebut merupakan tambahan untuk menanggapi 43
permasalahan dalam konteks audit grup sesuai dengan ketentuan dalam 44
seksi ini. 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
93
P360.18 Jika ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan mungkin relevan bagi satu 1
atau lebih dari komponen yang ditentukan dalam paragraf P360.17(a) dan (b), 2
maka rekan perikatan grup harus melakukan langkah-langkah agar 3
permasalahan tersebut dikomunikasikan kepada pihak yang melakukan 4
pekerjaan di komponen tersebut, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-5
undangan. Jika perlu, rekan perikatan grup harus melakukan permintaan 6
informasi yang tepat (baik dari manajemen atau dari informasi yang tersedia 7
untuk publik) dalam menentukan apakah komponen yang relevan yang 8
ditentukan dalam paragraf P360.17(b) termasuk dalam cakupan audit dan, 9
jika demikian, harus memastikan identitas auditor sepanjang dapat dilakukan. 10
11
360.18-A1 Tujuan dari komunikasi ini adalah memungkinkan pihak yang bertanggung 12
jawab atas pekerjaan komponen terinformasikan mengenai permasalahan 13
dan menentukan bagaimana mengatasinya sesuai dengan ketentuan dalam 14
seksi ini. Persyaratan komunikasi tersebut berlaku, terlepas apakah Kantor 15
atau jaringan Kantor dari rekan perikatan grup adalah sama atau berbeda 16
dengan Kantor atau jaringan Kantor dari pihak yang melakukan pekerjaan 17
komponen tersebut. 18
19
Menentukan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan 20
21
P360.19 Anggota harus menilai ketepatan respons manajemen dan, jika dapat 22
diterapkan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 23
24
360.19-A1 Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan dalam menilai ketepatan respons 25
manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 26
termasuk apakah: 27
• Responsnya tepat waktu. 28
• Ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan telah diinvestigasi secara 29
memadai. 30
• Tindakan telah, atau sedang, dilakukan untuk memperbaiki, 31
memulihkan, atau mengurangi konsekuensi dari setiap ketidakpatuhan. 32
• Tindakan telah, atau sedang, dilakukan untuk mencegah perbuatan dari 33
setiap ketidakpatuhan yang belum terjadi. 34
• Langkah yang tepat telah, atau sedang, diambil untuk mengurangi risiko 35
terjadinya kembali, misalnya, pengendalian atau pelatihan tambahan. 36
• Ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan telah diungkapkan kepada 37
otoritas yang tepat jika diperlukan dan, jika demikian, apakah 38
pengungkapan cukup memadai. 39
40
P360.20 Mengingat respons manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung 41
jawab atas tata kelola, maka Anggota harus menentukan apakah tindakan 42
lanjutan diperlukan dalam melindungi kepentingan publik. 43
44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
94
360.20-A1 Penentuan apakah tindakan lanjutan diperlukan, serta sifat dan luasnya, akan 1
bergantung pada berbagai faktor, termasuk: 2
• Kerangka hukum dan peraturan perundang-undangan. 3
• Urgensi situasi. 4
• Pervasifnya permasalahan terhadap keseluruhan klien tersebut. 5
• Apakah Anggota terus memiliki keyakinan terhadap integritas 6
manajemen dan, jika berlaku, pihak yang bertanggung jawab atas tata 7
kelola. 8
• Apakah ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kemungkinan 9
akan terjadi lagi. 10
• Apakah terdapat bukti yang kredibel tentang bahaya yang berpotensi 11
besar atau potensial terhadap kepentingan entitas, investor, kreditor, 12
karyawan atau masyarakat umum. 13
14
360.20-A2 Contoh keadaan yang mungkin menyebabkan Anggota tidak lagi memiliki 15
kepercayaan terhadap integritas manajemen dan pihak yang 16
bertanggungjawab atas tata kelola termasuk situasi ketika: 17
• Anggota mencurigai atau memiliki bukti mereka ikut terlibat atau mereka 18
ikut dalam keterlibatan yang diintensikan dalam setiap ketidakpatuhan. 19
• Anggota menyadari bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang 20
ketidakpatuhan tersebut dan bertentangan dengan ketentuan peraturan 21
perundang-undangan, mereka belum melaporkan atau belum 22
menyetujui pelaporan, permasalahan tersebut kepada otoritas yang 23
berwenang dalam jangka waktu yang memadai. 24
25
P360.21 Anggota harus menerapkan pertimbangan profesional dalam menentukan 26
perlunya, serta sifat dan luasnya, tindakan lanjutan. Dalam penentuan 27
tersebut, Anggota harus mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang 28
rasional dan memiliki informasi yang memadai cenderung menyimpulkan 29
bahwa Anggota telah bertindak dengan tepat dalam melindungi kepentingan 30
publik. 31
32
360.21-A1 Tindakan lanjutan yang mungkin dilakukan oleh Anggota meliputi: 33
• Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang 34
berwenang walaupun tidak terdapat ketentuan peraturan perundang-35
undangan untuk melakukannya. 36
• Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional yang diizinkan 37
oleh peraturan perundang-undangan. 38
39
360.21-A2 Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional bukanlah pengganti 40
tindakan lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan Anggota berdasarkan 41
seksi ini. Namun, dalam beberapa ketentuan, mungkin terdapat batasan atas 42
tindakan lanjutan yang dapat dilakukan oleh Anggota. Dalam keadaan 43
demikian, menarik diri mungkin merupakan satu-satunya tindakan yang tepat. 44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
95
P360.22 Jika Anggota telah menarik diri dari hubungan profesional sesuai dengan 1
paragraf P360.20 dan 360.21-A1, maka Anggota harus, atas dasar 2
permintaan Anggota yang diusulkan sesuai dengan paragraf P320.8, 3
memberikan semua fakta yang relevan dan informasi lain mengenai 4
ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau dugaan ketidakpatuhan kepada 5
Anggota yang diusulkan. Anggota praktisi pendahulu harus melakukannya, 6
bahkan dalam keadaan yang disebutkan dalam paragraf P320.8(b) ketika 7
klien tidak atau menolak untuk memberikan izin kepada Anggota praktisi 8
pendahulu untuk mendiskusikan urusan klien dengan Anggota yang 9
diusulkan, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan. 10
11
360.22-A1 Fakta dan informasi lain yang diberikan adalah hal-hal yang, menurut 12
pendapat Anggota praktisi pendahulu, harus disadari oleh Anggota yang 13
diusulkan sebelum memutuskan apakah akan menerima penunjukan audit. 14
Seksi 320 menjelaskan komunikasi dari Anggota yang diusulkan. 15
16
P360.23 Jika Anggota yang diusulkan tidak dapat berkomunikasi dengan Anggota 17
praktisi pendahulu, maka Anggota yang diusulkan harus melakukan langkah-18
langkah yang memadai untuk memperoleh informasi tentang keadaan atas 19
perubahan penunjukan dengan cara lain. 20
21
360.23-A1 Cara lain untuk mendapatkan informasi tentang keadaan atas perubahan 22
penunjukan mencakup wawancara dengan pihak ketiga atau melakukan 23
investigasi terhadap latar belakang manajemen atau pihak yang bertanggung 24
jawab atas tata kelola. 25
26
360.24-A1 Disebabkan penilaian atas permasalahan tersebut mungkin melibatkan 27
analisis dan pertimbangan yang rumit, maka Anggota dapat 28
mempertimbangkan: 29
• Berkonsultasi secara internal. 30
• Mendapatkan advis hukum untuk memahami pilihan Anggota dan 31
implikasinya secara hukum atau profesional dalam mengambil tindakan 32
tertentu. 33
• Berkonsultasi berdasarkan prinsip kerahasiaan dengan regulator atau 34
asosiasi profesi. 35
36
Penentuan Apakah Mengungkapkan Permasalahan kepada Otoritas yang Berwenang 37
38
360.25-A1 Mengungkapkan permasalahan kepada otoritas yang berwenang akan 39
dilarang jika hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-40
undangan yang berlaku. Jika tidak, tujuan pengungkapan adalah untuk 41
memungkinkan otoritas yang berwenang melakukan investigasi dan 42
melakukan tindakan yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut dalam 43
melindungi kepentingan publik. 44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
96
360.25-A2 Penentuan apakah membuat pengungkapan tersebut bergantung pada sifat 1
dan tingkat kerusakan aktual atau potensial yang disebabkan atau mungkin 2
disebabkan oleh permasalahan tersebut kepada investor, kreditor, karyawan, 3
atau masyarakat umum. Contoh, Anggota mungkin menentukan bahwa 4
pengungkapan permasalahan kepada otoritas yang berwenang merupakan 5
tindakan yang tepat jika: 6
• Entitas terlibat penyuapan (misalnya, pejabat pemerintah lokal atau 7
asing untuk tujuan mengamankan kontrak besar). 8
• Entitas merupakan entitas yang diregulasi dan permasalahan tersebut 9
sangat signifikan mengancam hak lisensi untuk beroperasi. 10
• Entitas merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal dan 11
permasalahan tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi merugikan 12
terhadap kewajaran dan keteraturan pasar atas surat berharga entitas 13
memunculkan risiko sistemik terhadap pasar keuangan. 14
• Sangat mungkin bahwa entitas akan menjual produk yang berbahaya 15
bagi kesehatan atau keselamatan publik. 16
• Entitas mengusulkan skema kepada kliennya untuk membantu mereka 17
menghindari pajak. 18
19
360.25-A3 Penentuan apakah akan mengungkapkan permasalahan tersebut juga 20
bergantung pada faktor eksternal seperti: 21
• Apakah terdapat otoritas yang berwenang yang mampu menerima 22
informasi, dan melakukan investigasi atas permasalahan dan tindakan 23
yang harus diambil. Otoritas yang berwenang sangat bergantung pada 24
sifat permasalahan. Contoh, otoritas yang berwenang adalah regulator 25
pasar modal dalam kasus kecurangan atas pelaporan keuangan atau 26
lembaga perlindungan lingkungan dalam hal pelanggaran atas 27
peraturan perundang-undangan tentang lingkungan. 28
• Apakah terdapat perlindungan yang kuat dan kredibel terhadap 29
tanggung jawab perdata, kriminal atau profesional atau pembalasan 30
yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan, seperti di bawah 31
peraturan perundang-undangan tentang whistle-blowing. 32
• Apakah terdapat ancaman aktual atau potensial terhadap keselamatan 33
fisik Anggota atau individu lain. 34
35
P360.26 Jika Anggota menentukan bahwa pengungkapan ketidakpatuhan atau 36
dugaan ketidakpatuhan terhadap otoritas yang berwenang merupakan 37
tindakan yang tepat dalam situasi tersebut, maka pengungkapan 38
diperkenankan sesuai dengan Kode Etik paragraf P114.1(d). Ketika membuat 39
pengungkapan tersebut, Anggota harus bertindak dengan itikad baik dan 40
berhati-hati ketika membuat pernyataan dan asersi. Anggota juga harus 41
mempertimbangkan apakah tepat untuk menginformasikan kepada klien 42
tentang intensi Anggota sebelum mengungkapkan permasalahan tersebut. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
97
Pelanggaran yang Mungkin Segera Terjadi 1
2
P360.27 Dalam keadaan luar biasa, Anggota mungkin menjadi sadar bahwa tindakan 3
nyata atau yang dimaksudkan dan meyakini dengan didukung alasan, 4
merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang 5
menyebabkan kerugian besar bagi investor, kreditur, karyawan atau 6
masyarakat umum. Setelah mempertimbangkan apakah tepat untuk 7
membahas permasalahan tersebut dengan manajemen atau pihak yang 8
bertanggungjawab atas tata kelola dalam organisasi tempatnya bekerja, maka 9
Anggota harus menerapkan pertimbangan profesional dan menentukan 10
apakah akan mengungkapkan permasalahan tersebut segera kepada otoritas 11
yang berwenang untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi pelanggaran 12
yang akan segera terjadi. Jika pengungkapan dilakukan, maka pengungkapan 13
tersebut diperkenankan sesuai dengan Kode Etik paragraf P114.1(d). 14
15
Dokumentasi 16
17
P360.28 Sehubungan dengan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan yang 18
termasuk dalam ruang lingkup seksi ini, Anggota harus mendokumentasikan: 19
• Bagaimana manajemen dan, jika dapat diterapkan, pihak yang 20
bertanggungjawab atas tata kelola merespons permasalahan tersebut. 21
• Tindakan yang dipertimbangkan Anggota, pertimbangan yang dibuat, 22
dan keputusan yang diambil, dengan memperhatikan pengujian pihak 23
ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai. 24
• Bagaimana Anggota meyakini bahwa ia telah memenuhi tanggung 25
jawab yang ditetapkan dalam paragraf P360.20. 26
27
360.28-A1 Pendokumentasian berikut ini merupakan tambahan kepatuhan terhadap 28
persyaratan dokumentasi berdasarkan standar audit yang berlaku. Standar 29
Audit, sebagai contoh, mensyaratkan Anggota yang melakukan audit atas 30
laporan keuangan untuk: 31
• Menyiapkan dokumentasi yang cukup yang memungkinkan 32
pemahaman tentang permasalahan yang signifikan yang muncul 33
selama audit, kesimpulan yang dicapai, dan pertimbangan profesional 34
yang signifikan yang dibuat untuk mencapai kesimpulan tersebut; 35
• Mendokumentasikan hasil pembahasan tentang permasalahan 36
signifikan dengan manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata 37
kelola, dan lainnya, termasuk sifat permasalahan signifikan yang 38
dibahas dan kapan serta dengan siapa diskusi berlangsung; dan 39
• Mendokumentasikan ketidakpatuhan yang teridentifikasi atau yang 40
diduga, dan hasil pembahasan dengan manajemen dan, jika dapat 41
diterapkan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan pihak di 42
luar entitas. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
98
Jasa Profesional Selain Audit atas Laporan Keuangan 1
2
Memperoleh Pemahaman atas Permasalahan dan Mengatasinya dengan Manajemen dan 3
Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola 4
5
P360.29 Jika Anggota yang ditugaskan untuk melakukan jasa profesional selain audit 6
atas laporan keuangan menyadari bahwa informasi mengenai ketidakpatuhan 7
atau dugaan ketidakpatuhan, maka Anggota harus memperoleh pemahaman 8
atas permasalahan tersebut. Pemahaman tersebut harus mencakup sifat dari 9
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan dan keadaan ketika hal tersebut 10
telah terjadi atau mungkin terjadi. 11
12
360.29-A1 Anggota diharapkan menerapkan pengetahuan dan keahlian, serta 13
menerapkan pertimbangan profesional. Namun demikian, Anggota tidak 14
diharapkan memiliki level pengetahuan mengenai peraturan perundang-15
undangan melebihi daripada yang disyaratkan untuk jasa profesional yang 16
ditugaskan kepada Anggota. Penentuan apakah suatu tindakan merupakan 17
ketidakpatuhan pada akhirnya akan ditentukan oleh pengadilan atau badan 18
yang berwenang mengajukan ajudikasi. 19
20
360.29-A2 Bergantung pada sifat dan signifikansi permasalahan, Anggota dapat 21
berkonsultasi berdasarkan prinsip kerahasiaan dengan pihak lain di dalam 22
Kantor, jaringan Kantor atau asosiasi profesi, atau dengan penasihat hukum. 23
24
P360.30 Jika Anggota mengidentifikasi atau menduga bahwa ketidakpatuhan telah 25
terjadi atau mungkin terjadi, maka Anggota harus membahas permasalahan 26
tersebut dengan level manajemen yang tepat. Jika Anggota memiliki akses 27
kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, maka Anggota juga 28
harus mendiskusikan permasalahan tersebut dengan mereka, jika perlu. 29
30
360.30-A1 Tujuan dari pemahasan tersebut adalah untuk mengklarifikasi pemahaman 31
Anggota tentang fakta dan keadaan yang relevan dengan permasalahan dan 32
potensi konsekuensinya. Pembahasan ini juga mungkin mendorong 33
manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk 34
menginvestigasi permasalahan tersebut. 35
36
360.30-A2 Penentuan level manajemen yang tepat untuk membahas permasalahan 37
tersebut merupakan suatu pertimbangan profesional. Faktor-faktor relevan 38
yang perlu dipertimbangkan termasuk: 39
• Sifat dan keadaan permasalahan. 40
• Individu yang terlibat secara aktual atau berpotensi terlibat. 41
• Kemungkinan adanya kolusi. 42
• Konsekuensi potensial dari permasalahan tersebut. 43
• Apakah level manajemen tersebut mampu menginvestigasi 44
permasalahan dan mengambil tindakan yang tepat. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
99
Komunikasi Permasalahan kepada Auditor Eksternal 1
2
P360.31 Jika Anggota melakukan jasa selain audit untuk: 3
(a) Klien audit Kantor; atau 4
(b) Komponen dari klien audit Kantor, 5
maka Anggota harus mengkomunikasikan ketidakpatuhan atau dugaan 6
ketidakpatuhan dalam Kantor, kecuali dilarang peraturan perundang-7
undangan. Komunikasi harus dilakukan sesuai dengan protokol atau prosedur 8
Kantor. Jika tidak ada protokol dan prosedur tersebut, maka dilakukan secara 9
langsung kepada rekan perikatan audit. 10
11
P360.32 Jika Anggota melakukan jasa selain audit untuk: 12
(a) Klien audit dari jaringan Kantor; atau 13
(b) Komponen dari klien audit jaringan Kantor, 14
maka Anggota harus mempertimbangkan apakah mengkomunikasikan 15
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kepada jaringan Kantor. 16
Komunikasi yang dilakukan harus sesuai dengan protokol atau prosedur dari 17
jaringan Kantor. Jika tidak ada protokol dan prosedur tersebut, maka 18
komunikasi dilakukan secara langsung kepada rekan perikatan audit. 19
20
P360.33 Jika Anggota melakukan jasa selain audit untuk klien yang bukan merupakan: 21
(a) Klien audit Kantor atau jaringan Kantor; atau 22
(b) Komponen dari klien audit Kantor, atau jaringan Kantor, 23
maka Anggota harus mempertimbangkan apakah mengomunikasikan 24
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan kepada Kantor yang merupakan 25
auditor eksternal klien, jika ada. 26
27
Faktor Relevan untuk Dipertimbangkan 28
29
360.34-A1 Faktor-faktor relevan untuk dipertimbangkan ketika melakukan komunikasi 30
sesuai dengan paragraf P360.31 hingga P360.33 termasuk: 31
• Apakah hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-32
undangan. 33
• Apakah terdapat pembatasan pengungkapan yang dikenakan oleh 34
regulator atau aparat penegak hukum yang sedang melakukan 35
investigasi terhadap ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. 36
• Apakah tujuan perikatan adalah untuk menginvestigasi potensi 37
ketidakpatuhan dalam entitas yang memungkinkannya mengambil 38
tindakan yang tepat. 39
• Apakah manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola 40
telah menginformasikan kepada auditor eksternal entitas tentang 41
permasalahan tersebut. 42
• Kemungkinan materialitas permasalahan tersebut terhadap audit atas 43
laporan keuangan klien atau, ketika permasalahan tersebut berkaitan 44
dengan komponen grup dan kemungkinan materialitas terhadap audit 45
atas laporan keuangan grup. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
100
Tujuan Komunikasi 1
2
360.35-A1 Dalam keadaan yang dibahas dalam paragraf P360.31 hingga P360.33, 3
tujuan komunikasi adalah aagr rekan perikatan audit terinformasikan 4
mengenai ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan serta, menentukan 5
apakah dan bagaimana mengatasi hal tersebut sesuai dengan ketentuan 6
dalam seksi ini. 7
8
Mempertimbangkan Perlu Tidaknya Tindakan Lanjutan 9
10
P360.36 Anggota juga harus mempertimbangkan perlu tidaknya melakuakan tindakan 11
lanjutan diperlukan demi kepentingan publik. 12
360.36-A1 Pertimbangan perlu tidaknya tindakan lanjutan, serta sifat dan luasnya 13
tindakan tersebut, akan bergantung pada faktor-faktor seperti: 14
• Kerangka hukum dan peraturan perundang-undangan. 15
• Kesesuaian dan ketepatan waktu respons manajemen dan, jika relevan, 16
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola. 17
• Urgensi situasi. 18
• Keterlibatan manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata 19
kelola dalam permasalahan tersebut. 20
• Kemungkinan kerugian besar terhadap kepentingan klien, investor, 21
kreditor, karyawan atau masyarakat umum. 22
23
360.36-A2 Tindakan lanjutan yang mungkin dilakukan oleh Anggota meliputi: 24
• Mengungkapkan permasalahan tersebut kepada otoritas yang 25
berwenang walaupun tidak terdapat ketentuan peraturan perundang-26
undangan untuk melakukannya. 27
• Menarik diri dari perikatan dan hubungan profesional yang diizinkan 28
oleh peraturan perundang-undangan. 29
30
360.36-A3 Dalam mempertimbangkan apakah harus mengungkapkan kepada otoritas 31
berwenang, berikut faktor yang relevan untuk dipertimbangkan termasuk: 32
• Apakah hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-33
undangan. 34
• Apakah terdapat pembatasan pengungkapan yang dikenakan oleh 35
regulator atau aparat penegak hukum yang sedang melakukan 36
investigasi terhadap ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan. 37
• Apakah tujuan perikatan adalah untuk menginvestigasi potensi 38
ketidakpatuhan dalam entitas yang memungkinkannya mengambil 39
tindakan yang tepat. 40
41
P360.37 Jika Anggota menentukan bahwa pengungkapan ketidakpatuhan atau 42
dugaan ketidakpatuhan terhadap otoritas berwenang merupakan tindakan 43
yang tepat dalam keadaan demikian, maka pengungkapan tersebut 44
diperkenankan sesuai dengan Kode Etik paragraf P114.1(d). Ketika membuat 45
pengungkapan tersebut, Anggota harus bertindak dengan iktikad baik dan 46
berhati-hati ketika membuat pernyataan dan asersi. Anggota juga harus 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
101
mempertimbangkan apakah tepat untuk menginformasikan kepada klien 1
tentang intensi Anggota sebelum mengungkapkan permasalahan tersebut. 2
3
Pelanggaran yang Mungkin Segera Terjadi 4
5
P360.38 Dalam keadaan luar biasa, Anggota mungkin menyadari akan tindakan nyata 6
atau yang dimaksudkan bahwa Anggota memiliki alasan untuk meyakini 7
permasalahan tersebut merupakan pelanggaran peraturan perundang-8
undangan yang menyebabkan kerugian besar bagi investor, kreditur, 9
karyawan, atau masyarakat umum. Setelah mempertimbangkan apakah tepat 10
untuk membahas permasalahan tersebut dengan manajemen atau pihak 11
yang bertanggungjawab atas tata kelola entitas, maka Anggota harus 12
melakukan pertimbangan profesional dan menentukan apakah akan 13
mengungkapkan permasalahan tersebut segera kepada otoritas berwenang 14
untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi pelanggaran yang akan 15
segera terjadi. Jika pengungkapan dilakukan, pengungkapan tersebut 16
diperkenankan sesuai dengan Kode Etik paragraf P114.1(d). 17
18
Mencari Advis 19
20
360.39-A1 Anggota mungkin mempertimbangkan: 21
• Berkonsultasi secara internal. 22
• Mendapatkan advis hukum untuk memahami implikasi profesional atau 23
hukum dalam mengambil tindakan tertentu. 24
• Berkonsultasi dengan regulator atau asosiasi profesi berdasarkan 25
prinsip kerahasiaan. 26
27
Dokumentasi 28
29
360.40-A1 Sehubungan dengan ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan yang 30
termasuk dalam ruang lingkup seksi ini, Anggota didorong untuk 31
mendokumentasikan: 32
• Permasalahan. 33
• Hasil pembahasan dengan manajemen dan pihak yang 34
bertanggungjawab atas tata kelola dan pihak lain. 35
• Bagaimana manajemen dan pihak yang bertanggungjawab atas tata 36
kelola merespons permasalahan tersebut. 37
• Tindakan yang dipertimbangkan Anggota, pertimbangan yang dibuat, 38
dan keputusan yang diambil. 39
• Bagaimana Anggota meyakini bahwa, Anggota telah memenuhi 40
tanggung jawab yang diatur dalam paragraf P360.36. 41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
102
BAGIAN 4A 1
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 2
3
SEKSI 400 4
5
PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK INDEPENDENSI DALAM 6
PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 7
8
PENDAHULUAN 9
10
Umum 11
12
400.1 Dalam melindungi kepentingan publik dan diharuskan oleh Kode Etik, 13
Anggota yang berpraktik melayani publik harus independen ketika melakukan 14
perikatan audit atau perikatan reviu. 15
16
400.2 Bagian ini berlaku baik untuk perikatan audit dan perikatan reviu. Terminologi 17
“audit”, “tim audit”, “perikatan audit”, “klien audit”, dan “laporan audit” berlaku 18
sama untuk reviu, tim reviu, perikatan reviu, klien reviu, dan laporan perikatan 19
reviu. 20
21
400.3 Dalam bagian ini, istilah “Anggota” mengacu pada Anggota yang berpraktik 22
melayani publik dan Kantornya. 23
24
400.4 Standar Pengendalian Mutu (SPM) 1 mensyaratkan Kantor untuk 25
menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan 26
keyakinan memadai bahwa Kantor, personel dan, jika dapat diterapkan, pihak 27
lain untuk tunduk pada persyaratan independensi (termasuk personel dari 28
jaringan Kantor), mempertahankan independensi jika diharuskan oleh 29
persyaratan etika yang relevan. Standar audit dan standar perikatan reviu 30
menetapkan tanggung jawab rekan perikatan dan tim perikatan pada level 31
perikatan audit dan perikatan reviu. Alokasi tanggung jawab dalam suatu 32
Kantor bergantung pada ukuran, struktur, dan organisasinya. Banyak 33
ketentuan dalam bagian ini tidak mengatur tanggung jawab spesifik dari 34
individu dalam Kantor untuk melakukan tindakan yang berkaitan dengan 35
independensi, melainkan mengacu kepada “Kantor” untuk kemudahan 36
referensi. Kantor menetapkan tanggung jawab untuk melakukan tindakan 37
tertentu bagi individu atau sekelompok individu (seperti tim audit), 38
berdasarkan SPM 1. Selain itu, seorang Anggota tetap bertanggung jawab 39
atas kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku atas aktivitas, kepentingan, 40
atau hubungan dari Anggota. 41
42
400.5 Independensi terkait dengan prinsip objektivitas dan integritas. Independensi 43
terdiri atas: 44
(a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang 45
memungkinkan untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak 46
terpengaruh oleh tekanan yang dapat mengompromikan pertimbangan 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
103
profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak secara 1
berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional. 2
(b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan 3
yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki 4
informasi yang cukup, kemungkinan akan menyimpulkan bahwa 5
integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari Kantor, atau 6
seorang anggota tim audit telah dikompromikan. 7
Dalam bagian ini, individu atau Kantor yang “independen” berarti bahwa 8
individu atau Kantor tersebut telah memenuhi ketentuan pada bagian ini. 9
10
400.6 Ketika melakukan perikatan audit, Kode Etik mengharuskan Kantor untuk 11
mematuhi prinsip dasar etika dan independen. Bagian ini menetapkan 12
persyaratan dan materi aplikasi spesifik tentang bagaimana menerapkan 13
kerangka kerja konseptual untuk mempertahankan independensi ketika 14
melakukan perikatan tersebut. Kerangka kerja konseptual yang ditetapkan 15
dalam Seksi 120 berlaku untuk independensi seperti halnya prinsip dasar 16
etika yang ditetapkan dalam Seksi 110. 17
18
400.7 Bagian ini menjelaskan: 19
(a) Fakta dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan 20
profesional yang memunculkan atau mungkin memunculkan ancaman 21
terhadap independensi; 22
(b) Tindakan potensial, termasuk pengamanan, yang mungkin tepat 23
diterapkan untuk mengatasi ancaman tersebut; dan 24
(c) Beberapa situasi ketika ancaman tidak dapat dihilangkan atau tidak 25
terdapat pengamanan untuk menurunkannya pada level yang dapat 26
diterima. 27
28
Entitas dengan Akuntabilitas Publik 29
30
400.8 Beberapa persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan dalam bagian ini 31
mencerminkan luasnya kepentingan publik dalam entitas tertentu yang 32
didefinisikan sebagai entitas dengan akuntabilitas publik. Kantor didorong 33
untuk menentukan apakah memperlakukan entitas tambahan, atau kategori 34
entitas tertentu, sebagai entitas dengan akuntabilitas publik karena entitas 35
tersebut memiliki pemangku kepentingan dalam jumlah yang besar dan luas. 36
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan termasuk: 37
• Sifat dari bisnis, seperti menangani aset dalam menjalankan kapasitas 38
fidusia bagi sejumlah besar pemangku kepentingan. Contohnya 39
mungkin termasuk lembaga keuangan, seperti bank dan perusahaan 40
asuransi, serta dana pensiun. 41
• Ukuran. 42
• Jumlah karyawan. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
104
Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya 1
2
400.9 Laporan audit mungkin mencakup pembatasan distribusi dan 3
penggunaannya. Jika hal tersebut terjadi dan ketentuan yang ditetapkan 4
dalam Seksi 800 terpenuhi, maka persyaratan independensi dalam bagian ini 5
dapat dimodifikasi sebagaimana dijelaskan pada Seksi 800. 6
7
Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan Reviu 8
9
400.10 Standar independensi untuk perikatan asurans yang bukan merupakan 10
perikatan audit atau perikatan reviu dijelaskan dalam Bagian 4B - 11
Independensi atas Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit dan Perikatan 12
Reviu. 13
14
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 15
16
Umum 17
18
P400.11 Kantor yang melakukan perikatan audit harus independen. 19
20
P400.12 Kantor harus menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam 21
Seksi 120 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman 22
terhadap independensi dalam kaitannya dengan perikatan audit. 23
24
[Paragraf 400.13-400.19 sengaja dikosongkan] 25
26
Entitas Berelasi 27
28
P400.20 Sebagaimana didefinisikan, suatu klien audit yang merupakan entitas yang 29
terdaftar di pasar modal mencakup semua entitas berelasinya. Untuk selain 30
entitas yang terdaftar di pasar modal, pengacuan kepada klien audit dalam 31
bagian ini mencakup entitas berelasi ketika klien memiliki pengendalian 32
langsung atau tidak langsung. Ketika tim audit mengetahui, atau memiliki 33
alasan untuk meyakini, bahwa suatu hubungan atau keadaan yang 34
melibatkan entitas berelasi lainnya dari klien relevan dengan evaluasi 35
independensi Kantor terhadap klien, tim audit harus menyertakan entitas 36
berelasi tersebut ketika mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi 37
ancaman terhadap independensi. 38
39
[Paragraf 400.21-400.29 sengaja dikosongkan] 40
41
Periode Ketika Independensi yang Disyaratkan 42
43
P400.30 Independensi, sebagaimana dipersyaratkan oleh bagian ini, harus 44
dipertahankan selama: 45
(a) Periode perikatan; dan 46
(b) Periode yang dicakup oleh laporan keuangan. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
105
400.30-A1 Periode perikatan dimulai ketika tim audit mulai melakukan audit. Periode 1
perikatan berakhir ketika laporan audit diterbitkan. Ketika perikatan bersifat 2
berulang, maka periode perikatan berakhir ketika terdapat pemberitahuan dari 3
salah satu pihak bahwa hubungan profesional telah berakhir atau laporan 4
audit telah diterbitkan. 5
6
P400.31 Jika suatu entitas menjadi klien audit selama atau setelah periode yang 7
dicakup oleh laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, harus 8
ditentukan oleh Kantor apakah ancaman terhadap independensi muncul 9
karena: 10
(a) Hubungan keuangan atau hubungan bisnis dengan klien audit selama 11
atau setelah periode yang dicakup oleh laporan keuangan tetapi 12
sebelum menerima perikatan audit; atau 13
(b) Jasa sebelumnya yang diberikan kepada klien audit oleh Kantor 14
tersebut atau jaringan Kantornya. 15
16
400.31-A1 Ancaman terhadap independensi muncul ketika jasa non-asurans diberikan 17
kepada klien audit selama atau setelah periode yang dicakup oleh laporan 18
keuangan, tetapi sebelum tim audit mulai melakukan audit, dan jasa non-19
asurans tidak diizinkan selama periode perikatan. 20
21
400.31-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 22
tersebut termasuk: 23
• Menggunakan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 24
memberikan jasa tersebut. 25
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan audit dan 26
non-asurans secara memadai. 27
• Menugaskan Kantor lain di luar jaringan untuk mengevaluasi hasil jasa 28
non-asurans atau menugaskan Kantor lain di luar jaringan untuk 29
melakukan kembali jasa non-asurans sejauh yang diperlukan yang 30
memungkinkan Kantor lain untuk mengambil alih tanggung jawab atas 31
jasa tersebut. 32
33
[Paragraf 400.32-400.39 sengaja dikosongkan] 34
35
Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola 36
37
400.40-A1 Paragraf P300.9 dan P300.10 menetapkan persyaratan mengenai komunikasi 38
dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 39
40
400.40-A2 Bahkan ketika tidak disyaratkan oleh Kode Etik, standar profesional, dan 41
peraturan perundang-undangan yang berlaku, komunikasi secara teratur 42
dianjurkan antara Kantor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 43
klien mengenai hubungan dan hal lain yang mungkin berdasarkan opini 44
Kantor, yang secara rasional mengandung independensi. Komunikasi 45
tersebut memungkinkan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk: 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
106
(a) Mempertimbangkan keputusan Kantor dalam mengidentifikasi dan 1
mengevaluasi ancaman; 2
(b) Mempertimbangkan bagaimana ancaman telah diatasi termasuk 3
ketepatan pengamanan yang tersedia dan dapat diterapkan; dan 4
(c) Tindakan tepat yang diambil. 5
Pendekatan tersebut sangat membantu terkait dengan ancaman intimidasi 6
dan ancaman kedekatan. 7
8
[Paragraf 400.41-400.49 sengaja dikosongkan] 9
10
Jaringan Kantor 11
12
400.50-A1 Beberapa Kantor sering membentuk struktur yang lebih besar dengan Kantor 13
lain dan entitas lain untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan 14
jasa profesional. Apakah struktur yang lebih besar tersebut membentuk suatu 15
jaringan, bergantung pada fakta dan keadaan tertentu. Struktur tersebut tidak 16
bergantung pada ketika Kantor dan entitas tersebut berbeda dan terpisah 17
secara hukum. 18
19
P400.51 Suatu jaringan Kantor harus independen dari klien audit Kantor lain dalam 20
jaringan Kantor tersebut seperti yang diharuskan oleh bagian ini. 21
22
400.51-A1 Persyaratan independensi dalam bagian ini yang berlaku untuk suatu jaringan 23
Kantor, juga berlaku untuk setiap entitas yang memenuhi definisi sebagai 24
suatu jaringan Kantor. Entitas tersebut tidak perlu memenuhi definisi sebagai 25
suatu Kantor. Misalnya, suatu praktik konsultansi atau praktik hukum 26
profesional mungkin merupakan suatu jaringan Kantor tetapi bukan sebagai 27
suatu Kantor. 28
29
P400.52 Ketika dikaitkan dengan struktur Kantor dan entitas lain yang lebih besar, 30
suatu Kantor harus: 31
(a) Menerapkan pertimbangan profesional untuk menentukan apakah suatu 32
jaringan terbentuk oleh struktur yang lebih besar tersebut; 33
(b) Mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang rasional dan memiliki 34
informasi yang memadai kemungkinan akan menyimpulkan bahwa 35
Kantor dan entitas-entitas lain tersebut terhubung sedemikan rupa 36
sehingga merupakan suatu jaringan; dan 37
(c) Menerapkan pertimbangan tersebut secara konsisten pada seluruh 38
jaringan yang lebih besar. 39
40
P400.53 Ketika menentukan apakah jaringan yang terbentuk oleh struktur Kantor dan 41
entitas lain yang lebih besar, Kantor harus menyimpulkan bahwa jaringan 42
muncul karena struktur yang lebih besar tersebut bertujuan untuk kerjasama 43
dan: 44
(a) Hal tersebut jelas ditujukan untuk berbagi laba atau biaya antar entitas 45
dalam struktur tersebut. (Ref: Para. 400.53-A2); 46
(b) Entitas dalam struktur tersebut berbagi kepemilikan, pengendalian, atau 47
manajemen secara bersama. (Ref: Para. 400.53-A3); 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
107
(c) Entitas dalam struktur tersebut berbagi penggunaan kebijakan dan 1
prosedur pengendalian mutu secara bersama. (Ref: Para. 400.53-A4); 2
(d) Entitas dalam struktur tersebut berbagi suatu strategi bisnis secara 3
bersama. (Ref: Para. 400.53-A5); 4
(e) Entitas dalam struktur tersebut berbagi penggunaan suatu nama merek 5
bersama. (Ref: Para. 400.53-A6, 400.53-A7); atau 6
(f) Entitas dalam struktur tersebut berbagi bagian penting dari sumber 7
daya profesional. (Ref: Para. 400.53-A8. 400.53-A9). 8
9
400.53-A1 Mungkin ada pengaturan lain antara Kantor dan entitas dalam suatu struktur 10
yang lebih besar sebagai suatu jaringan, sebagai tambahan pengaturan yang 11
dijelaskan dalam paragraf P400.53. Namun, suatu struktur yang lebih besar 12
mungkin hanya ditujukan untuk memfasilitasi pekerjaan referral, yang dengan 13
sendirinya tidak memenuhi kriteria yang diperlukan sebagai suatu jaringan. 14
15
400.53-A2 Pembagian biaya yang tidak material tidak dengan sendirinya membentuk 16
suatu jaringan. Sebagai tambahan, jika pembagian biaya terbatas hanya pada 17
biaya yang berkaitan dengan pengembangan metodologi audit, manual, atau 18
biaya pelatihan, hal tersebut tidak dengan sendirinya membentuk suatu 19
jaringan. Selanjutnya, suatu kerjasama antara suatu Kantor dan entitas lain 20
yang tidak berkaitan secara bersama-sama untuk menyediakan jasa atau 21
mengembangkan suatu produk tidak dengan sendirinya membentuk suatu 22
jaringan. (Ref: Para. P400.53(a)). 23
24
400.53-A3 Kepemilikan, pengendalian, atau manajemen secara bersama dapat terjadi 25
berdasarkan kontrak atau cara lain. (Ref: Para. P400.53(b)). 26
27
400.53-A4 Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu bersama dirancang, 28
diimplementasikan, dan dipantau dalam struktur yang lebih besar tersebut. 29
(Ref: Para. P400.53(c)). 30
31
400.53-A5 Berbagi strategi bisnis bersama berdasarkan suatu perjanjian antar entitas 32
untuk mencapai tujuan strategis bersama. Suatu entitas tidak dianggap 33
sebagai suatu jaringan Kantor hanya karena semata-mata bekerja sama 34
dengan entitas lain untuk memenuhi permintaan proposal penyediaan suatu 35
jasa profesional. (Ref: Para. P400.53(d)). 36
37
400.53-A6 Nama merek bersama meliputi singkatan atau nama bersama. Kantor 38
dianggap menggunakan suatu nama merek bersama jika memasukkan, 39
misalnya, nama merek bersama sebagai bagian dari, atau bersama dengan, 40
nama Kantornya, ketika seorang rekan dari Kantor tersebut menandatangani 41
laporan audit. (Ref: Para. P400.53(e)). 42
43
400.53-A7 Walaupun kantor bukan merupakan bagian dari jaringan dan tidak 44
menggunakan nama bersama sebagai bagian dari nama kantornya, kantor 45
tersebut mungkin dianggap sebagai bagian dari jaringan jika materi promosi 46
atau perlengkapan yang digunakan mengacu pada kantor tersebut sebagai 47
anggota suatu asosiasi kantor. Oleh karena itu, jika Kantor tidak berhati-hati 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
108
dalam menjelaskan mengenai keanggotaannya tersebut, maka suatu 1
persepsi dapat terbentuk bahwa Kantor tersebut merupakan bagian dari 2
jaringan. (Ref: Para. P400.53(e)). 3
4
400.53-A8 Sumber daya profesional meliputi: 5
• Sistem bersama yang memungkinkan Kantor melakukan penukaran 6
informasi seperti pencatatan data, penagihan, dan waktu dari suatu 7
klien. 8
• Rekan dan personel lainnya. 9
• Departemen teknis sebagai tempat konsultasi mengenai isu spesifik 10
terkait teknis atau industri, transaksi, atau peristiwa untuk perikatan 11
asurans. 12
• Metodologi atau manual audit. 13
• Fasilitas dan pelaksanaan pelatihan. (Ref: Para. P400.53(f)). 14
15
400.53-A9 Sumber daya profesional yang digunakan bersama dinyatakan signifikan, 16
bergantung pada berbagai keadaan. Sebagai contoh: 17
• Sumber daya bersama mungkin terbatas pada metodologi audit atau 18
manual audit yang sama, tanpa pertukaran personel, klien atau 19
informasi pasar. Dalam keadaan demikian, tidak mungkin sumber daya 20
bersama akan menjadi signifikan, dan perihal yang sama berlaku untuk 21
aktivitas pelatihan bersama. 22
• Sumber daya bersama mungkin melibatkan pertukaran personel atau 23
informasi, seperti ketika personel diambil dari suatu kumpulan staf 24
bersama, atau ketika suatu departemen teknis bersama dibuat dalam 25
suatu struktur yang lebih besar untuk memberikan advis teknis kepada 26
Kantor yang berpartisipasi dan Kantor tersebut harus 27
melaksanakannya. Dalam keadaan demikian, suatu pihak ketiga yang 28
rasional dan memiliki informasi yang memadai, kemungkinan besar 29
menyimpulkan bahwa sumberdaya bersama adalah signifikan. (Ref: 30
Para. P400.53(f)). 31
32
P400.54 Jika Kantor atau jaringan Kantor menjual suatu komponen praktiknya, dan 33
komponen tersebut secara berkelanjutan menggunakan semua atau sebagian 34
dari nama Kantor atau jaringan untuk waktu yang terbatas, maka entitas yang 35
relevan tersebut harus menentukan bagaimana mengungkapkan bahwa 36
pihak-pihak tersebut bukan merupakan jaringan Kantor ketika menampilkan 37
dirinya kepada pihak luar. 38
39
400.54-A1 Perjanjian penjualan suatu komponen praktik mungkin mengatur bahwa, 40
untuk periode waktu terbatas, komponen yang dijual tersebut dapat terus 41
menggunakan semua atau sebagian nama dari Kantor atau jaringan Kantor, 42
meskipun komponen tersebut tidak ada hubungannya dengan Kantor atau 43
jaringan Kantor. Dalam keadaan tersebut, ketika dua entitas berpraktik 44
dengan menggunakan suatu nama yang sama, namun faktanya bahwa pihak-45
pihak tersebut tidak termasuk dalam suatu struktur yang lebih besar yang 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
109
ditujukan untuk kerjasama. Oleh karena itu, dua entitas tersebut bukan 1
merupakan jaringan Kantor. 2
3
[Paragraf 400.55 hingga 400.59 sengaja dikosongkan] 4
5
Dokumentasi Umum Independensi Perikatan Audit dan Perikatan Reviu 6
7
P400.60 Kantor harus mendokumentasikan kesimpulan mengenai kepatuhan pada 8
bagian ini, dan substansi dari setiap diskusi yang relevan yang mendukung 9
kesimpulan tersebut. Khususnya: 10
(a) Ketika pengamanan diterapkan untuk mengatasi suatu ancaman, 11
Kantor harus mendokumentasikan sifat ancaman dan pengamanan 12
yang tersedia atau diterapkan; dan 13
(b) Ketika suatu ancaman memerlukan analisis signifikan, dan Kantor 14
menyimpulkan bahwa ancaman tersebut berada pada suatu level yang 15
dapat diterima, maka Kantor tersebut harus mendokumentasikan sifat 16
ancaman dan alasan kesimpulan. 17
18
400.60-A1 Dokumentasi menyediakan bukti atas pertimbangan Kantor dalam menyusun 19
kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap bagian ini. Namun kurangnya 20
dokumentasi tidak menentukan apakah suatu Kantor telah 21
mempertimbangkan permasalahan tertentu atau apakah Kantor tersebut 22
independen. 23
24
[Paragraf 400.61-400.69 sengaja dikosongkan] 25
26
Merger dan Akuisisi 27
28
Ketika Merger Klien Memunculkan Ancaman 29
30
400.70-A1 Entitas mungkin menjadi entitas berelasi dengan klien audit karena merger 31
atau akuisisi. Ancaman terhadap independensi dan, oleh karena itu, ancaman 32
terhadap kemampuan Kantor untuk melanjutkan perikatan audit mungkin 33
muncul akibat kepentingan atau hubungan pada saat ini atau sebelumnya 34
antara Kantor atau jaringan Kantor dengan entitas berelasi tersebut. 35
36
P400.71 Dalam keadaan yang dijelaskan dalam paragraf 400.70-A1, 37
(a) Kantor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi kepentingan dan 38
hubungan sebelumnya dan saat ini dengan entitas berelasi dengan 39
mempertimbangkan tindakan apapun yang dilakukan untuk mengatasi 40
ancaman, dapat memengaruhi independensinya, dan oleh karena itu, 41
kemampuannya untuk melanjutkan perikatan audit setelah tanggal 42
efektif merger atau akuisisi; dan 43
(b) Tunduk pada paragraf P400.72, Kantor harus melakukan langkah-44
langkah untuk mengakhiri kepentingan atau hubungan apapun yang 45
tidak diperkenankan oleh kode etik pada tanggal efektif merger atau 46
akuisisi. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
110
P400.72 Sebagai suatu pengecualian paragraf P400.71(b), jika kepentingan atau 1
hubungan tidak dapat diakhiri secara wajar pada tanggal efektif merger atau 2
akuisisi, Kantor harus: 3
(a) Mengevaluasi ancaman yang muncul karena kepentingan atau 4
hubungan tersebut; dan 5
(b) Mendiskusikan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 6
mengenai alasan kepentingan atau hubungan tidak dapat diakhiri 7
secara wajar pada tanggal efektif dan evaluasi terhadap level ancaman. 8
9
400.72-A1 Dalam beberapa keadaan, mungkin tidak ada alasan yang wajar untuk 10
mengakhiri suatu kepentingan atau hubungan yang memunculkan ancaman 11
pada tanggal efektif merger atau akuisisi. Keadaan ini mungkin karena Kantor 12
menyediakan jasa non-asurans kepada entitas berelasi, dan entitas tidak 13
dapat melakukan transisi secara baik kepada Kantor lain pada tanggal 14
tersebut. 15
16
400.72-A2 Faktor-faktor yang relevan dalam pengevaluasian level suatu ancaman yang 17
muncul karena merger dan akuisisi ketika terdapat kepentingan dan 18
hubungan yang tidak dapat diakhiri secara wajar, termasuk: 19
• Sifat dan signifikansi kepentingan atau hubungan tersebut. 20
• Sifat dan signifikansi hubungan entitas berelasi tersebut (sebagai 21
contoh, apakah entitas berelasi tersebut merupakan entitas anak atau 22
entitas induk). 23
• Rentang waktu sampai dengan kepentingan atau hubungan secara 24
wajar dapat diakhiri. 25
26
P400.73 Jika, setelah berdiskusi sebagaimana dijelaskan dalam paragraf P400.72(b), 27
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola meminta Kantor tersebut untuk 28
melanjutkan sebagai auditor, Kantor tersebut harus melakukannya hanya jika: 29
(a) Kepentingan atau hubungan tersebut akan diakhiri sesegera mungkin, 30
namun tidak lebih lambat dari 6 (enam) bulan setelah tanggal efektif 31
merger atau akuisisi; 32
(b) Setiap individu yang memiliki kepentingan atau hubungan seperti itu, 33
termasuk yang telah muncul melalui pelaksanaan jasa non-asurans 34
yang tidak diperkenankan oleh Seksi 600 dan subseksinya, tidak akan 35
menjadi anggota tim perikatan audit atau individu yang bertanggung 36
jawab atas pengendalian mutu perikatan; dan 37
(c) Tindakan transisi akan diterapkan, seperlunya, dan didiskusikan dengan 38
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 39
40
400.73-A1 Contoh tindakan transisi tersebut termasuk: 41
• Menugaskan Anggota untuk menelaah pekerjaan audit atau non-42
asurans secara tepat. 43
• Menugaskan Anggota, yang bukan personel Kantor yang menyatakan 44
opini atas laporan keuangan, untuk melakukan penelahaan yang setara 45
dengan pengendalian mutu perikatan. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
111
• Menugaskan Kantor lain untuk mengevaluasi hasil dari jasa non-1
asurans atau menunjuk Kantor lain untuk melakukan kembali jasa non-2
asurans sejauh yang diperlukan untuk memungkinkan Kantor lain 3
tersebut mengambil tanggung jawab atas jasa tersebut. 4
5
P400.74 Kantor mungkin telah menyelesaikan sebagian besar pekerjaan audit 6
sebelum tanggal efektif merger atau akuisisi dan mungkin dapat 7
menyelesaikan prosedur audit yang tersisa dalam waktu singkat. Dalam 8
keadaan demikian, jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 9
meminta Kantor untuk menyelesaikan audit, sementara kepentingan atau 10
hubungan yang teridentifikasi pada paragraf 400.70-A1 terus berlanjut, Kantor 11
tersebut hanya akan melakukannya jika: 12
(a) Telah mengevaluasi level ancaman dan mendiskusikan hasilnya 13
dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; 14
(b) Mematuhi persyaratan paragraf P400.73(a) sampai (c); dan 15
(c) Berhenti sebagai auditor tidak lebih dari tanggal laporan audit 16
diterbitkan. 17
18
Jika Objektivitas Tetap Dikompromikan 19
20
P400.75 Bahkan jika semua persyaratan paragraf P400.71 hingga P400.74 terpenuhi, 21
Kantor tersebut harus menentukan apakah keadaan yang teridentifikasi pada 22
paragraf 400.70-A1 memunculkan ancaman yang tidak dapat diatasi 23
sehingga, objektivitas akan dikompromikan. Jika demikian, Kantor tersebut 24
harus berhenti sebagai auditor. 25
26
Dokumentasi 27
28
P400.76 Kantor harus mendokumentasikan: 29
(a) Setiap kepentingan atau hubungan yang teridentifikasi pada paragraf 30
400.70-A1 yang tidak akan diakhiri pada tanggal efektif merger atau 31
akuisisi dan alasan mengapa tidak akan berakhir; 32
(b) Langkah-langkah transisi yang diterapkan; 33
(c) Hasil diskusi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; 34
dan 35
(d) Alasan kepentingan dan hubungan sebelumnya dan saat ini tidak 36
memunculkan ancaman sehingga objektivitas dapat dikompromikan. 37
38
[Paragraf 400.77-400.79 sengaja dikosongkan] 39
40
Pelanggaran atas Ketentuan Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan Reviu 41
42
Ketika Kantor Mengidentifikasi Pelanggaran 43
44
P400.80 Jika Kantor menyimpulkan bahwa pelanggaran atas persyaratan dalam 45
bagian ini terjadi, maka Kantor harus: 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
112
(a) Mengakhiri, menangguhkan, atau menghilangkan kepentingan atau 1
hubungan yang memunculkan pelanggaran dan mengatasi konsekuensi 2
dari pelanggaran tersebut; 3
(b) Mempertimbangkan apakah terdapat persyaratan peraturan perundang-4
undangan lain yang berlaku untuk pelanggaran tersebut dan, jika 5
demikian maka: 6
(i) Mematuhi persyaratan tersebut; dan 7
(ii) Mempertimbangkan untuk melaporkan pelanggaran tersebut 8
kepada asosiasi profesi, regulator, atau otoritas pengawas jika 9
pelaporan tersebut merupakan praktik yang lazim atau diharapkan 10
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku; 11
(c) Mengomunikasikan segera pelanggaran tersebut sesuai dengan 12
kebijakan dan prosedur kepada: 13
(i) Rekan perikatan; 14
(ii) Pihak yang bertanggung jawab atas kebijakan dan prosedur yang 15
berkaitan dengan independensi; 16
(iii) Personel relevan lainnya di Kantor dan, jika relevan, jaringan 17
Kantor; dan 18
(iv) Pihak yang tunduk pada persyaratan independensi pada bagian 19
4A yang perlu melakukan tindakan yang tepat; 20
(d) Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan dampaknya terhadap 21
objektivitas Kantor dan kemampuan untuk menerbitkan laporan audit; 22
dan 23
(e) Bergantung pada signifikansi pelanggaran, menentukan: 24
(i) Apakah mengakhiri perikatan audit tersebut; atau 25
(ii) Apakah mungkin untuk melakukan tindakan yang memuaskan 26
untuk mengatasi konsekuensi pelanggaran tersebut dan apakah 27
tindakan tersebut dapat dilakukan dan tepat untuk keadaan 28
tersebut. 29
Dalam membuat keputusan tersebut, Kantor harus menerapkan 30
pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang 31
rasional dan memiliki informasi yang memadai, kemungkinan akan 32
menyimpulkan bahwa objektivitas Kantor akan dikompromikan, dan oleh 33
karena itu, Kantor tersebut tidak dapat menerbitkan laporan audit. 34
35
400.80-A1 Suatu pelanggaran terhadap persyaratan pada bagian ini dapat terjadi 36
meskipun Kantor memiliki kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk 37
memberikan keyakinan memadai bahwa independensi dapat dipertahankan. 38
Dalam keadaan tersebut mungkin perlu untuk mengakhiri perikatan audit 39
karena pelanggaran tersebut. 40
41
400.80-A2 Signifikansi dan dampak dari pelanggaran terhadap objektivitas Kantor dan 42
kemampuan untuk menerbitkan laporan audit akan bergantung pada faktor 43
seperti: 44
• Sifat dan durasi pelanggaran. 45
• Jumlah dan sifat dari setiap pelanggaran sebelumnya berkaitan dengan 46
perikatan audit berjalan. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
113
• Apakah anggota tim audit memiliki pengetahuan tentang kepentingan 1
atau hubungan yang memunculkan pelanggaran. 2
• Apakah individu yang memunculkan pelanggaran adalah anggota tim 3
audit atau individu lain yang disyaratkan untuk mematuhi persyaratan 4
independensi. 5
• Jika pelanggaran berkaitan dengan anggota tim audit, peran individu 6
tersebut. 7
• Jika pelanggaran muncul karena pemberian suatu jasa profesional, 8
dampak jasa tersebut, jika ada, pada catatan akuntansi atau jumlah 9
yang dicatat dalam laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh 10
Kantor tersebut. 11
• Luasnya ancaman kepentingan pribadi, ancaman advokasi, ancaman 12
intimidasi, atau ancaman lain yang muncul karena pelanggaran 13
tersebut. 14
15
400.80-A3 Bergantung pada signifikansi pelanggaran, contoh tindakan yang mungkin 16
dipertimbangkan Kantor untuk mengatasi pelanggaran secara memuaskan 17
termasuk: 18
• Mengeluarkan individu yang relevan dari tim audit. 19
• Menugaskan individu yang berbeda untuk melakukan penelaahan 20
tambahan terhadap pekerjaan audit yang terkena dampak atau untuk 21
melakukan kembali pekerjaan tersebut sejauh yang diperlukan. 22
• Merekomendasikan agar klien audit melibatkan Kantor lain yang tepat 23
untuk menelaah atau melakukan kembali pekerjaan audit yang terkena 24
dampak sejauh yang diperlukan. 25
• Jika pelanggaran terkait dengan jasa non-asurans yang memengaruhi 26
catatan akuntansi atau jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan, 27
menugaskan Kantor lain untuk mengevaluasi hasil jasa non-asurans 28
atau menugaskan Kantor lain untuk melakukan kembali jasa non-29
asurans sejauh yang diperlukan yang memungkinkan Kantor lain untuk 30
bertanggung jawab atas jasa tersebut. 31
32
P400.81 Jika Kantor menentukan bahwa tindakan tidak dapat dilakukan untuk 33
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran secara memuaskan, maka Kantor 34
harus, sesegera mungkin, menginformasikan kepada pihak yang melakukan 35
perikatan dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 36
sebagaimana mestinya. Kantor juga harus mengambil langkah yang 37
diperlukan untuk mengakhiri perikatan asurans sesuai dengan persyaratan 38
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang relevan untuk mengakhiri 39
perikatan asurans. 40
41
P400.82 Jika Kantor menentukan bahwa tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi 42
konsekuensi dari pelanggaran secara memuaskan, maka Kantor harus 43
mendiskusikan dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola: 44
(a) Signifikansi pelanggaran tersebut, termasuk sifat dan durasi; 45
(b) Bagaimana pelanggaran terjadi dan bagaimana hal tersebut 46
diidentifikasi; 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
114
(c) Tindakan yang diusulkan atau dilakukan dan mengapa tindakan 1
tersebut akan memuaskan untuk mengatasi konsekuensi dari 2
pelanggaran dan memungkinkan Kantor menerbitkan laporan audit; 3
(d) Kesimpulan bahwa, dalam pertimbangan profesional Kantor, 4
objektivitas tidak dikompromikan dan alasan kesimpulan tersebut; dan 5
(e) Setiap langkah yang diusulkan atau dilakukan oleh Kantor untuk 6
mengurangi atau menghindari risiko terjadinya pelanggaran lebih lanjut. 7
Diskusi lebih lanjut harus dilakukan sesegera mungkin kecuali alternatif waktu 8
ditentukan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk 9
pelaporan pelanggaran yang kurang signifikan. 10
11
Komunikasi Pelanggaran dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola 12
13
400.83-A1 Paragraf P300.9 dan P300.10 menetapkan persyaratan yang berkenaan 14
dengan komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 15
16
P800.84 Sehubungan dengan pelanggaran, Kantor harus berkomunikasi secara 17
tertulis kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola: 18
(a) Semua hal yang dibahas sesuai dengan paragraf P400.82 dan 19
mendapat persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata 20
kelola yang tindakannya dapat, atau telah, dilakukan telah memuaskan 21
dalam mengatasi konsekuensi dari pelanggaran tersebut; dan 22
(b) Penjelasan tentang: 23
(i) Kebijakan dan prosedur Kantor yang relevan dengan pelanggaran 24
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa 25
independensi dipertahankan; dan 26
(ii) Setiap langkah yang dilakukan Kantor tersebut untuk mengurangi 27
atau menghindari risiko terjadinya pelanggaran lebih lanjut. 28
29
P400.85 Jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak menyetujui terhadap 30
tindakan yang diajukan oleh Kantor sesuai dengan paragraf P400.80(e)(ii) 31
secara memuaskan dapat mengurangi konsekuensi pelanggaran tersebut, 32
maka Kantor harus melakukan langkah yang diperlukan untuk mengakhiri 33
perikatan audit sesuai dengan paragraf P400.81. 34
35
Pelanggaran Sebelum Laporan Audit Diterbitkan 36
37
P400.86 Jika pelanggaran terjadi sebelum laporan audit diterbitkan, maka Kantor 38
harus mematuhi ketentuan bagian 4A dalam pengevaluasian signifikansi 39
pelanggaran dan dampaknya terhadap objektivitas Kantor tersebut dan 40
kemampuannya untuk menerbitkan laporan audit pada periode berjalan. 41
42
P400.87 Kantor juga harus: 43
(a) Mempertimbangkan dampak dari pelanggaran, jika ada, terhadap 44
objektivitas Kantor dalam kaitannya dengan laporan audit yang 45
diterbitkan sebelumnya, dan kemungkinan penarikan laporan audit 46
tersebut; dan 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
115
(b) Mendiskusikan permasalahan tersebut dengan pihak yang bertanggung 1
jawab atas tata kelola. 2
3
Dokumentasi 4
5
P400.88 Dalam mematuhi persyaratan paragraf P400.80 hingga P400.87, Kantor 6
harus mendokumentasikan: 7
(a) Pelanggaran; 8
(b) Tindakan yang dilakukan; 9
(c) Keputusan kunci yang dibuat; 10
(d) Semua hal yang didiskusikan dengan pihak yang bertanggung jawab 11
atas tata kelola; dan 12
(e) Setiap diskusi dengan asosiasi profesi atau otoritas pengawas atau 13
regulator. 14
15
P400.89 Jika melanjutkan perikatan audit, maka Kantor harus mendokumentasikan: 16
(a) Kesimpulan bahwa, dalam pertimbangan profesional Kantor, 17
objektivitas belum dikompromikan; dan 18
(b) Alasan mengapa tindakan yang dilakukan telah memuaskan untuk 19
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran sehingga Kantor dapat 20
menerbitkan laporan audit. 21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
116
SEKSI 410 1
2
IMBALAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
410.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
410.2 Sifat dan level atas imbalan atau jenis remunerasi lain dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi ini menetapkan 13
persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan 14
kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Besaran Relatif Imbalan 19
20
Semua Klien Audit 21
22
410.3-A1 Ketika total imbalan yang dihasilkan dari suatu klien audit dari Kantor yang 23
menyatakan opini audit merupakan sebagian besar dari total imbalan Kantor 24
tersebut, maka ketergantungan terhadap klien tersebut dan kekhawatiran 25
akan kehilangan klien tersebut akan memunculkan ancaman kepentingan 26
pribadi atau ancaman intimidasi. 27
28
410.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman termasuk: 29
• Struktur operasi Kantor. 30
• Apakah Kantor sudah mapan atau baru berdiri. 31
• Signifikansi klien secara kualitatif dan/atau kuantitatif terhadap Kantor. 32
33
410.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 34
ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi adalah meningkatkan 35
basis klien Kantor untuk mengurangi ketergantungan pada klien audit. 36
37
410.3-A4 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga muncul ketika 38
imbalan yang dihasilkan oleh Kantor dari suatu klien audit mencerminkan 39
sebagian besar pendapatan dari satu rekan atau satu divisi dari Kantor 40
tersebut. 41
42
410.3-A5 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk: 43
• Signifikansi klien tersebut secara kualitatif dan/atau kuantitatif bagi 44
rekan atau divisi. 45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
117
• Sejauh mana besaran kompensasi dari rekan, atau para rekan dalam 1
divisi tersebut, bergantung pada imbalan yang dihasilkan dari klien 2
tersebut. 3
4
410.3-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 5
kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi mencakup: 6
• Meningkatkan basis klien dari rekan atau divisi tersebut untuk 7
mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut. 8
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam perikatan 9
audit untuk menelaah pekerjaan. 10
11
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 12
13
P410.4 Apabila klien audit adalah entitas dengan akuntabilitas publik dan, selama 14
dua tahun berturut-turut, total imbalan dari klien tersebut dan entitas 15
berelasinya mencerminkan lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima 16
oleh Kantor yang menerbitkan opini atas laporan keuangan klien, Kantor 17
harus: 18
(a) Mengungkapkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola 19
klien audit mengenai fakta bahwa total imbalan tersebut mencerminkan 20
lebih dari 15% dari total imbalan yang diterima oleh Kantor tersebut; 21
dan 22
(b) Mendiskusikan apakah salah satu tindakan berikut dapat merupakan 23
pengamanan untuk mengatasi ancaman yang muncul atas total imbalan 24
yang diterima Kantor dari klien, dan jika demikian, menerapkan: 25
(i) Sebelum opini audit pada tahun kedua atas laporan keuangan 26
diterbitkan, Anggota yang bukan merupakan bagian dari Kantor 27
yang menerbitkan opini atas laporan keuangan, melakukan 28
penelaahan pengendalian mutu perikatan terhadap perikatan 29
tersebut; atau asosiasi profesi melakukan penelaahan atas 30
perikatan yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu 31
perikatan (“penelaahan prapenerbitan”); atau 32
(ii) Setelah opini audit pada tahun kedua atas laporan keuangan 33
diterbitkan, dan sebelum opini audit pada tahun ketiga atas 34
laporan keuangan diterbitkan, Anggota yang bukan anggota dari 35
Kantor yang menyatakan opini atas laporan keuangan, atau 36
asosiasi profesi melakukan penelaahan terhadap audit tahun 37
kedua yang setara dengan penelaahan pengendalian mutu 38
perikatan (“penelaahan pascapenerbitan”). 39
40
P410.5 Ketika total imbalan yang dijelaskan dalam paragraf P410.4 secara signifikan 41
melebihi 15%, Kantor harus menentukan apakah level ancaman seperti 42
penelaahan pascapenerbitan tidak akan menurunkan ancaman pada level 43
yang dapat diterima. Jika demikian, Kantor tersebut harus melakukan 44
penelaahan prapenerbitan. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
118
1
P410.6 Jika imbalan yang dijelaskan dalam paragraf P410.4 terus berlanjut melebihi 2
15%, Kantor tersebut setiap tahun harus: 3
(a) Mengungkapkan dan berdiskusi dengan pihak yang bertanggung jawab 4
atas tata kelola mengenai hal tersebut yang diatur dalam paragraf 5
P410.4; dan 6
(b) Mematuhi paragraf P410.4(b) dan P410.5. 7
8
Imbalan yang Telah Lewat Jatuh Tempo 9
10
410.7-A1 Ancaman kepentingan pribadi mungkin muncul jika sebagian imbalan yang 11
signifikan belum dibayar sebelum laporan audit tahun berikutnya diterbitkan. 12
Secara umum diharapkan bahwa Kantor akan mensyaratkan pembayaran 13
imbalan tersebut sebelum laporan audit tersebut diterbitkan. Persyaratan dan 14
materi aplikasi yang diatur dalam Seksi 511 terkait dengan pinjaman dan 15
jaminan mungkin juga berlaku untuk situasi ketika terdapat imbalan yang 16
belum dibayar. 17
18
410.7-A2 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 19
ancaman kepentingan pribadi termasuk: 20
• Memperoleh sebagian pembayaran dari imbalan yang telah lewat jatuh 21
tempo. 22
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam perikatan 23
audit untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan. 24
25
P410.8 Ketika bagian imbalan signifikan telah jatuh tempo dari suatu klien audit 26
masih tidak dibayar dalam jangka waktu yang lama, Kantor harus 27
menentukan: 28
(a) Apakah imbalan yang telah lewat jatuh tempo setara dengan suatu 29
pinjaman kepada klien; dan 30
(b) Apakah tepat bagi Kantor untuk ditunjuk kembali atau melanjutkan 31
perikatan audit. 32
33
Imbalan Kontinjen 34
35
410.9-A1 Imbalan kontinjen adalah imbalan yang dihitung berdasarkan hasil transaksi 36
atau hasil dari jasa yang dihitung berdasarkan basis yang ditentukan 37
sebelumnya. Imbalan kontinjen yang dibebankan melalui perantara adalah 38
suatu imbalan kontinjen tidak langsung. Pada seksi ini, imbalan tidak 39
dianggap sebagai imbalan kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau 40
otoritas publik lainnya. 41
42
P410.10 Kantor tidak boleh membebankan suatu imbalan kontinjen, baik secara 43
langsung atau tidak langsung untuk suatu perikatan audit. 44
45
P410.11 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh membebankan suatu imbalan 46
kontinjen, baik secara langsung atau tidak langsung untuk jasa non-asurans 47
yang diberikan kepada suatu klien audit, jika: 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
119
(a) Imbalan dikenakan oleh Kantor yang menyatakan opini atas laporan 1
keuangan dan imbalan tersebut material atau diharapkan material bagi 2
kantor tersebut; 3
(b) Imbalan dikenakan oleh suatu jaringan Kantor yang terlibat suatu 4
bagian signifikan dari audit dan imbalan tersebut material atau 5
diharapkan menjadi material bagi Kantor tersebut; atau 6
(c) Hasil dari jasa non-asurans, dan oleh karena jumlah imbalan tersebut, 7
bergantung pada suatu pertimbangan kontemporer atau masa depan 8
yang berkaitan dengan audit atas jumlah yang material dalam laporan 9
keuangan. 10
11
410.12-A1 Paragraf P410.10 dan P410.11 melarang Kantor atau jaringan Kantor untuk 12
menyepakati pengaturan imbalan kontinjen tertentu dengan klien audit. 13
Bahkan jika pengaturan imbalan kontinjen tidak dilarang pada saat 14
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, maka ancaman 15
kepentingan pribadi mungkin masih muncul. 16
17
410.12-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level dari suatu ancaman tersebut 18
termasuk: 19
• Rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima. 20
• Apakah otoritas yang berwenang menentukan hasil sebagai basis 21
imbalan kontinjen. 22
• Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang 23
dilakukan oleh Kantor dan dasar remunerasi. 24
• Sifat dari jasa. 25
• Pengaruh dari peristiwa atau transaksi terhadap laporan keuangan. 26
27
410.12-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 28
kepentingan pribadi termasuk: 29
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam melakukan 30
jasa non-asurans untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan oleh 31
Kantor. 32
• Memperoleh perjanjian tertulis pada awal perikatan dengan klien 33
sebagai basis penentuan remunerasi. 34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
120
SEKSI 411 1
2
KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN EVALUASI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
411.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
411.2 Suatu kebijakan evaluasi atau kompensasi Kantor dapat memunculkan suatu 12
ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini mengatur persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
411.3-A1 Ketika seorang anggota tim audit untuk suatu klien audit tertentu dievaluasi 21
atau diberi kompensasi berdasarkan penjualan jasa non-asurans kepada klien 22
audit tersebut, level ancaman kepentingan pribadi akan bergantung pada: 23
(a) Berapa proporsi kompensasi atau evaluasi didasarkan pada penjualan 24
jasa tersebut; 25
(b) Peran individu dalam tim audit; dan 26
(c) Apakah penjualan jasa non-asurans tersebut memengaruhi keputusan 27
promosi. 28
29
411.3-A2 Contoh tindakan yang mungkin menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 30
tersebut termasuk: 31
• Merevisi rencana kompensasi atau proses evaluasi untuk individu 32
tersebut. 33
• Mengeluarkan individu tersebut dari tim audit. 34
35
411.3-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 36
kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat untuk 37
menelaah pekerjaan anggota tim audit. 38
39
P411.4 Kantor tidak boleh mengevaluasi atau memberi kompensasi kepada seorang 40
rekan audit utama berdasarkan keberhasilan rekan tersebut dalam menjual 41
jasa non-asurans kepada klien audit rekan tersebut. Pengaturan tersebut 42
tidak menghalangi pengaturan pembagian keuntungan normal antara para 43
rekan dari suatu Kantor. 44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
121
SEKSI 420 1
2
HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
420.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang dijelaskan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
420.2 Menerima hadiah dan keramahtamahan dari klien audit dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi, kepentingan kedekatan, atau intimidasi. Seksi 13
ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
Persyaratan dan Materi Aplikasi 17
18
P420.3 Kantor, jaringan Kantor, atau anggota tim audit tidak boleh menerima hadiah 19
dan keramahtamahan dari klien audit, kecuali nilainya kecil dan tidak 20
berdampak. 21
22
420.3-A1 Jika Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit menawarkan atau 23
menerima bujukan kepada atau dari klien audit, maka persyaratan dan materi 24
aplikasi yang dijelaskan pada Seksi 340 berlaku dan ketidakpatuhan terhadap 25
persyaratan tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi. 26
27
420.3-A2 Persyaratan yang dijelaskan pada Seksi 340 yang berkaitan dengan 28
penawaran atau penerimaan bujukan tidak memungkinkan Kantor, jaringan 29
Kantor, atau anggota tim audit untuk menerima hadiah dan keramahtamahan 30
memiliki intensi untuk memengaruhi perilaku secara tidak patut bahkan jika 31
nilainya kecil dan tidak berdampak. 32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
122
SEKSI 430 1
2
LITIGASI AKTUAL ATAU ANCAMAN LITIGASI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
430.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur dalam Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
430.2 Ketika litigasi dengan klien audit terjadi, atau kemungkinan besar, ancaman 12
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Seksi ini mengatur 13
materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja 14
konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
430.3-A1 Hubungan antara manajemen klien dan anggota tim audit harus digambarkan 21
dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap mengenai semua 22
aspek dari operasi bisnis klien. Posisi berseberangan mungkin merupakan 23
hasil dari litigasi aktual atau litigasi yang mengancam antara klien audit dan 24
Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit. Posisi berseberangan tersebut 25
dapat memengaruhi kemauan manajemen untuk membuat pengungkapan 26
lengkap dan memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman 27
intimidasi. 28
29
430.3-A2 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk: 30
• Materialitas dari litigasi. 31
• Apakah litigasi berkaitan dengan perikatan audit sebelumnya. 32
33
430.3-A3 Jika litigasi melibatkan anggota tim audit, contoh tindakan yang dapat 34
menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi 35
tersebut adalah dengan mengeluarkan individu tersebut dari tim audit. 36
37
430.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 38
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi adalah dengan menugaskan 39
penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan. 40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
123
SEKSI 510 1
2
KEPENTINGAN KEUANGAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
510.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
510.2 Memiliki kepentingan keuangan pada klien audit dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
510.3-A1 Kepentingan keuangan dapat dimiliki baik secara langsung atau tidak 21
langsung melalui perantara seperti sarana investasi kolektif, estate, atau trust. 22
Ketika seorang pemilik manfaat memiliki pengendalian terhadap perantara 23
atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, kode etik ini 24
mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung. 25
Sebaliknya, ketika pemilik manfaat tidak memiliki pengendalian terhadap 26
perantara atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, 27
kode etik ini mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat 28
tidak langsung. 29
30
510.3-A2 Seksi ini memuat referensi tentang “materialitas” dari suatu kepentingan 31
keuangan. Dalam penentuan apakah kepentingan tersebut material bagi 32
individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti 33
perlu dipertimbangkan. 34
35
510.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi 36
yang muncul karena memiliki kepentingan keuangan terhadap klien audit 37
mencakup: 38
• Peran individu yang memiliki kepentingan keuangan. 39
• Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung. 40
• Materialitas dari kepentingan keuangan. 41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
124
Kepentingan Keuangan Kantor, Jaringan Kantor, Anggota Tim Audit, dan Lainnya 1
2
P510.4 Tunduk pada paragraf P510.5, kepentingan keuangan langsung atau 3
kepentingan keuangan tidak langsung yang material atas klien audit tidak 4
boleh dimiliki oleh: 5
(a) Kantor atau jaringan Kantor; 6
(b) Anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti dari individu 7
tersebut; 8
(c) Rekan lain pada kantor yang merupakan tempat rekan perikatan untuk 9
berpraktik dalam kaitannya dengan perikatan audit tersebut, atau 10
anggota keluarga inti dari rekan lainnya; atau 11
(d) Rekan atau karyawan manajerial lain yang memberikan jasa selain 12
audit kepada klien audit, kecuali keterlibatan individu tersebut minimal, 13
atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut. 14
15
510.4-A1 Divisi sebagai tempat berpraktik rekan perikatan dalam kaitannya dengan 16
perikatan audit tidak selalu merupakan divisi rekan tersebut yang menerima 17
perikatan. Ketika rekan perikatan berbeda lokasi kantornya dari anggota tim 18
audit lainnya, pertimbangan profesional diharuskan untuk menentukan divisi 19
sebagai tempat rekan tersebut berpraktik dalam kaitannya dengan perikatan. 20
21
P510.5 Sebagai pengecualian dari paragraf P510.4, seorang anggota keluarga inti 22
yang diidentifikasi dalam subparagraf P510.4(c) atau (d) dapat memiliki 23
kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung dalam suatu klien audit, 24
sepanjang: 25
(a) Anggota keluarga tersebut menerima kepentingan keuangan karena 26
hak dari hubungan kerja, sebagai contoh melalui program pensiun atau 27
program opsi saham, dan, ketika diperlukan, kantor mengatasi 28
ancaman yang muncul karena kepentingan keuangan tersebut; dan 29
(b) Anggota keluarga melepas atau mengabaikan kepentingan keuangan 30
tersebut sesegera mungkin ketika anggota keluarga memiliki atau 31
memperoleh hak untuk melakukannya, atau dalam hal kasus opsi 32
saham, ketika anggota keluarga memperoleh hak untuk menggunakan 33
opsi tersebut. 34
35
Kepentingan Keuangan Pada Entitas Pengendali Klien Audit 36
37
P510.6 Ketika entitas memiliki kepentingan pengendali terhadap klien audit dan klien 38
audit tersebut adalah material bagi entitas, baik Kantor, jaringan Kantor, 39
anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, 40
tidak boleh memiliki kepentingan keuangan yang material, baik secara 41
langsung atau tidak langsung terhadap entitas tersebut. 42
43
Kepentingan Keuangan sebagai Wali Amanat 44
45
P510.7 Paragraf P510.4 juga berlaku untuk kepentingan keuangan pada klien audit 46
yang dimiliki dalam suatu trust ketika Kantor, jaringan Kantor, atau individu 47
bertindak sebagai wali amanat, kecuali: 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
125
(a) Tidak satupun pihak berikut adalah penerima manfaat dari trust, yaitu: 1
wali amanat, anggota tim audit atau setiap anggota keluarga inti dari 2
individu tersebut, Kantor atau jaringan Kantor tersebut; 3
(b) Kepentingan pada klien audit yang dimiliki oleh trust tidak material bagi 4
trust tersebut; 5
(c) Trust tidak dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap klien audit; 6
dan 7
(d) Tidak satupun pihak berikut ini dapat memengaruhi secara signifikan 8
keputusan investasi yang melibatkan kepentingan keuangan pada klien 9
audit, yaitu: wali amanat, anggota tim audit atau setiap anggota 10
keluarga inti dari individu, Kantor, atau jaringan Kantor tersebut. 11
12
Kepentingan Keuangan yang Sama dengan Klien Audit 13
14
P510.8 (a) Kantor, atau jaringan Kantor, atau seorang anggota tim audit, atau 15
setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut tidak boleh memiliki 16
kepentingan keuangan pada suatu entitas ketika klien audit juga 17
memiliki kepentingan keuangan pada entitas tersebut, kecuali: 18
(i) Kepentingan keuangan tersebut tidak material bagi Kantor, 19
jaringan Kantor, anggota tim audit dan anggota keluarga inti dari 20
individu, serta klien audit, jika dapat diterapkan; atau 21
(ii) Klien audit tidak dapat menggunakan pengaruh signifikan 22
terhadap entitas tersebut. 23
(b) Sebelum individu yang memiliki kepentingan keuangan sebagaimana 24
diuraikan dalam paragraf P510.8(a) menjadi anggota tim audit, individu 25
atau anggota keluarga inti dari individu tersebut harus: 26
(i) Melepas kepentingan tersebut; atau 27
(ii) Melepas sebagian dari kepentingan tersebut sehingga 28
kepentingan yang tersisa tidak lagi material. 29
30
Kepentingan Keuangan yang Diterima secara Tidak Sengaja 31
32
P510.9 Jika Kantor, jaringan Kantor, rekan, karyawan dari Kantor dan/atau jaringan 33
Kantor, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, menerima 34
suatu kepentingan keuangan langsung atau suatu kepentingan keuangan 35
tidak langsung yang material pada suatu klien audit melalui warisan, hadiah, 36
hasil dari merger, atau dalam keadaan yang serupa dan kepentingan tersebut 37
tidak diperkenankan untuk dimiliki berdasarkan seksi ini, maka: 38
(a) Jika kepentingan tersebut diterima oleh Kantor, jaringan Kantor, 39
seorang anggota tim audit atau anggota keluarga inti dari individu, atau 40
dalam jumlah cukup dari suatu kepentingan keuangan tidak langsung 41
harus dilepas sehingga kepentingan yang tersisa tidak lagi material; 42
atau 43
(b) (i) Jika kepentingan keuangan diterima oleh seorang individu 44
yangbukan merupakan anggota tim audit, atau oleh anggota keluarga 45
inti dari individu, kepentingan keuangan harus dilepas sesegera 46
mungkin, atau dalam jumlah cukup harus dilepas sehingga kepentingan 47
tersebut tidak lagi material; dan 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
126
(ii) Menunda pelepasan kepentingan keuangan, jika perlu Kantor harus 1
mengatasi ancaman yang muncul. 2
3
Kepentingan Keuangan dalam Keadaan Lain 4
5
Keluarga Inti 6
7
510.10-A1 Suatu ancaman kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi dapat muncul 8
jika anggota tim audit atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, 9
Kantor atau jaringan Kantor memiliki kepentingan keuangan pada suatu 10
entitas ketika direktur, komisaris, pejabat eksekutif, atau pemilik-pengendali 11
atas klien audit juga diketahui memiliki kepentingan keuangan dalam entitas 12
tersebut. 13
14
510.10-A2 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk: 15
• Peran individu dalam tim audit. 16
• Apakah kepemilikan entitas tertutup atau dimiliki secara luas. 17
• Apakah kepentingan memungkinkan investor untuk mengendalikan atau 18
secara signifikan memengaruhi entitas. 19
• Materialitas dari kepentingan keuangan. 20
21
510.10-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 22
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan 23
anggota tim audit yang memiliki kepentingan keuangan tersebut dari tim audit. 24
25
510.10-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 26
kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat untuk 27
menelaah pekerjaan dari anggota tim audit. 28
29
Keluarga Dekat 30
31
510.10-A5 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika anggota tim audit 32
mengetahui bahwa anggota keluarga dekat memiliki kepentingan keuangan 33
langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang material terhadap 34
klien audit. 35
36
510.10-A6 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 37
• Sifat hubungan antara anggota tim audit dengan anggota keluarga 38
dekat. 39
• Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung. 40
• Materialitas dari kepentingan keuangan bagi anggota keluarga dekat. 41
42
510.10-A7 Contoh tindakan yang mungkin menghilangkan ancaman kepentingan 43
tersebut termasuk: 44
• Melepas semua kepentingan keuangan anggota keluarga dekat 45
sesegera mungkin, atau cukup melepas kepentingan keuangan tidak 46
langsung sehingga kepentingan yang tersisa tidak material. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
127
• Mengeluarkan individu dari tim audit. 1
2
510.10-A8 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 3
ancaman kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang 4
tepat untuk menelaah pekerjaan anggota tim audit. 5
6
Individu Lain 7
8
510.10-A9 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika anggota tim audit 9
mengetahui bahwa kepentingan keuangan pada klien audit dimiliki oleh 10
individu seperti: 11
• Rekan dan karyawan profesional Kantor atau jaringan Kantor, termasuk 12
individu yang secara khusus tidak diizinkan untuk memiliki kepentingan 13
keuangan seperti diatur dalam paragraf P510.4, atau anggota keluarga 14
inti dari pihak tersebut. 15
• Individu yang memiliki kedekatan hubungan pribadi dengan anggota tim 16
audit. 17
18
510.10-A10 Faktor yang relevan dalam pengevaluasian level ancaman tersebut termasuk: 19
• Struktur organisasi, operasi, dan pelaporan Kantor. 20
• Sifat hubungan antara individu dan anggota tim audit. 21
22
510.10-A11 Contoh tindakan yang mungkin menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 23
adalah dengan mengeluarkan anggota tim yang memiliki hubungan personal 24
dari tim audit. 25
26
510.10-A12 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 27
kepentingan pribadi termasuk: 28
• Mengeluarkan anggota tim audit dalam pengambilan keputusan 29
signifikan terkait perikatan audit. 30
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan anggota 31
tim audit. 32
33
Program Manfaat Pensiun Kantor atau Jaringan Kantor 34
35
510.10-A13 Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika program manfaat 36
pensiun Kantor atau jaringan Kantor memiliki kepentingan keuangan yang 37
material, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu klien 38
audit. 39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
128
SEKSI 511 1
2
PINJAMAN DAN JAMINAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
511.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
511.2 Pinjaman atau jaminan atas pinjaman dengan klien audit dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
511.3-A1 Seksi ini berisi referensi tentang “materialitas” atas pinjaman atau jaminan. 21
Dalam menentukan apakah pinjaman atau jaminan tersebut material bagi 22
seorang individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota 23
keluarga inti dapat diperhitungkan. 24
25
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Audit 26
27
P511.4 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau keluarga inti tidak boleh 28
memberikan atau menjaminkan suatu pinjaman kepada klien audit kecuali 29
pinjaman atau jaminan tersebut tidak material untuk: 30
(a) Kantor, jaringan Kantor, atau individu yang memberikan atau 31
menjaminkan suatu jaminan, jika dapat diterapkan; dan 32
(b) Klien. 33
34
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Audit berupa Bank atau Institusi Serupa 35
36
P511.5 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau keluarga inti, tidak boleh 37
menerima pinjaman, atau memberikan jaminan suatu pinjaman, dari klien 38
audit yang merupakan bank atau institusi serupa, kecuali pinjaman atau 39
jaminan tersebut dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan ketentuan 40
pinjaman yang normal. 41
42
511.5-A1 Contoh pinjaman termasuk kredit kepemilikan properti, cerukan bank, kredit 43
mobil, dan kartu kredit. 44
45
511.5-A2 Bahkan jika Kantor atau jaringan Kantornya menerima pinjaman dari klien 46
audit yang merupakan bank atau institusi serupa berdasarkan prosedur, 47
persyaratan dan ketentuan pinjaman yang normal, maka pinjaman tersebut 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
129
dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi jika pinjaman tersebut 1
material bagi klien audit atau Kantor yang menerima pinjaman. 2
3
511.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 4
kepentingan pribadi adalah memiliki penelaah yang tepat, yang bukan 5
merupakan anggota tim audit, dari jaringan Kantor yang bukan penerima 6
manfaat pinjaman. 7
8
Rekening Simpanan atau Rekening Pialang 9
10
P511.6 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau setiap keluarga inti dari 11
individu tersebut, tidak boleh memiliki simpanan atau rekening pialang pada 12
klien audit yang merupakan bank, pialang, atau institusi serupa, kecuali 13
simpanan atau rekening tersebut dimiliki berdasarkan ketentuan komersial 14
yang normal. 15
16
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Audit Bukan Bank atau Institusi Serupa 17
18
P511.7 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau setiap keluarga inti dari 19
individu tersebut, tidak boleh menerima pinjaman dari atau memiliki pinjaman 20
yang dijaminkan oleh klien audit yang bukan bank atau institusi yang serupa, 21
kecuali pinjaman atau jaminan tidak material untuk: 22
(a) Kantor, jaringan Kantor, atau individu yang menerima pinjaman atau 23
jaminan, jika dapat diterapkan; dan 24
(b) Klien. 25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
130
SEKSI 520 1
2
HUBUNGAN BISNIS 3
4
PENDAHULUAN 5
6
520.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
520.2 Hubungan bisnis yang erat dengan klien audit atau manajemennya dapat 12
memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi 13
ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
520.3-A1 Seksi ini berisi referensi tentang “materialitas” atas kepentingan keuangan 21
dan “signifikansi” dari hubungan bisnis. Dalam penentuan apakah suatu 22
kepentingan keuangan adalah material bagi seorang individu, maka 23
gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti individu dapat 24
dipertimbangkan. 25
26
520.3-A2 Contoh hubungan bisnis yang dekat muncul dari hubungan komersial atau 27
kepentingan keuangan umum meliputi: 28
• Memiliki kepentingan keuangan dalam usaha ventura bersama dengan 29
klien atau pemegang saham pengendali, direktur, komisaris atau 30
pejabat eksekutif, atau individu lain yang melakukan aktivitas manajerial 31
senior untuk klien tersebut. 32
• Pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk 33
dari Kantor atau jaringan Kantor dengan satu atau lebih jasa atau 34
produk dari klien dan memasarkan paket dengan referensi kepada 35
kedua belah pihak. 36
• Pengaturan distribusi atau pemasaran yang mencakup kesepakatan 37
bahwa Kantor atau jaringan Kantor mendistribusikan atau memasarkan 38
produk atau jasa klien, atau klien tersebut mendistribusikan atau 39
memasarkan produk atau jasa Kantor atau jaringan Kantor. 40
41
Hubungan Bisnis Kantor, Jaringan Kantor, Anggota Tim Audit, atau Keluarga Inti 42
43
P520.4 Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim audit tidak boleh memiliki hubungan 44
bisnis yang erat dengan klien audit atau manajemennya, kecuali jika 45
kepentingan keuangan tersebut tidak material dan hubungan bisnis tidak 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
131
signifikan terhadap klien atau manajemennya dan Kantor, jaringan Kantor 1
atau anggota tim audit, jika dapat diterapkan. 2
3
520.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi mungkin muncul jika 4
terdapat hubungan bisnis yang erat antara klien audit atau manajemennya 5
dan keluarga inti anggota tim audit. 6
7
Kepentingan yang Sama dalam Entitas Tertutup 8
9
P520.5 Kantor, jaringan Kantor, anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti 10
dari individu tersebut tidak boleh memiliki hubungan bisnis yang melibatkan 11
kepemilikan atas suatu kepentingan dalam entitas tertutup ketika klien audit, 12
direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien, atau kelompok apa pun 13
darinya, juga memiliki kepentingan dalam entitas tersebut, kecuali: 14
(a) Hubungan bisnis yang tidak signifikan berlaku terhadap Kantor, jaringan 15
Kantor, atau individu jika dapat diterapkan, dan klien; 16
(b) Kepentingan keuangan tidak material bagi investor atau kelompok 17
investor; dan 18
(c) Kepentingan keuangan tidak memberi investor, atau kelompok investor, 19
kemampuan untuk mengendalikan entitas yang dimiliki. 20
21
Pembelian Barang atau Jasa 22
23
520.6-A1 Pembelian barang dan jasa dari klien audit oleh Kantor, jaringan Kantor, 24
anggota tim audit, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut 25
biasanya tidak memunculkan ancaman terhadap independensi jika transaksi 26
tersebut dilakukan dalam transaksi bisnis yang normal dalam suatu transaksi 27
yang wajar. Namun demikian, transaksi tersebut mungkin berdasarkan sifat 28
dan besarnya dapat menciptakan ancaman kepentingan pribadi. 29
30
520.6-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 31
tersebut termasuk: 32
• Menghilangkan atau mengurangi besarnya transaksi. 33
• Mengeluarkan individu tersebut dari tim audit. 34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
132
SEKSI 521 1
2
HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
521.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
521.2 Hubungan keluarga atau pribadi dengan personel klien dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. 13
Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan 14
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
521.3-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi 21
dapat muncul dari hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara anggota 22
tim audit dan direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, atau bergantung 23
pada perannya, karyawan tertentu dari klien audit. 24
25
521.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 26
• Tanggung jawab individu dalam tim audit. 27
• Peran anggota keluarga atau individu lain dalam klien, dan kedekatan 28
hubungan. 29
30
Keluarga Inti Anggota Tim Audit 31
32
521.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi 33
muncul ketika anggota keluarga inti dari anggota tim audit adalah karyawan 34
yang memiliki posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan atas posisi 35
keuangan, kinerja keuangan atau arus kas klien. 36
37
521.4-A2 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 38
• Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti. 39
• Peran anggota tim audit. 40
41
521.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 42
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu 43
tersebut dari tim audit. 44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
133
521.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 2
mengatur tanggung jawab tim audit sehingga anggota tim audit tidak 3
berurusan dengan permasalahan yang menjadi dalam tanggung jawab 4
anggota keluarga inti. 5
6
P521.5 Individu keluarga inti tidak boleh berpartisipasi sebagai anggota tim audit 7
ketika atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut adalah: 8
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien audit; 9
(b) Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan atas 10
penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan 11
diberikan opini oleh kantor; atau 12
(c) Berada pada posisi seperti itu selama periode apapun yang dicakup 13
oleh perikatan atau laporan keuangan. 14
15
Keluarga Dekat Anggota Tim Audit 16
17
521.6-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi 18
muncul ketika anggota keluarga dekat tim audit adalah: 19
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau 20
(b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan 21
atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang 22
akan diberikan opini oleh Kantor. 23
24
521.6-A2 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut mencakup: 25
• Sifat hubungan antara anggota tim audit dan anggota keluarga dekat. 26
• Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat. 27
• Peran anggota tim audit. 28
29
521.6-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 30
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu 31
tersebut dari tim audit. 32
33
521.6-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 34
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 35
mengatur tanggung jawab tim audit sehingga anggota tim audit tidak 36
berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab anggota 37
keluarga dekat. 38
39
Hubungan Dekat Lainnya dari Anggota Tim Audit 40
41
P521.7 Anggota tim audit harus berkonsultasi sesuai dengan ketentuan dan prosedur 42
Kantor jika tim anggota tim audit memiliki hubungan dekat dengan individu 43
yang bukan merupakan anggota keluarga dekat atau keluarga langsung, 44
tetapi: 45
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit; atau 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
134
(b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan 1
atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang 2
akan diberikan opini oleh Kantor. 3
4
521.7-A1 Faktor relevan dalam mengevaluasi level kepentingan pribadi, ancaman 5
kedekatan, atau ancaman intimidasi yang muncul karena hubungan semacam 6
itu meliputi: 7
• Sifat hubungan antara individu dan anggota tim audit. 8
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. 9
• Peran anggota tim audit. 10
11
521.7-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 12
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu 13
tersebut dari tim audit. 14
15
521.7-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 16
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 17
mengatur tanggung jawab tim audit sehingga anggota tim audit tidak 18
berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab individu yang 19
merupakan anggota tim audit yang memiliki hubungan erat. 20
21
Hubungan Rekan dan Karyawan Kantor 22
23
P521.8 Rekan dan karyawan Kantor harus berkonsultasi sesuai dengan kebijakan 24
dan prosedur Kantor jika mereka mengetahui hubungan pribadi atau keluarga 25
antara: 26
(a) Seorang rekan atau karyawan dari Kantor atau jaringan Kantornya yang 27
bukan anggota tim audit; dan 28
(b) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit atau 29
karyawan klien audit dalam posisi memberi pengaruh yang signifikan 30
atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang 31
akan diberikan opini oleh Kantor. 32
33
521.8-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level kepentingan, ancaman 34
kedekatan, atau ancaman intimidasi yang muncul karena hubungan semacam 35
itu meliputi: 36
• Sifat hubungan antara rekan atau karyawan Kantor dan direktur, 37
komisaris, atau pejabat eksekutif atau karyawan klien. 38
• Level interaksi rekan atau karyawan Kantor dengan tim audit. 39
• Posisi rekan atau karyawan dalam Kantor. 40
• Posisi yang dimiliki individu dengan klien. 41
42
43
44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
135
521.8-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi meliputi: 2
• Menata tanggung jawab rekan atau karyawan untuk mengurangi 3
pengaruh potensial atas perikatan audit. 4
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah atas pekerjaan audit 5
terkait yang dilakukan. 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
136
SEKSI 522 1
2
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN AUDIT 3
4
PENDAHULUAN 5
6
522.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
522.2 Jika anggota tim audit baru saja menjabat sebagai direktur, komisaris, pejabat 12
eksekutif, atau karyawan dari klien audit, maka ancaman kepentingan pribadi, 13
ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan mungkin muncul. Seksi ini 14
menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 15
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 16
17
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 18
19
Jasa Selama Periode yang Dicakup oleh Laporan Audit 20
21
P522.3 Tim audit tidak boleh memasukkan individu yang selama periode yang 22
dicakup oleh laporan audit: 23
(a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif 24
dari klien audit; atau 25
(b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan 26
pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi klien atau 27
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 28
29
Jasa Sebelum Periode yang Dicakup oleh Laporan Audit 30
31
522.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi atau ancaman 32
kedekatan dapat muncul jika sebelum periode yang dicakup oleh laporan 33
audit, anggota tim audit: 34
(a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris atau pejabat dari klien 35
audit; atau 36
(b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan 37
pengaruh yang signifikan atas penyusunan catatan akuntansi klien atau 38
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 39
Misalnya, ancaman akan muncul jika keputusan yang dibuat atau pekerjaan 40
yang dilakukan oleh individu pada periode sebelumnya, saat dipekerjakan 41
oleh klien, harus dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari 42
perikatan audit kini. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
137
522.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut mencakup: 1
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. 2
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri dari klien. 3
• Peran anggota tim audit. 4
5
522.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 6
kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan 7
adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat dengan pekerjaan yang 8
dilakukan oleh anggota tim audit. 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
138
SEKSI 523 1
2
RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU PEJABAT EKSEKUTIF 3
KLIEN AUDIT 4
5
PENDAHULUAN 6
7
523.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 9
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
523.2 Merangkap jabatan sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien 13
audit dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman telaah 14
pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang 15
relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 16
tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif 21
22
P523.3 Rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh bertindak 23
sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien audit Kantor. 24
25
Sekretaris Perusahaan 26
27
P523.4 Rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantornya tidak boleh bertindak 28
sebagai Sekretaris Perusahaan untuk klien audit Kantor, kecuali: 29
(a) Praktik ini secara spesifik diizinkan berdasarkan peraturan perundang-30
undangan yang berlaku, peraturan, atau praktik profesional; 31
(b) Manajemen membuat semua keputusan yang relevan; dan 32
(c) Tugas dan aktivitas yang dilakukan terbatas pada aktivias yang bersifat 33
rutin dan administratif, seperti menyiapkan notulen dan menyiapkan 34
laporan kepada otoritas. 35
36
523.4-A1 Posisi Sekretaris perusahaan memiliki implikasi berbeda di berbagai 37
yurisdiksi. Tugas seorang sekretaris dapat berkisar dari: tugas administrasi 38
(seperti manajemen personalia dan pemeliharaan catatan dan dokumen 39
perusahaan) sampai tugas yang beragam, seperti memastikan bahwa 40
perusahaan mematuhi peraturan atau memberikan advis tentang 41
permasalahan tata kelola perusahaan. Secara umum posisi ini menyiratkan 42
hubungan yang erat dengan entitas. Oleh karena itu, ancaman muncul jika 43
rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor berfungsi sebagai sekretaris 44
perusahaan untuk klien audit. (Informasi lebih lanjut tentang penyediaan jasa 45
non-asurans untuk klien audit ditetapkan dalam Seksi 600, Ketentuan Jasa 46
Non-asurans untuk Klien Audit). 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
139
SEKSI 524 1
2
PEKERJAAN DENGAN KLIEN AUDIT 3
4
PENDAHULUAN 5
6
524.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
524.2 Hubungan kerja dengan klien audit dapat memunculkan ancaman 12
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. Seksi ini 13
menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan seperti itu. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Semua Klien Audit 19
20
524.3-A1 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat muncul jika salah satu 21
dari individu berikut ini menjadi anggota tim audit atau rekan Kantor atau 22
Jaringan Kantor: 23
• Direktur, komisaris atau pejabat eksekutif dari klien audit. 24
• Karyawan dengan posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan 25
atas penyusuan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang 26
akan diberikan opini oleh Kantor. 27
28
Pembatasan Mantan Rekan atau Anggota Tim Audit 29
30
P524.4 Kantor harus memastikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara 31
Kantor atau jaringan Kantor dan: 32
(a) Mantan rekan yang telah bergabung dengan klien audit Kantor; atau 33
(b) Mantan anggota tim audit yang telah bergabung dengan klien audit, jika 34
salah satu telah bergabung dengan klien audit sebagai: 35
(i) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau 36
(ii) Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan 37
atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan 38
yang akan diberikan opini oleh Kantor. 39
Hubungan yang signifikan yang masih ada antara Kantor atau jaringan Kantor 40
dan individu, kecuali: 41
(a) Individu tidak berhak atas manfaat atau pembayaran dari Kantor atau 42
jaringan Kantor yang tidak dibuat sesuai dengan pengaturan yang telah 43
ditentukan; 44
(b) Setiap jumlah terutang kepada individu tidak material untuk Kantor atau 45
jaringan Kantor; dan 46
(c) Individu tidak terus berpartisipasi atau tampak berpartisipasi dalam 47
bisnis Kantor atau aktivitas bisnis atau profesional Kantor. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
140
524.4-A1 Bahkan jika persyaratan paragraf P524.4 terpenuhi, maka ancaman 1
kedekatan atau ancaman intimidasi mungkin masih dapat muncul. 2
3
524.4-A2 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi juga dapat muncul jika mantan 4
rekan Kantor atau jaringan Kantor telah bergabung dengan entitas pada salah 5
satu posisi yang diuraikan dalam paragraf 524.3-A1 dan entitas tersebut 6
kemudian menjadi klien audit Kantor. 7
8
524.4-A3 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi: 9
• Posisi yang pernah dijabat individu di klien. 10
• Keterlibatan apapun yang dimiliki individu dengan tim audit. 11
• Rentang waktu sejak individu tersebut menjadi anggota tim audit atau 12
rekan Kantor atau jaringan Kantor. 13
• Posisi individu terdahulu dalam tim audit, Kantor atau jaringan Kantor. 14
Sebagai contoh, apakah individu tersebut bertanggung jawab untuk 15
mempertahankan kontak rutin dengan manajemen klien atau pihak 16
yang bertanggung jawab atas tata kelola. 17
18
524.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 19
kedekatan atau ancaman intimidasi tersebut meliputi: 20
• Memodifikasi rencana audit. 21
• Menugaskan kepada individu tim audit yang memiliki pengalaman 22
cukup, dibandingkan individu yang pernah bergabung dengan klien. 23
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan anggota 24
tim audit sebelumnya. 25
26
Anggota Tim Audit Mengerjakan Pekerjaan dengan Klien 27
28
P524.5 Kantor atau jaringan Kantor harus memiliki kebijakan dan prosedur yang 29
mensyaratkan anggota tim audit untuk menginformasikan kepada Kantor atau 30
jaringan Kantor ketika menegosiasikan pekerjaan dengan klien audit. 31
32
524.5-A1 Ancaman kepentingan pribadi muncul ketika anggota tim audit berpartisipasi 33
dalam perikatan audit setelah mengetahui bahwa anggota tim audit akan, 34
atau mungkin, bergabung dengan klien pada suatu saat di masa mendatang. 35
36
524.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 37
adalah mengeluarkan individu dari tim audit. 38
39
524.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 40
kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat untuk 41
menelaah setiap pertimbangan signifikan yang dibuat oleh individu saat 42
berada di tim. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
141
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 1
2
Rekan Audit Utama 3
4
P524.6 Tunduk pada paragraf P524.8, jika seseorang yang merupakan rekan audit 5
utama terkait dengan klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas 6
publik bergabung dengan klien sebagai: 7
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau 8
(b) Karyawan yang memiliki posisi untuk memberikan pengaruh yang 9
signifikan atas penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan 10
keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, 11
maka independensi dikompromikan kecuali, setelah individu berhenti menjadi 12
rekan audit utama: 13
(i) Klien audit telah menerbitkan laporan keuangan yang diaudit yang 14
mencakup periode tidak kurang dari dua belas bulan; dan 15
(ii) Individu tersebut bukan anggota tim audit sehubungan dengan audit 16
atas laporan keuangan tersebut. 17
18
Rekan Senior atau Pemimpin Rekan (Pimpinan Eksekutif atau Setara) Kantor 19
20
P524.7 Tunduk pada paragraf P524.8, jika seseorang yang merupakan Rekan Senior 21
atau Pemimpin Rekan (Pimpinan Eksekutif atau Setara) Kantor bergabung 22
dengan klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik 23
sebagai: 24
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau 25
(b) Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan atas 26
penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan yang 27
diberikan opini oleh Kantor, 28
independensi dikompromikan, kecuali telah melewati 12 (dua belas) bulan 29
sejak individu sebagai Rekan Senior atau Pemimpin Rekan (Pimpinan 30
Eksekutif atau Setara) dari Kantor. 31
32
Kombinasi Bisnis 33
34
P524.8 Sebagai pengecualian paragraf P524.6 dan P524.7, independensi tidak 35
dikompromikan jika kondisi yang ditetapkan dalam paragraf tersebut muncul 36
sebagai hasil dari kombinasi bisnis dan: 37
(a) Posisi sebagaimana dimaksud dalam P524.6 dan P524.7 tidak diambil 38
dalam pertimbangan kombinasi bisnis (contemplation of the business 39
combination); 40
(b) Setiap manfaat atau pembayaran terutang kepada rekan terdahulu dari 41
Kantor atau jaringan Kantor telah diselesaikan seluruhnya, kecuali 42
penyelesaiannya dilakukan dengan pengaturan didepan dalam jumlah 43
tetap dan jumlah terutang kepada rekan tersebut tidak material bagi 44
Kantor atau jaringan Kantor; 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
142
(c) Rekan terdahulu tidak lagi berpartisipasi atau terlihat berpartisipasi 1
dalam aktivitas bisnis atau profesional Kantor atau jaringan Kantor; dan 2
(d) Kantor membahas posisi rekan terdahulu yang diadakan antara klien 3
audit dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
143
SEKSI 525 1
2
PENUGASAN PERSONEL SEMENTARA 3
4
PENDAHULUAN 5
6
525.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
525.2 Peminjaman personel kepada klien audit dapat memunculkan ancaman 12
telaah pribadi, ancaman advokasi, atau ancaman kedekatan. Seksi ini 13
menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
525.3-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 21
yang muncul karena peminjaman karyawan Kantor atau jaringan Kantor 22
kepada klien audit meliputi: 23
• Melakukan penelaahan tambahan atas pekerjaan yang dilakukan oleh 24
personel yang dipinjam mungkin menghilangkan ancaman telaah 25
pribadi. 26
• Tidak memasukkan personel yang dipinjam sebagai anggota tim audit 27
karena dapat memunculkan ancaman kedekatan atau ancaman 28
advokasi. 29
• Tidak meminjamkan personel audit yang bertanggung jawab untuk 30
setiap fungsi atau aktivitas yang dilakukan personel ketika setiap 31
aktivitas selama personel yang dipinjam menghadapi ancaman telaah 32
pribadi. 33
34
525.3-A2 Ketika ancaman kedekatan dan ancaman advokasi muncul karena 35
peminjaman personel Kantor atau jaringan Kantor kepada klien audit, 36
sehingga Kantor atau jaringan Kantor menjadi terlalu dekat dengan cara 37
pandang dan kepentingan manajemen, maka pengamanan seringkali tidak 38
tersedia. 39
40
P525.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh meminjamkan personel kepada klien 41
audit kecuali: 42
(a) Bantuan tersebut diberikan hanya untuk waktu yang singkat; 43
(b) Personel tidak terlibat dalam memberikan jasa non-asurans yang tidak 44
diizinkan berdasarkan Seksi 600 dan subseksinya; dan 45
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
144
(c) Personel tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen dan klien 1
audit bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengawasi aktivitas 2
personel tersebut. 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
145
SEKSI 540 1
2
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL (TERMASUK ROTASI 3
REKAN) DENGAN KLIEN AUDIT 4
5
PENDAHULUAN 6
7
540.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 9
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
540.2 Ketika seorang individu terlibat dalam perikatan audit selama periode waktu 13
yang panjang, maka ancaman kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi 14
dapat muncul. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang 15
relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 16
tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Semua Klien Audit 21
22
540.3-A1 Meskipun pemahaman tentang klien audit dan lingkungannya sangat 23
fundamental terhadap kualitas audit, ancaman kedekatan dapat muncul 24
sebagai akibat dari hubungan yang lama sebagai anggota tim audit dengan: 25
(a) Klien audit dan operasinya; 26
(b) Manajemen senior klien audit; atau 27
(c) Laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor atau informasi 28
keuangan yang menjadi basis laporan keuangan. 29
30
540.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul sebagai akibat dari kekhawatiran 31
individu akan kehilangan klien lama atau kepentingan dalam 32
mempertahankan hubungan pribadi yang erat dengan anggota manajemen 33
senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Ancaman seperti 34
itu mungkin memengaruhi pertimbangan individu tersebut secara tidak tepat. 35
36
540.3-A3 Faktor yang relevan untuk mengevaluasi level ancaman kedekatan atau 37
ancaman kepentingan pribadi termasuk: 38
(a) Sehubungan dengan individu tersebut: 39
• Lamanya hubungan individu tersebut dengan klien, termasuk jika 40
hubungan terjadi pada saat individu tersebut berada di Kantor 41
sebelumnya. 42
• Berapa lama individu tersebut telah menjadi anggota tim perikatan 43
dan sifat dari peran yang dilakukan. 44
• Sejauh mana pekerjaan individu tersebut diarahkan, ditelaah, dan 45
diawasi oleh personel yang lebih senior. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
146
• Sejauh mana individu tersebut, karena senioritas dari individu 1
tersebut, memiliki kemampuan untuk memengaruhi hasil audit, 2
misalnya, dengan membuat keputusan penting atau mengarahkan 3
pekerjaan anggota tim perikatan lainnya. 4
• Kedekatan hubungan pribadi individu tersebut dengan 5
manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata 6
kelola. 7
• Sifat, frekuensi, dan luasnya interaksi antara individu tersebut dan 8
manajemen senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata 9
kelola. 10
(b) Sehubungan dengan klien audit: 11
• Sifat atau kompleksitas isu akuntansi dan pelaporan keuangan 12
klien dan apakah hal tersebut telah berubah. 13
• Apakah terdapat perubahan dalam manajemen senior atau pihak 14
yang bertanggung jawab atas tata kelola. 15
• Apakah terdapat perubahan struktural dalam organisasi klien yang 16
memengaruhi sifat, frekuensi, dan luasnya interaksi yang mungkin 17
dimiliki individu dengan manajemen senior atau pihak yang 18
bertanggung jawab atas tata kelola. 19
20
540.3-A4 Kombinasi dua atau lebih faktor dapat meningkatkan atau mengurangi level 21
ancaman. Misalnya, ancaman kedekatan yang muncul seiring waktu karena 22
hubungan yang semakin dekat antara individu dan anggota dari manajemen 23
senior klien akan berkurang dengan kepergian anggota manajemen senior 24
klien tersebut. 25
26
540.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kedekatan dan 27
ancaman kepentingan pribadi yang muncul karena individu yang terlibat 28
dalam perikatan selama periode waktu yang panjang adalah dengan merotasi 29
individu tersebut dari tim audit. 30
31
540.3-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 32
kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi termasuk: 33
• Mengubah peran individu dalam tim audit atau sifat dan luas tugas yang 34
dilakukan oleh individu tersebut. 35
• Menugaskan penelaah yang tepat yang bukan merupakan anggota tim 36
audit yang menelaah pekerjaan individu tersebut. 37
• Melakukan penelaahan mutu secara berkala oleh pihak internal atau 38
eksternal yang independen terhadap perikatan. 39
40
P540.4 Jika Kantor memutuskan bahwa level ancaman yang muncul hanya dapat 41
diatasi dengan melakukan rotasi individu tersebut dari tim audit, maka Kantor 42
harus menentukan periode yang tepat ketika individu tersebut tidak boleh: 43
(a) Menjadi anggota tim perikatan untuk perikatan audit; 44
(b) Memberikan pengendalian mutu untuk perikatan audit; atau 45
(c) Memberikan pengaruh langsung terhadap hasil pekerjaan dari perikatan 46
audit. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
147
Rentang waktu harus cukup lama untuk memungkinkan ancaman kedekatan 1
dan ancaman kepentingan pribadi dapat diatasi. Dalam kasus entitas dengan 2
akuntabilitas publik, paragraf P540.5 hingga P540.20 juga berlaku. 3
4
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 5
6
P540.5 Tunduk pada paragraf P540.7 hingga P540.9, sehubungan dengan audit 7
entitas dengan akuntabilitas publik, individu tidak boleh bertindak dalam salah 8
satu peran berikut, atau kombinasi atas peran tersebut, untuk jangka waktu 9
lebih dari 7 (tujuh) tahun kumulatif (periode “Aktif”): 10
(a) Rekan perikatan; 11
(b) Individu yang ditunjuk sebagai penanggung jawab atas penelahaan 12
pengendalian mutu perikatan; atau 13
(c) Peran rekan audit utama lainnya. 14
Setelah periode aktif, individu harus menjalani periode jeda sesuai dengan 15
ketentuan dalam paragraf P540.11 hingga P540.19. 16
17
P540.6 Dalam menghitung periode aktif, hitungan tahun tidak akan dimulai dari nol, 18
kecuali jika individu tersebut berhenti sebagai salah satu peran dalam 19
paragraf P540.5(a) sampai (c) untuk periode minimum. Periode minimum 20
adalah periode yang berurutan paling tidak sama dengan periode jeda yang 21
ditentukan sesuai dengan paragraf P540.11 hingga P540.13 sebagaimana 22
berlaku untuk peran individu tersebut yang memberikan jasa pada tahun 23
tersebut segera sebelum menghentikan keterlibatannya. 24
25
540.6-A1 Sebagai contoh, individu yang menjabat sebagai rekan perikatan selama 4 26
(empat) tahun yang dilanjutkan dengan jeda selama 3 (tiga) tahun, hanya 27
dapat bertindak sebagai rekan audit utama pada perikatan audit yang sama 28
untuk 3 (tiga) tahun berikutnya (menjadikannya total 7 (tujuh) tahun 29
kumulatif). Setelah itu, individu tersebut harus melakukan jeda sesuai dengan 30
paragraf P540.14. 31
32
P540.7 Sebagai pengecualian paragraf P540.5, rekan audit utama yang 33
kontinuitasnya sangat penting terhadap kualitas audit, dalam kasus yang 34
jarang terjadi karena keadaan tidak terduga di luar kendali Kantor, dan 35
dengan persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 36
diizinkan untuk memberikan jasa setahun tambahan sebagai rekan audit 37
utama selama ancaman independensi dapat dihilangkan atau dikurangi pada 38
level yang dapat diterima. 39
40
540.7-A1 Sebagai contoh, rekan audit utama mungkin tetap dalam peran tersebut di tim 41
audit hingga satu tahun tambahan dalam kondisi ketika kejadian tidak 42
terduga, rotasi yang disyaratkan tidak dapat dilakukan, mungkin karena 43
kondisi (penyakit) yang serius pada rekan perikatan. Dalam keadaan 44
demikian, hal ini akan melibatkan Kantor untuk berdiskusi dengan pihak yang 45
bertanggung jawab atas tata kelola mengenai alasan rotasi yang 46
direncanakan tidak dapat dilakukan dan perlunya pengamanan apa pun untuk 47
menurunkan ancaman yang muncul. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
148
P540.8 Jika klien audit menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka Kantor 1
harus mempertimbangkan rentang waktu individu yang telah memberikan 2
jasa kepada klien audit sebagai rekan audit utama sebelum klien menjadi 3
entitas dengan akuntabilitas publik dalam menentukan waktu rotasi. Jika 4
individu tersebut telah memberikan jasa kepada klien audit sebagai rekan 5
audit utama untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kumulatif atau kurang ketika 6
klien menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, maka jumlah tahun individu 7
tersebut dapat terus memberikan jasa kepada klien dalam kapasitas tersebut 8
sebelum rotasi perikatan adalah 7 (tujuh) tahun dikurangi jumlah tahun jasa 9
yang telah diberikan. Sebagai pengecualian paragraf P540.5, jika individu 10
tersebut telah memberikan jasa klien audit sebagai rekan audit utama untuk 11
jangka waktu 6 (enam) tahun kumulatif atau lebih ketika klien menjadi entitas 12
dengan akuntabilitas publik, maka individu dapat terus memberikan jasa 13
dalam kapasitas tersebut dengan persetujuan dari pihak yang bertanggung 14
jawab atas tata kelola maksimal 2 (dua) tahun tambahan sebelum melakukan 15
rotasi perikatan. 16
17
P540.9 Ketika suatu Kantor hanya memiliki beberapa orang dengan pengetahuan 18
dan pengalaman yang diperlukan untuk memberikan jasa sebagai rekan audit 19
utama pada audit atas entitas dengan akuntabilitas publik, maka rotasi rekan 20
audit utama mungkin tidak dapat dilakukan. Sebagai pengecualian paragraf 21
P540.5, jika regulator independen telah memberikan pengecualian atas rotasi 22
rekan dalam keadaan tersebut, maka seseorang dapat tetap menjadi rekan 23
audit utama selama lebih dari 7 (tujuh) tahun, sesuai dengan pengecualian 24
tersebut. Hal ini diberikan ketika regulator independen telah menetapkan 25
persyaratan lain yang akan diterapkan, seperti rentang waktu bahwa rekan 26
audit utama dapat dibebaskan dari rotasi atau penelaahan secara reguler dari 27
pihak eksternal yang independen. 28
29
Pertimbangan Lain Terkait Periode Aktif 30
31
P540.10 Dalam mengevaluasi ancaman yang muncul dari hubungan yang berlangsung 32
lama antara individu dengan perikatan audit, maka Kantor harus memberikan 33
pertimbangan khusus untuk peran yang dilakukan dan lamanya hubungan 34
individu dengan perikatan audit sebelum individu tersebut menjadi rekan audit 35
utama. 36
37
540.10-A1 Mungkin terdapat situasi ketika Kantor, dalam menerapkan kerangka kerja 38
konseptual tersebut, menyimpulkan bahwa hal tersebut tidak sesuai untuk 39
individu yang merupakan rekan audit utama untuk melanjutkan peran tersebut 40
meskipun rentang waktu pemberian jasa sebagai rekan audit utama kurang 41
dari 7 (tujuh) tahun. 42
43
Periode Jeda 44
45
P540.11 Jika individu bertindak sebagai rekan perikatan selama 7 (tujuh) tahun 46
kumulatif, maka periode jeda adalah 5 (lima) tahun berturut-turut. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
149
P540.12 Ketika individu telah ditunjuk sebagai penanggung jawab penelaahan 1
pengendalian mutu perikatan dan telah bertindak dalam kapasitas tersebut 2
selama 7 (tujuh) tahun kumulatif, maka periode jeda adalah 3 (tiga) tahun 3
berturut-turut. 4
5
P540.13 Jika individu telah bertindak sebagai rekan audit utama selain dalam 6
kapasitas yang ditetapkan dalam paragraf P540.11 dan P540.12 selama 7 7
(tujuh) tahun kumulatif, maka periode jeda akan menjadi 2 (dua) tahun 8
berturut-turut. 9
10
Pemberian Jasa dalam Kombinasi Berbagai Peran Rekan Audit Utama 11
12
P540.14 Jika individu bertindak dalam kombinasi berbagai peran sebagai rekan audit 13
utama dan sebagai rekan perikatan selama 4 (empat) tahun kumulatif atau 14
lebih, maka periode jeda akan menjadi 5 (lima) tahun berturut-turut. 15
16
P540.15 Tunduk pada paragraf P540.16(a), jika individu bertindak dalam kombinasi 17
berbagai peran sebagai rekan audit utama dan rekan audit utama yang 18
bertanggung jawab atas penelaahan pengendalian mutu perikatan selama 19
empat tahun kumulatif atau lebih, maka periode jeda adalah selama 3 (tiga) 20
tahun berturut-turut. 21
22
P540.16 Jika seorang individu telah bertindak dalam suatu kombinasi antara peran 23
sebagai rekan perikatan dan peran sebagai penelaah pengendalian mutu 24
perikatan selama empat tahun kumulatif atau lebih selama periode aktif, maka 25
periode jeda harus: 26
(a) Sebagai pengecualian paragraf P540.15, menjadi lima tahun berturut-27
turut ketika individu telah menjadi rekan perikatan selama tiga tahun 28
atau lebih; atau 29
(b) Menjadi tiga tahun berturut-turut dalam hal kombinasi lainnya. 30
31
P540.17 Jika individu berperan dalam setiap kombinasi sebagai rekan audit utama 32
selain yang dibahas dalam paragraf P540.14 hingga P540.16, maka periode 33
jeda akan menjadi 2 (dua) tahun berturut-turut. 34
35
Pemberian Jasa pada Kantor Sebelumnya 36
37
P540.18 Dalam menentukan jumlah tahun ketika individu telah menjadi rekan audit 38
utama sebagaimana diatur dalam paragraf P540.5, lamanya hubungan harus, 39
jika relevan, termasuk waktu ketika individu adalah rekan audit utama pada 40
perikatan tersebut di Kantor sebelumnya. 41
42
Periode Jeda Lebih Singkat yang Ditetapkan oleh Peraturan Perundang-undangan 43
44
P540.19 Apabila badan legislatif atau regulator yang berwenang (atau organisasi yang 45
diberi kewenangan atau diakui oleh badan legislatif atau regulator tersebut) 46
telah menetapkan periode jeda untuk rekan perikatan kurang dari 5 (lima) 47
tahun berturut-turut, periode yang lebih tinggi atau 3 (tiga) tahun mungkin 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
150
dapat digantikan untuk periode jeda 5 (lima) tahun berturut-turut yang 1
ditentukan dalam paragraf P540.11, P540.14, dan P540.16(a) dengan 2
ketentuan bahwa periode aktif yang berlaku tidak melebihi 7 (tujuh) tahun. 3
4
Pembatasan Aktivitas Selama Periode Jeda 5
6
P540.20 Selama periode jeda, individu tidak boleh: 7
(a) Menjadi anggota tim perikatan atau memberikan pengendalian mutu 8
untuk perikatan audit; 9
(b) Memberikan konsultansi kepada tim perikatan atau klien mengenai isu-10
isu teknis atau industri spesifik, transaksi, atau peristiwa yang 11
memengaruhi perikatan audit (selain diskusi dengan tim perikatan 12
terbatas pada pekerjaan yang dilakukan atau kesimpulan yang dicapai 13
pada tahun terakhir dari waktu aktif individu pada periode ketika hal 14
tersebut tetap relevan dengan audit); 15
(c) Bertanggung jawab untuk memimpin atau mengoordinasikan jasa 16
profesional yang diberikan oleh Kantor atau jaringan Kantornya kepada 17
klien audit, atau mengawasi hubungan Kantor atau jaringan Kantornya 18
dengan klien audit; atau 19
(d) Melakukan peran atau aktivitas lain yang tidak disebutkan di atas 20
sehubungan dengan klien audit, termasuk penyediaan jasa non-asurans 21
yang akan menghasilkan secara individual: 22
(i) Memiliki interaksi yang signifikan atau sering dengan manajemen 23
senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; atau 24
(ii) Memberikan pengaruh langsung terhadap hasil perikatan audit. 25
26
540.20-A1 Ketentuan paragraf P540.20 tidak dimaksudkan untuk mencegah individu dari 27
asumsi peran kepemimpinan di Kantor atau jaringan Kantornya, seperti dari 28
Pemimpin Rekan atau Rekan Senior (pimpinan eksekutif atau setara). 29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
151
SEKSI 600 1
2
PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN AUDIT 3
4
PENDAHULUAN 5
6
600.1 Kantor disyaratkan mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
600.2 Kantor dan jaringan Kantornya mungkin menyediakan berbagai jasa non-12
asurans kepada klien audit, yang konsisten dengan keterampilan dan 13
keahliannya. Pemberian jasa non-asurans kepada klien audit dapat 14
memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dan 15
ancaman terhadap independensi. 16
17
600.3 Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk 18
menerapkan kerangka kerja konseptual untuk mengidentifikasi, 19
mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap independensi saat 20
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit. Subseksi di bawah ini 21
mengatur persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan ketika Kantor 22
atau jaringan Kantornya memberikan jasa non-asurans tertentu kepada klien 23
audit dan mengindikasikan jenis ancaman yang mungkin muncul sebagai 24
hasilnya. Beberapa pengaturan dari subseksi termasuk persyaratan yang 25
secara tegas melarang Kantor atau jaringan Kantornya memberikan jasa 26
tertentu kepada klien audit dalam keadaan tertentu karena ancaman yang 27
muncul tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 28
29
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 30
31
Umum 32
33
P600.4 Sebelum Kantor atau jaringan Kantornya menerima perikatan untuk 34
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, Kantor harus menentukan 35
apakah pemberian jasa tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap 36
independensi. 37
38
600.4-A1 Persyaratan dan materi aplikasi pada seksi ini membantu Kantor dalam 39
menganalisis jenis jasa non-asurans tertentu dan ancaman terkait yang 40
mungkin muncul jika Kantor atau jaringan Kantor memberikan jasa non-41
asurans kepada klien audit. 42
43
600.4-A2 Praktik bisnis baru, evolusi pasar keuangan dan perubahan teknologi 44
informasi adalah salah satu perkembangan yang membuat tidak mungkin 45
untuk menyusun semua daftar jasa non-asurans yang mungkin diberikan 46
kepada klien audit. Akibatnya, Kode Etik tidak mencantumkan daftar lengkap 47
dari semua jasa non-asurans yang mungkin diberikan kepada klien audit. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
152
Mengevaluasi Ancaman 1
2
600.5-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika 3
menyediakan jasa non-asurans kepada klien audit meliputi: 4
• Sifat, ruang lingkup, dan tujuan jasa. 5
• Level ketergantungan terhadap keluaran jasa sebagai bagian dari 6
perikatan audit. 7
• Lingkungan hukum dan regulasi di tempat jasa diberikan. 8
• Apakah hasil dari jasa tersebut akan memengaruhi permasalahan yang 9
tercermin laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, jika 10
demikian: 11
o Sejauh mana keluaran jasa tersebut akan berdampak material 12
terhadap laporan keuangan. 13
o Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam menentukan jumlah atau 14
perlakuan yang tepat untuk hal-hal yang tercermin dalam laporan 15
keuangan. 16
• Level keahlian manajemen dan karyawan klien sehubungan dengan 17
jasa yang diberikan tersebut. 18
• Luasnya keterlibatan klien dalam menentukan pertimbangan masalah 19
yang signifikan. 20
• Sifat dan luas dari dampak jasa tersebut, jika ada, terhadap sistem yang 21
menghasilkan informasi yang membentuk bagian signifikan dari: 22
o Pencatatan akuntansi atau laporan keuangan klien yang akan 23
diberikan opini oleh Kantor. 24
o Pengendalian internal klien atas pelaporan keuangan. 25
• Apakah klien merupakan entitas dengan akuntabilitas publik. Misalnya, 26
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit yang merupakan 27
entitas dengan akuntabilitas publik mungkin dianggap menghasilkan 28
level ancaman yang lebih tinggi. 29
30
600.5-A2 Subseksi 601 hingga 610 termasuk contoh faktor tambahan yang relevan 31
dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul dengan memberikan jasa 32
non-asurans yang ditetapkan dalam subseksi tersebut. 33
34
Materialitas Terkait Laporan Keuangan 35
36
600.5-A3 Subseksi 601 hingga 610 mengacu kepada materialitas dalam kaitannya 37
dengan audit atas laporan keuangan klien. Konsep materialitas dalam 38
kaitannya dengan audit dibahas dalam SA 320, Materialitas dalam Tahap 39
Perencanaan dan Pelaksanaan Audit, dan dalam kaitannya dengan perikatan 40
reviu dalam SPR 2400, Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan. 41
Penentuan materialitas melibatkan penerapan pertimbangan profesional dan 42
dipengaruhi oleh faktor kuantitatif dan kualitatif. Hal ini juga dipengaruhi oleh 43
persepsi pengguna atas kebutuhan informasi keuangan. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
153
Berbagai Jasa Non-Asurans yang Diberikan kepada Klien Audit yang Sama 1
2
600.5-A4 Kantor atau jaringan Kantor mungkin memberikan berbagai jasa non-asurans 3
kepada klien audit. Dalam keadaan tersebut, pertimbangan dampak 4
gabungan dari ancaman yang muncul dengan memberikan jasa tersebut 5
relevan dengan evaluasi ancaman oleh Kantor. 6
7
Mengatasi Ancaman 8
9
600.6-A1 Subseksi 601 hingga 610 termasuk contoh tindakan, termasuk pengamanan, 10
yang mungkin untuk mengatasi ancaman terhadap independensi yang 11
muncul pada saat memberikan jasa non-asurans ketika ancaman tidak pada 12
level yang dapat diterima. Contoh-contoh tersebut tidak mencakup semuanya. 13
14
600.6-A2 Beberapa subseksi termasuk persyaratan yang secara tegas melarang Kantor 15
atau jaringan Kantornya untuk memberikan jasa tertentu kepada klien audit 16
dalam keadaan tertentu karena ancaman yang muncul tidak dapat diatasi 17
dengan menerapkan pengamanan. 18
19
600.6-A3 Paragraf 120.10-A2 mencantumkan deskripsi tentang pengamanan. 20
Sehubungan dengan pemberian jasa non-asurans kepada klien audit, 21
pengamanan adalah tindakan, baik secara individual atau gabungan, yang 22
diambil Kantor secara efektif untuk menurunkan ancaman terhadap 23
independensi pada level yang dapat diterima. Dalam beberapa situasi, ketika 24
ancaman muncul dalam pemberian jasa non-asurans kepada klien audit, 25
maka pengamanan mungkin tidak tersedia. Dalam situasi demikian, 26
penerapan kerangka kerja konseptual yang diatur pada Seksi 120 27
mensyaratkan Kantor untuk menolak atau mengakhiri jasa non-asurans atau 28
perikatan audit. 29
30
Larangan Mengambil Alih Tanggung Jawab Manajemen 31
32
P600.7 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab 33
manajemen untuk klien audit. 34
35
600.7-A1 Tanggung jawab manajemen mencakup mengendalikan, memimpin, dan 36
mengarahkan entitas, termasuk membuat keputusan mengenai akuisisi, 37
alokasi, dan pengendalian atas sumber daya manusia, keuangan, teknologi, 38
sumber daya berwujud da takberwujud. 39
40
600.7-A2 Pemberian jasa non-asurans kepada klien audit memunculkan ancaman 41
kepentingan pribadi dan ancaman telaah pribadi jika Kantor atau jaringan 42
Kantor mengambil alih tanggung jawab manajemen saat memberikan jasa. 43
Pengambil alihan tanggung jawab manajemen juga memunculkan ancaman 44
kedekatan dan mungkin memunculkan ancaman advokasi karena Kantor atau 45
jaringan Kantornya menjadi terlalu dekat dengan cara pandang dan 46
kepentingan manajemen. 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
154
1
600.7-A3 Penentuan apakah suatu aktivitas merupakan tanggung jawab manajemen 2
bergantung pada keadaan serta mensyaratkan penerapan pertimbangan 3
profesional. Contoh aktivitas yang dianggap sebagai tanggung jawab 4
manajemen meliputi: 5
• Menetapkan kebijakan dan arahan strategis. 6
• Mempekerjakan atau memberhentikan karyawan. 7
• Mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan 8
entitas dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas. 9
• Otorisasi transaksi. 10
• Mengendalikan atau mengelola rekening bank atau investasi. 11
• Memutuskan rekomendasi yang diberikan kepada Kantor atau jaringan 12
Kantor atau pihak ketiga lain yang akan diimplementasikan. 13
• Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola atas 14
nama manajemen. 15
• Mengambil alih tanggung jawab atas: 16
o Penyusunan dan penyajian wajar atas laporan keuangan sesuai 17
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. 18
o Perancangan, implementasi, pemantauan atau pemeliharaan 19
pengendalian internal. 20
21
600.7-A4 Memberikan advis dan rekomendasi untuk membantu manajemen klien audit 22
dalam melaksanakan tanggung jawabnya tidak mengambil alih tanggung 23
jawab manajemen. (Ref: Para. P600.7 hingga 600.7-A3). 24
25
P600.8 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika 26
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, maka Kantor harus 27
meyakini bahwa manajemen klien membuat semua pertimbangan dan 28
keputusan yang merupakan tanggung jawab manajemen. Hal tersebut 29
termasuk memastikan bahwa manajemen klien: 30
(a) Menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan 31
pengalaman yang sesuai untuk bertanggung jawab setiap saat terhadap 32
keputusan klien dan untuk mengawasi jasa yang diberikan. Individu 33
seperti itu, lebih diutamakan merupakan manajemen senior, yang 34
memahami: 35
(i) Tujuan, sifat dan hasil dari jasa yang dihasilkan; dan 36
(ii) Tanggung jawab masing-masing klien dan Kantor atau jaringan 37
Kantornya. Namun, individu tersebut tidak disyaratkan memiliki 38
keahlian untuk melakukan atau melakukan kembali pemberian 39
jasa tersebut. 40
(b) Melakukan pengawasan atas jasa yang diberikan dan mengevaluasi 41
kecukupan dari hasil jasa yang diberikan untuk kepentingan klien. 42
(c) Menerima tanggung jawab atas tindakan, jika ada, yang akan diambil 43
dari hasil pemberian jasa tersebut. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
155
Pemberian Jasa Non-Asurans kepada Klien Audit yang Kemudian Menjadi Entitas dengan 1
Akuntabilitas Publik 2
3
P600.9 Jasa non-asurans yang diberikan, baik saat ini atau sebelumnya, oleh Kantor 4
atau jaringan Kantornya kepada klien audit mengompromikan independensi 5
Kantor ketika klien menjadi entitas dengan akuntabilitas publik, kecuali: 6
(a) Jasa non-asurans sebelumnya sesuai dengan ketentuan bagian ini 7
yang berhubungan dengan klien audit yang bukan merupakan entitas 8
dengan akuntabilitas publik; 9
(b) Jasa non-asurans saat ini sedang berjalan yang tidak diizinkan 10
berdasarkan bagian ini untuk klien audit yang merupakan entitas 11
dengan akuntabilitas publik berakhir sebelum, atau sesegera mungkin 12
ketika dapat diterapkan, klien menjadi entitas dengan akuntabilitas 13
publik; dan 14
(c) Kantor mengatasi ancaman yang muncul tidak pada level yang dapat 15
diterima. 16
17
Pertimbangan untuk Entitas Berelasi Tertentu 18
19
P600.10 Seksi ini mencakup persyaratan yang melarang Kantor dan jaringan 20
Kantornya untuk mengambil alih tanggung jawab manajemen atau 21
memberikan jasa non-asurans tertentu kepada klien audit. Sebagai 22
pengecualian terhadap persyaratan tersebut, Kantor atau jaringan Kantornya 23
dapat mengambil alih tanggung jawab manajemen atau memberikan jasa 24
non-asurans tertentu yang dilarang untuk entitas berelasi dari klien berikut 25
yang laporan keuangannya akan diberikan opini oleh Kantor atas: 26
(a) Entitas yang memiliki pengendalian langsung atau tidak langsung 27
terhadap klien; 28
(b) Entitas yang memiliki kepentingan keuangan langsung terhadap klien 29
jika entitas tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap klien dan 30
kepentingan klien material bagi entitas; atau 31
(c) Entitas yang berada di bawah pengendalian bersama klien, dengan 32
ketentuan bahwa semua ketentuan berikut terpenuhi: 33
(i) Kantor atau jaringan Kantornya tidak memberikan opini atas 34
laporan keuangan entitas berelasi; 35
(ii) Kantor atau jaringan Kantornya tidak mengambil alih tanggung 36
jawab manajemen, baik secara langsung maupun tidak langsung, 37
untuk laporan keuangan entitas yang akan diberikan opini oleh 38
Kantor; 39
(iii) Jasa tidak memunculkan ancaman telaah pribadi karena hasil 40
jasa tidak tunduk pada prosedur audit; dan 41
(iv) Kantor mengatasi ancaman lain yang muncul ketika memberikan 42
jasa tidak pada level yang dapat diterima. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
156
SUBSEKSI 601 - JASA PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI 1
2
PENDAHULUAN 3
4
601.1 Memberikan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit dapat 5
memunculkan ancaman telaah pribadi. 6
7
601.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika memberikan jasa 10
akuntansi dan pembukuan kepada klien audit. Subseksi ini mencakup 11
persyaratan yang melarang Kantor dan jaringan Kantornya untuk memberikan 12
jasa akuntansi dan pembukuan tertentu kepada klien audit pada beberapa 13
keadaan karena ancaman yang muncul tidak dapat diatasi dengan 14
menerapkan pengamanan. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Semua Klien Audit 19
20
601.3-A1 Jasa akuntansi dan pembukuan terdiri atas berbagai jasa termasuk: 21
• Penyusunan catatan akuntansi dan laporan keuangan. 22
• Pencatatan transaksi. 23
• Jasa penggajian. 24
25
601.3-A2 Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar atas 26
laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang 27
berlaku. Tanggung jawab tersebut termasuk: 28
• Menentukan kebijakan akuntansi dan perlakuan akuntansi yang sesuai 29
dengan kebijakan tersebut. 30
• Menyiapkan atau mengubah dokumen sumber atau data awal, dalam 31
bentuk elektronik atau lainnya, yang membuktikan terjadinya transaksi. 32
Contohnya termasuk: 33
o Pesanan pembelian. 34
o Catatan waktu penggajian. 35
o Pesanan pelanggan. 36
• Mencatat atau mengubah jurnal. 37
• Menentukan atau menyetujui klasifikasi pos transaksi. 38
39
601.3-A3 Proses audit mengharuskan dialog antara Kantor dan manajemen klien audit, 40
yang mungkin melibatkan: 41
• Penerapan standar atau kebijakan akuntansi dan persyaratan 42
pengungkapan atas laporan keuangan. 43
• Penilaian ketepatan pengendalian keuangan dan akuntansi serta 44
metode yang digunakan dalam menentukan jumlah aset dan liabilitas. 45
• Pengajuan jurnal penyesuaian. 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
157
Aktivitas ini dianggap sebagai bagian normal dari proses audit dan biasanya 1
tidak menimbulkan ancaman selama klien bertanggung jawab untuk membuat 2
keputusan dalam penyusunan catatan akuntansi dan laporan keuangan. 3
4
601.3-A4 Demikian pula, klien dapat meminta bantuan teknis mengenai hal seperti 5
menyelesaikan masalah rekonsiliasi akun atau menganalisis dan 6
mengumpulkan informasi untuk pelaporan kepada regulator. Selain itu, klien 7
dapat meminta advis teknis tentang masalah akuntansi seperti konversi 8
laporan keuangan yang ada dari satu kerangka pelaporan keuangan ke 9
kerangka pelaporan keuangan yang lain. Contohnya termasuk: 10
• Kepatuhan terhadap kebijakan akuntansi grup. 11
• Proses transisi ke kerangka pelaporan keuangan yang berbeda seperti 12
Standar Akuntansi Keuangan. 13
Jasa semacam itu biasanya tidak memunculkan ancaman, baik Kantor 14
maupun jaringan Kantor tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen 15
untuk klien. 16
17
Jasa Akuntansi dan Pembukuan yang Bersifat Rutin atau Mekanis 18
19
601.4-A1 Jasa akuntansi dan pembukuan yang bersifat rutin atau mekanis 20
membutuhkan sedikit atau tidak ada pertimbangan profesional. Beberapa 21
contoh jasa ini adalah: 22
• Penyiapan laporan dan perhitungan penggajian atau berdasarkan data 23
yang dibuat klien untuk disetujui dan dibayarkan oleh klien. 24
• Pencatatan transaksi berulang dengan jumlah yang mudah ditentukan 25
dari dokumen sumber atau data awal, seperti tagihan utilitas yang telah 26
ditentukan atau disetujui ketepatan klasifikasi akunnya oleh klien. 27
• Penghitungan penyusutan aset tetap ketika klien menentukan kebijakan 28
akuntansi dan estimasi masa manfaat aset dan nilai residu. 29
• Pembukuan transaksi yang dikodifikasikan oleh klien ke buku besar. 30
• Pembukuan jurnal yang disetujui klien ke neraca saldo. 31
• Penyusunan laporan keuangan berdasarkan informasi dari neraca saldo 32
yang disetujui klien dan penyusunan catatan atas laporan keuangan 33
terkait berdasarkan catatan yang disetujui klien. 34
35
Klien Audit Merupakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 36
37
P601.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa akuntansi dan 38
pembukuan kepada klien audit yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas 39
publik termasuk penyusunan laporan keuangan yang akan diberikan opini 40
oleh Kantor atau informasi keuangan yang membentuk dasar dari laporan 41
keuangan tersebut, kecuali: 42
(a) Jasa bersifat rutin atau mekanis; dan 43
(b) Kantor mengatasi setiap ancaman yang muncul dengan memberikan 44
jasa yang tidak pada level yang dapat diterima. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
158
601.5-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
telaah pribadi yang muncul ketika memberikan jasa akuntansi dan 2
pembukuan yang bersifat rutin dan mekanis kepada klien audit meliputi: 3
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 4
memberikan jasa. 5
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam pemberian 6
jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang dilakukan. 7
8
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 9
10
P601.6 Tunduk pada pada paragraf P601.7, Kantor atau jaringan Kantornya tidak 11
boleh memberikan jasa akuntansi dan pembukuan kepada klien audit yang 12
merupakan entitas dengan akuntabilitas publik termasuk penyusunan laporan 13
keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor atau informasi keuangan 14
yang menjadi dasar laporan keuangan tersebut. 15
16
P601.7 Sebagai pengecualian terhadap paragraf P601.6, Kantor atau jaringan Kantor 17
dapat memberikan jasa akuntansi dan pembukuan yang bersifat rutin atau 18
mekanis untuk divisi atau entitas berelasi dari klien audit yang merupakan 19
entitas dengan akuntabilitas publik jika personel yang memberikan jasa bukan 20
bagian dari tim audit dan: 21
(a) Divisi atau entitas berelasi yang diberikan jasa secara kolektif tidak 22
material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh 23
Kantor; atau 24
(b) Jasa terkait dengan hal yang secara kolektif tidak material terhadap 25
laporan keuangan divisi atau entitas berelasi. 26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
159
SUBSEKSI 602 - JASA ADMINISTRATIF 1
2
PENDAHULUAN 3
4
602.1 Memberikan jasa administratif kepada klien audit biasanya tidak 5
memunculkan ancaman. 6
7
602.2 Selain materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, persyaratan dan materi 8
aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan untuk menerapkan 9
kerangka kerja konseptual saat memberikan jasa administratif. 10
11
MATERI APLIKASI 12
13
Semua Klien Audit 14
15
602.3-A1 Jasa administrasi melibatkan bantuan kepada klien terhadap tugas yang 16
bersifat rutin atau mekanis dalam operasi normal. Jasa semacam itu 17
mensyaratkan sedikit atau tidak ada pertimbangan profesional dan bersifat 18
klerikal. 19
20
602.3-A2 Contoh jasa administratif meliputi: 21
• Jasa pemrosesan data. 22
• Penyiapan formulir administratif atau dokumen resmi dengan 23
persetujuan klien. 24
• Penyampaian formulir berdasarkan instruksi klien. 25
• Pemantauan tanggal penyampaian dokumen, dan memberikan advis 26
kepada klien audit pada tanggal tersebut. 27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
160
SUBSEKSI 603 - JASA PENILAIAN 1
2
PENDAHULUAN 3
4
603.1 Memberikan jasa penilaian kepada klien audit dapat memunculkan ancaman 5
telaah pribadi atau ancaman advokasi. 6
7
603.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika memberikan jasa 10
penilaian kepada klien audit. Subseksi ini mencakup persyaratan yang 11
melarang Kantor dan jaringan Kantor untuk memberikan jasa penilaian 12
tertentu kepada klien audit dalam beberapa keadaan karena ancaman yang 13
muncul tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
603.3-A1 Suatu penilaian terdiri atas pembuatan asumsi yang berkaitan dengan 20
pengembangan masa depan, penerapan metodologi dan teknik yang tepat, 21
dan kombinasi keduanya untuk menghitung nilai tertentu, atau rentang nilai, 22
untuk aset, liabilitas atau bisnis secara keseluruhan. 23
24
603.3-A2 Jika Kantor atau jaringan Kantor diminta untuk melakukan penilaian dalam 25
rangka membantu klien audit atas kewajiban pelaporan pajaknya atau untuk 26
tujuan perencanaan pajak dan hasil penilaian tersebut tidak berdampak 27
langsung terhadap laporan keuangan, kumpulan materi aplikasi dalam 28
paragraf 604.9-A1 hingga 604.9-A5, terkait dengan jasa tersebut, diterapkan. 29
30
603.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi atau 31
ancaman advokasi yang muncul dengan memberikan jasa penilaian kepada 32
klien audit meliputi: 33
• Penggunaan dan tujuan dari laporan penilaian. 34
• Apakah laporan penilaian akan diumumkan kepada publik. 35
• Sejauh mana keterlibatan klien dalam menentukan dan menyetujui 36
metodologi penilaian tersebut dan pertimbangan permasalahan 37
signifikan lainnya. 38
• Tingkat subjektivitas yang melekat pada unsur untuk penilaian yang 39
melibatkan standar atau metodologi yang ditetapkan. 40
• Apakah penilaian akan berdampak material terhadap laporan 41
keuangan. 42
• Sejauh mana dan kejelasan pengungkapan terkait dengan penilaian 43
dalam laporan keuangan. 44
• Tingkat ketergantungan pada kejadian masa depan dari suatu sifat 45
yang dapat menciptakan volatilitas signifikan yang melekat pada 46
jumlahnya. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
161
1
603.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 2
tersebut meliputi: 3
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 4
memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau 5
ancaman advokasi. 6
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 7
jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang telah dilakukan, 8
dapat mengatasi ancaman telaah pribadi. 9
10
Klien Audit Merupakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 11
12
P603.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada 13
klien audit yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik jika: 14
(a) Penilaian melibatkan level subjektivitas yang signifikan; dan 15
(b) Penilaian akan berdampak material terhadap laporan keuangan yang 16
akan diberikan opini oleh Kantor. 17
18
603.4-A1 Penilaian tertentu tidak melibatkan tingkat subjektivitas yang signifikan. Hal 19
tersebut mungkin terjadi ketika asumsi yang mendasari ditentukan oleh 20
peraturan perundang-undangan, atau diterima secara luas dan ketika teknik 21
dan metodologi yang digunakan didasarkan pada standar yang berlaku umum 22
atau ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam kondisi 23
demikian, hasil penilaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih 24
tidak akan berbeda secara material. 25
26
Klien Audit yang Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 27
28
P603.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa penilaian kepada 29
klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik, jika jasa 30
penilaian akan berdampak material, baik secara individual atau agregat, 31
terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
162
SUBSEKSI 604 - JASA PERPAJAKAN 1
2
PENDAHULUAN 3
4
604.1 Memberikan jasa perpajakan kepada klien audit dapat memunculkan 5
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 6
7
604.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika memberikan jasa 10
perpajakan kepada klien audit. Subseksi ini mencakup persyaratan yang 11
melarang Kantor dan jaringan Kantor memberikan jasa perpajakan tertentu 12
kepada klien audit dalam beberapa keadaan karena ancaman yang muncul 13
tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
604.3-A1 Jasa perpajakan terdiri atas berbagai jasa, termasuk aktivitas seperti: 20
• Penyusunan Surat Pemberitahuan pajak (“SPT”). 21
• Perhitungan pajak untuk tujuan mempersiapkan jurnal akuntansi. 22
• Perencanaan pajak dan jasa konsultansi pajak lainnya. 23
• Jasa perpajakan yang melibatkan penilaian. 24
• Bantuan dalam penyelesaian sengketa pajak. 25
Sementara subseksi ini berhubungan dengan setiap jenis jasa pajak yang 26
tercantum di atas berdasarkan judul yang terpisah, dalam praktiknya, aktivitas 27
yang melibatkan penyediaan jasa perpajakan sering berkaitan. 28
29
604.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul dari 30
pemberian jasa perpajakan apapun kepada klien audit meliputi: 31
• Karakteristik khusus dari perikatan. 32
• Level keahlian pajak dari karyawan klien. 33
• Sistem penilaian dan pengadministrasian oleh otoritas pajak dan peran 34
Kantor atau jaringan Kantor dalam proses tersebut. 35
• Kompleksitas ketentuan pajak yang relevan dan tingkat pertimbangan 36
dalam penerapan ketentuan tersebut. 37
38
Penyusunan SPT Pajak 39
40
Semua Klien Audit 41
42
604.4-A1 Memberikan jasa penyusunan SPT pajak biasanya tidak memunculkan 43
ancaman. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
163
604.4-A2 Jasa penyusunan SPT pajak meliputi: 1
• Membantu klien terkait kewajiban pelaporan pajak dengan menyusun 2
dan mengumpulkan informasi, termasuk jumlah pajak terutang 3
(biasanya pada formulir standar) yang disyaratkan untuk diserahkan 4
kepada otoritas perpajakan yang berwenang. 5
• Memberikan advis tentang penyusunan SPT pajak atas transaksi masa 6
lalu dan atas nama klien audit menanggapi permintaan otoritas 7
perpajakan terkait informasi dan analisis tambahan (misalnya, 8
memberikan penjelasan dan dukungan teknis terhadap pendekatan 9
yang dipilih). 10
11
604.4-A3 Jasa penyusunan SPT pajak biasanya didasarkan pada informasi historis dan 12
pada prinsipnya melibatkan analisis dan penyajian informasi historis tersebut 13
berdasarkan peraturan perpajakan yang ada, termasuk preseden dan praktik 14
yang telah ditetapkan. Selanjutnya, SPT pajak tunduk pada proses 15
penelaahan atau persetujuan apa pun yang dianggap tepat oleh otoritas 16
perpajakan. 17
18
Perhitungan Pajak untuk Tujuan Penyiapan Jurnal Akuntansi 19
20
Semua Klien Audit 21
22
604.5-A1 Menyiapkan perhitungan aset (liabilitas) pajak kini dan pajak tangguhan klien 23
audit untuk tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang akan diaudit oleh 24
Kantor, memunculkan ancaman telaah pribadi. 25
26
604.5-A2 Selain faktor-faktor dalam paragraf 604.3-A2, faktor yang relevan dalam 27
mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika menyiapkan perhitungan 28
tersebut untuk klien audit adalah apakah perhitungan mungkin berdampak 29
material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 30
31
Klien Audit yang Merupakan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik 32
33
604.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 34
telaah pribadi ketika klien audit merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik 35
mencakup: 36
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 37
memberikan jasa. 38
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam pemberian 39
jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau memberikan jasa yang telah 40
dilakukan. 41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
164
Klien Audit yang Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 1
2
P604.6 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh menyiapkan perhitungan pajak atas 3
liabilitas (aset) pajak kini dan tangguhan untuk klien audit yang merupakan 4
entitas dengan akuntabilitas publik untuk tujuan menyiapkan jurnal akuntansi 5
yang material dalam laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 6
7
604.6-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan dalam paragraf 604.5-A3 8
untuk mengatasi ancaman telaah pribadi juga berlaku ketika menyiapkan 9
penghitungan pajak atas liabilitas (aset) pajak kini dan tangguhan kepada 10
klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik yang tidak 11
material atas laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 12
13
Perencanaan Pajak dan Jasa Konsultansi Pajak Lainnya 14
15
Semua Klien Audit 16
17
604.7-A1 Menyediakan jasa perencanaan pajak dan jasa konsultansi pajak lainnya 18
dapat memunculkan ancaman telaah pribadi atau advokasi. 19
20
604.7-A2 Perencanaan pajak atau jasa konsultansi pajak lainnya terdiri atas berbagai 21
jasa, seperti memberi advis kepada klien bagaimana menyusun urusannya 22
atas pajak dengan cara yang efisien atau memberi advis tentang penerapan 23
undang-undang atau peraturan perpajakan terbaru. 24
25
604.7-A3 Selain paragraf 604.3-A2, faktor yang relevan dalam mengevaluasi level 26
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi yang muncul dengan 27
memberikan jasa perencanaan pajak dan jasa konsultansi pajak lainnya 28
kepada klien audit termasuk: 29
• Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam menentukan perlakuan yang 30
tepat atas advis pajak dalam laporan keuangan. 31
• Apakah perlakuan pajak didukung oleh putusan pribadi atau telah 32
diklarifikasi oleh otoritas perpajakan sebelum penyusunan laporan 33
keuangan. 34
Sebagai contoh, apakah advis yang diberikan sebagai hasil dari jasa 35
perencanaan pajak dan jasa konsultansi pajak lainnya: 36
o Jelas didukung oleh otoritas perpajakan atau preseden lainnya. 37
o Merupakan praktik yang berlaku umum. 38
o Memiliki dasar dalam hukum pajak yang cenderung berlaku. 39
• Sejauh mana hasil dari advis pajak akan berdampak material terhadap 40
laporan keuangan. 41
• Apakah efektivitas advis pajak bergantung pada perlakuan akuntansi 42
atau penyajian dalam laporan keuangan dan terdapat keraguan 43
mengenai ketepatan perlakuan atau penyajian akuntansi berdasarkan 44
kerangka pelaporan keuangan yang relevan. 45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
165
604.7-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
tersebut termasuk: 2
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 3
memberikan jasa, mungkin dapat mengatasi ancaman telaah pribadi 4
atau ancaman advokasi. 5
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 6
jasa telaah atas pekerjaan audit atau jasa yang telah dilaksanakan 7
dapat mengatasi ancaman telaah pribadi. 8
• Memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan dapat mengatasi 9
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 10
11
Ketika Efektivitas Advis Pajak Bergantung pada Perlakuan atau Penyajian Akuntansi 12
Tertentu 13
14
P604.8 Kantor atau jaringan Kantor tidak akan memberikan jasa perencanaan pajak 15
dan jasa konsultansi pajak lainnya kepada klien audit ketika efektivitas advis 16
pajak bergantung pada perlakuan atau penyajian akuntansi tertentu dalam 17
laporan keuangan dan: 18
(a) Tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan atau penyajian 19
akuntansi terkait berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang 20
relevan; dan 21
(b) Hasil atau konsekuensi dari advis pajak akan berdampak material 22
terhadap laporan keuangan yang diberikan opini oleh Kantor. 23
24
Jasa Perpajakan Termasuk Penilaian 25
26
Semua Klien Audit 27
28
604.9-A1 Memberikan jasa penilaian pajak kepada klien audit dapat memunculkan 29
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 30
31
604.9-A2 Kantor atau jaringan Kantor mungkin melakukan penilaian hanya untuk 32
keperluan pajak, ketika hasil penilaian tidak akan berdampak langsung 33
terhadap laporan keuangan (yaitu, laporan keuangan hanya dipengaruhi oleh 34
jurnal akuntansi yang terkait dengan pajak). Hal ini biasanya tidak 35
memunculkan ancaman jika dampaknya terhadap laporan keuangan tidak 36
material atau penilaian bergantung pada telaah eksternal oleh otoritas 37
perpajakan atau regulator yang serupa. 38
39
604.9-A3 Jika penilaian yang dilakukan untuk tujuan pajak tidak ditelaah oleh pihak 40
eksternal dan pengaruhnya material terhadap laporan keuangan, selain 41
paragraf 604.3-A2, maka faktor berikut relevan dalam mengevaluasi level 42
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi yang muncul bersamaan 43
dengan penyediaan jasa tersebut kepada klien audit: 44
• Sejauh mana metodologi penilaian didukung oleh peraturan perundang-45
undangan perpajakan, preseden lain atau praktik yang sudah 46
ditetapkan. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
166
• Level subjektivitas yang melekat dalam penilaian. 1
• Keandalan dan keluasan data yang digunakan sebagai dasar penilaian. 2
3
604.9-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 4
tersebut, termasuk: 5
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 6
memberikan jasa, mungkin dapat mengatasi ancaman telaah pribadi 7
atau ancaman advokasi. 8
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 9
jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang telah dilaksanakan 10
dapat mengatasi ancaman telaah pribadi. 11
• Memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan dapat mengatasi 12
ancaman. 13
14
604.9-A5 Kantor atau jaringan Kantor mungkin juga melakukan penilaian pajak untuk 15
membantu klien audit dengan kewajiban pelaporan pajak atau untuk tujuan 16
perencanaan pajak ketika hasil penilaian akan berdampak langsung terhadap 17
laporan keuangan. Dalam situasi demikian, persyaratan dan materi aplikasi 18
yang ditetapkan dalam Subseksi 603 yang berkaitan dengan jasa penilaian 19
berlaku. 20
21
Asistensi Penyelesaian Sengketa Pajak 22
23
Semua Klien Audit 24
25
604.10-A1 Memberikan bantuan dalam penyelesaian sengketa pajak kepada klien audit 26
dapat memunculkan ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 27
28
604.10-A2 Sengketa pajak mungkin mencapai akhir ketika otoritas pajak telah 29
memberitahukan klien audit bahwa argumen terhadap masalah tertentu telah 30
ditolak dan baik otoritas pajak atau klien merujuk permasalahan untuk 31
penentuan dalam proses formal, misalnya, di hadapan lembaga penyelesaian 32
sengketa publik (contoh: BANI) atau pengadilan. 33
34
604.10-A3 Selain yang diatur dalam paragraf 604.3-A2, faktor yang relevan dalam 35
mengevaluasi level ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi yang 36
muncul pada saat membantu klien audit dalam penyelesaian sengketa pajak 37
mencakup: 38
• Peran manajemen dalam penyelesaian sengketa. 39
• Sejauh mana hasil perselisihan akan berdampak material terhadap 40
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 41
• Apakah advis yang diberikan adalah subjek dari sengketa pajak. 42
• Sejauh mana permasalahan tersebut didukung oleh peraturan 43
perundang-undangan perpajakan, preseden lainnya, atau praktik yang 44
telah ditetapkan. 45
• Apakah permintaan keterangan dilakukan secara terbuka. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
167
604.10-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
tersebut termasuk: 2
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 3
memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau 4
ancaman advokasi. 5
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 6
jasa untuk menelaah pekerjaan audit atau jasa yang telah dilaksanakan 7
dapat mengatasi ancaman telaah pribadi. 8
9
Penyelesaian Permasalahan Pajak yang Melibatkan Tindakan sebagai Advokat 10
11
P604.11 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa perpajakan 12
termasuk membantu penyelesaian sengketa pajak kepada klien audit jika: 13
(a) Pemberian jasa termasuk bertindak sebagai advokat bagi klien audit 14
sebelum pengadilan publik atau pengadilan dalam penyelesaian 15
permasalahan pajak; dan 16
(b) Jumlah yang disengketakan material untuk laporan keuangan yang 17
akan diberikan opini oleh Kantor. 18
19
604.11-A1 Paragraf P604.11 tidak menghalangi Kantor atau jaringan Kantor berperan 20
sebagai konsultan berkelanjutan dalam kaitannya dengan permasalahan yang 21
diperoleh sebelum lembaga penyelesaian pengadilan publik atau pengadilan, 22
misalnya: 23
• Menanggapi permintaan spesifik untuk informasi. 24
• Memberikan laporan faktual atau kesaksian tentang pekerjaan yang 25
dilakukan. 26
• Membantu klien dalam menganalisis masalah pajak yang terkait dengan 27
masalah tersebut. 28
29
604.11-A2 Apa yang merupakan “pengadilan publik atau pengadilan” bergantung pada 30
bagaimana proses pajak pada yurisdiksi tertentu. 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
168
SUBSEKSI 605 - JASA AUDIT INTERNAL 1
2
PENDAHULUAN 3
4
605.1 Menyediakan jasa audit internal kepada klien audit dapat memunculkan 5
ancaman telaah pribadi. 6
7
605.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika memberikan jasa audit 10
internal kepada klien audit. Subseksi ini termasuk persyaratan yang melarang 11
Kantor dan jaringan Kantor untuk memberikan jasa audit internal tertentu 12
kepada klien audit dalam beberapa keadaan karena ancaman yang muncul 13
tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
605.3-A1 Jasa audit internal mencakup membantu klien audit dalam pelaksanaan 20
aktivitas audit internalnya. Aktivitas audit internal mungkin meliputi: 21
• Pemantauan pengendalian internal - menelaah pengendalian, 22
memantau operasi dan, merekomendasikan perbaikan kepada klien. 23
• Pemeriksaan informasi keuangan dan operasional dengan: 24
o Penelaahan terhadap cara yang digunakan untuk 25
mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan 26
informasi keuangan dan operasional. 27
o Menanyakan secara spesifik tentang informasi tertentu termasuk 28
pengujian yang terinci atas transaksi, saldo, dan prosedur. 29
• Penelaahan atas aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas aktivitas 30
operasional termasuk aktivitas nonkeuangan dari suatu entitas. 31
• Penelaahan ketaatan terhadap: 32
o Peraturan perundang-undangan dan persyaratan ketentuan 33
eksternal lainnya. 34
o Kebijakan manajemen, arahan dan persyaratan ketentuan internal 35
lainnya. 36
37
605.3-A2 Ruang lingkup, tujuan aktivitas audit internal sangat bervariasi dan 38
bergantung pada ukuran, struktur entitas, serta persyaratan manajemen dan 39
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 40
41
P605.4 Ketika memberikan jasa audit internal kepada klien audit, Kantor harus 42
meyakini bahwa: 43
(a) Klien menunjuk sumber daya yang tepat dan kompeten, sebaiknya 44
merupakan manajemen senior, untuk: 45
(i) Bertanggung jawab setiap saat atas aktivitas audit internal; dan 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
169
(ii) Memahami tanggung jawab untuk merancang, 1
mengimplementasikan, memantau, dan memelihara pengendalian 2
internal. 3
(b) Manajemen klien atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 4
menilai dan menyetujui ruang lingkup, risiko dan frekuensi jasa audit 5
internal; 6
(c) Manajemen klien mengevaluasi kecukupan jasa audit internal dan hasil 7
temuan dari kinerjanya; 8
(d) Manajemen klien mengevaluasi dan menentukan rekomendasi yang 9
dihasilkan dari jasa audit internal untuk mengimplementasikan dan 10
mengelola proses implementasi; dan 11
(e) Laporan manajemen klien kepada pihak yang bertanggung jawab atas 12
tata kelola, temuan dan rekomendasi signifikan yang dihasilkan dari 13
jasa audit internal. 14
15
605.4-A1 Paragraf P600.7 menghalangi Kantor atau jaringan Kantor dari mengambil 16
alih tanggung jawab manajemen. Melakukan bagian signifikan dari aktivitas 17
audit internal klien meningkatkan kemungkinan bahwa Kantor atau personel 18
jaringan Kantor yang menyediakan jasa audit internal akan mengambil alih 19
tanggung jawab manajemen. 20
21
605.4-A2 Contoh jasa audit internal yang melibatkan tanggung jawab manajemen 22
meliputi: 23
• Menetapkan kebijakan audit internal atau arahan strategis atas aktivitas 24
audit internal. 25
• Mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan 26
audit internal entitas. 27
• Memutuskan rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan audit internal 28
untuk diimplementasikan. 29
• Melaporkan hasil aktivitas audit internal kepada pihak yang 30
bertanggung jawab atas tata kelola atas nama manajemen. 31
• Melakukan prosedur yang merupakan bagian dari pengendalian 32
internal, seperti menelaah dan menyetujui perubahan atas hak akses 33
data karyawan. 34
• Bertanggung jawab untuk merancang, mengimplementasikan, 35
memantau dan memelihara pengendalian internal. 36
• Melakukan jasa audit internal yang dialihdayakan, yang terdiri atas 37
semua atau sebagian besar fungsi audit internal, ketika Kantor atau 38
jaringan Kantor bertanggung jawab untuk menentukan ruang lingkup 39
pekerjaan audit internal; dan mungkin memiliki tanggung jawab untuk 40
satu atau lebih dari permasalahan yang disebutkan di atas. 41
42
605.4-A3 Ketika Kantor menggunakan pekerjaan fungsi audit internal dalam perikatan 43
audit, SA mensyaratkan pelaksanaan prosedur untuk mengevaluasi 44
kecukupan pekerjaan tersebut. Demikian pula, ketika Kantor atau jaringan 45
Kantor menerima perikatan untuk memberikan jasa audit internal kepada klien 46
audit, maka hasil dari jasa tersebut dapat digunakan dalam melakukan audit 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
170
eksternal. Hal tersebut memunculkan ancaman telaah pribadi karena mungkin 1
tim audit akan menggunakan hasil jasa audit internal untuk tujuan perikatan 2
audit tanpa: 3
• Mengevaluasi hasil tersebut secara tepat; atau 4
• Menerapkan level skeptisisme profesional yang sama seperti yang 5
dilakukan ketika pekerjaan audit internal dilakukan oleh individu yang 6
bukan anggota Kantor. 7
8
605.4-A4 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi 9
meliputi: 10
• Materialitas atas jumlah dalam laporan keuangan terkait. 11
• Risiko salah saji atas asersi yang terkait dengan jumlah dalam laporan 12
keuangan tersebut. 13
• Tingkat keyakinan bahwa tim audit akan ditempatkan pada pekerjaan 14
jasa audit internal, termasuk dalam proses audit eksternal. 15
16
605.4-A5 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 17
telaah pribadi adalah menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit 18
untuk melaksanakan jasa. 19
20
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 21
22
P605.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa audit internal 23
kepada klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik, jika 24
jasa tersebut berkaitan dengan dengan: 25
(a) Bagian signifikan dari pengendalian internal atas laporan keuangan; 26
(b) Sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan informasi, baik secara 27
individual atau agregat, material terhadap catatan akuntansi klien atau 28
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor; atau 29
(c) Jumlah atau pengungkapan, baik secara individual atau agregat, 30
material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh 31
Kantor. 32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
171
SUBSEKSI 606 - JASA SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI 1
2
PENDAHULUAN 3
4
606.1 Menyediakan jasa teknologi informasi (TI) untuk klien audit dapat 5
memunculkan ancaman telaah pribadi. 6
7
606.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi dalam subseksi ini, persyaratan dan 8
materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan untuk 9
menerapkan kerangka kerja konseptual saat memberikan jasa sistem TI 10
kepada klien audit. Subseksi ini mencakup persyaratan yang melarang Kantor 11
dan jaringan Kantor menyediakan jasa sistem TI tertentu kepada klien audit 12
dalam beberapa keadaan karena ancaman yang muncul tidak dapat diatasi 13
dengan menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
606.3-A1 Jasa yang terkait dengan sistem TI mencakup perancangan atau 20
implementasi perangkat keras atau sistem perangkat lunak. Sistem TI 21
mungkin: 22
(a) Sumber data agregat; 23
(b) Bagian dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan; atau 24
(c) Menghasilkan informasi yang berdampak terhadap catatan akuntansi 25
atau laporan keuangan, termasuk pengungkapan terkait. 26
Namun, sistem TI mungkin juga melibatkan permasalahan yang tidak terkait 27
dengan catatan akuntansi klien audit atau pengendalian internal atas 28
pelaporan keuangan atau laporan keuangan. 29
30
606.3-A2 Paragraf P600.7 melarang Kantor atau jaringan Kantor dari mengambil alih 31
tanggung jawab manajemen. Menyediakan jasa sistem TI berikut kepada 32
klien audit biasanya tidak memunculkan ancaman selama personel Kantor 33
atau jaringan Kantor tidak mengambil alih tanggung jawab manajemen: 34
(a) Merancang atau mengimplementasikan sistem TI yang tidak terkait 35
dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan; 36
(b) Merancang atau mengimplementasikan sistem TI yang tidak 37
menghasilkan informasi yang membentuk bagian signifikan dari catatan 38
akuntansi atau laporan keuangan; 39
(c) Mengimplementasikan perangkat lunak akuntansi atau pelaporan 40
informasi keuangan siap pakai yang tidak dikembangkan oleh Kantor 41
atau jaringan Kantor, jika kustomisasi yang diperlukan untuk memenuhi 42
kebutuhan klien tidak signifikan; dan 43
(d) Mengevaluasi dan membuat rekomendasi berkenaan dengan sistem TI 44
yang dirancang, diimplementasikan atau dioperasikan oleh penyedia 45
jasa lain atau klien. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
172
P606.4 Ketika memberikan jasa sistem TI kepada klien audit, Kantor atau jaringan 1
Kantor harus meyakini bahwa: 2
(a) Klien memahami tanggung jawabnya untuk membangun dan memonitor 3
sistem pengendalian internal; 4
(b) Klien menetapkan tanggung jawab untuk membuat semua keputusan 5
manajemen sehubungan dengan desain dan implementasi perangkat 6
keras atau sistem perangkat lunak untuk karyawan yang kompeten, 7
sebaiknya merupakan manajemen senior; 8
(c) Klien membuat semua keputusan manajemen sehubungan dengan 9
desain dan proses implementasi; 10
(d) Klien mengevaluasi kecukupan dan hasil dari desain dan implementasi 11
sistem; dan 12
(e) Klien bertanggung jawab untuk mengoperasikan sistem (perangkat 13
keras atau perangkat lunak) dan terhadap data yang digunakan atau 14
dihasilkan. 15
16
606.4-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi yang 17
dibuat dengan menyediakan jasa sistem TI kepada klien audit meliputi: 18
• Sifat dari jasa tersebut. 19
• Sifat sistem TI dan sejauh mana pengaruh atau interaksinya dengan 20
catatan atau laporan keuangan klien. 21
• Level kepercayaan yang akan ditempatkan pada sistem TI tertentu 22
sebagai bagian dari audit. 23
24
606.4-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 25
telaah pribadi adalah menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit 26
untuk memberikan jasa. 27
28
Klien Audit Merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik 29
30
P606.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa sistem TI kepada 31
klien audit yang merupakan entitas dengan akuntabilitas publik jika jasa 32
tersebut melibatkan perancangan atau implementasi sistem TI yang: 33
(a) Membentuk bagian signifikan dari pengendalian internal atas pelaporan 34
keuangan; atau 35
(b) Menghasilkan informasi yang signifikan terhadap catatan akuntansi 36
klien atau laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
173
SUBSEKSI 607 - JASA PENUNJANG LITIGASI 1
2
PENDAHULUAN 3
4
607.1 Memberikan jasa penunjang litigasi tertentu kepada klien audit dapat 5
memunculkan ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 6
7
607.2 Selain materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, persyaratan dan materi 8
aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan untuk menerapkan 9
kerangka kerja konseptual saat memberikan jasa penunjang litigasi kepada 10
klien audit. 11
12
MATERI APLIKASI 13
14
Semua Klien Audit 15
16
607.3-A1 Jasa penunjang litigasi dapat mencakup aktivitas seperti: 17
• Bantuan pengelolaan dokumen dan pengambilannya. 18
• Bertindak sebagai saksi, termasuk saksi ahli. 19
• Menghitung perkiraan kerugian yang diestimasikan atau jumlah lain 20
yang mungkin menjadi piutang atau utang sebagai hasil dari litigasi atau 21
sengketa hukum lainnya. 22
23
607.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi atau 24
ancaman advokasi yang muncul dengan memberikan jasa penunjang litigasi 25
kepada klien audit meliputi: 26
• Lingkungan hukum dan peraturan perundang-undangan ketika jasa 27
diberikan, misalnya, apakah seorang saksi ahli dipilih dan diangkat oleh 28
pengadilan. 29
• Sifat dan karakteristik jasa. 30
• Sejauh mana hasil dari jasa penunjang litigasi akan berdampak material 31
terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 32
33
607.3-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 34
telaah pribadi atau ancaman advokasi semacam itu adalah menugaskan 35
seorang profesional yang bukan anggota tim audit untuk melakukan jasa 36
tersebut. 37
38
607.3-A4 Jika Kantor atau jaringan Kantor memberikan jasa penunjang litigasi kepada 39
klien audit dan jasa tersebut melibatkan estimasi kerugian atau jumlah lain 40
yang memengaruhi laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor, 41
maka persyaratan dan materi aplikasi yang ditetapkan dalam Subseksi 603 42
terkait dengan penerapan jasa penilaian berlaku. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
174
SUBSEKSI 608 - JASA HUKUM 1
2
PENDAHULUAN 3
4
608.1 Memberikan jasa hukum kepada klien audit dapat memunculkan ancaman 5
telaah pribadi atau ancaman advokasi. 6
7
608.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual saat memberikan jasa hukum 10
kepada klien audit. Subseksi ini termasuk persyaratan yang melarang Kantor 11
dan jaringan Kantor dari menyediakan jasa hukum tertentu kepada klien audit 12
dalam beberapa keadaan karena ancaman tidak dapat diatasi dengan 13
menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
608.3-A1 Jasa hukum didefinisikan sebagai jasa apa pun yang disediakan oleh individu 20
yang menyediakan jasa tersebut: 21
(a) Memiliki pelatihan hukum yang disyaratkan untuk berpraktik hukum; 22
atau 23
(b) Diakui untuk berpraktik hukum di hadapan pengadilan dalam yurisdiksi 24
ketika jasa tersebut diberikan. 25
26
Bertindak sebagai Konsultan 27
28
608.4-A1 Bergantung pada yurisdiksi, jasa konsultansi hukum mungkin mencakup 29
berbagai area jasa yang luas dan beragam termasuk jasa korporat dan 30
komersial kepada klien audit, seperti: 31
• Dukungan penyusunan kontrak. 32
• Mendukung klien audit dalam melakukan transaksi. 33
• Merger dan akuisisi. 34
• Mendukung dan membantu departemen hukum internal klien audit. 35
• Uji tuntas dan restrukturisasi hukum. 36
37
608.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman telaah pribadi atau 38
ancaman advokasi yang muncul dalam memberikan jasa konsultansi hukum 39
kepada klien audit meliputi: 40
• Materialitas atas permasalahan spesifik yang berkaitan dengan laporan 41
keuangan klien. 42
• Kompleksitas permasalahan hukum dan level penilaian yang diperlukan 43
untuk memberikan jasa. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
175
608.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
tersebut mencakup: 2
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 3
melakukan jasa mungkin akan menghadapi ancaman telaah pribadi 4
atau ancaman advokasi. 5
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam memberikan 6
jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang dilakukan dapat 7
mengatasi ancaman telaah pribadi. 8
9
Bertindak sebagai Penasihat Hukum 10
11
P608.5 Seorang rekan atau karyawan Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh 12
berfungsi sebagai penasihat umum untuk urusan hukum dari klien audit. 13
14
608.5-A1 Posisi penasihat umum biasanya merupakan posisi manajemen senior 15
dengan tanggung jawab luas untuk urusan hukum perusahaan. 16
17
Bertindak dalam Peran Advokasi 18
19
P608.6 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh bertindak dalam peran advokasi untuk 20
klien audit dalam menyelesaikan sengketa atau litigasi ketika jumlahnya 21
material pada laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh Kantor. 22
23
608.6-A1 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 24
telaah pribadi yang dibuat ketika bertindak dalam peran advokasi untuk klien 25
audit jika jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan yang akan 26
diberikan opini oleh Kantor termasuk: 27
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 28
melakukan jasa. 29
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam 30
memberikan jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang 31
dilakukan. 32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
176
SUBSEKSI 609 - JASA REKRUTMEN 1
2
PENDAHULUAN 3
4
609.1 Memberikan jasa perekrutan karyawan kepada klien audit dapat 5
memunculkan ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau 6
ancaman intimidasi. 7
8
609.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 9
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 10
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika menyediakan jasa 11
perekrutan kepada klien audit. Subseksi ini termasuk persyaratan yang 12
melarang Kantor dan jaringan Kantor dari menyediakan jenis jasa perekrutan 13
tertentu kepada klien audit dalam beberapa keadaan karena ancaman yang 14
muncul tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Semua Klien Audit 19
20
609.3-A1. Jasa perekrutan dapat mencakup aktivitas seperti: 21
• Mengembangkan deskripsi pekerjaan. 22
• Mengembangkan proses pengidentifikasian dan memilih kandidat yang 23
potensial. 24
• Mencari kandidat yang diperlukan atau mencari tahu kandidat yang 25
tepat. 26
• Menyaring kandidat potensial untuk peran tersebut dengan: 27
o Menelaah kualifikasi profesional atau kompetensi pelamar dan 28
menentukan kesesuaiannya untuk posisi tersebut. 29
o Melakukan pemeriksaan referensi calon kandidat. 30
o Mewawancarai dan memilih kandidat yang cocok dan memberi 31
advis tentang kompetensi kandidat. 32
• Menentukan ketentuan kerja dan perincian negosiasi, seperti gaji, jam 33
kerja, dan kompensasi lainnya. 34
35
609.3-A2 Paragraf P600.7 melarang Kantor atau jaringan Kantor dari mengambil alih 36
tanggung jawab manajemen. Menyediakan jasa berikut biasanya tidak 37
memunculkan ancaman selama personel Kantor atau jaringan Kantor tidak 38
mengambil alih tanggung jawab manajemen: 39
• Menelaah kualifikasi profesional dari sejumlah pelamar dan 40
memberikan saran tentang kesesuaian mereka untuk posisi tersebut. 41
• Mewawancarai kandidat dan memberi advis tentang kompetensi 42
kandidat untuk akuntansi keuangan, posisi administratif atau 43
pengendalian. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
177
P609.4 Ketika Kantor atau jaringan Kantor menyediakan jasa rekrutmen kepada klien 1
audit, Kantor harus meyakini bahwa: 2
(a) Klien memberikan tanggung jawab untuk membuat semua keputusan 3
manajemen terkait dengan mempekerjakan kandidat untuk posisi 4
sebagai karyawan yang kompeten, sebaiknya merupakan manajemen 5
senior; dan 6
(b) Klien membuat semua keputusan manajemen sehubungan dengan 7
proses perekrutan, termasuk: 8
• Menentukan kecocokan calon kandidat dan memilih kandidat 9
yang cocok untuk posisi tersebut. 10
• Menentukan ketentuan kerja dan menegosiasikan hal rinci, seperti 11
gaji, jam kerja, dan kompensasi lainnya. 12
13
609.5-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi, 14
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi yang muncul dengan 15
menyediakan jasa perekrutan kepada klien audit meliputi: 16
• Sifat dari bantuan yang diminta. 17
• Peran individu yang akan direkrut. 18
• Setiap konflik kepentingan atau hubungan yang mungkin ada antara 19
kandidat dan Kantor yang menyediakan advis atau jasa. 20
21
609.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 22
kepentingan pribadi, kedekatan, atau intimidasi adalah menugaskan 23
profesional yang bukan anggota tim audit untuk melakukan jasa tersebut. 24
25
Jasa Rekrutmen yang Dilarang 26
27
P609.6 Ketika memberikan jasa perekrutan kepada klien audit, Kantor atau jaringan 28
Kantor tidak boleh bertindak sebagai negosiator atas nama klien. 29
30
P609.7 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh menyediakan jasa perekrutan kepada 31
klien audit jika jasa tersebut berkaitan dengan: 32
(a) Mencari atau menemukan kandidat; atau 33
(b) Melakukan pemeriksaan referensi calon kandidat, sehubungan dengan 34
posisi berikut: 35
(i) Seorang direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari entitas; 36
atau 37
(ii) Seorang anggota manajemen senior dalam posisi untuk 38
memberikan pengaruh signifikan atas penyusunan catatan 39
akuntansi klien atau laporan keuangan yang akan diberikan opini 40
oleh Kantor. 41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
178
SUBSEKSI 610 - JASA KEUANGAN KORPORAT 1
2
PENDAHULUAN 3
4
610.1 Menyediakan jasa keuangan korporat kepada klien audit dapat memunculkan 5
ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi. 6
7
610.2 Selain persyaratan dan materi aplikasi spesifik dalam subseksi ini, 8
persyaratan dan materi aplikasi dalam paragraf 600.1 hingga P600.10 relevan 9
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual ketika memberikan jasa 10
keuangan korporat kepada klien audit. Subseksi ini termasuk persyaratan 11
yang melarang Kantor dan jaringan Kantor untuk menyediakan jasa keuangan 12
korporat tertentu dalam beberapa keadaan kepada klien audit karena 13
ancaman yang dibuat tidak dapat diatasi dengan menerapkan pengamanan. 14
15
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 16
17
Semua Klien Audit 18
19
610.3-A1 Contoh jasa keuangan korporat yang dapat memunculkan ancaman telaah 20
pribadi atau ancaman advokasi meliputi: 21
• Membantu klien audit dalam mengembangkan strategi korporat. 22
• Mengidentifikasi sasaran potensial yang akan dicapai klien audit. 23
• Advis pada transaksi pelepasan. 24
• Membantu transaksi pemerolehan dana. 25
• Memberikan saran restruktukrisasi. 26
• Memberikan saran tentang restrukturisasi transaksi keuangan korporat 27
atau pengaturan pembiayaan yang secara langsung akan memengaruhi 28
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang akan diberikan 29
opini oleh Kantor. 30
31
610.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul dengan 32
menyediakan jasa keuangan korporat kepada klien audit meliputi: 33
• Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam menentukan perlakuan yang 34
tepat untuk hasil atau konsekuensi dari advis keuangan korporat dalam 35
laporan keuangan. 36
• Sejauh mana: 37
o Hasil dari advis keuangan korporat akan secara langsung 38
memengaruhi jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan. 39
o Jumlahnya material terhadap laporan keuangan. 40
• Apakah keefektivitasan advis keuangan korporat bergantung pada 41
perlakuan atau penyajian akuntansi tertentu dalam laporan keuangan 42
dan terdapat keraguan mengenai ketepatan perlakuan atau penyajian 43
akuntansi terkait berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang 44
relevan. 45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
179
610.3-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
tersebut termasuk: 2
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim audit untuk 3
memberikan jasa mungkin mengatasi ancaman telaah pribadi atau 4
ancaman advokasi. 5
• Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam pemberian 6
jasa penelaahan atas pekerjaan audit atau jasa yang telah dilakukan, 7
dapat mengatasi ancaman telaah pribadi. 8
9
Jasa Keuangan Korporat yang Dilarang 10
11
P610.4 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan jasa keuangan korporat 12
kepada klien audit yang melibatkan promosi, transaksi, atau penjaminan 13
saham klien audit. 14
15
P610.5 Kantor atau jaringan Kantor tidak boleh memberikan advis keuangan korporat 16
kepada klien audit ketika keefektivitasan advis tersebut bergantung pada 17
perlakuan atau penyajian akuntansi tertentu dalam laporan keuangan yang 18
akan diberikan opini oleh Kantor: 19
(a) Tim audit memiliki keraguan atas ketepatan perlakuan atau penyajian 20
akuntansi terkait berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang 21
relevan; dan 22
(b) Hasil atau konsekuensi dari advis keuangan korporat berdampak 23
material terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh 24
Kantor. 25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
180
SEKSI 800 1
2
LAPORAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN KHUSUS YANG 3
MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA (PERIKATAN AUDIT 4
DAN PERIKATAN REVIU) 5
6
PENDAHULUAN 7
8
800.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 9
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 10
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 11
independensi. 12
13
800.2 Seksi ini menetapkan modifikasi tertentu untuk Bagian 4A yang diizinkan 14
dalam keadaan tertentu yang melibatkan audit atas laporan keuangan 15
bertujuan khusus ketika laporan tersebut mencakup pembatasan distribusi 16
dan penggunaannya. Pada seksi ini, perikatan untuk menerbitkan laporan 17
yang dibatasi distribusi dan penggunaannya sesuai keadaannya, ditetapkan 18
dalam paragraf P800.3 mengacu pada “perikatan audit yang memenuhi 19
persyaratan”. 20
21
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 22
23
Umum 24
25
P800.3 Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan audit atas laporan 26
keuangan bertujuan khusus yang mencakup pembatasan distribusi dan 27
penggunaannya, maka persyaratan independensi yang ditetapkan pada 28
bagian 4A harus memenuhi syarat untuk modifikasi yang diizinkan oleh seksi 29
ini, namun hanya jika: 30
(a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai 31
modifikasi persyaratan independensi yang akan diterapkan dalam 32
menyediakan jasa; dan 33
(b) Pengguna yang dituju memahami tujuan dan keterbatasan laporan 34
serta menyetujui penerapan modifikasi secara eskplisit. 35
36
800.3-A1 Pengguna yang dituju mungkin memperoleh pemahaman tentang tujuan dan 37
keterbatasan laporan dengan berpartisipasi, baik secara langsung, atau tidak 38
langsung melalui perwakilan yang memiliki kewenangan untuk bertindak atas 39
pengguna yang dituju, dalam menetapkan sifat dan ruang lingkup perikatan. 40
Dalam kedua kasus tersebut, partisipasi ini membantu Kantor untuk 41
berkomunikasi dengan pengguna yang dituju tentang permasalahan 42
independensi, termasuk keadaan yang relevan untuk menerapkan kerangka 43
kerja konseptual. Hal tersebut juga memungkinkan Kantor untuk 44
mendapatkan kesepakatan dari pengguna yang dituju dengan persyaratan 45
independensi yang dimodifikasi. 46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
181
P800.4 Apabila pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna yang tidak dapat 1
diidentifikasi secara spesifik berdasarkan nama saat ketentuan perikatan 2
ditetapkan, maka Kantor harus membuat pengguna tersebut menyadari 3
bahwa modifikasi persyaratan independensi telah disetujui oleh 4
perwakilannya. 5
6
800.4-A1 Misalnya, ketika pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna seperti 7
pemberi pinjaman dalam pengaturan pinjaman sindikasi, maka Kantor harus 8
menjelaskan modifikasi persyaratan independensi dalam surat perikatan 9
kepada perwakilan pemberi pinjaman. Perwakilan tersebut kemudian mungkin 10
membuat surat perikatan Kantor tersedia bagi semua anggota kelompok 11
pemberi pinjaman untuk memenuhi persyaratan bagi Kantor yang membuat 12
pengguna menyadari bahwa modifikasi persyaratan independensi telah 13
disetujui oleh perwakilannya. 14
15
P800.5 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 16
setiap modifikasi pada bagian 4A harus dibatasi sebagaimana yang 17
ditetapkan pada paragraf P800.7 hingga P800.14. Kantor tidak boleh 18
menerapkan modifikasi tersebut ketika melakukan audit atas laporan 19
keuangan yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan. 20
21
P800.6 Jika Kantor juga menerbitkan laporan audit yang tidak mencakup pembatasan 22
distribusi dan penggunaannya untuk klien yang sama, maka Kantor harus 23
menerapkan bagian 4A untuk perikatan audit tersebut. 24
25
Entitas dengan Akuntabilitas Publik 26
27
P800.7 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 28
Kantor tidak perlu menerapkan persyaratan independensi yang ditetapkan 29
dalam bagian 4A yang hanya berlaku untuk perikatan audit entitas dengan 30
akuntabilitas publik. 31
32
Entitas Berelasi 33
34
P800.8 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, 35
referensi ke “klien audit” pada bagian 4A tidak perlu menyertakan entitas 36
berelasinya. Namun, ketika tim audit mengetahui atau memiliki alasan untuk 37
meyakini bahwa suatu hubungan atau kondisi yang melibatkan entitas 38
berelasi terhadap klien relevan dengan evaluasi independensi Kantor, maka 39
tim audit harus memasukkan entitas berelasi ketika mengidentifikasi, 40
mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap independensi. 41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
182
Jaringan dan Jaringan Kantor 1
2
P800.9 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 3
persyaratan spesifik mengenai jaringan Kantor yang ditetapkan dalam bagian 4
4A tidak perlu diterapkan. Namun, ketika Kantor mengetahui atau memiliki 5
alasan untuk meyakini bahwa ancaman terhadap independensi muncul oleh 6
kepentingan dan hubungan dari jaringan Kantor, maka Kantor harus 7
mengevaluasi dan mengatasi ancaman tersebut. 8
9
Kepentingan Keuangan, Pinjaman dan Jaminan, Hubungan Bisnis yang Erat, dan 10
Hubungan Keluarga dan Pribadi 11
12
P800.10 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka: 13
(a) Ketentuan relevan yang ditetapkan pada Seksi 510, 511, 520, 521, 522, 14
524 dan 525 hanya berlaku untuk anggota tim perikatan, anggota 15
keluarga inti, dan, jika berlaku, anggota keluarga dekat; 16
(b) Kantor harus mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi setiap 17
ancaman terhadap independensi yang muncul karena kepentingan dan 18
hubungan, sebagaimana ditetapkan dalam Seksi 510, 511, 520, 521, 19
522, 524, dan 525, antara klien audit dan anggota tim audit berikut: 20
(i) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait 21
teknis atau industri, transaksi, atau peristiwa; dan 22
(ii) Pihak yang memberikan pengendalian mutu untuk perikatan, 23
termasuk pihak yang melakukan penelaahan pengendalian mutu 24
perikatan; dan 25
(c) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman bahwa tim 26
perikatan memiliki keyakinan yang muncul karena kepentingan dan 27
hubungan antara klien audit dan pihak lain dalam Kantor yang dapat 28
secara langsung memengaruhi hasil dari perikatan audit. 29
30
800.10-A1 Pihak lain dalam Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil dari 31
perikatan audit termasuk mereka yang merekomendasikan kompensasi, atau 32
yang menyediakan pengawasan langsung, manajemen atau pengawasan 33
lainnya, dari rekan perikatan audit sehubungan dengan kinerja perikatan audit 34
termasuk pada semua level senior yang lebih tinggi di atas rekan perikatan 35
melalui individu yang merupakan Rekan Senior atau Pimpinan Rekan (kepala 36
eksekutif atau setara) Kantor. 37
38
P800.11 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 39
Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman yang diyakini tim 40
perikatan, muncul dari kepentingan keuangan pada klien audit yang dimiliki 41
oleh individu, sebagaimana diatur di paragraf P510.4(c)-(d), P510.5, P510.7 42
dan 510.10-A5 dan A9. 43
44
P800.12 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 45
Kantor (dalam penerapan ketentuan di paragraf P510.4(a), P510.6, dan 46
P510.7 pada kepentingan Kantor) tidak boleh memiliki kepentingan keuangan 47
yang material, baik secara langsung atau tidak langsung pada klien audit. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
183
Pekerjaan dengan Klien Audit 1
2
P800.13 Ketika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan, maka 3
Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi ancaman yang muncul dari 4
hubungan kerja apa pun sebagaimana diatur di paragraf 524.3-A1-524.5-A3. 5
6
Pemberian Jasa Non-Asurans 7
8
P800.14 Jika Kantor melakukan perikatan audit yang memenuhi persyaratan dan 9
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, maka Kantor harus 10
mematuhi ketentuan Seksi 410-430 dan Seksi 600, termasuk subseksinya, 11
dan tunduk pada paragraf P800.7-P800.9. 12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
184
BAGIAN 4B 1
INDEPENDENSI DALAM PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN 2
PERIKATAN REVIU 3
4
SEKSI 900 5
6
PENERAPAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK INDEPENDENSI DALAM 7
PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 8
9
PENDAHULUAN 10
11
Umum 12
13
900.1 Bagian ini berlaku untuk perikatan asurans selain perikatan audit dan 14
perikatan reviu (dikenal sebagai “perikatan asurans” dalam Bagian ini). 15
Contoh perikatan tersebut meliputi: 16
• Audit atas unsur, akun, atau pos tertentu dari laporan keuangan. 17
• Asurans atas indikator kunci kinerja perusahaan. 18
19
900.2 Dalam Bagian ini, istilah “Anggota” mengacu pada Anggota yang berpraktik 20
melayani publik dan Kantornya. 21
22
900.3 Standar Pengendalian Mutu (SPM) 1 mensyaratkan Kantor untuk 23
menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan 24
keyakinan memadai bahwa Kantor, personelnya dan, jika dapat diterapkan, 25
pihak lain, tunduk pada persyaratan independensi untuk mempertahankan 26
independensi yang disyaratkan oleh standar etika yang relevan. Standar 27
Perikatan Asurans menetapkan tanggung jawab untuk rekan perikatan dan 28
tim perikatan pada setiap level perikatan. Alokasi tanggung jawab dalam 29
suatu Kantor bergantung pada ukuran, struktur, dan organisasinya. Banyak 30
ketentuan pada bagian 4B tidak menggambarkan tanggung jawab spesifik 31
individu dalam Kantor untuk bertindak terkait dengan independensi, 32
melainkan mengacu pada “Kantor” untuk kemudahan referensi. Kantor 33
menetapkan tanggung jawab atas suatu tindakan tertentu kepada individu 34
atau sekelompok individu (seperti tim perikatan asurans) sesuai dengan SPM 35
1. Selain itu, Anggota bertanggung jawab terhadap setiap ketentuan yang 36
berlaku atas aktivitas Anggota, kepentingan, atau hubungannya. 37
38
900.4 Independensi terkait dengan prinsip objektivitas dan integritas, terdiri atas: 39
(a) Independensi dalam pemikiran - sikap mental pemikiran yang 40
memungkinkan untuk menyatakan suatu kesimpulan dengan tidak 41
terpengaruh oleh tekanan yang dapat mengompromikan pertimbangan 42
profesional, sehingga memungkinkan individu bertindak secara 43
berintegritas serta menerapkan objektivitas dan skeptisisme profesional. 44
(b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan 45
yang sangat signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki 46
informasi yang memadai kemungkinan akan menyimpulkan bahwa 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
185
integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari Kantor, atau 1
seorang anggota tim asurans telah dikompomikan. 2
Dalam bagian ini, individu atau Kantor yang “independen” berarti bahwa 3
individu atau Kantor tersebut telah memenuhi ketentuan pada bagian ini. 4
5
900.5 Ketika melakukan perikatan asurans, kode etik mengharuskan Kantor untuk 6
mematuhi prinsip dasar etika dan independen. Bagian ini menetapkan 7
persyaratan dan materi aplikasi spesifik tentang bagaimana menerapkan 8
kerangka kerja konseptual untuk mempertahankan independensi ketika 9
melakukan perikatan tersebut. Kerangka kerja konseptual yang ditetapkan 10
dalam Seksi 120 berlaku untuk independensi seperti halnya prinsip dasar 11
yang ditetapkan dalam Seksi 110. 12
13
900.6 Bagian ini menjelaskan: 14
(a) Fakta dan keadaan, termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan 15
profesional yang memunculkan atau mungkin memunculkan ancaman 16
terhadap independensi; 17
(b) Tindakan potensial, termasuk pengamanan, yang mungkin tepat 18
diterapkan untuk mengatasi ancaman tersebut; dan 19
(c) Beberapa situasi ketika ancaman tidak dapat dihilangkan atau tidak 20
terdapat pengamanan untuk menurunkan ancaman pada level yang 21
dapat diterima. 22
23
Uraian Perikatan Asurans Lain 24
25
900.7 Perikatan asurans dirancang untuk meningkatkan level kepercayaan 26
pengguna yang dituju tentang hasil evaluasi atau pengukuran hal pokok 27
terhadap kriteria. Dalam perikatan asurans, Kantor mengungkapkan 28
kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan level kepercayaan pengguna 29
yang dituju (selain pihak yang bertanggung jawab) tentang hasil evaluasi atau 30
pengukuran hal pokok terhadap kriteria. Kerangka Asurans menjelaskan 31
elemen dan tujuan dari perikatan asurans dan mengidentifikasi perikatan 32
dengan menerapkan Standar Perikatan Asurans. Untuk mendeskripsikan 33
unsur dan tujuan dari perikatan asurans, lihat Kerangka Asurans. 34
35
900.8 Hasil evaluasi atau pengukuran hal pokok adalah informasi yang dihasilkan 36
dari penerapan kriteria terhadap hal pokok tersebut. Istilah “informasi hal 37
pokok” digunakan untuk hasil evaluasi atau pengukuran hal pokok. Contoh, 38
Kerangka Perikatan Asurans menyatakan bahwa suatu asersi tentang 39
keefektivitasan pengendalian internal (informasi hal pokok) merupakan hasil 40
dari penerapan suatu kerangka untuk pengevaluasian keefektivitasan 41
pengendalian internal, seperti COSO atau CoCo (kriteria), terhadap 42
pengendalian internal, sebuah proses (hal pokok). 43
44
900.9 Perikatan asurans dapat berbasis asersi atau pelaporan langsung. Dalam 45
kedua jenis perikatan tersebut, perikatan asurans melibatkan tiga pihak yang 46
terpisah, yaitu Kantor, pihak yang bertanggung jawab, dan pengguna yang 47
dituju. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
186
900.10 Dalam perikatan berbasis asersi, pengevaluasian atau pengukuran hal pokok 1
dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab. Informasi hal pokok yang 2
berbentuk asersi disusun oleh pihak yang bertanggung jawab untuk keperluan 3
pengguna yang dituju. 4
5
900.11 Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, Kantor: 6
(a) Melakukan pengevaluasian atau pengukuran terhadap suatu hal pokok; 7
atau 8
(b) Memperoleh suatu representasi dari pihak yang bertanggung jawab 9
yang telah melakukan pengevaluasian atau pengukuran yang tidak 10
tersedia bagi para pengguna yang dituju. Informasi hal pokok 11
disediakan kepada pengguna yang dituju dalam laporan asurans. 12
13
Laporan yang Mencakup Pembatasan Distribusi dan Penggunaannya 14
15
900.12 Laporan asurans mungkin mencakup pembatasan distribusi dan 16
penggunaannya. Jika hal tersebut terjadi dan ketentuan yang ditetapkan 17
dalam Seksi 990 terpenuhi, maka persyaratan independensi dalam bagian ini 18
dapat dimodifikasi sebagaimana dijelaskan pada Seksi 990. 19
20
900.13 Standar independensi untuk perikatan audit dan perikatan reviu dijelaskan 21
pada Bagian 4A – Independensi untuk Perikatan Audit dan Perikatan Reviu. 22
Jika Kantor melakukan perikatan asurans dan perikatan audit atau perikatan 23
reviu untuk klien yang sama, maka persyaratan di Bagian 4A tetap berlaku 24
untuk Kantor, jaringan Kantor, dan anggota tim audit atau tim reviu. 25
26
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 27
28
Umum 29
30
P900.14 Kantor yang melakukan perikatan asurans harus independen. 31
32
P900.15 Kantor harus menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam 33
Seksi 120 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman 34
terhadap independensi dalam kaitannya dengan perikatan asurans. 35
36
Jaringan Kantor 37
38
P900.16 Ketika Kantor meyakini bahwa kepentingan dan hubungan jaringan Kantor 39
dapat memunculkan ancaman terhadap independensi Kantor, maka Kantor 40
harus mengevaluasi dan mengatasi ancaman tersebut. 41
42
900.16-A1 Jaringan Kantor dibahas dalam paragraf 400.50-A1 hingga 400.54-A1. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
187
Entitas Berelasi 1
2
P900.17 Ketika tim asurans mengetahui atau meyakini bahwa suatu hubungan atau 3
keadaan yang melibatkan entitas berelasi dari klien asurans relevan untuk 4
evaluasi independensi Kantor terhadap klien, maka tim asurans harus 5
menyertakan entitas berelasi ketika mengidentifikasi, mengevaluasi dan 6
mengatasi ancaman terhadap independensi. 7
8
Jenis Perikatan Asurans 9
10
Perikatan Asurans Berbasis Asersi 11
12
P900.18 Ketika melakukan perikatan asurans berbasis asersi: 13
(a) Anggota tim asurans dan Kantor harus independen terhadap klien 14
asurans (pihak yang bertanggung jawab terhadap informasi hal pokok, 15
dan mungkin bertanggung jawab atas hal pokok sebagaimana 16
dijelaskan di bagian ini. Persyaratan independensi yang dijelaskan di 17
bagian ini melarang hubungan tertentu antara anggota tim asurans dan 18
(i) direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif, serta (ii) individu di klien 19
memiliki posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan atas 20
informasi hal pokok; 21
(b) Kantor harus menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur di 22
Seksi 120 terhadap hubungan dengan individu dalam klien yang 23
memiliki posisi untuk memberi pengaruh signifikan atas hal pokok 24
perikatan; dan 25
(c) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman yang 26
diyakini muncul dari kepentingan dan hubungan jaringan Kantor. 27
28
P900.19 Ketika melakukan perikatan asurans berbasis asersi dan pihak yang 29
bertanggung jawab atas informasi hal pokok tetapi bukan hal pokok, maka: 30
(a) Anggota tim asurans dan Kantor harus independen dari pihak yang 31
bertanggung jawab atas informasi hal pokok (klien asurans); dan 32
(b) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman yang 33
diyakini muncul dari kepentingan dan hubungan antara anggota tim 34
asurans, Kantor, jaringan Kantor, dan pihak yang bertanggung jawab 35
atas hal pokok. 36
37
900.19-A1 Dalam sebagian besar perikatan asurans berbasis asersi, pihak yang 38
bertanggung jawab memiliki tanggung jawab atas informasi hal pokok dan hal 39
pokok bersangkutan. Namun, dalam beberapa perikatan, pihak yang 40
bertanggung jawab mungkin tidak bertanggung jawab atas hal pokok. 41
Contohnya ketika Kantor melakukan perikatan asurans atas laporan yang 42
disiapkan konsultan lingkungan tentang praktik keberlanjutan perusahaan 43
untuk didistribusikan ke pengguna yang dituju. Dalam kasus ini, konsultan 44
lingkungan adalah pihak yang bertanggung jawab atas informasi hal pokok, 45
tetapi perusahaan bertanggung jawab atas hal pokok (praktik keberlanjutan). 46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
188
Perikatan Asurans Pelaporan Langsung 1
2
P900.20 Ketika melakukan perikatan asurans dengan pelaporan langsung: 3
(a) Anggota tim asurans dan Kantor harus independen dari klien asurans 4
(pihak yang bertanggung jawab atas hal pokok); dan 5
(b) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 6
independensi yang diyakini muncul karena kepentingan dan hubungan 7
jaringan Kantor. 8
9
Berbagai Pihak yang Bertanggung Jawab 10
11
900.21-A1 Dalam beberapa perikatan asurans, baik perikatan berbasis asersi ataupun 12
perikatan langsung, mungkin ada beberapa pihak yang bertanggung jawab. 13
Dalam menentukan apakah perlu untuk menerapkan ketentuan dalam bagian 14
ini untuk setiap pihak yang bertanggung jawab dalam perikatan tersebut, 15
maka Kantor dapat mempertimbangkan hal-hal tertentu. Hal-hal tertentu 16
tersebut termasuk apakah kepentingan atau hubungan antara Kantor, atau 17
anggota tim asurans, dan pihak tertentu yang bertanggung jawab akan 18
memunculkan ancaman terhadap independensi yang bukan merupakan hal 19
yang kecil dan tidak berdampak dalam konteks informasi hal pokok. 20
Penentuan ini akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti: 21
(a) Materialitas atas informasi hal pokok (atau hal pokok bersangkutan) 22
yang menjadi tanggung jawab pihak yang bertanggung jawab. 23
(b) Tingkat kepentingan publik yang terkait dengan perikatan. 24
Jika Kantor menentukan bahwa ancaman yang muncul karena kepentingan 25
atau hubungan apa pun dengan pihak tertentu yang bertanggung jawab 26
merupakan hal yang kecil dan tidak berdampak, mungkin tidak perlu 27
menerapkan semua ketentuan dalam seksi ini. 28
29
[Paragraf 900.22 hingga 900.29 sengaja dikosongkan] 30
31
Periode Ketika Independensi Disyaratkan 32
33
P900.30 Independensi, sebagaimana yang disyaratkan pada bagian ini, harus 34
dipertahankan selama: 35
(a) Periode perikatan; dan 36
(b) Periode yang dicakup oleh informasi hal pokok. 37
38
900.30-A1 Periode perikatan dimulai ketika tim asurans mulai melakukan jasa asurans 39
terkait dengan perikatan tertentu. Periode perikatan berakhir ketika laporan 40
asurans diterbitkan. Ketika perikatan bersifat berulang, maka periode 41
perikatan berakhir ketika terdapat pemberitahuan dari salah satu pihak bahwa 42
hubungan profesional telah berakhir atau laporan asurans final diterbitkan. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
189
P900.31 Jika suatu entitas menjadi klien asurans selama atau setelah periode yang 1
dicakup oleh informasi hal pokok yang akan diberikan opini oleh Kantor, maka 2
Kantor harus menentukan apakah ancaman terhadap independensi muncul 3
karena: 4
(a) Hubungan keuangan atau bisnis dengan klien asurans selama atau 5
setelah periode yang dicakup oleh informasi hal pokok tetapi sebelum 6
menerima perikatan asurans; atau 7
(b) Jasa yang diberikan sebelumnya kepada klien asurans. 8
9
P900.32 Ancaman terhadap independensi muncul jika jasa non-asurans diberikan 10
kepada klien asurans selama, atau setelah periode yang dicakup oleh 11
informasi hal pokok, tetapi sebelum tim asurans mulai melakukan jasa 12
asurans, dan jasa tersebut tidak diizinkan selama periode perikatan. Dalam 13
keadaan demikian, Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap 14
ancaman terhadap independensi yang muncul karena jasa tersebut. Jika 15
ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima, maka Kantor hanya 16
boleh menerima perikatan asurans jika ancaman dikurangi pada level yang 17
dapat diterima. 18
19
900.32-A1 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 20
ancaman tersebut meliputi: 21
• Menugaskan profesional yang bukan anggota tim asurans untuk 22
memberikan jasa. 23
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan asurans 24
dan non-asurans secara memadai. 25
26
P900.33 Jika jasa non-asurans yang tidak diizinkan selama periode perikatan belum 27
selesai dan tidak praktis untuk menyelesaikan atau mengakhiri jasa sebelum 28
dimulainya jasa profesional sehubungan dengan perikatan asurans, maka 29
Kantor hanya akan menerima perikatan asurans jika: 30
(a) Kantor meyakini bahwa: 31
(i) Jasa non-asurans akan selesai dalam waktu singkat; atau 32
(ii) Klien memiliki perikatan di tempat untuk transisi jasa ke penyedia 33
lain dalam waktu singkat; 34
(b) Kantor menerapkan pengamanan saat diperlukan selama periode jasa; 35
dan 36
(c) Kantor membahas hal tersebut dengan pihak yang bertanggung jawab 37
atas tata kelola. 38
39
[Paragraf 900.34 hingga 900.39 sengaja dikosongkan] 40
41
Dokumentasi Umum Independensi untuk Perikatan Asurans Selain Perikatan Audit 42
dan Perikatan Reviu 43
44
P900.40 Kantor harus mendokumentasikan kesimpulan mengenai kepatuhan pada 45
Bagian ini, dan substansi dari setiap diskusi yang relevan yang mendukung 46
kesimpulan tersebut. Khususnya: 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
190
(a) Ketika pengamanan diterapkan untuk mengatasi suatu ancaman, 1
Kantor harus mendokumentasikan sifat ancaman dan pengamanan 2
tersedia atau diterapkan; dan 3
(b) Ketika suatu ancaman memerlukan analisis signifikan dan Kantor 4
menyimpulkan bahwa ancaman tersebut berada pada suatu level yang 5
dapat diterima, maka Kantor tersebut harus mendokumentasikan sifat 6
ancaman dan alasan kesimpulan. 7
8
900.40-A1 Dokumentasi menyediakan bukti atas pertimbangan Kantor dalam menyusun 9
kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap Bagian ini. Namun, kurangnya 10
dokumentasi tidak menentukan apakah Kantor mempertimbangkan 11
permasalahan tertentu atau apakah Kantor tersebut independen. 12
13
[Paragraf 900.41 hingga 900.49 sengaja dikosongkan] 14
15
Pelanggaran atas Ketentuan Independensi untuk Perikatan Asurans Selain Perikatan 16
Audit dan Perikatan Reviu 17
18
Ketika Kantor Mengidentifikasi Pelanggaran 19
20
P900.50 Jika Kantor menyimpulkan bahwa pelanggaran persyaratan dalam bagian ini 21
terjadi, maka Kantor harus: 22
(a) Mengakhiri, menangguhkan atau menghilangkan kepentingan atau 23
hubungan yang memunculkan pelanggaran; 24
(b) Mengevaluasi signifikansi pelanggaran dan dampaknya terhadap 25
objektivitas Kantor dan kemampuan untuk menerbitkan laporan 26
asurans; dan 27
(c) Menentukan apakah tindakan yang diambil dapat mengurangi 28
konsekuensi dari pelanggaran tersebut secara memuaskan. 29
Dalam membuat keputusan tersebut, Kantor harus menerapkan 30
pertimbangan profesional dan mempertimbangkan apakah pihak ketiga yang 31
rasional dan memiliki informasi yang memadai, kemungkinan akan 32
menyimpulkan bahwa objektivitas Kantor akan dikompromikan, dan oleh 33
karena itu, Kantor tidak dapat menerbitkan laporan asurans. 34
35
P900.51 Jika Kantor menentukan bahwa tindakan tidak dapat dilakukan untuk 36
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran secara memuaskan, maka Kantor 37
harus, sesegera mungkin, menginformasikan kepada pihak yang melakukan 38
perikatan dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 39
sebagaimana mestinya. Kantor juga harus mengambil langkah yang 40
diperlukan untuk mengakhiri perikatan asurans sesuai dengan persyaratan 41
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang relevan untuk mengakhiri 42
perikatan asurans. 43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
191
P900.52 Jika Kantor menentukan bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan untuk 1
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran secara memuaskan, maka Kantor 2
harus mendiskusikan pelanggaran dan tindakan yang telah diambil atau 3
mengusulkan untuk mengambil tindakan dengan pihak yang melakukan 4
perikatan dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, 5
sebagaimana mestinya. Kantor harus mendiskusikan pelanggaran dan 6
tindakan yang diusulkan secara tepat waktu, dengan mempertimbangkan 7
keadaan perikatan dan pelanggaran yang dilakukannya. 8
9
P900.53 Jika pihak yang melakukan perikatan dengan Kantor tidak menyetujui, atau 10
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak menyetujui bahwa 11
tindakan yang diusulkan oleh Kantor sesuai dengan paragraf P900.50(c) 12
secara memuaskan mengatasi konsekuensi pelanggaran tersebut, maka 13
Kantor harus mengambil langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perikatan 14
asurans sesuai dengan persyaratan hukum atau peraturan perundang-15
undangan yang berlaku yang relevan untuk mengakhiri perikatan asurans. 16
17
Dokumentasi 18
19
P900.54 Dalam memenuhi persyaratan dalam paragraf P900.50-P900.53, Kantor 20
harus mendokumentasikan: 21
(a) Pelanggaran; 22
(b) Tindakan yang dilakukan; 23
(c) Keputusan kunci yang dibuat; dan 24
(d) Semua hal yang didiskusikan dengan pihak yang melakukan perikatan 25
dengan Kantor atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. 26
27
P900.55 Jika Kantor melakukan perikatan asurans, maka Kantor harus 28
mendokumentasikan: 29
(a) Kesimpulan bahwa, dalam pertimbangan profesional Kantor, 30
objektivitas belum dikompromikan dan 31
(b) Alasan mengapa tindakan yang dilakukan telah memuaskan untuk 32
mengatasi konsekuensi dari pelanggaran sehingga Kantor dapat 33
menerbitkan laporan asurans. 34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
192
SEKSI 905 1
2
IMBALAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
905.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
905.2 Sifat dan level atas imbalan atau jenis remunerasi lain dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi ini menetapkan 13
persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan 14
kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Besaran Relatif Imbalan 19
20
905.3-A1 Ketika total imbalan yang dihasilkan dari suatu klien asurans Kantor yang 21
menyatakan opini dalam perikatan asurans merupakan sebagian besar dari 22
total imbalan Kantor tersebut, maka ketergantungan terhadap klien tersebut 23
dan kekhawatiran akan kehilangan klien akan memunculkan ancaman 24
kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. 25
26
905.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman termasuk: 27
• Struktur operasi Kantor. 28
• Apakah Kantor sudah mapan atau baru berdiri. 29
• Signifikansi klien secara kualitatif dan/atau kuantitatif terhadap Kantor. 30
31
905.3-A3 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 32
ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi adalah meningkatkan 33
basis klien di Kantor untuk mengurangi ketergantungan pada klien asurans. 34
35
905.3-A4 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi juga muncul ketika 36
imbalan yang dihasilkan oleh Kantor dari klien asurans mencerminkan 37
sebagian besar pendapatan dari klien rekan individu. 38
39
905.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 40
kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi seperti itu: 41
• Meningkatkan basis klien dari rekan untuk mengurangi ketergantungan 42
pada klien asurans. 43
• Menugaskan penelaah yang tepat yang bukan anggota tim asurans 44
untuk menelaah pekerjaan. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
193
Imbalan yang Telah Lewat Jatuh Tempo 1
2
905.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi mungkin muncul jika sebagian besar imbalan 3
yang signifikan asurans belum dibayar, jika ada, sebelum penerbitan laporan 4
asurans periode berikutnya. Secara umum diharapkan bahwa Kantor akan 5
mensyaratkan pembayaran imbalan sebelum laporan tersebut diterbitkan. 6
Persyaratan dan materi aplikasi yang diatur di Seksi 911 terkait dengan 7
pinjaman dan jaminan mungkin juga berlaku untuk situasi ketika terdapat 8
imbalan yang belum dibayar. 9
10
905.4-A2 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 11
ancaman kepentingan pribadi termasuk: 12
• Memperoleh sebagian pembayaran imbalan yang telah lewat jatuh 13
tempo. 14
• Menugaskan penelaah yang tidak terlibat bagian dalam perikatan 15
asurans untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan. 16
17
P905.5 Ketika bagian imbalan signifikan telah jatuh tempo dari suatu klien asurans 18
tidak dibayar dalam jangka waktu yang lama, Kantor harus menentukan: 19
(a) Apakah imbalan yang telah lewat jatuh tempo setara dengan pinjaman 20
kepada klien; dan 21
(b) Apakah tepat bagi Kantor untuk ditunjuk kembali atau melanjutkan 22
perikatan asurans. 23
24
Imbalan Kontinjen 25
26
905.6-A1 Imbalan kontinjen adalah imbalan yang dihitung berdasarkan hasil transaksi 27
atau hasil dari jasa yang dihitung berdasarkan basis yang ditentukan 28
sebelumnya. Imbalan kontinjen yang dibebankan melalui perantara adalah 29
suatu imbalan kontinjen tidak langsung. Pada seksi ini, imbalan tidak 30
dianggap sebagai imbalan kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau 31
otoritas publik lainnya. 32
33
P905.7 Kantor tidak boleh membebankan suatu imbalan kontinjen, baik secara 34
langsung atau tidak langsung untuk suatu perikatan audit. 35
36
P905.8 Kantor tidak akan membebankan imbalan kontinjen secara langsung atau 37
tidak langsung untuk jasa non-asurans yang diberikan kepada klien asurans 38
jika hasil dari jasa non-asurans, dan oleh karena itu, jumlah imbalan, 39
bergantung pada pertimbangan masa depan atau pertimbangan kontemporer 40
terkait dengan hal yang material terhadap informasi hal pokok dari perikatan 41
asurans. 42
43
905.9-A1 Paragraf P905.7 dan P905.8 melarang Kantor untuk menyepakati pengaturan 44
imbalan kontinjen tertentu dengan klien asurans. Bahkan jika pengaturan 45
imbalan kontinjen tidak dilarang pada saat memberikan jasa non-asurans 46
kepada klien asurans, maka ancaman kepentingan pribadi mungkin masih 47
muncul. 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
194
905.9-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 1
• Rentang jumlah imbalan yang mungkin diterima. 2
• Apakah otoritas yang berwenang menentukan hasil yang menjadi dasar 3
imbalan kontinjen. 4
• Pengungkapan kepada pengguna yang dituju dari pekerjaan yang 5
dilakukan oleh Kantor dan dasar remunerasi. 6
• Sifat dari jasa. 7
• Pengaruh dari peristiwa atau transaksi terhadap informasi hal pokok. 8
9
905.9-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 10
kepentingan pribadi seperti itu termasuk: 11
• Menugaskan penelaah yang tepat yang tidak terlibat dalam melakukan 12
penelaahan atas jasa non-asurans yang relevan. 13
• Memperoleh persetujuan tertulis dari klien pada awal perikatan 14
mengenai basis penentuan remunerasi. 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
195
SEKSI 906 1
2
HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
906.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang dijelaskan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
906.2 Menerima hadiah dan keramahtamahan dari klien audit dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi, kepentingan kedekatan, atau intimidasi. Seksi 13
ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
Persyaratan dan Materi Aplikasi 17
18
P906.3 Kantor atau anggota tim asurans tidak boleh menerima hadiah dan 19
keramahtamahan dari klien audit, kecuali nilainya kecil dan tidak berdampak. 20
21
906.3-A1 Jika Kantor atau anggota tim asurans menawarkan atau menerima bujukan 22
kepada atau dari klien asurans, maka persyaratan dan materi aplikasi yang 23
dijelaskan pada Seksi 340 berlaku dan ketidakpatuhan terhadap persyaratan 24
tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi. 25
26
906.3-A2 Persyaratan yang dijelaskan pada Seksi 340 yang berkaitan dengan 27
penawaran atau penerimaan bujukan tidak memungkinkan Kantor, jaringan 28
Kantor, atau anggota tim asurans untuk menerima hadiah dan 29
keramahtamahan memiliki intensi untuk memengaruhi perilaku secara tidak 30
patut bahkan jika nilainya kecil dan tidak berdampak. 31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
196
SEKSI 907 1
2
LITIGASI AKTUAL ATAU ANCAMAN LITIGASI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
907.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur di Seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
907.2 Ketika litigasi dengan klien asurans terjadi, atau kemungkinan besar terjadi, 12
maka ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi muncul. Seksi ini 13
menetapkan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan 14
kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
907.3-A1 Hubungan antara manajemen klien dan anggota tim asurans harus 21
digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap 22
mengenai semua aspek dari operasi bisnis klien. Posisi berseberangan 23
mungkin merupakan hasil dari litigasi aktual atau litigasi yang mengancam 24
antara klien asurans dan Kantor, jaringan Kantor atau anggota tim asurans. 25
Posisi berseberangan tersebut dapat memengaruhi kemauan manajemen 26
untuk membuat pengungkapan lengkap dan memunculkan ancaman 27
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi. 28
29
907.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi: 30
• Materialitas dari litigasi. 31
• Apakah litigasi berkaitan dengan perikatan asurans sebelumnya. 32
33
907.3-A3 Jika litigasi melibatkan anggota tim asurans, contoh tindakan yang dapat 34
menghilangkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi 35
tersebut adalah mengeluarkan individu tersebut dari tim asurans. 36
37
907.3-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 38
kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi adalah dengan menugaskan 39
penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang dilakukan. 40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
197
SEKSI 910 1
2
KEPENTINGAN KEUANGAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
910.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur pada seksi 120 untuk 8
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
910.2 Memiliki kepentingan keuangan terhadap klien asurans dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
910.3-A1 Kepentingan keuangan dapat dimiliki baik secara langsung atau tidak 21
langsung melalui perantara seperti sarana investasi kolektif, estate, atau trust. 22
Ketika seorang pemilik manfaat memiliki pengendalian terhadap perantara 23
atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, kode etik ini 24
mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat langsung. 25
Sebaliknya, ketika pemilik manfaat tidak memiliki pengendalian terhadap 26
perantara atau kemampuan untuk memengaruhi keputusan investasinya, 27
kode etik ini mendefinisikan bahwa kepentingan keuangan tersebut bersifat 28
tidak langsung. 29
30
910.3-A2 Seksi ini memuat referensi tentang “materialitas” dari suatu kepentingan 31
keuangan. Dalam penentuan apakah kepentingan tersebut material bagi 32
individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti 33
perlu dipertimbangkan. 34
35
910.3-A3 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman kepentingan pribadi 36
yang muncul karena memiliki kepentingan keuangan dalam klien asurans 37
mencakup: 38
• Peran individu yang memiliki kepentingan keuangan. 39
• Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung. 40
• Materialitas dari kepentingan keuangan. 41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
198
Kepentingan Keuangan Kantor, Anggota Tim Asurans, dan Keluarga Inti 1
2
P910.4 Kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung 3
yang material terhadap klien asurans tidak boleh dimiliki oleh: 4
(a) Kantor; atau 5
(b) Anggota tim asurans atau atau setiap anggota keluarga inti dari individu 6
tersebut. 7
8
Kepentingan Keuangan pada Entitas Pengendali Klien Asurans 9
10
P910.5 Ketika entitas memiliki kepentingan pengendali terhadap klien asurans dan 11
klien tersebut adalah material bagi entitas, baik Kantor, anggota tim asurans, 12
atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, tidak boleh memiliki 13
kepentingan keuangan yang material, baik secara langsung atau tidak 14
langsung terhadap entitas tersebut. 15
16
Kepentingan Keuangan sebagai Wali Amanat 17
18
P910.6 Paragraf P910.4 juga berlaku untuk kepentingan keuangan pada klien 19
asurans yang dimiliki dalam suatu trust ketika Kantor atau individu bertindak 20
sebagai wali amanat, kecuali: 21
(a) Tidak satupun pihak berikut adalah penerima manfaat dari trust: wali 22
amanat, anggota tim asurans atau atau setiap anggota keluarga inti dari 23
individu tersebut, atau Kantor; 24
(b) Kepentingan pada klien asurans yang dimiliki oleh trust tidak material 25
bagi trust tersebut; 26
(c) Trust tidak dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap klien 27
asurans; dan 28
(d) Tidak satupun pihak berikut ini dapat memengaruhi secara signifikan 29
keputusan investasi yang melibatkan kepentingan keuangan pada klien 30
asurans, yaitu: wali amanat, anggota tim asurans atau setiap anggota 31
keluarga inti dari individu tersebut, atau Kantor. 32
33
Kepentingan Keuangan yang Diterima Secara Tidak Sengaja 34
35
P910.7 Jika Kantor, anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari 36
individu tersebut, menerima suatu kepentingan keuangan langsung atau 37
suatu kepentingan keuangan tidak langsung yang material pada suatu klien 38
asurans melalui warisan, hadiah, hasil dari merger, atau dalam keadaan yang 39
serupa dan kepentingan tersebut tidak diperkenankan untuk dimiliki 40
berdasarkan seksi ini, maka: 41
(a) Jika kepentingan keuangan tersebut diterima oleh Kantor, maka 42
kepentingan keuangan harus segera dilepas, atau cukup kepentingan 43
keuangan tidak langsung yang dilepas sehingga kepentingan yang 44
tersisa tidak lagi material; atau 45
(b) Jika kepentingan keuangan diterima oleh anggota tim asurans, oleh 46
atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut, maka individu 47
yang menerima kepentingan keuangan tersebut harus segera melepas 48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
199
kepentingan keuangan, atau cukup melepas kepentingan keuangan 1
tidak langsung sehingga kepentingan yang tersisa tidak lagi material. 2
3
Kepentingan Keuangan dalam Keadaan Lain 4
5
Keluarga Dekat 6
7
910.8-A1 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika anggota tim asurans 8
mengetahui bahwa anggota keluarga dekat memiliki kepentingan keuangan 9
langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung yang material terhadap 10
klien asurans. 11
12
910.8-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 13
• Sifat hubungan antara anggota tim asurans dengan anggota keluarga 14
dekat. 15
• Apakah kepentingan keuangan bersifat langsung atau tidak langsung. 16
• Materialitas dari kepentingan keuangan bagi anggota keluarga dekat. 17
18
910.8-A3 Contoh tindakan yang mungkin menghilangkan ancaman kepentingan 19
tersebut termasuk: 20
• Melepas semua kepentingan keuangan anggota keluarga dekat 21
sesegera mungkin, atau cukup melepas kepentingan keuangan tidak 22
langsung sehingga kepentingan yang tersisa tidak material. 23
• Mengeluarkan individu dari tim asurans. 24
25
910.8-A4 Contoh tindakan yang mungkin menjadi pengamanan untuk mengatasi 26
ancaman kepentingan pribadi adalah menugaskan penelaah yang tepat untuk 27
menelaah pekerjaan anggota tim asurans. 28
29
Individu Lain 30
31
910.8-A5 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika anggota tim asurans 32
mengetahui bahwa kepentingan keuangan dalam klien asurans dimiliki oleh 33
individu seperti: 34
• Rekan dan karyawan profesional Kantor, selain mereka yang secara 35
khusus tidak diizinkan memiliki kepentingan keuangan tersebut sesuai 36
paragraf P910.4, atau anggota keluarga dekat dari pihak tersebut. 37
• Individu yang memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan anggota 38
tim asurans. 39
40
910.8-A6 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 41
adalah mengeluarkan anggota tim asurans yang memiliki hubungan pribadi 42
dengan tim asurans. 43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
200
910.8-A7 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
kepentingan pribadi termasuk: 2
• Mengeluarkan anggota tim asurans dari setiap pengambilan keputusan 3
signifikan terkait perikatan asurans. 4
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan anggota 5
tim asurans. 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
201
SEKSI 911 1
2
PINJAMAN DAN JAMINAN 3
4
PENDAHULUAN 5
6
911.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang diatur pada Seksi 120 dalam 8
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
911.2 Pinjaman atau jaminan pinjaman dengan klien asurans dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi 13
aplikasi spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual 14
dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
911.3-A1 Seksi ini berisi referensi tentang “materialitas” dari pinjaman atau jaminan. 21
Dalam menentukan apakah pinjaman atau jaminan semacam itu material bagi 22
seorang individu, maka gabungan kekayaan bersih individu dan anggota 23
keluarga intinya dapat diperhitungkan. 24
25
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans 26
27
P911.4 Kantor, anggota tim Asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu 28
tersebut tidak boleh memberikan atau menjaminkan suatu pinjaman kepada 29
klien asurans kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material bagi 30
keduanya: 31
(a) Kantor atau individu yang memberikan atau menjaminkan suatu 32
jaminan, jika dapat diterapkan; dan 33
(b) Klien. 34
35
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans Berupa Bank atau Institusi Serupa 36
37
P911.5 Kantor, anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu 38
tersebut tidak boleh menerima pinjaman, atau memberikan jaminan suatu 39
pinjaman, dari klien asurans yang merupakan bank atau institusi serupa, 40
kecuali pinjaman atau jaminan dibuat berdasarkan prosedur, persyaratan, dan 41
ketentuan pinjaman yang normal. 42
43
911.5-A1 Contoh pinjaman termasuk kredit kepemilikan properti, cerukan bank, kredit 44
mobil, dan kartu kredit. 45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
202
911.5-A2 Bahkan jika Kantor menerima pinjaman dari klien asurans yang merupakan 1
bank atau institusi serupa berdasarkan prosedur, persyaratan dan ketentuan 2
pinjaman yang normal, maka pinjaman tersebut dapat memunculkan 3
ancaman kepentingan pribadi jika pinjaman tersebut material bagi klien 4
asurans atau Kantor yang menerima pinjaman. 5
6
911.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 7
kepentingan pribadi adalah memiliki penelaah yang tepat, yang bukan 8
anggota tim asurans, dari jaringan Kantor yang bukan penerima manfaat 9
pinjaman. 10
11
Rekening Simpanan atau Rekening Pialang 12
13
P911.6 Kantor, anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu 14
tersebut tersebut tidak boleh memiliki rekening simpanan atau rekening 15
pialang pada klien asurans yang merupakan bank, perusahaan pialang, atau 16
institusi serupa, kecuali simpanan atau rekening tersebut dimiliki berdasarkan 17
ketentuan komersial yang normal. 18
19
Pinjaman dan Jaminan dengan Klien Asurans Bukan Bank atau Institusi Serupa 20
21
P911.7 Kantor atau anggota tim asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari 22
individu tersebut, tidak boleh menerima pinjaman dari atau memiliki pinjaman 23
yang dijaminkan oleh klien asurans yang bukan bank atau institusi serupa, 24
kecuali pinjaman atau jaminan tersebut tidak material bagi keduanya: 25
(a) Kantor, atau individu yang menerima pinjaman atau jaminan, jika dapat 26
diterapkan; dan 27
(b) Klien. 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
203
SEKSI 920 1
2
HUBUNGAN BISNIS 3
4
PENDAHULUAN 5
6
920.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
920.2 Hubungan bisnis yang erat dengan klien asurans atau manajemennya dapat 12
memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi. Seksi 13
ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
920.3-A1 Seksi ini berisi referensi tentang “materialitas” atas kepentingan keuangan 21
dan “signifikansi” dari hubungan bisnis. Dalam penentuan apakah suatu 22
kepentingan keuangan adalah material bagi seorang individu, maka 23
gabungan kekayaan bersih individu dan anggota keluarga inti individu dapat 24
dipertimbangkan. 25
26
920.3-A2 Contoh hubungan bisnis yang dekat muncul dari hubungan komersial atau 27
kepentingan keuangan umum meliputi: 28
• Memiliki kepentingan keuangan dalam ventura bersama dengan klien 29
atau pemegang saham pengendali, direktur, komisaris, pejabat 30
eksekutif, atau individu lain yang melakukan aktivitas manajerial senior 31
untuk klien tersebut. 32
• Pengaturan untuk menggabungkan satu atau lebih jasa atau produk 33
dari Kantor dengan satu atau lebih jasa atau produk dari klien tersebut 34
dan memasarkan paket dengan referensi kepada kedua belah pihak. 35
• Pengaturan distribusi atau pemasaran yang mencakup kesepakatan 36
bahwa Kantor mendistribusikan atau memasarkan produk atau jasa dari 37
klien asurans, atau klien tersebut mendistribusikan atau memasarkan 38
produk atau jasa Kantor. 39
40
Hubungan Bisnis Kantor, Anggota Tim Asurans, atau Keluarga Inti 41
42
P920.4 Kantor atau anggota tim asurans tidak boleh memiliki hubungan bisnis yang 43
erat dengan klien asurans atau manajemennya, kecuali jika kepentingan 44
keuangan tersebut tidak material dan hubungan bisnis tidak signifikan 45
terhadap klien atau manajemennya dan Kantor atau anggota tim asurans, jika 46
dapat diterapkan. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
204
920.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi mungkin muncul jika 1
terdapat hubungan bisnis yang erat antara klien asurans atau manajemennya 2
dan anggota keluarga inti tim asurans. 3
4
Pembelian Barang atau Jasa 5
6
920.5-A1 Pembelian barang dan jasa dari klien asurans oleh Kantor, atau anggota tim 7
asurans, atau setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut biasanya 8
tidak memunculkan ancaman terhadap independensi jika transaksi tersebut 9
merupakan transaksi bisnis yang normal dalam suatu transaksi yang wajar. 10
Namun, transaksi tersebut mungkin dari sifat dan besarnya dapat 11
memunculkan ancaman kepentingan pribadi. 12
13
920.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 14
tersebut meliputi: 15
• Menghilangkan atau mengurangi besarnya transaksi. 16
• Mengeluarkan individu dari tim asurans. 17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
205
SEKSI 921 1
2
HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI 3
4
PENDAHULUAN 5
6
921.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
921.2 Hubungan keluarga atau pribadi dengan personel klien dapat memunculkan 12
ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. 13
Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan 14
untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
921.3-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi 21
dapat muncul oleh hubungan keluarga dan hubungan pribadi antara anggota 22
tim asurans dan direktur, komisaris, pejabat eksekutif, atau, bergantung pada 23
perannya, karyawan tertentu dari klien asurans. 24
25
921.3-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 26
• Tanggung jawab individu dalam tim asurans. 27
• Peran anggota keluarga atau individu lain dalam klien, dan kedekatan 28
hubungan. 29
30
Keluarga Inti Anggota Tim Asurans 31
32
921.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi 33
muncul ketika keluarga inti dari anggota tim asurans adalah karyawan yang 34
memiliki posisi untuk memberikan pengaruh signifikan atas hal pokok 35
perikatan. 36
37
921.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi: 38
• Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga inti. 39
• Peran anggota tim asurans. 40
41
921.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 42
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan 43
individu tersebut dari tim asurans. 44
45
46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
206
921.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 2
mengatur tanggung jawab dari tim asurans sehingga anggota tim asurans 3
tidak berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab anggota 4
keluarga inti. 5
6
P921.5 Individu keluarga inti tidak boleh berpartisipasi sebagai anggota tim asurans 7
ketika setiap anggota keluarga inti dari individu tersebut: 8
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien asurans; 9
(b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan 10
atas informasi hal pokok dari perikatan asurans; atau 11
(c) Berada pada posisi seperti itu selama periode apa pun yang dicakup 12
oleh perikatan atau informasi hal pokok. 13
14
Keluarga Dekat Anggota Tim Asurans 15
16
921.6-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi 17
muncul ketika anggota keluarga dekat tim asurans adalah: 18
(a) Direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau 19
(b) Karyawan dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan 20
atas informasi hal pokok dari perikatan asurans. 21
22
921.6-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 23
• Sifat hubungan antara anggota tim asurans dan anggota keluarga 24
dekat. 25
• Posisi yang dipegang oleh anggota keluarga dekat. 26
• Peran anggota tim asurans. 27
28
921.6-A3 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 29
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah dengan mengeluarkan 30
individu tersebut dari tim asurans. 31
32
921.6-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 33
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 34
mengatu tanggung jawab dari tim asurans sehingga anggota tim asurans 35
tidak berurusan dengan permasalahan yang berada dalam tanggung jawab 36
anggota keluarga dekat. 37
38
Hubungan Dekat Lainnya dari Anggota Tim Asurans 39
40
P921.7 Anggota tim asurans harus berkonsultasi sesuai dengan kebijakan dan 41
prosedur Kantor jika anggota tim asurans memiliki hubungan dekat dengan 42
individu yang bukan anggota keluarga inti atau keluarga dekat, tetapi 43
merupakan: 44
(a) Seorang direktur, komisaris, atau pejabat dari klien asurans; atau 45
(b) Seorang karyawan yang memiliki posisi untuk memberikan pengaruh 46
yang signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
207
921.7-A1 Faktor relevan dalam mengevaluasi level kepentingan pribadi, ancaman 1
kedekatan, atau ancaman intimidasi muncul karena hubungan tersebut 2
meliputi: 3
• Sifat hubungan antara individu dan anggota tim asurans. 4
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. 5
• Peran anggota tim asurans. 6
7
921.7-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi, 8
ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah mengeluarkan individu 9
tersebut dari tim asurans. 10
11
921.7-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 12
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi adalah 13
dengan menyusun tanggung jawab tim asurans sehingga anggota tim 14
asurans tidak berurusan dengan permasalahan yang menjadi tanggung jawab 15
individu yang merupakan anggota tim asurans yang memiliki hubungan yang 16
erat. 17
18
Hubungan Rekan dan Karyawan Kantor 19
20
921.8-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi 21
dapat muncul karena hubungan pribadi atau keluarga antara: 22
(a) Rekan atau karyawan dari Kantor yang bukan anggota tim asurans; dan 23
(b) Direktur, komisaris, pejabat eksekutif dari klien asurans, atau karyawan 24
dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh signifikan atas 25
informasi hal pokok dari perikatan asurans. 26
27
921.8-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut meliputi: 28
• Sifat hubungan antara rekan atau karyawan Kantor dan direktur, 29
komisaris, pejabat, atau karyawan klien. 30
• Tingkat interaksi rekan atau karyawan Kantor dengan tim asurans. 31
• Posisi rekan atau karyawan di dalam Kantor. 32
• Peran individu dalam klien. 33
34
921.8-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 35
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi meliputi: 36
• Menata tanggung jawab rekan atau karyawan untuk mengurangi 37
pengaruh potensial atas perikatan asurans. 38
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah atas pekerjaan 39
asurans relevan yang dilakukan. 40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
208
SEKSI 922 1
2
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN ASURANS 3
4
PENDAHULUAN 5
6
922.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika independen dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
922.2 Jika anggota tim asurans baru saja menjabat sebagai direktur, komisaris, 12
pejabat eksekutif, atau karyawan dari klien asurans, maka ancaman 13
kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan 14
mungkin muncul. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi 15
spesifik yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam 16
keadaan tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Jasa Selama Periode yang Dicakup oleh Laporan Asurans 21
22
P922.3 Tim asurans tidak boleh memasukan individu yang selama periode yang 23
dicakup oleh laporan asurans: 24
• Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif 25
dari klien asurans; atau 26
• Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi untuk memberikan 27
pengaruh signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans. 28
29
Jasa Sebelum Periode yang Dicakup oleh Laporan Asurans 30
31
922.4-A1 Ancaman kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman 32
kedekatan dapat muncul jika, sebelum periode yang dicakup oleh laporan 33
asurans, anggota tim asurans: 34
(a) Pernah menjabat sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif 35
dari klien asurans; atau 36
(b) Pernah bekerja sebagai karyawan dengan posisi memberikan pengaruh 37
yang signifikan atas informasi hal pokok dari perikatan asurans. 38
Misalnya, ancaman akan muncul jika keputusan yang dibuat atau pekerjaan 39
yang dilakukan oleh individu pada periode sebelumnya, saat dipekerjakan 40
oleh klien, harus dievaluasi pada periode berjalan sebagai bagian dari 41
perikatan asurans kini. 42
43
922.4-A2 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 44
• Posisi yang dipegang individu dengan klien. 45
• Rentang waktu sejak individu mengundurkan diri dari klien. 46
• Peran anggota tim asurans. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
209
922.4-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 1
kepentingan pribadi, ancaman telaah pribadi, atau ancaman kedekatan 2
adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat atas pekerjaan yang 3
dilakukan oleh anggota tim asurans. 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
210
SEKSI 923 1
2
RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU PEJABAT EKSEKUTIF 3
KLIEN ASURANS 4
5
PENDAHULUAN 6
7
923.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 9
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
923.2 Merangkap jabatan sebagai direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif klien 13
asurans dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman 14
telaah pribadi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik 15
yang relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan 16
tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Direktur, Komisaris, atau Pejabat Eksekutif 21
22
P923.3 Rekan atau karyawan Kantor tidak boleh berperan sebagai direktur, 23
komisaris, atau pejabat eksekutif klien asurans Kantor. 24
25
Sekretaris Perusahaan 26
27
P923.4 Rekan atau karyawan Kantor tidak boleh berperan sebagai sekretaris 28
perusahaan untuk klien asurans Kantor, kecuali: 29
(a) Praktik ini secara spesifik diizinkan berdasarkan peraturan perundang-30
undangan yang berlaku, aturan, atau praktik profesional; 31
(b) Manajemen membuat semua keputusan; dan 32
(c) Tugas dan aktivitas yang dilakukan terbatas pada aktivitas yang bersifat 33
rutin dan administratif, seperti menyiapkan notulen dan menyiapkan 34
laporan kepada otoritas. 35
36
923.4-A1 Posisi Sekretaris perusahaan memiliki implikasi yang berbedadi berbagai 37
yurisdiksi. Tugas seorang sekretaris dapat berkisar dari: tugas administratif 38
(seperti manajemen personalia dan pemeliharaan catatan dan dokumen 39
perusahaan) sampai tugas yang beragam, seperti memastikan bahwa 40
perusahaan mematuhi peraturan atau memberikan advis tentang 41
permasalahan tata kelola perusahaan. Secara umum posisi ini menyiratkan 42
hubungan yang erat dengan entitas. Oleh karena itu, ancaman muncul jika 43
rekan atau karyawan Kantor berfungsi sebagai sekretaris perusahaan untuk 44
klien asurans. (Informasi lebih lanjut tentang penyediaan jasa non-asurans 45
untuk klien asurans diatur di seksi 950, Ketentuan Jasa Non-asurans kepada 46
Klien asurans.) 47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
211
SEKSI 924 1
2
PEKERJAAN DENGAN KLIEN ASURANS 3
4
PENDAHULUAN 5
6
924.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen dan 7
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120 8
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 9
independensi. 10
11
924.2 Hubungan kerja dengan klien asurans dapat memunculkan ancaman 12
kepentingan pribadi, ancaman kedekatan, atau ancaman intimidasi. Seksi ini 13
menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk 14
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan seperti itu. 15
16
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 17
18
Umum 19
20
924.3-A1 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat muncul jika salah satu 21
dari individu berikut ini menjadi anggota tim asurans atau rekan Kantor 22
Anggota: 23
• Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif dari klien asurans. 24
• Karyawan dengan posisi untuk memberikan pengaruh yang signifikan 25
atas informasi hal pokok perikatan asurans. 26
27
Pembatasan Mantan Rekan atau Anggota Tim Asurans 28
29
P924.4 Jika mantan rekan telah bergabung dengan klien asurans dari Kantor atau 30
mantan anggota tim asurans telah bergabung dengan klien asurans sebagai: 31
• Direktur, komisaris, atau pejabat eksekutif; atau 32
• Karyawan dalam posisi memberikan pengaruh yang signifikan atas 33
informasi hal pokok dari perikatan asurans, 34
maka individu tersebut tidak boleh terus berpartisipasi dalam bisnis Kantor 35
atau aktivitas profesional. 36
37
924.4-A1 Bahkan jika salah satu individu sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 38
P924.4 telah bergabung dengan klien asurans dalam posisi seperti itu dan 39
tidak terus berpartisipasi dalam bisnis atau aktivitas profesional Kantor, maka 40
ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi mungkin masih dapat muncul. 41
42
924.4-A2 Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi juga dapat muncul jika mantan 43
rekan Kantor telah bergabung dengan entitas pada salah satu posisi yang 44
diuraikan dalam paragraf 924.3-A1 dan entitas tersebut kemudian menjadi 45
klien asurans Kantor. 46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
212
924.4-A3 Faktor relevan dalam mengevaluasi level ancaman tersebut termasuk: 1
• Posisi yang pernah dijabat individu di klien. 2
• Keterlibatan apapun yang dimiliki individu dengan tim asurans. 3
• Rentang waktu sejak individu tersebut menjadi anggota tim asurans 4
atau rekan Kantor. 5
• Posisi individu terdahulu dalam tim asurans atau Kantor. Sebagai 6
contoh, apakah individu tersebut bertanggung jawab untuk 7
mempertahankan kontak rutin dengan manajemen klien atau pihak 8
yang bertanggungjawab atas tata kelola. 9
10
924.4-A4 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 11
kedekatan atau ancaman intimidasi tersebut meliputi: 12
• Membuat pengaturan sedemikian rupa sehingga individu tidak berhak 13
atas tunjangan atau pembayaran apa pun dari Kantor, kecuali dilakukan 14
sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan sebelumnya. 15
• Membuat pengaturan sedemikian rupa sehingga jumlah terutang 16
individu kepada Kantor tidak material. 17
• Memodifikasi rencana untuk perikatan asurans. 18
• Menugaskan kepada beberapa individu tim asurans yang memiliki 19
pengalaman yang cukup untuk bergabung secara individual dengan 20
klien. 21
• Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan dari 22
anggota tim asurans sebelumnya. 23
24
Anggota Tim Asurans Sedang Menegosiasikan Pekerjaan dengan Klien 25
26
P924.5 Kantor harus memiliki kebijakan dan prosedur yang mensyaratkan anggota 27
tim asurans untuk menginformasikan kepada Kantor ketika menegosiasikan 28
pekerjaan dengan klien asurans. 29
30
924.5-A1 Ancaman kepentingan pribadi muncul ketika anggota tim asurans yang 31
berpartisipasi dalam perikatan asurans setelah mengetahui bahwa anggota 32
tim asurans tersebut akan, atau mungkin akan bergabung dengan klien di 33
masa mendatang. 34
35
924.5-A2 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kepentingan pribadi 36
adalah mengeluarkan individu tersebut dari perikatan asurans. 37
38
924.5-A3 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 39
kepentingan pribadi adalah dengan menugaskan penelaah yang tepat untuk 40
menelaah setiap pertimbangan signifikan yang dibuat oleh anggota tim 41
asurans saat berada dalam tim. 42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
213
SEKSI 940 1
2
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL DENGAN KLIEN 3
ASURANS 4
5
PENDAHULUAN 6
7
940.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan dalam Seksi 120 9
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
940.2 Ketika seorang individu terlibat dalam perikatan asurans yang bersifat 13
berulang selama periode waktu yang panjang, maka ancaman kedekatan dan 14
ancaman kepentingan pribadi dapat muncul. Seksi ini menetapkan 15
persyaratan dan materi aplikasi yang relevan untuk menerapkan kerangka 16
kerja konseptual dalam keadaan tersebut. 17
18
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 19
20
Umum 21
22
940.3-A1 Ancaman kedekatan dapat muncul sebagai hasil dari hubungan yang lama 23
antara seseorang dengan: 24
(a) Klien asurans; 25
(b) Manajemen senior klien asurans; atau 26
(c) Hal pokok dan informasi hal pokok perikatan asurans. 27
28
940.3-A2 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul sebagai akibat dari kekhawatiran 29
individu akan kehilangan klien asurans lama atau kepentingan untuk 30
mempertahankan hubungan pribadi yang erat dengan anggota manajemen 31
senior atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Ancaman seperti 32
itu mungkin memengaruhi pertimbangan individu secara tidak tepat. 33
34
940.3-A3 Faktor yang relevan untuk mengevaluasi level ancaman kedekatan atau 35
ancaman kepentingan pribadi termasuk: 36
• Sifat dari perikatan asurans. 37
• Berapa lama seseorang telah menjadi anggota tim asurans, senioritas 38
individu dalam tim, dan sifat dari peran yang dilakukan, termasuk 39
apakah hubungan seperti itu ada saat individu berada di Kantor 40
sebelumnya. 41
• Sejauh mana pekerjaan individu diarahkan, ditelaah dan disupervisi 42
oleh lebih banyak personel senior. 43
• Sejauh mana individu, karena senioritas individu, memiliki kemampuan 44
untuk memengaruhi hasil dari perikatan asurans, misalnya, dengan 45
membuat keputusan penting atau mengarahkan pekerjaan anggota tim 46
perikatan lainnya. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
214
• Kedekatan hubungan pribadi individu dengan klien asurans atau, jika 1
relevan, manajemen senior. 2
• Sifat, frekuensi, dan level interaksi antara individu dan klien asurans. 3
• Apakah sifat atau kompleksitas hal pokok atau informasi pokok telah 4
berubah. 5
• Apakah ada perubahan baru pada individu atau individu yang 6
merupakan pihak yang bertanggung jawab atau, jika relevan, 7
manajemen senior. 8
9
940.3-A4 Kombinasi dua atau lebih faktor dapat meningkatkan atau mengurangi level 10
ancaman. Misalnya, ancaman kedekatan yang muncul seiring waktu karena 11
hubungan yang semakin dekat antara individu dan klien asurans akan 12
berkurang dengan kepergian individu yang merupakan pihak yang 13
bertanggung jawab. 14
15
940.3-A5 Contoh tindakan yang dapat menghilangkan ancaman kedekatan dan 16
ancaman kepentingan pribadi terkait dengan perikatan tertentu adalah 17
dengan merotasi individu dari tim asurans. 18
19
940.3-A6 Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman 20
kedekatan atau kepentingan pribadi termasuk: 21
• Mengubah peran individu dalam tim asurans atau sifat dan luas tugas 22
yang dilakukan oleh individu tersebut. 23
• Menugaskan penelaah yang tepat yang bukan merupakan anggota tim 24
asurans untuk menelaah pekerjaan individu tersebut. 25
• Melakukan penelaahan mutu secara berkala oleh pihak internal atau 26
eksternal yang independen terhadap perikatan. 27
28
P940.4 Jika Kantor memutuskan bahwa level ancaman yang muncul hanya dapat 29
diatasi dengan merotasi individu dari tim asurans, maka Kantor harus 30
menentukan periode yang tepat di mana individu tidak boleh: 31
(a) Menjadi anggota tim perikatan untuk perikatan asurans; 32
(b) Memberikan pengendalian mutu untuk perikatan asurans; atau 33
(c) Memberikan pengaruh langsung terhadap hasil perikatan asurans. 34
Jangka waktu harus dalam durasi yang cukup yang memungkinkan ancaman 35
kedekatan dan ancaman kepentingan pribadi dapat diatasi. 36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
215
SEKSI 950 1
2
PENYEDIAAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN ASURANS SELAIN PERIKATAN 3
AUDIT DAN PERIKATAN REVIU 4
5
PENDAHULUAN 6
7
950.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 9
dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
950.2 Kantor mungkin menyediakan berbagai jasa non-asurans kepada klien 13
asurans, yang konsisten dengan keterampilan dan keahliannya. Pemberian 14
jasa non-asurans tertentu kepada klien asurans dapat memunculkan 15
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika dan ancaman 16
terhadap independensi. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi 17
spesifik yang relevan ketika menerapkan kerangka kerja konseptual dalam 18
keadaan tersebut. 19
20
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 21
22
Umum 23
24
P950.3 Sebelum Kantor menerima perikatan untuk memberikan jasa non-asurans 25
kepada klien asurans, Kantor harus menentukan apakah pemberian jasa 26
tersebut dapat memunculkan ancaman terhadap independensi. 27
28
950.3-A1 Persyaratan dan materi aplikasi pada seksi ini membantu Kantor dalam 29
menganalisis jenis jasa non-asurans tertentu dan ancaman terkait yang 30
mungkin muncul ketika Kantor menerima atau memberikan jasa non-asurans 31
kepada klien asurans. 32
33
950.3-A2 Praktik bisnis baru, evolusi pasar keuangan dan perubahan teknologi 34
informasi adalah salah satu perkembangan yang membuat tidak mungkin 35
untuk menyusun semua daftar jasa non-asurans yang mungkin diberikan 36
kepada klien asurans. Akibatnya, Kode Etik ini tidak mencantumkan daftar 37
lengkap semua jasa non-asurans yang mungkin diberikan kepada klien 38
asurans. 39
40
Mengevaluasi Ancaman 41
42
950.4-A1 Faktor yang relevan dalam mengevaluasi level ancaman yang muncul ketika 43
menyediakan jasa non-asurans kepada klien asurans meliputi: 44
• Sifat, ruang lingkup, dan tujuan jasa. 45
• Level ketergantungan terhadap keluaran jasa sebagai bagian dari 46
perikatan asurans. 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
216
• Lingkungan hukum dan regulasi di tempat jasa diberikan. 1
• Apakah hasil jasa akan memengaruhi permasalahan yang tercermin 2
dalam hal pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans, dan 3
jika demikian: 4
o Sejauh mana keluaran jasa memiliki dampak material atau 5
signifikan terhadap hal pokok perikatan asurans. 6
o Sejauh mana keterlibatan klien asurans dalam membuat 7
pertimbangan atas permasalahan yang signifikan. 8
• Level keahlian dari manajemen dan karyawan klien sehubungan 9
dengan jenis jasa yang diberikan. 10
11
Materialitas Terkait Informasi Klien Asurans 12
13
950.4-A2 Konsep materialitas yang berhubungan dengan informasi klien asurans 14
dibahas dalam Standar Perikatan Asurans (SPA) 3000: Perikatan Asurans 15
Selain Perikatan Audit atau Perikatan Reviu atas Informasi Keuangan 16
Historis. Penentuan materialitas melibatkan pertimbangan profesional dan 17
dipengaruhi oleh faktor kuantitatif dan kualitatif. Hal tersebut juga dipengaruhi 18
oleh persepsi kebutuhan pengguna informasi keuangan atau informasi lain. 19
20
Berbagai Jasa Non-Asurans yang Diberikan kepada Klien Asurans yang Sama 21
22
950.4-A3 Kantor mungkin memberikan berbagai jasa non-asurans kepada klien 23
asurans. keadaan tersebut, dampak gabungan dari ancaman yang muncul 24
dari penyediaan jasa tersebut relevan terhadap evaluasi ancaman oleh 25
Kantor. 26
27
Mengatasi Ancaman 28
29
950.5-A1 Paragraf 120.10-A2 mencantumkan deskripsi tentang pengamanan. 30
Sehubungan dengan pemberian jasa non-asurans kepada klien asurans, 31
pengamanan adalah tindakan, baik secara individual atau gabungan, yang 32
diambil oleh Kantor secara efektif untuk menurunkan ancaman terhadap 33
independensi pada level yang dapat diterima. Dalam beberapa situasi, ketika 34
ancaman muncul dalam pemberian jasa kepada klien asurans, maka 35
pengamanan mungkin tidak tersedia. Dalam situasi demikian, penerapan 36
kerangka kerja konseptual yang diatur pada seksi 120 mensyaratkan Kantor 37
untuk menolak atau mengakhiri jasa non-asurans atau perikatan asurans. 38
39
Larangan Mengambil Alih Tanggung Jawab Manajemen 40
41
P950.6 Kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen yang terkait 42
dengan hal pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans yang 43
diberikan oleh Kantor. Jika Kantor mengambil alih tanggung jawab 44
manajemen sebagai bagian dari jasa lain yang diberikan kepada klien 45
asurans, maka Kantor harus memastikan bahwa tanggung jawab tersebut 46
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
217
tidak terkait dengan hal pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans 1
yang diberikan oleh Kantor. 2
3
950.6-A1 Tanggung jawab manajemen mencakup mengendalikan, memimpin, dan 4
mengarahkan entitas, termasuk membuat keputusan mengenai akuisisi, 5
alokasi, dan pengendalian atas sumber daya manusia, keuangan, teknologi, 6
sumber daya berwujud dan takberwujud. 7
8
950.6-A2 Pemberian jasa non-asurans kepada klien asurans memunculkan ancaman 9
kepentingan pribadi dan ancaman telaah pribadi jika Kantor mengambil alih 10
tanggung jawab manajemen saat memberikan jasa. Sehubungan dengan 11
penyediaan jasa yang terkait dengan hal pokok atau informasi hal pokok dari 12
perikatan asurans yang diberikan oleh Kantor, maka pengambilalihan 13
tanggung jawab manajemen juga memunculkan ancaman kedekatan dan 14
mungkin dapat menciptakan ancaman advokasi karena Kantor terlalu dekat 15
dengan cara pandang dan kepentingan manajemen. 16
17
950.6-A3 Penentuan apakah suatu aktivitas merupakan tanggung jawab manajemen 18
bergantung pada keadaan serta mensyaratkan penggunaan pertimbangan 19
profesional. Contoh aktivitas yang dianggap sebagai tanggung jawab 20
manajemen meliputi: 21
• Menetapkan kebijakan dan arah strategis. 22
• Mempekerjakan atau memberhentikan karyawan. 23
• Mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan 24
dalam kaitannya dengan pekerjaan karyawan untuk entitas. 25
• Otorisasi transaksi. 26
• Mengendalikan atau mengelola rekening bank atau investasi. 27
• Memutuskan rekomendasi Kantor atau pihak ketiga lain yang akan 28
diimplementasikan. 29
• Melaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola atas 30
nama manajemen. 31
• Mengambil alih tanggung jawab untuk merancang, 32
mengimplementasikan, memantau, dan menjaga pengendalian internal. 33
34
950.6-A4 Memberikan advis dan rekomendasi untuk membantu manajemen klien 35
asurans dalam melaksanakan tanggung jawabnya tidak sama dengan 36
mengambil alih tanggung jawab manajemen. (Ref: Paragraf P950.6 hingga 37
950.6-A3). 38
39
P950.7 Untuk menghindari pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika 40
memberikan jasa non-asurans kepada klien asurans yang terkait dengan hal 41
pokok atau informasi hal pokok dari perikatan asurans, maka Kantor harus 42
meyakini bahwa manajemen klien membuat semua pertimbangan dan 43
keputusan terkait yang merupakan tanggung jawab manajemen. Hal tersebut 44
termasuk memastikan bahwa manajemen klien: 45
(a) Menunjuk individu yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan 46
pengalaman yang sesuai untuk bertanggung jawab setiap saat atas 47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
218
keputusan klien dan untuk mengawasi jasa yang diberikan. Individu 1
seperti itu, lebih diutamakan merupakan manajemen senior, yang 2
memahami: 3
(i) Tujuan, sifat, dan hasil jasa; dan 4
(ii) Tanggung jawab masing-masing klien dan Kantor. 5
Namun, individu tersebut tidak disyaratkan memiliki keahlian untuk 6
melakukan atau melakukan kembali pemberian jasa tersebut. 7
(b) Melakukan pengawasan atas jasa yang diberikan dan mengevaluasi 8
kecukupan dari hasil jasa yang diberikan untuk kepentingan klien; dan 9
(c) Menerima tanggung jawab atas tindakan, jika ada, yang akan diambil 10
dari hasil pemberian jasa tersebut. 11
12
Pertimbangan Lain Terkait Pemberian Jasa Non-Asurans Spesifik 13
14
950.8-A1 Ancaman kepentingan pribadi dapat muncul jika Kantor terlibat dalam 15
penyusunan informasi hal pokok yang kemudian menjadi informasi hal pokok 16
dari perikatan asurans. Contoh jasa non-asurans yang mungkin 17
memunculkan ancaman telaah pribadi saat memberikan jasa yang terkait 18
dengan informasi hal pokok dari perikatan asurans meliputi: 19
(a) Mengembangkan dan menyiapkan informasi prospektif dan kemudian 20
memberikan asurans atas informasi ini. 21
(b) Melakukan penilaian yang merupakan bagian dari informasi hal pokok 22
dari perikatan asurans. 23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
219
SEKSI 990 1
2
LAPORAN YANG MENCAKUP PEMBATASAN DISTRIBUSI DAN PENGGUNAANNYA 3
(PERIKATAN ASURANS SELAIN PERIKATAN AUDIT DAN PERIKATAN REVIU) 4
5
PENDAHULUAN 6
7
990.1 Kantor disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika, independen, dan 8
menerapkan kerangka kerja konseptual yang ditetapkan pada Seksi 120 9
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengatasi ancaman terhadap 10
independensi. 11
12
990.2 Seksi ini menetapkan modifikasi tertentu atas Bagian 4B yang diizinkan dalam 13
keadaan tertentu yang melibatkan perikatan asurans ketika laporan tersebut 14
mencakup pembatasan distribusi dan penggunaannya. Pada seksi ini, 15
perikatan untuk menerbitkan laporan asurans yang dibatasi distribusi dan 16
penggunaannya sesuai keadaannya, ditetapkan pada paragraf P990.3 17
disebut sebagai “perikatan asurans yang memenuhi persyaratan”. 18
19
PERSYARATAN DAN MATERI APLIKASI 20
21
Umum 22
23
P990.3 Ketika Kantor bermaksud untuk menerbitkan laporan perikatan asurans yang 24
mencakup pembatasan distribusi dan penggunaannya, maka persyaratan 25
independensi yang diatur pada bagian 4B harus memenuhi syarat untuk 26
modifikasi yang diizinkan dalam seksi ini, namun hanya jika: 27
(a) Kantor berkomunikasi dengan pengguna laporan auditor mengenai 28
persyaratan independensi yang dimodifikasi yang akan diterapkan 29
dalam menyediakan jasa; dan 30
(b) Pengguna yang dituju memahami tujuan, informasi hal pokok, dan 31
keterbatasan laporan, serta menyetujui penerapan modifikasi secara 32
eksplisit. 33
34
990.3-A1 Pengguna yang dituju mungkin memperoleh pemahaman tentang tujuan, 35
informasi hal pokok, dan keterbatasan laporan dengan berpartisipasi, baik 36
secara langsung, atau tidak langsung melalui perwakilan yang memiliki 37
kewenangan bertindak untuk pengguna yang dituju, dalam menentukan sifat 38
dan ruang lingkup perikatan. Dalam kedua kasus tersebut, partisipasi ini 39
membantu Kantor untuk berkomunikasi dengan pengguna yang dituju tentang 40
permasalahan independensi, termasuk keadaan yang relevan untuk 41
menerapkan kerangka kerja konseptual. Hal tersebut juga memungkinkan 42
Kantor untuk mendapatkan kesepakatan dari pengguna yang dituju dengan 43
persyaratan independensi yang dimodifikasi. 44
45
46
47
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
220
P990.4 Apabila pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna yang tidak dapat 1
diidentifikasi secara spesifik berdasarkan nama pada saat ketentuan 2
perikatan ditetapkan, maka Kantor kemudian akan membuat pengguna 3
tersebut menyadari modifikasi persyaratan independensi telah disetujui oleh 4
perwakilannya. 5
6
990.4-A1 Misalnya, ketika pengguna yang dituju adalah kelompok pengguna seperti 7
pemberi pinjaman dalam pengaturan pinjaman sindikasi, maka Kantor harus 8
menjelaskan modifikasi persyaratan independensi dalam surat perikatan 9
kepada perwakilan pemberi pinjaman. Perwakilan tersebut kemudian mungkin 10
membuat surat perikatan Kantor tersedia bagi semua anggota kelompok 11
pemberi pinjaman untuk memenuhi persyaratan bagi Kantor yang membuat 12
pengguna menyadari bahwa modifikasi persyaratan independensi telah 13
disetujui oleh perwakilannya. 14
15
P990.5 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan, 16
maka setiap modifikasi pada bagian 4B harus dibatasi sebagaimana yang 17
ditetapkan padaparagraf P990.7 dan P990.8. 18
19
P990.6 Jika Kantor juga menerbitkan laporan asurans yang tidak mencakup 20
pembatasan distribusi dan penggunaannya untuk klien yang sama, maka 21
Kantor harus menerapkan bagian 4B untuk perikatan asurans tersebut. 22
23
Kepentingan Keuangan, Pinjaman dan Jaminan, Hubungan Bisnis yang Dekat, dan 24
Hubungan Keluarga dan Pribadi 25
26
P990.7 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan, 27
maka: 28
(a) Ketentuan relevan yang ditetapkan pada Seksi 910, 911, 920, 921, 922 29
dan 924 hanya berlaku untuk anggota tim perikatan, dan anggota 30
keluarga inti atau keluarga dekat; 31
(b) Kantor harus mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi setiap 32
ancaman terhadap independensi yang muncul karena kepentingan dan 33
hubungan, sebagaimana diatur di Seksi 910, 911, 920, 921, 922 dan 34
924, antara klien asurans dan anggota tim perikatan berikut; 35
(i) Pihak yang memberikan konsultansi mengenai isu spesifik terkait 36
teknis atau industri, transaksi, atau peristiwa; dan 37
(ii) Pihak yang memberikan pengendalian mutu untuk perikatan, 38
termasuk pihak yang melakukan penelaahan pengendalian mutu 39
perikatan; dan 40
(c) Kantor harus mengevaluasi dan mengatasi setiap ancaman bahwa tim 41
perikatan memiliki alasan untuk meyakini hal tersebut muncul karena 42
kepentingan dan hubungan antara klien asurans dan pihak lain dalam 43
Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil perikatan 44
asurans, sebagaimana diatur di seksi 910, 911, 920, 921, 922 dan 924. 45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
221
990.7-A1 Pihak lain dalam Kantor yang dapat secara langsung memengaruhi hasil dari 1
perikatan asurans termasuk mereka yang merekomendasikan kompensasi, 2
atau yang menyediakan pengawasan langsung, manajemen atau 3
pengawasan lainnya, dari rekan perikatan asurans sehubungan dengan 4
kinerja perikatan asurans. 5
6
P990.8 Ketika Kantor melakukan perikatan asurans yang memenuhi persyaratan, 7
Kantor tidak boleh memiliki kepentingan keuangan material secara langsung 8
atau tidak langsung pada klien asurans. 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
222
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK2020
Contact Us Head OfficeOffice 8 Building 12th Floor, Unit 12 I - 12 JSudirman Central Business District (SCBD) Lot 28Senopati RayaJl. Jend. Sudirman Kav.52 – 53Jakarta Selatan 12190 Hunting: (+62 21) 72795445, 72795446Email: [email protected] / [email protected] Hak Cipta © 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia