K A T A P E N G A N T A R
Pertama-tama ijinkanlah kami memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Jambi triwulan
I-2012 dapat diselesaikan dengan baik. KER merupakan salah satu terbitan periodik Bank
Indonesia Jambi sebagai sarana untuk membangun komunikasi dua arah dalam pertukaran
data dan informasi baik dengan stakeholders internal maupun eksternal. Dengan demikian,
para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan dan terutama Pemerintah
Daerah Jambi (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan dapat memperoleh masukan
dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah. KER mencakup beberapa
aspek seperti perkembangan ekonomi makro regional, inflasi daerah, perbankan dan
sistem pembayaran, keuangan daerah, ketenagakerjaan daerah dan kesejahteraan.
Publikasi ini juga memuat perkiraan ekonomi dan inflasi daerah.
Berdasarkan asesmen atas data dan informasi, perekonomian Jambi pada triwulan I-
2012 menunjukkan perlambatan yang cukup signifikan yaitu dari tumbuh 7,86% (y-o-y)
menjadi 4,10% (y-o-y). Secara triwulanan, perkembangan perekonomian Jambi
menunjukkan penurunan 2,14% (q-t-q) dibandingkan triwulan IV-2011 yang mampu
tumbuh mencapai 1,15% (q-t-q). Dari sisi harga, pada triwulan laporan kota Jambi
mengalami inflasi namun dengan angka yang lebih rendah dari triwulan lalu.
Perkembangan perbankan juga menunjukkan peningkatan dari sisi aset, penghimpunan
dana dan penyaluran kredit. Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan berdasarkan bank
pelapor juga cukup baik yaitu sebesar 91,05 Sementara itu, kualitas kredit masih berada
pada level yang aman, ditunjukkan oleh angka Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,75%.
Pembenahan sektor riil secara terus menerus diperlukan sebagai upaya akselerasi
penyaluran kredit perbankan terutama dalam rangka meningkatkan investasi.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan yang akan datang bergantung pada peningkatan
konsumsi rumah tangga serta peningkatan kembali kinerja ekspor.
Dalam penyusunan KER triwulan I-20112 kami banyak memperoleh support dari
dinas-dinas pemerintah daerah, instansi, perbankan, BUMN/BUMD dan pelaku usaha. Oleh
karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat ditingkatkan di masa yang
akan datang.
Seiring dengan keterbatasan yang ada, kami mengharapkan kritik dan saran dalam
meningkatkan kualitas KER ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, untuk
kemakmuran masyarakat Jambi.
Jambi, Mei 2012 Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Jambi
Iing Muh. Hasanudin
Deputi Direktur
i
DAFTAR ISI Daftar Isi ... ............................................................................................... i Daftar Tabel ......................................................................................... ii Daftar Grafik ......................................................................................... iii Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... 1 BAB I. Ekonomi Makro Regional ......................................................... 5
A. Umum ............................................................................. 6
B. PDRB Sisi Produksi .............................................................. 6
C. PDRB Sisi Pengeluaran ........................................................ 18
Boks 1. Model Pengolahan Pertambangan Batubara yang Berkelanjutan
BAB II. Inflasi ....................................................................................... 27
A. Kajian Umum ................................................................. 27
B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ................................. 29
Boks 2. Kondisi Insfrastruktur Jambi
BAB III. Perbankan Dan Sistem Pembayaran .......................................... 37
A. Perkembangan Kelembagaan .......................................... 37
B. Bank Umum ................................................................... 38
C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ........................................... 47
BAB IV Keuangan Pemerintah Daerah .............................................. 51
A. Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2011 ........................ 51
B. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2011 .................................. 52
C. Keuangan Pemerintah Pusat Daerah ................................... 53
D. Keuangan Pemerintah Daerah ............................................ 55
BAB V Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan .......................... 57
A. Ketenagakerjaan Daerah .................................................... 57
B. Kesejahteraan .................................................................... 58
C. Kemiskinan ........................................................................ 60
Boks 3. Implikasi Kebijakan Pengupahan di Daerah Terhadap Harga dan Iklim
Usaha Berkesinambungan
BAB VI Prospek Perekonomian ............................................................. 63
A. Pertumbuhan Ekonomi ....................................................... 63
B. Proyeksi Inflasi ................................................................... 65
Lampiran Glosary
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
ii
DAFTAR TABEL
1.1 Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi
Penggunaan 6
2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 29
2.2 Perkembangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi
Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa 30
2.3 Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi
Periode triwulan I-2012 31
3.1 Perkembangan Jumlah kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi 38
3.2 Penghimpunan Dana bank umum di Provinsi Jambi 40
3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik 41
3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek 41
3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 42
3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi 43
3.7 Tabel Undisbursed loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan
Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi 44
3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi
Jambi 45
3.9 Perkembangan System Pembayaran Melalui KBI Jambi 48
3.10 Perkembangan Transaksi RTGS 50
4.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 53
4.2 Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 54
5.1 Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja 58
5.2 Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama 58
5.3 Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100) 60
6.1 Saldo Bersih Tertimbang Perkembangan Dunia Usaha 64
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
iii
DAFTAR GRAFIK
1.1 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q) 5 1.2 Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y) 6 1.3 Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (q-t-q) 7 1.4 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Triwulan III Tahun 2011 8 1.5 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi 1.6 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi 10 1.7 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi 10 1.8 Distribusi Jenis Pupuk 11 1.9 Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk 11 1.10 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis 12 1.11 PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi 12 1.12 Lifting Minyak Bumi 13 1.13 Lifting Gas Alam 13 1.14 Volume Penjualan Minyak Bakar 14 1.15 Volume Penjualan Minyak Diesel 14 1.16 Perkembangan Total Pemakaian Listrik sektor industri 14 1.17 Perkembangan Total Pemakaian Listrik 15 1.18 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik 15 1.19 Perkembangan Indeks Produksi Listrik dan Air Bersih 15 1.20 PDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur 16 1.21 Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang 16 1.22 Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang 16 1.23 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal 17 1.24 Perkembangan Total Arus Peti Kemas 17 1.25 Perkembangan Total Arus Barang 17 1.26 Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 18 1.27 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan I tahun 2012 19 1.28 Perkembangan Penjualan Premium 20 1.29 Perkembangan Penjualan Solar 20 1.30 Perkembangan Penjualan Minyak Tanah 21 1.31 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi 21 1.32 Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 21 1.33 Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru 21 1.34 Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru 22 1.35 Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi 22 1.36 Konsumsi Semen Provinsi Jambi 22 1.37 Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi 23 1.38 Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi 24 1.39 Perkembangan Nilai Ekspor Lima Komoditi Utama 24 1.40 Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama 24 1.41 Volume Ekspor Non Migas Provinsi Jambi 24 1.42 Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan 24
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
iv
1.43 Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi 25 1.44 Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi 26 1.45 Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Jenis Barang 26 2.1 Perkembangan Inflasi Kota Jambi 27 2.2 Perkembangan Laju Inflasi Kota Jambi 28 2.3 Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan 65 Kota di Indonesia per Maret 2012 28 2.4 Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (y-o-y) 29 2.5 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan 32 2.6 Perkembangan Harga Jagung 33 2.7 Perkembangan Harga Daging 33 2.8 Perkembangan Harga Beras 33 2.9 Perkembangan Harga Tepung Terigu 33 2.10 Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng 34 2.11 Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional 35 2.12 Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional 36 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi 39 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi 40 3.3 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi 45 3.4 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi 46 3.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi 46 3.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi 47 3.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi 49 3.8 Perkembangan Nominal Kliring 50 3.9 Perkembangan Volume Kliring 50 4.1 Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi 52 4.2 Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi 52 4.3 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 54 4.4 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi Jambi 54 4.5 Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi 55 4.6 Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi 55 5.1 Perkembangan Harga Beras 59 5.2 Perkembangan Harga Tepung Terigu 59 5.3 Perkembangan Harga Minyak Goreng 59 5.4 Perkembangan Harga Komoditas Lainnya 59 5.5 Perkembangan Harga Komoditas Lainnya 59 5.6 Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi 61 6.1 Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Periode Tahun 2008 s.d April 2012 serta Perkiraan Mei s.d Desember 2012 66 6.2 Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Periode Tahun 2008 s.d April 2012 serta Perkiraan Mei s.d Desember 2012 66
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
a. Inflasi dan PDRB
2012TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I
MAKROIndeks Harga Konsumen Kota Jambi 133,49 128,87 128,66 132,8 133,49 133,90
Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 2,76 7,99 4,45 5,31 2,76 3,90
PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)1) 18.962.397 4.585.640 4.676.009 4.822.738 4.878.010 4.773.723
- Pertanian 5.580.225 1.366.256 1.384.595 1.411.923 1.417.451 1.422.678
- Pertambangan dan Penggalian 2.642.297 623.013 651.673 680.378 687.233 589.152
- Industri Pengolahan 2.347.523 565.311 574.633 596.756 610.822 575.809
- Listrik, Gas, dan Air Bersih 161.918 39.900 40.248 40.687 41.083 41.538
- Bangunan 888.073 216.007 219.426 223.841 228.799 232.286
- Perdagangan Hotel dan Restoran 3.340.709 798.025 815.241 857.289 870.155 884.789
- Pengangkutan dan Komunikasi 1.374.510 335.203 339.422 347.948 351.936 353.009
- Keuangan, Persewaan dan Jasa 1.087.897 265.088 269.382 274.778 278.649 281.485
- Jasa 1.539.245 376.838 381.389 389.136 391.882 392.976
Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD) 2) 1.999.592 560.714 550.266 490.675 397.937 330.267 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 4.721.239 1.324,01 1.919.283 1.636.674 1.163.958 1.507.099
-
Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3) 171.462 21.286 83.214 28.174 38.788 34.070 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 165.505 22.774 72.742 31.753 38.236 10.440
Catatan1) Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000
2011INDIKATOR
2) Pengklasifikasian komoditi menggunakan
21 kelompok barang berdasarkan SITC 2
digit yang berlaku.3) Pengklasifikasian komoditi dalam statistik
impor menggunakan SITC 2 digit
2011
b. Perbankan
TAHUN 2011Tw.I-11 Tw.II-11 Tw.III-11 Tw.IV-11 Tw.I-11
PERBANKANA. Bank Umum :Total Aset (Rp Juta) 21.001.143 18.531.948 19.949.458 20.688.926 21.001.143 23.052.408 DPK(Rp Juta) 16.388.558 14.896.993 15.437.210 16.079.149 16.388.558 17.255.120
- Tabungan 9.099.034 7.875.489 8.082.268 8.352.175 9.099.034 8.754.559 - Giro 3.167.099 2.976.220 3.158.837 3.334.317 3.167.099 3.866.278 - Deposito 4.122.425 4.045.284 4.196.105 4.392.657 4.122.425 4.634.284 -
Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi proyek1) 20.666.544 16.413.443 17.402.873 20.295.876 20.666.544 21.339.606 - Modal Kerja 8.572.331 7.447.124 7.798.244 9.391.288 8.572.331 8.956.344 - Konsumsi 3.520.586 6.203.015 6.672.197 7.638.738 3.520.586 3.671.188 - Investasi 8.573.626 2.763.304 2.932.432 3.265.850 8.573.626 8.712.074 - Dana 15.688.042 13.880.384 14.257.413 15.688.042 15.688.042 15.688.042 - LDR 131,73 118,25 122,06 129,37 131,73 136,02-
Kredit (Rp Juta) - berdasarkan lokasi kantor cabang 15.106.829 12.359.701 13.440.426 14.253.585 15.106.829 15.106.829 - Modal Kerja 6.454.596 5.195.417 5.583.337 5.965.825 6.454.596 6.483.171 - Konsumsi 6.151.718 5.284.155 5.719.773 5.996.527 6.151.718 2.693.215 - Investasi 2.500.515 1.880.130 2.137.316 2.291.234 2.500.515 6.534.233
- LDR (%) 92,18 82,97 87,07 88,65 92,18 87,55- NPL Gross (%) 260.903 333.528 364.498 354.497 260.903 274.616 - NPL Gross nominal 1,73 2,70 2,71 2,49 1,73 1,82
Kredit MKM (Rp Juta)Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta) 3.001.269 2.940.795 2.963.173 3.019.413 3.001.269 3.058.451
- Kredit Modal Kerja 1.116.950 962.961 1.010.533 1.073.332 1.116.950 1.171.534
- Kredit Investasi 193.105 148.861 142.995 169.130 193.105 203.093
- Kredit Konsumsi 1.691.215 1.828.973 1.809.646 1.776.951 1.691.215 1.683.825
Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta) 6.828.723 5.350.160 5.986.553 6.404.024 6.828.723 7.245.244
- Kredit Modal Kerja 2.069.518 1.630.700 1.736.174 1.831.443 2.069.518 2.100.859
- Kredit Investasi 741.010 454.853 568.742 623.396 741.010 824.744
- Kredit Konsumsi 4.018.195 3.264.607 3.681.638 3.949.185 4.018.195 4.319.640
Kredit Menengah (Rp500 juta < x ≤ Rp5 miliar) ((Rp Juta) 3.050.007 2.210.027 2.428.790 2.625.801 3.050.007 3.153.428
- Kredit Modal Kerja 2.067.299 1.586.022 1.712.775 1.825.026 2.067.299 2.047.667
- Kredit Investasi 544.169 433.563 499.435 532.565 544.169 584.976
- Kredit Konsumsi 438.539 190.442 216.580 268.209 438.539 520.786
Total Kredit MKM (Rp Juta) 12.880.000 10.500.983 11.378.516 12.049.238 12.880.000 13.457.123
NPL MKM gross (%) 2,03 2,33 2,40 2,94 2,03 1,76
- NPL MKM Gross Nominal 260.903 244.365 272.601 354.497 260.903 236.264
B. BPR :Total Aset (Rp Juta) 423.987 348.883 357.608 370.468 423.987 460.613 DPK (Rp Juta) 316.427 256.014 267.151 274.580 316.427 349.774 - Tabungan (Rp Juta) 64.647 49.460 55.260 55.578 64.647 63.909 - Deposito (Rp Juta) 251.780 206.554 211.891 219.001 251.780 285.865
Kredit (Rp Juta) 288.561 221.787 240.753 255.869 288.561 288.561 - Modal Kerja 80.588 59.184 67.198 69.603 80.588 87.282 - Investasi 61.977 36.640 41.063 51.380 61.977 73.586 - Konsumsi 145.995 125.963 132.491 134.886 145.995 176.199
Kredit UMKM (Rp Juta) 288.561 221.787 240.753 255.869 288.561 288.561 Rasio NPL Gross (%) 4,49 6,68 5,66 5,49 4,49 4,94 - NPL Gross (Nominal) 12.955 14.809 13.619 14.047 12.955 14.246 - PPAP 6.918 6.004 6.253 6.903 6.918 7.257 Rasio NPL Net (%) 2,09 3,97 3,06 2,79 2,09 2,42 LDR (%) 91,19 86,63 90,12 93,19 91,19 82,50
TAHUN 2011
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
INDIKATORTAHUN 2011
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
c. Sistem Pembayaran
Tahun 2012Tw.I-11 Tw.II-11 Tw.III-11 Tw.IV-11 Tw.I-12
SISTEM PEMBAYRAN
Inflow (Rp Juta) 1.867.244 290.525 259.045 828.667 489.008 518.106
Outflow (Rp Juta) 5.249.945 949.959 1.386.507 1.578.560 1.334.919 771.960
Pemusnahan Uang (ribu lembar) 351.723 7.165 7.971 226.710 109.877 272.452
Nominal Transaksi RTGS (Rp miliar) *) 136.011 35.509 28.563 33.193 38.746 62.143
Volume Transaksi RTGS 166.524 35.596 41.945 45.486 43.497 34.402
Nominal Kliring Debet (Rp juta) 9.094.295 2.048.206 2.188.482 2.364.082 2.493.524 2.534.615
Volume Kliring Debet (lembar) 267.248 64.647 67.850 66.886 67.865 69.746
Rata-rata Harian Nominal Kliring Debet 36.523 33.036 35.298 39.325 40.218 40.232
Rata-rata Harian Volume Kliring Debet 1.073 1.043 1.094 1.068 1.095 1.107
Nominal Kliring Pengembalian (Rp juta) 251.946 25.738 62.086 44.399 119.723 91.354
Volume Kliring Pengembalian (lembar) 6.096 933 1.074 1.253 2.836 2.450
Rata-rata Harian Nominal Kliring Pengembalian 1.012 415 1.001 716 1.931 725
Rata-rata Harian Volume Kliring Pengembalian 24 15 17 20 46 19
Nominal Tolakan Cek/BG Kosong (Rp juta) 171.855 19.747 55.108 37.139 59.861 36.225
Volume Tolakan Cek/BG Kosong (lembar) 3.947 704 835 990 1.418 856
Rata-rata Harian Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 690 319 903 559 903 725
Rata-rata Harian Volume Tolakan Cek/BG Kosong 16 11 14 16 14 19
INDIKATORTahun 2011
TAHUN 2011
1
RINGKASAN EKSEKUTIF PEREKONOMIAN JAMBI
I. Ekonomi Makro Regional
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mengalami perlambatan yang cukup
signifikan yaitu dari 7,86% (y-o-y) menjadi 4,10% (y-o-y). Pertumbuhan
ekonomi Jambi yang selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional
semenjak triwulan II-2008, pada triwulan laporan berada di bawah
pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,3%. Secara triwulanan,
perkembangan perekonomian Jambi menunjukkan penurunan 2,14% (q-t-q)
dibandingkan triwulan IV-2011 yang mampu tumbuh mencapai 1,15% (q-t-
q).
Ditinjau dari sisi pengeluaran, penurunan ekonomi Provinsi Jambi pada
triwulan laporan disebabkan oleh menurunnya ekspor dan konsumsi
pemerintah. Dari sisi produksi, penurunan ekonomi dipicu oleh menurunnya
hasil produksi pertambangan migas dan industri non migas. Sektor
pertambangan dan penggalian mengalami penurunan yang signifikan yaitu
mencapai 14,27% (q-t-q) pada triwulan laporan. Sementara sektor industri
pengolahan turun mencapai 5,73% (q-t-q).
II. Inflasi
Pada triwulan I-2012, kota Jambi mengalami inflasi tercatat 0,31% (q-t-q),
menurun dibandingkan dengan triwulan IV - 2011 yang mengalami inflasi
sebesar 0,52% (q-t-q). Pergerakan inflasi bulanan tercatat di bulan Januari,
Februari dan Maret 2012 masing-masing sebesar 1,09%(m-t-m); minus
1,29%(m-t-m); dan 0,52%(m-t-m). Sebaliknya secara tahunan, inflasi Kota
Jambi pada triwulan I-2012 menunjukkan peningkatan yaitu dari 2,76% (y-o-
y) menjadi 3,90% (y-o-y). Namun, inflasi Kota Jambi pada triwulan laporan
masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 3,97% (y-o-y).
Berdasarkan kotanya, tingkat inflasi di Kota Jambi berada di urutan ke-33
terendah dari 66 (enam puluh enam) kota di Indonesia.
Perekonomian Provinsi Jambi triwulan I- 2012
mengalami perlambatan yaitu dari 7,86% (y-o-y)
menjadi 4,10% (y-o-y)....
Pada triwulan I-2012, Kota Jambi mengalami
inflasi sebesar 3,90% (y-o-y) ..........
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
2
Inflasi yang terjadi pada triwulan laporan terutama disumbangkan oleh inflasi
kelompok kelompok Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar dengan inflasi
sebesar 3,86% (q-t-q) serta sumbangan inflasi 0,77% (q-t-q). Sementara itu,
relatif menurunnya angka inflasi disebabkan oleh deflasi yang dialami oleh
kelompok bahan makanan sebesar 3,50% (q-t-q) dengan sumbangan inflasi
minus 1,04% (q-t-q).
III. Perbankan dan Sistem Pembayaran
Kinerja perbankan pada triwulan I-2012 menunjukkan peningkatan baik dari
sisi aset, penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Kualitas kredit yang
disalurkan berada pada level aman dengan angka Non Performing Loan (NPL)
sebesar 1,75%. Fungsi intermediasi perbankan juga baik yang tercermin dari
angka Loan to Deposits Ratio (LDR) sebesar 91,05%.
Outstanding kredit bank umum meningkat 4,00% (q-t-q) menjadi
Rp15.710,62 miliar, sementara DPK meningkat 5,29% (q-t-q) menjadi
Rp17.255,12 miliar. Aset perbankan pada triwulan laporan sebesar Rp23,05
triliun.
Aktivitas pembayaran tunai mengalami penurunan sementarata aktivitas
pembayaran non tunai mengalami peningkatan dibanding triwulan
sebelumnya. Aktivitas pembayaran tunai menurun tercermin dari menurunnya
net cash outflow sebesar 69,99%. Sebaliknya, jumlah nilai kliring mengalami
peningkatan sebesar 2,27% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi
Rp2.488,94 miliar.
IV. Keuangan Pemerintah Daerah
Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan I - 2012 sebesar
Rp440,39 miliar, menurun sebesar 48,29% dibandingkan triwulan
sebelumnya. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu,
menurun sebesar 23,59%. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya
penerimaan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mencapai Rp51,09 miliar
(29,88%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, belanja
pemerintah pusat di wilayah Jambi pada triwulan I-2012 terealisir sebesar
Rp355,96 miliar turun 76,19% dari triwulan sebelumnya namun meningkat
34,09% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kinerja perbankan meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah aset, penghimpunan dana dan penyaluran kredit....
Penerimaan pajak pusat di Jambi turun 23,59% sementara belanja pemerintah pusat di Jambi meningkat 34,09% dari periode yang sama tahun lalu..
RINGKASAN EKSEKUTIF
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
3
Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penyaluran belanja
modal yang mencapai Rp88,37 miliar (meningkat 1.596,84%).
V. Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Pada bulan Februari 2012, jumlah pekerja di Jambi mengalami peningkatan
yaitu dari 1.435 ribu orang di Agustus 2011 menjadi 1.494,4 ribu orang di
Februari 2012. Sebaliknya, jumlah pengangguran menunjukkan penurunan
menjadi 56,6 ribu orang dibandingkan Agustus 2011 yang sebanyak 60,2
ribu. Dengan demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di provinsi Jambi
menunjukkan peningkatan sementara tingkat pengangguran terbuka
menurun menjadi masing-masing 69,40% dan 3,65%. Namun demikian,
perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami
penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 92,99 dari
95,19 pada triwulan lalu.
VI. Prospek Perekonomian
Laju pertumbuhan kuartalan (q-t-q) PDRB Provinsi Jambi pada triwulan II-2012
diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan I-2012 yaitu pada kisaran 2%-
3%(q-t-q). Pertumbuhan ekonomi Jambi diperkirakan berada di kisaran
4,15%-5,15% (y-o-y) meningkat dibandingkan triwulan laporan yang
mencapai 4,10% (y-o-y).
Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pendorong
pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang serta kembali
meningkatnya kinerja ekspor. Konsumsi pemerintah dan Pembentukan Modal
Domestik Bruto relatif juga menunjukkan peningkatan di triwulan mendatang.
Dari sisi penawaran, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi masih didominasi
sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran, dan industri pengolahan.
Perkembangan harga-harga pada triwulan II-2012 diperkirakan lebih tinggi
dibandingkan triwulan I-2012 baik secara kuartalan maupun. Secara tahunan,
inflasi Kota Jambi pada Triwulan II-2012 diperkirakan meningkat menjadi
5,30%-6,30% (y-o-y).
Faktor-faktor yang berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama
triwulan mendatang antara lain: 1) Musim libur sekolah yang mulai
berlangsung di tengah tahun mendatang, 2) Tingginya intensitas kegiatan
Jumlah pengangguran menurun...
Laju pertumbuhan PDRB triwulan II-2012
diperkirakan berkisar 4,15%-5,15% (y-o-y).....
Laju inflasi Triwulan II-2012 diperkirakan
berkisar 5,30-6,30% (y-o-y).....
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
4
sosial masyarakat di tengah tahun, 3) Kondisi infrastruktur (jalan, jembatan)
yang masih terkendala akan meningkatkan biaya distribusi dan transportasi
barang dan jasa, 4) Meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan
harga.
5
BAB I EKONOMI MAKRO REGIONAL
A. Umum
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mengalami perlambatan yang cukup
signifikan yaitu dari 7,86% (y-o-y) menjadi 4,10% (y-o-y). Kondisi ini
menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jambi yang selalu berada di atas
pertumbuhan ekonomi nasional semenjak triwulan II-2008, pada triwulan laporan
berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar sebesar 6,3%.
Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (y-o-y)
Secara triwulanan, perkembangan perekonomian Jambi menunjukkan
penurunan 2,14% (q-t-q) dibandingkan triwulan IV-2011 yang mampu tumbuh
mencapai 1,15% (q-t-q). Menurunnya perekonomian pada triwulan laporan
disebabkan oleh menurunnya produksi sektor pertambangan dan penggalian
serta industri pengolahan. Menurunnya produksi sektor pertambangan dan
penggalian disebabkan oleh menurunnya produksi pertambangan migas
sementara penurunan industri pengolahan non migas menyebabkan turunnya
produksi industri pengolahan. Turunnya produksi tersebut berdampak pada
menurunnya kinerja ekspor provinsi Jambi. Selain itu, dari sisi penggunaan,
4,53
4,08 4,16
5,43 5,696,17
5,82
6,9
6,5 6,56,5
6,5
6,3
7,98
6,47
5,48 5,446,02
6,75
7,79
8,759,04
8,56
8,74 7,86
4,10
3,00
5,00
7,00
9,00
Q1-09 Q2-09 Q3-09 Q1V-09
Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q1V-10
Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q1V-11
Q1-12
Sumber: BPS (diolah)
%
Indonesia Jambi
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
6
menurunnya konsumsi pemerintah juga menyebabkan turunnya perekonomian di
triwulan laporan.
Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi (q-t-q)
Tabel 1.1. Laju Triwulanan (q-t-q) Pertumbuhan Provinsi Jambi Sisi Produksi dan Sisi Penggunaan
B. PDRB Sisi Produksi
Perkembangan PDRB Provinsi Jambi menunjukkan bahwa terdapat dua
sektor yang mengalami penurunan produksi, yaitu sektor pertambangan dan
penggalian serta industri pengolahan. Sektor pertambangan dan penggalian
mengalami penurunan yang signifikan yaitu mencapai 14,27% (q-t-q) pada
triwulan laporan. Sementara sektor industri pengolahan turun mencapai 5,73%
1,13
2,42 2,97
1,97
1,39
1,97
3,14
1,15
(2,14)
(3,00)
(2,00)
(1,00)
-
1,00
2,00
3,00
4,00
3.800
4.000
4.200
4.400
4.600
4.800
5.000
PersenRp miliarNominal (aksis kiri) Pertumbuhan (aksis kanan)
III IV I II III IV I
0,61 0,49 0,35 0,40 0,58 0,11 0,11 Pertambangan dan Penggalian 1,11 0,83 0,55 0,63 0,61 0,14 (2,01) Industri Pengolahan 0,05 0,02 0,11 0,20 0,47 0,29 (0,72) Listrik, Air dan Gas 0,05 0,06 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
0,12 0,04 0,04 0,07 0,09 0,10 0,07 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,69 0,22 0,18 0,38 0,90 0,27 0,30 Pengangkutan dan Komunikasi 0,10 0,06 0,01 0,09 0,18 0,08 0,02 Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 0,23 0,18 0,08 0,09 0,12 0,08 0,06
0,01 0,07 0,08 0,10 0,17 0,06 0,02 2,97 1,97 1,39 1,97 3,14 1,15 (2,14)
III IV I II III IV I
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,26 0,31 0,39 0,62 1,49 0,85 0,31 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,48 0,20 (0,59) 0,71 1,29 0,98 (0,39) Lembaga Swasta Nirlaba 0,02 (0,02) 0,01 0,02 0,04 0,00 0,02 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1,09 0,30 0,01 0,91 0,57 0,42 0,10 Perubahan Stok 0,07 0,02 0,02 0,11 0,07 0,39 0,02
10,79 5,13 1,49 1,50 5,01 -6,94 -9,4711,74 3,97 -0,08 1,91 5,34 -5,45 -7,272,97 1,97 1,39 1,97 3,14 1,15 (2,14)
2012
2012
2011
2011
Ekspor
JENIS PENGELUARAN
ImporPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
LAPANGAN USAHA
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Pertanian
Bangunan
Jasa-Jasa
2010
2010
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
7
7
(q-t-q). Sementara itu, mayoritas sektor lainnya mengalami perlambatan
pertumbuhan (lihat grafik 1.3).
Dari sisi distribusinya (share), pada periode triwulan laporan
menunjukkan bahwa sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar yaitu
47,20% dari jumlah PDRB Provinsi Jambi, diikuti sektor jasa-jasa (tersier) 37,02%
dan sektor sekunder sebesar 15,78%.
Grafik 1.3. Kontribusi PDRB Sisi Produksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (q-t-q)
Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku tercatat sebesar
Rp16,32 triliun yang secara sektoral masih didominasi oleh sektor pertanian
sebesar 29,69%, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 17,51%, serta
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,80%. Dengan demikian,
struktur ekonomi regional dalam jangka pendek relatif tidak mengalami
perubahan dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.4).
0,11
0,14
0,29
0,01
0,10
0,27
0,08
0,08
0,06
0,11
(2,01)
(0,72)
0,01
0,07
0,30
0,02
0,06
0,02
(2,30) (1,80) (1,30) (0,80) (0,30) 0,20 0,70 1,20
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Air dan Gas
bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan
Jasa-JasaTrw I-12
Trw IV-11
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
8
Grafik 1.4. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Triwulan I Tahun 2012
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Pada triwulan laporan, pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 0,37% (q-t-q), melambat
dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,39%
(q-t-q). Perlambatan tersebut terutama disumbangkan oleh menurunnya
pertumbuhan sub sektor kehutanan sebesar 0,93% (q-t-q). Sementara itu,
perlambatan pertumbuhan dialami oleh sub sektor tanaman bahan makanan.
Pada triwulan laporan, sub sektor tanaman bahan makanan tumbuh
0,12% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,34% (q-t-q). Bulan
Februari - Maret merupakan awal musim panen beras di Jambi. Namun demikian,
pada triwulan laporan, hasil panen dimaksud masih terbatas. Sementara itu,
produksi beberapa komoditi bumbu-bumbuan seperti cabe merah serta sayur-
sayuran mengalami peningkatan di musim hujan ini yang ditandai dengan
menurunnya harga.
Namun demikian, Nilai Tukar Petani (NTP) kembali mengalami penurunan
dibandingkan triwulan sebelumnya.3 NTP Maret 2012 dibandingkan NTP
Desember 2011 turun 2,31% menjadi 92,99. Menurunnya NTP tersebut
disebabkan oleh meningkatnya indeks yang harus dibayar petani seiring dengan
meningkatnya harga barang dan jasa di triwulan laporan. Selain itu, Nilai Tukar
3 NTP adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Sehingga NTP merupakan cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.
Pertanian; 29,69
Pertambangan dan Penggalian;
17,51Industri Pengolahan;
10,41
Listrik, gas & air; 0,89
Bangunan; 4,48
Perdagangan, Hotel dan
restauran; 15,80
Pengangkutan dan Komunikasi;
6,55
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan; 5,29
Jasa-jasa; 9,38
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
9
9
Petani yang masih di bawah 100 menunjukkan bahwa pendapatan petani Jambi
masih lebih rendah dibanding harga-harga kebutuhan hidup dan biaya bertani.
Grafik 1.5. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi
Sub sektor perkebunan yang mempunyai share sebesar 16,33% dari PDRB
mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,63% (q-t-q), lebih rendah dari
pertumbuhan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,38%. Perlambatan ini
disebabkan oleh menurunnya beberapa komoditi utama seperti karet dan kelapa
sawit.
Menurunnya hasil produksi karet pada triwulan laporan disebabkan oleh
musim hujan yang terus melanda dalam bulan-bulan awal tahun 2012 ini. Selain
itu, belum normalnya permintaan dunia akan bahan olahan karet juga
menyebabkan berkurangnya gairah petani untuk menyadap karet.
Turunnya produksi karet pada triwulan laporan juga seiring dengan masih
rendahnya harga karet baik di pedagang maupun tingkat internasional
mengalami sedikit peningkatan. Harga karet internasional pada triwulan laporan
sebesar USD 391,64 cent/kg meningkat 0,82% dari triwulan lalu USD 388,43
cent/kg dan turun 28,89% dari harga periode yang sama tahun lalu USD 550,75
cent/kg. Di tingkat pedagang, harga bokar menunjukkan penurunan yaitu dari
rata-rata Rp30.445/kg di triwulan lalu menjadi Rp29.520/kg serta lebih rendah
dibandingkan harga triwulan I-2011 yang sebesar Rp39.467/kg.
Produksi kelapa sawit pada triwulan laporan juga mengalami penurunan.
Kemarau panjang yang terjadi pada tahun lalu menyebabkan gugurnya bunga
yang berdampak pada menurunnya produksi TBS. Selain itu, kondisi insfratruktur
80
90
100
110
120
130
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2011 2012
indeks terima indeks bayar NTP
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
10
seperti jalan yang putus dan adanya tangki timbun di pelabuhan juga turut
menghambat distribusi kelapa sawit.
Terbatasnya produksi TBS di Jambi menyebabkan tingginya persaingan
dari PKS (Pabrik Kelapa Sawit) untuk mendapatkan bahan baku sehingga harga
cenderung meningkat. Peningkatan tersebut juga didukung oleh peningkatan
harga CPO di tingkat internasional. Harga TBS dan CPO di triwulan laporan
meningkat masing-masing sebesar 14,31% dan 12,50% menjadi Rp1.686,30/kg
untuk TBS dan 7.796,97/kg untuk CPO. Harga jual CPO internasional juga
mengalami peningkatan sebesar 9,65% menjadi USD 1.048,38/metric ton.
Grafik 1.6 Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi
Sumber: Disbun Provinsi Jambi
Grafik 1.7 Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi
Sumber: Disperindag Provinsi Jambi
Realisasi penyaluran pupuk dalam menunjang proses produksi sub sektor
tanaman bahan makanan dan sub sektor tanaman perkebunan pada triwulan
laporan sebesar 17.819 ton turun 45,34% (q-t-q) dari triwulan lalu.4 Berdasarkan
informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, penyaluran pupuk
bersubsidi sebagian besar didominasi oleh pupuk NPK Phonska (46,15%), diikuti
oleh SP-36 (32,59%), pupuk Urea (5,52%), dan ZA (15,74%).
4 Jenis pupuk bersubsidi yang disalurkan terdiri dari SP-36, ZA, NPK Phonska dan Urea.
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
Harga (Rp)
CPO INTI TBS 10 TAHUN
-
100
200
300
400
500
600
700
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3
2010 2011 2012
USD cent/KgRp/Kg
Harga Bokar (Rp/kg)
Harga Karet Internasional (USD cent/kg)
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
11
11
Grafik 1.8. Distribusi Jenis Pupuk Grafik 1.9. Jumlah dan Pertumbuhan Realisasi Pupuk
Grafik 1.8
Grafik 1.9
Pada triwulan laporan, sub sektor peternakan tumbuh 0,54% (q-t-q)
melambat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 1,25% (q-t-q). Sementara itu,
sub sektor perikanan tumbuh 0,64% setelah mengalami penurunan sebesar
0,15% (q-t-q) pada triwulan lalu. Tingginya produksi ikan keramba di triwulan
laporan menyebabkan meningkatnya sub sektor ikan sehingga harga juga
cenderung turun. Sementara itu, produksi ternak besar relatif stabil sedangkan
produksi daging ayam meningkat dalam dua bulan terakhir. Sebaliknya, sub
sektor kehutanan kembali menunjukkan penurunan sebesar 0,93% (q-t-q)
setelah meningkat sebesar 1,32% (q-t-q) pada triwulan lalu.
2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)
Sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan pertumbuhan
1,68% (q-t-q); lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya
sebesar 1,50% (q-t-q). Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya
pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran.
Pada triwulan laporan, sub sektor perdagangan besar dan eceran
tumbuh sebesar 1,78% (q-t-q) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 1,50% (q-t-q). Sementara itu, sub sektor hotel dan restoran
mengalami perlambatan dengan tumbuh 1,27% (q-t-q) dan 0,39% (q-t-q), dari
pertumbuhan triwulan lalu yang sebesar 3,69% (q-t-q) dan 0,83% (q-t-q).
0 5 10 15 20 25 30 35
TW I
TW II
TW III
TW IV
TW I
TW II
TW III
TW IV
TW I
20
10
20
11
20
12
(Kilo Ton)
SP-36/Superphos ZA NPK PHONSKA Urea
18,89
14,80 14,87
32,16
20,18
14,42 12,84
32,60
17,82
-100
-50
0
50
100
150
200
0
5
10
15
20
25
30
35
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2010 2011 2012
Persen (%)Kilo Ton
Realisasi Pupuk (Ton) Pertumbuhan Realisasi Pupuk
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
12
Grafik 1.10. Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis5
Peningkatan sektor PHR ini juga didukung oleh meningkatnya konsumsi
listrik sektor bisnis sebesar 3,33% (q-t-q).
Berdasarkan pangsanya, sektor perdagangan, hotel dan restoran
didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai
14,57% terhadap PDRB, diikuti oleh sub sektor restoran dan sub sektor hotel
masing-masing sebesar 1,01% dan 0,22%.
3. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian turun sebesar 14,27% (q-t-q).
Sektor ini kembali mengalami penurunan setelah terakhir kali mengalami
penurunan di triwulan IV-2009 dengan angka penurunan yang kecil yaitu 0,86%
(q-t-q). Secara tahunan, sektor ini mengalami penurunan mencapai 5,43% (y-o-
y). Menurunnya pertumbuhan sektor ini disebabkan oleh menurunnya
pertumbuhan sub sektor migas yang mencapai 18,41% (q-t-q).
Grafik 1.11. PDRB Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Lifting Minyak Bumi
5 Data konsumsi listrik tersebut hanya untuk PLN wilayah Kotamadya Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(7,42)
19,27
(0,46)
12,96
(15,75)
11,94 12,31 7,93
(2,42)
10,49
2,54 3,60 3,33
-20,0
-15,0
-10,0
-5,0
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
I II III IV I II III IV I II III IV I
2009 2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PLN Jambi, 2008 (diolah)
KWH (dalam Ribuan)
Bisnis Pertumbuhan Bisnis
-25
0
25
50
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
I II III IV I II III IV I*
2010 2011 2012
PErsentase ribu barel
Lifting Minyak Bumi Pertumbuhan PDRB
* Angka perkiraan Bank Indonesia untuk Bulan Maret 2012
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
13
13
Grafik 1.12. Lifting Minyak Bumi Grafik 1.13. Lifting Gas Alam
Pada triwulan laporan, sub sektor migas turun 18,41% (q-t-q). Kondisi
ini terkonfirmasi dengan menurunnya lifting minyak bumi sebesar 38,71%
menjadi 939,44 Kbarrel dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1.532,78 Kbarrel.
Lifting gas alam pada triwulan laporan juga menunjukkan penurunan menjadi
11.926 bbtu atau turun 8,63% dari triwulan sebelumnya.6 Penurunan produksi
migas tersebut disebabkan oleh kondisi teknis sumur yang mencapai puncak
produksi pada tahun sebelumnya dan menurun di triwulan laporan. Selain itu,
kondisi sumur yang sudah cukup tua juga menyebabkan penurunan produksi.
Untuk meningkatkan produksi migas ke depan, intensitas sumur pengembanagn
dapat ditingkatkan untuk mencari sumur produksi baru.
Sementara itu, produksi pertambangan tanpa migas mengalami
peningkatan 1,07% di triwulan laporan setelah mengalami penurunan 0,09% di
triwulan sebelumnya. Peningkatan ini juga tercermin dari kembali meningkatnya
ekspor batu bara mencapai 44,40% (q-t-q) di triwulan laporan. Sementara sub
sektor penggalian meningkat 0,66% (q-t-q).
4. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan mengalami penurunan mencapai 5,73% (q-t-
q), setelah terakhir mengalami penurunan pada triwulan I-2009. Penurunan
sektor ini disebabkan oleh menurunnya industri tanpa migas sebesar 6,09% (q-t-
q). Di sisi lain, industri migas masih menunjukkan pertumbuhan 0,41% (q-t-q).
Menurunnya produksi beberapa jenis industri seperti industri makanan,
tekstil, barang kayu dan kertas menyebabkan penurunan sektor industri
6 Data bulan Maret 2012 merupakan perkiraan data Kantor Bank Indonesia Jambi
(35,29)
1,04
41,17
(9,18) (10,34) (7,98)
25,53
(15,92)
(38,71)
(50)(40)(30)(20)(10)-10 20 30 40 50
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
I II III IV I II III IV* I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk bulan Maret 2012
K Barel
Minyak Bumi (Barel) Pertumbuhan, aksis kanan
20,66
48,18
(29,02)
(2,83) (3,11)
(15,50)
15,82
4,46 (8,63)
(40)
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
50
60
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
I II III IV I II III IV* I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi.*: Angka proyeksi Bank Indonesia Jambi untuk bulan Maret 2012
BBTU
Lifting Gas Alam (BBTU), aksis kiri Pertumbuhan, aksis kanan
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
14
pengolahan. Menurunnya produksi kelapa sawit di triwulan laporan berimbas
pada menurunnya produksi cpo sehingga industri Makanan, Minuman dan
Tembakau mengalami penurunan mencapai 6,09% (q-t-q). Di sisi lain,
menurunnya sub sektor kehutanan berdampak pada menurunnya industri barang
kayu sebesar 9,61% (q-t-q).
Menurunnya aktivitas pembangunan pada bulan laporan menyebabkan
perlambatan sub sektor semen dan barang galian bukan logam yang tumbuh
1,28% (q-t-q) lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar
5,64% (q-t-q).
Menurunnya industri di Jambi juga terkonfirmasi dari menurunnya
volume minyak diesel untuk mendukung industri mencapai 60,31% (q-t-q)
sementara volume minyak bakar turun 31,87% (q-t-q). Volume listrik untuk
industri juga mengalami penurunan sebesar 5,40% (q-t-q).
Grafik 1.14. Volume Penjualan Minyak Bakar Grafik 1.15. Volume Penjualan Minyak Diesel
Grafik 1.14
Grafik 1.15
Grafik 1.16. Perkembangan Total Pemakaian Listrik sektor industri
(35,81)
14,62
27,58
9,65
(45,62)
23,52
(3,75)
(31,87)
(11,84)
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang
Kilo Liter M. Bakar g.Myk. Bakar
0,02
(20,07)
0,22
70,35
(48,65)
79,67
(26,76)
95,96
(60,31)
-80-60-40-20020406080100120
-
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang
Kilo Liter M. Diesel g.Myk. Diesel
4,49
22,21
0,67 (2,59)
(13,26)
20,32
(1,64)
6,07
(5,40)
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo, 2009 (diolah)
KWH (dalam Ribuan)
Industri Pertumbuhan Industri
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
15
15
5. Sektor-sektor Lain
Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 1,11% (q-t-q)
pada triwulan laporan, lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang sebesar 0,97% (q-t-q). Meningkatnya pertumbuhan sektor ini
disebabkan meningkatnya sub sektor listrik sebesar 1,11% (q-t-q) dari triwulan
sebelumnya yang tumbuh 0,92% (q-t-q). Sementara itu, sub sektor air bersih
tumbuh 1,09% (q-t-) lebih rendah dari triwulan sebelumnya 1,32% (q-t-q).
Tumbuhnya sub sektor listrik dimaksud juga tercermin dari
meningkatnya jumlah konsumsi listrik di Jambi 0,99% (q-t-q). Jumlah konsumsi
listrik di Jambi selama triwulan laporan mencapai 282.423 MWH dengan jumlah
pelanggan mencapai 461.215 rekening (meningkat 4,05%).
Grafik 1.17. Perkembangan Total Pemakaian Listrik Grafik 1.18. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik
Grafik 1.17
Grafik 1.18
Melambatnya sub
sektor air bersih tercermin dari
menurunnya konsumsi air bersih
di kota Jambi sebesar 1,64% (q-
t-q). Konsumsi air bersih melalui
PDAM Kota Jambi pada triwulan
laporan sebesar 2.573,23 ribu
M² lebih rendah dari triwulan
sebelumnya yang mencapai 2.616,00 ribu M².
Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar
0,31% (q-t-q) pada triwulan laporan, melambat dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 1,15% (q-t-q). Perlambatan dimaksud berasal dari melambatnya
(0,05)
9,20 5,33
(10,68)
8,89 7,65
3,76 5,57
0,99
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
-
50
100
150
200
250
300
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)
KWH (dalam Juta)
Total Pemakaian Pertumbuhan Total
3,10
1,19 0,21 (0,61)
5,43 7,82
4,17 2,57
4,05
-5
0
5
10
15
20
25
-
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PLN cabang Jambi & PLN cabang Muara Bungo (diolah)
Pelanggan (dalam ribu)
Total Pelanggan Perumbuhan Pelanggan
Grafik 1.19. Perkembangan Indeks Produksi Listrik dan Air Bersih
-3,21
2,86
1,37
-6,47
5,82
-1,19-0,61
1,33
-1,64
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
2.350.000
2.400.000
2.450.000
2.500.000
2.550.000
2.600.000
2.650.000
2.700.000
Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1
2010 2011 2011
Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2009
m3
Total Konsumsi Air (LHS) Pertumbuhan (RHS)
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
16
sub sektor pengangkutan maupun komunikasi yang masing-masing tumbuh
0,25% (q-t-q) dan 0,86% (q-t-q) lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh 1,12% (q-t-q) dan 1,38% (q-t-q).
Grafik 1.20. PDRB Sub Sektor Angkutan Udara dan Jumlah Konsumsi Avtur
Grafik 1.21. Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang
Grafik 1.22. Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang
Grafik 1.21
Grafik 1.22
Sub sektor angkutan udara mengalami penurunan sebesar 1,41%. Hal
ini ditunjukkan dengan menurunnya aktivitas transportasi udara di Bandara
Sultan Thaha. Baik jumlah kedatangan maupun keberangkatan penumpang di
triwulan laporan menurun masing-masing sebesar 7,10% (q-t-q) dan 7,27% (q-t-
q).
Pada triwulan laporan, sub sektor angkutan laut tumbuh sebesar 0,43%
(q-t-q) melambat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 1,19% (q-t-q).
Melambatnya pertumbuhan sub sektor ini tercermin dari menurunnya total arus
(10)
(5)
-
5
10
15
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2010 2011 2012
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang dan BPS Provinsi Jambi (diolah)
PDRB sub sektor Angkutan Udara (juta Rp), aksis kiri
Konsumsi Avtur (ratusan liter), aksis kiri
Pert. Konsumsi Avtur (%), aksis kanan
(6)
(4)
(2)
-
2
4
6
8
10
12
0
20
40
60
80
100
120
140
160
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PT. Angkasa Pura II
ribu orang
Kedatangan Penumpang (aksis kiri) Keberangkatan Penumpang (aksis kiri)Datang (aksis kanan) Berangkat (aksis kanan)
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
0
200
400
600
800
1000
1200
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen (%)
Sumber: PT.Angkasa Pura II
ton
Jumlah Bongkar (aksis kiri) Jumlah Muat (aksis kiri)Pertumbuhan Bongkar (aksis kana) Pertumbuhan Muat (aksis kanan)
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
17
17
barang 22,87% (q-t-q) dari triwulan lalu menjadi 1.481,83 kilo ton.7 Menurunnya
aktivitas ekspor dan impor di triwulan laporan berdampak pada menurunnya
aktivitas di pelabuhan. Jumlah arus peti kemas juga mengalami penurunan
4,76% (q-t-q) di Pelabuhan Tungkal dan Pelabuhan Talang Dukuh, dengan
jumlah peti kemas yang didistribusikan sebanyak 12.500 peti kemas.8
Grafik 1.23 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal Grafik 1.24. Perkembangan Total Arus Peti Kemas
Grafik 1.25. Perkembangan Total Arus Barang
Grafik 1.23
Grafik 1.24
Grafik 1.25
Melambatnya sub sektor komunikasi tercermin dari melambatnya
pertumbuhan jasa pos dan telekomunikasi serta jasa penunjang komunikasi yang
tumbuh masing-masing sebesar 0,87% (q-t-q) dan 0,58% (q-t-q) lebih rendah
dari triwulan sebelumnya sebesar 1,38% (q-t-q) dan 1,26% (q-t-q).
Sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan tumbuh sebesar
1,02% (q-t-q) pada triwulan laporan atau melambat dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tumbuh 1,41% (q-t-q). Perlambatan ini terutama didukung
7 Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat. 8 barang berdasarkan perdagangan yaitu impor, ekspor, bongkar dan muat.
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
-
500
1.000
1.500
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
persen(%)
Sumber: Pelindo Jambi
unit
Unit Pertumbuhan
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
0
5000
10000
15000
20000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
persen(%)
Sumber: Pelindo Jambi
unit
Jumlah Arus Peti Kemas
Pertumbuhan
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
-
500
1.000
1.500
2.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
persen(%)
Sumber: Pelindo Jambi
unit
Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
18
oleh melambatnya sub sektor bank yang tumbuh 0,68% (q-t-q) lebih rendah dari
pertumbuhan triwulan lalu yang sebesar 1,63% (q-t-q).
Sektor jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 0,28% (q-t-q) melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,71% (q-t-q). Melambatnya
sektor ini dipicu oleh melambatnya seluruh sub sektor. Sub sektor jasa
pemerintahan umum tumbuh 0,16% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang
sebesar 0,63% (q-t-q) sementara sub sektor jasa swasta tumbuh 0,86% (q-t-q)
lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,07% (q-t-q).
C. PDRB Sisi Pengeluaran
Ditinjau dari sisi pengeluaran, menurunnya ekonomi Provinsi Jambi pada
triwulan laporan terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor dan konsumsi
pemerintah. Menurunnya produksi beberapa komoditi unggulan menyebabkan
penurunan ekspor luar negeri dari Jambi. Sementara itu, realisasi konsumsi
pemerintah di awal tahun masih rendah.
Grafik 1.26. Kontribusi PDRB Sisi Pengeluaran terhadap Pertumbuhan (q-t-q) 9
Dari sisi distribusinya (share), konsumsi rumah tangga masih mempunyai
pangsa yang paling besar, yaitu mencapai 61,22% dari PDRB Jambi pada triwulan
I-2012 (lihat grafik 1.37). Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) dan pengeluaran konsumsi pemerintah memiliki pangsa yang relatif
9 uhan dikurangkan dengan nilai kontribusi impor terhadap pertumbuhan pada triwulan laporan. Jika bernilai positif disebut net ekspor, sedangkan jika bernilai negatif disebut net impor.
0,85
0,98
0,00
0,42
0,39
(1,50)
0,31
-0,39
0,02
0,10
0,02
(2,20)
-3,00 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50
Konsumsi Rumahtangga
Konsumsi Pemerintah
Lembaga Swasta Nirlaba
PMTDB
Perubahan Stok
Net Ekspor/Impor
Trw I-12
Trw IV-11
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
19
19
besar dengan masing-masing sebesar 19,94% dan 19,72%. Sedangkan share
perubahan stok sebesar 2,79% dan lembaga swasta nirlaba sebesar 0,67%.
Grafik 1.27. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Triwulan I tahun 201210
1. Pengeluaran Konsumsi
Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga
konstan selama triwulan laporan sebesar 0,46% (q-t-q), melambat dibandingkan
triwulan sebelumnya 1,25% (q-t-q). Pada awal tahun, trend konsumsi rumah
tangga mengalami perlambatan setelah meningkat di akhir tahun lalu.
Melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di triwulan laporan
juga tercermin dari menurunnya penjualan kendaraan bermotor. Penjualan
sepeda motor mengalami penurunan 26,58% yaitu dari 42.106 unit menjadi
30.913 unit. Penjualan kendaraan roda empat seperti sedan, jeep dan minibus
juga menunjukkan penurunan sebesar 58,08% yaitu dari 3.373 unit menjadi
1.414 unit. Sementara itu, penyaluran kredit real estate menunjukkan
perlambatan dengan tumbuh sebesar 1,38% (q-t-q) lebih rendah dari triwulan
sebelumnya yang mencapai 29,36% (q-t-q).
Pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 1,92%
(q-t-q) dari triwulan sebelumnya 5,08% (q-t-q). Kondisi ini sesuai dengan siklus
realisasi APBD yang cenderung rendah di awal tahun. Namun demikian,
penurunan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan penurunan pada
10 Pangsa (share) net impor sebesar 8,66% merupakan pengurangan dari total share PDRB sisi pengeluaran.
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga ; 61,22
Lembaga Swasta Nirlaba;
0,67
Pengeluaran Konsumsi
pemerintah ; 19,72
Pembentukan Modal Tetap
Domestik Bruto; 19,94
Perubahan Stok; 2,79
Net Impor; 4,34
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
20
periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 3,07% (q-t-q). Pada triwulan
laporan, realisasi belanja pemerintah pusat di Jambi lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan I-2011, terutama untuk belanja modal. Di sisi lain, pengeluaran
konsumsi lembaga nirlaba meningkat 2,86% (q-t-q), dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tumbuh 0,60% (q-t-q). Pada awal tahun merupakan agenda
tutup buku untuk mayoritas perusahaan sehingga konsumsi nirlaba cenderung
meningkat.
Grafik 1.28. Perkembangan Penjualan Premium Grafik 1.29. Perkembangan Penjualan Solar
Grafik 1.30. Perkembangan Penjualan Minyak Tanah Grafik 1.31. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi
Grafik 1.32. Pertumbuhan Pendaftaran Kendaraan Bermotor Grafik 1.33. Pertumbuhan Pendaftaran Sepeda Motor Baru
Grafik 1.28.
Grafik 1.29.
Grafik 1.30.
Grafik 1.31.
Grafik 1.32.
Grafik 1.33.
(0,64)
5,50
4,12 3,28 3,20
5,07
7,25
(1,29)
3,16
-2-1012345678
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang
Kilo Liter Premium g.Premium
(10,82)
5,11
13,74
6,49
2,38 (0,97)
(12,18)
6,93
0,10
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang
Kilo Liter M. Solar g.M. Solar
0,96 (2,65)5,06
(6,37)4,90
(0,38) (4,89)
(89,64)
(81,85)
-110
-90
-70
-50
-30
-10
10
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: PT. Pertamina UPMS II, Palembang
Kilo Liter M.Tanah g.M.Tanah
37,45
-4,99
39,45
-6,00
10,07
0,39
29,36
1,38
-10
0
10
20
30
40
50
0
20
40
60
80
100
120
140
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I
2010 2011 2012
Kredit Real Estate Pertumbuhan
20,83 12,77 11,10 1,73
(15,33)
37,99
27,96
126,07
(58,08)(100)
(50)
-
50
100
150
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit Sedan, Jeep, Minibus Pertumbuhan
7,83
30,96
(20,44)
34,38
24,20
(6,78)
25,86
(24,73) (26,58)
(40)
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit SEPEDA MOTOR Pertumbuhan
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
21
21
2. Investasi
Pada triwulan laporan, pembentukan modal tetap domestik bruto
(PMTDB) tumbuh 0,59% (q-t-q) lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang
mencapai 3,45% (q-t-q). Realisasi pembangunan fisik pemerintah cenderung
turun di awal tahun sehingga menyebabkan perlambatan PMTDB. Namun
demikian, kredit investasi di triwulan laporan menunjukkan peningkatan sebesar
7,71%. Sementara menurut pendapat pengusaha melalui hasil Survei Kegiatan
Dunia Usaha (SKDU), optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis
berkurang yang ditunjukkan dengan menurunnya indeks situasi bisnis dari
22,00% menjadi 15,97%. Melambatnya investasi di Jambi juga ditunjukkan
dengan menurunnya impor barang modal mencapai 59,14% (q-t-q).
Grafik 1.34. Pertumbuhan Pendaftaran Truck/Pick Up Baru Grafik 1.35. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi
Grafik 1.36. Konsumsi Semen Provinsi Jambi
Grafik 1.34.
Grafik 1.35.
Grafik 1.36.
Pertumbuhan perubahan stok pada triwulan I-2012 sebesar 0,54% (q-t-q)
lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 13,64% (q-t-q). Sementara,
pangsa stok pada triwulan laporan sebesar 2,79%.
-100
-50
0
50
100
150
200
250
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
Persen(%)
Sumber: Dispenda Provinsi Jambi
unit
TRUCK/PICK UP
Pertumbuhan
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2010 2011 2012
Rp
rib
u Kredit Investasi (juta Rp)
Pertumbuhan Kredit Investasi (%),RHS
(15,0)
(10,0)
(5,0)
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
I II III IV I II III IV I
2010 2011 2012
(%)
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah
Ton
Konsumsi Semen Pertumbuhan
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
22
3. Perdagangan Eksternal
Perkembangan ekspor Provinsi Jambi (ke luar daerah dan luar negeri) dan
impor Provinsi Jambi (dari luar daerah dan luar negeri) mengalami penurunan
pada triwulan laporan. Ekspor barang (dari luar provinsi maupun luar negeri)
turun sebesar 13,65% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang turun 9,01% (q-t-q).
Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor ke luar negeri,
sementara ekspor ke luar daerah hanya turun1,67% (q-t-q). Sementara impor
barang (dari luar provinsi maupun luar negeri) turun 9,32% setelah mengalami
penurunan sebesar 6,54% (q-t-q) pada triwulan sebelumnya. Pada triwulan
laporan, ekspor Provinsi Jambi mencapai Rp7,44 triliun, lebih rendah
dibandingkan impor yang mencapai Rp8,15 triliun.
Berdasarkan dokumen
pemberitahuan ekspor barang
(PEB), ekspor luar negeri
Provinsi Jambi sebesar USD
330,27 juta sedangkan impor
sebesar USD 34,07 juta.
Dengan kondisi tersebut,
Provinsi Jambi mengalami net
ekspor sebesar USD 296,20
juta, turun sebesar 17,53% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai
USD 359,15 juta.
3.1. Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi
Pada triwulan laporan ekspor ke luar negeri Provinsi Jambi menurun
sebesar 17,01% dibandingkan periode yang sama triwulan sebelumnya yaitu dari
USD 397,94 juta menjadi USD 330,27 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh
menurunnya harga komoditi utama serta volume ekspor beberapa jenis komoditi.
Berdasarkan komoditasnya, penurunan ekspor pada triwulan laporan
dipicu oleh menurunnya volume dan harga karet mentah. Nilai ekspor karet
mentah turun mencapai USD 76,42 juta (30,17% ). Menurunnya nilai ekspor
karet mentah selain disebabkan oleh penurunan volume juga didukung oleh
Grafik 1.37. Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi
225
309343
499561 550
489
398330
25 45 42 50 2183
28 39 34
201 265
301
449 539 467 462
359296
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD Ekspor Impor Net Ekspor
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
23
23
penurunan harga jual di triwulan laporan. Berdasarkan volumenya, penurunan
ekspor karet mentah relatif lebih rendah dibandingkan dengan nilainya dimana
volume ekspor karet mentah turun 17,90%.
Di sisi lain, ekspor minyak dan lemak sayur juga mengalami penurunan di
triwulan laporan. Volume ekspor minyak dan lemak sayur turun 16,97% yang
disebabkan oleh penurunan produksi CPO di triwulan laporan. Namun demikian,
meningkatnya harga jual CPO internasional sebesar 9,65% menyebabkan nilai
ekspor komoditi ini hanya turun 0,39% di triwulan laporan.
Grafik 1.38. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi
Grafik 1.39. Perkembangan Nilai Ekspor Lima Komoditi Utama
Grafik 1.40. Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama
Berdasarkan jenis komoditinya, nilai ekspor terbesar dicapai oleh
komoditas karet mentah (crude rubber) sebesar USD 176,92 juta atau 53,57%
dari total ekspor non migas, diikuti oleh batu bara dan briket serta lemak dan
minyak nabati masing-masing mencapai USD 57,20 juta (17,32% dari total
ekspor non migas), dan USD 46,63 juta (14,12% dari total ekspor non migas).
Berdasarkan struktur ekspor non migas Jambi, terlihat bahwa ekspor produk
primer masih mendominasi baik untuk hasil perkebunan maupun pertambangan.
37,31 10,83 45,65
12,30
-1,86 -11,07
-18,68
-17,01
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD Lainnya Batu Bara, Kokas dan Briket
Fixed Vegetable Oil Crude Rubber
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD
Karet Mentah Sayur dan buah Minyak, lemak sayur
Batu bara, briket Lainnya
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
0
50
100
150
200
250
300
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Karet MentahSayur dan buah
Minyak, lemak sayur
Lainnya
Batu bara, briket (RHS)
EKONOMI MAKRO REGIONAL
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
24
Grafik 1.41. Volume Ekspor Non Migras Provinsi Jambi
Grafik 1.42. Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan
Berdasarkan negara tujuan, menurunnya ekspor Provinsi Jambi pada
triwulan laporan dipicu oleh menurunnya ekspor ke RRC dan Amerika Serikat
masing-masing sebesar USD 36,47 juta (56,09%) dan USD 48,95 juta (29,15%).
Sementara peningkatan ekspor masih dirasakan ke india yang mencapai USD
26,43 juta (105,38%). Berdasarkan pangsanya negara tujuan ekspor utama
Provinsi Jambi berada di kawasan Asia yang hampir setara dengan 74,06% total
ekspor Provinsi Jambi. Namun demikian, jika berdasarkan negara, ekspor utama
Jambi di triwulan laporan adalah ke Jepang yang mencapai USD 57,00 juta
(17,26%) diikuti dengan India USD 51,51 juta (15,60%) dan Amerika Serikat
sebesar USD 48,95 juta (14,82%).
3.2. Impor Luar Negeri Provinsi Jambi
Impor non migas mengalami penurunan sebesar 12,16% (USD 4,72 juta)
jika dibandingkan periode yang sama triwulan sebelumnya menjadi USD 34,07
juta. Menurunnya jumlah impor tersebut disebabkan oleh menurunnya impor
mesin industri dan perlengkapannya sebesar USD 5,98 juta (83,92%). Di sisi lain,
impor mesin industri tertentu/khusus meningkat USD 9,53 juta (78,42%).
Karet Mentah53,57%
Sayur dan buah
4,03%
Minyak, lemak sayur
14,12%
Batu bara, briket
17,32%
Lainnya10,96%
0
20
40
60
80
100
120
Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD
Amerika Serikat Malaysia Singapura
Jepang RRC Eropa
India Lainnya
EKONOMI MAKRO REGIONAL
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
25
25
Grafik 1.43. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi
Pangsa impor Provinsi Jambi pada periode triwulan laporan didominasi
oleh kelompok bahan baku (81,13%) diikuti dengan barang modal (18,60%)
serta barang konsumsi (0,27%). Menurunnya impor di triwulan laporan
disebabkan oleh menurunnya impor barang modal sebesar USD 11,41 juta
(59,14%) sementara impor bahan baku dan barang konsumsi mengalami
peningkatan. Menurunnya investasi di awal tahun turut menyebabkan penurunan
impor barang modal di Jambi.
Berdasarkan komoditinya, impor Provinsi Jambi terbesar adalah mesin
industri khusus yang mencapai USD 21,67 juta (63,66%) diikuti dengan mesin-
mesin pembangkit tenaga sebesar sebesar USD 5,45 juta (16,00%).
Grafik 1.44. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi
Grafik 1.45. Impor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Jenis Barang
25
45 4250
21
83
28
3934
82,28
-6,9620,93-57,67
290,93
-66,78
40,31
-12,16
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD Impor
g. Impor (RHS)
0
10
20
30
40
50
60
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD
Mesin Industri Tertentu/Khusus
Besi dan Baja
Mesi Industri dan Perlengkapannya
Mesin Pembangkit Tenaga
Alat Pengangkutan Lainnya
Lainnya
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I
2010 2011 2012
Juta
USD
Barang Konsumsi Bahan Baku
Barang Modal
27
BAB II INFLASI
A. Kajian Umum
Pada triwulan I-2012, kota Jambi mengalami inflasi tercatat 0,31% (q-t-q),
menurun dibandingkan dengan triwulan IV - 2011 yang mengalami inflasi
sebesar 0,52% (q-t-q). Inflasi Kota Jambi berasal dari meningkatnya harga
kelompok Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar. Lebih lanjut, inflasi dimaksud
bersumber dari meningkatnya biaya tempat tinggal dan bahan bakar,
penerangan dan air. Sementara itu, relatif menurunnya angka inflasi disebabkan
oleh deflasi yang dialami oleh kelompok bahan makanan.
Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi
(6)
(4)
(2)
-
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2011 2012
Sumber: BPS Provinsi Jambi.
Bulanan (m-t-m) Triwulanan (q-t-q)Year on year (y-o-y) Year to date (y-t-d)
Sebaliknya secara tahunan, inflasi Kota Jambi pada triwulan I-2012
menunjukkan peningkatan yaitu dari 2,76% (y-o-y) menjadi 3,90% (y-o-y).
Namun, inflasi Kota Jambi pada triwulan laporan masih lebih rendah
dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 3,97% (y-o-y). Sementara, pergerakan
inflasi bulanan tercatat di bulan Januari, Februari dan Maret 2012 masing-masing
sebesar 1,09%(m-t-m); minus 1,29%(m-t-m); dan 0,52%(m-t-m).
INFLASI
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
28
Grafik 2.2. Perkembangan Laju Inflasi Kota Jambi
5,69
13,9913,68
11,57
9,16
1,10 1,71
2,49 3,79
7,91 7,91
10,52
7,99
4,45
5,31
2,76
3,90 8,17
11,03 12,14
11,06
7,92
3,652,83
2,86 3,435,05 5,8
6,96
6,65
5,54
4,61
3,793,97
0
5
10
15
20
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
2008 2009 2010 2011 2012
Persen (%)
Kota Jambi Nasional
Berdasarkan kotanya, tingkat inflasi di Kota Jambi berada di urutan ke-33
terendah dari 66 (enam puluh enam) kota di Indonesia. Inflasi Kota Jambi
tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi kota Padang, Pekanbaru
dan Padang Sidempuan.13
Grafik 2.3. Perbandingan Inflasi (y-o-y) Kota Jambi dan 65 Kota di Indonesia per Maret 2012
0
5
10
15
Mat
aram
Am
bo
nB
ima
Pal
angk
aray
aSi
ngk
awan
gM
aum
ere
Bal
ikp
apan
Ban
jarm
asin
Go
ron
talo
Po
nti
anak
Wat
amp
on
eSa
mar
ind
aSa
mp
itTa
raka
nP
angk
al P
inan
gK
en
dar
iSu
me
ne
pSu
kab
um
iP
em
atan
g Si
anta
rTa
sikm
alay
aTe
rnat
eD
en
pas
arK
ed
iri
Pal
op
oP
akan
bar
uSu
rab
aya
Lho
kse
um
awe
Jaka
rta
Pad
ang …
Mak
asar
Tan
gera
ng
Pad
ang
Sera
ng
Jam
bi
Pal
em
ban
gM
amu
juM
alan
gB
and
un
gM
ed
anP
urw
oke
rto
Sib
olg
aB
en
gku
luSe
mar
ang
Cir
eb
on
Man
okw
ari
Yogy
akar
taB
and
ar L
amp
un
gSu
raka
rta
Mad
iun
Bat
amB
eka
siB
and
a A
ceh
Pro
bo
lingg
oK
up
ang
De
po
kC
ilego
nD
um
aiTa
nju
ng
Pin
ang
Bo
gor
Pal
uJe
mb
er
Tega
lP
are
-Par
eJa
yap
ura
Soro
ng
Man
ado
Nas
ion
al
Di atas Inflasi Nasional Di bawah Inflasi Nasional
Berdasarkan asesmen Bank Indonesia, inflasi kota Jambi pada triwulan
laporan dipicu oleh meningkatnya angka inflasi inti yaitu dari 5,54% (y-o-y) pada
triwulan lalu menjadi 6,48% (y-o-y) diikuti dengan inflasi administered price yaitu
dari 3,92% (y-o-y) menjadi 5,44% (y-o-y). Sementara itu, komoditi volatile foods
masih mengalami penurunan harga sebesar 1,50% (y-o-y) setelah pada triwulan
sebelumnya mengalami deflasi minus 2,43% (y-o-y). Menurunnya harga barang
volatile foods disebabkan oleh menurunnya harga bahan makanan terutama
bumbu-bumbuan.14
13 Sumber: DSM, Bank Indonesia. 14 Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.
INFLASI
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
29
Grafik 2.4. Perbandingan Inflasi Core, Volatile Foods, dan Administered Price (y-o-y)
5,23 6,47 6,36 5,86 5,52 5,276,92
5,54 6,48
2,20
15,15 15,00
25,21
16,67
3,72 4,18
-2,43 -1,50
2,53 2,32 2,37 3,12 2,79 3,51 3,14 3,925,44
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I
2010 2011 2012
%(y-o-y)
Inflasi Inti Volatile Foods Administered Prices U m u m
B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang
Berdasarkan kelompoknya, kenaikan harga pada triwulan laporan berasal
dari kelompok Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar dengan inflasi sebesar
3,86% (q-t-q) serta sumbangan inflasi 0,77% (q-t-q) diikuti dengan kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau dengan inflasi sebesar 2,03% (q-t-
q) serta sumbangan inflasi 0,40% (q-t-q). Sementara itu, menurunnya laju inflasi
disebabkan oleh deflasi yang dialami oleh kelompok bahan makanan. Pada
triwulan laporan, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 3,50% (q-t-q)
dengan sumbangan inflasi minus 1,04% (q-t-q). Menurunnya harga bahan
makanan disebabkan oleh menurunnya harga bumbu-bumbuan. (lihat tabel 2.1.)
Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi
Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn
I Bahan Makanan -4,51 -1,40 -2,36 -0,71 5,51 1,65 -0,55 -0,17 -3,50 -1,04
II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1,85 0,33 1,50 0,29 2,43 0,47 2,29 0,44 2,03 0,40
III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 0,44 0,08 0,22 0,04 1,40 0,28 1,51 0,30 3,86 0,77
IV Sandang 2,24 0,12 3,10 0,18 4,76 0,29 -1,27 -0,08 1,18 0,07
V Kesehatan 1,06 0,04 0,21 0,01 0,93 0,04 0,24 0,01 0,46 0,02
VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga -0,09 0,00 0,05 0,00 9,46 0,49 0,68 0,04 0,76 0,04
VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,22 0,03 0,23 0,03 0,03 0,00 -0,15 -0,02 0,43 0,06
INFLASI (0,80) (0,80) (0,16) (0,16) 3,22 3,22 0,52 0,52 0,31 0,31
Sumber : BPS (diolah)Sumber: BPS (diolah)
Triwulan I-2011
(q-t-q, %)
Triwulan II-2011
(q-t-q, %)
Triwulan III-2011
(q-t-q, %)KELOMPOK
Triwulan I-2012
(q-t-q, %)
Triwulan IV-2011
(q-t-q, %)
Dilihat per sub kelompok, inflasi tertinggi pada triwulan laporan adalah
sub kelompok ikan diawetkan sebesar 9,47% (q-t-q) diikuti dengan sub
kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 5,66% (q-t-q).
INFLASI
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
30
Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi Triwulanan (q-t-q) serta Tahunan (y-o-y) Kota Jambi Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok Barang dan Jasa
qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy
I. BAHAN MAKANAN -4,51 16,21 -2,36 3,97 5,51 4,59 -0,55 -2,17 -3,50 -1,13a. PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN DAN HASILNYA -5,12 13,25 -1,26 8,54 4,63 5,60 5,91 3,81 -1,37 7,91b. DAGING-DAN HASIL-HASILNYA -3,57 6,47 9,44 3,09 -1,87 -10,90 -10,62 -7,44 2,11 -1,98c. IKAN SEGAR 6,38 23,41 4,82 32,34 -0,43 7,57 -6,03 4,33 -0,47 -2,39d. IKAN DIAWETKAN 6,04 4,94 4,21 12,25 3,98 18,93 -7,41 6,39 9,47 9,83e. TELUR, SUSU DAN HASIL-HASILNYA 0,96 8,79 1,92 8,62 0,59 5,57 -0,06 3,44 2,38 4,90f. SAYUR-SAYURAN -7,36 4,34 3,12 11,06 28,83 23,83 -23,84 -6,28 -1,06 0,10g. KACANG-KACANGAN 3,50 4,80 -2,71 2,31 1,58 -0,63 -2,31 -0,08 -0,11 -3,57h. BUAH-BUAHAN -2,45 6,59 9,77 7,57 0,05 6,45 2,97 10,32 -9,70 2,12i. BUMBU-BUMBUAN -24,70 63,98 -39,98 -47,50 29,86 -5,17 38,74 -18,58 -28,62 -22,81j. LEMAK DAN MINYAK 1,86 19,70 -3,13 19,83 -0,32 10,12 -3,66 -5,24 2,69 -4,47k. BAHAN MAKANAN LAINNYA 2,17 4,98 0,79 4,34 1,91 4,84 -1,67 3,19 3,33 4,36II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 1,85 11,08 1,50 11,20 2,43 10,14 2,29 8,32 2,03 8,51a. MAKANAN JADI 2,15 12,87 1,27 12,59 2,78 11,15 2,59 9,08 1,47 8,36b. MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL 1,23 7,37 0,15 7,07 1,05 6,35 0,55 3,01 3,36 5,18c. TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 1,46 9,17 2,90 10,47 2,41 10,04 2,59 9,69 2,59 10,91III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 0,44 2,91 0,22 1,88 1,40 2,80 1,51 3,60 3,86 7,14a. BIAYA TEMPAT TINGGAL 0,76 3,81 0,19 1,94 1,60 4,29 0,64 3,22 4,63 7,18b. BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR 0,00 3,09 0,24 2,85 0,85 0,56 3,65 4,78 3,68 8,64c. PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA -0,58 -0,53 0,54 -0,07 1,62 1,46 -0,38 1,19 0,19 1,97d. PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA 0,80 0,10 0,09 0,24 1,71 2,29 1,60 4,27 3,05 6,60IV. SANDANG 2,24 7,36 3,10 9,10 4,76 12,51 -1,27 9,03 1,18 7,90a. SANDANG LAKI-LAKI 1,44 3,33 1,98 4,66 2,20 5,76 -1,25 4,41 -0,18 2,74b. SANDANG WANITA 0,89 3,51 1,96 5,76 5,58 9,13 -0,26 8,32 -1,02 6,27c. SANDANG ANAK-ANAK 5,81 11,98 4,18 16,81 5,21 17,57 -1,19 14,60 5,24 13,98d. BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAINNYA 1,57 11,11 4,20 10,48 5,82 17,74 -2,17 9,56 1,14 9,10V. KESEHATAN 1,06 2,06 0,21 1,59 0,93 2,59 0,24 2,46 0,46 1,85a. JASA KESEHATAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00b. OBAT-OBATAN 0,00 1,77 0,00 0,76 0,61 1,27 0,00 0,61 0,19 0,79c. JASA PERAWATAN JASMANI 0,31 9,13 0,00 0,81 4,64 5,49 3,99 9,16 1,86 10,85d. PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA 3,01 2,95 0,59 4,03 1,23 5,54 -0,29 4,59 0,76 2,31VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA -0,09 0,34 0,05 0,41 9,46 9,43 0,68 10,17 0,76 11,11a. JASA PENDIDIKAN 0,00 0,00 0,00 0,00 14,93 14,93 0,77 15,82 0,00 15,82b. KURSUS-KURSUS / PELATIHAN 0,00 0,00 0,00 0,00 3,31 3,31 0,00 3,31 2,73 6,14c. PERLENGKAPAN / PERALATAN PENDIDIKAN 0,00 3,46 0,18 3,34 1,59 1,82 1,33 3,13 5,66 8,96d. REKREASI -0,56 -1,27 0,12 -0,75 1,26 0,85 0,04 0,85 -1,60 -0,21e. OLAHRAGA 0,78 0,81 0,00 0,37 -0,71 -0,34 0,12 0,19 0,87 0,28VII TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0,22 0,91 0,23 1,25 0,03 0,90 -0,15 0,34 0,43 0,54a. TRANSPOR 0,35 -0,14 0,24 0,79 0,37 1,48 -0,22 0,73 0,63 1,01b. KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 0,00 0,00 0,00 0,00 -1,92 -1,92 0,00 -1,92 0,06 -1,86c. SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 0,00 9,65 0,68 6,68 1,55 2,83 0,00 2,25 0,00 2,25d. JASA KEUANGAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
INFLASI (UMUM) -0,80 7,99 -0,16 4,45 3,22 5,31 0,52 2,76 0,31 3,90
Sumber : BPS (diolah)Sumber: BPS (diolah)
Triwulan I-2012KELOMPOK/SUBKELOMPOK
Triwulan I-2011 Triwulan II-2011 Triwulan III-2011 Triwulan IV-2011
Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.3.), penyumbang pembentukan inflasi
terbesar adalah daging ayam ras; kontrak rumah; telur ayam ras (Januari 2012),
kontrak rumah; bawang merah; udang basah (Februari 2012) serta cabe merah;
bahan bakar rumah tangga; kontrak rumah (Maret 2012). Namun demikian,
relatif menurunnya harga bumbu-bumbuan serta mulai turunnya harga beras
dapat menahan laju inflasi.
INFLASI
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
31
Tabel 2.3. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi
Periode triwulan I-2012 TW I-2012 TW I-2012
Sumbangan Sumbangan
JANUARI JANUARI
1 Daging Ayam Ras 0,4982 1 Cabe Merah -0,3163
2 Kontrak Rumah 0,1192 2 Lambak -0,0865
3 Telur Ayam Ras 0,0676 3 Emas Perhiasan -0,0351
4 Minyak Goreng 0,0650 4 Tomat Buah -0,0204
5 Kacang Panjang 0,0638 5 Bawang Merah -0,0202
6 Kelapa 0,0531 6 Sawi Hijau -0,0201
7 Rokok Kretek Filter 0,0520 7 Jeruk -0,0167
8 Nila 0,0473 8 Kentang -0,0157
9 Sate 0,0436 9 Pisang -0,0132
10 Nasi 0,0300 10 Televisi Berwarna -0,0126
1,0398 -0,5568
FEBRUARI FEBRUARI
1 Kontrak Rumah 0,1485 1 Cabe Merah -1,1027
2 Bawang Merah 0,0872 2 Daging Ayam Ras -0,3030
3 Udang Basah 0,0760 3 Beras -0,1600
4 Emas Perhiasan 0,0501 4 Tomat Sayur -0,0908
5 Mobil 0,0468 5 Nila -0,0728
6 Lambak 0,0414 6 Jeruk -0,0545
7 Pepaya 0,0244 7 Tomat Buah -0,0504
8 Teri 0,0216 8 Gabus -0,0365
9 Nangka Muda 0,0212 9 Cabe Hijau -0,0316
10 Ikan Bakar 0,0173 10 Mas -0,0157
0,5345 -1,9180
MARET MARET
1 Cabe Merah 0,2862 1 Daging Ayam Ras -0,1287
2 Bahan Bakar Rumah Tangga 0,1881 2 Lambak -0,0780
3 Kontrak Rumah 0,1825 3 Pepaya -0,0619
4 Beras 0,0627 4 Kelapa -0,0533
5 Baju Kaos/T-Shirt 0,0618 5 Bayam -0,0438
6 Jeruk 0,0573 6 Kacang Panjang -0,0324
7 Gula Pasir 0,0452 7 Pisang -0,0312
8 Nila 0,0369 8 Telur Ayam Ras -0,0302
9 Upah Pembantu RT 0,0348 9 Daun Singkong -0,0200
10 Teri 0,0327 10 Batu Bata/Batu Tela -0,0200
0,9882 -0,4995
Sumber : BPS (diolah)
Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas
Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas
Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas
10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI 10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI
1. Kelompok Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada triwulan I-2012 mengalami deflasi
sebesar 3,50% (q-t-q) dengan sumbangan deflasi sebesar 1,04%. Deflasi
kelompok tersebut terutama disumbangkan oleh deflasi sub bumbu-bumbuan
yang mencapai 28,62% (q-t-q) diikuti dengan harga buah-buahan yang
mencapai 9,70% (q-t-q).
Menurunnya harga sub kelompok bumbu-bumbuan terutama dipengaruhi
oleh menurunnya harga cabe merah yang mencapai 41,78% (q-t-q) pada
triwulan laporan dengan sumbangan inflasi pada bulan Januari dan Februari 2012
masing-masing sebesar 0,3163% dan 1,1027%.
INFLASI
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
32
Grafik 2.5. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
Sumber: Disperindag Provinsi Jambi
(Rp/kg)
Cabe Merah Keriting Cabe merah Biasa
Bawang Merah
Indeks harga daging ayam ras mengalami peningkatan 2,94% (q-t-q).
Harga daging ayam ras mengalami peningkatan pada bulan Januari lalu, namun
kembali mengalami penurunan pada bulan Februari dan Maret yang disebabkan
oleh kembali meningkatnya pasokan di pedagang. Musim hujan yang terjadi
menyebabkan peternak mempercepat proses pemotongan daging ayam ras.
Pada bulan Januari 2012, daging ayam ras menjadi komoditi
penyumbang deflasi terbesar yaitu sebesar 0,4982%. Sementara itu, pada bulan
Februari dan Maret 2012, harga daging ayam ras mengalami penurunan
dengan sumbangan deflasi masing-masing 0,3030% dan 0,1287%.
Berdasarkan pemantauan harga dari Disperindag Provinsi Jambi, harga daging
ayam ras di triwulan laporan meningkat 1,46% (q-t-q). Meningkatnya harga
daging ayam ras tersebut juga seiring dengan meningkatnya harga jagung
(sebagai pakan utama ternak) di pasar internasional sebesar 6,33%. Walaupun
demikian, harga jagung di pasar lokal masih stabil di harga Rp5.000/kg.
Perkembangan harga sub kelompok ikan segar relatif stabil pada
triwulan laporan, yaitu mengalami deflasi dengan angka yang kecil tercatat
0,47% (q-t-q). Beberapa komoditi ikan sungai dan keramba sepert gabus,
lambak, saluang mengalami penurunan harga sementara ikan laut seperti
udang basah mengalami peningkatan harga. Sementara itu, harga daging sapi
mengalami penurunan 2,49% di triwulan laporan.
INFLASI
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
33
Grafik 2.6. Perkembangan Harga Jagung Grafik 2.7. Perkembangan Harga Daging
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
(Rp/Kg)
Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi
(USD/Bushel)
Jagung internasional (aksis kiri)Jagung pipilan kering (aksis kanan)
50.000
55.000
60.000
65.000
70.000
75.000
80.000
85.000
90.000
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
(Rp/Kg)
Sumber: Disperindag Provinsi Jambi
(Rp/Kg)
Ayam Kampung (aksis kiri) Daging Ayam Broiler (aksis kiri)
Daging Sapi Murni (aksis kanan)
Perkembangan harga beras
pada triwulan laporan
mengalami penurunan
untuk merek king dan
Belida sebesar 5,60% (q-t-
q), sementara harga beras
merek anggur relatif tetap.
Pada triwulan laporan,
beras sudah mulai memasuki musim panen sehingga harga sudah mulai
mengalami penurunan. Di tingkat internasional harga beras juga menunjukkan
penurunan sebesar 5,87%. Hal ini juga didukung dengan menurunnya indeks
harga beras sebesar 1,54% (q-t-q) di triwulan laporan.
Perkembangan harga
tepung terigu merek Segitiga Biru
menurun menjadi Rp7.000/kg.
Hal ini juga didukung dengan
menurunnya harga gandum yang
merupakan bahan baku tepung
terigu 20,93% (q-t-q) pada
triwulan laporan.16
15 Cwt maksudnya hundredweight (100 pounds). 1 pounds setara dengan 453,59 gram/0,453 kg. Jadi 100 pounds sekitar 45,3 kg. 16 Satu bushel setara dengan 27 kg.
Grafik 2.8. Perkembangan Harga Beras15
-
50.000
100.000
150.000
200.000
-
50.000
100.000
150.000
200.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
(Rp/Kg)
Sumber: Disperindag Provinsi Jambi
(Rp/Kg)
Merk Anggur Merk King Merk Belida
Grafik 2.9. Perkembangan Harga Tepung Terigu
5000
6000
7000
8000
9000
0123456789
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3
2010 2011 2012
(Rp/Kg)
Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi
(USD/Bushel)
Wheat/Gandum (aksis kiri) Tepung Terigu lokal (aksis kanan)
INFLASI
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
34
Di sisi lain, harga rata-
rata Crude Palm Oil (CPO)
internasional kembali
mengalami peningkatan setelah
terus turun semenjak triwulan I-
2011. Harga rata-rata CPO
internasional di triwulan
laporan sebesar USD
1048/metric ton meningkat 9,65% (q-t-q) dari triwulan sebelumnya yang sebesar
USD 974/metric ton. Namun demikian, harga CPO triwulan laporan masih lebih
rendah 13,01% dibandingkan harga periode yang sama tahun lalu.
2. Kelompok Makanan Jadi
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan I-
2012 mengalami inflasi 8,51% (y-o-y) dengan laju inflasi triwulanan 2,03% (q-t-
q). Berdasarkan sub kelompoknya, urutan inflasi tertinggi tercatat pada sub
kelompok minuman yang tidak beralkohol 3,36% (q-t-q), diikuti sub kelompok
tembakau dan minuman beralkohol (2,59%/q-t-q) serta sub kelompok makanan
jadi (1,47%/q-t-q). Pada triwulan laporan, meningkatnya harga makanan jadi
seperti telur ayam ras, nasi dan rokok memberikan sumbangan cukup berarti bagi
kenaikan harga makanan jadi.
3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan I-
2012 mengalami inflasi sebesar 3,86% (q-t-q) serta dengan laju inflasi tahunan
mencapai 7,14% (y-o-y). Semua sub kelompok mengalami inflasi dengan angka
inflasi tertinggi untuk biaya tempat tinggal sebesar 4,63% (q-t-q), diikuti dengan
sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 3,68% (q-t-q).
Meningkatnya biaya tempat tinggal terutama disebabkan oleh meningkatnya
biaya kontrak rumah dengan sumbangan inflasi pada bulan Januari, Februari dan
Maret masing-masing sebesar 0,1192%; 0,1485%; dan 0,1825%.
Grafik 2.10. Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
11.000
12.000
0
500
1000
1500
2000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
(Rp/Kg)
Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi
(Ringgit/Ton)
CPO internasional (aksis kiri)Minyak goreng lokal (aksis kanan)
INFLASI
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
35
4. Kelompok Sandang
Kelompok sandang pada triwulan I-2012 mengalami inflasi sebesar 1,18%
(q-t-q). Berdasarkan sub kelompoknya inflasi tertinggi dialami oleh sub kelompok
sandang anak-anak sebesar 5,24% (q-t-q) diikuti dengan barang pribadi dan
sandang lainnya 1,14% (q-t-q). Sementara itu sandang laki-laki dan sandang
wanita mengalami penurunan harga.
Harga rata-rata emas
internasional pada triwulan
laporan kembali meningkat
setelah mengalami penurunan
di triwulan sebelumnya.
Harga rata-rata emas
mencapai USD 1.690,34/troy
ounce pada triwulan laporan
dari sebesar USD 1.683,21/troy ounce pada triwulan sebelumnya. 17
5. Kelompok Kesehatan
Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,46% (q-t-q) pada
triwulan I-2012. Inflasi pada triwulan laporan terutama disebabkan oleh
meningkatnya harga jasa perawatan jasmani sebesar 1,86% (q-t-q) sedangkan
harga sub kelompok lainnya relatif stabil.
6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada triwulan I-2012
mengalami inflasi sebesar 0,76% (q-t-q) sedikit meningkat dari triwulan
sebelumnya yang sebesar 0,68% (q-t-q). Meningkatnya angka inflasi tersebut
disebabkan oleh meningkatnya inflasi perlengkapan/peralatan pendidikan yaitu
dari 1,33% (q-t-q) pada triwulan lalu menjadi 5,66% (q-t-q).
17
Sumber: Bloomberg. 1 (satu) troy ounce setara dengan 31,1034768 gram (http://en.wikipedia.org)
Grafik 2.11. Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional
0,00
500,00
1000,00
1500,00
2000,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
Sumber: Bloomberg & BPS Prov. Jambi
(USD/troy ounce)
Emas internasional (aksis kiri)
INFLASI
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
36
7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Perkembangan harga yang terjadi pada kelompok transportasi,
komunikasi dan jasa keuangan di kota Jambi pada triwulan I-2012 mengalami
inflasi sebesar 0,43% (q-t-q) dengan sumbangan inflasi sebesar 0,06% (q-t-q).
Berdasarkan sub kelompoknya, inflasi terjadi pada sub kelompok transpor
sebesar 0,63% (q-t-q).
Perkembangan harga rata-rata minyak di pasar internasional mengalami
peningkatan pada periode triwulan I-2012 yaitu dari USD 94,00/barrel,
meningkat 4,79% menjadi USD 102,81/barrel. Harga minyak terus
menunjukkan peningkatan semenjak Oktober lalu.
Grafik 2.12. Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional
0,00
25,00
50,00
75,00
100,00
125,00
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3
2009 2010 2011 2012
Sumber: Bloomberg
Harga Minyak (USD/Barrel)
37
BAB III PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
Kinerja perbankan pada triwulan I-2012 menunjukkan peningkatan baik
dari sisi aset, penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Kualitas kredit
yang disalurkan cukup baik dengan angka Non Performing Loan (NPL) sebesar
1,75%. Fungsi intermediasi perbankan juga baik yang tercermin dari angka Loan
to Deposits Ratio (LDR) sebesar 91,05%.
A. Perkembangan Kelembagaan20
Secara kelembagaan, jumlah bank yang beroperasi di wilayah kerja Kantor
Bank Indonesia Jambi sampai dengan Triwulan I - 2012 tercatat 29 (dua puluh
sembilan) bank umum dan 15 (lima belas) BPR, yang terdiri dari 293 kantor bank
umum dan 24 kantor BPR. Dari 29 (dua puluh sembilan) bank umum yang
beroperasi di wilayah Jambi, terdapat 23 (dua puluh tiga) bank konvensional,
termasuk diantaranya 1 (satu) Bank Pembangunan Daerah, dan 6 (enam) bank
syariah.
Pada periode triwulan laporan terdapat penambahan 11 (sebelas) kantor
bank umum yaitu 2 Kantor Cabang dan 9 Kantor Cabang Pembantu.
Berdasarkan sebaran jumlah kantor bank umum dan BPR, Kota Jambi
mendominasi 36,91% atau 117 (seratus tujuh belas) kantor dari seluruh kantor
bank di Provinsi Jambi, diikuti kabupaten Bungo 31 (tiga puluh satu) kantor atau
9,78%. Sementara, untuk kabupaten yang paling sedikit jumlah kantor banknya
adalah Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh, masing-masing sebanyak 7
(tujuh) kantor atau (2,21%).
20 Rincian jumlah Kantor Bank Umum dan BPR per-kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dapat dilihat pada halaman lampiran.
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
38
Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR Provinsi Jambi
B. Bank Umum
1. Perkembangan Aset Bank
Total aset bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan mengalami
peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset bank umum tumbuh
9,76%/q-t-q lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar
1,51%/q-t-q. Meningkatnya aset perbankan dipicu oleh meningkatnya aset bank
pemerintah sebesar Rp1.890,84 miliar (13,80%) serta bank syariah sebesar
Rp172,18 miliar (13,80%). Dengan demikian, total aset bank umum pada
triwulan laporan menjadi sebesar Rp23,05 triliun dari triwulan sebelumnya yang
sebesar Rp21,00 miliar.
Dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu, aset perbankan
meningkat mencapai 24,38%/y-o-y yaitu dari sebesar Rp18,53 triliun.
Perkembangan aset perbankan tersebut juga mengalami peningkatan aset
triwulan sebelumnya yang mencapai 23,12%/y-o-y.
2012
Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1Kota J ambi 69 78 89 94 96 103 108 117 36,91
Kerinci 18 22 23 22 23 18 19 19 5,99
Bungo 15 20 27 28 28 28 30 31 9,78
Muara J ambi 17 19 21 22 22 27 31 31 9,78
S arolangun 12 15 20 20 20 23 24 25 7,89
Tebo 13 14 16 16 16 18 18 18 5,68
Merangin 15 16 18 18 18 20 21 21 6,62
Batanghari 12 13 16 16 16 16 18 18 5,68
Tanjung J abung Barat 13 16 19 19 19 21 23 23 7,26
Tanjung J abung T imur 4 5 6 6 7 7 7 7 2,21
S ungai P enuh 1 1 5 7 7 2,21
T O T A L 188 218 255 261 265 281 306 317 100,00
2011 Pangsa
(%)2008 2009 2010J UMLAH BANK
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
39
39
Grafik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi
Dilihat dari total pangsa pasar aset bank umum, pangsa aset bank
Pemerintah tercatat sebesar 67,63%, bank swasta sebesar 26,21% sementara
aset bank syariah sebesar 6,16% di triwulan laporan.
2. Perkembangan Dana Masyarakat
Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum pada
triwulan laporan naik sebesar 5,29% (Rp866,56 miliar), yaitu dari Rp16.388,56
miliar menjadi Rp17.255,12 miliar. Secara tahunan, DPK mampu tumbuh sebesar
15,83%/y-o-y atau meningkat Rp2.358,42 miliar. Namun, pertumbuhan tersebut
lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh mencapai
23,65%.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan DPK didukung oleh
meningkatnya penghimpunan dana bank konvensional maupun bank syariah.
Penghimpunan dana bank konvensional meningkat Rp823,73 miliar atau sebesar
5,23% dari triwulan sebelumnya menjadi Rp16.585,29 miliar sementara
penghimpunan dana oleh bank syariah meningkat 6,83% atau sebesar Rp42,83
miliar menjadi Rp669,83 miliar.
5,46 4,23 5,13
3,84
8,64 7,65
3,71 1,51
9,76
21,55 19,72
24,00
19,99
23,61
27,67 25,94
23,12
24,38
0
5
10
15
20
25
30
-2 4 6 8
10 12 14 16 18 20 22 24
Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12
PersenRp triliun
Jumlah Aset (aksis kiri) Pertumbuhan q-t-q (%)
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
40
Tabel 3.2 Penghimpunan Dana Bank Umum di Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)
Berdasarkan jenis penghimpunan dana, meningkatnya DPK pada
triwulan laporan dipicu oleh meningkatnya giro dan simpanan berjangka masing-
masing sebesar Rp699,18 milliar (22,08%) dan Rp511,86 miliar (12,42%).
Sedangkan penghimpunan dana melalui tabungan mengalami penurunan yaitu
tabungan sebesar Rp344,47 miliar (3,79%). Berdasarkan pangsanya,
penghimpunan dana terbesar masih diraih oleh tabungan yaitu sebesar 50,74%,
diikuti oleh simpanan berjangka 26,86% dan giro 22,41%.
Grafik 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi
Berdasarkan golongan pemilik, meningkatnya nilai DPK terutama
berasal dari pemerintah Daerah (Pemda) sebesar Rp1.862,39 miliar (109,19%),
diikuti dengan pemerintah pusat sebesar Rp18,70 miliar (32,28%), serta sektor
swasta lainnya sebesar Rp1,28 miliar (8,38%). Berdasarkan pangsanya, DPK
Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I q-t-q y-o-y14.445.646 14.963.948 15.529.459 15.761.553 16.585.286 5,23 14,81
1 2.912.169 3.093.480 3.253.682 3.042.217 3.719.902 22,28 27,74 2 7.642.613 7.838.189 8.089.803 8.780.598 8.440.494 (3,87) 10,44 3 Simpanan Berjangka 3.890.864 4.032.279 4.185.974 3.938.738 4.424.891 12,34 13,73
451.347 473.262 549.690 627.005 669.834 6,83 48,41 1 64.051 65.357 80.635 124.882 146.376 17,21 128,53 2 232.876 244.079 262.372 318.436 314.065 (1,37) 34,86 3 154.420 163.826 206.683 183.687 209.393 13,99 35,60
14.896.993 15.437.210 16.079.149 16.388.558 17.255.120 5,29 15,83 1 2.976.220 3.158.837 3.334.317 3.167.099 3.866.278 22,08 29,91 2 7.875.489 8.082.268 8.352.175 9.099.034 8.754.559 (3,79) 11,16 3 4.045.284 4.196.105 4.392.657 4.122.425 4.634.284 12,42 14,56
GiroTabunganSimpanan Berjangka
GiroTabungan
Bank SyariahGiroTabungan Simpanan Berjangka
Jumlah
Pertumbuhan
Bank Konvensional
URAIAN2011 2012
11.471 12.161
12.440 13.254 14.897
15.437 16.079 16.389 17.255
-
5.000
10.000
15.000
20.000
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
Q1-10 Q2-10 Q3-10 Q4-10 Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12
Rp miliarRp miliar
Giro (aksis kiri) Simpanan Berjangka (aksis kiri)
Tabungan (aksis kiri) DPK (aksis kanan)
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
41
41
terbesar masih dikuasai oleh perorangan yang mencapai 67,43%, diikuti oleh
pemerintah daerah 20,69%, dan Bukan lembaga keuangan 7,63%.
Tabel 3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik (dalam jutaan rupiah)
Berdasarkan lokasi proyek, jumlah penghimpunan dana masyarakat
mengalami peningkatan sebesar Rp776,92 miliar (4,83/q-t-q). Berdasarkan
lokasinya, peningkatan penghimpunan dana terbesar dialami oleh Kabupaten
Tanjabbar sebesar Rp271,24 miliar (20,73%) diikuti dengan Kabupaten
Batanghari Rp222,49 miliar (21,03%). Berdasarkan pangsanya 62,68%
penghimpunan dana di Provinsi Jambi masih didapatkan dari kota Jambi diikuti
dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar 9,36%.
Tabel 3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek21 (dalam jutaan rupiah)
21 Sumber: SEKDA Provinsi Jambi (termasuk BPR) dan berdasarkan lokasi penghimpunan dana sehingga terdapat perbedaan dengan data DPK sebelumnya yang bersumber dari LBU. Data sampai dengan Februari 2012
Nominal Share Nominal Share Nominal Share
Penduduk/Residents
1 Pemerintah Pusat 82,364 0.51 57,938 0.35 76,642 0.44
2 Pemerintah Daerah (Pemda) 2,899,576 18.04 1,705,675 10.39 3,568,063 20.69
3 Badan Dan Lembaga Pemerintah 27,659 0.17 29,105 0.18 30,576 0.18
4 BUMN Atau Pemerintah Campuran 502,105 3.12 690,526 4.21 494,475 2.87
5 BUMD 28,220 0.18 27,653 0.17 19,921 0.12
6 Lembaga Keuangan Non Bank 118,920 0.74 93,228 0.57 94,358 0.55
7 Bukan Lembaga Keuangan 1,254,640 7.80 1,737,348 10.59 1,315,199 7.63
8 Sektor Swasta Lainnya 12,759 0.08 15,252 0.09 16,530 0.10
9 Perseorangan 11,149,336 69.36 12,055,911 73.46 11,628,010 67.43
Jumlah 16,075,579 100 16,412,637 100 17,243,774 100
Bukan Penduduk/Non-Residents 3,571 0 1,877 0 11,346 0
16,079,149 16,414,514 17,255,120 Penduduk dan bukan penduduk
Trw.IV-2011No. Golongan Pemilik
Trw.I-2012Trw.III-2011
Nominal Share Nominal Share Nominal Share Nominal Persen
1 Kota Jambi 10,317,530 65.77 10,578,224 65.74 10,573,279 62.68 (4,946) (0.05)
2 Batanghari 510,012 3.25 1,057,935 6.57 1,280,421 7.59 222,485 21.03
3 Tanjung Jabung Barat 1,448,110 9.23 1,308,203 8.13 1,579,445 9.36 271,242 20.73
4 Merangin 456,479 2.91 810,393 5.04 870,233 5.16 59,840 7.38
5 Kerinci 1,572,201 10.02 931,807 5.79 1,014,727 6.02 82,920 8.90
6 Sarolangun 374,289 2.39 337,618 2.10 444,001 2.63 106,383 31.51
7 Bungo 1,009,422 6.43 1,066,775 6.63 1,105,766 6.56 38,992 3.66
15,688,042 100 16,090,956 100 16,867,872 100 776,916 4.83
PertumbuhanTrw. I-12
JUMLAH
Kota/KabupatenNo.Trw. III-11 Trw. IV-11
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
42
3. Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana
Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi pada triwulan laporan
meningkat Rp603,79 miliar (4,00%) yaitu dari Rp15.106,83 miliar pada triwulan
sebelumnya menjadi Rp15.710,62 miliar. Pertumbuhan ini lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,99%.
Dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu, penyaluran kredit meningkat
mencapai 27,11% lebih rendah dari pertumbuhan triwulan lalu yang sebesar
29,73%.
Tabel 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)
Berdasarkan Kelompok Bank, peningkatan jumlah kredit dialami baik
oleh bank konvensional maupun bank syariah. Penyaluran kredit bank
konvensional tumbuh Rp519,01 miliar (3,73%) sementara kredit bank syariah
tumbuh Rp84,78 miliar (7,10%) dibandingkan triwulan sebelumnya. Jika dilihat
dari pangsa (share) penyaluran kredit, pangsa kredit bank konvensional sebesar
91,86% sementara bank syariah sebesar 8,14%.
Berdasarkan Jenis Penggunaan, pada triwulan laporan semua jenis
kredit mengalami peningkatan, peningkatan tertinggi secara nominal dialami
oleh kredit konsumsi sebesar Rp382,52 miliar (6,22%) diikuti kredit Investasi
Rp192,70 miliar (7,71%) serta kredit modal kerja Rp28,58 miliar (0,44%).
TW I TW II TW III TW IV TW I q-t-q y-o-y
Kelompok Bank 12.359.701 13.440.426 14.253.585 15.106.829 15.710.619 4,00 27,11 1 Bank Konvensional 11.543.522 12.516.673 13.209.255 13.913.276 14.432.285 3,73 25,02 2 Bank Syariah 816.179 923.753 1.044.330 1.193.553 1.278.334 7,10 56,62
Jenis Penggunaan 12.359.701 13.440.426 14.253.585 15.106.829 15.710.619 4,00 27,11 1 Modal Kerja 5.195.417 5.583.337 5.965.825 6.454.596 6.483.171 0,44 24,79 2 Investasi 1.880.130 2.137.316 2.291.234 2.500.515 2.693.215 7,71 43,25 3 Konsumsi 5.284.155 5.719.773 5.996.527 6.151.718 6.534.233 6,22 23,66
Sektor Ekonomi 12.359.701 13.440.426 14.253.585 15.106.829 15.710.619 4,00 27,11 1 Pertanian 1.223.900 1.278.360 1.219.048 1.883.096 2.084.321 10,69 70,30 2 Pertambangan dan Penggalian 80.734 78.380 59.225 71.385 74.895 4,92 (7,23) 3 Industri 711.882 712.816 857.240 854.354 683.728 (19,97) (3,95) 4 LGA 26.324 26.039 31.362 5.587 5.316 (4,84) (79,81) 5 Konstruksi 285.220 376.097 442.195 552.820 525.704 (4,91) 84,32 6 Perdagangan Hotel dan Restoran 2.902.977 3.068.116 3.267.360 3.834.908 3.843.098 0,21 32,38
7 Pengangkutan dan Komunikasi 130.640 136.951 153.196 182.333 180.290 (1,12) 38,01 8 Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 511.288 564.256 628.285 731.762 727.319 (0,61) 42,25 9 Jasa-jasa 1.202.582 1.479.638 1.599.147 838.867 1.051.715 25,37 (12,55)
10 Bukan Lapangan Usaha 5.284.155 5.719.773 5.996.527 6.151.718 6.534.233 6,22 23,66
2011 2012 PertumbuhanURAIAN
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
43
43
Berdasarkan pangsanya, kredit terbesar oleh kredit konsumsi, yaitu sebesar
41,59% dari total kredit pada triwulan laporan diikuti diikuti oleh kredit modal
kerja sebesar 41,27%, dan kredit investasi sebesar 17,14%.
Berdasarkan Sektor Ekonomi, peningkatan kredit dengan jumlah
penyaluran kredit terbesar dialami oleh sektor bukan lapangan usaha sebesar
Rp382,52 miliar (23,66%), diikuti sektor jasa-jasa sebesar Rp212,85 miliar
(25,37%). Pangsa penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit sektor pinjaman
kepada bukan lapangan usaha, yaitu sebesar 41,59%, diikuti sektor
perdagangan, hotel dan restoran 24,46% dan sektor pertanian sebesar 13,27%.
Dominasi penyaluran kredit pada ketiga sektor tersebut mencapai 79,32% dari
total outstanding kredit.
Berdasarkan lokasi Proyek22, jumlah kredit yang disalurkan oleh
perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan mengalami turun sebesar
5,46%, yaitu dari Rp22.572,78 miliar menjadi sebesar Rp21.339,61 miliar.
Turunnya jumlah kredit ini terutama dipicu oleh menurunnya kredit industri
pengolahan Rp1.814,39 miliar (52,79%). Berdasarkan jumlahnya, penyaluran
kredit terbesar adalah untuk pinjaman bukan lapangan usaha sebesar Rp8.712,07
miliar (40,83%).
Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)
22 Data s.d. bulan Februari 2012. Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Provinsi Jambi. Data kredit lokasi proyek termasuk kredit dari BPR serta bank asing dan bank campuran sesuai dengan format SEKDA Provinsi Jambi.
2012
TW I TW II TW III TW IV TW I
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.209.744 2.487.937 2.601.215 3.292.282 3.482.590
Pertambangan dan Penggalian 408.928 542.027 456.183 481.931 397.867
Industri Pengolahan 2.440.106 1.774.378 3.211.822 3.437.264 1.622.870
Listrik, Gas dan Air Bersih 44.356 42.886 47.462 20.271 18.865
Konstruksi 248.103 333.270 436.823 538.168 514.849
Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.095.000 3.773.194 3.644.291 4.339.722 4.333.842
Pengangkutan dan Komunikasi 165.887 226.340 321.692 312.395 310.341
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 333.603 352.734 380.780 545.021 554.308
Jasa-jasa 1.365.468 1.720.078 1.871.289 1.237.216 1.392.000
Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha 6.330.338 6.933.468 7.774.877 8.368.513 8.712.074
TOTAL 16.641.534 18.186.313 20.746.434 22.572.781 21.339.606
Sumber: SEKDA Provinsi Jambi
Sektor Ekonomi2011
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
44
4. Undisbursed Loan
Jumlah undisbursed loan (kredit yang belum ditarik) pada triwulan laporan
sebesar Rp1.960,72 miliar meningkat Rp489,13 miliar dari triwulan sebelumnya
yang sebesar Rp1.471,59 miliar. Peningkatan undisbursed loan tersebut terutama
dipicu oleh meningkatnya kelonggaran tarik kredit modal kerja yang mencapai
Rp244,89 miliar (19,46%) diikuti dengan kredit investasi sebesar Rp224,02 miliar
(175,93%). Berdasarkan pangsanya, jumlah kelonggaran tarik terbesar adalah
untuk kredit modal kerja yaitu sebesar Rp1.258,59 miliar (76,68%).
Tabel 3.7 Tabel Undisbursed Loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi
(dalam jutaan rupiah)
5. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing Loans (NPL)
gross Bank Umum di Provinsi Jambi
Loan to Deposits Ratio (LDR)23, pada triwulan laporan jika dibandingkan
triwulan sebelumnya baik dilihat berdasarkan bank pelapor maupun lokasi proyek
menunjukkan penurunan. LDR berdasarkan lokasi proyek turun 14,06 bps yaitu
dari 137,74% menjadi 123,67%. Penurunan ini disebabkan turunnya
pertumbuhan kredit lokasi proyek sebesar Rp1.233,17 miliar atau 5,46%.
Sementara itu, LDR berdasarkan lokasi bank menurun 1,11 bps yaitu dari 92,18%
menjadi 91.05%.
23 LDR perbankan adalah rasio antara penyaluran kredit bank umum dengan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank umum pada triwulan laporan.
2012
TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
1 Investasi 117,468 107,400 120,633 127,940 127,334 351,358
2 Konsumsi 55,174 77,724 87,041 92,317 85,671 105,891
3 Modal kerja 877,589 1,127,137 1,142,458 1,267,721 1,258,585 1,503,475
1,050,230 1,312,261 1,350,132 1,487,978 1,471,590 1,960,724
2010
Jenis Penggunaan
Total
Kategori2011
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
45
45
Grafik 3.3 Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi
Kualitas kredit yang diberikan pada triwulan laporan cukup baik
meskipun menunjukkan sedikit penurunan. Kondisi ini tercermin dari
meningkatnya rasio Non Performing Loan (NPL) gross bank umum, yaitu sebesar
1,75% dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,73%.
Berdasarkan sektor ekonomi, NPL tertinggi dialami oleh sektor pertanian
sebesar 2,91% diikuti sektor konstruksi sebesar 2,55%.
Tabel 3. 8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi Jambi
Dilihat dari spread bunga (grafik 3.5), terlihat bahwa margin keuntungan
perbankan di Provinsi Jambi pada triwulan laporan kembali mengalami
penurunan. Margin rata-rata tertimbang antara suku bunga kredit dengan suku
bunga deposito 3 (tiga) bulan turun dari 7,71% menjadi 7,67%. Seiring dengan
111,71%117,81%
129,03%137,74%
123,67%
82,97% 87,07% 88,65%
92,18%
91,05%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
0
5
10
15
20
25
Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12
Rp triliun
Kredit Lokasi Proyek (Rp juta) Kredit Perbankan Jambi (Rp juta)DPK Perbankan (Rp juta) LDR Lokasi Proyek (persen)LDR Perbankan Jambi (persen)
Kredit
Nominal
NPL NPL (%)Kredit
Nominal
NPLNPL (%)
1. Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perikanan 1.883.096 61.474 3,26 2.084.321 60.708 2,912. Pertambangan dan Penggalian 71.385 56 0,08 74.895 55 0,073. Industri 854.354 11.567 1,35 683.728 11.097 1,624. LGA 5.587 - 0,00 5.316 - 0,005. Konstruksi 552.820 4.917 0,89 525.704 13.425 2,55
6.Perdagangan Hotel dan Restoran 3.834.908 83.101 2,17 3.843.098 87.270 2,27
7Pengangkutan dan Komunikasi 182.333 398 0,22 180.290 368 0,20
8. Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 731.762 8.474 1,16 727.319 15.450 2,129. Jasa-jasa 838.867 19.490 2,32 1.051.715 18.434 1,7510. Bukan Lapangan Usaha 6.151.718 71.425 1,16 6.534.233 67.809 1,04
15.106.829 260.903,27 1,73 15.710.619 274.616,49 1,75
TW I-12TW IV-11
J U M L A H
No Sektor Ekonomi
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
46
menurunnya BI-rate, perbankan merespons dengan menurunkan suku bunga
simpanan dan pinjaman.
Grafik 3.4 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan
Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi
6. Perkembangan Kredit UMKM
Seiring dengan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 4,00% pada
triwulan laporan, kredit UMKM juga mengalami pertumbuhan namun dengan
angka yang lebih rendah. Kredit UMKM tumbuh sebesar 2,47% dari sebesar
Rp6,58 miliar menjadi sebesar Rp6,75 miliar.
Grafik 3.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi
Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit mencapai 42,93%.
Berdasarkan distribusinya, kredit kecil memiliki pangsa terbesar yaitu 15,68%,
6.59 5.24 4.66 5.61 6.36 7.15 7.49 8.06 8.32 8.14 8.0110.12
7.18 7.17 7.71 7.67
0
5
10
15
20
Trw
II
Trw
III
Trw
IV
Trw
I
Trw
II
Trw
III
Trw
IV
Trw
I
Trw
II
Trw
III
Trw
IV
Trw
I
Trw
II
Trw
III
Trw
IV
Trw
I
2009 2010 2011 2012
Persen (%)
Margin Kredit Deposito BI-rate
6,12
4,49 4,765,13
5,56 5,866,58 6,7515,43
(26,66)
6,02 7,68
8,43
5,33
12,40
2,47
-30-25-20-15-10-505101520
-
1
2
3
4
5
6
7
8
TW II-10 TW III-10 TW IV-10 TW I-11 TW II-11 TW III-11 TW IV-11 TW I-12
Rp T
riliu
n
Mikro Kecil
Menengah Total Kredit UMKM
Pertumbuhan UMKM (%)
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
47
47
diikuti kredit menengah sebesar 13,66%, serta kredit mikro sebesar 13,60% dari
total kredit perbankan.
Grafik 3.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi
C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Kinerja BPR pada triwulan laporan mengalami peningkatan dibanding
triwulan sebelumnya, tercermin dari jumlah aset, DPK dan penyaluran kredit yang
mengalami pertumbuhan positif. Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi
mencapai sebesar Rp460,61 miliar atau meningkat 8,64% dibanding pada
triwulan sebelumnya yang sebesar Rp423,99 miliar. Sementara itu, jumlah
penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh BPR di Provinsi Jambi meningkat
sebesar Rp33,35 miliar (10,54%) menjadi Rp349,77 miliar.
Pada triwulan laporan, jumlah penyaluran kredit juga mengalami
peningkatan sebesar Rp48,51 miliar (16,81%) menjadi Rp337,07 miliar.
Peningkatan kredit yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan dana
menyebabkan LDR BPR lebih tinggi 517 bps dibandingkan triwulan sebelumnya,
yaitu 91,19% menjadi 96,37%. Sementara itu, kualitas kredit menunjukkan
perbaikan, yaitu dengan menurunnya persentase Non Performing Loan (NPL) dari
4,49% menjadi 2,51%.
17,54 12,00 11,73 12,05 11,88 12,07 12,87 13,60
30,25
17,69 17,63 17,80 17,96 15,65 16,69 15,68
11,93
12,03 11,69 11,64 11,53 13,37 14,01 13,66
40,2758,28 58,95
58,5158,63 58,91 56,43 57,07
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TW II-10 TW III-10 TW IV-10 TW I-11 TW II-11 TW III-11 TW IV-11 TW I-12
Kredit Bukan UMKM Menengah Kecil Mikro
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
48
D. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai
Pada periode triwulan I-2012, aktivitas pembayaran tunai mengalami
penurunan hal ini tercermin dari menurunnya cash outflow sebesar 69,99%.
Pembayaran non tunai melalui kliring mengalami peningkatan sebesar 2,27%
dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi Rp2.488,94 miliar. Sedangkan
aktivitas pembayaran melalui RTGS dari dan ke Jambi meningkat 60,38%
dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari Rp38,75 triliun menjadi Rp62,14
triliun.
Tabel 3.9 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui KBI Jambi
D.1. Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi
Perkembangan aliran uang kartal di Provinsi Jambi pada triwulan laporan,
untuk aliran kas keluar (cash outflow) sebesar Rp771,96 miliar mengalami
penurunan 35,66% sedangkan aliran kas masuk (cash inflow) sebesar Rp518,11
miliar meningkat 3,51%. Dengan demikian, pada triwulan laporan, Provinsi
Jambi mengalami net outflow sebesar Rp 592,06 miliar.
Trw 1 Trw.II Trw.III Trw.IV Trw 1 Nominal Persen
Nilai Kliring (juta Rp) 2.048.206 2.188.482 2.364.082 2.433.663 2.488.938 55.275 2,27 Volume Kliring (lembar warkat) 64.647 67.850 66.886 69.283 70.971 1.688 2,44 Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 290.902 259.045 828.667 489.008 518.106 29.098 5,95 Aliran Uang Keluar/Ouflows (juta Rp) 919.242 1.386.507 1.578.560 1.334.919 771.960 (562.959) (42,17) Net Inflows/ (Net Outflows) (juta Rp) (628.341) (1.127.463) (749.893) (845.911) (253.854) 592.057 (69,99) RTGS dari Jambi (miliar Rp) 12.211 11.499 14.353 14.986 10.339 (4.647) (31,01) RTGS ke Jambi (miliar Rp) 23.297 14.058 22.515 23.761 16.644 (7.117) (29,95) Penemuan Uang Palsu #DIV/0!- Pecahan Rp100.000,00 200.000 - - - - - #DIV/0!- Pecahan Rp50.000,00 - - 8.650.000 - - - #DIV/0!- Pecahan Rp20.000,00 - - - - - - #DIV/0!- Pecahan Rp10.000,00 - - - - - - #DIV/0!Jumlah PTTB (juta Rp) 150.350 204.970 377.569 266.255 272.452 6.197 2,33 Perbandingan PTTB thd. Inflows (%) 51,68 79,13 45,56 54,45 52,59 (1,86) (3,42) Cek dan BG Kosong #DIV/0!- Lembar 704 835 990 1.018 856 (162,00) (15,91) - Nominal (juta Rp) 19.747 55.108 37.139 42.505 36.225 (6.280) (14,77)
UraianPertumbuhan (q-t-q)2011 2012
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
49
49
Grafik 3.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi
D.2. Penyediaan Uang Layak Edar
Secara berkala BI melaksanakan pemusnahan uang yang tidak layar edar
(UTLE) melalui kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB). Pemberian
tanda terhadap uang kartal tidak layak edar (lusuh/rusak) yang masuk ke Bank
Indonesia, bertujuan untuk menjaga kelayakan uang yang diedarkan (fit for
circulation). Pada triwulan laporan, pemberian tanda tidak berharga (PTTB) di
Provinsi Jambi meningkat sebesar Rp 6,20 miliar (2,33%) menjadi Rp 272,45
miliar. Peningkatan PTTB dimaksud seiring dengan meningkatnya aliran kas
masuk pada triwulan laporan.
D.3. Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan
Pada triwulan laporan tidak ditemukan uang palsu pada setiap nominal
pecahan. Untuk mengantisipasi agar tidak beredarnya uang palsu di Provinsi
Jambi, Kantor Bank Indonesia Jambi secara berkala terus mensosialisasikan Ciri-
ciri Keaslian Uang Rupiah kepada seluruh lapisan masyarakat.
D.4. Perkembangan Kliring Lokal
Lalu lintas pembayaran non tunai melalui kliring lokal pada triwulan
laporan tercatat sebesar Rp2.488,94 miliar atau meningkat sebesar 2,27%
dibandingkan triwulan sebelumnya. Begitupun, volume kliring meningkat sebesar
2,44%, yaitu dari 69.283 menjadi 70.971 lembar warkat.
Di sisi lain, jumlah lembar cek dan BG kosong mengalami penurunan
sebesar 15,91%, yaitu dari 1.018 lembar menjadi 856 lembar. Secara nominal
-200
-150
-100
-50
0
50
100
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12
PersenRp miliar
Inflows Outflows Net Outflows Pert. Net Outflows (%)
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
50
jumlah cek dan BG kosong juga turun sebesar 14,77% yaitu dari Rp42,51 miliar
menjadi Rp36,23 miliar.
B.2. Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)24
Pada triwulan laporan, transaksi melalui Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI RTGS) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi secara
total (keluar dan masuk/dari dan ke) naik sebesar 60,38% dibandingkan triwulan
sebelumnya yaitu dari Rp36,75 triliun menjadi Rp62,14 triliun. Transfer masuk ke
Provinsi Jambi meningkat sebesar Rp28,04 triliun (118,02%), transfer keluar dari
Provinsi Jambi menurun sebesar Rp4,65 triliun (31,01%).
Tabel 3.10 Perkembangan Transaksi RTGS (dalam miliar rupiah)
24 Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang Rupiah, yang penyelesaian transaksi dilakukan secara seketika (real time).
Dari Ke Dari Ke
TW III-08 7,204.01 19,314.53 114.35 306.58 13.42 14.46 13.42 14.46 TW IV-08 7,384.30 19,030.05 121.05 311.97 2.50 (1.47) 5.86 1.76 TW I-09 5,511.05 18,792.30 93.41 318.51 (25.37) (1.25) (22.84) 2.10 TW II-09 6,168.31 19,149.01 99.49 308.86 11.93 1.90 6.51 (3.03) TW III-09 6,554.12 13,348.20 107.44 218.82 6.25 (30.29) 8.00 (29.15) TW IV-09 8,031.94 17,997.98 127.49 285.68 22.55 34.83 18.66 30.55 TW I-10 9,259.26 30,772.72 151.79 504.47 15.28 70.98 19.06 76.58 TW II-10 12,437.08 30,962.79 207.28 516.05 34.32 0.62 36.56 2.29 TW III-10 14,044.69 22,119.09 226.53 356.76 12.93 (28.56) 9.28 (30.87) TW IV-10 13,615.07 26,928.71 212.74 420.76 (3.06) 21.74 (6.09) 17.94 TW I-11 12,211.12 23,297.42 196.95 375.76 (10.31) (13.48) (7.42) (10.69) TW II-11 11,498.68 14,057.79 188.50 230.46 (5.83) (39.66) (4.29) (38.67) TW III-11 14,353.24 22,514.72 231.50 363.14 24.83 60.16 22.81 57.58 TW IV-11 14,985.54 23,761.19 234.15 371.27 4.41 5.54 1.14 2.24 TW I-12 10,338.58 51,804.25 164.10 822.29 (31.01) 118.02 (29.91) 121.48
Dari Ke
Kumulatif Triwulanan Rata-Rata Harian
Kumulatif triwulanan
Pertumbuhan
Rata-rata harianKeteranganDari Ke
Grafik 3.8 dan 3.9 Perkembangan Nominal dan Volume Kliring
Grafik 3.8
Grafik 3.9
2.188
2.364 2.434 2.489
6,85 8,02
2,94 2,27 -
5
10
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
Trw. II Trw. III Trw. IV Trw.I
2012
Persendalam miliar Rupiah
Nilai Kliring Pertumbuhan Nilai Kliring
67.850 66.886
69.283 70.971
4,95 2,89
3,58
2,44
(15)
-
15
-
40.000
80.000
120.000
Trw. II Trw. III Trw. IV Trw.I
2012
Persenlembar warkat
Volume Kliring Pertumbuhan Volume Kliring
51
BAB IV KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan I - 2012 sebesar
Rp440,39 miliar, menurun sebesar 48,29% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, menurun sebesar
23,59%. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya penerimaan dari
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mencapai Rp51,09 miliar (29,88%)
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, belanja pemerintah
pusat di wilayah Jambi pada triwulan I-2012 terealisir sebesar Rp355,96 miliar
turun 76,19% dari triwulan sebelumnya namun meningkat 34,09% jika
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh meningkatnya penyaluran belanja modal yang mencapai
Rp88,37 miliar (meningkat 1.596,84%).
A. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011
Pada tahun 2011, realisasi pendapatan Provinsi Jambi mencapai
Rp2.086,71 miliar (127,57%). Realisasi pendapatan ini lebih tinggi dibandingkan
pencapaian realisasi pendapatan pada tahun 2010 yang hanya menyerap
Rp1.625,65 miliar (116,52%). Meningkatnya realisasi pendapatan terutama
berasal dari meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2011 yang
sebesar Rp288,10 miliar (42,78%). Peningkatan terbesar terutama disumbangkan
oleh realisasi pajak daerah yang meningkat sebesar Rp232,77 miliar (39,45%).
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor di Provinsi Jambi. Selama tahun 2011, terdapat penambahan 201.783
unit kendaraan bermotor, meningkat 47,22% dibandingkan tahun 2010.
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
52
Grafik 4.1. Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi
0
25
50
75
100
125
150
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II
2007 2008 2009 2010 2011
persen (%)miliar (Rp)
Sumber: Biro Keuangan (diolah)Mulai tahun 2007 laporan realisasi APBD dilakukan per-semester
Pendapatan (aksis kiri) Realisasi Pendapatan (aksis kiri)
% Realisasi Pendapatan (aksis kanan)
B. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2011
Belanja pemerintah Provinsi Jambi tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp1.757,27 miliar (90,63%). Secara nominal, realisasi belanja tahun 2011 lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.492,11 miliar
(93,47%). Namun demikian, secara persentase, realisasi belanja tahun 2011
(90,63%) masih lebih rendah dibandingkan tahun 2010 (93,47%). Hal ini
disebabkan oleh tingginya kenaikan anggaran belanja pada APBD-P 2011 yang
mencapai Rp440,18 miliar (29,37%) dimana sisa waktu penyelesaian hanya
beberapa bulan saja.
Grafik 4.2. Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi
0
25
50
75
100
125
150
0
500
1000
1500
2000
2500
SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II SMT I SMT II
2007 2008 2009 2010 2011
persen (%)miliar (Rp)
Sumber: Biro KeuanganMulai tahun 2007, laporan realisasi APBD per-semester
Belanja (aksis kiri) Realisasi Belanja (aksis kiri)
% Realisasi Belanja (aksis kanan)
Berdasarkan jenis belanja, realisasi belanja terbesar secara nominal adalah
untuk belanja langsung yaitu sebesar Rp996,67 miliar diikuti dengan belanja tidak
langsung sebesar Rp760,60 miliar. Belanja langsung terealisasi sebesar 88,27%
KEUANGAN PEMERINTAH DAREAH
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
53
53
dari anggaran dengan komposisi biaya terbesar (secara nominal) untuk belanja
modal yaitu sebesar Rp520,37 miliar diikuti dengan belanja barang sebesar
Rp406,76 miliar. Dari sisi belanja tidak langsung, pengeluaran terbesar dari
komponen belanja ini adalah untuk belanja pegawai yaitu sebesar Rp386,81
miliar (terealisasi 92,40%).
C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah
Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi pada triwulan I - 2012 sebesar
Rp440,39 miliar, menurun sebesar 48,29% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, menurun sebesar
23,59%. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya penerimaan dari
Pajak Pertambahan Nilan (PPN) yang mencapai Rp51,09 miliar (29,88%)
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, penerimaan dari
Pajak Penghasilan (PPh) menunjukkan peningkatan sebesar Rp6,16 miliar
(3,24%). Secara nominal, penerimaan pajak tertinggi diperoleh dari PPh
sebesar Rp196,36 miliar, diikuti PPN sebesar Rp119,91 miliar.
Berdasarkan pangsanya, pendapatan pajak dalam negeri memiliki pangsa
terbesar yaitu 74,17% dari total penerimaan pajak pada triwulan laporan. Jika
dirinci lebih lanjut, maka pendapatan pajak penghasilan memiliki pangsa paling
besar (44,59%), diikuti pajak pertambahan nilai (27,23%).
Tabel 4.1. Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (dalam juta Rupiah)
Nominal (%)
I Pendapatan Pajak Dalam Negeri 371.141.818.103 768.199.597.220 326.626.880.734 (44.514.937.369) (11,99)
Pendapatan PPh 190.199.297.924 295.268.973.022 196.359.686.965 6.160.389.041 3,24
Pendapatan PPN 171.001.953.914 425.499.428.497 119.908.992.085 (51.092.961.829) (29,88)
Pendapatan PBB 2.698.614.585 37.173.627.346 1.912.542.036 (786.072.549) (29,13)
Pendapatan Cukai 65.250.000 38.880.000 50.000 (65.200.000) (99,92)
Pendapatan Pajak Lainnya 7.176.701.680 10.218.688.355 8.445.609.648 1.268.907.968 17,68
II Pendapatan Pajak Perdagangan
Internasional
130.594.242.331 33.968.888.115 29.232.085.518 (101.362.156.813) (77,62)
Pendapatan Bea Masuk 3.699.415.455 8.223.296.928 3.385.040.940 (314.374.515) (8,50)
Pendapatan Bea Keluar 126.894.826.876 25.745.591.187 25.847.044.578 (101.047.782.298) (79,63)
III Penerimaan Sumber Daya Alam 1.843.183.915 3.589.101.882 4.910.558.166 3.067.374.251 166,42
Pendapatan Pertambangan Umum 1.843.183.915 3.589.101.882 - (1.843.183.915) (100,00)
IV Pendapatan PNPB Lainnya 72.768.320.961 45.815.067.826 79.616.487.519 6.848.166.558 9,41
576.347.565.310 851.572.655.043 440.386.011.937 (135.961.553.373) (23,59)
Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil V Jambi, Laporan Arus Kas SAKUN Wilayah Jambi. Unaudited, diolah
Triwulan I 2012Triwulan IV 2011
KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH
PertumbuhanREALISASI PENDAPATAN
Total Realisasi Pendapatan
Triwulan I 2011
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
54
Grafik 4.3. Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi Grafik 4.4. Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri di Provinsi Jambi
Pendapatan Pajak Dalam
Negeri
74%
Pendapatan Pajak
Perdagangan
Internasional7%
Penerimaan Sumber Daya
Alam
1%
Pendapatan PNPB Lainnya
18%
Pendapatan PPh
60,12%
Pendapatan PPN
36,71%
Pendapatan PBB
0,59%
Pendapatan Pajak Lainnya
2,59%
Grafik 4.3 Grafik 4.
Belanja pemerintah pusat di wilayah Jambi pada triwulan I-2012 terealisir
sebesar Rp355,96 miliar turun 76,19% dari triwulan sebelumnya namun
meningkat 34,09% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun
lalu. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penyaluran belanja
modal yang mencapai Rp88,37 miliar (meningkat 1.596,84%).
Berdasarkan pangsanya, belanja tertinggi pemerintah pusat masih untuk
belanja pegawai yaitu sebesar Rp262,12 miliar (58,99%) dari total belanja
pemerintah pusat di daerah, diikuti dengan belanja modal, jalan, irigasi dan
jaringan sebesar Rp93,90 miliar (21,13%).
Tabel 4.2. Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (dalam juta Rupiah)
Nominal (%)
I Belanja Pegawai 230.325.487.633 312.200.656.004 262.115.488.133 31.790.000.500 13,80
Belanja Gaji dan Tunjangan 226.600.834.643 308.456.573.771 257.545.828.590 30.944.993.947 13,66
Belanja Honorarium/Lembur/ Vakasi/Tunj Khusus3.733.554.090 4.211.611.259 4.543.064.068 809.509.978 21,68
Belanja Kontribusi Sosial (8.901.100) (467.529.026) 26.595.475 35.496.575 (398,79)
II Belanja Barang 67.943.684.505 402.685.529.840 67.583.418.793 (360.265.712) (0,53)
Belanja Barang 37.768.780.790 263.063.772.359 36.579.539.124 (1.189.241.666) (3,15)
Belanja Jasa 8.968.096.613 27.496.935.498 8.333.973.018 (634.123.595) (7,07)
Belanja Perjalanan 12.675.956.491 66.667.624.560 8.145.110.294 (4.530.846.197) (35,74)
Belanja Pemeliharaan 8.530.850.611 39.445.588.606 1.327.839.494 (7.203.011.117) (84,43)
Belanja Layanan Umum - 6.011.608.817 13.196.956.863 13.196.956.863 #DIV/0!
III Belanja Denda dan Subsidi Perusahaan - 128.825.774 816.043.569 816.043.569 #DIV/0!
Belanja Denda - 128.825.774 816.043.569 816.043.569 #DIV/0!
IV Belanja Bantuan Sosial 22.096.480.500 293.702.164.377 17.833.025.000 (4.263.455.500) (19,29)
Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan dan Peribadatan5.974.833.000 204.598.641.322 16.497.195.000 10.522.362.000 176,11
Belanja Lembaga Sosial Lainnya 16.121.647.500 89.103.523.055 1.335.830.000 (14.785.817.500) (91,71)
V Belanja Lain-Lain 5.466.924.020 7.580.936.390 2.078.401.903 (3.388.522.117) (61,98)
Belanja Lain-Lain 5.466.924.020 7.580.936.390 2.078.401.903 (3.388.522.117) (61,98)
VI Belanja Modal 5.533.886.344 849.950.416.363 93.901.465.744 88.367.579.400 1.596,84
Belanja Modal Tanah 30.890.252 301.360.000 - (30.890.252) (100,00)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.564.139.482 222.854.516.664 3.327.377.250 (1.236.762.232) (27,10)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 558.952.090 104.399.947.906 1.181.037.200 622.085.110 111,29
Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 214.791.520 513.716.482.333 89.303.121.294 89.088.329.774 41.476,65
Belanja Modal Fisik Lainnya 165.113.000 7.974.909.696 89.930.000 (75.183.000) (45,53)
331.366.463.002 1.866.248.528.748 444.327.843.142 112.961.380.140 34,09
Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil V Jambi, Laporan Arus Kas SAKUN Wilayah Jambi. Unaudited, diolah
Triwulan I 2012Triwulan IV 2011Pertumbuhan
REALISASI BELANJA
KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH
Triwulan I 2011
Total Realisasi Belanja
Pada triwulan laporan, belanja modal pemerintah pusat di Jambi sebesar
Rp93,90 miliar menurun Rp756,05 miliar (88,95%) dibandingkan triwulan
KEUANGAN PEMERINTAH DAREAH
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
55
55
sebelumnya. Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu, penyaluran belanja modal di triwulan laporan menunjukkan
perkembangan yang signifikan yaitu meningkat Rp88,37 miliar (1.596,84%).
Peningkatan ini terutama dipicu oleh cepatnya realisasi pembangunan
infrastruktur terutama untuk jalan, irigasi, dan jaringan.
Grafik 4.3. Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi
belanja pegawai59,10%
belanja barang15,24%
belanja bantuan
sosial4,02%
belanja lain-lain
0,47%
belanja modal
21,17%
D. Keuangan Pemerintah Daerah
Perkembangan simpanan pemerintah daerah di perbankan Jambi
mengalami peningkatan memasuki akhir triwulan I-2012. Simpanan pemerintah
daerah mencapai Rp3.568,06 miliar meningkat 109,19% dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar Rp1.705,68 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
tingginya sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu serta tingginya penerimaan
pemerintah daerah di triwulan laporan.
Grafik 4.6. Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2011 2012
(dalam miliar Rupiah)
Deposito Giro
57
BAB V KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
Pada bulan Februari 2012, jumlah pekerja di Jambi mengalami
peningkatan yaitu dari 1.435 ribu orang di Agustus 2011 menjadi 1.494,4 ribu
orang di Februari 2012. Sebaliknya, jumlah pengangguran menunjukkan
penurunan menjadi 56,6 ribu orang dibandingkan Agustus 2011 yang sebanyak
60,2 ribu. Dengan demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di provinsi Jambi
menunjukkan peningkatan sementara tingkat pengangguran terbuka menurun
menjadi masing-masing 69,40% dan 3,65%. Namun demikian, perkembangan
Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan laporan mengalami penurunan jika
dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu menjadi 92,99 dari 95,19 pada triwulan
lalu.
A. Ketenagakerjaan Daerah
Berdasarkan data ketenagakerjaan terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik Provinsi Jambi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di provinsi
Jambi pada bulan Februari 2012 meningkat dari Agustus tahun lalu. Pada bulan
Februari 2012, TPAK mencapai 69,40% meningkat dari periode sebelumnya yang
sebesar 67,67%. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka juga mengalami
penurunan menjadi 3,65% dari periode sebelumnya yang sebesar 4,02%. Jumlah
pengangguran provinsi Jambi pada bulan laporan sebanyak 56,6 ribu orang lebih
rendah dari bulan Agustus 2011 yang sebanyak 60,2 ribu orang. Sementara itu,
jumlah pekerja mengalami peningkatan yaitu dari 1.435,0 ribu orang di Agustus
2011 menjadi 1.494,4 ribu orang di Februari 2012.
KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
58
Tabel 5.1. Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja
AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI1 Penduduk 15+. 2.002 2.031 2.350 2.185 2.210 2.235 2 Angkatan Kerja 1.335 1.351 1.546 1.528 1.495 1.551
- Bekerja 1.261 1.291 1.462 1.469 1.435 1.494 - Penganggur 74 60 83 59 60 57
3 Bukan Angkatan Kerja 668 680 804 658 714 684 4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 66,65 66,51 65,78 69,91 67,67 69,405 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,54 4,45 5,39 3,85 4,02 3,65
Sumber: BPS Provinsi Jambi
2009 20122010 2011KEGIATAN UTAMA
Berdasarkan jenis lapangan pekerjaannya, meningkatnya jumlah pekerja di
bulan laporan disebabkan oleh meningkat pekerja di sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan sebanyak 69,60 ribu pekerja
(9,03%) diikuti dengan sektor jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan
sebanyak 11,90 ribu pekerja (5,54%).
Berdasarkan pangsanya, penyerapan tenaga kerja di Jambi didominasi oleh
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan yang
mencapai 840,4 ribu orang (56,24%) diikuti dengan sektor perdagangan, rumah
makan dan jasa akomodasi yang mencapai 235,7 ribu orang (15,77%).
Grafik 5.2. Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama
2009 2012AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI
1Pertanian, perkebunan, kehutanan,
perburuan dan perikanan695,8 670,8 810,9 851,1 770,8 840,4
2 Industri 41,7 34,8 50,0 36,8 48,8 46,6
3Perdagangan, rumah makan dan
jasa akomodasi201,4 211,9 230,1 262,1 231,2 235,7
4Jasa Kemasyarakatan, sosial dan
perorangan173,5 221,8 217,0 196,7 214,7 226,6
5 Lainnya 148,2 151,3 154,4 122,0 169,5 145,1 TOTAL 1.260,6 1.290,6 1.462,4 1.468,7 1.435,0 1.494,4
Sumber: BPS Provinsi Jambi
Lapangan Pekerjaaan Utama2010 2011
B. Kesejahteraan
Perkembangan harga Kota Jambi pada triwulan laporan menunjukkan
penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya dengan angka inflasi 0,31%/q-t-q.
Perkembangan harga rata-rata beberapa bahan kebutuhan pokok (lihat Grafik
6.3-6.6) sebagian besar menunjukkan tren penurunan dalam triwulan laporan.
Beras yang memasuki musim panen pada triwulan laporan mulai menunjukkan
penurunan harga namun baru sebatas di beberapa merek saja.35
35 Sumber: Disperindag Provinsi Jambi, 2012.
KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
59
59
Pada triwulan laporan harga komoditas bumbu-bumbuan seperti cabe
merah keriting menurun 41,78%. Harga bawang merah juga mengalami
penurunan sebesar 30,43%.
Grafik 5.1-5.4. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Beberapa Bahan Kebutuhan Pokok
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
RpRp
Merk AnggurMerk KingMerk Belida
Perkembangan Harga Beras
Grafik 5.1
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
Rp
Perkembangan Harga Tepung Terigu
Grafik 5.2
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
Rp
Bimoli Botol Special Tanpa Merk Perkembangan Harga Minyak Goreng
Grafik 5.3
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2010 2011 2012
RpRp
Ayam Kampung (aksis kiri) Kacang Kedelai Impor Bawang Merah
Cabe Merah Keriting Cabe merah Biasa Perkembangan Harga Komoditas lainnya
Grafik 5.4
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, 2010.
Untuk melihat indikator kesejahteraan petani pada triwulan laporan, antara
lain dapat menggunakan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi. Pada bulan
Maret 2012, NTP sebesar 92,99 atau turun 2,31% dibandingkan bulan
Desember 2011.36 Tekanan inflasi pada triwulan laporan menyebabkan masih
meningkatnya meningkatnya indeks yang harus dibayar oleh petani. Angka NTP
bulanan Jambi juga terus mengalami penurunan dalam triwulan laporan.
36 NTP adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam bentuk persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang atau jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Sehingga, NTP dapat dikatakan sebagai cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.
KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
60
Tabel 5.3. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100)
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Tanaman Padi Palawijaa Indeks Diterima Petani 124,19 124,58 124,46 124,61 124,37 122,18 121,94 -2,14
- Padi 117,47 117,47 117,47 117,47 117,47 115,49 114,81 -2,26- Palawija 150,37 152,28 151,68 152,44 151,25 148,26 149,73 -1,78
b Indeks Dibayar Petani 131,03 131,40 131,70 132,12 133,00 133,25 133,70 1,20- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,64 132,03 132,37 132,88 133,90 134,16 134,55 1,26- Indeks BPPBM 128,49 128,78 128,92 128,95 129,24 129,42 130,14 0,92Nilai Tukar Petani (NTP-P) 94,78 94,81 94,50 94,32 93,51 91,69 91,20 -3,31
2 Hortikulturaa Indeks Diterima Petani 121,16 119,14 120,44 121,31 121,10 119,99 118,51 -2,31
- Sayur-sayuran 123,88 120,19 121,81 123,28 123,76 121,90 119,58 -3,00- Buah-buahan 117,86 117,86 118,77 118,91 117,88 117,67 117,22 -1,42
b Indeks Dibayar Petani 130,07 130,47 130,81 131,22 132,08 132,27 132,69 1,12- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,35 131,73 132,10 132,60 133,65 133,90 134,31 1,29- Indeks BPPBM 125,18 125,67 125,88 125,90 126,12 126,08 126,51 0,48Nilai Tukar Petani (NTP-H) 93,15 91,32 92,07 92,44 91,69 90,72 89,32 -3,38
3 Tanaman Perkebunan Rakyata Indeks Diterima Petani 129,11 128,97 127,86 128,41 127,55 127,72 126,98 -1,11
- Tanaman Perkebunan Rakyat 129,11 128,97 127,86 128,41 127,55 127,72 126,98 -1,11b Indeks Dibayar Petani 131,42 131,85 132,01 132,61 133,32 133,37 133,91 0,98
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,45 133,01 133,09 133,79 134,65 134,70 135,24 1,08- Indeks BPPBM 127,47 127,36 127,87 128,08 128,20 128,24 128,79 0,55Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 98,24 97,82 96,86 96,83 95,67 95,76 94,82 -2,08
4 Peternakana Indeks Diterima Petani 123,99 124,24 124,62 124,62 125,74 126,73 126,63 1,61
- Ternak Besar 120,04 120,04 120,59 120,71 122,52 123,78 123,52 2,33- Ternak Kecil 121,17 121,17 121,98 121,98 123,03 123,03 123,52 1,26- Unggas 132,18 133,26 132,79 132,48 132,04 132,70 132,89 0,31- Hasil Ternak 140,54 140,45 141,73 141,73 141,73 142,82 142,33 0,42
b Indeks Dibayar Petani 126,82 127,03 127,25 127,61 128,22 128,40 128,68 0,84- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,25 131,60 131,94 132,52 133,56 133,86 134,26 1,31- Indeks BPPBM 120,70 120,71 120,75 120,81 120,82 120,85 120,96 0,12Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 97,77 97,80 97,93 97,66 98,07 98,69 98,41 0,77
5 Perikanana Indeks Diterima Petani 113,85 114,68 114,60 114,65 114,80 115,46 115,77 0,98
- Penangkapan 105,40 106,98 106,87 106,71 106,59 107,59 108,14 1,34- Budidaya 130,09 129,47 129,47 129,89 130,57 130,57 130,44 0,42
b Indeks Dibayar Petani 126,13 126,56 127,06 127,42 128,11 128,17 128,75 1,04- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,25 130,73 131,30 131,84 132,83 132,92 133,57 1,31- Indeks BPPBM 117,46 117,78 118,12 118,11 118,16 118,15 118,60 0,41Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 90,26 90,61 90,20 89,97 89,62 90,08 89,92 -0,06
a INDEKS YANG DITERIMA (It) 125,28 125,04 124,82 125,23 124,9 124,25 123,63 -1,28b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib) 130,44 130,82 131,08 131,56 132,33 132,48 132,95 1,06c NILAI TUKAR PETANI (NTPp) 96,04 95,58 95,22 95,19 94,38 93,79 92,99 -2,31
2012
Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)
KELOMPOK DAN SUB KELOMPOKPERSENTASE
PERUBAHAN (%)
(Mar ke Des)
PROVINSI JAMBI
2011
C. Kemiskinan
Dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah dalam hal
penanggulangan kemiskinan, pemerintah Provinsi Jambi (melalui Bulog Divre
Jambi) secara rutin membagikan beras miskin (raskin) kepada masyarakat yang
berhak. Pada triwulan laporan, penyaluran raskin mencapai sebesar 6.118 ton,
turun 11,19% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6.889 ton.
Penyaluran raskin pada triwulan lalu mencakup penyaluran raskin ke-13.37
KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
61
61
Grafik 5.6. Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi
4,98
5,89 6,11 5,955,34 5,16
6,58 6,896,12
(60)(50)(40)(30)(20)(10)-10 20 30 40
-
1
2
3
4
5
6
7
8
TW I TW II TW III TRW IV TW I TW I TW III TRW IV TW I
2010 2011 2012
Sumber: Bulog Prov. Jambi
Rib
u ton
Penyaluran Raskin (kg), aksis kiri Pertumbuhan Raskin (%), aksis kanan
Sumber: Bulog Provinsi Jambi (diolah)
63
BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN
Laju pertumbuhan kuartalan (q-t-q) PDRB Provinsi Jambi pada triwulan II-
2012 diperkirakan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan I-2012.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menjadi kontributor
utama pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang
didukung oleh kembali meningkatnya kinerja ekspor. Dari sisi penawaran,
kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi masih didominasi sektor pertanian,
perdagangan, hotel dan restoran, dan industri pengolahan.
Perkembangan harga-harga pada triwulan mendatang diperkirakan
mengalami peningkatan baik secara triwulanan (q-t-q) maupun tahunan (y-o-y).
Dari sisi permintaan, adanya libur sekolah di pertengahan tahun, serta tingginya
intensitas penyelenggaraan acara di tengah tahun dapat memicu peningkatan
angka inflasi Kota Jambi pada triwulan mendatang. Sementara itu di sisi
penawaran, harga bumbu-bumbuan dan sayur-sayuran yang turun di triwulan
laporan diperkirakan akan cenderung meningkat pada triwulan mendatang.
Namun demikian, berlangsungnya musim panen beras di triwulan laporan
diharapkan dapat menahan laju inflasi kota Jambi.
A. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan mendatang
diperkirakan pada kisaran 2%-3%(q-t-q) meningkat dibandingkan dengan
triwulan laporan yang mengalami penurunan mencapai 2,14%. Sementara itu,
secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jambi diperkirakan berada di kisaran
4,15%-5,15% (y-o-y) meningkat dibandingkan triwulan laporan yang mencapai
4,10% (y-o-y).
Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama
pendorong pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan mendatang serta kembali
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
64
meningkatnya kinerja ekspor. Konsumsi pemerintah dan Pembentukan Modal
Domestik Bruto relatif juga menunjukkan peningkatan di triwulan mendatang.
Kondisi ini juga didukung dari hasil SKDU triwulan I-2012. Para
responden optimis memandang perekonomian triwulan mendatang. Hal ini
tercermin dari meningkatnya angka total saldo bersih tertimbang perkembangan
dunia usaha triwulan II-2012 yaitu dari 1,12 menjadi 9,25.
Tabel 6.1. Saldo Bersih Tertimbang Perkembangan Dunia Usaha
Sektor pertanian diperkirakan menjadi salah satu pendukung
pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang yang didukung oleh tumbuhnya sub
sektor tanaman bahan makanan dan perkebunan. Musim panen yang
berlangsung di triwulan mendatang diperkirakan akan dapat meningkatkan
pertumbuhan sektor pertanian. Sementara itu, dari sisi perkebunan, produksi
karet dan kelapa sawit juga mengalami peningkatan. Kondisi musim hujan yang
berakhir di awal triwulan mendatang dapat mempermudah produksi karet.
Sementara itu, dampak gugur bunga di kelapa sawit yang terjadi di triwulan
laporan diperkirakan akan berkurang di triwulan mendatang. Sektor industri
pengolahan diperkirakan akan meningkat pertumbuhannya sejalan dengan
pertumbuhan sektor pertanian.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga diperkirakan akan
mengalami peningkatan. Tingginya aktivitas konsumsi di tengah tahun (libur
Triwulan
I-2012
Triwulan
II-2012*
1 Pertanian (2,79) 2,79
2 Pertambangan dan Penggalian 0,76 0,76
3 Industri Pengolahan 0,95 1,89
4 Listrik dan Air Minum - -
5 Bangunan - -
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,47 2,21
7 Pengangkutan dan Komunikasi (0,87) -
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan - -
9 Jasa-jasa 1,59 1,59
1,12 9,25
Saldo Bersih TertimbangNo Sektor/Subsektor
Total
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
65
65
sekolah, aktivitas sosial masyarakat) ikut mendorong tingginya konsumsi di
triwulan mendatang.
Di sisi lain, sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan akan
tumbuh namun tidak signifikan meningkat. Pertumbuhan sektor pertambangan
didukung oleh meningkatnya produksi batu bara, serta hasil penggalian
sementara produksi migas belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Produksi migas yang turun pada triwulan laporan diperkirakan belum dapat
kembali normal di triwulan mendatang. Sementara itu, pertumbuhan sektor
bangunan di bulan mendatang masih meningkat yang didukung oleh
meningkatnya perumahan rakyat.
Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia Jambi, pertumbuhan ekonomi
tahunan (y-o-y) Provinsi Jambi pada triwulan I-2012 diperkirakan pada kisaran
4,15%-5,15% (y-o-y). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2012
diperkirakan pada kisaran 7,3%±1.
B. Proyeksi Inflasi
Perkembangan harga-harga pada triwulan II-2012 diperkirakan lebih tinggi
dibandingkan triwulan I-2012 baik secara kuartalan maupun tahunan dengan
angka yang relatif tinggi. Secara tahunan, inflasi Kota Jambi pada Triwulan II-
2012 diperkirakan menurun sebesar 5,30%-6,30% (y-o-y).
Pada triwulan mendatang, tekanan inflasi bersumber dari sisi permintaan
maupun penawaran. Dari sisi permintaan, adanya libur sekolah di pertengahan
tahun, serta tingginya intensitas penyelenggaraan acara di tengah tahun dapat
memicu peningkatan angka inflasi Kota Jambi pada triwulan mendatang.
Sementara itu di sisi penawaran, harga bumbu-bumbuan dan sayur-sayuran yang
turun di triwulan laporan diperkirakan akan cenderung meningkat pada triwulan
mendatang. Namun demikian, berlangsungnya musim panen beras di triwulan
laporan diharapkan dapat menahan laju inflasi kota Jambi.
Komoditi-komoditi yang diperkirakan mengalami peningkatan harga
adalah bumbu-bumbuan, makanan jadi, serta beberapa jenis daging-dagingan.
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN I-2012
66
Namun demikian, musim panen yang berlangsung pada triwulan mendatang
diperkirakan dapat menurunkan harga beras.
Grafik 6.1. Perkembangan Inflasi Bulanan (m-t-m) Kota Jambi Periode Tahun 2008 s.d. April 2012 serta Perkiraan Mei s.d Desember 2012
Grafik 6.2. Perkembangan Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi
Periode Tahun 2008 s.d. April 2012 serta Perkiraan Mei s.d Desember 2012
Faktor lain yang masih berpotensi akan memberikan tekanan inflasi selama
triwulan mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran
antara lain 1) Musim libur sekolah yang mulai berlangsung di tengah tahun
mendatang, 2) Tingginya intensitas kegiatan sosial masyarakat di tengah tahun,
3) Kondisi infrastruktur (jalan, jembatan) yang masih terkendala akan
meningkatkan biaya distribusi dan transportasi barang dan jasa, 4) Meningkatnya
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Catatan: Inflasi Mei - Desember 2012 adalah angka perkiraan
m-t-m (%)2008 2009 2010 2011 2012
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Catatan: Inflasi Mei - Desember 2012 merupakan angka perkiraan dengan deviasi 1%
y-o-y (%)2008 2009 2010 2011 2012
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
TRIWULAN I-2012 | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI
67
67
ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga. Beberapa hal tersebut diperkirakan
akan memacu meningkatnya angka inflasi pada periode triwulan II tahun 2012.
Sementara, masih tercukupinya stok beberapa kebutuhan pokok cukup
mampu meredam potensi gejolak harga yang terjadi sewaktu-waktu. Stok beras
di BULOG Divre Jambi juga diprakirakan cukup untuk meredam gejolak harga
beras. Selain itu penerapan kebijakan BULOG dalam menyalurkan raskin menjadi
13 (tiga belas) kali dalam setahun diharapkan dapat membantu masyarakat yang
kurang mampu.
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Keterangan: *angka sementara
** angka sangat sementara
2012
I II III IV I
(1) (2) (3) (4) (5) (2)
1. PERTANIAN 4.480.844,39 4.582.467,03 4.713.620,14 4.789.374,88 4.843.727,68
a. Tanaman Bahan Makanan 1.300.112,00 1.330.916,64 1.349.179,85 1.381.640,90 1.388.025,43
b. Tanaman Perkebunan 2.449.798,55 2.507.624,18 2.600.880,07 2.627.227,17 2.664.002,47
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 240.255,38 245.308,90 252.827,95 259.239,55 263.900,37
d. Kehutanan 284.989,35 287.388,76 295.032,38 301.497,28 302.634,01
e. Perikanan 205.689,12 211.228,54 215.699,90 219.769,98 225.165,40
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 2.783.055,89 2.992.715,62 3.120.907,84 3.167.431,05 2.857.834,11
a. Minyak dan Gas Bumi 2.287.992,85 2.496.774,87 2.615.298,54 2.655.725,35 2.336.921,89
b. Pertambangan tanpa Migas 349.355,92 347.620,62 351.245,61 352.135,89 356.226,94
c. Penggalian 145.707,11 148.320,13 154.363,69 159.569,81 164.685,29
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.597.276,56 1.642.442,82 1.722.864,44 1.785.073,93 1.698.645,14
a. Industri Migas 145.350,30 148.265,52 153.108,91 156.277,30 158.531,49
1. Pengilangan Minyak Bumi 145.350,30 148.265,52 153.108,91 156.277,30 158.531,49
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas **) 1.451.926,27 1.494.177,31 1.569.755,53 1.628.796,63 1.540.113,66
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 135.857,50 137.428,60 139.809,04 141.757,86 144.736,94
a. Listrik 115.324,69 116.526,62 118.559,87 119.875,25 122.323,08
b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Air Bersih 20.532,81 20.901,97 21.249,17 21.882,61 22.413,85
5. BANGUNAN 652.126,30 669.062,36 682.940,66 704.338,68 730.911,40
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 2.239.275,28 2.296.088,21 2.441.911,52 2.498.843,01 2.578.714,86
a. Perdagangan Besar & Eceran 2.057.409,35 2.111.095,40 2.250.557,00 2.301.571,63 2.377.721,10
b. Hotel 30.721,44 31.898,82 32.717,87 34.527,29 36.258,81
c. Restoran 151.144,49 153.093,99 158.636,65 162.744,10 164.734,95
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 969.683,43 988.127,42 1.022.143,76 1.044.727,49 1.068.263,67
a. Pengangkutan 890.441,61 907.042,83 939.478,22 960.427,65 982.065,15
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 621.857,87 633.282,93 646.264,19 659.786,71 676.559,19
3. Angkutan Laut 105.741,58 107.145,47 109.922,71 112.265,96 114.097,78
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 41.208,94 41.926,21 42.385,11 43.180,86 43.624,84
5. Angkutan Udara 74.849,36 77.242,87 91.304,19 94.778,52 96.868,27
6. Jasa Penunjang Angkutan 46.783,85 47.445,36 49.602,01 50.415,60 50.915,09
b. Komunikasi 79.241,82 81.084,59 82.665,54 84.299,84 86.198,51
1. Pos dan Telekomunikasi 78.004,15 79.823,13 81.374,04 82.988,93 84.863,43
2. Jasa Penunjang Komunikasi 1.237,67 1.261,46 1.291,50 1.310,90 1.335,08
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 779.037,75 792.939,52 816.093,71 837.632,08 863.062,64
a. Bank 342.696,40 352.664,57 362.981,64 370.160,58 383.502,56
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 50.229,72 52.016,79 54.217,19 55.697,86 56.695,33
c. Jasa Penunjang Keuangan 3.608,36 3.721,58 3.866,48 3.948,60 4.018,71
d. Sewa Bangunan 370.695,97 372.641,27 382.846,89 395.360,92 406.117,70
e. Jasa Perusahaan 11.807,28 11.895,30 12.181,51 12.464,12 12.728,33
9. JASA-JASA 1.430.997,32 1.455.037,34 1.497.493,78 1.516.711,19 1.530.901,56
a. Pemerintahan Umum 1.226.074,66 1.247.428,73 1.285.975,15 1.300.767,50 1.310.759,78
1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 853.564,88 871.983,00 902.806,27 912.559,76 918.464,04
2. Jasa Pemerintah lainnya 372.509,78 375.445,73 383.168,88 388.207,74 392.295,74
b. Swasta 204.922,65 207.608,60 211.518,62 215.943,69 220.141,78
1. Sosial Kemasyarakatan 143.623,64 145.617,84 148.135,81 151.435,09 154.344,59
2. Hiburan & Rekreasi 9.352,84 9.396,13 9.521,58 9.783,82 9.966,83
3. Perorangan & Rumahtangga 51.946,17 52.594,63 53.861,24 54.724,78 55.830,37
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 15.068.154,42 15.556.308,91 16.157.784,90 16.485.890,17 16.316.798,00
PDRB Tanpa Migas 12.634.811,27 12.911.268,52 13.389.377,45 13.673.887,52 13.821.344,63
Jumlah Migas 2.433.343,15 2.645.040,39 2.768.407,45 2.812.002,65 2.495.453,37
LAPANGAN USAHA2011
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Keterangan: *angka sementara
** angka sangat sementara
2011
I II III IV I
(1) (2) (3) (4) (5) (2)
1. PERTANIAN 1.366.255,50 1.384.595,42 1.411.923,39 1.417.451,13 1.422.678,07
a. Tanaman Bahan Makanan 495.123,48 500.580,57 505.830,21 507.551,36 508.167,64
b. Tanaman Perkebunan 662.956,03 673.723,20 692.094,90 693.967,30 698.312,85
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 90.466,00 91.831,24 93.524,92 94.692,93 95.206,39
d. Kehutanan 63.481,89 63.304,52 64.593,09 65.444,45 64.836,63
e. Perikanan 54.228,11 55.155,89 55.880,26 55.795,09 56.154,56
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 623.012,62 651.673,23 680.377,68 687.233,24 589.151,98
a. Minyak dan Gas Bumi 482.529,78 508.440,53 534.428,49 539.911,94 440.496,00
b. Pertambangan tanpa Migas 84.895,74 87.210,95 88.412,46 88.330,89 89.274,74
c. Penggalian 55.587,11 56.021,75 57.536,73 58.990,40 59.381,24
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 565.311,15 574.633,40 596.756,21 610.821,93 575.809,32
a. Industri Migas 32.355,88 32.394,19 33.101,08 33.440,28 33.578,54
1. Pengilangan Minyak Bumi 32.355,88 32.394,19 33.101,08 33.440,28 33.578,54
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas **) 532.955,27 542.239,20 563.655,13 577.381,65 542.230,78
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 39.899,75 40.247,98 40.687,12 41.082,92 41.537,78
a. Listrik 34.890,12 35.158,75 35.545,90 35.873,80 36.271,74
b. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Air Bersih 5.009,63 5.089,23 5.141,22 5.209,12 5.266,04
5. BANGUNAN 216.006,79 219.425,79 223.841,06 228.799,32 232.285,95
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 798.024,72 815.240,57 857.289,21 870.154,72 884.789,33
a. Perdagangan Besar & Eceran 732.466,65 748.781,74 789.224,28 801.107,00 815.336,44
b. Hotel 14.135,16 14.473,03 14.645,77 15.186,62 15.380,24
c. Restoran 51.422,90 51.985,79 53.419,17 53.861,10 54.072,65
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 335.203,27 339.422,40 347.948,30 351.935,68 353.009,17
a. Pengangkutan 304.317,36 307.966,18 316.140,69 319.689,86 320.484,57
1. Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Angkutan Jalan Raya 193.945,75 196.047,34 197.927,45 199.978,81 200.959,19
3. Angkutan Laut 41.411,21 41.806,71 42.335,59 42.841,11 43.026,37
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 17.355,22 17.569,50 17.697,44 17.765,97 17.879,40
5. Angkutan Udara 32.690,80 33.383,90 38.354,52 39.148,31 38.597,50
6. Jasa Penunjang Angkutan 18.914,37 19.158,73 19.825,69 19.955,67 20.022,11
b. Komunikasi 30.885,91 31.456,23 31.807,61 32.245,82 32.524,60
1. Pos dan Telekomunikasi 30.542,31 31.108,80 31.457,65 31.891,46 32.168,19
2. Jasa Penunjang Komunikasi 343,60 347,43 349,96 354,35 356,41
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 265.087,97 269.381,78 274.778,23 278.649,17 281.484,92
a. Bank 143.080,34 146.607,62 149.624,72 152.058,00 153.099,06
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 13.635,23 14.033,15 14.414,23 14.613,22 14.672,36
c. Jasa Penunjang Keuangan 1.440,70 1.470,23 1.506,41 1.526,90 1.533,16
d. Sewa Bangunan 102.936,73 103.267,64 105.157,96 106.308,92 108.019,05
e. Jasa Perusahaan 3.994,98 4.003,15 4.074,92 4.142,14 4.161,30
9. JASA-JASA 376.838,18 381.388,82 389.136,34 391.881,90 392.976,05
a. Pemerintahan Umum 312.358,69 316.324,78 323.236,63 325.274,38 325.792,49
1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 200.626,94 203.884,20 208.837,73 209.854,67 210.188,92
2. Jasa Pemerintah lainnya 111.731,75 112.440,57 114.398,90 115.419,72 115.603,57
b. Swasta 64.479,49 65.064,04 65.899,71 66.607,52 67.183,56
1. Sosial Kemasyarakatan 41.594,35 41.972,41 42.436,45 42.875,71 43.251,78
2. Hiburan & Rekreasi 3.650,97 3.655,55 3.667,33 3.733,32 3.735,93
3. Perorangan & Rumahtangga 19.234,18 19.436,09 19.795,93 19.998,49 20.195,85
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4.585.639,96 4.676.009,40 4.822.737,53 4.878.010,01 4.773.722,55
PDRB Tanpa Migas 4.070.754,30 4.135.174,67 4.255.207,97 4.304.657,79 4.299.648,01
Jumlah Migas 514.885,65 540.834,73 567.529,56 573.352,22 474.074,54
LAPANGAN USAHA2011
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Penggunaan (Juta Rupiah)
Keterangan: *angka sementara
** angka sangat sementara
Komponen I-2011 II-2011 III-2011 IV-2011 I-2012
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 9.117.488,13 9.245.922,70 9.648.583,03 9.879.894,82 9.988.864,20
1.1. Makanan 5.783.270,26 5.855.754,31 6.117.119,42 6.257.443,12 6.321.984,82
1.2. Non Makanan 3.334.217,87 3.390.168,40 3.531.463,61 3.622.451,70 3.666.879,38
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 94.581,72 97.336,31 104.299,40 105.130,31 108.741,37
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.603.374,56 2.722.925,93 3.018.909,69 3.211.697,74 3.217.576,50
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 2.725.590,69 2.901.697,23 3.103.082,76 3.171.125,64 3.254.049,17
5. Perubahan Stok 363.678,37 382.852,77 401.196,11 445.269,15 455.402,57
6. Ekspor Barang dan Jasa 8.465.944,62 9.002.899,76 9.460.797,28 8.368.781,64 7.444.699,22
6.1. Ekspor Luar Negeri 5.053.771,93 4.901.109,85 6.537.638,18 4.447.535,79 3.541.751,07
6.2. Ekspor Antar Daerah 3.412.172,69 4.101.789,91 2.923.159,10 3.921.245,85 3.902.948,15
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8.302.503,67 8.797.325,79 9.579.083,39 8.696.009,13 8.152.535,02
7.1. Impor Luar Negeri 219.407,46 798.557,32 289.986,57 298.653,40 310.952,17
7.2. Impor Antar Daerah 8.083.096,21 7.998.768,48 9.289.096,82 8.397.355,74 7.841.582,85
PDRB 15.068.154,42 15.556.308,91 16.157.784,90 16.485.890,17 16.316.798,00
Komponen I-2011 II-2011 III-2011 IV-2011 I-2011
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 3.170.651,40 3.199.143,62 3.268.903,03 3.309.746,30 3.324.863,11
1.1. Makanan 2.074.852,06 2.091.297,89 2.140.530,69 2.165.579,99 2.175.155,76
1.2. Non Makanan 1.095.799,34 1.107.845,74 1.128.372,34 1.144.166,31 1.149.707,35
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 29.590,76 30.286,14 32.334,65 32.529,82 33.459,19
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 839.910,41 872.523,44 932.836,85 980.230,78 961.400,47
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 732.006,58 773.856,43 800.580,21 820.706,34 825.530,82
5. Perubahan Stok 130.065,88 135.144,57 138.492,96 157.376,88 158.220,72
6. Ekspor Barang dan Jasa 3.415.098,47 3.484.107,32 3.718.493,85 3.383.590,11 2.921.667,62
6.1. Ekspor Luar Negeri 2.364.296,47 2.228.221,20 2.848.985,72 2.146.211,96 1.704.996,29
6.2. Ekspor Antar Daerah 1.050.802,00 1.255.886,12 869.508,13 1.237.378,15 1.216.671,33
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3.731.683,55 3.819.052,14 4.068.904,02 3.806.170,23 3.451.419,37
7.1. Impor Luar Negeri 86.214,37 304.912,67 109.443,77 115.553,82 118.276,87
7.2. Impor Antar Daerah 3.645.469,18 3.514.139,47 3.959.460,24 3.690.616,41 3.333.142,50
PDRB 4.585.639,96 4.676.009,40 4.822.737,53 4.878.010,01 4.773.722,55
Indeks Harga Konsumen (IHK) Jambi Tahun Dasar 2007=100
Sumber: BPS Provinsi Jambi
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
I UMUM 132,27 131,85 128,87 126,85 127,45 128,66 129,87 131,20 132,80 132,56 132,61 133,49 134,95 133,21 133,90
II BAHAN MAKANAN 162,41 159,23 147,43 139,14 140,95 143,95 147,21 147,99 151,88 150,13 149,25 151,04 154,01 145,77 145,76
III. MAKANAN JADI, MNMAN, ROKOK & TBK 144,5 145,49 146,23 146,61 146,83 148,43 149,23 151,00 152,04 153,69 154,42 155,52 157,45 157,97 158,67
IV. PERUMAHAN 117,38 117,69 117,65 117,96 117,8 117,91 118,01 118,61 119,56 119,95 120,54 121,36 122,84 123,76 126,05
V. SANDANG 120,36 122,85 123,56 124,19 125,73 127,39 129,57 131,48 133,45 131,24 131,55 131,76 131,11 132,24 133,32
VI. KESEHATAN 118,76 119,43 119,62 119,71 119,87 119,87 120,74 120,74 120,98 121 120,99 121,27 121,43 121,77 121,83
VII. PENDIDIKAN, REKREASI & OR 116,32 116,34 116,22 116,21 116,24 116,28 116,42 126,99 127,28 127,89 127,89 128,15 128,69 129,11 129,13
VIII. TRANSPORT & KOMUNIKASI 106,87 106,99 107,05 107,21 107,24 107,3 107,31 107,15 107,33 107,11 107,17 107,17 107,25 107,60 107,63
2012URAIAN
2011
Daftar Istilah Ekspor adalah seluruh barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang
bersifat komersil maupun bukan komersil.
Impor adalah seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.
PDRB atas dasar harga pasar adalah penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian.
PDRB atas dasar harga konstan merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya.
Bank pemerintah adalah bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah (persero) yaitu terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI.
Bank swasta adalah perbankan yang sepenuhnya dimiliki oleh swasta nasional sebelum dilakukannya program rekapitalisasi perbankan.
Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan deposito.
Net Interest Margin (NIM) adalah selisih bersih antara biaya bunga operasional dengan pendapatan bunga operasional.
Loan to Deposits Ratio (LDR) adalah rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun.
Non Performing Loan (NPL) adalah jumlah kredit yang termasuk dalam kategori kurang lancar, diragukan dan macet sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Cash inflows adalah jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari perbankan dalam periode tertentu.
Cash outflows adalah jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam periode tertentu.
Net cashflows adalah selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya.
Administered prices adalah kelompok barang yang pergerakan harganya ditentukan oleh pemerintah baik secara keseluruhan maupun sebagian.