II. TEORI DASAR
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat
yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya.
Adanya kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan,
melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik
seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi
sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum untuk
pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi
adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton (Mimi Nurminah.
2002).
Teknologi pengemasan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Revolusiindustri yang telah mengubah
tatanan hidup manusia ke arah kehidupanyang lebih modern, telah pula mengubah
teknologi kemasan hinggamencakup aspek perlindungan pangan (mutu nutrisi,
cita rasa, kontaminasidan penyebab kerusakan pangan) dan aspek pemasaran
(mempertahankanmutu, memperbaiki tampilan, identifikasi produk, informasi
komposisi dan promosi) (Dewi Anggriani, 2010)
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu
wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan
wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan.
Wadah utama harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi
kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan lainnya.
Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu
bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari
kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau
dan gas, melindungi makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau
benturan dan transparan (Winarno, 1983).
Pengemasan komoditi hortikultura adalah suatu usaha menempatkan
komoditi segar ke dalam suatu wadah yang memenuhi syarat sehingga mutunya
tetap atau hanya mengalami sedikit penurunan pada saat diterima oleh konsumen
akhir dengan nilai pasar yang tetap tinggi. Dengan pengemasan, komoditi dapat
dilindungi dari kerusakan, benturan mekanis, fisik, kimia dan mikrobiologis
selama pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran (Sacharow dan Griffin,
1980).
Kemasan kertas yang berupa kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas glasin
dan kertas lilin. Wadah- wadah kertas kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak
dan box yang terbuat dari paper board , kertas laminasi, corrugated board dan
berbagai jenis board dari kertas khusus (Millati, 2010).
Kemasan kertas bisa berfungsi sebagai kemasan primer yang kontak
langsung dengan produk atau sebagai kemaasan sekunder, tersier bahkan
kuartener yang pada pokonya adalah berfungsi melindungi produk dari kerusakan.
Densitas kertas diperoleh dengan membagi gramatur contoh bahan dengan
tebal bahan. Nilai densitas kertas dipengaruhi oleh nilai gramatur dan tebal kertas.
secara teknis rapat massa mempunyai hubungan erat dengan daya ikatan antar
serat dan derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya berpengaruh pada saat
pencetakan (opasitas cetak). Dalam prosesnya, peranan dan pengaruh filler Kaolin
(clay) sangat berpengaruh pada sifat fisik lembaran kertas khususnya rapat massa
dan gramatur kertas (karton). Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi antar serat,
menambah berat kertas dan menghaluskan kertas (Casey, 1981).
Gramatur kertas mempengaruhi semua sifat-sifat kertas. Dalam hal ini
yang terpenting adalah membedakan antara variasi yang disebabkan oleh berat
atau gramatur dan variasi yang disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada
kertas. Pada pengukuran gramatur kertas pengaruh yang mungkin disebabkan oleh
kadar air sangat kecil karena kertas telah dikondisikan dengan kelembaban
tertentu sehingga kandungan air dalam kertas homogen (Casey, 1981).
Adanya keragaman dalam gramatur mengindikasikan pada fluktuasi
pemakaian bahan baku kertas per satuan luas. Semakin kecil gramatur maka
penggunaan bahan baku semakin sedikit, konsumsi energi untuk pengolahan
kertas lebih rendah, mengurangi polusi pabrik, biaya penanganan bahan dan
produk rendah, efisiensi ruang penyimpanan, memperkecil gulungan atau
potongan yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
pembuatan kertas (karton) secara keseluruhan (Joedodibroto,1982).
Sifat daya serap air dipengaruhi dipengaruhi oleh sizer dan filler. Sizer
akan akan mengubah sifat hidrofilik selulosa menjadi hidrofobik sehingga
kemampuan penyerapan airnya akan berkurang. Untuk melindungi kepentingan
konsumen juga untuk pengawasan proses dan pengendalian mutu bagi produsen
kertas maka diperlukan batas maksimum berat air yang terserap selama 45 detik
untuk kertas yang bergramatur 45 g/m2 standart pabrik sebesar 25 g/m2 dengan
toleransi maksimum hingga 27 g/m2 (Rochlan, 1990).
Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain
sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah
pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena
digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Syarif, 1989).