KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN FISKAL DAERAH DALAM MENGEMBANGKAN EBT
Dr. Joko Tri Haryanto
Peneliti Madya, Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan
Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal
Jakarta, 19 Mei 2020
WEBINAR : Green Economic Recovery
Pertumbuhan Ekonomi Negara – Negara G20
& BRICS (2007-2016)
2
KONDISI DAERAH
Kaya Pajak Kaya SDA Daerah Miskin
TRANSFER KE DAERAH SEBAGAI TRANSFER IMBALANCES
( DBH, DAU, DAK, DANA DESA )
3
Ketimpangan secara horizontal masih terjadi, sumber pertumbuhan masih bertumpu pada
kawasan barat, Tingkat Kemiskinan dan Tingkat Pengangguran tertinggi di Jawa dan Sumatera.
7,5%
11,1%
22,0%
11,0%
6,5%
Pertumbuhan PDRB, 2016, YoY
Tingkat Kemiskinan Daerah, per September 2016 Source: BPS
JAWA: 58,5% thd PDB Industri pengolahan, perdagangan,
konstruksi
SUMATERA: 22,0% thd PDB Pertanian, Industri pengolahan,
pertambangan
KALIMANTAN: 7,9% thd PDB Pertambangan, Industri, Pertanian
SULAWESI: 6,0% thd PDB Pertanian, konstruksi, perdagangan
PAPUA: 2,5% thd PDB Pertambangan, pertanian, dan
administrasi pemerintahan
BALI & NUSRA: 13,1% thd PDB Pertanian, pariwisata, perdagangan
5,9% 14,7%
5,6 % 10,1%
4,3% 2,0%
7,4% 5,2%
1,2%
3,8% 5,5%
3%
5,9%
Tingkat pengangguran 2016
4
Ketimpangan
secara horizontal masih tetap
terjadi, sumber
pertumbuhan
masih bertumpu pada kawasan
barat, Tingkat
Kemiskinan dan
Tingkat Pengangguran
tertinggi di Jawa dan Sumatera.
Ketimpangan masih terjadi hingga 2019……………………
PEMETAAN DAERAH
5
PAD : Pendapatan Asli Daerah
DBH: Dana Bagi Hasil
(PAD+DBH)t-1 : PAD dan DBH tahun sebelumnya
(PAD+DBH)t : PAD dan DBH tahun saat ini
Kemandirian
Daerah
Prospek
Ekonomi Daerah
KUADRANISASI DAERAH
6
KUADRAN I daerah idaman menggambarkan kondisi share dan growth tinggi;
KUADRAN II daerah dengan share masih rendah namun memiliki growth yang
tinggi;
KUADRAN III daerah dengan share tinggi namun growth negatif;
KUADRAN IV daerah dengan share dan growth relatif rendah;
7
Aceh
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
DIY
Jatim Kalbar Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng Sulsel
Sultra
Bali
NTB
NTT
Maluku
Papua
Malut
Banten
Babel
Gorontalo
Kepri
Papua Barat
Sulbar
Kaltara
Sumut
-7,00
-2,00
3,00
8,00
13,00
18,00
- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN IV
DATA KONSOLIDASI KAB/KOTA KE PROVINSI DATA REALSIASI APBD 2011-2019
Prov Kalbar
Kab. Bengkayang
Kab. Landak
Kab. Ketapang
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Mempawah
Kab. Sambas
Kab. Sanggau
Kab. Sintang Kab. Sintang
Kota Pontianak Kota Singkawang
Kab. Sekadau
Kab. Melawi
Kab. Kayong Utara
Kab. Kayong Utara
Kab. Kubu Raya
Prov Kalteng
Kab. Barito Selatan
Kab. Barito Utara
Kab. Kapuas
Kab. Kotawaringin Barat
Kab. Kotawaringin Timur
Kota Palangkaraya
Kab. Katingan
Kab. Seruyan Kab. Sukamara
Kab. Lamandau
Kab. Gunung Mas
Kab. Pulang Pisau Kab. Murung Raya
Kab. Barito Timur
Prov Kalsel Kab. Banjar
Kab. Barito Kuala
Kab HSS
Kab HST
Kab HSU
Kab. Kotabaru
Kab. Tabalong
Kab. Tanah Laut
Kab. Tapin
Kota Banjarbaru
Kota Banjarmasin
Kab. Tanah Bumbu
Prov Kaltim Kab. Berau
Kab Kukar
Kab Kubar
Kab Kutim
Kab. Paser
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kab PPU
Kab Mahulu
(15,00)
(10,00)
(5,00)
-
5,00
10,00
- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
8
KUADRANISASI DAERAH SE-KALIMANTAN
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN IV
Kab Kotabaru, Kab Tanah Bumbu, Kab Mahulu,
Kab Banjar, Kab Tapin, Kota Balikpapan, Prov
Kalsel
Kota Banjarbaru, Prov Kalteng, Kab Tabalong,
Kota Samarinda, Prov Kalbar, Kab Berau, Kab
Paser, Kota Bontang, Kab PPU, Kab Kubar, Kab
Kukar, Kab Tanah Laut, Prov Kaltim Mayoritas
daerah sisanya
9
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN IV
Prov NAD, Kota Medan, Kab Bengkalis, Kab Rokan
Hilir, Kota Pekanbaru, Kab Kep Meranti, Kab Kep
Anambas, Kab Sarolangun, Kota Jambi, Prov
Sumsel, Kotra Metro, Kab Mesuji
Kab Indragiri Hilir dan Hulu, Kab Rokan Hulu, Kab
Siak, Kab MuBa, Kab Musi Rawas
Prov Sumut, Prov Sumbar,
Prov NAD, Prov Jambi
Mayoritas
daerah sisanya
KUADRANISASI DAERAH SE-SUMATERA
10
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN IV
Kab Tangerang, Kab Bojonegoro, Kota Tangerang,
Kota Tangsel, Kota Bogor, Kab Gresik, Kota
Bekasi, Kab Kerawang, Kab Bekasi, Kota Bogor,
Kab Sleman, Kab Serang, Kota Cirebon,
Provinsi DKI Jkt, Provinsi Jabar, Provinsi Jatim, Provinsi Jateng, Kota
Sby, Kota Cilegon, Kkab Pasuruan, Kota Cimahi, Kab Kudus, Kota
Smg, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kota Bdg, Kota Depok, Kota
Purwakarta, Kota Malang, Kab Kediri, Kab Sidoarjo
KUADRANISASI DAERAH SE-JAWA
11
Prov. Aceh
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Pidie
Kab. Simeulue
Kota Banda Aceh
Kota Sabang Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Subulussalam
Kab. Aceh Barat
(15,00)
(10,00)
(5,00)
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN
IV
Data Kabupaten/Kota Se-Provinsi Aceh
12
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN
IV
Data Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulsel
Prov Sulsel
Kab. Barru
Kab. Bone
Kab. Bulukumba
Kab. Enrekang
Kab. Gowa
Kab. Jeneponto Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab Pangkep
Kab. Pinrang
Kab. Kep Selayar
Kab Sidrap
Kab. Sinjai
Kab. Soppeng
Kab. Takalar
Kab. Tana Toraja
Kab. Wajo
Kota Pare-Pare
Kota Makassar
Kota Palopo
Kab. Luwu Timur
Kab. Toraja Utara
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00
13
Sulut
Minahasa; 8,97 ; 8,86
Bitung
Manado
Kep Talaud
11,94
Kotamobagu
Min Teng
Sulteng
Banggai Kep
Buol
Morowali
Palu
Sigi
Sulsel
Barru
Jeneponto; 10,75
Pinrang
Sinjai
Takalar
Pare pare
Makasar
Luwu Timur
Toraja Utara
Sultra
Buton Konawe
Kendari
Konawe Selatan
Buton Utara
(10,00)
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
- 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00
KUADRAN I
KUADRAN III
KUADRAN II
KUADRAN IV
Data Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sultra
14
14
UU 28/2002 Bangunan Gedung
PP 36/2005 Peraturan Pelaksanaan Bangunan Gedung
Permen PU 29/PRT/M/2006 Syarat Teknis Bangunan Gedung
1
3
4 Permen PU 05/PRT/M/2007 Pedoman Sertifikat Laik Fungsi
REGULASI DAERAH
2
15
15
Permen PUPR 02/PRT/M/2015 Bangunan Gedung Hijau
Permen PUPR 05/M/2016 Ijin Mendirikan Bangunan
Perda DKI 7/2010 Bangunan Gedung
1
2
3
4 Pergub 38/2012 Bangunan Hijau
REGULASI
16
16
**Gedung baru sdg tahap perencanaan sementara gedung eksisting adalah gedung sdg tahap konstruksi dan atau sudah tahap pemanfaatan
BANGUNAN HIJAU
Bangunan gedung yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya
Efisien sejak perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, pemeliharaan,hingga de-konstruksi
Bangunan gedung terdiri dari bangunan gedung baru dan gedung eksisting
17
17
KOMITMEN REDUKSI GHG
PPRK
Energi/Air/GHG
NDC
29%
41%
RAN GRK
RAD GRK
RAN API
Visi
30:30
NASIONAL DAERAH
18
18
SOSIALISASI
PENGETAHUAN
BUDGET
Kualitas Kesehatan
Kualitas Lingkungan
Manfaat Ekonomi
Produktivitas
Nilai Pasar Tinggi
Industri Baru
19
19
LOKUS PERHATIAN
Hunian/Rusun > 50.000 M2
Kantor/Kg usaha > 50.000 M2
Kg usaha/perdagangan > 50.000 M2
Gedung multi kg > 50.000 M2
Hotel > 20.000 M2
Gedung sosbud > 20.000 M2
Gedung pendidikan > 10.000 M2
20
20
SYARAT TEKNIS BANGUNAN HIJAU
BARU
Efisiensi Air
Efisiensi Energi 1
2 Pengelolaan Lahan
dan Limbah
Kualitas Udara Indoor
3
4
Pelaksanaan Kg Konstruksi 5
21
21
SYARAT TEKNIS BANGUNAN HIJAU
EKSISTING
KE Air
KE Energi 1
2 Manajemen Pemeliharaan
Kualitas Udara Indoor & Termal
3
4
22
22
PP No 24/2019
Pemberian Insentif dan Kemudahan
Investasi di Daerah
Pemda dpt memberikan insentif dan/atau kemudahan investasi kd masy atau investor
Berdasarkan prinsip kepastian hukum, kesetaraan, transparansi, akuntabilitas dan efektif efisien
Kriteria: kontribusi peningkatan pendapatan masyarakat, menyerap naker, SD lokal, PDRB, berwawasan LH, industri pionir, UMKM, beriontasi ekspor
23
23
Pengurangan, keringanan, pembebasan pajak daerah (PBB/BPHTB)
Pengurangan, keringanan, pembebasan retribusi daerah
Pemberian bantuan modal kepada UMKM dan koperasi
Bantuan riset pengembangan UMKM dan koperasi
Bantuan fasilitas pelatihan vokasi UMKM
Bunga pinjaman rendah
Berbagai Jenis Insentif
24
24
Penyediaan datinfo peluang investasi
Penyediaan sarana dan prasarana
Fasilitasi penyediaan lahan/lokasi
Bantuan teknis
Penyederhanaan dan percepatan pemberian perijinan satu pintu (IMB/SLF)
Kemudahan langsung konstruksi
Berbagai Jenis Kemudahan
Kemudahan di kawasan strategis Kenyamanan investasi di daerah
25
25
Harga Properti Hijau Lebih Mahal
Bantuan dana pembayaran konsultan
Law enforcement
REKOMENDASI INDUSTRI
26
26
BERBAGAI SIMULASI
BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI
27
Usulan Mekanisme Dana Bergulir
Efisiensi Energi
Lembaga Pengelola Dana
Bergulir (BUMD)
Proyek Efisiensi Energi
Komite Efisiensi Energi
PEMDA DKI
Bank Pelaksana
(Bank DKI Jkt)
Dana & Pengawasan
Pinjaman (7-9% per tahun)
Reporting / Capacity
Building
Monev
Pengembalian
Monev
28
INSENTIF PBB **UU Nomor 28/2009 ttg PDRD
•Dasar PBB adalah NJOP
•Penetapan NJOP oleh Kepala Daerah
Pasal 79 Tarif PBB
paling tinggi 0,3%
Pasal 80
Besaran pokok PBB : tarif x
NJOP – NJOP TKP
Pasal 81
POTENSI INSENTIF
via tariff optimal dan minimal
29
INSENTIF BPHTB **UU Nomor 28/2009 ttg PDRD
•Obyek BPHTB adalah perolehan hak
•Dasar nya NPOP
Pasal 85 Tarif BPHTB
paling tinggi 5%
Pasal 88
Besaran pokok PBB : tarif x
NPOP – NPOP TKP
Pasal 81
POTENSI INSENTIF
via tariff optimal dan minimal
30
30
Terima Kasih
K E M E N T E R I A N K E U A N G A N