Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
4.1. Desain KegiatanKegiatan ini tidak hanya menyediakan platform untuk dialog multistakeholder di tingkat daerah untuk merumuskan kebijakan dan tindakan yang tepat. Ini juga mengambil pendekatan global melalui analisis tren industri dan menawarkan perspektif yang unik bagi pengambil keputusan di Kepariwisataan, dan pemerintah tentang masalah-masalah penting yang harus ditangani untuk memastikan daya saing travel & tourism jangka panjang. Penilitian ini mengacu pada kerangka pikir seperti di dalam gambar 4.1. Dalam gambar tersebut memberikan arah dan sistematika penyusunan Indeks Pariwisata Indonesia yang sesuai dengan arahan dari Team Teknis dan Kerangka Acuan Kerja.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-1
BAB IV. PENENTUAN IPI
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.1. Desain Kegiatan
4.2. Penentuan Lokasi Survei SekunderLokasi survei dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu : Lokasi survei Data sekunder dan lokasi survei bagian yaitu : Lokasi survei Data sekunder dan lokasi survei data primer. Lokasi survei data sekunder adalah seluruh 34 provinsi di Indonesia dan 514 Kabupaten/Kota. Adapun secara rinci nama provinsi dan jumlah kabupaten dan Kota setiap Provinsi sebagai berikut :
Tabel 4.1. Lokasi Survei Data Sekunder
No Provinsi Jlh Kab/Kota Jumlah Kec. Jumlah Desa
1 Aceh (NAD) 23 289 64972 Bali 9 57 7163 Banten 8 155 15514 Bengkulu 10 128 15135 DI Yogyakarta 5 78 4386 DKI Jakarta 6 44 2677 Gorontalo 6 77 7298 Jambi 11 141 15629 Jawa Barat 27 627 5957
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-2
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi Jlh Kab/Kota Jumlah Kec. Jumlah Desa
10 Jawa Tengah 35 573 855911 Jawa Timur 38 666 850112 Kalimantan Barat 14 174 213013 Kalimantan Selatan 13 153 200814 Kalimantan Tengah 14 136 157115 Kalimantan Timur 10 103 103816 Kalimantan Utara 5 53 48217 Kepulauan Bangka Belitung 7 47 39118 Kepulauan Riau 7 70 41619 Lampung 15 228 264020 Maluku 11 118 123321 Maluku Utara 10 115 118022 Nusa Tenggara Barat (NTB) 10 116 113723 Nusa Tenggara Timur (NTT) 22 309 335324 Papua 29 560 552125 Papua Barat 13 218 183726 Riau 12 166 185927 Sulawesi Barat 6 69 64828 Sulawesi Selatan 24 307 304729 Sulawesi Tengah 13 175 201730 Sulawesi Tenggara 17 219 229231 Sulawesi Utara 15 171 183932 Sumatera Barat 19 179 115833 Sumatera Selatan 17 236 323934 Sumatera Utara 33 444 6110
Jumlah 514 7201 83436
Tabel 4.2. Variabel dan Pembobotan Lokasi Survei Primer
No Pilar Variabel Sub Variabel Jenis DataNilai
Bobot
1 Atraksi Jenis Wisata
Wisata Alam Wisata
Religi/Budaya Wisata Buatan Wisata Kuliner
Sebaran Nilai
1 – 5
2 Amenitas
Jumlah Hotel
• Hotel Kelas 1• Hotel Kelas 2• Hotel Kelas 3• Hotel Kelas 4• Hotel Kelas 5
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah PenginapanSebaran
Niali1 – 5
Jumlah Kriminalitas Sebaran 1 – 5
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-3
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Pilar Variabel Sub Variabel Jenis DataNilai
Bobot
Nilai
Jumlah RestoranSebaran
Nilai1 – 5
Jumlah Bank/Lembaga Keuangan
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah Biro Perjalanan
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah SPBUSebaran
Nilai1 – 5
Jumlah Sarana Kesehatan
• Rumah sakit Kota/Kab
• Puskesmas
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah Pub/Diskotik/Karaoke
Sebaran Nilai
1 – 5
Ketersediaan Kantor Polisi
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan Sistem Peringatan Dini Bencana
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan PasarAda/Tidak
Ada0 – 1
Ketersediaan Mini Market
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Penanggulangan Bencana
• Jumlah Pemadam Kebakaran
• Keberadaan Pendeteksi Peringatan Dini Bencana
• Keberadaan BPBD
• Keberadaan Tim SAR
Ada/Tidak Ada
0 - 1
3 Aksesbilitas Jumlah Bandara • Bandara Internasional
• Bandara Kelas 1
• Bandara Kelas 2
• Bandara Kelas 3
Sebaran Nilai
1 – 5
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-4
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Pilar Variabel Sub Variabel Jenis DataNilai
Bobot
Jumlah Terminal• Tipe A• Tipe B• Tipe C
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah Stasiun Kereta Api
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah Pelabuhan• Pelabuhan• Pelabuhan
Penyeberangan
Sebaran Nilai
1 – 5
Ketersediaan Informasi Pariwisata (ICT)
• Status Dinas Pariwisata
• Situs Dinas Pariwisata
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Presentase Kondisi Jalan Baik
Sebaran Nilai
1 – 5
Jumlah Sarana Telekomunikasi
Sebaran Nilai
1 – 5
4 Tata Kelola Kelembagaan Pengelola Obyek Pariwisata
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan SMA/MA/SMK
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan Akademi/Perguruan Tinggi
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan Lembaga Sertifikasi
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Ketersediaan Pengolahan Limbah
Ada/Tidak Ada
0 – 1
Selanjutnya variabel – variabel tersebut diatas dimasukkan kedalam system untuk dilakukan pembobotan. Berikut adalah tahapan – tahapan input data melalui system yang telah dibuat.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-5
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.2. Interface Input Data Lokasi SurveiPada halaman ini subjek menginputkan keterangan wilayah survei dengan memilih opsi yang telah ada didalam system.
Gambar 4.3. Interface Input Data Variabel Atraksi
Pada halaman ini subjek menginputkan data jumlah obyek wisata sesuai dengan data sekunder yang didapat dari Kabupaten/Kota Dalam Angka dengan cara mencentang opsi sesuai dengan jumlah data.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-6
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.4. Interface Input Data Variabel Amenitas
Pada halaman ini subjek menginputkan data terkait amenitas sesuai dengan data sekunder yang didapat dari Kabupaten/Kota Dalam Angka dengan cara mencentang opsi sesuai dengan jumlah data.
Gambar 4.5. Interface Input Data Variabel Aksesbilitas
Pada halaman ini subjek menginputkan data terkait aksesbilitas sesuai dengan data sekunder yang didapat dari Kabupaten/Kota Dalam Angka dengan cara mencentang opsi sesuai dengan jumlah data.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-7
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.6. Interface Input Data Variabel Tata Kelola
Pada halaman ini subjek menginputkan data terkait tata kelola sesuai dengan data sekunder yang didapat dari Kabupaten/Kota Dalam Angka dengan cara mencentang opsi sesuai dengan jumlah data.
Gambar 4.7. Interface Input Data Keterangan
Pada halaman ini subjek menginputkan keterangan – keterangan tambahan yang dapat dimasukkan terkait dengan atraksi, amenitas, aksesbilitas dan tata kelola.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-8
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Dari hasil input dalam kedalam system didapatkan peringkat Kabupaten/Kota 100 besar. Berikut ini adalah urutan Kabuapten/Kota 100 besar hasil pembobotan oleh system.
4.3. Penentuan Lokasi Survei PrimerLokasi Survei data Primer adalah data sekunder yang telah diolah ditentukan bobot untuk masing-masing item pertanyaan. Bobot tersebut digunakan untuk menghitung skor TCI (composite) pada masing-masing Kabupaten/Kota. 100 skore tertinggi dari 514 kabupaten/Kota yang ada akan ditentukan sebagai lokasi survei data primer.
Pengumpulan data primer pada intinya merupakan verifikasi dan penajaman dari data sekunder yang telah dikumpulan serta melakukan survei per Kabupaten/Kota dengan melakukan wawancara langsung dengan stakeholder terkait persepsi masing-masing daerah sampel primer. Pengukuran indeks persepsi yang akan dilakukan terhadap 100 daerah dengan skor tertinggi berdasarkan hasil pengukuran indeks daya saing pariwisata. Survei persepsi yang menggunakan model wawancara tatap muka ini bertujuan memboboti hasil pengukuran indeks daya saing dengan memasukkan penilaian masyarakat terkait pembangunan pariwisata di daerah masing-masing.
Penentuan lokasi data primer dilakukan dengan memadupadankan Kabupaten/Kota Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2016 dan Kabupaten/Kota Hasil Analisis Data Sekunder Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2018. Berikut ini adalah kerangka berpikir penentuan lokasi survei data primer.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-9
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.8. Dasar Penentuan Kabupaten/Kota Lokasi Survei Primer
Dapat dilihat dari bagan diatas bahwa wilayah dari Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2016 terdiri dari 20 Kabupaten/Kota dan wilayah dari Hasil Analisis Data Sekunder Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2018 terdiri dari 100 Kabupaten/Kota. Untuk lebih jelas mengenai Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel – tabel berikut.
Tabel 4.3. Kabupaten/Kota Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016 (Indeks Daya Saing)Kab/Kota Skor Peringkat
Kota Denpasar 3,94 1
Sleman 3,90 2
Kota Surabaya 3,87 3
Kota Batam 3,84 4
Badung 3,66 5
Kota Semarang 3,64 6
Kota Bandung 3,34 7
Bogor 3,30 8
Banyuwangi 3,26 9
Bantul 3,25 10
Kota Makassar 3,07 11
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-10
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gianyar 3,06 12
Kota Batu 3,04 13
Sukabumi 3,03 14
Kota Yogyakarta 3,03 15
Kota Padang 3,02 16
Kebumen 3,02 17
Kota Surakarta 3,01 18
Kota Palembang 2,99 19
Belitung 2,97 20
Sumber : Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016
Tabel 4.4. Kabupaten/Kota Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016(Aspek Lingkungan Pedukung Bisnis)
Kab/Kota Skor Peringkat
Kota Denpasar 3,71 1
Sleman 3,42 2
Kota Semarang 3,26 3
Kota Surabaya 3,21 4
Bantul 3,19 5
Kota Medan 3,16 6
Kota Batam 3,04 7
Kota Surakarta 3,02 8
Kota Bekasi 3,02 9
Kota Padang 2,95 10
Kota Palembang 2,88 11
Kota Malang 2,88 12
Klungkung 2,86 13
Gianyar 2,85 14
Banyumas 2,85 15
Tangerang 2,82 16
Klaten 2,76 17
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-11
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Kab/Kota Skor Peringkat
Kota Tangerang 2,74 18
Bekasi 2,74 19
Bangli 2,72 20
Sumber : Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016
Tabel 4.5. Kabupaten/Kota Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016(Aspek Tata Kelola Pariwisata)
Kab/Kota Skor Peringkat
Kota Surakarta 3,99 1
Kota Denpasar 3,79 2
Badung 3,68 3
Kota Makassar 3,59 4
Kota Yogyakarta 3,54 5
Kota Bukittinggi 3,42 6
Kota Batam 3,34 7
Gianyar 3,33 8
Kota Palembang 3,31 9
Kota Bogor 3,29 10
Kota Semarang 3,19 11
Kota Surabaya 3,17 12
Sleman 3,14 13
Kota Pangkal Pinang 3,14 14
Kota Batu 3,06 15
Kota Sabang 2,98 16
Klungkung 2,97 17
Klaten 2,97 18
Sumenep 2,91 19
Banyuwangi 2,91 20
Sumber : Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-12
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Tabel 4.6. Kabupaten/Kota Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016(Aspek Infrastruktur Pendukung Pariwisata)
Kab/Kota Skor Peringkat
Kota Makassar 4,39 1
Kota Denpasar 4,12 2
Kota Bandung 4,12 3
Kota Surabaya 3,89 4
Kota Palembang 3,75 5
Kota Yogyakarta 3,28 6
Kota Semarang 3,27 7
Kota Medan 3,27 8
Sleman 3,24 9
Kota Surakarta 2,94 10
Kota Balikpapan 2,93 11
Kota Batam 2,84 12
Kota Bandar Lampung 2,84 13
Kota Ambon 2,84 14
Kota Pekanbaru 2,84 15
Belitung 2,83 16
Kota Palu 2,82 17
Kota Tanjung Pinang 2,75 18
Kota Kupang 2,6 19
Banyuwangi 2,58 20
Sumber : Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016
Tabel 4.7. Kabupaten/Kota Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016(Aspek Potensi Jumlah Wisata)
Kab/Kota Skor Peringkat
Sukabumi 3,79 1
Badung 3,45 2
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-13
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Bogor 3,39 3
Wakatobi 3,29 4
Raja Ampat 3,25 5
Lombok Utara 3,19 6
Kota Batam 3,17 7
Bintan 3,12 8
Kep. Mentawai 3,02 9
Banyuwangi 3,00 10
Kepulauan Selayar 2,98 11
Kota Balikpapan 2,94 12
Pangandaran 2,94 13
Pasaman Barat 2,88 14
Sleman 2,84 15
Kepulauan Anambas 2,84 16
Buleleng 2,82 17
Donggala 2,80 18
Garut 2,78 19
Kota Batu 2,76 20
Sumber : Hasil Pengukuran IPI Tahun 2016
Tabel 4.8. Urutan 100 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Analisis Data Sekunder
Indeks Kota Nilai
Total
AspekAtraks
iAmenita
sAksesbilita
sTata
Kelola1 Kota Jakarta Selatan 1,50 1,00 2,00 2,00 1,00
2 Kabupaten Badung 1,44 1,00 2,33 1,69 0,75
3 Kota Jakarta Pusat 1,44 1,00 1,81 1,94 1,00
4 Kota Jakarta Timur 1,42 1,00 1,62 2,06 1,00
5 Kabupaten Kota Baru 1,39 1,25 1,08 2,50 0,75
6 Kota Banjarmasin 1,39 1,00 1,40 2,40 0,75
7 Kota Medan 1,38 1,00 1,84 1,69 1,00
8 Kota Jakarta Barat 1,38 1,00 1,71 1,81 1,00
9 Kota Bandung 1,38 1,00 1,58 1,93 1,00
10 Kabupaten Wakatobi 1,37 2,50 0,95 1,53 0,50
11 Kota Jakarta Utara 1,37 1,00 1,71 1,75 1,00
12 Kabupaten Berau 1,37 1,25 1,05 2,42 0,75
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-14
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota Nilai
Total
AspekAtraks
iAmenita
sAksesbilita
sTata
Kelola13 Kota Palembang 1,35 1,00 1,52 2,14 0,75
14 Kota Surabaya 1,33 1,00 1,83 1,50 1,00
15 Kabupaten Tanah Datar 1,33 2,25 0,95 1,36 0,75
16 Kabupaten Hulu Sungai Selatan 1,32 1,75 1,00 1,78 0,75
17 Kabupaten Tanah Bumbu 1,31 1,00 1,00 2,50 0,75
18 Kabupaten Jepara 1,30 2,00 1,00 1,44 0,75
19 Kabupaten Buton 1,29 1,75 1,05 1,86 0,50
20 Kota Balikpapan 1,29 1,00 1,37 1,79 1,00
21 Kota Payakumbuh 1,28 2,00 0,90 1,57 0,67
22 Kota Denpasar 1,28 1,00 1,43 1,69 1,00
23 Kabupaten Majene 1,28 1,50 1,22 1,64 0,75
24 Kabupaten Barito Kuala 1,26 1,00 1,00 2,56 0,50
25 Kabupaten Maluku Tengah 1,26 1,50 1,00 1,79 0,75
26 Kabupaten Banjar 1,26 1,00 1,08 2,20 0,75
27 Kota Batam 1,26 1,00 1,40 1,88 0,75
28 Kota Yogyakarta 1,25 1,00 1,57 1,44 1,00
29 Kabupaten Lingga 1,25 2,00 0,85 1,40 0,75
30 Kota Bandar Lampung 1,25 1,00 1,38 1,86 0,75
31 Kota Samarinda 1,24 1,00 1,19 1,79 1,00
32 Kabupaten Kepulauan Talaud 1,24 1,00 0,95 2,00 1,00
33 Kabupaten Raja Ampat 1,24 1,50 0,95 2,00 0,50
34 Kota Pekanbaru 1,23 1,00 1,50 1,69 0,75
35 Kota Padang 1,23 1,25 1,20 1,71 0,75
36 Kabupaten Bolaang Mongondow 1,23 1,00 1,00 1,91 1,00
37 Kabupaten Bogor 1,22 1,00 1,22 1,64 1,00
38 Kabupaten Kutai Kartanegara 1,22 1,00 0,90 2,21 0,75
39 Kabupaten Samosir 1,21 1,00 1,00 1,86 1,00
40 Kota Tanjung Pinang 1,21 1,00 1,10 2,00 0,75
41 Kota Manado 1,21 1,00 1,10 1,75 1,00
42 Kabupaten Minahasa Utara 1,21 1,00 1,00 1,85 1,00
43 Kota Bekasi 1,21 1,00 1,11 1,71 1,00
44 Kota Bitung 1,20 1,00 1,00 1,82 1,00
45 Kabupaten Jayapura 1,20 1,00 1,00 1,82 1,00
46 Kota Banjar Baru 1,20 1,00 1,06 2,00 0,75
47 Kota Bengkulu 1,20 1,00 1,05 2,00 0,75
48 Kabupaten Tanjung Jabung Timur 1,20 1,00 1,00 1,79 1,00
49 Kabupaten Gowa 1,19 1,00 0,93 2,10 0,75
50 Kabupaten Muara Enim 1,19 1,00 1,10 1,93 0,75
51 Kota Tidore Kepulauan 1,19 1,00 1,00 2,00 0,75
52 Kabupaten Minahasa 1,19 1,00 1,00 1,75 1,00
53 Kabupaten Barito Utara 1,19 1,00 1,00 1,75 1,00
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-15
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota Nilai
Total
AspekAtraks
iAmenita
sAksesbilita
sTata
Kelola54 Kabupaten Tabalong 1,19 1,00 1,00 2,00 0,75
55 Kabupaten Tanah Laut 1,19 1,00 1,00 2,00 0,75
56 Kota Jayapura 1,19 1,00 1,00 1,75 1,00
57 Kabupaten Ketapang 1,19 1,00 1,07 1,93 0,75
58 Kabupaten Buleleng 1,19 1,00 1,10 1,90 0,75
59 Kabupaten Ogan Komering Ilir 1,18 1,00 1,05 1,93 0,75
60 Kota Banda Aceh 1,18 1,00 1,06 1,91 0,75
61 Kabupaten Indramayu 1,18 1,00 1,00 1,71 1,00
62 Kabupaten Batang Hari 1,18 1,00 1,00 1,71 1,00
63 Kabupaten Hulu Sungai Tengah 1,18 1,50 1,00 1,71 0,50
64 Kota Sorong 1,18 1,00 1,00 1,70 1,00
65 Kabupaten Sambas 1,18 1,00 1,08 1,87 0,75
66 Kabupaten Sorong 1,17 1,00 0,78 1,90 1,00
67 Kota Bogor 1,17 1,00 1,00 1,67 1,00
68 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 1,17 1,00 1,00 1,67 1,00
69 Kabupaten Aceh Tengah 1,17 1,00 1,25 1,67 0,75
70 Kota Langsa 1,17 1,00 1,25 1,67 0,75
71 Kabupaten Solok 1,16 1,50 0,90 1,50 0,75
72 Kabupaten Trenggalek 1,16 1,75 1,00 1,40 0,50
73 Kabupaten Sarolangun 1,16 1,00 1,00 1,64 1,00
74 Kabupaten Bangli 1,16 1,00 0,95 1,94 0,75
75 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 1,16 1,00 1,00 1,64 1,00
76 Kabupaten Kepulauan Sangihe 1,16 1,00 1,00 1,64 1,00
77 Kota Kotamobagu 1,16 1,00 1,00 1,64 1,00
78 Kabupaten Kutai Timur 1,16 1,00 0,95 1,93 0,75
79 Kabupaten Garut 1,16 1,00 1,06 1,57 1,00
80 Kota Depok 1,16 1,00 1,06 1,57 1,00
81 Kabupaten Lombok Barat 1,15 1,00 1,05 2,07 0,50
82 Kabupaten Bengkayang 1,15 1,00 1,00 1,87 0,75
83 Kabupaten Pandeglang 1,15 1,33 1,10 1,44 0,75
84 Kabupaten Bungo 1,15 1,00 1,00 1,62 1,00
85 Kota Jambi 1,15 1,00 1,00 1,62 1,00
86 Kabupaten Kapuas 1,15 1,00 1,00 1,62 1,00
87 Kabupaten Bandung 1,15 1,00 1,12 1,73 0,75
88 Kabupaten Minahasa Selatan 1,15 1,00 1,00 1,60 1,00
89 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 1,15 1,00 1,00 1,58 1,00
90 Kabupaten Tapin 1,15 1,00 1,00 1,83 0,75
91 Kabupaten Karawang 1,14 1,00 1,11 1,71 0,75
92 Kabupaten Labuhan Batu 1,14 1,00 1,11 1,71 0,75
93 Kabupaten Tulungagung 1,14 1,75 1,06 1,10 0,67
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-16
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota Nilai
Total
AspekAtraks
iAmenita
sAksesbilita
sTata
Kelola94 Kabupaten Bone 1,14 1,00 1,05 1,77 0,75
95 Kabupaten Muaro Jambi 1,14 1,00 1,00 1,57 1,00
96 Kota Gorontalo 1,14 1,00 1,00 1,82 0,75
97 Kota Binjai 1,14 1,00 1,05 1,77 0,75
98 Kabupaten Karimun 1,14 1,00 1,00 1,81 0,75
99 Kabupaten Bantul 1,14 1,25 1,00 1,56 0,75
100 Kabupaten Sleman 1,14 1,00 1,24 1,56 0,75Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Setelah menelaah Kabupaten/Kota berdasarkan Hasil Pengukuran Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2016 dan Hasil Analisis Data Sekunder Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2018, maka didapat Kabupaten/Kota yang menjadi fokus pelaksanaan survei primer berdasarkan prioritas nya yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Lokasi Survei Primer
No Provinsi No Kabupaten/KotaLokasi Prioritas
P1 P2 P31 NAD 1 Kota Banda Aceh 1
2 Kota Langsa 13 Kabupaten Aceh Tengah 1
2 Sumatera Utara 4 Kota Medan 15 Kabupaten Langkat 16 Kabupaten Samosir 17 Kabupaten Simalungun 1
3 Riau 8 Kota Pekanbaru 19 Kabupaten Bengkalis 1
4 Kepulauan Riau 10 Kota Tanjung Pinang 111 Kota Batam 112 Kabupaten Karimun 1
5 Sumatera Barat 13 Kota Padang 114 Kabupaten Tanah Datar 115 Kabupaten Solok 1
6 Jambi 16 Kabupaten Tanjung Jabung Timur 17 Sumatera Selatan 17 Kota Palembang 1
18 Kabupaten Ogan Komering Ilir 119 Kabupaten Lahat 1
8 Bangka Belitung 20 Kabupaten Belitung 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-17
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/KotaLokasi Prioritas
P1 P2 P39 Bengkulu 21 Kota Bengkulu 1
10 Lampung 22 Kota Bandar Lampung 123 Kabupaten Lampung Barat 124 Kabupaten Lampung Selatan 1
11 Banten 25 Kabupaten Pandeglang 112 DKI Jakarta 26 Kota Jakarta Utara 1
27 Kota Jakarta Selatan 128 Kota Jakarta Barat 129 Kota Jakarta Timur 130 Kota Jakarta Pusat 131 Kabupaten Kepulauan Seribu 1
13 Jawa Barat 32 Kota Bandung 133 Kabupaten Bandung 134 Kabupaten Garut 135 Kabupaten Bogor 136 Kota Bogor 137 Kabupaten Sukabumi 1
14 Jawa Tengah 38 Kota Semarang 139 Kota Surakarta 140 Kabupaten Jepara 141 Kabupaten Magelang 142 Kabupaten Kebumen 1
15 DI Yogyakarta 43 Kota Yogyakarta 144 Kabupaten Bantul 145 Kabupaten Sleman 146 Kabupaten Gunung Kidul 1
16 Jawa Timur 47 Kota Surabaya 148 Kabupaten Tulungagung 149 Kabupaten Probolinggo 150 Kabupaten Banyuwangi 151 Kabupaten Malang 152 Kota Batu 1
17 Bali 53 Kota Denpasar 154 Kabupaten Badung 155 Kabupaten Gianyar 156 Kabupaten Bangli 1
18 Nusa Tenggara Barat 57 Kota Mataram 1
58 Kabupaten Lombok Barat 159 Kabupaten Lombok Timur 160 Kabupaten Lombok Utara 1
19 Nusa Tenggara Timur 61 Kabupaten Manggarai Barat 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-18
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/KotaLokasi Prioritas
P1 P2 P362 Kabupaten Sumba Barat 163 Kabupaten Sumba Timur 1
20 Kalimantan Barat 64 Kabupaten Ketapang 165 Kabupaten Sambas 166 Kabupaten Bengkayang 1
21 Kalimantan Tengah 67 Kabupaten Barito Selatan 168 Kabupaten Barito Utara 1
22 Kalimantan Selatan 69 Kota Banjarmasin 170 Kabupaten Kota Baru 172 Kabupaten Tanah Bumbu 171 Kabupaten Hulu Sungai Selatan 173 Kabupaten Barito Kuala 1
23 Kalimantan Timur 74 Kota Samarinda 175 Kota Balikpapan 176 Kabupaten Berau 177 Kabupaten Kutai Kartanegara 178 Kabupaten Kutai Timur 1
24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara 79 Kota Manado 1
80 Kabupaten Minahasa Utara 181 Kabupaten Bolaang Mongondow 182 Kota Bitung 1
26 Gorontalo 83 Kota Gorontalo 127 Sulawesi Tengah 84 Kota Palu 128 Sulawesi Tenggara 85 Kabupaten Wakatobi 1
86 Kabupaten Buton 129 Sulawesi Selatan 87 Kota Makassar 1
88 Kabupaten Gowa 189 Kabupaten Bone 1
30 Sulawesi Barat 90 Kabupaten Majene 191 Kabupaten Mamuju 1
31 Maluku 92 Kota Ambon 193 Kabupaten Maluku Tengah 1
32 Maluku Utara 94 Kota Tidore Kepulauan 195 Kabupaten Pulau Morotai 1
33 Papua 96 Kota Jayapura 197 Kabupaten Jayapura 1
34 Papua Barat 98 Kabupaten Raja Ampat 199 Kabupaten Sorong 1
100 Kota Sorong 1
Jumlah12 55 33
100
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-19
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
4.4. Persiapan Pelaksanaan Survei Primer
4.4.1. Penyiapan Instrumen Survei
Analisa data survei sangat tergantung pada bagaimana kerangka pendekatan
penelitian dirancang serta apakah data akan dianalisa secara kualitatif atau
kuantitatif. Instrumen survei kegiatan ini dengan menggunakan instumen yang
mengadopsi dari pendekatan yang digunakan WEF 2017, yaitu Travel and
Tourism Competitiveness Index (TTCI) dan Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun
2016 serta Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2018. Berikut ini adalah dasar
penentuan variabel yang digunakan dalam instrumen survei Indeks Pariwisata
Indonesia (IPI) Tahun 2018.
Tabel 4.10. Variabel Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)No Pilar Indikator
p11Environmental and Sustainability
Persentase desa di kab/kota i dengan tidak ada permukiman kumuh
p12Persentase desa di kab/kota i dengan TIDAK ADA kejadian pencemaran air
p13Persentase desa di kab/kota i dengan TIDAK ADA kejadian pencemaran tanah
p14Persentase desa di kab/kota i dengan TIDAK ADA kejadian pencemaran udara
p21Health Services Persentase desa yang memiliki rumah sakit, rs bersalin,
dan/atau puskesmas rawat inap di kab/kota i
p22Persentase desa yang memiliki puskesmas, puskesmas pembantu, poliklinik, dan/atau praktek dokter di kab/kota i
p23dummy desa yang tidak memiliki semua jenis KLB di kab/kota i
p31 Human Resources and labour market
Persentase desa di kab/kota I dengan sumber penghasilan utama dari perdagangan, rumah makan, dan jasa
p32Persentase desa yang memiliki SMA/MA/SMK negeri di kab/kota I
p33Persentase desa yang memiliki Akademi/PT negeri di kab/kota I
p34 Persentase desa yang memiliki setidaknya 1 lembaga
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-20
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Pilar Indikator
pendidikan bahasa asing di kab/kota i
p35 % Penduduk tidak menganggur
p41ICT readiness Persentase desa yang memiliki sinyal seluler kuat di
kab/kota i
p42 Persentase desa yang memiliki warnet di kab/kota i
p43 Persentase desa yang memiliki BTS
p51Natural & Cultural Resources
Persentase desa di kab/kota I yang memiliki danau untuk pariwisata
p52 Jumlah destinasi wisata kab/kota i
p53 Situs bangunan bersejarah
p54 Desa Wisata
p55 Jenis Wisata
p61Safety and security Persentase desa di kab/kota i dengan TIDAK ADA kejadian
bencana (salah satu dari seluruhnya)*
p62Persentase desa di kab/kota i yang memiliki sistem peringatan dini bencana
p63Persentase desa yang TIDAK ADA perkelahian massal di kab/kota i
p64Persentase desa yang TIDAK ADA kejahatan pencurian di kab/kota i
p65Persentase desa yang TIDAK ADA kejahatan perkosaan dan pembunuhan di kab/kota i
p71 Persentase desa yang memiliki RPTRA di kab/kota i
p72Persentase desa yang memiliki Pub/Diskotik/Karaoke di kab/kota i
p73Persentase desa yang memiliki sarana sepakbola di kab/kota i
p74 Jumlah industri mikro kecil di kab/kota i
p75 Jumlah pasar permanen di kab/kota i
p76 Jumlah pasar semi permanen di kab/kota i
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-21
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Pilar Indikator
p77 Jumlah mini market di kab/kota i
p78 Jumlah toko kelontong di kab/kota i
p79 Jumlah restoran di kab/kota i
p710 Jumlah hotel di kab/kota i
p711 Jumlah penginapan di kab/kota i
p712 jumlah bank pemerintah+bank swasta
p713 spbu
p81Transport Infrastructure
Persentase desa di kab/kota i yang memiliki penerangan pada jalan utama
p82Persentase desa yangmemiliki akses jalan aspal/beton di kab/kota i
p83 Persentase desa yang DAPAT DILALUI SEPANJANG TAHUN
p84 Keberadaan Terminal
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-22
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Tabel 4.11. Dasar Penentuan Variabel Instrumen Survei
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
IPI-2016 1 Keberadaan Kebijakan yang Menjamin Hak Penguasaan Aset Lokal
Ada/Tidak Ada, peraturan per-UU-an yang menjamin hak penguasaan aset lokal Primer
IPI-2016 2 Jumlah Investasi Asing yang Masuk (PMA) dalam lima Tahun Rp investasi PMA 5 tahun terakhir Sekunder
% jumlah investasi PMA 5 tahun terakhir Olahan
IPI-2016 3 Keberadaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Ada/Tidak Ada, RTRW, RDTR, dan zoning regulation lokasi destinasi pariwisata Primer Sekunder
IPI-2016 4 Prosedur Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan Ada/Tidak Ada, Perda pengurusan IMB Primer Sekunder
Ada/Tidak Ada, SOP pengurusan IMB Primer Sekunder
Jumlah hari kerja pengurusan IMB Primer Sekunder
IPI-2016 5 Persentase pendapatan pajak hotel, restoran, hiburan Rp pajak hotel, restoran, hiburan, 3 tahun terakhir Sekunder
Rp PDRB pajak hotel, restoran, hiburan, 3 tahun terakhir Sekunder
Rp APBD, 3 tahun terakhir Sekunder
Jumlah penduduk Sekunder
Jumlah penduduk dewasa Sekunder
IPI-2016 6 Jenis Pajak dan Retribusi Daerah yang Ditarik Langsung dari Dunia Usaha di Luar Ketentuan UU Ada/Tidak Ada, Perda tentang Pajak dan Retribusi Daerah Primer Primer
Jenis Pajak dan Retribusi Daerah yang dipungut selain yang resmi di Perda Primer Primer
% pungutan pajak dan retribusi selain yang diwajibkan UU/Perda/peraturan lainnya Olahan
IPI-2016 7 Prosedur Pengurusan Izin Mendirikan Usaha Ada/Tidak Ada, Perda pengurusan Izin Mendirikan Usaha Primer Sekunder
Ada/Tidak Ada, SOP pengurusan Izin Mendirikan Usaha Primer Sekunder
Jumlah hari kerja pengurusan Izin Mendirikan Usaha Primer Sekunder
IPI-2016 8 Skala kejadian kriminalitas secara umum Jumlah kejadian kriminalitas umum Primer Sekunder
IPI-2016 9 Persentase keberadaan sistem peringatan dini Ada/Tidak Ada, sistem peringatan dini gempa bumi Primer Primer
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-23
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
IPI-2018 Ketersediaan sistem peringatan dini bencana Ada/Tidak Ada, sistem peringatan dini kebakaran Primer Primer
Ada/Tidak Ada, sistem peringatan dini tsunami Primer Primer
Ada/Tidak Ada, sistem sirine Primer Primer
IPI-2016 10 Skala aksi/program pelatihan tanggap bencana Berapa kali dilakukan aksi/program pelatihan tanggap bencana alam Primer Primer
Berapa kali dilakukan aksi/program pelatihan tanggap bencana bangunan gedung Primer Primer
IPI-2016 11 Rasio petugas keamanan (non-polisi) di semua wilayah kabupaten/kota Jumlah Hansip/PNS Sekunder Sekunder
Jumlah Satpam Sekunder SekunderJumlah petugas keamanan unsur rakyat (contoh pecalang di Bali) Sekunder Sekunder
Rasio petugas keamanan (non-polisi) Olahan
IPI-2016 12 Skala kejadian bencana alam Berapa kali terjadi bencana alam Primer Primer
IPI-2016 13 Skala kejadian konflik sosial Berapa kali terjadi konflik sosial Primer Primer
IPI-2016 14 Persentase keluarga pemilik jamban sendiri % keluarga/rumah tangga pemilik jamban sendiri Sekunder
IPI-2016 15 Persentase proporsi rumah tangga yang mempunyai akses air bersih
% keluarga/rumah tangga yang mempunyai akses air bersih sendiri Sekunder
IPI-2016 16 Persentase keluarga tidak membeli air minum % keluarga/rumah tangga yang membeli air minum Sekunder
IPI-2016 17 Skala KLB penyakit (diare, DB, campak, malaria, dll) Berapa kali kejadian KLB (diare, DB, campak, malaria, dll) dalam 1 tahun terakhir Sekunder
IPI-2016 18 Keberadaan aturan standar minimal pelayanan masyarakat di daerah Ada/Tidak Ada, SOP pelayanan administrasi kependudukan Primer
IPI-2016 19 Skala keberadaan rumah sakit Jumlah rumah sakit Sekunder
IPI-2018 Jumlah penduduk Sekunder
Rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 20 Skala keberadaan Puskesmas Jumlah puskesmas Sekunder
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-24
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
IPI-2018 Jumlah penduduk Sekunder
Rasio keberadaan puskesmas terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 21 Skala keberadaan poliklinik Jumlah poliklinik Sekunder
Jumlah penduduk Sekunder
Rasio poliklinik terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 22 Skala keberadaan praktek dokter Jumlah tempat praktek dokter Sekunder
Jumlah penduduk
Rasio tempat praktek dokter terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 23 Skala keberadaan dokter Jumlah dokter Sekunder
Jumlah penduduk Sekunder
Rasio keberadaan dokter terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 24 Skala ketersediaan tenaga kesehatan lain Jumlah tenaga kesehatan lain Sekunder
Jumlah penduduk
Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 25 Persentase penduduk tamat/sedang kejar paket Jumlah penduduk tamat SD/paket A Sekunder
Jumlah penduduk tamat SMP/paket B Sekunder
Jumlah penduduk tamat SMA/MA/SMK/paket C Sekunder
Jumlah Akademi/PT Sekunder
Jumlah penduduk (usia sekloah sekolah dan kuliah) Sekunder% penduduk tamat SD/SMP/SMA/MA/SMK/Paket/Akademi/PT terhadap jumlah penduduk Olahan
IPI-2016 26 Skala ketersediaan kursus keterampilan umum Jumlah lembaga kursus keterampilan umum Sekunder
Jumlah lembaga sertifikasi Sekunder
Jumlah penduduk (usia kerja)
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-25
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
Skala ketersediaan kursus keterampilan umum dan lembaga sertifikasi Olahan
IPI-2016 27 Persentase penduduk bidang jasa (pariwisata) % penduduk usia kerja bekerja di bidang jasa (pariwisata) Sekunder
Ada/Tidak Ada, Lembaga Pengelola obyek wisata Sekunder
% penduduk usia kerja bekerja di bidang jasa (pariwisata)
IPI-2016 28 Jumlah tenaga kerja keseluruhan Jumlah tenaga kerja (penduduk usia kerja) Sekunder
IPI-2016 29 Jumlah SMK Pariwisata Jumlah SMK Bidang Pariwisata Sekunder
IPI-2016 30 Skala ketersediaan PJTKI di kabupaten/kota Jumlah PJTKI Sekunder
Jumlah penduduk usia kerja Sekunder
Skala ketersediaan PJTKI terhadap jumlah penduduk usia kerja
IPI-2016 31 Adanya mekanisme kontrak tenaga kerja Ada/Tidak Ada, kontrak kerja
IPI-2016 32 Persentase tenaga kerja perempuan Jumlah tenaga kerja perempuan
Jumlah tenaga kerja
% jumlah tenaga kerja perempuan Olahan
IPI-2016 33 Rasio output PDRB sektor pariwisata tenaga kerja pariwisata Rp PDRB sektor pariwisata Sekunder
Rp PDRB sektor tenaga kerja parisiwata Sekunder
Rp PDRB total (agregat) Sekunder
Rasio PDRB sektor pariwisata Olahan
Rasio PDRB sektor tenaga kerja pariwisata Olahan
IPI-2016 34 Persentase jumlah pengakses internet % jumlah pengakses internet Olahan
IPI-2016 35 Persentase pengguna ponsel % jumlah pengguna ponsel Olahan
IPI-2016 36 Persentase cakupan area BTS % area menerima sinyal BTS Olahan
IPI-2016 37 Persentase desa dominan keluarga yang terakses listrik PLN dan NON-PLN % desa terakses listrik PLN Sekunder
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-26
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
% desa terakses listrik Non-PLN Sekunder
% desa terakses listrik PLN dan Non-PLN Olahan
IPI-2016 38 Keberadaan laman pariwisata daerah Ada/Tidak Ada, laman pariwisata yang dikelola daerah Primer Opini
IPI-2018 Ketersediaan unit pengelola informasi pariwisata di Pemda Ada/Tidak Ada, pusat informasi pariwisata yang dikelola daerah Primer Opini
IPI-2016 39 Poin pariwisata pada visi misi Ada/Tidak Ada, poin kepariwisataan di visi-misi pimpinan daerah Primer Opini
IPI-2016 40 Poin pariwisata pada struktur pemerintahan Instansi yang mengelola urusan bidang pariwisata Primer Opini
IPI-2016 41 Keberadaan rencana induk pariwisata daerah Ada/Tidak Ada, RIPARDA Primer Opini
IPI-2016 42 Persentase Pengeluaran Pariwisata dari Total APBD Rp APBD Bidang Pariwisata Sekunder
Rp APBD Sekunder
% Rp APBD Bidang Pariwisata terhadap Rp APBD total Sekunder
IPI-2016 43 Jumlah kalender kegiatan pariwisata Jumlah kalender kegiatan (lokal kab/kota, regional, nasional, internasional) Primer Opini
IPI-2016 44 Jumlah kegiatan nasional dan internasional dalam satu tahun terakhir Jumlah kegiatan MICE nasional Primer Opini
Jumlah kegiatan MICE internasional Primer Opini
Jumlah kegiatan MICE nasional + internasional Primer Opini
IPI-2016 45 Indeks kemahalan BPS Angka indeks kemahalan BPS Primer Sekunder Opini
IPI-2016 46 Ketersediaan dokumen lingkungan hidup strategis Ada/Tidak Ada, dokumen KLHS Primer Opini
IPI-2016 47 Jumlah penghargaan terkait lingkungan hidup dalam 5 tahun terakhir
Ada/Tidak Ada, penghargaan terkait lingkungan hidup dalam 5 tahun terakhir Primer Opini
IPI-2016 48 Skala kasus pencemaran udara di Kabupaten/kota Tingkat pencemaran udara di kab/kota Primer Opini
IPI-2016 49 Skala kasus pencemaran air di Kabupaten/kota Tingkat pencemaran air/laut/sungai di kab/kota Primer Opini
IPI-2016 50 Persentase pembuangan limbah ke sungai % warga buang limbah ke sungai di kab/kota Primer Opini
IPI-2016 51 Skala kasus pencemaran tanah di Kabupaten/kota Tingkat pencemaran air tanah di kab/kota Primer Opini
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-27
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
IPI-2016 52 Persentase ketersediaan TPS di desa % desa memiliki TPS Primer Opini
% desa obyek wisata memiliki TPS Primer Opini
IPI-2016 53 Kelas bandara yang menjadi akses utama ke kabupaten/kota Kelas bandara yang menjadi akses utama ke kabupaten/kota Primer Opini
IPI-2016 54 Jarak lurus pusat luasan wilayah ke bandara internasional Jarak kab/kota ke bandara internasional Primer Opini
IPI-2016 55 Jumlah jadwal penerbangan domestik Jumlah jadwal penerbangan domestik Primer Opini
IPI-2016 56 Persentase desa dengan mayoritas tutupan jalan aspal % jalan desa dengan jalan tertutup aspal/beton Primer Opini
IPI-2016 57 Persentase daerah (desa/kelurahan) yang terakses oleh angkutan umum % daerah (desa/kelurahan) yang terakses oleh angkutan umum Primer Opini
IPI-2016 58 Keberadaan stasiun kereta api Ada/Tidak Ada, stasiun kereta api Primer Opini
Operasi normal stasiun kereta api Primer Opini
IPI-2016 59 Jumlah pelabuhan Ada/Tidak Ada, pelabuhan Primer Opini
Jumlah pelabuhan Primer Opini
Operasi normal pelabuhan Primer Opini
IPI-2016 60 Keberadaan pelabuhan berdasarkan kelas Kelas pelabuhan Primer Opini
IPI-2016 61 Skala ketersediaan terminal di kabupaten/kota Ada/Tidak Ada, terminal Primer Opini
IPI-2018 Jumlah terminal Jumlah terminal Primer Opini
IPI-2018 Tipe terminal Operasi normal terminal Primer Opini
IPI-2016 62 Persentase keberadaan hotel di kabupaten/kota Persentase hotel bintang beroperasi normal Primer Opini
IPI-2016 63 Skala ketersediaan hotel dan penginapan Skala ketersediaan hotel dan penginapan Primer Opini
IPI-2016 64 Skala ketersediaan tempat hiburan di Kabupaten/kota Skala ketersediaan tempat hiburan di Kabupaten/kota Primer Opini
IPI-2016 65 Jumlah agen perjalanan (travel agent) Jumlah agen perjalanan (travel agent) Primer Opini
Skala ketersediaan agen perjalanan (travel agent) Primer Opini
IPI-2016 66 Skala ketersediaan kantor layanan bank di kabupaten/kota Skala ketersediaan kantor layanan bank di kab/kota Primer Opini
IPI-2016 67 Keberadaan taman nasional berdasarkan status dan Ada/Tidak Ada, taman nasional Primer Opini
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-28
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
klasifikasinyaAda/Tidak Ada, taman provinsi Primer Opini
Ada/Tidak Ada, kabupaten/kota Primer Opini
Penetapan nasional sebagai tempat kunjungan wisata Primer Opini
IPI-2016 68 Persentase desa dengan topografi lereng/puncak gunung % desa dengan topografi lereng/puncak gunung Primer Opini
IPI-2016 69 Persentase desa yang berbatasan dengan laut % desa yang berbatasan dengan laut Primer Opini
IPI-2016 70 Persentase pemanfaatan laut sebagai wisata bahari % pemanfaatan laut sebagai wisata bahari Primer Opini
IPI-2016 71 Persentase sungai yang dijadikan sebagai wisata bahari % sungai yang dijadikan sebagai wisata bahari Primer Opini
IPI-2016 72 Persentase danau/waduk/situ/ bendungan yang dijadikan obyek wisata Ada/Tidak Ada, danau/waduk/situ/bendungan Primer Opini
% danau/waduk/situ/bendungan yang dijadikan obyek wisata Primer Opini
IPI-2018 Jumlah destinasi wisata Jumlah destinasi wisata Primer Opini
Jumlah destinasi wisata alam Primer Opini
Jumlah destinasi wisata buatan Primer Opini
Jumlah destinasi wisata kuliner Primer Opini
IPI-2018 Jenis wisata Jenis wisata dominan Primer Opini
IPI-2016 73 Skala ketersediaan situs bersejarah (gedung, jembatan, candi, pelabuhan, stasiun, spiritual, dll) Skala keberadaan situs bersejarah gedung Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah jembatan Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah candi Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah pelabuhan Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah stasiun Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah spiritual Primer Opini
Skala keberadaan situs bersejarah lainnya Primer Opini
IPI-2016 74 Jumlah kelompok budaya/kesenian daerah Jumlah kelompok budaya/keseniah daerah Primer Sekunder Opini
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-29
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
IPI No Indikator Data Yang Diharapkan Jenis Data
Skala keberadaan kelompok budaya/sejarah daerah Primer Opini
IPI-2016 75 Skala keberadaan Desa Wisata Jumlah Desa Wisata Primer Sekunder Opini
Skala keberadaan Desa Wisata Primer Opini
IPI-2016 76 Skala ketersediaan obyek wisata komersil Jumlah obyek wisata komersial Primer Sekunder Opini
Skala ketersediaan obyek wisata komersial Primer Opini
IPI-2016 77 Skala ketersediaan restoran/rumah makan Jumlah ketersediaan restoran/rumah makan Primer Sekunder Opini
Skala ketersediaan restoran/rumah makan Primer Opini
IPI-2016 78 Skala ketersediaan pasar modern (supermatket, hypermarket, dll) Jumlah pasar modern (supermarket, hypermarket, dll) Primer Sekunder Opini
IPI-2018 Ketersediaan pasar Jumlah pasar tradiisional Primer Opini
IPI-2018 Ketersediaan mini market Jumlah minimarket Primer OpiniSkala ketersediaan pasar modern (supermarket, hypermarket, minimarket, dll) Primer Opini
IPI-2016 79 Skala keberadaan pusat kerajinan (kulit, kayu, anyaman, dll) Jumlah pusat kerajinan (kulit, kayu, anyaman, dll) Primer Sekunder Opini
Skala keberadaan pusat kerajinan (kulit, kayu, anyaman, dll) Primer OpiniSumber : Hasil Diskusi Tahun 2018
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-30
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
4.4.2. Pelatihan Surveyor Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) 2018Selain mempersiapkan instrument survei, dalam melaksanakan Kegiatan Penyusunan Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) Tahun 2018 juga melakukan pelatihan personil yang akan diterjunkan survei primer ke Kabupaten/Kota lokasi survei primer.
Pada tanggal 29 November 2018 telah dilaksanakan pelatihan personil di Hotel Aston Pasteur – Kota Bandung. Pelatihan tersebut dihadiri oleh 50 personil yang akan melaksanakan survei primer.
Gambar 4.9. Kegiatan Pelatihan Surveyor
4.4.3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Survei PrimerDalam kegiatan pelatihan tim surveyor juga telah disepakati rencana pelaksanaan kegiatan survei primer yang dapat dilihat pada tabel berikut.
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-31
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Tabel 4.12. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Survei Primer
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 NAD
1 Kota Banda Aceh 1 1
2 Kota Langsa 1
3 Kabupaten Aceh Tengah 1
2 Sumatera Utara
4 Kota Medan 1 2
5 Kabupaten Langkat 1
6 Kabupaten Samosir 1
7 Kabupaten Simalungun 1
3 Riau
8 Kota Pekanbaru 1 1
9 Kabupaten Bengkalis 1
4 Kepulauan Riau 1
0 Kota Tanjung Pinang 1 1
11 Kota Batam 1
12 Kabupaten Karimun 1
5 Sumatera Barat 1
3 Kota Padang 1 1
14 Kabupaten Tanah Datar 1
15 Kabupaten Solok 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-32
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
6 Jambi 1
6 Kabupaten Tanjung Jabung Timur 1 1
7
Sumatera Selatan
17 Kota Palembang 1 1
18
Kabupaten Ogan Komering Ilir 1
19 Kabupaten Lahat 1
8 Bangka Belitung 2
0 Kabupaten Belitung 1 1
9 Bengkulu 2
1 Kota Bengkulu 1 1
10 Lampung 2
2 Kota Bandar Lampung 1 1
23 Kabupaten Lampung Barat 1
24
Kabupaten Lampung Selatan 1
11 Banten 2
5 Kabupaten Pandeglang 1 1
12 DKI Jakarta 2
6 Kota Jakarta Utara 1 1
27 Kota Jakarta Selatan 1
28 Kota Jakarta Barat 1
29 Kota Jakarta Timur 1
30 Kota Jakarta Pusat 1
3 Kabupaten Kepulauan 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-33
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 Seribu 13 Jawa Barat 3
2 Kota Bandung 1 3
33 Kabupaten Bandung 1
34 Kabupaten Garut 1
35 Kabupaten Bogor 1
36 Kota Bogor 1
37 Kabupaten Sukabumi 1
14 Jawa Tengah 3
8 Kota Semarang 1 1
39 Kota Surakarta 1
40 Kabupaten Jepara 1
41 Kabupaten Magelang 1
42 Kabupaten Kebumen 1
15 DI Yogyakarta 4
3 Kota Yogyakarta 1 1
44 Kabupaten Bantul 1
45 Kabupaten Sleman 1
46 Kabupaten Gunung Kidul 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-34
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
16 Jawa Timur 4
7 Kota Surabaya 1 1
48 Kabupaten Tulungagung 1
49 Kabupaten Probolinggo 1 1
50 Kabupaten Banyuwangi 1
51 Kabupaten Malang 1 1
52 Kota Batu 1
17 Bali 5
3 Kota Denpasar 1 2
54 Kabupaten Badung 1
55 Kabupaten Gianyar 1
56 Kabupaten Bangli 1
18
Nusa Tenggara Barat
57 Kota Mataram 1 2
58 Kabupaten Lombok Barat 1
59 Kabupaten Lombok Timur 1
60 Kabupaten Lombok Utara 1
19
Nusa Tenggara Timur
61
Kabupaten Manggarai Barat 1 2
6 Kabupaten Sumba Barat 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-35
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
63 Kabupaten Sumba Timur 1
20
Kalimantan Barat
64 Kabupaten Ketapang 1 1
65 Kabupaten Sambas 1
66 Kabupaten Bengkayang 1
21
Kalimantan Tengah
67 Kabupaten Barito Selatan 1 1
68 Kabupaten Barito Utara 1
22
Kalimantan Selatan
69 Kota Banjarmasin 1 2
70 Kabupaten Kota Baru 1
72 Kabupaten Tanah Bumbu 1
71
Kabupaten Hulu Sungai Selatan 1
73 Kabupaten Barito Kuala 1
23
Kalimantan Timur
74 Kota Samarinda 1 1
75 Kota Balikpapan 1
76 Kabupaten Berau 1
77
Kabupaten Kutai Kartanegara 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-36
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
78 Kabupaten Kutai Timur 1
24
Kalimantan Utara
25 Sulawesi Utara 7
9 Kota Manado 1 1
80
Kabupaten Minahasa Utara 1
81
Kabupaten Bolaang Mongondow 1
82 Kota Bitung 1
26 Gorontalo 8
3 Kota Gorontalo 1 1
27 Sulawesi Tengah 8
4 Kota Palu 1 1
28
Sulawesi Tenggara
85 Kabupaten Wakatobi 1 1
86 Kabupaten Buton 1
29 Sulawesi Selatan 8
7 Kota Makassar 1 1
88 Kabupaten Gowa 1
89 Kabupaten Bone 1
30 Sulawesi Barat 9
0 Kabupaten Majene 1 1
91 Kabupaten Mamuju 1
3 Maluku 9 Kota Ambon 1 1
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-37
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
No Provinsi No Kabupaten/Kota
Lokasi Prioritas
Banyaknya Tim Nov Des
P1 P2P3
28
29
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 2
93 Kabupaten Maluku Tengah 1
32 Maluku Utara 9
4 Kota Tidore Kepulauan 1 1
95 Kabupaten Pulau Morotai 1
33 Papua 9
6 Kota Jayapura 1 1
97 Kabupaten Jayapura 1
34 Papua Barat 9
8 Kabupaten Raja Ampat 1 1
99 Kabupaten Sorong 1
100 Kota Sorong 1
Jumlah 12 5533 42 Minggu-4 Minggu-1 Minggu-2 Minggu 3
100Sumber : Hasil Diskusi Tahun 2018
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-38
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
4.5. Penentuan Peringkat 100 Besar IPI 2018
Dari hasil suvey lapangan yang dilakukan di 100 kabupaten/Kota se Indonesia dengan terget responden Bappeda/Bapeko, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas LH, Dinas Koperasi dan UMKM, dinas Perindustrian, PHRI, ASITA, Pelaku Usaha, masyarakat dan wisatawan, maka tahapan yang dilakukan dalam penentuan peringkat 100 besar IPI 2018 adalah sebagai berikut :
1. Clearing Kuesioner oleh masing-masing surveyor2. Tabulasi kuesioner (P1 dan P2)3. Analisis Data Primer4. Penggabungan Hasil Analisis Data Primer dan Data Sekunder 5. Hasil Peringkat 100 IPI 2018
Adapun Hasil Peringkat IPI 2018 dapat disajikan pada Tabel Berikut : Tabel 4.13. Urutan 100 Besar Kabupaten/Kota
Indeks Kota
Nilai Tota
l
Aspek
Atraksi Amenitas
Aksesbilitas
Tata Kelol
a
1 KABUPATEN BANYUWANGI 3,53 3,97 2,73 2,30 3,97
2 KABUPATEN GARUT 3,50 2,93 3,07 3,20 3,793 KOTA MEDAN 3,49 3,77 3,10 2,60 3,524 KOTA BANDUNG 3,48 3,47 2,93 3,10 3,795 KOTA SEMARANG 3,33 3,53 2,77 3,00 3,85
6 KABUPATEN BADUNG 3,32 3,07 2,40 2,30 3,53
7 KABUPATEN SLEMAN 3,30 3,70 2,73 2,50 3,97
8 KOTA SURABAYA 3,28 3,52 2,27 1,50 3,709 KOTA DENPASAR 3,28 3,46 2,67 2,70 3,58
10 KOTA YOGYAKARTA 3,27 3,57 2,30 2,30 3,85
11 KABUPATEN SUKABUMI 3,25 3,00 2,55 2,10 3,82
12 KABUPATEN BANTUL 3,23 3,17 2,23 2,00 3,8813 KABUPATEN
TANJUNG JABUNG 3,22 3,60 2,77 3,00 3,64
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-40
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota
Nilai Tota
l
Aspek
Atraksi Amenitas
Aksesbilitas
Tata Kelol
aTIMUR
14 KABUPATEN BOGOR 3,21 3,00 2,77 2,60 3,8215 KOTA BATU 3,18 3,15 2,67 2,60 3,5516 KOTA MANADO 3,16 4,21 3,07 3,22 3,9117 KOTA PEKANBARU 3,14 3,27 3,00 3,00 3,8518 KOTA PALEMBANG 3,14 3,63 2,73 3,10 3,6119 KOTA SURAKARTA 3,12 3,23 2,50 3,00 3,8520 KABUPATEN SOLOK 3,11 3,77 3,37 2,10 4,0621 KOTA B A T A M 3,09 3,43 2,37 3,20 3,69
22 KOTA JAKARTA PUSAT 3,09 3,27 2,93 2,70 3,78
23 KOTA BANDA ACEH 3,08 3,37 2,83 3,10 3,7324 KOTA PADANG 3,07 3,10 2,40 1,70 3,21
25 KABUPATEN GIANYAR 3,07 2,80 2,23 1,70 3,31
26 KABUPATEN KEBUMEN 3,06 3,13 2,93 2,30 3,00
27 KABUPATEN SUMBA TIMUR 3,06 3,40 2,67 2,50 3,88
28 KOTA MAKASSAR 3,06 3,34 2,60 2,30 3,53
29 KABUPATEN BELITUNG 3,04 2,83 2,40 2,10 3,91
30 KOTA AMBON 3,04 3,80 2,76 2,60 3,58
31 KOTA JAKARTA TIMUR 3,03 3,21 2,73 3,00 3,69
32 KOTA JAKARTA UTARA 3,03 3,50 2,60 2,70 3,66
33 KOTA BOGOR 3,03 2,80 2,90 2,60 3,8834 KOTA MATARAM 3,03 2,57 2,90 3,00 3,64
35 KOTA JAKARTA BARAT 3,02 3,39 2,83 2,90 3,26
36 KABUPATEN MALANG 3,02 3,57 2,63 2,11 3,88
37 KOTA JAKARTA SELATAN 3,02 3,17 2,63 2,60 3,67
38 KABUPATEN PANDEGLANG 3,01 3,50 2,73 2,50 3,59
39 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 3,01 3,13 2,57 2,40 3,94
40 KABUPATEN ACEH TENGAH 3,00 3,10 2,57 2,90 3,81
41 KABUPATEN 2,99 3,37 2,60 2,20 3,79
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-41
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota
Nilai Tota
l
Aspek
Atraksi Amenitas
Aksesbilitas
Tata Kelol
aBANDUNG
42 KOTA LANGSA 2,98 3,00 2,43 2,67 3,8443 KABUPATEN JEPARA 2,98 3,27 3,00 3,00 2,67
44 KABUPATEN TANAH BUMBU 2,97 2,55 2,70 2,80 3,84
45 KABUPATEN BERAU 2,97 2,86 2,77 2,50 3,76
46 KOTA TANJUNG PINANG 2,96 3,23 2,20 2,56 3,84
47 KABUPATEN JAYAPURA 2,95 3,30 2,70 2,20 3,61
48 KABUPATEN GOWA 2,95 2,90 2,53 2,67 3,7049 KOTA SORONG 2,95 3,29 2,63 2,50 3,3650 KOTA BENGKULU 2,93 2,93 2,67 2,56 3,5551 KOTA BALIKPAPAN 2,92 3,10 2,67 1,80 4,1252 KOTA BITUNG 2,90 2,53 2,73 2,40 3,9453 KABUPATEN LAHAT 2,90 3,07 2,37 2,40 3,76
54 KABUPATEN KARIMUN 2,89 2,70 2,30 2,78 3,79
55 KABUPATEN LAMPUNG BARAT 2,89 3,00 2,50 2,30 3,76
56 KABUPATEN GUNUNG KIDUL 2,89 3,50 2,10 2,20 3,76
57 KABUPATEN PULAU MOROTAI 2,89 3,07 2,62 2,30 3,56
58 KOTA JAYAPURA 2,89 3,07 2,70 2,60 3,1859 KOTA PALU 2,88 2,77 2,53 3,10 3,1360 KABUPATEN BUTON 2,87 3,07 2,50 2,30 3,63
61 KABUPATEN BENGKAYANG 2,87 3,17 2,73 1,90 3,67
62 KABUPATEN MANGGARAI BARAT 2,86 3,03 2,37 2,30 3,73
63 KABUPATEN KOTA BARU 2,85 2,52 2,10 2,89 3,90
64 KABUPATEN PROBOLINGGO 2,84 2,97 2,50 1,90 4,00
65 KABUPATEN LOMBOK BARAT 2,84 2,86 2,60 2,10 3,79
66 KABUPATEN SAMOSIR 2,83 3,40 1,77 2,80 3,36
67 KABUPATEN BONE 2,82 3,30 2,40 2,30 3,2968 KABUPATEN
BOLAANG 2,82 2,67 2,83 2,00 3,79
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-42
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota
Nilai Tota
l
Aspek
Atraksi Amenitas
Aksesbilitas
Tata Kelol
aMONGONDOW
69 KABUPATEN RAJA AMPAT 2,82 2,79 2,62 2,30 3,58
70 KOTA BANJARMASIN 2,82 3,07 2,30 2,40 3,52
71 KABUPATEN MALUKU TENGAH 2,81 2,70 2,60 2,60 3,33
72 KOTA TIDORE KEPULAUAN 2,79 3,33 2,43 2,10 3,30
73 KOTA BANDAR LAMPUNG 2,79 3,27 2,45 2,30 3,15
74 KABUPATEN BARITO UTARA 2,78 3,00 2,20 2,40 3,50
75 KOTA GORONTALO 2,77 2,57 2,70 2,60 3,21
76 KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2,76 3,07 2,20 1,90 3,88
77 KOTA SAMARINDA 2,75 3,03 2,57 2,10 3,31
78 KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN 2,74 2,64 2,24 2,25 3,81
79 KABUPATEN SUMBA BARAT 2,73 2,77 2,37 2,10 3,70
80 KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2,72 3,00 2,40 2,10 3,36
81 KABUPATEN MAJENE 2,71 2,93 2,59 1,90 3,41
82 KABUPATEN MINAHASA UTARA 2,67 2,47 2,59 1,90 3,73
83 KABUPATEN SORONG 2,67 2,96 2,48 2,10 3,12
84 KABUPATEN MAGELANG 2,66 3,23 2,93 1,90 2,58
85 KABUPATEN BANGLI 2,65 3,00 2,13 1,89 3,59
86 KABUPATEN TANAH DATAR 2,65 2,90 2,80 2,40 2,52
87 KABUPATEN KETAPANG 2,65 2,77 2,10 2,20 3,55
88 KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2,65 2,63 2,00 2,70 3,25
89 KABUPATEN BENGKALIS 2,64 2,30 2,53 2,10 3,64
90 KABUPATEN LANGKAT 2,64 3,03 2,03 1,90 3,59
91 KABUPATEN SIMALUNGUN 2,64 2,80 1,87 2,80 3,09
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-43
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota
Nilai Tota
l
Aspek
Atraksi Amenitas
Aksesbilitas
Tata Kelol
a
92 KABUPATEN SAMBAS 2,60 3,17 2,40 1,60 3,24
93 KABUPATEN MAMUJU 2,60 2,67 2,53 2,00 3,18
94 KABUPATEN BARITO KUALA 2,58 2,29 2,23 2,40 3,41
95 KABUPATEN TULUNGAGUNG 2,57 2,87 2,13 1,60 3,67
96 KABUPATEN KUTAI TIMUR 2,56 2,27 2,30 2,40 3,29
97 KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU 2,56 2,69 2,32 1,50 3,74
98 KABUPATEN LOMBOK UTARA 2,55 2,63 2,80 2,20 2,58
99 KABUPATEN BARITO SELATAN 2,53 2,67 1,97 2,10 3,38
100 KABUPATEN WAKATOBI 2,50 2,61 1,87 2,10 3,41
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
4.6. Penentuan Peringkat 20 Besar IPI 2018Dalam penentuan Peringkat 20 Besar Kab/Kota dilakukan pengukuran berdasarkan persepsi public, hal ini dilakukan dengan wawancara kepada pihak – pihak yang kompeten dengan jumlah responden 25 orang, yang terdiri dari:1. Instansi
• Dinas Pariwisata• Bappeda• BPBD• Dinas Kesehatan• Dinas Pendidikan• Dinas Lingkungan Hidup• Dinas Tenaga Kerja• Satpol PP• Dinas PU• Dinas Perhubungan
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-44
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
2. Pelaku Usaha• PHRI• ASITA• Kuliner/Resto• Souvenir• Kelompok Sadar Wisata
3. Wisatawan• Wisatawan Asing• Wisatawan Lokal• MasyarakatAdapun Peringkat 20 besar Kota/Kabupaten IPI 2018 disajikan pada Tabel Berikut:
Tabel 4.14. Urutan 20 Besar Kabupaten/Kota
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-45
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Dari hasil pengukuran berdasarkan Indeks Presepsi Pariwisata didapatkan skor maksimum yaitu 3,82 dan skor minimum 2,73 dengan rata-rata skor yaitu 3,41. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui 50% Kota/Kabupaten berada dibawah skor rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.10. Grafik Hasil Pengukuran Indeks Presepsi Pariwisata
Tabel 4.15. Urutan 20 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Indeks Atraksi
Indeks Kota Nilai Total Atraksi
1 KOTA MANADO 3,16 4,212 KABUPATEN BANYUWANGI 3,53 3,973 KOTA MEDAN 3,49 3,774 KABUPATEN SOLOK 3,11 3,775 KABUPATEN SLEMAN 3,30 3,706 KOTA PALEMBANG 3,14 3,637 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 3,22 3,608 KOTA YOGYAKARTA 3,27 3,579 KOTA SEMARANG 3,33 3,53
10 KOTA SURABAYA 3,28 3,5211 KOTA BANDUNG 3,48 3,4712 KOTA DENPASAR 3,28 3,4613 KOTA PEKANBARU 3,14 3,2714 KOTA SURAKARTA 3,12 3,2315 KABUPATEN BANTUL 3,23 3,1716 KOTA BATU 3,18 3,15
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-46
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
17 KABUPATEN BADUNG 3,32 3,0718 KABUPATEN SUKABUMI 3,25 3,0019 KABUPATEN BOGOR 3,21 3,0020 KABUPATEN GARUT 3,50 2,93
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Dari hasil pengukuran berdasarkan Aspek Atraksi didapatkan skor maksimum yaitu 4,21 dan skor minimum 2,93 dengan rata-rata skor yaitu 3,45. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui 40% Kota/Kabupaten berada dibawah skor rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.11. Grafik Hasil Pengukuran Aspek Atraksi
Tabel 4.16. Urutan 20 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Indeks Amenitas
Indeks Kota Nilai Total Amenitas
1 KABUPATEN SOLOK 3,11 3,372 KOTA MEDAN 3,49 3,103 KABUPATEN GARUT 3,50 3,074 KOTA MANADO 3,16 3,075 KOTA PEKANBARU 3,14 3,006 KOTA BANDUNG 3,48 2,937 KOTA SEMARANG 3,33 2,778 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 3,22 2,779 KABUPATEN BOGOR 3,21 2,77
10 KABUPATEN BANYUWANGI 3,53 2,73
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-47
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota Nilai Total Amenitas
11 KABUPATEN SLEMAN 3,30 2,7312 KOTA PALEMBANG 3,14 2,7313 KOTA DENPASAR 3,28 2,6714 KOTA BATU 3,18 2,6715 KABUPATEN SUKABUMI 3,25 2,5516 KOTA SURAKARTA 3,12 2,5017 KABUPATEN BADUNG 3,32 2,4018 KOTA YOGYAKARTA 3,27 2,3019 KOTA SURABAYA 3,28 2,2720 KABUPATEN BANTUL 3,23 2,23
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Dari hasil pengukuran berdasarkan Aspek Amenitas didapatkan skor maksimum yaitu 3,37 dan skor minimum 2,23 dengan rata-rata skor yaitu 2,73. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui 40% Kota/Kabupaten berada dibawah skor rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.12. Grafik Hasil Pengukuran Aspek Amenitas
Tabel 4.17. Urutan 20 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Indeks Aksesibilitas
Indeks Kota Nilai Total Aksesbilitas
1 KOTA MANADO 3,16 3,222 KABUPATEN GARUT 3,50 3,20
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-48
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Indeks Kota Nilai Total Aksesbilitas
3 KOTA BANDUNG 3,48 3,104 KOTA PALEMBANG 3,14 3,105 KOTA SEMARANG 3,33 3,006 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 3,22 3,007 KOTA PEKANBARU 3,14 3,008 KOTA SURAKARTA 3,12 3,009 KOTA DENPASAR 3,28 2,70
10 KOTA MEDAN 3,49 2,6011 KABUPATEN BOGOR 3,21 2,6012 KOTA BATU 3,18 2,6013 KABUPATEN SLEMAN 3,30 2,5014 KABUPATEN BANYUWANGI 3,53 2,3015 KABUPATEN BADUNG 3,32 2,3016 KOTA YOGYAKARTA 3,27 2,3017 KABUPATEN SUKABUMI 3,25 2,1018 KABUPATEN SOLOK 3,11 2,1019 KABUPATEN BANTUL 3,23 2,0020 KOTA SURABAYA 3,28 1,50
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Dari hasil pengukuran berdasarkan Aspek Aksesibilitas didapatkan skor maksimum yaitu 3,22 dan skor minimum 1,50 dengan rata-rata skor yaitu 2,60. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui 20% Kota/Kabupaten berada dibawah skor rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.13. Grafik Hasil Pengukuran Aspek Aksesibilitas
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-49
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Tabel 4.18. Urutan 10 Besar Kabupaten/Kota Berdasarkan Indeks Tata Kelola
Indeks Kota Nilai Total Tata Kelola
1 KABUPATEN SOLOK 3,11 4,062 KABUPATEN BANYUWANGI 3,53 3,973 KABUPATEN SLEMAN 3,30 3,974 KOTA MANADO 3,16 3,915 KABUPATEN BANTUL 3,23 3,886 KOTA SEMARANG 3,33 3,857 KOTA YOGYAKARTA 3,27 3,858 KOTA PEKANBARU 3,14 3,859 KOTA SURAKARTA 3,12 3,85
10 KABUPATEN SUKABUMI 3,25 3,8211 KABUPATEN BOGOR 3,21 3,8212 KABUPATEN GARUT 3,50 3,7913 KOTA BANDUNG 3,48 3,7914 KOTA SURABAYA 3,28 3,7015 KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 3,22 3,6416 KOTA PALEMBANG 3,14 3,6117 KOTA DENPASAR 3,28 3,5818 KOTA BATU 3,18 3,5519 KABUPATEN BADUNG 3,32 3,5320 KOTA MEDAN 3,49 3,52
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Dari hasil pengukuran berdasarkan Aspek Tata Kelola didapatkan skor maksimum yaitu 4,06 dan skor minimum 3,52 dengan rata-rata skor yaitu 3,78. Dari hasil pengukuran tersebut diketahui 35% Kota/Kabupaten berada dibawah skor rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-50
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Gambar 4.14. Grafik Hasil Pengukuran Aspek Aksesibilitas4.7. Perbandingan Hasil Indeks Pariwisata Indonesia Tahun 2016
– 2018
Kawasan destinasi wisata Indonesia terus berkembang saat ini. Kemajuan tersebut tidak terlepas dari usaha-usaha pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam pembangun dan pengembangan pariwisata. Kemajuan dan berkembangnya industri pariwisata sehingga bisa dilakukan di seluruh daerah-daerah di Indonesia didukung dengan ditetapkannya peraturan pemerintah, melalui Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 pasal 2 dan pasal 6, Tentang asas dan pembangunan Kepariwisataan.
Kepariwisataan diselenggerakan berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan, adil dan makmur, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan dan kesatuan. Dan pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagimana tersebut diatas yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Adanya penetapan UU tersebut oleh pemerintah, semua daerah yang ada di Indonesia melalui dinas pariwisata setempat mengembangkan dan melakukan pembangunan terhadap potensi alam
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-51
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
yang dimilikinya untuk dijadikan sebagai obyek wisata. Selain itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah dalam menarik perhatian dan minat kunjung masyarakat yaitu dengan melakukan pembangunan dan peningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung pariwisata.
Selain memiliki banyak keindahan alam dan keanekaragaman budaya melalui beragam festival, ada faktor lain yang akan membuat suatu daerah memiliki peningkatan dalam kunjungan wisatawan yaitu dengan adanya peningkatan baik dari aspek amenitas, aksesbilitas maupun tata kelola. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi, selain adanya peningkatan pada aspek Atraksi yang memiliki 77 event dalam setahun, Kabupaten Banyuwangi juga mengalami peningkatan pada aspek aksesbilitas, yaitu bertambahnya maskapai yang melayani penerbangan ke Kabupaten Banyuwangi.
Tidak hanya di Kabupaten Banyuwangi, beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia juga mungkin melakukan langkah tersebut dalam melakukan pembangunan dan pengembangan di sektor pariwisata di daerahnya masing-masing. Sehingga dengan demikian hal tersebutlah yang mungkin mempengaruhi terjadinya perubahan terhadap Kota/Kabupaten yang masuk dalam peringkat 20 besar indeks pariwisata Indonesia di tahun 2016 dan 2018. Untuk lebih jelasnya perubahan tersebut dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4.19. Indeks Pariwisata Indonesia Tahun 2016
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-52
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Tabel 4.20. Indeks Pariwisata Indonesia Tahun 2018
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-53
Kementerian PariwisataDeputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur Dan Ekosistem Pariwisata
Keterangan :
PENYUSUNAN INDEK PARIWISATA INDONESIA2018 IV-54
Peringkat Naik di Tahun 2018 Peringkat Tetap di Tahun 2018
Peringkat Turun di Tahun 2018