7/26/2019 Kesimpulan Alo
1/1
Edema paru dibagi menjadi kardiogenik dan non kardiogenik. Edema paru non kardiogenik
terjadi akibat dari transudasi cairan dari pembuluh-pembuluh kapiler paru-paru ke dalam ruang
interstisial dan alveolus paru-paru yang diakibatkan selain kelainan pada jantung. Sedangkan, pada
kardiogenik karena infark miokars, hipertensi, penyakit jantung katup, eksaserbasi gagal jantung
sistolik/ diastolik dan lainnya.
Gambaran klinis yang didapat dapat berupa kesulitan bernapas atau perasaan tertekan atau
perasaan nyeri pada dada. Biasanya terdapat batuk yang sering menghasilkan riak berbusa dan
berarna merah muda. !erdapat takipne serta denyut nadi yang cepat dan lemah, biasanya penderita
tampak sangat pucat dan mungkin sianosis. "ada pemeriksaan fisik, pada perkusi terdengar keredupan
dan pada pemeriksaan auskultasi di dapat ronki basah dan bergelembung pada bagian baah dada.
"ada pemeriksaan foto toraks memperlihatkan adanya infiltrat-infiltrat bilateral yang difus,
kadang-kadang satu paru-paru terserang lebih hebat dari paru-paru lainnya. "emeriksaan analisa gas
darah dan #! Scan toraks juga dapat membantu menegakkan diagnosis serta memberikan petunjuk
dalam pengobatan.!ermasuk jika kardiogenik, perlu pemeriksaan E$G dan Ekhokhardiografi.
"engobatan edema paru ditujukan kepada penyakit primer yang menyebabkan terjadinya
edema paru tersebut disertai pengobatan suportif terutama mempertahankan oksigenasi yang adekuat
dan optimalisasi hemodinamik.