ii
Daftar Isi
Halaman Judul ................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................... ii 1. Kisah Dua Butir Telur ................................................................ 1 2. Kilat dan Petir .......................................................................... 2 3. 5 prinsip hidup yang bisa membuat anda selalu tenang dalam menjalani kehidupan ................................................................ 3 4. Sebotol racun untuk semangat hidup ....................................... 5 5. Belajar dari merpati .................................................................. 7 6. Nelayan yang puas ................................................................... 9 7. Kisah si penjual gorengan ......................................................... 10 8. Pemenang kehidupan ............................................................... 11 9. Jangan remehkan kebaikan sekecil apapun .............................. 13 10. Makna sebuah pekerjaan ......................................................... 14 11. Nasehat Pak Tua ....................................................................... 16 12. Belajar iklas untuk membuat hidup lebih bahagia .................... 18 13. Kisah tempe dan telor gosong .................................................. 20 14. Hidup bukanlah sebuah VCD player .......................................... 22 15. Cara keledai keluar dari masalah .............................................. 24 16. Jodoh sudah ditentukan tuhan ................................................. 26 17. Orang yahudi dan ulama........................................................... 27 18. Jangan-jangan, anda juga sama tiga langkah lagi ...................... 29 19. Penjual bakso yang bijak .......................................................... 34 20. Batu ......................................................................................... 37 21. Tukang Cukur ........................................................................... 38 22. Pohon ....................................................................................... 41 23. Sabar ........................................................................................ 43 24. Cerita “Falsafah 5 jari” .............................................................. 44 25. “Gergaji, kapak, palu dan api” .................................................. 45 26. “Orang Pendek mau tinggi” ...................................................... 46 27. Jendela kereta api .................................................................... 47 28. Percakapan antara si Rp.1000 dan Rp.100.000 .......................... 48 29. Parasut ..................................................................................... 50 30. Pohon tua ................................................................................. 52 31. Titik es dalam hati .................................................................... 55 32. That’s what friend are for ......................................................... 57
iii
33. Kisah si cadel ............................................................................ 59 34. Kelingking ................................................................................. 60 35. Sang profesor dan si tua pelaut ................................................ 62 36. Belajar dari petani jagung ......................................................... 63 37. Kunci hidup .............................................................................. 67 38. Memilih lelaki sejati ................................................................. 69 39. Nasehat orang tua .................................................................... 71 40. Semua hasil di dahului pengorbanan ........................................ 72 41. 9 tips untuk hidup lebih bahagia ............................................... 76 42. Cerita jam ................................................................................. 77 43. Harta karun .............................................................................. 79 44. Renungan ................................................................................. 81 45. Matematika dan kehidupan...................................................... 84 46. Penemu sikat gigi ..................................................................... 85 47. Kemarahan hanya membuat lebih sengsara ............................. 86 48. Belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain ............... 87 49. Palu menghancurkan kaca. Tapi palu membentuk baja ............ 88 50. Bunga mawar dan pohon bambu .............................................. 90 51. Seorang ibu muda..................................................................... 92 52. Penggali tambang ..................................................................... 93
53. Masalah ................................................................................... 94 54. Kisah seekor katak dan siput .................................................... 95 55. Tetap menari di tengah badai ................................................... 96 56. Tetangga belakang ................................................................... 98 57. Ingatlah aku ............................................................................. 99 58. Komunikasi orang jawa dan batak ............................................ 101 59. Ayah, anak dan keledai ............................................................. 102 60. Makna secangkir kopi ............................................................... 103 61. SPG pameran komputer ........................................................... 105 62. Mengintip rahasia kesuksesan siomay kang cepot .................... 106
1
Kisah Dua Butir Telur
Dua butir telur sedang berdiskusi mau jadi apa mereka kelak.
Telur pertama berkata dia ingin menjadi tiram…dia hanya diam
dalam air dan makanan akan datang dengan sendirinya seiring
dengan arus laut. Dia tidak perlu bersusah payah mengambil
keputusan dan inisiatif juga tidak perlu bertanggung jawab terhadap
siapapun.
Telur kedua tidak sependapat…dia ingin menjadi seekor elang
dia bebas kemanapun dia ingin pergi dan bebas mengambil
keputusan serta menentukan jalan hidupnya sendiri. Seekor elang
tidak mengikuti arus lautan tapi bisa mengatur dan kadang kala
melawan arus angin.
Guys…
Dari cerita dua butir telur tadi…kira2 mau jadi yang mana???
Tiram yang cuma pasrah dan merasa puas dengan keadaan
sekarang…atau seekor elang yang bebas menentukan hidupnya dan
pergi kemana saja dia suka. Seorang pemenang akan berkata
“Memang tidak mudah…tapi BISA!!!” Tapi seorang pecundang
akan berkata ” Memang bisa…tapi tidak mudah”
2
Kilat dan Petir
Kadang-kadang Tuhan menyenbunyikan matahari, dia
datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan bertanya-tanya ”
kemana hilangnya matahari dan mengapa kilat dan petir sambar
menyambar ?”. Tapi lihatlah beberapa saat kemudian timbullah
sebuah pelangi yangsangat indah dilangit. Oh, ternyata Tuhan hendak
memberikan sebuah pelangi kepada kita, tetapi sebelumnya Tuhan
menyembunyikan matahari dan membuat kilat serta petir terlebih
dahulu. Ternyata pelangi itu lebih indah dari yang kita bayangkan. Begitu juga dengan kehidupan kita di dunia ini. Semua
kesakitan dan kepahitan hidup bukanlah akhir dari segalanya,
tapi itu merupakan awal dari sebuah keberhasilan bagi orang-
orang yang bisa mengambil hikmah dari sebuah perjalanan
kehidupan di dunia ini. Sebagai manusia, kita tidak akan pernah
terlepas dari sebuah penderitaan hidup, semua orang pasti pernah
merasakan sebuah kepahitan, tetapi apakah dia akan berhenti disitu
dan memillih untuk mati atau bertahan dengan harapan memperoleh
sebuah hikmah dari senua kejadian yang pernah dialaminya…….
Semua tergantung dari kita dalam menyikapi sebuah kepahitan.
3
5 Prinsip Hidup yang Bisa Membuat Anda Selalu Tenang
dalam Menjalani Kehidupan
Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang
menulis sebuah surat. "Nenek lagi menulis tentang
pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar
pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan
berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang
lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai".
"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti"
ujar si nenek lagi. Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat
pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat
tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek,
sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si
cucu Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung
bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu
tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-
prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5
kualitas dari sebuah pensil.
Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa
berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil
ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang
selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita
menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita
menurut kehendakNya.
Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa
kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan
kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil
menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan
4
mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu,
dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan
kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang
yang lebih baik.
Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan
untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata
yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup
ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap
berada pada jalan yang benar.
Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah
pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam
sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-
hal di dalam dirimu.
Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan
tanda atau goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau
apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan
kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua
tindakan.
5
Sebotol racun untuk semangat hidup
Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi,
saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha
kacau. Saya ingin mati saja. ”Sang Sufi tersenyum, “Oh,
kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa
sembuh.” “Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin
hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,”
tolak pria itu. “Baiklah kalau memang itu keinginanmu.
Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini,
sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan
tenang.” Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi
selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan
justru menawarkan racun.
Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang
diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di
restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama
tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun
bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya.
Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku
mencintaimu.” Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela
kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi
menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.
Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2
cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya. Istrinya
yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang,
apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya
sayang?” Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa
setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok
aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang
berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.
6
Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah
menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon
maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya
dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.
Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya
untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur
sudah ia minum? Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya
cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin.
Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya
hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau
sudah sembuh.”
“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat
menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap
detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu
kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan
sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju
ketenangan”.
7
Belajar Dari Merpati
1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba
perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?
Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur
hidupnya.
2. Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang.
Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat
untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah
lain? Jawabannya adalah “tidak”!
3. Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika
sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang
betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling
mencaci? Jawabannya, “tidak”!
4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama.
Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang.
Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting
untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami,
sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina
kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat
mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya, “tidak”!
8
5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak
menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam.
Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa
manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling mengerti, berbagi,
dan menghargai! Setuju..?
9
Nelayan Yang Puas
Usahawan kaya dari kota terkejut
menjumpai nelayan di pantai sedang berbaring
bermalas-malasan di samping perahunya,
sambil mengisap rokok. ‘Mengapa engkau tidak
pergi menangkap ikan?’ tanya usahawan itu.
‘Karena ikan yang kutangkap telah
menghasilkan cukup uang untuk makan hari ini,’
jawab nelayan.
‘Mengapa tidak kau tangkap lebih banyak lagi daripada yang
kau perlukan?’ tanya usahawan.
‘Untuk apa?’ nelayan balas bertanya.
‘Engkau dapat mengumpulkan uang lebih banyak,’ jawabnya.
‘Dengan uang itu engkau dapat membeli motor tempel,
sehingga engkau dapat melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih
banyak. Kemudian engkau mempunyai cukup banyak uang untuk
membeli pukat nilon. Itu akan menghasilkan ikan lebih banyak lagi,
jadi juga uang lebih banyak lagi. Nah, segera uangmu cukup untuk
membeli dua kapal … bahkan mungkin sejumlah kapal. Lalu kau pun
akan menjadi kaya seperti aku.’
‘Selanjutnya aku mesti berbuat apa?’ tanya si nelayan.
‘Selanjutnya kau bisa beristirahat dan menikmati hidup,’ kata
si usahawan.
‘Menurut pendapatmu, sekarang Ini aku sedang berbuat apa?’
kata si nelayan puas. Lebih bijaksana menjaga kemampuan untuk
menikmati hidup seutuhnya daripada memupuk uang.
10
Kisah Si penjual Gorengan
Alkisah ada seorang penjual gorengan
yang selalu menyisakan buntut singkong
goreng yang tak terjual. Dia selalu
memberikan sisa gorengan tersebut pada
seorang bocah yang sering main di tempatnya
mangkal. Tanpa terasa, sudah lebih dari 20
tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada perubahan yang
berarti; usahanya tetap begitu2 saja. Suatu hari, datang seorang pria
membawa mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak
gorengannya. Pria itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong,
Pak?” Si tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.”
“Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil,
ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup
saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli
jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong
goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,”
ujar pria muda itu.
Tukang gorengan terperangah. “Yang saya berikan dulu kan
cuma buntut singkong.. Kenapa kamu masih ingat saya?” “Bapak
tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan
kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa
membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan
Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia,” lanjut pria itu. Si
tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah
kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu
besar!
Selalu bersyukur & berbuat baik. Sekecil apa pun, asal
ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan
keberkahan.
11
Pemenang Kehidupan
Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk
membeli buku dan majalah. Penjualnya
ternyata melayani dengan buruk. Mukanya
pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel
menerima layanan seperti itu. Yang
mengherankan, orang kedua tetap enjoy,
bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.
Lantas orang pertama itu bertanya kepada
sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang
menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia
menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas
kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang
pertama. Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani
dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita.
Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia
mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang
bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang
lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan
membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak
sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit
terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian
pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.
Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh
orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu
diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati.
12
Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara
kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima
hal yang tidak baik.
“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di
tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat
pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar,
serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.
13
Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang
tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang
suami mencium kening isterinya dan
bertanya, ‘Bunda, udah shalat Ashar
belum?’ Isterinya terbangun dengan hati
berbunga-bunga menjawab pertanyaan
suami, ‘sudah yah.’ Isterinya beranjak dari
tempat tidur mengambil piring yang tertutup, sore itu isterinya
memasak kesukaan sang suami. ‘Lihat nih, aku memasak khusus
kesukaan ayah.’ Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang
terhidang untuk dirinya. Sang suami memakannya dengan lahap dan
menghabiskan. Isterinya bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala
ayam padahal aku sama anak-anak paling tidak suka ama kepala
ayam.’ Suaminya menjawab, ‘Itulah sebabnya karena kalian tidak
suka kepala ayam, makanya ayah suka makan kepala ayam supaya
isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang ter’enak.’
Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara
mulai menuruni pipinya. Jawaban itu menyentak kesadarannya yang
paling dalam. Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong
kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus
kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak. ‘Makasih ya ayah
atas cinta dan kasih sayangmu.’ ucap sang isteri. Suaminya menjawab
dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya.
Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil yang
dilakukan oleh sosok ayah kita, namun memiliki makna yang
begitu besar, di dalamnya terdapat kasih sayang, cinta,
pengorbanan dan tanggungjawab.
Semoga cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dengan
mencintai setulus hati ayah kita yang telah berkorban untuk anak
dan isterinya.
14
Makna Sebuah Pekerjaan
Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah
kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di
laptopnya, saat itu seorang gadis kecil
yang membawa beberapa tangkai bunga
menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar
eksekutif muda itu tetap sibuk dengan
laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,”
rayu si gadis kecil. Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa
terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat
Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli
bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian
beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah
menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari
kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil
penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om,
sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan
sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om
tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si
pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang
itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan
kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda
itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan
kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus
15
menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari
meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang
kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang
sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah
kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes
dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun
akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-
bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan
keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang
atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu
menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam
sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh
akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu,
setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah
kehormatan yang pantas kita perjuangkan.
16
Nasehat Pak Tua
Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang
dirundung banyak masalah. Langkahnya
gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu
memang tampak seperti orang yang tidak
berbahagia. Tanpa membuang waktu orang
itu menceritakan semua masalahnya. Pak
Tua yang bijak itu hanya mendengarkan
dengan seksama. Ia lalu menga mbil
segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas
air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
“Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.
“Asin.., asin sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah
kesamping.
Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan
ke tepi telaga didekat tempat tinggalnya dan akhirnya sampailah
mereka ketepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu kembali
menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong
kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang
menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan
minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu,
Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam
didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda
itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping
telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah
layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan
rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”
17
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari
wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan
tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada
hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam
hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah
dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung
setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah
itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung sgalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti
gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap
kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan
kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari
itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam
garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya
membawa keresahan jiwa…
18
Belajar Ikhlas untuk Membuat Hidup Lebih Bahagia
Salah satu ilmu yang paling sulit dikuasai manusia di muka bumi
ini adalah ilmu ikhlas. Ilmu ini banyak diserukan oleh orang, namun
tidak semua mampu menguasai secara
penuh. Karena tidak nampak, ilmu ikhlas
tidak ada hitungannya secara pasti. Yang bisa
mengukur ilmu ini adalah hati masing-
masing individu yang memiliki dan
menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu
100% pas. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan
seseorang.
Senyum Ikhlas Ada perbedaan mendasar antara ikhlas dan
pasrah. Ikhlas adalah menyerah setelah berusaha, sedang pasrah
adalah menyerah sebelum berusaha. Kata pak Ustadz, Ikhlas itu
gandengannya Sabar dan Tawakkal, sedangkan Pasrah sama Ngalah.
laughing (versi orang jawa: pasrah ngalah). Keikhlasan memang
perlu dikembangkan dewasa ini. Tau nggak, gara-gara nggak ikhlas,
Iblis melakukan dosa pertama di alam semesta. Dia kan nggak ikhlas
memiliki “saingan” bernama Adam dari tanah yang notabene
menurut dia lebih tidak berharga tapi harus dihormati. Maka
tampaklah sifat sombongnya dikarenakan Iblis nggak ikhlas. Nah,
keadaan ini hampir sama di masyarakat kita. Kalah dalam pemilihan
RT, nggak ikhlas lantas mengerahkan masa buat demo. Tetangga
lebih mampu, nggak ikhlas lalu dengki. Dan masih banyak hal lainnya.
Menurut aku, ikhlas bisa dicapai dengan cara berikut ini:
1. Bersyukur.
Banyak-banyaklah bersyukur, jangan berputus asa atas
nikmatNya. Ingatlah bahwa nikmat yang diberikan pada kita lebih
banyak daripada derita (kalo boleh dibilang begitu) yang
diberikan kepada kita. Syukuri apa yang masih ada pada diri kita
19
seperti kesehatan, teman, keluarga dan harta (meskipun
sedikiut/kurang) karena masih ada yang lebih kurang dari kita.
So, be gratefull!
2. Merubah pola pikir.
Berpikirlah bahwa hidup kita ini hanya sementara dan harus
dijalani dengan penuh arti. Nggak peduli berapa umur yang kita
punyai, yang pasti kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi
sekitar kita. Asal orang lain senang, kita juga senang. Tapi bukan
berarti berkorban buta lho.
3. Menyadari titipan.
Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu
sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada
diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah
amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan
sebaik-baiknya. Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai
amanahnya, bukan harta atau jabatannya.
4. Membesarkan hati.
Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada
diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan
motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di
depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat
untuk menjalani hidup selanjutnya.
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa membuat kita lebih ikhlas.
Yang pasti, keikhlasan dimulai dari hati. Hati yang ikhlas akan
membuat hidup lebih tenang dan bahagia. Mengeluh hanya akan
menambah derita, tidak akan mengurangi penderitaan. Ga
percaya? Coba aja sendiri.
20
KISAH TEMPE DAN TELOR GOSONG
Buat sobat yang sedang Online, baik pria maupun Wanita. Mari
coba kita baca, renungkan dan resapi tulisan di bawah ini. MALAM
yang dingin disapu gerimis dan kabut tipis, membuatku mengigil
kedinginan. Saya teringat dengan masakan ibu
di malam itu dengan kondisi yang serupa.
Ibu yang bangun sejak pagi, tak kenal lelah
bekerja keras sepanjang hari. Ia membereska n
rumah seorang diri, hingga tiba jam makan
malam pun ibu masih saja sibuk sendiri di
dapur kecil kami. Tepat jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan
makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi,
tempe goreng, sambal teri dan nasi. Sayangnya, karena sibuk
mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit
gosong. Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat
banyak. Minyak goreng pun sudah habis. Kami menunggu dengan
tegang, apa reaksi ayah yang pulang kerja? Sudah capek, kemudian
melihat makan malamnya hanya dengan tempe dan telur gosong.
Namun sungguh luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan
memakan semua yang disiapkan ibu dengan senyuman yang tak
hilang dari pandangan. Ayah bahkan berkata, “Bu terima kasih ya!”
Lalu ayah juga menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah. Selesai
makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf
karena telor dan tempe yang gosong itu. Dan satu hal yang tidak
pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan: “Sayang, aku
suka telor dan tempe yang gosong.” Sebelum tidur, saya pergi ke
kamar ayah dan bertanya, “Apakah ayah benar-benar menyukai telur
dan tempe gosong?” Ayah memeluk saya dengan kedua lengannya
erat sekali sambil berkata, “Anakku, ibu sudah bekerja keras
21
sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek. Jadi, sepotong telor
dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun anakku.”
Ini pelajaran yang saya praktikkan di tahun-tahun berikutnya,
“Belajar menerima kesalahan orang lain adalah kunci yang sangat
penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh
& abadi.” Ingatlah! Bahwa emosi tidak akan pernah menyelesaikan
masalah yang ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa sesuatu
hal itu bisa terjadi? Pasti punya alasannya sendiri.
Janganlah kita menjadi orang yang egois dan hanya ingin
dimengerti, tapi tidak ingin mengertikan orang lain. Tua itu
pasti, tapi dewasa itu pilihan.
22
Hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER
Mungkin kisah ini mempunyai kemiripan dengan kisah-kisah
lain, tetapi dari kisah ini semoga bisa diambil hikmah bagi kita
semua. Silahkan menikmati. Cerita ini katanya adalah “kisah nyata”
yang pernah terjadi di Amerika. Seorang pria membawa pulang truk
baru kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut
sejenak untuk melakukan kegiatan lain. Anak lelakinya yang berumur
3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan
palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan
catnya tergores.
Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya,
memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah
sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah
sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk
menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap
gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi
semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut. Ketika anak kecil
itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan
dibungkus perban, dengan polos ia berkata, “Papa, aku minta maaf
tentang trukmu.” Kemudian, ia bertanya, “Tetapi kapan jari- jariku
akan tumbuh kembali?” Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan
bunuh diri.
Renungkan cerita di atas!
Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada
seseorang yang kau cintai. Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur
dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki. Terlalu sering
kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya, kita
seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada
membalas dendam. Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan
yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.
Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.
23
Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada
waktu untuk mencintainya Waktu tidak dapat kembali…. Hidup
bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di-Backward dan
Forward…
24
Cara Keledai keluar dari masalah
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.
Hewan itu menangis memilukan selama berjam-jam sementara si
petani memikirkan apa yang harus
dilakukannya. Akhirnya si petani memutuskan
bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga
perlu ditimbun–ditutup karena berbahaya),
jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.
Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk
datang membantunya. Mereka membawa
sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Ketika si keledai
menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian semua orang takjub karena si keledai menjadi diam.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur.
Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa
yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh
bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu
yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar
tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki
tanah itu.
Sementara si petani dan tetangga-tetangganya terus
menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai
terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera
saja semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur
dan melarikan diri.
Mungkin kehidupan ini terus saja menuangkan tanah dan
kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk
keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dll) adalah dengan
mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan
hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan
hal-hal tersebut sebagai pijakan.
25
Setiap masalah/ujian bukanlah beban, tapi jadikanlah satu
batu pijakan untuk melangkah dan melompat ke level yang
lebih tinggi. Percayalah, kita dapat keluar dari “sumur” yang
terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah.
26
Jodoh Sudah Ditentukan Tuhan
Bismillah …
Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama,
sejauh apapun jarak memisahkan mereka, sebanyak
apapun rintangan yang menghalangi, sebesar apapun
beda diantara mereka, sekuat apapun usaha mereka
untuk menghindarkannya, meski mereka tidak pernah
komunikasi sebelumnya dan tak pernah tau ia siapa.
INSYAALLAH tetap saja mereka akan bersatu….
Seakan ada magnet yang menarik mereka, seakan ada hal yang
datang untuk menyatukan mereka berdua , akan ada suatu kejadian
yang membuat mereka saling mendekat dan akhirnya bersatu.
Namun…Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh,
maka…sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat, sekeras
apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya, sekuat
apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua, sebanyak
apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya. PASTI akan ada hal
yang membuat mereka akhirnya saling menjauh..
Ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok, ada
hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan
dia yang terbaik , ada kejadian yang menghalangi mereka untuk
bersatu, bahkan kalau mereka diikat sekalipun pasti akan terlerai
ikatan itu. Namun…yang perlu kita ingat adalah, yakinlah dengan
segala Ketentuan yang diberikan oleh Allah,apa yang telah
digariskan,yang telah ditulis oleh Allah dalam Kitab_Nya adalah yang
TERBAIK untuk kita kerana Dia lah yang Maha Tahu apa yang
TERBAIK untuk kita… Jika kita tidak mendapatkan suatu hal yang
kita inginkan, bukan berarti bahwa kita tidak pantas untuk
mendapatkannya, namun justru bererti kita pantas
mendapatkan yang lebih baik lagi.
27
Orang Yahudi dan Ulama’
Saya pernah membaca sebuah kisah menarik yang saya juga
sudah lupa-lupa ingat namun ceritanya kira-
kira begini: Seorang yahudi bertamu ke rumah
salah seorang Ulama. Ketika yahudi dan Ulama
ini duduk di ruang tamu tiba-tiba melintas
wanita berpakaian serba tertutup. Si yahudi
pun kemudian bertanya kepada Ulama,
“Ya Syaikh siapakah orang yang lewat tadi.”
“Dia Istriku.” Jawab Syaikh.
“Kenapa agama anda sangat berlebihan dalam mengatur
pakaian wanita?” Syaikh terdiam dan tidak menjawab, kemudian
katanya,
“Maukah anda kuajak berjalan-jalan di pasar.”
“Dengan senang hati.”
Syaikh dan orang yahudi itupun pergi ke pasar yang tidak jauh
dari rumah Syaikh. Tiba di pasar sang Syaikh langsung mengajak
orang yahudi ke dekat penjual kue.
“Ini ada bermacam-macam kue, namun ada yang tertutup
dengan bungkusan ada yang terbuka, kira-kira kalau anda saya suruh
memilih kue yang mana akan anda pilih, yang tertutup atau terbuka?”
Tanpa banyak pikir Yahudi tersebut menjawab,
“Tentu saya pilih yang tertutup, karena lebih bersih, terjaga dari
serta sentuhan tangan yang bisa membawa kotoran dan penyakit.”
Mendengar jawaban orang yahudi, Ulama tersebut langsung
menyambung.
“Begitulah agama kami menjaga wanita kami, mereka hanya
milik kami, tidak boleh sembarang dilihat orang apalagi disentuh?”
Konon mendengar jawaban Sang Ulama orang yahudi akhirnya
mengucapkan dua kalimat Syahadat. Alhamdulillah.
28
Do not Accept if Seal Is Broken.
Jangan dikira ini hanya berlaku untuk botol air mineral dan
sejenisnya. Ini berlaku juga bagi manusia lho. Orang mana sih yang
mau dapat sisa? Sebejat-bejat apapun seseorang pasti yang dia
dambakan adalah yang baik-baik.
Sebelang-belangnya hidung lelaki dan berapapun banyaknya
wanita ia nodai, jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia
pasti menginginkan wanita pendamping hidup yang berhidung mulus
alias ndak belang, bermata jeli tapi tak jelalatan dan suci alias……..
Seal Is Not Broken.
29
Jangan-jangan, Anda Juga Sama. Tiga Langkah Lagi!
Kata menyesal sering terjadi disaat kita
telah mengambil keputusan yang salah karena
kita sudah putus asa. Bahkan akibat dari putus
asa ini dapat menimbulkan kerugian materi.
Seperti kisah seorang penambang emas berikut
ini.
Ada seorang pria yang memiliki mata pencaharian sebagai
penambang emas. Awalnya pria tersebut hanya mencari emas di
tempat umum yang biasa orang mencari emas di sana, namun
hasilnya kurang menggembirakan. Kemudian ditemukan sebidang
tanah yang diperkirakan banyak mengandung emasnya. Setelah
melalui berbagai pertimbangan akhirnya pria tersebut memutuskan
menjual rumah dan harta bendanya. Hasil dari penjualan tersebut
dibelikan tanah yang diperkirakan banyak mengandung emas tadi.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun demi tahun tanah
tersebut terus menerus digali untuk mendapatkan emas yang
diinginkan. Namun emas yang diharapkan tak kunjung ditemukan.
Sudah banyak tenaga, materi, pemikiran yang dikeluarkan demi
ditemukannya emas tersebut. Pria tersebut putus asa dan akhirnya
menyerah. Tanah tersebut kemudian dijual kepada orang lain,
berikut dengan peralatannya. Tak berapa lama setelah tanah tersebut
laku terjual, akhirnya ditemukanlah emas yang selama ini dicari-cari.
Emas yang ditemukan tersebut jaraknya hanya 3 langkah dari tempat
terakhir pria itu menggali.
Mungkin Bisnis Anda Tiga Langkah Lagi. Hal yang sama bisa
terjadi pada bisnis yang lainnya. Seringkali suatu bisnis harus melalui
waktu lama dalam proses pembangunannya sampai mendatangkan
keuntungan bagi kita. Terutama bisnis yang akan memberikan
penghasilan yang cukup besar. Kita perlu waktu membangun sistem,
30
membangun merk dagang kita, mengembalikan modal, dan
sebagainya, sebelum kita bisa mengantongi keuntungan.
Masalahnya banyak yang tidak sabar dengan proses ini, mereka
ingin segera mendapatkan keuntungan dari bisnis. Saat lama tidak
menghasilkan, mereka pun berhenti. Padahal, bisa jadi besok, satu
minggu lagi, atau satu bulan lagi, keuntungan mulai berdatangan.
Sabar memang diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Jangan
sampai kita kehilangan keuntungan yang sebenarnya tinggal tiga
langkah lagi.
Katakan Tidak Pada Menyerah!
Mulai sekarang, jika Anda mulai berpikir menyerah saat
mengejar impian dan tujuan Anda, maka katakan pada diri Anda.
“Sedikit lagi!” Mungkin tiga langkah lagi akan berhasil. Lalu
bagaimana jika setelah mencoba lagi, namun masih belum berhasil.
Maka katakan lagi pada diri Anda:
“Sedikit lagi, mungkin tiga langkah lagi akan berhasil.”
Lagi … dan lagi …
Saat Anda memutuskan berhenti, bagaimana jika sebenarnya
memerlukan satu kali percobaan lagi Anda akan berhasil. Sayang
bukan, setelah sekian lama berusaha, kemudian Anda berhenti,
sementara sebenarnya hasil sudah di depan mata. Seringkali,
keberhasilan dan kemenangan bukan pada mereka yang pandai
mengalahkan lawan, namun terjadi pada mereka yang bertahan lebih
lama. Keberhasilan itu sering datang kepada mereka yang tidak ada
kata menyerah dalam kamus hidupnya.
Agar Anda Lebih Cepat Meraih Hasil
Kemampuan pantang menyerah adalah sebuah kemampuan
luar biasa. Modal yang sangat berarti untuk berhasil. Banyak kasus,
dengan kemampuan ini saja, ada orang yang bisa berhasil. Lalu,
bagaimana agar cepat mendatangkan hasil? Kemampuan yang sangat
penting untuk dimiliki selain pantang menyerah adalah kemampuan
belajar.
31
Jangan Seperti Keledai Atau Lebih Parah.
Jangan melakukan kesalahan yang sama dua kali, bahkan lebih.
Orang yang suka melakukan kesalahan yang sama berkali-kali adalah
orang yang tidak punya kemampuan dan kemauan dalam belajar. Dia
tidak mengambil hikmah atau tidak mampu mengambil hikmah dari
kegagalan atau kesalahan sebelumnya. Dia melakukan hal yang sama,
hal yang tidak berhasil secara terus-menerus.
Thomas Alpha Edison, melakukan ribuan percobaan yang
berbeda. Jika dia melakukan percobaan yang sama, mungkin dia tidak
akan pernah menemukan bohlam lampu. Setelah kesalahan dan
kegagalan sebenarnya ilmu baru, ilmu tentang cara yang salah
sehingga tidak perlu mengulanginya lagi. Jika Anda pernah masuk
lubang. Maka Anda harus mendapatkan ilmu baru, yaitu letak lubang
itu sehingga saat Anda akan melewati jalan yang sama, Anda sudah
mengetahui letak lubang dan tidak masuk ke lubang yang sama dua
kali. Jadi, selalu mengambil hikmah dari setiap langkah kita.
Kemudian terapkan hikmah atau hasil belajar tersebut pada langkah
berikutnya, sehingga Anda akan semakin cerdas dan bijak, dan insya
Allah, keberhasilan akan lebih cepat diraih. Setiap kegagalan, artinya
Anda Belajar Hal Baru semakin sering gagal, akan semakin bijak jika
diiringi kemauan belajar.
Kemampuan belajar ditambah kemampuan pantang
menyerah, akan menjadikan kita lebih cepat berhasil.
Sementara tidak mau belajar dan menyerah adalah cara pasti
untuk gagal. Jadi, jangan berhenti. Jangan menyerah. Sebab itu
cara pasti untuk gagal. Teruslah berusaha. Teruslah ayunkan
langkah Anda, sebab bisa jadi sukses Anda tinggal tiga langkah
lagi.
Jodoh Itu Nggak Usah Dicari!
Kami sendiri percaya kalau jodoh itu tidak usah dicari. Yang
terpenting saat ini bukan di mana jodoh Anda berada, tetapi
bagaimana usaha Anda untuk menjadi diri sendiri yang terbaik agar
32
saat jodoh datang, dia sudah siap melamar. Masih terdengar janggal
pernyataan kami tadi? Baiklah. Kami akan memaparkan beberapa
alasan, mengapa kami bilang jodoh itu tidak perlu dicari.
Anda terlalu percaya dongeng
Melihat film-film percintaan dan drama, mempengaruhi pola
pikir kita soal jodoh. Yang bertemu di pasar, yang bertemu di
kampus, atau bertemu tak sengaja di jalan, dan ujung-ujungnya
membuat Anda jadi ngarep. Ketika terlalu berharap, Anda jadi
percaya cinta yang ada di dunia nyata itu adalah cinta yang mirip
dongeng. Dan akhirnya malah Anda tidak menemukan sosok yang
pantas untuk dicintai. Anda terlalu tenggelam dalam kriteria. Dalam
angan-angan bahwa hubungan akan berjalan manis, romantis dan
serba kebetulan. Jika Anda mau bangun dan melek melihat
kenyataan. Ya, benar. Pasar, kampus, jalan, mall, di mana saja Anda
punya kesempatan yang besar bertemu jodoh. Anda toh juga tidak
akan pernah tahu kapan dan di mana waktunya. Anda hanya perlu
siap, itu saja.
Kriteria menghancurkan kesempatan yang ada
Bila ditanya, seperti apa sih kriteria pria idaman Anda?
Beberapa daftar panjang mungkin akan keluar. Sebenarnya isinya
itu-itu saja. Sayangnya tidak semua dari daftar tersebut yang bisa
dilengkapi oleh setiap pria dengan baik. Alhasil, Anda tidak
memberikan kesempatan untuk dekat dengan Anda karena mereka
tak memenuhi kriteria tersebut. Lenyaplah kesempatan Anda
bertemu dengan jodoh sebelum Anda mengenalnya terlebih dahulu.
Terlalu takut penilaian orang lain
Hari gini nggak punya pacar? Hari gini belum menikah? Mau jadi
perawan tua atau gimana sih?
Nyinyiran dari orang-orang di sekitar tak akan pernah berhenti
terutama berkaitan dengan status pernikahan seseorang. Termasuk
pada Anda, sebelum Anda mengakhiri masa lajang, mereka akan
33
nyinyir. Setelah Anda menikah, mereka akan nyinyir dengan isi
konten nyinyiran yang berbeda. Begitulah seterusnya.
Jika melakukan atau tidak melakukan mereka tetap nyinyir,
mengapa Anda harus mempedulikan mereka? Mengapa tidak
merancang segala sesuatu yang memang baik untuk Anda dan siap
untuk Anda jalani? Terlalu mendengarkan nyinyiran orang lain akan
membuat Anda jadi terburu-buru mencari jodoh. Bahkan mungkin
Anda akan berlari dan telah melewatinya berkali-kali namun Anda
tak sadar juga.
Jadi, berhentilah berlari dan mencari di mana jodoh Anda
berada. Jodoh tak perlu dicari, ia akan datang begitu diri Anda
siap, lahir … dan batin.
34
Penjual Bakso yang bijak
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk
ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa
anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai.
Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.
Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara
tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka
keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa
mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau
bakso ?
"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak
asuhku menjawab. Selesai makan
bakso, lalu saya membayarnya. ... Ada
satu hal yang menggelitik fikiranku
selama ini ketika saya membayarnya, si
tukang bakso memisahkan uang yang
diterimanya. Yang satu disimpan dilaci,
yang satu ke dompet, yang lainnya ke
kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa
penasaranku selama ini.
"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan?
Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini
selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun.
Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana
yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain /
tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita
penyempurnaan iman ".
"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.
35
"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa
berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian
sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan
hidup sehari - hari Emang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk
melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun
menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing,
meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin
menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam
mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan
ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka
Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di
setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan
insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang
dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu.
Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan
mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang
tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana
indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik
tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya melanjutkan sedikit
pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah
haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki
kemampuan dalam biaya....".
Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau
bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu
bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.
Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi
kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita
36
mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka
mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu.
Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka
Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan
memberi kemampuan pada kita".
"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang
bakso".
37
BATU Suatu hari, saat seorang pekerja pada salah satu proyek
bangunan bekerja pada tembok yang cukup tinggi.. ia harus
menyampaikan sebuah pesan penting untuk teman kerjanya yang
ada di bawah. ia mencoba untuk berteriak memanggil temannya
namun tak terdengar karena bisingnya suara mesin dan orang orang
yang bekerja... ia pun mengambil inisiatif untuk menjatuhkan uang
logamnya. saat uang logam itu jatuh, temannya berhenti bekerja dan
mengambil uang itu. Namun, temannya melanjutkan kembali
pekerjaannya setelah mengantongi uang logam yang ia jatuhkan.
Ia pun mencoba kembali, dan hasilnya pun sama seperti saat ia
menjatuhkan uang logam yang pertama tanpa ada respon sang teman
melihat dirinya... ia pun mendapat ide, ia mengambil batu kecil dan
melemparnya ke arah temannya. batu itu tepat mengenai kepala
temannya. karena merasa sakit, akhirnya sang teman pun
menengadah ke atas. barulah ia dapat menyampaikan pesan kepada
temannya..
Sahabat.. terkadang Allah menggunakan cobaan cobaan
kecil untuk membuat kita menengadah kepadaNya.. IA
senantiasa mencurahkan rahmatNya kepada kita, namun
terkadang tak cukup untuk membuat kita menengadah
kepadaNya.. bahkan terkadang saat seruan untuk
menghadapNya hadir, bisingnya kesibukan kita menutupi
seruanNya.. na'udzubillahi min dzalik...
Semoga kita terhindar dari yang demikian itu.
38
Tukang Cukur
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk
memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai
memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan
yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan
berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan
beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang, “Saya tidak percaya
Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu?” timpal si konsumen. Sahut si
tukang cukur, “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di
jalanan…. untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Lalu katakan
kepadaku, jika Tuhan itu ada, adakah orang yang sakit? Adakah anak
yang terlantar?” Lanjutnya, “Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit
ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan katanya
Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon
karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur
menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan
tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah si konsumen meninggalkan ruangan itu,
ia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak
kasar “mlungker-mlungker” (istilah Jawa-nya), kotor dan brewok
yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Lalu si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
“Kamu tahu, sebenarnya yang tidak ada di dunia ini adalah TUKANG
CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu?
Saya ada di sini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya
mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab
jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor
dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” si konsumen
39
menambahkan. “Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si
tukang cukur. “Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri,
kenapa mereka tidak datang ke saya,” jawab si tukang cukur
membela diri. “Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point
utama-nya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA! Tapi apa
yang terjadi? Orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan
TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan
tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur pun akhirnya dengan malu-malu manggut-
manggut menyetujui argumen ini dan bersyukur kepada Allah atas
kejadian ini, sehingga dapat menemukan Nikmat Rezeki yang
Terindah dan Terbesar.
Cerita di atas bercerita tentang keimanan, keyakinan, atau
tauhid, Tapi, kadang kita kalah telak dengan Iblis. Betul sekali, kalah
telak. Ah, apa iya? Iya! Iblis, jelek-jelek begitu, dia masih punya yang
namanya iman.
Iblis mengimani bahwa Tuhan itu adalah Allah. Bayangkan,
sebagian manusia masih menganggap yang lain-lain sebagai Tuhan.
Iblis mengimani bahwa Allah itu Maha Kuasa. Iblis mengimani
bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bayangkan, sebagian
manusia masih menyangkal, “Ini mustahil, itu mustahil!”
Iblis mengimani bahwa Nabi Muhammad dan Al-Quran itu memang
benar. Bayangkan, sebagian manusia masih mempertanyakan. Ini
terbukti ketika sebagian manusia masih mencari orang lain sebagai
teladan utama dan mencari sumber lain sebagai rujukan utama.
Iblis mengimani bahwa Hari Pembalasan itu memang ada.
Bayangkan, sebagian manusia masih meragukan. Ini terbukti ketika
sebagian manusia masih berani menipu, mencuri, dan menganiaya,
seolah-olah tidak akan akan dibalas.
Iblis mengimani bahwa surga dan neraka itu memang ada.
Bukankah dia pernah berada di surga dan manusia belum tentu
akan berada di surga? Bayangkan, sebagian manusia masih
40
menduga-duga.
Percayalah, IMAN itu adalah 'REZEKI' yang Termahal dan
Terbesar... Gimana dengan iman kita?
41
Pohon"
Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya,
sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik
untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya
pohon tersebut.
“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini
pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak
paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.
“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?”
lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di
dekatnya.
“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman,
penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan
udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.
“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik
untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-
tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.
“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus
ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon
akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang
ayah.
“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya
meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau
keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap
sang ayah begitu berkesan.*
42
Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak
berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak
seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang
melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-
lubang yang muncul di luar dugaan. Pepohonan, seperti yang
diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri
pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya
kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan,
turunan godaan, dan lubang jebakan.
“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus
mengikuti cahaya kebenaran.”
Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa
pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda,
bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah
cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat
dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan
mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cayaha walaupun
dengan Lilin…!
Terimakasih telah membaca... Salam Motivasi...!
43
Sabar..." Suatu ketika Si Udin pulang dari kerja, langsung menuju rumah
dengan raut muka lesu dan capek karena banyak masalah....
istrinyapun menyambut...
Istri Udin : Bapak pulang ya... kenapa pak, kok murung aja?...
Udin : ..... (males naggepin)
Istri Udin : loh, kok ditanya istri diam aja Pak... bilang donk, ada
masalah apa? siapa tau saya bisa ngasih solusi.... jangan
cemberut gitu ah....!
Udin : .... (wajah menahan marah)...
Istri Udin : Pak...? kok masih diem?... Oh, saya tau, pasti mikirin utang
ya...?"
Udin : "Diaaaammm Bu... Bapak ingin sendiri, diamlah...!"
Dilain tempat, Sang guru juga pulang kerumah dengan wajah capek
dan lesu. Kemudian disambut dengan hangat sang Istri.
Istri guru : Pah..., kok wajahmu lesu...? (dalam hati berkata : "Wah
pasti suamiku sedang banyak masalah nih. Ah aku nggak
mau mengganggunya..."
Guru : .... (diem cuek aja)
Istri Guru : Oh, saya buatkan teh hangat kesukaanmu ya...
Guru : Makasih mah... (tersenyum sedikit)
Istri guru : Sambil memberikan secangkir teh... "Pah, kalo mau
cerita, saya siap kok dengerin... tapi kalo papah sedang
ingin sendiri, mamah nggak ngganggu deh..."
Guru : Iya nih mah... papah lagi ingin sendiri... maaf ya...Sahabat,
Istri manakah yang bisa memahami suaminya?....
Ya... Ketika seorang lelaki mendapatkan banyak masalah, ia
lebih suka menyendiri, sambil merenungkan masalahnya... dan
ia akan bercerita ketika ia sudah merenung. Dan kadang lelaki
merasa gengsi ketika diberi solusi oleh istrinya. Seakan-akan ia
digurui oleh istrinya... Ya begitulah lelaki...
44
Cerita, "Falsafah 5 jari"
Sahabat,...
ada falsafah tentang lima jari kita...
1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut
jari telunjuk.
4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar
sehingga diberi hadiah cincin.
5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf
(ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh
kita pasti saling sentuh jari kelingking?).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing
jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang,
menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll). Sahabat,
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol
semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan
dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk
bersatu, saling menyayangi,saling menolong, saling membantu,
saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk,
merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang anda
hari ini bertambah? Semoga bermanfaat.
Terimakasih telah membaca... Salam MOTIVASI...!
45
"Gergaji, kapak, palu dan Api"
Alkisah suatau ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang melakukan perjalanan bersama2. Disuatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka masing-masing.
"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan2nya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.
"Sini biar aku yang urus" kata gergaji. Dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok. "Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah."Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat2 tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.
Sahabat, Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat. Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang...
Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh : Hatimu yang mudah merasa kasihan itu tidak lemah, tetapi justru tandabahwa engkau adalah jiwa yang disiapkanbagi peran pelayanan yang besar. Hati yang kasar dan kejam tidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama. Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itua dalah rahmat Tuhan. Bersyukurlah, dan segeralah gunakan rahmat itu dalam pekerjaan yang membaikkan hidup banyak orang.
Salam Motivasi...!
46
"Orang Pendek Mau Tinggi"
Udin : Guru... kok ada orang dengan mudahnya merendahkan
orang lain ya... apa dia tidak tau bagaimana perasaan orang
yang ia rendahkan?
Guru : hmm... Tau gak, ada orang pendek tapi pingin "diakui"
tinggi... bagaimana caranya coba?
Udin : ya pake sepatu yg tinggi, atau pake topi yang tinggi guru...
Guru : ya, itu cara yang wajar, tapi orang ini pake cara aneh, yakni
ia menyuruh orang-orang disekitarnya nunduk terus... atau
jongkok sekalian, agar ia "terlihat tinggi"...
Udin : wedew... aneh?...
Guru : itulah, orang yang suka merendahkan orang lain... karena
ia ingin "diakui lebih tinggi" padahal levelnya rendah....
kalo orang udah tinggi, ia tidak akan merendahkan orang
lain... hanya orang2 rendahan yang merendahkan orang
lain, agar ia merasa lebih tinggi....
Sahabat.... Apapun alasannya, merendahkan orang lain, tidak
dapat dibenarkan... karena ada kesombongan dan keangkuhan
dibalik perbuatan itu... padahal hanya Tuhanlah yang berhak
untuk Sombong....
Salam Motivasi !
47
"Jendela Kereta Api"
Hari itu, di kereta api terdapat seorang pemuda bersama
ayahnya. Pemuda itu berusia 24 tahun, sudah cukup dewasa tentu. Di
dalam kereta, pemuda itu memandang keluar jendela kereta, lalu
berkata pada Ayahnya.
"Ayah lihat, pohon-pohon itu sedang berlarian" Sepasang anak
muda duduk berdekatan. Keduanya melihat pemuda 24 tahun tadi
dengan kasihan. Bagaimana tidak, untuk seukuran usianya, kelakuan
pemuda itu tampak begitu kekanakan.
Namun seolah tak peduli, si pemuda tadi tiba-tiba berkata lagi
dengan antusiasny, "Ayah lihatlah, awan itu sepertinya sedang
mengikut kita!"
Kedua pasangan muda itu tampak tak sabar, lalu berkata
kepada sang Ayah dari pemuda itu. "Kenapa ANda tidak membawa
putra Anda itu ke seorang dokter yang bagus? Sang Ayah hanya
tersenyum, lalu berkata. "Sudah saya bawa, dan sebenarnya kami ini
baru saja dari rumah sakit. Anak saya ini sebelumnya buta semenjak
kecil, dan ia baru mendapatkan penglihatannya hari ini"
Sahabat,... setiap manusia di planet ini memiliki ceritanya
masing-masing. Jangan langsung kita menghakimi seseorang
sebelum kita mengenalnya benar. Karena kebenaran boleh jadi
mengejutkan kita. Selalulah berprasangka baik kepada setiap
orang, karena itu yang diajarkan nabimu, dan itulah cara yang
baik untuk hidup...
Salam Motivasi !
48
**Percakapan Antara Si Rp 1.000 Dan Rp 100.000**
Suatu ketika di dalam dompet berwarna hitam berbahan kulit
ada 1 buah uang seribuan yang kusut, juga lecek dan ada uang
seratus ribuan yang mngkilap, rapi an licin, diantara mereka terjadi
percakapan yang lumayan seru, check this out, monggo ^^
Rp 1.000 : “hei apa kabar ?? sudah lama kita nggak ketemu ?”
Rp 100.000 : “hm, baik-baik saja, oh iya ya…kita sudah mulai jarang
bertemu, hm…maklum kemarin2 aku dan temanku
sering sekali diajak ke mall, dari situ aku dan teman2ku
berpindah tangan ke toko mas, counter hp, food court,
dll, jadi maaf ya kita jarang ketemu,..”
Rp 1.000 : “wah enak sekali ya kamu, tiap hari jalan2, bisa liat
megahnya mall, dan tempat2 mewah lainnya, tidak
seprtiku, hamper 1 tahun aku terlentang di sini,
didompet ini..”
Rp 100.000 : “yah, enak pastinya, hm…kasihan sekali kamu, jadi
kamu jenuh dong tiap hari ?”
Rp 1.000 : ‘’yah jenuh ada, tapi aku pengen tahu apa saja sih
enaknya jadi dirimu, coba ceritakan dengan jelas ..”
RP 100.000 : “Hmmm…yang jelas banyak enaknya jadi diriku, nih ya
aku kasih beberapa contoh : Jadi uang seratus ribu itu
sering dirapikan, dipeganngnya hati2, dan sering
dibawa kemana2, ke mall, restaurant, butik, dll dg
begitu aku jadi terus jalan2 dari tangan bos besar, artis,
siswa2 kaya, pangusaha ..yah senang sekali, aku pun
sering disimpan di amplop yang wanginya enak sekai,
rapi dan terjaga .. kamu apa saja enaknya jadi uang
seribuan ?”
49
Rp 1.000 : “ya…sebelumnya memang ku akui menjadi aku ini
memang banyak sekali jenuhnya , diantaranya : aku
selalu dipegang dengan kasar dan diremas2 sehingga
badanku sakit semua, jarang sekali aku dibawa jalan2,
paling aku ada didalam celengan anak2 yang digulung2
terlebih dahulu badanku, terus aku jarang sekali
berpindah tangan, sekalinya berpindah dari tukang
parker, tukang mie bakso, pecel lele atau pengamen ,
aku pun sering digeletakkan di sembarang tempat,
jarang ada manusia yang membungkusku dengan
amplop. Namun ada satu yang kamu nggak tahu apa
lebihnya jadi aku….!!!”
Rp 100.000 : “apa? ?...”
Rp 1.000 : “bahwa aku dan teman2ku sering berada di kotak amal
di masjid, panti asuhan, kotak dana social, dan tempat2
lainnya yang bisa membawa kebahagiaan manusia
bertemu dengan Sang Pencipta kita yang baik hati itu.
Kamu jarang kan berada di tempat2 amal seperti itu ??
karena mungkin saja kebanyakan manusia tidak rela
membiarkan kamu ada disana..hehe gimana?? Enak kan
jadi aku..????????????”
Rp 100.000 : ‘‘iya ya…. Aku tak sempat berpikir seperti itu, hebat
kamu kawan !!!”
50
"Parasut"
Terkisah di suatu hari, sebuah pesawat pribadi yang membawa
beberapa orang penumpang, mengalami kerusakan mesin. Akibat
tidak ada lagi yang bisa diperbuat oleh sang pilot untuk
mengusahakan agar pesawat tersebut bisa mendarat dengan baik, dia
pun menyarankan agar semua yang berada di atas pesawat untuk
melompat menggunakan parasut. Penumpang pesawat yang terdiri
dari empat orang yaitu seorang dokter, seorang pengacara, seorang
anak kecil putra dari pilot pesawat, dan sang pilot itu sendiri
akhirnya bersiap-siap untuk melompat.
Sialnya, parasut ternyata hanya ada tiga. Dengan cekatan si
dokter meraih satu seraya berkata, “Sebagai seorang dokter yang
telah dan masih akan menyelamatkan nyawa banyak orang, aku
harus tetap hidup.” Dan dia pun melompat. Tidak ingin tidak
mendapatkan parasut, si pengacara juga buru-buru langsung
mengambil satu tas parasut, “Aku adalah seorang pengacara dan
pengacara adalah orang-orang tercerdas di dunia. Aku berhak untuk
hidup.” Si pengacara juga turut melompat menyusul si dokter.
Tinggallah ayah, sang pilot, dan putranya. “Aku telah sekian lama
menjalani hidup, segala yang kuinginkan telah berhasil aku dapatkan.
Tapi kau masih muda, Nak. Kehidupanmu yang panjang masih
menantimu. Pakailah parasut terakhir ini, lompatlah dan kemudian
jalanilah hidup dengan sebaik-baiknya,” dengan tak gentar pilot
tersebut berpesan pada putranya seraya memberikan parasut
terakhir.
Tapi putranya justru menyerahkan kembali parasut yang
diberikan ayahnya dan berkata, “Ayah tidak perlu khawatir. Orang
tercerdas di dunia sebenarnya baru saja pergi dengan membawa tas
ranselku.” Kemudian anak lelaki tersebut meraih tas parasut ketiga
yang ternyata masih teronggok manis di sisinya.....
51
Sahabat... Sehebat dan setinggi apapun pekerjaan Anda, hal
tersebut tidaklah selalu bisa jadi sesuatu yang mendefinisikan
siapa diri Anda. Hal yang bagi banyak orang terlihat sederhana
seperti, bersikap baik dengan penuh toleransi terhadap sesama,
justru hal yang bisa menggambarkan dan memberi arti tentang
diri Anda.
Salam Motivasi!
52
Pohon Tua
Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon
rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi
menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah
hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-
pohon lain di sekitarnya.
Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung
disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-
batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami
telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa
senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang.
Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut.
Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu.
Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah
naungan dahan-dahan. “Pohon yang sangat berguna,” begitu ujar
mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga
mendengar perkataan tadi. Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon
pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya
pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada
lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai
enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan
singgah untuk berteduh.
Sang pohon pun bersedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian
yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau
mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku
miliki?” begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan.
“Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu
merasakan siksaan ini?” Sang pohon terus menangis, membasahi
tubuhnya yang kering. Musim telah berganti, namun keadaan
belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam
kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis
terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang
panjang.
53
Hingga pada saat pagi menjelang. “Cittt…cericirit…cittt” Ah suara
apa itu? Ternyata, ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang
pohon terhenyak dalam lamunannya. “Cittt…cericirit…cittt,” suara itu
makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama
kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru.
Satu… dua… tiga… dan empat anak burung lahir ke dunia. “Ah, doaku
di jawab-Nya,” begitu seru sang pohon.
Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon
itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang
kayu yang kering, mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik
untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat
berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya.
Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah, kini hariku
makin cerah bersama burung-burung ini”, gumam sang pohon
dengan berbinar. Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika
dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang
tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak
tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan
bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.
***
Teman, begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik disana?
Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Allah,
dengan kuasa yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, akan selalu
memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang
penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak, namun, yakinlah, Allah
Maha Tahu yang terbaik buat kita.
Saat dititipkan-Nya cobaan buat kita, maka di saat lain,
diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah. Ujian yang sandingkan-
Nya, bukanlah harga mati. Bukanlah suatu hal yang tak dapat
disiasati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang Pohon, maka,
sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaan-Nya.
Allah tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab, Dia
menyimpan sejumlah rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang
dimiliki.
54
Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah
bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya
buat kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah, selalu
bersama orang-orang yang sabar.
55
Titik Es Dalam Hati
Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai,
namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung
jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak
mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia
ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.
Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan
ulang tahun bos mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat
sekali. Yang tidak sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah
mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak,
memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi
merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.
Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu
mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap
tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di
dalam sambil menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir
semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil
pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak
segera keluar dari situ, pasti akan matikedinginan. Dia terpaksa
dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah
bolpen, menuliskan surat wasiatnya.
Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja.
Mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat
terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera
mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa
lagi.
Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk
menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar
itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan
adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah
mati “kedinginan” !!
56
Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia
mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya
sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?
Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang
yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa
begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan
hidupnya yang jalan kurang lancar.
Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering
langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan
suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk
menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar
mandiri? Untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini?
Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-
faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha
sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak
bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu.
57
That’s What Friend Are For
Suatu hari, ketika saya masih duduk dikelas 1 SMA, saya melihat
seorang anak dari kelas saya berjalan pulang dari sekolah. Namanya
Kyle. Sepertinya ia menenteng semua bukunya. Lalu saya pikir,
“kenapa ada orang yg masih mau membawa bukunya pulang pada
hari Jumat.” Pasti dia anak yang aneh, karena kalau saya pikir setiap
akhir pekan acara saya sudah padat terencana, ya pesta,
pertandingan sepak bola, dan lain-lain. Jadi, sambil menggelengkan
kepala, aku melangkah.
Tiba-tiba saya melihat sekelompok anak kecil berlari ke
arahnya, dan dengan sengaja menabraknya. Bukunya berhamburan,
dan ia pun jatuh ketanah berlumpur. Kacamatanya melayang jatuh ke
rerumputan, kira-kira 10 kaki jauhnya dari tempat dimana Ia jatuh..
Ia menatap ke atas, dan kulihat kesedihan yang amat mendalam
diwajahnya. Hatiku tergerak, dan merasa kasihan kepadanya.
Aku melangkah perlahan menghampirinya. Sambil merangkak,
Ia melihat ke sekeliling, mencari kacamatanya. Kulihat matanya
berlinang. Kuambil kacamatanya dan kuberikan padanya.” Anak-anak
tersebut memang sangat nakal,” kataku kepadanya. Ia menatapku
dan berucap lembut : ”Hey, terima kasih” Ia tersenyum lebar. itulah
senyuman tertulus, tanda ucapan terima kasih, yang pernah kulihat
selama ini.
Aku bantu dia mengumpulkan buku-bukunya yang berserakan,
sambil kutanya dimana Ia tinggal. Ternyata, Ia tinggal dekat
rumahku. Aku lalu bertanya, kalau dia memang tinggal dekat
rumahku, bagaimana mungkin aku belum pernah melihat dia
sebelumnya. Ia bercerita bahwa sebelumnya ia sekolah di sebuah
sekolah swasta. Aku memang belum pernah bergaul dengan anak
dari sekolah swasta sebelumnya.
Sepanjang jalan ia bercerita, sementara buku-bukunya
kubawakan. Ternyata, ia anak manis juga. Aku tanyai apakah dia mau
58
bermain sepakbola bersama saya, dan ia menjawab : “ya“, dengan
bersemangat. Kami berjalan bersama sepanjang akhir pekan, dan
ternyata , semakin kukenal Kyle, semakin suka aku padanya. Teman-
temanku juga menyukainya.
Hari Senin tiba dan kulihat Kyle dengan setumpuk bukunya lagi.
Kudekati dia dan kukatakan sambil bercanda: “Gila kamu, Kyle! Kamu
bisa mengencangkan otot-ototmu dengan mengangkut buku-bukumu
setiap hari.” Ia cuma tertawa dan memberikan separuh bukunya
kepadaku. Selama 4 tahun kemudian, kami terus bersahabat. Ketika
kami sudah duduk di kelas senior, dan kami harus mulai memikirkan
tentang Universitas, Kyle memutuskan untuk melanjutkan ke
Georgetown, dan saya berencana ke Duke. Saat itu saya tahu, bahwa
persahabatan kami akan terus abadi, dan bahwa jarak yang
memisahkan kami tidak akan menjadi penghalang. Ia akan menjadi
seorang dokter, dan saya akan mengambil jurusan bisnis, karena saya
mendapatkan beasiswa dari kegiatan sepakbola saya.
Kyle memang seorang bintang kelas dan aku bahkan sering
menggodanya sebagai kutu buku. Sebagai bintang kelas, Ia harus
menyiapkan pidato perpisahannya. Pada Saat-saat seperti itu, aku
bersyukur, bukan aku yang harus berdiri di mimbar dan dan
berpidato.
Persis pada hari wisuda kami, aku lihat Kyle tampak begitu
gagah. Benar-benar seorang anak SMA yang kerja keras dan berhasil
yang sungguh-sungguh patut dicontoh. Teman ceweknya banyak.
Dalam hal satu ini aku sering iri padanya .Tapi aku juga melihat
bahwa ia sangat gelisah menjelang saat pidatonya. Maka aku dekati
dia dan kutepuk punggungnya : “Hai, Kawan ! pasti OK.” Dia terdiam
melihatku dengan tatapan yang sungguh-sungguh penuh terima
kasih, lalu katanya dalam- dalam :” terima kasih .”
Ketika hendak memulai pidatonya, dia mengambil nafas dalam-
dalam dan mulai berkata : “Wisuda adalah saat untuk mengucapkan
terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kita
59
melewati masa-masa yang berat. Orangtua kita, guru-guru, teman
sekamar, mungkin para tutor, tetapi yang paling banyak adalah
teman. Saya berdiri disini dan akan menceritakan sebuah kisah
nyata.”
Aku menatapnya dengan rasa tidak percaya pada apa yang
kemudian kudengar. Ia bercerita bahwa suatu hari ia merasa sangat
putus asa, hingga ia berniat hendak bunuh diri diakhir minggu. Ia
memulai dengan mengosongkan lockernya supaya mamanya tidak
repot nantinya, dan ia mengangkut semua bukunya pulang. Sambil
terus bercerita, ia menatapku sambil tersenyum. “Untungnya, saya
diselamatkan. Seorang teman saya menyelamatkan saya dari rencana
putus asa tersebut.”
Saya menangkap getaran dalam suaranya, dan ia terdiam
mengambil nafas dan mengatur emosinya kembali. Saya juga
menangkap emosi para hadirin, hampir semua para menahan nafas
dan terhanyut dalam cerita tersebut. Semua mata menatap pemuda
pintar dan tampan yang sungguh populer itu menceritakan
kenangannya tatkala melewati masa yang paling sulit dalam
hidupnya. Saya juga melihat orangtuanya melihat kearahku dengan
tersenyum.
Belum pernah aku merasakan rasa yang begitu mendalam…
Teman, jangan sekali kali meremehkan tindakan yang anda
lakukan. Bahkan dengan tindakan kecil-pun anda dapat saja
mengubah hidup orang lain. Sahabat adalah malaikat yang
mengangkat kita tatkala kita lupa bagaimana caranya terbang.
Kisah ini saya dapat dari milis yang saya ikuti, namun saya tidak
dapat menemukan sumber dari cerita ini. Semoga kisah ini dapat
meng-inspirasi kita untuk selalu berbuat yang terbaik dalam setiap
kesempatan.
60
Kisah Si Cadel
*Hari 1.*
Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal
didekat rumahnya.
Cadel : “bang, beli nasi goleng satu”
Abang : “apa…?” (…..ngeledek.)
Cadel : “Nasi Goleng!
Abang : “Apaan…?” (…..Ngeledek lagi.)
Cadel : “Nasi Goleng!!!”
Abang : “ohh nasi goleng…”
Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel
dengan sangat kesal, sesampainya di rumah dia bertekad untuk
berlatih mengucapkan “nasi goreng” dengan benar. Hingga akhirnya
dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar.
* Hari 2.*
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa
mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.
Cadel : “bang…,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!”
Abang : “ohh…pake apa?”
Cadel : “…pake telol…” (Sambil sedih…)
Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata “telor” sampai
benar.
* Hari 3.*
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut-turut
makan nasi goreng
Cadel : “bang…, beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!”
Abang : “ceplok atau dadar ?”
Cadel : “dadal…”
Dengan spontan. Kembali dia berlatih dengan keras.
61
* Hari 4.*
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu
memesan dengan tanpa ditertawakan.
Cadel : “bang…beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!”
abang : “hebat kamu ‘del, udah nggak cadel lagi nich, harganya
Rp.2500, del.”
si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang
tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:
cadel : “bang.., kembaliannya?”
abang : “oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500,
kembalinya berapa del?”, sambil senyum ngeledek.
Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok
bakal makan nasi goreng lagi. Tapi akhirnya dia
menjawab:”…GOPEK…!!!” Sambil tersenyum penuh kemenangan.
*Moral Cerita *: INTI DARI CERITA INI ADALAH HIDUPLAH TERUS
DENGAN PENUH PERJUANGAN !! JANGAN MENYERAH YACH !!
62
KELINGKING
Alkisah tentang seorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi
berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja
kaget, lalu terpelanting. Kelingkingnya putus. Raja marah. ''Sudahlah
Paduka. Kalau kena musibah, mbok bersyukur saja,'' ujar seorang
penasihatnya.
Raja bukannya luluh malah tambah murka. Dengan lantang
berteriak : 'Penjarakan penasihat goblok ini!' Para pengawal yang
selalu sendiko dawuh, tabu untuk membantah, melaksanakan
perintah itu. Sang penasihat pun dijebloskan ke bui. Lima tahun
kemudian, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif. Pria gagah
berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada dewa. Hanya
saja, setelah diteliti, lho, kelingkingnya terpotong. Cacat. Terpaksa
diafkir. Sebagai pengganti, pengawalnya yang tidak cacat dijadikan
korban. Pengawal itu dieksekusi, dan rajanya dipulangkan.
Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yang dulu
dibui itu pun dilepaskan. ''Ananda memang harus bersyukur tidak
memiliki kelingking,'' kata Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata,
sang penasihat pun bersyukur, ''Kalau saja saya tidak dipenjarakan
oleh Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai
tumbal.''
63
Sang Profesor dan Si Tua Pelaut
Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini
terjadi di zaman ketika orang orang masih
bepergian dari satu Negara ke Negara lain
menggunakan kapal laut, sebelum era
penerbangan murah seperti zaman sekarang.
Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San
fransisco utk memberikan kuliah tamu.
Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney,
Profesor barusan mendapat makan malam luar biasa menyenangkan
di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar
laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yg tengah
bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudra di bawahnya.
Ia memutuskan untuk bercakap cakap dgn pelaut ini, karena
meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun
pria ini pasti telah mengarungi samudra selama waktu yg sangat
lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yg berguna. Professor selalu
ingin meningkatkan limpahan pengetahuannya yang ia pikir sebagai
makna hidupnya. Ia menghampiri pelaut itu dan berkata,” Pak tua,
sudah berapa lama Anda melaut?”
Pelaut menjawab,” Sejak masih bocah, sekitar umur tiga belas,”
Luar biasa!” kata Profesor,”Anda pasti tahu bahwa di lautan yg kita
arungi ini ada begitu banyak kehidupan. Sebagai pelaut yg telah
banyak makan asam garam, Anda pasti pakar dalam ilmu biologi
kelautan, mengenai semua hewan yg menggantungkan hidupnya
pada samudra di bawah kita ini, berikut semua arus dan terumbu
karangnya. Mari kita berbincang mengenai oceanologi, ilmu
kelautan.”
Pelaut bingung,” Haa? Emang laut ada ilmunya?
64
Apa?! “seru professor,” bertahun tahun di laut ANda tidak
pernah membaca buku atau belajar mengenai isi samudra di bawah
Anda?”
“Nggak lho” kata pelaut.”Anda sudah menyia nyiakan waktu
Anda!” tukas professor seraya melangkah pergi dgn rasa kesal pada
pria tua ini yang telah menghabiskan hidupnya di samudera tanpa
pernah mempelajari mengenainya..
Besok malamnya, professor mendapat makan malam yg sangat
lezat lagi sehingga hatinya sangat baik. Jadi ketika ia berjalan di dek
utk kedua kalinya, lagi lagi si pelaut tua sedang berjaga di sana. Kali
ini si pelaut sedang memandangi bintang bintang.
Kebetulan pula bahwa ini pun salah satu hobi professor :
astronomi. Ia berpikir,”Ah , sudahlah. Pria tua malang ini mungkin
tidak tahu banyak mengenai oceanologi, namun ia pasti tahu
mengenai astronomi.: di zaman sebelum ada GPS, begitulah cara kita
mengarungi lautan tanpa tersesat- dengan panduan bintang. Maka ia
mendekati pelaut tua itu,” saya minta maaf soal kemarin malam.
Anda mungkin tidak banyak tahu mengenai oceanologi, namun
berani taruhan Anda pasti tahu mengenai astronomi, yg kebetulan
hobi saya juga. Coba lihat rasi bintang Beruang Besar disana!
Pelaut itu terkesiap,”Beruang Besar apaan?” Itu! Bintang itu… di
langit utara sana!” tunjuk professor,” Anda pasti tahu astronomi, itu
kan yg memandu arah kapal kita!”Pelaut bingung,”Saya tidak tahu
Anda omong apa.Kapten yg tahu soal beginian, bukan saya.”Apa?!
lengking Profesor,”Bertahun tahun di laut, melihat langit di atas,
Anda tidak pernah peduli belajar astronomi? Anda menyia nyiakan
hidup saja !” Profesor pun melangkah dengan muak.
Pada malam ketiga, koki membuat makan malam yg luar biasa
lezat, sehingga membuat suasana hati professor itu begitu nyaman.
Ketika ia pergi ke dek, malam itu begitu indah, udara laut sepoi,
semerbak, segar, sampai professor membatin,” Ya, sudahlah, aku
65
akan memberinya kesempatan lagi.” Rupanya ia adalah professor di
bidang meteorologi.
Ia menyadari bahwa para pelaut mungkin tidak tahu soal ilmu
kelautan atau ilmu perbintangan, namun mereka pasti tahu soal
cuaca. Sebab cuaca meliputi pola dan tenaga angin yang mendorong
kapal, serta mengenai badai yang bisa menenggelamkan kapal, jadi
cuaca pasti mutlak dipahami pelaut tua ini.
Ia menghampirinya dan berkata,” Maafkan saya. Sungguh saya
minta maaf. Perangai saya jelek sekalu dua malam terakhir ini. Saya
telah salah menilai Anda. Anda mungkin tak tahu menahu soal
oceanologi atau astronomi, tapi saya yakin Anda pasti tahu soal
meteorology, mengenai angin, cuaca yang bisa menghancurkan atau
mendorong kapal ini ke tujuan.”
“meteor apa?! Kata pelaut.”Angin dan badai..” curiga
professor.”saya tidak tahu apa apa. Saya Cuma pelaut biasa.” Ujar
pelaut dengan lugunya. Murkalah professor,”Apaaaa?! Tolol!
Dungu!Begoo! Bertahun tahun di laut! Betapa sia sianya! Kau sia
siakan seluruh hidupmu! Profesor pergi dan bersumpah tak akan
pernah bicara dengan orang bodoh itu lagi.
Malam keempat di laut, ia tidak hadir ke aula perjamuan untuk
makan malam karena malam itu samudra mengamuk. Professor
mabuk laut, menaruh apa pun dalam perutnya hanya akan langsung
keluar lagi, jadi ia istirahat saja dalam kabinnya.
Malam makin larut, badai makin parah. Ia sampai bisa
merasakan kapal makin bergoyang. Ia bisa merasakan gelombang
laut menampar kapal dari jendela kabin. Sungguh cuaca malam itu
sangat buruk. Ketika badai mencapai puncaknya pada tengah malam.
Ia mendengar suara tabrakan, dentuman besar! Ia merasa takut.
Setelah bunyi keras itu, sesaat hanya ada keheningan, diikuti suara
orang berlarian dan kegaduhan di luar pintu kabinnya. Panik, ia
membuka pintu dan coba tebak siapa yang sedang berlari di luar
sana?
66
Si pelaut tua. Si pelaut tua itu berhenti sesaat, berpaling kearah
professor dan berkata,”Pak professor, selama bertahun tahun Anda
hidup, pernahkah Anda belajar berenang?”” Emm… tidak ada…” lirih
professor.”Sia sia sekali hidup Anda ! Kapal ini akan tenggelam!” seru
pelaut.
Moral kisah ini… wahai professor tua tolol, boleh saja belajar
astronomi, oceanologi, atau meteorology, tapi yang paling penting
untuk diketahui seorang pelaut adalah cara berenang.
Demikian pula, hal terpenting untuk diketahui dlm hidup
bukanlah mengetahui soal elektronika, mobil, teknologi tapi
bagaimana menjaga kepala tetap di atas permukaan air di dalam arus
dan gelombang ketidakpastian hidup, namun sudahkah Anda belajar
berenang andaikata kapal Anda tenggelam? Ketika Anda kehilangan
seluruh harta Anda, bursa saham jatuh, ditinggalkan pasangan,
ditinggal mati orang tersayang? Jika belum, maka kecewa dan duka
akan meneggelamkan Anda.
Jadi apa yang dimaksudkan dengan berenang?
Mengetahui cara untuk peduli, berwelas asih, mengetahui apa
yang benar benar penting dalam hidup. Pada saat itu, Anda tidak
akan pernah tenggelam.
Memang masih akan terjadi hal hal yang tidak kita
inginkan. Masih akan ada orang yang Anda sayangi meninggal,
perpisahan, kehilangan, namun Anda memiliki welas asih luar
biasa untuk melepas, kepedulian luar biasa terhadap
lingkungan, tidak marah namun memiliki kasih sayang hebat
terhadap masa lalu, terhadap masa masa indah yang dijalani
bersama, untuk bisa mengucap terima kasih banyak.
67
Belajar dari Petani Jagung Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai
yang dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak
ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya
mereka untuk lepas dan mandiri dari ayah.
Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik
pegawainya untuk mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing
baru bagi usaha Ayah?
Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana.
Kisah yang masih aku ingat sampai sekarang. “Bapak pernah cerita ke
kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?” Aku
dan Mas Agus hanya menggeleng.
“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses.”, Ayah
berhenti mengambil nafas sejenak. Aku dan Mas Agus pasang telinga,
antusias mendengarkan. Dengan nada layaknya seorang pendongeng
ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes jagung,
untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik.
Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut.
Tak hanya sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes
jagung diadakan petani inilah pemenangnya. Kalian tahu
rahasianya?” Tanya Ayah ke arah kami.
“Pupuk rahasia?”, Mas Agus coba mejawab. “Bukan, bukan itu
rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani
sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes
jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada
formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung
terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”
“Lho, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke
tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”, tanyaku. “Itu dia
kuncinya”, Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan?
Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?” “Sudah”
jawabku sambil mengangguk.
68
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-
bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang
yang lain.”, tangan ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.
“Coba bayangkan Jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk
sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini
tentu menurunkan kualitas jagungnya.” Kakakku manggut-manggut
mulai paham.
Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga
baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka
akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung
yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan
jagung yang baik pula.
“Begitu pula dengan hidup kita Nak. Jika kita ingin meraih
keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi
berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus
menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “,
Ayah menutup ceritanya dengan bijak.
69
Kunci Hidup Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak
seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu
pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih
muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus
menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan
kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"
Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya,
Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"
Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas,
Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan,
sekolah rendah dan susah begitu?"
Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, "Tidak Nak,
ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar
dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena,
kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan
punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi,
hingga bisa berhasil seperti saat ini."
Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan
pertanyaannya, "Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti
Ayah dong?"
Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah kembali bertanya,
"Kenapa Kau berpikir tidak bisa sukses seperti ayah?"
"Lho kata Ayah tadi, penderitaan masa lalu yang serbasusah lah
yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga
mampu, kan ayahku orang sukses," ujar si anak sambil menatap
bangga ayahnya. "Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah
menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa,
Inggris, Mandarin dan IT. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah kan
nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu?"
70
Mengetahui pemikiran sang anak, ayah pun tertawa. "Hahaha,
memang kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue?" canda
ayah.
Digoda sang ayah, si anak menjawab, "Yaaaah, kan udah nggak
bisa memilih. Tapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih
seperti sekarang saja deh. Enak sih, punya papa mama baik dan
mampu seperti papa mamaku hehehe."
Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya, "Karena itulah,
kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu. Yang
jelas, siapa orangtua kita dan bagaimana keadaan masa lalu itu, kaya
atau miskin, kita tidak bisa memilih, ya kan? Maka, ayah tidak pernah
menyesali masa lalu. Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh
dengan penderitaan, dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup
yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai
kehidupan. Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang
berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika kita mau belajar, berusaha,
dan berjuang habis-habisan. Tuhan memberi kita segala kemampuan
itu, gunakan sebaik-baiknya. Dimulai dari keadaan kita saat ini, entah
miskin atau kaya. Niscaya, semua usaha kita diberkati dan kamu pun
bisa sukses melebihi ayah saat ini. Ingat, teruslah berdoa serta
berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita-
citamu akan tercapai."
71
Memilih Lelaki Sejati
Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati?
Bunda menjawab, Nak… Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari
bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang
disekitarnya….
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…..
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di
sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda
bangsa …
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati
ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi
dari sikap bijaknya memahami persoalan…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi
dari hati yang ada dibalik itu…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang
memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang
dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku
kehidupan…
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab
suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…
72
Nasehat Orang Tua
Apapun yang terjadi, doa orang tua selalu menyertaimu. Jangan
putus asa nak ! Mimpi setiap orang tua itu adalah melihat kesuksesan
anak nya, mimpi setiap anak itu adalah membuat org tua nya bangga
Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun bisa mengalah kan mu
nak Si saat ibu mu hidup, kau berikan sebutir kacang pun ibu bisa
rasakan. Kl ibu sdh tiada kau belikan ibu rumah mewah pun
percuma. Accept me at my strongest, support me at my weakest. I
Love You, Don't ask me Why! Orang yg tidak pernah membenci mu
hanyalah orang tua mu. Maafkan Ibu karena tidak memberikan
warisan harta yang berlimpah, ibu hanya mewariskan hati yang
berlimpah kepadamu.
Ibu mencari nafkah untuk mu tanpa perhitungan dan balasan,
cukup katakan terimakasih maka itu sudah membayar semuanya.
Harapan akan selalu ada ketika kamu terus berjuang
memperjuangkan cita -citamu nak. Aku merindukanmu wahai orang
tua ku. Semoga malam ini mimpi yang indah. Putus cinta itu tidaklah
sakit, yang sakit itu kl udah putus masih cinta nak.
Belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa merendahkan
mu nak. Bersama mu aku terberkati, thanks mom. Nak engkau tidak
bisa tertawa pada lelucon yg sama, kenapa engkau bersedih pada
masalah yg sama. Semoga ayah dan ibu di berkahi kesehatan, dari
anak mu. Semarah2 nya orang tua sm anak juga gak bisa berlangsung
lama-lama. Masalah itu seperti hujan dan rejeki itu seperti pelangi,
anda tidak akan bisa melihat pelangi sebelum hujan turun.
Ingat nak Ketika kamu merendahkan atau melecehkan wanita
dengan kata2, kamu sedang memamerkan kualitas diri mu . Semoga
pagi ini anak ibu di berkahi rejeki yang berlimpah dan Keahagiaan. .
Malam tiba saatnya menutup mata, berpikirlah yang jernih nak,
hidupmu adalah keputusan mu bukan pengaruh org sekitarmu. Saya
73
bisa mempercayai org tanpa mencintainya, tp saya tak bisa mencintai
org tanpa mempercayainya. People ask me why is it so hard to trust
people, and I ask them why is it so hard to keep a promise.. By life
facts. Take care the people you love but take care more for the people
who love you. Berikan ciuman di kening dan katakan "aku bangga
punya ibu" dan lihat reaksinya. Kepercayaan bgai angka 1 n waktu
bagai angka 0. Semakin lama akan semakin bsr nilainya 1.000.000 .
Tp ktk 1 nya hilang yg ad hny 000.000. Apologies mean nothing when
you keep on doing what you're apologizing for. LifeFacts
Demam ini sungguh tidak bersahabat :(Jangan bersedih nak
inipun akan berlalu, gak ad ceritanya orang bahagia dgn menzolimi
org lain hanya karena kamu gagal di satu mata pelajaran, bukan
berarti kamu gagal di segala hal. bangkit nak anak ku, bahagia itu
harusnya sederhana, kalo rumit namanya persoalan "Bermmpilah
setinggi langit , jika engkau jatuh engkau akan jatuh di antara
bintang-bintang"
Nak..Setiap orang pernah mengalami berada diatas kehidupan
atau dibawah kehidupan. Namun yg ingin berhasil, selalu mengambil
Nak.. Sejenak renungkan kehidupan.Apa saja kesalahan terbesar
kita. Dosa sering kita sepelekan nak.Walau tahu Allah maha pemaaf.
Nak.. Jika tak ada lagi nasihat ku beri.Hanya doa yg akan sering
ku anjurkan.Itulah sebaik2 pengobat kehidupan yang sulit.
Nak.. Membaca tidak membuat kita tahu segalanya, justru ia
membuat kita tahu bahwa tidak semua hal kita ketahui, maka rendah
hatilah
Nak.. Mereka yang sukses adalah mereka yang mampu
berteman dengan masalah dan berkompromi dengan emosinya
Nak.. Orang-orang besar adalah mereka yg mampu
mengenggam tangan-tangan yg lemah dan menganggakatnya ke
tempat yg lebih tinggi
74
Nak.. Aku tidak tahu apa yg akan terjadi di masa depan. Tapi aku
tahu, sebuah tindakan buruk pasti membuat ketidaktenangan di
masa depan.
Nak.. Ketika seseorg bercerita padamu, dgrlah dgn sabar, meski
terkadang membosankan. Ingatlah, dia percaya padamu. Menerima
tidak semudah yg dikatakan. Sungguh butuh byk kebijaksanaan dan
kebesaran hati untuk mampu melakukannya, bahkan disaat yg tdk
tepat Kita tdk memiliki cukup waktu utk semua hal. Lalu ciptakanlah
sesuatu yg cukup utk semua hal itu. Sesuatu yg menginspirasi,
sesuatu yg mulia
Nak.. Pencitraan yg baik tidak akan membuat tindakan menjadi
benar. Tindakan yang benar akan menciptakan pencitraan yg baik
Nak.. Mereka yg sukses tdk dibangun oleh karena kenyamanan
& kemudahan, namun dibangun oleh keringat & airmata
Nak.. tdk penting bagaimana buruknya masa lalu seseorang
selama dia telah berubah menjadi lebih baik, maka hargailah
kebaikannya.
Nak.. Saat kita selalu berkata aku sudah tahu, saat itulah letak
kehancuran dimulai.
Nak...Apalah artinya sebatang lidi, bila digabungkan barulah
akan menjadi berguna.
Nak.,.meskipun kita sedang dibawah, tetaplah menjadi pribadi
yang berjiwa besar
Nak..jika menyerah adalah jalan terbaik, lebih baik kamu
berpikir untuk melakukan hal lain yang lebih bisa kamu lakukan
Nak..senyuman adalah alat komunikasi terbaik, bila kita sudah
tahu akan hal itu maka kita harus belajar melakukannya
Nak..Dengan berserah diri sepenuhnya, Allah akan selalu
menunjukkan kebaikan dan jalan menuju kebahagiaan.
Nak..Ilmu adalah anugerah, sekecil apa pun itu. Jangan sia-sia
kan ilmu, buat kita dan orang lain lebih berguna dan bahagia
karenanya.
75
Nak..Berikan perhatian dan pengertian yg tulus kepada
siapapun. Karena dengan itu, semangat akan terus terjaga.
Nak..Pikiran hanya sebuah langkah awal. Mempunyai pikiran yg
baik dan bijak tanpa diiringi dengan sebuah tindakan hanyalah sia-
sia.
Nak..Banyak orang berpikir perbedaan dlm diri mereka
membuatnya aneh, padahal itu membuatnya unik & istimewa.
Nak..Penampilan yg cantik dpt membuat org jatuh hati padamu.
Namun kepribadian yg cantiklah yg membuat mereka bertahan di
sisimu.
Nak..Keutamaan berbagi dan memberi bukan kepada mereka
yang dicintai, tetapi berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Nak..Tak ada yg abadi dalam hidup ini, namun ada hal yg dengan
senang hati kamu perjuangkan hingga kamu dapat memilikinya lebih
lama.
Nak..Jika kamu menyadari apa yang mampu menyakitimu, maka
kamu pasti menyadari apa yang mampu menyakiti orang lain.
Nak..Km tak bisa lari terlalu lama dr masalah. Masalah akan
terus menghantuimu sampai km menyelesaikannya.
Nak.. Mintalah hanya pada Allah. Dia akan memberikan yg kita
minta sebatas yg kita mampu menjaga dan mempertanggung
jawabkannya
Nak..Pribadi baik tidak pernah berlama-lama menyesali
kesalahan, tetapi bersegera memperbaiki sikap yg menyebabkannya.
Nak..Kesalahan yang kamu lakukan, bukanlah sebuah kegagalan.
Tapi itu adalah proses pembelajaran.
Nak..Tersenyumlah. Membawa ringannya beban hidup yang
tadinya berat. Senyummu menularkan senyum pada orang lain.
76
Semua Hasil di dahului pengorbanan Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan.
Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di
depan rumah tua tanpa jendela dan hampir
roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia
menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat
tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar. Lalu ia
melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya
tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,”Sahabat, pompa
ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan
airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda
pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi
penuh air.
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa?
Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih
aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau
ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke
pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang
belum tentu benar?” Begitu pikirnya. Untung suara hatinya
mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera
di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu
ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga
memompanya.
Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.
Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan
tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali
gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan
itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil.
Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu
sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!!
Inilah kebenaran hukum alam.”
77
9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia
1. Jangan Takut dan Khawatir
Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling
tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau
takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan
takut?
2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam
Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika
kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya
sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita
dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya.
Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Masalah
Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita
satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah
secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.
4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda
Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita.
Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat
membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan
Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang
mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk
menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulah kesalahan
78
terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan
masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.
6. Jangan Hidup di Masa Lalu
Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang
menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya.
Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun
akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin
kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita
merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-
ngingat kebahagiaan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang termasuk saya susah untuk
menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita
mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita,
tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita
akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna
bagi kebahagiaan hidup kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan Mengacaukan
Hidup Anda
Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah
janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah
tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Selalu
Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan,
bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif,
karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal
baik yang bisa kita pelajari.
79
Cerita Jam
Seorang anak balita begitu terheran dengan benda berbentuk
lingkaran yang dipenuhi angka-angka. Tiga buah jarum yang
menunjuk angka-angka di lingkaran itu pun kian membuatnya
tercenung.
Ada jarum tipis warna merah yang menunjuk dari satu angka ke
angka lain dengan begitu cepat. Ada jarum yang lebih tebal dan lebih
panjang yang bergerak lebih lamban. Dan, ada jarum pendek gemuk
yang nyaris tak bergerak, tapi bisa berpindah ketika dalam waktu
lama tak diperhatikan.
Yang lebih menarik dari semua pemandangan di benda itu adalah
ketika pada saat tertentu, ada burung mainan yang tiba-tiba keluar
dari bawah lingkaran tersebut dengan suara khas. “Kuk kuk…kuk
kuk…kuk kuk…!”
Saat itulah, sang anak pun melompat riang. Tapi, ia masih
bingung dengan benda itu.
“Itu jam, anakku!” suara sang ibu tiba-tiba muncul dari balik
tubuh mungil si batita.
“Jam…?” sahut si batita seraya mengungkapkan rasa ingin
tahunya.
“Iya. Itu jam. Perhatikanlah, sang burung tidak akan bernyanyi
kalau si jarum pendek gemuk tetap saja diam, si jarum pendek gemuk
akan tetap diam jika si jarum tebal panjang hanya berhenti. Dan, dua
jarum itu tidak akan bergerak kalau saja si jarum merah kecil tidak
bergerak lincah,” jelas sang ibu sambil memperhatikan wajah si
batita yang begitu serius menatap ibunya. Sesekali, pandangannya
menoleh ke arah jam, untuk memastikan kebenaran yang diucapkan
ibunya.
“Dan anakku, semua jarum-jarum itu bergerak ke arah yang
sama,” tambah sang ibu sambil menunjuk ke arah gerakan jam. Jam,
80
dalam makna kehidupan tidak selalu menunjukkan nilai sebuah
waktu. Ada sisi lain yang bisa diambil hikmah dari gerakan tiga jarum
dalam jam.
Dalam dinamika sebuah organisasi, dinamika tiga jarum jam
memberikan makna tersendiri bagaimana interaksi produktif antara
pimpinan, manejer, dan pelaksana. Seperti tiga jarum jam, masing-
masing level punya intensitas gerakan yang berbeda, karena bobot
dan pengaruh gerakannya memang berbeda.
Namun, walaupun punya gerakan yang seolah berbeda, semua
level tidak ada yang diam. Semua bergerak dalam sistem yang begitu
harmonis. Keharmonisan gerak tiga level inilah yang menghasilkan
‘pengingat suara burung’ yang begitu bermanfaat untuk orang
banyak.
Tapi, dari semua nilai pelajaran yang ada dalam tiga level
jarum jam, ada satu pakem yang jika dilanggar akan berakibat
sangat fatal. Yaitu, walaupun beda level dan beda intensitas
gerak, ketiga jarum bergerak dalam arah yang sama.
81
Harta Karun
Pada suatu kala, seorang pria sedang berjalan di sebuah tempat
untuk mencari harta karun. Sampai akhirnya, tibalah ia di sebuah jalan
bercabang tiga. Kebetulan ada orang tua yang sedang berdiri di pinggir
persimpangan jalan tersebut.
Pria itu sedang bingung karena ada tiga jalan menuju arah yang
berbeda. Ia pun sulit memutuskan mau memilih jalan yang ingin
ditempuh. Lalu ia bertanya pada orang tua tersebut, “Hai, pak tua.
Bolehkah saya bertanya? Saya sedang dalam perjalanan mencari
harta karun. Tapi di depan saya ada tiga jalan yang berbeda.
Bolehkah bapak menunjukkan kepada saya jalan yang benar?” Orang
tua itu tidak menjawab. Ia hanya menunjuk jalan yang pertama. Pria
itu berterima kasih dan segera mengambil jalan yang pertama.
Beberapa saat kemudian, pria yang tadi kembali lagi. Tapi kali
ini seluruh badannya kotor terkena lumpur. Ia mendekati pak tua itu
dan berkata, “Hai, pak tua. Tadi saya tanya arah ke tempat harta
karun dan Anda menunjuk ke jalan pertama. Tapi saya malah
terjebak ke dalam kolam lumpur yang luas. Badan saya jadi kotor
begini.” Ia lalu bertanya, “Sekarang di mana jalan menuju harta
karun? Tolong tunjukkan pada saya!”
Orang tua itu tetap tidak bersuara. Ia kemudian menunjuk ke
jalan yang ke dua. Pria itu kemudian berterima kasih dan segera
mengambil jalan yang kedua. Orang tua menunjuk jalanBeberapa
saat kemudian, pria tersebut kembali lagi. Badannya bukan hanya
terkena lumpur pekat, tapi juga celananya penuh dengan sobekan
dan kakinya luka seperti tergores sesuatu.
Kali ini ia mendekati pria tua itu dengan ekspresi wajah yang
kesal.Ia berkata dengan sedikit marah, “Hai, pak tua! Tadi saya
menanyakan arah menuju tempat harta karun dan Anda menunjuk
ke jalan yang kedua. Tapi, jalan itu penuh dengan semak berduri.
Seluruh kaki saya jadi terluka karena tergores duri.” Kali ini ia
82
bertanya lagi, “Sekarang saya tanya sekali lagi, di mana jalan menuju
harta karun itu? Anda sudah dua kali membohongi dan mencelakai
saya. Sekali lagi berbohong, Anda akan tahu akibatnya.” Pria tua itu
tetap diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia sekarang
menunjuk ke jalan yang ke tiga.
“Apakah Anda yakin dan tidak berbohong?” tanya pria itu. Pria
tua itu menganggukkan kepalanya dan sekali lagi menunjuk ke jalan
yang ketiga. Pria itu pun segera pergi meninggalkan pria tua tersebut.
Namun beberapa saat kemudian, ia kembali lagi sambil berlari
seperti ketakutan. Dengan napas tersengal, ia bertanya dengan
marah, “Hai, pak tua! Apakah Anda mau membunuh saya? Di jalan
sana ada banyak sekali binatang buas. Itu sama saja dengan cari
mati.” Pria tua itu akhirnya buka mulut, berkata, “Semua jalan tadi
sebenarnya bisa menuju ke tempat harta karun. Hanya saja untuk
menuju ke sana, Anda harus melewati jalan tersebut. Anda bisa
memilih melewati kolam lumpur, semak berduri, atau binatang buas.
Anda bisa pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat
harta karun, Anda harus berani melewati salah satunya. Jika Anda
tidak mau, silakan kembali saja.”
Begitu mendegar penjelasan dari pria tua itu, ia menundukkan
kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan kembali pulang.
Sahabat, Saya yakin semua orang dengan semangat akan menjawab
“Ya” saat ditanya apakah mereka ingin meraih kesuksesan. Namun
sebagian besar tidak berani menjawab saat ditanya apakah mereka
bersedia membayar harganya. Kenyataan yang sering terjadi adalah
banyak sekali orang yang tidak bersedia menempuh jalan kesuksesan
yang terlihat sangat berat. Mereka hanya ingin langsung sampai di
garis finis, tapi tidak pernah mau melangkahkan kakinya untuk
mencapai garis finis tersebut.
Salah satu tantangan berat yang harus Anda hadapi saat
berjuang meraih kesuksesan adalah mendorong diri Anda untuk
maju meskipun jalan yang sedang Anda tempuh sangat berat, berliku,
83
dan penuh rintangan. Tantangan inilah yang seringkali membuat
nyali seseorang menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya
menyebabkan banyak orang tidak berani membayar harga dari
sebuah kesuksesan. Mereka tidak siap untuk membayar dan lebih
memilih melupakan kesuksesan yang ingin mereka raih.
Tidak peduli apa pun tujuan yang ingin Anda capai, rintangan
tetap akan ada dan tidak akan hilang. Di mana ada kesuksesan, di situ
ada rintangan yang menghalanginya. Hanya orang-orang sukses yang
berani menghadapi rintangan demi rintangan sampai akhirnya
meraih tujuan. Sebaliknya orang gagal lebih memilih untuk
menyerah. Dan yang lebih menyedihkan, mereka bahkan tidak berani
mencoba saat melihat betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui.
Mental mereka sudah dikalahkan jauh sebelum mereka memulai.
Rintangan akan selalu berdiri di depan kesuksesan. Anda
harus berani melewatinya sebelum berhasil mendapatkan
kesuksesan. Ada dua pilihan, mengeluh dan menyalahkan
rintangan itu atau mendorong diri Anda untuk mengalahkan
rintangan tersebut. Anda boleh menyalahkan rintangan yang
kelihatannya selalu menghadang Anda. Tapi cobalah pikirkan,
apakah rintangan itu akan hilang dengan cara menumpahkan
kekesalan Anda?
84
Renungan
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita
belajar IKHLAS. Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD,
darimana kita belajar SABAR. Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN,
bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.
Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air
mata. Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada
kekurangan. Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada
masa sulit Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita,
karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik. Ketika
kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang
KETULUSAN. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu
kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang
belajar tentang MEMAAFKAN. Ketika kamu lelah dan kecewa, maka
saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu
sedang belajar tentang KETANGGUHAN. Ketika kamu harus
membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka
saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.
Tetap semangat….
Tetap sabar….
Tetap tersenyum….. Karena kamu sedang menimba ilmu di
UNIVERSITAS KEHIDUPAN
TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan
karena “KEBETULAN”
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan,
kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR
MATA.
[Disadur dari Buku “Sepatu Dahlan Iskan”]
85
Matematika dan Kehidupan
Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS ?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya PLUS di kali MINUS
hasilnya MINUS ?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS ?
Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH
1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah
suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya : + x + = +
2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau
sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR
adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya : + x – = - – x + = -
3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu
tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya : – x – = +
Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil
sebagai pelajaran hidup.
86
Penemu Sikat Gigi Penemu sikat gigi modern adalah orang Inggris bernama William
Addis. Dia memakai tulang yang dilubanginya
kecil-kecil, kemudian mengisinya dengan bulu
binatang, serta mengelemnya menjadi satu.
William pun menjadi jutawan setelah
idenya dikembangkan menjadi sikat gigi
berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama ‘Du
Pont’ pada tahun 1938.
Tahukah Anda, bahwa saat William Addis menemukan konsep
sikat gigi, ia sedang mendekam di penjara? Tubuhnya di penjara, tapi
pikirannya tidak terpenjara. Sementara banyak orang yang tidak di
penjara, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri.Penjara
itu berupa kata-kata:
“Tidak mungkin”,
“Tidak bisa”,
“Tidak mau”,
“Tidak berani”, dan tidak tidak lainnya, yang kerap menjadi
penghalang kita untuk berkembang.
Sang Pencipta memberikan kita potensi untuk
dikembangkan, secara positif dan semaksimal mungkin. Jadi,
jangan mengizinkan keadaan apapun memenjarakan pikiran
kita. Mulailah memikirkan sebuah kemenangan daripada
sebuah kekalahan.
87
Kemarahan hanya membuat lebih sengsara Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu
di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu,
membiarkan sebagian peralatan kerjanya
masih berserakan dan tidak merapikannya.
Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di
dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas
gergaji. Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi
ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas
dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.
Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.
Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan
terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun membelit kuat
gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun
mati..
Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang
lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri
kita sendiri. Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat
marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita
sesali di kemudian hari.. Mari, kita sama-sama belajar untuk
tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah)
terhadap situasi buruk yang mungkin kita alami.
88
Belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain
Hari itu, adalah musim salju yang paling ekstrim di Kanada. Banyak binatang yang mati akibat rasa dingin yang teramat sangat. Di suatu daerah, tinggal sekelompok Hedgehog (sejenis landak). Mereka memutuskan untuk tinggal secara berkelompok di dalam sebuah
gua, agar tetap hangat. Mereka mendekatkan diri satu sama lain. Namun ketika mulai berdekatan, duri-duri mereka melukai teman-teman terdekat mereka.
Setelah beberapa saat, mereka pun memutuskan untuk menjaga jarak satu sama lainnya. Akibatnya, mereka mulai merasakan dingin yang membeku, dan akhirnya terancam mati. Jadi mereka harus memutuskan: menerima duri-duri temannya, atau mati! Secara bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali bersatu. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil akibat jarak yang sangat dekat dengan sahabat-sahabatnya supaya dapat merasakan kehangatan. Cara inilah yang membuat mereka akhirnya selamat dan bisa bertahan hidup.
Pesan cerita ini: Hubungan yang terbaik dalam hidup ini bukanlah
hubungan yang membawa orang-orang yang sempurna dalam kelompok. Tetapi ketika semua individu belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain, serta mampu “mengapresiasi” semua kehangatan yang diberikan oleh teman-temannya.
Hal inilah yang membuat hidup kita menjadi lebih “hidup” (bermakna) & “mampu bertahan” dalam situasi atau lingkungan yang ekstrim sekalipun.
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.
89
Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja. Apa makna dari pepatah kuno diatas?
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka
ketika palu/masalah menghantam, kita akan
mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan
jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka
kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah
tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan
dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk
menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah
mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah
dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa
“masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi
lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih
berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap
pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja
selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan
pernah merespons dengan sikap yang keliru! Jika kita adalah
“baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita
sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita
“kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang
akan menghancurkan kita.
90
Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang
berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat
harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang
berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman
meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman
mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan,
semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.
Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu
yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu
yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang
disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu.
Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka
tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman
mawar dikerumuni banyak orang.
“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah
kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki
aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta
manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.
Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas
pujian dan kejujuranmu, bambu,” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku
sebenarnya iri denganmu,”
Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar
iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih
indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”
“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang
sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah
sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku,
kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas,
hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.
91
Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia
anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar.
“Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan
rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”
Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering
dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan
layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”
Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”
“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu,
manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan
air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang
mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,”
lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu,
seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”
Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah
bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering
ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat
yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan
mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang
mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk
makhluk lain.
Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada orang lain,
lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi jika
berguna untuk orang lain. [Vemale]
92
Seorang ibu Muda
Alkisah, ada seorang ibu muda yang sudah berhari-hari tidak makan, hingga tubuhnya semakin kurus saja. Seorang tabib tua memeriksa denyut nadinya, lalu berkata: “Anda memendam begitu banyak masalah dalam hati Anda, sehingga badan menjadi lemah. Karena sebenarnya Anda tidak memiliki penyakit yang parah.”
Setelah mendengar diagnosis sang tabib, ibu muda itu merasa sangat lega seperti terlepas dari beban berat. Kemudian, ibu muda itu pun menceritakan semua masalahnya pada sang tabib. Tabib tua pun bertanya, “Bagaimana perasaan suami Anda terhadap Anda?”
Si ibu muda menjawab dengan tersenyum, “Sangat menyayangi saya.” Tabib tua bertanya lagi, “Apakah punya anak?” Dengan penuh ceria si ibu muda menjawab, “Ada, seorang putri, sangat pengertian….” Selagi tadi bertanya, sang tabib pun menuliskan sesuatu. Setelahnya, ia memperlihatkan tulisannya di dua kertas pada si ibu muda itu. Lembar yang satu bertuliskan masalah si ibu muda, dan lembaran yang lain berisikan sukacita si ibu muda. Kemudian, sang tabib berkata pada si ibu muda, “Kedua kertas ini adalah resep obat untuk penyakit Anda, Anda mencatat semua masalah yang Anda hadapi, dan melupakan sukacita di sekitar Anda.”
Sambil berkata begitu, sang tabib tua menyuruh muridnya membawakan sebaskom air dan tinta. Setelah itu, sang tabib meneteskan tinta hitam ke dalam air yang jernih. Terlihat warna hijau muda dari tetesan tinta yang mulai menyebar ke seluruh permukaan air. Dan dalam sekejap, tinta itu tak terlihat lagi. Sang tabib berkata lagi, “Ketika tinta hitam masuk ke dalam air, warnanya akan memudar. Bukankah kehidupan kita juga begitu?”
Sering kali beban penderitaan yang begitu berat kita rasakan, lebih dikarenakan diri kita sendiri yang terlalu terpaku pada masalah-masalah yang ada dan melupakan sukacita yang ada di sekitar kita. Cobalah belajar untuk mencampurkan sedikit demi sedikit penderitaan pada air kehidupan yang jernih, luas, dan berisi sukacita kita. Dengan begitu, beban hidup kita akan terasa lebih ringan.
93
Penggali Tambang Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja
dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah
beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa
dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam.
Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.
Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu
putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar
tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap
orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh
kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan
benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau
menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan
oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.
Setelah capek bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk
lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara:
‘Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikuk mencari
jalan ke luar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk
merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus
masuk melalui pintu tambang ini.’
Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat
merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi
semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu
tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka
akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam
gelap gulita itu.
Bila bathin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah
melihat jalan keluar yang tepat. Anda butuh untuk pertama-tama
menenangkan diri. Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok
masyalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan.
94
Masalah
Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan
menghindarinya. Bila kita menganggap masalah sebagai tantangan,
kita mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah
yang dapat kita terima dengan suka cita.
Dengan pandangan tajam, kita melihat
keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju
kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah
dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses. Tanpa masalah, kita tak
layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah,
karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada
anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan
pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika
mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka
sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat
kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri
sebagai elang, yaitu terbang. Bila kita tak berani mengatasi masalah,
kita tak akan menjadi seseorang yang sejati.
95
Kisah seekor katak dan Siput Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu
hari, katak yang kehilangan
kesabaran akhirnya berkata kepada
siput: “Tuan siput, apakah saya telah
melakukan kesalahan, sehingga
Anda begitu membenci saya?”
Siput menjawab: “Kalian kaum
katak mempunyai empat kaki dan
bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang
yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”
Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya
masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya,
tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”
Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah
mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam
cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan
dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan
membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah
apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih
banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.
96
Tetap Menari di Tengah Badai
Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria
berusia 70-an datang utk membuka jahitan
pd luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan
berkasnya dan memintanya menunggu,
sebab semua dokter masih sibuk, mungkin
dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam
lagi.
Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-
sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika
sedang luang aku sempatkan utk memeriksa lukanya, dan
nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan
memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga
atas persetujuan dokter, aku putuskan utk melakukannya sendiri.
Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji
lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia
hendak ke rumah jompo utk makan siang bersama istrinya, seperti
yang dilakukannya sehari-hari.
Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak
beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu
kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia
menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak
5 tahun terakhir.
Aku sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi ke sana
setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?" Dia tersenyum
ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, "Dia memang
tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?"
Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku
masih tetap merinding. Cinta kasih seperti itulah yang aku mau
dalam hidupku?
97
Cinta sesungguhnya tdk bersifat fisik atau romantis. Cinta
sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang
sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah
terjadi.
Bagiku pengalaman ini menyampaikan pesan penting: Orang
yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang
terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka
miliki. Hidup bukanlah sekadar berjuang menghadapi badai, tapi
bagaimana tetap menari di tengah badai.
98
Tetangga Belakang
Seorang pendeta sedang mengunjungi rumah seorang kakek tua
yang tinggal di daerah terpencil. Saat akan pulang, si
pendeta bertanya, "Pak, saya mau pamit pulang, apa ada
sesuatu yang ingin didoakan?".
Kakek tersebut menjawab, "Ada pak, tolong doakan agar saya
tidak ada masalah dengan tetangga belakang". Pendeta pun mulai
berdoa, "Tuhan, berilah bapak ini kesabaran dan hikmat agar dapat
bersosialisasi dengan baik dengan tetangga belakang rumahnya.
Amin". Setelahnya, pak pendeta ijin untuk pulang. Bapak tua pemilik
rumah mengantarnya sampai ke halaman dan sambil menunjuk ke
arah belakang, ia berkata, "Pak Pendeta, belakang rumah saya tidak
ada rumah, yang ada cuma kuburan..!!!
99
Ingatlah Aku
Apa yang harus selalu diingat oleh setiap pasangan yang menikah? Berikut ini kata hati pasangan Anda yang perlu direnungkan:
1. Ingatlah dari awal kita bersatu itu karena kita
saling menyukai dan mencintai. 2. Aku selalu ingin melakukan sesuatu untukmu,
maka hargailah usahaku apapun yg telah kulakukan walau itu kecil.
3. Cobalah selalu mengerti walau dengan berjuta-juta cara sekalipun tentang cara dan sifatku.
4. Jangan marahi aku di depan orang banyak dan jangan pernah bandingkan aku dengan pria atau wanita lain.
5. Ketika kau sedang tidak bersamaku, ingatlah aku, hubungi aku, tanyakan apa yg aku lakukan dan bagaimana kondisiku.
6. Janganlah ada kata bosan, ajaklah aku dalam acara atau kegiatan yang melibatkanmu. Kenalkan aku sebagai suamimu / istrimu karena aku ingin teman-temanmu juga mengenal aku.
7. Kian hari waktu terus berlalu, maka jangan selalu kau ungkit hal buruk yang telah lalu.
8. Aku selalu mencoba, tapi bila kau tak suka, tolong beritahu aku; bicaralah, jangan kau diam dan menumpuk kekesalan sehingga kita saling berdiam diri dan menimbulkan luka.
9. Jangan membuat aku jadi bingung dan sedih, mari kita cari solusi dan jalani bersama.
10. Jangan mengatakan hal-hal buruk tentang aku; bukankah dulu semua indah dimatamu? Bisakah kau terus begitu?
11. Walau kita sering berselisih paham, marah dan bertengkar, janganlah lelah, mari jadikan ini sebagai proses saling belajar dan mengampuni serta mengasihi sepanjang usia.
12. Pandanglah keberadaanku bicaralah tentang apapun pikiranmu, perasaanmu, jangan sampai ada orang lain yang lebih tahu dan lebih sering berkomunikasi denganmu daripada aku.
100
13. Abadikanlah kenangan kita, pasanglah foto kita bersama, karena itu artinya kau mengakui keberadaanku dan itu membuatku bangga.
14. Ketika kita berjalan, dampingilah aku, gandenglah tanganku. Sebenarnya aku juga ingin mendengar kata sayang mendapat pelukan serta ciuman darimu setiap hari.
101
Komunikasi Orang Jawa dan Batak
Seorang pemuda asal Medan baru pertama datang ke
Yogya. Keluar dari terminal, dia ingin sekali minum
cendol untuk melepaskan rasa dahaganya.
Ginting : Mbak, beli cendolnya
Mbak : sampun telas mas (sudah habis)
Ginting : Iya, memang harus pake gelas.
Mbak : Mboten wonten mas (tidak ada)
Ginting : Iya, saya mau pake santen..
Mbak : (Dengan kesal) Dasar wong sinting !!!
Ginting : Kok si mbak tahu nama saya Ginting...??
Mbak : (Tambah kesal) Emang dasar wong edan..!!!
Ginting : Betul sekali mbak....saya memang dari Medan
Mbak : (Tambah marah) Dasar wong ora duwe otak...!!!
Ginting : Betul mbak, emang benar saya asli Batak.
Mbak : Dasar budeg (tuli)....!!!!
Ginting : Si mbak emang hebat, selain cendol saya memang suka
gudeg.
Mbak : %$#@*&*@#(#*!@(()....!!!!!!
102
Ayah, Anak dan Keledai Ada seorang ayah dan anak. Sang ayah mengatakan kepada
anaknya, bahwa apapun yang dilakukan di dunia ini belum tentu
benar. Sang ayah mengatakan akan membuktikannya besok.
Keesokan harinya, diambillah seekor keledai
miliknya. Sang ayah menyuruh anaknya naik ke
atas keledai itu dan menariknya melewati pasar.
Orang-orang di pasar mengatakan : "Anak tidak
tahu diri. Orang tua sudah setua itu menarik
keledai, dan dia enak-enakan menunggang
keledai".
Sesampainya di rumah, sang ayah mengatakan : "Kamu sudah
dengar khan bagaimana perkataan orang-orang. Besok kita coba lagi,
tetapi kamu yang menarik keledainya dan ayah yang menunggang
keledai".
Ketika melewati pasar esok harinya, orang-orang di pasar
mengatakan : "Memang orang tua tidak tahu diri. Anak sekecil itu
disuruh menarik keledai, sedangkan ayahnya duduj enak di atas
keledai". Sampai di rumah, sang ayah mengatakan : "Kita sudah
dengar perkataan orang hari ini, besok kita coba lagi, tetapi kali ini
kita berdua akan menunggang keledai ini bersama-sama".
Seperti yang sudah direncanakan, mereka melewati pasar.
Orang-orang di pasar mengatakan : "Memang sepasang ayah dan
anak yang tidak tahu diri. Makhluk selemah keledai dinaiki bersama-
sama".
Setibanya dirumah, sang ayah merencanakan :"Besok kita coba
lagi, kali ini keledai akan kita pikul bersama-sama." Saat melewati
pasar, orang-orang di pasar mengatakan :"Dasar orang bodoh.
Bukannya menggunakan keledai sebagai alat transportasi, tetapi
malah dipikul".
Moral: Walaupun kita melakukan apa yang benar, tetapi
belum tentu benar di pandangan orang.
103
Makna Secangkir Kopi
Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru
sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai-ramai
membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur
dan mengambil seteko kopi panas dan
beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda.
Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal,
kaca yang mahal, melamin sampai plastik
murah.
Guru tersebut menyuruh para alumni
untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi. Setelah
setiap alumni selesai mengisi cangkirnya dengan kopi, guru berkata,
"Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan
kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik".
"Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun
persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus
perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat
cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya.
Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati
bukanlah cangkirnya melainkan kopinya".
"Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas,
sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan materi yang
kita miliki. Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi
yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama. Kualitas kopi
itulah yang terpenting". "Jangan berpikir bahwa materi yang
melimpah, karier yang bagus dan pekerjaan maupun usaha yang
mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yang keliru."
Kualitas hidup kita ditentukan oleh "Apa yang ada di dalam"
bukan "Apa yang kelihatan dari luar". Apa gunanya kita memiliki
segalanya, namun kita tidak merasakan damai, sukacita dan
104
kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Hal itu akan sangat
menyedihkan, karena sama seperti kita menikmati kopi basi yang
disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal.
Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya,
tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Mari kita menikmati
secangkir kopi kehidupan yang berkualitas.
105
SPG Pameran Komputer
Bejo, seorang "wong ndeso", sedang berbicara dengan seorang
SPG gaptek di pameran komputer.
“Mbak, mau tanya dong? ‘ENTER’ ini
maksudnya apa?” SPG dengan sigap menjawab:
“Kayaknya untuk mempercepat program deh
Mas!”
“Mempercepat bagaimana maksudnya
Mbak?”, tanya Bejo. “Ya biar lebih cepet kerjanya
Mas. Kalo tulisannya ‘ENTAR’, khan jadinya
lamaaaa!!!”, jawab SPG meyakinkan.
"Tanya lagi ya Mbak. Ini saya udah masuk ke Internet Explorer.
Koq saya ketik facebook.com tidak keluar apa-apa ya?” tanya Bejo.
SPG menjawab: “Maaf Mas, di depannya Mas sudah ngetik www
belum?”
“Waaahh... belum tuch Mbak. Memangnya harus?", tanya Bejo
lalu melanjutkan: "Sebenernya www itu apa?”
SPG sedikit berpikir, “Eeehhmm… Apa yach? Kayaknya itu
singkatan dari
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..."
106
Mengintip Rahasia Kesuksesan Siomay Kang Cepot
Siomay Kang Cepot berdiri sejak tahun 1987, penemu racikan
Siomay Kang Cepot sendiri adalah Bapak
Mudiarjo. Dari tahun ke tahun Pak Mudi
sapaan akrabnya, selalu mencoba mengolah
dan memastikan rasa yang khas untuk Siomay
Kang Cepotnya. Namun, keberhasilan
usahanya itu, tidak diraih tanpa kerja keras.
Sejak kecil, Pak Mudi yang dilahirkan dari keluarga yang sangat
sederhana ini sudah membantu keluarganya mencari makan sendiri.
Hingga menginjak usia remaja, beliau ikut orang ke Bandung untuk
berjualan siomay. Setelah mendapatkan pembelajaran tentang
berjualan siomay, Pak Mudi kembali ke Purbalingga kampung
halamannya pada saat acara pemilihan lurah. Lalu beliau mencoba
meminjam modal kepada lurah yang terpilih untuk membuka usaha,
alhasil beliau mendapat pinjaman sebesar Rp 250 ribu.
Dengan modal pinjaman tersebut, Pak Mudi gunakan untuk
membeli gerobak lengkap dengan peralatannya. Dari situlah, Pak
Mudi mulai berjualan siomay dan usahanya pun mulai berkembang,
hingga beliau dapat melunasi pinjaman modalnya. Namun usahanya
itu tak jarang pula sepi pembeli, maka untuk menambah penghasilan
sesekali Pak Mudi menarik becak.
Pada tahun 1987, atas ajakan dari temannya, lelaki kelahiran
Banjarnegara 51 tahun ini mencoba peruntungan dari berjualan
siomay di Kota Yogyakarta. Di Jogjapun beliau berjualan siomay
sembari menarik becak dan menjadi buruh tani. Semuanya Pak Mudi
lakukan demi menghidupi istri dan enam anaknya. Selain di Jogja,
beliau pun sempat berjualan siomay di Pekalongan, Semarang dan
Solo. Namun pada tahun 1994 akhirnya Pak Mudi beserta anak dan
istrinya mengontrak sebuah rumah di Jogja untuk tempat tinggal
sekaligus sebagai tempat berjualan siomay. Mulai tahun 1994
107
tersebut, beliau tidak lagi berjualan siomay keliling dengan
menggunakan gerobak.
Kini kita dapat menjumpai Siomay Kang Cepot di Jl. Kaliurang KM
8,5 Dayu Sinduharjo Ngaglik Sleman. Jika dulu Pak Mudi menamai
usahanya dengan Siomay Super, setelah memiliki tempat sendiri,
beliau memberi nama usahanya “Siomay Kang Cepot”, nama Kang
Cepot sendiri diambil dari nama salah satu ikon wayang golek dari
Bandung Jawa Barat yang sudah sangat khas itu.Untuk meracik
adonan dan bumbu siomay Pak Mudi sendirilah yang
mengerjakannya, namun apabila beliau sedang sakit, maka
karyawannya yang membantu membuatnya. Siomay yang dijual Kang
Cepot ada 2 jenis, biasa dan spesial.
Dikatakan spesial karena full tenggiri yang rasanya sangat enak.
Siomay rebus dan goreng ia jual Rp 1.000 perbuah, sedangkan untuk
siomay super (tenggiri), ia jual dengan harga Rp 2.500 perbuah.
Selain itu juga ada tahu, kubis (kol), pare, telur rebus yang dijual Rp
1.000 perbuahnya. Pembeli pun dipersilahkan untuk memilih sendiri
menu siomaynya. Kini, Siomay Kang Cepot pun mulai dikenal
masyarakat Jogjakarta. Pak Mudi pun kini sudah bisa mengkaryakan
15 orang dengan upah Rp 600 ribu sampai Rp 900 ribu. Diantara
karyawannya bahkan ada yang sudah 11 tahun membantunya
membangun usaha tersebut.
Siomay Kang Cepot buka setiap hari pukul 9 pagi hingga 10
malam, ia mengaku rata-rata omsetnya mencapai Rp 4 juta perhari.
Dari usahanya itu pula, beliau bisa menyekolahkan dua putranya di
fakultas Kedokteran di Solo dan Purwokerto. Dengan latar belakang
pendidikan yang hanya kelas 1 SD, Pak Mudi mempunyai tekad besar
agar dapat menyekolahkan putra-putrinya hingga jenjang yang lebih
tinggi. Beliau sangat yakin bahwa Tuhan-lah yang mengatur rizki, pak
Mudi tidak pernah takut bersaing dengan beberapa orang yang
membuka usaha sama dengannya. Bahkan ada salah satu mantan
karyawannya yang bisa sukses dengan membuka usaha yang sama
108
yaitu berjualan siomay. Namun diakuinya, omset tempat usahanya
tetap stabil.
Dalam memimpin karyawanpun, beliau mengaku tidak pernah
mematok target omset dan sebisa mungkin mengayomi
karyawannya. Resepnya adalah sabar kalau punya karyawan.
Usahanya tersebut diakuinya tidak menggunakan resep khusus.
Beliau hanya berpedoman untuk menjual semurah mungkin, aman
dikonsumsi dan alami. Bahkan pak Mudi pun sangat selektif dalam
memilih bahan baku.
Disamping rasa siomay yang enak dan bergizi di Siomay Kang
Cepot ini juga memberikan keramahan pelayanan pada konsumen,
parkir motornya pun murah hanya Rp 500 saja. Di balik kesuksesan
Siomay Kang Cepot ada kesabaran, kerja keras, pantang
menyerah dan selalu bersyukur yang dimiliki pak Mudi itulah,
yang patut kita contoh dalam menjalankan sebuah bisnis dari
nol hingga sukses.