KOMUNIKASI RISIKO PADA PENGENDALIAN RABIES DI INDONESIA MELALUI PENDEKATAN ONE HEALTH
Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes
DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN
ZOONOTIK
SISTEMATIKA01 LATAR BELAKANG
KEGIATAN PENANGGULANGAN RABIES SECARA TERPADU (ONE HEALTH)
SITUASI RABIES DUNIA DAN INDONESIA
KOMUNIKASI RISIKO DENGAN PENDEKATAN ONE HEALTH
03
02
04
LATAR BELAKANG
Rabies adalah penyakit infeksi
akut pada susunan saraf pusat
yang disebabkan virus rabies
• Rabies dapat menyerang hewanberdarah panas termasuk manusia.
• Penularan rabies pada manusiamelalui gigitan anjing (98%), kucingdan kera (2%)
• Sampai saat ini belum ditemukanobat yang dapat menyembuhkanpenderita rabies sehingga CFR 100%
• Penyakit ini bisa dicegah denganpenanganan kasus gigitan hewanpenular rabies sedini mungkin
SITUASI RABIES DUNIA DAN INDONESIA
SITUASI RABIES GLOBAL
SITUASI RABIES GLOBAL
Rabies masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di benua Asia dan Afrika.
Menurut WHO, setiap tahun, hampir 59.000 orang meninggaldunia akibat rabies, sebanyak95% kematian terjadi di Asia dan Afrika.
Sekitar 99% kematiandisebabkan oleh gigitan anjingyang terinfeksi dan sekitar 40% orang yang digigit anjingterduga rabies merupakan anakberusia di bawah 15 tahun.
PETA PENYEBARAN RABIES DI INDONESIA TAHUN 2020
6
Rabies merupakan TANTANGAN BESAR Indonesia, GHPR rata-rata 82.714 kasus, dan kematian rata-rata 93, dalam 5 tahunterakhir
26 Provinsi EndemisRabies
8 Provinsi Bebas Rabies
DISTRIBUSI KASUS GHPR, PEMBERIAN VAR
DAN KASUS RABIES DI INDONESIA TAHUN 2016 – 2020
GHPR : Gigitan Hewan Penular Rabies PET : Post Exposure TreatmentLyssa : Kematian Karena Rabies
KASUS LYSSA ( KEMATIAN AKIBAT RABIES ) DI INDONESIA TAHUN 2016 – 2020
8
PENANGGULANGAN RABIES SECARA TERPADU
(ONE HEALTH)
1.• Mencegah penularan dan kematian
2.
• Mencegah/membatasi/menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat rabies
3.
• Mencegah dan membatasi keluar masuknya rabies antardaerah/wilayah
4.• Eliminasi Rabies di Indonesia pada Tahun 2030
TUJUAN PROGRAM PENANGGULANGAN RABIES
STRATEGI PENGENDALIAN RABIES
Melakukan inovasi Penanggulangan Rabies berbasis kearifan lokal
Peningkatan akses dan mutu pelayanan di Faskes
Penguatan pelaksanaan Monitoring dan evaluasi
Peningkatan Penelitian dan Pengembangan
Penanggulangan
RABIES
Penguatan peran serta masyarakat dan Organisasi Kemasyarkatan
Penguatan komitmen dan kerjasama lintas sektor
5
2
3
4
1
6
KEGIATAN PENANGGULANGAN RABIES
GOAL : ELIMINASI Rabies pada Manusia & Hewan Tahun 2030
12
PENDEKATAN
ONE HEALTH
LINGKHEWAN ORANG
KESEHATAN HEWAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Surveilans HPR + Respon Wabah
2. Cakupan Vaksinasi HPR --- 70%
3. Eliminasi HPR tertarget
4. Pengendalian jumlah populasi
HPR
5. Pengawasan lalu lintas HPR
6. Penguatan Regulasi
1. Promosi Kesehatan2. Surveilans Rabies dan Respon
KLB3. Pemberian Kekebalan Populasi
Berisiko4. Tatalaksana kasus GHPR
5. Tatalaksana Kasus Rabies
JEJARING DAN KEMITRAAN PENGENDALIAN RABIES
ONE HEALTH
13
PEMERINTAH
MASYARAKAT
PENGUATAN KAPASITAS KESWAN
DAN KESMAS
PENGUATAN KAPASITAS
MASYARAKATR
Komunikasi – Informasi – Edukasi melalui berbagaimedia dengan pesan pokok pada PencegahanRabies antara lain :• Cuci luka mandiri sebagai Pencegahan Rabies• Segera Berobat ke Faskes bila digigit HPR• Memelihara HPR dengan baik• Melaporkan peningkatan HPR liar
1.Koordinasi LS (One Health)2.Surveilans terpadu3.Sinergisitas sumberdaya LS4.Tatalaksana Terpadu kasus GHPR5.Pemenuhan logistik & operasional6.Pelatihan vaksinasi HPR7.Pelatihan tatalaksana kasus GHPR
AKADEMISI/PAKAR
KOMUNIKASI RISIKO DENGAN PENDEKATAN
ONE HEALTH
• Proses pertukaran informasi secara terus-menerus, baik langsung dan tidak langsungdengan pemberitaan yang benar dan bertanggungjawab yang terbuka dan interaktif atau berulang diantara individu, kelompok atau lembaga.
• Komunikasi harus terbuka, interaktif dantransparan.
Secara umum : Menurungkan kasus Gigitan Hewan Penular Rabies dan kematian akibat Rabies
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan masyarakat dalam
penanggulangan Rabies
• Merupakan upaya menggalang kemitraan dalam penanggulangan Rabies
• Mengembangkan pesan-pesan penanggulangan Rabies melalui pendekatan
sosio kultural masyarakat setempat
SASARAN KOMUNIKASI RISIKO
1. Tenaga Kesehatan
2. Tenaga Kesehatan Hewan
3. Pemilik Hewan Penular Rabies (HPR)
4. Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama
5. Masyarakat secara umum
UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI RISIKO, MELALUI ;
1. Pelatihan terpadu Tenaga Kesmas dan Keswan
2. Penyiapan Media KIE seperti flyer, poster, film dan
lainnya sesuai sasaran
3. Kampanye seperti Peringatan Hari Rabies Sedunia
4. Penyiapan buku pedoman rabies secara terpadu
PESAN YANG DISAMPAIKAN
1. Yang harus dilakukan pada manusia saatada kasus gigitan
Cuci luka gigitandengan air mengalir dan sabun/deterjen
selama 15 menit;
Segera lapor keRabies Center (Puskesmas/ Rumah Sakit) terdekat
Berikan tatalaksanalebih lanjut sesuaipedoman sepertipemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) denganatau tanpa Serum Anti Rabies (SAR)
2. Yang harus dilakukan pada hewan saat
ada kasus gigitan
Kenali ciri hewanyang menggigit, jikamemungkinkanhewan ditangkap, jangan dibunuh
Lapor ke Puskeswan/ petugas Dinas yang membidangi fungsipeternakan dan kesehatan hewan;
Hewandiobservasi
selama 14 hari
Sumber : GARC, WHO
CONTOH KIE RABIES SAAT PANDEMI COVID 19
3 Langkah Cegah Rabies