Kondisi lapisan bawah permukaan tidak selamanya horizontal atau datar, mungkin saja kondisi lapisan dibawah permukaan berupa lapisan miring.
Lapisan miring dapat berupa downdip(pengukuran kearah perlapisan turun) ataupun updip(pengukuran kearah lapisan naik). Untuk mengetahui ketebalan lapisan yang tidak kita ketahui kondisi interfacenya biasanya menggunakan metode waktu tunda(delay time).(telford,1976)
Dengan mendefinisi waktu tunda dari geophone dan waktu tunda dari sumber gelombang sebagai:
γ=12|sin−1( V 1
V 2 D)−sin−1( V 1
V 2 D)|
Nilai kecepatan lapisan kedua(V2) bukan nilai rata-rata aritmatika dari V2U dan V2D,tetapi rata-rata harmonic dikalikan cosinus dari sudut kemiringan
V 2=2V 2U V 2 D
V 2 U +V 2 D
cos γ
Pemasangan Alat,Tahap pertama dalam Akuisisi Data adalah pemasangan alat. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan nya adalah sebagai berikut
Kemudian melakukan pengukuran pada line seismik dengan menggunakan meteran. Lalu geophone-
geophone dipasang pada line yang sudah dibuat tadi dengan spasi antar geophone yang satu dengan
yang lainnya ditentukan. Kemudia kabel konektor dibentangkan dan dipasang pada msing-masing
geophone. Seismograf PASI yang kita gunakan kemudian diletakkan pada titik tengah antara
geophone 12 dan geophone 13. Seismograf kemudian dihubungakan ke Power Supply (Baterai 12 V).
Lalu seismograf dihidupkan dan dipanaskan agar alat berfungsi dengan maksimal sewaktu digunakan
nantinya. 2 kabel penghubung geophone dihubungkan pada port yang sudah tersedia di alat
seismograf PASI. Hubungkan kabel geophone 1-12 pada port 1-12 di Seismograf. Dan kabel
geophone 13-24 dihubungkan pada port 13-24 di Seismograf. Lalu kemudian hubungkan kabel trigger
pada Seismograf. Pada metode seismik, pengukuran dilakukan dengan memberikan sumber getaran ke
dalam bumi yang kemudian akan gelombang yang dihasilkan akan ditangkap oleh ke 24 geophone
dan direkan oleh Seismograf. Adapun tahap untuk pengukuran yang dilakukan dilapangan yaitu,
memulainya klik Menu Acquisition pada Menu Bar atas. Lalu klik setting. Kemudian Record Time
dan Sampling Time nya ditentukan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan geophone dalam merekan
gelombang yang diberikan pada masing-masing titik Shot tadi. Record time yang kami gunakan
adalah 256 ms karena spasi antar geophone dan line yang kami gunakan tidak terlalu jauh. Dengan
sampling time yang digunakan adalah 125 μs. Lalu klik Add Note pada seismograf untuk menentukan
nama data pengukuran yang akan direkam oleh seismograf. Kami menggunakan menu Stacking pada
pengukuran ini. Dengan memilih menu Stacking kita bisa melakukan pengulangan sehingga data dari
shot 1 dan shot 2 bisa dikombinasikan. Jika perlu, menu Gain diatur untuk menguatkan sinyal yang
akan direkam oleh Seismograf. Lalu Trigger di tancapkan tepat disebelah plat besi dan kemudian
konektor Trigger dan konektor kabel Trigger dihubungkan. Kabel Trigger digunakan untuk
menguatkan sinyal dari sumber getaran yang diberikan pada titik-titik Shot. Untuk memulai
pengukuran, klik Start pada Seismograf. Lalu sumber getaran diberikan dengan memukul plat besi
dengan menggunakan Palu pada titik pertama yaitu Offset 1. Kemudian lampu pada Seismograf akan
berkedip, hal ini menunjukkan bahwa seismograf sedang merekam gelombang yang diterima oleh
geophone. Tunggu hingga lampu yang berkedip tadi mati. Hal ini menandakan bahwa Seimograf telah
merekam semua gelombang yang diterima oleh ke 24 geophone. Setelah lampu pada Seismograf mati,
shot ke 2 langsung dilakukan pada titik Shot yang sama ini dikarenakan sebelumnya kita sudah
memilih menu Stacking pada Seismograf. Lampu pada Seismograf kemudian akan berkedip lagi,
tunggu hingga lampu mati. Setelah lampu pada Seismograf mati, kemudian klik Load pada
Seismograf untuk melihat hasil perekaman gelombang oleh geophone yang baru saja dilakukan.
Kemudian akan muncul tampilan gelombang yang terekam dari mulai geophone 1 sampai geophone
24. Jika data perekaman gelombang yang didapat bagus, maka lanjutkan pengukuran dengan langkah
yang sama untuk titk Endshot 1, Center, Endshot 2 dan Offset 2. Jika data yang didapat terlalu banyak
noise, maka ulangi langkah diatas untuk titik Shot yang sama. Lalu catat data bagus yang sudah
direkam oleh Seismograf tadi agar nantinya memudahkan kita untuk memindahkan data dari
Seimograf ke PC. Setelah semua selesai, kemudian kabel penghubung, kabel geophone dan kabel
penghubung trigger dicabut lalu Seismograf dimatikan dengan menekan tombol off , dan setelah
Seismograf mati, kemudian kabel penghubung power supply dicabut. Kemudian seluruh geophone
pada line dicabut, dan kabel penghubung geophone dan meteran digulung.
Processing Data
Tujuan dari processing data seismik adalah untuk memperoleh gambaran yang mewakili lapisan-
lapisan dibawah permukaan bumi. Processing Data yang dilakukan pada praktikum ini yaitu
menggunakan Software Winsism V.12. Adapun tahapan Processing Data dengan menggunakan
Software Winsism V.12 ini adalah :
Convert data yang sudah dipindahkan dari Seismograf kedalam ekstensi
.SU.
Gambar 3.3.2.1 Proses Convert Data
1) Cari di direktori mana data tersebut disimpan.
2) Setelah ditemukan, klik folder dimana data tersebut
disimpan.
3) Blok semua data yang ingin di Convert.
4) Lalu Klik Add.
5) Kemudian ubah nama file data yang ingin di Convert.
6) Klik Convert. Kemudian jika proses Convert tersebut
berhasil maka akan muncul pesan Convert Complete !. Lalu
tutup semua tab.
Kemudian akan mucul pesan seperti ini, klik Yes.
Gambar 3.3.2.2 Persetujuan Picking Data
Setelah itu akan muncul Jendela seperti ini.
Gambar 3.3.2.3 Pengambilan data yang sudah di Convert
1) Pilih data yang sudah di Convert tadi.
2) Kemudian Klik Open.
Kemudian akan muncul jendela yang memberitahukan untuk
memasukkan baerapa banyak Shot yang kita lakukan. Karena kita
melakukan 5 kali shot, maka kita ketikkan angka 5. Lalu klik OK.
Lalu kita akan diminta untuk memasukkan berapa banyak Channel
(Geophone) yang kita pakai dalam pengukuran. Masukkan angka 24
lalu klik OK.
Lalu masukkan spasi Geophone yang digunakan, ketik 1 lalu klik OK.
Lalu masuk ke proses Picking Data. Dalam proses ini kita
memperkirakan waktu tiba gelombang P dari masing-masing geophone.
Berikut adalah gambar pemilihan gelombang P pada titik Offset 1.
Gambar 3.3.2.4 Proses Picking Data pada Offset 1
Lakukan Picking Data untuk semua titik Shoot.
Setelah Picking Data selesai. Kemudian akan dilanjutkan ke tahap
perhitungan Velocity. Menghitung velocity atau kecepatan dilakukan
untuk menentukan kecepatan gelombang perlapisan yang diperoleh dari
grafik travel time dan memanfaatkan kemiringannya untuk menentukan
intercept timenya terlebih dulu.
Gambar 3.3.2.5 Kurva perhitungan Velocity
Menghitung Depth
Menghitung depth atau kedalaman dilakukan untuk menentukan
kedalaman perlapisan batuan. Hal ini berguna untuk proses pempoltan
subsurface pada penampang profil 2D.
Interpretasi Data
Pada proses Interpretasi Data kita menganalisa hasil pengolahan data kedalam bentuk profil 2D untuk
menggambarkan lapisan-lapisan yang ada dibawah permukaan.
3.13.23.33.43.53.63.73.83.93.103.113.123.133.143.15
3.16 Diagram Alir
Ya
Tidak
Gambar 3.3 Diagram alir tahapan penelitian
Mulai Pengurusan perizinan
Survey
Noise
Akuisisi
Processing
Analisis data
Interpetasi
laporan
Selesai
Pemasangan alat
Pengukuran
Picking Data
Perhitungan velocity
Perhitungan Depth
Intercept Time
Delay time
ABC