KULIAH 2:
PERENCANAAN LAYOUT
By: Rini Halila Nasution, ST, MT
TATA LETAK PABRIK
Alat, bahan dan pekerja harus diatur posisinya sedemikian rupa dalam suatu pabrik, sehingga hasilnya paling efektif dan ekonomis.
Tugas perencanaan layout adalah mengatur ketiga unsur tersebut dari satu fase ke fase lainnya sehingga diperoleh susunan yang paling efektif dan ekonomis mulai dari bahan masuk ke pabrik sampai dengan bahan keluar dari pabrik.
PROSEDUR PERENCANAAN LAYOUT
(SECARA SISTEMATIS) :
Analisis Produk
Rencana Susunan
Peralatan Pada Masing-
masing Daerah Kerja
Interelasi dari Tiap-tiap
Daerah Kerja
Dikoordinasikan menjadi
satu departemen
Layout (final)
- Proses
- Alat-alat
- bahan
- tenaga kerja{
Prosedur ini berguna untuk pembukaan pabrik baru.
Prosedur yang benar adalah membuat layout dulu, baru
mendirikan pabrik.
Bentuk tanah adalah faktor yang harus dipertimbangkan
juga. Bentuk tanah yang baik adalah yang dapat dipakai
seleluasa mungkin.
Merencanakan pabrik dengan tetap menggunakan
bangunan yang sudah ada (existing building) atau sama
sekali mendirikan bangunan pabrik yang baru (new
building) akan memberikan keuntungan dan kerugian untuk
masing-masing alternatif tersebut, yaitu sebagai berikut:
Keuntungan dan Kerugian Bangunan Lama (Existing
Building) dengan Bangunan Baru (New Building)
Hal Bangunan Lama
(Existing Building)
Bangunan Baru
(New Building)
Keuntungan - Dapat secara tepat menentukan
perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan sesuai dengan proses
produksi atau desain baru.
- Pembiayaan riil dapat ditentukan
dengan tepat.
- Tata letak bisa disesuaikan
dengan tepat sesuai dengan
proses produksi dan produk-
produk baru.
- Pembiayaan ekonomis karena
mempunyai life time yang lebih
panjang
- Mudah untuk mengadakan
ekspansi di masa mendatang
Kerugian - Kemungkinan menimbulkan
pembiayaan yang tidak ekonomis
karena adanya pembatasan ukuran dan
bentuk bangunan
- Sulit untuk mengadakan perluasan
pabrik di masa mendatang
Banyak digunakan cara yang
cuma berdasarkan estimasi yang
mana hal ini akan memberikan
biaya yang tidak ekonomis.
PLANT LAYOUT & RELAYOUT
Plant
Layout
Relayout
?
?
KLASIFIKASI PERENCANAAN LAYOUT PABRIK :
Perencanaan layout pabrik baru ( Plant Layout)
Penataan kembali layout yang sudah ada (Relayout)
Relayout terjadi karena:
1. Adanya perubahan kecil dari layout yang telah ada
2. Adanya perubahan fasilitas-fasilitas produksi yang baru
3. Adanya tambahan fasilitas produksi
Contoh:
1. Ada bagian dari departemen yang dihilangkan
2. Penggantian mesin dari yang berbentuk bulat ke petak
3. Adanya penambahan mesin
BEBERAPA TIPE DARI PROBLEM PLANT LAYOUT
Kapan sebenarnya kegiatan Plant Layout dan Relayout
dibutuhkan?
1. PERUBAHAN DESIGN
Perubahan design terhadap suatu part (bagian dari suatu produk)
akan mengakibatkan perubahan dalam proses yang dilakukan untuk
menghasilkan part tersebut. Tergantung dari besar-kecilnya
perubahan tersebut, akan mengakibatkan masalah/pertanyaan
tentang perlu tidaknya program relayout (penataan kembali).
Contoh:
Tangkai penjepit pulpen yang terbuat dari logam akan diganti
dengan tangkai dari plastik karena permintaan konsumen. Mula-
mula mesin yang diperlukan untuk mengerjakan tangkai pulpen ada
3, namun setelah perubahan itu, mesin yang diperlukan hanya 2.
Perubahan itu mengakibatkan berubahnya susunan daerah kerja
dan luas daerah kerja.
B-B B-B n
M1
M2
M3
M1
M2
Penjepit
P
Ingat !
design berubah → proses kerja berubah → layout berubah
Kapan perubahan design tidak memerlukan relayout?
Bila proses kerja yang baru tidak berubah dan dilakukan dengan mesin yang sama
NB : Biasanya bila design berubah diperlukan program relayout karena hubungan antar daerah kerja pasti berubah, sehingga perlu penyesuaian
2. PERLUASAN DEPARTEMEN
Pengaruh dari suatu keadaan, adakalanya pabrik harus
meningkatkan produksinya terhadap produk-produk tertentu.
Penambahan jumlah produk tersebut, sering mempengaruhi layout
yang telah ada.
Bila peningkatan/ perluasan jumlah produk tersebut hanya
membutuhkan jumlah mesin yang sama (hanya ukurannya yang
berbeda) maka masalahnya hanya perluasan ruangan saja. Tetapi
bila perubahan tersebut menunjukkan perubahan proses maka perlu
diadakan relayout.
Contoh :
Produksi 1200 unit per hari → 2000 unit per hari
Ada 2 alternatif, yaitu :
Membeli 1 mesin yang berkapasitas 800 unit/ hari sehingga dapat menghasilkan 2000 unit per hari
Mengganti mesin dengan mesin yang berkapasitas 2000 unit per hari (biasanya bentuk dan ukuran mesinnya berubah, sehingga daerah kerja juga akan berubah)
Kadang kala kita hanya memerlukan pergantian letak mesin, namun sering kali peralatan yang sama sudah dibuat senyawa dengan bangunan sehingga untuk merubahnya kembali perlu diperhitungkan faktor cost nya (diusahakan seminimum mungkin).
3. PENGURANGAN DEPARTEMEN
Problem ini terjadi apabila ada penurunan kegiatan produksi secara drastis dan sifatnya relatif permanen. Dalam hal demikian, perlu ditelaah suatu proses lain yang berbeda dengan proses semula yang sesuai dengan jumlah produksi yang lebih sedikit. Perubahan proses ini akan mengakibatkan perubahan atas peralatan yang dipakai.
Desain tetap → proses berubah
Perubahan Desain
Perubahan Produksi
Perubahan Mesin/
Peralatan
Perubahan Daerah Kerja
Perubahan Layout
Perubahan Hubungan
Departemen...n
4. PENAMBAHAN PRODUK BARU
Suatu produk baru sering harus dihasilkan disamping produk yang
telah ada yang dibuat berbeda dari produk semula. Bilamana proses
pengolahan produk baru ini jauh berbeda dari poduk yang ada, maka
diperlukan penambahan mesin baru dan perlu penyesuaian kembali
atas susunan peralatan secara keseluruhan.
Misal :
1. Mesin-mesin tersebut ditempelkan atau dibuat pada tempat tersendiri sehingga tidak mengganggu
layout yang telah ada.
2. Ada 2 aliran bahan pada daerah tersebut, sehingga perlu dirancang layout yang baru yang sesuai
dengan keadaan tersebut.
M16
M15
M14
M13
M13
M14
M4
M8
(2)(1)
5. PERGESERAN ATAU PERPINDAHAN DEPARTEMEN
Akibat kegiatan industri yang semakin meningkat, sering membutuhkan pemindahan departemen yang ada. Masalah-masalah pemindahan departemen kadang-kadang dapat menimbulkan persoalan yang besar. Hal ini tergantung pada baik tidaknya layout yang telah ada.
Bila layout yang telah ada cukup baik, maka persoalannya mungkin hanya menggeser departemen tersebut ke lokasi lain tanpa mengganggu hubungannya dengan departemen lain.
Akan tetapi bila layout yang ada dinilai kurang memuaskan, maka diperlukan beberapa perbaikan kembali terhadap kesalahan layout yang lalu. Pemindahan departemen dalam hal ini dapat menimbulkan suatu relayout yang cukup komplex.
6. PENAMBAHAN DEPARTEMEN BARU
Persoalan ini sering timbul dalam melaksanakan konsolidasi atas peralatan produksi. Misalnya alat-alat tertentu yang sama, biasanya dipasang secara menyebar akan menjadi lebih efektif apabila seluruhnya dipasang terpusat pada 1 departemen.
Penambahan departemen baru ini dapat pula berasal dari suatu keadaan dimana perusahaan membutuhkan suatu departemen menghasilkan suatu jenis part yang sebelumnya dibeli dari perusahaan lain.
Catatan : Bila ada hubungan departemen yang baru dengan fasilitas yang sudah ada, maka akan terjadi perubahan layout, namun bila tidak ada hubungan maka kita tinggal menentukan dimana letak yang paling sesuai.
7. PENGGANTIAN PERALATAN YANG SUDAH TUA
Peralatan dan fasilitas produksi sering kali atau sewaktu-waktu akan
ketinggalan zaman. Hal ini dapat menyebabkan tingginya biaya
produksi sehingga perusahaan sulit bersaing.
Disamping mesin-mesin yang sudah tua dan ketinggalan zaman akan
sering pula mengalami kerusakan-kerusakan sehingga diperlukan
pergantian peralatan produksi yang sifatnya dapat sebagian atau
seluruhnya.
Penggantian peralatan biasanya hanya menyebabkan perubahan
kecil pada layout yang ada. Yang menjadi masalah adalah
bagaimana menempatkan mesin yang ukurannya tidak sama itu ke
dalam daerah kerja.
8. PERUBAHAN METODE PRODUKSI
Perubahan suatu metode kerja atau suatu tempat kerja pada suatu bagian akan membawa perubahan pada layout bagian tersebut.
9. PENGURANGAN ONGKOS
Pengusaha selalu berusaha dengan berbagai cara untuk mengurangi ongkos produksinya. Untuk ini biasanya dilaksanakan penelitian mungkin secara terus menerus atau secara periodik atau insidentil.
Penelitian ini dapat berupa :
1. Penelitian metode kerja
2. Penelitian peralatan yang digunakan
3. Peneltian operasi
4. Penelitian design
Kesemua faktor ini dapat menimbulkan persoalan layout.
10. PERENCANAAN PABRIK BARU
Perencanaan pabrik baru merupakan problem yang paling besar
dalam perencanaan layout.
Penelitian dimulai sejak dari proses produksi secara mendetail
sampai dengan pengaturannya. Penentuan untuk gudang yang
sesuai juga termasuk fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, si perencana dihadapkan pada banyak alternatif yang
bisa dipilihnya sehingga lebih leluasa dan lebih mudah untuk
merencanakan layout seefektif dan seefisien mungkin.
Bentuk bangunan dapat pula disesuaikan dengan kebutuhan yang
sebenarnya, yaitu sesuai dengan bentuk layout yang sudah ada.
PERENCANAAN LAYOUT PABRIK MELIPUTI:
PERENCANAAN LANTAI PRODUKSI
Dasar perencanaan adalah jenis (tipe) layout dan tipe pola aliran
bahan
PERENCANAAN LAYOUT KESELURUHAN
Dikaitkan antara layout lantai produksi dengan fasilitas pendukung
(service)
JENIS LAYOUT
Pemilihan dan penempatan alternatif layout merupakan langkah
penting dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena layout
yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas-aktivitas
produksi yang berlangsung.
Ada 4 macam jenis tata letak yang klasik, umum digunakan dalam
perencanaan dan perancangan tata letak yaitu: product layout,
process layout, fixed position layout, dan group technology layout.
PRODUCT LAYOUT
Yaitu suatu tata letak pabrik dimana mesin-mesin/peralatan disusun
berdasakan urutan proses produksinya.
Susunan mesin dan peralatan berdasarkan produk, sangat baik
digunakan apabila jumlah volume produksi besar dan produk yang
dihasilkan memiliki karateristik yang sama.
Dengan cara ini mesin dan peralatan disusun sedemikian rupa
sehingga didapatkan aliran bahan yang terus-menerus (continuous
flow), membentuk garis lurus. Mesin dan peralatan disusun sesuai
dengan urutan proses dari pembuatan produk.
Gudang
Bahan
Baku
MesinBubut
MesinBubut
MesinBubut
MesinBubut
Mesin Drill
MesinPelengkung
Mesin Drill
Mesin Perata
MesinGerinda
MesinDrill
MesinDrill
MesinDrill
Proses
Perakitan
(Assembly)
Gudang
Produk
Jadi
Contoh perusahaan yang menggunakan tata letak produk ini adalah:
a. Perusahaan mie instan
b. Perusahaan pemintalan
c. Perusahaan surat kabar
d. Perusahaan semen
e. Perusahaan minuman, dll.
KEUNTUNGANNYA:
Aliran dan pengendalian material lebih mudah & langsung
Pengawasan lebih mudah
Persediaan produk dalam proses rendah
Tidak memerlukan keterampilan yang tinggi
Waktu proses per unit lebih cepat
Dapat menggunakan mesin otomatis & ban berjalan
Penjadwalan lebih mudah
KEKURANGAN/KELEMAHAN:
Proses produk dapat terganggu jika salah satu mesin rusak
Produk tidak fleksibel terhadap perubahan
Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan bagi aliran
produksi
Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin
PROCESS LAYOUT
Tata letak proses adalah penyusunan tata letak dimana alat yang
sejenis atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam
bagian yang sama atau satu departemen.
Misalnya, mesin potong ditempatkan pada bagian pemotongan. Jadi,
hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian atau departemen.
Tipe ini cocok untuk proses produksi yang tidak baku yaitu
perusahaan membuat berbagai macam produk yang berbeda atau
suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi.
Keterangan:
A : Ruangan dengan kumpulan alat ukur
B : Ruangan dengan kumpulan alat penghalus
C : Kumpulan alat pengecatan
D : Kumpulan alat pemotong
Gudang
bahan
Baku
MesinBubut
MesinBubut
MesinDrill
MesinLas
MesinLas
MesinBubut
MesinBubut
MesinDrill
Penge-catan
Peng-catan
MesinPerata
MesinPerata
MesinGerinda
Pera-kitan
Mesin Perata Mesin Gerinda Perakitan
Gudang
Produk
Jadi
Contoh:
- Perusahaan pembuat roti
- Perusahaan mebel
KEUNTUNGANNYA:
Mesin serba guna, misalnya sebuah alat potong dapat digunakan
untuk memotong berbagi produk dengan desain yang berbeda,
sehingga investasi rendah
Fleksibilitas produk tinggi, artinya dengan peralatan yang tersedia,
perusahaan dapat membuat berbagai macam produk yang berbeda
satu sama lainnya
Spesialisasi mesin & karyawan tinggi
Memperkecil terhentinya produksi karena rusaknya salah satu mesin
KEKURANGANNYA:
Karena proses & produknya beragam, pengendalian material menjadi
lebih sulit
Pengawasan lebih sulit
Meningkatnya persediaan dalam proses sehingga memerlukan
penambahan space area
Total waktu produksi per unit lebih lama
Memerlukan keterampilan yang lebih tinggi dan penjadwalan lebih
sulit
FIXED POSITION LAYOUT
Jika dalam layout-layout lain, produk yang bergerak sesuai tahapan
produksinya, maka pada tata letak jenis ini, justru produk tidak
bergerak, bahan baku dan alat produksi-lah yang mendatangi produk.
Yaitu suatu tata letak pabrik dimana produk/ kerangka utama
ditempatkan pada tempat/lokasi yang tetap, dan faktor produksi
lainnya seperti bahan, mesin, operator/pekerja, supply, dan lain-lain
bergerak ke produk/ kerangka utama tersebut.
Gudang
Bahan
Baku
(Material)
Gudang
Barang
Jadi
Mesin D Mesin E Mesin F
Mesin A Mesin B Mesin C
Contoh : bengkel, pembuatan jembatan, gedung, galangan kapal,
industri pesawat, dan lain-lain.
Sebab dari perusahaan memilih tata letak ini diantaranya adalah:
a. Karakteristik produk yang tak bisa dipindahkan
b. Risiko pemindahan
c. Perlu ketelitian
KEBAIKANNYA:
Gerakan material minim, pengawasan mudah
Kesempurnaan produk lebih terjamin
Fleksibilitas kerja sangat tinggi karena fasilitas-fasilitas produksi
dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan
dalam rancangan produk dan volume produksi
KEKURANGANNYA:
Butuh keterampilan yang tinggi
Waktu proses per unit lama
Memerlukan ruang yang luas
Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau
operator pada saat operasi kerja berlangsung.
Adanya duplikasi peralatan kerja sehingga menyebabkan space area
dan tempat untuk work in process.
Membutuhkan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat,
khususnya dalam penjadwalan produksi.
GROUP TECHNOLOGY LAYOUT
Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan peralatan
dikelompokkan berdasarkan bentuk komponen yang dikerjakannya,
bukan berdasarkan produk akhir. Sehingga untuk pengerjaan
part/bagian yang prosesnya hampir sama dikerjakan di satu
departemen.
Yaitu pengelompokkan mesin-mesin ke dalam sel mesin
(manufacturing cell) dan part-part ke dalam family part berdasarkan
kesamaan desain dan urutan proses.
Gudang
bahan
Baku
MesinBubut
MesinPerata
MesinPress
MesinBubut
MesinDrill
MesinPress
Gudang
Produk
Jadi
MesinPress
MesinGerinda
Pera-kitan
MesinLas
Peng-catan
MesinDrill
Pera-kitan
MesinGerinda
MesinDrill
Pera-kitan
MesinDrill
MesinGerinda
KEUNTUNGAN:
Dengan adanya pengelompokan produk sesuai dengan proses
pembuatannya, maka dapat diperoleh pendayagunaan mesin yang
maksimal.
Lintasan aliran kerja menjadi lancar dan jarak perpindahan material
diharapkan lebih pendek.
Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product layout dan
process layout, sehingga akan memiliki keuntungan-keuntungan dari
kedua tipe tersebut.
KEKURANGAN/KERUGIAN:
Diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi untuk
mengoperasikan semua fasilitas produksi yang ada, sehingga juga
membutuhkan aktivitas supervisi yang ketat.
Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian
produksi, khususnya dalam hal menjaga keseimbangan aliran kerja
yang bergerak melalui individu-individu sel yang ada.
Jika keseimbangan aliran kerja setiap sel yang ada sulit dicapai,
maka diperlukan adanya buffers & work in process storage.
FLOW OF MATERIAL
Pengertian : gerakan arah dari perpindahan bahan-bahan di masing-
masing bagian mulai dari masuk sampai dengan keluar.
Pemilihan pola aliran bahan didasarkan atas aliran barang, produk,
pegawai, atau kegiatan yang:
1. Membutuhkan mesin-mesin atau peralatan serupa
2. Membutuhkan proses yang sama
3. Membutuhkan operasi yang sama
4. Mengikuti urutan operasi
5. Memiliki waktu operasi yang sama
6. Memiliki bentuk, ukuran, kegunaan atau rancangan yang sama
7. Menuntut derajat mutu yang sama
8. Terbuat dari bahan yang serupa atau sama
TIPE POLA ALIRAN BAHAN
Bentuk Garis Lurus
Bentuk Zig-zag
Bentuk U
Bentuk Lingkaran
Bentuk Bersudut Ganjil (Tak Tentu)
Bentuk Garis Lurus
Dapat digunakan jika proses produksi pendek, relatif sederhana, dan
hanya mengandung sedikit komponen atau beberapa peralatan
produksi.
1 2 3 4
Bentuk Zig-zag
Dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari ruangan yang dapat
digunakan untuk ditempatinya, dan karenanya berbelok-belok
dengan sendirinya untuk memberikan lintasan aliran yang lebih
panjang dalam bangunan yang luas, bentuk, dan ukuran yang lebih
ekonomis.
1
2
4
5
3 6
Bentuk U
Digunakan bila produk jadi berakhir pada tempat yang berdekatan
dengan bagian penerimaan. Ini biasanya disebabkan pengaruh
pengangkutan luar pabrik (fasilitas transportasi) dan untuk
mendapatkan bangunan yang ekonomis.
1
6
2
5
3
4
Bentuk Lingkaran
Digunakan bila dibutuhkan hasil produk di tempat di daerah proses
produksi dimulai, sehingga bagian pengiriman berada pada tempat
yang sama atau pemakaian mesin yang sama untuk proses
pengerjaan selanjutnya.
1
2
3
4
6
5
Bentuk Bersudut Ganjil
Memiliki pola tak tentu namun sangat sering digunakan. Alasan
penggunaan bentuk ini adalah jika :
a. Tujuan utamanya untuk memperpendek lintasan aliran antar
kelompok dari wilayah yang berdekatan
b. Pemindahan bahan secara mekanis
c. Keterbatasan ruangan tidak memberi kemungkinan pola lain
d. Lokasi permanen dari fasilitas yang ada menuntut pola seperti itu
1
2
6
4
3
5
Syarat utama dalam perencanaan suatu layout adalah bagaimana merencanakan aliran bahan seefektif dan seefisien mungkin, karena aliran bahan merupakan dasar untuk perencanaan pengaturan fasilitas.
Karena aliran bahan itu mengandung arti pemindahan/penanganan bahan-bahan maka perencanaan layout ini sangat erat hubungannya dengan material handling (penanganan bahan).
Perencanaan layout selalu diawali dengan suatu analisis terhadap produk yang akan dibuat dan pertimbangan terhadap aliran bahan secara keseluruhan.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan tahap demi tahap dan perencanaan yang mendetail adalah tentang susunan peralatan di tiap-tiap daerah kerja.
DAERAH KERJA DAN DEPARTEMEN
Daerah kerja : suatu area yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan yang dilengkapi dengan peralatan, bahan dan tenaga kerja.
Daerah Kerja : Bagian terkecil dari perencanaan layout.
Bagian-bagian dari daerah kerja adalah mesin/ peralatan , operator
dan bahan.
Segala sesuatu yang berada di dalam suatu daerah kerja, sudah
dipertimbangkan dan diperhitungkan baik letak maupun jaraknya satu
sama lain sesuai dengan kebutuhan
Keterangan gambar
1 = box bahan baku
2 = operator
3 = mesin (pandangan atas)
4 = meja inspeksi
5 = box barang jadi
Departemen : Gabungan dari beberapa daerah kerja yang disusun/
dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tingkat hubungan daerah
kerja yang satu dengan yang lain (relationship).
Daerah kerja
.
.
.
n
{Departemen
.
.
.
n
Plant (Layout)
PENYUSUNAN DAERAH KERJA
Penyusunan daerah kerja berdasarkan faktor tubuh manusia
secara ergonomis.
Mengikuti aturan jarak mesin.
JARAK ANTAR MESIN
Untuk menyediakan daerah kerja yang cukup baik bagi operator
maka digunakan ketentuan sebagai berikut :
Untuk mesin yang dipakai ujung ke ujung (end to end) dibuat
jaraknya 1 feet.
Untuk mesin yang dipasang bertolak belakang (back to back) dibuat
jaraknya 1 feet.
Untuk mesin yang dipasang muka ke muka (front to front) dengan
satu operator dibuat jaraknya 3 feet.
Untuk mesin yang dipasang muka ke muka (front to front) dengan
dua orang operator dibuat jaraknya 5 feet.
Untuk mesin yang dipasang muka ke belakang (front to back) dibuat
jaraknya 3 feet.