KULIAH KERJA PROFESI
DIVISI PUBLIKASI
DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA (FFPJ)
LAPORAN
Laporan ini disusun guna memenuhi syarat menempuh Kuliah Kerja Profesi
(KKP)
Program Studi Film dan Televisi
Jurusan Seni Media Rekam
Oleh:
CAMELIA RHAMDHANI HIBBATULLAH
NIM. 17148111
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
KULIAH KERJA PROFESI
KONTEN KREATOR
DIVISI PUBLIKASI
DI FESTIVAL FILM PELAJAR JOGJA
Telah disetujui sebagai Laporan Kuliah Kerja Profesi pada hari Jumat tanggal 8
Januari 2021.
Menyetujui Pembimbing Lapangan,
Dosen Pembimbing Pendiri FFPJ
Widhi Nugroho, S. Sn, M. Sn Tomy Widiyatno Taslim
NIP. 19801012 200801 1 010
Mengetahui,
Ketua Jurusan Seni Media Rekam
Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M. Sn.
NIP. 19750525 200501 2 003
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat serta petunjuk-Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam
melaksanakan mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan menyelesaikan laporan
KKP sebagai satu rangkaian proses akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa
Program Studi Televisi dan Film di semester VII ini. Waktu satu bulan yang telah
diberikan oleh perusahaan merupakan waktu yang singkat bagi penulis untuk
mengetahui seluk beluk festival film, ditambah lagi dengan adanya pandemic
Covid-19 yang mengharuskan penulis melakukan studi KKP secara online. Meski
demikian, penulis tetap mendapatkan ilmu bermanfaat yang sebelumnya belum
pernah didapatkan. Selama melaksanakan studi KKP, penulis mendapat
pengalaman yang berharga saat diberi tugas dan amanah sebagai konten creator
dalam divisi publikasi di Yayasan Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ).
Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan KKP yang penulis tempuh
selama satu bulan di Festival Film Pelajar Jogjakarta ini, diantaranya:
1. Bapak Widhi Nugroho S.Sn., M.Sn. selaku Dosen Pembimbing KKP yang
telah membimbing penulis selama proses pelaksanaan KKP hingga
menyelesaikan laporan akhir KKP.
2. Bapak Titus Soepono Adji, S.Sn., MA. selaku Ketua Program Studi Televisi
dan Film Institut Seni Indonesia Surakarta dan juga telah menyediakan
Program Magang bersama Mentor Profesional di tengah pandemic Covid-
19.
3. Ibu Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Jurusan Seni Media
Rekam Institut Seni Indonesia Surakarta.
4. Kedua orang tua dan saudara tercinta yang telah memberikan do’a serta
dukungan yang tulus.
5. Mas Tomy Widiyatno Taslim selaku Pendiri Festival Film Pelajar Jogja
yang telah sabar membimbing penulis dengan baik selama studi KKP.
6. Teman-teman divisi publikasi yang setia menemani dan saling membantu
dalam pelaksanaan tugas KKP.
iv
7. Seluruh teman-teman Program Studi Televisi dan Film angkatan 2017 yang
saling memberikan saran dan semangat dalam pelaksanaan serta perjuangan
yang sama.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat banyak kesalahan. Penulis mengharapkan adanya masukan dan
kritikan dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
penulis, dan mampu memberikan inspirasi penulis lainnya untuk menghasilkan
karya tulis yang lebih baik.
Surakarta,
Penulis
v
Daftar Isi
COVER JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................................ 3
D. Waktu .............................................................................................. 3
E. Lokasi .............................................................................................. 4
BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI ............ 5
A. Materi Kuliah Kerja Profesi .............................................................. 5
1. Materi Umum ............................................................................. 5
2. Materi Khusus ............................................................................ 6
B. Metode Kerja Profesi ........................................................................ 9
1. Pengumpulan Data Primer .......................................................... 9
2. Pengumpulan Data Sekunder ...................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN KERJA PROFESI ......................................... 11
A. Tinjauan Umum Perusahaan ............................................................. 11
1. Sejarah Umum ............................................................................ 11
2. Visi dan Misi .............................................................................. 13
3. Logo ........................................................................................... 14
4. Program FFPJ ............................................................................. 15
B. Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 16
1. Rencana Pelaksanaan KKP ......................................................... 16
2. Realisasi Kegiatan ...................................................................... 17
3. Kegiatan Harian .......................................................................... 22
4. Capaian Kegiatan ........................................................................ 24
C. Deskripsi Karya ................................................................................ 25
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 30
A. Kesimpulan ...................................................................................... 30
B. Saran ................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 32
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berjalannya waktu, sumber daya manusia dalam dunia
kerja berkembang semakin pesat. Pelatihan kerja di luar kampus atau
magang wajib diberikan oleh sekolah tinggi, universitas, maupun institusi
kepada mahasiswanya sebagai sumber daya manusia di dalam dunia kerja.
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan kerja
profesi sesuai dengan program studi/ jurusan yang ditempuh oleh sumber
daya manusia yang bersangkutan. Oleh karena itu, Kuliah Kerja Profesi
(KKP) menjadi mata kuliah yang bermaksud memberi dan menambah
wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja setelah menyelesaikan
pendidikannya. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang terkenal akan
profesionaliutas keahlian keseniannya tak ketinggalan juga memberikan
mata kuliah ini kepada mahasiswa-mahasiswanya.
Mahasiswa semester VII di Program Studi Televisi dan Film,
Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain diwajibkan
untuk memprogramkan mata kuliah Kuliah Kerja Profesi. Pengajuan
program Kuliah Kerja Profesi ini mempertimbangkan beberapa hal, salah
satunya semakin banyaknya instansi atau lembaga pemerintah dan non
pemerintah yang menggunakan karya audio-visual sebagai media untuk
melakukan publikasi yang sejalan dengan perkembangan zaman.
Prodi Televisi dan Film memberikan keleluasaan kepada
mahasiswanya dalam memiliki lokasi atau tempat untuk melakukan studi
KKP. Salah satu lokasi yang disarankan oleh Prodi Televisi dan Film adalah
Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ). Didirikan oleh Tomy Taslim pada tahun
2010, FFPJ melabeli dirinya sebagai sebuah ruang silaturahmi dan
pendidikan kritis komunitas film pelajar Indonesia. Selain mengadakan
sebuah festival film khusus pelajar, FFPJ juga membuka ruang bagi para
pelajar seluruh Indonesia untuk saling belajar dan bertukar pengalaman
melalui kegiatan yang diadakannya tersebut. Tahun 2020 merupakan tahun
2
ke sebelas diadakannya festival ini. Dengan mengusung tema yang berbeda
setiap tahunnya, tahun ini FFPJ menggelar acara dengan tema Srikandi
Bumi Pertiwi.
Penulis mempertimbangkan FFPJ sebagai tempat untuk studi KKP
dikarenakan FFPJ merupakan festival film khusus pelajar di Indonesia. Hal
tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mempelajari
mempelajari tata cara pengelolaan sebuah festival film yang bertemakan
khusus untuk pelajar. Selain itu, di dalam pengelolaan sebuah festival film
tentunya banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari seputar bidang
perfilman. Dalam pelaksaan kegiatan KKP ini, penulis berkesempatan
mendalami pengalaman di divisi publikasi tepatnya di bagian Konten
Kreator. Di FFPJ sendiri seorang konten kreator bertugas untuk membuat
sebuah video-video kreatif yang berhubungan dengan tema FFPJ tahun ini
yaitu Srikandi Bumi Pertiwi. Penulis tertarik mendalami pengalaman di
divisi karena sesuai dengan minat dan juga dapat dijadikan bekal dalam
mengerjakan tugas akhir nantinya.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai mahasiswa dalam program Kuliah Kerja
Profesi di Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) , yaitu:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan sebuah
festival film khusus pelajar.
2. Mengembangkan keahlian dalam pengelolaan sebuah festival film.
3. Mengukur kemampuan pranalar dalam membaca dan menyelesaikan
pokok permasalahan yang ada.
4. Menambah referensi menonton dari film yang sudah disubmisi ke
festival tersebut.
3
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan untuk diperoleh dari pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi terkait untuk mahasiswa, lembaga pendidikan, maupun dunia
industri, antara lain:
1. Mahasiswa
a. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam
menempuh mata kuliah studi KKP dan menamatkan jenjang S1 di
Institut Seni Indonesia Surakarta.
b. Mengasah dan mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang
studi terkait.
c. Meningkatkan pengetahuan mengenai bidang studi terkait.
d. Menjalin relasi antara mahasiswa dengan pihak FFPJ khususnya
Tomy Taslim.
2. Lembaga Pendidikan
a. Menjadi jembatan kerja antara Institut Seni Indonesia Surakarta
dengan pihak FFPJ.
b. Memperoleh informasi dari industri terkait tentang kompetensi dan
kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan.
3. Dunia Industri
a. Memperoleh calon tenaga terdidik yang diperlukan di bidangnya.
b. Mendapatkan tenaga berkompetensi pada bidangnya untuk turut
memajukan lembaga dan industri perfilman.
c. Menebar kebaikan dan pahala dengan menyalurkan ilmu kepada
tenaga terdidik.
D. Waktu
Selama adanya wabah Covid-19, pihak kampus menghendaki untuk
melaksanakan kegiatan KKP dengan diberi keringanan selama 25 hari.
Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) selama 38 hari
terhitung sejak tanggal 24 September 2020 hingga 31 Oktober 2020.
Kegiatan KKP dilaksanakan secara online di rumah masing-masing
mahasiswa.
4
E. Lokasi
Penempatan kerja dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
yang telah dilaksanakan mahasiswa adalah dengan keterangan sebagai
berikut:
Nama Instansi : Yayasan Festival Film Pelajar Jogja
Unit Bagian : Konten Kreator
Bidang : Publikasi
Selama pandemic Covid-19, kegiatan KKP dilaksanakan secara
online di rumah masing-masing mahasiswa sehingga penulis pun
melaksanakan kegiatan KKP di kediaman tepatnya di Kota Batu, Jawa
Timur dengan dimonitor oleh mentor professional secara daring.
5
BAB II
MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi
1. Materi Umum
Mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan mata
kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa program studi Televisi dan
Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Melalui kegiatan KKP mahasiswa diharapkan dapat menyalurkan
penguasaan kompetensi keahlian berupa hard skill dan soft skill
yang telah didapatkan selama perkuliahan dan mengaplikasikannya
dalam dunia industry sesungguhnya. Program Studi Televisi dan
Film (KKP) (2019) telah menetapkan bahwa mahasiswa
melaksanakan program KKP di perusahaan-perusahaan yang linier
dengan bidang film dan televisi. Oleh karena itu, Festival Film
Pelajar Jogja menjadi tujuan penulis untuk melaksanakan studi
KKP.
Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) memiliki divisi publikasi
yang di dalamnya tidak hanya terfokus untuk mempublish materi
tetapi juga terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya bagian
konten creator. Content Creator adalah sebutan bagi seseorang yang
membuat berbagai materi konten baik berupa tulisan, gambar, video,
suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten-konten
yang dibuat oleh para content creator biasanya dimuat di platform
digital, seperti YouTube, Instagram, Snapchat, WordPress, dan
sebagainya.
Di dalam FFPJ sendiri bagian Konten Kreator di divisi
Publikasi bertugas untuk membuat video documenter pendek atau
bisa juga news reel yang berhubungan dengan tema festival dan
nantinya video tersebut akan ditayangkan dalam rangkaian acara
malam puncak FFPJ.
6
2. Materi Khusus
Selama melaksanakan kegiatan KKP, penulis mendapatkan
materi khusus berupa bekerja sebagai Konten Kreator di divisi
Publikasi. Dalam penugasannya, divisi publikasi merupakan sebuah
divisi yang bertanggug jawab membantu menyebarkan informasi
dan materi sebagai rangkaian acara atau kegiatan, Di dalam divisi
publikasi, ada sebuah jobdesk yang bertugas membuat materi yang
akan dipublikasikan. Jobdesk ini biasa disebut sebagai Konten
Kreator. Penjelasan mengenai Konten Kreator secara sederhana,
dalam KBBI, definisi kreator (cerator) sendri dapat diartikan
sebagai pencipta atau pencetus gagasan. Sehingga dapat
disimpulkan, Konten Kreator merupakan pencipta, pencetus,
ataupun produser yang mampu menghasilkan sebuah karya melalui
publikasi konten orisinil di media sosial tertetu. Di FFPJ sendiri,
dalam program KKP sebagai Konten Kreator, penulis diberi tugas
dan tanggung jawab membuat tiga buah dokumenter pendek
berdurasi 2-3 menit dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi. Tema ini
memberi batasan terhadap konten video dokumenter yang dibuat.
Mengambil subjek yang merupakan perempuan di usia minimal
SMA/SMK sederajat, dan 20 tahun sebagai usia maksimal dan
menceritakan mengenai perjuangannya terhadap diri sendiri,
keluarga, ataupun negara di masa pandemic covid-19.
Secara umum tugas dan alur kerja Konten Kreator di FFPJ
untuk setiap projek tidak jauh berbeda. Berikut adalah tahapan
proses produksi proyek video kreatif di FFPJ:
a. Tahap Riset/ Pencarian Narasumber
Riset biasa menjadi tahapan awal dari rangkaian proses
panjang pembuatan film. Riset merupakan proses pengumpulan
data. Riset sangat penting adanya untuk menunjang ketajaman
film yang dibuat. Oleh karenanya data yang didapatkan dari
proses ini haruslah spesifik. Mengawali tugas, penugas di
minggu pertama diawali dengan riset mengambil beberapa
7
sampel subjek melalui wawancara (minimal 3) calon subjek
yang berkaitan dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi. Disini,
penulis mendapatkan 5 calon subjek dengan latar belakang dan
permasalahan yang beragam.
Data yang didapat dari proses pencarian hingga wawancara
diolah menjadi data kualitatif, dituliskan secara diskriptif
mengenai latar belakang calon subjek, kisah hidupnya yang
menarik, hingga motivasi yang dimiliki. Data yang sudah
lengkap, dikirimkan kepada mentor. Dalam pengoreksiannya,
apabila mentor kurang setuju dengan beberapa calon yang
diajukan, maka penulis harus melakukan riset kembali hingga
menemukan sampel calon subjek yang sesuai dengan mentor.
Apabila tidak ada revisi dalam pengoreksiannya, maka dari
sampel yang ada, mentor akan memilih 3 dari calon subjek yang
diajukan.
b. Tahap Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini, penulis membuat rancangan
atau desain produksi berupa synopsis dan storyline sebagai
panduan ketika produksi agar sudah memiliki gambaran dan
tidak membingungkan ketika di lapangan. Rancangan produksi
yang sudah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada mentor
agar diberi revisi dan masukan. Jika sudah tidak ada perbaikan,
maka penulis bisa langsung ke tahap selanjutnya yaitu tahap
produksi. Selain membuat rancangan produksi, penulis juga
mengatur jadwal dengan para narasumber untuk menentukan
waktu produksi yang tepat dan tidak terjadi bentrok dengan
jadwal yang lain.
c. Tahap Produksi
Setelah menyelesaikan tahap pra produksi, produksi
dilakukan dengan jadwal yang sudah disepakati oleh masing-
8
masing narasumber. Proses pengambilan gambar dilakukan
selama 2 hingga 3 hari tergantung kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing subjek dan juga kondisi alam yang terjadi diluar
perkiraan. Dalam proses produksi ini penulis merangkap
beberapa jobdesc seperti sutradara sekaligus kamera person
dikarenakan kondisi work from home yang mengharuskan
penulis bekerja secara individu.
Setiap selesai produksi penulis mempreview ulang gambar
yang telah diambil. Hal ini bertujuan jika ada kekurangan dapat
diambil lagi di hari selanjutnya atau mungkin menambah di hari
selanjutnya jika diperlukan, sehingga gambar yang dibutuhkan
dapat terpenuhi.
d. Tahap Pasca Produksi
Dalam tahap pasca produksi penulis dibantu oleh sesame
rekan yang berpengalaman dibidangnya. Seperti tahap pra
produksi pada umumnya, terlebih dahulu dilakukan offline
editing untuk membentuk alur awal yaitu dengan menata gambar
beserta voice over yang didapat melalui take wawancara, jika
alur sudah terbentuk barulah dilakukan online editing seperti
memasukkan backsound dan melakukan colour grading jika
diperlukan agar gambar menjadi lebih dramatis.
Setelah itu hasil editing dikonsultasikan kepada mentor
secara daring. Hasil editing yang sudah di eksport ke format
H264 lalu di unggah ke google drive dan diserahkan kepada
pembimbing magang untuk mendapat perbaikan. Apabila ada
yang perlu diperbaiki, pembimbing akan memberi catatan
kepada penulis. Setelah diperbaiki penulis kembali memberikan
hasil video kepada pembimbing. Saat sudah di acc hasil video
dikirim lagi dengan format high resolution dan akan dipublish di
platform milik FFPJ.
9
B. Metode Kerja Profesi
Selama pelaksanaan KKP menjadi Konten Kreator, penulis telah
menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data dan materi.
Metode yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu pengumpulan data
primer dan sekunder. Berikut adalah pengumpulan data primer dan
pengumpulan data sekunder yang digunakan oleh penulis:
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data pertama kali yang dikumpulkan oleh
peneliti melalui upaya pengambilan data di lapangan langsung. Oleh
karena itu, data primer diperoleh penulis saat pelaksanaan KKP
berlangsung. Adapun metode yang digunakan penulis untuk
mengumpulkan data primer yaitu melalui survey, observasi, dan
wawancara.
a. Survey
Metode survey adalah salah satu metode yang banyak
dilakukan dalam penelitian social. Secara umum, penelitian
yang menggunakan metode survey dapat dideskripsikan sebagai
penelitian ilmiah yang datanya dikumpulkan dari sampel yang
telah dipilih dari keseluruhan populasi. Dalam hal ini penulis
melakukan survey dengan cara mendata seluruh subjek
perempuan yang berusia SMK/ sederajat dan mahasiswa yang
masih aktif berkegiatan di tengah pandemi ini. Setelah
mengumpulkan beberapa data yang kebanyakan berasal dari
barulah penulis menghubungi beberapa subjek yang dirasa
memenuhi kriteria untuk maju ke tahap selanjutnya.
b. Observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal
yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan (Mamik, 2015). Setelah
melakukan survey, penulis melakukan kegiatan observasi
10
dengan cara mendatangi kediaman subjek secara langsung dan
mengamati kesehariannya, lalu mencatat kegiatan dan rutinitas
subjek sebagai bahan untuk dijadikan poin adegan nantinya.
c. Wawancara
Menurut Moleong (1988:148) wawancara adalah kegiatan
percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua
belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai (Mamik,
2015). Penulis lebih banyak melakukan wawancara secara
informal atau seperti melakukan percakapan biasa dengan
subjek. Meski begitu, penulis tetap mencatat poin-poin penting
agar tidak terlewat saat produksi. Selain itu, kegiatan wawancara
ini juga dilakukan untuk menambah informasi tentang subjek
ketika informasi tersebut tidak berhasil didapatkan saat
melakukan observasi, mengingat observasi tidak dapat
dilakukan selama 24 jam dan juga setiap hari.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sebelum peneliti memasuki
lapangan, data tersebut sudah tersedia, baik itu dalam bentuk
kepustakaan, dokumen-dokumen, foto-foto, maupun berdasarkan
obrolan orang atau dari manapun yang hal tersebut berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan (Setiawan, 2018). Data yang
dikumpulkan penulis berupa berita-berita dari internet mengenai
pandemic Covid-19 hingga saat ini. Hal itu bertujuan untuk
mengetahui hingga sejauh mana perkembangan tentang pandemic.
Selain dari berita, penulis berbekal media social untuk dapat
mengetahui kegiatan beberapa subjek yang akan dipilih menjadi
calon narasumber dalam pembuatan video kreatif nantinya. Dari
media social tersebut, sedikit banyak penulis mengetahui beberapa
kegiatan calon narasumber yang di unggah di akun media social
miliknya.
11
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Umum Perusahaan
Festival Film Pelajar Jogja atau sering disingkat FFPJ
didirikan oleh Tomy Widiyatno Taslim pada tahun 2010. Pendirian
festival ini merupakan bentuk peneguhan diri dalam berproses di
dunia seni film, khususnya ranah pendidikan dan kebudayaan.
Festival diniatkan sebagai ruang silaturahmi dan belajar bersama
secara kritis pelajar Indonesia, khususnya yang berusia remaja atau
sedang belajar di sekolah menengah.
Sebelum mendirikan FFPJ, sejak 1993 Tomy telah
beraktivitas di beberapa komunitas seni, khususnya di Yogyakarta.
Selain itu, sejak 2001 juga sering mengajar dan memfasilitasi
workshop film di berbagai komunitas, instansi pemerintah, sekolah
menengah, dan perguruan tinggi. Pada tahun 2006-2007, terlibat
dalam program pengembangan guru produksi dan penyiaran televisi
yang akan diterjunkan di sekolah-sekolah menengah di Indonesia.
Pada tahun 2009, Tomy berkesempatan memfasilitasi pendirian
Forum Film Pelajar Indonesia di Yogyakarta. Beberapa kegiatan ini
mendorong Tomy untuk meneguhkan diri berkiprah dalam dunia
seni film untuk kalangan pelajar/pendidikan, yang diwujudkan
melalui pendirian dan pengalolaan Festival Film Pelajar Jogja pada
tahun 2010.
Proses yang berjalan sejak 2010 sampai saat ini tentu tidak
dilakukan sendiri. Dukungan dan bantuan banyak pihak menjadi
penyokong FFPJ terus hidup. Almamater Tomy, yaitu Fakultas Seni
Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan keluarga
besarnya sejak pertama menjadi pihak yang selalu mendukung.
Kemudian juga para guru seni dan film seperti Ki Hartanto (Institut
Kesenian Jakarta - Padepokan Film Grabag, almarhum), Gotot
12
Prakosa (Institut Kesenian Jakarta, almarhum), Subagjo
Budisantoso (Institut Kesenian Jakarta), Alexandri Luthfi (Institut
Seni Indonesia Yogyakarta), dan para guru lainnya yang tak pernah
lelah berpartisipasi dalam festival dengan caranya masing-masing.
Tanpa para guru yang luar biasa, yang juga memiliki murid-murid
istimewa dan menyukai film, FFPJ tidak akan pernah bertahan
hidup.
Yayasan Festival Film Pelajar Jogja (Yayasan FFPJ – FFPJ
Foundation) kemudian didirikan sebagai organisasi nirlaba untuk
menaungi kegiatan Festival Film Pelajar Jogja. Yayasan FFPJ
didaftarkan kepada Notaris Oman Abdurahman, SH., Nomor 07,
Tanggal 28 Oktober 2014, di Yogyakarta. Kemudian pada Tanggal
04 November 2014 Yayasan FFPJ mendapatkan pengesahan secara
resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Nomor AHU0008366.50.80.2014.
Sebelum berbentuk badan hukum, FFPJ telah dijalankan
sejak 2010 dalam semangat paguyuban dan komunitas yang cair.
Lembaga dan seluruh program yang digarap secara mandiri maupun
kolaborasi didedikasikan sebagai ruang silaturahmi, belajar
bersama, dan berbagi. Komunitas pelajar, khususnya yang memiliki
perhatian dan minat terhadap dunia film, seni dan media secara luas,
menjadi pemangku kepentingan utama. Dinamika yang terjadi
diyakini oleh lembaga sebagai bagian dari kerja pendidikan, seni,
sosial, dan budaya, yang semuanya mengedepankan proses
memanusiakan manusia serta lingkungannya.
Yayasan FFPJ secara formal memiliki struktur organisasi.
Hal ini kemudian tidak menjadi penghalang bagi perjalanan proses
festival yang cenderung lentur dan cair. Pendiri, pembina, pengawas
dan pengurus mengedepankan asas musyawarah dan mufakat di
dalam proses-proses pengambilan keputusan. Tomy Widiyatno
Taslim pendiri sekaligus ketua dewan pengurus.
13
Seluruh aktivitas lembaga diikhtiarkan dengan berpegang
pada nilai-nilai yang telah ditetapkan pendiri. Nilai-nilai ini akan
terus ditanam dan dirawat bersama-sama oleh seluruh pemangku
kepentingan FFPJ. Sebuah tatanan ideal diharapkan terwujud di
masa mendatang, yaitu tumbuhkembangnya komunitas pelajar yang
memiliki pemikiran dan sikap kritis dalam forum silaturahmi yang
penuh kedamaian. Tatanan ini akan diperjuangkan dengan segenap
daya bersama-sama dan kolaborasi dengan seluruh jaringan kerja,
baik yang sudah ada maupun baru.
Nilai-nilai yang coba diikhtiarkan dan dirawat bersama
adalah sebagai berikut:
a. Kemandirian
b. Gotong royong
c. Toleransi
d. Persahabatan
e. Perdamaian
2. Visi dan Misi
Visi:
Mengembangkan komunitas pelajar yang memiliki perhatian
terhadap dunia film, seni dan media secara luas sebagai sarana
penguat jati diri kebudayaan, pendidikan kritis dan kemajuan
dirikolektif untuk kehidupan yang lebih baik.
Misi & Tujuan:
a. Menumbuhkembangkan komunitas pelajar di berbagai wilayah
Indonesia yang memiliki kesadaran kritis atas persoalan sosial,
budaya, politik dan lainnya
b. Mengembangkan kegiatan kreatif berbasis film, seni dan media
secara luas sebagai sarana ekspresi, komunikasi, pendidikan dan
budaya
14
c. Mengembangkan kemitraan produktif dengan berbagai pihak
yang memiliki visi sebangun
3. Logo FFPJ
Gambar 1. Logo FFPJ Foundation
(Sumber: Dokumen FFPJ, 2020)
Gambar 2. Batik Wahyu Tumurun
(Sumber: Dokumen FFPJ, 2020)
Logo FFPJ dirancang khusus untuk kebutuhan lembaga.
Selain fungsi administratif dan keperluan desain secara keseluruhan,
logo juga disusun berdasarkan referensi-sumber yang harapannya
sesuai visi lembaga. Motif batik Wahyu Tumurun dipilih sebagai
inspirasi utama. Warna merah dipilih sebagai warna utama logo
untuk mengafirmasi diri agar lembaga terus berani menjalani
lakunya sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, dalam beragam
kondisi.
15
Wahyu Tumurun artinya turunnya wahyu. Motif utamanya
adalah mahkota terbang sebagai simbol kemuliaan. Ini merupakan
ajakan kepada para apresian-pemakainya untuk lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan agar mendapatkan petunjuk, berkah, rahmat dan
anugerah yang berlimpah. Pengharapan yang bersifat keduniawian
juga ikhtiarkan, seperti kedudukan yang baik serta mampu meraih
cita-cita yang diinginkan. Desain-motif ini juga menyiratkan berkah
kehidupan lahir bathin, keharmonisan dan kebahagiaan yang
langgeng dalam kehidupan.
Batik wahyu tumurun telah dikenal sejak tahun 1480 (abad
ke-14) di wilayah Yogjakarta. Kemudian menyebar ke berbagai
daerah. Ketika di Yogyakarta, motif bercorak burung merak. Motif
ini juga berkembang di wilayah lain dengan modifikasi sesuai
konteksnya masing-masing. Hal ini tidak mengurangi filosofi utama
batik Wahyu Tumurun sebagai simbol kemuliaan.
4. Program FFPJ
Program utama yang dijalankan oleh FFPJ setiap tahunnya
memuat 5 poin yaitu:
a. Apresiasi seni dan media
b. Literasi seni dan media
c. Pengembangan komunitas dan jaringan
d. Riset dan media
e. Kewirausahaan
Sementara itu untuk rangkaian program disiapkan mengacu
tema festival tahun ini. Setiap program berusaha menafsir tema dan
mewujudkannya dalam kegiatan tertentu. Beberapa yang disiapkan
adalah sebagai berikut:
1. Apresiasi (pemutaran film terpilih/tematik, pemberian
penghargaan film terpilih/tematik, pemberian penghargaan
individu/komunitas).
16
2. Literasi (kelas pendidikan kritis, kelas seni, forum pendidik,
kompetisi nasional).
3. Pengembangan Komunitas (temu komunitas, pendampingan
komunitas).
Khusus penyelenggaraan program kompetisi nasional, karya
peserta akan mengapresiasi tema Srikandi Bumi Pertiwi. Film yang
diproduksi, baik fiksi, dokumenter maupun eksperimental, akan
berkisah dan/atau mengekspresikan sesuai tema. Subyek utama film
adalah para Srikandi menurut tafsir para peserta festival. Cerita juga
diperbolehkan memiliki kaitan dengan sub-tema lain, misalnya
sejarah, lingkungan, kesehatan, sosial, hak asasi manusia, anak,
persahabatan, perdamaian, psikologi, dll.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Rencana Pelaksanaan KKP
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Profesi (KKP) diawali
dengan pencarian beberapa lokasi yang menarik minat penulis.
Awalnya penulis tertarik untuk mengajukan permohonan magang ke
Visinema Pictures sebagai asisten sutradara. Setelah melengkapi
berkas dan kelengkapan yang diminta oleh pihak Visinema, penulis
segera mengirimkan dan menunggu konfirmasi lebih lanjut. Namun,
karena Ibukota Jakarta harus menerapkan PSBB kembali, akhirnya
program magang tersebut dibatalkan.
Tidak lama setelah itu, penulis tertarik dengan program KKP
yang diinisiasi oleh Kaprodi yang mengutamakan program KKP
secara online atau daring. Terdapat beberapa mentor professional
yang disarankan oleh Prodi. Penulis pun memilih untuk mengikuti
program KKP bersama mentor Tomy Taslim pendiri dari Festival
Film Pelajar Jogja. Submisi pelaksanaan program Kuliah Kerja
Profesi (KKP) ini diawali dengan pengajuan surat permohonan
magang kepada Program Studi. Selain itu, penulis juga diminta oleh
Dosen Pembimbing untuk mengikuti proses pengajuan KKP secara
17
procedural dengan menyerahkan Proposal KKP sebagai salah satu
syarat untuk melaksanakan KKP. Tepat pada tanggal 19 September
2020, penulis dihubungi oleh Mas Tomy Taslim untuk melakukan
interview melalui WA. Dua hari kemudian, pada tanggal 21
September 2020 penulis mendapat kabar bahwa pihak FFPJ
mengonfirmasi pengajuan magang dan penulis dapat memulai
magang.
2. Realisasi Kegiatan
a. Adaptasi Lingkungan Kerja
Hari pertama tanggal 24 September 2020 melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) secara daring di Festival
Film Pelajar Jogja bersama mentor Tomy Taslim. Diawali
dengan pembuatan grup Whatsapp oleh Kaprodi dimana dalam
grub tersebut akan digunakan untuk berkomunikasi seputar
tugas-tugas KKP oleh mentor kepada peserta magang yang lain
dari Institut Seni Indonesia Surakarta. Mentor terlebih dahulu
mengenalkan para peserta magang latar belakang FFPJ yang
termuat dalam website milik FFPJ.
b. Penugasan yang Diberikan oleh Mentor
Setelah melakukan perkenalan tentang latar belakang FFPJ,
mentor memberikan tugas untuk peserta magang. Tidak jauh-
jauh dari kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu festival film,
peserta magang diberi tugas untuk membuat video documenter
pendek atau news reel atau sejenisnya berjumlah 3 video dimana
video yang dibuat berkaitan dengan tema yang diselenggarakan
FFPJ yaitu Srikandi Bumi Pertiwi. Berikut detil tugas diberikan:
1. Tahap Pencarian Subjek
Pencarian subjek ini dilakukan di minggu pertama
kegiatan KKP. Pengerjaan video documenter pendek yang
diberikan oleh mentor cukup fleksibel yaitu bisa dikerjakan
18
di masing-masing domisili mahasiswa saat ini. Ketentuan
subjek untuk video tersebut adalah perempuan dengan
prioritaskan usia pelajar yang terdampak di tengah pandemi
Covid-19. Dalam pencarian subjek ini penulis bermodalkan
kenalan terdekat penulis yang dirasa tengah menghadapi
kesulitan namun tetap berjuang dan tidak kalah dengan
keadaan. Penulis memilih 4 subjek kemudian
dikonsultasikan kepada mentor. Kebetulan hanya 1 subjek
yang menarik untuk di produksi, dan 3 lainnya kurang
menarik, namun 1 subjek diantara 3 yang kurang menarik
tadi masih bisa dipertimbangkan. Akhirnya penulis mencari
2 subjek tambahan, lalu mengkonsultasikan kembali kepada
mentor. Setelah 3 subjek terpilih, penulis bisa maju ke tugas
selanjutnya.
Gambar 3. Laporan Hasil Riset Subjek Camelia
(Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
2. Tahap Pembuatan Desain Produksi
Sebelum melakukan produksi, mentor terlebih
dahulu memberi tugas untuk membuat desain produksi. Hal
ini bertujuan supaya pembuat film memiliki pegangan ketika
berada di lapangan. Desain produksi ini juga dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada mentor. Bagaimana gambaran yang
19
dibuat oleh penulis agar mentor juga dapat memberi saran
jika masih ada yang kurang.
Gambar 4. Timeline Produksi Camelia
(Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
Gambar 5. Laporan Desain Produksi Camelia (Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
3. Tahap Produksi
Setelah desain produksi disetujui oleh mentor dan
tidak ada revisi, maka penulis dapat langsung melaksanakan
produksi. Sebelum melaksanakan produksi, penulis terlebih
dahulu membuat janji dengan subjek kapan kiranya subjek
memiliki waktu untuk melaksanakan pengambilan gambar
sesuai dengan timeline yang sudah dibuat di desain produksi.
Apabila terdapat subjek yang tidak bisa melaksanakan
pengambilan gambar sesuai dengan timeline yang ditentukan
penulis, maka jadwal harus berubah menyesuaikan subjek.
20
Di dalam tahap produksi ini, penulis merangkap berbagai
jobdesk yaitu sebagai sutradara, penata kamera, sekaligus
penata suara. Pengambilan gambar memakan waktu 2 hingga
3 hari tergantung subjek dikarenakan masing-masing
kegiatan subjek berbeda-beda dan juga terdapat gangguan
cuaca yaitu hujan sehingga terdapat hari dimana penulis
gagal melakukan take wawancara karena suaranya terganggu
oleh hujan. Setelah melakukan pengambilan gambar penulis
melakukan back up file dan mereview gambar yang sudah
diambil sehingga apabila ada kekurangan dapat diambil pada
hari berikutnya.
Gambar 6. Proses Wawancara Subjek 2 (Dima) (Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)
4. Tahap Pasca Produksi
Setelah produksi selesai, selanjutnya adalah tahap
pasca produksi yaitu proses editing. Dalam tahap pasca
produksi ini, penulis dibantu oleh seorang rekan. Setelah
mengelompokkan dalam beberapa folder yang berbeda antar
sumber, penulis melakukan loging file kedalam software
editing. Setelah itu proses editing offline dimulai, penulis
21
menyusun file sesuai jalan cerita yang diinginkan, baru
sesudahnya untuk proses editing online di bagian grading
colour penulis diberi bantuan oleh rekan. Sementara itu
penulis bekerja sendiri dibagian penambahan title dan
merapikan sound. Saat video sudah jadi, penulis
mengunggah hasil video ke dalam drive lalu mengirimkan
kepada mentor untuk mendapat perbaikan. Mentor
memberikan revisi kepada penulis di bagian akhir untuk
ditambahkan credit title.
Gambar 7. Screen Capture Editing Offline
(Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
Gambar 8. Screen Capture Editing Online
(Sumber: Dokumen Camelia RH, 2020)
22
3. Kegiatan Harian
Hari/ Tanggal Deskripsi Kegiatan
Kamis, 24
September 2020
- Pengenalan FFPJ melalui website
- Briefing tugas magang oleh mentor
Jumat, 25
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Sabtu, 26
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Minggu, 27
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Senin, 28
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Selasa, 29
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Rabu, 30
September 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Kamis, 01
Oktober 2020
- Pembuatan laporan hasil riset
- Konsultasi kepada mentor
Jumat, 02
Oktober 2020
- Konsultasi kepada mentor
- Perbaikan/ revisi hasil riset
Senin, 05
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Selasa, 06
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Rabu, 07
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Kamis, 08
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Jumat, 09
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
Sabtu, 10
Oktober 2020
- Pencarian subjek Srikandi Bumi
Pertiwi
23
- Pembuatan laporan hasil riset
- Konsultasi kepada mentor
Selasa, 13
Oktober 2020
- Pembuatan desain produksi
Rabu, 14
Oktober 2020
- Pembuatan desain produksi
Kamis, 15
Oktober 2020
- Konsultasi desain produksi kepada
mentor
Jumat, 16
Oktober 2020
- Pembuatan jadwal pengambilan
gambar bersama para subjek
Sabtu, 17
Oktober 2020
- Pembuatan jadwal pengambilan
gambar bersama para subjek
Minggu, 18
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 2 (Dima)
- Pengambilan gambar wawancara
subjek 2 (Dima)
- Preview hasil pengambilan gambar
Senin, 19
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 2 (Dima)
- Preview hasil pengambilan gambar
Selasa, 20
Oktober 2020
- Pengambilan gambar wawancara
subjek 1 (Amel)
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 1 (Amel)
- Preview hasil pengambilan gambar
Rabu, 21
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 3 (Manda)
- Pengambilan gambar wawancara
subjek 3 (Manda)
- Preview hasil pengambilan gambar
Kamis, 22
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 3 (Manda)
24
- Pengambilan gambar wawancara
subjek 3 (Manda)
- Preview hasil pengambilan gambar
Jumat, 23
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 3 (Manda)
- Preview hasil pengambilan gambar
Sabtu, 24
Oktober 2020
- Pengambilan gambar kegiatan yang
dilakukan subjek 1 (Amel)
- Preview hasil pengambilan gambar
Minggu, 25
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing offline subjek
2 (Dima)
Senin, 26
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing online subjek
2 (Dima)
Selasa, 27
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing offline subjek
3 (Manda)
Rabu, 28
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing online subjek
3 (Manda)
Kamis, 29
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing offline subjek
1 (Amel)
Jumat, 30
Oktober 2020
- Pasca produksi / Editing online subjek
1 (Amel)
Sabtu, 31
Oktober 2020
- Pengumpulan hasil video kepada
mentor
Senin, 02
November 2020
- Menerima revisi dari mentor
- Melakukan revisi/ perbaikan pada
hasil video
Selasa, 03
November 2020
- Pengumpulan hasil revisi kepada
mentor
4. Capaian Kegiatan
Selama melakukan kegiatan KKP di Festial Film Pelajar
Jogja bersama mentor Tomy Taslim sebagai seorang Konten Kreator
25
di divisi Publikasi banyak sekali pelajaran yang didapatkan terutama
pada saat memproduksi video documenter pendek tersebut. Dari
awal mula riset dan mencari subjek ternyata bukan hal yang mudah
membuat orang yang awam dengan dunia perfilman menjadi
narasumber dan di wawancara, selain itu karena penulis juga bekerja
secara individu hal itu membuat jiwa penulis terasah agar bisa
bekerja secara mandiri bagaimanapun kondisinya. Disisi lain belum
tentu subjek yang diajukan kemudian langsung diACC oleh mentor,
sehingga penulis harus kembali mencari subjek yang lebih sesuai.
Pada saat produksi, untuk pertama kalinya pula penulis merasakan
bagaimana produksi sebuah video mini documenter seorang diri,
merasakan kesulitan saat berada di lapangan tanpa ada rekan yang
bisa diajak berdiskusi untuk menemukan solusi. Hal itu membuat
penulis merasakan pengalaman harus memecahkan masalah seorang
diri bagaimanapun caranya. Namun, bukan hanya pengalaman duka
saja yang di dapat oleh penulis, di sisi lain penulis juga mendapat
kesempatan untuk mengetahui kisah-kisah unik para pelajar
perempuan yang sedang berjuang di tengah pandemic ini. Selain itu,
penulis juga mendapatkan pengalaman dalam melakukan riset yang
lebih matang untuk bekal dalam melaksanakan Tugas Akhir Karya
penulis nantinya.
C. Deskripsi Karya
Selama mengikuti kegiatan KKP di Festival Film Pelajar Jogja,
sesuai penugasan penulis membuat 3 karya video mini documenter
dengan durasi 3 menit dengan tema Srikandi Bumi Pertiwi yaitu tentang
para perempuan yang sedang berjuang di tengah pandemic Covid-19 ini.
Berikut penjelasan lebih detilnya:
26
a. Riskia Fitria Amelia (Subjek 1)
Gambar 9. Screen Capture Hasil Video Subjek 1
(Sumber: Video Camelia RH, 2020)
Riskia Fitri Amelia yang akrab dipanggil Amel, saat ini
sedang duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Keatas di SMK
Negeri o3 Batu. Ia mengambil jurusan PSPT atau lebih familiarnya
jurusan film. Amel beberapa kali mendapat penghargaan saat sedang
menggeluti dunia perfilman, bahkan film terakhirnya berhasil
tembus hingga ke Negeri Sakura dalam program Asian International
Children’s Film Festival. Pandemi COVID-19 membuat Amel yang
tadinya begitu aktif di dunia perfilman sekejap menjadi pasif.
Banyak kegiatan produksi film yang terpaksa ditunda dan hanya
menjadi wacana. Dikarenakan ia juga sudah menginjak kelas 3,
banyak materi dan uji praktek yang harus dilakukan tetapi karena
keterbatasan penyampaian lewat media online membuat Amel
kesulitan dalam memahami beberapa hal. Hal itu tidak membuat
Amel berhenti belajar, ia memilih alternative untuk belajar dari
platform-platform online yang dimiliki oleh pegiat film. Disisi lain
demi meraih cita-citanya untuk melanjutkan kuliah, Amel juga kerap
membantu pekerjaan orang tuanya dirumah seperti menjaga toko
27
kelontong dan menanam tanaman. Di dalam film mini documenter
ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana perjuangan Amel
dalam belajar dan berusaha meraih cita-citanya di tengah pandemic
ini.
b. Dima An Nisa (Subjek 2)
Gambar 10. Screen Capture Hasil Video Subjek 2
(Sumber: Video Camelia RH, 2020)
Remaja 21 tahun yang akrab disapa Dima adalah seorang
dengan latar belakang pendidikan sangat islami. Dari SMP hingga
SMA ia menempuh pendidikan di sebuah pondok modern di Kota
Malang. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan kuliah semester 7
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas
Negeri Malang. Kedua orang tua Dima adalah seorang petani bunga
dan buah, dengan latar belakang pendidikan seperti itu, tidak pernah
terlintas sedikitpun di benak Dima untuk melanjutkan usaha orang
tuanya, namun karena keadaan akhirnya Dima memutuskan untuk
bergelut dengan dunia pertanian yang sebelumnya tidak pernah ia
sentuh. Di tengah pandemi seperti ini, Dima terus melihat peluang
apalagi perjual belian bunga sedang ramai sekali. Berhubung ada
kesempatan untuk membuka pameran Oktober Fair, Dima pun turut
28
serta meramaikan pameran tersebut dan memanfaatkan peluang itu
untuk menjual tanaman-tanaman hiasnya terutama bunga anggrek.
Di dalam film mini documenter ini, penulis ingin menggambarkan
bagaimana perjuangan Dima yang awalnya berangkat dari
keterpaksaan harus mengurus usaha orang tua, hingga pada akhirnya
ia berhasil memanfaatkan peluang di tengah pandemic Covid-19.
c. Amanda Intan (Subjek 3)
Gambar 11. Screen Capture Hasil Video Subjek 3
(Sumber: Video Camelia RH, 2020)
Manda merupakan remaja berusia 17 tahun yang saat ini
sedang menempuh pendidikan SMK di SMK Muhammadiyah Kota
Batu. Ia merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Ayahnya saat
ini sedang merantau di luar pulau dan ia hanya tinggal bersama ibu
dan adik-adiknya. Setelah lulus dari SMK, Manda ingin melanjutkan
ke jenjang kuliah. Dengan kondisi perekonomiannya, Manda masih
harus berfikir ulang jika ingin melanjutkan kuliah, karena ia masih
memiliki adik-adik yang harus bersekolah dan pastinya
membutuhkan biaya juga. Sejak adanya pandemi Covid-19, untuk
memulihkan kondisi perekonomian keluarga, Ibunya berinisiatif
29
menjual sayur di depan teras rumah. Dikarenakan ayahnya yang
sedang berada di luar pulau, akhirnya Manda sebagai anak pertama
mau tidak mau harus menggantikan ayahnya. Setiap pagi buta,
Manda mengantar ibunya ke pasar untuk berbelanja sayur yang akan
dijual lagi. Kegiatan setelah mengantar ibunya adalah bersekolah.
Dari pagi hingga siang ia melakukan kegiatan sekolah secara online.
Sore harinya, Manda menjadi guru tilawati di dekat rumahnya. Lalu
pada malam hari Manda kembali membantu pekerjaan sampingan
sang ibu untuk membuat kemasan stik bawang. Tidak berhenti
disitu, Manda juga memiliki usaha reseller barang-barang online
seperti kerudung, baju, dan pernak pernik lucu. Di waktu luang
digunakan Manda untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas
sekolahnya. Pandemi Covid – 19 tidak menyurutkan semangat
Manda meraih impiannya, tinggal bagaimana ia bisa mengatur
waktunya. Di dalam film mini documenter ini, penulis ingin
menggambarkan bagaimana perjuangan Manda sebagai anak sulung
yang harus membantu ibunya dalam meningkatkan ekonomi, dan
juga menjadi pelajar yang berhasil di tengah pandemic ini.
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang akan dilaksanakan
merupakan salah satu program yang harus ditempuh mahasiswa
Program Studi Film dan Televisi Insititut Seni Indonesia
Surakarta pada semester VII (Tujuh). Program ini tidak hanya
bertujuan untuk mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari
selama perkuliahan. Namun, diharapkan juga dapat memberikan
kontribusi untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman dan
wawasan baru di dalam dunia kerja. Kegiatan Kuliah Kerja
Profesi (KKP) dilaksanakan selama 38 hari bersama mentor
Tomy Taslim dari Festival Film Pelajar Jogjakarta memberikan
banyak ilmu dan pengetahuan baru bagi penulis, terlebih dalam
menjadi content creative. Hard skill dan soft skill penulis lebih
terasa selama menjalai kegiatan KKP yang dimulai dari pra
produksi-produksi-pasca produksi, semua kegiatan tersebut
memaksa penulis untuk bekerja sendiri dan dari sana penulis
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan penulis. Namun,
penulis patut bersyukur karena mampu menyelesaikan kegiatan
KKP ini dengan baik. Penulis memahami pentingnya materi
konten publikasi dalam suatu acara pemutaran dan apresiasi film
sekelas FFPJ. Materi konten tersebut sudah sepatutnya
penggambaran ide kreatif dari tema yang diangkat yaitu Srikandi
Bumi Pertiwi. Di mana tema ini kemudian memunculkan ide
pembuatan video jurnal/ dokumenter pendek yang menampilkan
perempuan-perempuan hebat yang berjuang selama pandemi
Covid-19.
Demikianlah, kegiatan dan pengalaman praktis yang telah
diperoleh selama kegiatan KKP di FFPJ. Pengalaman serta ilmu
yang telah diberikan oleh Tomy Taslim merupakan suatu hal
31
yang berharga dan bermanfaat bagi penulis di masa mendatang
khususnya setelah dinyatakan lulus dari Institut Seni Indonesia
(ISI) Surakarta.
B. Saran
1. Untuk Peserta Kuliah Kerja Profesi
a. Sebelum melaksanakan KKP, mahasiswa dianjurkan
untuk memilih tempat KKP yang tepat dan sesuai dengan
yang diinginkan agar mendapatkan kenyamanan saat
melaksanakan KKP.
b. Pada saat berlangsungnya kegiatan KKP, diharapkan
mahasiswa mampu menjaga nama baik almamater dan
perusahaan terkait yang menjadi tempat pelaksanaan
KKP.
c. Peserta KKP diharapkan dapat berperan aktif dalam
seluruh kegiatan dari pihak perusahaan dan dapat
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada
dengan maksimal.
d. Diharapkan pada mahasiswa yang melaksanakan KKP
untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
2. Untuk Program Studi Televisi dan Film
Program studi Film dan Televisi diharapkan
memberikan sosialisasi, pengarahan, dan pembekalan yang
lebih awal dan terperinci mengenai jadwal, alur pelaksanaan,
penyusunan laporan, hingga tempat-tempat yang dapat
digunakan untuk kegiatan KKP.
32
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen
Festival Film Pelajar Jogja (2020). Sebagian Foto FFPJ a
Festival Film Pelajar Jogja (2020). Sebagian Foto FFPJ b
Festival Film Pelajar Jogja (2020). Profil Yayasan FFPJ
Festival Film Pelajar Jogja (2020). Filosofi Logo FFPJ
Festival Film Pelajar Jogja (2020). Kerangka Acuan Kegiatan FFPJ XI 2020
Internet
Festival Film Pelajar Jogja. (2020)
(https://web.facebook.com/festivalfilmpelajarjogja/, diakses pada 13 September
2020)
Filmpelajar.com. (2020). Kompetisi Nasional FFPJ XI – 2020 Telah Dibuka!
(http://www.filmpelajar.com/, diakses pada 13 September 2020)
Tomy Widiyatno Taslim. (2020). Tentang Saya.
(https://tomytaslim.wordpress.com/tentang-saya/, diakses pada 3 November 2020)
Quipper Campus. (2020). Karir. Media & Hiburan. Content Creator
(https://campus.quipper.com/careers/content-creator, diakses pada 29 November
2020)
LAMPIRAN
(Dokumentasi)
Gambar 12. Observasi Subjek 1
(Sumber: Foto Camelia RH, 2020)
Gambar 13. Observasi Subjek 2
(Sumber: Foto Camelia RH, 2020)
Gambar 14. Observasi Subjek 3
(Sumber: Foto Camelia RH, 2020)
Gambar 15. Proses Produksi Video Subjek 1
(Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)
Gambar 16. Proses Produksi Video Subjek 2
(Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)
Gambar 17. Proses Produksi Video Subjek 3
(Sumber: Foto Dimas Fajar, 2020)
Gambar 18. Proses Pasca Produksi
(Sumber: Foto Anita Devi M, 2020)
Gambar 19. Proses Pasca Produksi
(Sumber: Foto Anita Devi M, 2020)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
Jalan Ringroad Km 5,5 Mojosongo, Jebres, Surakarta 57127
Telepon 0271 7889050 Faksimile 0271 7889051
http:// fsrd.isi-ska.ac.id email:[email protected]
FORM PENILAIAN
KULIAH KERJA PROFESI
Nama Mahasiswa Camelia Rhamdhani Hibbatullah
NIM 17148111
Jurusan / Prodi Seni Media Rekam / Televisi dan Film
Instansi KP Festival Film Pelajar Jogja
Divisi Kerja Divisi Publikasi
Nama Instruktur Tomy Widiyatno Taslim
No Aspek Penilaian
Nilai
E D C B A
Kurang
sekali Kurang Cukup Baik
Baik
sekali
1. Penguasaan Materi V
2. Kedisiplinan V
3. Tanggung jawab V
4. Kerja sama V
5. Kreatifitas V
6 Kinerja V
Catatan & Saran :
KKP secara daring punya tantangan tersendiri. Hal ini belum sepenuhnya bisa diatasi, baik peserta
KKP maupun pembimbing KKP. Sebagian proses akan lebih baik jika dilakukan dengan tatap
muka/fisik langsung. Misalnya saat diskusi gagasan. Bahasa lisan, ditambah dengan gestur, dan
mimik muka, sulit digantikan dengan pertemuan daring. Juga pembangunan kesepahaman teknis
yang berkaitan dengan karya film/video. Ke depan, jika pola daring tetap akan dipertahankan, perlu
disiapkan strategi yang lebih baik lagi agar proses bisa lebih maksimal.
Jogjakarta, 24 Desember 2020
Mengetahui,
Instruktur,
Tomy Widiyatno Taslim
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
Jalan Ringroad Km 5,5 Mojosongo, Jebres, Surakarta 57127
Telepon 0271 7889050 Faksimile 0271 7889051
http:// fsrd.isi-ska.ac.id email:[email protected]
FORM PELAKSANAAN
KULIAH KERJA PROFESI
Nama Mahasiswa Camelia Rhamdhani Hibbatullah
NIM 17148111
Jurusan / Prodi Seni Media Rekam / Televisi dan Film
Instansi KP Festival Film Pelajar Jogja
Divisi Kerja Divisi Publikasi
Nama Instruktur Tomy Widiyatno Taslim
No Tanggal Kegiatan Paraf
Instruktur
1.
Jumat, 25
September
2020
Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi
2.
Kamis, 01
Oktober
2020
Konsultasi hasil riset subjek kepada mentor
3.
Senin, 05
Oktober
2020
Pencarian subjek Srikandi Bumi Pertiwi
4.
Sabtu, 10
Oktober
2020
Konsultasi hasil riset subjek kepada mentor
5.
Selasa, 13
Oktober
2020
Pembuatan desain produksi
6.
Kamis, 15
Oktober
2020
Konsultasi hasil desain produksi kepada mentor
7.
Jumat, 16
Oktober
2020
Pembuatan jadwal pengambilan gambar bersama para
subjek
8.
Minggu,
18
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 2 (Dima An Nisa)
9.
Senin, 19
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 2 (Dima An Nisa)
10.
Selasa, 20
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 1 (Riskia Fitri Amelia)
11.
Rabu, 21
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)
12.
Kamis, 22
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)
13.
Jumat, 23
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 3 (Amanda Intan)
14.
Sabtu, 24
Oktober
2020
Pengambilan gambar subjek 1 (Riskia Fitri Amelia)
15.
Minggu,
25
Oktober
2020
Pasca produksi/ editing hasil pengambilan gambar
16.
Sabtu, 31
Oktober
2020
Pengumpulan hasil video kepada mentor
17.
Senin, 02
Oktober
2020
Mendapat revisi dari mentor dan melakukan perbaikan
18.
Selasa, 03
Oktober
2020
Pengumpulan hasil video yang sudah diperbaiki kepada
mentor
Jogjakarta, 24 Desember 2020
Instruktur
Tomy Widiyatno Taslim