BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembahasan tentang proses menua semakin sering muncul seiring dengan
semakin bertambahnya populasi usia lanjut di berbagai belahan dunia. Telah
banyak dikemukakan bahwa proses menua amat dipengaruhi oleh interaksi factor
genetic dan lingkungan. Usia kronologis yang diukur dengan tahun dan usia
fisiologis yang diukur dengan kapasitas fungsional tidak selalu seiring dan
sejalan. Seseorang dapat terlihat lebih muda atau lebih tua dari usianya, dan
mungkin memiliki kapasitas fungsional yang lebih besar atau lebih kecil dari yang
diperkirakan dimilikinya pada proses tertentu.
Proses menua bukanlah sesuatu yang terjadi hanya pada orang berusia lanjut,
melainkan suatu proses normal yang berlangsung sejak maturitas dan beraksir
dengan kematian. Namun demikian, efek penuaan tersebut umumnya menjadi
lebih terlihat setelah usia 40 tahun.
Berbagai factor seperti factor genetic, gaya hidup, dan lingkungan, mungkin lebih
besar mengakibatkan gangguan fungsi daripada penambahan usia itu sendiri. Di
sisi lain, hubungan antara penyakit dan usia amat erat.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan skenario pertama blok molecular biologi setting I, agar
mahasiswa mampu menjelaskan :
1. Kenapa kondisi geriatri menurun ?
2. Kondisi apa saja yang menurun pada lansia ?
3. Mengapa pendengaran dan penglihatan pada geriatri tidak setajam dulu ?
4. Kenapa kulit geriatri keriput ?
5. Kenapa pada lansia terjadi tremor saat memegang sesuatu ?
6. Kenapa terjadi demensia dan insomnia ?
7. Kenapa persendian badan kaku ?
8. Tekanan darah normal pada lansia?
9. Kenapa nafsu makan lansia menurun ?
10. System organ yang terganggu pada lansia ?
11. Bagaimana kebutuhan gizi pada lansia ?
12. Penatalaksanaan geriatric (demensia, insomnia, tremor) ?
B. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan laporan tutorial pertama ini adalah untuk mengetahui :
1. Kenapa kondisi badan lansia menurun.
2. Kondisi apa saja yang menurun pada lansia .
3. Mengapa pendengaran dan penglihatan lansia tidak setajam dulu .
4. Kenapa kulitnya keriput .
5. Kenapa tremor saat memegang sesuatu .
6. Kenapa terjadi demensia dan insomnia .
7. Kenapa persendian badan kaku.
8. Tekanan darah normal.
9. Kenapa makannya tidak sebanyak dulu.
10. System organ yang terganggu pada lansia.
11. Bagaimana kebutuhan gizi pada lansia.
12. Penatalaksanaan geriatric (demensia, insomnia, tremor).
Laporan Geriatri Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses Menua
Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi
rapuh disertai dengan menurunya cadangan hampir semua sistem fisiologis dan disertai
pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. Proses menua
normalnya merupakan suatu proses yang ringan (benign), ditandai dengan turunya fungsi
secara bertahap tetapi tidak ada penyakit sama sekali sehingga kesehatan tetap terjaga
baik. Sebaliknya proses menua patologis ditandai dengan kemunduran fungsi organ
sejalan engan umur tetapi bukan akibat umur tua, melainkan akibat penyakit yang muncul
pada umur tua. Tiga hal fundamental yang berkaitan dengan kesamaan dalam pola proses
menua pada hampir semua spesies mamalia.
Perubahan yang berhubungan dengan proses menua normal sebagian besar
merupakan akibat kehilangan atau penurunan secara bertahap. Kehilangan tersebut
sebenarnya sudah dimulai sejak awal usia muda, tetapi padfa sebagian besar system
organ, kehilangan tersebut baru bermakna secara fungsional setelah terjadi kehilangan
yang besar. (Tim Penulis IPD FK UI. 2007)
2. Teori-teori Proses Menua
a. TEORI BIOLOGI :1) Teori seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan
kebanyakan sel-sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika sebuah sel
pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan di laboratorium, lalu diobservasi,
jumlah sel-sel yang akan membelah, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat
sedikit. (Spence & Masson dalam Waton, 1992). Hal ini akan memberikan
beberapa pengertian terhadap proses penuaan biologis dan menunjukkan bahwa
pembelahan sel lebih lanjut mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan
jaringan, sesuai dengan berkurangnya umur.
Laporan Geriatri Page 3
2) Teori “GENETIK CLOCK”
Menurut teori ini menua telah diprogram secara genetik untuk species-
species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuclei (inti selnya) suatu jam
genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan
menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak berputar, jadi
menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun
tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang katastrofal. Usia
harapan hidup tertinggi di dunia terdapat dijepang yaitu pria76 tahun dan wanita
82 tahun (WHO, 1995)
3) SINTESIS PROTEIN (kolagen dan elastin)
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia.
Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan kimia
pada komponen perotein dalam jaringan tersebut. Pada lansia beberapa protein
(kolagen dan kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk
dan struktrur yang berbeda dari protein yang lebih muda..
4) KERACUNAN OKSIGEN
Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel didalam tubuh
untuk mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan
kadar yang tinggi, tanpa mekanisme pertahan diri tertentu.
Ketidak mampuan mempertahankan diri dari toksik tersebut membuat
struktur membran sel mangalami perubahan dari rigid, serta terjadi kesalahan
genetik. (Tortora & anagnostakos, 1990)
5) SISTEM IMUN
Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa penuaan.
Walaupun demikian, kemunduran kamampuan sistem yang terdiri dari sistem
limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang berkontribusi
Laporan Geriatri Page 4
dalam proses penuaan. Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca
translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kamampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri (self recognition). (Goldstein, 1989)
3. System organ yang terganggu pada lansia
Perubahan-perubahan fisik :
1) Sel
a) Lebih sedikit jumlahnya
b) Lebih besar ukurannya
c) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler
2) Sistem persarafan
a) Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)
b) Cepatnyan menurun hubungan persarafan
c) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
3) Sistem pendengaran
a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun
b) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena menginkatnya keratin.
4) Sistem penglihatan
a) Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya tespon terhadap sinar.
b) Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan.
5) Sistem kardiovaskuler
a) Elastisitas dinding aorta menurun
b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c) Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
6) Sistem pengtaturan temperatur tubuh
Laporan Geriatri Page 5
a) Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik 35o ini akibat
metabolisme yang menurun
b) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
7) Sistem respirasi
a) Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
b) Menurunnya aktivitas dari silia
c) Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat, menarik nafas menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun
8) Sistem gastrointestinal
a) Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang bisa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
b) Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi indera pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit.
c) Eofagus melebar
9) Sistem reproduksi
a) Menciutnya ovari dan uterusb) Atrofi payudarac) Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi spermatosoa, meskipun adanya
penurunan secara beransur-ansur10) Sistem genito urinaria
a) Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan retensi urine.
b) Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun
c) Atrofi vulva
11) Sistem endokrin
a) Produksi hampir semua hormon menurun
b) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
c) Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.
12) Sistem kulit
a) Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak
b) Kulit kasar dan bersisik,
Laporan Geriatri Page 6
c) Mekanisme proteksi kulit menurun
13) Sistem muskuloskeletal
a) Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
b) Kifosis
c) Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
14) Perubahan mental
a) Momory: jangka panjang (*berhari-hari yang lalu) mencakup beberapa perubahan. Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buruk
b) Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan verbal.
c) Berkurangnya keterampilan psikomotor.(Nugroho, Wahjudi.2008)
4. Kebutuhan gizi pada lansia
1) Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2) Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering
dengan porsi yang kecil.
3) Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
4) Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan
5) Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab
berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
(Nugroho, Wahjudi.2008)
Laporan Geriatri Page 7
BAB III
PEMBAHASAN
1. Mengapa pendengaran dan penglihatan lansia tak setajam dulu ?
- Sistem Pendengaran;
Presbiakusis (gangguan pada pendengaran), membrana timpani menjadi atrofi.
(Nugroho, Wahjudi.2008)
- Sistem Penglihatan:
Timbul sklerosis pada sfingter pupil dan hilangnya respon terhadap sinar,
kornea lebih berbentuk sferis (bola). (Nugroho, Wahjudi.2008)
2. Kenapa kulit lansia keriput ?
Karena kita tau bahwa salah satu teori ageing adalah teori sintesis protein
dimana Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia.
Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan kimia
pada komponen perotein dalam jaringan tersebut. (Nugroho, Wahjudi.2008)
3. Kenapa lansia tremor dan persendiaan badan kaku ?
Karena Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, kifosis,
persendian membesar dan menjadi kaku. (Nugroho, Wahjudi.2008)
4. Kenapa makan lansia tak seperti dulu ?
Karena ada beberapa factor yang berpengaruh pada lansia;
1) Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi.
2) Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
3) Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
(Nugroho, Wahjudi.2008)
Laporan Geriatri Page 8
5. Tekanan darah normal ?
Orang lanjut usia pada lazimnya secara fisiologis adalah normal memiliki
nilai tekanan darah yang tinggi. Selain karena mengurangi aktifitasnya di usia
senja, kondisi ini juga terjadi karena dinding arteri lansia telah menebal dan kaku
karena arteriosclerosis sehingga darah dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. frek. denyut nadi
(normal : 60-100 x/mnt)
6. Demensia dan insomnia
Demensia : Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran,
penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemunduran kepribadian. (Tim Penulis IPD FK UI. 2007)
Insomnia :Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, atau
gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat
terbangun. (Tim Penulis IPD FK UI. 2007)
7. Penatalaksanaan geriatric, demensia, tremor, dan insomnia ?
- Penatalaksanaan geriatric :Dalam pengelolaan pasien geriatric, perlu diingat bahwa kemampuan individu
usila untuk befungsi tergantung pada kombinasi karakteristik usila ( misalnya
motivasi, toleransi terhadap nyeri ) dan tempat di mana usila diharapkan
berfungsi.(Tim Penulis IPD FK UI. 2007)
- Penatalaksanaan demensia :Sebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan. Obat takrin membantu
penderita dengan penyakit Alzheimer, tetapi menyebabkan efek samping yang
serius. Ibuprofen juga bisa memperlambat perjalanan penyakit ini. Obat ini paling
baik jika diberikan pada stadium dini. Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh
depresi, diberikan obat anti-depresi. (Tim Penulis IPD FK UI. 2007)
Laporan Geriatri Page 9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
- Menua adalah proses yang mengubah seseorang dewasa sehat menjadi seorang
seorang yang frail dengan berkurangnya sebagian besar cadangan system
fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan
kematian.
- Seiring bertambanhya usia, terjadi berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya
berppengaruh terhadap penampilan fisis, namun juga terhadap fungsi dan
tanggapannya pada kehidupan sehari-hari. Namun, harus dicermati bahwa setiap
individu mengalami perubahan-perubahan tersebut secara berbeda.
SARAN
- Tugas dokter atau petugas kesehatan adalah melatih dan meyakinkan keluarga
atau pengasuh untuk mengelola pasien dengan benar.
- dengan tidak membatasi pasien beraktivitas, akan tetapi juga tetap menjaga agar
pasien tidak mengalami kondisi yang membahayakan.
Laporan Geriatri Page 10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, R. Boedhi.,dkk.1999. Buku Ajar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Pp. 40-71
Nugroho, Wahjudi.2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3.
Jakarta : EGC. Pp. 11-111
Tim Penulis IPD FKUI. 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3.
Jakarta : Penerbit Buku IPD FKUI. Pp. 1335-1364
Laporan Geriatri Page 11
Recommended