i
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PAMERAN DAN EKSPOSE
INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN
Penangungjawab Kegiatan: Cut Nina Herlina, S.Pi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul RPTP : Pameran dan Ekspose Inovasi
Teknologi Pertanian 2. Unit Kerja : BPTP Aceh 3. 4.
Alamat Unit Kerja Sumber Dana
: :
Jln. P. Nyak Makam No 27 lampineung Banda Aceh -
5. Status Penelitian (L/B) : Baru 6. Penanggung Jawab : Nama : Cut Nina Herlina, S.Pi Pangkat/Golongan : Penata, III/D Jabatan : Penyuluh Muda 7. Lokasi : Provinsi Aceh 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : 2015 10. Tahun Selesai : 2015 11. Output Tahunan : Terselenggranya pameran dan
ekspose Inovasi Teknologi Pertanian untuk percepatan transfer teknologi.
12. Output Akhir : - 13. Biaya : Rp. 90.000.000,-
Mengetahui : Koordinator program
Penanggung Jawab Kegiatan,
Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si NIP. 19740503 200003 1 001
Cut Nina Herlina, S.Pi NIP. 19640717 198303 2 003
Mengetahui :
Kepala Balai Besar
Menyetujui
Kepala Balai
Dr. Ir. Abdul Basit MS
NIP. 19610929 198603 1 003
Ir. Basri A. Bakar, M.Si.
NIP. 19600811 198503 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas terlaksananya
penyusunan Laporan Akhir Tahun Kegiatan Pameran dan Ekspose yang dilaksanakan
pleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh pada tahun anggaran 2015.
Terselenggaranya kegiatan ini dengan baik merupakan hasil dukungan dari
semua pihak. Untuk itu ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah berperan aktif mensukseskan kegiatan ini. Namun
demikian kami menyadari dalam pelaksanaan kegiatan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
dimasa yang akan datang sangat diharapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan yang dilanjutkan dengan
penyusunan laporan akhir ini, kami ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini
memberikan manfaat bagi kita semua.
Banda Aceh, Desember 2015 Penanggung Jawab,
Cut Nina Herlina, S.Pi NIP. 19640717 198503 2 003
iv
RINGKASAN
1. Judul : Pameran dan Ekspose Inovasi Teknologi Pertanian
2. Unit Pelaksana : BPTP Aceh
3. Lokasi : Provinsi Aceh
4. Agroekosistem : -
5. Status : Baru
6. Tujuan :
Melakukan percepatan transfer teknologi melalui diseminasi inovasi teknologi hasil karya Badan Litbang Pertanian kepada masyarakat luas dalam mendukung program kementrian pertanian
7. Keluaran : Terlaksananya percepatan transfer teknologi melalui diseminasi inovasi teknologi hasil karya Badan Litbang Pertanian kepada masyarakat luas dalam mendukung program kementrian pertanian.
8. Hasil : Pameran dan ekspo Hari krida pertanian di Saree, pameran TTG di Banda Aceh, Pameran Gebyar Benih di Blang Padangdan dan pameran Hari pangan sedunia di palembang sumatera Selatan
9. Perkiraan Manfaat : a). Sebagai metode penyampaian informasi teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna dilakukan dengan mengop-timalkan media diseminasi.
b). Sarana mediasi dan saluran komunikasi untuk menarik perhatian dan mening-katkan pengetahuan masyarakat
c). Memperlihatkan proses perbaikan tek-nologi pertanian dari waktu ke waktu dan memberikan alternatif usahatani kepada pengunjung tentang cara cara baru
10. Perkiraan Dampak : Meningkatnya penerapan inovasi teknologi hasil Badan Litbang Pertanian
11. Prosedur Pelaksanaan : Tahap tahap pelaksanaan pameran dan ekspose adalah sebagai berikut : menentukan tempat pelaksanaan pameran, menentukan tema pameran, membuat rencana materi yang akan dipamerkan, menyusun materi pameran, mengumpulkan bahan pameran, mempersiapkan media, mendesain stand pameran, melaksanakan pameran, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pameran dan pembuatan laporan.
12. Jangka Waktu : 1 (satu) Tahun
13. Anggaran : Rp. 90.000.000,-
v
SUMMARY
1. Title : Exhibition and Exposure for Agricultural Technology Innovation
2. Implementation Unit : AIAT Aceh
3. Location : Aceh Province
4. Agroecosystem : - 5. Status : New 6. Objectives
: To accelerate the transfer of technology
through the dissemination of technological innovations IAARD work to the general public in support of the agricultural ministry program
7. Output
: Accelerating the implementation of technology transfer through the dissemination of technological innovations IAARD work to the general public in support of the agricultural ministry program.
8. Outcome
: Exhibition and expo Day Krida agriculture in Saree, exhibition TTG in Banda Aceh, the exhibition Gebyar Seeds in Blang Padang and exhibition of World Food Day in Palembang South Sumatra
9. Expected benefit : a). As a method of delivering information technology from the source to the user is done with the technology-timalkan mengop dissemination media.
b). Means of mediation and communication channels to attract attention and thus increasing the knowledge society
c). Show the repair process-tech- tek farm from time to time and provide an alternative farm to visitors about new ways
10. Expected impact : Increased adoption of technological innovations result IAARD in Aceh Province
11. Procedure
: Stages of the implementation phase of the exhibition and exposure is as follows: determine the place of the exhibition, determine the theme of the exhibition, make a plan materials will be on display, prepare exhibition material, collect material exhibitions, preparing media, designing the exhibition stand, carrying out exhibitions, monitoring and evaluation of the organization of exhibitions and preparing reports.
12. Duration : One Year
13. Budget : IDR 90.000.000,-
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ….……………………………………………………......... i KATA PENGANTAR ………………………………………………………….……………. ii RINGKASAN ……………………………………………………………………….………. iii SUMMARY ....................................................................................... iv DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… iv I. PENDAHULUAN …………………………………………………………….………..
1.1. Latar Belakang ….……………………….……………………..….……….... 1.2. Dasar Pertimbangan ............................................................. 1.3. Tujuan kegiatan ............................……………………..….………… 1.4. Keluaran yang Diharapkan …………………………………………………. 1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak ………………………………………….
1 1 3 3 3 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………….. 2.1. Kerangka Pikir ....……………………………………………………………... 2.2. Pendekatan SDMC .........................................……………….......
5 5 6
III. PROSEDUR PELAKSANAAN …………...…………..………………………….. 3.1. Pendekatan .....................……………………….............…........... 3.2. Ruang Lingkup Kegiatan ……………………………………….............. 3.3. Metode Pelaksanaan ................………………………………...........
8 8 8 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 4.1. Pameran Hari Krida Pertanian …………………………………………..… 4.2. Pameran Teknologi Tepat Guna ............................................. 4.3. Pameran Gebyar Benih ......................................................... 4.4. Pameran Hari Pangan sedunia ............................................... 4.5. Penyebarluasan Informasi .....................................................
11 11 12 14 15 17
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................………...... 5.1. Kesimpulan .............………………………………........……………...… 5.2. Saran ..................................................……………..................
18 18 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………........……………………………………. 19 LAMPIRAN ...................................................................................... 20
2
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ditinjau dari perspektif sistem inovasi pertanian nasional, tugas pokok Badan
Litbang Pertanian termasuk pada subsistem atau segmen rantai pasok pengadaan
inovasi (generating subsystem) dan subsistem penyampaian (delivery subsystem),
serta pada subsistem penerimaan (receiving subsystem) berupa penjaringan umpan
balik guna perbaikan dan pengembangan ke depan atas inovasi yang dihasilkannya.
Hal tersebut menunjukan bahwa kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) beserta
kegiatan diseminasi teknologi dan informasi hasil litkaji serta penjaringan umpan balik
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
penciptaan inovasi itu sendiri.
Hasil litkaji yang berupa Teknologi, Data dan Informasi, Konsep, model,
metodologi, cara dan lain-lain akan menjadi sia-sia apabila tidak dibarengi dengan
upaya untuk menyebarluaskannya ke para pemangku kepentingan (stakeholders). Di
lain sisi, kegiatan diseminasi bukan hanya merupakan kegiatan menyebarluaskan
informasi yang tersedia, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan umpan
balik bagi perencanaan kegiatan litkaji dan diseminasi hasil litkaji. Untuk memperoleh
manfaat yang semaksimal mungkin dari kegiatan diseminasi teknologi dan informasi
hasil litkaji, terutama dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin dinamis,
diperlukan suatu pendekatan strategi atau model yang mampu menjangkau pemangku
kepentingan yang luas dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi dan
pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait.
Salah satu pola diseminasi inovasi pertanian hasil penelitian yang dapat
mendukung program Kementan di lingkup Badan Litbang Pertanian yang
didistribusikan secara cepat kepada pengguna (Gapoktan/Poktan/petani, Pemda,
BUMN, Pengambil keputusan nasional/daerah, penyuluh, Pengusaha/swasta/industri,
Peneliti/Ilmuwan) adalah melalui media pameran inovasi teknologi pertanian. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi inovasi pertanian oleh
pelaku utama dan pelaku usaha melalui percepatan arus dan perluasan jangkauan
diseminasi inovasi pertanian Badan Litbang Pertanian, disamping itu dapat pula
menjaring umpan balik untuk referensi perbaikan dan pengembangannya.
3
1.2. Dasar Pertimbangan
Peranan teknologi telah mengubah masyarakat dari masyarakat agraria menuju
masyarakat industrial. Badan Litbang Pertanian telah menunjukkan perannya dalam
inovasi dan pengembangan teknologi berupa varietas unggul, pengelolaan tanaman
terpadu, teknologi alat dan mesin pertanian dan pascapanen, pengembangan model
kelembagaan serta saran kebijakan untuk pencapaian target program kementrian
pertanian. Diseminasi Karya karya Badan Litbang ini dapat dilakukan dengan metode
pameran dan ekspose.
Pameran dan ekspose termasuk jenis metode penyuluhan yang menggunakan
pendekatan massal dan dapat digunakan dengan memanfaatkan momen yang terjadi
di lingkungan masyarakat. Jenis mediasi dan saluran komunikasi ini merupakan salah
satu komponen penting pada SDMC. Bentuk kegiatan pameran/Peragaan meliputi : In-
house, visitor display, public-display/Expo, visitor plot/petak percontohan, dan
tecnology showcase/gelar teknologi.
Menurut Sulaiman (1988), pameran diartikan sebagai penyajian visual dengan
benda-benda dua dan tiga dimensi, dengan maksud mengkomunikasikan ide atau
informasi kepada orang banyak. Selain itu Pameran merupakan suatu usaha untuk
memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya, peta atau
gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan
perhatian pengunjung. Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat
ditampilkan dalam pameran.
1.3. Tujuan Kegiatan
Melakukan percepatan transfer teknologi melalui diseminasi inovasi teknologi
hasil karya Badan Litbang Pertanian kepada masyarakat luas dalam mendukung
program kementrian pertanian
1.4. Keluaran Yang Diharapkan
Terlaksananya percepatan transfer teknologi melalui diseminasi inovasi teknologi
hasil karya Badan Litbang Pertanian kepada masyarakat luas dalam mendukung
program kementrian pertanian.
4
1.5. Perkiraan Manfaat Dan Dampak
a). Sebagai metode penyampaian informasi teknologi dari sumber teknologi kepada
pengguna dilakukan dengan mengoptimalkan media diseminasi.
b). Sarana mediasi dan saluran komunikasi untuk menarik perhatian dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat
c). Memperlihatkan proses perbaikan teknologi pertanian dari waktu ke waktu dan
memberikan alternatif usahatani kepada pengunjung tentang cara cara baru
d) Meningkatnya penerapan inovasi teknologi hasil Badan Litbang Pertanian
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
Tingkat adopsi terhadap teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang sampai
dengan saat ini masih terbilang rendah. Salah satu aspek penyebab sulitnya adopsi
teknologi oleh petani menurut Ginting (2006) adalah aspek pengetahuan, yaitu
kurangnya sistem diseminasi teknologi pertanian (penyuluhan /demplot/gelar
teknologi) dan rendahnya tingkat pendidikan/pengetahuan petani sehingga sulit
menterjemahkan manfaat teknologi baru. Hal ini dimungkinkan karena informasi
tentang teknologi tersebut belum sampai kepada mereka, atau mereka masih
meragukan akan manfaat teknologi tersebut. Mereka khawatir akan gagal panen jika
menerapkan cara baru yang baru mereka kenal. Untuk itu petani memerlukan contoh
yang nyata dalam bentuk demontrasi plot (demplot). Demplot merupakan suatu
metode penyuluhan di lapangan yang cukup tepat untuk memperlihatkan secara nyata
tentang cara serta hasil dari penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti
bermanfaat bagi petani
Gonzales dalam Jahi (1988) mengemukakan bahwa ketika suatu inovasi
diperkenalkan kepada suatu komunitas pertanian, tidak setiap orang akan mengadopsi
inovasi tersebut. Suatu inovasi akan diterima atau ditolak tidak lepas dari
pertimbangan pertimbangan apakah inovasi tersebut secara ekonomis menguntungkan
atau tidak bagi pengembangan usaha tani yang dikelola. Pertimbangan-pertimbangan
tersebut pada dasarnya tertumpu pada keadaan sumberdaya yang dimiliki oleh calon
adopter.
Menurut Fliegel et al. (1971), salah satu faktor yang mempengaruhi sikap
petani dalam mengadopsi perubahan teknologi yaitu a) keuntungan nilai tambah relatif
bila teknologi itu diadopsi, b) kecocokan teknologi dengan sosial budaya setempat, c)
hasil pengamatan petani terhadap petani lain yang sedang atau telah mencoba
teknologi itu sebagai dasar peletakan kepercayaan, d) mencoba sendiri akan
keberhasilan teknologi baru dan e) kondisi ekonomi yang ada seperti ketersediaan
modal, bagaimana konsekuensi kenaikan produksi terhadap harga produk.
6
2.2. Pendekatan SDMC
Empat komponen utama yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diseminasi adalah 1)jenis dan substansi yang akan didiseminasikan, 2) target sasaran
diseminasi, 3) media dan saluran komunikasi yang digunakan, 4) Kemudahan akses
terhadap informasi dan inovasi hasil litkaji.
Dari aspek substansi, hasil kegiatan Badan Litbang Pertanian meliputi informasi
scientific (berasal dari setiap Puslit/BB lebih khusus adalah BB Biogen, BB Pasca
Panen), rumusan alternatif kebijakan (dari Puslit/BB dan khususnya PSEKP), inovasi
teknologi berbasis pengembangan industri (khususnya dari BB Pasca Panen dan BB
Mektan), inovasi teknologi terapan spesifik lokasi (dari seluruh Puslit/BB, khususnya
BBP2TP dan BPTP), materi teknologi yang siap dimassalkan dari seluruh Puslit/BB
seperti varietas unggul, prototype alat mesin pertanian, pupuk, peta arahan kalender
tanam dan kesesuain lahan, dan public awareness kebijakan dan teknologi yang
terbaru dan juga yang lama tetapi masih relevan dengan issu yang berkembang, serta
informasi scientific/scholar/ilmiah (Sekretariat, Pusat/Puslit/BB).
BPTP dapat berperan ganda. Pertama sebagai penyedia teknologi (generating
system) dan kedua sebagai penyalur teknologi (delivery sstem) untuk
mendiseminasikan teknologi yang bersumber dari Puslit/Balit dan BB. Jalur komunikasi
yang dilakukan untuk menyebarluaskan teknologi dilakukan melalui cara langsung ke
pengguna (pelaku usaha dan pelaku utama), atau dilakukan melalui institusi yang
berperan sebagai delivery sistem.
Pada pendekatan SDMC (Spektrum Diseminasi Multi Channel) terdapat 3 (tiga)
komponen penting yang saling terkait antara satu sama lainnya, yakni: Generating
system, Delivery system dan receiving system. Generating System artinya sumber
inovasi teknologi yang dikembangkan melalui pendekatan SDMC bersumber dari Badan
Litbang Pertanian sebagai generating system, yang terdiri dari Pusat Penelitian, Balai
Besar, Balit, BPTP dan Lolit.
7
2.3. Delivery System
Delivery System yaitu Penyampaian informasi teknologi dari sumber teknologi
kepada pengguna dilakukan dengan mengoptimalkan pemangku kepentingan
(stakeholders) dan memanfaatkan media diseminasi. Pemangku kepentingan yang
terkait dengan diseminasi ini meliputi Pustaka, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
Lembaga penyuluhan, LSM, Ditjen teknis, BPTP dan BPATP). Sedangkan pengertian
dari Receiving system yaitu Target diseminasi adalah pengguna teknologi yang meliputi
pelaku utama dan pelaku usaha dalam bidang pertanian. Pengguna teknologi dimaksud
terdiri dari petani, baik secara individual maupun tergabung dalam kelompok tani dan
gapoktan, Pemda, BUMN, Pengambil keputusan nasional/daerah, penyuluh,
Pengusaha/swasta/industri, Peneliti/Ilmuwan.
8
III. PROSEDUR PELAKSANAAN
3,1. Pendekatan
Pameran dan ekspose merupakan bentuk metode penyuluhan yang dapat
digunakan dalam memanfaatkan momen yang terjadi di lingkungan masyarakat. Jenis
mediasi dan saluran komunikasi ini merupakan salah satu komponen penting pada
SDMC. Bentuk kegiatan pameran/Peragaan meliputi : In-house, visitor display, public-
display/Expo, visitor plot/petak percontohan, dan tecnology showcase/gelar teknologi.
Berbagai karya Badan Litbang Pertanian akan menjadi bahan pameran dan
ekspose inovasi teknologi pertanian. Karya Badan Litbang yang dihasilkan tersebut
berupa hasil kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan dalam bentuk
berbagai inovas seperti penciptaan varietas unggul, teknologi produksi dan sarana
produksi, teknologi pasca panen, pengelolaan sumberdaya alam, kebijakan sosek dan
inovasi lainnya dalam kontribusinya menjaga ketahanan pangan, memperbaiki gizi
masyarakat, meningkatkan devisa, dan memperkaya keanekaragaman pangan dan
menambah nilai jual produk pertanian serta melestarikan lingkungan.
3.2. Ruang Lingkup
Lokasi dan Waktu
Lokasi Kegiatan disesuaikan dengan moment yang dilaksanakan oleh pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan sejak bulan Januari sampai dengan bulan
Desember 2015.
Persiapan
Persiapan meliputi :
Studi pustaka
Menyusun proposal,
menyusun RODHP,
koordinasi dengan instansi terkait,
pembentukan panitia pelaksana,
Menentukan tema
Persiapan bahan pameran
Penataan Pameran
dll.
9
Pelaksanaan
Kegiatan pameran dan ekspose akan digelar dengan memanfaatkan momen
yang dibuat oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dalam bentuk
Peragaan, visitor display, public-display/Expo, percontohan, dan tecnology
showcase/gelar teknologi.
Pelaporan
Laporan triwulan, tengah tahunan dan laporan akhir.
Bahan dan Alat yang digunakan
Alat tulis kantor
Stan Pameran
Tenda
Bahan pameran
Media cetak dan elektronik
dll
3.3. Metode Pelaksanaan
Untuk memanfaatkan rasa antusias masyarakat yang mendatangi pameran,
pameran dibuat sedemikian rupa agar masyarakat lebih tertarik pada objek yang
dipamerkan. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang serta memilih media
yang dapat menarik minat perhatian orang banyak yang akan disajikan dalam
pameran. Pada dasarnya jenis media apapun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu
penyelenggaraan pameran. Namun pemakaiannya disesuaikan dengan tujuan pameran
agar dapat menarik minat dan perhatian serta menggugah hati sasaran. Mengingat
pameran memiliki sifat memperlihatkan sesuatu, maka media yang digunakan berupa
media visual dan media audio visual.
Dalam penyelenggaraan pameran ini, media yang dipergunakan adalah: Media
visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Termasuk dalam kelompok ini
adalah gambar, peta, grafik, bagan, foto dan poster. Berbagai macam papan seperti
displays, atau papan peragaan merupakan media statis yang dijadikan tempat
dipasangnya media visual dua dimensi tersebut. Selain itu digunakan juga media visual
tiga dimensi Contoh dari kelompok ini adalah benda asli, model, barang contoh atau
spesimen, mock-up atau alat tiruan sederhana, diorama, bak pasir dan lain-
lain.Penggunaan kedua kelompok media di atas sangat baik untuk pelaksanaan
10
pameran, karena media tersebut dapat digunakan tanpa bantuan penjelasan oleh juru
penerang. Juru penerang hanya menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti
pengunjung. Di samping penggunaan media visual, media audiovisual dapat
dimanfaatkan dalam upaya menghidupkan suasana pameran. Misalnya dengan
menampilkan film pendidikan tentang cara pembibitan jamur merang, atau
menampilkan penjelasan interaktif yang diprogram dan dioperasikan melalui komputer.
Untuk itu tahap tahap pelaksanaan pameran adalah sebagai berikut :
Menentukan tempat pelaksanaan pameran
Menentukan tema pameran.
Membuat rencana materi yang akan dipamerkan.
Menyusun materi pameran
Mengumpulkan bahan pameran
Mempersiapkan media
Mendesain stand pameran
Melaksanakan pameran
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pameran
Pembuatan laporan
11
IV. HASIL PELAKSANAAN
4.1. Pameran Hari Krida Pertanian
Hari Krida Pertanian adalah hari besar bagi pertanian yang diadakan setahun
ekali di Indonesia. Hari ini diperingati oleh tokoh-tokoh pertanian, peternakan, para
pegawai dan pengusaha di dalam pertanian dan perkebunan pada tanggal 21 Juni.
Tujuan diambilnya tanggal 21 Juni ini mempunyai latar belakang seperti ini:
ditinjau dari sisi astronomis, pada tanggal 21 Juni adalah posisi di
saat matahari memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan, binatang
dan manusia, berada pada garis Balik Utara (23 ½° LU), pada saat itu keadaan
proses produksi tanaman berakhir dan akan dimulai untuk persiapan produksi
selanjutnya sehingga para petani akan menyatakan syukur atas panen raya,
berdasarkan sistem pembagian musim yang disebut Pranata Mangsa, yaitu suatu
sistem pembagian musim (12 musim) yang diuraikan secara lengkap meliputi
hujan, angin, serangga, penyakit unggas, dan lain sebagainya. Sehingga tanggal
21 Juni dianggap sebagai permulaan musim dan masa yang baik untuk penanaman
kembali.
Maka, bisa juga di hari ini, dianggap sebagai hari bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbangga hati sejenak. Seraya melakukan reboisasi, memeperbaiki irigasi,
dan lain-lain.[2] Dari sini, Hari Krida Pertanian merupakan hari penghargaan kepada
orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam
pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di sektor pertanian
Pelaksanaan
Berbagai karya Badan Litbang Pertanian akan menjadi bahan pameran dan
ekspose inovasi teknologi pertanian. Karya Badan Litbang yang dihasilkan tersebut
berupa hasil kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan dalam bentuk
berbagai inovas seperti penciptaan varietas unggul, teknologi produksi dan sarana
produksi, teknologi pasca panen, pengelolaan sumberdaya alam, kebijakan sosek dan
inovasi lainnya dalam kontribusinya menjaga ketahanan pangan, memperbaiki gizi
masyarakat, meningkatkan devisa, dan memperkaya keanekaragaman pangan dan
menambah nilai jual produk pertanian serta melestarikan lingkungan.
Untuk memanfaatkan rasa antusias masyarakat yang mendatangi pameran,
pameran dibuat sedemikian rupa agar masyarakat lebih tertarik pada objek yang
12
dipamerkan. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang serta memilih media
yang dapat menarik minat perhatian orang banyak yang akan disajikan dalam
pameran. Pada dasarnya jenis media apapun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu
penyelenggaraan pameran. Namun pemakaiannya disesuaikan dengan tujuan pameran
agar dapat menarik minat dan perhatian serta menggugah hati sasaran. Mengingat
pameran memiliki sifat memperlihatkan sesuatu, maka media yang digunakan berupa
media visual dan media audio visual.
Lokasi Kegiatan pameran di Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian Saree Aceh. Waktu
kegiatan 10 – 12 Juni 2015. Kegiatan pameran ini dilaksanakan dalam rangka
memperingati Hari Krida Pertanian. Pameran Hari Krida Pertanian bertemakan :
“Agroteknologi Pertanian Berbasis Diversifikasi Pangan”.
Stand pameran Hari Krida Pertanian berukuran 5 x 5 meter. Sesuai dengan
tema pameran, materi yang ditampilkan lebih banyak mengetengahkan tentang bahan
baku lokal yang bisa dijadikan pangan alternatif untuk mendukung diversifikasi
pangan. Untuk itu berbagai olahan pangan yang memenuhi syarat kesehatan disajikan
dalam bentuk berbagai olahan pangan.
Materi Pameran Hari Krida Pertanian
Tampilan sayuran segar hasil panen M-KRPL
Produk kopi yang dihasilkan KP-Gayo BPTP Aceh
Aneka olahan pangan baik tanaman pangan maupun tanaman obat
Demonstrasi pengolahan pangan
Contoh varitas padi dan kedelai
Peta AEZ
Publikasi media cetak leaflet dan brosur
Tampilan banner, poster
Tampilan tanaman dalam pot dan polibag,
Kepada para pengunjung diberikan kesempatan untuk mencicipi beberapa
penganan gratis olahan makanan sehat.
4.2. PAMERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Lokasi kegiatan di stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. Waktu kegiatan sejak
tanggal 6 – 12 Oktober 2015. Kegiatan ini merupakan pameran Teknologi Tepat Guna
(TTG) tingkat Nasional dan Banda aceh sebagai tuan rumah. Pameran di Stadion
13
Harapan Bangsa bertemakan : “Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) desa/kelurahan
Nasional I dan gelar Tekhnologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVII tahun 2015”
Sekitar 400 stan meramaikan Pekan Inovasi Perkembangan (PIN)
Desa/Kelurahan Nasional dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Ke-17 Tingkat
Nasional Tahun 2015 di Aceh. Kegiatan yang berlangsung pada 7-12 Oktober
mendatang tersebut dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Stan akan
berasal dari 34 provinsi dan sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia,
kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, negara tetangga seperti Malaysia,
dan beberapa instansi lainnya. “Tamu undangan dari luar Aceh yang akan hadir saat
pembukaan kegiatan itu diperkirakan mencapai 4.000 orang.
Pelaksanaan
Ukuran stand pameran Hari Krida Pertanian berukuran 5 x 8 meter. Stand
pameran merupakan bangunan kayu yang didesain dengan apik dan menarik. Dinding
dengan bahan kayu dan triplek dilengkapi dicat dengan warna warni khas Badan
Litbang dan Kementrian Pertanian. Dekorasi stand dilengkapi dengan lampu, hiasan-
hiasan dan rak-rak untuk penempatan materi. Selain tanaman-tanaman hidup
ditamplkan sebagai salah satu materi sekalis menambah semarak stand pameran.
Materi yang ditampilkan berasal dari berbagai sumber yaitu dari Pustaka Bogor,
Balai Besar Pasca Panen, Balai Besar Pengembangan dan Pengkajian Teknologi
Pertanian dan BPTP Aceh. BPTP Aceh menampilkan contoh beberapa vatitas padi, biji
kopi varitas Gayo 1 dan2, publikasi, tanaman padi dalam pot, dll. Selain itu BPTP Aceh
juga menampilkan produk kopi yang dihasilkan KP-Gayo BPTP Aceh beserta sajian
minuman kopi arabika secara gratis.
Materi pameran yang ditampilkan terdiri dari beberapa instansi yang berada
dibawah naungan badan litbang seperti Perpustakaan Bogor, Balai Besar Pasca Panen,
BBP2TP, dan BPTP Aceh. Materi pameran pada Pameran Teknologi Tepat Guna yang
akan ditampilkan oleh BPTP Aceh meliputi :
Produk kopi yang dihasilkan KP-Gayo BPTP Aceh
Teknologi Pakan Ternak Sapi
Contoh varitas padi dan kedelai beserta diskripsinya
Publikasi media cetak leaflet dan brosur
Tampilan banner, poster
14
Tampilan tanaman dalam pot dan polibag
Contoh beberapa varitas benih bawang merah
dll
4.3. Pameran Gebyar Benih
Tujuan Kegiatan ini adalah sebagai wadah informasi dan sosialiasi tentang
benih-benih varietas unggul bersertifikat yang memiliki potensi hasil tinggi dan sesuai
dengan kondisi setempat untuk mendorong peningkatan hasil produksi tanaman
pangan nasional.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12 - 16 Oktober 2015 dengan agenda
sebagai berikut:
a. Display Varietas
Display Varietas menampilkan demonstrasi berbagai varietas unggul nasional/lokal
tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, ubi dan lain sebagainya, akan
diikuti oleh 34 Provinsi di Indonesia.
b. Pertemuan Pengawas Benih Tanaman (PBT) Tingkat Nasional
Diikuti oleh perwakilan PBT dari provinsi di seluruh Indonesia.
c. Peningkatan Kompetensi Pengawas Benih Tanaman (PBT)
Peningkatan kompetensi Pengawas Benih Tanaman diikuti oleh perwakilan PBT
dari provinsi di seluruh Indonesia.
d. Pameran Pembangunan Pertanian Tingkat Nasional.
Peserta terdiri dari produsen atau perwakilan lainnya dari provinsi serta peserta
Kabupaten/Kota di lingkup Provinsi Aceh.
e. Lomba Inovasi Teknologi
Lomba Inovasi Teknologi merupakan lomba yang diselenggarakan untuk menguji
pengetahuan peserta tentang Perbenihan Tanaman Pangan.
f. Temu Penangkar Benih
Temu Penangkar Benih diikuti oleh seluruh stakeholder perbenihan tingkat nasional
yang terdiri dari petani penangkar, unsur birokrasi (Dinas Pertanian Provinsi/BBI),
akademisi, produsen benih serta stakeholder.
Ukuran stand pameran 3 x 6 m2. Sesuai dengan tema pameran maka materi
yang ditampilkan adalah beberapa contoh benih yang dihasilkan oleh Unit penyedia
benih sumber (UPBS) dan benih beberapa varitas kedelai dan bawang merah. Selain
15
itu juga disebarluaskan publikasi BPTP Aceh. Contoh tanaman padi dari beberapa
varitas di dalam pot.
4.5. Pameran Hari Pangan Sedunia
FAO telah menetapkan tema peringatan HPS Tahun 2015 ini adalah “Social
Protection and Agriculture”. Perlindungan sosial telah dipilih sebagai tema Hari Pangan
Sedunia tahun ini (World Food Day) untuk menyoroti pentingnya dalam mengurangi
kemiskinan pedesaan dan memberikan akses pangan atau sarana untuk memenuhi
keutuhan pangan. Perlindungan sosial dapat didefinisikan sebagai berbagai solusi,
sering dikombinasikan dengan satu sama lain, seperti kesempatan kerja, penyediaan
pangan, dan layanan yang dirancang untuk mendukung dan membantu masyarakat
dari kelaparan dan kemiskinan .
Tema Nasional Mengacu kepada tema Internasional tersebut, maka peringatan
HPS Ke-XXXV Tahun 2015 di Indonesia mengusung tema “Pemberdayaan Petani
Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan”. Pemilihan tema tersebut
juga dengan pertimbangan antara lain : a. dari sisi jumlah, potensi petani sangat besar
untuk menggerakkan ekonomi Indonesia agar dapat berdaulat pangan; b.
pemberdayaan petani terus dilakukan secara berkesinambungan agar keunggulan
komparatif dari petani dapat bermetamorfosis menjadi keunggulan kompetitif. c.
Keunggulan kompetitif yang dimiliki petani akan meningkatkan daya saing petani di
tataran internasional sehingga mampu menyediakan beraneka ragam pangan dari
sumberdaya lokal.
Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-35 tahun 2015 oleh Kementerian
Pertanian Republik Indonesia dilaksanakan di Jakabaring Sport City, Palembang,
Sumatera Selatan. Sejumlah acara digelar untuk memeriahkan peringatan HPS ke-35.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, secara
keseluruhan rangkaian kegiatan peringatan HPS ke-35 meliputi pemberdayaan
masyarakat, gelar teknologi, perlombaan, pameran dan bazaar, acara puncak, tour
diplomatik, dokumentasi, publikasi dan penyiaran, dari tanggal 17 hingga 20 Oktober
2015. Selain itu ada juga penanaman padi dan pemberian penghargaan inovasi pangan
dan pertanian di Desa Sako, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan.
16
Pelaksanaan
Ukuran stand pameran Hari Krida Pertanian berukuran 5 x 5 meter. Stand
pameran terdiri dari tenda, dinding dengan bahan triplek dilengkapi dengan kain-kain
berwarna sebagai pelapis. Dekorasi stand menampilkan ornamen khas Aceh dengan
kreasi kerajinan Aceh. Stand pameran ini merupakan gabungan dari beberapa instansi
yang dikoordinir oleh Badan Ketahanan dan Penyuluhan Aceh. BPTP Aceh
berpartisipasi dengan bergabung dengan stand pemerintah Aceh ini.
Sesuai dengan tema pameran, materi yang ditampilkan lebih banyak
mengetengahkan tentang hasil olahan pangan lokal yang dihasilkan oleh pengusaha
makanan yang ada di Aceh diantaranya makanan khas dari beberapa kabupaten kota
seperti kue karah, dodol, sagon, dan kopi Aceh. BPTP Aceh menampilkan contoh
varitas-varitas benih kdedelai, padi dan kopi arabika. Selain itu BPTP Aceh juga
menyediakan minuman kopi arabika produk kebun percobaan Gayo secara gratis.
Pengunjung sangat merespon stand Provinsi Aceh yang banyak menampilkan
barang-barang produk makanan jadi dengan aneka rasa dan olahan. Hal ini terlihat
dengan antusias pengunjung untuk mencicipi makanan yang disajikan dan membeli
produk makanan sebagai oleh-oleh. Pengunjung juga menyukai rasa kopi arabika yang
disajikan secara gratis. Stand yang relatif kecil dan lorong stand yang agak sempit
menjadi kendala bagi pengunjung untuk lebih puas berkunjung ke stand ini.
4.6. Penyebarluasan Informasi
Informasi dan komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia sebagai makhluk sosial. Manusia diciptakan untuk hidup
bersama-sama melalui interaksi dengan sedamanya. Interaksi ini membutuhkan
informasi yang mudah tersampaikan dan terserap dengan pihak lain, dengan demikian
terjadi proses komunikasi timbal balik. Informasi sangat penting bagi manusia guna
menentukan sikap dan keputusan. Perkembangan informasi menyebabkan perubahan-
perubahan dalam pengambilan keputusan. Manusia dituntut untuk selalu dapat
memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan. Informasi
mengandung suatu arti data yang telah diolah ke dalam bentuk yang lebih memiliki arti
dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
Pameran yang dilaksanakan oleh BPTP Aceh merupakan sarana komunikasi
penyampaian informasi teknologi hasil karya badan litbang pertanian. Materi pameran
dikemas secara menarik untuk mendapatkan umpan balik dari pengunjung yang
17
berasal dari berbagai kalangan. Infromasi yang disampaikan melalui berbagai media
yang ditampilkan pada saat pameran mengajak masyarakat khususnya pelaku di
bidang pertanian untuk menerapkan teknologi anjuran.
Stand pameran BPTP Aceh ini setiap harinya banyak didatangi oleh pengunjung
dari berbagai kalangan. Diantaranya dari masyarakat umum, petani, pelaku agribisnis,
stake holder dan siswa-siswa dari beberapa sekolah. Pengunjung sangat antusias
dengan materi yang dipamerkan. Hal ini menunjukan bahwa materi yang ditampilkan
cukup menarik minat pengunjung. Pada umumnya pengunjung cukup antusias untuk
mengetahui lebih jauh materi pameran yang ditampilkan. Hall ini terlihat dari
pertanyaan pertanyaan yang dikemukakan pada saat kunjungan. Penjaga stand
berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan informasi bagi pengunjung dengan
menjelaskan secara rinci tentang informasi teknologi yang diminati pengunjung. Untuk
melengkapi informasi yang diminati, kepada pengunjung pengunjung diberikan bahan
informasi tersetak dan elektronik. Diharapkan dengan adanya pameran ini inovasi
teknologi pertanian dapat diterapka dan berkembang luas di masyarakat.
18
V. KESIMPULAN
Pameran yang dilaksanakan oleh BPTP Aceh merupakan sarana komunikasi
penyampaian informasi teknologi hasil karya badan litbang pertanian. Materi pameran
dikemas secara menarik untuk mendapatkan umpan balik dari pengunjung yang
berasal dari berbagai kalangan. Infromasi yang disampaikan melalui berbagai media
yang ditampilkan pada saat pameran mengajak masyarakat khususnya pelaku di
bidang pertanian untuk menerapkan teknologi anjuran.
Kegiatan pameran oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh
tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu pameran Hari Krida Peertanian,
pameran Teknologi Tepat Guna, pameran Gebyar Benih dan pameran Hari Pangan
Sedunia. Materi pameran pada setiap even pameran berbeda, disesuaikan dengan
tema yang ada. Pada umumnya pengunjung cukup antusias untuk melihat stand
pameran, hal ini terlihat dengan banyaknya pengunjung yang datang dari berbagai
kalangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 1998, Panduang Pelaksanaan Model Pengembangan Sistem Usaha Pertanian. Badan Litbang Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Badan Litbang Pertanian 2001. Inovasi Pertanian untuk Membangun Agribisnis. Rumusan Rapat Kerja Badan Litbang Pertanian. Jakarta, 24 – 26 April 2001.
Badan Litbang Pertanian 2009. Panduan Umum Spektrum Diseminasi Multi Channel. Jakarta.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2000. Laporan Tahunan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Fliegel, E .C, J.E. Kivlin And G.S . Sekhon. 1971 . Message Distortion and The Diffusion of Innovations in Nothern India . Sociologica Ruralis .
Ginting, B. 2006 . Adopsi teknologi oleh petani . http ://pfi3p .litbang .deptan.go .id/mod.php?mod=userpage&menu=60603&page id=53
Havelock, R. g. 1975. The Change Agent’s Guide to Innovation In Educational Technologi Publication Englewood Cliffs, New Jersey 07632. USA.
Roger, E. M. 1983. Diffusion of Innovation, 3 rd The Free. Press. New York.
Roger, E. M. And F.F. Shoemaker. 1971. Communication of Innovation, 3 rd The Free. New York
Soekartawi, 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta
20
Lampiran 1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan
Nama Lengkap dan Gelar
Posisi dalam Kegiatan
Gol/
Pangkat
Jabatan Fungsional
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Cut Nina Herlina,S.Pi
Penanggungjawab Kegiatan
IIId/ Penata Tk. I
Penyuluh Muda
20
Nurlaili, SH Anggota IIId/ Penata Tk. I
PNK 20
Mehran, SP Anggota IIIa/ Penata Muda
Penyuluh Pertama
15
Cut Hilda, SP Anggota IIIa/ Penata Muda
Peneliti Pertama
15
Mahdi Anggota IIIb/ Penata Muda Tk.I
PNK 15
Ahmad Anggota IIIb/ Penata Muda Tk.I
PNK 15
Mardhiah Anggota IId/ Pengatur Muda Tk. I
Adm 15
Saryanto Anggota IId/ Pengatur Muda Tk. I
Teknisi 15
21
Lampiran 2. Foto-foto Kegiatan Pameran HKP di Saree Aceh Besar
22
Lampiran 3. Foto-foto Kegiatan Pameran TTG di Banda Aceh
23
Lampiran 3. Foto-foto Kegiatan Pameran Gebyar Benih di Blang Bintang Aceh
Besar
24
Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan Pameran HPS di Palembang
Kanan atas : Direktur FAO untuk Indonesia
beserta tim sedang menikmati kopi arabika
Gayo yang disajikan BPTP Aceh
Kiri : Pengunjung yang ikut mencicipi kopi
arabika gratis