LAPORAN HASIL PENGUKURAN SALINITAS AIR LAUT
Sampel : Air Laut Pantai Lasiana
Tabel Hasil Pengamatan :
NoVolume Air (mL)
RasaKuat Arus Yang
Terbaca (µA)Kondisi Lampu
Air Laut Air Tawar
1 100 0 Sangat asin 8 Terang sekali
2 90 10 Sangat asin 6 Terang
3 80 20 Asin 5 Terang
4 70 30 Asin 6 Redup
5 60 40 Asin 5 Redup sekali
6 50 50 Kurang Asin 4 Tidak menyala
7 40 60 Kurang Asin 3 Tidak menyala
8 30 70 Tawar 3 Tidak menyala
9 20 80 Tawar 2 Tidak menyala
10 10 90 Tawar 2 Tidak menyala
11 0 100 Tawar 2 Tidak menyala
Pembahasan :
Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil yang dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Air laut dapat menghantarkan arus listrik karena air laut tersebut mengandung NaCl.
Larutan NaCl adalah larutan elektrolit sehingga saat dialiri arus listrik akan terurai
membentuk ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Semakin besar kadar NaCl,
maka makin sempurna larutan tersebut menghantarkan arus listrik.
Pada volume 100 mL air laut murni pantai Lasiana berasa sangat asin karena kadar
garamnya tinggi ditunjukkan dengan kuat arus yang dihantarkan besar. Besarnya kuat
arus yang mengalir ditandai dengan indikator nyala lampu terang. Sebaliknya, semakin
banyak volume air tawar yang dicampurkan ke dalam air laut, maka campuran tersebut
berasa semakin tawar. Hal ini disebabkan karena konsentrasi garam dalam air menurun,
ditandai dengan besar arus listrik yang terukur makin menurun dan nyala lampu yang
meredup hingga tidak menyala sama sekali.
1
Dari poin sebelumnya diketahui bahwa semakin menurun kadar/konsentrasi NaCl, maka
daya hantar listrik makin menurun, sebaliknya hasil di nomer 4 pada tabel ternyata arus
yang terukur semakin besar namun indikator lampu menyala redup. Hal ini terjadi akibat
dari kesalahan kami dalam melakukan pengukuran pada hasil nomor 3 dan/atau hasil
nomor 4.
Kesimpulan :
Semakin besar kadar garam (salinitas) suatu larutan maka akan semakin mudah
menghantarkan listrik.
Air laut terasa asin karena kadar garamnya tinggi ditunjukan dengan besarnya kuat arus
yang terukur lebih tinggi dan terbukti dengan nyala lampu lebih terang dibandingkan
dengan air laut yang kurang asin dan/atau yang berasa tawar.
Lampiran :
2
Gambar 1. Praktikan sedang mempersiapkan alat yang digunakan
Gambar 2. Praktikan sedang mengukur air yang digunakan
Gambar 3. Praktikan sedang membaca skala yang terukur multimeter
Gambar 4. Lampu menyala terang sekali (Vair laut = 100 mL)
3
Gambar 5. Lampu menyala terang & skala yang ditunjuk multitester(Vair laut = 90 mL)
Gambar 6. Lampu menyala terang & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 80 mL)
Gambar 7. Lampu menyala redup & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 70 mL)
4
Gambar 8. Lampu menyala redup sekali & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 60 mL)
Gambar 9. Lampu tidak menyala & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 50 mL)
Gambar 10. Lampu tidak menyala & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 40 mL)
5
Gambar 6. Lampu tidak menyala & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 30 mL)
Gambar 6. Lampu tidak menyala & skala yang ditunjuk multimeter(Vair laut = 20 mL)
Nama Anggota Kelompok :
1. MARKUS SIMEON K. MAUBUTHY
2. I WAYAN K. SUYETA
3. MARIA B. TADAS
4. DISRINYATI R. RITA
5. YOHANES KURNIAWAN
6