Slide 1
LAPORAN KASUSMORBUS HANSENOleh :husnul malaPembimbing: dr. Boedhy Setyanto, Sp.KKFakultas Kedokteran UNISMALaboratorium Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Kanjuruhan Kepanjen 2014
No. Register:345642Nama: Ny. SUmur: 54 tahunJenis kelamin: perempuanPekerjaan: ibu rumah tanggaAgama : IslamAlamat: SumaweStatus : menikahSuku: JawaTanggal periksa: 21 maret 2014
AnamnesisKeluhan utama: kulit bentol membesar di tangan dan wajahKeluhan tambahan:Kulit bentol membesar tambah parah sejak 1 minggu yang lalu, bulu alis rontok
Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli kulit kelamin Rumah Sakit Kanjuruan dengan keluhan benjolan di tangan, kaki dan seluruh wajah terasa memberat sejak 1 minggu yg lalu, benjolan tidak nyeri saat di tekan dan tidak gata. rambut alis rontok tidak tau sejak kapan
RPD: px mengaku 7 th yg lalu pernah seperti ini tapi sudah sembuh sejak 3 th. Penyk.metabolik: DM (-), HT (-)R.pengobaatan: (+) sejak 7 th yg lalu RPK: tidak ada keluarga yang mengalami seperti iniLifestyle: mandi 2 x 1 hariR. Alergi: ayam (+), telur ayam (+)Aktivitas sehari2: di rumah sajaTetangga 1 desa ada yg mengalami seperti pasien
Pemeriksaan fisikK.Umum: tampak sakit ringanKesadaran GCS : kompos mntisTanda vital: TD, HR, Suhu, RR tidak dilakukanKepala, telinga, abdomen, ekstremitas atas, ekstremitas bawah : terdapat kelainan kulitMata, mulut, THT,thorax, GIT, Sist.Genitalia: dalam batas normal
Dermatology StatusEfloresensi:makula eritematosa (+ ), hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (+),papula( +), bula( -), vesikel( -), plak( -), nodul (+), skuama( -), krusta( -), erosi(-),ulkus( -), sikatrik( -) sklerosis( -), keratosis( -), kunikulus(- )Madarosis (+), fasies leonina (+),
Regio: fasialis,auricularis, abdomen, ekstremitas superior&inferior
Usulan pemeriksaanPenunjang: pengecatan ZN BTA(+) globywarna merah
ResumePasien datang ke poli kulit kelamin RS kanjuruhan dengan keluhan kulit ber benjol2 di tangan dan kaki, 7 th yg lalu pernah seperti ini tapi sudah sembuh sejak 3 th. R.pengobaatan: (+) sejak 7 th yg lalu Lifestyle: mandi 2 x 1 hariR. Alergi: ayam (+), telur ayam (+)Tetangga 1 desa ada yg mengalami seperti pasien
SIMBOL KELAINAN KUSTA
Keterangan simbol
Bercak kusta kemerahan / keputihan
Mati rasaBercak putih/merah yg mati rasa berbatas tidak jelasBercak putih/merah yg mati rasa berbatas tegasBenjolan Alis mata rontok / madarosis
Ulkus Infiltrat yang luas dan merataTangan lunglai / kaki semperKontraktur lemahKontraktur kakuMutilasi / absorbsi
Ginekomasti Lagoppthalmus
Penebalan saraf
Hidung pelana
Diagnosa kerjaMORBUS HANSEN tipe MB
DIAGNOSA BANDINGPada lesi makula : Ptiriasis versikolor, Tinea korporis.Pada lesi plak : Tinea korporis, Ptiriasis rosea, psoriasis vulgaris. Pada lesi nodul : Acne vulgaris, neurofibromatosis.Pada lesi saraf : Neuropati diabetikum, trachoma.
PENGOBATANMulti Drug Terapi LanjutanRifampisin 2 caps @300mg/blnLampren 3 caps@100mgDapson 1 tab@100mgH2: bawa pulang1 tab lampren 50mg1 tab dapson 100mg12 blister12-18 bln
PEMBAHASAN KASUSMorbus HansenKustaLepraPanu Super
Sebenarnya itu......????
penyakit menular kronik disebabkan Mycobacterium leprae terutama menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat.INKUBASI : 2 5 TAHUN
EPIDEMIOLOGI.... ^o^
Nular gak ya,,,,,??? ORANG YANG TERPAPAR :95 ORANG KEBAL5 ORANG SAKIT 3 ORANG SEMBUH DNG SENDIRINYA2 ORANG SAKIT.. Cara Penularan :manusia sumber penularan.dari penderita kusta tidak diobati ke orang lain melalui pernafasan atau kontak kulit yang lama.
ETIOLOGIMycobacterium leprae (basil Hansen)Ditemukan th 1873 oleh G.H.A Hansen, Norwegia BTAbatang Berkelompok (globus) atau tersebar satu-satu, sifat parasit obligat intraseluler (jaringan dengan suhu dingin) Tidak dapat dibiakan dalam media buatan
GANGGUAN FUNGSI SYARAF TEPISENSORIKMOTORIKOTONOMANESTHESI / MATI RASAKELEMAHAN OTOTGG KEL MINYAK, KERINGAT,CIRC DARAHTANGAN KAKI MATIRASACORNEA MATA MATIRASAREFLEK KEDIP (-)JARI, TANGAN, KAKI LEMAH / LUMPUHKULIT KERING / PECAH-PECAHLUKAMUTILASI / ABSORBSIINFEKSI
BUTALAGOPTHALMUSTANGAN/KAKI KITING, BENGKOKMUTILASI / ABSORBSI BUTALUKA/ULCUSINFEKSIINFEKSI
GEJALA&TANDAKelainan saraf tepikersensorik, motorik dan autonomik.sensorik hipostesi, anastesi pada lesimotorik kelemahan otot (ekstremitas, muka, otot mata)Autonomik persarafan kelenjar keringat sehingga lesi terserang tampak lebih keringGejala lain : pembesaran saraf tepi yang dekat permukaan kulitn.ulnaris, n.aurikularis magnus, n.peroneus komunis, n.tibialis posterior
Cont.....2.Kelainan kulit dan organ lain hipopigmentasi, atau eritematus dengan gangguan estesi yang jelas. Gejala lanjut al:Facies leoninaPenebalan cuping telingaMadarosisGlove & stocking anaestesia
DIAGNOSIS KLINISTanda utamaPBMBLesi kulit1-5Hipopigmentasi / eritema distribusi tidak jelasHilangnya sensasi yang jelas> 5 lesiDistribusi > simetrisHilangnya sensasi kurang jelasKerusakan sarafSatu cabang sarafBanyak cabang sarafSediaan apusanBTA -BTA +WHO 1995SISTEMATIKA PEMERIKSAANSyarat Pemeriksaan :Pencahayaan, privasi, sistematisAnamnesisPemeriksaan : - Periksa bercak ( 3 D ) : dipandang (dari kepalatelapak kaki) kalau bercak kurang jelas :diterawang Tes mati rasa pada bercak diraba - Palpasi saraf- Pemeriksaan fungsi saraf
N. FacialisN. Auricularis magnusN. Peroneus CommunisN. Tibialis PosteriorN. UlnarisN. RadialisN. MedianusLETAK SYARAF TEPI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA
PATOGENESA
Kuman dapat bertahan terhadap aksi fagositosis oleh karena:mempunyai dinding sel yang sangat kuatresisten terhadap aksi lisosim
INFEKSI KUSTA KEKEBALAN HUMORALPerilaku -GiziHigiene & SanitasiSos-Ek
KEKEBALAN SELULARKelTetanggaMasyBCG (+)MDT (+)2 minggu pengob. (-) menular
Menurut WHO (1981), kusta dibagi menjadi 2 yaitu :Pausibasiler : I, dan tipe BTMultibasiler : tipe LL, titipe TT, tipe pe BL, tipe BBDIAGNOSIS ?DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA DITEGAKKAN JIKA SESEORANG MEMPUNYAI SATU ATAU LEBIH TANDA UTAMA ( CARDINAL SIGN ) KUSTA YANG DITEMUKAN PADA WAKTU PEMERIKSAAN KLINIS.
Pewarnaan Zielhl Nielsencuping telinga dan lesi yang ada di kulit.
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGISPEMERIKSAAN SEROLOGISLepromin test (Mitsuda)MLPA (Mycobacterium Lepra Particle Agglutination)PCR (Polimerase Chain Reaction)
BTA (+) dengan gambaran globi
KELAINAN KULIT YG MATI RASAPENEBALAN SARAF DG GANGGUAN FSBTA POSITIFKUSTATYPE PB : - BERCAK < 5 - PENEBALAN SARAF DG GGUAN FS HANYA 1 - BTA NEGATIF
TYPE MB : - BERCAK > 5 - PENEBALAN SARAF DG GGUAN FS > 1 - BTA POSITIFCARDINAL SIGNALUR TATALAKSANA PENDERITA KUSTATANDA UTAMA / CARDINAL SIGNADARAGUTIDAK ADAKUSTATERSANGKABUKAN KUSTAJUMLAH BERCAKJML GG FS SYARAFBTA1-51BTA (-)>5>1BTA(+)
PBMB observasi 3-6 blTANDA UTAMAADARAGUTAK ADARUJUKPeriksa BTAatauatau
penyulitInfeksi sekunderRxKecacatan
Komplikai &prognosisKomplikasi:Trauma dan infeksi kronik sekunder jari jemari mutilasiKebutaanReaksi KustaPrognosis:Post program TxbaikPerhatikan manajemen gejala neurologis &kontraktur (tangan &kaki)
REAKSI KUSTATYPE I : RINGAN - LESI KULIT TAMBAH AKTIF, MENEBAL -TIDAK ADA NYERI TEKAN SARAF DAN GG FUNGSITYPE II : RINGAN- NODUL NYERI TEKAN, DAN HILANG DLM 2-3 HR. - DEMAM RINGAN - TAK ADA NYERI TEKAN SARAF DAN GG FUNGSI -TAK ADA GG ORGAN TUBUHTYPE I : REAKSI BERAT- LESI KULIT MERAH, TERABA PANAS, SENDI SAKIT. - NYERI TEKAN DAN GG FUNGSI SARAF TYPE II : REAKSI BERAT- NODUL NYERI TEKAN, JUMLAH >>, ADA ULCUS - DEMAM SP BERAT - NYERI TEKAN DAN GG FUNGSI SARAF - PERADANGAN ORGAN TUBUHPOD(orevention of disability)
Komponen POD :Penemuan diniPenyuluhan awal pengobatan Pengobatan MDT sampai RFTDeteksi dan penanganan reaksi secara cepat dan tepat (pengisian form POD 1 x / bln ) 5.Perawatan diri6.Alat bantu7.Rehabilitasi medik
Pemeriksaan raba Saraf Ulnaris39Pemeriksaan fungsi motorik saraf ulnaris
Pemeriksaan fungsi motorik Saraf Medianus
Pemeriksaan fungsi motorik Saraf Radialis40
Pemeriksaan Rasa Raba tangan (fungsi sensoris saraf ulnaris dan medianus)
Pemeriksaan perabaan saraf Peroneus Communis41
Pemeriksaan Rasa Raba tangan (fungsi sensoris saraf ulnaris dan medianus)
Pemeriksaan perabaan saraf Peroneus Communis42
Pemeriksaan Rasa Raba tangan (fungsi sensoris saraf ulnaris dan medianus)
Pemeriksaan perabaan saraf Peroneus Communis43
Pemeriksaan fungsi sensoris saraf Tibialis Posterior
44