Kata Pengantar i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
berkat, rahmat, hidayah dan anugerah-Nya, Pemerintah Kabupaten
Majalengka mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2016.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada pemerintah daerah atas
penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2016 dalam rangka
pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Majalengka yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2014-2018. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2016, sebagai implementasi Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimaksudkan sebagai
laporan pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (terutama Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Negara PAN dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri), serta
dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan
Kata Pengantar i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
berkat, rahmat, hidayah dan anugerah-Nya, Pemerintah Kabupaten
Majalengka mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2016.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada pemerintah daerah atas
penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2016 dalam rangka
pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Majalengka yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2014-2018. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2016, sebagai implementasi Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimaksudkan sebagai
laporan pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (terutama Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Negara PAN dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri), serta
dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan
Kata Pengantar i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
berkat, rahmat, hidayah dan anugerah-Nya, Pemerintah Kabupaten
Majalengka mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2016.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada pemerintah daerah atas
penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2016 dalam rangka
pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Majalengka yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2014-2018. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2016, sebagai implementasi Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimaksudkan sebagai
laporan pertanggungjawaban kinerja kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (terutama Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Negara PAN dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri), serta
dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan
Daftar Isi x
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI x
BAB. I
:
PENDAHULUAN
I-1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………… I-1
1. Gambaran Singkat Organisasi …………………………………………… I-1
2. Isu-isu Strategis Pembangunan …………………………………………. I-6
3.
4.
Struktur Perekonomian Kabupaten Majalengka …….............
Gambaran Umum Demografis Kabupaten Majalengka
I-24
I-30
B. Dasar Hukum ………………………………………………………………………….. I-33
C. Sistematika Penyusunan …………………………………………………………. I-36
BAB. II
:
PERENCANAAN KINERJA
II-1
A. Rencana Strategis …………………………………………………………………… II-1
B. Perjanjian Kinerja ........................................................................ II-17
BAB. III
: AKUNTABILITAS KINERJA
III-1
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja
Tahun 2016 ……………………………………………………...................
2. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 dan
Tahun 2015 …………………………………………………………..............
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2016
dengan Target Jangka Menengah (Akhir Periode
RPJMD/Tahun 2018) ……………………………………………………...
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja …………………………………....
5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ……………..
6. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/
Kegalan Pencapaian Pernyataan Kinerja ……………………….
III-2
III-2
III-15
III-25
III-35
III-47
III-47
B. Realisasi Anggaran III-61
1. Ringkasan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2016 ............
2. Realisasi Program untuk Mencapai Target Kinerja Tahun
2016 .................................................................................
III-61
III-68
Daftar Isi xi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
BAB IV. : PENUTUP IV-1
Lampiran
1
Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2016
2 Perubahan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016
3 Pengukuran Kinerja Tahun 2016
4 Perbandingan Kinerja Tahun 2016 dan Tahun 2015
5 Perbandingan Kinerja Tahun 2016 dan Tahun 2018 (Akhir Periode RPJMD)
Daftar Isi xii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 1.1
:
Perkembangan Kontribusi Sektor PDRB Kabupaten Majalengka
Tahun 2014-2015 (dalam persen) (Atas Dasar Harga berlaku)…..
I-25
Tabel. 1.2. : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Majalengka
Tahun 2014-2015 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2010) ………………………………………………………........................
I-27
Tabel. 1.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Majalengka
Tahun 2014-2015 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Berlaku)………
I-28
Tabel. 1.4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2015 (dalam persen)
(Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010)…………………………..........
I-30
Tabel. 1.5. Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan
Penduduk Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016…………….....
I-31
Tabel. 1.6. Persentase Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan
Struktur UsiaTahun 2014-2016……………………………………………......
I-31
Tabel. 1.7. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Kabupaten
Majalengka Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun
2014-2016 …………………………………………………................................
I-32
Tabel. 1.8. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Kabupaten
Majalengka Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
Tahun 2013-2015 ………………………………………………….....................
I-33
Tabel. 2.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dana Sasaran Kabupaten
Majalengka Tahun 2014-2018………………………………………………….
II-10
Tabel. 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama …………………… II-13
Tabel. 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2016 ...................................................................
III-62
Tabel. 3.2. Target dan Realisasi Belanja DaerahKabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2016 ...................................................................
III-64
Tabel. 3.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Majalengka Tahun
Anggaran 2016 ..............................................................................
III-68
Daftar Isi xiii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar. 1.1
:
Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
I-23
Akuntabilitas Kinerja III - 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi/pemerintah daerah dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis. Laporan tersebut berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana
yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.
LAKIP Kabupaten Majalengka ini memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai sarana bagi Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka kewajiban
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders.
2. Sebagai sarana evaluasi mandiri (selfevaluation) atas pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Majalengka sebagai upaya penyempurnaan kinerja di masa mendatang,
terutama dalam hal dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan, serta
kebijakan.
LAKIP sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good
governance). Sistem manajemen pemerintahan dalam rangka peningkatan akuntabilitas
dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP diimplementasikan secara
“self assessment” oleh masing-masing instansi pemerintah daerah, ini berarti pemerintah
daerah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur, dan memantau kinerja
serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, Kabupaten Majalengka wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan
Akuntabilitas Kinerja III - 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka berisi ikhtisar
pencapaian sasaran strategis beserta Iindikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana
ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD
Kabupaten Majalengka pada tahun 2014-2018. Pengukuran capaian kinerja atas sasaran
dilakukan dengan membandingkan antara rencana/target dengan realisasi dari setiap
indikator kinerja utama yang ditetapkan. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis
meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya.
Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk
mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja pada
tahun 2016 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Capaian atas
IKU Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2015 yang menunjukkan capaian tujuan dan
sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis
sebagaimana terlihat berikut ini:
1. Perbandingan antara Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Sasaran strategis dari misi Pemerintah Kabupaten sebagaimana tercantum dalam
RPJMD tahun 2014-2018 sebanyak 27 (dua puluh tujuh) sasaran dan 93 (sembilan
puluh tiga) indikator kinerja, diuraikan berdasarkan misi sebagai berikut :
1.1. Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.
Misi 1 terdiri atas 10 (sepuluh) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan
terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan
Akuntabilitas Kinerja III - 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, terdiri atas 7 (tujuh) indikator kinerja dengan
rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Poin 74,70
65,14 *) Bappeda/BPS
2. Rata - Rata Lama Sekolah tahun 8,55 6,,94 *) Disdik
3. Angka Melek Huruf (AMH) % 99,30 11,88 *) Disdik
4. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
per sepuluh
ribu penduduk
0,02 0,02 100,00 Disdik
5. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan menengah
per sepuluh
ribu penduduk
0,61 0,06 190,16
Disdik
6. Prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik
% 82,00 44,46 54,22 Disdik
7. Prosentase bangunan sekolah pendidikan menengah dalam kondisi baik
% 80,00 60,61 75,76 Disdik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
105,04
Ket. : *) = tidak bisa dibandingkan karena perbedaan metode perhitungan.
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga
kependidikan, terdiri atas 3 (tiga) Indikator kinerja dengan rincian target, realisasi,
dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Presentase pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4
% 100 98,30 98,30 Disdik
2. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dilatih
Orang 100 100 100,00 Disdik
3. Rasio guru terhadap murid Poin 1:23 1:28 78,26 Disdik Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 92,19
c. Sasaran 3 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada
seluruh wilayah Kabupaten Majalengka, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja
dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu, per satuan 1,000 penduduk
Rasio 0,09012709 0,1100 122,09 Dinkes
2. Jumlah Puskesmas PONED Unit 28 28 100,00 Dinkes
3. RasioRumah Sakit per 1.000 penduduk
Rasio 0,0026 0,0026 100,00 Dinkes
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
107,35
d. Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan,
terdiri atas 3 (tiga) Indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Puskesmas terakreditasi Unit 6 4 66,67 Dinkes
2. Tersedianya SOP sistem rujukan dokumen 3 3 100,00 Dinkes
3. Cakupan pelanyanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100 100,00 Dinkes
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 88,89
e. Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan AKB, terdiri atas 7 (tujuh) indikator kinerja
dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 68,29 69,09 101,17 Dinkes/ BPS
2. Cakupan Desa Siaga aktif % 76 97,96 128,89 Dinkes
3. Cakupan tatanan rumah tangga ber PHBS
% 58 87,06 150,10 Dinkes
4. AKI per 100,000 KH Poin ≤ 132,78 ≤ 86,28 135,86 Dinkes
5. AKB per 1,000 KH Poin ≤ 9.56 ≤ 6,52 139,41 Dinkes
6. Balita Gizi Buruk % 0,04 0,02 150,00 Dinkes
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
% 97,96 95,34 97,33 Dinkes
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
128,97
f. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan, terdiri atas 4
(empat) indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai
berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Pendidikan formal bagi tenaga medis
Orang 7 8 114,29 Dinkes
2. Pendidikan formal bagi tenaga paramedis (perawat, bidan nutrisionos, dll)
Orang 31 34 109,68 Dinkes
3. Rasio dokter per 1,000 penduduk Poin 0,11 0,25 227,27 Dinkes
4. Rasio tenaga para medis per satuan penduduk
Poin 1,33 1,33 100,00 Dinkes
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
137,81
g. Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta
prasarana sosial dasar masyarakat, terdiri atas 7 (tujuh) indikator kinerja dengan
rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik
% 90,62 92,15 101,69 BMCK
2 Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan
% 0,14 0,00 0,00 BMCK
3. Jaringan irigasi dalam kondisi baik % 72,33 72,40 100,10 PSDAPE
4. Rumah tidak layak huni % 7,15 2,21 169,09 BMCK
5. Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik
% 93,5 68,86 73,65 BMCK
6. Rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik
% 92,2 94,52 102,52 PSDAPE
7. Jumlah desa yang dapat diakses angkutan umum
% 80 72 90,00 Dishubkominfo
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
106,17
h. Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
kualitas penanggulangan bencana, terdiri atas 8 (delapan) indikator kinerja dengan
rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Prosentase pemenuhan RTH % 59,3 62,39 105,21 BPLH
2. Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani
Ha 600
227,82 37,97 Hutbunak
3. Penanganan dan pengelolaan persampahan
% 38 48,77 128,34 BPLH
4. Upaya pelestarian lingkungan % 59,63 53,93 90,44 BPLH
5. Penanganan kebencanaan pra bencana
% 20 20 100,00 BPBD
Akuntabilitas Kinerja III - 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
6. Penanganan kebencanaan saat bencana
% 60 60 100,00 BPBD
7. Penanganan kebencanaan pasca bencana
% 100 100 100,00 BPBD
8. Tersedianya dokumen RDTR dan RTBL
% 88,89 69,23 77,88 BMCK
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
92,48
i. Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional yang representatif, terdiri atas 1 (satu)
indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah pasar yang direvitalisasi Pasar 1 1 100,00 KUKM Indag
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
100,00
j. Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk
sektor pertanian, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah outlet yang dibangun Lokasi 5 0 0,00 KUKMIndag
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
0,00
Berdasarkan Misi 1 : “Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka
pencapaian pembangunan yang berkelanjutan” yang terdiri dari 44 (empat puluh
empat) indikator sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka tahun 2014-
2018, bahwa capaian indikator kinerja berdasarkan akumulasi indikator kinerja sasaran
adalah 28 (dua puluh delapan) indikator mencapai target dan 13 (tiga belas) indikator
tidak mencapai target, 2 (dua) indikator tidak bisa dihitung capaianya karena
perbedaan metode, serta indikator tidak ada target tetapi ada realisasinya, tetapi
Akuntabilitas Kinerja III - 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
capaian kinerja tidak bisa dihitung sehingga rata-rata capaian kinerja misi 1 sebesar
95,89 persen.
1.2. Misi 2 : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)
dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan
peningkatan kesejahteraan aparatur.
Misi 2 terdiri atas 3 (tiga) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, terdiri
atas 6 (enam) indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. OPD dan OPP dengan nilai IKM Kriteria minimal "B"
% 100 100 100,00 Setda/ Bag Orgaisasi
2. Capaian nilai SAKIP Pemda Nilai CC CC 100,00 Inspektorat/ Bappeda/Setda
3. Pejabat struktural yang telah mengikuti diklat PIM sesuai jenjangnya
% 72 84 116,67 BKD
4. Tingkat perencanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
% 100 100 100,00 Bappeda
5. Pemenuhan kebutuhan/data informasi
% 100 100 100,00 Bappeda
6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Miliar 385 331 85,97 DPKAD
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
100,44
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur
pemerintah daerah, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat
Orang 275 1.047 380,73 BKD
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
380,73
Akuntabilitas Kinerja III - 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
c. Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta
kesadaran politik dan hukum, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian
target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah demo Kali 8 12 50,00 Satpol PP
2. Angka kriminalitas Poin 200 275 62,50 Satpol PP
3. Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada
% - - - tidak ada
pilkada
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
56,25
Dengan demikian Misi Kedua : “Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan
yang merata dan terjangkau” terdiri atas 3 (tiga) sasaran strategis dan 10 (sepuluh)
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka tahun 2014-2018,
bahwa capaian indikator kinerja berdasarkan akumulasi indikator kinerja sasaran
adalah sebanyak 6 (enam) indikator mencapai target, dan 3 (tiga) indikator belum
mencapai target, serta 1 (satu) indikator tidak ada target pada tahun 2016, dengan
rata-rata capaian kinerja misi 2 sebesar 179,14 persen.
1.3. Misi 3 Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan
masyarakat.
Misi 3 terdiri atas 2 (dua) Sasaran Startegis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait
pengembangan UMKM, terdiri atas 6 (enam) indikator kinerja dengan rincian
target, realisasi, dan capaian sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Laju pertumbuhan ekonomi % 5,80 5,05 87,07 Bappeda/BPS
2. Daya beli Rp 657,47 8.510,85 *) Bappeda/BPS*)
3. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas 500.000.000,00
Pelaku Usaha
33 37 112,12 BPPTPM
Akuntabilitas Kinerja III - 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
4. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp. 500.000.000,00
Milyar Rp.
153,30 335,8 219,05 BPPTPM
5. Jumlah investor UMKM Pelaku Usaha
600 627 104,50 BPPTPM
6. Nilai investasi UMKM Milyar Rp.
300 119,8 39,93 BPPTPM
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
112,53
Ket : *) = tidak dapat dihitung karena perbedaan metode perhitungan
* = Data Sementara
b. Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha
UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, terdiri atas 3 (tiga) indikator
kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah UMKM UMKM 30.296 28.260 93,28 KUKMIndag
2. Persentase usaha kecil dan usaha menengah
% 8 6 75,00 KUKMIndag
3. Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM Orang
817 (102.964)
2.171 (106.669)
265,73 KUKMIndag
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
144,67
Dengan demikian Misi 3 : “Membangun iklim investasi yang kondusif dan
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai
pemerataan kesejahteraan masyarakat” terdiri atas 2 (dua) sasaran strategis
dengan 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka
tahun 2014-2018, bahwa capaian indikator kinerja berdasarkan akumulasi indikator
kinerja sasaran adalah sebanyak 5 (lima) indikator kinerja sasaran mencapai target
dan 3 (tiga) indikator kinerja belum mencapai sasaran, serta 1 (satu) indikator tidak
bisa dihitung capaiannya, sehingga rata-rata capaian kinerja misi 3 sebesar 128,60
persen.
Akuntabilitas Kinerja III - 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
1.4. Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan
teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Misi 4 terdiri atas 10 (sepuluh) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk
mengakses pangan, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Cadangan pangan pemerintah Ton 20 20 100,00 BP4K
2. Ketersediaan pangan (LPM) Unit 20 22 110,00 BP4K
3. SLPTT Kelompok 10 24 240,00 BP4K
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
175,00
b. Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata unggulan, terdiri atas 2 (dua) indikator
kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah destinasi wisata yang dibangun
Unit 1 1 100,00 Disporabudpar
2. Jumlah kunjungan wisata Orang 162.000 162.517 100,32 Disporabudpar
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
100,16
c. Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi unggulan daerah yang
pro-job, pro poor, dan pro-environment, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja
dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kawasan industri potensi daerah yang dibangun
Kawasan 1 0 0 KUKMIndag
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 0
Akuntabilitas Kinerja III - 11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
d. Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan, terdiri atas 2 (dua)
Indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai berikut
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 1 1,04 104,00 BPMDPKB
2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
% 2,50 (4,18) (167,20) BPMDPKB
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran (31.60)
e. Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga
sejahtera, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan
capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kemiskinan % 9 13,58* 49,11 Bappeda/BPS
2. Rata - rata jumlah anak per keluarga Rasio 1,16 1,12 103,45 BPMDPKB
3. Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
% 27,68 5,75 *) Bappeda/BPS
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 76,28
Keterangan: *) tidak bisa dihitung capaiannya karena perubahan cara hitung
* Data Sementara diolah Tim Penyusun Lakip
f. Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial, terdiri atas
1 (satu) indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan capaian sebagai
berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
% 42* (3)
38,37 (-3,63)
91,36 Dinsosnakertrans
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
91,36
Keterangan: *Jumlah agregat dari peningkatan setiap tahun (dalam target indikator 3%)
g. Sasaran 7 : Menigkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga
kerja yang terlatih, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
% 4,24 3,5 117,45 Dinsosnakertrans/ BPS
2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
% 15 33,33 222,20 Dinsosnakertrans
3. Persentase pencari kerja terdaftar yang ditempatkan
% 2* (33)
32,32 97,94 Dinsosnakertrans
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
145,86
Keterangan: * Data tahun 2015 target 2% (31%), ditahun 2016 bertambah 2% (33%)
h. Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan
pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk
meningkatkan kesejahteraan, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja dengan rincian
target, realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
% 24,78 17,69 128,61 Dinsosnakertrans
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 128,61
i. Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan
prestasi olah raga, terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kompetisi olah raga Kali 8 10 125,00 Disporabudpar
2. Jumlah pemuda pelopor Orang 4 4 100,00 Disporabudpar
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 112,50
j. Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan
budaya, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja dengan rincian target, realisasi, dan
capaian sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 13
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali 2 2 100,00 Disporabudpar
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 100,00
Dengan demikian Misi 4 : “Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada
pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan” terdiri atas 10 (sepuluh) sasaran strategis dengan 19
(sembilan belas) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka tahun
2014-2018, bahwa capaian indikator kinerja berdasarkan akumulasi indikator
kinerja sasaran adalah sebanyak 13 (tiga belas) indikator kinerja sasaran mencapai
target dan 5 (lima) indikator belum mencapai target, serta 1 (satu) indikator tidak
dapat dihitung karena perubahan cara hitung pada tahun 2016, sehingga rata-rata
capaian untuk misi 4 sebesar 89,82 persen.
1.5. Misi 5 : Mewujudkan Desa Mandiri.
Misi 5 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat
Desa/Kelurahan, terdiri atas 8 (delapan) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah desa mandiri desa 4 31,00 775,00 BPMDPKB
2. Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
ribu rupiah
720.886 395.690 54,89 BPMDPKB
3. Ketersediaan pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa
buah 330 330,00 100,00 Bag Tapem
4. Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan desa
% 65 100,00 153,85 Bappeda
5. Jumlah peraturan desa jenis 6 6 100,00 Bag Tapem
Akuntabilitas Kinerja III - 14
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
6. Laporan keterangan pertanggung jawaban kepala desa
desa 330 330 100,00 Bag Tapem
7. Peningkatan kapasitas Desa % 65 392 603,08 BPMDPKB
8. Profil Desa % 50,00 97,95 195,90 BPMDPKB
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
260,34
Dengan demikian Misi 5 : “Mewujudkan Desa Mandiri” terdiri dari 1 (satu) sasaran
startegis dengan 8 (delapan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka
tahun 2014-2018, bahwa capaian indikator kinerja berdasarkan akumulasi indikator
kinerja sasaran adalah sebanyak 6 (enam) indikator kinerja mencapai target dan 2
(dua) indikator kinerja belum mencapai terget, dengan rata-rata capaian kinerja misi 5
sebesar 260,34 persen.
1.6. Misi 6 : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
Misi 6 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian target,
realisasi, dan capaian sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Konflik antar umat beragama Kejadian 0 0 100,00 Bag Kesra
2. Jumlah zakat yang terkumpul Miliar 11 7,2 65,45 Bag Kesra
3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
per 1000 penduduk
0,01 0,01 100,00 Bag Kesra
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran
88,48
Berdasarkan Misi 6 : “Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai” terdiri atas 1
(satu) sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang telah ditetapkan
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Majalengka tahun 2014-2018, bahwa capaian indikator kinerja
berdasarkan akumulasi indikator kinerja sasaran adalah 2 (dua) indikator kinerja
Akuntabilitas Kinerja III - 15
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
mencapai target, dan 1 (satu) indikator kinerja tidak mencapai target, dengan rata-
rata capaian kinerja untuk misi 6 sebesar 88,48 persen.
Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2016 di atas diperoleh bahwa rata-rata
kinerja sasaran strategis untuk masing-masing misi adalah sebagai berikut :
Misi Uraian Rata-rata Capaian
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
95,89
2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur
179,14
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
128,60
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
89,82
5. Mewujudkan Desa Mandiri 260,34
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
88,48
Rata-rata 140,39
2. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 dan Tahun 2015
Perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2016 dengan tahun 2015 (tahun
2016 merupakan tahun III RPJMD tahun 2014-2018) disajikan sebagai berikut :
2.1 Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan.
Misi 1 terdiri atas 10 (sepuluh) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 16
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
a. Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan
terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan
pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai
berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ penurunan
(%)
OPD Penanggung-jawab
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
poin 64,51
65,14 *) Bappeda/BPS*)
2. Rata - Rata Lama Sekolah tahun 6,85 6,,94 *) Disdik*)
3. Angka Melek Huruf (AMH)
% 11,76
11,88 *) Disdik*)
4. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
per sepuluh
ribu penduduk
0,02 0,02 0,00 Disdik
5. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan menengah
per sepuluh
ribu penduduk
0,06 0,06 0,00 Disdik
6. Prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik
% 83,00 44,46 (46,43) Disdik
7. Prosentase bangunan sekolah pendidikan menengah dalam kondisi baik
%
85,00 60,61 (28,69) Disdik
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga
kependidikan, perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ penurunan
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Presentase pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4
% 99,18 98,30 (0,88) Disdik
2. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dilatih
Orang 400,00 100,00 (75,00) Disdik
3. Rasio guru terhadap murid Poin 1:21 1:28 6,01 Disdik
c. Sasaran 3 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada
seluruh wilayah Kabupaten Majalengka perbandingan kinerja sasaran adalah
sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 17
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ penurunan
(%)
OPD Penanggun
g-jawab
1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu, per satuan 1,000 penduduk
Rasio 0,0893 0,1100 23,18 Dinkes
2. Jumlah Puskesmas PONED Unit 25 28 12,00 Dinkes
3. RasioRumah Sakit per 1.000 penduduk
Rasio 0,0026 0,0026 0,00 Dinkes
d. Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan,
perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/
penurunan
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Puskesmas terakreditasi
Unit 6 4 (33,33) Dinkes
2. Tersedianya SOP sistem rujukan
Dokumen
3 3 0,00 Dinkes
3. Cakupan pelanyanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100,00 100,00 0,00 Dinkes
e. Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan AKB, perbandingan kinerja sasaran adalah
sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ penurunan
(%)
OPD Penanggung
-jawab
1. Angka Harapan Hidup (AHH)
Tahun 68,77 69,09 0,47
Dinkes/ BPS
2. Cakupan Desa Siaga aktif % 99,42 97,96 (1,47) Dinkes
3. Cakupan tatanan rumah tangga ber PHBS
% 53,46 87,06 62,85 Dinkes
4. AKI per 100,000 KH Poin ≤93,34 ≤ 86,27 7,56 Dinkes
5. AKB per 1,000 KH Poin ≤7,65 ≤ 6,51 14,77 Dinkes
6. Balita Gizi Buruk % 0,038 0,02 (47,37) Dinkes
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
% 94,75 95,34 0,62 Dinkes
f. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan, perbandingan
kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 18
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ penurunan
(%)
OPD Penanggun
g-jawab
1. Pendidikan formal bagi tenaga medis
Orang 3 8 166,67 Dinkes
2. Pendidikan formal bagi tenaga paramedis (perawat, bidan nutrisionos, dll)
Orang 3 34 1.033,33 Dinkes
3. Rasio dokter per 1,000 penduduk
Poin 0,15 0,25 66,67 Dinkes
4. Rasio tenaga para medis per satuan penduduk
Pion 1,28 1,33 3,91 Dinkes
g. Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta
prasarana sosial dasar masyarakat, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik
% 88,80 92,15 3,77 BMCK
2. Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan
% 0,078 0,00 (100,00) BMCK
3. Jaringan irigasi dalam kondisi baik
% 66,96 72,40 8,12 PSDAPE
4. Rumah tidak layak huni % 2,49 2,21 (11,24) BMCK
5. Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik
% 62,17 68,86 10,76 BMCK
6. Rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik
% 94,52 94,52 0,00 PSDAPE
7. Jumlah desa yang dapat diakses angkutan umum
% 70,00 72 2,86 Dishubkomin
fo
h. Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
kualitas penanggulangan bencana, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Prosentase pemenuhan RTH
% 11,31 62,39 451,64 BPLH
2. Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani
Ha 527,28 227,82 (56,79) Hutbunak
3. Penanganan dan pengelolaan persampahan
% 29,19 48,77 67,08 BPLH
4. Upaya pelestarian lingkungan
% 18,50 53,93 191,51 BPLH
Akuntabilitas Kinerja III - 19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
5. Penanganan kebencanaan pra bencana
% 20 20 0,00 BPBD
6. Penanganan kebencanaan saat bencana
% 50,00 60 20,00 BPBD
7. Penanganan kebencanaan pasca bencana
% 100,00 100 0,00 BPBD
8. Tersedianya dokumen RDTR dan RTBL
% 66,67 69,23 3,84 BMCK
i. Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional yang representatif, perbandingan
kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah pasar yang direvitalisasi
Pasar 3 1 (66,67)
KUKMIndag
j. Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk
sektor pertanian, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah outlet yang dibangun
Lokasi 0 0 00,00 KUKMIndag
2.2 Misi 2 : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)
dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan
peningkatan kesejahteraan aparatur.
Misi 2 terdiri atas 3 (tiga) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,
perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. OPD dan OPP dengan nilai IKM Kriteria minimal "B"
% 100,00 100 0,00 Setda/ Bag
Orgaisasi
2. Capaian nilai SAKIP Pemda Nilai
CC CC 0,00 Inspektorat/ Bappeda/Set
da
Akuntabilitas Kinerja III - 20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
3. Pejabat struktural yang telah mengikuti diklat PIM sesuai jenjangnya
% 94,40 84 (11,02) BKD
4. Tingkat perencanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
%
100,00 100 0,00 Bappeda
5. Pemenuhan kebutuhan/data informasi
% 100,00 100 0,00 Bappeda
6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Miliar 276,79 331 19,59 DPKAD
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur
pemerintah daerah, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat
orang 640 1.047 63,59 BKD
c. Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta
kesadaran politik dan hukum, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah
sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah demo Kali 19 12 (36,84) Satpol PP
2. Angka kriminalitas Poin 325 275 (15,38) Satpol PP
3. Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada
% - - - tidak ada
pilkada
2.3 Misi 3 : Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan
masyarakat.
Misi 3 terdiri atas 2 (dua) Sasaran Startegis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait
pengembangan UMKM, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Laju pertumbuhan ekonomi
% 5,33 5,05* 0,60 Bappeda/BPS
2. Daya beli Rp 692,68 8.510,85 *) Bappeda/BPS
3. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas 500.000.000,00
Pelaku Usaha
39 37 (5,13) BPPTPM
4. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp. 500.000.000,00
Milyar Rp.
289,71 335,8 15,91 BPPTPM
5. Jumlah investor UMKM Pelaku Usaha
835 627 (24,91) BPPTPM
6. Nilai investasi UMKM Milyar Rp.
162,79 119,8 (26,41) BPPTPM
Keterangan: *) Tidak bisa dihitung kenaikan (penurunan)nya karena perbedaan metode perhitungan. * Data Sementara
b. Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha
UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, perbandingan kinerja indikator
sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah UMKM UMKM 27.437 28.260 3,00 KUKMIndag
2. Persentase usaha kecil dan usaha menengah
% 5,60 6 7,14 KUKMIndag
3. Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM Orang
1.459 (104.498
)
2.171 (106.669)
(97,92) KUKMIndag
2.4 Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan
teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Misi 4 terdiri atas 10 (sepuluh) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk
mengakses pangan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut
:
Akuntabilitas Kinerja III - 22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahu
n 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penuruna
n) (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Cadangan pangan pemerintah
Ton 0 20 2.000,00 BP4K
2. Ketersediaan pangan (LPM)
unit 20 22 10,00 BP4K
3. SLPTT kelompok 38 24 (36,84) BP4K
b. Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata unggulan, perbandingan kinerja
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah destinasi wisata Unit 0 1 100,00 Disporabudpar
2. Jumlah kunjungan wisata Orang 141.833 162.517 14,58 Disporabudpar
c. Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi unggulan daerah yang
pro-job, pro-poor, dan pro-environment, perbandingan kinerja indikator sasaran
adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kawasan industri potensi daerah
Kawasan
0 0 0 KUKMIndag
d. Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan, perbandingan
kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 0,13
(46,55) 1,04
(47,59)
2,23 BPMDPKB
2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
% 2,55
(55,38) (-4,18) (51,19)
(7,57) BPMDPKB
e. Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga
sejahtera, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kemiskinan % 12,73 13,58 6,68 Bappeda/BPS
2. Rata - rata jumlah anak per keluarga
Rasio 1,50 1,12 (25,33) BPMDPKB
Akuntabilitas Kinerja III - 23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
3. Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
% 42,24 5,75 *) Bappeda/BPS
Keterangan: *) Tidak dapat dihitung karena perbedaan cara hitung
f. Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan sosial,
perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. PMKS skala kabupaten yang ditangani
% 39,58 38,37 (3,06) Dinsosnakertrans
g. Sasaran 7 : Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga
kerja yang terlatih, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut
:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
% 4,01 3,5 114,57 Dinsosnakertrans / BPS
2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
% 35,65 33,33 (6,51) Dinsosnakertrans
3. Persentase pencari kerja terdaftar yg ditempatkan
% 14,45 32,32 123,67 Dinsosnakertrans
h. Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan
pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk
meningkatkan kesejahteraan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah
sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
% 13,27 17,69 33,31 Dinsosnakertrans
i. Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan
prestasi olah raga, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan
) (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kompetensi olah raga
kali 13 10 (23,08) Disporabudpar
2. Jumlah pemuda pelopor Orang 4 4 0,00 Disporabudpar
j. Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan
budaya, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan
) (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya
kali 2 2 0,00 Disporabudpar
2.5 Misi 5 : Mewujudkan Desa Mandiri
Misi 5 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat
Desa/Kelurahan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan)
(%)
OPD Penanggung
-jawab
1. Jumlah desa mandiri desa 0,00 31,00 3.100,00 BPMDPKB
2. Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
ribu rupiah
1.136.136
395.690 (65,17) BPMDPKB
3. Ketersediaan pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa
buah 330 330,00 100,00 Bag Tapem
4. Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan desa
% 60 100,00 66,67 Bappeda
5. Jumlah peraturan desa jenis 5 6 20,00 Bag Tapem
6. Laporan keterangan pertanggung jawaban kepala desa
desa 330 330 0,00 BPMDPKB
7. Peningkatan kapasitas Desa % 60 392 553,33 BPMDPKB
8. Profil Desa % 57,88 97,95 69,23 BPMDPKB
2.6 Misi 6 : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
Misi 6 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Tahun 2016
Kenaikan/ (penurunan
) (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Konflik antar umat beragama
Kejadian 0 0 0,00 Bag Kesra
2. Jumlah zakat yang terkumpul
Miliar 8,00 7,2 (10,00) Bag Kesra
3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
per 1000 penduduk
0,009 0,01 11,11 Bag Kesra
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2016 dengan Target Jangka
Menengah (Akhir Periode RPJMD/Tahun 2018)
Realisasi capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 dibandingkan dengan
target jangka menengah (target akhir periode tahun 2018) disajikan sebagai berikut :
3.1 Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan
Misi 1 terdiri atas 10 (sepuluh) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama
untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib
belajar 12 tahun, perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Poin 65,14
76,81 *) Bappeda/BPS*)
2. Rata - Rata Lama Sekolah Tahun 6,,94 9,47 *) Disdik*)
3. Angka Melek Huruf (AMH) % 11,88 99,80 *) Disdik*)
4. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
per sepuluh
ribu penduduk
0,02 0,02 100,00 Disdik
5. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan menengah
per sepuluh
ribu penduduk
0,06 1,08 194,44 Disdik
6. Prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik
% 44,46 86,00 51,70
Disdik
Akuntabilitas Kinerja III - 26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
7. Prosentase bangunan sekolah pendidikan menengah dalam kondisi baik
% 60,61 84,00 72,15
Disdik
Rata-rata 104,57
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga
kependidikan, perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Presentase pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4
% 98,30 100,00 98,30 Disdik
2. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dilatih
Orang 100 1.200 8,33 Disdik
3. Rasio guru terhadap murid Poin 1:28 1:25 119,05 Disdik
Rata-rata 75,23
c. Sasaran 3 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada
seluruh wilayah Kabupaten Majalengka perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu, per satuan 1,000 penduduk
Rasio 0,1100 0,0910 120,88 Dinkes
2. Jumlah Puskesmas PONED Unit 28 28 100,00 Dinkes
3. RasioRumah Sakit per 1.000 penduduk
Rasio 0,0026 0,0026 100,00 Dinkes
Rata-rata 106,96
d. Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan,
perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Puskesmas terakreditasi
Unit 4 32 12,50 Dinkes
2. Tersedianya SOP sistem rujukan
dokumen 3 3 100,00 Dinkes
Akuntabilitas Kinerja III - 27
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
3. Cakupan pelanyanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100,00 100,00 100,00 Dinkes
Rata-rata 70,83
e. Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan AKB, perbandingan kinerja sasaran adalah sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 69,09 69,04 100,07 Dinkes/ BPS
2. Cakupan Desa Siaga aktif % 97,96 80,00 122,45 Dinkes
3. Cakupan tatanan rumah tangga ber PHBS
% 87,06 70,00 124,37 Dinkes
4. AKI per 100,000 KH Poin ≤ 86,27 ≤ 129,32 133,28 Dinkes
5. AKB per 1,000 KH Poin ≤ 6,51 ≤ 8,36 122,01 Dinkes
6. Balita Gizi Buruk % 0,02 0,02 100,00 Dinkes
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
% 95,34 100,00 95,34 Dinkes
Rata-rata 113,93
f. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan, perbandingan
kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Pendidikan formal bagi tenaga medis
Orang 8 9 88,89 Dinkes
2. Pendidikan formal bagi tenaga paramedis (perawat, bidan nutrisionos, dll)
Orang 34 45 75,56 Dinkes
3. Rasio dokter per 1,000 penduduk
poin 0,25 0,11 227,27 Dinkes
4. Rasio tenaga para medis per satuan penduduk
Pion 1,33 1,33 100,00 Dinkes
Rata-rata 122,93
g. Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana
sosial dasar masyarakat, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 28
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik
% 92,15 94,61 97,40 BMCK
2. Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan
% 0,00 0,28 0,00 BMCK
3. Jaringan irigasi dalam kondisi baik
% 72,40 75,00 96,53 PSDAPE
4. Rumah tidak layak huni % 2,21 0,00 200,00 BMCK
5. Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik
% 68,86 100,00 68,86 BMCK
6. Rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik
% 94,52 94,52
100,00 PSDAPE
7. Jumlah desa yang dapat diakses angkutan umum
% 72 90,00 80,00 Dishubkominfo
Rata-rata 91,83
h. Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas
penanggulangan bencana, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Prosentase pemenuhan RTH % 62,39 100,00 62,39 BPLH
2. Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani
Ha 227,82 7.058,05 3,23 Hutbunak
3. Penanganan dan pengelolaan persampahan
% 48,77 50,00 97,54 BPLH
4. Upaya pelestarian lingkungan
% 53,93 100,00 53,93 BPLH
5. Penanganan kebencanaan pra bencana
% 20 20,00 100,00 BPBD
6. Penanganan kebencanaan saat bencana
% 60 65,00 92,31 BPBD
7. Penanganan kebencanaan pasca bencana
% 100 100,00 100,00 BPBD
8. Tersedianya dokumen RDTR dan RTBL
% 69,23 100,00 69,23 BMCK
Rata-rata 72,33
i. Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional yang representatif, perbandingan kinerja
indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah pasar yang direvitalisasi
Pasar 1 5 20,00 KUKMIndag
Rata-rata 20,00
j. Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor
pertanian, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah outlet yang dibangun Lokasi 0 20 0,00 KUKMIndag
Rata-rata 0,00
3.2 Misi 2 : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan aparatur
Misi 2 terdiri atas 3 (tiga) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,
perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. OPD dan OPP dengan nilai IKM Kriteria minimal "B"
% 100 100,00 100,00 Setda/ Bag Orgaisasi
2. Capaian nilai SAKIP Pemda Nilai CC B 66,67 Inspektorat/ Bappeda/Setda
3. Pejabat struktural yang telah mengikuti diklat PIM sesuai jenjangnya
% 84 74,00 113,51 BKD
4. Tingkat perencanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
% 100 100,00 100,00 Bappeda
5. Pemenuhan kebutuhan/data informasi
% 100 100,00 100,00 Bappeda
6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Miliar 331 924,00 35,82 DPKAD
Rata-rata 86,00
b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pemerintah
daerah, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja III - 30
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat
orang 1.047 3.221 32,51 BKD
Rata-rata 32,51
c. Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta
kesadaran politik dan hukum, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah demo Kali 12 12 100,00 Satpol PP
2. Angka kriminalitas poin 275 218 73,85 Satpol PP
3. Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada
% - 80,00 - tidak ada pilkada
Rata-rata 57,95
3.3 Misi 3 : Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
Misi 3 terdiri atas 2 (dua) Sasaran Startegis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait
pengembangan UMKM, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah berikut:
No.
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Laju pertumbuhan ekonomi %
5,05 6,50 77,69
Bappeda/BPS
2. Daya beli Rp 8.510,85 667,65 *) Bappeda/BPS
3. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas 500.000.000,00
Pelaku Usaha
233 165 141,21 BPPTPM
4. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp. 500.000.000,00
Milyar Rp. 335,8 768,34 43,70 BPPTPM
5. Jumlah investor UMKM Pelaku Usaha
627 4.168 15,04 BPPTPM
6. Nilai investasi UMKM Milyar Rp. 119,8 1.871 6,40 BPPTPM
Rata-rata 56,81
Akuntabilitas Kinerja III - 31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
b. Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha UMKM,
penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, perbandingan kinerja indikator sasaran
adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah UMKM UMKM 28.260 34.040 83,02 KUKMIndag
2. Persentase usaha kecil dan usaha menengah
% 6 10,00 60,00 KUKMIndag
3. Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM
Orang 106.669 (2.171)
106.132 100,51 KUKMIndag
Rata-rata 81,18
3.4 Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan
teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Misi 4 terdiri atas 11 (sebelas) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses
pangan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Cadangan pangan pemerintah
Ton 20 60 60 BP4K
2. Ketersediaan pangan (LPM) unit 22 180 180 BP4K
3. SLPTT kelompok 24 52 52 BP4K
Rata-rata 30,57
b. Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata unggulan, perbandingan kinerja indikator
sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah destinasi wisata Unit 1 8 12,50 Disporabudpar
2. Jumlah kunjungan wisata Orang 162.517 940.918 17,27 Disporabudpar
Rata-rata 14,89
c. Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-
job, pro-poor, dan pro-environment, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah
sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kawasan industri potensi daerah
kawasan 0 8 0.00 KUKMIndag
Rata-rata 0.00
d. Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan, perbandingan kinerja
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
% 1,04 (47,59)
49,69 95,77 BPMDPKB
2. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
% -4,18 (51,19)
63,33 80,83 BPMDPKB
Rata-rata 88,30
e. Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga
sejahtera, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Kemiskinan % 13,58** 5,00 (71,60) Bappeda/BPS
2. Rata - rata jumlah anak per keluarga
Rasio 1,12 1,12 100,00 BPMDPKB
3. Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera
% 5,75 24,08 *) Bappeda/BPS
Rata-rata 14,20
Keterangan: *) Tidak dapat dihitung karena perubahan metode perhitungannya
** Data sangat sementara
f. Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan sosial,
perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. PMKS skala kabupaten yang ditangani
% 38,37 48,00 79,94 Dinsosnakertrans
Rata-rata 79,94
g. Sasaran 7 : Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja
yang terlatih, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 33
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
% 3,5 2,25 44,44 Dinsosnakertrans/ BPS
2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
% 33,33 80 41,66 Dinsosnakertrans
3. Persentase pencari kerja terdaftar yang ditempatkan
Orang 32,32 37,00 87,35 Dinsosnakertrans
Rata-rata 57,82
h. Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja,
menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan
kesejahteraan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
% 17,69 17,70 100,06 Dinsosnakertrans
Rata-rata 100,06
i. Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi
olah raga, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah kompetensi olah raga
Kali 10 38 26,32 Disporabudpar
2. Jumlah pemuda pelopor Orang 4 24 16,67 Disporabudpar
Rata-rata 21,49
j. Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya,
perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali 2 10 20,00 Disporabudpar
Rata-rata 20,00
3.5 Misi 5 : Mewujudkan Desa Mandiri
Misi 5 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
a. Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat
Desa/Kelurahan, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Jumlah desa mandiri desa 31,00 26 119,23 BPMDPKB
2. Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat
ribu rupiah
395.690 760.568 52,03 BPMDPKB
3. Ketersediaan pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa
buah 330,00 340 97,06 Bag Tapem
4. Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan desa
% 100,00 75,00 133,33 BPMDPKB
5. Jumlah peraturan desa jenis 6 8 75,00 BPMDPKB
6. Laporan keterangan pertanggung jawaban kepala desa
desa 330 340 97,06 BPMDPKB
7. Peningkatan kapasitas desa % 392 75,00 522,67 BPMDPKB
8. Profil Desa % 97,95 100,00 97,95 BPMDPKB
Rata-rata 149,29
3.6 Misi 6 : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
Misi 6 terdiri atas 1 (satu) Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut :
b. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat
beragama, perbandingan kinerja indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
Tahun 2018
Capaian (%)
OPD Penanggung-
jawab
1. Konflik antar umat beragama Kejadian 0 0 100,00 Bag Kesra
2. Jumlah zakat yang terkumpul Miliar 7,2 16 45,00 Bag Kesra
3. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
per 1000 penduduk
0,010 0,012 83,33 Bag Kesra
Rata-rata 76,11
Dari hasil perbandingan capaian kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target akhir
periode RPJMD tahun 2018 di atas diperoleh bahwa rata-rata kinerja sasaran strategis
untuk masing-masing misi adalah sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Uraian Rata-rata Capaian
(%)
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
77,86
2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur
58,82
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
73,05
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
45,25
5. Mewujudkan Desa Mandiri 149,29
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
76,11
Rata-rata (%) 80,06
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja
dirinci berdasarkan misi, sasaran startegis, indikator kinerja, ketercapaian dan prosentase
capaian kinerja diuraikan sebagai berikut :
4.1. Misi : 1 Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
Tidak ada target
1. Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana
7 2 2 3 - 105,04
Akuntabilitas Kinerja III - 36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
Tidak ada target
pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun
2. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan
3 1 2 - - 92,19
3. Sasaran 3 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka
3 3 - - - 107,36
4. Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan
3 2 1 - - 88,89
5. Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan AKB
7 6 1 - - 128,97
6. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan
4 4 - - - 137,81
7. Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat
7 4 3 - - 106,17
8. Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana
8 5 3 - - 92,48
9. Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional yang representative
1 1 - - - 100,00
10 Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor pertanian
1 - 1 - - 0,00
Jumlah 44 28 13 3 - 95,89
Sesuai tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan
mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, dari 7 (tujuh) indikator
kinerja, 2 (dua) indikator kinerja mencapai target dan 2 (dua) tidak mencapai target, serta
3 (tiga) indikator tidak bisa dikur capaiannya karena adanya metode baru untuk
perhitungan IPM. Ketiga indikator yang tidak bisa dihitung capaiannya yaitu :
Akuntabilitas Kinerja III - 37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), target 74,70 poin (masih menggunakan
metode lama), realiasasi 65,14 poin (menggunakan metode baru), sehingga
capaiannya tidak bisa dihitung. Dalam perhitungan IPM metode baru untuk indeks
pendidikan variabelnya adalah : Rata-rata Lama Sekolah (RLS) atau Mean Years of
Schooling (MYS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) atau Exspected Years of Schooling
(EYS).
2. Rata - Rata Lama Sekolah, target 8,55 tahun (penentuan target masih menggunakan
metode lama), realisasi 6,,94 tahun (menggunakan metode baru), sehingga
capaiannya tidak bisa dihitung.
3. Angka Melek Huruf (AMH), target 99,30, indikator ini tidak dihitung diganti oleh
harapan lama sekolah/EYS yang capainnya tahun 2016 sebesar 11,88 persen.
Dalam rangka meningkatkan IPM terutama indeks pendidikan masih memerlukan
kerja keras karena untuk merubah pola pikir masyarakat yang masih menempatkan
pendidikan pada urutan yang paling belakang dari ketiga indeks variabel IPM, daya beli,
kesehatan dan pendidikan dan diperlukan program pendamping BOS ataupun KIP
khususnya bagi anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan
ekonomi serta lebih menajamkan program BOS dan KIP sehingga benar-benar bisa
meningkatkan angka pastisipasi sekolah pada anak usia sekolah.
memperhatikan tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 2 : Meningkatnya
kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan dari 3 (tiga) indikator
kinerja, hanya 1 (satu) indikator yang sudah mencapai target dan 2 (dua) indikakor tidak
mencapai target, yaitu Presentase pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4 (98,30%), dan
Rasio guru terhadap murid (78,26%). Rata-rata capaian kinerja sasaran mencapai angka
92,19%.
berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 3 : Meningkatnya akses
dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka,
dari 3 (tiga) indikator kinerja, selurunya telah telah mencapai target. Rata-rata capaian
kinerja sasaran mencapai angka 107,36%.
Akuntabilitas Kinerja III - 38
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan
kesehatan tingkat dasar dan rujukan dari 3 (tiga) indikator kinerja, diantaranya 2 (dua)
indikator yang sudah mencapai target dan 1 (satu) indikakor tidak mencapai target, yaitu
Jumlah Puskesmas terakreditasi (66,67%).
menurut tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan
AKB, dari 7 (tujuh) indikator kinerja, 6 (enam) indikator sudah mencapai target, sedangkan
1 (satu) indikator kinerja belum mencapai target, yaitu Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (97,33%), indikator tersebut perlu tahun 2015 juga belum mencapai
target, oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabuoaten Majalengka harus mampu
meningkatkan sasaran kegiatan terhadap anak-anak yang akan diberikan imunisasi, oleh
karena itu koordinasi wajib melibatkan berbagai stakeholder.
Sesuai tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan
kuantitas SDM Kesehatan dari 4 (empat) indikator kinerja, seluruh indikator telah
mencapai target dengan rata-rata angka capaian kinerja 137,81%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan
pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat dari 7 (tujuh)
indikator kinerja, 4 (empat) indikator mencapai target, 3 (tiga) indikator kinerja belum
mencapai target, yakni indikator kinerja penambahan infrastruktur jalan dan jembatan,
rumah yang mempunyai akses sanitasi baik, dan indikator jumlah desa yang dapat diakses
angkutan umum. Rata-rata capaian kinerja sasaran ini mencapai 106,17%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung
dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana dari 8 (delapan)
indikator kinerja, 5 (lima) indikator mencapai target, dan 3 (tiga) indikator kinerja belum
mencapai target. Indikator yang belum memenuhi target yaitu :
1. Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani, target 600,00 Ha, realisasi 227,82 Ha, capaian
37,97%, hal ini karena ada beberapa kegiatan rehabilitasi lahan kritis yang tidak bisa
dilaksanakan.
2. Upaya pelestarian lingkungan, target 59,63%, realisasi 53,93%. Hal ini karena ada
kegiatan Pembuatan IPAL dan IPLT belum bisa dilaksanakan serta keterbatasan
Akuntabilitas Kinerja III - 39
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
sumberdaya baik SDM maupun fiskal sehingga upaya pelestarian lingkungan hidup
belum optimal. Ke depan akan diprioritaskan upaya pelestarian lingkungan terhadap
kegiatan usaha yang memiliki dampak lingkungan yang merusak (degradasi terhadap
lingkungan sangat besar) serta diperlukan adanya instrumen ekonomi dalam rangka
melindungi kelestarian lingkungan hidup sesuai dengan UU Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga berkomitmen untuk
melakukan konsep pembangunan berkelanjutan.
3. Tersedianya dokumen RDTR dan RTB, target 88,89%, realisasi 69,23%. Hal ini karena
proses penyusunan perda RDTR masih belum tuntas sehingga untuk RTBLnya juga akan
terhambat karena harus menunggu perda RDTR. Kedepan diperlukan komitmen yang
sungguh-sungguh sehingga percepatan proses penyusunan perda RDTR bisa cepat
dituntaskan.
Adapun untuk rata-rata indikator sasaran 8 ini mecapai 92,48%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional
yang representative dari 1 (satu) indikator kinerja, 1 (satu) indikator mencapai target,
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-
sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor pertanian dari 1 (satu) indikator kinerja,
dan indikator kinerja tersebut belum mencapai target.
1.2. Misi : 2 Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan aparatur
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
1. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah
6 5 1 - - 100,44
2. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber
1 1 - - - 380,73
Akuntabilitas Kinerja III - 40
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
daya aparatur pemerintah daerah
3. Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hokum
3 - 2 - 1 56,25
Jumlah 10 6 3 - 1 179,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk misi kedua sasaran 1 :
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah dari 6 (enam) indikator
kinerja, hanya 5 (lima) indikator kinerja yang mencapai target, dan 1 (satu) indikator kinerja
tidak mencapai target, yaitu indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan target 385
Milyar, realisasi hanya sebesar 331 milyar. Sedangkan rata-rata capaian kinerja sasaran ini
sebesar 104,446%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan
kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah, dari 1 (satu) indikator kinerja, 1
(satu) indikator mencapai target, dengan capaian 380,73%. Hal ini karena komitmen
Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk selalu meningkatkan kapasitas aparaturnya
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas
keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum, 3 (tiga)
indikator kinerja, dengan rincian 2 (dua) indikator belum mencapai target, dan 1 (satu)
indikator kinerja tidak ada target pada tahun 2016. Kedua indikator yang belum memenuhi
target disebabkan :
1. Meskipun realisasi jumlah demo 12 kali, tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 43 kali dan tahun 2015 sebanyak 19 kali, memperlihatkan adanya tren yang
menurun setiap tahunnya, sehingga capaian tersebut sudah ada pengurangan yang
signifikan, ke depan akan semakin ditekan dan diarahkan untuk tidak anarkis dan
Akuntabilitas Kinerja III - 41
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dilakukan upaya-upaya yang lebih persuasif sedapat mungkin diselesaikan dengan
musyawarah dan dialog tanpa melakukan demo.
2. Angka kriminalitas belum mencapai target dengan jumlah kejadian 275 kali, angka
kriminalitas selama tiga tahun terakhir yakni mulai dari tahun 2014 sebesar 314 kali,
tahun 2015 sebanyak 325 kali, dan di tahun 2016 mengalami penurunan walaupun
targetnya sebesar 200 kali. permasalahan ini memerlukan penanganan yang lebih
komprehensif karena merupakan kewenangan aparat kepolisian Resort Majalengka,
sehingga diperlukan koordinasi yang lebih intensip antar Muspika dan Satuan Polisi
Pamong Praja pro aktif dalam menciptakan kondisi ketertiban dan ketentraman
masyarakat sehingga bisa menekan angka kriminalitas. Sedangkan indikator yang tidak
ada targetnya yaitu Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada, karena pada tahun
2016 tidak ada pilkada.
4.3. Misi : 3 Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
1. Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait pengembangan UMKM
6 3 2 1 - 112,53
2. Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM
3 1 2 - - 144,67
Jumlah 9 4 4 1 0 128,60
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 1 : Meningkatnya investasi
PMA/PMDN dan investasi lokal terkait pengembangan UMKM, dari 6 (enam) indikator
kinerja, 4 (empat) indikator mencapai target, 1 (indikator) indikator kinerja belum
mencapai target, serta 1 (satu) indikator kinerja tidak bisa dihitung capaiannya karena
Akuntabilitas Kinerja III - 42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
perbedaan metode perhitungan. Indikator yang belum memenuhi target yaitu laju
pertumbuhan ekonomi (LPE) target 5,80% realisasi 5,05% (data semetara) dan Nilai
investasi UMKM target Rp300 Milyar dengan realisasi hanya Rp119,8 Milyar. Sedangkan
Indikator yang tidak bisa dihitung capaian kinerjanya yaitu : Daya beli target Rp. (ribu)
657,47, realisasi Rp. (ribu) 8510,85 karena perbedaan metode perhitungan. Adapun rata-
rata capaian sasaran kinerja ini secara agregat sebesar 112,53%.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan
output sektor UMKM, skala usaha UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM,
dari 3 (tiga) indikator kinerja, 1 (satu) indikator mencapai target, 2 (dua) indikator kinerja
belum mencapai target. Ke 2 (dua) indikator yang belum memenuhi target yaitu :
1. Jumlah UMKM target 30.296 UMKM, realisasi 28.260 UMKM, capaian 93,28%.
2. Persentase usaha kecil dan usaha menengah target 8,00%, realisasi 60%, capaian
75,00%.
Meskipun jumlah tenaga kerja di sektor UMKM tahun 2016 di Kabupaten
Majalengka meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2015 tetapi kontribusinya
belum mencapai target kinerja, sementara untuk bantuan penguatan modal memerlukan
syarat harus berbadan hukum, sehingga ke depan perlu dilakukan bimbingan yang lebih
komprehensif untuk legalisasi UMKM atau kelompok usaha.
1.3. Misi : 4 Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber
daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan
mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
1. Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan
3 3 - - - 175,00
2. Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata unggulan
2 2 - - - 100,16
3. Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi
1 - 1 - - 0
Akuntabilitas Kinerja III - 43
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target unggulan daerah yang pro-job, pro poor, dan pro-environment
4. Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan
2 1 1 - - 104,00
5. Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera
3 1 1 1 - 76,28
6. Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan social
1 - 1 - - 91,36
7. Sasaran 7 : Menigkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja yang terlatih
3 2 1 - - 145,86
8. Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan
1 1 - - - 128,61
9. Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga
2 2 - - - 112,50
10. Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya
1 1 - - - 100,00
Jumlah 19 13 5 1 0 89,82
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan
dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan, dari 3 (tiga) indikator kinerja,
seluruhnya dapat mencapai target. Capain indikator kinerja tersebut di atas disebabkan :
Komitmen Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk mendukung program kedaulatan
pangan dari pemerintah Pusat, sehingga Program Ketahanan Pangan menjadi prioritas dari
Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata
unggulan, dari 2 (dua) indikator kinerja, seluruh indikator telah mencapai mencapai target,
hal ini disebabkan karena secara kewilayahan Kabupaten Majalengka didukung oleh sarana
Akuntabilitas Kinerja III - 44
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
konektivitas antar wilayah diantarnya dengan telah dioperasionalkannya tol cipali
mendongkrak kunjungan wisata ke Kabupaten Majalengka, dan Pemerintah Kabupaten
Majalengka menjadikan pariwisata adalah satu prioritas pembangunan melalui dibukanya
destinasi wisata.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan
sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment dari 1
(satu) indikator kinerja, untuk tahun 2016 tidak ada target. Kedepannya sektor ekonomi
unggulan harus mampu diciptakan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka sehingga akan
berdampak pada daya saing daerah dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender
dalam pembangunan dari 2 (dua) indikator kinerja, 1 (satu) indikator telah mencapai target
dan 1 (satu) indikator tdak mencapai taget. Hal ini menandakan bahwa peran perempuan
dalam pembangunan dipengaruhi oleh berbagi faktor seperti ketersediaan lapangan
pekerjaan di sektor swasta. Apabila itu terjadi, secara otomatis berdampak pada semakin
membaiknya kesetaraan gender di Kabupaten Majalengka.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera, terdir atas 3 (tiga) indikator kinerja yang
yang ada, 1 (satu) indikator telah mencapai target, 1 (satu) indikator belum mencapai
target yakni kemiskinan dengan target 9% sedangkan realisasi hanya 13,58% (data sangat
sementara) dengan capaian kinerja sebesar 49,11%, kemudian 1 (satu) indikator tidak bisa
dihitung yakni indikator keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera karena terjadi
perubahan metode perhitungannya.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan
permasalahan kesejahteraan sosial, dengan Indikator PMKS skala kabupaten yang
ditangani target 3 % atau secara agregat peningkatnya dari kondisi awal pada tahun 2013
harus mencapai target di tahun 2016 sebanyak 42 %,, sedangkan realisasinya hanya
mencapai 38,37%. Oleh karena itu untuk mencapai target sasaran indikator tersebut
sebaiknya perlu penataan data yang berkualitas by name dan by addres PMKS sehingga
ketika intervensi program akan semakin jelas dan terarah. Saat ini banyak program yang
Akuntabilitas Kinerja III - 45
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
bersifat penanggulangan kemiskinan namun pengelolaan dan updating dari data yang telah
ada belum dilakukan pengendalian secara maksimal.
Dari tabel di atas ternyata Sasaran 7 : Meningkatnya ketersediaan lapangan
pekerjaan dan kualitas tenaga kerja yang terlatih, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja,
dari ketiganya, hanya 2 (dua) indikator yang telah mencapai target dan 1 (satu) indikator
yang belum mencapai target yakni indikator persentase pencari kerja terdaftar yang
ditempatkan, dari target sebesar 33%, terealisasi sebesar 32,32% atau capaian kinerja
sebesar 97,94%. Bagi indikator yang telah tercapai, diindikasi karena adanya industri
garmen/tekstil relokasi dari kota lain di Jawa Barat khususnya Bandung yang merupakan
industri padat tenaga kerja, kemudian secara rutin adanya kegiatan Job Fair sehingga
memudahkan para pencari kerja untuk memasuki dunia kerja.
Dari tabel di atas untuk Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi
perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk
meningkatkan kesejahteraan, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja telah mencapai target.
Capaian indikator tersebut karena adanya Program Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kerjasama Tripartit
Kabupaten.
Dari tabel di atas untuk Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi
kemasyarakatan dan prestasi olah raga, Meningkatnya peran pemuda, organisasi
kemasyarakatan dan prestasi olah raga, terdiri atas 2 (dua) indikator seluruh indikator
mencapai target. Capaian indikator di atas karena Program Pengembangan Keserasian dan
Kebijakan Pemuda khususnya kegiatan Seleksi dan Pembinaan Pemuda Pelopor, serta
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga khususnya kegiatan Penyelenggaraan
kompetisi olah raga. Adapun rata-rata capaian sasran ini sebesar 112,50%.
Dari tabel di atas ternyata Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam
pembangunan seni dan budaya, terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Penyelenggaraan festival seni dan budaya target 2 kali, realisasi 2 kali, capaian 100,00% dan
mencapai target. Pemerintah Kabupaten Majalengka selain melaksankan festifal lokal juga
Akuntabilitas Kinerja III - 46
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
senantiasa mengirimkan delegasi seni untuk mengikuti festival di tingkat provinsi dan
nasional.
4.5. Misi : 5 Mewujudkan Desa Mandiri
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
15. Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan
8 7 1 - - 260,34
Jumlah 8 7 1 - - 260,34
Dari tabel di atas ternyata Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan
pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan, terdiri atas 8 (dua) indikator kinerja 7 (tujuh)
indikator mencapai target, 1 (satu) indikator kinerja belum mencapai target. Indikator yang
belum memenuhi target yaitu Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat, target Rp720.886 Milyar, realisasi Rp395.690 Milyar. Khusus untuk capain desa
mandiri sebanyak 31 desa didukung oleh Keputusan Bupati Majalengka nomor 50/KEP.134-
BAPPEDA/2016 tahun 2016 tentang Penetapan Desa-Desa Sebagai Percontohan Desa
Mandiri Kabupaten Majalengka
4.6. Misi : 6 Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian Rata-rata
Capaian Tercapai tidak
tercapai
tidak bisa
dihitung
tidak ada
target
1. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama
3 2 1 - - 88,48
Jumlah 3 2 1 - - 88,48
Dari tabel di atas ternyata Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
dan kerukunan antar umat beragama, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja, terdapat 2
Akuntabilitas Kinerja III - 47
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
indikator yang mencapai target. 1 (satu) indikator tidak mencapai target yaitu Jumlah zakat
yang terkumpul dengan target Rp11 Milyar dan realisasi 7,2 Milyar.
5. Analisis Atas Efisiensi Pengunaan Sumber Daya
Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya merupakan analisis terhadap
sumber daya keuangan, dalam hal ini belanja langsung belum seluruh sumber daya yang
digunakan selama tahun 2016. Efisiensi merupakan perbandingan antara rata-rata realisasi
fisik seluruh program/kegiatan dengan realisasi keuangan yang digunakan untuk
membiayai seluruh program/kegiatan. Penggunaan sumber daya dikatakan efisien jika hasil
pembagaian realisasi fisik dengan realisasi keuangan lebih besar dari 1, sebaliknya tidak
efisien apabila hasil pembagiannya lebih kecil dari 1 atau sama dengan 1. Realisasi belanja
langsung pada tahun 2016 sebesar Rp1.095.164.125.608,00 (realisasi keuangan 85,61%,
realisasi fisik 97,07%) dibandingkan dengan realisasi belanja langsung pada tahun 2015
sebesar Rp1.130.378.212.859,00 (realisasi keuangan 89,71%, realisasi fisik 97,18%) maka
realisasi belanja langsung pada tahun 2016 lebih rendah, dan efisiensi untuk tahun 2015
sebesar 1,083 sedangkan efisiennya untuk tahun 2016 sebesar 1,133, ini menandakan
tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015 pada sisi efisiensi anggaran. Hal itu disebabkan
karena ada efisiensi belanja pada rekening perjalanan dinas, rekening honorarium
kepanitiaan dan rekening makan minum. Secara rinci perhitungan efisiensi penggunaan
sumber daya adalah sebagai berikut:
No. Tahun Belanja Langsung Rata-rata
Realisasi Fisik (%)
Efisiensi Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 2 3 4 5=4/3*100 6 7=6/5 7
1 2015 1.259.980.806.282,02 1.130.378.212.859,00 89,71 97,18 1,083 Efisien
2 2016 1.279.149.910.085,51 1.095.164.125.608,00
85,62 97,07 1,133 Efisien
6. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Penyataan Kinerja
Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian
Penyataan Kinerja menjelaskan hubungan antara capaian sasaran strategis untuk masing-
Akuntabilitas Kinerja III - 48
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
masing misi dengan program/kegiatan yang mendukung pencapaian indikator sasaran
strategis dimaksud, diuraikan sebagai berikut :
6.1. Misi : 1 Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
1. Sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun
105,04
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
10.339.147.230,00 92,39 100,00
Program Pendidikan Menengah 10.296.587.973,00 95,46 100,00
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
4.581.638.109,00 76,57 100,00
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
438.962.138,00 90,76 100,00
Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan
92,19
Program Pendidikan Non Formal 1.415.522.750,00
98,17 100,00
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.165.514.395,00 86,28 100,00
Program Pendidikan Anak Usia Dini
441.405.000,00
71,66 100,00
Sasaran 3 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka
107,35
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
8.264.036.866,00 62,25 100,00
Program Kesehatan Dasar yang Berkelanjutan dan Berkualitas
856.476.450,00 61,44 100,00
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (RSUD Cideres)
5.321.835.736,00 92,94 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 49
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru - paru / RS mata (RSUD Majalengka)
18.288.229.581,00 77,03 100,00
Program Pembinaan Lingkungan Sosial RSUD Majalengka)
10.657.527.500,00 99,60 100,00
Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan
88,89 Program standarisasi pelayanan kesehatan
226.071.000,00 98,41 100,00
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
5.917.459.724,00 63,47 100,00
Program Pelayanan Kesehatan Dasar
50.935.797.285,00 74,33 100,00
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
4.719.524.345,00 69,13 100,00
Program Peningkatan PONED dan PONEK
345.545.000,00 94,82 100,00
Program Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan
412.435.196,00 89,83 100,00
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
192.683.900,00 3,26 75,00
Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan AKB
128,97
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.002.229.000,00 93,10 100,00
Program Peningkatan Lingkungan Sehat
237.213.605,00 99,84 100,00
Program Peningkatan Hygiene dan Sanitasi Masyarakat (Prohisan)
482.960.500,00 99,88 100,00
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
282.955.000,00 95,04 100,00
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak balita
36.890.000,00 98,01 100,00
Program Keluarga Berencana 4.033.994.660,00 99,72 100,00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
201.646.300,00 73,90 100,00
Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
1.096.112.793,00 86,76 100,00
Sasaran : 6 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan
137,81
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur^)
3.136.036.750,00 70,49 94,44
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur^)
5.038.606.036,00 90,96 100,00
Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat
106,17
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi; Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
219.637.304.821,00 98,81 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 50
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
53.466.200,00 72,74 100,00
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
904.673.950,00 96,15 100,00
Program Pengembangan; Pengelolaan; dan Konservasi Sungai; Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
5.999.485.700,00 99,82 100,00
Program Pengembangan Perumahan
167.072.500,00 73,84 100,00
Program Peningkatan Kesiapan dan Pencagahan Bahaya Kebakaran
739.244.650,00 99,44 100,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
835.800.000,00 99,50 99,64
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
37.713.321.100,00 95,77 98,92
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
18.562.500,00 91,67 100,00
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dan Air Tanah
119.045.000,00 97,41 100,00
Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana
92,48
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2.715.695.725,00 78,30 100,00
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
503.762.500,00 33,53 100,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2.288.901.700,00 66,04 100,00
Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana
286.669.100,00 94,37 100,00
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam
318.190.060,00 85,73 100,00
Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
366.561.333,00 97,70 100,00
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
253.261.100,00 81,69 100,00
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
3.015.429.500,00 89,38 100,00
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
1.025.730.600,00 93,33 100,00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
7.465.159.736,00 98,05 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 51
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
1.426.280.540,00 91,49 100,00
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
155.855.750,00 90,02 100,00
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Masa
860.604.000,00 72,56 100,00
Program Perencanaan Tata Ruang
889.256.500,00 69,83 66,67
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
202.639.500,00 65,83 50,00
Program Perencanaan Bangunan Gedung
1.060.770.000,00 85,85 100,00
Program Pengendalian Bangunan Gedung
70.054.000,00 92,45 100,00
Program Penataan dan Pengawasan Pelaksanaan Jasa kontruksi
35.212.500,00 99,23 100,00
Program Pembangunan Bangunan Gedung
2.718.533.623,00 96,82 100,00
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Bangunan Gedung
6.527.287.848,00 97,73 98,45
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
2.514.536.410,00 4,58 100,00
Sasaran 9 : Terwujudnya pasar tradisional yang representatif
100,00
Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri
2.059.937.428,00 87,09 100,00
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
147.929.700,00 84,46 100,00
Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor pertanian
0,00 - - -
Keterangan : ^) Dilaksanakan di BKD Kab. Majalengka
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 1 Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian
dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan, yang terdiri atas 10 sasaran
strategis 6 sasaran berhasil mencapai target, 4 sasaran belum berhasil mencapai target.
Keempat sasaran yang belum mencapai target adalah Sasaran 2: Meningkatnya kualitas
Akuntabilitas Kinerja III - 52
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan, sasaran 4: Meningkatnya mutu
layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan, Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan
daya tampung lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana, dan Sasaran 10 :
Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor pertanian. Untuk
sasaran 2, 4 dan 8 tedapat program dengan realisasi fisik rata-rata 100%, terkecuali sasaran
10 tidak tercapai karena tidak ada program yang dilaksanakan untuk sasaran tersebut.
6.2. Misi : 2 Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
2. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah
100,44
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
719.447.900,00 76,54 100,00
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1.626.915.500,00 78,54 100,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.038.606.036,00 90,96 100,00
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
3.658.951.770,00 91,09 100,00
Program Penggalian dan Pengembangan Potensi Pendapatan Daerah
3.372.970.700,00 94,88 100,00
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Barang Daerah
1.002.088.780,00 74,95 100,00
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
192.823.100,00 98,00 100,00
Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
24.104.609.989,00 72,72 75,00
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
159.457.500,00 99,75 100,00
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
111.675.500,00 98,68 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 53
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi
Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program perencanaan pembangunan daerah
2.359.112.875,00 92,64 100,00
Program perencanaan pembangunan ekonomi
833.936.000,00 96,69 100,00
Program perencanaan sosial dan budaya 1.359.175.610,00 82,88 100,00
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
362.585.800,00 96,69 100,00
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
103.970.800,00 99,97 100,00
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
53.035.000,00 88,32 100,00
Program Pengembangan Data/informasi/statistik Daerah
297.543.400,00 99,18 100,00
Program Penataan Administrasi Kependudukan
724.125.685,00 62,27 99,69
Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah
380,73
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
3.136.036.750,00 70,49 94,44
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.038.606.036,00 90,96 100,00
Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum
56,25
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
640.535.100,00 90,50 92,00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
4.009.764.500,00 85,65 100,00
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1.657.285.600,00 98,13 100,00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 2 Membangun tatakelola
pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan
kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur, yang terdiri atas 3
Akuntabilitas Kinerja III - 54
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
sasaran strategis 2 sasaran berhasil mencapai target, 1 sasaran belum berhasil mencapai
target. Sasaran yang belum mencapai target adalah Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas
keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum, dengan capaian
(56,25)%. Meskipun program yang mendukung sasaran tersebut rata-rata realisasi fisik
100,00% , tetapi semua indikator tidak tercapai karena dalam perencanaan program belum
mengarah kepada pencegahan jumlah demo dan angka kriminalitas.
6.3. Misi : 3 Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
Misi Sasaran Rata-rata
Capaian Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
3. Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait pengembangan UMKM
112,53
Program Pengembangan Investasi 61.015.000,00 90,95 100,00
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
73.201.000,00 88,43 100,00
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
235.474.500,00 84,12 100,00
Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM
144,67
Program Pengembangan Koperasi dan UKM
198.244.000,00 77,13 100,00
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
103.622.500,00 69,79 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Sasaran Rata-rata
Capaian Didukung Program
Realisasi
Anggaran (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
834.130.000,00 69,92 100,00
Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah
1.739.534.990,00 96,43 100,00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 3 Membangun iklim investasi
yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk
mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat, yang terdiri atas 2 sasaran strategis
seluruhnya berhasil mencapai target. Ketercapaian kedua sasaran dikarenakan antara lain
telah beroperasinya Tol Cipali dan pembangunan BIJB dan Kertajati Aero City. Meskipun
pada tataran sasaran tercapai tetapi ada kendala pada tataran program terutama Program
Pengembangan Investasi yang realisasinya rendah disebabkan belum optimalnya promosi
investasi karena belum didukung regulasi percepatan penanaman modal dan masih belum
adanya legalitas dari RDTR yang telah disusun. Kedepan perlu dilakukan percepatan
pengesahan regulasi percepatan penanaman modal dan Perda RDTR pada seluruh kawasan
strategis.
6.4. Misi : 4 Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran Keuanga
n (%) Fisik (%)
4 Sasaran 1 : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan
175
10.301.316.500,00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
48.745.000,00 97,78 100,00
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
722.893.000,00 94,80 96,07
Akuntabilitas Kinerja III - 56
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran Keuanga
n (%) Fisik (%)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
231.163.400,00 98,03 100,00
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
109.162.550,00 94,33 100,00
Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
2.284.829.600,00 95,18 100,00
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
443.561.700,00 99,58 100,00
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
73.920.400,00 98,73 52,00
Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian/Perkebunan
5.321.697.000,00 79,66 80,54
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
40.690.000,00 29,01 100,00
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
102.758.800,00 53,47 55,36
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
318.216.000,00 60,39 78,64
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
315.938.000,00 77,37 100,00
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
89.559.500,00 7,51 100,00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
198.181.550,00 96,64 100,00
Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata unggulan
100,16
1.534.324.850,00
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
908.260.000,00 98,99 100,00
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
530.259.850,00 93,62 100,00
Program Pengembangan Kemitraan
95.805.000,00 99,28 100,00
Sasaran 3 : Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi unggulan daerah
0 tidak ada program - -
Akuntabilitas Kinerja III - 57
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran Keuanga
n (%) Fisik (%)
yang pro-job, pro poor, dan pro-environment
Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan
105,8
1.960.781.946,00
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
200.177.400,00 99,95 100,00
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusatamaan Gender dan Anak
294.650.120,00 99,88 100,00
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
760.328.685,00 99,58 100,00
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
705.625.741,00 99,25 100,00
Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera
76,28
7.471.562.860,00
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR
3.437.568.200,00 99,96 100,00
yang Mandiri
Program Keluarga Berencana 4.033.994.660,00 99,72 100,00
Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan sosial
91,36
2.627.547.573,00
Program Pemberdayaan Fakir miskin. Komunitas adat terpencil (KAT)
531.756.550,00 98,81 100,00
dan Penyandang masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
705.625.741,00 99,25 100,00
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
467.945.290,00 99,58 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 58
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran Keuanga
n (%) Fisik (%)
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
163.840.000,00 99,67 100,00
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana. PSK. Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya )
43.792.000,00 100,00 100,00
Program Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan dan Kejuangan
146.206.000,00 99,61 100,00
Program Pembinaan Lingkungan Sosial
568.381.992,00 87,58 100,00
Sasaran 7 : Menigkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja yang terlatih
145,86
2.070.762.500,00
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
2.070.762.500,00 99,75 100,00
Sasaran 8 : Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan
128,61
686.214.695,00
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
686.214.695,00 89,97 100,00
Sasaran 9 : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga
112,5
3.948.138.320,00
Program Pengembangan Keserasian dan Kebijakan Pemuda
73.363.900,00 99,58 100,00
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
320.192.770,00 99,33 100,00
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
498.759.750,00 99,63 100,00
Kecakapan Hidup Pemuda
Program pembinaan dan permasyarakatan olahraga
3.055.821.900,00 96,54 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 59
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program
Realisasi
Anggaran Keuanga
n (%) Fisik (%)
Sasaran 10 : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya
100
1.324.500.500,00
Program Pengembangan Nilai Budaya
647.356.350,00 99,66 100,00
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
677.144.150,00 99,67 100,00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 4 Meningkatkan daya saing
daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia,
inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, yang terdiri atas 10 sasaran strategis 7 sasaran berhasil
mencapai target, 2 sasaran belum berhasil mencapai target, dan 1 sasaran tidak ada target.
Ke tiga sasaran yang belum mencapai target adalah sebagai berikut :
1. Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera rata-
rata capaian sasaran strategis mencapai 76,28%. meskipun kalau dilihat dari realisasi program
yang mendukung sasaran tersebut mencapai 100,00%, tetapi dalam sasaran ini ada indikator
kemiskinan yang mencakup multi sektor terutama perekonomian yang kondisinya secara umum
belum membaik sehingga angka kemiskinan berkurang tidak terlalu signifikan dan tidak
mencapai target, sehingga diperlukan perencanaan program dan kegiatan yang lebih fokus dan
tepat sasaran untuk menekan angkan kemiskinan. Sedangkan terkendalinya pertumbuhan
penduduk meskipun masih tergolong rendah tetapi kecenderungannya meningkat, karena
indikator rata-rata jumlah anak per keluarga meningkat, diperlukan perencanaan Program
Keluarga Berencana yang terpadu terutama pada pasangan usia subur sehingga bisa menekan
rata-rata jumlah anak per keluarga.
2. Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan sosial, rata-rata capaian
sasaran strategis mencapai 91,36%. Sasaran ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
prioritas penanggulangan kemiskinan, pada kenyataannya penanggulangan kemiskinan lebih
bersifat multidimensional, sehingga perlu penangan yang komprehensifat dan adanya
koordinasi yang baik bersifat lintas sektoral. Selain itu pengendalian data base dan ketapan
Akuntabilitas Kinerja III - 60
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
sasaran atau intervensi program menjadi bagian yang tidk terpisahkan dari keinginan
tercapaiannya sasaran strategis ini.
6.5. Misi : 5 Mewujudkan Desa Mandiri
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program Realisasi
Realisasi
Keuangan (%)
Fisik (%)
5 Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan
260,34
4.908.370.035,00
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
4.031.948.495,00 99,78 100,00
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
473.518.010,00 99,62 100,00
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
283.013.890,00 99,94 100,00
Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
119.889.640,00 99,91 100,00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 5 Mewujudkan Desa Mandiri,
yang terdiri atas 1 sasaran strategis dan berhasil mencapai target, dengan rata-rata capaian
260,34%. Capaian tersebut selaras dengan capaian program yang semuanya 100,00%.
6.6. Misi : 6 Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
Misi Sasaran Rata-rata Capaian
Didukung Program Realisasi
Realisasi
Keuangan (%)
Fisik (%)
06.00
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama
88,48
Program Peningkatan Kehidupan Beragama
2.611.244.850,00 45,81 100,00
Akuntabilitas Kinerja III - 61
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk Misi : 6 Meningkatkan pemahaman
dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang
memadai, yang terdiri atas 1 sasaran strategis namun belum berhasil mencapai target,
dengan capaian 88,48%. Ketidak tercapaian sasaran strategis ini dikarenkan salah satu
indikator dari sasaran ini yaitu Jumlah zakat yang terkumpul belum mencapai target. Hal
itu berpengaruh pada capaian target sasaran strategis secara keseluruhan.
B. Realisasi Anggaran
1. Ringkasan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2016
Peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah
antara lain : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksanaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang
mengacu kepada Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari
sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka struktur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2015 terdiri atas
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016 setelah perubahan sebesar
Rp2.734.665.109.360,50 dapat direalisasikan Rp2.575.733.501.183,00 atau 94,19%,
dengan rincian pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja III - 62
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
a. PAD dapat direalisasikan sebesar Rp331.208.974.660,00 atau 92,33% dari target
yang ditetapkan dengan rincian realisasi penerimaan pajak daerah
Rp81.781.134.547,00 atau 88,91%, realisasi penerimaan retribusi daerah
Rp16.338.783.187,00 atau 71,39%, realisasi hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan Rp6.958.395.004,00 atau 97,12%, dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah Rp226.130.661.922,00 atau 95,54%.
b. Dana Perimbangan direalisasikan sebesar Rp1.723.845.574.035,00 atau 95,87%
dari target yang ditetapkan, dengan rincian penerimaan bagi hasil pajak dan bagi
hasil bukan pajak Rp98.614.229.706,00 atau 114,19%, Dana Alokasi Umum
sebesar Rp1.225.932.872.000,00 atau sebesar 100,00%, dan Dana Alokasi Khusus
Rp399.298.472.329,00 atau 82,20%.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target yang ditetapkan dapat
direalisasikan sebesar Rp520.678.952.488,00 atau 90,10%, dengan rincian yang
dapat direalisasi adalah Pendapatan Hibah sebesar Rp2.353.618.973,00 atau
100,00%, Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya Rp122.521.101.915,00 atau 99,64%, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus Rp250.451.327.000,00 atau 100,07%, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya Rp145.352.904.600,00 atau 71,85%.
Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016 selengkapnya
disajikan dalam Tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016
No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian
(%) Target Realisasi 1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN DAERAH 2.734.665.109.360,50 2.575.733.501.183,00 94,19
1.1 Pendapatan Asli Daerah 358.711.291.654,30 331.208.974.660,00 92,38
1.1.1 Pajak Daerah 92.977.346.500,00 81.781.134.547,00 89,11
Akuntabilitas Kinerja III - 63
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian
(%) Target Realisasi 1.1.2 Retribusi Daerah 22.888.044.325,34 16.338.783.187,00 71,39
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 7.164.440.253,00 6.958.395.004,00 97,12
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 236.681.460.575,96 226.130.974.660,00 95,54
1.2 Dana Perimbangan 1.798.082.915.400,00 1.723.845.574.035,00 95,87
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 86.359.043.000,00 98.614.229.706,00 114,19
1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.225.932.872.000,00 1.225.932.872.000,00 100,00
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 485.791.000.400,00 399.298.472.329,00 82,20
1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 577.870.902.306,20 520.678.952.488,00 90,10
1.3.1 Hibah 2.353.620.000,00 2.353.618.973,00 100,00
1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
122.960.857.306,20 122.521.101.915,00 99,64
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 250.269.330.000,00 250.451.327.000,00 100,07
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
202.287.095.000,00 145.352.904.600,00 71,85
1.3.6 Pendapatan Lain-lain yang sah 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan 2.734.665.109.360,50 2.575.733.501.183,00 94,19
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016
1.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah
Dalam Tahun Anggaran 2016, Belanja Daerah setelah Perubahan Anggaran
dianggarkan sebesar Rp2.911.656.644.973,50 dan dapat direalisasikan
Rp2.633.576.705.220,00 atau 90,45%.
a. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung pada Tahun Anggaran 2016 dari anggaran sebesar
Rp1.632.506.734.887,99 dapat direalisasikan Rp1.538.412.579.612,00 atau
94,24%.
b. Belanja Langsung
Belanja Langsung pada Tahun Anggaran 2016 dari anggaran sebesar
Rp1.279.149.910.085,51 dan direalisasikan Rp1.095.164.125.608,00 atau
85,62%.
Akuntabilitas Kinerja III - 64
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Rincian selengkapnya, alokasi anggaran dan realisasi Belanja Daerah dapat
disajikan dalam Tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2016
No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian
(%) Target Realisasi
1 2 3 4 5
2 BELANJA DAERAH 2.911.656.644.973,50 2.633.576.705.220,00 90,45
2,1 Belanja Tidak Langsung 1.632.506.734.887,99 1.538.412.579.612,00 94,24
2.1.1 Belanja Pegawai 1.261.652.485.802,57 1.185.802.320.216,00 93,99
2.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00
2.1.4 Belanja Hibah 12.182.800.000,00 11.825.800.000,00 97,07
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 363.000.000,00 0,00 0,000
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
16.313.816.989,42 0,00 0,00
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa
340.784.632.096,00 340.784.459.396,00 100
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.210.000.000,00 0,00 0,00
2,2 Belanja Langsung 1.279.149.910.085,51 1.095.164.125.608,00 85,62
2.2.1 Belanja Pegawai 181.069.578.812,00 152.643.271.731,00 84,27
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 367.693.750.970,03 310.762.830.089,00 84,51
2.2.3 Belanja Modal 730.386.580.303,48 631.758.023.788,00 86,50
Jumlah Belanja 2.911.656.644.973,50 2.633.576.705.220,00 90,45
Surplus/ (Deflsit) (176.991.535.613,00) (57.667.870.650,00) 32,68
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016
Adapun untuk pengelolaan pembiayaan daerah dapat kami kemukakan
sebagai berikut:
1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
a) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
(SiLPA) dihitung berdasarkan perkiraan yang rasional dengan
mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran yang tercantum dalam APBD
Tahun Anggaran 2015.
Akuntabilitas Kinerja III - 65
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
b) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari
pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Peraturan
Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan.
c) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun
pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan
kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek
dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
a) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat
menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana
bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Penganggaran dana bergulir dalam APBD
pada akun pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis
penyertaan modal/investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian
obyek dana bergulir kepada kelompok masyarakat penerima.
b) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik negara/daerah
dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan daerah tentang
penyertaan modal. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban yang
telah tercantum dalam peraturan daerah penyertaan modal pada tahun
sebelumnya, tidak perlu diterbitkan peraturan daerah tersendiri sepanjang
jumlah anggaran penyertaan modal tersebut belum melebihi jumlah penyertaan
modal yang telah ditetapkan pada peraturan daerah tentang penyertaan modal.
Dalam hal pemerintah daerah akan menambah jumlah penyertaan modal
melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang penyertaan modal, pemerintah daerah melakukan perubahan
peraturan daerah tentang penyertaan modal tersebut.
c) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan
penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk
memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMD dimaksud dapat lebih
Akuntabilitas Kinerja III - 66
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
berkompetisi, tumbuh dan berkembang. Khusus untuk BUMD sektor perbankan,
pemerintah daerah dapat melakukan penambahan penyertaan modal dimaksud
guna memenuhi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagaimana dipersyaratkan oleh
Bank Indonesia.
d) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah daerah harus menetapkan
terlebih dahulu peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang
mengatur; tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang
akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang
harus dianggarkan.
e) Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Masyarakat Kecil dan
Menengah (UMKM), pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal
kepada bank perkreditan rakyat milik pemerintah daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
f) Dalam rangka penguatan struktur permodalan PDAM, pemerintah daerah dapat
melakukan penambahan penyertaan modal guna meningkatkan kualitas,
kuantitas, dan kapasitas pelayanan air minum kepada masyarakat, agar
percepatan pemenuhan target pelayanan air perpipaan di wilayah perkotaan
sebanyak 80% dan wilayah pedesaan sebanyak 60% sesuai target Millenium
Development Goal’s (MDG’s) tahun 2016 dapat segera tercapai.
g) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran sebagaimana
diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 dan
Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Pembiayaan
Akuntabilitas Kinerja III - 67
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Target penerimaan pembiayaan selama Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp239.845.155.613,00. Realisasi penerimaan pembiayaan adalah sebesar
Rp239.717.716.159.611,00 atau 99,95% dengan rincian :
a) Target SILPA tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp239.710.659.613,00;
dengan realisasi Rp239.710.659.611,00 atau 100,00%.
b) Target Pencairan Dana Cadangan sebesar Rp0,00; dengan realisasi Rp0,00
atau 0,00%.
c) Target Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp0,00;
dengan realisasi Rp0,00 atau 0,00%.
d) Target Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah sebesar Rp0,00;
dengan realisasi Rp0,00 atau 0,00%.
e) Target Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman sebesar Rp0,00; dengan
realisasi Rp0,00 atau 0,00%.
f) Target Penerimaan Piutang Daerah sebesar Rp134.496.000,00 direalisasi
Rp5.500.000,00 atau 4,76%.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Target pengeluaran pembiayaan selama Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp62.853.620.000,00. Pengeluaran pembiayaan tersebut dari Pembentukan
dana cadangan sebesar Rp58.000.000.000,00, dan Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah sebesar Rp4.853.618.973,00. Realisasi sebesar
Rp62.853.618.973,00 atau 99,99%.
Rekapitulasi Pembiayaan Tahun Anggaran 2016 dapat dilihat pada Tabel
berikut ini :
Akuntabilitas Kinerja III - 68
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Tabel 3.3.
Target dan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2016
No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian
(%) Target Realisasi 1 2 3 4 6
3 PEMBIAYAAN DAERAH 176.991.535.613,00 176.862.540.638,00 99,93
3,1 Penerimaan Pembiayaan 239.845.155.613,00 239.716.159.611,00 99,95
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
239.710.659.613,00 239.710.659.611,00 100,00
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 0,00 0,00 0,00
3.1.5 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman 0,00 0,00 0,00
3.1.6 Penerimaan piutang daerah 134.496.000,00 5.500.000,00 4,76
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 239.845.155.613,00 239.717.059.611,00 99,95
3,2 Pengeluaran Pembiayaan 62.853.620.000,00 62.853.618.973,00 99,99
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 58.000.000.000,00 58.000.000.000,00 100
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 4.853.620.000,00 4.853.618.973,00 99,99
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00 0,00
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 62.853.620.000,00 62.853.618.973,00 99,99
Pembiayaan Neto 176.991.535.613,00 176.862.540.638,00 99,93
3,3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 0,00 119.019.336.601,00 0,00
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016
A. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan:
a. Terbatasnya potensi daerah merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi
dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, sehingga
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan APBD Kabupaten
Majalengka.
Akuntabilitas Kinerja III - 69
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
b. Kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti kegiatan pelatihan, lokakarya, seminar
bidang pengelolaan keuangan dan aset yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
lembaga penyelenggara lainnya masih perlu ditingkatkan.
2. Solusi:
Upaya meningkatkan potensi pendapatan daerah yang terbatas dengan
cara:
1) Penggalian potensi pendapatan daerah yang dimungkinkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku tentang pendapatan daerah;
2) Penyesuaian sistem pengelolaan anggaran sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip efektivitas dan
efisiensi.
Optimalisasi sumber daya manusia untuk mencapai sasaran kinerja demi
mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan aparatur sipil negara sesuai
tugas pokok dan fungsi masing-masing.
2. Realisasi Program untuk Mencapai Target Kinerja Tahun 2016
Untuk mewujudkan target kinerja sebagaimana diamanatkan RPJMD Kabupaten
Majalengka Tahun 2014-2018, Pemerintah Kabupten Majalengka telah mengalokasi
anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar Rp1.279.149.910.085,51 dan realisasi
keuangan belanja langsung sebesar Rp1.095.164.125.608,00 atau 85,62%, rata-rata
realisasi fisik sebesar 97,07%. Belanja tersebut untuk mendanai Program Prioritas Utama,
Reguler dan Kecamatan/Kewilayahan.
Program/Kegiatan Prioritas Utama adalah program/kegiatan yang diprioritaskan
pelaksanaan dan penganggarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi, bersifat
mendesak, harus selesai pada tahun rencana, target capaian harus terukur pada skala
maksimal atau ideal, dengan cakupan wilayah yang luas, kegiatan melibatkan sebagian
besar masyarakat dan atau berdampak luas pada masyarakat, serta membentuk pencitraan
positif bagi keberhasilan program pembangunan tersebut.
Akuntabilitas Kinerja III - 70
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Program/kegiatan prioritas penunjang adalah program/kegiatan yang dilaksanakan
untuk menunjang pencapaian sasaran program prioritas utama, yang merupakan kegiatan
lanjutan dan atau peningkatan kegiatan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lainnya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Program/Kegiatan Reguler adalah kegiatan yang pelaksanaan dan
penyelenggaraanya wajib dan bersifat rutin berulang setiap tahun, dengan maksud, tujuan,
volume, anggaran dan output relatif tetap atau sama, yang apabila tidak dianggarkan
berdampak eksistensial pada organisasi perangkat daerah yang bersangkutan.
Program/kegiatan ini merupakan dasar dari organisasi perangkat daerah untuk melakukan
semua kegiatan dasar yang menunjang keberlangsungan organisasi. Prioritas ini dijabarkan
dalam urusan dasar OPD, urusan wajib, urusan pilihan, program, dan kegiatan.
Program/kegiatan kewilayahan atau kecamatan adalah program/kegiatan yang
pelaksanaannya atas dasar kepentingan kewilayahan yang diselenggarakan oleh kecamatan dengan
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan dalam rangka menunjang prioritas
pembangunan kabupaten dengan kewenangan yang dimilikinya dalam menyelenggarakan urusan.
Selanjutnya, prioritas program/kegiatan ini akan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang termasuk
dalam kelompok urusan dasar OPD, urusan wajib dan urusan pilihan.
Realisasi program-program tersebut di atas diuraikan menurut program, anggaran,
jumlah kegiatan, realisasi keuangan dan fisik sebagai berikut :
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
URUSAN WAJIB, PILIHAN OPD DAN KEWILAYAHAN SERTA URUSAN DASAR
799 2.195 1.279.149.910.085,51 1.095.164.125.608,00 85,62 97,07
URUSAN WAJIB, PILIHAN OPD DAN KEWILAYAHAN
265 1. 096 1.205.113.149.905,51 1.029.749.525.092,00 85,45 95,66
PRIORITAS OPD URUSAN WAJIB DAN PILIHAN
180 711 1.185.920.940.955,51 1.010.825.008.435,00 85,24 92,57
A PRIORITAS OPD URUSAN WAJIB
149 620 1.162.563.635.812,51 992.955.482.237,00 85,41 97,74
I BIDANG URUSAN PENDIDIKAN
7 72 31.768.396.250,00 28.678.777.595,00 90,27 100
DISDIK 7 72 31.768.396.250,00 28.678.777.595,00 90,27 100
Akuntabilitas Kinerja III - 71
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
1 2 615.930.000,00 441.405.000,00 71,66 100
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1 13 11.061.351.900,00 10.339.147.230,00 93,47 100
3 Program Pendidikan Menengah
1 8 10.785.792.500,00 10.296.587.973,00 95,46 100
4 Program Pendidikan Non Formal
1 4 1.441.887.950,00 1.415.522.750,00 98,17 100
5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1 8 1.350.803.850,00 1.165.514.395,00 86,28 100
6 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1 35 5.983.797.550,00 4.581.638.109,00 76,57 100
7 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1 2 528.832.500,00 438.962.138,00 83,01 100
II BIDANG URUSAN KESEHATAN
23 82 362.783.887.804,94 299.332.970.353,00 82,51 99,43
DINKES 17 53 110.555.929.909,00 75.716.971.469,00 68,49 98,53
1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 3 6.826.626.000,00 4.719.524.345,00 69,13 100
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 3 9.323.481.600,00 5.917.459.724,00 63,47 100
3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 5 1.076.540.000,00 1.002.229.000,00 93,10 100
4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 3 272.877.500,00 201.646.300,00 73,90 100
5 Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
1 5 1.263.314.700,00 1.096.112.793,00 86,76 100
6 Program standarisasi pelayanan kesehatan
1 3 229.721.000,00 226.071.000,00 98,41 100
7 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
1 4 5.916.319.300,00 192.683.900,00 3,26 75
8 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
1 6 13.276.546.038,00 8.264.036.866,00 62,25 100
9 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak balita
1 1 37.640.000,00 36.890.000,00 98,01 100
10 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
1 6 297.720.500,00 282.955.000,00 95,04 100
11 Program Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan
1 1 459.145.038,00 412.435.196,00 89,83 100
12 Program Kesehatan Dasar yang Berkelanjutan dan Berkualitas
1 6 1.394.024.500,00 856.476.450,00 61,44 100
13 Program Pelayanan Kesehatan Dasar
1 2 68.447.392.555,00 50.874.349.798,00 74,33 100
Akuntabilitas Kinerja III - 72
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
14 Program Peningkatan Lingkungan Sehat
1 1 237.604.000,00 237.213.605,00 99,84 100
15 Program Peningkatan Hygiene dan Sanitasi Masyarakat (Prohisan)
1 1 483.560.000,00 482.960.500,00 99,88 100
16 Program Peningkatan PONED dan PONEK
1 2 364.405.000,00 345.545.000,00 94,82 100
17 Program Pembinaan Lingkungan Sosial
1 1 649.012.178,00 568.381.992,00 87,58 100
RSUD CIDERES 3 16 127.979.479.929,94 107.668.967.295,00 84,13 99,76
1 Program Pengadaan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan
1 1 89.566.501.311,00 70.550.590.432,00 78,77 100
2 Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru - paru / RS mata
1 10 32.686.978.689,94 32.041.052.011,00 98,02 99,28
3 Program Pembinaan Lingkungan Sosial
1 2 5.725.999.929,00 5.077.324.852,00 88,67 100
RSUD MAJALENGKA 3 13 124.248.477.966,00 115.947.031.589,00 93,32 100
1 Program pengadaan; peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
1 9 18.564.195.901,00 18.288.229.581,00 98,51 100
2 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan
1 1 94.984.282.065,00 87.001.274.508,00 91,60 100
3 Program Pembinaan Lingkungan Sosial
1 3 10.700.000.000,00 10.657.527.500,00 99,60 100
III BIDANG URUSAN PEKERJAAN UMUM
19 64 551.776.962.625,73 532.326.736.400,00 96,47 93,74
DINAS PSDAPE 4 20 228.433.416.202,03 225.774.398.021,00 98,84 100
1 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi; Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
1 13 222.280.796.565,03 219.637.304.821,00 98,81 100
2 Program Pengembangan; Pengelolaan; dan Konservasi Sungai; Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
1 4 6.010.162.137,00 5.999.485.700,00 99,82 100
3 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dan Air Tanah
1 2 122.207.500,00 119.045.000,00 97,41 100
4 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
1 1 20.250.000,00 18.562.500,00 91,67 100
DINAS BMCK 15 44 323.343.546.423,70 306.552.338.379,00 94,81 87,48
1 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
1 12 268.703.351.802,70 254.635.006.008,00 94,76 98,47
2 Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
1 7 73.500.000,00 53.466.200,00 72,74 100
Akuntabilitas Kinerja III - 73
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
1 4 940.923.821,00 904.673.950,00 96,15 100
4 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1 2 840.003.000,00 835.800.000,00 99,50 99,64
5 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1 3 39.379.845.000,00 37.713.321.100,00 95,77 98,92
6 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1 1 21.137.500,00 0 0,00 0
7 Program Peningkatan Kesiapan dan Pencagahan Bahaya Kebakaran
1 1 743.423.300,00 739.244.650,00 99,44 100
8 Program Pengembangan Perumahan
1 2 226.260.000,00 167.072.500,00 73,84 100
9 Program Perencanaan Tata Ruang
1 3 1.273.549.000,00 889.256.500,00 69,83 66,67
10 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1 2 307.842.500,00 202.639.500,00 65,83 50
11 Program Perencanaan Bangunan Gedung
1 2 1.235.605.000,00 1.060.770.000,00 85,85 100
12 Program Pengendalian Bangunan Gedung
1 1 75.776.000,00 70.054.000,00 92,45 100
13 Program Penataan dan Pengawasan Pelaksanaan Jasa kontruksi
1 1 35.487.500,00 35.212.500,00 99,23 100
14 Program Pembangunan Bangunan Gedung
1 1 2.807.821.000,00 2.718.533.623,00 96,82 100
15 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Bangunan Gedung
1 2 6.679.021.000,00 6.527.287.848,00 97,73 98,45
IV BIDANG URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
8 38 5.944.328.000,00 5.425.625.135,00 91,27 100
BAPPEDA 8 38 5.944.328.000,00 5.425.625.135,00 91,27 100
1 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
1 1 104.000.000,00 103.970.800,00 99,97 100
2 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
1 1 60.050.000,00 53.035.000,00 88,32 100
3 Program perencanaan pembangunan daerah
1 16 2.546.519.000,00 2.359.112.875,00 92,64 100
4 Program perencanaan pembangunan ekonomi
1 5 862.500.000,00 833.936.000,00 96,69 100
5 Program perencanaan sosial dan budaya
1 7 1.639.882.000,00 1.359.175.610,00 82,88 100
6 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
1 4 375.000.000,00 362.585.800,00 96,69 100
7 Program Perencanaan Sarana Prasarana Wilayah
1 3 56.377.000,00 56.265.650,00 99,80 100
8 Program Pengembangan Data/informasi/statistik Daerah
1 1 300.000.000,00 297.543.400,00 99,18 100
#DIV/0!
Akuntabilitas Kinerja III - 74
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
V BIDANG URUSAN PERHUBUNGAN
4 13 13.645.809.681,00 12.932.600.376,00 94,77 100
DISHUBKOMINFO 4 13 13.645.809.681,00 12.932.600.376,00 94,77 100
1 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
1 3 3.373.892.300,00 3.015.429.500,00 89,38 100
2 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
1 3 7.613.967.500,00 7.465.159.736,00 98,05 100
3 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
1 2 1.099.029.881,00 1.025.730.600,00 93,33 100
4 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
1 5 1.558.920.000,00 1.426.280.540,00 91,49 100
VI URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
3 8 1.669.157.450,00 1.269.720.850,00 76,07 100
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1 1 173.137.500,00 155.855.750,00 90,02 100
2 Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Masa
1 6 1.186.009.950,00 860.604.000,00 72,56 100
3 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
1 1 310.010.000,00 253.261.100,00 81,69 100
VII BIDANG URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
3 10 8.436.613.510,00 5.508.359.925,00 65,29 100
BPLH 3 10 8.436.613.510,00 5.508.359.925,00 65,29 100
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1 2 3.465.855.300,00 2.288.901.700,00 66,04 100
2 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1 6 1.502.544.000,00 503.762.500,00 33,53 100
3 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1 2 3.468.214.210,00 2.715.695.725,00 78,30 100
VIII BIDANG URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
1 12 1.162.884.900,00 724.125.685,00 62,27 93,8
DISDUKCAPIL 1 12 1.162.884.900,00 724.125.685,00 62,27 93,8
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan
1 12 1.162.884.900,00 724.125.685,00 62,27 93,8
IX BIDANG URUSAN SOSIAL 6 16 2.074.025.100,00 2.059.164.581,00 99,28 100
DINSOSNAKERTRANS 6 16 2.074.025.100,00 2.059.164.581,00 99,28 100
1 Program Pemberdayaan Fakir miskin. Komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
1 2 538.176.000,00 531.755.550,00 98,81 100
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1 3 710.961.100,00 705.625.741,00 99,25 100
Akuntabilitas Kinerja III - 75
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
1 3 164.390.000,00 163.840.000,00 99,67 100
4 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana. PSK. Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)
1 1 43.792.000,00 43.792.000,00 100,00 100
5 Program pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan sosial
1 5 469.931.000,00 467.945.290,00 99,58 100
6 Program Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan dan Kejuangan
1 2 146.775.000,00 146.206.000,00 99,61 100
X BIDANG URUSAN TENAGA KERJA
2 8 2.838.688.200,00 2.756.977.195,00 97,12 100
1 Pogram peningkatan kesempatan kerja
1 3 2.075.972.300,00 2.070.762.500,00 99,75 100
2 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1 5 762.715.900,00 686.214.695,00 89,97 100
XI BPBD 4 10 4.136.615.000,00 4.057.894.893,00 98,10 100
1 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
1 1 375.205.000,00 366.561.333,00 97,70 100
2 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
1 1 3.086.474.400,00 3.086.474.400,00 100,00 100
3 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam
1 3 371.149.600,00 318.190.060,00 85,73 100
4 Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana
1 5 303.786.000,00 286.669.100,00 94,37 100
XII BIDANG URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
4 10 2.352.627.500,00 2.102.161.490,00 89,35 100
DINAS KOPERASI UKM PERINDAG
4 10 2.352.627.500,00 2.102.161.490,00 89,35 100
1 Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah
1 4 1.803.922.500,00 1.739.534.990,00 96,43 100
2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
1 1 143.215.000,00 60.760.000,00 42,43 100
3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1 3 148.480.000,00 103.622.500,00 69,79 100
4 Program Pengembangan Koperasi dan UKM
1 2 257.010.000,00 198.244.000,00 77,13 100
XIII BIDANG URUSAN PENANAMAN MODAL
3 7 429.783.800,00 369.690.500,00 86,02 100
BPPTPM 3 7 429.783.800,00 369.690.500,00 86,02 100
Akuntabilitas Kinerja III - 76
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
1 1 82.775.000,00 73.201.000,00 88,43 100
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
1 5 279.921.300,00 235.474.500,00 84,12 100
3 Program Pengembangan Investasi
1 1 67.087.500,00 61.015.000,00 90,95 100
XIV BIDANG URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
5 12 58.998.067.000,00 6.462.674.730,00 10,95 100
DISPORABUDPAR 5 12 58.998.067.000,00 6.462.674.730,00 10,95 100
1 Program Pengembangan Keserasian dan Kebijakan Pemuda
1 1 73.672.400,00 73.363.900,00 99,58 100
2 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
1 1 322.337.000,00 320.192.770,00 99,33 100
3 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
1 1 500.625.000,00 498.759.750,00 99,63 100
4 Program pembinaan dan permasyarakatan olahraga
1 5 3.165.470.000,00 3.055.821.900,00 96,54 100
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
1 4 54.935.962.600,00 2.514.536.410,00 4,58 100
XV BIDANG URUSAN KEBUDAYAAN
2 7 1.328.951.700,00 1.324.500.500,00 99,67 100
1 Program Pengembangan Nilai Budaya
1 3 649.551.700,00 647.356.350,00 99,66 100
2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1 4 679.400.000,00 677.144.150,00 99,67 100
#DIV/0!
XVI BIDANG URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
5 18 8.079.355.600,00 6.835.398.880,00 84,60 73,38
KANTOR KESBANGPOL 2 6 1.001.323.000,00 527.813.680,00 52,71 100
1 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1 4 438.577.000,00 366.194.680,00 83,50 100
2 Program pengembangan wawasan kebangsaan
1 2 562.746.000,00 161.619.000,00 28,72 100
SATPOL PP 3 12 7.078.032.600,00 6.307.585.200,00 89,11 100
1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
1 8 4.681.355.900,00 4.009.764.500,00 85,65 100
2 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1 4 707.789.100,00 640.535.100,00 90,50 100
3 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1 8 1.688.887.600,00 1.657.285.600,00 98,13 100
XVII BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
25 151 80.723.888.690,84 58.220.257.473,00 72,12 94,2
Akuntabilitas Kinerja III - 77
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
SETDA 16 81 55.567.903.190,84 39.990.264.591,00 71,97 97,54
1 Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
1 4 33.146.672.640,84 24.104.609.989,00 72,72 75
2 Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah
1 6 3.250.780.000,00 2.913.408.950,00 89,62 100
3 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1 5 801.550.000,00 739.958.080,00 92,32 100
4 Program Pemantapan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
1 1 71.000.000,00 39.921.076,00 56,23 100
5 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1 10 1.026.272.000,00 956.802.581,00 93,23 100
6 Program peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah
1 1 629.150.000,00 72.607.500,00 11,54 100
7 Program Peningkatan Pelayanan Publik
1 11 4.321.585.100,00 2.769.004.898,00 64,07 100
8 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1 2 276.430.000,00 269.056.590,00 97,33 100
9 Program Sinergitas Perencanaan dan Pembangunan Daerah
1 3 506.678.000,00 441.886.900,00 87,21 100
10 Program Pembangunan Bidang Perekonomian
1 1 566.065.000,00 475.263.192,00 83,96 100
11 Program Pemantapan Pengendalian Program Pembangunan
1 7 1.817.786.000,00 1.524.916.340,00 83,89 85,71
12 Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah yang Efektif dan Efisien
1 3 986.925.000,00 934.976.687,00 94,74 100
13 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 2 139.128.000,00 108.808.300,00 78,21 100
14 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
1 3 939.925.000,00 719.447.900,00 76,54 100
15 Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
1 9 1.388.075.000,00 1.308.350.758,00 94,26 100
16 Program Peningkatan Kehidupan Beragama
1 13 5.699.881.450,00 2.611.244.850,00 45,81 100
SEKRETARIAT DPRD 2 12 13.727.902.500,00 8.340.597.032,00 60,76 95
1 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
1 10 12.474.615.000,00 7.676.049.935,00 61,53 90
2 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1 2 1.253.287.500,00 664.547.097,00 53,02 100
INSPEKTORAT 2 13 2.268.200.000,00 1.819.738.600,00 80,23 86,42
Akuntabilitas Kinerja III - 78
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1 12 2.071.450.000,00 1.626.915.500,00 78,54 74,84
2 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
1 1 196.750.000,00 192.823.100,00 98,00 98
DPKAD 5 45 9.159.883.000,00 8.069.657.250,00 88,10 97,83
1 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1 24 4.017.050.000,00 3.658.951.770,00 91,09 100
2 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
1 1 227.010.000,00 16.396.000,00 7,22 100
3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1 1 21.230.000,00 19.250.000,00 90,67 100
4 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Barang Daerah
1 9 1.339.722.500,00 1.002.088.780,00 74,80 89,14
5 Program Penggalian dan Pengembangan Potensi Pendapatan Daerah
1 10 3.554.870.500,00 3.372.970.700,00 94,88 100
XVIII BIDANG URUSAN KEPEGAWAIAN
2 24 9.988.636.500,00 8.174.642.786,00 81,84 100
BKD 2 24 9.988.636.500,00 8.174.642.786,00 81,84 97,22
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1 18 4.449.077.500,00 3.136.036.750,00 70,49 94,44
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 6 5.539.559.000,00 5.038.606.036,00 90,96 100
XIX BIDANG URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
4 13 4.919.236.950,00 4.908.370.035,00 99,78 95,69
BPMDPKB 4 13 4.919.236.950,00 4.908.370.035,00 99,78 366,67
1 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1 6 4.040.741.950,00 4.031.948.495,00 99,78 100
2 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
1 3 475.315.000,00 473.518.010,00 99,62 66,67
3 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
1 3 283.180.000,00 283.013.890,00 99,94 100
4 Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
1 1 120.000.000,00 119.889.640,00 99,91 100
XX BIDANG URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
3 6 1.258.813.600,00 1.255.156.205,00 99,71 100
1 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
1 1 200.276.500,00 200.177.400,00 99,95 100
Akuntabilitas Kinerja III - 79
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusatamaan Gender dan Anak
1 2 294.999.500,00 294.650.120,00 99,88 100
3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
1 3 763.537.600,00 760.328.685,00 99,58 100
XXI BIDANG URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
3 11 7.817.579.450,00 7.803.997.060,00 99,83 100
1 Program Keluarga Berencana 1 6 4.045.475.300,00 4.033.994.660,00 99,72 100
2 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
1 4 3.438.964.950,00 3.437.568.200,00 99,96 100
3 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
1 1 333.139.200,00 332.434.200,00 99,79 100
XXII BIDANG URUSAN KEARSIPAN
3 12 429.326.500,00 425.679.590,00 99,15 100
KANTOR KEARSIPAN DAERAH
3 12 429.326.500,00 425.679.590,00 99,15 100
1 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
1 6 156.302.000,00 154.546.590,00 98,88 100
2 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
1 4 159.852.500,00 159.457.500,00 99,75 100
3 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
1 2 113.172.000,00 111.675.500,00 98,68 100
B URUSAN PILIHAN 31 91 23.357.305.143,00 17.869.526.198,00 76,51 87,41
XXIII BIDANG URUSAN PERTANIAN
13 37 12.676.727.371,00 10.247.924.500,00 80,84 92,96
DISTANKAN 6 15 8.761.486.866,00 6.491.981.000,00 74,10 96,1
1 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
1 1 24.550.000,00 23.055.000,00 93,91 100
2 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
1 3 762.537.500,00 722.893.000,00 94,80 96,07
3 Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian/Perkebunan
1 6 6.680.708.366,00 5.321.697.000,00 79,66 80,54
4 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1 1 49.850.000,00 48.745.000,00 97,78 100
5 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
1 2 716.920.000,00 57.375.000,00 8,00 100
6 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
1 2 526.921.000,00 318.216.000,00 60,39 100
BP4K 7 22 3.915.240.505,00 3.755.943.500,00 95,93 89,81
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1 8 761.956.574,00 728.562.450,00 95,62 76,64
Akuntabilitas Kinerja III - 80
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
1 3 445.419.524,00 443.561.700,00 99,58 100
3 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1 1 74.869.000,00 73.920.400,00 98,73 52
4 Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
1 6 2.400.509.607,00 2.284.829.600,00 95,18 100
5 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
1 1 70.885.000,00 70.523.000,00 99,49 100
6 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
1 1 45.875.800,00 45.383.800,00 98,93 100
7 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1 2 115.725.000,00 109.162.550,00 94,33 100
XXIV BIDANG URUSAN KEHUTANAN
9 25 4.588.762.472,00 2.938.671.720,00 64,04 98,15
DISHUTBUNNAK 9 25 4.588.762.472,00 2.938.671.720,00 64,04 98,15
1 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1 1 140.275.000,00 40.690.000,00 29,01 100
2 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
1 2 444.165.000,00 245.415.000,00 55,25 100
3 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1 2 1.192.061.000,00 89.559.500,00 7,51 100
4 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
1 2 205.075.000,00 198.181.550,00 96,64 100
5 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1 6 978.246.972,00 773.536.300,00 79,07 83,33
6 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian/Perkebunan
1 1 48.885.000,00 47.783.500,00 97,75 100
7 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1 6 1.175.910.500,00 1.158.907.470,00 98,55 100
8 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1 2 168.338.500,00 153.435.000,00 91,15 100
9 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1 3 235.805.500,00 231.163.400,00 98,03 100
XXV BIDANG URUSAN PARIWISATA
3 8 1.580.400.000,00 1.534.324.850,00 97,08 100
DISPORABUDPAR 3 8 1.580.400.000,00 1.534.324.850,00 97,08 100
1 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
1 3 566.400.000,00 530.259.850,00 93,62 100
2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1 3 917.500.000,00 908.260.000,00 98,99 100
3 Program Pengembangan Kemitraan
1 2 96.500.000,00 95.805.000,00 99,28 100
DINAS KUKM PERINDAG
XXVI BIDANG URUSAN PERDAGANGAN
2 11 2.540.319.300,00 2.207.867.128,00 86,91 100
Akuntabilitas Kinerja III - 81
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri
1 6 2.365.171.500,00 2.059.937.428,00 87,09 100
2 Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
1 5 175.147.800,00 147.929.700,00 84,46 100
XXVII BIDANG URUSAN PERINDUSTRIAN
3 9 1.864.476.000,00 834.130.000,00 44,74 33,33
4 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1 5 1.192.976.000,00 834.130.000,00 69,92 100
5 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1 3 500.000.000,00 0 0,00 0
6 Program Pengembangan Industri
1 1 171.500.000,00 0 0,00 0
XXVIII BIDANG URUSAN TRANSMIGRASI
1 1 106.620.000,00 106.608.000,00 99,99 100
1 DINSOSNAKERTRANS 1 1 106.620.000,00 106.608.000,00 99,99 100
2 Program Tansmigrasi Lokal 1 1 106.620.000,00 106.608.000,00 99,99 100
C PROGRAM KEWILAYAHAN 385 385 19.192.208.950,00 18.924.516.657,00 98,61 99,99
1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
20 20 379.872.500,00 374.710.700,00 98,64 100
2 Program Pendidikan Anak Usia Dini
5 5 71.153.500,00 71.153.500,00 100,00 100
3 Program Pendidikan Menengah
4 4 49.262.000,00 49.262.000,00 100,00 100
4 Program Pendidikan Non Formal
7 7 120.680.400,00 118.725.000,00 98,38 100
5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
22 22 495.836.800,00 488.270.500,00 98,47 100
6 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
21 21 289.639.500 289.331.075 99,89 100
7 Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
6 6 110.609.500 110.272.000 99,69 100
8 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/KBR yang mandiri
5 5 76.162.500 76.151.000 99,98 100
9 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
1 1 13.037.150 13.037.150 100,00 100
10 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
4 4 58.982.500 58.925.850 99,90 100
Akuntabilitas Kinerja III - 82
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
11 Program Penguatan Kelembagaan Gender dan Anak
1 1 6.550.000 6.538.000 99,82 100
12 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
8 8 156.560.000 149.498.120 95,49 100
13 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
9 9 105.632.000 104.775.750 99,19 100
14 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1 1 14.225.000 14.225.000 100,00 100
15 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
1 1 23.904.900 23.904.900 100,00 100
16 Program Penataan Administrasi Kependudukan
5 5 104.364.750 94.562.550 90,61 100
17 Program Penggalian dan Pengembangan Potensi Pendapatan Daerah
9 9 144.362.500 140.751.500 97,50 100
18 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
9 9 252.944.000 250.483.450 99,03 100
19 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
13 13 325.376.000 320.611.530 98,54 100
20 Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
23 23 656.333.450 651.627.390 99,28 100
21 Program Peningkatan Pelayanan Publik
1 1 27.657.000 27.635.240 99,92 100
22 Program Peningkatan Kehidupan Beragama
26 26 966.740.000 880.861.498 91,12 100
23 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
25 25 1.420.276.200 1.397.595.220 98,40 100
24 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
25 25 680.168.000 670.517.500 98,58 100
25 Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
3 3 7.201.943.000 7.167.021.720 99,52 100
26 Program Pemantapan Pemerintah dan Pembangunan Desa
23 23 426.724.300 409.464.300 95,96 100
27 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
5 5 85.780.000 85.765.600 99,98 100
28 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
11 11 141.839.000 141.387.225 99,68 100
29 Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah
20 20 470.791.600 449.643.275 95,51 100
30 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
22 22 749.141.250 743.642.964 99,27 100
Akuntabilitas Kinerja III - 83
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
O. URUSAN/PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
PROGRAM KEGIATAN KEUANGAN FISIK
(Rp) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
31 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
1 1 198.285.000 197.849.000 99,78 100
32 Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
1 1 24.987.500 24.987.500 100,00 100
33 Program pemanfaatan potensi Sumber Daya Hutan
2 2 75.597.500 75.535.250 99,92 100
34 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2 2 191.245.000 189.586.550 99,13 100
35 Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian
6 6 164.032.750 157.219.500 95,85 100
36 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan
3 3 31.925.400 31.925.400 100,00 100
37 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
23 23 512.805.000 502.040.250 97,90 100
38 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
7 7 188.470.000 187.052.700 99,25 100
39 Program Penataan Administrasi Perkantoran
1 1 22.647.500 22.647.500 100,00 100
40 Program Pengembangan Nilai Budaya
1 1 24.400.000 24.400.000 100,00 100
41 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1 1 14.720.000 14.720.000 100,00 100
42 Program pembangunan infrastruktur pedesaan
2 2 2.116.544.000 2.116.201.500 99,98 100
D URUSAN DASAR OPD DAN KECAMATAN *)
234 1.099 74.036.760.180,00 65.414.600.516,00 88,35 99,46
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
51 560 40.920.551.570 37.056.043.511
90,56 99,55
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
51 178 21.963.128.200 19.149.822.791
87,19 98,56
3 Program peningkatan disiplin aparatur
29 32 2.554.063.250,00 1.643.540.550,00 64,35 100
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
50 167 296.281.400,00 273.930.000,00 92,46 100
5 Program Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
51 158 1.673.133.160,00 1.492.578.175,00 89,21 98,08
6 Program Pengembangan Pengelolaan Barang Daerah
1 1 422.526.100,00 235.217.000,00 55,67 100
7 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
1 3 6.207.076.500,00 5.563.468.489,00 89,63 100
*) Khusus untuk program urusan dasar jumlah program adalah jumlah OPD yang melaksanakan program tersebut
Akuntabilitas Kinerja III - 84
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Ikhtisar Eksekutif iii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sudah menjadi kewajiban seluruh jajaran pemerintah untuk mewujudkan
penerapan SAKIP. Oleh karena itu, Pemerintah kabupaten Majalengka menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016 dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun
2014-2018, Kabupaten Majalengka menetapkan Visi “Majalengka Makmur”. Dalam upaya
mewujudkan visi tersebut, maka dijabarkanlah menjadi 6 (enam) misi, beserta tujuan dan
sasaran sebagai berikut :
Misi Pertama, Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan.
Terdapat 3 (tiga) Tujuan dalam Misi Pertama, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan, dan kesehatan yang lebih berkualitas dengan
menjunjung tinggi profesionalitas layanan, dengan sasaran:
a. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12
tahun;
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah
Kabupaten Majalengka;
d. Meningkatanya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan;
Ikhtisar Eksekutif iv
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
e. Menurunnya AKI dan AKB;
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM kesehatan.
2. Mengembangkan dan memantapkan infrastruktur yang berkualitas, proporsional,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dengan sasaran:
a. Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar
masyarakat;
b. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas
penanggulangan bencana.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perekonomiandalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (inclusive growth), dengan sasaran:
a. Modernisasi pasar tradisional dalam rangka meningkatkan daya saing dengan pasar
modern;
b. Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang padat karya, termasuk sektor pertanian.
Misi Kedua, Membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan
aparatur.
Terdapat 3 (tiga) Tujuan dalam Misi Kedua, yaitu:
1. Peningkatan tata kelola pemerintahan menuju pemerintah yang profesional, dengan
sasaran meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pemerintahan dalam rangka peningkatan
layanan publik, dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
aparatur pemerintah daerah;
3. Meningkatkan stabilitas keamanan daerah, dengan sasaran meningkatnya stabilitas
keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum.
Ikhtisar Eksekutif v
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro
kecil menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Terdapat 2 (dua) Tujuan dalam Misi Ketiga, yaitu:
1. Meningkatkan daya saing daerah sebagai tujuan investasi, dengan sasaran :
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi
b. Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan Non PMA/PMDN terkait pengembangan
UMKM
2. Peningkatan daya saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) berbasis
potensi lokal, dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan output sektor Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM), skala usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
dan penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Misi Keempat, Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Terdapat 9 (sembilan) Tujuan dalam Misi Keempat, yaitu:
1. Memantapkan ketahanan pangan daerah, dengan sasaran meningkatnya kemudahan
dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan.
2. Meningkatnya destinasi wisata, dengan sasaran terwujudnya destinasi wisata unggulan.
3. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi unggulan daerah berdasarkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan sektor-
sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro environment.
4. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan, dengan sasaran meningkatnya
peran gender dalam pembangunan.
5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk, dengan sasaran terkendalinya pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera.
Ikhtisar Eksekutif vi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
6. Meningkatkan kemampuan masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), dengan sasaran meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial.
7. Meningkatkan daya saing ketenagakerjaan, dengan sasaran: 1) meningkatnya
ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja terlatih; 2) memberikan
fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja
dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan.
8. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olah
raga dengan sasaran meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan
prestasi olah raga.
9. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dengan sasaran meningkatnya
peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya.
Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri.
Tujuan Misi Kelima yaitu memperkuat pemerintahan desa dan memberdayakan
masyarakat desa, dengan sasaran kuatnya pemerintah desa dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.
Tujuan Misi Keenam yaitu mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan
keagamaan serta meningkatkan layanan kehidupan beragama, dengan sasaran
meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama.
Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan
tersebut di atas, ditindaklanjuti melalui penetapan indikator kinerja untuk masing-masing
sasaran strategis.
Capaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2016, sebanyak
27 (dua puluh tujuh) sasaran, dengan didukung sejumlah 93 (sembilan puluh tiga) indikator
sasaran yang capaiannya menunjukkan bahwa yang masuk kategori “mencapai target”
sebanyak 61 (enam puluh satu) lebih banyak dibanding tahun 2015 yang hanya 57 (lima
Ikhtisar Eksekutif vii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
puluh tujuh), 27 (dua puluh tujuh) indikator sasaran capaian kinerjanya masuk pada
kategori ”tidak mencapai target” karena realisasinya di bawah 100 persen, 1 indikator
tidak ada target yaitu indikator Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada, serta 4
(empat) indikator kinerja tidak bisa dihitung karena perbedaan metode perhitungan serta
4 (empat) indikator kinerja tidak ada target di dalam perjanjian kinerja. Program yang
dilaksanakan pada tahun 2016 sebanyak 448 program dengan anggaran belanjan langsung
sebesar Rp1.279.149.910.085,51 dengan realisasi keuangan sebesar
Rp1.095.164.125.608,00 atau 85,62%, realisasi fisik sebesar 97,07%. Sedangkan untuk
analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya bahwa realisasi belanja langsung pada
tahun 2016 lebih rendah, dari efisiensi tahun 2015 sebesar 1,083, sedangkan efisiennya
untuk tahun 2016 sebesar 1,125. Hal itu menandakan tahun 2016 lebih baik dari tahun
2015 pada sisi efisiensi anggaran.
Hasil pengukuran kinerja tahun 2016 di atas diperoleh bahwa rata-rata kinerja
sasaran strategis untuk masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Misi Uraian Rata-rata Capaian
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
95,89
2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur
179,14
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
128,60
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
89,82
5. Mewujudkan Desa Mandiri 260,34
Ikhtisar Eksekutif viii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Uraian Rata-rata Capaian
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
88,48
Rata-rata 140,39
Sedangkan perbandingan capaian kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap
target akhir periode RPJMD tahun 2018 di atas diperoleh bahwa rata-rata kinerja sasaran
strategis untuk masing-masing misi adalah sebagai berikut :
Misi Uraian Rata-rata Capaian
(%)
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan
77,86
2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur
58,82
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat
73,05
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
45,25
5. Mewujudkan Desa Mandiri 149,29
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai
76,11
Rata-rata (%) 80,06
Ikhtisar Eksekutif ix
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Demikian ringkasan eksekutif LAKIP Kabupaten Majalengka tahun 2016 ini, dengan
tekad yang tinggi diharapkan laporan ini akan menjadi pemicu untuk lebih baik dalam
mencapai berbagai target kinerja sesuai perencanaan di tahun yang akan datang.
Pendahuluan I - 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Gambaran Singkat Organisasi
Wilayah Kabupaten Majalengka memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang
cukup melimpah. Sebagian besar penduduknya bermata percaharian sebagai petani.
Seiring dengan perkembangan wilayah saat ini, Kabupaten Majalengka mulai menggeliat
pertumbuhannya di sektor Industri, terutama di wilayah utara. Tidak menutup
kemungkinan sektor lainnya pun akan semakin berkembang. Pesatnya pertumbuhan
wilayah untuk beberapa sektor pembangunan tidak lepas dari dibukanya jalur tol cipali,
kemudian untuk rencana tahun berikutnya akan diperkuat dengan dibukanya BIJB dan kota
baru yaitu Aerocity Kertajati. Secara regulasi Pemerintah Kabupaten Majalengka
merupakan salah satu daerah otonom yang berada di Provinsi Jawa Barat, dibentuk dengan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-
undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851). Pusat Pemerintahan
Kabupaten Majalengka terletak di Jl. Jenderal Achmad Yani No. 1 Majalengka Telp. (0233)
281021 – 281022, adapun sekarang Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diijabat oleh
Dr. H. Sutrisno, SE, M.Si sebagai Bupati dan Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd sebagai Wakil
Bupati yang merupakan periode pemerintahan kedua 2013-2018.
Secara administratif wilayah Kabupaten Majalengka berada di sebelah Timur
Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 1.204,24 km2. Sampai akhir tahun 2014, terdiri
atas 26 kecamatan, 13 kelurahan dan 330 desa. Secara geografis terletak pada koordinat
60 32’ 16,39” Lintang Selatan sampai dengan 70 4’ 24,75” Lintang Selatan dan 1080 2’ 30,87”
Pendahuluan I - 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Bujur Timur sampai dengan 1080 24’ 32,84” Bujur Timur. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke
Ibukota Kabupaten antara 0 - 40 Kilometer, Kecamatan Malausma merupakan daerah
terjauh dari Ibukota Kabupaten yaitu 40 Kilometer. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota
Provinsi Jawa Barat adalah 91 Kilometer dan jarak Ibukota Kabupaten ke Ibukota Negara
adalah 245 Kilometer. Sedangkan batas wilayah Kabupaten Majalengka adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu;
b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Kuningan, sesuai dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 246 Tahun 2004 tentang Batas Wilayah
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
14 Tahun 2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat;
c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang, sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 tentang Batas Daerah Kabupaten
Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Pemerintah Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 melaksanakan urusan-
urusan pemerintahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk tahun selanjutnya perundan-undangan
tersebut akan berubah seiring dengan penerapan Undnag-Undang nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah. Dalam implementasi pelaksanaan urusan pemerintah
Kabupaten Majalengka tahun 2016, masih memperhatikan Peraturan Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Majalengka, meliputi urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut :
a. Urusan wajib terdiri atas 26 bidang urusan pemerintahan, yang meliputi :
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
Pendahuluan I - 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
3. Lingkungan Hidup;
4. Pekerjaan Umum;
5. Penataan Ruang;
6. Perencanaan Pembangunan;
7. Perumahan;
8. Kepemudaan dan Olah Raga;
9. Penanaman Modal;
10. Koperasi dan Usaha Kecil Menegah;
11. Kependudukan dan Catatan Sipil;
12. Ketenagakerjaan;
13. Ketahanan Pangan;
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
16. Perhubungan;
17. Komunikasi dan Informatika;
18. Pertanahan;
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
22. Sosial;
23. Kebudayaan;
24. Statistik;
25. Kearsipan; dan
Pendahuluan I - 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
26. Perpustakaan.
b. Urusan Pilihan terdiri atas 4 bidang urusan pemerintahan yang meliputi :
1. Pertanian;
2. Kehutanan;
3. Industri; dan
4. Perdagangan.
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka telah ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 5 November 2002
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2002 Nomor 17 Seri D), diubah dengan Peraturan Daerah
nomor 27 tahun 2004 tanggal 30 Juli 2004 (Lembaran Daerah nomor 27 tahun 2004 Seri D)
tentang Pembentukan Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah
Kabupaten Majalengka; kemudian diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 3 tahun 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008
Nomor 3), Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 8), dan
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2009 Nomor 10), serta terakhir diubah dengan Peraturan Daerah Nomor
8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka. Organisasi Perangkat Daerah
ditetapkan sebagai berikut :
1) Sekretariat Daerah Kabupaten Majalengka;
2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Majalengka;
3) Lembaga Teknis Daerah terdiri atas Inspektorat; Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Perempuan dan Keluarga Berencana; Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal; Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan; Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah; Badan Penanggulangan
Pendahuluan I - 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Bencana Daerah; Satuan Polisi Pamong Praja; Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
Kantor Kearsipan Daerah; Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka; dan Rumah Sakit
Umum Daerah Cideres;
4) Dinas-dinas Daerah sebanyak 12 Dinas terdiri atas : Dinas Pertanian dan Perikanan;
Dinas Pendidikan; Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata; Dinas
Kesehatan; Dinas Bina Marga dan Cipta Karya; Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika; Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi; Dinas
Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan; Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; serta Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil;
Kecamatan sebanyak 26 Kecamatan, terdiri atas 13 kelurahan dan 330 desa dirinci sebagai
berikut :
1. Kecamatan Majalengka meliputi 4 Desa dan 10 Kelurahan
2. Kecamatan Kadipaten meliputi 7 Desa
3. Kecamatan Jatiwangi meliputi 16 Desa
4. Kecamatan Dawuan meliputi 11 Desa
5. Kecamatan Jatitujuh meliputi 15 Desa
6. Kecamatan Ligung meliputi 19 Desa
7. Kecamatan Leuwimunding meliputi 14 Desa
8. Kecamatan Rajagaluh meliputi 13 Desa
9. Kecamatan Maja meliputi 18 Desa
10. Kecamatan Talaga meliputi 17 Desa
11. Kecamatan Cikijing meliputi 15 Desa
12. Kecamatan Bantarujeg meliputi 13 Desa
13. Kecamatan Sukahaji meliputi 13 Desa
14. Kecamatan Lemahsugih meliputi 19 Desa
15. Kecamatan Sumberjaya meliputi 15 Desa
16. Kecamatan Argapura meliputi 14 Desa
Pendahuluan I - 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
17. Kecamatan Kertajati meliputi 14 Desa
18. Kecamatan Panyingkiran meliputi 9 Desa
19. Kecamatan Palasah meliputi 13 Desa
20. Kecamatan Cigasong meliputi 7 Desa dan 3 Kelurahan
21. Kecamatan Sindangwangi meliputi 10 Desa
22. Kecamatan Banjaran meliputi 13 Desa
23. Kecamatan Cingambul meliputi 13 Desa
24. Kecamatan Kasokandel meliputi 10 Desa
25. Kecamatan Sindang meliputi 7 Desa
26. Kecamatan Malausma meliputi 11 Desa
2. Isu-Isu Strategis Pembangunan
Penentuan prioritas pembangunan satu tahun ke depan dilakukan dengan
mempertimbangkan secara seksama upaya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten
Majalengka yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018, sebagai
guidelines dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Majalengka, yaitu :
“MAJALENGKA MAKMUR”
Untuk mewujudkannya, Kabupaten Majalengka dihadapkan pada permasalahan utama
sebagai isu strategis pembangunan pada tahun 2016, sebagai berikut :
2.1. Isu-Isu Strategis Internal
Isu strategis pembangunan Kabupaten Majalengka merupakan permasalahan yang
berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi berkelanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Memperhatikan Isu strategis
nasional, regional dan permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi oleh Kabupaten
Majalengka, adapaun isu strategis pembangunan Kabupaten Majalengka adalah sebagai
berikut :
Pendahuluan I - 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
1. Perwujudan Pendidikan gratis dalam rangka penuntasan pendidikan dua belas tahun
(Pendidikan Universal).
Kebijakan otonomi satuan pendidikan dilandasi bahwa sekolah sebagai lembaga
profesional yang bertanggung jawab terhadap klien yang diwakili oleh komite sekolah
dan dewan pendidikan. Fungsi pemerintah adalah fasilitator untuk mendorong sekolah
agar berkembang menjadi lembaga otonomi yang profesional sehingga mutu
pelayanan pendidikan memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
2. Peningkatan Tatakelola Pemerintahan yang baik (good governance).
Merupakan suatu kebutuhan dan harapan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
yaitu terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dengan predikat Sangat
Baik; Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten
Majalengka minimal memperoleh katagori “CC”.
3. Penguatan keahlian dan alih profesi ketenagakerjaan di sekitar wilayah BIJB dan
kawasan industri;
4. Relokasi dan pengembangan sarana kesehatan pelayanan dasar (Puskesmas
Sukamulya) di sekitar kawasan BIJB dan revitalisasi Puskesmas di sekitar kawasan
industri yang akan dikembangkan sebagai Puskesmas modern;
5. Pengembangan RSUD Cideres menjadi pusat rujukan dengan keunggulan trauma
center dan peningkatan menjadi kelas B;
6. Pengembangan RSUD Majalengka yang memiliki keunggulan dalam pelayanan
KIA/obstretri-ginekologi dan pelayanan pengobatan penyakit infeksi;
7. Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
8. Ketahanan pangan;
9. Penanggulangan bencana dan antisipasi perubahan iklim;
10. Pembentukan Lahan sawah berkelanjutan;
11. Pengelolaan kawasan lindung dalam rangka mendukung Jawa Barat Green provice;
12. Tingginya harga pakan ikan dan pakan ternak;
13. Bioteknologi pertanian;
Pendahuluan I - 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
14. Pembangunan waduk kadu malik dan pasir kuda;
15. Pembangunan kawasan Agropolitan/Minapolitan dan Agroforesty;
16. Konflik penggunaan lahan untuk perkebunan, peternakan dan kehutanan;
17. Peningkatan produktivitas, kualitas dan kontinuitas produk peternakan yang aman,
sehat, utuh dan halal;
18. Perbaikan iklim usaha, investasi dan peningkatan akses permodalan bagi produk
pertanian, perkebunan dan peternakan;
19. Pengendalian pemulihan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan;
20. Peningkatan kualitas jalan dan jembatan;
21. Pembangunan infrastruktur baru;
22. Peningkatan ketahanan pangan;
23. Kurang maksimalnya fungsi terminal;
24. Mitigasi bencana;
25. Pencapaian target RTH seluas 30% (Permen PU 5 Tahun 2009);
26. Target pencapaian Adipura;
27. Target RDTR 100% Provinsi Jawa Barat.
2.2. Isu Strategis Eksternal
2.2.1. Isu Strategis Nasional
Dalam RPJMN Tahun 2015-2019 yang menjadi isu strategis terbagi kedalam
sepuluh bidang pembangunan. Oleh karena itu, isu strategis pembangunan
nasional tahun 2016 tidak lepas dari isu lima tahunan sebagai berikut:
1. Pengarusutamaan dan pembangunan lintas bidang, khusus untuk
pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dengan isu strategis yaitu
pertumbuhan ekonomi yang terus ditingkatkan harus dapat menggunakan
sumberdaya alam secara efisien agar tidak menguras cadangan sumberdaya
alam, dipergunakan untuk mencapai kemakmuran yang merata, tidak
menyebabkan masalah lingkungan hidup, sehingga dapat menjaga kualitas
kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan untuk
pengarusutamaan tatakelola pemerintahan yang baik, dengan isu strategis
Pendahuluan I - 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
yaitu: a) peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik. b)
peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan. c)
peningkatan kapasitas birokrasi melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
pusat dan daerah. d) peningkatan kualitas pelayanan publik. Berkenaan
dengan Pengarusutamaan Gender, terdapat isu stratgeis terdiri dari Pertama,
meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan
Kedua, meningkatkan perlindungan bagi perempuan dari berbagai tindak
kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ketiga,
meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan
perempuan dari berbagai tindak kekerasan Sedangkan yang bersifat lintas
bidang terdiri dari beberapa hal meliputi a) Pemertaaan dan Penanggulangan
Kemiskinan, dengan isu stratgeis meningkatkan konsumsi per kapita
penduduk 40 persen terbawah lebih cepat untuk memulihkan distribusi
pendapatan yang lebih merata. 😎 Perubahan Iklim, dengan isu stratgeis yaitu
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca/mitigasi (GRK), dan Peningkatan Ketahanan
Masyarakat/adaptasi terhadap Perubahan Iklim. C) Revolusi Mental meliputi
isu strategis yaitu (i) kedaulatan politik, (ii) kemandirian ekonomi, dan (iii)
kepribadian dalam kebudayaan.
2. Bidang pembangunan sosial budaya dan kehidupan beragama, terdiri dari
beberapa sub bidang yaitu: a. Kependudukan dan Keluarga Berencana,
dengan isu strategis meliputi: (1) Penguatan Advokasi dan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), (2) Peningkatan Akses dan
Kualitas Pelayanan KB yang Merata, (3) Peningkatan Pemahaman dan
Kesadaran Remaja mengenai Kesehatan Reproduksi dan Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga, (3) Pembangunan Keluarga. Penguatan Landasan Hukum dan
Penyerasian Kebijakan Pembangunan Bidang Kependudukan dan KB (KKB),
dengan isu strategis Penguatan Kelembagaan Pembangunan Bidang
Kependudukan dan KB. Penguatan Data dan Informasi Kependudukan dan KB,
Pendahuluan I - 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dengan isu strategis (1) Penguatan Sistem Kependudukan Nasional yang
Terintegrasi (Administrasi Kependudukan), (2) Data dan informasi
pembangunan Kependudukan dan KB yang bersumber dari Sensus Penduduk
dan Survei, (2) Data sektoral pembangunan bidang Kependudukan dan KB. b.
Kesehatan dan Gizi Masyarakat, dengan isu strategis (1) Peningkatan
Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia, (2) Percepatan Perbaikan Status Gizi
Masyarakat, (3) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, (4)
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas,
(5) Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat
dan Makanan, (6) Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan, (6)
Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, (7)
Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, serta Sistem
Informasi Kesehatan, (8) Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas
Pembiayaan Kesehatan, (9) Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional. c.
Pendidikan dengan isu strategis, meliputi a) Pelaksanaan Wajib Belajar 12
Tahun yang Berkualitas, dengan memperhatikan beberapa hal (1) Pemenuhan
Hak terhadap Pelayanan Pendidikan Dasar yang Berkualitas, (2) Peningkatan
Akses Pendidikan Menengah yang Berkualitas. b) Peningkatan Kualitas
Pembelajaran, dengan melakukan, (1) Penguatan Jaminan Kualitas Pelayanan
Pendidikan, (2) Penguatan Kurikulum dan Pelaksanaannya, (3) Penguatan
Sistem Penilaian Pendidikan. c) Peningkatan Manajemen Guru, Pendidikan
Keguruan, dan Reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),
dengan isu strategis meliputi (1) Jumlah dan Distribusi Guru Masih Perlu Ditata
Secara Lebih Baik, (2) Kualitas, Kompetensi, dan Profesionalisme Guru Masih
Harus Ditingkatkan, (3) Peningkatan Sertifikasi Profesi Pendidik Juga Belum
Berdampak Signifikan Baik pada Peningkatan Kompetensi Guru dalam Proses
Pembelajaran Maupun pada Hasil Belajar Siswa. (4) Kurangnya Kapasitas LPTK
dalam Menyediakan Guru Berkualitas. d) Peningkatan Akses, Kualitas, dan
Relevansi Pendidikan Tinggi, harus memperhatikan (1) kualitas pendidikan
tinggi masih relatif rendah baik dalam konteks, institusi (Perguruan Tinggi)
Pendahuluan I - 11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
maupun program studi, (2) Perguruan tinggi belum sepenuhnya mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), (3) Banyak dosen
kurang memberi prioritas untuk mengajar di universitas asal dan lebih
mengutamakan pekerjaan lain, (4) Angka pengangguran terdidik masih cukup
tinggi yang mengindikasikan bahwa relevansi dan daya saing pendidikan tinggi
masih rendah dan ketidakselarasan antara perguruan tinggi dan dunia kerja,
(5) Kemitraan perguruan tinggi dengan dunia industri pun dinilai lemah bahkan
terjadi diskoneksi dalam lima hal penting. e) Peningkatan Akses dan Kualitas
PAUD. f) Peningkatan Keterampilan Kerja dan Penguatan Pendidikan Orang
Dewasa. g) Peningkatan Pendidikan Keagamaan. h) Penguatan Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Karakter untuk Mendukung
Revolusi Mental. i) Peningkatan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan. j) Penguatan
Tata Kelola Pendidikan. d. Perpustakaan dengan isu strategisnya yaitu
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca. e. Pemuda
dan Olahraga, isu strategisnya meliputi 1) Peningkatan Partisipasi Pemuda
dalam Pembangunan, 2) Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga. f.
Kebudayaan, terdapat 5 (lima) isu strategis kebudayaan yaitu 1) Penguatan
Karakter dan Jati Diri Bangsa, 2) Peningkatan Apresiasi Seni dan Kreativitas
Karya Budaya, 3) Pelestarian Warisan Budaya, 4) Peningkatan Promosi,
Diplomasi, dan Pertukaran Budaya, 5) Pengembangan Sumber Daya
Kebudayaan. g. Agama dengan isu strategis; 1) Peningkatan Kualitas
Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama, 2) Peningkatan Kerukunan Umat
Beragama, 3) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama, 4)
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, 5) Peningkatan
Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang Agama. h. Kesejahteraan Sosial, isu
strategisnya yaitu Penyandang disabilitas dan lanjut usia yang sehat dan
mandiri berpotensi untuk tetap produktif sebagai bagian dari sumberdaya
ekonomi. i. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, dengan isu
strategis Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG)
dan Kelembagaan Perlindungan Perempuan dari Berbagai Tindak Kekerasan. j.
Pendahuluan I - 12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Perlindungan Anak, dengan 3 (tiga) isu strategis terdiri dari 1) Peningkatan
Kualitas Hidup dan Tumbuh Kembang Anak yang Optimal, 2) Peningkatan
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan, Eksploitasi, Penelantaran, dan
Perlakuan Salah Lainnya, 3) Peningkatkan Efektivitas Kelembagaan
Perlindungan Anak.
3. Ekonomi, terdapat beberapa isu strategis berdasarkan beberapa aspek
diantaranya: a. Perkembangan Ekonomi Makro dengan isu strategis krisis
keuangan Eropa yang masih menghawatirkan dan kondisi perekonomian Eropa
yang menekan perekonomian dunia. b. Reformasi Keuangan Negara, meliputi
yaitu 1) peningkatan penerimaan negara, 2) peningkatan kualitas belanja
negara melalui sinergitas perencanaan dan penganggaran baik di pusat
maupun daerah. c. Stabilitas Moneter, berupa 1) menjaga Stabilitas Laju
Inflasi, 2) menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, 3) meningkatkan koordinasi
kebijakan. d. Makroprudensial dan Keuangan yang Inklusif, yakni
meningkatkan ketahanan dan daya saing sektor keuangan dalam
melaksanakan fungsi-fungsinya (pendorong/pengungkit dan pelindung
kegiatan sektor riil (sektor produksi dan sektor perdagangan), terutama
mendukung pembangunan/pertumbuhan ekonomi yang inklusif. e. Re-
Industrialisasi yang Berkelanjutan, menitikberatkan pada isu akselerasi
pertumbuhan industri. f. Peningkatan Efisiensi, Produktivitas, dan Daya Saing
BUMN, meliputi; 1) meningkatkan daya saing BUMN, 2) menjaga pelaksanaan
tata kelola usaha yang baik (good corpo rate governance), 3) mendorong
pelaksanaan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan usaha, termasuk
memberikan ruang gerak dan iklim persaingan yang setara antara BUMN dan
usaha swasta, 4) menggalakkan gerakan anti-penyimpangan/penyelewengan
prosedur-usaha (fraud), 5) penataan pembagian kewenangan dan tanggung
jawab pengelolaan BUMN terkait dengan pemisahan tugas dan tanggung
jawab BUMN sebagai operator maupun Pemerintah sebagai regulator. g.
Pemberdayaan UMKM dan Koperasi, terdiri dari; 1) kesenjangan produktivitas
antar pelaku usaha dan antarsektor yang semakin lebar, 2) lambatnya
Pendahuluan I - 13
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
industrialisasi karena kurangnya populasi usaha kecil dan menengah yang
diharapkan berperan sebagai usaha/industri pendukung, 3) lambatnya
peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama pada kelompok pelaku usaha
informal skala mikro. h. Peningkatan Pariwisata, berkenaan dengan isu
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sambil meningkatkan
kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya
masyarakat di daerah tujuan wisata. i. Peningkatan Ekonomi Kreatif, berupa
mencapai pertumbuhan yang tinggi dan mengutamakan penumbuhan usaha
pemula di ekonomi kreatif. j. Penguatan Investasi, meliputi 1) sebaran
investasi yang belum berimbang dimana pulau Jawa masih sebagai pusat
investasi di Indonesia, 2) investasi di sektor manufaktur meningkat, tetapi
sebagian besar untuk pemenuhan pasar dalam negeri, 3) proses perijinan
masih belum efisien serta proses kerja birokrasi yang rumit karena pemegang
otoritas pemberian izin berada di tangan instansi yang terpisah-pisah, baik di
pusat maupun di daerah, 4) implementasi insentif fiskal bagi pengusaha belum
optimal, 5) ketersediaan infrastruktur dan energi yang masih terbatas, 6)
proses pengadaan dan perijinan lahan yang masih menjadi hambatan, 7) masih
banyaknya regulasi yang tidak harmonis dan peraturan daerah yang distortif,
8) disisi regulasi, kurang harmonisnya peraturan pusat dan daerah, antar
instansi, dan seringnya perubahan peraturan telah mengurangi kepastian
berusaha bagi investor, 9) kondisi bisnis di Indonesia dinilai masih belum cukup
bersaing dibandingkan dengan negara-negara lain terutama dalam satu
kawasan, 10) pasar tenaga kerja yang kurang kondusif, 11) masih tingginya
perilaku anti persaingan yang dapat menghambat insentif untuk berinvestasi
dan menghambat tumbuhnya industri manufaktur dan usaha baru. k.
Mendorong Perdagangan Dalam Negeri, meliputi; 1) masih terdapatnya
kelangkaan stok dan disparitas harga bahan pokok yang tinggi, 2) belum
optimalnya aktivitas perdagangan dalam negeri, 3) masih rendahnya minat
masyarakat terhadap produk domestik. 4) belum optimalnya upaya
pelindungan konsumen. l. Peningkatan Daya Saing Ekspor, meliputi 1)
Pendahuluan I - 14
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
sebagian besar ekspor merupakan komoditas Primer, 2) masih rendahnya
tingkat diversifikasi pasar tujuan ekspor, 3) masih rendahnya daya saing ekspor
jasa, 4) meningkatnya hambatan non tarif, 5) fasilitasi ekspor yang belum
optimal. m. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Perluasan Lapangan
Kerja, meliputi; 1) pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja
sebanyak yang dibutuhkan dalam tiga tahun terakhir. Antara tahun 2010-2013
terjadi pelambatan penyerapan tenaga kerja, 2) tingkat pertumbuhan PDB
dengan kisaran 4,6 -6,5 persen per tahun selama 2005-2013, menghasilkan
pertumbuhan lapangan kerja 2,0 persen, atau dengan pertambahan rata-rata
2,12 juta dalam setahun. 3) transformasi struktur pasar tenaga kerja lebih ke
arah sektor jasa dengan produktivitas rendah. Dalam 12 tahun terakhir,
lapangan kerja baru yang tercipta 20 juta, 17 juta di antaranya terserap di
sektor jasa, 4) rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas dan
daya saing rendah, 5) ketidaksesuaian antara kebutuhan industri terhadap
tenaga kerja dengan pendidikan dan pelatihan menyebabkan
perusahaan/industri mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja
yang berkualitas, 6) pasar tenaga kerja diwarnai banyak pekerja rentan yang
produktivitasnya rendah. Penurunan pengangguran telah menambah jumlah
angkatan kerja tidak penuh (underutilized) dari 31,6 juta orang tahun 2009
menjadi 32,0 juta tahun 2013. Fenomena ini menyebabkan semakin banyaknya
tenaga kerja yang memiliki produktivitas kerja yang rendah, atau curahan
waktu kerja di bawah jam kerja normal meningkat, sehingga menghasilkan
produktivitas sebagian dari rumah tangga menjadi rendah, 6) kenaikan upah
tidak diikuti dengan kenaikan produktivitas, 7) efisiensi pasar tenaga kerja
dalam pilar daya saing melemah, 8) kondisi lingkungan kerja yang belum
memadai dan diskriminasi di tempat kerja. n. Perlindungan Pekerja Migran,
berupa perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia masih belum berjalan
dengan baik meskipun terjadi peningkatan perhatian dunia terhadap
permasalahan migrasi internasional, antara lain pekerja rumah tangga yang
tidak berdokumen dan isu pekerja migran perempuan (domestic workers).
Pendahuluan I - 15
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Selain tata kelola penempatan migran yang perlu ditingkatkan dalam
melindungi pekerja migran terutama di dalam negeri, pendekatan penegakkan
hukum terhadap kebijakan migrasi di negara-negara tujuan menempatkan
pekerja migran khususnya pekerja rumah tangga pada posisi yang lemah. o.
Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dititikberatkan pada isu
perluasan kepesertaan, Peningkatan manfaat dan kualitas pelayanan jaminan
sosial, Kesinambungan finansial BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. p.
Kerjasama Ekonomi Internasional, tidak lepas dari isu perkembangan
konstelasi ekonomi global, Indonesia tetap terus berupaya mendorong
peningkatan kerjasama internasional baik di forum bilateral, regional, maupun
multilateral. q. Data dan Informasi Statistik, menitikberatkab pada keinginan
masyarakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa pemerintah
harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya,
relevan, dan tepat waktu melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada
distorsi, melalui penataan organisasi serta tata laksana penyediaan data dan
informasi, dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, serta
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modern.
4. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan isu strategis peningkatan
kapasitas IPTEK dalam bentuk; 1) kemampuan memberikan sumbangan nyata
bagi daya saing sektor produksi, keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya
alam, dan penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global
yang maju dan modern. 2) ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan (SDM,
sarana prasarana, kelembagaan iptek, jaringan, dan pembiayaan).
5. Bidang politik, dengan isu strategis meliiputi aspek; a. politik dalam negeri,
yakni pemantapan proses positif konsolidasi demokrasi. b. politik luar negeri,
dalam lima tahun ke depan, politik luar negeri Indonesia akan dititikberatkan
pada upaya mengedepankan identitas sebagai negara kepulauan dalam
pelaksanaan diplomasi dan membangun kerja sama internasional, menguatkan
diplomasi middle power yang menempatkan Indonesia sebagai kekuatan
regional dengan keterlibatan global secara selektif, memperluas mandala
keterlibatan regional di kawasan Indo Pasifik, dan meningkatkan pelibatan
Pendahuluan I - 16
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
peran, aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam perumusan dan
pelaksanaan politik luar negeri, dan menata infrastruktur diplomasi.
6. Bidang pertahanan dan keamanan, dengan isu strategis peningkatan kapasitas
pertahanan dan stabilitas keamanan nasional.
7. Bidang hukum dan aparatur, dengan isu strtagis meliputi 2 (dua) sub bidang; a.
sub bidang hukum, yakni 1) menciptakan penegakan hukum yang berkualitas
dan berkeadilan; 2) meningkatkan kontribusi hukum untuk peningkatan daya
saing ekonomi bangsa; dan 3) meningkatkan kesadaran hukum di segala
bidang. b. sub bidang aparatur, yakni Pemerintah secara konsisten akan
menjalankan agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan
restrukturisasi organisasi birokrasi pemerintah, meningkatkan kompetensi
aparatur, memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik,
dan mendorong masyarakat untuk mengawasi kinerja pelayanan publik.
8. Bidang pembangunan wilayah dan tata ruang, dengan isu strategis berupa
masih besarnya kesenjangan antarwilayah, khususnya kesenjangan
pembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur
Indonesia (KTI).
9. Bidang penyediaan sarana dan prasarana, meliputi isu strategis; 1) percepatan
dan penguatan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi pemerintahan
(championship at the top); 2) koordinasi dan integrasi dalam perencanaan dan
penyiapan proyek infrastruktur KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta); 3)
optimalisasi pendanaan dan pembiayaan yang berkelanjutan; 4) daftar proyek
prioritas dan kualitas penyiapan proyek.
10. Bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan isu
strategis meliputi; 1) pengamanan produksi untuk kemandirian dan
diversifikasi konsumsi pangan; 2) pengembangan agribisnis, pertanian
berkelanjutan dan kesejahteraan petani; 3) peningkatan produksi dan nilai
tambah perikanan serta kesejahteraan nelayan/pembudidaya ikan/pengolah
dan pemasar hasil perikanan/petambak garam; 4) peningkatan tata kelola laut,
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengembangan ekonomi
Pendahuluan I - 17
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
kelautan berkelanjutan; 5) peningkatan produksi hasil hutan dan
pengembangan jasa lingkungan; 6) peningkatan konservasi dan tata kelola
hutan serta pengelolaan DAS; 7) penguatan pasokan, bauran dan efisiensi
konsumsi energi; 8) peningkatan nilai tambah industri mineral dan
pertambangan berkelanjutan; 9) peningkatan kualitas lingkungan hidup,
pengembangan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan, dan pelestarian
dan pemanfaatan keekonomian KEHATI; 10) penanggulangan bencana dan
pengurangan risiko bencana; dan 11) penanganan perubahan iklim serta
peningkatan kualitas informasi iklim dan kebencanaan.
Isu strategis nasional tersebut memiliki pengaruh yang tinggi terhadap beberapa
rencana pembangunan pemerintah pusat yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten
Majalengka antara lain sebagai berikut :
1. Posisi Strategis Majalengka Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Dalam rangka pemetaan dan pengembangan pembangunan nasional yang
bersinergis, pemerintah pusat melakukan pemetaan dan penetapan Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Bandung, Semarang dan
Cirebon sebagai pusat pertumbuhan wilayah nasional berbasis jasa perdagangan dan
industri.
Posisi Kabupaten Majalengka yang merupakan perlintasan antara Jawa Barat
(Bandung) dan Jawa Tengah (Semarang) sebagai PKN Gerbangkertosusila, menjadi
keuntungan sendiri dalam memanfaatkan pengaruh investasi yang mungkin menjalar ke
Kabupaten Majalengka.
2. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Kertajati)
Pemerintah akan membangun Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Kertajati).
Rencana jalan tol ini dimaksudkan untuk mempercepat akses dari Kawasan BIJB menuju ibu
kota provinsi, dan juga untuk mengurangi beban lalu lintas jalan negara (Kadipaten-
Sumedang-Bandung) yang saat ini kondisi jalurnya rentan terhadap bencana longsor.
Pendahuluan I - 18
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
3. Peningkatan Pelabuhan Laut Nasional di Cirebon
Peningkatan Pelabuhan Laut Cirebon dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
ekonomi dan industri di Jawa Barat yang cukup pesat, mendorong keseimbangan akselerasi
pembangunan wilayah Jawa Barat, mendukung sektor transportasi nasional dan sebagai
penyangga kegiatan Pelabuhan Tanjung Priuk.
Keuntungan yang akan diperoleh Kabupaten Majalengka dengan berkembangnya
kegiatan Pelabuhan Cirebon yaitu akan terpacunya pertumbuhan kegiatan sosial ekonomi
dan industri. Hasil komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka akan lebih mudah untuk
dipasarkan ke luar pulau bahkan ke luar negeri. Juga dengan adanya kegiatan pelabuhan
yang memberikan akses kemudahan transportasi akan mendukung pertumbuhan industri
karena di Kabupaten Majalengka memiliki potensi lahan, tenaga kerja yang banyak dan
berkualitas serta sumber daya alam yang cukup.
2.2.2. Isu Strategis Regional
Provinsi Jawa Barat dalam mengimplementasikan pembangunannya memiliki
beberapa isu strategis yang terdiri dari 4 (empat) bidang pembangunan yaitu:
1. Bidang Pemerintahan:
1) Kualitas demokrasi;
2) Pemerintahan yang akuntabel dan inovatif;
3) Keamanan dan ketertiban daerah;
4) Kualitas kesejahteraan aparatur berbasis kinerja;
5) Beberapa kebijakan pascapenetapan Undang-Undang nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6) Penataan Daerah Otonom Baru;
7) Harmonisasi produk peraturan perundang-undangan daerah;
8) Pengembangan Teknologi Informasi dalam berbagai aspek;
9) Sinergitas pembangunan desa-kota;
10) Peran dan fungsi balai untuk pelayanan sosial.
Pendahuluan I - 19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
2. Bidang Perekonomian:
1) Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat;
2) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian dan
Perikanan;
3) Pengembangan Perekonomian Wilayah Perbatasan;
4) Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat;
5) Ketahanan Pangan;
6) Peningkatan Investasi;
7) Peningkatan Peran dan daya saing BUMD;
8) Peningkatan Kerjasama Business to Business.
3. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup:
1) Kualitas, Kuantitas, dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar (jalan, air
bersih, air limbah, drainase, listrik, dan persampahan);
2) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur strategis (jalan tol, kereta
api, pelabuhan, bandara);
3) Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup;
4) Pengawasan Penataan Ruang;
5) Alih Fungsi Lahan.
4. Bidang Sosial Budaya:
1) Pertumbuhan penduduk dan persebarannya;
2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan;
3) Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja;
4) Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat
terhadap bencana;
5) Pelestarian nilai – nilai dan warisan budaya lokal;
6) Penanggulangan penduduk miskin;
7) Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
8) Pembangunan pusat seni, budaya dan stadion olahraga di Kab/Kota.
Pendahuluan I - 20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Isu strategis provinsi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rencana-rencana
pembangunan pemerintah provinsi yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Majalengka,
yaitu:
1. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aero City.
Pembangunan Bandar Udara Kertajati dimaksudkan untuk mengurangi beban
Bandar Udara Husein Sastranegara dan Soekarno-Hatta. Pembangunan BIJB ini akan
diintegrasikan dengan pembangunan Kertajati Aerocity seluas 3.200 ha. Dalam tatanan
kebandarudaraan nasional (Permenhub No. 69 Tahun 2013), penggunaannya sebagai
bandar udara internasional, dengan hierarki bandar udara pengumpul sekunder, spesifikasi
bandara :
• luas = 1800 ha
• runway = 4000 m x 60 m ( direncanakan sebanyak 3 runway)
• taxiway = 1360 m x 23 m
• appron = 1300 m x 317 m
• kapasitas = 27 juta penumpang per tahun, 191.423 ton kargo per tahun.
• pembangunan runway sepanjang 2.500 m sudah dilakukan sejak tahun 2012
(perkerasan sudah sepanjang 2.200 m dan sudah bisa dilewati oleh boeing 737).
• pada tahun 2015 cut and fill / pematangan lahan untuk pembangunan runway, taxiway,
dan appron.
• pada tahun 2016 akan dilakukan pembangunan sisi darat (terminal) aksesibilitas dan
bangunan pendukung lainnya.
• sampai tahun 2016, telah dibebaskan lahan seluas 970,23 ha, untuk penyelesaian
runway, fasilitas sisi darat, dan jalan akses menuju DPPU.
• proses pembangunan akses tol dan non tol menuju BIJB Kertajati sedang dilakukan.
Tahapan pembanguan BIJB
• pembangunan sisi darat bandara mulai dibangun sejak Desember 2015 dan sampai saat
ini pembangunan BIJB dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi infrastruktur, bangunan
terminal penunpang, dan bangunan penunjang.
Pendahuluan I - 21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
2. Relokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
Dalam perkembangan selanjutnya, Departemen Perindustrian Republik Indonesia
juga telah membuat perencanaan suatu Kawasan Industri Terpadu dalam bidang tekstil,
yang diperuntukkan sebagai pengalihan kawasan industri yang ada di wilayah Bandung
Timur, yang keberadaannya saat ini telah mengalami kejenuhan.
Industri TPT telah berkembang secara terintegrasi mengikuti struktur pohon
industrinya, mulai dari perkembangan (industri serat) ke intermediate (industri staple
dan filamen, tenun dan rajut), hingga hilir (industri pakaian jadi dan barang jadi tekstil
termasuk karpet). Struktur industri TPT telah berkembang, baik secara vertikal maupun
horizontal, sehingga dapat menarik dan akan terkait dengan sektor-sektor ekonomi
lainnya. Perencanaan ini, telah sesuai dengan RTRW Kabupaten Majalengka 2011–2031,
dalam rencana struktur ruang wilayah PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Kertajati memiliki fungsi
pelayanan sebagai kawasan komersial dan jasa, kawasan industry terpadu, kawasan BIJB,
pengembangan kawasan perkotaan “aerocity”, dan pertanian yang meliputi Kecamatan
Kertajati, Jatitujuh dan Ligung. Oleh karena itu perencanaan kawasan industri pada
kawasan sekitar BIJB perlu didukung dan ditindaklanjuti.
Sebagai upaya dukungan terhadap rencana pengembangan industri TPT di
Kecamatan Kertajati, Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan Surat Bupati
Majalengka Nomor : 534/4033/Dalprog tanggal 30 Nopember 2006, perihal Rencana
Penetapan Lokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Kabupaten Majalengka.
3. Rencana Pembangunan Rel Kereta Api Rancaekek - Jatinangor - Tanjungsari - Kertajati - Kadipaten - Cirebon
Komitmen Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam membangun perekonomian yang
kuat di daerah-daerah, dibuktikan dengan banyaknya rencana pembangunan infrastruktur
transportasi di daerah. Salah satunya dengan adanya rencana pembangunan rel kereta api
yang melintasi wilayah Kabupaten Majalengka.
Dalam rangka mendukung rencana sistem transportasi Kabupaten Majalengka
seiring dengan akan hadirnya bandara internasional Jawa Barat, maka pembangunan
jaringan kereta api akan mengisi dan melengkapi kebutuhan sistem transportasi di
Pendahuluan I - 22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Kabupaten Majalengka. Berfungsinya kembali jaringan kereta api di Kabupaten Majalengka
diharapkan akan memudahkan proses pergerakan barang dan jasa sehingga meningkatkan
efektivitas dan efisiensi produksi yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten
Majalengka. Rencana pembangunan jaringan kereta api baru (Bandung-Cirebon) dengan
jalur Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Kertajati- Kadipaten-Cirebon akan mendukung
keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat yang ada di Kabupaten Majalengka.
Keberadaan jaringan kereta api dan pelayanannya akan melengkapi pelayanan
terhadap penumpang, terutama untuk mempermudah akses menuju Bandara
Internasional Jawa Barat serta sebagai alternatif sarana transportasi regional yang
menghubungkan Majalengka – Cirebon, Majalengka – Bandung, Indramayu – Majalengka
– Sumedang – Bandung. Majalengka – Sumedang – Bandung. Pembangunan Infrastruktur
transportasi Kereta Api yang melintasi kawasan Kabupaten Majalengka diharapkan dapat
memacu kegiatan perekonomian terutama dalam hal distribusi hasil-hasil produksi dan
mobilitas penduduk yang ada di Kabupaten Majalengka.
2.4.3. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Majalengka
Isu strategis pembangunan Kabupaten Majalengka merupakan permasalahan yang
berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi berkelanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Memperhatikan Isu strategis
nasional, regional dan permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi oleh Kabupaten
Majalengka, adapaun isu strategis pembangunan Kabupaten Majalengka adalah sebagai
berikut :
1. Perwujudan Pendidikan gratis dalam rangka penuntasan pendidikan dua belas tahun
(Pendidikan Universal).
Kebijakan otonomi satuan pendidikan dilandasi bahwa sekolah sebagai lembaga
profesional yang bertanggung jawab terhadap klien yang diwakili oleh komite sekolah
dan dewan pendidikan. Fungsi pemerintah adalah fasilitator untuk mendorong sekolah
agar berkembang menjadi lembaga otonomi yang profesional sehingga mutu
pelayanan pendidikan memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
Pendahuluan I - 23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
2. Peningkatan Tatakelola Pemerintahan yang baik (good governance).
Merupakan suatu kebutuhan dan harapan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
yaitu terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dengan predikat Sangat
Baik; Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten
Majalengka minimal memperolah katagori “CC”.
3. Penguatan keahlian dan alih profesi ketenagakerjaan di sekitar wilayah BIJB dan
kawasan industri;
4. Relokasi dan pengembangan sarana kesehatan pelayanan dasar (Puskesmas
Sukamulya) di sekitar kawasan BIJB dan revitalisasi Puskesmas di sekitar kawasan
industri yang akan dikembangkan sebagai Puskesmas modern;
5. Pengembangan RSUD Cideres menjadi pusat rujukan dengan keunggulan trauma
center dan peningkatan menjadi kelas B;
6. Pengembangan RSUD Majalengka yang memiliki keunggulan dalam pelayanan
KIA/obstretri-ginekologi dan pelayanan pengobatan penyakit infeksi;
7. Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
8. Ketahanan pangan;
9. Penanggulangan bencana dan antisipasi perubahan iklim;
10. Pembentukan Lahan sawah berkelanjutan;
11. Pengelolaan kawasan lindung dalam rangka mendukung Jawa Barat Green provice;
12. Tingginya harga pakan ikan dan pakan ternak;
13. Bioteknologi pertanian;
14. Pembangunan waduk kadu malik dan pasir kuda;
15. Pembangunan kawasan Agropolitan/Minapolitan dan Agroforesty;
16. Konflik penggunaan lahan untuk perkebunan, peternakan dan kehutanan;
17. Peningkatan produktivitas, kualitas dan kontinuitas produk peternakan yang aman,
sehat, utuh dan halal;
18. Perbaikan iklim usaha, investasi dan peningkatan akses permodalan bagi produk
pertanian, perkebunan dan peternakan;
Pendahuluan I - 24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
19. Pengendalian pemulihan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
3. Struktur Perekonomian Kabupaten Majalengka
Karakteristik suatu wilayah baik dari sisi demografis, maupun urban dan rural,
akan menentukan beragamnya kegiatan perekonomian wilayah tersebut, sehingga itu
dapat memberikan warna pada struktur perekonomian suatu wilayah. Hal ini juga
karena dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia
(SDM) yang tersedia. Sistem ekonomi yang terbentuk pada suatu wilayah dapat
memberikan gambaran bagaimana struktur perekonomian di wilayah tersebut. Salah satu
indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah
adalah distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha.
Kontribusi sektor PDRB menurut lapangan usaha menunjukkan peranan
masing-masing kategori dalam sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan.
Semakin besar persentase suatu kategori lapangan usaha, semakin besar pula
pengaruh kategori lapangan usaha tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu
daerah. Kontribusi sektor PDRB juga dapat memperlihatkan kontribusi nilai tambah
setiap kategori lapangan usaha dalam pembentukan PDRB, sehingga akan tampak
kelompok lapangan usaha yang menjadi motor penggerak pertumbuhan (lapangan
usaha andalan) di wilayah yang bersangkutan. Semakin besar peranan suatu kategori
lapangan usaha dalam perekonomian, dapat dikatakan bahwa lapangan usaha
tersebut sebagai engine growth atau mesin pertumbuhan ekonomi daerah.
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi sektor
PDRB kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer,
kelompok lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok
lapangan usaha primer terdiri dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian.
Kelompok lapangan usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha Industri
Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; Konstruksi. Kemudian kelompok
lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi
Pendahuluan I - 25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real Estate; Jasa
Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa
Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.
Selama periode 2015-2016, struktur lapangan usaha sebagian masyarakat
Kabupaten Majalengka telah bergeser dari kelompok lapangan usaha sekunder ke
kelompok lapangan usaha tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan peranan masing-
masing kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten
Majalengka atas dasar harga berlaku. Pada tahun 2016, kelompok lapangan usaha tersier
memberikan sumbangan sebesar 46,11 persen yang mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 45,34 persen dan kelompok lapangan usaha sekunder
memberikan sumbangan sebesar 26,50 persen yang mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2015 sebesar 26,10 persen. Sedangkan kelompok lapangan usaha primer sebesar
27,40 persen mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 yang
menyumbang sebesar 28,56 persen. Peningkatan kontribusi kelompok lapangan usaha
tersier utamanya terjadi pada peranan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda motor yang mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya akibat dari bertambahnya jumlah pedagang besar maupun eceran serta
kendaraan bermotor baru di Kabupaten Majalengka, kemudian yang mengalami kenaikan
pada kelompok lapangan usaha tertier lainnya meliputi transportasi dan pergudangan,
penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa keuangan dan asuransi, jasa perusahaan,
dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta jasa lainnya.
Tabel 1.1. Perkembangan Kontribusi Sektor PDRB
Kabupaten Majalengka Tahun 2015-2016 (dalam persen) (Atas Dasar Harga berlaku)
No. S e k t o r Tahun
2015 2016
Kelompok Primer 28,56 27,40
1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
26,44 25,72
Pendahuluan I - 26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. S e k t o r Tahun
2015 2016
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,12 1,68
Kelompok Sekunder 26,10 26,50
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 13,68 13,65
4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0,06 0,11
5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG
0,05 0,06
6 KONSTRUKSI 12,31 12,68
Kelompok Tersier 45,34 46,11
7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
16,95 17,26
8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 4,02 4,51
9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 3,1 3,39
10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2,92 2,87
11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 2,68 3,06
12 REAL ESTATE 1,2 1,16
13 JASA PERUSAHAAN 0,33 0,34
14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
3,96 3,96
15 JASA PENDIDIKAN 6,72 5,82
16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 0,99 1,03
17 JASA LAINNYA 2,47 2,71
Jumlah 100,00 100,00
Sumber : Data diolah
Untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat diperlukan data yang spesifik.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu data statistik yang
digunakan dalam sistem evaluasi dan perencanaan ekonomi makro suatu wilayah.
PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2016 atas dasar harga konstan adalah
Rp17.428.207,80 juta meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp16.590.224 juta. Sedangkan
Pendahuluan I - 27
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2016 atas dasar harga berlaku sebesar
Rp23.102.042,40 juta juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar
Rp21.249.128,80 juta. Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Majalengka masih
didominasi oleh sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa, sumber mata pencaharian
utama masyarakat Kabupaten Majalengka adalah di sektor pertanian. Tahun 2016
kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB menurut lapangan usaha sebesar 25,72 persen,
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 sebesar 26,44 persen, hal ini menunjukan
bahwa mulai terjadi pergeseran dari sektor primer ke sektor sekunder dan sektor tertier.
Tabel 1.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Majalengka Tahun 2015-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010)
No. S e k t o r Tahun
2015 2016 Kelompok Primer 4.332.958,10 4.381.277,80
1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
3.916.563,00 3.966.432,60
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 416.395,10 414.845,20
Kelompok Sekunder 4.440.626,80 4.751.196,90
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.309.060,10 2.467.166,10
4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 13.038,80 13.322,00
5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG
9.378,10 9.773,20
6 KONSTRUKSI 2.109.149,80 2.260.935,60
Kelompok Tersier 7.816.639,20 8.295.732,90
7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
3.017.828,20 3.168.330,30
8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 634.182,40 673.073,60
9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
558.805,10 592.788,90
10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 628.127,10 698.385,60
11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 480.240,60 505.206,80
12 REAL ESTATE 223.215,10 235.026,30
13 JASA PERUSAHAAN 59.059,30 62.492,10
14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN
595.149,20 609.752,30
Pendahuluan I - 28
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. S e k t o r Tahun
2015 2016
JAMINAN SOSIAL WAJIB
15 JASA PENDIDIKAN 971.867,70 1.049.464,50
16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 175.345,40 191.692,30
17 JASA LAINNYA 472.819,10 509.520,20
Jumlah 16.590.224,00 17.428.207,80
Sumber : Buku LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2016
Tabel 1.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Majalengka Tahun 2015-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Berlaku)
No. S e k t o r Tahun
2015 2016 Kelompok Primer 6.069.491,10 6.329.053,40
1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
5.619.093,70 5.941.569,00
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 450.397,40 387.484,40 Kelompok Sekunder 5.535.680,80 6.120.817,80
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.906.279,00 3.152.667,10
4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 13.294,50 25.862,80
5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG
10933.7 12.966,40
6 KONSTRUKSI 2.616.107,30 2.929.321,50 Kelompok Tersier 9.633.023,40 10.652.171,10
7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
3.601.214,90 3.987.294,80
8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 854.483,10 1.041.535,70
9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
658.634,60 783.100,50
10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 620.828,40 663.364,20
11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 568.713,60 706.494,20
12 REAL ESTATE 254.076,70 268.032,10
13 JASA PERUSAHAAN 69.377,00 77.968,50
14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
841.274,00 915.931,90
15 JASA PENDIDIKAN 1.428.312,90 1.343.940,30
Pendahuluan I - 29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
No. S e k t o r Tahun
2015 2016
16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 210.222,90 238.826,60
17 JASA LAINNYA 525.885,30 625.682,30
Jumlah 21.249.128,80 23.102.042,40
Sumber : Buku LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2016
Laju Pertumbuhan Ekonomi atau sering dikenal dengan istilah LPE, adalah salah satu
ukuran atau indikator makro ekonomi yang bisa menggambarkan perkembangan
atau tingkat kinerja ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator
makro yang sering digunakan sebagai salah satu alat strategi kebijakan bidang ekonomi
untuk evaluasi pembangunan.
Perekonomian suatu daerah dikatakan mengalami pertumbuhan bila terdapat
peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor
internal dapat berupa tabungan domestik, tenaga kerja, teknologi, dan sebagainya;
sedangkan faktor eksternal dapat disebabkan ekspor dan impor yang terjadi.
Perekonomian Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 mengalami perlambatan
dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Majalengka tahun 2016 mencapai 5,05 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar
5,33 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2016 dicapai oleh lapangan usaha informasi
dan komunikasi sebesar 11,19 persen, pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi pada
lapangan usaha yang sama pada tahun 2015 sebesar 12,74 persen. Sedangkan
pertumbuhan terendah terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang
mengalami penurunan sehingga capaian tahun 2016 sebesar -0,37 persen. Pada tahun
2016 petumbuhan tidak lebih baik dari tahun 2015 karena terdapat lapangan usaha yang
mengalami pertumbuhan negatif.
Pendahuluan I - 30
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Tabel 1.4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Majalengka Tahun 2015-2016 (dalam persen) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010)
No. S e k t o r Tahun
2015 2016 Kelompok Primer
1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
-0,87 1,27
2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,90 -0,37
Kelompok Sekunder
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 8,30 6,85
4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0,48 2,17
5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG
5,97 4,21
6 KONSTRUKSI 11,60 7,20 Kelompok Tersier
7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
5,26 4,99
8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 6,97 6,13
9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 5,96 6,08
10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 12,74 11,19
11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 5,12 5,20
12 REAL ESTATE 5,08 5,29
13 JASA PERUSAHAAN 6,03 5,81
14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
3,13 2,45
15 JASA PENDIDIKAN 7,53 7,98
16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 10,92 9,32
17 JASA LAINNYA 7,81 7,76
LPE 5,33 5,05
Jumlah 100,00 100,00
Sumber : Buku LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2016
4. Gambaran Umum Demografis Kabupaten Majalengka
Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka sampai dengan
akhir tahun 2016 mencapai 1.260.469 jiwa, yang terdiri atas laki-laki 638.120 jiwa
Pendahuluan I - 31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dan perempuan 622.349 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk selama 5 tahun terakhir
tidak mengalami perubahan yang nyata, pada tahun 2016 mencapai 1.047 jiwa per
kilometer persegi. Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk dapat dilihat pada
Tabel berikut ini.
Tabel 1.5. Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016
Penduduk Tahun
2014 2015 2016
Jumlah (Jiwa) 1.239.625 1.250.180 1.260.469
Laki-laki (Jiwa) 630.228 632.319 638.120
Perempuan (Jiwa) 609.397 617.861 622.349
Laju Pertumbuhan Penduduk (Persen)
0,26 0,85 0,82
Kepadatan per km2 1.029 1.038 1.047
Sumber: Database SIAK Konsolidasi
Penduduk berdasarkan struktur usia didominasi oleh usia 15-44 tahun dan 45-
64 tahun dengan prosentase yang sama yaitu sebesar 7,91 persen, hal ini menunjukkan
potensi usia produktif di Kabupaten Majalengka cukup besar.
Tabel 1.6. Persentase Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan Struktur UsiaTahun 2014-2016
No. Usia Penduduk (Tahun) Tahun (%)
2014 2015 2016
1. 0 –4 7,02 6,64 5,57
2. 5 – 14 16,37 16,50 15,82
3. 15 – 44 48,82 47,81 47,47
4. 45 – 64 21,38 21,96 23,10
5. > 65 6,42 7,09 6,05
Sumber: Database SIAK Konsolidasi
Pendahuluan I - 32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Struktur mata pencaharian pada tahun 2016 tidak banyak mengalami
perubahan dibanding pada tahun 2015. Pada tahun 2016 sumber mata pencaharian
penduduk Kabupaten Majalengka sebagian besar masih bergerak di sektor pertanian
28,02 persen, sektor perdagangan 27,11 persen, sektor industri pengolahan 16,88
persen, dan jasa lainnya14,64 persen, serta kontruksi sebesar 7,76 persen.
Selanjutnya, gambaran penduduk Majalengka berdasarkan jenis pekerjaan,
dapat ditunjukkan dari sebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha,
seperti pada Tabel berikut ini.
Tabel 1.7. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Kabupaten Majalengka
Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2016
No. Lapangan Usaha Tahun (%)
2014 2015 2016*
1. Pertanian 32,84 38,08 28,02
2. Pertambangan dan Penggalian 0,28 1,46 1,06
3. Industri Pengolahan 12,09 11,71 16,88
4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,20 0,40 0,69
5. Konstruksi 9,89 6,63 7,76
6. Perdagangan 21,03 24,23 27,11
7. Angkutan dan Komunikasi 2,16 1,98 3,41
8. Keuangan 1,64 0,61 0,43
9. Jasa-jasa Lainnya 19,87 14,91 14,64
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2017
* Data diolah
Berdasarkan latar belakang pendidikan, menurut hasil sementara susenas 2016
bahwa penduduk Kabupaten Majalengka sebagian besar berpendidikan SD sederajat
(49,60 persen), kemudian SLTP sederajat (14,14 persen), SLTA sederajat (12,39
persen), D1/D3 (0,92 persen) dan universitas (2,74 persen).
Pendahuluan I - 33
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikan yang
ditamatkan tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 1.8. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Kabupaten Majalengka
Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2013-2015
Jenjang Pendidikan Tahun (%)
2014 2015 2016
Tidak/Belum Punya Ijazah SD 28,06 28,10 25,10
SD sederajat 44,42 43,87 45,64
SLTP sederajat 14,74 14,90 15,35
SLTA sederajat 10,03 10,32 10,90
D I/ D3 1,04 1,00 1,00
S1 1,62 1,72 1,91
S2 0,09 0,09 0,10
S3 0,01 0,01 0,01
Sumber: Database SIAK Konsolidasi
B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Majalengka Tahun 2015, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pendahuluan I - 34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56791);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4578);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4817);
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
80);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor
12);
Pendahuluan I - 35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-
2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014 Nomor 1);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Nomor 7);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016
(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 4);
15. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 20 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja
Utama Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 (Berita Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2014 Nomor 21);
16. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Nomor 7);
17. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 25);
18. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2016 Nomor 13);
Pendahuluan I - 36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
19. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor
19).
C. Sistematika Penyusunan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2016 mengikuti alur pikir sebagai berikut:
Gambar 1.1. Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Adapun sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kabupaten Majalengka tahun 2016 adalah :
RPJMD 2014-2018
KAB. MAJALENGKA
RENSTRA 2014-2018
SATKER
RKPD 2016
KAB. MAJALENGKA
RENCANA KINERJA 2016
SATKER
ARAH KEBIJAKAN UMUM, STRATEGI & PRIORITAS
R A P B D 2016
A P B D 2016
R K A 2016
D P A 2016
LAKIP 2016 KABUPATEN
MAJALENGKA
LAKIP 2016 SATUAN KERJA
Pendahuluan I - 37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Berisi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2014-2018 dan
sejauhmana Pemerintah Kabupaten Majalengka mencapai tujuan dan sasaran strategisnya
dalam rangka mencapai visi dan misi, kendala-kendala yang dihadapi, serta
langkah-langkah dalam mengatasi kendala-kendala dan langkah-langkah antisipatif untuk
menanggulangi kendala yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
BAB. I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang gambaran umum dan struktur organisasi Pemerintah
Kabupaten Majalengka, isu-isu strategis pembangunan, struktur ekonomi Kabupaten
Majalengka; gambaran umum demografis Kabupaten Majalengka; dasar hukum; dan
sistematika penulisan.
BAB. II PERENCANAAN KINERJA
Berisi gambaran singkat mengenai : Rencana strategis menguraikan secara singkat
visi, misi, tujuan, sasaran, dan Perjanjian Kinerja/Perubahan Kinerja Tahun 2016
menguraikan sasaran strategis, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai.
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini menyajikan uraian mengenai Capaian Kinerja Organisasi, dan Realisasi
Anggaran untuk mencapai tingkat kinerja organisasi.
BAB. IV PENUTUP
Berisi tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan
kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka, dan
strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun yang akan datang.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2016;
Lampiran 2 Perubahan Recana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016;
Lampiran 3 Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2016;
Lampiran 4 Perbandingan Kinerja Tahun 2016 dan Tahun 2015;
Lampiran 5 Perbandingan Kinerja Tahun 2016 dan Tahun 2018 (Akhir Periode RPJMD).
Perencanaan Kinerja II - 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Seluruh jajaran pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP). Dalam sistem akuntabilitas kinerja pemerintah daerah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah agar
mampu menjawab tuntutan isu lingkungan strategis lokal, nasional, global, dan tetap
berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui
pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, pemerintah daerah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam
upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
2.1. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan yang menyangkut ke arah mana Pemerintah
Daerah harus dibawa agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif,
inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Pemerintah Daerah.
RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 merupakan tahapan ketiga dari
RPJPD Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025, yaitu tahap pemantapan pembangunan
secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing
perekonomian dari sektor industri pengolahan berlandaskan keunggulan sumber daya
manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat demi
terwujudnya perekonomian daerah yang kuat dan merata. Berdasarkan potensi, kondisi,
permasalahan, tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di Kabupaten
Majalengka, maka Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka, yaitu :
“MAJALENGKA MAKMUR”
Perencanaan Kinerja II - 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Makmur secara harpiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara material dan
agamis secara spiritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan kebahagian
jasmani dan rohani sehubungan telah terpenuhi kebutuhannya.
Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan MAJALENGKA MAKMUR
dalam Visi kami adalah : “Terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan, dan
pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius”
dalam arti :
Maju : Berada di depan dibanding daerah-daerah lain dilihat dari aspek
pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, tata kelola
pemerintahan, keagamaan dan berbagai sendi kehidupan lainnya
dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pembangunan
berkelanjutan;
Aman : Kondisi daerah yang bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan
konflik sosial tanpa adanya diskriminasi terhadap golongan tertentu;
Kondusif : Situasi yang mendukung untuk berinvestasi, nyaman, disertai kualitas
pelayanan aparatur yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
agar tercipta pembangunan yang seimbang di berbagai sektor;
Mandiri : Mampu meningkatkan kemampuan daerah untuk menyelenggarakan
seluruh urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dengan tidak sepenuhnya bergantung kepada bantuan pemerintah
yang lebih atas;
Unggul : Memiliki daya saing yang tinggi berfokus pada kepemilikan sumber
daya alam berlimpah, sumber daya manusia berkualitas, dan inovatif
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK);
Perencanaan Kinerja II - 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
2.2. Misi
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan,
dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang
berkelanjutan;
2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan aparatur;
3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat;
4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya
alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan
mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan;
5. Mewujudkan Desa Mandiri;
6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana
prasarana keagamaan yang memadai.
Misi yang diemban sebagaimana tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misi Pertama, Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka
pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.
Pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan dan sarana prasarana
perekonomian merupakan tuntutan kebutuhan yang esensial untuk dipenuhi secara
terus menerus dengan penekanan pada kualitas pelayanan. Kelima unsur tersebut
memiliki saling keterkaitan yang kuat dalam mencapai tujuan peningkatan IPM. Hal
tersebut didasari pemikiran bahwa pendidikan akan mampu menciptakan masyarakat
yang sehat secara individu dan lingkungan, produktif dalam menghasilkan barang/jasa
dan mampu meningkatkan kemampuan investasi sehingga diperlukan kuantitas dan
Perencanaan Kinerja II - 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
kualitas infrastruktur yang baik dan penyediaan sarana prasarana perekonomian yang
memadai. Kesemuanya itu memerlukan upaya pemerintah kabupaten untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas mengacu pada standar-standar pelayanan
yang telah ditetapkan.
Misi Kedua, Membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan aparatur.
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh
pemerintah kabupaten.Hal ini didasari bahwa penatakelolaan pemerintahan yang baik
akan menghasilkan produk layanan publik yang baik pula dan seiring dengan itu pula
akan tercipta tingkat kesejahteraan pegawai yang baik. Penciptaan pemerintahan yang
baik dapat diawali salah satunya mewujudkan sosok birokrasi yang ideal dengan upaya
membangun harmonisasi regulasi, penataan kelembagaan, pembenahan struktur,
pembentukan orentasi dan sistem nilai baru, penyederhanaan proses kerja dan
pengembangan lingkungan politik yang sehat.
Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan
masyarakat.
Kondusivitas iklim investasi teramat penting untuk dibangun dan dijaga serta tidak
semata dibangun dari tingkat stabilitas keamanan belaka, namun iklim investasi harus
juga terbangun dari prakarsa daerah dan kemudahaan investasi yang diberikan oleh
daerah kepada berbagai pihak. Penumbuhkembangan investasi harus juga merupakan
media bagi peningkatan pemberdayaan UMKM sehingga memiliki saling
ketergantungan yang pada gilirannya akan mampu memberikan percepatan
pertumbuhan perekonomian daerah yang tinggi.
Perencanaan Kinerja II - 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Keempat, Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Daya saing daerah merupakan hal pokok dari substansi otonomi daerah, karena daya
saing daerah akan memacu pertumbuhan daerah dari berbagai hal. Daya saing daerah
akan tercermin dari kemampuan daerah dalam menghasilkan keunggulan daerah yang
tercipta dari hasil optimalisasi pemanfaatan atas sumber daya alam, sumber daya
manusia yang tercipta dari kemampuan inovasi daerah dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan beradaptasi dengan teknologi yang terkini.
Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri.
Kemandirian desa ditengah-tengah percepatan pembangunan daerah adalah hal
mutlak yang harus diwujudkan karena kemandirian desa akan memberikan kontribusi
besar terhadap capaian indikator kinerja daerah dalam berbagai sektor pembangunan.
Kemandirian desa ini tidak semata pada penanaman nilai-nilai baru dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai akibat dari telah terbitnya Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tetapi lebih dari itu yaitu
menumbuhkembangkan otonomi desa melalui kapasitas dan kapabilitas desa dalam
mengolah seluruh potensi kekayaan desa yang dimilikinya.
Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.
Pemahaman ajaran agama dan penyediaan sarana prasarana keagamaan yang
memadai merupakan hal yang mendasar bagi masyarakat di Majalengka. Pemahaman
ajaran agama yang baik dan benar dan didukung sarana prasarana keagamaan yang
memadai akan dapat menciptakan sosok masyarakat Majalengka yang berkeyakinan,
berprilaku, bersikap sesuai dengan norma-norma agama yang dianutnya dan mampu
Perencanaan Kinerja II - 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
menciptakan masyarakat yang maju dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung
pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun
mendatang. Tujuan dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi,
sehingga menggambarkan dampak keberhasilan pembangunan daerah.
Misi Pertama, Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan.
Terdapat 3 Tujuan dalam Misi Pertama, yaitu:
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan, dan kesehatan yang lebih berkualitas dengan
menjunjung tinggi profesionalitas layanan, dengan sasaran:
a. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib
belajar 12 tahun;
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh
wilayah Kabupaten Majalengka;
d. Meningkatanya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan;
e. Menurunnya AKI dan AKB;
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM kesehatan.
2. Mengembangkan dan memantapkan infrastruktur yang berkualitas, proporsional,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dengan sasaran:
a. Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial
dasar masyarakat;
Perencanaan Kinerja II - 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
b. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas
penanggulangan bencana.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perekonomiandalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (inclusive growth), dengan sasaran:
a. Terwujudnya pasar tradisional yang representatif;
b. Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang padat karya, termasuk sektor
pertanian.
Misi Kedua, Membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan
aparatur.
Terdapat 3 Tujuan dalam Misi Kedua, yaitu:
1. Peningkatan tata kelola pemerintahan menuju pemerintah yang profesional, dengan
sasaran meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pemerintahan dalam rangka peningkatan
layanan publik, dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya
aparatur pemerintah daerah;
3. Meningkatkan stabilitas keamanan daerah, dengan sasaran meningkatnya stabilitas
keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum.
Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro
kecil menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Terdapat 2 Tujuan dalam Misi Ketiga, yaitu:
1. Meningkatkan daya saing daerah sebagai tujuan investasi, dengan sasaran :
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi
b. Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan Non PMA/PMDN terkait pengembangan
UMKM
Perencanaan Kinerja II - 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
2. Peningkatan daya saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM)
berbasis potensi lokal, dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan output sektor
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), skala usaha Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), dan penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM).
Misi Keempat, Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Terdapat 9 Tujuan dalam Misi Keempat, yaitu:
1. Memantapkan ketahanan pangan daerah, dengan sasaran meningkatnya kemudahan
dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan.
2. Meningkatnya destinasi wisata, dengan sasaran terwujudnya destinasi wisata
unggulan.
3. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi unggulan daerah berdasarkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan sektor-
sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro environment.
4. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan, dengan sasaran
meningkatnya peran gender dalam pembangunan.
5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk, dengan sasaran terkendalinya pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera.
6. Meningkatkan kemampuan masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), dengan sasaran meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial.
7. Meningkatkan daya saing ketenagakerjaan, dengan sasaran: 1) meningkatnya
ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja terlatih;2) memberikan
fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja
dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan.
Perencanaan Kinerja II - 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
8. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi
olah raga dengan sasaran meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan
dan prestasi olah raga.
9. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dengan sasaran meningkatnya
peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya.
Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri.
Tujuan Misi Kelima yaitu memperkuat pemerintahan desa dan memberdayakan
masyarakat desa, dengan sasaran kuatnya pemerintah desa dan pemberdayaan
masyarakat desa.
Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai
penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.
Tujuan Misi Keenam yaitu mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan
keagamaan serta meningkatkan layanan kehidupan beragama, dengan sasaran
meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama.
Hal lain yang akan dilaksanakan dalam periode 2014-2018 adalah janji-janji Bupati
dan Wakil Bupati pada saat pilkada berupa :
1. Wajib belajar 12 tahun;
2. Peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan terbangunnya
PONED di seluruh Puskesmas di Kabupaten Majalengka;
3. Penuntasan program RUTILAHU;
4. Peningkatan PUAP dan PKH ke dalam UKM, koperasi atau lembaga sejenis lainnya;
5. Peningkatan program TNI Manunggal Sindangkasih, Bhakti Siliwangi Manunggal Satata
Sariksa dan TNIManunggal Membangun Desa;
6. Pengembangan Sekolah Lapangan Pertanian atau sejenisnya untuk peningkatan
produksi pangan;
7. Pemberdayaan ekonomi pondok pesantren dan majelis-majelis taklim;
Perencanaan Kinerja II - 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
8. Penumbuhkembangan perdagangan dan industri di Kabupaten Majalengka;
9. Perwujudan desa mandiri.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dana Sasaran Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
diuraikan sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Visi : “MAJALENGKA MAKMUR”
Misi Tujuan Sasaran
Misi Pertama : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.
1. Meningkatkan pelayanan pendidikan, dan kesehatan yang lebih berkualitas dengan menjunjung tinggi profesionalitas layanan.
a. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun;
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka;
d. Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan;
e. Menurunnya AKI dan AKB;
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM kesehatan.
2. Mengembangkan dan memantapkan infrastruktur yang berkualitas, proporsional, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
a. Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat;
b. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
Perencanaan Kinerja II - 11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Tujuan Sasaran
kualitas penanggulangan bencana.
3. Meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana
perekonomian dalam rangka
mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas
(inclusive growth).
a. Terwujudnya pasar tradisional yang representatif;
b. Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang padat karya, termasuk sektor pertanian.
Misi Kedua : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur.
1. Peningkatan tatakelola pemerintahan menuju pemerintah yang professional
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pemerintahan dalam rangka peningkatan layanan publik.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya aparatur pemerintah daerah.
3. Meningkatkan stabilitas keamanan daerah.
Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum.
Misi Ketiga : Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat.
1. Meningkatkan daya saing daerah sebagai tujuan investasi.
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi;
b. Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan Non PMA/PMDN terkait pengembangan UMKM.
2. Peningkatan daya saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) berbasis potensi lokal.
Meningkatnya pertumbuhan output sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), skala usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Perencanaan Kinerja II - 12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Tujuan Sasaran
Misi Keempat : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfocus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
1. Memantapkan ketahanan pangan daerah.
Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan.
2. Meningkatnya destinasi
wisata.
Terwujudnya destinasi wisata unggulan.
3. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi unggulan daerah berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro environment;
4. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan.
Meningkatnya peran gender dalam pembangunan.
5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera;
6. Meningkatkan kemampuan masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial;
7. Meningkatkan daya saing ketenagakerjaan.
a. Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja terlatih
b. Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan;
8. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olah raga.
Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga.
9. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal.
Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya.
Misi Kelima : Mewujudkan Desa Mandiri.
Memperkuat Pemerintahan Desa/ Kelurahan dan Memberdayakan Masyarakat Desa/Kelurahan.
Kuatnya Pemerintah Desa/Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan.
Perencanaan Kinerja II - 13
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi Tujuan Sasaran
Misi Keenam : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.
Mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan serta meningkatkan layanan kehidupan beragama.
Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama.
Dalam rangka mewujudkan Tujuan dan Sasaran tersebut diatas, maka Indikator Kinerja Utama sebagai acuan dalam menetapkan program dan kegiatan sebagaimana tercantum pada Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
SASARAN INDIKATOR
1 Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2 Rata-Rata Lama
Sekolah
3 Angka Melek Huruf
(AMH)
4 Rasio Ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
5 Rasio Ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan menengah
6 Prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik
7 Prosentase bangunan sekolah pendidikan
menengah dalam kondisi baik
2 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan
1 Pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4
2 Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
yang dilatih 3 Rasio Guru terhadap murid
3 Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana Kesehatan pada seluruh wilayah Kab. Majalengka
1 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 1.000 penduduk
Perencanaan Kinerja II - 14
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
SASARAN INDIKATOR 2 Jumah puskesmas
PONED
3 Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk
4 Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan
1 Jumlah Puskesmas terakreditasi
2 Tersedianya SOP
sistem Rujukan
3 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
5 Menurunnya AKI dan AKB 1 Angka Harapan
Hidup (AHH)
2 Cakupan Desa SiagaAktif
3 Cakupan Tatanan Rumah Tangga ber- PHBS 4 AKI per 100.000 KH
5 AKB per 1.000 KH
6 Balita Gizi Buruk
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization
6 Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDM kesehatan
1 Pendidikan formal bagi dokter spesialis
(medis)
2 Pendidikan formal bagi tenaga non medis (perawat, bidan, nutrisionis, dll)
3 Rasio dokter per
1.000 penduduk 4 Rasio tenaga kesehatan lainnya per 1.000
penduduk
7 Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar masyarakat
1 Kondisi Infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik
2 Penambahan infrstruktur jalan dan
jembatan 3 Jaringan irigasi dalam kondisi baik 4 Rumah tidak layak huni
5 Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik
6 Rumah tinggal yang mempunyai
penerangan listrik 7 Jumlah desa yang dapat diakses angkutan
umum
Perencanaan Kinerja II - 15
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
SASARAN INDIKATOR
8 Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana
1 Pemenuhan RTH
2 Luas lahan kritis yang ditangani
3 Penanganan dan Pengelolaan Persampahan
4 Upaya pelestarian lingkungan
5 Penanganan Kebencanaan Pra bencana
6 Penanganan Kebencanaan Saat Bencana
7 Penanganan Kebencanaan Pasca Bencana 8 Tersedianya dokumen RDTR dan RTBL
9 Terwujudnya pasar tradisional yang representative
Jumlah pasar yang direvitalisasi
10 Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang padat karya, termasuk sektor pertanian.
Jumlah outlet yang dibangun
11 Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah
1 OPD dan UPP dengan nilai IKM kriteria minimal "B"
2 Capaian Nilai SAKIP Pemda
3 Pejabat struktural yang telah mengikuti
Diklat PIM sesuai jenjangnya
4 Tingkat perencanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah
5 Pemenuhan kebutuhan data/ informasi
6 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
12 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah
Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti Diklat
13 Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hokum
1 Jumah Demo
2 Angka Kriminalitas
3 Partisipasi masyarakat dalam pemilu/ pilkada
14 Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait pengembangan UMKM
1 Laju Pertumbuhan
Ekonomi
2 Daya beli 3 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp. 500.000.000,00
Perencanaan Kinerja II - 16
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
SASARAN INDIKATOR 4 Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp. 500.000.000,00
5 Jumlah Investor UMKM
6 Nilai Investasi UMKM
15 Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM
1 Jumlah UMKM
2 Persentase Usaha Kecil dan Usaha
Menengah 3 Jumlah Tenaga Kerja di Sektor UMKM
16 Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan
1 Cadangan Pangan
Pemerintah
2 Ketersediaan Pangan (LPM)
3 SLPTT
17 Terwujudnya destinasi wisata unggulan 1 Jumlah Destinasi
Wisata 2 Jumlah Kunjungan Wisata
18 Meningkatnya pertumbuhan sektor- sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor , dan pro- environment
Jumlah Kawasan Industri
Potensi Daerah
19 Meningkatnya peran gender dalam pembangunan
1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
2 Partisipasi perempuan di
lembaga swasta
20 Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga sejahtera
1 Kemiskinan
2 Rata-rata jumlah anak per keluarga
3 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
21 Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan social
PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan
Dasar
22 1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Perencanaan Kinerja II - 17
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
SASARAN INDIKATOR Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja terlatih
2 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
3 Pencari kerja terdaptar yg di tempatkan
23 Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
24 Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga
1 Jumlah kompetisi olah raga
2 Jumlah Pemuda Pelopor
25 Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
26 Kuatnya Pemerintah Desa dan 1 Jumlah desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa Mandiri
2 Swadaya Masyarakat Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
3 Ketersediaan Pedoman Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa 4 Ketersediaan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Desa 5 Jumlah Peraturan Desa
6 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa 7 Peningkatan Kapasitas Desa
8 Profil Desa
27 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama
1 Konflik antar umat beragama
2 Jumlah zakat yang terkumpul
3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya. Selain itu, Perjanjian kinerja ditujukan antara lain untuk meningkatkan
Perencanaan Kinerja II - 18
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara
penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjajian kinerja digunakan sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan
tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian
penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran
dari visi, misi tujuan dan sasaran startegis RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
diuraikan sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian
pembangunan yang berkelanjutan.
Misi 1 terdapat 10 sararan strategis dengan indikator 44 indikator kinerja sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
1. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12
tahun, dengan indikator :
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), target 74,70 poin
b. Rata - Rata Lama Sekolah, target 8,55 tahun
c. Angka Melek Huruf (AMH), target 99,30%
d. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar,
target 0,02 per sepuluh ribu penduduk
e. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan
menengah, target 0,61 per sepuluh ribu penduduk
f. Prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik, , target 82%
g. Prosentase bangunan sekolah pendidikan menengah dalam kondisi baik, target 80%
2. Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan, dengan
indikator :
a. Presentase pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4, target 100%
b. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang dilatih, target 100 orang
c. Rasio guru terhadap murid, target 1: 23 poin
Perencanaan Kinerja II - 19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
3. Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan pada seluruh wilayah
Kabupaten Majalengka, dengan indikator :
a. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu, per satuan 1,000 penduduk, target rasio 0,0901
b. Jumlah Puskesmas PONED, target 28 unit
c. Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk, target rasio 0,0026
4. Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan, dengan indikator :
a. Jumlah Puskesmas terakreditasi, target 6 unit
b. Tersedianya SOP sistem rujukan, target 3 dokumen
c. Cakupan pelanyanan kesehatan dasar masyarakat miskin, target 100,00%
5. Menurunnya AKI dan AKB, dengan indikator :
a. Angka Harapan Hidup (AHH) ,target 68,29 tahun
b. Cakupan Desa Siaga aktif, target 76%
c. Cakupan tatanan rumah tangga ber PHBS, target 58%
d. AKI per 100,000 KH, target ≤ 132,78 poin
e. AKB per 1,000 KH, target ≤ 9,56 poin
f. Balita Gizi Buruk, target 0,04%
g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization, target 97,96%
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan, dengan indikator :
a. Pendidikan formal bagi tenaga medis, target 7 orang
b. Pendidikan formal bagi tenaga paramedis (perawat, bidan nutrisionos, dll), target 31
orang
c. Rasio dokter per 1,000 penduduk, target 0,11 poin
d. Rasio tenaga para medis per satuan penduduk, target 1,33 poin
7. Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta prasarana sosial dasar
masyarakat, dengan indikator :
a. Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik, target 90,62%
b. Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan, target 0,14%
c. Jaringan irigasi dalam kondisi baik, target 72,23%
d. Rumah tidak layak huni, target 7,15%
e. Rumah yang mempunyai akses sanitasi baik, target 93,50%
Perencanaan Kinerja II - 20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
f. Rumah tinggal yang mempunyai penerangan listrik, target 92,20%
g. Jumlah desa yang dapat diakses angkutan umum, target 80%
8. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas
penanggulangan bencana, dengan indikator :
a. Prosentase pemenuhan RTH, target 59,30%
b. Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani, target 600,00 Ha
c. Penanganan dan pengelolaan persampahan, target 38%
d. Upaya pelestarian lingkungan, target 59,63%
e. Penanganan kebencanaan pra bencana, target 20%
f. Penanganan kebencanaan saat bencana, target 60%
g. Penanganan kebencanaan pasca bencana, target 100%
h. Tersedianya dokumen RDTR dan RTBL, target 88,89%
9. Terwujudnya pasar tradisional yang representatif, dengan indikator : Jumlah pasar yang
direvitalisasi, target 1 pasar
10. Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya, termasuk sektor pertanian,
dengan indikator : Jumlah outlet yang dibangun, target 5 lokasi
Misi 2 : Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan
berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan aparatur.
Misi 2 terdapat 3 sararan strategis dengan indikator 10 indikator kinerja sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, dengan indikator :
a. OPD dan OPP dengan nilai IKM Kriteria minimal "B", target 100,00%
b. Capaian nilai SAKIP Pemda, target Nilai CC
c. Pejabat struktural yang telah mengikuti diklat PIM sesuai jenjangnya, target 72%
d. Tingkat perencanaan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan
daerah, target 100%
e. Pemenuhan kebutuhan/data informasi, target 100%
Perencanaan Kinerja II - 21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
f. Pendapatan Asli Daerah (PAD) , target Rp 385 Miliar
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah, dengan
indikator : Jumlah Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat, target 275 orang
3. Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik
dan hukum, dengan indikator :
a. Jumlah demo, target 8 kali
b. Angka kriminalitas, target 200 poin
c. Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada, target 0,00%
Misi 3 : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfocus pada pemanfaatan sumber
daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Misi 3 terdapat 2 sararan strategis dengan indikator 9 indikator kinerja sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
1. Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait pengembangan UMKM,
dengan indikator :
a. Laju pertumbuhan ekonomi, target 5,80%
b. Daya beli, target Rp. 657,47
c. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas
500.000.000,00, target 33 pelaku usaha
d. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dengan investasi diatas Rp.
500.000.000,00, target Rp. 153,30 Miliar
e. Jumlah investor UMKM, target 600 pelaku usaha
f. Nilai investasi UMKM, target Rp. 300,00 Miliar
2. Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha UMKM, penyerapan
tenaga kerja di sektor UMKM, dengan indikator :
a. Jumlah UMKM, target 30.296 UMKM
b. Persentase usaha kecil dan usaha menengah, target 8,00%
c. Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM, target 817 orang
Perencanaan Kinerja II - 22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dengan berfocus pada pemanfaatan sumber
daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Misi 4 terdapat 10 sararan strategis dengan indikator 19 indikator kinerja sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
1. Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses
pangan,dengan indikator :
a. Cadangan pangan pemerintah , target 20 ton
b. Ketersediaan pangan (LPM) , 20 unit
c. SLPTT, target 10 kelompok
2. Terwujudnya destinasi wisata unggulan, dengan indikator :
a. Jumlah destinasi wisata, target 1 unit
b. Jumlah kunjungan wisata, target 162.000 orang
3. Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi unggulan daerah yang pro-job, pro-poor,
dan pro-environment, dengan indikator : Jumlah kawasan industri potensi daerah, target
1 kawasan
4. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan, dengan indikator :
a. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, target 1,00 %
b. Partisipasi perempuan di lembaga swasta, target 2,5%
5. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkaynya keluarga sejahtera, dengan
indikator :
a. Kemiskinan, target 9,00%
b. Rata - rata jumlah anak per keluarga, target rasio 1,16
c. Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera, target 27,68%
6. Meningkatnya penanganan permasalahan kesejahteraan sosial, dengan indikator :
PMKS skala kabupaten yang ditangani, target 3%
7. Menigkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas tenaga kerja yang terlatih,
dengan indikator :
a. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) , target 4,42%
Perencanaan Kinerja II - 23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
b. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi, target 15%
c. Persentase pencari kerja terdaftar yang ditempatkan, target 2%
8. Memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan pekerja, menjamin hak-
hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan, dengan
indikator : Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun, target 28,32%
9. Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga,
dengan indikator :
a. Jumlah kompetensi olah raga, target 8 kali
b. Jumlah pemuda pelopor, target 4 orang
10. Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan budaya, dengan
indikator : Penyelenggaraan festival seni dan budaya, target 2 kali
Misi 5 : Mewujudkan Desa Mandiri.
Misi 5 terdapat 1 sasaran strategis dengan 8 indikator sebagaimana diuraikan di bawah ini:
1. Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan,
dengan indikator :
a. Jumlah desa mandiri, target 4 desa
b. Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat, target
Rp720.886 ribu
c. Ketersediaan pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa, target 330 buah
d. Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan desa, target 65%
e. Jumlah peraturan desa, target 6 jenis
f. Laporan keterangan pertanggung jawaban kepala desa, target 330 desa
g. Peningkatan kapasitas Desa, target 65%
h. Profil Desa, target 50%
Misi 6 : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan
sarana prasarana keagamaan yang memadai.
Misi 6 terdapat 1 sasaran strategis dengan 3 indikator sebagaimana diuraikan di bawah ini:
Perencanaan Kinerja II - 24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
1. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umay
beragama,dengan indikator :
a. Konflik antar umat beragama, target 0 kejadian
b. Jumlah zakat yang terkumpul, target Rp 11 Miliar
c. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk, target 0,010 per seribu penduduk
Untuk mewujudkan kinerja tersebut didukung dengan anggaran belanja langsung
tahun 2016 setelah perubahan sebesar Rp1.279.149.910.085,51 dengan didukung dengan
448 program.
Untuk selengkapnya Indikator Kinerja dan Target Kinerja yang ditetapkan dalam
Dokumen Penjanjian Kinerja Tahun 2016 disajikan dalam Lampiran 1.
Penutup IV - 1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
BAB IV PENUTUP
Sebagai salah satu kewajiban pemerintah daerah untuk menyapaikan laporan
akuntabilitas kinerjanya setelah akhir tahun anggaran dan merupakan sarana perwujudan
dari pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan kinerja, penetapan kinerja,
pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran strategis selama tahun anggaran, mengacu pada RPJMD Kabupaten Majalengka
tahun 2014-2018, maka disusunlah dokumen LAKIP Pemerintah Kabupaten Majalengka
tahun 2016.
Dalam tahun anggaran 2016, program dan kegiatan untuk mencapai target kinerja
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Bupati nomor 16 tahun 2014 tentang
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Majalengka tahun 2014-2018 dan amanat Peraturan
Daerah Kabupaten Majalengka tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Majalnegka tahun 2014-2018, mencakup program-program yang telah
diselaraskan dengan misi Pemrintah Kabupaten Majalengka periode kepemimpinan
Dr. H. Sutrisno, SE, M.Si dan Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd. Adapun kelompok program dan
kegiatan tahun 2016 mencakup kelompok program prioritas utama, penunjang, dan
reguler, serta kelompok program kewilayahan. Selama tahun 2016, program dan kegiatan
untuk mencapai target kinerja sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD dan IKU tersebut
dilaksanakan semaksimal mungkin, dengan kondisi anggaran atau pembiayaan yang sangat
terbatas sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Capaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2016, sebanyak
27 (dua puluh tujuh) sasaran, dengan didukung sejumlah 93 (sembilan puluh tiga) indikator
sasaran yang capaiannya menunjukkan bahwa yang masuk kategori “mencapai target”
sebanyak 61 (enam puluh satu) lebih banyak dibanding tahun 2015 yang hanya 57 (lima
puluh tujuh), 27 (dua puluh tujuh) indikator sasaran capaian kinerjanya masuk pada
kategori ”tidak mencapai target” karena realisasinya di bawah 100 persen, 1 indikator
tidak ada target yaitu indikator Partisipasi masyarakat dalam pemilu/pilkada, serta 4
Penutup IV - 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
(empat) indikator kinerja tidak bisa dihitung karena perbedaan metode perhitungan serta
4 (empat) indikator kinerja tidak ada target di dalam perjanjian kinerja. Program yang
dilaksanakan pada tahun 2016 sebanyak 448 program dengan anggaran belanjan langsung
sebesar Rp1.095.164.125.608,00 atau 85,62%, rata-rata realisasi fisik sebesar 97,07%.
Sebagai upaya perbaikan kedepan, terdapat beberapa hal yang perlu disampaikan
mengingat masih terdapatnya beberapa indikator yang belum mancapai target, sehingga
diharapkan atas pertimbangan mengungkap indikator yang belum mencapai target
tersebut nantinya kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka akan semakin baik. Dalam
misi pertama, untuk sasaran 1 : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana
pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan
pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, dari 7 (tujuh) indikator kinerja, 2 (dua) indikator
kinerja mencapai target dan 2 (dua) tidak mencapai target, serta 3 (tiga) indikator tidak bisa
dikur capaiannya karena adanya metode baru untuk perhitungan IPM. Ketiga indikator
yang tidak bisa dihitung capaiannya yaitu; 1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), target
74,70 poin (masih menggunakan metode lama), realiasasi 65,14 poin (menggunakan
metode baru), sehingga capaiannya tidak bisa dihitung. 2) Rata - Rata Lama Sekolah, target
8,55 tahun (penentuan target masih menggunakan metode lama), realisasi 6,,94 tahun
(menggunakan metode baru), sehingga capaiannya tidak bisa dihitung. 3) Angka Melek
Huruf (AMH), target 99,30, indikator ini tidak dihitung diganti oleh harapan lama
sekolah/EYS yang capainnya tahun 2016 sebesar 11,88 persen. Dalam rangka
meningkatkan IPM terutama indeks pendidikan masih memerlukan kerja keras karena
untuk merubah pola pikir masyarakat yang masih menempatkan pendidikan pada urutan
yang paling belakang dari ketiga indeks variabel IPM, daya beli, kesehatan dan pendidikan
dan diperlukan program pendamping BOS ataupun KIP khususnya bagi anak usia sekolah
yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi serta lebih menajamkan
program BOS dan KIP sehingga benar-benar bisa meningkatkan angka pastisipasi sekolah
pada anak usia sekolah. Selain itu, karena indeks daya beli di Kabupaten Majalengka masih
rendah maka penguatan program pendukung untuk beberapa indikator komposit harus
Penutup IV - 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dilakukan, seperti untuk kelompok non makanan yaitu perluasan rumah tangga yang
terjangkau air bersihnya dengan memakai meteran.
Misi Pertama untuk Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kualitas SDM pendidik
dan tenaga kependidikan dari 3 (tiga) indikator kinerja, hanya 1 (satu) indikator yang
sudah mencapai target dan 2 (dua) indikakor tidak mencapai target, yaitu Presentase
pendidik yang memenuhi kualifikasi S1/D4 (98,30%), dan Rasio guru terhadap murid
(78,26%). Rata-rata capaian kinerja sasaran mencapai angka 92,19%. Guna mencapai target
sasaran perlu perluasan sasaran program bagi peningkatan kualifikasi guru yang belum
mengikuti jenjang D4/S1. Khusus untuk mencapai target rasio guru terhadap murid perlu
dilakukan pemerataan kebutuhan guru disetiap sekolah.
Misi pertama Sasaran 4 : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar
dan rujukan dari 3 (tiga) indikator kinerja, diantaranya 2 (dua) indikator yang sudah
mencapai target dan 1 (satu) indikakor tidak mencapai target, yaitu Jumlah Puskesmas
terakreditasi (66,67%). Guna meningkatkan jumlah puskesmas yang terakreditasi tersebut,
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka harus tetap melaksanakan program yang selaras
dengan hal itu, dan diupayakan perluasan sasaran puskesmas yang diproyeksikan untuk
terakreditasi.
menurut tabel di atas dapat diketahui bahwa Sasaran 5 : Menurunnya AKI dan
AKB, dari 7 (tujuh) indikator kinerja, 6 (enam) indikator sudah mencapai target, sedangkan
1 (satu) indikator kinerja belum mencapai target, yaitu Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (97,33%), indikator tersebut perlu tahun 2015 juga belum mencapai
target, oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabuoaten Majalengka harus mampu
meningkatkan sasaran kegiatan terhadap anak-anak yang akan diberikan imunisasi, oleh
karena itu koordinasi wajib melibatkan berbagai stakeholder. Karena UCI tersebut
termasuk kegiatan prioritas nasional, maka Dinas kesehatan harus mampu memperluas
sasaran dan ketajaman informasi yang diterima oleh masyarakat yang memiliki anak/bayi
untuk diimunisasi secara serentak. Pola promosi yang baik dan tepat sasaran serta
pernggerakan massa harus dilakukan secara terstruktur dan menjalin komunikasi atau
kerjasama dengan pihak lain.
Penutup IV - 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi pertama, Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur
serta prasarana sosial dasar masyarakat dari 7 (tujuh) indikator kinerja, 4 (empat)
indikator mencapai target, 3 (tiga) indikator kinerja belum mencapai target, yakni indikator
kinerja Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan, rumah yang mempunyai akses
sanitasi baik, dan indikator jumlah desa yang dapat diakses angkutan umum. Penambahan
jalan dan jembatan masih dimungkinkan untuk pengembangan wilayah perkotaan (lingkar
selatan) di tahun mendatang dan di sekitar wilayah pertumbuhan strategis seperti halnya
di sekitar pembangunan BIJB dan Kertajati Aerocity. Peningkatan sanitasi bagi rumah
penduduk lebih diprioritaskan kepada daerah yang betul-betul masih rendah atau memilik
resiko tinggi untuk sanitasi sebagimana yang telah dilakukan hasil studi EHRA yang tertuang
dalam buku SSK. Kaitannya dengan perluasan akses angkutan umum, teryata masih
terdapat kecamatan yang hampir seluruh desanya tidak memiliki akses tersebut seperti
Kecamatan Argapura dan Kecamtan Sindang. Oleh karena itu, Dinas yang menangani hal
itu harus melakukan pembukaan trayek angkutan umum bagi kepentingan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan aksesibilitas tansportasi guna mendukung peningkatan
kesejahteran masyarakat.
Misi pertama, Sasaran 8 : Meningkatnya daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanggulangan bencana dari 8 (delapan) indikator kinerja, 5
(lima) indikator mencapai target, dan 3 (tiga) indikator kinerja belum mencapai target.
Indikator yang belum memenuhi target yaitu; 10 Luas lahan kritis (Ha) yang ditangani,
target 600,00 Ha, realisasi 227,82 Ha, capaian 37,97%, hal ini karena ada beberapa kegiatan
rehabilitasi lahan kritis yang tidak bisa dilaksanakan. 2) Upaya pelestarian lingkungan,
target 59,63%, realisasi 53,93%. Hal ini karena ada kegiatan Pembuatan IPAL dan IPLT
belum bisa dilaksanakan serta keterbatasan sumberdaya baik SDM maupun fiskal sehingga
upaya pelestarian lingkungan hidup belum optimal. Ke depan akan diprioritaskan upaya
pelestarian lingkungan terhadap kegiatan usaha yang memiliki dampak lingkungan yang
merusak (degradasi terhadap lingkungan sangat besar) serta diperlukan adanya instrumen
ekonomi dalam rangka melindungi kelestarian lingkungan hidup sesuai dengan UU Nomor
32 tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga berkomitmen
Penutup IV - 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
untuk melakukan konsep pembangunan berkelanjutan. 3) Tersedianya dokumen RDTR dan
RTB, target 88,89%, realisasi 69,23%. Hal ini karena proses penyusunan perda RDTR masih
belum tuntas sehingga untuk RTBLnya juga akan terhambat karena harus menunggu perda
RDTR. Kedepan diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh sehingga percepatan proses
penyusunan perda RDTR bisa cepat dituntaskan.
Misi pertama, Sasaran 10 : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi padat karya,
termasuk sektor pertanian dari 1 (satu) indikator kinerja, dan indikator kinerja tersebut
belum mencapai target. Oleh karena itu seiring dengan pertumbuhan wilayah di Kabupaten
Majalengka harus terdapat program pengembangan sektor ekonomi padat karya seperti
pembuatan outlet melalui program pembangunan kawasan perdagangan. Berdasarkan
analisis kewilayahan, jalur Majalengka-Kuningan, dan Cikijing-Ciamis, Cirebon-Bandung,
serta jalur lainnya yang strategis dimungkinkan sektor ekonomi non formal dapat
berkembang seperti pembuatan outlet dalam suatu rest area.
Misi Kedua, sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintah dari 6 (enam) indikator kinerja, hanya 5 (lima) indikator kinerja yang mencapai
target, dan 1 (satu) indikator kinerja tidak mencapai target, yaitu indikator Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dengan target 385 Milyar, realisasi hanya sebesar 331 milyar. Kabupaten
Majalengka sebenarnya masih memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan PAD, oleh
karena itu setiap sasaran yang dimungkinkan akan berdampak pada peningkatan
pendapatan perlu didukung oleh regulasi yang memberikat pengikat bagi penguatan fiskal
Pemerintah Kabupaten Majalengka yang bersumber dari pendapatan asli daerahnya.
Survey atau pemetan yang jelas harus dilakukan oleh leading sector yang menangani hal
itu. Sehingga dapat memeberikan advise kepada pimpinan daerah untuk mewujudkan
ketercapaian indikator dimaksud.
Misi Kedua, Sasaran 3 : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat serta kesadaran politik dan hukum, 3 (tiga) indikator kinerja, dengan rincian
2 (dua) indikator belum mencapai target, dan 1 (satu) indikator kinerja tidak ada target
pada tahun 2016. Kedua indikator yang belum memenuhi target disebabkan 1) meskipun
realisasi jumlah demo 12 kali, tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 43 kali
Penutup IV - 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dan tahun 2015 sebanyak 19 kali, memperlihatkan adanya tren yang menurun setiap
tahunnya, sehingga capaian tersebut sudah ada pengurangan yang signifikan, ke depan
akan semakin ditekan dan diarahkan untuk tidak anarkis dan dilakukan upaya-upaya yang
lebih persuasif sedapat mungkin diselesaikan dengan musyawarah dan dialog tanpa
melakukan demo; 2) angka kriminalitas belum mencapai target dengan jumlah kejadian
275 kali, angka kriminalitas selama tiga tahun terakhir yakni mulai dari tahun 2014 sebesar
314 kali, tahun 2015 sebanyak 325 kali, dan di tahun 2016 mengalami penurunan walaupun
targetnya sebesar 200 kali. permasalahan ini memerlukan penanganan yang lebih
komprehensif karena merupakan kewenangan aparat kepolisian Resort Majalengka,
sehingga diperlukan koordinasi yang lebih intensip antar Muspika dan Satuan Polisi
Pamong Praja pro aktif dalam menciptakan kondisi ketertiban dan ketentraman
masyarakat sehingga bisa menekan angka kriminalitas.
Misi ketiga, Sasaran 1 : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal
terkait pengembangan UMKM, dari 6 (enam) indikator kinerja, 4 (empat) indikator
mencapai target, 1 (indikator) indikator kinerja belum mencapai target, serta 1 (satu)
indikator kinerja tidak bisa dihitung capaiannya karena perbedaan metode perhitungan.
Indikator yang belum memenuhi target yaitu laju pertumbuhan ekonomi (LPE) target 5,80%
realisasi 5,05% (data semetara) dan Nilai investasi UMKM target Rp300 Milyar dengan
realisasi hanya Rp119,8 Milyar. Sedangkan Indikator yang tidak bisa dihitung capaian
kinerjanya yaitu : Daya beli target Rp. (ribu) 657,47, realisasi Rp. (ribu) 8510,85 karena
perbedaan metode perhitungan. Kondisi PDRB berhubungan erat dengan laju
pertumbuhan ekonomi, sSelama periode 2015-2016, struktur lapangan usaha
sebagian masyarakat Kabupaten Majalengka telah bergeser dari kelompok lapangan
usaha sekunder ke kelompok lapangan usaha tersier yang terlihat dari besarnya
kenaikan peranan masing-masing kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan
PDRB Kabupaten Majalengka atas dasar harga berlaku. Oleh karena itu program yang
mendukung bagi peningkatan PDRB di sektor primer seperti dibidang pertanian dan
perikanan, dan diimbangi dengan program yang mendukung sektro tertier harus
Penutup IV - 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
dilaksanakan secara nyata, diikuti dengan policy Pemerintah Kabupaten Majalengka seperti
halnya dengan birokrasi yang cepat dan mudah dalam perijinan dan lain-lain.
Misi ketiga, Sasaran 2 : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala
usaha UMKM, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, dari 3 (tiga) indikator kinerja, 1
(satu) indikator mencapai target, 2 (dua) indikator kinerja belum mencapai target. Ke 2
(dua) indikator yang belum memenuhi target yaitu; 1) jumlah UMKM target 30.296 UMKM,
realisasi 28.260 UMKM, capaian 93,28%; 2) persentase usaha kecil dan usaha menengah
target 8,00%, realisasi 60%, capaian 75,00%. Meskipun jumlah tenaga kerja di sektor
UMKM tahun 2016 di Kabupaten Majalengka meningkat secara signifikan dibandingkan
tahun 2015 tetapi kontribusinya belum mencapai target kinerja, sementara untuk bantuan
penguatan modal memerlukan syarat harus berbadan hukum, sehingga ke depan perlu
dilakukan bimbingan yang lebih komprehensif untuk legalisasi UMKM atau kelompok
usaha.
Misi keempat, Sasaran 4 : Meningkatnya peran gender dalam pembangunan dari
2 (dua) indikator kinerja, 1 (satu) indikator telah mencapai target dan 1 (satu) indikator tdak
mencapai taget, yaitu indikator partisipasi perempuan di lembaga swasta. Pada
kenyataannya indikator tersebut secara agregat mengalami peningatkan, namun secara
persentase mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya dan disandingkan dengan
target yang ada. Khusus untuk indikator ini perangkat daerah yang membidangi
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak harus berkoordinasi dengan perangkat
daerah yang membidangi urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar untuk
bidang tenaga kerja terutama dalam memperoleh data dan informasi tenaga kerja
perempuan. Kemudian perangkat daerah yang membidangi pemberdayaan perempuan
dan perliindungan anak, harus mampu memperluas sasaran data selain di sektor
perindustrian juga sektor perbankan dan lain-lain yang merupakan pengelolaannya berada
pada ranah swasta, sehiingga nantinya diharapkan terdapat profil berkenaan dnegan
partisipasi perempuan dan perlindungan anak dalam berbagai indikator yang dibutuhkan
bagi program pembangunan.
Penutup IV - 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
Misi keempat, Sasaran 5 : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan
meningkatnya keluarga sejahtera, terdir atas 3 (tiga) indikator kinerja yang yang ada, 1
(satu) indikator telah mencapai target, 1 (satu) indikator belum mencapai target yakni
kemiskinan dengan target 9% sedangkan realisasi hanya 13,58% (data sangat sementara)
dengan capaian kinerja sebesar 49,11%, kemudian 1 (satu) indikator tidak bisa dihitung
yakni indikator keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera karena terjadi perubahan
metode perhitungannya. Khusus untuk kemiskinan, perlunya penajaman data yang akurat,
kemudian diikuti program dan kegiatan yang tepat sasaran aksinya sangat diperlukan
secara langsung dalam penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka. Hal itu
didasarkan bahwa banyak program dan kegiatan yang telah diusung oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, disamping program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka yang menjangkau terhadap upaya peningkatan
penduduk yang masih dibawah garis kemiskinan.
Misi keempat, Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan permasalahan
kesejahteraan sosial, dengan Indikator PMKS skala kabupaten yang ditangani target 3 %
atau secara agregat peningkatnya dari kondisi awal pada tahun 2013 harus mencapai target
di tahun 2016 sebanyak 42 %,, sedangkan realisasinya hanya mencapai 38,37%. Oleh
karena itu untuk mencapai target sasaran indikator tersebut seperti halnya sasaran 5
diatas, karena PMKS berkaitan erat dengan masalah kemiskinan, sebaiknya perlu penataan
data yang berkualitas by name dan by addres PMKS sehingga ketika intervensi program
akan semakin jelas dan terarah. Saat ini banyak program yang bersifat penanggulangan
kemiskinan namun pengelolaan dan updating dari data yang telah ada belum dilakukan
pengendalian secara maksimal.
Misi keempat, Sasaran 7 : Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan
kualitas tenaga kerja yang terlatih, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja, dari ketiganya,
hanya 2 (dua) indikator yang telah mencapai target dan 1 (satu) indikator yang belum
mencapai target yakni indikator persentase pencari kerja terdaftar yang ditempatkan, dari
target sebesar 33%, terealisasi sebesar 32,32% atau capaian kinerja sebesar 97,94%.
Adanya garmen/tekstil relokasi dari kota lain di Jawa Barat khususnya Bandung yang
Penutup IV - 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
merupakan industri padat tenaga kerja dan adanya kegiatan rutin Job Fair sehingga
memudahkan para pencari kerja untuk memasuki dunia kerja, kedua momen tersebut
harus dilaksanakan dan berkontribusi maksimal bagi para calon tenaga kerja. Kedepannya
promosi dan informasi yang semakin meluas harus terus diupayakan.
Misi kelima, Sasaran 1 : Kuatnya pemerintah Desa/Kelurahan pemberdayaan
masyarakat Desa/Kelurahan, terdiri atas 8 (dua) indikator kinerja 7 (tujuh) indikator
mencapai target, 1 (satu) indikator kinerja belum mencapai target. Indikator yang belum
memenuhi target yaitu Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
masyarakat, target Rp720.886 Milyar, realisasi Rp395.690 Milyar. Oleh karena itu, program
dan kegiatan seperti yang pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu melalui PNPM
mandiri atau kegiatan sejenisnya harus mampu diadopsi dan direplikasikan sehingga
kesadaran masyarakat untuk terus meningkatkan perannya dalam pembangunan akan
tercipta secara nyata.
Misi keenam, Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan
kerukunan antar umat beragama, terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja, terdapat 2
indikator yang mencapai target. 1 (satu) indikator tidak mencapai target yaitu Jumlah zakat
yang terkumpul dengan target Rp11 Milyar dan realisasi 7,2 Milyar. Kondisi tersebut
sebenarnya telah diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Zakat Profesi
untuk meningkatkan zakat yang terkumpul. Kegiatan mulia tersebut harus terus
ditingkatkan dan perlu advokasi bagi setiap individu yang memiliki pekerjaan sebagai
aparatur sipil negara dan aparatur lainnya termasuk kelompok individu lainnya.
Secara umum, kendala utama dalam usaha mencapai target indikator kinerja adalah
sebagai berikut :
1. Penentuan indikator sasaran masih belum sepenuhnya relevan dengan rencana
capaian kinerja yang akan dicapai;
2. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masih ada yang menggunakan indikator kinerja
dan target yang belum kuantitatif dan terukur, serta belum mencerminkan kinerja
yang akan diukur;
3. Evaluasi capaian kinerja sebagian besar masih pada tataran kegiatan belum sampai
Penutup IV - 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
pada evaluasi capaian program, seringkali outcome program belum bisa diketahui
dalam tahun berkenaan;
4. Masih terjadi inkonsistensi dalam implementasi dokumen perencanaan dan
penganggaran.
5. Sistem pengumpulan data kinerja dan pengukurannya masih belum optimal pada
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah;
6. Sebagian data yang diperlukan cukup sulit sehingga perlu koordinasi yang intensif,
karena sebagian Satuan Kerja Perangkat Daerah mengalami perubahan komposisi
sesuai urusan sebagaimana yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah nomor 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka
nomor 16 tentang 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Majalengka.
Sedangkan untuk perbaikan dimasa mendatang secara keseluruhan, seyogyanya
yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka adalah :
1. Mempertahankan kinerja yang baik, efektif dan efisien;
2. Merumuskan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dengan indikator kinerja dan
target yang kuantitatif dan terukur, sehingga memudahkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam mencapainya;
3. Konsisten terhadap dokumen perencanaan yang telah ditetapkan;
4. Mengembangkan sistem pengumpulan data kinerja dan pengukurannya pada masing-
masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, sehingga pengukuran kinerja tingkat
Pemerintah Kabupaten Majalengka didukung dengan data kinerja yang memadai dari
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah;
5. Terhadap kinerja yang belum mencapai target akan dikaji kembali permasalahan
utamanya untuk dapat dilakukan perbaikan.
Kata Pengantar ii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016
meningkatkan akuntabilitas juga sebagai sarana untuk mengevaluasi dan
menganalisis capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka .
Sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan telah berhasil dicapai
selama tahun 2016. Capaian kinerja ini telah dievaluasi dan dianalisis untuk
mengetahui hambatan dan kelemahan (bottlenecking) yang terjadi, serta
merencanakan strategi pemecahan permasalahnya (debottlenecking), yang
diperlukan sebagai umpan balik (feedback) untuk perencanaan yang lebih
baik tahun berikutnya.
Harapan kami Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten
Majalengka Tahun 2016 ini menjadi ukuran keberhasilan yang
menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas
fungsi serta mandat (core business) yang diemban serta dapat bermanfaat
dalam pengambilan kebijakan dan mendorong peningkatan kinerja bagi
seluruh anggota Organisasi Perangkat Daerah Pemerintahan Kabupaten
Majalengka. Aamiin.
Majalengka, Maret 2017
BUPATI MAJALENGKA,
Dr. H. SUTRISNO, SE, M.Si