Praktikum ke-1HUKUM DAN TEOREMA RANGKAIAN
ELEKTRONIK
Sapto Wijanarko Rustamadi(1211703031)
Fisika Sains
UIN SGD BANDUNG
Absrak
Praktikum ini dilakukan untuk memahami dan menerapkan hukum kirchoff dan hukum ohm
baik rangkaian seri maupun paralel.Dari hasil praktikum didapat untuk rangkain seri nilai
arus sama yaitu pada data ke-1 2 A(R1,R2,R3)pada data ke-2 1,71428
A(R1,R2,R3)sementara tegangan di tiap resistor berbeda-beda,untuk data ke-1 semua sama
karena resistor yang di pakai semua sama yaitu tegangannya 4 V.Untuk data ke-2 nampak
berbeda-beda yaitu V(R1)=5,143Ω, V(R2)=3,429Ω, V(R3)=3,429Ω.Sementara untuk
rangkaian paralel itu berbanding terbalik,nilai arus di tiap titik resistor berbeda-beda,Namun
karena resistornya yang di pakai nilainya sama yaitu 10Ω, sehingga nampak tidak ada
perbedaan,sedangkan untuk besar tegangan semua sama tiap resistor yaitu 12 V.
Kata kunci:Hukum Kirchoff,hukum Ohm,rangkain seri,rangkaian paralel.
1.Pendahuluan Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e,dinyatakan dengan satuan coulomb.[1] Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah memahami dan menerapkan hukum Ohm dan Kirchoff baik dalam rangkaian seri ataupun paralel.
Dasar teori Hukum Ohm Dari hukum Ohm diketahui,resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melalui resistor tersebut. I=V/R Keterangan: I=Arus ( A) V=tegangan (V) R=hambatan(Ω)[2]
Hukum Kirchoff
Hukum Kircoff pada rangkaian seri adalah
selisih tegangan sumber dengan jumlah
tegangan jatuh pada masing-masing beban
adalah 0.Sedangkan pada rangkaian paralel
adalah jumlah arus yang mengalir menuju
satu titik sama dengan jumlah arus yang
keluar dari titik tersebut.
Vsumber = VR1 + VR2 + VR3
Dimana :
V=I × R
Pada rangkaian seri, arus yang mengalir
pada masing-masing beban sama besarnya
dengan arus pada rangkaian.
I=IR1 = IR2 = I R3
Dimana:
I=V sumberR total
Untuk menghitung hambatan total, dapat
menggunakan persamaan:
Rtot = R1 + R2 + R3
Hukum Kirchhoff pada rangkaian paralel:
arus yang mengalir menuju suatu titik
berbanding
lurus dengan jumlah arus yang keluar dari
titik tersebut.
Rangkaian paralel
Itotal = IR1 + IR2 + IR3
Dimana:
I=VR
Pada rangkaian paralel, tegangan yang
jatuh pada masing-masing beban sama
dengan tegangan sumber.[3]
Vsumber=V R1 + V R2 +V R3
2.Metoda Percobaan(dalam simulasi)
Alat dan bahan:
-Beberapa resistor
-Projectboard
-Catu daya
-Multimeter
-Software MultiSIM
Prosedur percobaan:
Rangkaian Seri
Rangkaian di susun seperti gambar di bawah
ini. nilai resistansinya di tentukan baikR1 R2
dan R3.Untuk data ke-1 resisitansinya
R1=R2=R3=2Ω,untuk data ke-2 resistansinya
R1=3Ω,R2=2Ω,R3=2Ω.
Gambar 1.4: Rangkaian seri
besar resistansi total diukur pada
rangkaian (RTOTAL).Tegangan sumber
di berikan sebesar 12 V di ukur besar
arus pada masing-masing resistor ( IR1,
IR2, IR3) dan dijumlahkan kemudian
dibandingkan dengan arus pada
rangkaian (I TOTAL)besar tegangan di
ukur pada rangkaian (V).Di cari nilai
resistansi pengganti (RPENGGANTI), Arus
pada masing-masing resistor (IR1, IR2,
IR3), dan tegangan pada rangkaian (V)
dengan menggunakan rumus pada
hukum Ohm. Buktikan hukum
kirchhoff pada rangkaian diatas
Untuk menghitung hambatan total pada
rangkaian resistor parlel berlaku
persamaan:
3.Data dan pengolahan
“Data rangkaian seri berdasarkan percobaan”
N0 R total V(R1) V(R2) V(R3) V(sumber) I Vs=V(R1)+V(R2)+V(R3)1 6 Ω 4 V 4 V 4 V 12 V 2 A 12 V2 7 Ω 5,143 V 3,249 3,429 12 V 2 A 12 V
“Data rangkaian paralel dalam percobaan”
No R pengganti I(R1) I(R2) I(R3) I total V(sumber) I tot=I(R1)+I(R2)+I(R3)
1 10/3 1,2 A 1,2 A 1,2 A 3,6 A 12 V 3,6 A
4.Pembahasan dan analisis data
Dalam praktek untuk men-desain rangkaian elektronika sering kali kita membutuhkan sebuah hambatan/resistor dengan nilai tertentu..Akan tetapi nilai hambatan / resistor tersebut tidak ada di toko, bahkan pabriknya sendiri tidak memproduksi hambatan dengan nilai tersebut. Lalu bagaimana solusinya..?.
Untuk mendapatkan nilai hambatan / resistor dengan nilai resistansi yang unik dan kita kesulitan mendapatkannya baik di toko maupun tempat lain, dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu Menghubungkan Resistor secara Seri dan menghubungkan Resistor secara Paralel.Dengan menggunakan cara tersebut massalah men-desain rangkaian elektronika bisa teratasi.
Rangkaian seri
Pada rangkaian seri arus yangmengalir pada tiap resistor (R1=R2=R3=2Ω) itu adalah sama yaitu 2 Ampere(di ambil dari data ke 1).Sedangkan tegangan tiap resistor berbeda-beda hal ini ditunjukan pada data ke-
2,V1=5,143V,V2=3,429V.V3=3.429V. Namun tegangan total yang dihasilkan itu sama dengan tegangan total sumber yaitu sebesar 12 V baik data ke-1 maupun data ke-2.Hal ini menunjukan besarnya tegangan masuk sama dengan besar tegangan yang keluar secara keseluruhan.
Nilai tegangan R1,R2,R3 dihitung denganformula V(Rn)=I*Rn,sementara untuk menghitung tegangan total yang dihasilkan dengan formula Vtot=V(R1)+V(R2)+V(R3).
Rangkaian paralel
Pada rangkain paralel tegangan di tiap resistor(R1=R2=R3=10Ω)itu adalah sama yaitu 12 V.Sedangkan arus yang di hasilkan pada tiap resistor itu berbeda,dalam hal ini karena resistor yang digunakan sama besar nilainya yaitu 12 V,maka arus masing-masing tampak sama,pembuktiannya di tunjukan dengan menjumlahkan total tiap besarnya arus yang hasilnya sama dengan jumlah arus total yang keluaran I(R1)+I(R2)+I(R3)adalah 10/3 Ampere.
Arus tiap resistor didapat dari formula I(Rn)=V/Rn,sementara untuk menentukan arus totalnya adalah Itot=I(R1)+I(R2)+I(R3).
Secara umum berdasarkan jenis rangaian sitem listrik seri dan paralel berbeda.Untuk rangkaian seri di buat masih dalam satu line(tidak ada perkecabangan),sementara untuk rangkai paralel dalam beberapa line(ada perkecabangan)dalam hal ini penempatan resistornya.
5.Kesimpulan
Dalam rangkaian seri memiliki sifat pembagi tegangan namun memiliki arus yang sama di tiap titik(dalam hal ini pada tiap resistor),sementara untuk rangkaian paralel sebaliknya pembagi arus(di tiap resistor atu percabangan arusnya berbeda)namun ditinjau dari sumber teganganya yang masuk sama dengan yang keluar dari tiap-tiap resistor.
Dftar pustaka
[1].Electronic book-elektronika dasar/jayadin ahmad.wordpress.com
[2] Floyd & Buchla. “ Fundamental of analog
circuits”. Prentice Hall, New Jersey, 2008.
[3] Malvino. “Prinsip-prinsip elektronika I”
Erlangga, Jakarta, 1994.Winarno & Arifianto,
D. “Bikin robot itu gampang”. Kawan Pustaka,
Jakarta, 2011.Sanjaya, M.” Modul membuat
robot itu Asyik”, Bolabot Techno Robotic
School, Bandung, 2012.