Laboratorium Volkanologi 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api romawi. Ilmu
vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari kegunung api baik sifat fisik,
karakteristik, klasifikasi, maupun gejala yang terjadi baik secara teoritis maupun
survey lapangan.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari acara kunjungan ke Museum Merapi adalah untuk melihat
fenomena kebumian khususnya dalam bidang vulkanologi secra umum dan Gunung
Merapi secara khusus, serta tektonika dalam maket-maket museum
Tujuan dari acara kunjungan ke Museum Merapi adalah untuk mempelajari
tentang evolusi bumi yang tampak pada maket museum, serta sejarah gunung api dan
klasifikasinya maupun bencana dan cara penamnggulangannya.
I.3 Dasar Teori
Gunung api atau gunung berapi secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu system saluran fluida panas yang mrupakan suatu batuan
dalam wujud cair atau disebut dengan lava yang memanjang dari kedalaman sekitar
10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Atau Gunungapi dapat
didefinisikan sebagai lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material
yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung dan
material hasil erupsinya mempunyai dampak negative maupun positif.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 1
Laboratorium Volkanologi 2013
Morfologi gunung api, terdiri atas :
1. Kubah dijumpai pada tipe gunung api lava. Kubah lava merupakan
bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melaui celah dan dibatasi
oleh sisi curam di sekelilingnya. Seperti yang ada pada Gunung Merapi
2. Kerucut merupakan bentuk umum yang dijumpai pada gunung api
piroklastikan berlapis. Bentukan kerucut ini yang dibangun oleh bahan
lepas gunung api yang dapat berupa kerucut batu apung yang tersususn
oleh batu apung, kerucut scoria yang tersusun oleh scoria dan kerucut
silinder yang menumpak pada kumpulan silinder dan bahan skorean.
3. kawah merupakan suatu bentuk morfologi negatif atau depresi akibat dari
kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar;
4. Maar adalah bentukan negatif yang ada pada tubuh gunungapi dan pada
umumnya berisi air.
5. Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih
dari 2 km. Menurut H.William (1974) kaldera terbagi atas beberapa jenis,
yaitu: kaldera letusan, kaldera runtuhan, kaldera erosi dan kaldera
resurgent. Kaldera letusan merupakan kaldera yangterjadi akibat letusan
besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya. Kaldera runtuhan,
merupakan kaldera yang terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh
gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur
magma. Kaldera erosi merupakan kaldera yang terjadi akibat adanya erosi
pada bagian puncak kerucut gunungapi. Sedangkan kaldera resurgent
adalah kaldera yang terjadi akibat adanya bongkah lekukan pada bagian
tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 2
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Lokasi Museum
Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat tahun dan
diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Tiket museum ini ada dua jenis, tiket biasa
dan tiket teater. Tiket biasa harganya Rp 3000,- dan tiket teater harganya Rp 5000,-.
Dengan tiket teater kita bisa melihat film dokumenter pendek disebuah ruang audio-
visual.
II.2 Sejarah Bumi Berdasarkan Tektoniknya
Zaman permulaan “Pangea” (pan “keseluruhan", ogea “bumi”) dalam bahasa
Yunani kuno berarti super benua yang sangat besar sekitar 250 juta tahun yang lalu,
dan arti dari keseluruhannya adalah super benua yang sangat besar pada zaman
paelozoikum dan mesozoikum sebelum akhirnya terpecah menjadi beberapa potong
benua. Rekonstruksi paleografi menunjukkan pangea sebagai daratan menyerupai
huruf C yang menyebar dan memotong garis equator (katulistiwa). Lautan yang
sangat luas di super benua pangea dinamakan Panthalassa “semua lautan”. Pangea
pecah kira-kira 180 juta tahun yang lalu menjadi dua benua besar Gondwana Selatan
dan Laurasia Utara.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 3
Laboratorium Volkanologi 2013
II.3 Lingkungan Magmatik Gunung Api
Kita tahu bahwa sebagian besar gunung berapi berkembang pada batas lempeng,
baik itu konvergen, lempeng divergen, dan hotspot. Untuk lebih jelasnya kita
kelompokkan menjadi 3 daerah diatas.
Batas Lempeng Konvergen.
Pada daerah ini terjadi tabrakan antara dua lempeng yang mengakibatkan
penunjaman, energi dari penunjaman tersebut menyebabkan peleburan kerak
bumi dan menghasilkan magma. Magma yang terbentuk naik ke permukaan
hingga membentuk kerucut gunung api. Hal tersebut akan menghasilkan gunung
api dengan tipe stratovolcano yang besar dan berbentuk kerucut karena pengaruh
energi awalnya.
Contoh: G. Merapi , G. Krakatau
Batas Lempeng Divergen.
Pada daerah ini terjadi pemisahan lempeng yang bergerak saling menjauh, hal
ini kebanyakan terjadi di bawah laut. Hal tersebut akan menghasilkan gunung
api bawah laut dengan tipe shield volcano yang memanjang sejauh batas
lempeng divergen, dan rekahan yang terisi oleh magma panas.
Contoh: Mid-Atlantic Ridge, East African Great Rift Valley, East Pacific Rise
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 4
Laboratorium Volkanologi 2013
Hotspot
Pada daerah ini lempeng bergerak diatas hotspot secara perlahan, sehingga
gunung api pada daerah ini aktivitasnya sebanding dengan perkembangan
hotspot itu sendiri. Menghasilkan gunung api dengan tipe Hotspot volcanoes
Contoh: Hawaii hotspot, Galapagos hotspot, St. Helena hotspot
II.4 Ring of fire
Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire) adalah area dimana terdapat banyak sekali
terjadi gempa dan letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam
bentuk seperti tapal kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung
samudera, vulkanik busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi
terus menerus serta berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan
merupakan rumah bagi lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia.
Kadang-kadang disebut circum-Pacific belt atau circum-Pacific seismic belt.
Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat
daya, berlawanan arah jarum jam):
Selandia Baru
Palung Kermadec
Palung Tonga
Palung Bougainville
Indonesia
Gunung Merapi
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 5
Laboratorium Volkanologi 2013
Filipina
Palung Filipina
Palung Yap
Palung Mariana
Palung Izu Bonin
Palung Ryukyu
Jepang
Gunung Fuji
Palung Jepang
Palung Kurile
Kamchatka
Kepulauan Aleutia
Palung Aleutia
American cordillera
Alaska
Pacific Coast Range
British Columbia
Barisan Pegunungan
Cascade
Gunung St. Helens
California
Meksiko
Palung Amerika
Tengah
Guatemala
Nikaragua
Kolombia
Ekuador
Peru
Peru-Chili Trench
Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan 80% dari gempa bumi terbesar di dunia
terjadi di sepanjang Cincin Api. Berikutnya wilayah paling seismik (5-6% dari
gempa bumi dan 17% dari gempa bumi terbesar di dunia) adalah sabuk Alpide, yang
membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya, Mediterania, dan keluar ke
Atlantik. Mid-Atlantic Ridge adalah sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.
Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta
tabrakan dari lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca
dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng
Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng Pasifik bersama dengan lempeng Juan de
Fuca kecil sedang sub bagian di bawah Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian
utara dengan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian
Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub
bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di selatan melewati Jepang.
Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil lempeng tektonik bertabrakan
dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana, Filipina, Bougainville, Tonga, dan
Selandia Baru.
Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan timur laut berbatasan
langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari
Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor. Yang terkenal dan sangat aktif zona
Patahan San Andreas di California adalah sebuah kesalahan yang mengubah offset
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 6
Laboratorium Volkanologi 2013
sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di bawah Amerika Serikat dan Meksiko.
Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa bumi, pada beberapa kali
sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen Charlotte Fault aktif di
pantai barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada, telah menghasilkan
tiga gempa bumi besar pada abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada tahun 1929, yang
berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar di Kanada tercatat gempa bumi)
dan 7,4 besaran pada tahun 1970.
II.5 Jalur Gunung Api di Indonesia
Sekitar 70 juta tahun yang lalu, Lempeng Hindia-Australia (di selatan Indonesia)
bertabrakan dengann lempeng Eurasia. Lempeng Hindia-Australia menunjam ke
bawah Kepulauan Indonesia (subduction). Peristiwa serupa juga terjadi di sekitar
kepulauan Maluku, Sulawesi dan Irian Jaya; Lempeng Pasifik mengalami
penunjaman ke bawah lempeng Eurasia. Proses penunjaman menimbulkan gempa
dan melepas panas hingga melelehkan batuan menjadi magma yang kemudian
dengann energi panasnya mampu mendesak permukaan bumi hingga menjadi
guunung api/deretan gunung api. Di jalur gunung api inilah banyak terjadi gempa
bumi.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 7
Laboratorium Volkanologi 2013
Peta Persebaran Gunung Api di Indonesia
Peta Lempeng Aktif di Sekitar Indonesia
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 8
Laboratorium Volkanologi 2013
Indonesia memiliki 3 sistem gunung api, yaitu:
1.Gunung Api yang Termasuk Jalur Pegunungan (Sirkum) Mediterania
a. Jalur gunung api busur dalam (inner arc), yang bersifat vulkanik aktif. à berderet
mulai dari Kep.Andaman (barat Sumatera), Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores,
alor, Wetar sampai Laut Banda.
b. Jalur gunung api busur luar (outer arc), yang bersifat nonaktif. à berderet mulai
dari P.Simeulue, Nias, Batu, Mentawai, Enggano, pegunungan yang tenggelam dan
muncul kembali di Pulau Sawu, Rote, Timor, Leti, Sermata, Buru, dan pulau2 kecil
di sekitarnya.
2.Gunung Api yang Termasuk Jalur Pegunungan (Sirkum) Pasifik, berderet
melalui Sulawesi Utara, yaitu G.Lokon, Soputan, Klabat, bersambung ke Kep.Sangir,
Talaud, Tidore, Ternate, serta Lampobatang (SulSel).
3.Gunung Api yang Termasuk Jalur Pegunungan (Sirkum) Lingkar
Australia, berderet di bagian ‘ekor’ sampai ‘kepala’ burung Irian dan berakhir di
P.Halmahera dan sekitarnya.
II.6 Tipe Erupsi Gunung Api
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu yang
dapat dilihat dari material yang dikeluarkan, intensitas erupsi, bentukan alam hasil
erupsi dan kekuatan letusannya. Para ahli geologi membedakan letusan gunung api
dalam 7 tipe yaitu:
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 9
Laboratorium Volkanologi 2013
1. Letusan Tipe Hawaii
Ciri-ciri letusan tipe Hawai antara lain: (1) lava
yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat
cair (2) lava mengalir ke segala arah (3) Bentuk
gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai
perisai atau tameng. (4) skala letusannya relative
lebih kecil namun intensitasnya cukup tinggi.
Contoh gunung berapi dengan tipe letusan
Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona
Kea, dan Kilauea di Hawaii.
2. Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri: (1)
seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak
begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak
mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius
di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung
Batur di Bali. (1) Letusannya memiliki interval
waktu hampir sama. Gunung api Stromboli di
Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12
menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan
material padat berupa pasir, batu, dan abu. (2)
material yang dimuntahkan berupa material
padat, gas, dan batu Contoh tipe letusan
Stromboli yaitu Gunung Vesuvius (Italia) dan
Gunung Raung (Jawa).
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 10
Laboratorium Volkanologi 2013
3. Letusan Tipe Vulkano
Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu (1)
cairan magma yang kental dan dapur magma
yang bervariasi dari dangkal sampai dalam,
sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai
tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung
api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di
Jawa Timur, (2) besar kecilnya letusan
didasarkan atas kekuatan tekanan dan
kedalaman dapur magmanya.(3) daya rusak
cukup besar. Contoh: Gunung Vesuvius dan
Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa
Timur.
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental
sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya,
tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat
dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang
pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya
terlempar keluar. Material ini menuruni lereng
gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu,
terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering
disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi
sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 11
Laboratorium Volkanologi 2013
5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak
karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama
tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat
tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga
kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung
Krakatau pada tahun 1883 dan St. Helens yang
meletus pada tanggal 18 Mei 1980 merupakan
tipe perret yang letusannya paling kuat dengan
fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya
sangat hebat, menyebabkan puncak gunung
menjadi tenggelam dan merosotnya dinding
kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera.
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat
penyumbatan kawah di puncak gunung api yang
bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan
tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila
penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut
meletus.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah
akan tumpah bersama lava. Letusan ini
mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang
sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan
Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 12
Laboratorium Volkanologi 2013
II.7 Morfologi Bentuk Akibat Dari Letusan Gunung Api Dan Proses
Terbentuknya
1. Dome
2. Kaldera
3. Kerucut Berlapis
4. Maar
5. Perisai
Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, bentuknya seperti umbi lava,
konsekuensinya, adanya timbunan lava yang berasal dari sekitar vent. Sebuah
dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam. Ketika tumbuh
besar, permukaan luarnya dingin dan keras, kemudian akan hancur,
menumpahkan fragmen di siis-sisinya. Sehingga beberapa dome akan
membentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek, aliran
lava bersisisan (steep side).Volcanic dome umumnya berada dalam kawah
atau pada sisi composite volcano. Contoh : G.Merapi
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 13
Laboratorium Volkanologi 2013
Kaldera, gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo
merupakan jenis ini.
Composive Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes, biasanya
saling bersisisan, berbentuk kerucut simetris yang besar dengan lapisan
berasal dari aliran lava, debu vulkanik, block, cinder dan bomb yang
dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Contoh :
Gunung Agung, Gn St. Helens, Gunung Merapi, Gunung fuji di Jepang,
Gunung Rinjani
Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk
oleh partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan
gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang
padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian
membentuk melingkar atau cone yang oval. Sebagian cinder cone
mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari seratus
kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di
Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.
Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari
aliran lava cair, aliran akan tertuang ke segala arah dari yang meluas, vent
pusat atau kumpulan vent, menumpahkan vent dari daratan, domical shape,
berupa profil dengan tameng prajurit. Aliran tersebut akan membentuk secara
perlahan dengan akresi ribuan lava cair yang disebut dengan lava basalt, yang
melebar seiring bertambahnya jarak. Lava biasanya juga bererupsi dari vent
selama retakan yang berkembang di pinggir cone.
II.8 Sejarah Pertumbuhan Merapi
Sejarah Geologi Merapi
Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat
kompleks. Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok
besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990;
Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 14
Laboratorium Volkanologi 2013
Merapi yang semakin detil. Menurut Berthommier,1990 berdasarkan studi stratigrafi,
sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian :
Pra Merapi (+ 400.000 tahun lalu)
Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur ± 700.000
tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung
Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi
mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara
puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang
sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar
sulit ditemukan.
Merapi Tua (60.000 – 8000 tahun lalu)
Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase
awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya
berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar
40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit
basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.
Merapi Pertengahan (8000 – 2000 tahun lalu)
Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan
Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari
aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan
efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan
“de¬bris-avalanche” ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan
panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini
terbentuk Kawah Pasarbubar.
Merapi Baru (2000 tahun lalu – sekarang)
Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut
sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar
dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini
berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang
dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km
selatan dari Merapi. Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah
menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4,
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 15
Laboratorium Volkanologi 2013
tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan sebaran yang
cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang
lalu. Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang
menghasilkan Pasarbubar tephra. Skema penampang sejarah geologi Merapi menurut
Berthommier, 1990.
Peta menunjukkan sebaran endapan awanpanas Merapi 1911-2006. Hanya wilayah
timur lereng yang bebas dari arah aliran awapanas dalam kurun waktu tersebut.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 16
Laboratorium Volkanologi 2013
II.9 Sejarah Pemantauan Gunung Merapi
Sejarah pemantauan Merapi tentu saja tidak lepas dari sejarah pemantauan
kegunungapian Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas. Namun demikian
Merapi unik karena merupakan satu-satunya gunungapi Indonesia yang mempunyai
6 pos pengamatan dengan lima diantaranya masih berfungsi aktif. Aktivitas Merapi
yang tinggi dengan selang erupsi yang pendek hanya beberapa tahun saja menarik
minat penelitian sejak jaman penjajahan sampai saat ini.
Hanya beberapa saat setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk
di Yogyakarta dibangun sebuah kantor Urusan Gunungapi yang selanjutnya disebut
sebagai Pos Penjagaan Merapi. Pada 8 Agustus 1973, PPM berubah nama menjadi
Cabang Sub Direktorat Vulkanologi. Namun hanya bertahan 2 tahun namanya
dirubah lagi menjadi Dinas Vulkanologi Cabang Yogyakarta. Tahun 1978 menjadi
Seksi Geokimia Gunungapi sebagai bagian dari Direktrorat Vulkanologi. Memasuki
tahun 1984 dengan pertimbangan pentingnya penanganan Merapi secara lebih dalam
maka dibentuk Seksi Penyelidikan Gunung Merapi (PGM) dengan tugas dan fungsi
utama pemantauan aktivitas vulkanik Merapi. BPPTK dibentuk pada 28 Oktober
1997 dengan demikian fungsi kantor ini diperluas dengan mitigasi bencana geologi
lainnya.
Secara garis besar ada tiga tugas yang diemban BPPTK yaitu melaksanakan
mitigasi Gunung Merapi, pengembangan metoda dan analisis, teknologi dan
instrumentasi serta pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium kegunungapian
dan mitigasi bencana geologi di samping tugas umum ketata-usahaan yang
mencakup administrasi, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan untuk
mendukung pelaksanaan tugas fungsi tersebut.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 17
Laboratorium Volkanologi 2013
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 18
Laboratorium Volkanologi 2013
II.10 Morfologi Puncak Merapi
Kerucut puncak Merapi, sering disebut sebagai Gunung Anyar merupakan bagian
Merapi yang paling muda. Disebut anyar karena keberadaannya yang baru, dalam
bahasa jawa Anyar berarti baru. Baru karena menurut sejarah gunung ini gunung
baru itu berusia 2000 tahun yang lalu hingga saat ini. Semua aktivitas Merapi
terpusat pada puncak kerucut ini. Kawah utama Merapi saat ini berupa bukaan
berbentuk tapal kuda yang mengarah ke barat-baratdaya. Morfologi kawah ini
terbentuk sesudah letusan tahun 1961. Secara umum, dataran puncak Merapi
tersusun dari kubah-kubah lava yang tidak terlongsorkan. Beberapa area di dataran
puncak Merapi di luar kawah utama mengeluarkan banyak uap vulkanik yaitu di area
Gendol dan Woro, bagian tenggara dataran puncak. Kemiringan lereng sangat
curam : mencapai > 25° Elevasi : 2960 – 1800 m dpi.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 19
Laboratorium Volkanologi 2013
II.11 Instrumen Pemantauan
- Komputer
- Seismograf
- Peralatan seismik
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 20
Laboratorium Volkanologi 2013
II.12 Jenis Pemantauan Merapi
Pengamatan Seismik
Menggunakan seismograph sebagai
pencatat gerakan seismic dari aktivitas
Gunung Merapi.
Pengamatan / pemantauan kimia
Menggunakan pH dari gas sebagai indikator peningkatan aktifitas Gunung
Merapi.
Pemantauan Deformasi
Merupakan pemantauan menggunakan
bantuan sinar infra merah untuk
mengetahui adanya perubahan posi
pada reciver infra merah yang telah
ditempatkan di lereng Gunung Merapi.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 21
Laboratorium Volkanologi 2013
Pemantauan visual
Pemantauan menggunakan kamera yang
ditempatkan pada titik-titik tertentu
sebagai pemantauan langsung terhadap
aktivitas Gunung Merapi, dan dapat
juga menggunakan citra satelit sebagai
objek pengamatannya.
II.13 Material Erupsi Merapi
Bom Gunung Merapi, Merupakan Batuan Piroklastik
Lava Gunung Merapi yang membeku menjadi Batuan Beku Andesit
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 22
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB III
KESIMPULAN
Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan
Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat
tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Tiket museum ini ada dua jenis,
tiket biasa dan tiket teater. Tiket biasa harganya Rp 3000,- dan tiket teater harganya
Rp 5000,-. Dengan tiket teater kita bisa melihat film dokumenter pendek disebuah
ruang audio-visual.
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 23
Laboratorium Volkanologi 2013
Terdapat maket-maket yang menunjukkan tentang perkembangan bumi
secara tektonik, Ring of Fire, perkembangan gunung api di Indonesia, sejarah
Gunung Merapi, instrumen pengamat aktivitas Gunung Merapi, hingga mitos atau
legenda dari Gunung Merapi itu sendiri.
Bukti Tiket Masuk Museum Gunung Merapi
Nama : Luthfian Azmi IbadiNim : 111.110.104Plug : 3 24