LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
MANAJEMEN PRODUKSI PABRIK TEMPE MAWOT DALAM
MENGHADAPI NAIKNYA HARGA KEDELAI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktikum Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
Anif Nurul Fadilah
NIM. 12405183040
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismiyanti, M.E.I
NIP/NIDN. 198412312014032002
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 24 Februari 2021
Di : Tulungagung
Judul Laporan : “Manajemen Produksi Pabrik Tempe Mawot dalam Menghadapi
Naiknya Harga Kedelai”
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Nurul Fitri Ismiyanti, M.E.I
NIP. 198412312014032002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M.
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul “Manajemen Produksi Pabrik
Tempe Mawot dalam Menghadapi Naiknya Harga Kedelai” dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL banyak
pihak yang telah membantu kelancaraan pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa
penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin , M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman , M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak Nur Aziz Muslim, M.Hi. selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah.
4. Bapak Siswahyudi, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Ibu Nurul Fitri Ismiyanti, M.E.I. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberi arahan dan koreksi sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan ini.
6. Bapak Agus Aris Subeki selaku pemilik Pabrik Tempe Mawot.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan yang
tebaik untuk kelancaran Praktik Pengalaman Lapangan.
8. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian laporan Praktik Pengalaman Lapangan .
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
masih banyak kekurangan serta keterbatasan kemampuan, baik dalam
melaksanakan PPL maupun penulisan laporan PPL. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan menambah
iv
wawasan. Jika dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kata yang kurang
berkenan di hati pembaca, maka penulis memohon maaf yang setulus tulusnya .
Mojokerto, 23 Januari 2021
Penulis
Anif Nurul Fadilah
NIM. 12405183040
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Keguanaan ................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik........................................................................................................ 5
C. Permasalahan Lapangan ................................................................................................. 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ........................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Produksi .................................................................................... 7
B. Proses Produksi Tempe .................................................................................................. 8
C. Isu Kedelai Mahal........................................................................................................... 9
D. Manajemen Produksi Pabrik Tempe Mawot dalam Menghadapi Naiknya
Harga Kedelai ............................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................... 13
B. Saran-Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pemerintah Kota Mojokerto menggelar operasi pasar kedelai untuk
para perajin tempe di Kota Mojokerto. Tahap pertama, Pemkot
mendatangkan 9 ton kedelai langsung dari importer di Surabaya. Kedelai 9
ton tahap awal ini, untuk memenuhi pasokan kebutuhan puluhan pengrajin
tahu dan tempe dalam operasi pasar kedelai import tahun 2021. Naiknya
harga bahan baku dalam pembuatan tempe yang melambung ini tak
membuat harga jual tempe dipasar tradisional Kota Mojokerto juga ikut
naik . Dampaknya para pengrajin atau pemroduksi tempe sulit untuk
mengembalikan modal produksi dan keuntungannya menipis. 1 Tercatat
harga kedelai dipasar berdasarkan data Gabungan Koperasi Tahu Tempe
Indonesia (GAKOPTINDO) yang dulunya Rp. 6.000 – Rp. 7.000 kini
menjadi Rp. 9.300 – Rp. 9.800 per kg.
Terdapat usaha pabrik tempe di Mojosari tepatnya di desa
Pekukuhan. Pabrik tempe tersebut bernama Pabrik Tempe Mawot milik
Bapak Agus subeki. Dalam kondisi kenaikan harga kedalai yang
melambung ini maka diperlukan manajemen produksi yang tepat dalam
sebuah perusahaan. Suatu manajemen yang tepat di harapkan dapat
memajukan suatu usaha, sehingga tetap bisa bertahan meskipun dalam
kondisi bahan pokok pembuatan tempe naik. Siapa yang mempunyai cara
untuk mengelola produksi tempe yang tepat, maka akan bertahan dan juga
dapat meningkatkan usahanya, begitupun sebaliknya bagi pengrajin atau
pemroduksi tempe yang tidak ada manajemen produksinya dalam
1 Yusron Fahmi, Pemkot Mojokerto Operasi Pasar Tekan Mahalnya Harga Kedelai,https://surabaya.liputan6.com/read/4455272/pemkot-mojokerto-operasi-pasar-tekan-mahalnya-harga-kedelai ,diakses pada kamis 28 januari 2021 pukul 10.00 WIB
2
menghadapi kenaikan harga kedelai maka akan mengalami kesulitan atau
bahkan bisa gulung tikar.
Oleh sebab itu penulis mencoba untuk mengangkat permasalahan
tersebut kedalam Laporan Praktik Perngalaman Lapangan dengan judul
“Manajamen Produksi Pabrik Tempe Mawot dalam Menghadapi
Naiknya Harga Kedelai”
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan kegunaan dari laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi
mahasiswa terkait dengan manajemen produksi yang dilakukan
Pabrik Tempe Mawot dalam mengahadapi naiknya harga kedelai.
2. Kegunaan
a. Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi
lembaga berupa saran dan masukan yang membangun
dalam menjalankan usahanya sehingga bisa menjadi lebih
baik dan memiliki pertumbuhan yang meningkat pada
usahanya
b. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran bagi peneliti sehingga dapat menambah
pengalaman, wawasan, pengetahuan, serta mampu
menerapkan teori yang didapatkan selama dibangku
perkuliahan ketika melaksanakan PPL di Pabrik Tempe
Mawot. Khususnyapneliti dapat menambah pengetahuan
mengenai manajemen produksi yang dilakukan Pabrik
Tempe Mawot ketika menghadapi harga kedelai naik.
3
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta
menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi
pembaca.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri
(IAIN) Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 18 januari 2021 sampai
dengan tanggal 26 februari 2021. Dimana pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Lapangan (PPL) ini berlangsung selama 40 hari secara
mandiri dari rumah dan desa masing masing dengan melakukan Observasi
dan Wawancara.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di
Pabrik Tempe Mawot yang beralamatkan di RT.10 RW.04 Dusun
Pekukuhan Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Pabrik Tempe Mawot adalah usaha yang memproduksi kedelai
menjadi tempe milik Bapak Agus Subeki yang terletak di RT 10 RW 04
Dusun Pekukuhan Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto. Dilihat dari letak geografisnya Pabrik Tempe Mawot kurang
strategis, sebab lokasinya cukup jauh dari jalan raya, dan berada di tengah
pemukiman warga. Akan tetapi keberadaan Pabrik Tempe Mawot sama
sekali tidak mengganggu kenyamanan warga. Bapak Agus mengawali
usahanya pada tahun 2016 dengan modal sendiri (tanpa pinjam bank).
Beliau menabung sedikit demi sedikit agar bisa membuat Pabrik Tempe
Mawot ini. Alasan Bapak Agus memilih usaha tersebut sebab tempe
selalu dibutuhkan masyarakat disetiap harinya, bisa dikatakan tempe sudah
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat khususnya pada masyarakat
yang tinggal di desa, sehingga hal tersebut menjadi peluang dan memilih
untuk membuat pabrik tempe. Bapak Agus memiliki 2 karyawan saja,
sebab menurut pak agus dengan menggunakan tenaga kerja sedikit maka
tidak perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak. Sehingga dengan ditangani
2 karyawan dan dengan bantuan Bapak Agus beserta istri yang ikut serta
turun lapangan dalam memproduksi tempe, bisa dikerjakan dengan cepat
dan baik. Jam operasional kerja pada Pabrik Tempe Mawot dibagi
menjadi dua yaitu pagi dan sore. Dimana pada aktivitas atau jam
operasional dipagi hari yaitu kedua karyawan dengan di bantu Bapak
Agus untuk memproduksi tempe, lalu untuk aktivitas atau jam operasional
disore hari hanya dilakukan oleh Bapak agus dan istrinya saja untuk
memberi ragi serta mencetak dan proses packaging tempe yang kemuadian
dijual keesokan hari.
5
Struktur Organisasi:
B. Pelaksanaan Praktik
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan pada tanggal
18 januari sampai tanggal 26 februari 2021 bertempat di Pabrik Tempe
Mawot yang berada di Dusun Pekukuhan Desa Pekukuhan Kecamatan
Mojosari Kabupaten Mojokerto sebagai sarana pembelajaran bagi
mahasiswa. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diawali dengan
meminta izin kepada pemilik Pabrik Tempe Mawot , Setelah mendapatkan
izin untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan oleh pemilik Pabrik
Tempe Mawot, maka serangkaian kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) sudah bisa dilaksanakan. Adapun diantanya kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan yang di lakukan di Pabrik Tempe Mawot antara
lain:
1. Setelah mendapatkan izin untuk melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan(PPL) di Pabrik Tempe Mawot, kegiatan selanjutnya
adalah melaksanakan observasi mengenai produksi Pabrik Tempe
Mawot terlebih dahulu.
2. Melakukan wawancara dengan Bapak Agus selaku pemilik Pabrik
Tempe Mawot
3. Melakukan beberapa aktivitas yang bisa dikerjakan atau dilakukan
ketika berada di Pabrik Tempe Mawot seperti membungkus tempe
kemasan.
4. Serta mengambil beberapa foto atau video untuk dokumentasi.
Bapak Agus Subeki
Pemilik
Dadang
Karyawan
Karno
Karyawan
6
C. Permasalahan di Lapangan
Selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
Pabrik Tempe Mawot terdapat permasalahan yang ditemukan, seperti
naiknya harga kedelai yang membuat kedelai menjadi barang atau bahan
langkah sehingga berakibat terjadi ketelatan bahan pokok pada Pabrik
Tempe Mawot. Dengan adanya hal tersebut membuat produksi tempe di
Pabrik Tempe Mawot menjadi menurun.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung mendapatkan sambutan positif dan diterima secara terbuka
oleh pemilik Pabrik Tempe Mawot.
Tanggapan pemilik Pabrik Tempe Mawot mengenai permasalahan
yang muncul adalah setiap permasalahan naiknya harga kedelai pada
dasarnya juga dialami oleh pengrajin atau pemroduksi tempe lainnya.
Sebab dalam pembuatan tempe memerluka kedelai sebagai bahan
utamanya. Permasalahan tersebut memang tidak dapat dihindari, akan
tetapi pengrajin atau pemroduksi memiliki cara untuk menghadapi hal
naiknya harga kedelai yaitu dengan cara tetap memberikan kualitas yang
bagus akan tetapi ukuran atau porsi tempe dikurangi dengan harga yang
sama.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Manajemen Produksi
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar bisa mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.2 Sedangkan produksi adalah suatu
kegiatan atau aktivitas menegenai penciptaan dan juga penambahan atau
utilitas terhadap suatu barang atau jasa.
Sehingga dapat disimpulkan manajemen produksi merupakan
pengelolaan proses konversi dari input menjadi output, yang
memfokuskan perhatiannya terhadap produksi yang keluarannya berupa
barang. Manajemen produksi berfungsi meminimalisir biaya produksi
khususnya yang berkaitan dengan tenaga kerja. Dengan adanya
manajemen produksi diusahakan produktifitas tenaga kerja yang maksimal
agar diperoleh cost yang minimal. Konsep dan teori padan system
manajemen poduksi diharapkan memberikan kemashlahatan atau manfaat
yang lebih baik bagi masyarakat. 3
Kegiatan dalam manajemen produksi atau operasional meliputi
mengorganisasi pekerjaan, memilih proses, mendesain tata letak,
mendesain pekerjaan, mengukur kinerja, pengendalian kualitas,
penjadwalan kerja, pengelolaan persediaan, dan perancanaan produksi.
Produk dihasilkan dalam serangkaian kegiatan yang terkait . Akumulasi
dari kegiatan tersebut membentuk suatu rantai nilai. Konsep rantai nilai ini
memfokuskan pada jenis proses yaitu proses inti yang merupakan
serangkaian kegiatan yang menyampaikan nilai pada pelanggan, lalu ada
2 Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA, 2011, hlm. 83 Siswoyo Haryono, Manajemen Produksi & Operasi Untuk Manajer & Magister,Jakarta:LembagaBisnis dan Manajemen Global, 2000,hlm. 2- 13
8
juga proses pendukung yang memberikan sumber daya dan input yang
peting kedalam proses inti bagi pengelolaan kegiatan perusahaan.4
B. Proses Produksi Pembuatan Tempe
Proses produksi adalah pengalokasian kombinasi faktor produksi
untuk menghasilkan keluaran suatu produk (output). Fungsi produk
menggambarkan hubungan antara kombinasi masukan (input), yaitu faktor
produksi dengan jumlah keluaran (output). Dalam menentukan jumlah
output yang optimal , produsen menentukan jumlah tenaga kerja saja.5
Proses produksi pada setiap perusahaan atau organisasi bisnis untuk
menjelaskan kedudukan sistem pengelolaan produksi, dapat dilihat bahwa
setiap perusahaan terdapat system dan fungsi fungsi yang berlaku dalam
mencapai tujuannya yaitu profit atau nilai tambah. 6 Pada proses produksi
dengan fokus produk menghasilkan produk dalam jumlah besar dan variasi
terbatas. Proses ini disebut continuous process karena memiliki
serangkaian proses yang panjang dan mengalir secara terus menerus.
Proses produksi dengan fokus produk lebih terstandardisasi dan memiliki
pengendalian kualitas yang efektif. Peralatan sangat khusus sehingga biya
tetap atau modal dibutuhkan dengan jumlah banyak. Sementara itu, biaya
variabelnya rendah karena fleksibilitas proses yang rendah tidak terlalu
membutuhkan keahlian yang tinggi.7 Proses produksi dengan fokus produk
merupakan proses dalam pembuatan tempe yang dilakukan oleh Pabrik
Tempe Mawot, sebab lebih mengutamakan kualitas produk, membutuhkan
modal yang cukup banyak, dan tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga
kerja atau karyawan.
4 Dorothea Wahyu Ariani, Manajemen Operasi, Banten: Universitas Terbuka, 2017, hlm. 1.9-1.115 T. Sunaryo, Ekonomi Manajerial, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2018, hlm. 3.3 -3.46 Siswoyo Haryono, Manajemen Produksi & Operasi Untuk Manajer & Magister, Jakarta:LembagaBisnis dan Manajemen Global, 2000, hlm. 67 Dorothea Wahyu Ariani, Manajemen Operasi, Banten: Universitas Terbuka, 2017, hlm. 2.29
9
Proses dalam pembuatan tempe itu sendiri berlangsung dalam
waktu lima hari. Adapun berikut ini proses dalam pembuatan tempe yang
diproduksi oleh Pabrik Tempe Mawot:
1. Kedelai di rendam selama 3- 4 jam
2. Setelah direndam kedelai dimasak setengah matang
3. Lalu digiling dan di hilangkankan kulit arinya dengan cara
perendaman
4. Setelah di hilangkan kulit arinya di fermentasi selama 1 hari
5. Setelah itu dimasak sampai mendidih
6. Kalau sudah matang di tiriskan di tempat yang sudah di sediakan
7. Ketika sudah dingin bisa di kasih ragi dan malamnya sudah bisa di
potongi
C. Isu Kedelai Naik
Akhir akhir ini sejak bulan januari para pengrajin atau pemroduksi
tempe kesusahan dengan adanya kenaikan harga kedelai yang sangat
melonjak. Tercatat harga kedelai dipasar berdasarkan data Gabungan
Koperasi Tahu Tempe Indonesia (GAKOPTINDO) yang dulunya Rp.
6.000 – Rp. 7.000 kini menjadi Rp. 9.300 – Rp. 9.800 per kg. Akan tetapi
naiknya harga bahan baku yang melambung ini tidak membuat harga
tempe di pasar tradisional Mojokerto juga ikut naik. Dampaknya para
pemroduksi tempe sulit mengembalikan modal dan keuntunganpun juga
menipis.8
Namun demikian, Kemendag memastikan bahwa stok kedelai di
Indonesia tercukupi dalam tiga sampai empat bulan kedepan.Hanya saja
terjadi kenaikan harga . Hal tersebut membuat Kemendag menjembatani
antara importir, pemroduksi, dan pedagang tempe.
8 Yusron Fahmi, Pemkot Mojokerto Operasi Pasar Tekan Mahalnya Harga Kedelai,https://surabaya.liputan6.com/read/4455272/pemkot-mojokerto-operasi-pasar-tekan-mahalnya-harga-kedelai, diakses pada kamis 28 januari 2021 pukul 10.00 WIB
10
Lebih dari 90 persen kebutuhan kacang kedelai itu adalah barang
impor, sehingga yang terjadi sekarang ini adalah tingginya permintaan
dunia terhadap kacang kedelai seiring dengan terganggunya oleh cuaca
maupun keadaan ekonomi di dunia. Selain itu juga perkembangan kedelai
lokal sulit dilakukan oleh petani didalam negeri, sebab petani lokal lebih
memilih untuk menanam komoditas lain yang punya kepastian pasar. 9
Lalu Menteri Perdagangan (Mendag) yang bernama Muhammad
Lutfi memprediksi bahwa harga kedelai di dunia masih menguat atau
melonjak hingga bulan mei 2021. Sehingga diharapkan harga kedelai akan
normal kembali pada bulan juni 2021.10
D. Manajemen Produksi Pabrik Tempe Mawot dalam Menghadap
Naiknya Harga Kedelai
Ditengah naiknya harga kedelai saat ini tentu saja pengrajin atau
pemroduksi tempe harus pandai dalam memanage atau mengelola
produksi tempe agar tidak mengalami kerugian dan bisa bertahan untuk
melanjutkan usahanya. Dalam kenaikan harga kedelai siapa yang
mempunyai cara untuk mengelola produksi tempe yang tepat akan
bertahan dan meningkatkan usahanya, begitupun sebaliknya bagi
pengusaha atau pemroduksi tempe yang tidak ada manajemen produksinya
dalam menghadapi kenaikan harga kedelai saat ini maka akan mengalami
kesulitan atau bahkan gulung tikar.
Manajemen produksi yang dilakukan oleh Pabrik tempe mawot
dalam menghadapi kenaikan harga kedelai yaitu:
9CNN Indonesia, Kronologi Isu Kedelai Dongkrak Harga Tahu Tempe,https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210106093912-92-590015/kronologi-isu-kedelai-dongkrak-harga-tahu-tempe, diakses pada kamis 28 januari 2021 pukul 10.3010 Liputan 6, Terus Naik Harga Kedelai Tembu Level Tertinggi dalam 6 Tahun,https://www.liputan6.com/bisnis/read/4454480/terus-naik-harga-kedelai-tembus-level-tertinggi-dalam-6-tahun, diakses pada kamis 28 januari 2021 pukul 13.00
11
1. Pengelolaan kualitas yang bagus
Kualitas merupakan penilaian yang bersifat subjektif dari
setiap orang. Dari sisi penggunaan secara teknis, Kualitas
merupakan karakteristik produk atau layanan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kualitas juga dapat diartikan
dengan bebas dari berbagai penyimpangan dan kerusakan. Sama
halnya dengan yang dilakukan oleh Pabrik Tempe Mawot
meskipun harga kedelai naik mereka tetap memberikan kualitas
yang bagus yaitu dengan cara tidak memberikan tambahan atau
campuran pada olahan kedelai yang akan dijadikan tempe. Tempe
pada Pabrik Tempe Mawot murni menggunakan kedelai asli
dengan kualitas kedelai yang bagus, sehingga kualitas tempe tetap
terjaga dan bagus.
Dengan adanya kenaikan harga kedelai maka ada
pengurangan pada ukuran atau porsi tempe perbungkusnya, dengan
tidak mengurangi kualitas pada tempe tersebut. Terdapat dua jenis
harga tempe yang dijual oleh Pabrik Tempe Mawot, yaitu tempe
iris yang harga per potongnya Rp. 2000 dan tempe kemasan plastic
yang satu bungkusnya Rp.500. Tujuan dari pengelolaan kualitas
sendiri adalah untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Pengelolaan kualitas akan membantu perusahaan
meningkatkan penjualan dan pengurangan biaya.11
2. Pengelolaan distribusi
Agar poduksi tempe tetap stabil dan tetap mendapatkan
profit maka diperlukan pengelolaan distribusi yang baik.
Pengelolaan distribusi yang dilakukan oleh Pabrik Tempe mawot
dalam manajemen produksi menghadapi naiknya harga kedelai
yaitu menentukan dan mencari target sebanyak banyaknya. Target
pasar Pabrik Tempe Mawot adalah semua kalangaan sebab tempe
bisa dimakan siapa saja. Setelah menentukan target bisa
11 Dorothea Wahyu Ariani, Manajemen Operasi, Banten: Universitas Terbuka, 2017, hlm. 4.3
12
melakukan pengelolaan sistem ditribusi. Untuk sistem distribusi
yang dilakukan oleh Pabrik Tempe Mawot yaitu setelah tempe di
produksi dan siap dijual, pengrajin atau pemroduksi
mendistribusikan tempe kepasar yang kemudian di jual lagi oleh
pedagang sayur. Selain mendistribusikan ke pasar, pemilik juga
mendistribusikan tempenya kepada penjual nasi tempe penyet.
Sehingga cukup banyak customer yang dimiliki oleh Pabrik
Tempe Mawot. Jika setelah di distribusikan tapi masih ada tempe
yang sisa. Maka pemilik tidak mendaur ulang tempe tersebut
menjadi tempe kembali, sebab seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa pemilik mengedepankan kualitas pada tempe
tersebut. Pemilik mengolah tempe yang sisa distribusi menjadi
olahan mendol atau dalam bahasa jawa biasanya disebut menjeng.
Mendol atau menjeng merupakan tempe yang sudah di hancurkan
kemudian diberi bumbu rempah rempah dan dibentuk menjadi
bulat lonjong. Pemilik biasanya menjual mendol atau menjeng
tersebut dalam wujud masih mentah dengan harga satu
bungkusnya Rp.2000 isi 4 mendol atau menjeng. Hal tesebut
dibuat agar sisa tempe distribusi tidak dibuang sia sia.
Begitulah manajemen produksi Pabrik Tempe Mawot dalam
menghadapi naiknya harga kedela. Sebagai pemilik Pabrik Tempe Mawot,
Bapak Agus harus pandai pandai mengelola usahanya ketika bahan baku
yang digunakan dalam produksi tempe naik.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pabrik Tempe Mawot adalah usaha yang memproduksi kedelai
menjadi tempe milik Bapak Agus Subeki yang terletak di RT 10 RW 04
Dusun Pekukuhan Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari Kabupaten
Mojokerto. Adapun permasalahan yang dihadapi seperti naiknya harga
kedelai yang membuat kedelai menjadi barang atau bahan langkah
sehingga berakibat terjadi ketelatan bahan pokok pada Pabrik Tempe
Mawot. Sebagai pengrajin atau pemroduksi tempe Bapak Agus harus
pandai dalam memanage atau mengelola produksi tempe agar tidak
mengalami kerugian dan bisa bertahan untuk melanjutkan usahanya
dengan mendapatkan profit. Manajemen produksi yang dilakukan oleh
Pabrik tempe mawot dalam menghadapi kenaikan harga kedelai yaitu
dengan melakukan pengelolaan kualitas yang bagus dan juga pengelolaan
distribusi yang sesuai sehingga dengan melakukan beberapa statement
pengelolaan tersebut Pabrik Tempe Mawot tetap memiliki profit dan juga
bisa bertahan di tengah kenaikan bahan pokok pembuatan tempe.
Manajemen produksi berfungsi meminimalisir biaya produksi
khususnya yang berkaitan dengan tenaga kerja. Dengan adanya
manajemen produksi diusahakan produktifitas tenaga kerja yang maksimal
agar diperoleh cost yang minimal.. Konsep dan teori padan sistem
manajemen poduksi diharapkan memberikan kemashlahatan atau manfaat
yang lebih baik bagi masyarakat.
Kenaikan harga kedelai terjadi pada bulan januari 2021, dimana
kedelai yang harga normalnya Rp. 6000 – Rp.7000 per Kg. Sejak bulan
januari tersebut harga kedelai menjadi . 9.300 – Rp. 9.800 per Kg. Namun
demikian, Kemendag memastikan bahwa stok kedelai di Indonesia
tercukupi dalam tiga sampai empat bulan kedepan. Menteri Perdagangan
(Mendag) yang bernama Muhammad Lutfi memprediksi bahwa harga
14
kedelai di dunia masih menguat atau melonjak hingga bulan mei 2021.
Sehingga diharapkan harga kedelai akan normal kembali pada bulan juni
2021
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Pengelolaan serta tanggung jawab dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung dalam melakukan pengadaan
Praktik Pengalaman Lapangan sudah cukup baik. Namun ada
beberapa informasi yang kurang jelas sehingga megakibatkan
kebingungan dalam melaksankan proses proses sebelum
dilakukannya PPL.
2. Untuk Instansi atau Lembaga PPL
Diperlukan manajemen produksi yang tepat dalam
menjalankan suatu usaha, terlebih lagi ketika naiknya bahan baku
produksi.
3. Untuk Mahsiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan
Selama melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman baru yang
dapat berguna, selain itu diharapkan pula mahasiswa dapat
menjaga nama baik instansi atau lembaga PPL dan juga IAIN
Tulungagung dengan menerapkan etika-etika dalam bersikap baik
dalam berbicara, berpakaian , bersikap.
15
DAFTAR PUSTAKA
CNN Indonesia. Kronologi Isu Kedelai Dongkrak Harga Tahu Tempe.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210106093912-92-
590015/kronologi-isu-kedelai-dongkrak-harga-tahu-tempe. diakses pada
kamis 28 januari 2021 pukul 10.30
Dorothea Wahyu Ariani. 2017. Manajemen Operasi. Banten: Universitas Terbuka
Hani Handoko. 2011. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA
Liputan 6. Terus Naik Harga Kedelai Tembu Level Tertinggi dalam 6 Tahun.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4454480/terus-naik-harga-kedelai-
tembus-level-tertinggi-dalam-6-tahun. diakses pada kamis 28 januari 2021
pukul 13.00
Siswoyo Haryono. 2000. Manajemen Produksi & Operasi Untuk Manajer &
Magister. Jakarta: Lembaga Bisnis dan Manajemen Global
T. Sunaryo. 2018. Ekonomi Manajerial. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
Yusron Fahmi. Pemkot Mojokerto Operasi Pasar Tekan Mahalnya Harga
Kedelai. https://surabaya.liputan6.com/read/4455272/pemkot-mojokerto-
operasi-pasar-tekan-mahalnya-harga-kedelai. diakses pada kamis 28
januari 2021 pukul 10.00 WIB
16
Lampiran
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG I TAHUN 2021
Pada tanggal 18 Sampai tanggal 26 bulan Februari Tahun 2021, bertempat
di Lembaga Pabrik Tempe Mawot, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang
I Tahun
2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Anif Nurul Fadilah
NIM : 12405183040
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Senin, 18 Januari 2021 18.08 Menginformasikan kembali kepada pemilik bahwa
besok akan dimulai melakukan PPL di Pabrik Tempe
Mawot
19.00 Membuat agenda observasi hari 1 dengan menyusun
hal hal apa saja yang harus dikaji
2 Selasa, 19 Januari 2021 09.00 Melakukan observasi meliputi:
Menyusun /menginformasikan jadwal PPL
kepada pemilik pabrik tempe mawot
Pemilik mengenalkan jumlah karyawan, urutan
proses pembuatan, dan selukbeluk pabrik
tempe mawot
3 Rabu, 20 Januari 2021 10.00 Menyusun pertanyaan pertanyaan untuk wawancara
17
pada pemilik pabrik tempe mawot
17.00 Mengingatkat kembali pemilik pabrik tempe maot
bahwa besok ada wawancara
4 Kamis, 21 Januari 2021 15.00 Wawancara dengan pemilik pabrik tempe mawot
5 Jumat, 22 Januari 2021 16.11 Konsultasi judul laporan PPL kepada Dewan
Pembimbing Lapangan
20.00 Mulai menyusun cover berupa halam judul, halaman
pengesahan dan kata pengantar
6 Sabtu, 23 Januari 2021 10.00 Melanjutkan menyusun cover
7 Minggu, 24 Januari
2021
19.00 Membuat daftar isi
8 Senin, 25 Januari 2021 09.00 Menyusun BAB I berupa dasar pemikiran
9 Selasa, 26 Januari 2021 09.00 Melanjutkan menyusun BAB I berupa tujuan dan
kegunaan, waktu dan tempat pelaksanaan.
10 Rabu, 27 Januari 2021 09.00 Menyusun BAB II berupa profil lembaga, dan
pelaksanaan praktik
20.00 Melanjutkan menyusun BAB II berupa permasalahan
di lapangan, dan tanggapan dari pihak lembaga tempat
praktik.
11 Kamis, 28 Januari 2021 10.00 Mencari referensi berupa buku, e book, dan berita di
internet
12 Jumat, 29 Januari 2021 09.00 Menyusun BAB III bagian manajemen produksi
17.00 Melanjutkan menyusun BAB III bagian proses
produksi tempe
13 Sabtu, 30 januari 2021 19.00 Melanjutkan menyusun BAB III bagian isu kedelai
naik
14 Senin, 1 Februari 2021 17.00 Melanjutkan menyusun BAB III bagian manajemen
produksi pabrik tempe mawot dalam menghadapi
naiknya harga kedelai
15 Selasa, 2 Februari 2021 09.00 Membuat konsep video
18
16 Kamis, 4 Februari 2021 19.00 Menyusun BAB IV
17 Jumat, 5 Februari 2021 18.30 Menyusun Daftar Pustaka
18 Sabtu, 6 Februari 2021 19.00 Mengisi dan menyusun berita acara harian
19 Senin, 8 Februari 2021 10.00 Mereview atau meneliti kembali laporan BAB I
sampai BAB IV
20 Rabu, 10 Februari 2021 15.00 Datang ke lokasi PPL untuk melakukan dokumentasi
(seperti membuat video dan pengambilan gambar)
21 Kamis, 11 Februari
2021
19.00 Menyusun Lampiran
22 Jumat, 12 Februari
2021
10.00 Membuat essay
23 Sabtu. 13 Februari 2021 19.30 Meneleiti kembali laporan yang telah selesai
24 Senin, 15 Februari 2021 15.00 Datangke lokasi PPL untuk berpamitan dan membantu
membungkusi tempe
25 Selasa, 16 Februari
2021
19.30 Menyusun materi untuk pembuatan video
26 Rabu, 17 Februari 2021 16.00 Membuat video untuk di uploud ke youtube
26 Kamis, 18 Februari
2021
17.00 Mengumpulkan semua video untuk diedit
27 Jumat, 19 Februari
2021
19.30 Mengisi dan menyusun berita acara harian
28 Minggu, 21 Februari
2021
10.00 Mengedit Video untuk di uplod ke youtube
29 Rabu, 24 Februari 2021 07.12 Konsultasi hasil akhir laporan PPL kepada DPL
19
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Anif Nurul Fadilah
NIM : 12405183040
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Nurul Fitri Ismiyanti, M.E.I
Tempat PPL : Pabrik Tempe Mawot
Judul Laporan : “Manajemen Produksi Pabrik Tempe Mawot dalam Menghadapi
Naiknya Harga Kedelai”
NO Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Konsultasi judul laporan PPL
“Manajemen Produksi Pabrik
Tempe Mawot dalam Menghadapi
Naiknya Harga Kedelai”
Menyetujui
2 Konsultasi hasil akhir laporan
Praktik Pengalaman Lapangan
Menyetujui
Mojokerto, 22 Januari 2021
Nurul Fitri Ismiyanti, M.E.I
NIP. 198412312014032002
20
Dokumentasi Kegiatan PPL
Gudang Pabrik Tempe Mawot
Foto bersama dengan pemilikPabrik Tempe Mawot denganmematuhi protocol yang ada(memakai masker)
Foto bersama pemilik Pabrik TempeMawot tanpa masker (melepasmasker sebentar untuk foto)
21
22
Proses pembuatan tempe beserta hasilnya
Tempe iris:
Tempe kemasan plastik:
Proses memasakkedelai menjaditempe