LAPORAN PRAKTIKUM SIG
ACARA I
PENGENALAN Arc GIS DAN GEOREFRENCING PETA
Disusun oleh :
NAMA : NUR SIDIK
NIM : 11405244001
HARI : SELASA, 11 MARET 2014
JAM : 10.00 – 12.00
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
ACARA 1
PENGENALAN Arc GIS DAN GEOREFRENCING PETA
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal software SIG
2. Mahasiswa dapat mempraktekan georeferencing peta
B. TEORI SINGKAT
Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model
informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai
daerah-daerah di permukaan Bumi adalah Sistem Informasi Geografi
(SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada
informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang
terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi
Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical
Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau
kepentingan.
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system
koordinat dan proyeksi tertentu. Secara umum tahapan georeferencing
(dengan menggunakan ArcMap) pada data raster adalah sebagai berikut:
1. Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system
koordinat dan proyeksi tertentu.
2. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai
titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya.
3. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke
georeference sudah dianggap benar.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Peta Wonosobo (shapefile)
2. Arc GIS 10.1
D. LANGKAH KERJA
1. Buka Arc Map atau klik icon yang ada di desktop
2. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini, kemudian pilih blank map
dan klik OK
3. Kemudian akan muncul tampilan awal Arc MAP seperti di bawah ini
4. Klik ikon “add data” untuk memasukkan peta ataupun citra
5. Akan muncul tampilan di bawah ini
6. Karena peta yang dinginkan belum terlihat pada tampilan ini, maka
klik ikon “connect to folder”
7. Kemudian pilih target pada tempat menyimpan folder OK
8. Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini, dan pilih file
“wonosobo_digitasi.jpg” Add
9. Muncul tampilan seperti ini OK
10. Akan muncul tampilan seperti ini
11. Untuk memulai proses georefrence, tentukan dulu 4 titik di peta yang
akan dijadikan sebagai titik ikat seperti di bawah ini
12. Kemudian untuk pengikatan dengan menggunakan menu “add control
point”
13. Pengikatan dilakukan dengan meletakkan titik tepat ditengah tanda “+”
pada peta
14. Akan lebih mudah dengan memperbesar dahulu tanda “+” sehingga
menjadi kurang lebih seperti tampilan ini
15. Kemudian klik kiri di tengah-tengah geser pointer ke luar warna
hitam klik kanan pilih input X dan Y
16. Kemudian muncul tampilan seperti ini
17. Isi kolom X dan kolom Y agar sesuai dengan koordinat yang ada di
peta dasar
18. Ulangi langkah tersebut sampai ke empat titik terikat dan kemudian
akan muncul tampilan sperti di bawah ini
19. Kemudian klik menu Georefrencing update georefrencing
20. Setelah proses selesai maka yang nampak pada peta adalah hilangnya
tanda “+” merah pada setiap titik ikat seperti pada gambar 18 menjadi
seperti berikut
21. Untuk melihat seberapa akurat apa ikatan kita bisa dilihat dengan klik
di bawah ini akan muncul tabel yang menunjukkan tingkat
kesalahan kita tingkat kesalahan tidak boleh lebih dari 0,5
klik
22. Kemudian klik kanan pada menu “layers” pilih properties
23. Buka Folder Projected Coordinate System
24. Buka folder UTM
25. Buka Folder WGS 1984
26. Buka Folder Southern Hemisphere
27. Pilih WGS 1984 UTM Zone 49S OK
28. Kemudian muncul tampilan seperti in pada peta
E. HASIL KERJA