PENDAHULUAN
A. Kebijakan Umum Peradilan
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tugas penegakan hukum
dan keadilan merupakan sesuatu hal yang amat penting. Perihal ini ditegaskan
oleh Allah dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 58 yang artinya : “Tegakkan hukum
dan keadilan dalam kehidupan masyarakat dengan adil”. Selain itu ditegaskan-Nya
pula dalam ayat 135 yang artinya : “Jadilah penegak hukum dan kebenaran yang
BAB I
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
2
sejati, menjadi saksi karena Allah, meskipun terhadap dirimu sendiri, ibu bapak
dan kerabatmu”.
Penegasan tersebut disampaikan Allah mengingat bahwa dalam setiap
kehidupan dan pergaulan hidup masyarakat dan bernegara, termasuk Negara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, keadilan,
kebenaran, ketertiban dan kepastian hukum dalam sistem penyelenggaraan
hukum merupakan hal pokok yang sangat penting dalam usaha mewujudkan
suasana prikehidupan yang aman, tentram dan tertib.1
Mengingat pada setiap kehidupan masyarakat dimanapun didunia ini,
termasuk pada masyarakat Indonesia sebagai komunitas perkumpulan hidup,
yang anggota- anggotanya satu sama lain memiliki sifat, watak dan tingkah laku
yang berbeda-beda, maka sudah barang tentu masing-masing anggotanya
memiliki kepentingan yang berbeda-beda pula. Kepentingan-kepentingan mana
harus saling dijaga supaya tidak terjadi perbenturan kepentingan, sehingga
kepentingan dari satu anggota masyarakat, tidak mengganggu dan merugikan
kepentingan anggota masyarakat yang lain.
Untuk terciptanya keadaan tersebut, maka masyarakat dalam
kehidupannya selalu berbarengan dengan hukum. sebagai kaidah-kaidah yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai anggota masyarakat
dan warga Negara pada semua tingkatan guna terciptanya ketertiban dan
kedamaian. Dengan kata lain antara masyarakat dan hukum merupakan dua
gejala yang tidak terpisahkan.2
Sesuai dengan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Peradilan Agama merupakan salah satu badan peradilan
1. Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 2 Soerjono Soekanto, Prof, Dr, SH dkk, Pendekatan Sosiologi Terhadap Hukum, Bina Aksara, Jakarta, 1988.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
3
pelaku kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan penegakan hukum dan
keadilan bagi rakyat pencari keadilan.
Peradilan Agama sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di
Indonesia merupakan peradilan bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam
mengenai perkara-perkara tertentu dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, infaq, shodaqoh dan ekonomi syari’ah.3
Dalam pelaksanaannya untuk tingkat pertama yang meliputi wilayah kota
atau kabupaten dilakukan oleh Pengadilan Agama, dan untuk tingkat banding yang
meliputi wilayah propinsi dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Agama. Tugas
pokoknya adalah untuk menerima, memeriksa, mengadili, memutus dan
menyelesaikan perkara-perkara diatas dari orang-orang yang beragama Islam.
Mengingat luasnya lingkup tugas dan beratnya beban yang harus
dilaksanakan oleh Pengadilan, maka perlu adanya perhatian yang besar terhadap
tata cara pengelolaan administrasi Pengadilan. Hal ini sangat penting, karena
bukan saja menyangkut aspek ketertiban dalam menyelenggarakan administrasi,
baik dibidang perkara maupun bidang sekretariat, yang mempengaruhi kelancaran
penyelenggaraan peradilan itu sendiri.
Komitmen Mahkamah Agung selaku induk badan-badan peradilan untuk
mewujudkan pelayanan yang maksimal terhadap pencari keadilan serta
transparansi dalam pengelolaan perkara telah menempatkan teknologi informasi
dalam kedudukan yang signifikan. Oleh karenanya secara bertahap harus diikuti
dengan pemanfaatan teknologi informasi tersebut dalam pengelolaan
penyelenggaraan pengadilan, baik dalam konteks pengelolaan perkara maupun
administrasi umum.
3. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah oleh Undang-Undang Nomor 3 tahun
2006 Pasal 2 dan 49.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
4
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut diatas, salah satu prasyarat penting
yang perlu diperhatikan adalah urgensi perlunya meningkatkan kapasitas dan
kualitas aparatur peradilan secara berkesinambungan. Hal ini penting, tidak saja
dalam rangka menyesuaikan kapasitas dan kualitas dengan tuntutan pelaksanaan
administrasi modern, tetapi juga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan
pengadilan dalam memberikan pelayanan kepada pencari keadilan secara tepat,
sederhana, dan biaya ringan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan
internalnya yaitu karyawan pengadilan dari tingkat tertinggi hingga terendah.
Selain itu dalam penyelenggaraannya keseluruhan fungsi dalam pengadilan
baik fungsional maupun struktural sedapat mungkin melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya secara taat dengan memperhatikan segi-segi dinamis dari tugas
pokok dan fungsi tersebut. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya hendaklah
diikuti dengan pengawasan yang memadai, utamanya pengawasan melekat yang
dilakukan secara berjenjang sesuai dengan struktur organisasi pengadilan
maupun kaidah-kaidah pengaturan pengawasan lainnya.
Berdasarkan premis-premis diatas, maka kebijakan umum Pengadilan
Agama Taliwang, adalah meliputi :
1. Perwujudan tata kelola pengadilan yang baik, benar, efektif dan efisien;
2. Perwujudan pengadilan agama yang berbasis teknologi informasi;
3. Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur pengadilan; dan
4. Pengawasan yang berkesinambungan atas jalannya pengadilan.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
5
Gambar 1 : Ketua Pengadilan Agama Talwiang melantik Wakil Ketua,
para hakim serta seluruh aparat karyawan Pengadilan Agama Taliwang
.
Seiring dengan kebijakan umum tersebut diatas Pengadilan Agama
Taliwang pada awal tahun 2012 mengawali tugasnya dengan melaksanakan
beberapa program reformasi birokrasi sebagai bagian dari 5 program quick wins
yang dicanangkan oleh Mahkamah Agung R.I., diantaranya adalah transparansi
putusan melalui website : pa-taliwang.go.id, manajemen informasi teknologi, dan
manajemen sumber daya manusia.
Rehat 1 :
Tiga keputusan menentukan nasib kita,
Pertama, kemana fokus kita diarahkan.
Kedua, bagaimana menyikapi hal yang kita
hadapi.
Ketiga, apa yang dilakukan untuk mendapatkan
keinginan kita.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
6
B. Visi Dan Misi
Visi
Misi
Mewujudkan Pengadilan Agama yang mandiri, amanah, berwibawa, efektif, dan
efisien serta mendapat kepercayaan publik dengan memberikan pelayanan
publik secara profesional, berkualitas dan etis dengan mengedepankan asas
sederhana, cepat dan biaya ringan serta mampu menjawab panggilan
pelayanan publik.
1. Mewujudkan pengadilan agama yang mandiri, bebas dari campur tangan pihak
manapun;
2. Melaksanakan sistem tata laksana peradilan yang baik dan benar secara
berkelanjutan;
3. Meningkatkan kapasitas aparatur peradilan agama;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama;
5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi pengadilan secara
berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya sistem tata laksana peradilan
yang baik dan benar;
6. Mengoptimalkan peranan kesekretariatan sebagai kekuatan pendukung
operasionalisasi pengadilan;
7. Mengoptimalkan peranan teknologi informasi dalam penyelenggaraan
administrasi keperkaraan dan administrasi umum.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
7
C. Rencana Strategis
Nama Unit Organisasi : Pengadilan Agama Taliwang
RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2011
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ket.
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
1. Terwu-
jud nya
sistem
penge-
lolaan
Peningkatan
penyelesaian
perkara secara
tepat waktu.
Terselesaikan
nya perkara
sesuai dengan
asas cepat,
sederhana dan
Peningkatan
system
pengelolaan
perkara.
1. Peningkatan frekwensi
persidangan, 4 hari dalam
seminggu, dengan 5
majelis, sehingga volume
penyelesaian perkara lebih
banyak.
1 2 3 4 5 6
perkara
yang
baik
dalam
rangka
pelaya
nan pa-
da pen-
cari ke-
adilan
dan biaya
ringan.
2. Pemanggilan para pihak
secara tepat waktu.
3. Penyelesaian pembuatan
Berita Acara Persidangan.
4. Pengetikan putusan tidak
lebih dari minggu setelah
perkara dinyatakan putus.
5. Penyelesaian perkara
kurang dari 6 bulan sesuai
dengan KMA Nomor 006
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
8
atas a-
sas ce-
pat, se-
derha-
na dan
biaya
ringan.
Tahun 1992.
6. Penyerahan salinan
putusan dan akta cerai
kepada pencari keadilan
secara tepat waktu.
7. Pelaksanaan sita dan
eksekusi yang efektif.
2. Terwuj
udnya
tertib
penyel
enggar
aan ad-
ministr
asi per
kara se
suai
dengan
bindal
min.
Penyelengga-
raan tertib ad
ministrasi per-
kara dengan
pola bindalmin
secara baik
dan benar.
Terlaksananya
tertib adminis
trasi perkara
sesuai dengan
pola bindalmin
Peningkatan
mutu pengad-
ministrasian
perkara sesuai
dengan pola
bindalmin.
1. Peningkatan tertib proses
penerimaan perkara
dengan system meja-meja.
2. Peningkatan tertib sirkulasi
berkas perkara, baik
sebelum sidang, saat
sidang, dan sesudah
sidang.
Meningkatkan tertib
pencatatan dalam buku
induk perkara dengan
memfungsikan berbagai
bentuk instrument sesuai
dengan petunjuk teknis
yustisial.
3. Meningkatkan tertib
pembukuan keuangan per
kara pada buku jurnal dan
buku induk keuangan
perkara.
4. Menyusun dan mengirim
laporan tepat waktu.
5. Menertibkan arsip berkas
perkara yang telah
diminutasi sesuai dengan
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
9
nomor urut perkara.
3. Terwu-
judnya
apara-
tur pe-
ngadil
an aga-
ma yg
berka
pasitas
opti-
mal &
mutu
kerja
yang
maksi-
Meningkatkan
mutu dan ka-
pasitas apara-
tur Pengadilan
Agama Sum-
bawa Besar.
1. Tersediany
a aparatur
penga-dilan
agama
yang
profesional
2. Terlaksa-
nanya
program
pembinaan
aparatur
Pengadilan
Agama
secara ber-
kesinambu-
Peningkatan mu-
tu dan kapasitas
aparatur Penga-
dilan Agama
Sumbawa Besar.
1. Peningkatan pembinaan
internal aparatur penga-
dilan.
2. Pembinaan mental dan ke-
rohanian.
3. Pengiriman dan pengikut-
sertaan pegawai untuk me-
ngikuti diklat.
4. Peningkatan pembinaan
internal aparatur penga-
dilan.
5. Pembinaan mental dan ke-
rohanian.
6. Pengiriman dan pengikut-
sertaan pegawai untuk me-
1 2 3 4 5 6
mal. ngan. untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan.
7. Mendorong dan memberi-
kan izin kepada pegawai
yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
4. Terwu-
judnya
Pengawasan
terhadap jalan
Terjaminnya
tata kelola
Pengawasan ber
kelanjutan oleh
1. Peningkatan pengawasan
langsung sesuai dengan
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
10
tata ke
lola pe
ngadil-
an yg
taat a-
sas &
senanti
asa ber
pegang
teguh
pada
asas
umum
penga-
dilan
yang
baik.
nya penyeleng
garaan penga-
dilan sesuai
dengan aturan
yang berlaku.
pengadilan
yang baik dan
benar.
Hawasbid dan
waskat terhadap
seluruh aktivitas
pengadilan.
Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2004 dan
melaporkannya ke
Pengadilan Tinggi Agama
Mataram.
2. Evaluasi hasil pengawasan
dan menindaklanjuti hasil
pengawasan yang dilaksa-
nakan pada triwulan/tahun
sebelumnya.
3. Peningkatan pembinaan
sesuai dengan analisis
hasil pengawasan untuk
pening-katan mutu kerja
pada periode berikutnya.
5. Terwu-
judnya
sistem
penge-
lolaan
tata
persu-
ratan
yang
efektif
dan
efisien
Meningkatkan
system penge-
lolaan tata
persuratan.
1. Terwujud-
nya pendis-
tribusian su
rat masuk
dg baik.
2. Terlaksana-
nya pengiri
man surat
keluar
3. Terwujud-
nya
penyimpa-
nan arsip
surat
masuk dan
Meningkatkan
pengelolaan tata
persuratan.
Peningkatan system
pengelolaan persuratan.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
11
keluar
secara baik
6. Terwu-
judnya
penga-
dilan a-
gama
yang
berwa-
wasan
tekno-
logi
infor-
masi
dalam
pelak
sanaan
Pengembang-
an dan
pemanfaatan
teknologi infor
masi (TI)
dalam pengelo
laan adminis-
trasi perkara
dan administra
si umum.
Dimanfaatkan
nya aplikasi-
aplikasi IT
dalam penye-
lenggaraan ad
ministrasi per
kara dan admi
nistrasi umum
(SIADPA, SAI,
RKAKL,
SIMPEG,
SABMN, dll.)
Fungsionalisasi
IT untuk mem-
bantu proses ad
ministrasi perka-
ra dan adminis-
trasi umum.
1. Orientasi IT bagi karyawan
secara in house training
atau secara peer group.
2. Pengiriman karyawan untuk
mengikuti training-training
IT yang diselenggarakan
oleh lembaga-lembaga
terkait.
3. Pengembangan tim IT yang
mengelola penyelengga-
raan IT.
4. Pengadaan sarana dan
prasarana penunjang
pelaksanaan penerapan IT.
1 2 3 4 5 6
tugas
sehari-
hari.
7. Terwu-
judnya
tata
kelola
keru-
mah
Meningkatkan
tata kelola ke-
rumah tangga
an Pengadilan
Agama Sum-
ba wa Besar.
1. Ketersedia-
an alat tulis
kantor/ba-
rang perse-
diaan PA.
Sumbawa.
Meningkatkan
tata kelola
kerumah tangga-
an Pengadilan
Agama Sumba-
wa Besar.
Peningkatan urusan kerumah
tanggan Pengadilan Agama
Taliwang.
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
12
tangga
an
2. Prosentase
inventaris
kantor yang
memadai.
3. Prosentase
penyerapan
anggaran
Pengadilan
Agama
Taliwang
8. Terwu-
judnya
pening
katan
system
penge-
lolaan
barang
Inventa
ris Milik
Negara
(IMN).
Meningkatnya
system penge-
lolaan barang
inventaris milik
negara (IMN).
1. Tertibnya
pengelo-
laan barang
inventaris
milik
negara.
2. Tersedia-
nya informa
si barang
inventaris
milik negara
(IMN).
3. Tersusun-
nya buku
inventaris.
4. Tersusun-
nya laporan
barang
Inventaris
Milik
Negara
(IMN).
Mengimplemen
tasikan Sistem
Akuntansi
Barang
Inventaris Milik
Negara (IMN).
Implementasi Sistem
Akuntansi Barang Inventaris
Milik Negara (IMN).
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
13
9. Terwu-
judnya
tata ke
lola per
pusta-
kaan
yang
baik
dan
benar.
Meningkatnya
tata kelola
perpustakaan
yang baik dan
benar.
1. Tersedia-
nya buku-
buku per-
pustakaan.
2. Tertibnya
tata kelola
perpustaka
an.
3. Tersedia-
nya ruang-
an perpus-
takaan
yang
nyaman
Meningkatkan
tata kelola
perpustakaan.
Peningkatan tata kelola
perpustakaan.
1 2 3 4 5 6
10. Ter
wujud-
nya
tata
laksa-
na ke-
pegaw
aian
yang
tertib
Pengembang-
an tata laksana
kepe-gawaian
untuk
mendukung
pencapaian
visi dan misi
Pengadilan
Agama
Taliwang.
1. Tersedia-
nya data
kepegawa-
ian secara
akurat.
2. Tersedia-
nya tenaga
administra-
si kepega-
waian yang
Mengembang-
kan pendataan
secara akurat
dan berkesinam-
bungan serta
tepat waktu.
1. Pendataan kepegawaian
yang berkelanjutan.
2. Pembinaan dan pelatihan
ketenagaan dibidang
kepegawaian melalui
training, DDTK dan
penugasan secara
langsung.
3. Pemanfaatan aplikasi
SIMPEG dalam
BAB I | PENDAHULUAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
14
dan
akurat.
terampil.
3. Pemanfa-
atan IT
bidang ke-
pegawaian
(SIMPEG)
secara mak
simal.
pengelolaan administrasi
kepegawaian.
11. Ter
wujud-
nya
tata
laksa-
na
keuang
an
yang
tertib
dan
akurat.
Pengembang-
an tata laksana
keuangan
untuk
mendukung
pencapaian
visi dan misi
Pengadilan
Agama
Taliwang.
1. Tersedia-
nya tenaga
administra-
si keuangan
yang teram
pil.
2. Pemanfaa-
tan IT
bidang
keuangan
(SAI, GPP)
secara mak
simal.
Mengembang-
kan sistem
akuntansi secara
akurat dan
berkesinam-
bungan serta
tepat waktu.
1. Mengiutsertakan pegawai
dalam Pembinaan ketena-
gaan dibidang keuangan
melalui diklat, training,
DDTK dan penugasan
secara langsung.
2. Penyajian data pertang-
gung jawaban akuntansi
yang akurat.
3. Pemanfaatan aplikasi SAI
dan GPP dalam
pengelolaan administrasi
keuangan.
By. Syafiuddi
STRUKTUR ORGANISASI ( TUPOKSI )
B. Penyusunan Alur Tupoksi
Untuk mengetahui alur tugas pokok dan fungsi, terlebih dahulu harus
diketahui dengan baik tentang struktur organisasi, karena Tupoksi disusun
mengikuti alur garis koordinasi dan garis instruksi pada Struktur organisasi
tersebut.
Susunan organisasi Pengadilan Agama Taliwang, sesuai dengan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 1991, terdiri dari: unsur
pimpinan yaitu Ketua, Wakil Ketua, dan pejabat fungsional Hakim. Selain itu
BAB II
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
15
ada unsur Kepaniteraan serta Kesekretariatan yang dipimpin oleh
Panitera/Sekretaris yang membawahi : bidang Kepaniteraan, terdiri dari Wakil
Panitera, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera
Muda Hukum, kelompok fungsional Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita
Pengganti; bidang Kesekretariatan, terdiri dari Wakil Sekretaris, Kepala
Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan Tata
Laksana, serta Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan.
Sesuai dengan Undang-Undang Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan
kedua nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, disebutkan bahwa “Tugas
serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja kepaniteraan dan
sekretariat Pengadilan diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung”. Kemudian
susunan organisasi dan tata kerja kepaniteraan dan sekretariat diatur dalam Surat
Keputusan Mahkamah Agung Nomor : KMA/004/SK/II/1992.
Adapun susunan organisasi Pengadilan Agama Taliwang adalah sebagai
berikut :
1. Ketua : Drs. H. Aliyuddin, M.H.
2. Wakil Ketua : Drs. Latif
3. Hakim : 1. Abubakar, S.H.
2. Imran, S.Ag. M.H.
3. Mujitahid, S.H. M.H.
4. Zainul Arifin, S.Ag.
5. Muhammad Ridho, S.Ag.
6. Rufaidah Idris, S.Hi.
7. M. Zarkasi Ahmadi, S.H.
4. Panitera/Sekretaris : Tamjidullah, S.H.
5. Wakil Panitera : Drs. Ikhlas
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
16
6. Wakil Sekretaris : Rasyid Ridho, S.Ip.
7. Panitera Muda Permohonan : Herman, S.H.
8. Panitera Muda Gugatan : Muhammad Saleh, S.H.
9. Panitera Muda Hukum : Lalu Mansur, S.Ag.
10. Kaur. Kepegawaian : Salman, S.H.
11. Kaur. Keuangan : Amrun, S.HI.
12. Kaur. Umum : Syahabuddin, S.H.
13. Panitera Pengganti : 1. H. Husni Tamrin, S.HI.
2. H. Nuzuluddin, S.H.
3. Bukran, S.H..
4. Subhan, S.HI.
14. Jurusita : 1. Ridwan, S.H.
15. Jurusita Pengganti : 1. Syahabuddin, S.H.
2. Amrun, S.HI.
Untuk mengetahui bagan struktur organisasi dapat dilihat sebagaimana dalam
lampiran 1.
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
17
Dari Struktur Organisasi Pengadilan Agama Taliwang di atas, Pengadilan
Agama Taliwang menyusun Tupoksi untuk menjalankan tugas-tugas operasional
perkantoran sehari-hari. Tugas Pokok dan fungsi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tugas pokok dan fungsi Unsur Pimpinan
Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Taliwang memimpin dan
bertanggung jawab terhadap terselenggaranya tugas Pengadilan Agama
Taliwang baik dalam bidang penanganan perkara, kepaniteraan
maupun dalam bidang kesekretariatan secara baik dan lancar, sebagaimana
terurai dengan jelas dalam Job Deskription.
2. Tugas pokok dan fungsi Hakim
Hakim adalah pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan
kehakiman di lingkungan Pengadilan Agama Taliwang dan membantu unsur
pimpinan untuk melaksanakan pengawasan pada bidang tertentu agar
terselenggaranya Pengadilan Agama Taliwang secara baik dan lancar.
3. Tugas pokok dan fungsi Panitera/Sekretaris
Memimpin dan mengatur serta bertanggung jawab atas tugas dalam
bidang kepaniteraan dan kesekretariatan di Pengadilan Agama Taliwang, dan
membantu unsur pimpinan dalam menjalankan tugasnya;
4. Tugas pokok dan fungsi Wakil Panitera
Wakil Panitera membantu Panitera dalam membina dan mengawasi
pelaksanaan tugas-tugas kepaniteraan serta mengkoordinir pelaksanaan tugas-
tugas Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera
Muda Hukum.
5. Tugas pokok dan fungsi Wakil Sekretaris
Wakil Sekretaris membantu Sekretaris dalam membina dan
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
18
mengawasi pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan serta mengkoor
dinir pelaksanaan tugas-tugas Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan
Kepegawaian dan Organisasi dan Tata Laksana, dan Kepala Urusan
Keuangan dan Perencanaan.
6. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Gugatan
Panitera Muda Gugatan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan
gugatan.
7. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Permohonan
Panitera Muda Permohonan mempunyai tugas dan fungsi
memimpin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan
kepaniteraan permohonan.
8. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Hukum
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan
Hukum.
9. Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Umum
Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam
urusan umum Pengadilan Agama Taliwang.
10. Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan
Tata Laksana
Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam
urusan kepegawaian dan organisasi dan tata laksana.
11. Tugas pokok dan fungsi Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan
Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan
dalam urusan keuangan dan perencanaan.
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
19
12. Tugas pokok dan fungsi Panitera Pengganti
Membantu hakim dalam proses persidangan dan bekerjasama
dalam melaksanakan tugas-tugas kepaniteraan serta membantu tugas-tugas
yang diberikan oleh panitera.
13. Tugas pokok dan fungsi Jurusita / Jurusita Pengganti
Melaksanakan tugas-tugas kejurusitaan dan melaksanakan semua
perintah pimpinan, ketua majelis hakim, dan panitera di bidang kejurusitaan.
B. Penyusunan Standard Operational Procedures (SOP)
Untuk menjamin berjalannya tugas Pokok dan Fungsi masing-masing
elemen organisasi, mulai dari pimpinan sampai staf paling bawah serta untuk
memberikan pelayanan terbaik/pelayanan prima kepada masyarakat pencari
keadilan, maka disusunlah pedoman pelayanan (Standard Operational
Procedure ) Pengadilan Agama Taliwang. Uraian SOP tersebut adalah sebagai
berikut:
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE
PENGADILAN AGAMA TALIWANG
1. Pelayanan Informasi
NO. URAIAN PELAYANAN UNIT/
PEJABAT
WAKTU KET
1 2 3 4 5
INFORMASI LANGSUNG
I Informasi sederhana
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
20
1. Pemohon mengisi formulir
permohonan informasi;
2. Petugas memasukannya pada
register informasi;
3. Apibila informasi yang diperlukan
sudah tersedia, maka petugas
informasi dapat memberikannya.
4. Jika informasi yang diminta belum
tersedia, maka petugas informasi
mencari informasi tersebut
kemudian menyampaikannya;
5. Apabila informasi yang dicari
berupa dokumen, maka petugas
informasi mengkoordinasikannya
dengan penanggung jawab
informasi;
6. Apabila penanggung jawab
memandang perlu, dapat
dikoordinasikan dengan PPID dan
atau Pimpinan Pengadilan.
7. Apabila dokumen tersebut
memerlukan penggandaan atau
penjilidan, maka biayanya
ditanggung oleh Pemohon
Informasi
Petugas
informasi
(Panmud
Hukum),
Penanggung
jawab
Informasi
(Panmud
Gugatan dan
Panmud
Permohonan
Kaur umum,
Kaur
Kepegawaia
n dan Kaur
Keuangan),
Pejabat
Pengelola
Informasi
dan
Dokumentas
i (PPID) dan
Pimpinan
Pengadilan.
5 menit
3 menit
10 menit
10 menit
10 menit
30 menit
II Informasi yang tidak sederhana
1. Pemohon mengisi formulir
permohonan informasi;
2. Petugas memasukannya pada
register informasi;
3. Petugas mengkoordinasikan
dengan PPID;
4. PPID mempelajarinya kemudian
jika dianggap perlu
mengkoordinasikan dengan
Pimpinan, para Hakim atau Pejabat
lain yang terkait dengan informasi
yang diminta;
5. Apabila informasi yang diperlukan
berkaitan dengan perkara, maka
PPID dibantu oleh Wakil Panitera
mencari data dari Penanggung
jawab Informasi yaitu Para
Panmud;
6. Apabila informasi yang diperlukan
berkaitan dengan Kesekretariatan,
maka PPID dibantu oleh Wakil
Sekretaris mencari data dari
Petugas
informasi
(Panmud
Hukum),
Penanggung
jawab
Informasi
(Panmud
Gugatan dan
Panmud
Permohonan
, Kaur
Umum, Kaur
Kepegawaia
n dan Kaur
Keuangan),
Pejabat
Pengelola
Informasi
dan
Dokumentas
i (PPID) dan
5 menit
3 menit
5 menit
10 menit
10 menit
10 menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
21
Penanggung jawab Informasi yaitu
Para Kaur;
7. Apabila informasi yang dicari
berupa dokumen, maka petugas
informasi mengkoordinasikannya
dengan penanggung jawab
informasi;
8. Apabila penanggung jawab
memandang perlu, dapat
dikoordinasikan dengan PPID dan
atau Pimpinan Pengadilan.
9. Apabila dokumen tersebut
memerlukan penggandaan atau
penjilidan, maka biayanya
ditanggung oleh Pemohon
Informasi
Pimpinan
Pengadilan.
10 menit
10 menit
III INFORMASI TAK LANGSUNG
1. Pemohon minta infor masi melalui
Telpon atau sarana komunikasi
lain;
2. Petugas informasi mengisi register
sesuai dengan informasi yang
diminta;
3. Apabila informasi yang diminta
telah tersedia, maka petugas dapat
memberikannya;
4. Apabila informasi yang diminta
belum tersedia, maka petugas
informasi mencarinya dari
penanggungjawab informasi
kemudian menyampaikannya;
5. Apabila informasi yang diminta
berupa dokumen, maka petugas
informasi tidak dapat
memberikannya, akan tetapi
menyarankan kepada pemohon
agar hadir langsung di Pengadilan.
Petugas
informasi
(Panmud
Hukum),
Penanggung
jawab
Informasi
(Panmud
Gugatan dan
Panmud
Permohonan
, Kaur
Umum, Kaur
Kepegawaia
n dan Kaur
Keuangan),
Pejabat
Pengelola
Informasi
dan
Dokumentas
i (PPID) dan
Pimpinan
Pengadilan.
3 menit
10 menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
22
2. Pelayanan Meja I dan Meja II
No. Uraian Pelayanan Unit/Pej
abat Terkait
Waktu Penyelesaian Ket.
1. 1. Petugas menerima surat permo-honan
/gugatan / permohonan banding /
verzet (perlawanan) / permohonan
kasasi / permo-honan penin-jauan
kembali / permohonan eksekusi dan
per-mohonan perlawanan pihak ke-
tiga dan juga memberi nomor
pendaftaran perkara sesuai de-ngan
nomor pendaftaran dalam SKUM.
Menaksir panjar biaya dan membuat
SKUM.
2. Surat gugatan / permohonan yang
diterima meja pertama sebanyak
jumlah tergugat di-tambah empat
salinan untuk majelis hakim dan arsip.
Panitera Muda Gugat-an/ Permo-honan Meja satu Meja I
10 menit
B. 1. Petugas penerima memeriksa
kelengkapan berkas dan mene-
ruskannya kepada panitera muda
permohonan / gugatan untuk
dinyatakan berkas telah lengkap.
2. Dokumen yang diserahkan pada
pendaftaran meliputi :
a. Surat permohonan/ gu-gatan yang
diajukan ke-pada Ketua
Pengadilan Agama setempat
b. bila menggunakan kuasa hukum,
maka dilampirkan surat kuasa
khusus dari pemohon/penggugat
kepada kuasa hukumnya, disertai
foto kopi kartu advokad kuasa
hukumnya.
3. Apabila terdapat dokumen yang dibuat
di luar negeri dan meng-gunakan
bahasa asing maka dokumen tersebut
harus diter-jemahkan kedalam bahasa
indo-nesia oleh penerjemah tersum-
pah dan disahkan oleh kedu-
taan/perwakilan indonesia di negara
tersebut
Panitera
Muda
Gugatan/
Permoho
nan.
Meja I
Panitera
Muda
Gugatan/
Permoho
nan
15 menit
C. 1. Petugas penerimaan meme-riksa
kelengkapan berkas gugatan /
permohonan de-ngan menggunakan
daftar periksa, kemudian melanjut-
Panitera Muda Gugatan/ Permohonan
20 Menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
23
kannya kepada Panitera muda
Gugatan/Permohonan untuk
dinyatakan berkas te-lah lengkap dan
ditentukan besarnya biaya panjar per-
kara untuk kemudian ditu-angkan
kedalam SKUM.
2. Dalam menentukan besarnya biaya
panjar perkara harus memperhatikan
Surat Kepu-tusan KPA/M.Sy setempat
tentang besaran biaya perkara.
3. SKUM dibuat dalam rangkap tiga,
masing-masing untuk
pemohon/penggugat, kasir dan
lampiran pada berkas
permohonan/gugatan
4. Berkas perkara yang telah dilengkapi
SKUM dikemba-likan kepada
penggugat / pemohon/ kuasanya dan
agar membayar panjar biaya perkara
Kasir
D. 1. Pemegang kas menanda-tangani dan
membubuhi cap lunas pada SKUM
setelah menerima pembayaran (buk-
ti bayar pada Bank yang ditunjuk).
2. Pemegang kas membukukan uang
panjar biaya perkara sebagaimana
tercantum dalam SKUM pada buku
Jurnal Keuangan Perkara tingkat
pertama.
3. Nomor halaman buku jurnal adalah
nomor urut perkara yang akan
menjadi nomor perkara yang oleh
pemegang kas kemudian dicantumkan
dalam SKUM dan surat
gugatan/permohonan.
4. Pencatatan permohonan eksekusi
dalam SKUM dan buku jurnal
keuangan menggunakan nomor
perkara awal.
5. Menyerahkan kepada meja dua untuk
dicatat dalam buku register induk
perkara
MejaSatu
/Kasir/
Bank
Kasir
Kasir
Meja I
Meja I
Meja II
20 Menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
24
3. Pemanggilan
No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Waktu Ket.
DESKRIPSI : Prosedur tentang Pemanggilan Para Pihak, Saksi dan atau Saksi Ahli
A. INSTRUMEN PERINTAH PEMANGGILAN
1. Panitera Pengganti atas perintah Ketua Majelis membuat instrumen perintah pemanggilan dalam 3 (tiga) rangkap.
2. Panitera Pengganti mencatat nomor perkara dalam buku monitor/agenda persidangan
3. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Kasir
4. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II
5. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Jurusita/ JSP beserta 1 ekslar surat gugatan / permohonan.
10 menit
B. PEMBUATAN SURAT PANGGILAN
1. Jurusita/JSP membuat surat/ relass panggilan para pihak, saksi/saksi ahli sesuai dengan instrumen pemanggilan
2. Jurusita/JSP meminta biaya pemanggilan dengan menyerahkan relass pemanggilan
3. Petugas dalam pemanggilan melalui Kemenlu harus dilakukan paling lama 3 bulan sedangkan bantuan delegasi paling lama 1 bulan.
4. Jurusita/PP melaksanakan pemanggilan
5. Jurusita/JSP menyerahkan relass pemanggilan kepada Ketua Majelis melalui PP
5 menit 15 menit 1 hari sebelum persidangan
- Apabila para pihak tidak dapat ditemui di tempat tinggalnya, maka surat panggilan diserahkan kepada lurah/kepala desa dengan mencatat nama penerima dan ditandatangani oleh penerima, untuk diteruska
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
25
n kepada yang bersangkutan.
- Tenggang
waktu antara panggilan para pihak dengan hari sidang minimal 3 (tiga) hari kerja.
C. PENCATATAN BIAYA PANGGILAN
1. Kasir menerima instrumen pemanggilan dari PP kemudian mencatat dan memasukannya dalam buku jurnal keuangan perkara
2. Kasir menerima surat pemanggilan sidang dari Jurusita/JSP kemudian membuatkan tanda terima dan memberikan biaya pemanggilan.
10 menit 10 Menit
Diselesaikan pada hari berkenaan
D. PENCATATAN DALAM REGISTER PERKARA
PP menyerahkan 1 (satu) eks. instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II
1. Petugas Meja II menerima 1 eks. Instrumen PHS dari PP
2. Petugas Meja II mencatat PHS kedalam register induk perkara gugatan/ permohonan.
5 menit Diselesaikan pada hari berkenaan
4. Proses Persidangan
a. Setiap Panitera Pengganti wajib membuat dan menyerahkan daftar
perkara yang akan disidangkan kepada bagian informasi (resepsionis)
dan menempelkannya di papan pengumunan Pengadilan selambat-
lambatnya pada pukul 08.00 wita setiap hari.
b. Sidang dimulai pada pukul 09.00 wita atau selambat-lambatnya pukul
10.00 wita setiap hari.
c. Pemanggilan terhadap pihak-pihak berperkara dilakukan sesuai
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
26
dengan nomor urut daftar hadir.
d. Lama penundaan hari sidang disesuaikan dengan waktu pemanggilan pihak
berperkara.
e. Proses persidangan perkara pada tingkat pertama selambat-lambatnya
selama 6 (enam) bulan.
f. Ketua Majelis wajib melaporkan alasan keterlambatan proses
persidangan jika perkara melebihi 6 (enam) bulan.
g. Apabila obyek sengketa berupa tanah/barang tidak bergerak, Majelis
Hakim mengadakan sidang pemeriksaan setempat.
5. Proses Persidangan Dan Putusan
No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Waktu Ket.
DISKRIPSI : Prosedur tentang Penanganan Perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama.
A. PERSIAPAN SEBELUM PELAKSANAAN PERSIDANGAN
1. Panitera atau Panitera
Pengganti yang akan
bersidang mempersiapkan
diri paling lambat 15 menit
sebelum persidangan
dimulai.
2. Petugas piket dan atau
Petugas Informasi
mempersilahkan para pihak
atau kuasa hukum yang
telah datang untuk
mengambil nomor antrian
persidangan.
3. Petugas Keamanan
(Satpam) bertanggung
jawab mengawasi
ketertiban dan keamanan
pelaksanaan persidangan
dan selalu siap siaga
memposisikan diri di depan
pintu ruang sidang.
4. Petugas keamanan
pengadilan harus
melakukan pemeriksaan
kepada setiap orang yang
dicurigai dengan alat metal
detector.
2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
27
5. Petugas keamanan
bertanggungjawab
memastikan bahwa tidak
ada satupun senjata api,
senjata tajam, atau
peralatan lainnya yang
membahayakan keamanan
masuk ke dalam ruang
persidangan.
5 Menit
B. PELAKSANAAN PERSIDANGAN
6. Panitera Pengganti yang
akan bertugas membantu
sidang, terlebih dahulu
mempersiapkan/
menyediakan berkas
perkara, peralatan
persidangan lainnya
sebelum Majelis Hakim
memasuki ruang sidang.
7. Panitera Sidang
mengumumkan kepada
pengunjung sidang untuk
tertib, teratur dan tidak
membuat kegaduhan di
dalam ruang sidang serta
berdiri sesaat ketika Majelis
Hakim memasuki ruang
persidangan.
8. Petugas /Panitera Sidang
memanggil para pihak
untuk masuk ke ruang
sidang dengan pengeras
suara sesuai dengan nomor
urut antrian.
15 menit
2 menit 2 menit
C. Setelah Pelaksanaan Persidangan
9. Petugas/Panitera Sidang,
merapikan dan
mengamankan berkas
perkara, peralatan
persidangan lainnya setelah
Majelis Hakim
meninggalkan ruang sidang.
10. Petugas keamanan
memeriksa dan
memastikan pengunjung
sidang telah meninggalkan
ruang persidangan.
10 menit 5 Menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
28
No. Uraian Kegiatan Keterangan Pelayanan Waktu Ket.
DESKRIPSI : Prosedur Tatacara Penyelesaian Perkara oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Tingkat Pertama
A.
PENYELESAIAN DAN PERSIDANGAN PERKARA.
1. Majelis Hakim
melaksanakan sidang Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah pada pukul 09.00 waktu setempat.
2. Dalam hal tertentu Majelis Hakim dapat melaksanakan sidang yang dimulai beberapa saat kemudian pada hari yang sama setelah diumumkan terlebih dahulu.
3. Petugas memanggil para pihak agar masuk ke ruang sidang untuk pemeriksaan perkara berdasarkan sistem antrian (Queuing System).
4. Majelis Hakim harus memeriksa dan memutus perkara selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak perkara didaftarkan.
5. Ketua Majelis harus melaporkan keterlambatan tersebut kepada Ketua MA melalui Ketua PA/MSy., jika dalam waktu 6 bulan tersebut belum putus.
Maksimal 6 bulan sejak
perkara didaftarkan
B.
PEMBACAAN PUTUSAN.
1. Pada waktu diucapkan,
putusan/penetapan harus sudah jadi (dalam bentuk hard copy) dan setelah itu langsung ditanda tangani Majelis Hakim dan Panitera Pengganti.
2. Majelis Hakim memberitahukan kepada para pihak yang hadir bahwa salinan putusan yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT) dapat diambil melalui Meja III dalam jangka waktu 14 hari setelah putusan diucapkan
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
29
atau 14 hari setelah putusan diberitahukan kepada salah satu pihak yang tidak hadir.
6. Penyerahan Salinan Putusan / Akta Cerai
No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Waktu
Penyelesaian
Ket.
DESKRIPSI : Prosedur tentang Penyerahan Salinan Putusan/Penetapan dan atau Akta Cerai kepada Pihak Berperkara.
A. Menerima Berkas (Bundel A) dari Majelis Hakim melalui Panitera Pengganti
1. Petugas memeriksa
kelengkapan berkas
meliputi, kelengkapan
bendel A, tanggal minutasi,
tanda tangan majelis hakim
dan PP, salinan putusan dan
atau penetapan
2. Petugas menentukan
Berkekuatan Hukum Tetap
berdasarkan putusan dan
atau relass pemberitahuan
isi putusan kepada pihak
yang tidak hadir.
3. Petugas mencatat dalam
register akta cerai,
menuliskan nomor dan
tanggal akta cerai pada
halaman depan sampul
berkas.
4. Petugas mempersiapkan
blanko Akta Cerai,
membuat/mengisi Akta
Cerai.
5. Petugas mengambil asli dan
salinan putusan/ penetapan
dari dalam berkas, memberi
cap legalisasi pada salinan
putusan/ penetapan,
memberi cap BHT dan
memberi tanggal.
6. Petugas memeriksa salinan
putusan / penetapan dan
mencocokan dengan aslinya,
memeriksa tanggal BHT
putusan, memaraf pada sisi
kanan tanda tangan panitera
15 Menit 2 Menit 10 Menit 10 Menit
5 Menit
5 Menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
30
7. Petugas memeriksa Akta
cerai, memeriksa tanggal
BHT, tanggal putus, memaraf
pada sisi kanan tanda tangan
panitera
5 Menit
B. Menyerahkan berkas (Bundel A), salinan putusan/penetapan dan atau akta cerai yang akan ditanda tangani Panitera ke Wakil Panitera
1. Wakil Panitera mencatat
dalam buku monitor
legalisasi salinan dan akta
cerai.
2. Memeriksa salinan putusan
/ penetapan dan
mencocokan dengan aslinya,
memeriksa tanggal BHT
putusan, memaraf pada sisi
kiri tanda tangan panitera
3. Petugas memeriksa Akta
cerai, memeriksa tanggal
BHT, tanggal putus ,
memaraf pada sisi kanan
tanda tangan panitera.
4. Menyerahkan kembali
berkas kepada petugas meja
III
5 Menit
5 Menit
5 Menit
2 Menit
C. Menyerahkan berkas (Bundel A), salinan putusan/penetapan dan atau akta cerai yang akan ditanda tangani Panitera ke Panitera
1. Panitera mencatat dalam
buku monitor legalisasi
salinan dan akta cerai
panitera.
2. Panitera memeriksa salinan
putusan / penetapan dan
mencocokan dengan aslinya,
memeriksa tanggal BHT
putusan, menanda
tanganinya.
3. Panitera memeriksa Akta
cerai, memeriksa tanggal
BHT, tanggal putus ,
menanda tanganinya.
4. Panitera menyerahkan
kembali berkas kepada
petugas meja III
5. Petugas membubuhkan
stempel pada salinan
putusan/penetapan dan akta
cerai
5 Menit
5 Menit
5 Menit
2 Menit
2 Menit
D. Para Pihak datang ke Petugas Meja III dengan membawa identitas diri,
1. Petugas Meja III
menanyakan nomor perkara
ybs serta mengecek identitas
ybs.
5 menit
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
31
mengambil nomor antrian layanan pengambilan salinan putusan/ penetapan, akta cerai
2. Petugas mengambil salinan
putusan/penetapan, akta
cerai dari almari
penyimpanan, menghitung
jumlah halaman salinan
putusan/ penetapan
kemudian memasukan
dalam map khusus/ sampul
3. Petugas memanggil dan
memerintahkan para pihak
agar membayar biaya
salinan putusan/ penetapan
ke kasir.
4. Petugas Meja III
menyerahkan salinan
putusan, penetapan dan atau
akta cerai kepada para pihak
setelah menerima bukti
pembayaran biaya
pengambilan salinan
putusan/ penetapan.
5. Petugas Meja III
membuatkan tanda terima
bukti penyerahan salinan
putusan/ penetapan dan
atau akta cerai.
2 Menit
2 Menit
2 Menit
3 Menit
7. Pelayanan Meja III
No. Uraian Kegiatan Keterangan Pelayanan Waktu Ket.
DESKRIPSI : Prosedur Operasi tentang Tata Cara Pemberkasan Perkara dan Minutasi di Pengadilan Tingkat Pertama
A.
Pemberkasan dan minutasi di Pengadilan tingkat Pertama
1. Panitera Pengganti
menghimpun, me-milah-milah, meneliti dan menelaah berkas perkara yang akan dilakukan pemberkasan dan diminutasi.
2. Majelis Hakim melakukan pember-kasan dan minutasi berkas perkara yang pelaksanaannya dibantu oleh Panitera Pengganti.
3. Majelis Hakim/Panitera Pengganti melakukan minutasi berkas perkara. Majelis Hakim/Panitera Pengganti
20 Menit 20 Menit 14 (empat belas) hari
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
32
menyusun/melakukan pemberkasan berkas perkara berdasarkan kro-nologis peristiwa.
4. Panitera Pengganti menyerahkan berkas perkara yang telah diminutasi dan dilakukan pemberkasan ke Meja III.
5. Petugas Meja III memberi sampul, menjahit dan memberi cap segel berkas perkara.
6. Petugas Meja III menyerahkan Berkas perkara yang telah diminutasi ke Ketua Majelis melalui Panmud untuk di paraf dan diberi tanggal.
7. Ketua Majelis membubuhkan paraf dan tanggal pada sampul berkas perkara dan menyerahkan kembali berkas perkara ke Meja III.
8. Petugas Meja III menyimpan dan mengarsipkan berkas perkara yang telah dilakukan pemberkasan dan diminutasi.
20 Menit 2 Menit 10 Menit 2 Menit 2 Menit
8. Pengiriman Salinan Putusan Ke Kantor Urusan Agama ( KUA )
Pengiriman salinan putusan perkara cerai gugat / cerai talak ke
Kantor Urusan Agama di tempat para pihak melaksanakan perkawinan dan
atau di tempat para pihak berdomisili, dilaksanakan oleh Panitera selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah putusan berkekuatan hukum
tetap.
9. Pengiriman Berkas Banding Ke Pengadilan Tinggi Agama Mataram
a. Jika Pemohon Banding dan Termohon Banding berdomisili di wilayah
hukum Pengadilan Agama Taliwang, maka pengiriman berkas perkara
dilaksanakan 30 (tiga puluh) hari atau selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) hari kerja setelah permohonan banding.
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
33
b. Jika Pemohon Banding dan Termohon Banding berdomisili di luar
wilayah hukum Pengadilan Agama Taliwang, maka pengiriman berkas
perkara dilaksanakan sesuai dengan masa jadwal pemberitahuan
kepada pihak-pihak secara patut dan dalam waktu sesingkat
singkatnya.
10. Pengiriman Berkas Kasasi Dan Peninjauan Kembali (PK) Ke Mahkamah
Agung.
a. Jika Pemohon Kasasi / PK dan Termohon Kasasi / PK berdomisili di
wilayah hukum Pengadilan Agama Taliwang, maka pengiriman berkas
perkara dilaksanakan pada 60 (enam puluh) hari atau selambat
lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah permohonan Kasasi
/Peninjauan Kembali.
b. Jika Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi berdomisili di luar wilayah
hukum Pengadilan Agama Taliwang, maka pengiriman berkas perkara
dilaksanakan sesuai dengan masa jadwal pemberitahuan kepada pihak-
pihak secara patut dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
11. Pencabutan Perkara
a. Pencabutan perkara secara tertulis dengan surat, harus dilakukan
dengan surat pernyataan bermeterai Rp. 6.000,00.
b. Pencabutan perkara oleh Penggugat/Pemohon dalam tingkat pertama dapat
dilakukan sepihak apabila belum ada jawaban dari Tergugat/Termohon jika
sudah dijawab harus disetujui oleh Tergugat/Termohon.
c. Jika pencabutan perkara dilakukan oleh Kuasa Penggugat/Pemohon, maka
pencabutan perkara tersebut harus diketahui oleh prinsipalnya dan
penyataan pencabutan tersebut harus dilakukan di hadapan sidang atau
di hadapan Panitera.
BAB II | STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
34
d. Pencabutan perkara yang belum ditetapkan PMH-nya, cukup
dilakukan di depan Panitera dan atau Ketua Pengadilan.
e. Pencabutan perkara yang sudah ditetapkan PHS-nya namun
panggilan belum dilaksanakan, cukup dilakukan di depan Ketua
Majelis dan dibuat penetapannya oleh Ketua Majelis.
f. Pencabutan perkara yang sudah ditetapkan PHS-nya dan panggilan sudah
dilaksanakan, harus dilakukan di depan persidangan.
g. Produk pencabutan perkara adalah “penetapan”.
Rehat 2 :
Demi waktu, sesungguhnya manusia benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
saling menasehati supaya menaati kebenaran
dan saling menasehati supaya menetapi
kesabaran (Q.S. al-Isra 1-3)
KEADAAN PERKARA
Pada bagian ini diulas mengenai deskripsi keadaan perkara yang ditangani
oleh Pengadilan Agama Taliwang selama tahun 2012 yang meliputi mulai perkara
masuk sampai pada arsip.
C. DESKRIPSI UMUM
Keadaan perkara pada Pengadilan Agama Taliwang pada tahun 2012,
sedangkan sida tahun lalu adalah nihil dikarenakan Pengadilan Agama baru
terbentuk dan beroperasi pada tahun 2012, dapat dirinci sebagai berikut :
1. Perkara Gugatan :
- diterima tahun 2012 : 333 perkara
Jumlah : 333 perkara
- diputus tahun 2012 : 272 perkara
sisa akhir tahun 2012 : 61 perkara
2. Perkara Permohonan :
BAB III
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
36
- diterima tahun 2012 : 134 perkara
Jumlah : 134 perkara
- diputus tahun 2012 : 123 perkara
sisa akhir tahun 2012 : 11 perkara
Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2012 Pengadilan
Agama Taliwang telah menerima sebanyak 467 perkara (yang terdiri dari 333
perkara gugatan dan 134 perkara permohonan),.
Jumlah Perkara yang diterima sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada
grafik berikut ini:
Sedangkan perkara yang diputus sepanjang tahun 2012 adalah sebanyak
395 perkara (terdiri dari 272 perkara gugatan dan 123 perkara permohonan.
Adapun sisa perkara pada akhir tahun 2012 adalah 72 perkara atau 15.4 % dari
467 perkara yang ditangani selama tahun 2012.
Untuk dapat mengetahui rincian keadaan perkara dalam setiap bulan
selama tahun 2012 dapat dilihat sebagaimana dalam lampiran 2.
Rehat 3 :
Tiga hal dalam hidup yang tidak
boleh hilang : Harapan,
Keikhlasan dan
Kejujuran
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
37
B. JENIS PERKARA
Dari 467 perkara yang diterima selama tahun 2012, dapat dirinci menurut jenis
perkaranya sebagai berikut :
- Ijin poligami = 5 perkara
- Pencegahan perkawinan = - perkara
- Penolakan perkawinan = - perkara
- Pembatalan perkawinan = perkara
- Kelalaian kewajiban suami/isteri = - perkara
- Cerai Talak = 126 perkara
- Cerai Gugat = 188 perkara
- Harta Bersama = 4 Perkara
- Penguasaan anak = 1 perkara
- Nafkah anak oleh ibu = - perkara
- Pengesahan anak = - perkara
- Hak-hak bekas isteri = - perkara
- Mahar = perkara
- Pencabutan kekuasaan orang tua = - perkara
- Perwalian = perkara
- Pencabutan kekuasaan wali = - perkara
- Penunjukan orang lain sebagai wali = - perkara
- Ganti rugi terhadap wali = - perkara
- Penolakan kawin campur = - perkara
- Penetapan ahli waris = 8 perkara
- Itsbat nikah = 110 perkara
- Izin kawin = - perkara
- Dispensasi kawin = 8 perkara
- Wali adlal = 3 perkara
- Kewarisan = 5 perkara
- Wasiat = - perkara
- Hibah = - perkara
- Wakaf = - perkara
- Shadaqah = - perkara
- Pengangkatan anak (Adopsi) = 5 perkara
- Ekonomi syariah = - perkara
- Itsbat Poligami = 4 perkara
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
38
- Lain-lain = Perkara
Jumlah = 467 Perkara
Sedangkan perkara yang diputus selama tahun 2012 sebanyak 395 perkara,
dapat dirinci menurut jenis perkaranya sebagai berikut :
- Ijin poligami = 3 perkara
- Pencegahan perkawinan = …. perkara
- Penolakan perkawinan = …. perkara
- Pembatalan perkawinan = …. perkara
- Kelalaian kewajiban suami/isteri = …. perkara
- Cerai Talak = 107 Perkara
- Cerai Gugat = 153 perkara
- Harta Bersama = 2 perkara
- Penguasaan/pengasuhan anak = 1 perkara
- Nafkah anak oleh ibu = - perkara
- Pengesahan anak = - perkara
- Hak-hak bekas isteri = - perkara
- Mahar = perkara
- Pencabutan kekuasaan orang tua = - perkara
- Perwalian = perkara
- Pencabutan kekuasaan wali = - perkara
- Penunjukan orang lain sebagai wali = - perkara
- Ganti rugi terhadap wali = - perkara
- Penolakan kawin campur = - perkara
- Penetapan ahli waris = 6 perkara
- Itsbat nikah = 101 perkara
- Izin kawin = - perkara
- Dispensasi kawin = 8 perkara
- Wali adlal = 4 perkara
- Kewarisan = 3 perkara
- Wasiat = - perkara
- Hibah = - perkara
- Wakaf = - perkara
- Shadaqah = - perkara
- Pengangkatan anak (Adopsi) = 4 perkara
- Ekonomi syariah = - perkara
- Itsbat Poligami = 3 perkara
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
39
- Lain-lain = Perkara
Jumlah = 395 Perkara
C. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERCERAIAN
Dari jumlah perkara yang diputus selama tahun 2012 yaitu sebanyak 395
perkara, 260 perkara (65.8 %) diantaranya adalah perkara perceraian. Adapun
faktor-faktor penyebab perceraian dari 260 perkara tersebut dapat dirincikan
sebagai berikut :
- Poligami tidak sehat = …. perkara
- Krisis akhlak = …. perkara
- Cemburu = 39 perkara
- Kawin paksa = …. perkara
- Ekonomi = 67 perkara
- Tidak ada tanggung jawab = 54 Perkara
- Kawin dibawah umur = …. Perkara
- Penganiayaan = …. Perkara
- Dihukum = …. Perkara
- Cacat biologis = …. Perkara
- Politis = …. Perkara
- Gangguan pihak ketiga = 58 Perkara
- Tidak ada harmonis = 42 Perkara
Jumlah = 260 Perkara
D. WAKTU PENYELESAIAN PERKARA
Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa selama tahun 2012 Pengadilan
Agama Taliwang menangani perkara sebanyak 467 perkara. Dari 395 perkara
yang diputus sepanjang tahun 2012 tersebut, waktu penyelesaiannya dapat
dirincikan sebagai berikut :
1. Perkara tahun 2012, diputus sebanyak 395 perkara, waktu penyelesaiannya
dari sejak pendaftaran sampai dengan diputus sebagai berikut :
- diselesaikan dalam waktu 1 bulan, sebanyak 110 perkara (27.8 %)
- diselesaikan dalam waktu 2 bulan, sebanyak 129 perkara (32.6 %)
- diselesaikan dalam waktu 3 bulan, sebanyak 105 perkara (26.6 %)
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
40
- diselesaikan dalam waktu 4 bulan, sebanyak 50 perkara (12.6 %)
- diselesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan, sebanyak 1 perkara (0.25 %)
Rehat 4 :
Tiga hal dalam hidup yang tidak
bisa kembali : Waktu, Kata-Kata
dan
Kesempatan
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
41
E. PRODUKTIFITAS HAKIM
Dari segi produktifitas hakim dalam penyelesaian perkara selama tahun
2012, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ketua Majelis : Drs. Aliyuddin, M.H. ( A )
Hakim Anggota : Imran, S.Ag. M.H. ( C2 )
Hakim Anggota : M. Zarkasi Ahmadi, S.H. ( C7 )
Perkara yang ditangani tahun 2012 sebanyak 47 perkara, diputus 41
perkara (87.2 %), sisa akhir tahun 2012 sebanyak 6 perkara ( 12.8 %).
2. Ketua Majelis : Drs. Latif ( B )
Hakim Anggota : Muhammad Ridho, S.Ag ( C5 )
Hakim Anggota : Rufaidah Idris, S.H. ( C6 )
Perkara yang ditangani tahun 2012 sebanyak 113 perkara, diputus 92
perkara (81.4 %), sisa akhir tahun 2012, sebanyak 21 perkara (18.6 % ).
3. Ketua Majelis : Abubakar, S.H ( C1 )
Hakim Anggota : Mujitahid, S.H. M.H. ( C3 )
Hakim Anggota : Zainul Arifin, S.Ag. ( C4 )
Perkara yang ditangani tahun 2012 sebanyak 160 perkara, diputus 135
perkara (84.3 % ), sisa akhir tahun 2012, sebanyak 25 perkara (15.7 % ).
4. Ketua Majelis : Imran, S.Ag. M.H. ( C2 )
Hakim Anggota : Rufaidah Idris, S.H.I. ( C6 )
Hakim Anggota : M. Zarkasi Ahmadi, S.H. ( C7 )
Perkara yang ditangani tahun 2012 sebanyak 147 perkara, diputus 127
perkara (86.4 % ), sisa akhir tahun 2012, sebanyak 20 perkara (13.6 % )
E. MINUTASI BERKAS PERKARA
Sesuai dengan pola bindalmin bahwa batas waktu minutasi adalah 30 hari
setelah perkara tersebut diputus. Adapun realisasi pelaksanaan minutasi
sepanjang tahun 2012 pada Pengadilan Agama Taliwang mencapai 395 perkara,
dengan rincian sebagai berikut :
- Perkara putus tahun 2012 = 395 perkara
- Jumlah = 395 perkara
- Selesai diminutasi = 395 perkara (100%)
- Sisa belum diminutasi = 0 perkara (0 %)
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
42
F. PERKARA KHUSUS PP. NO. 10 TAHUN 1983
Bagi pegawai negeri sipil yang hendak melakukan perceraian dan izin
poligami harus melalui prosedur khusus sesuai dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990, yaitu memperoleh izin/surat keterangan dari pejabat yang berwenang.
Pengadilan Agama Taliwang selama tahun 2012, dari 467 perkara
perceraian / poligami terdapat 19 perkara (4.06 %) yang menyangkut Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990.
G. PERKARA YANG DIMINTAKAN UPAYA HUKUM DAN EKSEKUSI
Upaya hukum yang dimaksudkan dalam bagian ini adalah baik upaya
hukum biasa maupun upaya hukum luar biasa. Dari 395 perkara yang diputus
pada Pengadilan Agama Taliwang selama tahun 2012, ada 3 perkara (0.75 %)
yang dimintakan upaya hukum, dengan rincian sebagai berikut.
- upaya hukum verzet = - perkara
- upaya hukum banding = 3 perkara
- upaya hukum kasasi = - perkara
- upaya hukum peninjauan kembali = - perkara
Sedangkan perkara yang dimintakan eksekusi pada tahun 2012 adalah
sebanyak - perkara.
Untuk dapat mengetahui rincian perkara yang dimintakan upaya hukum dan
eksekusi sepanjang tahun 2012 dapat dilihat sebagaimana dalam lampiran 3.
H. PELAKSANAAN MEDIASI
Sejak berlakunya Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2008
tentang Prosedur Mediasi, maka setiap perkara yang masuk di Pengadilan Agama
Taliwang telah diupayakan penyelesaian melalui jalur mediasi sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam peraturan Mahkamah Agung R.I. tersebut.
BAB III | KEADAAN PERKARA Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang– Tahun 2012
43
Pelaksanaan mediasi pada Pengadilan Agama Taliwang sepanjang tahun
2012 dilakukan di ruangan khusus yang disediakan untuk itu, adapun perkara yang
dimediasi dapat dirincikan sebagai berikut :
- perkara masuk tahun 2012 = 467 perkara
- diupayakan mediasi = 99 perkara
- tidak dapat dilaksanakan mediasi = 369 perkara
- berhasil dimediasi = 2 perkara
- tidak berhasil dimediasi = 97 perkara
Dari rincian diatas, dapat diketahui bahwa penerapan peraturan tersebut
dirasa sangat efektif, terbukti dari 467 perkara yang masuk pada tahun 2012, 99
perkara (20.9 %) telah dimediasi, yang hasilnya 2 perkara berhasil rukun untuk
perkara perceraian dan damai untuk perkara non perceraian. Sedangkan
perkara yang tidak dilaksanakan mediasi hal itu disebabkan karena perkara yang
dimaksud pihak lawan tidak pernah hadir dalam persidangan (putusan verstek) dan
karena perkara Isbat Nikah yang tidak memerlukan mediasi.
Untuk dapat mengetahui tentang pelaksanaan mediasi tahun 2012 dapat dilihat
sebagaimana dalam lampiran.
Rehat 5 :
Seadil-adilnya putusan
pengadilan, masih lebih adil
putusan yang diambil melalui
jalan musyawarah (damai).
PENGAWASAN INTERNAL
Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen untuk
menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan dapat
berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana dan aturan.
Cetak biru pembaharuan dalam lingkungan peradilan sebagaimana
tuntutan reformasi dibidang hukum mensinyalir bahwa salah satu yang sering
mendapat sorotan sehubungan dengan penyelenggaraan peradilan adalah
mengenai lemahnya kinerja, kualitas dan integritas hakim serta pejabat peradilan.
Dengan demikian pimpinan pengadilan wajib melakukan pembinaan dan
pengawasan dengan kerja keras untuk meningkatkan kualitas integritas moral
aparatur peradilan dibawahnya agar terbangun kembali kepercayaan publik.
Salah satu tugas Ketua Pengadilan Agama sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua
BAB IV
BAB IV | PENGAWASAN INTERNAL Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
45
Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, yaitu Ketua Pengadilan
mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita di daerah hukumnya. Untuk itu Ketua
Pengadilan Agama Taliwang telah mengambil langkah-langkah dalam upaya
terlaksananya fungsi pengawasan internal.
Dalam pelaksanaannya, sebagaimana yang diterapkan dalam lingkungan
peradilan, Pengadilan Agama Taliwang memakai dua sistem pengawasan internal
yaitu pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.
D. Struktur Organisasi Pengawasan Internal
Disamping pengawasan melekat yang dilakukan oleh atasan langsung
masing-masing, pengawasan internal juga dilakukan oleh Hakim Pengawas
Bidang yang dibentuk oleh Ketua Pengadilan Agama Taliwang. Pada tahun 2012
struktur organisasi hakim pengawas bidang sebagai salah satu pelaksana
pengawasan internal, berdasarkan surat keputusan Ketua Pengadilan Agama
Taliwang Nomor : W22-A17/ /WAS/I/SK/2012 tanggal 2 Januari 2012, maka susunan
organisasi pengawasan internal pada Pengadilan Agama Taliwang adalah sebagai
berikut :
O. NAMA JABATAN SEBAGAI
1 2 3 4
1. Drs. H. ALIYUDDIN, M.H. NIP. 19671025.199203.1.002 Pembina Tk. I, ( IV/b )
KETUA PENGAWAS / PENANGGUNG JAWAB
2. Drs. LATIF NIP. 19661231.199203.1.027 Pembina Tk. I, ( IV/b )
WAKIL KETUA KOORDINATOR HAWASBID
3. ABUBAKAR, SH NIP. 196012311981 03 1 055 Pembina, ( IV/a )
HAKIM SEKRETARIS HAWASBID MERANGKAP : HAWASBID ADMINISTRASI PERKARA
4. IMRAN, S.Ag NIP. 19750107 2005 02 1 001 Penata Muda Tk. I, ( III/b )
HAKIM HAWASBID LAPORAN PERKARA
BAB IV | PENGAWASAN INTERNAL Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
46
1 2 3 4
5. MUJITAHID, SH.,MH NIP. 220001938 Penata Muda Tk. I, ( III/b )
HAKIM HAWASBID KEUANGAN PERKARA
6. ZAINUL ARIFIN, S.Ag NIP. 1976111 2005 02 1 002 Penata Muda Tk. I, ( III/b )
HAKIM HAWASBID KEUANGAN (DIPA)
7. MUHAMMAD RIDHO, S.Ag NIP. 19750302 200502 1 002 Penata Muda Tk. I, ( III/b )
HAKIM HAWASBID URUSAN UMUM
8. RUFAIDAH IDRIS, S.Ag NIP. 19790617 2006 04 2003 Penata Muda Tk. I, ( III/b )
HAKIM HAWASBID KEPEGAWAIAN
9. M. ZARKASI AHMADI, SH NIP. 19790808 1998 03 1 001 Penata, ( III/c )
HAKIM HAWASBID MANAJEMEN PERADILAN DAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK
B. Tata Kerja Pengawasan Internal
Tata kerja pengawasan internal pada Pengadilan Agama Taliwang pada
dasarnya berpedoman pada Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor :
KMA/080/SK/VIII/2006 tanggal 24 Agustus 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan dan Keputusan Ketua Mahkamah
Agung R.I. Nomor : 145/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 29 Agustus 2007 tentang
“Pemberlakuan Buku IV Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan
Badan-Badan Peradilan”.
C. Pelaksanaan Pengawasan Internal 2012
Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas pencapaian tujuan pada
setiap organisasi adalah penerapan pengawasan intern. Di Pengadilan Agama
Taliwang, disamping pengawasan melekat oleh atasan langsung masing-masing,
pengawasan internal juga dilakukan oleh Hakim Pengawas Bidang yang dilakukan
setiap saat, dan diadakan evaluasi serta pelaporan setiap triwulan.
Pengawasan internal oleh hakim pengawas bidang, dilakukan melalui cara
pengawasan dengan pendekatan :
BAB IV | PENGAWASAN INTERNAL Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
47
Preventif, adalah merupakan pelaksanaan fungsi pengawasan dalam
pengertian pengendalian guna mencegah terjadinya penyimpangan –
penyimpangan tugas. Dengan bentuk kegiatan-kegiatan berupa koordinasi
dan sosialisasi.
Persuasif, diwujudkan dalam bentuk himbauan-himbauan yang bersifat
menyadarkan dan memotivasi aparat peradilan untuk meningkatkan etos
kerja dan semangat pengabdian dalam memberikan pelayanan publik yang
sebaik-baiknya.
Akomodatif, Dalam melaksanakan pengawasan, selalu memperhatikan
kondisi objektif yang ada serta aspirasi pada setiap unit.
Apresiasif, Dalam melaksanakan pengawasan, juga memperhatikan prestasi
dan nilai lebih yang ditunjukkan oleh masing-masing pegawai untuk diberikan
reward.
Represif, Dalam hal yang sangat terpaksa sekali, tidak memiliki pilihan lain
untuk melakukan penindakan sebagai punishment dalam bentuk hukuman
disiplin atau treatment kepada pegawai sesuai dengan kewenangan dan
meneruskan ke atasan yang lebih tinggi yang berwenang mengeluarkan
tindakan.
Indikator kinerja keluaran yang ditetapkan untuk kegiatan “binwas”
(pembinaan dan pengawasan” tersebut adalah jumlah pembinaan dan asistensi
pengawasan intern dengan target sebanyak 4 kali yang dilakukan dalam setiap
triwulan. Sedangkan outcome dari kegiatan ini adalah hasil temuan dari kegiatan
binwas tersebut.
Hubungan logis antara output dan outcome dari kegiatan ini dapat
digambarkan pada tabel berikut ini :
output kegiatan outcome kegiatan outcome sasaran
Efektifitas hasil pengawasan dapat dinilai dari tingkat pencapaian tindak
lanjut hasil pengawasan. Dalam arti suatu hasil temuan hasil pengawasan
dilakukan tindak lanjut oleh pihak-pihak yang berkompeten.
Pelaksanaan
Binwas
Temuan dari
Binwas
Tindak Lanjut
dari Binwas
BAB IV | PENGAWASAN INTERNAL Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
48
Untuk mencapai target diatas, maka pengawasan melekat oleh Hakim
Pengawas Bidang (HAWASBID) dilaksanakan dengan berpegang pada prinsip-
prinsip sebagai berikut :
Objektifitas, pengawasan dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan oleh Mahkamah Agung dalam peraturan tentang tata
laksana pengawasan.
Independensi, pengawasan dilakukan semata-mata untuk kepentingan
lembaga peradilan, bukan ditumpangi untuk kepentingan lain.
Kompetensi, pengawasan dilakukan oleh aparat/personil yang ditunjuk untuk
itu dengan wewenang, pertanggungjawaban dan uraian tugas yang jelas.
Formalistik, pengawasan dilakukan berdasarkan aturan dan mekanisme yang
telah ditentukan.
Koordinasi, pengawasan dilakukan dengan sepengetahuan pihak-pihak
terkait untuk mencegah terjadinya over-lapping.
Integrasi dan Sinkronisasi, pengawasan dilakukan dengan melibatkan pihak-
pihak terkait, untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pengawasan.
Efisien, Efektif dan Ekonomis, pengawasan dilakukan dengan waktu yang
cepat, biaya yang ringan, dan dengan hasil yang bermanfaat maksimal.
Adapun hasil pengawasan internal pada Pengadilan Agama Taliwang
selama tahun 2012, secara lengkap telah tertuang dalam laporan hasil
pelaksanaan pengawasan yang telah dibuat dalam setiap triwulan yang
disampaikan langsung kepada Ketua Pengadilan Agama Taliwang :
Rehat 6 :
Kegagalan biasanya disebabkan oleh
suatu kelemahan manusia, yaitu tidak
adanya keseimbangan antara keinginan
dan kesungguhan dalam penyempurnaan
ikhtiar, antara lain dengan
controlling
PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
E. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang efektif dan efisien merupakan aset berharga
bagi institusi, sebagai salah satu pendukung pelaksanaan manajemen sumber
daya manusia yang lebih baik guna pencapaian suatu tujuan organisasi.
Di lingkungan peradilan, termasuk di Pengadilan Agama Taliwang, sumber
daya manusia dikenal dengan dua kelompok, yaitu sumber daya manusia teknis
yudisial dan sumber daya manusia non teknis yudisial. Jumlah kekuatan tenaga
teknis, baik tenaga teknis yudisial maupun tenaga teknis non yudisial secara
keseluruhan pada Pengadilan Agama Taliwang berjumlah 24 orang, dengan
rincian sebagai berikut :
BAB V
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
50
1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Jumlah pegawai / sumber daya manusia teknis yudisial pada Pengadilan
Agama Taliwang Tahun 2012 sebanyak 19 orang.
Daftar 1 : Jumlah Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Pengadilan Agama Taliwang Tahun 2012
NO. SDM TEKNIS YUDISIAL JUMLAH
1 2 3
1. KETUA 1
2. WAKIL KETUA 1
3. HAKIM 7
4. KEPANITERAAN
a. PANITERA *) 1
b. WAKIL PANITERA 1
c. PANITERA MUDA 3
d. PANITERA PENGGANTI 4
5. KEJURUSITAAN
a. JURUSITA 1
b. JURUSITA PENGGANTI
JUMLAH 19
*) Merangkap sebagai Sekretaris
2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial
Jumlah pegawai / sumber daya manusia non teknis yudisial pada Pengadilan
Agama Taliwang Tahun 2012 sebanyak 5 orang.
Daftar 2 : Jumlah Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial
Pengadilan Agama Taliwang Tahun 2012
NO. SDM NON TEKNIS YUDISIAL JUMLAH
1 2 3
1. WAKIL SEKRETARIS 1
2. KEPEGAWAIAN
a. KASUBAG./KAUR. KEPEGAWAIAN 1
b. STAF KEPEGAWAIAN -
3. KEUANGAN
a. KASUBAG./KAUR. KEUANGAN 1
b. STAF KEUANGAN 1
4. UMUM
a. KASUBAG./KAUR. UMUM 1
b. STAF UMUM -
5. Calon Hakim…
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
51
1 2 3
5. CALON HAKIM -
6. CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL -
JUMLAH 5
3. Promosi dan Mutasi
a. Pengisian jabatan, sebanyak 1 orang, dengan rincian :
- Panitera Pengganti : 1 orang
- Kenaikan Pangkat, sebanyak 2 orang, dengan rincian :
- Periode April 2012 : 1 orang
- Periode Oktober 2012 : 1 orang
b. Pindah Tempat Tugas, sebanyak 2 orang, dengan rincian :
- Keluar : 0 orang
- Masuk : 2 orang
c. Kenaikan Gaji Berkala (KGB), sebanyak 11 orang, dengan rincian :
- Periode Maret 2012 : 8 orang
- Periode April 2012 : 2 orang
- Periode Oktober 2012 : 1 orang
4. Pengisian Jabatan Struktural
Pada tahun 2012 terjadi pengisian jabatan struktural kesekretariatan sebanyak
1 orang sebagai berikut :
- Pengisian jabatan Kaur Kepegawaian dan Ortala 1 orang
F. SARANA DAN PRASARANA
Pengelolaan sarana dan prasarana selama tahun 2012 pada Pengadilan
Agama Taliwang dilakukan sebagai berikut :
1. Gedung
Pengelolaan sarana dan prasarana gedung, meliputi pengelolaan aset tetap
barang milik negara yang terdiri dari tanah dan gedung bangunan kantor
permanen.
Adapun bangunan gedung kantor pengadilan Agama Taliwang adalah
merupakan bangunan gedung milik Pengadilan Negeri Sumbawa Besar yang
dipinjam pakai oleh Pengadilan Agama Taliwang dengan luas seluruhnya 250 M².
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
52
Letak fisik kantor Pengadilan Agama Taliwang mempunyai batas-batas
sebagai berikut :
- sebelah barat, dibatasi dengan rumah penduduk
- sebelah timur, dibatasi dengan jalan raya
- sebelah selatan, dibatasi dengan jalan
- Sebelah utara, dibatasi dengan kantor camat Taliwang
Berdasarkan pagu pada DIPA Anggaran Pengadilan Agama Taliwang
tahun 2012, Pengadilan Agama Taliwang mendapatkan alokasi dana sebesar Rp.
1.500.000.000,- Untuk pengadaan tanah.
2. Fasilitas Gedung
Pengelolaan sarana dan prasarana fasilitas gedung, meliputi pengelolaan
aset tetap barang milik negara berupa peralatan dan mesin serta aset tetap
lainnya. Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan dinas
bermotor, alat elektronik dan seluruh inventaris kantor.
Sedangkan aset tetap lainnya adalah aset tetap yang mencakup aset selain
kelompok diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan dan dalam kondisi siap pakai.
Barang milik negara yang termasuk dalam kategori ini adalah koleksi buku
perpustakaan.
Adapun kegiatan pengelolaan terhadap fasilitas gedung pada tahun 2012
adalah sebagai berikut :
a. Pengelolaan inventaris kantor, terdiri dari kegiatan :
- Pembuatan DBR tahun 2012, sebanyak 9 ruangan
- Pengadaan peralatan inventaris kantor terdiri dari :
i. pengadaan 4 unit personal komputer
ii. pengadaan 4 unit laptop
iii. pengadaan 4 unit printer
b. Pengelolaan kendaraan dinas bermotor, terdiri dari kegiatan :
- Pengadaan kendaraan bermotor roda dua sebanyak 6 unit.
- Pembuatan kartu inventaris barang (KIB) kendaraan dinas bermotor roda
dua sebanyak 6 unit.
- Penerbitan surat ijin pemakaian (SIP) untuk 6 unit kendaraan bermotor roda
2.
- Perawatan kendaraan dinas sebanyak 6 unit untuk kendaraan bermotor
roda 2.
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
53
c. Pengelolaan aset tetap lainnya, terdiri dari kegiatan :
Pengelolaan aset tetap lainnya pada Pengadilan Agama Taliwang adalah
pengelolaan aset berupa bahan-bahan kepustakaan, yang terdiri atas
kegiatan sebagai berikut :
- Untuk bahan pustaka yang baru diterima, dengan membubuhi stempel
instansi pada halaman judul, halaman terakhir dan halaman rahasia serta
membubuhi stempel inventarisasi pada halaman balik judul dibagian yang
tidak ada tulisan atau gambar sebanyak 17 judul buku.
- Membuat kartu buku dan kantong buku serta menempelkannya pada setiap
buku baru.
- Untuk bahan pustaka yang lama, mendaftar semua buku yang ada pada
buku induk perpustakaan, memberi nomor klasifikasi, memberi label dan
menata bahan pustaka dalam rak perpustakaan.
- Melayani tamu yang berkunjung pada perpustakaan.
- Melayani para peminjam buku.
G. KEUANGAN
Pengelolaan keuangan (DIPA) terdiri dari belanja pegawai, belanja barang
dan belanja modal, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
i. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai yang mengikat dan yang tidak
mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji pegawai, tunjangan,
honorarium, vakasi dan lembur.
Adapun penggunaan anggaran belanja pegawai pada tahun 2012 adalah
sebgai berikut :
a. Pagu anggaran DIPA Rp. 996.054.000,-
b. Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 1.289.323.171,-
c. Sisa anggaran Rp. -293.269.171,-
Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa realisasi anggaran belanja pegawai
terserap sebesar 129 %, sedangkan kelebihan anggaran sebesar -29 %.
Pada realisasi anggaran belanja pegawai ini terjadi kelebihan penyerapan
anggaran di satu sisi dan disisi lain terjadi kekurangan penyerapan anggaran.
Hal ini disebabkan karena adanya fluktuatifnya jumlah pegawai dan adanya
kenaikan gaji dan tunjangan yang terealisasi di pertengahan tahun.
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
54
ii. Belanja Barang
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis
pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran, termasuk didalamnya
pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian dilakukan
berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian
terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas
dasar TOR (term of reference) dan RAB (rincian anggaran biaya). Belanja
barang meliputi belanja barang yang mengikat dan yang tidak mengikat.
Adapun penggunaan anggaran belanja barang pada tahun 2012 adalah sebgai
berikut :
a. Pagu anggaran DIPA Rp. 295.600.000,-
b. Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 267.318.000,-
c. Sisa anggaran Rp. 28.282.000,-
Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa realisasi anggaran belanja barang
terserap sebesar 90 %, sedangkan sisa anggaran sebesar 10 %. mengingat
sampai dengan saat ini belanja perawatan kendaraan roda 4 belum terealisasi
dikarenakan Pengadilan Agama Taliwang belum mempunyai kendaraan dinas
roda 4.
iii. Belanja Modal
Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan
modal, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta
kegiatan non fisik yang mendukung pembentukan modal.
Selama tahun anggaran 2012, Pengadilan Agama Taliwang telah mendapatkan
alokasi anggaran belanja modal, sebagai berikut :
a. Pagu anggaran DIPA Rp. 1.800.000.000,-
b. Pelaksanaan / realisasi anggaran Rp. 1.787.467.000,-
c. Sisa anggaran Rp. 12.533.000,-
Dari rincian diatas dapat diketahui bahwa realisasi anggaran belanja modal
terserap sebesar 99 %, sedangkan sisa anggaran sebesar 1 %.
Untuk mengetahui daftar realisasi pelaksanaan DIPA Pengadilan Agama
Taliwang tahun anggaran 2012, dapat dilihat sebagaimana dalam daftar lampiran
6 s.d. 7.
iv. Pendapatan PNBP
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
55
Sejak diberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 tentang jenis
dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada dibawahnya, maka
Pengadilan Agama Taliwang selama tahun 2012 telah merealisasikan
pendapatan PNBP tersebut sebesar Rp 20.712.300 (Dua puluh juta tujuh ratus
dua belas ribu tiga ratus rupiah), terdiri dari :
- biaya pendaftaran perkara tingkat pertama Rp. 13.915.000,-
- biaya redaksi Rp. 3.182.300,-
- biaya penyerahan salinan putusan Rp. ……………
- biaya legalisasi Rp. 3.615.000,-
- biaya lain-lain Rp. ----------------
Untuk mengetahui daftar realisasi pendapatan PNBP pada Pengadilan Agama
Taliwang selama tahun 2012, dapat dilihat sebagaimana dalam daftar
lampiran 8.
H. PENGELOLAAN ADMINISTRASI
Yang dimaksud pengelolaan administrasi disini adalah pengelolaan
administrasi peradilan (Kepaniteraan) dan administrasi umum (Kepegawaian,
Keuangan dan Umum).
i. Administrasi Peradilan (Kepaniteraan)
Administrasi kepaniteraan Pengadilan Agama Taliwang pada dasarnya sama
dengan administrasi kepaniteran pada pengadilan agama lainnya, yaitu
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu berdasar pada
hukum acara dengan titik berat penyelenggaraan yang mengacu pada pola
bindalmin yang baik dan benar.
Pada tahun 2012, pelaksanaan administrasi dimaksud berjalan dengan baik,
meskipun dirasa masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
pelaksanaannya di tahun-tahun mendatang.
Adapun kegiatan administrasi kepaniteraan pada Pengadilan Agama Taliwang,
meliputi :
a. Prosedur penerimaan perkara
Pelaksanaan kegiatan penerimaan perkara pada Pengadilan Agama
Taliwang telah dilakukan dengan memakai sistem meja-meja (meja I, meja
II, dan meja III) sesuai dengan ketentuan dalam pola bindalmin.
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
56
Demikian pula pembuatan Penetapan Majelis Hakim (PMH), Surat
Penugasan Panitera Pengganti dan Penetapan Hari Sidang (PHS) telah
dilaksanakan sesuai ketentuan Pola Bindalmin.
Pada tahun 2012 Pengadilan Agama Taliwang telah menerbitkan :
1. Penetapan Penunjukan Majelis Hakim (PMH) = 467 perkara
2. Penugasan Panitera Pengganti = 467 perkara
3. Penetapan Hari Sidang (PHS) = 467 perkara
b. Registrasi perkara
Pengadilan Agama Taliwang telah melaksanakan tertib pencatatan dalam
buku register perkara yang jumlahnya sebanyak 11 macam buku register
pokok, yang meliputi :
o Register Induk Perkara Gugatan
o Register Induk Perkara Permohonan
o Register Permohonan Banding
o Register Permohonan Kasasi
o Register Permohonan Peninjauan Kembali ( PK )
o Register Surat Kuasa Khusus
o Register Penyitaan Barang tidak bergerak
o Register Penyitaan Barang bergerak
o Register Eksekusi
o Register Akta cerai
o Register Permohonan Pembagian Harta Peninggalan diluar Sengketa
ditambah 1 buku register tambahan berupa register perkara yang dimediasi
c. Keuangan perkara
Pengelolaan keuangan biaya perkara pada Pengadilan Agama Taliwang
telah dibukukan pada Buku Jurnal Keuangan Perkara menurut jenisnya
yaitu KI-PAI/G untuk perkara gugatan, KI-PAI/P untuk perkara permohonan,
KI-PA2 untuk permohonan banding, KI-PA3 untuk permohonan pengajuan
kasasi, KI-PA4 untuk permohonan peninjauan kembali dan KI-PA5 untuk
permohonan eksekusi, kemudian dicatat dalam Buku Induk Keuangan
Perkara (KI-PA6), Buku Induk Keuangan Biaya Eksekusi (KI-PA7) untuk
permohonan eksekusi.
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
57
Data penerimaan dan pengeluaran biaya perkara tingkat pertama pada
Pengadilan Agama Taliwang posisi per akhir tahun 2012 adalah sebagai
berikut :
Penerimaan :
- Sisa akhir tahun 2008 = Rp. ................
- Penerimaan tahun 2012 = Rp. ....................
Jumlah = Rp. ..................
Pengeluaran :
- Biaya Pendaftaran = Rp. ...............
- Biaya Panggilan = Rp. ..............
- Biaya Redaksi = Rp.
- Biaya Materai = Rp.
- Biaya Pemberitahuan Isi Putusan = Rp.
- Biaya ....................................... = Rp.
- Biaya ....................................... = Rp.
- Biaya ....................................... = Rp.
- Biaya ....................................... = Rp.
- Biaya ....................................... = Rp. .........................
Jumlah = Rp. ..................
Saldo akhir tahun 2012 = Rp. ....................
d. Kearsipan perkara
Perkara yang diputus pada tahun 2012 sebanyak 395 perkara, perkara
yang telah diminutasi diarsipkan menurut pola bindalmin yaitu telah ditata
dalam box arsip dan diletakkan pada rak di dalam ruang arsip perkara
berdasarkan klasifikasi, tahun dan tingkatan perkara.
e. Laporan perkara
Pelaksanaan tugas pembuatan laporan perkara pada Pengadilan Agama
Taliwang telah dilaksanakan dalam bentuk 3 (tiga) pola yakni :
o Pola Bindalmin, terdiri dari laporan bulanan, empat bulanan, enam
bulanan yakni Model L1-PA1 s.d. L1-PA8.
o Pola Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam yakni B3
s.d. B6 dan RK1 s.d. RK6.
o Pola Pengadilan Tinggi Agama Mataram yakni Laporan Pelaksanaan
Sita, Pembagian Harta Peninggalan diluar Sengketa, Penyampaian
Akta Cerai, Penyampaian Salinan Putusan Cerai / Penetapan Talak /
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
58
Pemberitahuan terjadinya perceraian kepada KUA, Laporan
pelaksanaan Minutasi, Laporan Data Tingkat Penyelesaian Perkara.
o Pola balitbangdiklat kumdil yakni laporan pelaksanaan mediasi yang
dikirim dalam setiap triwulan.
Semua jenis laporan tersebut dikirim sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yakni selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, kecuali
laporan model RK dikirim paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya,
sehingga pengiriman rekapitulasi laporan Pengadilan Tinggi Agama
Mataram kepada Ditjen Badan Peradilan Agama dan Direktur Hukum dan
Peradilan Mahkamah Agung telah sesuai dengan ketentuan diatas.
ii. Administrasi Umum (Kesekretariatan)
Pengelolaan administrasi umum pada Pengadilan Agama Taliwang
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun kegiatan
administrasi umum pada Pengadilan Agama Taliwang, meliputi :
1. Urusan kepegawaian
Kegiatan pelaksanaan administrasi pada urusan kepegawaian secara
umum dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
a.1. Pengembangan pegawai
- Mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan pendidikan dan
pelatihan, baik diklat jabatan maupun teknis, yang diadakan oleh
Pengadilan Tinggi Agama Mataram, Mahkamah Agung R.I. atau
instansi yang lain sebanyak 26 pegawai.
Untuk mengetahui daftar nama-nama pegawai tersebut dapat
diketahui sebagaimana dalam daftar lampiran 9.
a.2. Mutasi kepegawaian
- Membuat usulan kenaikan pangkat periode April 2012 sebanyak 1
pegawai dan periode Oktober 2012 sebanyak 1 pegawai. Dan telah
telah terealisasi sebanyak 2 orang (100 %).
- Mengelola administrasi kepegawaian bagi pegawai yang mengalami
mutasi (masuk), sebanyak 2 pegawai.
- Membuat surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala Tahun 2012
sebanyak 11 orang, dengan rincian periode Maret sebanyak 8
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
59
orang dan periode April sebanyak 2 orang dan periode Oktober
sebanyak 1 orang yang seluruhnya telah terealisasi (100 %).
- Mengadministrasikan 2 orang yang baru mendapatkan kenaikan
pangkat periode april dan oktober 2012.
- Membuat usulan mutasi jabatan Wakil Panitera dan Panitera Muda
sebanyak 2 orang dan belum terealisasi.
Untuk mengetahui daftar nama-nama pegawai yang mendapatkan
mutasi-mutasi tersebut dapat diketahui dalam daftar lampiran 10.
a.3. Kesejahteraan pegawai
- Memproses penerbitan surat izin cuti pegawai sebanyak 13 orang,
terdiri dari cuti tahunan sebanyak 13 orang dan cuti lainnya
sebanyak 1 orang.
a.4. Pengelolaan data pegawai
- Mengolah data pegawai yang dihimpun dalam aplikasi SIMPEG
(sistem informasi manajemen kepegawaian) sebanyak 24 orang.
- Mengolah data pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai
berikut : 3 orang berijazah S2, 19 orang berijazah S1, dan 2 orang
berijazah SLTA.
- Mengolah data pegawai berdasarkan tingkat golongan, sebagai
berikut : 3 orang golongan IV, 19 orang golongan III, dan 2 orang
golongan II.
- Mengolah data pegawai berdasarkan tingkat usia, sebagai berikut : 4
orang berusia antara 20-35 tahun, 17 orang berusia 35-50 tahun,
dan 3 orang berusia diatas 50 tahun.
a.5. Laporan kepegawaian
- Membuat laporan bulanan berupa absensi pegawai, yang
selanjutnya dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Mataram pada awal
bulan berikutnya.
- Membuat laporan tahunan berupa DUK (Daftar Urut Kepangkatan),
Bezetting Formasi dan DUS (Daftar Urut Senioritas) dan
mengirimkan ke Pengadilan Tinggi Agama Mataram pada akhir
bulan Desember 2012.
2. Urusan keuangan
Kegiatan administrasi urusan keuangan meliputi kegiatan penyusunan
anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan.
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
60
b.1. Penyusunan anggaran
Menyusun rencana kerja anggaran kementerian/lembaga (RKA-KL)
tahun 2013 dan dilengkapi dengan data-data pendukung dan
dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Agama Mataram.
b.2. Pelaksanaan anggaran
- Membuat POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) tahun anggaran
2012.
- Membuat rencana fisik penggunaan anggaran DIPA tahun anggaran
2012 yang terbagi dalam 4 triwulan.
- Melaksanakan anggaran dengan memperhatikan skala prioritas,
efektifitas dan efisiensi dengan berpedoman pada rencana fisik
triwulan dan tahunan, yaitu :
1. Membuat daftar gaji setiap bulan, daftar lembur dan
kekurangan untuk pegawai Pengadilan Agama Taliwang.
2. Menerbitkan surat perintah membayar (SPM) agar diterbitkan
SP2D oleh KPPN Sumbawa Besar untuk belanja pegawai,
belanja barang dan belanja modal.
3. Menatausahakan administrasi keuangan DIPA Pengadilan
Agama Taliwang.
b.3. Laporan keuangan
- Melakukan rekonsiliasi anggaran dengan KPPN Sumbawa Besar
setiap bulan.
- Membuat laporan realisasi anggaran belanja manual Pengadilan
Agama Taliwang setiap bulan untuk dilaporkan ke Pengadilan tinggi
Agama Mataram.
- Membuat laporan keuangan dan CaLK setiap semester yang
kemudian melaporkan pada koordinator wilayah, Pengadilan Tinggi
Mataram.
- Membuat laporan sistem akuntasi instansi setiap bulan kemudian
dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Mataram sebagai koordinaror
wilayah untuk diteruskan kepada Mahkamah Agung.
3. Urusan umum
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
61
Kegiatan administrasi pada urusan umum Pengadilan Agama Taliwang
meliputi pengurusan surat menyurat, pengelolaan perlengkapan, rumah
tangga dan perpustakaan.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
c.1. Pengurusan surat-menyurat yang meliputi :
- Menerima, menyortir, membuka, mengarahkan, memberi nomor,
mencatat dan mendistribusikan surat masuk sebanyak 625 pucuk
surat dengan klasifikasi surat sebagai berikut :
Daftar 3 : Klasifikasi dan Jumlah Surat Masuk
Pada Pengadilan Agama Taliwang Tahun 2012
NO. INDEKS / KLASIFIKASI JUMLAH
1 2 3
1. OT (Organisasi dan Tatalaksana) 15
2. HM (Kehumasan) 107
3. KP (Kepegawaian) 85
4. KU (Keuangan) 50
5. KS (Kesekretariatan) 2
6. PL (Perlengkapan) 15
7. HK (Hukum) 347
8. PP (Pendidikan dan Pelatihan) -
9. PB (Penelitian dan Pengembangan) -
10. PS (Pengawasan) -
11. Lain-Lain -
JUMLAH 625
- Mengolah dan mengirim surat keluar sebanyak 684 pucuk surat
dengan klasifikasi surat sebagai berikut :
Daftar 4 : Klasifikasi dan Jumlah Surat Keluar
Pada Pengadilan Agama Taliwang Tahun 2012
NO. INDEKS / KLASIFIKASI JUMLAH
1 2 3
1. OT (Organisasi dan Tatalaksana) 1
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
62
1 2 3
2. HM (Kehumasan) 87
3. KP (Kepegawaian) 70
4. KU (Keuangan) 136
5. KS (Kesekretariatan) 2
6. PL (Perlengkapan) 50
7. HK (Hukum) 338
8. PP (Pendidikan dan Pelatihan) -
9. PB (Penelitian dan Pengembangan) -
10. PS (Pengawasan) -
11. Lain-Lain -
JUMLAH 684
c.2. Pengelolaan perlengkapan yang meliputi :
- Pengadaan barang inventaris, yaitu :
Pengadaan dari dana DIPA tahun 2012, antara lain berupa :
a. Personal computer sebanyak 4 unit
b. Laptop sebanyak 4 unit
c. Printer sebanyak 4 unit
- Mengelola Inventaris Aset Negara, dengan kegiatan sebagai
berikut :
(1) Membuat Daftar Barang Ruangan (DBR) sebanyak 09 ruangan.
(2) Mencatat barang-barang inventris ke dalam Buku Inventaris
Barang.
(3) Menginventarisir tanah yang ada di lingkungan Pengadilan
Agama Taliwang dengan luas tanah seluruhnya 8.000 M².
(4) Menginventarisir kendaraan bermotor dengan jumlah kendaraan
bermotor roda dua sebanyak 6 unit.
(5) Menerbitkan 6 Surat Ijin Pemakaian (SIP) kendaraan dinas roda
2 (dua) untuk kendaraan dinas, sebagai berikut :
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
63
Daftar 5 : Surat Ijin Pemakaian Kendaraan Dinas
Pada Pengadilan Agama Taliwang Tahun 2012
No. Jenis Kendaraan SIP Pemakai
1 2 3 4
1. Jupiter MX W22-A17/416/PL.04/VII/2012 Drs. H. Aliyuddin, MH.
2. Jupiter Z W22-A17/418/PL.04/VII/2012 Drs. Latif
3. Jupiter Z W22-A17/417/PL.04/VII/2012 Tamjidullah, S.H.
4. Jupiter Z W22-A17/420/PL.04/VII/2012 Drs. Ikhlas
5. Jupiter Z W22-A17/419/PL.04/VII/2012 Rasyid ridho, SIP.
6. Jupiter Z W22-A17/421/PL.04/VII/2012 Syahabuddin, SH.
(6) Membuat Laporan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAKBMN) setiap semester, dan
melaporkan ke Pengadilan Tinggi Mataram selaku Satuan Kerja
Unit Pelaksana Teknis (Satker UPT) Koordinator Wilayah dengan
tembusan kepada Pengadilan Tinggi Agama Mataram.
(7) Membuat Laporan Barang Inventaris serta membuat dan
mengirimkan laporan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
(SAKPB) semester I dan semester II, ke Pengadilan Tinggi
Agama Mataram untuk diteruskan kepada Pengadilan Tinggi
Mataram selaku Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Koordinator Wilayah.
c.3. Pengelolaan rumah tangga yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
- Mengelola Alat Tulis Kantor, yaitu
(1) Mengadakan alat tulis kantor dari dana APBN
(2) Mendistribusikan alat tulis kantor kepada pegawai sesuai
kebutuhan.
(3) Membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang Persediaan secara
berkala setiap 1 bulan sekali dan mengadakan pemeriksaan
barang persediaan tiap tiga bulan sekali.
(4) Menginventarisir pengadaan dan pendistribusian barang
persediaan selama 1 tahun sebagaimana lampiran 12.
- Mengelola Perawatan Gedung Kantor
- Mengelola Perawatan Kendaraan Dinas, yaitu :
- Mengelola Perawatan barang inventaris, yaitu :
BAB V | PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
64
- Mengelola Kebersihan dan Penataan Lingkungan Hidup, yaitu:
(1) Membersihkan seluruh ruang setiap pagi hari
(2) Membenahi kabel-kabel telepon dan jaringan komputer
(3) Menata dan membenahi tempat karan/pancuran air.
(4) Memplester kembali lantai-lantai halaman yang telah
rusak/hancur.
(5) Memperindah halaman kantor/taman dengan menanam pohon
pelindung (glodokan).
c.4. Pengelolaan perpustakaan sebagai berikut :
Kegiatan pengelolaan perpustakaan meliputi pengelolaan terhadap
bahan pustaka yang baru diterima dan bahan pustaka yang sudah ada,
yaitu :
- Untuk bahan pustaka yang baru diterima dengan membubuhi
stempel intansi pada halaman judul, halaman tgerakhir dan halaman
rahasia serta membubuhi stempel inventarisasi pada halaman balik
judul di bagian yang tidak ada tulisan atau gambar.
- Untuk bahan perpustakaan yang sudah ada dengan dengan
mendaftar semua bahan pustaka ke dalam buku induk
perpustakaan, memberi nomor klasifikasi pada setiap bahan
pustaka, memberi label dan menata bahan pustaka kedalam
almari/rak perpustakaan.
- Menerapkan aplikasi perpustakaan didalam proses pendataan buku,
proses pinjam meminjam yang dilakukan oleh operator pengelola
perpustakaan.
- Melayani tamu yang berkunjung di perpustakaan.
- Melayani para peminjam buku perpustakaan.
- Melakukan pemeliharaan barang-barang pustaka berupa rak dan
buku-buku dari kerusakan.
BAB VI | KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
65
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk
mendukung kepemerintahan yang baik. Untuk itu, Pengadilan Agama Taliwang
sesuai harapan Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI melakukan
penyusunan laporan tahun 2012 dengan harapan institusi lain dan masyarakat
dapat lebih mengetahui berbagai persoalan kinerja dan kendala yang dihadapi
Pengadilan Agama Taliwang yang sangat kompleks dilapangan yang notabene
adalah sebuah Pengadilan Agama yang baru terbentuk
Sesuai arah kebijakan, visi dan misi Pengadilan Agama
Taliwang memberikan pelayanan yang maksimal dengan menyelenggarakan
proses peradilan “sederhana, mudah, cepat, dan biaya ringan”
sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman maka laporan ini dimaksudkan untuk menampung dan
menjawabtantangan tersebut guna mewujudkan rasa keadilan masyarakat,
mewujudkanperadilan yang mandiri dan independen, memperbaiki akses
BAB VI
BAB VI | KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
66
pelayanan publik,memperbaiki kualitas input internal pada proses
peradilan, mewujudkan institusi peradilan yang efektif dan efisien,
bermartabat serta dihormati dan melaksanakan kekuasaan kehakiman yang
mandiri, tidak memihak dantransparan.
Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai oleh Pengadilan Agama
Taliwang dalam hal memberikan pelayanan publik melalui system
Teknologi informasi, SIADPA, reformasi birokrasi, dan pelayanan dalam
bentuk manualmerupakan keberhasilan bersama seluruh jajaran Pengadilan
Agama Taliwang,sekalipun tidak luput dari kendala-kendala yang dihadapi baik
internal maupun eksternal.
Tanggung jawab Pengadilan Agama Taliwang dalam hal
penggunaan anggaran untuk biaya-biaya/belanja pegawai, barang dan
modal semakin efektif dan efesien, tepat cara dan sasaran. Hal tersebut
dapat dilihat dalam posisi keuangan DIPA tahun 2012. keseimbangan RKA-KL,
pelaksanaan dan sisa anggaran yang dianalisis secara reasonable dan
accountable.
B. REKOMENDASI
Pada akhir laporan ini, kami sampaikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bidang Teknis Yustisial dan Administrasi Perkara
a) Perlu adanya penambahan jumlah Panitera Pengganti yang sudah tidak
sebanding dengan jumlah Hakim.
b) Perlu adanya pelatihan bidang kearsipan perkara dan arsip dinamis;
c) Mengusulkan pelatihan mediasi;
d) Perlu diadakan peningkatan kadar pengetahuan serta kemampuan
teknis yustisial melalui penataran-penataran singkat, upgrading, dan
pembekalan seluruh pejabat fungsional dan struktural;
BAB VI | KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
67
e) Perlu adanya penambahan perangkat komputer untuk peningkatan
akses pelayanan publik, khususnya di bidang keperkaraan, sehingga
setiap pegawai dapat menggunakan masing-masing satu komputer;
f) Perlu diadakan diklat teknis hakim, panitera, dan jurusita serta diklat
manajemen kepemimpinan (ISQ, Integritas Moral, dll.);
2. Bidang Administrasi Umum dan Manajemen
a) Adanya pemberian reward dan promosi jabatan bagi hakim dan
pegawai yang menunjukkan kinerja yang tinggi;
b) Dalam rangka pembinaan karir, perlu adanya juknis (petunjuk teknis)
atau pedoman-pedoman yang berisi tatacara dan kriteria untuk
menyusun dan pengusulan mutasi pegawai dalam rangka promosi
jabatan yang terencana, terarah, dan professional serta dapat
dipertanggungjawabkan;
c) Perlu adanya penambahan anggaraan melalui DIPA 2013 untuk
d) penambahan tenaga honorer/kontrak
C. PENUTUP
Demikian Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang sebagai
realisasi dari Program Kerja Tahun 2012. Realisasi Pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Pengadilan Agama Taliwang yang diuraikan dalam laporan ini
adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur terkait, muali dari
Pimpinan, Para Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional serta seluruh Staf,
yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target sesuai program
kerja yang telah tersusun.
Namun demikian kami menyadari masih ada beberapa program kerja
yang belum dapat diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan
tetapi secara umum pelaksanaan tugas pokok dalam penyelesaian perkara
BAB VI | KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Taliwang – Tahun 2012
68
baik ditingkat pertama (Pengadilan Agama sewilayah Propinsi Bali dan Nusa
Tenggara Barat) sebagaimana diuraikan diatas.
Semoga laporan ini dapat dijadikan tolok ukur untuk memperbaiki
kinerja pada tahun yang akan datang.
Akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya pembuatan
laporan ini. Mudah-mudahan kita sekalian memperoleh rahmat, taufiq, hidayah
dan inayah dari Allah SWT. Amien.
Taliwang, 3 Januari 2013
Ketua Pengadilan Agama Taliwang
ttd
Drs. H. ALIYUDDIN, M.H.