BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, yang
kemudian meluas menjadi multi krisis yang meliputi krisis ekonomi, politik,
keamanan, pemerintahan, hukum, kepercayaan (trust), sosial, bahkan krisis moral
(moral hazard), strategi pembangunan nasional Indonesia hingga dewasa ini
masih belum banyak bergeser dari paradigma yang diterapkan di tahun-tahun
sebelumnya, yakni paradigma pembangunan ekonomi yang berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi. Pada tataran makro ekonomi, penerapan strategi
pembangunan tersebut secara perlahan-lahan tampaknya sudah mulai mampu
memulihkan kondisi perekonomian nasional Indonesia, yang hal ini diindikasikan
dengan peningkatan dalam angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%
(2006).
Pembangunan nasional harus mengacu pada tuntutan di atas dengan melihat
potensi internal bangsa kita sendiri. Pembangunan nasional akan berjalan baik
apabila kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam terpenuhi.
Pembudayaan potensi masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang program
pembangunan nasional yang digalakkan pemerintah. Pembangunan desa
merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pembangunan nasional karena desa adalah komunitas
terkecil dari negara Indonesia. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya
manusia di pedesaan sangatlah penting guna tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan
otonomi kepada desa sebagai unit otonomi terkecil yang berada di daerah/
kabupaten yang unit otonominya lebih luas. Dengan undang-undang yang baru ini
terjadi perbedaan model pendekatan pembangunan dari sistem pemerintahan yang
sebelumnya sentralistik sepenuhnya di kabupaten menjadi desentralistik tiap desa
atau dari sistem pemerintahan “Top Down” menjadi “Bottom Up”. Hal ini lebih
1
memungkinkan kepada masing-masing daerah untuk lebih mengoptimalkan
sumber daya yang dimiliki termasuk peran serta masyarakat di dalamnya.
Kuliah Kerja Terpadu adalah kegiatan KK yang melibatkan beberapa
fakultas/Program Studi dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi dalam upayanya meningkatkan pemahaman dan kemampuan bagi nilai
tambah yang lebih besar bagi pendidikan tinggi
Kuliah Kerja Terpadu mahasiswa Universitas Jember tahun 2010
gelombang I (28 Januari – 3 Maret) di Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang,
Kabupaten Jember merupakan salah satu perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi
yang berupa pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi
permasalahan sosial guna menunjang pembangunan nasional terutama
pembangunan desa sehingga dapat mendekatkan perguruan tinggi terhadap
masyarakat serta memberikan pemahaman dan pengalaman mahasiswa yang ikut
dalam Kuliah Kerja Terpadu. Dalam hal ini mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu
Universitas Jember dituntut untuk terjun ke masyarakat untuk mengaplikasikan
teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di
masyarakat sesuai disiplin ilmunya. Atas dasar itulah kami sebagai mahasiswa
Universitas Jember akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi bagian
dari masyarakat desa Tegalwaru dan melaksanakan program-program guna
membantu dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara materil dan
spiritual. Partisipasi seluruh masyarakat, perangkat kelurahan dan pihak-pihak
yang terkait dengan program ini sangat kami butuhkan agar program yang telah
direncanakan dapat berjalan dengan lancar.
Desa Tegalwaru merupakan salah satu desa dengan tiga dusun dan satu
wilayah yang akan dijadikan dusun yaitu dusun Klayu, Dusun,Sumber
Pinang,Dusun Plalangan dan satu wilayah yang ada didusun plalangan yang akan
dikembangkan menjadi sebuah dusun yaitu wilayah Ombul. Desa Tegalwaru
sendidri berada di kecamatan Mayang kabupaten Jember. Mayoritas penduduknya
adalah etnis madura, bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah 2
bahasa madura. Agama yang dianut masyarakat Desa Tegalwaru sebagian besar
beragama Islam, sehingga aktivitas mereka meliputi pengajian-pengajian rutin
yang dilaksanakan hampir setiap dusun. Sedangkan mata pencaharian
masyarakatnya sebagian besar adalah petani, kuli gudang tembakau, buruh tani,
dan pedagang. Masyarakat desa Tegalwaru masih memiliki tingkat pendidikan
dan kesadaran terhadap kesehatan yang masih memerlukan perhatian lebih atau
dapat dikatan rendah.
Desa Tegalwaru berada pada ketinggian 145 m diatas permukaan laut
dengan curah hujan 261 mm per tahun, sebagian besar tofografi
perbukitan/pegunungan dengan tingkat kesuburan kurang subur, 30,46% sedang
76 % dan 26,6% subur. Luas sawah sekitar 401,46 Ha yang terdiri dari lahan
irigasi setengah teknis,lahan irigasi tekhnis,sawah tadah hujan dan tegalan. Desa
Tegalwaru memiliki 2154 KK jumlah penduduknya sebanyak 5421 Jiwa dengan
komposisi 2634 laki-laki dan 2787 perempuan yang tersebar dalam 3 dusun yaitu
dusun Klayu, dusun Sumber Pinang dan dusun Klayu. Berdasarkan komposisi
tersebut sebagian besar penduduknya tidak berpendidikan dan berpendidikan
rendah saja, hanya beberapa orang yang tamatan Perguruan Tinggi SMA dan
SMP, sebagian besar hanya tamatan SD dan Pondok Pesantren. Dengan
pendidikan yang rendah sebagian besar penduduk tidak memiliki ketrampilan dan
skill yang bagus sehingga sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
2368, jasa/pedagang sebanyak 150 orang, dan pekerja sektor industri sebanyak 0
orang. Di desa ini terdapat 15 warung, 56 kios, dan 6 toko. Selain itu masyarakat
berpencaharian dengan beternak sapi, ayam, dan kambing. Sarana pendidikan
desa Tegalwaru memiliki 4 SDN, 3 MI,2 SMP, 1 MTs, dan 1 MA dan 3 Pondok
Pesantren.
Dari segi kesehatan, penduduk masih cukup baik sekali bahkan masih ada
yang lebih percaya dengan dukun daripada bidan. Berbekal pendidikan yang
rendah sebagian besar masyarakat kurang memperhatikan masalah kesehatan,
hanya ketika sakit saja masyarakat akan mencari pengobatan. Kesadaran
masyarakat akan kesehatan masih sangat rendah sekali hal ini dapat di lihat dari
Perilaku masyarakat yang tidak sehat seperti PHBS yang kurang ( Rumah Kurang 3
sehat, tidak tersedianya jamban, melahirkan ke dukun, dll). Juga masih terdapat
di beberapa wilayah tertentu penyakit menular seperti TBC dan Kusta. Tenaga
dan prasarana kesehatan masih sangat minim hanya 1 bidan,1 dokter, 1
PUSKESMAS pembantu dan 1 polindes. Namun praktek dukun masih berjalan,
ada sekitar 10 dukun bayi. Untuk meminimkannya resiko kematian ibu dan anak
saat persalinan bidan sudah memberikan pelatihan dan sering berkolaborasi
dengan dukun bayi.
Hampir semua warga masih jarang yang memiliki jamban, sisanya MCK
ke sungai. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga tergantung pada sumber
mata air yang terdapat di beberapa tempat di desa. Sumber air sudah dialirkan ke
rumah-rumah warga dengan menggunakan pipa. Untuk masalah KB dan
kesehatan reproduksi masyarakat desa Tegalwaru masih cukup baik, hal ini
terlihat dari tingkat sosialisasi KB yang ad di desa tersebut sudah cukup baik.
Masyarakat sebagian besar menggunakan bahan bakar kayu, hanya
beberapa yang menggunakan gas elpiji. Namun karena rasa khawatir dan kurang
terbaiasa menggunakannya maka msyarakat masih menggunakan kayu bakar. Dari
segi kelembagaan dan organisasi desa Tegalwaru memiliki 6 kelompok tani, 1
HIPPA, 1 LMD,1 LPM,1 BPD,1 PIK-R dan 1 PKK. Juga terdapat beberapa
perkumpulan pengajian dan arisan yang tidak terorganisir secara resmi.
Menanggapi hal tersebut, kami sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu
yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, berusaha untuk menginterpretasikan arti
pentingnya pembangunan dan berkewajiban untuk menyumbangkan pikiran dan
tenaga untuk keberhasilan pembangunan melalui kegiatan Kuliah Kerja Terpadu
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan, kesehatan, dan
teknologi agar pembangunan nasional dapat berjalan secara optimal dan
menyeluruh.
1.2 Permasalahan
Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang merupakan suatu wilayah pedesaan
yang memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kualitas sumberdaya manusia
yang tergolong rendah, sehingga pelaksanaan pembangunanpun belum sesuai 4
dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain;
masih rendahnya kualitas SDM, terlihat dengan masih rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan yang rendah, dan kesadaran akan
perilaku hidup sehat yang buruk. Persmasalahan yang ada di desa Tegalwaru
sesuai latar belakang diatas secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan pada
masyarakat desa Tegalwaru;
2. Rendahnya perilaku hidup sehat pada masyarakat, hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya masyarakat melakukan kegiatan MCK disungai;
3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kemandirian berwirausaha;
4. Kurangnya pemenuhan Gizi
5. Kondisi rumah yang kurang sehat
6. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan, kewirausahaan dan teknologi sehingga memerlukan
penambahan pengetahuan pada bidang tersebut.
7. Kurangnya pengetahuan tentang pendewasaan usia nikah dan alat
reproduksi
Melihat hal-hal tersebut, perlu dipikirkan dan dipecahkan secara bersama-
sama untuk mencari langkah terbaik agar dapat meningkatkan kualitas masyarakat
sehingga dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang tersedia di desa
Tegalwaru,kecamatan Mayang kabupaten Jember.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
a. Untuk mendekatkan mahasiswa kepada masyarakat melalui kegiatan
yang bermanfaat bagi masyarakat.
b. Terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih agar permasalahan
timbulnya penyakit akibat kurangnya kesadaran masyarakat seperti
diare dapat dikurangi;
5
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS);
d. Berkurangya jumlah pasangan usia subur (PUS) yang berpotensi
menjadi akseptor KB;
e. Meningkatnya masyarakat yang peduli terhadap kepemilikan Akta
Kelahiran dan Kartu Keluarga.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program kewirausahaan.
g. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang usia nikah dan alat
reproduksi
1.3.2 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1) Meningkatkan pemahaman mahasiswa KKT terhadap berbagai
permasalahan yang berada dalam masyarakat;
2) Memperoleh pengalaman berharga dengan terlibat langsung dalam
kehidupan masyarakat;
3) Meningkatkan pendewasaan, kematangan berpikir dan bertindak
untuk memahami serta menyelesaikan permasalahan dalam
masyarakat secara komprehensif melalui program Posdaya.
b. Bagi Universitas
1) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama masyarakat
dengan masyarakat.
2) Sebagai umpan balik pengintegrasian mahasiswa ditengah-tengah
masyarakat dan pemerintahan dengan berbagai permasalahan guna
menyempurnakan kurikulum yang lebih baik dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan pemerintah.
c. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
1) Mendorong percepatan pembangunan desa;
2) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran secara kritis dalam berbagai
mengatasi permasalahan yang dihadapi
Mendorong perubahan dan perkembangan di bidang-bidang tertentu.6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan Waktu
2.1.1 Tempat
Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember Kelompok 32
tahun 2010 dilaksanakan di Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang Kabupaten
Jember.
2.1.2 Waktu
Adapun waktu diselenggarakannya Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT)
Universitas Jember gelombang I tahun 2010/2011 adalah pada tanggal 28 Januari
2011 – 3 Maret 2011.
2.2 Khalayak Sasaran
Kegiatan KKT ini bermaksud untuk membantu proses pembangunan
masyarakat di desa Tegalwaru kecamatan Mayang, kabupaten Jember melalui
program kelompok KKT. Dengan demikian, yang menjadi sasaran program
Kelompok KKT LPM Universitas Jember yang terbagi atas program kelompok
dan program individu adalah:
1. Perangkat Desa;
2. Masyarakat Desa;
3. Anak-anak usia sekolah;
4. Anggota pengajian dan PKK;
5. Pondok Pesantren.
6. Kelompok Tani
7
2.3 Jenis Kegiatan Dan Metode
Jenis kegiatan dalam pelaksanaan KKT Universitas Jember ini, antara lain:
2.3.1 Jenis Kegiatan
Jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Jelbuk Kecamatan
Jelbuk Kabupaten Jember yaitu terdiri dari :
1.) Bidang Pendidikan
o Memberikan bimbingan belajar pada anak usia sekolah dasar guna
mengahdapi UAS-BN
o Mengadakan study club atau kelompok belajar guna meningkatkan
kemandirian belajar pada siswa SD
o Pengadaan try out di tingkat SD se desa Tegalwaru guna
menghadapi UAS-BN
2.) Bidang Kesehatan
o Penyuluhan sanitasi dan rumah sehat
o Penyuluhan tentang cara pemilihan dan penggunaan obat dagang
yang baik dan benar
o Penyuluhan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui
kegiatan karang gizi.
o Pendewasaan usia nikah dan kesehatan reproduksi
o Penyeluhan cara hidup bersih dan sehat
o Penyuluhan tata cara menggosok gigi yang baik dan benar
o Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan
3.) Bidang IPTEK
o Pengenalan teknik penanaman padi dan cabe pada kelompok tani
o Pengenalan penyakit dan OPT pada tumbuhan
o Pembentukan HIPPA
8
o Budidaya ikan air tawar
4.) Bidang sosial- ekonomi
o Pengembangan Kewirausahaan industry rumah tangga
o Pembentukan kewirausahaan sosial melalui POSDAYA
o Peningkatan keterampilan dalam pengolahan potensi bambu
guna meningkatkan nilai jual
o Pendampingan PKK dan SPP PNPM-Mandiri
5.) Bakti sosial
o Maulid Nabi Muhamad SAW
o Pengadaan lomba nasyid dan fashion show anak-anak untuk
memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
o Mengadakan hiburan kesenian islami dalam rangka
memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
o Mengadakan pameran hasil potensi desa
2.3.2 Metode
Teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Terpadu ini adalah
menggunakan pendekatan POSDAYA dengan metode yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1.) Pendekatan Formal, meliputi :
a. Penyuluhan / ceramah
b. Diskusi
c. Peragaan dan demonstrasi
2.) Pendekatan Informal
Pendekatan informal, meliputi :
a. Pendekatan Kelompok
Model pendekatan kelompok yang dilakukan dengan cara
penyuluhan secara kelompok, ceramah, dan diskusi. Pendekatan ini
9
dilakukan pada pengajian-pengajian, posyandu dan organisasi
masyarakat lainnya.
b. Pendekatan Individu
Dilakukan dengan cara melakukan silaturrahmi ke tokoh
masyarakat guna mendukung teknik pendekatan kelompok.
c. Partisipasi
Dilakukan dengan cara memotivasi masyarakat agar turut serta
untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
2.4 Kendala dan Pemecahan
Realisasi dan pelaksanaan kegiatan KKT meskipun sudah direncanakan
secara sistematis dan terkoordinir, namun ketika dihadapkan pada praktek di
lapangan banyak sekali ditemui beberapa kendala yang disebabkan oleh berbagai
faktor. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi terhadap pelaksanaan program
secara maksimal. Adapun kendala dan kenyataan sosial yang dihadapi adalah :
1.) Tempat
Pelaksanaan kegiatan KKT dilaksanakan pada 3 dusun di Desa
Tegalwaru yaitu dusun Sumber Pinang, dusun Plalangan, dusun Klayu.
Karena hal ini desa Tegalwaru mempunyai wilayah yang luas dan
masyarakatnya yang tersebar di tiap dusun serta jarak antara tiap dusun relatif
jauh sehingga menyebabkan kesulitan penerapan program.
2.) Waktu
Pada umumnya masyarakat desa Tegalwaru bekerja sebagai petani dan
pedagang yang bekerja dari pagi sampai sore. Hal ini menyebabkan mobilitas
pelaksanaan program terganggu, sehingga untuk mengatasinya dengan cara
meminta waktu pada saat pengajian atau pertemuan lainnya.
3.) Pendidikan
10
Sebagian besar masyarakat berpendidikan SD atau tidak bersekolah,
sehingga tingkat pemahaman dan daya pikir sangat majemuk. Persoalan ini
harus melibatkan semua pihak termasuk perangkat desa. Untuk mengatasi
permasalahan ini mahasiswa KKT dalam pelaksanaan programnya
menggunakan bahasa setempat, sederhana sehingga mudah dimengerti.
4.) Terbatasnya Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan relatif besar guna menunjang kelancaran dan
realisasi program. Untuk mengatasinya dengan iuran anggota kelompok KKT
dan dana dari sponsor.
5.) Partisipasi Masyarakat
Secara umum partisipasi masyarakat Desa Tegalwaru cukup besar
namun sifat partisipasinya harus dilakukan dengan cara mobilisasi. Hal ini
perlu adanya komunikasi dan penyampaian motivasi secara informatif oleh
mahasiswa KKT dan aparat desa dengan masyarakat sehingga masyarakat
terlibat secara langsung dan sebagai subyek pembangunan.
6.) Organisasi desa banyak yang tidak aktif
Banyaknya organisasi desa yang tidak aktif seperti LPM dan BPD,
sehingga kurang mendukung pelaksanaan program. Solusinya pendekatan
kepada ketua masing-masing organisasi.
7.) Kendala bahasa
Masyarakat desa tegalwaru sehari-hari menggunakan bahasa Madura dan
kebanyakan dari mereka tidak mengerti bahasa Indonesia. Sehingga
seringkali hal ini menyulitkan peserta kkt dalam berkomunikasi dengan
warga. Solusinya anggota kelompok yang dapat berkomunikasi dengan
bahasa Madura mendampingi anggota kelompok yang tidak dapat
menggunakan bahasa Madura dalam berkomunnikasi dengan warga
setempat.
11
2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KK
2.5.1 Rencana biaya KK
ANGGARAN KEGIATAN KKT 2011
DESA TEGALWARU KECAMATAN MAYANG
PEMASUKAN
Iuran Aanggota 7 @ Rp.30.000 Rp 210.000
TOTAL Rp 210.000
PENGELUARAN
1. KESEKTARIATAN
Kertas A4 1 @ Rp. 30.000 Rp 30.000
Penggandaan Proposal & Surat-Surat 5 @ Rp. 5.000 Rp 25.000
Materi
5 x 20 @ Rp.
1000 Rp 100.000
Spidol Besar 2 @ Rp. 5000 Rp 10.000
Spidol Kecil 2 @ Rp.2000 Rp 4.000
Map 10 @ Rp. 1000 Rp 10.000
Amplop 1 @ Rp. 12000 Rp 12.000
Alat tulis kantor Rp 20.000
Total Rp 211.000
2. PUBDEKDOK
Kertas sukung 10 @ Rp.500 Rp 5.000
12
Batrai kamera 6 @ Rp. 3000 Rp 18.000
Vandel 4 @ Rp. 40.000 Rp 160.000
Cuci Cetak Foto 30 @ Rp 1500 Rp 45.000
Hadiah 5 @ Rp.10.000 Rp 50.000
Total Rp 228.000
3. PERLENGKAPAN
sikat gigi dan pasta gigi 3 @ Rp. 20.000 Rp 60.000
Pengadaan soal try out 6 @ Rp. 10.000 Rp 60.000
Obat generik dan toga 2 @ Rp.10.000 Rp 20.000
Bibit padi 5 kg @ Rp.10.000 Rp 50.000
Perlengkapan Praktek PHBS 5 @ Rp.10.000 Rp 50.000
Sewa sound system Rp 500.000
Total Rp 740.000
4. KONSUMSI
Snack 100 @ Rp.5.000 Rp 500.000
Air mineral 5 @ Rp.11,000 Rp 55.000
Konsumsi tamu 5 @ Rp.5.000 Rp 25.000
Konsumsi pemateri 5 @ Rp.5.000 Rp 25.000
Total Rp 605.000
5. TRANSPORTASI
Transportasi 7 @ Rp. 5000 Rp 35.000
13
Total Rp 35.000
5. KESEHATAN
Obat Rp 20.000
Total Rp 20.000
TOTAL PEMASUKAN Rp 210.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 1.839.000
TOTAL KEKURANGAN Rp 1.629.000
14
2.5.2 Realisasi Biaya KK
REALISASI BIAYA KEGIATAN KKT 2011
DESA TEGALWARU KECAMATAN MAYANG
PEMASUKAN
1. IURAN ANGGOTA 7 @ Rp.105.000 Rp 735.000
2. DANA MAULID NABI
Iuran KKN 7 @ Rp.50.000 Rp 350.000
Iuran RT/RW 44 @ Rp. 10.000 Rp 440.000
Dana desa siaga Rp 922.000
Iuran LPM Rp 36.000
Iuran BPD Rp 60.000
Iuran Perangkat desa Rp 120.000
Iuran bidan desa Rp 20.000
Sumbangan dana Rp 1.037.500
Total Rp 3.086.000
TOTAL PEMASUKAN Rp 3.821.000
PENGELUARAN
1. PENYULUHAN PENDEWASAAN USIA NIKAH DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Pengadaan Materi @ 20.000 x 2 Rp 40.000
Hadiah Rp 40.000
Total Rp 80.000
2. PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
Kertas buram Rp 13.500
Materi Rp 20.000
Lain-lain Rp 10.000
Total Rp 43.000
15
3. PENYULUHAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT DAGANG YANG BAIK
DAN BENAR
Foto copy brosur 100 @Rp 200 Rp 20.000
Beli obat-obatan Rp 50.000
Hadiah Rp 15.000
Total Rp 85.000
4. PENGENALAN OPT DAN PENGENDALIAN WERENG COKLAT
Print / fotokopi brosur dan materi Rp 15.000
Transportasi Rp 10.000
Total Rp 25.000
5. SANITASI LINGKUNGAN DAN RUMAH SEHAT PEDESAAN
Penggandaan Materi Penyuluhan Rp 25.000
Konsumsi Rp 15.000
Total Rp 40.000
6. PENYULUHAN CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
Sikat gigi 54 buah Rp 40.500
Pasta Gigi 8 buah Rp 28.000
Leaflet Rp 10.500
Total Rp 79.000
7. PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KREDIT USAHA RAKYAT
Foto copy Undangan dan materi Rp 7.000
Konsumsi Rp 50.000
Rokok Rp 10.000
Total Rp 67.000
8. POSYANDU LANSIA
16
Instruktur Rp 40.000
Konsumsi Rp 50.000
Total Rp 90.000
9. PHBS
Materi 100 @ Rp 200 Rp 20.000
Hadiah Rp 20.000
Total Rp 40.000
10. PERINGATAN MAULID NABI
Konsumsi kue 200 @ Rp 3500 Rp 700.000
Pramanan Rp 250.000
Aqua Rp 100.000
Rokok Rp 100.000
Perlengkapan (sound, kursi panggung,
pentas, lampu) Rp 400.000
Benner Rp 136.000
Hadiah Rp 200.000
Kiai Rp 250.000
Hiburan Rp 550.000
Dokumentasi Rp 100.000
ATK dan Proposal Rp 200.000
Dana isidental Rp 100.000
Total Rp 3.086.000
11. LAIN-LAIN
Vandel 4 @ Rp 35.000 Rp 140.000
Aqua gallon 5 @ Rp 11.000 Rp 55.000
Gula Rp 30.000
Kopi Rp 20.000
17
Teh Rp 5.000
Total Rp 190.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 3.635.000
18
III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) yang kami laksanakan di desa
Tegalwaru kecamatan Mayang ini telah kami susun dalam suatu program dan
secara umum mampu kami realisasikan dengan baik. Hasil yang kami capai ini
tentunya atas berkat ijin dari Allah SWT dan bantuan dari semua pihak, baik
peerangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat, ibu-ibu Pengajian, Ibu – ibu PKK,
pemuda desa, siswa-siswi SD Tegalwaru serta seluruh masyarakat desa
Tegalwaru.
Adapun program yang kami laksanakan tersebut meliputi semua bidang dari
berbagai disiplin ilmu yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Program kelompok terencana
2. Program kelompok tidak terencana
3. Program mandiri
Adapun perincian program-program tersebut adalah sebagai berikut:
3.1 Program kelompok terencana
3.1.1 Bakti Sosial
3.1.1.1 Maulid Nabi Muhamad SAW
Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa
Hari/tanggal : Rabu, 2 Maret 2011
Pukul : 19.00-selesei
Tempat : Desa Tegalwaru
Sasaran : Masyarakat Tegalwaru
Hasil Kegiatan:
Pada acara peringatan maulid nabi Muhammad SAW diadakan
serangkaian acara pengajian dan diselingi dengan hiburan islami
gambus. Acara ini dihadiri oleh RT/RW, guru ngaji se-Tegalwaru,
kepala desa se-kecamatan Mayang, bapak camat, DPL, temen-temen
KKt di kecamatan Mayang dan warga desa Tegalwaru. Acara dimulai
dengan sambutan-sambutan, kemudian dilanjutkan dengan qiro’ah, 19
kemudian shalawat nabi diikuti acara utama pengajian dan yang acara
penutup hiburan Islami. Secara keseluruhan acara berjalan meriah. Hal
ini dapat dilihat dari antusiame pengikut pengajian yang setia di lokasi
sampai acara selesai.
Evaluasi Kegiatan:
Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar. Kendala yang
dihadapi saat acara yaitu:
Keterlambatan kiai karena kurang koordinasi antara panitia dengan
kiai, sehingga kiai salah tempat sehingga menyebabkan beliau
datang terlambat.
Penyebaran konsumsi yang kurang merata dikarenakan panitia
kebobolan sehingga selain para undangan masyarakat umum juga
ikut duduk di kursi undangan, akibatnya jumlah konsumsi yang ada
tidak mencukupi.
Penyelesaian masalah:
Diatasi dengan meminta kiai dari Tegalwru yang kebetulan hadir
dalam acara untuk memberikan ceramah pendahuluan sambil
menunggu kiai utama datang.
Konsumsi diutamakan untuk undangan, anak-anak kecil dan
penonton yang ikut duduk di tempat para undangan tidak mendapat
jatah konsumsi.
3.1.1.2 Pengadaan lomba adzan, hafalan surat pendek, dan tartil untuk anak-
anak guna memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa
Hari/tanggal : Selasa, 1 Maret 2011
Pukul : 14.00-selesei
Tempat : Desa Tegalwaru
Sasaran : Masyarakat Tegalwaru
20
Hasil Kegiatan:
Lomba adzan, hafalan surat pndek dan tartil diikuti oleh
perwakilan SD/MI se-Tegalwaru. Acara lomba dapat dikatakan sukses,
hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta lomba dan antusiasme
penonton yang merupakan warga desa tegalwaru. Acara diawali dengan
sambutan ketua panitia, lalu dilanjutkan dengan lomba Adzan, lomba
Hafalan surat Pendek dan lomba Tartil. Setiap perlombaan diambil 3
pemenang, yaitu juara 1, juara 2 dan juara 3. Pemenang berhak
mendapatkan hadiah dan sertifikat dari panitia lomba.
Evaluasi Kegiatan:
Secara keseluruhan acara berjalan lancar, hanya ada beberapa
kendala diantaranya:
Kesulitan mengkondisikan peserta lomba pada saat pra lomba.
Sebagian peserta kurang paham mengenai teknis lomba
Penyelesaian masalah:
Mengumpulkan peserta di dalam satu ruangan kemudian
dikelompokkan sesuai dengan kelompok lomba yang ada, sehingga
memudahkan panitia untuk mendata peserta lomba yang hadir.
Sebagian besar peserta kurang paham mengenai teknis lomba
dikarenakan mereka tidak hadir pada saat technical meeting.
Solusinya peserta diberi penjelasan kembali tentang teknis acara
lomba.
3.1.1.3 Mengadakan hiburan kesenian Islami dalam rangka memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW
Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa
Hari/tanggal : Rabu, 2 Maret 2011
Pukul : 19.00-selesai
Tempat : Desa Tegalwaru
Sasaran : Masyarakat Tegalwaru21
Hasil Kegiatan:
Kegiatan hiburan yang diadakan pada acara peringatan maulid nabi
yaitu gambus organ tunggal. Acara berjalan lancar dan sukses, hal ini
dapat dilihat dari antusias penonton saat acara berlangsung. Penonton
ikut berinteraksi saat penyanyi mulai membawakan lagu-lagu islami,
mereka ikut menari jafen di depan panggung hiburan. Selain itu banyak
penonton yang memdokumentasikan jalannya acara. Panitia dan bapak
kepala desa juga ikut berpartisipasi dalam acara dengan ikut
membawakan beberapa lagu.
Evaluasi Kegiatan:
Acara hiburan pada acara peringatan maulid nabi berjalan lancar,
hanya ada sedikit kendala teknis, namun tidak mengganggu jalannnya
acara. Untuk kegiatan selanjutnya diharapkan tidak dijumpai kendala
serupa.
3.1.2 PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
Pemateri : Anggota KKT
Hari/tanggal : Jum’at, tgl 18 Februari 2011
Minggu, 21 Februari 2011
Selasa, Senin, 02 Agustus 2011
Pukul : 14.00-16.00
Tempat : Ponpes Nurul rohman dan Ponpes Ibrahimy
Sasaran : Santriwan dan santriwati
Hasil Kegiatan:
Dari kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari peserta.
Hal ini ditunjukkan oleh antusiasme santriwan dan santriwati yang sangat
besar. Hal ini disebabkan karena belum pernah ada acara serupa yang 22
dilaksanakan ponpes di wilayah Tegalwaru. Selain itu, acara ini mendapat
dukungan juga dari guru dan kepala sekolah karena materinya yaitu
tentang kesehatan sangat dibutuhkan untuk ditanamkan sejak dini di
sekolah.
Materi yang diberikan pada penyuluhan ini yaitu pola hidup bersih
dan sehat yang meliputi mandi, buang sampah, buang air kecil/besar, dan
menyikat gigi. Selain pemberian materi, pada penyuluhan ini juga
disertakan simulasi gosok gigi bersama dan pemaparan bahaya penyakit
menular skabies.
Metode penyampaian materi adalah secara lisan melalui presentasi
dengan bantuan viewer dan menggunakan brosur yang berisi tentang cara
mencuci tangan yang baik dan benar, cara menggok gigi yang tepat dan
penjelasan mengenai penyakit menular skabies dan bahayanya. Pemberian
brosur bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi dan
menjadikan kegiatan penyuluhan menjadi lebih efektif dan efisien.
Pembagiaan doorprize pada sesi tanya jawab bertujuan untuk mendorong
peserta menyimak materi yang di sampaikan oleh pemateri.
Evaluasi Kegiatan
Pada umunya kegiatan PHBS di Ponpes Nurul rohman dan Ponpes
Ibrahimy berjalan sebagaimana mestinya, meski terdapat sedikit kendala
untuk mengatur dan membimbing santriwan dan santriwati, diperlukan
kesabaran dan keuletan dalam menyampaikan materi PHBS. Penggunaan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta juga harus diperhatikan,
sehingga materi penyuluhan dapat dicerna olah peserta.
3.1.3 Pembentukan kewirausahaan sosial melalui POSDAYA
Pemateri : Anggota KKT
Hari/tanggal : Kamis, 21 Februari 2011
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : PAUD “KAMI AL-IKHLAS”23
Sasaran : Orang tua/wali murid
Hasil Kegiatan:
Dari PAUD ”Kami Al-Ikhlas” dapat dibentuk posdaya ”Mentari”
yang menitik beratkan kegiatannya pada berbagai bidang, diantaranya
adalah bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang
ekonomi/kewirausahaan. Jenis kegiatan untuk bidang pendidikan
diantaranya adalah membantu pengadaan gedung PAUD dengan
memfasilitasi pada dinas terkait, meningkatan motivasi belajar siswa sejak
usia dini. Untuk bidang kesehatan kegiatannya meliputi penyuluhan
tanaman toga dan merek abat dagang yang baik, pola hidup bersih dan
sehat, pemanfaatan pekarangan kosong guna sebagai lahan gizi.
Sedangkan untuk bidang ekonomi/kewirausahaan kegiatan meliputi
pengembangan usaha yang ada, pelatihan membuat kue, pemasaran hasil
produk, memfasilitasi dalam pinjaman modal.Untuk susunan pengurus
dari posdaya Mentari langsung juga langsung dipilih oleh anggota dan
disepakati bahwa posdaya mentari ini langsung diketuai oleh ketua PAUD
Kami Al-ikhlas yaitu Ibu Mardiati Sjamsudin, S.pd.
Evaluasi Kegiatan:
Terdapat beberapa kendala dalam pembentukan posdaya Menatari,
diantaranya adalah kendala bahasa, pola pikir masyarakat cukup sederhana
dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat setempat, serta
terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan posdaya. Namun dengan
kerjasama dan semangat dari berbagai pihak pada akhirnya posdaya ini
dapat terbentuk dengan maksimal.
3.1.4 Mengadakan pameran hasil potensi desa pada acara Kecamatan
Pemateri : Anggota KKT
24
Hari/tanggal : Jum’at- Sabtu, 25-26 Februari2011
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : Kecamatan
Sasaran : Masyarakat mayang
Hasil Kegiatan:
Pameran hasil potensi desa diikuti oleh 5 desa di kecamatan
Mayang, desa-desa tersebut yaitu desa Tegalwaru, Tegalrejo, Merawan,
Sumber Kejayan dan Seputih. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk
mengenalkan produk unggulan desa kepada masyarakat. Diharapkan
kegiatan ini dapat membantu pengusaha kecil penghasil produk unggulan
untuk memperluas ranah pemasaran produknya. Produk yang dipamerkan
dari desa Tegalwaru yaitu tape dari Ombul dan jamu tradisional sinom
yang merupakan produksi masyarakat setempat. Desa Merawan
memamerkan kue-kue kering sebagai produk ungulan desa. Desa Seputih
mengenalkan kerajinan menganyam rotan. Desa Tegalrejo memamerkan
tempe dan camilan ringan seperti keripik sebagai produk unggulan desa.
Sedangkan desa Sumber Kejayan memamerkan kerajinan tangan dari
bambu seperti tampah sebagai produk unggulan.
Evaluasi Kegiatan
Kendala yang dihadapi:
Pengusaha kecil penghasil produk unggulan tidak bisa
mengirimkan wakilnya untuk meenunggu stand bazar
Ada desa yang tidak mewakilkan produk unggulan desanya untuk
dipamerkan.
Masyarakat kurang antusias dengan bazar pada hari pertama.
Pemecahan :
Akirnya ada perwakilan dari teman-teman KKt untuk menungu
stand desanya masing-masing.25
Memaksimalkan pameran potensi desa yang yang mengirimkan
wakil produk.
Dilakukan sosialisasi ulang sehingga pada hari kedua banyak warga
yang datang ke tempat acara berlangsung.
3.1.5 Penyuluhan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui kegiatan
karang gizi.
Pemateri : Anggota KKt
Hari/tanggal : Jum’at, 18 Februari 2011
Waktu : 15.00 - 17.30 WIB
Tempat : Pondok Pesantren Nurul Rohman
Sasaran : Para santriwan dan santriwati di pondok pesantren serta
staf pengajar di pondok pesantren
Hasil Kegiatan:
Kegiatan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui kegiatan
karang gizi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pengelola lahan melalui usaha budidaya tanaman toga dan pemanfaatan
tanaman toga sebagai obat tradisional yang aman dan berdaya guna tinggi.
Kegiatan ini dilakukan di lingkungan pondok pesantren Nurul Rohman
karena ditempat ini masih banyak terdapat lahan kosong yang belum
dimanfaatkan. Selain itu untuk memberikan ketrampilan santriwan dan
santriwati dalam mengelola lahan kosong salah satunya dengan cara
budidaya tanaman toga.
Materi yang diberikan pada penyuluhan meliputi definisi tanaman
toga, contoh tanaman toga yang mudah dibudidayakan dan bagaimana cara
pemanfaatan tanaman toga sebagai obat tradisional yang aman dan
berkhasiat. Metode penyampaian dibuat sebagai bentuk diskusi atau ajang
sharing bagi peserta dengan memanfaatkan brosur sehingga peserta
mempunyai gambaran materi yang disampaikan oleh pemateri.
26
Evaluasi Kegiatan:
Kendala:
1. Kegiatan tanam toga bersama tidak dapat dilaksanakan karena
keterbatasan waktu untuk penyuluhan.
Pemecahan :
1. Meminta bantuan staf pengajar untuk membimbing para santriwan dan
santriwati menanam toga di lain hari. Tanaman toga yang telah ada
diserahkan kepada pihak staf pengajar. Untuk mensiasati efisiensi waktu
dan penyerapan materi metode penyuluhan dibuat sebagai bentuk diskusi
atau ajang sharing bagi peserta dengan memanfaatkan brosur sehingga
peserta mempunyai gambaran materi yang disampaikan oleh pemateri.
3.2 Program kelompok tidak terencana
3.2.1 Posyandu Lansia
Pemateri : Anggota KKT
Hari/tanggal : Jum’at- Sabtu, 25-26 Februari2011
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : Kecamatan
Sasaran : Lansia dusun Klayu
Hasil Kegiatan:
Kegiatan posyandu lansia bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
lansia di wilayah desa Tegalwaru. Pada kesempatan ini, warga dusun
Klayu yang menjadi sasarannya. Pertimbangan dalam memilih sasaran
yaitu warga dusun Klayu paling dekat dengan tempat diadakannya
posyandu lansia. Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerja sama dari bidan
desa, kader posyandu, pihak puskesmas dan teman-teman KKt.
Teknis acara posyandu lansia, acara awal diadakan pemeriksaan
gratis dan pengobatan gratis untuk lansia. Selanjutnya diadakan senam
Tera bersama yang dipandu oleh instruktur senam. Teman- teman KKt
mendampingi lansia dan membantu lansia melakukan gerakan senam. 27
Setelah senam tera selesai, peserta posyandu diberi makanan tambahan
berupa susu kedelai, masing-masing peserta mendapatkan 2 susu
kedelai.
Evaluasi Kegiatan
Kendala yang dihadapi:
Kesulitan mengatur lansia dalam penerimaan obat.
Mereka kebanyakan hanya mengerti bahasa Madura, sementara ada
peserta KKt yang tidak bisa menggunakan bahasa tersebut.
Penyelesaian:
Mereka disuruh mengantri untuk menyerahkan tiket, lalu pasien
yang obatnya sudah siap akan dipanggil untuk menerima obat.
Peserta KKt yang mengerti bahasa Madura mendampini
temannya yang tidak mengeti bahasa tersebut.
3.3 Program mandiri
3.3.1. Memberikan bimbingan belajar pada anak usia sekolah dasar guna
mengahdapi UAS-BN dengan metode study club atau kelompok belajar
guna meningkatkan kemandirian belajar pada siswa SD.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Januari sampai 22 Februari
Waktu dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Kelas 6
Hari : Senin
Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib
Materi : Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas 6
Hari : Selasa
Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib
Materi : Mata pelajaran Matematika
Kelas 6
Hari : Rabu28
Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib
Materi : Mata pelajaran SAINS.
HASIL KEGIATAN
Kuliah Kerja Terpadu Universitas Jember berlangsung mulai dari
tanggal 30 Januari – 22 Februari 2011. Pada kegiatan KKT yang
dilaksanakan di desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember,
penulis melakukan kegiatan bimbingan belajar untuk siswa kelas 6 SD
Tegalwaru 4. Penulis mengusahakan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya siswa melalui kegiatan tersebut. Para siswa tersebut menyambut baik
dan sangat antusias dengan materi–materi yang disampaikan oleh penulis.
Pengajaran dan pemberian materi adalah satu bagian dari
pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Mendidik, mengarahkan, dan
membentuk manusia untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas
daripada sebelumnya merupakan salah satu dari tujuan pendidikan
(Depdikbud, 1989). Diharapkan melalui proses ini dapat dihasilkan
pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi. Dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia penulis menggunakan prinsip belajar-mengajar. Ada 4
prinsip yang digunakan yaitu: dorongan (drive), isyarat (cue), tingkah laku
balas (response) dan hadiah (reward) (Miller,1941). Melalui metode ini
penulis berharap siswa-siswi lebih mudah memahami materi yang
diberikan. Dan melalui metode ini pula diharapkan kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih sistematis dan menarik. Selain metode tersebut
penulis juga menggunakan metode study club. Kegiatan ini dilakukan guna
menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada dalam kelompok belajar.
Siswa diharapkan mampu menguasai materi yang telah diberikan.
Keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat dilihat dari
isyarat-isyarat kemajuan serta peningkatan kemajuan siswa. Salah satu
indikator kemajuan siswa adalah respon atas proses pemberian materi
yaitu jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh penulis sebagai
pemateri. Hal ini tentu saja menggembirakan semua pihak, tetapi tidak 29
dapat dipungkiri pula bahwa ada beberapa siswa yang kurang berhasil
menangkap materi yang diberikan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis
yang dalam hal ini bertindak sebagai pemateri mencoba untuk
menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan kondusif sehingga dapat
mempermudah siswa dalam penguasaan materi.
Dengan diadakannya kegiatan ini, para siswa, pihak sekolah serta
orang tua murid mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan bantuan
yang telah diberikan oleh Mahasiswa KKT Universitas Jember selama
kurang lebih 45 hari yang sedikit banyak telah melakukan sesuatu yang
dirasa cukup membantu dalam pengembangan proses belajar.
EVALUASI KEGIATAN
Kendala
Adapun kendala yang dihadapi penulis adalah:a. Kurangnya kesadaran para orang-tua murid akan pentingnya
pendidikan.
b. Kesibukan mereka membantu pekerjaan orangtua dirumah
setelah sepulang sekolah.
c. Keterbatasan waktu dalam mengajar.
d. Kurangnya sarana dan prasarana belajar.
e. Sifat dasar anak kecil yang masih suka bermain.
f. Jarak antara rumah dengan sekolah yang jauh.
Pemecahan
Guna menanggulangi kendala-kendala tersebut, maka penulis menerapkan:
a. Penulis berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam penyampaian materi ataupun dalam berkomunikasi
dengan para siswa.
30
b. Memakai metode mengajar yang nyaman dan menarik sehingga
siswa memberi perhatian penuh terhadap materi yang
disampaikan.
c. Menyampaikan materi semenarik mungkin sehingga dapat
meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran di sekolah.
d. Memanfaatkan waktu mengajar dengan semaksimal mungkin.
3.3.2. Pengadaan try out di tingkat SD se desa Tegalwaru guna menghadapi
UAS-BN
Program ini tidak bisa dilaksanakan karena kendala waktu. Pada
tanggal yang telah ditetapkan, ternyata bertepatan dengan program
kelompok yang membutuhkan cukup banyak anggota kelompok untuk
berperan serta dalam kegiatan tersebut.
3.3.3. Penyuluhan sanitasi dan rumah sehat
Pemateri : Adiet Firmansyah
Hari/tanggal : Selasa, 15 Februari 2011 (Hari pertama)
Selasa, 22 Februari 2011 (Hari kedua)
Waktu : 15.30 - 17.00 WIB (Hari pertama)
14.30 – 16.00 WIB (Hari kedua)
Tempat : Pondok Pesantren Nurur Rohman
Sasaran : Warga masyarakat Desa Tegalwaru dan penghuni Pondok
Pesantren Nurur Rohman
Hasil Kegiatan:
Pada pelaksanaan kegiatan ini, terdapat beberapa indikator pada
pelaksanaannya, yaitu indikator pencapaian dan indikator hasil. Dari hasil
kegiatan penyuluhan dapat dilihat bahwa indikator hasil dapat dicapai yaitu
dengan adanya metode tanya jawab. Metode tanya jawab membantu penulis
untuk mengetahui sampai mana hasil kegiatan yang telah tercapai. Pada sesi
tanya jawab, warga masyarakat Desa Tegalwaru dan penghuni Pondok
31
Pesantren Nurur Rohman banyak yang bertanya seputar sanitasi lingkungan
dan rumah sehat pedesaan.
Dari hasil penyuluhan sanitasi lingkungan dan rumah sehat pedesaan
yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1.) Setelah dilakukan penyuluhan:
a. Pentingnya menjaga sanitasi lingkungan.
b. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah, berikut halaman
dan kamar mandi secara teratur agar kondisi rumah terlihat bersih dan
sehat.
c. Pentingnya fungsi ventilasi di setiap sudut-sudut rumah untuk
mendukung aspek pencahayaan dan penghawaan dalam rumah
tersebut.
d. Pentingnya manfaat dari penataan ruang/desain interior rumah yang
tepat sehingga rumah nampak asri dan indah.
2.) Masyarakat mulai termotivasi untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan khususnya di lingkungan tempat tinggalnya.
3.) Masyarakat bertambah mengerti tentang pentingnya menjaga dan
merawat rumah tinggalnya sehingga rumah tinggalnya masuk dalam
kategori rumah sehat.
Evaluasi Kegiatan:
Kendala yang dihadapi:
a. Kendala Bahasa, bahasa merupakan alat
komunikasi yang sangat vital antara mahasiswa kuliah kerja dengan
masyarakat desa. Hal ini penting untuk menjembatani proses interaksi
dengan masyarakat. Bahasa yang digunakan masyarakat setempat yaitu
madura sementara hanya ada beberapa orang anggota dalam kelompok
Kuliah Kerja yang mampu menggunakan bahasa tersebut.
b. Waktu pelaksanaan program, mahasiswa
Kuliah Kerja harus menyesuaikan jadwal program dengan waktu
penduduk setempat.32
c. Pola pikir masyarakat, pola pikir masyarakat
yang cukup sederhana membuat mahasiswa harus membuat program
sesuai dengan kemampuan masyarakat. Hal ini mungkin juga
dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
d. Sarana yang ada sangat minim sehingga
berpengaruh terhadap pelaksanaan program yang tentunya dapat
mempengaruhi out put dari pelaksanaan program.
Pemecahan:
a. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarat Desa Tegalwaru
untuk dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan program penyuluhan ini.
b. Membuat selebaran tentang “Sanitasi Lingkungan dan Rumah
Sehat Pedesaaan” dengan bahasa yang sangat sederhana agar mudah
dipahami oleh penduduk Desa Tegalwaru.
3.3.4. Penyuluhan tentang cara pemilihan dan penggunaan obat dagang yang
baik dan benar
Penyuluhan mengenai cara pemilihan dan penggunaan obat dagang
yang baik dan benar, dilakukan pada:
1.) Hari/ Tanggal : Rabu, 02 Februari 2011
Waktu : 09.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat : Rumah H.Faruq dusun Klayu desa Tegalwaru
Materi : Penyuluhan pemilihan dan pengunaan obat dagang
yang baik dan benar
Pemateri : Laily Mufarrihah
2.) Hari/Tanggal : Selasa, 08 Februari 2011
Waktu : 09.00-11.00WIB dan 11.00-12.30–20.00 WIB
Tempat : Di rumah ibu Zaenap dan Tipyani dusun Plalangan
Ombul desa Tegalwaru
Materi : Penyuluhan pemilihan dan pengunaan obat dagang
yang baik dan benar
Pemateri : Laily Mufarrihah 33
Hasil Kegiatan:
Pelaksanaan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik
dan benar berjalan dengan sukses dan lancar meskipun jumlah peserta yang
hadir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari antusias
ibu-ibu dalam mengikuti kegiatan ini. Secara langsung memang tidak bisa
diketahui hasil atau dampak yang diperoleh dari penyuluhan, meskipun
begitu setidaknya terpancar dari keantusiasan para khalayak sasaran untuk
mempunyai niat dan kemauan dalam memanfaatkan. Selain itu dengan
bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat bagi
kesehatan akan mendorong dan memotivasi mereka untuk lebih selektif
dalam memilih obat untuk mengobati penyakit sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan dapat dicegah.
Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam program ini yaitu dengan
cara memberikan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik dan
benar. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang penggolongan obat, swamedikasi, memilih obat yang
baik dan benar, informasi obat, dan komponen informasi obat. Sehingga
dapat membantu masyarakat dalam menggali informasi obat baik dari iklan
maupun kemasan produk obat yang banyak beredar di pasaran yang meliputi
pemahaman terhadap berbagai macam nama bahan aktif obat yang memiliki
khasiat yang sama, indikasi obat yang berhubungan dengan tujuan terapi
obat, efek samping yang dihasilkan obat, kontraindikasi yang berhubungan
dengan siapa saja yang boleh mengkonsumsi obat, dan bagaimana cara
mengetahui waktu kadaluarsa obat, serta bagaimana cara mengetahui suatu
obat telah rusak atau kadaluarsa.
Pada sesi tanya jawab, terlihat adanya komunikasi yang baik antara
kedua belah pihak baik pemateri maupun yang diberi materi yang dapat
diketahui dari adanya pertanyaan dan jawaban pada saat kegiatan
penyuluhan.
34
Evaluasi Kegiatan:
Kegiatan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik dan
benar kurang lebihnya berjalan sebagaimana mestinya, meski terdapat
sedikit kendala seperti adanya kesulitan dalam penyampaian materi
dikarenakan banyaknya warga yang kurang mengerti bahasa Indonesia dan
bahasa Jawa, sedangkan penyuluh sendiri juga tidak mengerti bahasa daerah
setempat yang pada umumnya menggunakan bahasa Madura dan adanya
keterbatasan waktu dalam hal penyuluhan. Namun kendala tersebut dapat
diatasi, kendala bahasa disisasati dengan adanya pendampingan dari teman
sekelompok yang dapat berbahasa Madura. Kendala kurangnya waktu
penyuluhan penyelesaianya dengan memberikan waktu tambahan diluar
acara pengajian untuk sesi tanya jawab, sehingga informasi yang diberikan
dapat tersampaikan lebih efisien.
3.3.5. Pendewasaan usia nikah dan kesehatan reproduksi
Pemateri : Yulia Ayu Indriani
Hari/tanggal : Minggu, 20 Februari 2011 (Hari pertama)
Selasa, 22 Februari 2011 (Hari kedua)
Waktu : 15.00 - 17.30 WIB
Tempat : Pondok Pesantren Nurur Rohman dan Pondok Pesantren
Ibrahimy
Sasaran : Para santri dan santriwati di pondok pesantren serta staf
pengajar di pondok pesantren
Hasil Kegiatan:
Berdasarkan rencana program pribadi mahasiswa KKT UNEJ 2010 di
Desa Tegalwaru, kecamatan Mayang, dan kenyataan dan fakta-fakta sosial
yang ada dalam masyarakat serta masalah yang ada maka telah ditetapkan
program pribadi yang berupa Penyuluhan Pendewasaan Usia Nikah dan 35
kesehatan Reproduksi dengan sasaran santri,santriwati serta staf pengajar
pondok pesantren dapat berjalan dengan lancar. Peserta Penyuluhan adalah
para santri,santriwati serta staf pengajar di pondok pesantren yang ada di
Dusun Sumber Pinang dan Dusun Klayu, Desa Tegalwaru, Kecamatan
Mayang, Kabupaten Jember.
Program ini bertujuan serta bermanfaat untuk menekan banyaknya
kasus pernikahan anak di usia dini dan resiko serta bahaya dari seks bebas di
Indonesia Khususnya di Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang Kabupaten
Jember, sehingga dalam jangka waktu yang telah diperkirakan dengan
berkurangnya jumlah anak yang kawin di usia dini dan berkuranggya angka
seks bebas dikalangan remaja maka akan membantu meningkatkan kualitas
penerus bangsa sehingga pada akhirnya derajat kesejahteraan sosial
masyarakat bangsa Indonesia dapat meningkat.
Program ini dilakukan dengan menggunakan dana pribadi dan iuran
kelompok. Berdasarkan dengan ketentuan dalam program Kuliah Kerja
Terpadu maka program mandiri “ Pendewasaan Usia Nikah dan Kesehatan
Reproduksi” dapat berjalan dengan lancar, meskipun terdapat sedikit
kendala didalamnya, namun karena adanya kerjasama dari semua anggota
tim maka Alhamdulillah program ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Evaluasi Kegiatan:
Kendala:
2. Kondisi yang kurang kondusif karena masih banyak yang menganggap
tabu pendidikan seks bagi remaja
3. Penangkapan materi yang setengah-setengah oleh audiensi sehingga
menganggap materi adalah pornografi
Pemecahan :
2. Metode penyuluhan dibuat sebagai bentuk diskusi atau ajang sharing
bagi audiensi,memanfaatkan alat peraga dengan sedikit bercanda
sehingga audiensi tidak jenuh
36
3. Memberikan pertanyaan berhadiah menarik sehingga audiensi tertarik
untuk mendengarkan dan konsentrasi ketika materi di paparkan
3.3.6. Penyuluhan tata cara menggosok gigi yang baik dan benar
1.) Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Januari 2011
Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB
Tempat : Posyandu Tulip 44
Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bayi pada
Ibu-Ibu
Pemateri : Indah Pratiwi
2.) Hari/ Tanggal : Jum’at, 4 Februari 2011
Waktu : 18.30 WIB – 20.30 WIB
Tempat : Rumah Ibu U’un, dusun Plalangan.
Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada Ibu-Ibu
Pengajian
Pemateri : Indah Pratiwi
3.) Hari/ Tanggal : Rabu, 16 Februari 2011
Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB
Tempat : Posyandu Tulip 47
Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bayi pada
Ibu-Ibu
Pemateri : Indah Pratiwi
4.) Hari/ Tanggal : Jum’at, 18 Februari 2011
Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB
Tempat : SDN Tegalwaru IV
Materi : Gosok gigi bersama
Pemateri : Indah Pratiwi
Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Dari kegiatan
yang telah dilaksanakan dapat dikatakan bahwa antusiasme peserta 37
terhadap penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini sangat baik. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya peserta penyuluhan yang bertanya mengenai
seputar masalah kesehatan gigi dan mulut yang Mereka hadapi sehari-
hari.
Hal ini menunjukkan bahwa para peserta penyuluhan pada saat ini
sudah semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan terutama
kesehatan gigi dan mulut. Sebab menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak
usia dini merupakan aset yang berharga bagi kehidupan di kemudian hari.
Selain itu, dengan digunakannya metode praktek maka
penyampaian materi kepada peserta menjadi lebih mudah sehingga
peserta dapat menjadi lebih paham dan mengerti.
Evaluasi Kegiatan
Kendala
Pemateri kurang dapat menguasai bahasa mayoritas dari peserta
yang mayoritas berbahasa Madura, sehingga baik saat penyampaian
materi maupun pada proses tanya jawab agak tersendat.
Pemecahan
Bekerja sama dengan pihak lain yang bisa lebih mngkomunikasikan
bahasa yang disampaikan oleh pemateri dengan bahasa yang dimengerti
oleh peserta penyuluhan
3.3.7. Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan
Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan tidak bisa dilakukan.
Beberapa kendala yang menyebabkan tidak bisa dilakukan yaitu:
Pekerja di peternakan tersebut umumnya berasal dari luar Desa
Tegalwaru
Kesulitan izin bagi pihak pengelola peternakan
Pihak peternakan biasanya telah memberikan pelatihan praktik
keselamatan kerja kepada calon karyawannya
38
3.3.8. Pengenalan teknik penanaman padi dan cabe pada kelompok tani
Kegiatan ini tidak dapat terlaksana dikarenakan:
Dari hasil survei sebagian besar masyarakat desa Tegalwaru telah
mengerti bagaimana teknik penanaman padi dan cabe karena
mayoritas penduduk adalah petani padi dn cabe.
Kesulitan dalam mengumpulkan warga.
3.3.9. Pengenalan penyakit dan OPT pada tumbuhan
Pemateri : Kapriyanto
Hari/tanggal : Jumat, 4 Februari 2011
Waktu : 14.00 WIB - 16.00 WIB
Tempat : Kediaman Bpk Karto Dusun Sumber Pinang
Materi : Pengenalan OPT dan Pengendalian wereng coklat
Sasaran : kelompok tani
Hasil Kegiatan:
Dalam sosialisasi dengan kelompok tani dusun sumber pinang dihadiri
kurang lebih 25 orang, meskipun tema materi awal adalah pengenalan OPT
dan pengendalian yang baik, akan tetapi karena aktifnya para bapak-bapak,
penyampaian materi berlanjut dengan penggunaan pupuk berimbang, rotasi
tanam dan pengandalian hayati sebab materi ini sangat berkaitan.
Pada penyampaian materi pengenalan OPT kami hanya mengenalkan
OPT penting dalam tanaman terutama OPT tanaman padi, cabe serta ketela
pohon dll. karena kebanyakan masyarakat Desa Tegalwaru menanam padi,
cabe, dan ketela pohon pada pemahaman materi ini diharapkan peserta didik
dapat mengetahui dari bentuk morfologi, atau ciri-ciri penting agar dapat
mudah di ingat. Setelah pengenalan OPT materi berlanjut tentang cara
pengendalian menggunakan pestisida yang baik, dari kalibrasi, waktu
penyemprotan hingga pemilihan pestisida yang tepat sasaran agar tercapai
suatu pengendalian yang tidak menyebabkab resistensi hama. Dalam materi
ini peserta dapat memahami dengan baik karena kami menyediakan hand out 39
materi dan gambar poster serta pemaparan materi dengan menggunakan
bahasa madura dan mahasa indonesia. Dalam sesi tanya jawab kami
menyimpulkan, lemahnya masyarakat Tegalwaru dalam hal pertanian adalah
kurannya pemantauan yang inten dari dinas terkait serta lemahnnya
menagemen dalam kelompok tani sehingga informasi terbaru mengenai
pestisida tidak dapat tersalurkan kepada masyarakat.
Evaluasi Kegiatan:
Kendala-kendala yang kami hadapi adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan penyuluhan dan pratek
lapang.
2. Kurangnya minat dan perhatian dari peserta penyuluhan.
Pemecahan :
1. Persiapan penyuluh lebih dimatangkan lagi.
2. Memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin..
3.3.10. Pembentukan HIPPA
Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena kendala-kendala sebagai
berikut :
Kesulitan mengumpulkan warga
Keterbatasan waktu
Keterbatasan dana
3.3.11. Budidaya ikan air tawar
Kegiatan ini tidak dapat dilakukan dikarenakan hal-hal berikut:
Masyarakat setempat sulit diajak kumpul pada waktu pagi dan
siang, mereka bias dikumpulkan waktu alam hari. Padahal wilayah
sumber pinang pada malam hari rawan, sehingga dengan alasan
keamanan kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.40
Selain masalah di atas ketiadaan dana mnghambat penulis utuk
melakukan kegiatan terebut.
3.3.12. Pengembangan Kewirausahaan industri rumah tangga
Penyuluhan mengenai Program KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Pemateri : Faisal Riza
Hari/tanggal : Kamis, 24 Februari 2011
Pukul : 18.30
Tempat : Di rumah kediaman Bpk Rifin Dusun Plalangan
Sasaran : Pengusaha tape di Dusun Plalangan Desa Tegalwaru
Kecamatan Mayang Kabupaten Jember.
Jumlah Peserta : 17 Pengusaha tape
Hasil Kegiatan:
Pada pelaksanaan kegiatan ini, terdapat beberapa indikator pada
pelaksanaanya, yaitu indikator pencapaian dan indikator hasil. Dari hasil
kegiatan penyuluhan dapat dilihat bahwa indikator hasil dapat dicapai yaitu
dengan adanya metode Tanya jawab. Metode Tanya jawab membantu
penulis untuk mengetahui sampai mana hasil kegiatan yang telah tercapai.
Pada sesi Tanya jawab tentang KUR(Kredit Usaha Rakyat) para pengusaha
tape banyak yang bertanya seputar syarat dan ketentuan KUR (Kredit Usaha
Rakyat).
Keberhasilan dari kegiatan ini dapat ditinjau dengan cara
membandingkan rencana target yang akan dicapai dengan hasil yang
dicapai sebenarnya. Hasil kegiatan penyuluhan tentang KUR (Kredit
Usaha Rakyat) di Dusun Plalangan, Desa Tegalwaru Kabupaten
Jember dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kegiatan Yang ingin dicapai Hasil kegiatan
Penyuluhan KUR (Kredit
Usaha Rakyat)
Dilakukan penyuluhan
tentang KUR terkait
Pengertian dari
Para pengusaha tape
mengetahuitentang apa
yang dimaksud dengan 41
KUR,Syarat dan
Ketentuannya
Kur, Syarat dan
ketentuanya
Sasaran penyuluhan tentang KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang paling
tepat adalah untuk paran pengusaha.Khalayak sasaran dalam kegiatan ini
adalahpara pengusaha tape di Dusun Pelalangan Desa Tegalwaru Kecamatan
Mayang Kabupaten Jember.Dengan metode penyuluhan pemberian materi
dan tanya jawab, program penyuluhan ini dapat memberikan hasil yang
baik. Sebab apa yang tidak diketahui bisa langsung dibahas.
Pertimbangan dalam memilih khalayak sasaran kegiatan ini antara lain
karena para pengusaha tape tersebut terkendala dalam modal pengembangan
usaha serta memiliki usaha yang siap untuk didanai dan berkembang.
Evaluasi kegiatan
Kendala yang dihadapi:
- Kesulitan dalam pengumpulan warga
- Kesulitan dalam penyampaian materi karena mayoritas masyarakat
berbahasa madura
Pemecahan:
- Menyebarkan undangan kepada para pengusaha tape di Desa
Tegalwaru untuk datang dalam penyuluhan
- Memintabantuanteman yang bisaberbahasa Madura
untukmembantudalam proses penyuluhan
3.3.13. Peningkatan keterampilan dalam pengolahan potensi bambu guna
meningkatkan nilai jual
Kegiatan ini tidak berjalan dikarenakan kesulitan mengumpulkan
warga, mereka hanya bisa berkumpul saat malam, sehingga kami tidak dapat
mendatangkan BLK. Petugas BLK hanya mau dan bisa memberikan
penyuluhan dan pelatihan kerja di dalam jam kerja.
42
3.3.14. Pendampingan PKK dan SPP PNPM-Mandiri
Kegiatan ini tidak dilakukan karena hal-hal berikut ini:
Pengurus PKK desa tidak aktif.
SPP PNPM-mandiri di desa tegalwaru di black list karena
pinjaman lunak mengalami kemacetan pembayaran.
43
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja merupakan salah satu bentuk perkuliahan yang memiliki
beberapa tujuan diantaranya adalah mendekatkan perguruan tinggi kepada
masyarakat sehingga peran serta mahasiswa akan nyata dapat dirasakan. Dengan
adanya kuliah kerja diharapkan adanya peningkatan pengetahuan di dalam
masyarakat dan pengalaman dirinya
Diharapkan KKT yang dilaksanakan di Desa Tegalwaru, Kecamatan
Mayang, Kabupaten Jember ini dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah
Daerah pada umumnya berupa mendorong percepatan pembangunan di daerah
dan manfaat bagi warga masyarakat Desa Tegalwaru yaitu dapat mengembangkan
potensi desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.2 Saran
a. Untuk Masyarakat
Perlu adanya dukungan dari masyarakat untuk ikut serta dalam
mensukseskan, menerapkan dan meneruskan program–program yang telah
dilaksanakan demi kemajuan desa mereka sendiri.
b. Untuk Mahasiswa
Agar lebih bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan masyarakat
sehingga akan lebih memudahkan mereka dalam menerapkan program
yang mereka jalankan dan mahasiswa perlu lebih kreatif dan inovatif
sehingga akan memberikan nilai lebih di masyarakat.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Direktorat Jendral
Ansel, Howard. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Priyono, Agus. 2008. Berwirausaha untuk Membangun Desa. Jember
Universitas Jember. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Universitas
Jember.
Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC
45