LAPORAN
MONITORING PEMBELAJARAN
TEMA KAJIAN SKRIPSI
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.
Ketua
Dr. H. Suwito, M.Ag.
Anggota
Ahmad Muttaqin, M.Si.
Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.
Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I.
Rofina Dienasari, S.H.I.
Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum.
Penerbit
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250
Fax. 0281-636553
All Right Reserved
Hak Cipta dilindungi Undang
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, semoga kita menjadi bagian dari umatnya yang
kelak mendapatkan syafa’at. Amin.
Kebijakan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh IAIN
Purwokerto menyesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SNPT). Salah satu standar yang diukur adalah kesesuaian
antara tema kajian skripsi dengan jurusan atau program studi
mahasiswa. Kajian ini penting mengingat jurusan dan program studi
di IAIN Purwokerto memiliki spesialisasi yang jelas yang sejak dari
awal pembelajaran dengan akhir harus memiliki kesesuaian yang
spesifik.
Untuk memastikan bahwa tema-tema kajian skripsi
mahasiswa memiliki kesesuaian dengan jurusan dan program studi,
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan monioring atas tema-
tema skripsi yang disusun oleh mahasiswa. Dalam kegiatan
monitoring ini, LPM bekerjasama dengan Kasubag dan staf
akademik fakultas yang mendokumentasi seluruh judul atau tema
kajian skripsi mahasiswa. Untuk itu, kami menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan
monitoring, yaitu:
1. Rektor IAIN Purwokerto beserta para Wakil Rektor atas
kepercayaan kepada LPM untuk menyelenggarakan kegiatan
monitoring.
2. Dekan di lingkungan IAIN Purwokerto.
3. Kaasubag dan staf akademik fakultas di lingkungan IAIN
Purwokerto.
Pihak-pihak lain yang tidak disebut satu persatu. Atas
bantuan dan kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.
Purwokerto, 20 Februari 2017
Ketua LPM IAIN Purwokerto
Dr. H. Suwito NS, M.Ag
NIP. 197104241999031002
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Standar Mutu Pembelajaran
D. Sistem Pendidikan di Indonesia
E. Kegiatan Monitoring
F. Hasil Monitoring
G. Penutup
MONITORING PEMBELAJARAN
“KAJIAN TEMA-TEMA SKRIPSI MAHASISWA”
A. Latar Belakang
Dalam dunia yang terorganisasikan secara teknolois,
segala aspek kehidupan terkomunikasikan secara virtual melalui
hubungan-hubungan elektronik. Hal ini kemudian memicu
perubahan yang mendasar dalam kehidupan masyarakat atau
sering dikenal dengan disrupsi. Proses disruptif kemudian
memaksa semua orang beralih atau bergeser dari
kecenderungan lama ke bentuk-bentuk baru.
Pada paradigma lama, ownership merupakan
maisntream uatama dalam membangun kehidupan. Artinya
kemepilikan dianggap sebagai basis modal (capital) yang bisa
menguasai berbagai hal. Pada era disrupsi, ownership tidak
menjadi dominan mengingat kehidupan sosial sudah
berkembang sangat cair sehingga tidak bisa dipetakan dalam
satu dominasi tertentu. Pergeseran menjadi keniscayaan
sehingga kemampuan manusia beradaptasi pada bentuk baru
menjadi kunci.
Pada era disrupsi, jaringan (networking) mengambil
peran-peran strategis di mana masing-masing individu dipaksa
untuk membangun atau berbagi dengan individu yang lain.
Dengan konteks ini maka spesialisasi menjadi tuntutan individu
agar bisa saling berkontribusi dengan kelompok yang memiliki
standar atau kualifikasi yang heterogen.
Perguruan tinggi termasuk dari institusi yang
menghadapi tantangan disrupsi sehingga harus beradaptasi dan
empersiapkan sumberdaya-sumberdaya terutama mahasiswa
sebagai core bussines-nya memiliki kemampuan untuk
bekerjasama. Membangun spesialisasi oleh perguruan tinggi
dilakukan dengan mengembangkan jurusan dan program studi.
Kemampuan akhir mahasiswa untuk menunjukkan kuafikasi
diferentiatif ini adalah skripsi sebagai produk ilmiah berbasis
penelitian.
Spesialisasi ditunjukkan dengan judul atau tema kajian
skripsi yang menunjukkan kualifikasi yang didesain oleh jurusan
dan program studi. Melalui judul skripsi, mahasiswa bisa diukur
ketercapaiannya melalui proses riset yang dikawal secara
akademik melalui dosen-dosen pembimbing. Untuk itu, tema
kajian skripsi penting untuk dimonitoring agar tidak keluar dari
konteks mencapai spesialisasi jurusan dan program studi.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.
6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2016 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
C. Standar Mutu Pembelajaran
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan
belajar. Interaksi tersebut, terjadi antara mahasiswa dengan
dosen. Dalam interaksi yang berpusat pada mahasiswa (student
centered learning) tersebut terjadi perubahan yang dialami
mahasiswa dalam 4 ranah, yang disebut dengan ranah kognitif,
yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan,
pikiran; ranah afekif, yaitu kemampuan yang mengutamakan
perasaan, emosi yang berbeda berdasarkan penalaran; ranah
psikomotorik, yaitu kemampuan yang mengutamakan
keterampilan jasmani, dan ranah kooperatif, yaitu kemampuan
untuk bekerja sama.
Pelaksanaan pembelajaran di IAIN Purwokerto harus
memenuhi standar proses pembelajaran yang di tetapkan di
dalam standar nasional pendidikan tinggi. Menurut
Permenristekdikti (2015), standar proses pembelajaran
merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran
pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan. Standar proses sebagaimana dimaksud mencakup:
1. karakteristik proses pembelajaran.
2. perencanaan proses pembelajaran.
3. pelaksanaan proses pembelajaran.
4. beban belajar mahasiswa.
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Berpusat pada
mahasiswa maksudnya bahwa capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan
kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian
dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap
mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS). Pelaksanaan proses pembelajaran
berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa,
dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Beban
belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit
semester (sks). Satu sks setara dengan 160 (seratus enam
puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. Proses
pembelajaran dilaksanakan dalam satuan semester. Semester
merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama
16 (enam belas) minggu.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-
langkah, dan cara yang digunakan dosen dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu
pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model
pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Untuk mencapai kompetensi yang diinginkan sangat
bergantung pada cara atau model pembelajaran yang diterapkan
dan assesmentnya. Beberpa metode pembelajaran dengan
pendekatan SCL, dapat diterapkan, di antaranya : (1). Small
Group Discussion = diskusi kelompok, (2). Role-Play &
Simulation = simulasi, (3). Case Study = studi kasus, (4).
Discovery Learning (DL) = belajar menemukan, (5). Self-
Directed Learning (SDL) = pembelajaran langsung pada diri
sendiri, (6). Cooperative Learning (CL) = pembelajaran
kerjasama, (7). Collaborative Learning (CbL)= pembelajaran
kolaboratif, (8). Contextual Instruction (CI) = instrusi kontekstual,
(9). Project Based Learning (PjBL)= pembelajaran berbasis
projek, dan (10). Problem Based Learning and Inquiry (PBL)=
pembelajaran berbasis masalah.
D. Sistem Pendidikan di Indonesia
Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik
yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
(2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan
lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Institusi Pendidikan
Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat
dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang
ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,
akademi dan akademi komunitas. Universitas merupakan
Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai
rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika
memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
Institut merupakan Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika
memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi
syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi
syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu. Akademi Komunitas
merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua
dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk
memenuhi kebutuhan khusus.
Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar Institusi
pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik
berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi.
Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat
menawarkan jenjang pendidikan Sarjana (S1), Program Profesi,
Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral
(S3). Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program
Diploma I, II, II dan IV.
SKS dan Lama Studi
SKS adalah singkatan satuan kredit semester. Dengan
sistem ini, mahasiswa dimungkinkan memilih sendiri mata kuliah
yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan
sebagai ukuran:
Besarnya beban studi mahasiswa.
Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar
mahasiswa.
Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu program, baik program semesteran
maupun program lengkap.
Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga
pengajar
Nilai 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban
studi tiap minggu selama satu semester, terdiri dari:
1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat).
1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga
pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya
menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,
menerjemahkan suatu artikel dan sebagainya.
1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan,
memperdalam materi, menyiapkan tugas dan sebagainya.
Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah
menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Untuk menyelesaikan
pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk
menyelesaikan beban studi program sarjana sekurang-
kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan
sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang
dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh
dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-
lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan
menengah.
Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus
menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh
enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang
dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh
dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-
lamanya 10 (sepuluh) semesterter masuk penyusunan tesis,
setelah program sarjana, atau yang sederajat. Sedang untuk
jenjang doktoral (S3) ada beberapa jenis beban, disesuaikan
dengan riwayat pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)-nya.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan
sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh
enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang kurangnya 8
(delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12
(dua belas) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan
sarjana (S1) tidak sebidang sekurang kurangnya 88 (delapan
puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan)
semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan)
semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas)
semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan
magister (S2) sebidang sekurang-kurangnva 40 (empat
puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan
dapat ditempuh kurang dari 4 (empat) semester dengan lama
studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan
magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima
puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester
dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima) semester dengan
lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester. Calon
mahasiswa D1, D2, D3, D4 dan S1 harus menamatkan
pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus
pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat
mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang
sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi.
Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang
sederajat dan lulus seleksi masuk.
E. Kegiatan Monitoring
Monitoring tema kajian skripsi dilakukan dengan
menetapkan sasaran kegiatan sebagai berikut:
1. Judul-judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa.
2. Judul skripsi yang telah mendapat persetujuan setelah
diseminarkan.
2 (dua) sasaran kegiatan ini untuk mengetahui
kesesuaian antara judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan
program studi yang telah ditetapkan dalam profil dan
deskripsinya.
Judul pengajuan pertama merupakan inisiatif yang
dilakukan oleh mahasiswa untuk dikajia pada tahap awal oleh
Kajur dan Sekjur. Pada tahap ini, mahasiswa memberikan
deskripsi singkat terkait judul dan masalah yang akan diteliti.
Apabila disetujui maka judul ini bisa dilanjutkan pada
penyusunan proposal di mana dalam proses penyusunannya
mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen.
Pada tahap ke dua, proposal yang telah disusun
kemudian diajukan kepada Kajur dan Sekjur untuk
diseminarkan. Pada proses seminar ini, judul sangat mungkin
berubah sesuai dengan penekanan dan spesialisasi jurusan dan
program studi. Pasca seminar, judul skripsi kemudian ditetapkan
sebagai judul yang penyusunan skripsinya dibimbing langsung
oleh seorang dosen.
Kegiatan monitoring dilakukan pada tanggal 16 Februari
2017 secara random di jurusan dan prodi yang
menyelenggarakan seminar proposal skripsi.
F. Hasil Monitoring
Berdasar hasil monitoring atas judul-judul skripsi,
ditemukan 3 (tiga) skripsi yang tidak mencerminkan spesialisasi
jurusan dan program studi. Judul-judul skripsi tersebut adalah:
No Nama NIM / Prodi Judul Skripsi
1 Naelis
Tifada
Ni’mah
1123102017 /
KPI
Tendensi Politik Media
Massa di Indonesia
2 Shufi Fuadi 1223303031 /
MPI
Pengembangan
Sumberdaya Manusia
Pengelola Madrasah
3 Indah Puji
Astuty
1223302020 /
PBA
Pembelajaran Bahasa
Arab Dasar di Madrasah
Ibtidaiyyah
Dari temuan-temuan di atas, rekomendasi yang diberikan
adalah mendorong Kaprodi untuk memberikan pelatihan,
asistensi, dan pelatihan kepada mahasiswa dalam penyusunan
dan penulisan skripsi. Selain itu juga dilakukan pembinaan
kepada dosen-dosen pembimbing untuk menyesuaikan antara
judul-judul skripsi dengan spesialisasi jurusan dan program
studi.
G. Penutup
Demikian laporan monitoring pembelajaran melalui
sasaran kegiatan kajian tema-tema skripsi mahasiswa. Masukan
dan kritik dari Bapak/Ibu sangat diharapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Lembaga Penjaminan Mutu terus
mengembangkan instrumen untuk pengendalian mutu serta
memberi garansi agar setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Atas perhatian dan
kerjasama yang baik dihaturkan terima kasih.
Purwokerto, 20 Februari 2017
Ketua LPM IAIN Purwokerto